hikmah
GRATIS KHUSUS
MUZAKKI BAZNAS
Mengasihi Orang Miskin Selayang Pandang:
Lebih Dekat dengan Mustahik Ketika si Kecil Manja
Tips Bermental Kaya No.18APRIL2010JUMADIL AWAL1431H
|1
Surat Pembaca
2|
No.18APRIL2010JUMADIL AWAL1431H
hikmah Hikmah
Aroaital ladzii yukadzibu biddiini, Fa-dzaalikalladzii yadu’ul ystiima, Walaayahuddhu ‘alaa tho’aamil miskiini
(1). Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (2). Itulah orang yang menghardik anak yatim, (3). Dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin. (QS. Al-Ma’uun: 1:3)
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, Dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.” (QS. Al-Ma’uun: 1-3)
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
|1
Salam Si Kaya dan Si Miskin Assalaamu alaikum wr wb, Pembaca Bening yang dirahmati oleh Allah SWT, seperti biasa kami tak lupa dan segan untuk mengajak para pembaca sekalian untuk mensyukuri nikmat dan karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW berserta para pengikutnya, termasuk kita semua, insyaAllah hingga akhir zaman, amin‌ Sudah menjadi sunnatullah bahwa di dunia ini ada yang kaya, dan tentunya ada yang miskin. Kemiskinan itu hadir di mana-mana, di kota besar, juga di pedesaan, di negara maju, juga di negara-negara kecil serta berkembang seperti Indonesia. Terpenting adalah bagaimana menciptakan suasana hidup berdampingan, saling menghormati, saling membutuhkan dan saling melengkapi satu sama lain antara si miskin dan si kaya. Penting juga kiranya si kaya dan si miskin harus
saling menyayangi. Si kaya harus memberikan sebagian hartanya kepada si miskin, dan si miskin juga tidak boleh sombong. Si kaya tak boleh pamer harta, begitu pula si miskin tak seharusnya bermalas-malasan. Sesuai dengan tema utama program BAZNAS pada tahun 2010 ini, yakni Semakin Dekat dengan Mustahik, Bening edisi XVIII ini akan mengangkat sebuah tema: Mengasihi Orang Miskin. Selamat membaca, semoga artikel-artikel kami pada edisi kali ini dapat memberikan manfaat dan mencerahkan para pembaca sekalian. Besar harapan kami, semoga tulisan ini bisa menggugah semangat berzakat, infak dan sedekah, sehingga kita semakin dekat dengan mustahik, semoga. Wassalam, REDAKSI
03: SAPA Zakat dan Solusi Kemiskinan
05: LAPORAN UTAMA Mengasihi Orang Miskin
08: KELUARGA Ketika Si Kecil Manja
10: KESEHATAN Penyakit Jantung & Stoke
12: GAYA HIDUP Qona’ah = Bermental Kaya
22: SELAYANG PANDANG Semakin Dekat Dengan Mustahik
30: BENING HATI Orang Miskin yang Kaya 2|
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
01. Hikmah 03. Surat Pembaca 14. Khasanah Baitulmaal untuk Kemakmuran Rakyat 16. Pribadi Muslim: Malcolm X 18. Kisah Siswandi (Himmata) 20. Berbagi Info Majelis Reboan di Masjid Al - Latief 26. Galeri Baznas 34. Insani 36. Konsultasi 38. Sahabat : Ustman bin Affan 40. Kolom
sapa
Zakat dan Solusi Kemiskinan Prof. Dr. Didin Hfidhuddin, M. Sc. (Ketua Umum BAZNAS)
Adanya perbedaan penghidupan dan kehidupan antara seseorang atau satu kelompok dengan orang atau kelompok lain, sesungguhnya merupakan suatu sunnatullah (aturan Allah) yang bersifat pasti dan tetap, kapan dan dimanapun. Kaya dan miskin akan selalu ada, sama halnya seperti adanya siang dan malam, sehat dan sakit, tua dan muda serta lain sebagainya. Allah SWT berfirman dalam QS. Az-Zukhruf [43]: 32. Sungguh suatu ide dan gagasan yang cemerlang, yang dilandasi oleh ajaran Islam yang kuat, para pendiri bangsa ini (the founding fathers) telah memposisikan negara sebagai penanggung jawab utama terhadap penanggulangan masalah kemiskinan. Hal ini sebagaimana dinyatakan secara eksplisit dikemukakan dalam UUD 1945 pasal 28, bahwa bahwa orang-orang miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
merupakan potret dari kemiskinan struktural. Artinya, kemiskinan yang ada tidak hanya disebabkan oleh lemahnya etos kerja, melainkan terutama disebabkan oleh ketidakadilan sistem. Kemiskinan model saat ini sangat membahayakan kelangsungan hidup sebuah masyarakat, sehingga diperlukan adanya sebuah mekanisme yang mampu mengalirkan kekayaan yang dimiliki oleh kelompok the have kepada the poor. Diperlukan sebuah sistem yang mampu menciptakan Keadilan di mana kemandirian ekonomi dapat menciptakan peluang kerja yang mampu menggerakkan sektor riil sehingga secara otomatis kemiskinan juga dapat teratasi.
Landasan ideologi inilah yang mendorong pemerintah dengan berbagai macam programnya melalui berbagai departemen, dengan dana yang cukup besar, melakukan kegiatan penanggulangan kemiskinan, baik bantuan secara langsung maupun melalui kegiatan penguatan sektor riil.
Rasulullah SAW, dalam sebuah hadits riwayat Imam Al-Ashbahani dari Imam Thabrani, menyatakan: "Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan atas hartawan muslim suatu kewajiban zakat yang dapat menanggulangi kemiskinan. Tidaklah mungkin terjadi seorang fakir menderita kelaparan atau kekurangan pakaian, kecuali oleh sebab kebakhilan yang ada pada hartawan muslim. Ingatlah, Allah SWT akan melakukan perhitungan yang teliti dan meminta pertanggungjawaban mereka dan selanjutnya akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih" (HR. Thabrani dalam Al-Ausath dan Ash-Shoghir).
Pasca krisis, jumlah penduduk miskin Indonesia masih besar dan tersebar luas. Kondisi ini sesungguhnya
Di tengah problematika perekonomian ini, zakat muncul menjadi instrumen yang solutif dan sustainable. No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
|3
Surat Pembaca
Redaksi BENING menerima tulisan dari para pembaca da kami aka melakukan penyutinga untuk penyesuaian bila diperlukan. Tulisan dapat dikirim melalui email ke: redaksi.bening@gmail.com atau dikirim via pos ke alamat redaksi BENING dengan menyertakan softcopynya
Menjadi Agen Bening
Langganan Bening
Assalaamu alaikum
Assalamu'alaykum wabarokatuh..
Saya pernah melihat majalah Bening di Masjid Sunda Kelapa beberapa bulan yang lalu, isinya sangat menarik dan mendidik, yang menjadi pertanyan saya, dimanakah saya bisa mendapatkan majalah Bening? Saya sudah mencari ke berbagai toko buku dan agen-agen majalah di sekitar rumah saya tapi saya tidak dapat menemukannya, bagaimana juga jika kami ingin menjadi agennya? Mohon infonya. Terimakasih sebelum dan sesudahnya. Andiko, Jl kayu putih, Jakarta
Waalaikumsalam wr wb Terimakasih atas perhatian saudara, Bening adalah majalah komunikasi Baznas, gratis untuk para muzakki Baznas, mohon maaf untuk sementara majalah ini belum dijual untuk umum. Selain menjadi muzakki Baznas, untuk mendapatkan majalah Bening, saudara bisa berlangganan dengan mengisi formulir yang tersedia di malajah atau menghubungi redaksi kami di (021) 5209770. InsyaAllah kami akan melayani pula langganan dalam bentuk kolektif.
warohmatullohi Assalamu'alaykum wr wb..
Dear majalah bening yang informatif.. Saya membaca jawaban atas surat pembaca Edisi Cintai Bumi bahwa majalah ini free untuk muzakki. Kira-kira apakah memungkinkan bila muzakki dari luar daerah seperti di Jawa Timur juga mendapatkannya? Terima kasih Bang Jaka (Senen) Jawab: Waalaikumsalam wabarokatuh
Jawab:
Review Buku Dear majalah bening yang informatif.. Terima kasih atas informasinya yang sangat menarik dan menambah wawasan. Saya membaca bahwa majalah ini memiliki rubrik yang bervariasi. Usul, bagaimana bila untuk edisi selanjutnya disediakan khusus pula rubrik yang membahas tentang buku yang menarik untuk dibaca. Terima kasih Abdulloh (Jakarta)
warohmatullohi
Bang Jaka yang dirahmati oleh Allah SWT. Bagi Anda di luar daerah yang ingin mendapatkan majalah Bening, bisa berlangganan dengan mengganti ongkos kirim, majalah akan kami kirim ke alamat Anda. Caranya cukup isi biodata dan alamat lengkap yang tersedia dalam formulir majalah ini, atau informasi lebih lanjut bisa menghubungi kantor Baznas atau redaksi kami di (021) 5209770
Jawab: Waalaikumsalam wr wb Saudara Abdulloh yang dirahmati oleh Allah SWT, kami ucapkan terimakasih atas perhatian dan saran saudara. Rubrik Resensi Buku pernah kami tampilkan di beberapa edisi sebelumnya, namun karena keterbatasan halaman, sementara kami ganti dengan artikel yang lain. Usulan saudara akan kami pertimbangkan.
Majalah ini diterbitkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerjasama dengan PT Halohalo Infomedia. Dewan Redaksi: Ustadz Prof. DR. Didin Hafidhuddin, M.Sc., Emmy Hamidiyah, Hermin R. Rachim; Redaksi: Aruma CE, Yulia SM Munawar Aziz; Desain Grafis: Rizkqyan Kurnia, Miroslav Arofic ; Fotografer: Dreamstime; Marketing Iklan: Nurlaila, Santi Ariani; Redaksi dan Iklan: PT Halohalo Infomedia, The landmark Center Tower A, 8th Floor Jl Jend. Sudirman Kav.1 Jakarta 12910, Telepon: (021) 5209770 Faksimile: (021) 5710076 Email: redaksi.bening@gmail.com dan iklan.bening@gmail.com
4|
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
Laporan Utama
Mengasihi
Orang Miskin
Kemiskinan adalah fenomena yang begitu mudah dijumpai di mana-mana. Tak hanya di desa-desa, tapi juga di kotakota. Di balik kemegahan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, misalnya, tidak terlalu sulit kita jumpai rumahrumah kumuh berderet di bantaran sungai, atau para pengemis yang berkeliaran di perempatan-perempatan jalan.
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
|5
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil survei pada Maret 2009 bahwa jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 32,53 juta jiwa atau 14,15% dari total jumlah penduduk Indonesia. Hasil ini menunjukkan penduduk miskin berkurang 2,43 juta jiwa dibandingkan survei pada Maret 2008 yang mencapai 34,96 juta jiwa atau 15,42% dari total populasi. Kemiskinan memang ukurannya berbeda-beda, BPS menggunakan batas garis kemiskinan tersebut berdasarkan data konsumsi dan pengeluaran komoditas pangan dan nonpangan. Komoditas pangan terdiri dari 52 macam, sedangkan komoditas non pangan terdiri dari 27 jenis untuk kota dan 26 jenis untuk desa. Garis kemiskinan yang telah ditetapkan oleh BPS pun terkadang mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Sedangkan menurut Menteri Sosial, indikator BPS garis kemiskinan yang diterapkannya adalah keluarga yang memiliki penghasilan di bawah Rp 150.000 perbulan. Bahkan Bappenas yang sama mendasarkan pada indikator BPS tahun 2005 batas kemiskinan keluarga adalah yang memiliki penghasilan di bawah Rp 180.000 perbulan. Sementara Bank Dunia, mematok ukuran kemiskinan dengan US$ 1 perhari perkepala; atau sebulan minimal US$ 30 perkepala, atau sama dengan Rp 300 ribu (dengan kurs US$ 1=Rp 10.000). Dengan 4.9 anggota, berarti pendapatan keluarga minimal adalah sebesar Rp 1.470.000 (untuk perkotaan), sedangkan di pedesaan dengan 4.7 anggota, jadi besarnya adalah Rp 1.410.000. Kriteria miskin akan selalu berbeda bagi tiap institusi, bahkan tiap negara dan tiap propinsi, kota dan desa pun bisa mempunyai batas yang berbeda, sebagaimana batas kemiskinan oleh suatu pemerintahan yang bisa berubah-ubah seperti BPS tadi. 6|
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
Lalu, bagaimana Islam memandang masalah kemiskinan ini?
Kemiskinan Menurut Islam Islam memandang masalah kemiskinan ini dengan indikasi dan standar yang sama di negara manapun, bahkan kapan pun. Dalam pandangan Islam, kemiskinan adalah kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan primer secara menyeluruh, yaitu sandang, papan, dan pangan. Allah SWT berfirman: “Kewajiban ayah memberikan makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf.” (QS Al-Baqarah: 233). "Tempatlah mereka (para istri) di mana kalian bertempat tinggal, sesuai dengan kemampuan kalian.” (QS. Ath-Thalaq: 6). Rasulullah SAW pernah bersabda: “Ingatlah, bahwa hak mereka atas kalian adalah agar kalian berbuat baik kepada mereka dalam (memberikan) pakaian dan makanan.” (HR. Ibnu Majah). Ini menunjukkan bahwa ketika tidak terpenuhi kebutuhan primer (sandang, papan, dan pangan), maka manusia tersebut d i a n g g a p miskin. Halhal lain selain sandang, papan dan pangan
dianggap sebagai kebutuhan sekunder; orang yang tidak bisa memenuhinya (setelah kebutuhan-kebutuhan primernya sudah terpenuhi) tetap tidak bisa dianggap sebagai orang miskin. Kemiskinan dianggap pula sebagai sumber kemunduran. Islam menjadikan kemiskinan itu sebagai ancaman dari setan. Allah SWT berfirman: “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan kemiskinan.” (QS. AlBaqarah: 268).
Pertama: Islam mewajibkannya kepada kerabat terdekat yang memiliki hubungan darah. (QS Al-Baqarah: 233). Kedua: Apabila orang tersebut tidak mempunyai sanakkerabat yang wajib menanggung nafkahnya, maka kewajiban memberikan nafkah kepada orang tersebut dipindahkan kepada baitulmaal, pada bagian zakat. Allah SWT berfirman: “Zakat itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang fakir dan miskin.” (QS. At-Taubah: 60).
Karenanya, Islam telah menjadikan terpenuhinya kebutuhan primer serta mengusahakannya untuk orang yang tidak bisa memperolehnya adalah fardlu. Jika kebutuhan primer tersebut bisa dipenuhi sendiri oleh seseorang, maka pemenuhan tersebut menjadi kewajibannya. Namun, jika orang tersebut tidak bisa memenuhinya sendiri, karena tidak mempunyai harta yang cukup atau karena dia tidak bisa memperoleh harta yang cukup, maka orang tersebut wajib ditolong oleh orang lain, sehingga dia bisa memenuhi kebutuhan primernya.
Ketiga: Apabila bagian zakat dari baitulmaal tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan para fakir miskin, maka negara wajib memberikan nafkah kepada mereka dari bagian lain.
Dalam hal ini, Islam bahkan telah merinci tata cara membantu orang yang miskin sebagai berikut,
Jadi, orang disebut miskin (wajib diberi nafkah) adalah jika kebutuhan-kebutuhan primernya tidak terpenuhi, sebaliknya, orang kaya (wajib memberi nafkah) adalah orang yang memiliki kelebihan dari sisa pemenuhan kebutuhannya dengan cara yang makruf. Dan Islam menganjurkan agar orang-orang yang kaya mengasihi orang-orang miskin. Wallahu a’lam bissowab (ACE)
Keempat: Jika di dalam baitulmaal tidak terdapat harta sama sekali, maka negara harus mewajibkan pajak atas harta orang-orang kaya, dan mengusahakan pajak tersebut untuk dinafkahkan kepada para fakir miskin, sebab, dalam keadaan demikian, kewajiban tersebut berlaku untuk seluruh kaum muslimin. Nabi SAW pernah bersabda: “Tidaklah beriman kepadaKu siapa saja yang tidur kekenyangan, sedangkan tetangganya kelaparan, sementara dia mengetahuinya.” (HR. Al-Bazzar). Allah SWT juga berfirman: “Di dalam harta mereka terdapat hak bagi orang miskin yang meminta-minta, yang tidak mendapat bagian.” (QS. Adz-Dzari’at: 19).
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
|7
Keluarga
Ketika si Kecil Manja Menyayangi anak bukan berarti harus selalu memberikan apa yang diinginkannya. Tanpa sadar, atas nama cinta, orangtua memanjakan anaknya melebihi dari yang seharusnya. Jika tidak berhati-hati, ekspresi dari cinta yang berlebihan ini dapat membuat anak menjadi cengeng dan manja. Orangtua mana yang tidak ingin melihat buah hatinya senang dan tercukupi kebutuhannya? Membuat anak merasa istimewa setiap hari mungkin menjadi prioritas setiap orangtua, namun Anda juga harus memberi batasan terhadap keinginan anak tersebut. Anda perlu waspada, jangan sampai si anak malah “terjerumus� dalam kemewahan fasilitas yang disediakan.
HIDUP SEDERHANA
AJARI BERBAGI
Biasakan anak Anda hidup sederhana menurut level Anda. Sekaya apa pun Anda, cobalah untuk mendidik anak tidak berfoya-foya, beli ini beli itu yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Sesekali kita tunjukkan kehidupan teman-teman mereka yang lebih tidak beruntung. Biarkan dia belajar membuat perbandingan sendiri yang akhirnya menimbulkan kepekaan pola pikir dan rasa.
Dengan mengajarkan anak memberikan barang kepada sesama, niscaya Anda telah menjadikan anak Anda seorang yang pemurah dan baik hati. Selain itu, anak harus diajari menghargai dan merawat barang yang telah Anda belikan karena belum tentu setiap anak bisa memilikinya. Selain itu, merawat merupakan salah satu tindakan positif agar anak juga peduli dengan dirinya dan orang lain. Barang yang telah dirawat pasti suatu ketika dia butuhkan lagi. Dan, siapa tahu kalau suatu saat orang lain juga memerlukan dan meminjamnya.
Jangan serta merta menuruti segala keinginan anak. Tanyakan padanya barang apa yang mendesak diperlukan, dan pentingkah itu. Kebutuhan anak yang sekiranya kurang penting dan tidak harus segera terpenuhi, disarankan untuk tidak dibeli. Tetapi dengan catatan, kita harus mendengarkan uraian anak seberapa pentingkah barang itu bagi dia. Dan alasan yang dikemukakannya harus kuat. Tugas kita adalah menggali dan melatih dia untuk mengungkapkan alasannya. Hal ini penting karena membiasakan buah hati kita tidak asal pilih atau asal ingin sesuatu. Diharapkan, anak akan terbiasa bersikap rasional dalam bertindak. Anda juga harus tegas untuk membatasi kebutuhan yang berdampak negatif atau buruk bagi si anak. Membelikannya handphone sendiri atau mainan yang belum sesuai dengan tingkat perkembangan pikirannya, seperti play station misalnya. Dalam hal ini, masing-masing anak mempunyai kekhususan sendiri. Misalnya, jika anak Anda kelebihan berat badan, batasi keinginannya untuk minum es krim yang berlebihan. Diharapkan, anak akan menjadi terbiasa membatasi dan mengontrol kebutuhannya sendiri. Jika dewasa, dia pun cerdas menilai sesuatu dari sisi baik dan buruknya, untung dan ruginya.
Suatu hal yang wajar bila si kecil terutama anak balita sulit untuk berbagi. Sering khan melihat kejadian ketika si kecil menolak meminjamkan mainan yang ia punya ke siapa pun? Orangtua harus mau memahami bahwa, ketika anak bertingkah seperti itu, ia bermaksud menunjukkan kepada Anda bahwa ia tidak suka ketika hal penting untuknya itu dibagi atau diberikan kepada yang lain. Oleh karenanya, selalu tanamkan nilai-nilai, kata-kata positif pada setiap gerak langkah si kecil.
Biasakan membagi-bagi makanan untuk keluarga, dan perlihatkan di depan si kecil, sambil berkata untuk siapa saja bagian makanan tersebut. Lalu, mintalah dia untuk memberikan pada masing-masing orang lalu berikan apresiasi kepadanya. Niscaya anak akan merasa senang. Berbagi berarti memberi. Memberi berarti murah hati. Murah hati berarti tidak pelit. Buat anak kita menjadi sosok yang pandai berbagi. Sedini mungkin ajari dia untuk menjadi orang yang murah hati. Dengan mengajari berbagi, berarti kita juga mengajari dia untuk peduli dengan orang lain yang kekurangan atau membutuhkan. (ACE)
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
|9
Kesehatan
STROKE & JANTUNG Bukan Penyakit Orang Kaya Jumlah penderita penyakit ini tiap tahun semakin meningkat. Menurut data WHO tahun 2002 menyebutkan bahwa 16,7 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskuler (termasuk diantaranya penyakit jantung), jumlah tersebut sama dengan 30% dari total kematian di seluruh dunia. Menurut WHO penyakit Jantung tidak lagi melulu terjadi pada orang kaya, tetapi cenderung lebih banyak menimpa masyarkat menengah ke bawah. Diperkirakan pada tahun 2010 ini, 78% korban akan terdiri dari kelompok ekonomi menengah ke bawah. Tak heran, sejumlah rumah sakit (RS) kini kian dibanjiri pasien berpenyakit jantung dari kalangan tidak mampu. Data itu terlihat dari banyak pasien yang menggunakan surat keterangan tidak mampu atau menggunakan fasilitas Asuransi Keluarga Miskin (Askeskin) di sejumlah RS pemerintah.
Penyakit jantung dan stroke adalah salah satu penyakit yang sering merenggut jiwa seseorang tanpa pandang bulu, baik dia kaya, miskin, tua ataupun muda. Dan sejak 1992, penyakit jantung dianggap sebagai penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. 10 |
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
Pada tahun 1940-1950-an, penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia lebih banyak diderita oleh orang Belanda dan etnis Cina. Dari semula penyakit milik kalangan berkelas dan orang kaya, penyakit tersebut meluncur turun secara pasti menjadi penyakit yang tak kenal umur, tak kenal kelas. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan gaya hidup yang telah merambah hingga masyarakat kalangan bawah, bahkan menyusup ke pelosok-pelosok desa.
Sejumlah perilaku seperti mengkonsumsi makanan siap saji (fast food) yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolahraga, dan stres, telah menjadi gaya hidup manusia tidak hanya di perkotaan. Padahal ke semua perilaku tersebut dapat merupakan faktor-faktor penyebab penyakit jantung dan stroke.
FAKTOR RISIKO Ada berbagai macam penyakit jantung, namun yang umumnya ditakuti adalah jantung koroner karena menyerang pada usia produktif dan dapat menyebabkan serangan jantung hingga kematian mendadak. Penyebab penyakit ini adalah adanya penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri koroner. Ada empat faktor utama penyebab penyakit jantung, yaitu: merokok terlalu berlebihan selama bertahuntahun, kadar lemak darah (kolesterol) yang tinggi, tekanan darah tinggi serta penyakit kencing manis. Seperti halnya penyakit jantung, stroke juga erat kaitannya dengan gangguan pembuluh darah. Stroke terjadi karena ada gangguan aliran darah ke bagian otak atau kekurangan suplai darah secara tiba-tiba. Bentuknya dapat berupa lumpuh sebelah, gangguan bicara, gangguan rasa/ sensasi di kulit sebelah wajah, lengan atau tungkai.
POLA HIDUP SEHAT Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dan stroke dimulai dengan memperbaiki gaya hidup dan mengendalikan faktor risiko sehingga mengurangi peluang terkena penyakit tersebut. Hindari obesitas/ kegemukan dan kolesterol tinggi. Mulailah dengan mengonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, padi-padian, makanan berserat lainnya dan ikan. Kurangi daging, makanan kecil (cemilan), dan makanan
yang berkalori tinggi dan banyak mengandung lemak jenuh lainnya. Makanan yang banyak mengandung kolesterol tertimbun dalam dinding pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis yang menjadi pemicu penyakit jantung dan stroke. Berhenti merokok merupakan target yang harus dicapai, juga hindari asap rokok dari lingkungan. Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri, dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner sekitar dua kali lipat lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok. Kurangi minum alkohol. Makin banyak konsumsi alkohol maka kemungkinan stroke terutama jenis hemoragik makin tinggi. Alkohol dapat menaikan tekanan darah, memperlemah jantung, mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteri. Lakukan olahraga/ aktivitas fisik. Olahraga dapat membantu mengurangi bobot badan, mengendalikan kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan darah yang merupakan faktor risiko lain terkena jantung dan stroke Kendalikan tekanan darah tinggi dan kadar gula darah. Hipertensi merupakan faktor utama terkena stroke dan juga penyakit jantung koroner. Diabetes juga meningkatkan risiko stroke 1,5 - 4 kali lipat, terutama apabila gula darahnya tidak terkendali. Hindari pula penggunaan obat-obat terlarang seperti heroin, kokain, amfetamin, karena obat-obatan narkoba tersebut dapat meningkatkan risiko stroke 7 kali lipat dibanding dengan yang bukan pengguna narkoba. (ace/ berbagai sumber)
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 11
gaya hidup
Qona’ah
“ Bermental Kaya”
Mental kaya, dalam agama dikenal dengan istilah qana’ah, artinya rela dengan apa yang Allah SWT berikan. Kaya tentunya bukan kaya dengan harta benda, namun kaya hati, artinya hati merasa cukup. Sebanyak apa pun harta, kalau selalu merasa tak cukup, maka dia sejatinya fakir. Di tengah realitas kehidupan yang sangat hedonistik seperti saat ini, kebanyakan orang akan merasa sulit dan berat untuk bersikap qana’ah. Sebab, keberhasilan hidup hanya dilihat dari sudut pandang yang sempit, tolok ukur yang dipakai adalah atribut duniawi, seperti kekayaan harta, pangkat dan jabatan.
Memang, tidaklah salah jika seseorang mencari harta atau bercita-cita menjadi kaya. Islam pun mengajarkan kita untuk kaya. Bahkan, Rasulullah SAW adalah seorang kaya raya, demikian juga para sahabat. Namun demikian, janganlah menjadikan kekayaaan itu sebagai tujuan hidup serta ukuran kemuliaan seseorang.
Nabi Muhammad SAW Bersabda: "Abdullah bin Amru RA. berkata: Bersabda Rasulullah SAW, sesungguhnya beruntung orang yang masuk Islam dan rizkinya cukup dan merasa cukup dengan apa-apa yang telah Allah berikan kepadanya.” (HR. Muslim).
kekayaan dan kemiskinan itu adalah ujian dari Allah untuk hamba-hamba-Nya. Bahwa semua kekayaan yang ada di dunia ini sejatinya adalah milik Allah. Karenanya, sebagai hamba, kita harus pandai bersyukur atas karunia dan nikmat Allah SWT dengan cara memanfaatkannya sebaik-baiknya.
12 |
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
Insya Allah, dengan begitu kekayaan dapat digunakan untuk meraih kebahagian dunia dan akhirat. Caranya, harta tersebut hendaknya dibelanjakan di jalan Allah melalui zakat, infak dan sedekah. Sebaliknya, bila kekayaan dibelanjakan hanya untuk kesenangan hawa nafsu semata, maka pemiliknya tidak akan merasa puas, tidak tenteram, dan yang lebih parah lagi, menjadi jalan menuju kehinaan.
Ah, bagaimana kita mau berinfak, wong kita saja miskin? Begitulah orang bermental miskin kerap memberi alasan, padahal, lagi-lagi Islam memudahkan kita untuk menjadi kaya. Allah SWT berfirman: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orangorang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit...” (QS. Ali Imran: 133-134) “Hendaklah orang yang mampu berinfak menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah berinfak dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. At-Thalaq: 7) Siapa yang dapat berinfak saat sempit, tentu dirinya akan sanggup berbagi dalam kondisi lapang. Toh sebenarnya sempit dan lapang adalah bicara kemauan saja. Apakah Anda termasuk yang bermental kaya? (ace)
Tips Sederhana
Bermental Kaya
1
Rasulullah SAW bersabda; “Siapa saja di antara kalian yang merasa aman di tempat tinggalnya, diberikan kesehatan pada badannya, dan ia memiliki makanan untuk harinya itu, maka seolah-olah ia telah memiliki dunia seluruhnya.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan AlBukhari). Apakah Anda merasa aman saat ini? Apakah Anda diberikan kesehatan saat ini? Apakah anda memiliki makanan yang dapat Anda makan hari ini?
2
Rasulullah SAW bersabda: “Bukanlah kekayaan itu dari banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah rasa cukup yang ada di dalam hati.” (HR. AlBukhari dan Muslim). Anda sudah merasa qana’ah alias merasa cukup, dengan apa-apa yang diberikan oleh Allah SWT? Selamat Anda sudah menjadi orang kaya.
3
Rasulullah bersabda: ”Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak: tasbih, tahmid, takbir, tahlil (zikir), amar ma’ruf nahi mungkar, menyingkirkan penghalang (duri, batu) dari jalan, menolong orang, sampai senyum kepada saudara pun adalah sedekah.” (HR. Ad-Dailamy). Semuanya itu tidak membutuhkan uang sepeserpun, cukup dari hati yang terbuka, tulus dan tahu bersyukur. Apakah Anda bermental kaya? Berikan senyum kepada resepsionis, yang memberikan jalan kepada Anda; ucapkan terima kasih kepada penjaga lift yang memandunya Anda di dalam lift; tersenyum ramahlah kepada cleaning servis yang membersihkan toilet,dll. Banyak jalan bukan? (ace) No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 13
Khasanah
Baitulmaal untuk Kemakmuran Rakyat
Kemakmuran dan kemajuan yang berhasil ditorehkan umat Islam pada masa kekhalifahan tak lepas dari pengelolaan keuangan yang profesional dan transparan. Pada era itu, pemerintahan Islam mengelola keuangan negara melalui lembaga yang bernama baitulmaal (kas negara). Baitulmaal inilah yang bertanggungjawab untuk menjamin kesejahteraan rakyat.
Sejatinya, baitulmaal secara resmi berdiri pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Namun, cikal bakalnya sudah ada sejak jaman Rasulullah SAW, namun belum terlembaga. Pada masa itu belum mempunyai tempat khusus karena harta yang diperoleh belum begitu banyak. Kalaupun ada, harta yang diperoleh hampir selalu habis dibagi bagikan kepada kaum muslimin serta dibelanjakan untuk pemeliharaan urusan mereka tanpa menunda-nundanya lagi. Pelembagaan baitulmaal juga belum ditetapkan pada masa Abu Bakar As-Siddiq. Pengelolaan dana yang diterapkan khalifah pertama masih mengikuti pola yang diterapkan Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar mendistribusikan dana yang tersedia di baitulmaal
14 |
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
kepada setiap orang. Di awal pemerintahannya, setiap penduduk mendapat jatah sebesar 10 dirham. Jumlah dana yang dibagikan bertambah menjadi 2x lipat, di tahun kedua masa kepemimpinannya. Seiring bertambah luasnya wilayah kekuasaan, pengelolaan keuangan pun bertambah kompleks. Atas dasar itulah, Khalifah Umar bin Khattab memutuskan untuk melembagakan baitulmaal menjadi lembaga formal. Pada masa itu, wilayah Islam sudah melampaui semenanjung Arab hingga Iran, Irak, Suriah, Palestina dan Mesir serta wilayah lainnya sudah dikuasai. Lembaga pengelola keuangan negara itu dipimpin oleh Abdullah bin Arqam. Di setiap wilayah kekuasaan Islam dibentuk baitulmaal. Khalifah menugaskan pejabat perbendaharaan negara di setiap wilayah. Setiap dirham pemasukan disalurkan untuk menjamin kesejahteraan rakyat miskin. Tak hanya itu, rakyat yang lemah dan cacat baik muslim maupun non muslim, orangtua yang tak mampu lagi mencari penghasilan, juga anak-anak yatim-piatu yang tak lagi memiliki pelindung. Selain dialokasikan untuk kesejahteraan rakyat, dana juga digunakan untuk pembangunan. Pada masa Khalifah Umar, sudah mulai dibangun saluran irigasi. Kanal irigasi digunakan untuk pengairan areal pertanian dan kebutuhan air bersih. Didirikan pula kantor-kantor militer. Umar juga membangun beberapa kota seperti Basrah, Kufah, Kairo dan sebagainya. Dibangun pula kantor pemerintahan di seluruh wilayah yang ditaklukkan. Selain itu disediakan pula rumah bagi ribuan penduduk, serta rumah singgah bagi para pelancong dan penjelajah. Keberadaan baitulmaal tetap dipertahankan hingga Utsman bin Affan. Khalifah ketiga ini tak pernah mengambil dan menerima gaji sebagai khalifah dari baitulmaal. Setiap hari Jumat, Utsman berupaya untuk
memerdekakan budak. Dia juga menjamin kehidupan janda dan anak yatim-piatu. Pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib pun menggunakan dana baitulmaal untuk kepentingan rakyat dan pembangunan. Ketika pemerintahannya berseteru dengan Mu’awiyah, beberapa orang yang dekat dengan Ali membisiki agar menggunakan dana baitulmaal. Namun, Ali dengan tegas menolak untuk menggunakan dana tersebut. Sayangnya, ketika dunia Islam berada di bawah kepemimpinan Bani Umayyah, kondisi baitulmaal berubah. Jika sebelumnya dikelola dengan penuh kehati-hatian sebagai amanat Allah SWT dan amanat rakyat, akhirnya baitulmaal berada sepenuhnya di bawah kekuasaan khalifah. Keadaan di atas berlangsung sampai datangnya Khalifah ke-8 Bani Umayyah, yakni Umar bin Abdul Aziz. Umar berupaya untuk membersihkan baitulmaal dari pemasukan harta yang tidak halal dan berusaha mendistribusikannya kepada yang berhak menerimanya. Umar membuat perhitungan dengan para Amir bawahannya agar mereka mengembalikan harta yang sebelumnya bersumber dari sesuatu yang tidak sah. Akan tetapi, kondisi yang demikian tidak dapat bertahan lama. Keserakahan para penguasa telah meruntuhkan sendi-sendi baitulmaal, dan terus berkepanjangan sampai masa Abbasiyah.
Bagaimanapun, terlepas dari berbagai penyimpangan yang terjadi, harus diakui bahwa baitulmaal telah tampil dalam panggung sejarah Islam sebagai lembaga negara yang banyak berjasa terhadap kesejahteraan kaum muslimin. (ace/republika.co.id dan sumber lain) No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 15
pribadi muslim
Malcolm X
Islam Tidak Memandang Perbedaan Fisik Islam adalah agama rahmatal lil’alamin. Islam tidak memandang manusia dari segi fisiknya, seperti kaya atau miskin; berkulit putih atau hitam. Ingatkah kita kisah seorang budak yang bernama Bilal bin Rabah. Budak berkulit hitam legam asal Ethiopia ini termasuk salah satu sahabat yang pertama-tama masuk Islam. Malcolm X adalah seorang tokoh Muslim kulit hitam Amerika (Afro-Amerika) yang gigih dalam menyebarkan nilai-nilai Islam khususnya dalam menghapus segala bentuk diskriminasi. Banyak yang memeluk Islam karenanya, salah satunya adalah Classius Clay Junior, alias Muhammad Ali. 16 |
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
Dia lahir pada tanggal 19 Mei 1925 di Omaha, Nebraska, AS, dengan nama asli Malcolm Little. Ayahnya Earl Little adalah seorang pendeta Baptis dan anggota UNIA (Universal Negro Improvement Association), yakni sebuah organisasi yang dirintis oleh Marcos Aurelius Garvey untuk mewadahi perbaikan hidup bagi orang Afro-Amerika. Ibunya bernama Louise Little. Semasa kecilnya, Malcolm dan keluarganya sering menjadi sasaran diskriminasi seperti penembakan, pembakaran rumah, pelecehan, dan ancaman lantaran ayahnya adalah anggota UNIA yang militan. Puncaknya, ayahnya dibunuh kelompok rasis kulit putih ketika Malcolm berusia 6 tahun. Kehilangan seorang ayah telah mengubah kehidupan Malcolm menjadi anak yang liar, terjerumus dalam berbagai kehidupan antargeng, narkotika, minuman keras, perjudian, dan pel acuran, bahkan berulangulang ia harus keluar masuk penjara akibat perbuatan yang dilakukannya. Dari balik tembok penjara inilah, dia justru menemukan pencerahan diri, mengenal ajaran Islam, hingga akhirnya bergabung dengan kelompok yang bernama Nation of Islam (NoI).
Setelah memutuskan masuk Islam, ia mengganti nama menjadi Malcolm X. Inisial X menunjukkan bahwa ia adalah eks perokok, pemabuk, Kristen, dan budak. Selama dalam penjara pula, Malcolm mengadakan kontak dengan Elijah Muhammad, pimpinan sekaligus tokoh bagi pengikut NoI. Berkat Elijah pula, Malcolm memahami arti ketertindasan dan ketidakadilan yang menimpa ras kulit hitam. Setelah bebas tahun 1952, Malcolm aktif dalam berbagai kegiatan NoI. NoI pun berkembang menjadi organisasi
yang berskala nasional. Malcolm sendiri menjadi figur yang terkenal di dunia. Kepopulerannya muncul atas kata-katanya yang tegas dan kritis, seputar kesulitan yang dialami kaum negro, yaitu tentang diskriminasi dan sikap kekerasan yang ditunjukkan kaum kulit putih terhadap kaumnya (kulit hitam). Sayangnya, NoI juga memberikan pandangan-pandangan yang bersikap rasis seperti menolak bantuan apa pun dari kalangan kulit putih meskipun mendukung perjuangan anti diskriminasi, lalu mendakwahkan bahwa orang kulit putih adalah iblis dan Elijah Muhammad adalah yang terhormat dan utusan Allah.Pandangan tersebut tentu saja bertentangan dengan ajaran Islam sendiri. Malcolm menyadari bahwa hal tersebut sebagai sebuah ajaran yang tidak rahmatan lil alamin. Karena hal itu, ia pun memutuskan keluar dari NoI. Pada tahun 1964, Malcolm menunaikan ibadah haji, di sana ia mendapatkan gambaran yang utuh sebagai seorang muslim. Berjumpa dengan kaum muslimin dari seluruh dunia, dari berbagai ras, bangsa, dan warna kulit yang semua memuji Tuhan yang satu benar-benar mengubah pemikirannya . ''Pengalaman haji yang saya alami dan lihat sendiri, benar-benar memaksa saya mengubah banyak pola pikir saya sebelumnya.'' Kata Malcolm X yang kemudian bersalin nama El-Hajj Malik El Syabazz. Namun, perubahan pemikiran itu bukan tanpa risiko. Ia dibayang-bayangi orang yang ingin membunuhnya, khususnya orang-orang dari NoI. Pada hari Ahad, 21 Februari 1965, Malik El-Syabazz tewas ditembak pada 21 Februari 1965 oleh tiga orang Afro-Amerika, sebuah kelompok yang dia perjuangkan tentang nilai-nilai dan hak-hak warga kulit hitam. (ace/republika.co.id dan sumber lainnya) No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 17
kisah
Siswandi
Anak Nelayan yang Dekat dengan Orang Miskin Memasuki gang demi gang di daerah Plumpang, sungguh menyedihkan suasana perkampungan yang jauh dari kondisi sejahtera itu. Di daerah itulah muncul sosok nan sederhana, yang hadir untuk memberikan solusi pendidikan bagi anakanak yang berserakan di jalanan.
Siswandi bukanlah seorang yang berasal dari keluarga mampu. Dia terlahir dari keluarga sederhana di Lamongan . Ibunya seorang pedagang kecil, dan bapaknya seorang nelayan. Sejak kecil dia sudah ditempa orangtua hidup serba kekurangan. �Sejak kecil saya hidup bersama keluarga di kampung. Bapak saya nelayan, ibu saya pagi jualan nasi, siangnya jualan rujak, dan malam hari jualan kue-kue kering,� ujarnya. Setelah lulus SMA tahun 1990, Siswandi ingin 18 |
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
melanjutkan ke perguruan tinggi, tapi karena keterbatasan biaya, ia urungkan niatnya. Keinginan kuat untuk menimba ilmulah yang mendorongnya tak berlama-lama mengadu nasib di daerah asalnya. Tiga tahun kemudian ia memutuskan untuk merantau ke Jakarta. �Kamu boleh ke Jakarta jika untuk ilmu dan untuk mengamalkan ilmu itu, kalau kamu ke Jakarta hanya untuk uang, mendingan kamu disini saja,� demikian pesan sang ibu yang selalu diingatnya sebelum berangkat.
Di Jakarta, Siswandi tinggal di daerah Jatibaru. Sambil kuliah di lembaga dakwah Al-Qalam, ia bekerja di lembaga tersebut. Selain itu Siswandi juga mengajar les privat. Setiap pulang kuliah atau mengajar privat, ia mendapati anak-anak di sekitar rumah kontrakannya tidak ada yang memberikan pembinaan keagamaan. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak pemulung, tukang sampah, anak-anak pengasong, penyemir sepatu, dan lain-lain. Siswandi tergerak untuk mengajar mengaji anak-anak tersebut. Kemudian dia mengumpulkan anak-anak itu. �Saya ajak anak-anak tetangga kontrakan saya, sekitar 5-6 anak terkumpul, tapi setelah berjalan beberapa lama, 50 anak, bahkan lebih, ikut belajar ngaji bersama saya,� jelasnya. Pada 1997 akhirnya Siswandi pindah tempat tinggal, dan meninggalkan anak-anak binaannya itu. Krisis ekonomi Indonesia yang dimulai 1997, mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat kecil. Kondisi tersebut menggugah rasa kemanusiaan Siswandi. Ia tergerak untuk membantu mereka. Pada Agustus 2000, bersama istrinya, Nurida, serta dua orang temannya AM. Muthada dan Sarkono akhirnya ia membentuk sebuah lembaga untuk membina anak-anak jalanan yang diberi nama Himmata (Pemerhati Masyarakat Marginal Kota).
tapi juga anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu di sekitar Plumpang, Jakarta Utara. Salah satu program yanng cukup berhasil diselenggarakan adalah sekolah non formal kejar Paket A, B dan C. Saat ini, muridnya mencapai 800 anak lebih. Untuk program anak-anak jalanan, selain memfasilitasi tempat tinggal, sandang, pangan dan papan, Himmata memberikan pendidikan baik formal maupun nonformal. Untuk mengisi waktu luang agar anak-anak tidak kembali ke jalanan, Himmata melengkapi dengan pendidikan seni musik dan kreatifitas lain. Mereka dibekali juga dengan ketrampilan seperti bengkel, cuci motor, hingga memproduksi sabun dan detergent sendiri. Berkat kepedulian sosok yang dikenal dekat dengan orang miskin inilah, muncul secercah asa dari wajah anak-anak dari perkampungan kumuh nan gersang tersebut. Himmata dengan sekolah mandiri dan aneka program lainnya telah membuat anak-anak miskin di sana bisa tetap tersenyum menatap masa depan. Dan melalui Bening ini lah, Siswandi berharap para pembaca sekalian agar terketuk hatinya untuk lebih peduli terhadap nasib orang miskin. (ACE)
“Himmata juga berasal dari lafadz arab yaitu himmah yang artinya semangat yang tidak pernah putus, makanya himmata ini adalah kumpulan orang-orang yang selalu bersemangat,� ucap ayah 3 anak ini. Mereka mengontrak rumah di daerah Plumpang, dengan modal uang pinjaman. Rumah tersebut dijadikan sebagai base camp aktivitas dan tempat tinggal dan tempat singgah anak-anak jalanan. Awalnya terkumpul 25 anak. Setelah hampir sepuluh tahun Himmata berdiri, saat ini Himmata tidak hanya mengkhususkan pembinaan kepada anak-anak jalanan, No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 19
berbagi info
Majelis Reboan
Masjid Al-Latief Pasaraya Hanya mereka yang memiliki misi hiduplah yang akan berarti. Siapapun yang tidak memiliki misi hidup akan terombang-ambing, tidak jelas, dan tidak berarti. Allah SWT menyebutkan misi utama hidup kita adalah untuk beribadah. ”Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku.” (QS. Az-Dzari’at: 56)” Demikianlah sepenggal kata ceramah yang disampaikan oleh Ustadz H. Khoir Harry Mukti dalam Kajian Majelis Reboan yang dilaksanakan di Masjid Al-LatieF Pasaraya, pada tanggal 31 Maret 2010 dengan tema “Buktikan Imanmu”.
Mengenakan jubah hitam dan sorban di kepala, dengan wajah berseri, mantan rocker terkenal era 80-an yang sudah banting setir menjadi da’i ini melanjutkan bahwa makna ibadah dalam ayat tersebut adalah tunduk dan patuh kepada seluruh aturan Allah SWT, baik dari ibadah mahdhoh seperti sholat, zakat, puasa, haji ataupun aspek mu’amalah seperti ekonomi, politik, keluarga, pendidikan, dll. “Manusia bukan hanya mengikuti Allah SWT di masjid, di sajadah, di Baitul Haram saat berhaji, tetapi juga saat di kantor, di kursi parlemen, di meja pengadilan, dan lain sebagainya. Dan dengan ibadah ini jugalah yang akan menentukan nasib kita di Yaumil Akhir, meraih surga atau neraka.” wejangnya. Singkat kata ceramah disampaikan secara berapi-api, penuh humor namun sekaligus membuat banyak orang tersindir karena telah begitu banyak mengabaikan perintah Allah dalam Al-Qur’an. Sekitar 700-an jamaah yang mayoritas ibu-ibu itu pun dibuat sebentar-sebentar tergelak, sekaligus manggut-manggut. Acara Majelis Reboan sendiri merupakan kemasan kajian bincang bermakna yang diadakan rutin setiap rabu pukul 10:00 WIB hingga menjelang Zuhur dan terbuka untuk
umum. Masjid Al-LatieF sendiri berada di Gedung Pasaraya Jl. Iskandarsyah II No.02, Kebayoran Baru Blok-M, Jakarta Selatan. Bagi seluruh kaum muslimin dan muslimah bisa mampir dan mempergunakannya untuk sholat bejamaah sehabis berbelanja atau datang dan mengikuti berbagai program acara yang diselenggarakan. Selain Majelis Reboan dan shalat Jumat berjamaah, ada Kajian Rutin Jum'at Petang (pukul 17.00 WIB - Maghrib) serta Kajian Sabtu Pagi (pukul 10.30 WIB - Zuhur). Panitia selalu mendatangkan penceramah terkenal seperti Hidayat Nurwahid, KH. Didin Hafihuddin, Hj Neno warisman, Koko Liem dll.
Komentar Pengunjung
Alhamdulillah, sarana untuk beribadah di Pasaraya sungguh baik sekali. Takmir Masjid senantiasa sibuk menyelenggarakan berbagai program acara untuk
mengundang jamaah sehingga betah singgah. Masjid Al-Latief sendiri didirikan pada tanggal 29 Desember 2008. Lokasinya berada di lantai 5 gedung Pasaraya. Sungguh bersih, terawat dan Subhanallah luas sekali. Tempat shalat bagi perempuan dipisahkan oleh hijab rendah berwarna merah. Masjid Al-Latief mampu menampung 1.000 hingga 1.500 jamaah. Jamaah pasti terkesan dengan tempat berwudhu masjid ini yang luar biasa bersih. Uniknya, lantai dari tempat wudhu menuju ruang utama masjid dialasi dengan handuk besar berwarna putih sehingga kaki kita akan kering setiba di dalam Masjid. Beginilah pusat perbelanjaan, mal atau tempat umum selayaknya menyediakan sarana beribadah pada Sang Pencipta dengan terhormat. (ACE)
Saya kira acara seperti ini sangat bermanfaat karena memberi nuansa baru bagi masyarakat di pusat perbelanjaan atau mal. (Wijanarko, Karyawan BUMN di Pasaraya)
Saya sengaja hadir karena mau ikut pengajiannya Ustadz Harry Mukti, kajiannya bagus, bahasanya sederhana, tapi cukup berisi dan mengena. (Ibu Sari, Jamaah asal Ciledug)
Bagus sekali kajiannya, menarik.. saya kira momen-momen seperti ini sudah sangat jarang ada di mal. (Mbak Nunu, Pengunjung Mal)
Acaranya sangat bagus dan menarik, 6 bulanan yang lalu masih sepi, biasanya paling banyak 25 atau 30 orang, sekarang selalu ramai. (Pak Anton, Takmir Masjid Alatief)
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 21
selayang pandang
Semakin Dekat dengan
MUSTAHIK
Oleh: Prof. Dr. KH. Didin Hafihuddin, M. Sc. (Ketua Umum BAZNAS)
Berbagai persoalan kehidupan yang sangat berat, melilit bertubi-tubi kepada kaum dhuafa, fuqara dan masakin yang seakan-akan tidak pernah terputus dan tidak pernah berhenti. Dan seolah-olah tidak ada kelompok masyarakat yang memperhatikan nasib mereka, kecuali dalam jumlah yang sangat kecil dan sangat sedikit. Tengoklah para petani yang lahan siap panennya musnah dilanda banjir. Harga pokok yang tanpa disadari terus menanjak. Sumber penghidupan yang semakin sulit akibat banyaknya PHK dan terbatasnya lahan pekerjaan. Lihat pula nasib nelayan di sekitar pantai utara Jakarta yang tidak memiliki tempat tinggal yang layak. Mereka menggunakan perahu, sekaligus untuk tempat tinggalnya. Tengok pula betapa banyak orangtua tidak mampu menyekolahkan anaknya karena biaya pendidikan yang sangat mahal. Mereka sudah tidak mampu berkata dengan lisan, kecuali raut muka yang menggambarkan kesedihan yang mendalam. Pupuslah harapan untuk memperbaiki nasibnya melalui pendidikan anaknya. 22 |
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
Tentu masih banyak kasus yang menimpa mereka yang sangat menyedihkan yang hampir setiap hari kita baca di surat kabar dan kita dengar dan lihat melalui televisi. Sementara di pihak lain, banyak kalangan yang menghambur-hamburkan uang untuk sekedar meraih jabatan dan kedudukan yang sifatnya sesaat dan sementara. Masyarakat dan bangsa kita, terutama para pemimpinnya, perlu meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa mencintai kaum dhuafa dengan memberikan perhatian kepada mereka, baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun pendidikan, merupakan sebuah keniscayaan. Membiarkan mereka hidup terlantar dan terlunta-lunta adalah sama dengan mendustakan agama, sebagaimana dinyatakan dalam QS. Al-Maun: 1-3 “Tahukah kamu
(orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin”. Membiarkan egoisme, materialisme, pragmatisme, individualisme dan kebakhilan merajalela, adalah sama dengan menghancurkan tatanan kehidupan masyarakat. Dalam sebuah hadist masyhur riwayat Ash-Shabuni, Rasulullah SAW bersabda: “... Tidaklah mungkin terjadi seorang fakir menderita kelaparan dan kekurangan pakaian, kecuali oleh sebab kebakhilan kaum berpunya. Ingatlah, Allah SWT akan melakukan perhitungan yang teliti dan meminta pertanggungjawaban mereka dan selanjutnya akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih”.
Dalam kaitan ini menarik sekali pernyataan dari Susan George (How the Other Half Dies, Montaclair, Allan Held, Osmund and Co. 1981), Lapoe dan Colin (Food First, New York, Ballantine Books, 1978) bahwa penyebab utama kemiskinan adalah ketimpangan sosial ekonomi karena adanya sekelompok kecil orang yang hidup mewah di atas penderitaan orang banyak, dan bukannya diakibatkan oleh semata-mata kelebihan jumlah penduduk (over population) (Jalaluddin Rahmat, Islam Alternatif, Mizan, 1986). Kaum dhuafa adalah saudara dan sahabat kita dalam
meraih rahmat, pertolongan dan keberkahan dari Allah SWT. Barangsiapa yang berpihak kepada mereka dengan turut serta memberikan solusi atas segala persoalan hidup yang dihadapinya, adalah sama dengan mengundang rizki dan rahmat-Nya. Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya kalian akan mendapatkan pertolongan dan rizki dari Allah jika kalian memperhatikan nasib kaum dhuafa”. Bahkan salah satu doa yang sering diucapkan Rasulullah SAW adalah doa ingin dikumpulkan dan disatukan bersama dengan orang-orang miskin.
Gerakan Bersama
Meskipun secara eksplisit sudah dinyatakan dalam UUD 1945 bahwa fakir miskin adalah tanggung jawab negara, akan tetapi dalam realitas masih jauh panggang dari api. Karena itu diperlukan gerakan bersama semua komponen umat dan bangsa untuk melakukan berbagai kegiatan dalam meningkatkan kesejahteraan mereka, berdasarkan skala prioritas dan dalam organisasi yang rapi serta teratur. BAZNAS, sebagai badan pengelola zakat resmi, melakukan langkah-langkah konkret antara lain adalah membangun lembaga pendidikan bagi kaum dhuafa yang berkualitas tetapi terjangkau oleh kemampuan mereka atau lebih baik lagi jika diberikan secara gratis, yang tersebar di berbagai daerah terutama di kantong-kantong kemiskinan, baik dilakukan secara formal maupun nonformal. Hal yang sama juga dilakukan dalam bidang kesehatan, dengan mendirikan klinik-klinik atau layanan kesehatan cuma-cuma. Ikhtiar ini dalam rangka memotong rantai kemiskinan, agar tidak ‘diwariskan’ kepada generasi berikutnya. Meninggalkan generasi yang kuat (secara fisik, mental dan ilmu pengetahuan) jauh lebih baik dan lebih mulia daripada meninggalkan generasi yang lemah. No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 23
selayang pandang
“
24 |
sekalian memperhatikan dengan sebaik-baiknya kaum dhuafa”. Karena itu, BAZ dan LAZ harus aktif dan kreatif dalam melayani para mustahik. Mustahik adalah sosoksosok manusia yang sedang mendapatkan kesulitan dalam hidupnya, baik karena persoalan kesehatan, pekerjaan, ataupun persoalan-persoalan hidup lainnya. Upaya meraih simpati dan kepercayaan para muzakki melalui penguatan kelembagaan amil zakat yang amanah, profesional dan bertanggungjawab sesungguhnya merupakan tujuan antara untuk meraih tujuan utama yang sesungguhnya, yaitu memberdayakan kaum mustahik ke arah kehidupan yang lebih kuat, berdaya dan bermartabat. Sungguh sebuah pekerjaan yang sangat mulia yang dijanjikan balasan surga di akhirat nanti, di samping kehidupan yang tenang dan damai di dunia ini. Amilamil zakat yang memiliki motivasi dan keinginan yang kuat untuk melayani secara optimal para mustahik adalah mujahid-mujahid yang Insya Allah memiliki nilai yang tinggi di hadapan Allah SWT. Akhirnya dengan mengucap basmallah, BAZNAS berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi mustahik, semoga Semakin Dekat dengan Mustahik.
Ketika Nabi Musa AS bertanya kepada Allah SWT, “Tuhanku, di mana aku harus mencari-Mu”. Lalu Allah menjawab, “Carilah Aku di tengah-tengah mereka yang hancur hatinya”. Dalam kitab Adzdzull wa al-Inkisar li al-Aziz al-Jabbar al-Khusyu fi al-Shalah karya Ibn Rajab al-Hambali, Ibnu Majah meriwayatkan dari hadis Abu Sa'idah al-Khudri RA, bahwa Nabi SAW, pernah mengucapkan doa, "Ya Allah hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin, dan bangkitkanlah aku bersama orang-orang miskin."
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
“
Hal ini sebagaimana dinyatakan Rasulullah pada Sa’ad bin Abi Waqash: “... sesungguhnya jika engkau meninggalkan ahli waris engkau dalam keadaan mampu, adalah jauh lebih baik daripada meninggalkan mereka dalam keadaan fakir sehingga menjadi beban orang lain” (HR Imam Bukhari dan Muslim). Tema utama program-program BAZNAS pada tahun 2010 ini adalah “Semakin Dekat dengan Mustahik”. Tentu tema ini mengandung makna yang sangat dalam. Bahwa keberhasilan BAZNAS sebagai Amil Zakat ataupun BAZ dan LAZ lainnya sangat ditentukan oleh keberhasilan dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik. Mustahik adalah tema dan fokus sentral setiap amil zakat di samping tentu muzakkinya. Pelayanan kepada para mustahik harus dilakukan secara optimal dilandasi dengan cinta dan kasih sayang, sama dengan pelayanan yang harus diberikan kepada muzakki yang mengamanahkan zakatnya pada amil zakat. Kecintaan kepada mustahik dengan program-programnya baik yang bersifat karitatif maupun produktif sungguh akan mengundang rahmat dan pertolongan Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnyna kalian akan mendapatkan pertolongan dan akan mendapatkan rezeki dari Allah SWT apabila kamu
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PENERIMAAN DAN PENYALURAN BULAN MARET 2010 PENERIMAAN ZAKAT
Rp. 1, 447, 489, 505, 06
INFAQ SHADAQAH
Rp.
JUMLAH PENERIMAAN MARET 2010
Rp. 1, 813, 418, 748, 06
JUMLAH PENERIMAAN SAMPAI DENGAN FEBUARI 2010
Rp. 2, 278, 485, 498, 71
JUMLAH PENERIMAAN SAMPAI DENGAN MARET 2010
Rp. 4, 091, 904, 246, 77
365, 929, 243. 00
PENYALURAN INDONESIA PEDULI
Rp.
330, 236, 803. 00
INDONESIA SEHAT
Rp.
377, 704, 772, 00
INDONESIA CERDAS
Rp.
362, 368, 697. 00
INDONESIA MAKMUR
Rp.
60, 650, 000. 00
INDOESIA TAQWA
Rp.
41, 750, 000. 00
USZ
Rp.
73, 277, 513. 00
JUMLAH PENYALURAN MARET 2010
Rp. 1, 245, 987, 785. 00
JUMLAH PENYALURAN SAMPAI ENGAN FEBUARI 2010
Rp. 1, 794, 745, 548. 00
JUMLAH PENYALURAN SAMPAI DENGAN MARET 2010
Rp. 3, 040, 733, 333. 00
JUMLAH PENYALURAN KONTER SAMPAI DENGAN MARET 2010
Rp.
909, 076, 455.00
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 25
galeri baznas
IDB TERKESAN DENGAN BAITUL QIRADH BAZNAS Program pendayagunaan zakat yang dikaitkan dengan pembangunan ekonomi umat khususnya melalui microfinance atau Baitul Qiradh yang diluncurkan BAZNAS mendapat perhatian khusus dari IDB (Islamic Development Bank). Hal itu terungkap di dalam kunjungan Senior Country Specialist Islamic Finance IDB, Dr. Wasim Ahmed Abdulwahab di BAZNAS Kamis pagi (8/4). Ahmed Abdulwahab didampingi Dr. Makhlani dari Kementerian Keuangan RI selaku Field Representative IDB untuk Indonesia, diterima oleh Ketua Umum BAZNAS Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin didampingi beberapa Pengurus BP/Manajemen Pelaksana BAZNAS. Ahmed Abdulwahab sangat terkesan dengan kegiatan yang dilaksanakan BAZNAS. Dalam kunjungan pejabat IDB yang pertama kali ke BAZNAS itu antara lain dibicarakan peluang kerjasama yang bisa dilakukan untuk kemaslahatan umat Islam di tanah air. IDB belakangan ini menaruh perhatian cukup besar pada pengembangan Islamic micro finance (lembaga keuangan mikro syariah) dan berkepentingan untuk menjalin partnership dan kerjasama dengan negara-negara muslim, termasuk Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
26 |
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
INDONESIA PEDULI UNTUK KORBAN BANJIR KARAWANG Banjir besar menghantam Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menerjang sedikitnya tujuh (7) kecamatan dan merendam 6.119 rumah. Ketujuh kecamatan itu adalah Ciampel, Teluk Jambe Timur, Teluk Jambe Barat, Karawang Timur, Karawang Barat, Batu Jaya, Pakis Jaya. Tigapuluh ribu warga saat ini sudah mengungsi ke tempat yang aman. Banjir ini merupakan yang terbesar dalam sepuluh tahun terakhir Sebagian besar warga mengungsi ke Masjid Raya Puri Teluk Jambe. Melalui Program Indonesia Peduli, Badan Amil Zakat Nasional melakukan aksi sosial untuk membantu korban banjir karawang. Untuk mendukung aksi tersebut , BAZNAS mendirikan 2 posko utama di samping banyak posko satelit lainnya. Posko utama terletak di Dusun P Kuncen Desa Sukaharja, Kec. Teluk Jambe Timur dan Dusun Krajan, Desa Teluk Jaya Kec.Pakis Jaya. Di beberapa posko satelit dilakukan pula aksi kesehatan. Lebih dari total 529 pasien telah terlayani. Aksi kesehatan juga dilanjutkan dengan penyediaan air bersih bagi korban banjir.
MUKTAMAR ZAKAT INTERNASIONAL DI BEIRUT Persoalan zakat ternyata telah menjadi persoalan yang sangat serius, yang tidak bisa ditangani oleh masing-masing negara Islam secara individu, namun juga memerlukan adanya kerjasama pada tataran internasional. Dalam konteks inilah, Zakat House Kuwait bekerjasama dengan Badan Zakat Lebanon menggelar muktamar zakat internasional di Beirut pada tanggal 29-30 Maret 2010. Pada acara yang dibuka oleh PM Lebanon Saad Hariri tersebut, panitia mengundang 23 negara, termasuk Indonesia, untuk bersama-sama membahas perkembangan zakat kontemporer sekaligus membicarakan peluang kerjasama zakat internasional. Menag Suryadharma Ali menunjuk Ketua BAZNAS KH Didin Hafidhuddin, yang didampingi Irfan Syauqi Beik (Staf Khusus Ketua BAZNAS) sebagai delegasi resmi pemerintah. Untuk Indonesia sendiri, KH Didin menyatakan bahwa pola pemberdayaan zakat dilakukan melalui programprogram yang bersifat konsumtif dan produktif. Hasilnya menurut Didin, mengutip riset disertasi Beik (2010), program zakat di DKI Jakarta mampu mengurangi angka kemiskinan mustahik sebesar 16.97 persen. Didin berharap, dengan zakat yang dikelola dengan baik ini, kemiskinan di dunia Islam dapat diatasi.
RAKORNAS UNTUK PENGUATAN ZAKAT DI TANAH AIR Badan Amil Zakat Nasional bersama Badan Amil Zakat Provinsi dan Kabupaten/ Kota melakukan Rapat Koordinasi Nasional ( Rakornas ). Rakornas yang diadakan pada tanggal 24 – 26 Maret 2010 diikuti lebih dari 130 0rang perwakilan dari 20 BAZDA Provinsi dan 50 BAZDA Kabupaten/Kota. Dalam sambutannya Menteri Agama RI melalui Sekjend Kementerian Agama RI, Bahrul Hayat, PhD menyampaikan bahwa Rakornas ini merupakan wadah untuk memperkuat organisasi, manajemen, dan sistem pengelolaan zakat nasional dengan pendekatan secara komprehensif melalui pola koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi antar – organisasi pengelola zakat. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan dialog antara peserta Rakornas dengan Kementerian Dalam Negeri I, Kementerian Sosial , dan Kementerian BUMN serta Wakil ketua Komisi VIII DPR RI yaitu Hj. Yoyoh Yusroh yang dalam kesempatan tersebut memaparkan kemitraan DPR RI dengan BAZNAS dan proses revisi UU No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 27
Surat Pembaca
30 |
No.18APRIL2010JUMADIL AWAL1431H
hikmah
No.18APRIL2010JUMADIL AWAL1431H
| 31
Bening Hati
Orang yang
Miskin Kaya
Ada orang kaya yang fakir, yakni orang yang diberi kelebihan materi namun tidak pernah merasa cukup dan selalu merasa kurang, itulah yang menyebabkannya dia miskin. Sebaliknya ada orang miskin yang kaya, orang yang secara materi tidak punya, namun ia merasa cukup dengan pemberian Allah SWT dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya di jalan Allah SWT. Berikut ini adalah sebuah kisah yang dikutip dari sebuah milis, semoga bermanfaat. Tersebutlah seseorang, sebut saja namanya Andi (bukan nama asli). Ia pernah bekerja di sebuah perusahaan Yahudi. Ia sudah menjadi manusia yang kaya raya di usianya yang belum mencapai 40 tahun. Lebih dari 200 negara sudah ia sambangi. Semua itu dilakukan demi mencari kekayaan dunia untuknya, dan untuk perusahaannya yang dimiliki orang Yahudi. Dia bertutur betapa satu sen pun harus dikejar dalam bisnisnya. Kerugian meski hanya satu dollar akan 30 |
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
membuat pemilik usaha menjadi panik. Apalagi model krisis global seperti saat ini. Selalu mencari harta. Mengejar kekayaan dunia. Takut miskin. Itulah yang selalu tertanam dalam benaknya! Dalam sebuah tugasnya di Maroko, Afrika Utara. Andi singgah di sebuah perkampungan muslim yang sederhana lagi bersahaja. Sebagai seorang muslim, kehadirannya di kampung itu disambut dengan baik oleh muslim di sana. Andi dijamu makan dan makanan untuk disantap dan tersaji dihadapannya. Namun tidak
seorang pun mulai menyantap makanan dan Andi pun belum lagi dipersilakan. Hingga seseorang datang ke dalam ruang makan lalu menyampaikan berita kepada tuan rumah dalam bahasa Arab. Usai itu, Andi pun dipersilakan untuk makan. Saat menyantap hidangan itu, Andi diberitahu oleh tuan rumah bahwa warga kampung muslim tersebut tidak akan pernah menyantap makanan, selagi mereka belum merasa yakin bahwa di luar sana tidak ada seorang pun yang kelaparan. Warga di dusun tersebut saling berbagi makanan antara satu rumah dengan yang lain. Dan orang yang datang sebelum santap makanan tadi, adalah pembawa kabar bagi tuan rumah yang menyampaikan bahwa ia sudah membagi makanan bagi penduduk kampung yang belum mendapat makanan.
Rupanya Andi mendapat pelajaran berharga bahwa berbagi kepada sesama akan membawa ketentraman dan kebahagiaan. Penduduk desa ini mayoritas adalah penduduk miskin, namun mereka bahagia dengan cara berbagi kepada sesama. Inilah pelajaran yang jauh berbeda dari apa yang Andi dapatkan di perusahaan tempat ia bekerja. Usai dari Maroko, ia ditugaskan untuk terbang ke Cairo , Mesir. Perjalanan bisnis malam itu membawa dirinya untuk menyewa sebuah taksi di sana . Taksi di kota Seribu Menara itu dimiliki oleh perorangan, dan kebanyakan armadanya sudah jelek dan bobrok. Malam itu Andi membuka pembicaraan dengan sopir taksi Mesir demi memecah kebekuan. "Berapa uang yang kau hasilkan dalam sehari dengan membawa taksi seperti ini?" Andi melempar tanya kepada sopir
taksi. Dibenaknya Andi akan membayangkan betapa jauh penghasilan yang akan disebutkan oleh sopir taksi ini dibandingkan penghasilan yang ia dapatkan di perusahaan Yahudi terkenal. "Aku tak membawa taksi ini seharian!" jawab sopir itu dengan bahasa Inggris sekenanya. "Apakah kamu punya pekerjaan lain di luar sana ?" kejar Andi. "Alhamdulillah, aku punya dua pekerjaan yang diberi Allah untukku. Dari pagi hari sampai sore aku bekerja di restoran, malam harinya aku menjadi sopir taksi!" sahut sang sopir. "Apakah hidup di Mesir sudah sedemikian sulit sehingga engkau harus bekerja double dan mencari nafkah sampai malam?" tanya Andi lagi. "Tidak...., hidup di negeri ini amat nikmat sekali! Dari pagi hingga sore aku mencari nafkah untuk diriku dan keluarga dan itu cukup untuk kami..." jelas sang sopir. "Lalu mengapa engkau menjadi sopir taksi?" kejar Andi. "Saudaraku.. .., hidup ini hanya sekali. Dan aku ingin hidup yang cuma sekali ini berarti untuk bekalku setelah mati. Maka sudah beberapa lama ini aku membawa taksi agar aku bisa mencari tambahan penghasilan dan kemudian aku sedekahkan kepada mereka yang membutuhkan. " jelas sang sopir. Degg...! kalimat itu terasa bagai kilat menyambar di hati Andi. Betapa hebat niat sopir taksi itu gumamnya. Tak pernah dengan kekayaan yang dimiliki, Andi bercita-cita mulia seperti itu. Tak berani ia meneruskan pembicaraan dengan sopir taksi. Dalam hati Andi bergumam bahwa seluruh harta yang ia cari rupanya belum apa-apa, dibandingkan kekayaan hati yang dimiliki penduduk muslim miskin di Maroko dan supir taksi shalih yang ia temui di Cairo, Mesir ini. "Rupanya umat Islam lah yang memiliki kekayaan yang hakiki!" gumam Andi.
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 31
insani
Wanda Hamidah
“Pengobatan Gratis untuk Warga Miskin” Sebagai artis sekaligus anggota dewan, Wanda Hamidah mengaku siap menggalang dana sekaligus mengkordinir bagi yang ingin menyumbang untuk warga miskin yang menderita sakit kronis. “Saya pribadi sangat mendukung jika ada penggalangan dana untuk warga tak mampu itu. Kita memang harus membantu mereka,” tutur wanita kelahiran di Jakarta, 17 September 1977 ini. Mantan cover girl tahun 90-an ini mengaku dibesarkan dalam keluarga yang aktif dalam dunia pergerakan, karenanya sudah sejak kecil ia sudah tertarik dengan isu politik dan sosial-kemasyarakatan. Kini ia aktif sebagai pendiri Yayasan Azzahra yang bergerak dalam memberikan beasiswa bagi anak anak dari keluarga yang kekurangan, “Sampai saat ini telah memberikan beasiswa kepada 1500 anak,” tutur istri Chairul Hakim ini. Sebagai anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Bunda dari Noor Shalima Zamaiya Hakim ini aktif bersuara agar pemprov DKI Jakarta tidak diskriminatif terhadap warga tak mampu terkait pengobatan di rumah sakit.
kapanlagi.com
32 |
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
“Pengelola rumah sakit wajib memberikan pelayanan terbaik buat warga miskin, jangan ada diskriminasi, karena hal itu sudah diatur dan dilindungi di dalam Undang-Undang Kesehatan,” jelas Wanda yang menjabat sebagai Ketua Fraksi Amanat Bangsa (PAN & PKB) DPRD DKI Jakarta ini. (ace)
Sule Sutisna
“Dari Jagung Rebus Hingga Opera Van Java” Siapa yang tak kenal Sule? Komedian serba bisa yang memiliki nama asli Sutisna ini kian melambung setelah membintangi Opera Van Java (OVJ). Tanpa merasa gengsi, ia mengungkapkan jati dirinya, ia mengaku sudah terbiasa mencari uang sejak kecil. “Dulu namanya bukan Sule, tapi Sutisna, panggilannya entis, atau titis,” tutur lelaki berambut gondrong dan pirang ini. “Saya inget dulu kalau mau dapat duit, saya harus ikut bapak jualan,” ujarnya. Ayah Sule adalah pedagang bakso dan jagung rebus. “Siangnya saya ngamen sambil bawa ember keliling kampung,” tambahnya. “Uang hasil berjualan jagung lalu dibelikan
gendang buat ngamen,” celetuknya sambil tertawa geli. Ketika ada audisi pelawak TPI, ia membentuk grup lawak SOS, bersama Oni dan Sogi. SOS pun memenangi audisi tersebut, akhirnya Sule bisa terkenal hingga sekarang. Sule mengaku bersyukur atas nikmat yang ia terima kini, tak lupa ia berbagi kebahagiaan dengan orang-orang tak mampu. “Di saat kita mendapatkan uang, kita harus ngasih sebagian yang memang bukan hak kita, bisa ke yatim piatu atau kalau saya biasanya ngasih ke saudara yang nasibnya belum seperti saya,” ungkap lelaki kelahiran Cimahi, 15 November 1976 ini. (ace)
Muhammad Charlie Van Houten
“Rela Ngamen Untuk Bilqis” Kepekaan terhadap sesama belum tentu dimiliki oleh semua artis papan atas, tetapi Muhammad Charlie van Houten atau lebih dikenal dengan Charlie rela menyisihkan waktu dan tenaga untuk memberikan perhatiannya kepada yang membutuhkan.
Demi Bilqis, musisi kelahiran Cirebon, 5 November 1981 ini rela untuk “ngamen” di rumah-rumah makan di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. “Malam itu aku dan teman-teman mau kesalah satu tempat mau ngadain acara ngamen sebentar untuk ngumpulin koin buat Biqis,” ucap Charlie. “Kami menyerahkan uang Rp1.354.200, hasil ngamen malam itu. Kami pun mendoakan Bilqis segera sembuh,” tambah Charlie.
Dedengkot grup musik ST12 ini setelah sebelumnya membantu Sinar, bocah malang di Polewali Mandar, Charlie rela ngamen untuk Bilqis, balita penderita Atresia Biller atau kelainan saluran empedu.
Meski akhirnya Bilqis meninggal pada 11 April 2010, Charlie tetap memetik hikmah besar dari kepeduliannya tersebut. Ia mengaku belajar lebih mensyukuri hidup. "Aku bisa belajar berbagi rasa dari apa yang aku lihat," kata lulusan Fakultas Seni Musik Universitas Pasundan itu. (ace/kapanlagi) No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 33
Cermin
8 Golongan
yang berhak Menerima Zakat Allah SWT telah menegaskan bahwa penyaluran zakat hanya untuk orang-orang yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an, yakni 8 golongan yang berhak menerima zakat/mustahik (QS. At-Taubah: 60) sbb: Fakir dan Miskin Ada perbedaan pendapat di antara ulama tentang batasan yang membedakan antara fakir dan miskin, tetapi para ulama sepakat bahwa baik fakir maupun miskin memiliki harta di bawah nishab zakat, yaitu mereka yang tidak dapat mencukupi biaya dan kebutuhan hidup sehari-hari, baik makanan, pakaian, tempat tinggal, pengobatan, pendidikan, dan lainnya, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang yang menjadi tanggungannya, seperti anak dan istri. Menurut K.H. Didin Hafidhuddin,M.Sc., zakat yang disalurkan kepada golongan ini dapat 34 |
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
bersifat konsumtif, yaitu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, dan dapat pula bersifat produktif, yaitu untuk menambah modal usaha mereka (QS. AlBaqarah: 273). Menurut Syekh Yusuf Qardhawi, dalam bukunya Fiqh Zakat, bahwa pemerintah Islam diperbolehkan membangun pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan dari uang zakat untuk kemudian kepemilikan dan keuntungannya bagi kepentingan fakir miskin, sehingga akan terpenuhi kebutuhan hidup mereka sepanjang masa. Dan untuk saat ini peranan pemerintah dalam pengelolaan zakat digantikan oleh Badan Amil Zakat atau Lembaga Amil Zakat.
Amil (Petugas zakat) Zakat diberikan kepada para petugasnya baik yang kaya maupun yang miskin. Zakat yang diberikan kepada mereka bukan karena kemiskinan mereka, tapi sebagai upah atau gaji atas kerja yang telah mereka lakukan dalam mengurus dan mengelola harta zakat. Menurut sebagian ulama, golongan ini berhak mendapatkan bagian dari zakat sebanyak 1/8 atau 12,5 %. Tapi bukan berarti mutlak harus 12,5 %, tapi merupakan kadar maksimal disesuaikan dengan seberapa besar tugas yang dijalankannya. Jika petugas tersebut melakukan tugas-tugas keamilannya dengan baik, profesional dan sebagian besar waktunya digunakan untuk mengurus dan mengelola zakat, maka petugas tersebut berhak untuk mendapatkan sesuai dengan apa yang telah dilakukannya.
Muallaf Muallaf bisa dari golongan orang kafir (orang kafir yang diharapkan masuk Islam), dengan tujuan untuk mendorong mereka agar masuk Islam atau orang Islam (yang baru memeluk Islam) dengan rangka memperkuat dan menambah keyakinan mereka atau orang Islam yang lemah imannya agar tidak murtad.
Riqab (Memerdekakan budak) Selain untuk mengentaskan kemiskinan, zakat juga dapat digunakan untuk pembebasan budak belian dan berbagai usaha untuk menghilangkan segala bentuk perbudakan.
Gharimin (Orang yang berhutang) Menurut Abu Hanifah, gharim adalah orang yang mempunyai hutang, dan dia tidak memiliki bagian yang lebih dari hutangnya. Menurut Imam Malik,
Syafi’i dan Ahmad, bahwa orang yang berhutang di sini terbagi atas dua golongan. (1)Orang yang mempunyai hutang untuk kemaslahatan diri dan keluarganya (untuk kebutuhan makan, pakaian, pengobatan, pendidikan, dll). (2) Orang yang berutang untuk kemaslahatan umum (seperti orang yang melakukan amal-amal kebaikan, seperti memelihara anak-anak yatim, mengurus orangorang lanjut usia, mendirikan tempat pendidikan untuk kaum dhuafa, dan lain sebagainya). Menurut Syekh Yusuf Qardhawi, orang yang mengalami musibah dan bencana dalam hartanya, sedangkan ia mempunyai kebutuhan yang mendesak sehingga ia harus meminjam dari orang lain, berhak untuk mendapatkan zakat.
Fisabilillah (Berjuang dijalan Allah) Secara umum makna dari fisabilillah ini adalah amal perbuatan dalam rangka dijalan Allah. Pada zaman Rasulullah, fisabilillah adalah para sukarelawan perang yang ikut berjihad bersama beliau yang tidak mempunyai gaji tetap sehingga mereka diberi bagian dari zakat. Menurut syekh Yusuf Qardhawi, bahwa jihad itu sendiri bukan hanya dalam bentuk perang saja, tapi segala perbuatan yang dapat meninggikan kalimat Allah di muka bumi ini dan merendahkan kalimat orang-orang kafir.
Ibnu Sabil Ibnu sabil adalah orang yang sedang melakukan perjalanan dan terputus bekalnya. Perjalanan disini adalah perjalanan yang mempunyai nilai ibadah dan bukan perjalanan dalam rangka maksiat. Misalnya orang yang menuntut ilmu di daerah lain, atau orang yang melakukan da’wah disuatu daerah, atau orang yang mencari kerja disuatu negri untuk menafkahi keluarganya. (ace/berbagai sumber) No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 35
Konsultasi agama
Konsultasi Agama Prof. Dr. KH. Didin Hafihuddin, M. Sc. (Ketua Umum BAZNAS)
SMS = Silaturahmi Assalamu'alaikum Wr.Wb Teknologi saat ini sudah canggih yang memungkinkan seorang muslim dengan saudaranya yang lain menjalin hubungan dengan saling berkirim SMS. Misalnya SMS yang berisi ucapan selamat idul fitri atau hari besar lain dengan serangkaian kata maupun doa yang mengikuti di belakangnya. Pertanyaan saya apakah SMS seperti itu dapat digolongkan sebagai bentuk silaturahmi jarak jauh ketika kita tak mampu atau, karena kesibukan kita, tak sempat untuk silaturahim kepada sekian banyak rekan-rekan dan sahabat atau saudara kita. Lalu apabila ada yang tidak membalas SMS tersebut, apakah bisa dikatakan sebagai memutuskan tali silaturahim?
misalnya mengunjungi ibu bapak, silaturrahim di hari raya, ta’ziyah pada orang yang meninggal atau kena musibah, menengok orang sakit, dan sebagainya, tetaplah memiliki keutamaan dari segi nilai silaturahim maupun pahalanya dibanding hanya mengirim SMS.
Wassalamu'alaikum
Di sisi lain, pengirim SMS jangan lekas berprasangka buruk jika SMS tidak dibalas, karena siapa tahu penerima lagi sibuk, pesan tidak diterima karena handphone rusak atau berganti nomor, atau lupa membalas, dan kemungkinan l a i n n y a . Demikian jawaban kami. Wallahu a’lam bishawab.
Aim Fauziah, Bogor
Jawab Saudara Aim Fauziah, salah satu manfaat kemajuan teknologi informasi adalah mendekatkan dan memperpendek jarak. Kini silaturahim tidak terbatas hanya melalui perjumpaan secara fisik atau komunikasi melalui surat, tetapi dapat melalui SMS, email dan sebagainya. Namun nilai dan keutamaan silaturahim tentu berbeda sesuai dengan niat dan sarana yang digunakan. Silaturahim dalam arti bertemu dan berkunjung secara fisik pada momen-momen tertentu, 36 |
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
Pesan atau silaturahim yang diterima melalui SMS semestinya dijawab atau dibalas. Membalas SMS adalah berarti menghargai orang lain dan sekaligus menghargai diri sendiri. Sengaja tidak mengacuhkan, tidak menjawab atau membalas SMS yang diterima tanpa suatu halangan tentu dapat mengganggu silaturrahim dan hal itu tidak baik.
Rental PS2 untuk Taruhan Assalamu'alaikum, Ustadz saya ingin bertanya, saya sudah lama mempunyai usaha warnet dan rental Playstation 2 (PS2) di daerah saya, awalnya sih baik-baik saja, namun seiring berjalannya waktu, akhir-akhir ini banyak yang memanfaatkan untuk hal-hal yang tidak baik/maksiat. Meskipun tidak semua, namun terkadang dari pengunjung warnet, ada yang membuka situs-situs porno, sementara pengguna rental PS2, kadang ada yang taruhan segala, bagaimana hukum uang yang saya dapatkan ustadz, halal/ tidak? Saya ingin bertanya juga tentang bagaimana perhitungan zakat yang harus saya keluarkan, mengingat saya masih harus membayar cicilan ke bank untuk pengembangan usaha warnet tersebut ke daerah yang lain? Mohon penjelasan ustadz, agar saya bisa berusaha dengan tenang dan memberikan rizki yang bersih dan berkah kepada keluarga. Terima kasih sebelumnya. Wassalamu'alaikum Sugih Windarto, Jampang, Sukabumi
Jawab: Saudara Sugih Windarto, terima kasih atas pertanyaan saudara. Rizki yang bersih dan berkah bagi keluarga adalah persoalan yang penting dan mendasar bagi setiap muslim. Dalam memperoleh rizki, Islam selalu menekankan pada proses dan hasil.
Dr. Yusuf Qaradhawi dalam bukunya Al-Halal WalHaram Fil Islam, wilayah haram dalam syariat Islam itu sangat sedikit, sedangkan wilayah halal sangat luas. Berkenaan dengan pertanyaan Saudara, perlu kami sampaikan bahwa sesuatu yang mubah, tetapi ternyata kemudian membawa kemaksiatan atau kemudharatan yang dilarang dalam Islam atau pemanfaatannya membuka jalan kepada sesuatu yang dilarang, seperti pornografi dan judi, maka hukumnya bisa menjadi haram. Saran kami, saudara sebagai pemilik usaha rental harus mencegah terjadinya hal-hal seperti itu, saudara wajib memperhatikan dan mengawasi setiap pengguna rental internet supaya tidak menyalahgunakannya untuk sesuatu yang terlarang dan merusak akhlak, misalnya memblokir situs-situs porno, memasang pengumuman larangan melakukan kegiatan perjudian lewat internet atau playstation, tidak membuka rental pada waktu shalat Jumat, dan pembatasan lainnya yang diperlukan. Jika semua itu tidak mampu mencegah timbulnya dampak negatif warnet dan playstation yang saudara sewakan, maka akan lebih baik dan lebih tenang apabila saudara beralih membuka usaha yang lain. Mengenai perhitungan zakat, dikeluarkan 2,5 persen dari hasil yang diperoleh setelah dikurangi hutang yang jatuh tempo. Demikian jawaban kami. Wallahu a’lam bishawab.
Hukum asal segala sesuatu dalam muamalah adalah mubah (boleh), kecuali apa yang diharamkan oleh pembuat syariat, yakni Allah SWT. Dalil mengenai perbuatan atau aktivitas yang dihalalkan dan diharamkan tidak dibuat oleh manusia, tetapi digali di dalam Al Quran dan Hadis yang shahih. Namun dijelaskan oleh
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 37
Surat Pembaca
Utsman bin Affan RA
Saudagar Kaya yang Dermawan Keislaman Utsman bin Affan RA adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah SWT anugerahkan kepada Islam. Tidak ada kesulitan yang dirasakan oleh kaum muslimin, maka Utsman akan menjadi orang yang akan segera membantu kesulitan mereka. Tidak ada satu musibah pun yang menimpa Islam, kecuali Utsman akan menjadi orang terdepan yang akan mengurangi beban yang diderita Islam. Salah satunya adalah saat hendak perang Tabuk, pada saat itu Rasulullah SAW amat membutuhkan bantuan finansial yang besar. Pasukan Romawi memiliki prajurit yang banyak, logistik yang memadai dan mereka bertempur di negerinya sendiri, sedangkan kaum muslimin harus melalui perjalanan yang panjang dengan bekal yang sedikit dan kendaraan yang tidak memadai. Saat itu, kaum muslimin juga sedang mengalami masa paceklik, yang jarang terjadi hal seperti ini di jazirah Arab. Dengan terpaksa maka Rasulullah SAW menolak banyak orang yang hendak melakukan jihad dan melarang mereka untuk mencari syahid, sebab mereka tidak memiliki kendaraan yang dapat membawa mereka ke
38 |
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
sana. Maka orang-orang tadi kembali pulang ke tempat masing-masing dengan mata yang berlinang. Pada saat itulah Rasulullah SAW naik ke atas mimbar. Beliau memuji Allah SWT, kemudian Beliau menganjurkan umat Islam untuk mengerahkan segala kemampuan mereka dan menjanjikan mereka dengan balasan yang besar. Serta-merta Utsman berdiri dan berkata: “Aku akan memberikan 100 unta lengkap dengan bekalnya, ya Rasulullah!� Kemudian Rasulullah SAW turun satu anak tangga dari mimbarnya dan Beliau terus menganjurkan umat Islam untuk mengerahkan apa yang mereka punya.
Maka untuk kedua kalinya Utsman berdiri dan berkata: “Aku akan memberikan 100 unta lagi lengkap dengan bekalnya, ya Rasulullah!” Wajah Rasul SAW menjadi cerah, kemudian Beliau turun satu anak tangga lagi dari mimbar dan Beliau masih saja menyerukan umat Islam untuk mengerahkan segala yang mereka miliki. Utsman untuk ketiga kalinya berdiri dan berkata: “Aku akan memberikan 100 unta lagi lengkap dengan bekalnya, ya Rasulullah!” Pada saat itu Rasulullah Saw mengarahkan tangannya ke arah Utsman pertanda Beliau senang dengan apa yang telah dilakukan Utsman RA. Beliau pun bersabda: “Utsman setelah hari ini tidak akan pernah kesulitan… Utsman setelah hari ini tidak akan pernah kesulitan.” Belum lagi Rasulullah SAW turun dari mimbarnya, namun Utsman sudah berlari pulang ke rumah. Ia segera mengirimkan semua unta yang ia janjikan dan disertai dengan 1000 dinar emas. Begitu uang-uang dinar tadi diserahkan kepangkuan Rasulullah SAW, Beliau bersabda: “Semoga Allah Swt akan mengampunimu, ya Utsman atas sedekah yang kau berikan secara terang-terangan maupun sembunyi. Semoga Allah juga akan mengampuni segala sesuatu yang ada pada dirimu, dan apa yang telah Ia ciptakan hingga terjadinya hari kiamat.” *** Pada kisah lain, di suatu penghujung hari, terdengar kabar bahwa kafilah Utsman bin Affan telah datang dari Syam, dan rombongan tersebut akan tiba di Madinah pada pagi hari. Para pedagang yang menyambut kedatangan kafilah ini mendapati bahwa rombongan Utsman terdiri dari 1000 unta yang sarat dipenuhi dengan gandum, minyak dan anggur kering. Kafilah unta tersebut berhenti di depan pintu rumah
Utsman bin Affan RA. Para budak segera menurunkan muatan dari punggung unta. Para pedagang pun segera menemui Utsman dan berkata kepadanya: “Juallah kepada kami segala yang kau bawa, ya Abu Amr (panggilan Utsman)!” Utsman berkata: “Aku akan menjualnya dengan senang hati kepada kalian, akan tetapi berapa harga yang hendak kalian tawarkan kepadaku?” Mereka menjawab: “Setiap dirham yang kau bayarkan akan kami ganti dengan dua dirham.” Utsman menjawab: “Aku akan mendapatkan lebih dari itu.” Maka para pedagangpun menambahkan lagi harga tawaran mereka. Utsman lalu berkata: “Aku akan mendapatkan lebih dari harga yang telah kalian tambahkan.” Para pedagangpun menambahkan lagi harga tawaran mereka. Namun Utsman tetap berkata: “Aku akan mendapatkan lebih dari ini.” Para pedagang tadi berkata: “Wahai Abu Amr, tidak ada para pedagang lain di Madinah selain kami. Juga tidak ada seorang pun yang mendahului kami datang ke tempat ini. Lalu siapa yang telah memberikan tawaran kepadamu melebihi harga yang kami tawarkan?!” Ustman menjawab: “Allah SWT akan memberikan 10 kali lipat dari setiap dirham yang aku bayarkan. Apakah kalian dapat membayar lebih dari ini?” Para pedagang itu menjawab: “Kami tidak sanggup untuk membayarnya, wahai Abu Amr.” Utsman langsung berseru: “Aku bersaksi kepada Allah bahwa aku akan menjadikan semua barang bawaan yang dibawa oleh kafilah ini sebagai sedekah kepada para fuqara kaum muslimin. Aku tidak pernah berharap satu dirham ataupun satu dinar sebagai gantinya. Aku hanya berharap keridhaan dan balasan dari Allah SWT. No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
| 39
kolom
BAZNAS dan Rumah Harapan
Sejak gerbang dibuka, sejak itu pula berbondongbondong sekelompok mustahik masuk ke kantor BAZNAS. Dengan berbagai persoalan kehidupan yang di hadapi, mereka bertandang untuk sebuah harapan. Tersirat pesan, hari ini kehidupan harus bertahan dan berlanjut. Dari hari ke hari, jumlah mustahik yang membawa harapan ke Kebon Sirih terus bertambah. Makin mengingatkan, bahwa akar kemiskinan di negeri ini tak ujung terurai. Jumlah mereka yang berhak menerima zakat, masih belum sepadan dengan jumlah yang berzakat. Meski, perkembangan kesadaran berzakat di masyarakat terus tumbuh. Mustahik yang bertandang, hanya salah satu bentuk penyaluran zakat. Tapi, azas pemerataan juga disalurkan hingga pelosok terpencil di Indonesia. Peran aktif ini penting, mengingat mustahik yang ada di daerah terpencil jauh dari akses informasi. Bahkan kehidupan mereka yang perih kerap tenggelam, kalah oleh komunitas di perkotaan. Maka, sudah menjadi kewajiban amil zakat untuk aktif menemukan dan mengakrabi mereka. Dengan jangkauan luas dan harapan yang tinggi dari masyarakat kecil, sebagai organisasi pengelola zakat bentukan pemerintah, Baznas harus melakukan lompatan. Harapan mustahik, tak cukup dijawab dengan pengelolaan lembaga yang standar. Institusi ini mesti besar, minimal sejajar dengan jumlah
40 |
No.18APRIL-MEI2010JUMADIL AWAL1431H
Emmy Hamidiyah, Sekretaris Umum BAZNAS
mustahik. Berkembang secara amanah, transparan, dan profesional. Karena kontrol sosial dan sorotan publik ke lembaga ini, amat dekat menghujam jantung. Pemerintah dan lembaga terkait, wajib mendukung untuk organisasi ini tumbuh. Karena di lembaga ini pula, kelompok masyarakat kecil, dapat secara langsung menumpahkan keluh kesahnya dan mencari solusi langsung atas kemiskinannya. Baznas, telah menjadi rumah harapan, karena bagi masyarakat miskin, satu-satunya kekuatan yang menopang hidup, karena masih punya harapan. Harapan yang mampu memecahkan tembok kemiskinan itu, adalah zakat. Di Kebon Sirih, zakat, infak, sedekah, dan wakaf telah menunjukkan perannya. Memang, persoalan mereka tidak sepenuhnya teratasi, tapi, BAZNAS dalam benak mereka seperti rumah harapan bagi masyarakat miskin. Mereka dapat mudah meminta bantuan langsung, berkeluh kesah, dan mencari pencerahan tentang kesulitan hidup tanpa terhadang dinding birokrasi.
hikmah
No.18APRIL2010JUMADIL AWAL1431H
| 43
Surat Pembaca
44 |
No.18APRIL2010JUMADIL AWAL1431H