CURRICULUM VITAE Architecture student who has experienced at the design industry (as an architecture staff) and vocational high school. Passionate at architecture design, design analysis, and spatial development.
WORK EXPERIENCE
PROJECT
Jun 2017 - present
Revitalisasi Tugu Pembangunan, Purwokerto Sayembara Desain
Enthusiast to explore detail-oriented in the design process and implementation. Ready to develop knowledge as well.
my
architecture
Jun – Sep 2019
PERSONAL DETAILS Name : Rizal Yuwono
Jun – Sep 2016
Age : 22 y.o. Languages : Bahasa, English (pasif), Jawa Address : Jl.Rajawali Gonilan Kec.Surakarta Kab.Sukoharjo, Jawa Tengah Contact : rizalyuwono23@gmail.com (+62) 822 43xx xx xx Socail Media : LinkedIn Instagram
: https://www.linkedin.com/in/rizalyuwono/ : rizalyuwono
Feb – Apr 2015
Yuwono Baksya Freelance Freelance Designer CAD, rendering, architecture design Widwipa Karya Developer, Surakarta Architecture Designer Clien metting, proses design, CAD, site visit, survey d+hr Architecture Studio Achitecture firm, Purwokerto Architect Staff CAD, project administration, survey PT. Loka Adya Kencana Developer and contractor, Purwokerto Internship Program
SMK Negeri 2 Purwokerto Teknik Gambar Bangunan 2013-2016
Ms. Sulby House, Sukoharjo Widwipa Karya Reymond Guest House Widwipa Karya Desa Wisata Wonorejo, Sukoharjo Architecture Design Studio 6 Bakysa Exhibition Hall, Surakarta Architecture Design Studio 5 Tugu Hotel, Yogyakarta Architecture Design Studio 4 Reviving ISI Surakarta Arsitektur Lingkungan Dan Perilaku Graha Baksya Residence, Solo Baru Real Estate Syariah 45 m2 House Design, Purwokerto Real Estate,PT. Duta Sarana Cipta Sejahtera
COMPUTER SKILL Advanced : AutoCAD 2D, SketchUp Intermediated : V-Ray, Enscape, Photoshop, Micosoft Office
Commercial Project (Ruko), Purwokerto PT. Duta Sarana Cipta Sejahtera Gastro Cafe, Purwokerto d+hr Architecture Studio Taman Anggrek House, Purwokerto d+hr Architecture Studio
EDUCATION Universitas Muhammadiyah Surakarta Bachelor’s degree, Architecture (under graduate) G.P.A 3,66/4.00 (Semester 6) 2017-2021
Dr. Andy House, Sukoharjo Widwipa Karya
OTHER EXPERIENCE Kuliah Kerja Lapangan Arsitektur UMS 2020 (Banyuwangi-Bali) C.O. Destinasi Bandara International Banyuwangi
Pengembangan Gedung F.Teknik & Farmasi Univ. Muhammadiyah Purwokerto Mr.Toifin etc.
CONTENTS
01
Desa Wisata Wonorejo
02
Baksya Exhibition Hall
03
Reviving ISI Surakarta
04
Tugu Pembangunan Purwokerto
05
Tugu Budget Hotel
06
Rumah Bapak Sholeh
07
dr. Andy House
08
another Project
09
Photography
Srawung Tani Pratiwi
Humanism And Spiritual Approach
Mengembalikan Fungsi Ruang Publik
Reviving, Old New Connectivity, Urban Facilities
Pendekatan Transit-Oriented Development (TOD)
Semanggi –Slum Area
Widwipa Karya –Private House
01
Desa Wisata Wonorejo –Srawung Tani Pratiwi. Type : Architecture Design Studio 6 2020 Lecturer : Dr. Ir. Indrawati, M.T. Location : Sukoharjo, Jawa Tengah
Desa Wonorejo berada di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah dengan luas wilayah 225 hektar.Adanya potensi lokal dimana masyarakat dengan kualitas dan berdaya saing dalam ekonomi serta potensi berupa kondisi alam yang dapat dikembangkan.Dengan adanya upaya pengembangan berpedoman terhadap visi-misi serta dukungan pemerintah desa diharapkan Desa Wonorejo berkembang dalam kesejahteraannya dan menjadi desa wisata yang diminati masyarakat.
Architecture Design Studio 6 2020 URBAN SPACE Urban space pada Desa Wonorejo berada di area zona 1,dengan adanya balai desa serta lapangan desa.Area tersebut dapat sebagai kantong parkir untuk kegitan umum.Zona 1 diperuntukan untuk fasilitas publik (urban space) bagi warga dan wisatawan dan terintegrasi dengan zona lain Memaksimalkan ruang publik yaitu lapangan desa dengan penambahan fasilitas berupa plaza sehingga bermanfaat untuk ekonomi warga.Merenovasi gedung pertemuan sehingga tidak hanya untuk pertemuan,tetapi dapat sebagai pusat kegiatan kelompok warga (tani/karangtaruna) LOKAWISATA Persawahan Desa Wonorejo beberapa bagian pinggir sawah sudah menjadi kawasan penduduk walaupun tidak padat tetapi mengurangi potensi view yang ada.Area Zona 6 memiliki persawahan tanpa kawasan penduduk sehingga view yang ada dapat dimanfaatkan Wisata menikmati area persawahan.Wisata edukasi juga dapat diterapkan dengan memberikan pengetahuan cara bercocok tanam,memanen maupun mengolah hasil panen. PEDESTRIAN Terletak di kawasan ruko desa Wonorejo yang menjadi ekkonomi unggulan saat ini,lokasi yang potensial dimana menghubungkan Sukoharjo-Karanganyar menjadikan areaa ini menjanjikan dalam segi ekonomi.Untuk meningkatkan daya saing ekonomi daerah,sekaligus sebagai memperindah kawasan.Oleh karena itu pedestrian dapat menjadi jawaban untuk hal tersebut sekaligus meningkatkan fasilitas daerah.
Desa Wisata Wonorejo
Srawung Tani Pratiwi.
Architecture Design Studio 6 2020
Desa Wisata Wonorejo
Srawung Tani Pratiwi.
Ndalem Rejo – Bangunan Penerima
Ndalem Rejo – Pendopo Sawah
Ndalem Rejo – Plaza Utama
Ndalem Rejo - Hall
Ndalem Rejo
Ndalem Rejo - Villa
Architecture Design Studio 6 2020
Lapangan Desa
Pedestrian
Desa Wisata Wonorejo
Srawung Tani Pratiwi.
Architecture Design Studio 6 2020
Desa Wisata Wonorejo
Srawung Tani Pratiwi.
VILLA TYPE A
BANGUNAN PENERIMA
VILLA TYPE B
PLAZA
02
Baksya Exhibition Hall –Humanism and Spiritual Approach. Type : Architecture Design Studio 5 2020 Lecturer : Dr. Ir. Indrawati, M.T. Location : Sukoharjo, Jawa Tengah
Baksya berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti karya. Merujuk pada kreativitas.Konteks site berada di kawasan pendidikan, sehingga penggunaa kata “Baksya� diharapkan mendukung lingkungan (pendidikan) tersebut, Dimana tidak hanya pendidikan, melainkan menghadirkan karya sebagai hasil pendidikan.
Architecture Design Studio 5 2020
KONSEP AKSES TRANSPORTASI Mempertimbangkan skala internasional pada penggunaan bangunan,fasilitas trasnportasi umum diakomodasi oleh perencanaan exhibition dengan adanya halte yang langsung terhubung dengan bangunan.Mudahnya akses juga dapat berdaampak positif bagi pariwisata daerah. SKYBRIDGE AS A RESPON Mempertimbangkan akses trasnportasi yang dapat berdampak positif terhadap wisata daerah serta kemudahan akses,maka disedian skybridge yang menghubungkan antara halte dengan bangunan secara langsung. PUBLIC SPACE Berdasarkan kondisi site,kawasan merupakan area pendidikan disertai public space maupun perekonomian warga.Menghadirkan public space secara masif pada bangunan dapat bermanfaat terhadap masyarakat sekitar UNIVERSAL/CONTEMPORARY ARCHITECTURE Perencanaan bangunan didekatkan kepada desain universal.Dimana semua kalangan dari berbagai latarblakang dapat menikmati dan merasakan suasana ruang yang ada. THERMAL COMFORT Penggunaan double skin pada fasade berfungsi menyaring cahaya sekaligus mendukung contemporary architecture approach HUMANIS Humanisme dikaitkan dengan prilaku ataupun perwujudan menghormati setiap hak manusia.Dalam lingkup arsitektur manusia dihubungkan sebagai pengguna ruang.Oleh karena itu pendekatan humanisme pada perencanaan ini diorientasikan bagaimana pengguna tidak tertekan oleh ruang.Bagaimana pengguna tidak tertekan oleh ukuran bangunan yang monumental tetapi tidak meninggalkan fungsi yang dituju.Dengan menghadirkan elemen alam seperti kayu dan cahaya serta warna yang tidak menekan,diharapkan pengguna dalam menghayati maupun menikmati suasana ruang.Humanis juga diartikan “memanusiakan manusia� dimana setiap manusia memiliki hak untuk kebaikan,hal tersebut dimplementasikan dengan akses bagi difabel untuk dapat mengakses ruang dengan nyaman SPIRITUAL Bangunan dapat menghadirkan aspek kerohanian baik fungsi utamanya maupun perencanaan ruang yang diharapkan menggugah aspek spiritual.Pada perencanaan ini aspek tersebut diharapkan hadir dengan peran utama cahaya sebagai dimensi pada arsitektur serta dukungan dari elemen pembentuk lain seperti tekstur dari alam.Cahaya diidentikan dengan kerohanian dikarenakan pembentuk keterhubungan antara alam akherat ,hal-hal yang baik ,petunjuk dari Allah ,karunia Allah ,dan lainnya
Baksya Exhibition Hall
Humanism and Spiritual Approach
SITE ANALYSIS
ARAH MATAHARI
UKURAN DAN TOPOGRAFI Site seluas 5,15 hektar dengan ketinggian tanah paling rendah dari asumsi 0.00 adalah -17.50 meter.
Memasukan cahaya matahari secara langsung untuk mendukung konsep secara arsitektural SIRKULASI
Adanya topografi tanah yang cenderung landai di bagian selatan maka di rencanakan sebagai area parkir
SPACE PROGRAMING
Merencanakan akses kluar masuk bangunan sesuai alur sirkulasi
PUBLIC M.E FASILITAS PUBLIK
MEETING ROOM PUBLIC PENGHUBUNG RUANG
Architecture Design Studio 5 2020
Baksya Exhibition Hall
Humanism and Spiritual Approach
Architecture Design Studio 5 2020
Baksya Exhibition Hall
Humanism and Spiritual Approach
RIZAL YUWONO/D300170097 KETERANGAN : 1. BANGUNAN UTAMA 2. BANGUNAN PENDUKUNG 3. BANGUNAN EKSISTING 4. EXHIBITION HALL 5. PLAZA 6. PARKIR 7. CONVENTION HALL 8. BALLROOM 9. TICKETING 10. GALERY 11. MEETING ROOM 12. RETAIL 04
02
01
03
BLOCK PLAN
05
12 06
DENAH LANTAI 1
SITE PLAN
11
11 07
07 08 DENAH LANTAI 2
DENAH LANTAI 3
Architecture Design Studio 5 2020
Baksya Exhibition Hall
Humanism and Spiritual Approach
POTONGAN A
POTONGAN B
TAMPAK VIEW 1
10
11
TAMPAK VIEW 2
08
12 DENAH LANTAI 2
DENAH LANTAI 3
DENAH LANTAI 1
POTONGAN A
POTONGAN B
TAMPAK SAMPING
TAMPAK DEPAN
Architecture Design Studio 5 2020
Baksya Exhibition Hall
Humanism and Spiritual Approach
03
Reviving ISI Surakarta –Mengembalikan Fungsi Ruang Publik. Type : Arsitektur Lingkungan dan Perilaku 2019-2020 Team : Rizal Yuwono, Fasiha Unsa, Wibowo, Asti, Nurhalisah, Elsya, M. Fariz, Galuh, Malinda, Kumala, Adwiyatun, Hanifah Location : Surakarta, Jawa Tengah
Pembangunan ruang publik di wilayah kampus bertujuan untuk tempat berkumpulnya mahasiswa di luar jam perkuliahan. Ruang publik tersebut memiliki kekuatan positif dalam menciptakan ide kreatif,gagasan baru,serta dapat menciptakan lingkungan serta dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi masyarakat sekitar.Terlepas dari nilai positif yang didapat dari ruang publik ISI Surakarta, juga terdapat nilai negatifnya.Salah satunya adalah penggunaan ruang publik untuk aktivitas pacaran atau “mojok berduaan�. Hal tersebut dapat menyebabkan tidak maksimalnya penggunaan ruang publik sesuai fungsinya.Konsep solusi utama yaitu untuk menghidupkan kembali fungsi ruang publik kampus ISI Surakarta yang menghasilkan dapat positif bagi mahasiswa dan lingkungan sekitarnya.
Arsitektur Lingkungan dan Prilaku 2019-2020
NON PACARAN
KULINER
Reviving ISI Surakarta
Mengembalikan Fungsi Ruang Publik
EDUKASI
SITTING GROUP
FOUNTAIN
Masalah : Penyalahgunaan ruang publik kampus ISI Surakarta Penyebab : -Penerangan yang mendukung suasana menyebabkan pelaku nyaman berkegiatan pacaran. -Banyaknya pelaku yang duduk berdduaan di amphiteater -Kurangnya event / kegiatan akademis yang sesuai dengan fungsi ruang publik kampus ISI Surakarta. -Banyaknya pelaku yang duduk berduaan karena fasilitas yang nyaman -Banyaknya open space yang memfasilitasi “mojok berduaan� -Tidak tertatanta PKL dan kurangnya area komunal
PENDEKATAN ARSITEKTURAL
LAMPU SOROT Sebagai general acent lighting pada area amphiteater
FOUNTAIN Sebagai unsur estetika pada landscape
UP and DOWN SITTING GROUP Perbedaan elevasi pada tempat duduk membuat pengguna lebih memilih duduk sendiri dari pada berpasangan.
Pagar pada pendopo dihilangkan, kesan borderless dihadirkan sekaligus memperkuat visual ISI Suraakarta. Dan berdampak menjadi point of interest area amphiteater.
PKL direlokasi pada satu tempat dengan fasilitas yang memadai
BALLARD Mengurangi kegiatan berkumpul di pinggir trotoar dengan pembatas
GREEN SPACE Penggunaan tanaman alang-alang dan tanaman hias sebagai unsur landscape
MINI LIBRARY Sebagai sarana edukasi bagi pengunjung
Arsitektur Lingkungan dan Prilaku 2019-2020
Reviving ISI Surakarta
Mengembalikan Fungsi Ruang Publik
Arsitektur Lingkungan dan Prilaku 2019-2020
DOKUMENTASI PENGAMATAN DAN RESPON PERILAKU
Reviving ISI Surakarta
Mengembalikan Fungsi Ruang Publik
04
Tugu Pembangunan Purwokerto –Reviving, Old New Connectivity, Urban Facilities. Type : Sayembara Desain 2019 Team : Rizal Yuwono, Alif Aji, Fasiha Unsa Location : Purwokerto, Jawa Tengah
Saat ini, kawasan di sekitar Tugu Pembangunan yang meliputi koridor Jalan Merdeka dan Jalan Jend. Gatot Subroto yang mempunyai nilai historis karena banyak bangunan kuno yang dibuat pada masa Kolonial Belanda sehingga Kawasan Tugu Pembangunan ini kental suasana Poerwakerta Tempo Doeloe.Agar suasana tempo dulu ini semakin menarik untuk dikunjungi oleh siapapun maka kawasan ini perlu direvitalisasi. Melalui revitalisasi, kawasan Tugu Pembangunan akan mampu menjadi salah satu bagian yang bisa merepresentasikan sejarah kota Purwokerto. Disamping itu dapat menjadi salah satu daya tarik wisata di kota Purwokerto.
Sayembara Desain 2019
Tugu Pembangunan Purwokerto
Reviving, Old New Connectivity, Urban Facilities
Revitalisasi Kawasan Tugu Pembangunan sebagai kawasan wisata heritage dapat menjadi magnet baru di kota Purwokerto bagi para pengunjung, baik lokal maupun mancanegara. Kawasan tugu pembangunan dirancang dengan mengambil gagasan penciptaan old-now connectivity, yang diharapkan dapat menggambarkan hubungan antara masa lampau dan masa kini. Apresiasi terhadap keberadaan bangunan historis di kawasan tersebut adalah dengan menghadirkannya menjadi spot-spot penting. Suasana dalam Kawasan Tugu Pembangunan yang dilengkapi dengan keberadaan fitur-fitur masa lampau, diharapkan mampu menciptakan ingatan akan Poerwakerta Term po Doeloe.Dengan tujuan mengedepankan Kawasan Tugu Pembangunan menjadi area wisata yang didukung dengan fitur-fitur modern sehingga dapat menciptakan pengalaman ruang yang berintegrasi dengan fitur masa lampau. Hal ini ditujukan supaya suasana ruang tidak menjadi monoton dan mampu menciptakan pengalaman ruang kekinian.
Sayembara Desain 2019
Tugu Pembangunan Purwokerto
Reviving, Old New Connectivity, Urban Facilities
EXPERIENCING URBAN FACILITIES THROUGH GREENERY Aspek greenery atau alam dikedepankan dalam desain Kawasan Tugu Pembangunan untuk menciptakan Kawasan hijau yang berkelanjutan, nyaman, dan aman digunakan sehari hari oleh masyarakat. Dengan menambah vegetasi pada area pedestrian yang dapat menurunkan suhu ketika siang hari sehingga area menjadi lebih nyaman dinikmati oleh pejalan kaki.Sepanjang jalur pedestrian juga ditambahkan area penyerapan air untuk mengurangi genangan air pada saatterjadi hujan.Menciptakan konsep walkable neighborhood yang mengutamakan kenyamanan pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan interaksi antar masyarakat. Penciptaan dan penggunaan ruang-ruang publik yang menjadi fasilitas berinteraksi atau berkumpul diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat lokat atau mancanegara.
REVIVING Apresiasi terhadap keberadaan bangunan historis dikawasan tersebut dengan menjadikannya titik penting pada kawasan.
Sayembara Desain 2019
Tugu Pembangunan Purwokerto
Reviving, Old New Connectivity, Urban Facilities
PEDESTRIAN FURNITURE Desain furniture yang digunakan untuk pedestrian berdasarkan aspek kebutuhan baik kebutuhan fisik maupun konsep serta mendukung pendekatan urban, serta hubungan antara masa lampau dan masa sekarang
OLD-NOW Dengan tujuan mengedepankan Kawasan Tugu Pembangunan menjadi area wisata yang didukung dengan fitur-fitur modern sehingga dapat menciptakan pengalaman ruang yang berintegrasi dengan fitur masa lampau.
05
Tugu Budget Hotel –Pendekatan Transit-Oriented Development (TOD) Type : Architecture Design Studio 4 2019 Lecturer : Andika Saputra, S.T.,M.Sc. Location : Yogyakarta, D.I.Y.
Seiring provinsi DIY yang terus berkembang, mendorong orang untuk berbondong-bondong pergi ke DIY. Hal ini didasari oleh DIY yang kini menjadi pusat dari segala hal, mulai dari pusat pendidikan, bisnis, budaya, hingga wisata. Sehingga dibutuhkan ruang untuk mewadahi para pengunjung ketika waktu istirahat tiba khususnya disekitar Stasiun Tugu.
Architecture Design Studio 4 2019
Tugu Budget Hotel
Pendekatan Transit-Oriented Development (TOD)
MASALAH
FILOSOFI DESAIN
MASALAH FUNGSI Seiring provinsi DIY yang terus berkembang, mendorong orang untuk berbondongbondong pergi ke DIY. Hal ini didasari oleh DIY yang kini menjadi pusat dari segala hal, mulai dari pusat pendidikan, bisnis, budaya, hingga wisata. Sehingga dibutuhkan ruang untuk mewadahi para pengunjung ketika waktu istirahat tiba khususnya disekitar Stasiun Tugu.
Perkembangan ekonomi menghadirkan kemandirian baik secara finansial maupun emosi serta dalam bersosial,hal ini menyebabkan terlepasnya individu terhadap kelompok/komunitas atas dasar eklusifitas diri.Indovidualisme muncul dalam skema sosial yang terjadi,muncullah tuntutan eklusifitas terssebut mulai dari yang dasar ialah privasi maupun puncaknya kebebasan diri.Penerjemahan tuntutan privasi dalam aspek poperti mewujudkan tingginya sekat hunian (pagar) yang dengan jelas membatasi dan menarik diri dari lingkungan sosial.
MASALAH SOSIAL BUDAYA 1. Citra negatif kawasan lokalisasi Sarkem yang berdampak bagi keberadaan hotel. 2. Wisatawan low budget dalam mengatasi mahalnya tarif hotel. 3. Pengelolaan pedagan kali lima pada kawasan Stasiun Tugu. 4. Kereta yang tertunda menyebabkan penumpang menunggu dan tidak didukung fasilitas MASALAH KOTA 1. Penggunaan air tanah dalam skala besar menjadi perhatian Pemerintah Kota Yogyakarta sehingga melarang hotel-hotel untuk menggunakan air tanah untuk suplai air bersih. 2. Volume capacity ratio (kepadatan lalu lintas dibanding kapasitas jalan) hampir mendekati titik jenuh, sehingga menjadi fenomena kemacetan 3. Kurangnya ruang terbuka hijau sekaligus berfungsi sebagai fasilitas publik di kota Yogyakarta.
KONSEP DASAR INTEGRASI SOSIAL-KOMERSIL DALAM KONTEKS WAKTU Dasar dari didirikan sebuah “Konsep Integerasi Sosial-Komersil dalam konteks waktu”, yaitu : • Sosial Keberadaan hotel dikawasan Stasiun Tugu dapat memberi kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar tapak serta dapat memberi solusi atas permasalahan yang terjadi. • Komersil Keberadaan hotel menjadi akses untuk fungsi sosial. Hotel menjalankan fungsi utamanya untuk menyediakan berbagai macam layanan, lalu sebagian keuntungan yang diperoleh dikembalikan lagi untuk umat (sosial). • Waktu Sosial-Komersil disatukan dalam konteks waktu. Waktu disini dikaitkan dengan kegiatan pengunjung menunggu sesuai fungsi utama rancangan yaitu untuk transit. Jadi, kesimpulan dari konsep dasar “Integerasi Sosial-Komersil dalam konteks Waktu” yaitu bagaiman waktu pengunjung hotel untuk transit (menunggu dan beristirahat) dapat memberi kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar tapak.
Hal tersebut berkembang kepada skala kota, dimana kepentingan tata ruang berdasarkan “tata modal/uang” sehingga muncul komodifikasi ruang, semua ruang ditakar hanya dari nilai ekonomi maupun perhitungan investasi lainnya.Kemunculan ruang terutaman ruang publik sudah terlepas dari nilai guna, sehingga tercipta secara tidak sengaja sebuah fenomena “ruaang-ruang negatif”.Ruang-ruang yang tersisa dari penciptaan ruang berdasarkan nilai ekonomi, tidak memperhatikan dampak sosial maupun kepentingan publik disekitar. Mengngaburkan batas ruang publik dengan komersil merupakan salah satu jawaban atas fenomena tersebut,dimana istilah “borderless” dapat digunakan untuk pendekatan desain selanjutnya.Masyarakat maupun wisatawan disediakan fasilitas publik pada area komersil dan dapat diakses secara langsung tanpa ada batas yang mengurangi penggunaan fasilitas tersebut.Penghidupan masyarakat sekitar yang terdampak pembangunan diakomodir dengan penyediaan ruang maupun fasilitas yang ada .
Architecture Design Studio 4 2019
Tugu Budget Hotel
Pendekatan Transit-Oriented Development (TOD)
KONSEP MASSA Pendekatan desain berdasar kepada respon terhadap iklim serta menimbang kelompok ruang baik untuk komersil maupun sosial (fasilitas publik)
Tapak berada di kawasan Stasiun Tugu
Area tapak dengan pengurangan garis sepadan dan peruntukan area RTH
Penentuan massa area pengelola, fasilitas penunjang, dan fasilitas publik
Merotasi massa untuk unit hotel ke arah bangunan stasiun dengan tujuan mempersatukan stasiun secacara garis imajiner
Penentuan massa untuk unit hotel.
Penambahan volume massa unit hotel
Memiringkan fasad bangunan dengan tujuan mempersatukan antara stasiun dan hotel (secara filosofis) Bentuk final.
Architecture Design Studio 4 2019
Tugu Budget Hotel
Pendekatan Transit-Oriented Development (TOD)
Architecture Design Studio 4 2019
Tugu Budget Hotel
Pendekatan Transit-Oriented Development (TOD)
Architecture Design Studio 4 2019
Tugu Budget Hotel
Pendekatan Transit-Oriented Development (TOD)
Architecture Design Studio 4 2019
Tugu Budget Hotel
Pendekatan Transit-Oriented Development (TOD)
06
Rumah Bapak Sholeh –Semanggi, Slum Area Type : Arsitektur Berkelanjutan 2019 Lecturer : Yayi Arsandrie, S.T.,M.T. Location : Semanggi Surakarta, Jawa Tengah
Kawasan Semannggi merupakan kawasan padat huni muapun area terdampak banjir tahunan.Berdasarkan wawancara terhadap ketua RW banjir sudah teratasi dengan normalisasi maupun perbaikan drainase lingkungan.Ketua RW juga menyampaikan kawasan tersebut memang salah satu slum area di kota Solo
Arsitektur Berkelanjutan 2019
Rumah Bapak Sholeh
Semanggi –Slum Area
LT.1
LT.2
WC
RUMAH BAPAK SHOLEH ,SEMANGGI Berada di kawasan padat permukiman, tepatnya RT 02 RW 13 Semanggi.Rumah ini ditempati oleh 1 keluarga.Permasalahan dirumah ini cenderung terhadap kurangnya sirkulasi cahaya serta udara.Dengan memaksimalkan bukaan pada muka hunian, diharapkan sirkulasi dalam rumah menjadi lebih baik dan bermanfaat pada kesehatan penghuni.Pemilihan bahan serta konstruksi yang mudah bertujuan menghemat biaya serta memanfaatkan tenaga kerja lokal.
Tidak ada ruang yanng bersifat khusus (kamar/ruang keluarga) pada hunian ini dikarenakan jumlah penghuni 5 orang sehingga mereka memanfaatkan seluruh area ruang ala kadarnya Oleh karena itu perancanan lantai 1 dan lantai 2 menimbang aspek pengguna.Denah terbentuk dengan mempertimbangkan kebiasan penghuni,akses,serta sirkulasi udara maupun cahaya
Penggunaan struktur modular besi memudahka n ddalam konstruksi serta dapat menekan biaya pembanguna n,dimmana material besi bisa didapatkan dengan opsi besi bekas
Dinding dengan rangka hollow serta material penutup berupa kayu/kayu bekas dapat menekan biaya pembangunan
Penggunaan jendela kaca nako dan ventilasi krepyak untuk sirkulasi udara yang lancar
Sirkulasi udara melalui void pada lantai 2 maupun melewati jendela / ventilasi krepyak maupun jendela nako
AIR FLOW
Fasade didominasi unsur ventilasi berdasarkan permasalahan kenyaman thermal yang berpengaruh terhadap kesehatan penghuni
Widwipa Karya 2019
07
dr. Andy House Type : Private House 2019 WIDWIPA KARYA Project’s Location : Sukoharjo, Jawa Tengah
dr. Andy House
Widwipa Karya 2019
dr. Andy House
Widwipa Karya 2019
dr. Andy House
Widwipa Karya 2019
dr. Andy House
Widwipa Karya 2019
dr. Andy House
Widwipa Karya 2019
dr. Andy House
Widwipa Karya 2019
dr. Andy House
08
another Project
FABUMI HOUSE STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 LECTURER : SUHARYANI S.T.,M.T.
Rumah dengan 4 penghuni,dimana salah satu penghuni berprofesi sebagai pelatih tari-istri.Serta mendukung hobi utama suami yakni memelihara ikan hias. Adanya tambahan ruang komunal-sanggar taripada rumah menjadikan isu privasi dan fungsi menjadi pusat utama. Pada bangunan ini,fungsi rumah ditekankan,sedangkan sanggar menjadi objek tambahan.Desain kotemporer diambil pada rumah ini bertujuan menjawab permasalahan yang ada dan bersifat fleksibel.
VERNACULAR APRROACH Bentuk serta pencarian bentuk pada lokalitas yang ada.Dimana pada bentuk atap sanggar terinspirasi atap yang biasa digunakan pada bangunan tambahan rumahrumah jawa (gandok/gendok) atap utama terinspirasi dari atap minang dimana penggunaan diagonal pada akhir atap.
EKSTERIOR Penggunaan roster yang dominan pada fasade bangunan bertujuan memberikan kesan tegas serta pemisahan ruang secara jelas(pada teras),sekaligus berfungsi sebagai estetika ruang berupa adanya bayangan yang terbentuk dari modul roster.Desain kontemporer tercapai dengan adanya perpaduan pada lokalitas.
Raymond Guest House WIDWIPA KARYA project’s
Ms. Sulby House WIDWIPA KARYA project’s
Private House WIDWIPA KARYA project’s
RUKO PT.Duta Sarana Cipta Sejahtera
Taman Anggrek House d+hr Architecture Studio project’s
Maybank, Purwokerto d+hr Architecture Studio project’s
Gedung ARS.UMS Arsitektur Tropis
L O O K cafe Arsitektur Digital
Taman Uyon Pawarta Arsitektur Landscape
Private House Arsitektur Digital
09
photography
Nastari Coffe Baturaden, Jawa Tengah
Ayom Java Village Karanganyar, Jawa Tengah