Kontes Miss World Musibah Bagi Bangsa Indonesia

Page 1


KONTES MISS WORLD

MUSIBAH BAGI BANGSA INDONESIA

Oleh : Dr Adian Husaini, Fahmi Salim, MA Agastya Harjunadhi Beggy, Ummu Dzaky, Bashirudin Rahmat, Liputan wartawan Islampos, arrahmah, hidayatullah, suaraislam, dan berbagai sumber.

Editor : Agastya Harjunadhi

Jakarta 1 Dzulqaidah 1434 H / 27 September 2013 M

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

2


Daftar Isi Pengantar ........................................................................................... 5 I Studi Kritis Dasar Penolakan Miss World ....................................... 8 Penjajahan Era Baru ....................................................................... 8 MISS WORLD: PENIPUAN! ...................................................... 22 Memahami Propoganda Iblis ........................................................ 27 Tuhan Disingkirkan ...................................................................... 30 Iblis Yang Menawan .................................................................... 34 Teologi Perempuan dalam Islam .................................................. 39 Penistaan Perempuan ................................................................... 45 Martabat Perempuan .................................................................... 50 Perempuan Mulia hanya dengan Islam ......................................... 55 II Apa Kata Mereka .......................................................................... 64 Miss World, World Muslimah, Miss Home ................................. 64 Antara Buya Hamka dan Miss World ........................................... 66 Fakta Skandal Miss World ........................................................... 73 Miss World Budaya Impor ........................................................... 76 Memahami Sejarah Bangsa, Tolak Kontes Putri-Putrian ............. 79 III Pernyatan Sikap MUI dan Organisasi-Organisasi Islam .............. 83 Sikap Majelis Ulama Indonesia .................................................... 83 Surat Terbuka FUI kepada Kapolri .............................................. 88 Majelis Mujahidin Indonesia ........................................................ 89 PBNU Menolak Miss World ........................................................ 91 Petisi dan Pernyataan Sikap Young Islamic Leaders .................... 93 FRENDS : Forum Persaudaraan untuk Perempuan dan Anak Indonesia ...................................................................................... 95 Surat Terbuka Forum Pemuda Islam Indonesia kepada SBY ....... 97 Surat Untuk Ibu Liliana .............................................................. 100 Surat Terbuka PII Wati Jateng untuk Ibu Negara ....................... 104 Surat Terbuka FSLDK untuk Presiden SBY .............................. 106 IV Berita – Berita Terkait Miss World ........................................... 110 Sikap seharusnya Pemerintah terhadap Kontes Miss World ....... 110 Kaum Feminis Pun Mengutuk Miss World ................................ 113 Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

3


Kontes Miss World Langgar HAM dan Konstitusi Negara ........ 115 KPI Panggil RCTI Terkait Miss World ...................................... 116 Promo Miss World di RCTI membohongi Publik ...................... 117 Bupati Bogor Tak Izinkan Miss World ...................................... 120 Dari Halaqah “Islam & Peradaban� : Ribuan Karyawan MNC MNC yang muslim diminta TolakMissWorld ............................ 121 Bukan Hanya Perang Ideologi, tapi juga Ekonomi ..................... 124 Miss World Ibarat Babi, dikemas apapun Tetap Haram ............. 125 Warga Jawa Barat Dukung Gubernur Ahmad Heryawan Pimpin Aksi Tolak Miss World .............................................................. 127 Habib Rizieq : SBY harus tegas Menyikapi Miss World ........... 130 Perti : Tanpa Miss World Indonesia Lebih Aman ...................... 132 FPI Siap Bubarkan Acara Miss World Apapun Resikonya ........ 134 Pakar HAM : Miss World Langgar HAM .................................. 136 Muslimah HTI Kunjungi MNC Group ....................................... 139 Taruna Muslim : Kami Menolak dan Bertekad Menggagalkan Miss World ......................................................................................... 141 Puluhan Ribu Laskar Ormas Islam Jabar Siap Turun Bubarkan Miss World................................................................................. 142 Tak Ada Lagi Alasan Terima Miss World.................................. 144 Doa Untuk Negeri

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

4


Pengantar Segala puji bagi Allah Azza wajal, yang senantiasa memberikan karuniaNya berupa nikmat iman dan islam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad saw. Islam adalah agama yang sempurna. Allah menjamin kesempurnaan agama ini dalam firmanNya. “Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu dan telah kuridhoi Islam itu sebagai agamamu.” (QS. Al Maidah 3). Allah juga telah menetapkan bahwa hanya islamlah agama yang benar, tiada yang lain. “Sesungguhnya agama (yang haq) di sisi Allah adalah Islam.” (QS. Ali Imron 19) Kesempurnaan Islam yang telah ditetapkan oleh Allah ini syumul, mencakup seluruh upaya/urusan yang terselenggara di muka bumi ini dari Yang Maha Menyelenggarakan (Al Qadir – Al Muqtadir). Tidak ada sesuatu di dunia ini kecuali Allah azza wajal telah menetapkan hukumnya, menetapkan halal dan haramnya. Seperti yang dijelaskan hadist rasulullaah saw: Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkaraperkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

5


disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati “. (Riwayat Bukhori dan Muslim) Masalah umat Islam semakin hari semakin berkembang. Umat kini bertemu kasus-kasus yang sangat variatif. Perang pemikiran atau yang dikenal dengan ghazwul fikr semakin marak dengan berbagai macam bentuknya. Berkedok fashion(gaya hidup), food(makanan), fun (hiburan), dan lainlainnya. Tentu dalam setiapnya ini agama telah menentukan perkara-perkara halal, haram dan syubhat-nya. Salah satu pemikiran yang amat berbahaya adalah pemikiran liberal. Liberalisme sesungguhnya menjadi momok kerusakan tatanan sosial saat ini. Kebebasan berekspresi tanpa batasan agama menjadikan manusia berperilaku liar. Manusia tak lagi arif, segalanya diukur dengan meteri. Untung rugi, bisnis, kapitalisme sehingga menjadikan masyarakat bergaya hidup mewah, konsumtif, hedon. Miss World adalah kontes (syiar paham liberal) yang memfasilitasi semua nilai liberalism tersebut. Selain menjadikan perempuan sebagai alat untuk mengeruk keuntungan bisnis kelompok tertentu, Miss World telah melanggar banyak hukum baik agama, adat, Pancasila dan UUD 1945, serta dapat merusak moral generasi bangsa. Buku “Miss World Musibah bagi Bangsa Indonesia� sangat bagus memberikan pencerahan dan pemahaman secara lengkap dalam berbagai sudut pandang, baik agama, ideologi, hukum, adat kearifan lokal dan lain-lain. Selain itu buku ini juga berisi tentang dampak-dampak yang ditimbulkan serta memuat Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

6


informasi penolakan-penolakan dari seluruh elemen masyarakat kita, dan aksi-aksi yang dilakukan untuk membendungnya. Selamat membaca!

Bachtiar Nasir, Lc Sekjen Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

7


I Studi Kritis Dasar Penolakan Miss World Penjajahan Era Baru Oleh : Agastya Harjunadhi [Sekjen Young Islamic Leaders – Ko.Forum Pemuda Islam Indonesia]

Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan era globalisasi di dunia telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk Indonesia, salah satu Negara berkembang yang juga mengalami dampak globalisasi yang berideologi liberal tersebut. Fenomena transborder di mana sudah tidak ada kejelasan batasan konkret dalam mendeskripsikan sebuah tatanan masyarakat atau suatu Negara, adalah salah satu bentuk akibat dari era baru yang dipimpin oleh peradaban Barat ini. Sebut saja aspek ekonomi, politik, hukum, pendidikan, dan lainlain, semua aspek tersebut mau tidak mau telah secara langsung mengalami liberalisasi, penyetaraan bahkan penyamaan cara pandang dan ideologi. Liberal. Liberalisme adalah suatu paham yang mengedepankan akal,bebas berekspresi tanpa harus dibatasi oleh norma-norma agama, bahkan agama harus menyesuaikan dengan ekspresi paham suatu zaman. Nilai-nilai yang dibawa oleh zaman globalisasi dengan paham liberalism ini adalah meterialisme, hedonism, pluralism. Nilai-nilai tersebut menyebabkan pola hidup manusia menjadi bermental materialistis, hedonis, konsumtif. Miss World, adalah kontes kecantikan perempuan yang berhaluan liberalism. Indonesia adalah sebuah Negara dengan Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

8


ideologi Pancasila. Liberalisme tentu saja bukan ideologi dan paham Pancasila yang beketuhanan yang Maha Esa. Namun, faktanya kontes Miss World ini diizinkan untuk diselenggarakan di Indonesia. Melihat keadaan yang tidak bersesuaian dengan prinsip ideologi Negara ini, maka kita perlu melakukan studi kritis secara serius tentang acara Miss World, baik pendekatan perspektif ideologi, keagamaan, maupun culturaldan sosiologis. Dalam uraian di bawah ini, penulis akan menjelaskan secara objektif, makna sesungguhnya dari masing-masing ideologi yang membawa doktrin nilai-nilainya. Secara etimologis, istilah Ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, pemikiran, dan kata “logos” yang berarti ilmu. Kata “idea” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “edos” yang berarti bentuk. Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaankepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang kehidupan. 1. Liberalisme Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utamaLiberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

9


Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agamaAda tiga hal yang mendasar dari Ideolog Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property). Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme tadi : 1). Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun karena kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demokrasi.

2). Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana hal ini sangat

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

10


penting untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason Equally.) 3). Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak rakyat.(Government by the Consent of The People or The Governed). 4). Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial. 5). Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of Individual). 6). Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan. 7). Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogmatism). Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 – Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

11


1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah. Point pertama di atas jika dibedah, sangat berbeda dengan konsep Islam dalam memandang peran antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan. Lihat penjelasan kami di bagian “Teologi perempuan dalam Islam”. Lebih jauh lagi, setiap point faham yang dikembangkan oleh ideologi liberalisme di atas tersebut akan memiliki makna yang sangat berbahaya karena definisi liberalisme itu sendiri yang menolak agama, dan dikuatkan pada point ke 7), penolakan terhadap ajaran dogmatis (refuse Dogmatism) yang meyakini kebenaran adalah berubah. Ini berbahaya. Kebenaran itu adalah mutlak dari Allah SWT. Mari sejenak menganalogikan, antara manusia dan AlQuran sebagai hukum yang diturunkan oleh Allah adalah seperti antara produk HP Nokia dengan buku manual nokianya. HP Nokia jika dioperasikan dengan dasar buku manual selain dari nokia (misal menggunakan buku manual sony), maka hasilnya hp Nokia tersebut akan rusak. Begitulah manusia, jika aturan yang dipakai bukan aturan sang pembuat manusia yakni Tuhan (Allah), maka pasti rusak. Dalam buku “Islam at The Crossroads”dijelaskan bahwa: “Western Civilization does not strictly deny God, but has simply no room and no use for Him in its present intellectual system.”Peradaban Barat memang bukan menolak agama dan menolak kebaradaan Tuhan, tetapi, tidak memberi peran yang penting kepada Tuhan dan agama dalam sistem berpikir mereka. (Muhammad Asad, Islam at The Crossroads, (Kuala Lumpur: The Other Press). Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

12


2. Pancasila dan UUD 1945 Berikut ini adalah Landasan dasar negara kita yang dideklarasikan oleh para pahlawan dan tokoh-tokoh Indonesia zaman kemerdekaan. Merekalah yang memiliki konsepbluerprint, mau menjadi seperti apa Negara kita ini di masa mendatang. Pembukaan UUD 1945 "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." "Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur." "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya." "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

13


yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : 1. 2. 3. 4.

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, 5. Serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

Mari kita bandingkan ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme yang diusung oleh peradaban Barat (Western Civilization) dengan doktrin-doktrinnya yakni sekuler (pemisahan antara kehidupan sehari-hari dengan agama yang dianggap sebagai ritual saja), liberal (berfikir bebas melakukan apa saja atas nama hak asasi manusia meskipun harus melanggar agama, mendisfungsikan peran Tuhan), materialis (mengukur segala sesuatu dengan materi, baik itu ukuran kesuksesan, kebahagiaan, dll). Semua nilai tersebut akan membentuk karakter pola hegemoni budaya liberal, pemikiran bahkan mindset, baik bagi masyarakat indonesia maupun masyarakat Islam. Konsep penjajahan adalah aktifitas di mana suatu sekelompok kaum / Negara yang menganut dan meyakini sebuah ideologi tertentu, melakukan ekspansi atau pengembangan baik pengaruh wilayah secara teritorial, maupun secara penguasaan pemahanan ideologi yang dibawanya. Fenomena globalisasi saat ini setidaknya telah menyebabkan kebijakan-kebijakan suatu Negara menyesuaikan dengan zaman. Tidak hanya kebijakan luar negeri, bahkan sistem yang diterapkan pun menjadi berubah. Contoh ideologi Pancasila yang mengalami liberalisasi. Akibatnya, penafsiran Pancasila tak lagi murni. Saat ini Pancasila telah mengalami pergeseran makna yang sangat Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

14


jauh dari makna yang sesungguhnya. Pancasila telah kehilangan identitas sebagai ideologi bangsa Indonesia yang sebenarnya. Pancasila Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa. Rumusan sila Ketuhanan Yang Maha Esa ada kaitannya dengan pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta: Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya. Bung Hatta yang aktif melobi tokoh-tokoh Islam agar rela menerima pencoretan tujuh kata itu, menjelaskan, bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah Allah, tidak lain kecuali Allah. Sebagai saksi sejarah, Prof. Kasman Singodimedjo, menegaskan: “Dan segala tafsiran dari Ketuhanan Yang Maha Esa itu, baik tafsiran menurut historisnya maupun menurut artinya dan pengertiannya sesuai betul dengan tafsiran yang diberikan oleh Islam.” (Lihat, Hidup Itu Berjuang, Kasman Singodimedjo 75 Tahun (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), hal. 123-125.) Lebih jelas lagi adalah keterangan Ki Bagus Hadikusuma, ketua Muhammadiyah, yang akhirnya bersedia menerima penghapusan “tujuh kata” setelah diyakinkan bahwa makna Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Tauhid. Dan itu juga dibenarkan oleh Teuku Mohammad Hasan, anggota PPKI yang diminta jasanya oleh Hatta untuk melunakkan hati Ki Bagus. (Siswanto Masruri, Ki Bagus Hadikusuma, (Yogyakarta: Pilar Media, 2005). Sebenarnya, sebagaimana dituturkan Kasman Singodimedjo, Ki Bagus sangat alot dalam mempertahankan rumusan “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Sebab, rumusan itu dihasilkan dengan susah payah. Dalam sidang-sidang BPUPK, Ki Bagus dan sejumlah tokoh Islam lainnya juga masih menyimpan Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

15


ketidakpuasan terhadap rumusan itu. Ia, misalnya, setuju agar kata “bagi pemeluk-pemeluknya” dihapuskan. Tapi, karena dalam sidang PPKI tersebut, sampai dua kali dilakukan lobi, dan Soekarno juga menjanjikan, bahwa semua itu masih bersifat sementara. Di dalam sidang MPR berikutnya, umat Islam bisa memperjuangkan kembali masuknya tujuh kata tersebut. Di samping itu, Ki Bagus juga mau menerima rumusan tersebut, dengan catatan, kata Ketuhanan ditambahkan dengan Yang Maha Esa, bukan sekedar “Ketuhanan”, sebagaimana diusulkan Soekarno pada pidato tanggal 1 Juni 1945 di BPUPK. Pengertian inilah yang sebenarnya lebih masuk akal dibandingkan dengan pengertian yang diajukan berbagai kalangan. (Ibid). Dalam bukunya, "Islam dan Politik, Teori Belah Bambu Masa Demokrasi Terpimpin" (1959-1965), (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif juga mencatat, bahwa pada 18 Agustus 1945, Soekarno sebenarnya sangat kewalahan menghadapi Ki Bagus. Akhirnya melalui Hatta yang menggunakan jasa Teuku Mohammad Hasan, Ki Bagus dapat dilunakkan sikapnya, dan setuju mengganti “tujuh kata” dengan “Yang Maha Esa”. Syafii Maarif selanjutnya menulis: “Dengan fakta ini, tidak diragukan lagi bahwa atribut Yang Maha Esa bagi sila Ketuhanan adalah sebagai ganti dari tujuh kata atau delapan perkataan yang dicoret, disamping juga melambangkan ajaran tauhid (monoteisme), pusat seluruh sistem kepercayaan dalam Islam.” Namun tidak berarti bahwa pemeluk agama lain tidak punya kebebasan dalam menafsirkan sila pertama menurut agama mereka masing-masing. (hal. 31). Tentang makna Ketuhanan Yang Maha Esa identik dengan Tauhid, juga ditegaskan oleh tokoh NU KH Achmad Siddiq. Dalam satu makalahnya yang berjudul “Hubungan Agama dan Pancasila” yang dimuat dalam buku Peranan Agama dalam Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

16


Pemantapan Ideologi Pancasila, terbitan Badan Litbang Agama, Jakarta 1984/1985, Rais Aam NU, KH Achmad Siddiq, menyatakan: “Kata “Yang Maha Esa” pada sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) merupakan imbangan tujuh kata yang dihapus dari sila pertama menurut rumusan semula. Pergantian ini dapat diterima dengan pengertian bahwa kata “Yang Maha Esa” merupakan penegasan dari sila Ketuhanan, sehingga rumusan “Ketuhanan Yang Maha Esa” itu mencerminkan pengertian tauhid (monoteisme murni) menurut akidah Islamiyah (surat al-Ikhlas). Kalau para pemeluk agama lain dapat menerimanya, maka kita bersyukur dan berdoa.” (Dikutip dari buku Kajian Agama dan Masyarakat, 15 Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Agama 1975-1990, disunting oleh Sudjangi (Jakarta: Balitbang Departemen Agama, 1991-1992). Maka jelas bahwa tafsir Ketuhanan Yang Maha Esa yang tepat adalah bermakna Tauhid. Itu artinya, di Indonesia haram hukumnya disebarkan paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Tauhid. Tak hanya Pancasila, UUD 1945 sebagai konstitusi hukum di Negara ini pun mengalami pergeseran yang banyak. Buktinya adalah bahwa dalam preambule (pembukaan) UUD 1945, terdapat alenia pertama dan ke-tiga. "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

17


dengan didorongkan oleh keinginan luhur …“ Di alenia pertama, menjelaskan bahwa penjajahan (dengan bentuk apapun) tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Memaksakan ideologi liberal agar diterima dalam sebuah wilayah yang telah menganut ideologi lain adalah bentuk penjajahan. Atas nama hak asasi manusia, bahkan demokrasi, Pancasila telah sedikit-demi sedikit tersingkirkan. Alenia ke-3 preambule tersebut di atas, terdapat nama “Allah” yang merupakan nama dari Tuhan Yang Maha Esa, dan tidak ada Tuhan yang bernama Allah selain agama Islam. Ini bukti jelas bahwa agama kita berdiri atas pertolongan Tuhan yakni Allah, dan siapapun berpaham “menolak agama” atau “mendisfungsikan peran Tuhan” sesungguhnya tidak layak berada di Negara ini. (lihat penjelasan kami di sub-judul “Tuhan Disingkirkan”). Pancasila Sila kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Manusia Indonesia harus bersikap adil dan beradab. Adil dan adab merupakan dua kosa kata pokok dalam Islam yang memiliki makna penting. Salah satu makna adab adalah pengakuan terhadap Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan Muhammad saw sebagai Nabi, utusan Allah. Menserikatkan Allah dengan makhluk – dalam pandangan Muslim – bukanlah tindakan yang beradab. Liberalisme yang berpandangan meniadakan “Tuhan” sudah tentu juga melanggar sila ke-2 ini. Meniadakan Tuhan dan atau mendisfungsikan peran Tuhan adalah sikap tidak beradab. Dalam bahasa yang paling sederhana, liberalisme adalah suatu paham yang mengedepankan akal, bebas berekspresi atas nama hak asasi manusia tanpa harus dibatasi oleh norma-norma Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

18


agama, bahkan agama lah yang harus menyesuaikan. Ini paham ngawur! Bila terus ditelisik, sesungguhnya semua ini dilakukan adalah dalam rangka menuju era baru, zaman yang hanya tunduk pada satu hukum saja, “New World Order� sebagaimana Zionist Yahudi Internasional inginkan. Perspektif Budaya Peradaban Timur yang menjunjung tinggi nilai luhur, sopan santun, pemalu, ramah, yang telah menjadi karakter asli dan budaya bangsa Indonesia menunjukkan bahwa bangsa ini sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat sebagai seorang manusia khususnya perempuan. Peradaban Barat yang sangat bebas, sudah tentu tidak sesuai dengan budaya kita. Jika bangsa Indonesia konsisten dengan identitas karakter dan budaya, maka seharusnya sikap yang diambil adalah menolak Miss World produk liberal (Werstern Civilization).

Presiden Melarang Subject: IN/BUD: KMP - Presiden Larang Indonesia Ikuti Kontes Ratu Dunia INDONESIA-P Rabu, 29 Mei 1996 PRESIDEN LARANG INDONESIA IKUTI KONTES RATU DUNIA Jakarta, Kompas Presiden Soeharto secara resmi melarang keikutsertaan Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

19


Indonesia dalam kontes ratu dunia atau yang semacamnya di luar negeri, baik sebagai peninjau atau peserta, termasuk mengundang ratu dunia ke Indonesia. Keikutsertaan seperti itu dipandang tidak sesuai dengan adat dan kebudayaan Indonesia. Sehubungan dengan itu, Indonesia pun untuk sementara waktu tidak mengizinkan penyelenggaraan kontes ratu di dalam negeri, sampai masalah itu selesai dibicarakan oleh semua pihak, yaitu organisasi kemasyarakatan, termasuk Kowani, Komisi VII DPR, dan para pakar. "Itu sudah distop. Jadi tidak boleh sama sekali, dan tidak ada tawar menawar. Tidak ada bargaining. Pokoknya tidak boleh ikut-ikutan, wong itu bukan alam kita, kok. Kan mereka alam Barat, apa yang dilaksanakan mereka belum tentu sesuai di negara kita, dan yang di negara kita juga belum tentu sesuai di negara Barat itu," kata Menteri Negara Urusan Peranan Wanita Mien Sugandhi, kepada wartawan usai bertemu Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (28/5). Kepada Presiden, Mien Sugandhi melaporkan masalah keikutsertaan Indonesia dalam kontes Ratu Dunia. Mien mengatakan, keputusan Presiden itu dikeluarkan setelah mendengar seluruh latar belakang, termasuk laporan lengkap dari Menko Kesra yang membahasnya dalam Rakor Kesra tanggal 21 Mei 1996. Namun bentuk dan rumusan larangan itu, apakah akan dikeluarkan dalam bentuk Keppres atau keputusan lain, masih akan dibicarakan lebih lanjut dalam Rakor Kesra mendatang. Mien Sugandhi mengatakan, selaras dengan larangan itu, Indonesia perlu pula mengkaji pelaksanaan penyelenggaraan ratu-ratuan di Indonesia. Ditegaskan, masalah kontes ratu di Indonesia itu harus dibicarakan dan dirumuskan bersama antara organisasi kemasyarakatan termasuk Kowani dan Komisi VII DPR RI. "Kepinginnya itu kayak apa sih ratu-ratuan atau putri-putrian di Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

20


Indonesia ini. Dengan demikian kita dapat masukan dari organisasi masyarakat wanita di Indonesia ini. Kalau sudah dirumuskan baru dikeluarkan kepada masyarakat yang mau," katanya. Walau begitu, lanjut Mien Sugandhi, Presiden masih mengizinkan pelaksanaan kontes ratu yang lebih mengutamakan wawasan seperti Abang-None Jakarta, putri kampus, atau putri pendidikan yang lebih menunjukkan citra Indonesia. "Tapi kalau kirim ke luar negeri dilarang keras. Karena sudah dilarang berarti tidak ada yang mengirim ke sana atau mengundang. Tidak mengundang atau menerima. Karena kita tidak menerima Miss Universe, mereka ke sini mau ngapain?," kata Ny Mien Sugandhi. (rie)

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

21


MISS WORLD: PENIPUAN! Oleh: Dr. Adian Husaini [Katua Program Doktor Pendidikan Islam —Universitas Ibn Khaldun Bogor]

Pada 5 September 2012 lalu, sebuah kontes kecantikan di Cina menuai kontroversi. Pasalnya, juri dianggap menetapkan kriteria fisik yang ‘terlalu ketat’. Kontes yang diselenggarakan oleh “The Chinese website Model Net (mtw.cc), antara lain mensyaratkan: mulai babak semifinal dan seterusnya, jarak antara dua puting payudara harus di atas 7,8 inci (20 cm). Menurut panitia, kriteria ‘cantik’ itu berdasar pada standar Cina klasik dipadukan dengan hasil riset ilmiah modern. Banyak pihak mengkritik krtiteria “cantik” dalam kontes ini. Tapi, dalam kontes kecantikan, yang dinilai dan diukur memang fisik kontestan. Mata, alis, jidat, hidung, bibir, leher, pipi, rambut, payudara, perut, pantat, dan kaki kontestan harus tampak cantik! Semua anggota tubuh itu harus bisa dilihat dengan jelas dan bisa ‘diukur’ oleh dewan juri. Tahun 2011, sebuah situs perempuan memberitakan adanya sebuah kontes pemilihan vagina terindah di AS. Kontes itu diberi nama “The Most Beautiful Miss V Contest”, yang diselenggarakan oleh sebuah klub di Portland, Oregon. Kononnya, juri dalam kontes itu terdiri atas enam orang selebriti setempat. Untuk menentukan pemenangnya, si juri dibekali dengan alat kaca pembesar. Akhirnya, setelah melakukan penelitian dengan cermat, terpilihlah seorang juara yang dianugerahi mahkota dan gelar sebagai “Miss Beautiful Vagina 2011”. Tampaknya, para pelaku ini berprinsip “Senin untuk seni!” Tidak ada nilai agama dilibatkan. Toh, kontes-kontes semacam Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

22


ini menghibur, tidak mengganggu orang lain, bahkan menyedot banyak pengunjung. Dus, sangat menguntungkan! Pada 15 November 2012, sebuah situs hiburan di Indonesia menampilkan judul berita: “Kriteria Miss Indonesia 2013 Ikuti Standar Miss World”. Salah satu anggota tim juri audisi Miss Indonesia 2013 menyatakan: "Karena ini ajang kecantikan, bagaimanapun yang paling penting adalah fisik perlu diperhatikan, seperti wajah, tinggi badan dan proposional berat tubuh." Itulah kontes kecantikan! Agar kontes semacam ini tidak menampakkan eksploitasi tubuh perempuan yang terlalu vulgar – mirip-mirip seleksi ‘binatang sembelihan’ -- maka dibuatlah kriteria ‘tambahan’ dengan memasukkan aspek intelektual, seperti wawasan sejarah, pengetahuan umum, dan kemampuan bahasa. Dalam sebuah acara konferensi pers di Jakarta, (19/2/213), Julia Morley, Chairwoman of Miss World Organization mengatakan: "Mereka semua yang mengikuti ajang Miss World adalah wanita-wanita cantik. Mereka semua bisa menjadi Miss World. Tapi kami memilih peraih gelar Miss World tidak hanya dari wajah cantik saja, tapi sangat penting bagi kami melihat satu di antara mereka yang benar-benar memiliki jiwa sosial yang tinggi." (www.okezone.com) Jadi, ini kontes kecantikan! Sehebat apa pun seorang perempuan; mungkin ia juara olimpiade matematika, pakar ilmu pengetahuan, pekerja sosial hebat, pembela kaum tertindas, penemu vaksin AIDS, dan sebagainya -- tapi tidak cantik, muka cacat bekas luka, ukuran cebol – harus tahu diri. Menyingkirlah dari kontes ini! Sebab, Anda tidak cantik!

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

23


Penipuan! Kata Lagu Indonesia Raya: “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya!” Konon, pemerintahan Bapak SBY saat ini sedang menggalakkan pendidikan karakter bangsa. Trilyunan rupiah digelontorkan dan ribuan guru dikerahkan untuk mewujudkan generasi berkarakter. Kurikulum baru sedang disusun. Katanya, tujuan Pendidikan membentuk manusia beriman dan bartaqwa dan seterusnya. Dalam bukunya yang berjudul “Pribadi” (Jakarta: Bulan Bintang. 1982, cet. Ke-10), Prof. Hamka menulis: “Dua puluh ekor kerbau pedati, yang sama gemuknya dan sama kuatnya, sama pula kepandaiannya menghela pedati, tentu harganya tidak pula berlebih kurang. Tetapi 20 orang manusia yang sama tingginya, sama kuatnya, belum tentu sama “harganya”, sebab bagi kerbau tubuhnya yang berharga. Bagi manusia, pribadinya.” Menurut Hamka, pribadi bukanlah semata-mata terkait dengan kehebatan fisik. Kondisi fisik tentu sangat penting, sebab seorang sulit merealisasikan pribadinya, tanpa fisik yang sehat dan kuat. Dalam bukunya, Hamka menyebut sebelas perkara yang membentuk kepribadian seseorang, yaitu (1) daya penarik, (2) cerdik, (3) timbang rasa, (4) berani, (5) bijaksana, (6) baik pandangan, (7) tahu diri, (8) kesehatan badan, (9), bijak, (10) percaya pada diri sendiri, dan (12) tenang. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. Daoed Joesoef, dalam memoarnya, Dia dan Aku: Memoar Pencari Kebenaran (Jakarta: Kompas, 2006) tercatat sebagai seorang pengkritik keras berbagai praktik ”kontes kecantikan”.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

24


Ia menulis: ”Pemilihan ratu-ratuan seperti yang dilakukan sampai sekarang adalah suatu penipuan, disamping pelecehan terhadap hakikat keperempuanan dari makhluk (manusia) perempuan. Tujuan kegiatan ini adalah tak lain dari meraup keuntungan berbisnis, bisnis tertentu; perusahaan kosmetika, pakaian renang, rumah mode, salon kecantikan, dengan mengeksploitasi kecantikan yang sekaligus merupakan kelemahan perempuan, insting primitif dan nafsu elementer laki-laki dan kebutuhan akan uang untuk bisa hidup mewah. Sebagai ekonom aku tidak a priori anti kegiatan bisnis. Adalah normal mencari keuntungan dalam berbisnis, namun bisnis tidak boleh mengenyampingkan begitu saja etika. Janganlah menutup-nutupi target keuntungan bisnis itu dengan dalih muluk-muluk, sampai-sampai mengatasnamakan bangsa dan negara.” Menurut Daoed Joesoef, wanita yang terjebak ke dalam kontes ratu-ratuan, tidak menyadari dirinya telah terlena, terbius, tidak menyadari bahaya yang mengancam dirinya. Itu ibarat perokok atau pemadat yang melupakan begitu saja nikotin atau candu yang jelas merusak kesehatannya. ”Pendek kata kalau di zaman dahulu para penguasa (raja) saling mengirim hadiah berupa perempuan, zaman sekarang pebisnis yang berkedok lembaga kecantikan, dengan dukungan pemerintah dan restu publik, mengirim perempuan pilihan untuk turut ”meramaikan” pesta kecantikan perempuan di forum internasional.” Tahun 2013 ini, Indonesia dipilih sebagai tuan rumah kontes Miss World. Acara puncak akan digelar di Sentul, Bogor, 28 September 2013. Berbagai kalangan masyarakat telah menyampaikan keberatan. Umat Islam diajar oleh Nabi Muhammad SAW: berantaslah kemungkaran dengan tangan! Jika tidak mampu, dengan lisan. Jika tidak mampu juga,

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

25


ingkarlah dengan hati; bencilah pada kemungkaran! Yang terakhir ini adalah selemah-lemahnya iman! Wallahu a’lam. (Artikel ini dengan sedikit editing telah dimuat di halaman opini HU Republika, dengan judul Miss World, pada hari Jumat 12 April 2013)

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

26


Memahami Propoganda Iblis Oleh : Dr. Adian Husaini, [Katua Program Doktor Pendidikan Islam —Universitas Ibn Khaldun Bogor]

Tahun 2013 ini, kontes Miss World akan diselenggarakan di Indonesia. Kabarnya, selain digelar di Bali dan Jakarta, acara puncaknya akan digelar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 28 September 2013. Jika peristiwa ini benar-benar terjadi, maka ini sebuah peristiwa bersejarah. Untuk pertama kalinya, kontes Miss World terjadi di sebuah negeri Muslim terbesar di dunia, di salah satu propinsi yang dikenal paling religus, yang kebetulan sedang dipimpin seorang Ustad kondang, yakni Ustad Ahmad Heryawan Lc. Menurut ketua Miss Indonesia Organization, Liliana Tanoesoedibjo, dibutuhkan waktu tiga tahun untuk meyakinkan induk organisasi Miss World agar mau memilih Indonesia sebagai tuan rumah. Liliana adalah istri pemilik MNC Group Harry Tanoesoedibjo yang juga tokoh Partai Hanura dan salah satu konglomerat serta penguasa media terkemuka di Indonesia. Bagi aktivis perkontesan pemilihan perempuan-perempuan cantik, maka peristiwa ini tentu dianggap sebagai sebuah momentum besar. Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah untuk acara internasional, yang kabarnya akan disiarkan langsung oleh lebih dari 100 televisi dari berbagai negara. Indonesia akan terkenal. Ujungnya, diharapkan, pariwisata akan makin maju. Duit pun diharapkan masuk. Di ajang kontes Miss World ini, Indonesia akan diwakili Miss Indonesia 2013, Vania Larissa. Untuk dapat memenangkan kontes ini, kontestan harus memiliki kriteria tertentu. Situs Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

27


http://lifestyle.okezone.com memberitakan, bahwa kriteria pemenang dalam kontes ini tidak hanya mendasarkan pada poin paras cantik, tapi juga dinilai aspek kepribadian dan jiwa sosial. Kepada Okezone.com, di Jakarta, Selasa (19/2/213), Julia Morley, Chairwoman of Miss World Organization mengatakan, "Mereka semua yang mengikuti ajang Miss World adalah wanita-wanita cantik, mereka semua bisa menjadi Miss World. Tapi kami memilih peraih gelar Miss World tidak hanya dari wajah cantik saja, tapi sangat penting bagi kami melihat satu diantara mereka yang benar-benar memiliki jiwa sosial yang tinggi. Sejak kemunculannya di tahun 1951 di London, kontes Miss World sudah memunculkan pro-kontra. Situs http://www.bbc.co.uk (5/11/2011), menyambut kontes Miss World ke-60 di London, tahun 2011, sekelompok feminis menggalang demonstrasi menentang acara tersebut. Sebuah pernyataan di situs “London Feminist Network” menyatakan, “Tidak ada tempat bagi kompetisi ini!” (the competition has no place in London in 2011). Situs feminis ini juga menegaskan: "Forty years ago feminists disrupted this sexist contest in a spectacular fashion, with chants of, 'we're not beautiful, we're not ugly, we're angry'. Mulanya, kontes kecantikan ini semata-mata menekankan soal fisik (beauty). Mungkin untuk mengurangi kontroversi, di kemudian hari ada dua unsur lain ditambahkan menjadi kriteria penilaian, yaitu “brain” (kecerdasan) dan “behavior” (perilaku). Tapi, bagaimana pun, yang utama tetap faktor fisik. Sebab, ini adalah kontes kecantikan. Otak dan perilaku bukan yang utama. Banyak perempuan cerdas dan berprestasi tinggi di bidang sosial, tetapi tidak mungkin menjadi peserta kontes kecantikan ini. Itu semata-mata karena tidak memenuhi kriteria Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

28


secara fisik. Di sejumlah kontes kecantikan, kriteria fisik ini sangat ketat dan bahkan sangat berlebihan. Sebagai contoh, pada 5 September 2012 lalu, sebuah kontes kecantikan di Cina menuai kontroversi. Pasalnya, juri dianggap menetapkan kriteria fisik yang ‘terlalu ketat’. Kontes yang diselenggarakan oleh “The Chinese website Model Net”(mtw.cc), antara lain mensyaratkan: mulai babak semifinal dan seterusnya, jarak antara dua puting payudara harus di atas 7,8 inci (20 cm). Menurut panitia, kriteria ‘cantik’ itu berdasar pada standar Cina klasik dipadukan dengan hasil riset ilmiah modern. Banyak pihak mengkritik krtiteria “cantik” dalam kontes ini. Tapi, dalam kontes kecantikan, yang dinilai dan diukur memang fisik kontestan. Mata, alis, jidat, hidung, bibir, leher, pipi, rambut, payudara, perut, pantat, dan kaki kontestan harus tampak cantik di mata juri! Semua anggota tubuh itu harus bisa dilihat dengan jelas dan bisa ‘diukur’ oleh dewan juri. Karena yang dijadikan standar utama adalah faktor kecantikan fisik, maka pemenang kontes ini pun tak selamanya dianggap cantik. Sebab, cantik terkait dengan umur. Makin tambah umur, biasanya kecantikan semakin memudar. Makin tua makin menurun pesona kecantikan fisik seseorang. Karena itu, tiap tahun, dibutuhkan kontes perempuan cantik yang baru untuk dihasilkan perempuan-perempuan cantik dan segar untuk dapat dinikmati kecantikannya oleh syahwat laki-laki dan kepentingan bisnis di dunia kecantikan dan kewanitaan.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

29


Tuhan Disingkirkan Oleh : Dr. Adian Husaini, [Katua Program Doktor Pendidikan Islam —Universitas Ibn Khaldun Bogor]

Fenomena “kontes kecantikan” menjadi salah satu ciri dari peradaban materi yang menjadi cirri khas dari peradaban Barat (Western Civilization). Peradaban Barat modern sarat dengan pemujaan materi. Ada empat hal yang dipuja dalam peradaban ini, yaitu: kekayaan, jabatan, kecantikan, dan popularitas. Agama disingkirkan sebagai sumber nilai, digantikan dengan budaya dan spekulasi akal. Jika agama sudah disingkirkan dari kehidupan, lalu budaya dan akal semata dijadikan sebagai tolok ukur kebenaran, maka ketika itulah sebenarnya manusia sudah mengangkat dirinya menjadi Tuhan. Itulah yang terjadi pada peradaban Barat modern sekarang ini. Manusia sudah mengangkat dirinya menjadi Tuhan dan kemudian manusia merasa mampu mengatur Tuhan. Dalam istilah Prof. Naquib al-Attas: “Man is deified and Deity humanized”. Peradaban Barat memang bukan menolak agama dan menolak kebaradaan Tuhan, tetapi, tidak memberi peran yang penting kepada Tuhan dan agama dalam sistem berpikir mereka. Itu yang dikatakan Muhammad Asad dalam bukunya “Islam at The Crossroads”: “Western Civilization does not strictly deny God, but has simply no room and no use for Him in its present intellectual system.” (Muhammad Asad, Islam at The Crossroads, (Kuala Lumpur: The Other Press). Logika berpikir “membuang Tuhan” itulah yang kita jumpai pada logika kontes Miss World. Jangan bicara Tuhan di sini! Jangan bicara moral! Yang ada adalah nilai seni, hiburan, devisa, popularitas, dan keuntungan materi. Ketika “Tuhan” Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

30


sudah dibuang, maka manusia merasa berhak menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Padahal, ketika itu, manusia pada hakekatnya sedang menjadikan ‘hawa nafsunya’ sebagai Tuhannya. (QS 45:23). Tahun 2011, sebuah situs perempuan memberitakan adanya sebuah kontes pemilihan vagina terindah di AS. Kontes itu diberi nama “The Most Beautiful Miss V Contest”, yang diselenggarakan oleh sebuah klub di Portland, Oregon. Kononnya, juri dalam kontes itu terdiri atas enam orang selebriti setempat. Untuk menentukan pemenangnya, si juri dibekali dengan alat kaca pembesar. Akhirnya, setelah melakukan penelitian dengan cermat, terpilihlah seorang juara yang dianugerahi mahkota dan gelar sebagai “Miss Beautiful Vagina 2011”. Di Indonesia pun, kelompok liberal yang tergabung dalam Teater Salihara, pada 9 Oktober 2012, menggelar teater dari Perancis yang seluruh pemainnya bertelanjang bulat saat pentas. Situs: http://salihara.org/community/2012/10/12/tari-telanjangtanpa-rangsang, menurunkan berita dengan judul “Tari Telanjang Tanpa Rangsang” (12 Oktober 2012). Ditulis dalam situs ini: “Tubuh telanjang tidak selalu menjadikan pelihatnya terangsang. Tari telanjang pun juga tak selalu berkutat dalam bingkai erotis pemancing syahwat. Dalam konteks ini, Amour, acide, et noix (2001) dari Daniel Léveillé Danse (Kanada) menjadi contohnya. Penampilan mereka dalam Festival Salihara Keempat Selasa (09/10) lalu memukau 230-an penonton di Teater Salihara.” Logika “membuang Tuhan” dari nilai-nilai kehidupan inilah yang mudah kita jumpai pada pihak penyelenggara dan pendukung kontes kecantikan sejenis Miss World. Alasan yang senantiasa dikemukakan adalah untuk keuntungan popularitas Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

31


dan peningkatan pariwisata. Tidak ada kriteria yang pasti, mana tubuh yang boleh dibuka atau ditutup. Itu tergantung budaya, tergantung situasi. Tidak ada ukuran yang pasti mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh. Tampaknya, para pelaku seni liberal ini berprinsip “Seni untuk seni!” Bukan “seni untuk ibadah”. Tidak ada nilai agama dilibatkan. Toh, kata mereka, kontes-kontes semacam ini menghibur (baca: memuaskan syahwat), tidak mengganggu orang lain, bahkan berhasil menyedot banyak pengunjung. Pada 15 November 2012, sebuah situs hiburan di Indonesia menampilkan judul berita: “Kriteria Miss Indonesia 2013 Ikuti Standar Miss World”. Salah satu anggota tim juri audisi Miss Indonesia 2013 menyatakan: "Karena ini ajang kecantikan, bagaimanapun yang paling penting adalah fisik perlu diperhatikan, seperti wajah, tinggi badan dan proposional berat tubuh." Itulah kontes kecantikan! Agar kontes semacam ini tidak menampakkan eksploitasi tubuh perempuan yang terlalu vulgar – mirip-mirip seleksi ‘binatang sembelihan’ -- maka dibuatlah kriteria ‘tambahan’ dengan memasukkan aspek intelektual, seperti wawasan sejarah, pengetahuan umum, dan kemampuan bahasa. Dalam sebuah acara konferensi pers di Jakarta, (19/2/213), Julia Morley, Chairwoman of Miss World Organization mengatakan: "Mereka semua yang mengikuti ajang Miss World adalah wanita-wanita cantik. Mereka semua bisa menjadi Miss World. Tapi kami memilih peraih gelar Miss World tidak hanya dari wajah cantik saja, tapi sangat penting bagi kami melihat satu di antara mereka yang benar-benar memiliki jiwa sosial yang tinggi." (www.okezone.com).

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

32


Jadi, ini kontes kecantikan! Yang diukur utamanya adalah aspek fisik perempuan. Karena itulah biasanya dalam kontes ini ada sesi parade peserta dalam pakaian bikini. Para peserta disuruh berjalan, bermain-main di kolam renang, untuk bisa dinikmati dan diukur kadar kecantikan fisiknya oleh dewan juri. Itulah kontes kecantikan. Sehebat apa pun seorang perempuan; mungkin ia juara olimpiade matematika, pakar ilmu pengetahuan, pekerja sosial hebat, pembela kaum tertindas, penemu vaksin AIDS, penopang keluarga, pendidik yang hebat, dan sebagainya -- tapi si perempuan tidak cantik, muka cacat bekas luka, ukuran cebol – maka ia harus tahu diri. Menyingkirlah dari kontes ini! Sebab, Anda tidak cantik! Anda tidak patut dipuja-puji dan ‘dijual’ ke seantero dunia.[3]

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

33


Iblis Yang Menawan Oleh : Dr. Adian Husaini, [Katua Program Doktor Pendidikan Islam —Universitas Ibn Khaldun Bogor]

Sikap ”membuang Tuhan” dalam kehidupan jelas-jelas bertentangan dengan prinsip Ketuhanan YangMaha Esa. Katanya, bangsa Indonesia ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Katanya, bangsa Indonesia berdasarkan pada Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Tentu sulit diterima akal sehat, jika ada manusia yang mengakui keberadaan Tuhan YME tetapi menolak kedaulatan Tuhan; menolak untuk tunduk patuh pada aturan-aturan Tuhan. Sikap mengakui eksistensi Tuhan tetapi menolak kedaulatan-Nya seperti itu sudah pernah dicontohkan oleh Iblis, makhluk yang sombong dan durhaka kepada Allah. Dalam al-Qur’an dijelaskan, bahwa Iblis dikutuk dan diusir karena menolak perintah Allah. Iblis tidaklah ateis atau agnostik. Iblis tidak mengingkari adanya Tuhan. Iblis tidak meragukan wujud maupun ke-Esaan-Nya. Iblis bukan tidak kenal Tuhan. Ia tahu dan percaya seratus persen. Tetapi, meskipun ia tahu kebenaran, ia disebut ‘kafir’, karena mengingkari dan menolak untuk tunduk patuh kepada Tuhan YME. Kesalahan Iblis bukan karena ia tak tahu atau tak berilmu. Kesalahannya karena ia membangkang. (QS 2:34, 15:31, 20:116). Iblis sombong dan menganggap dirinya hebat (QS 2:34, 38:73, 38:75). Allah berfirman: “Dia adalah dari golongan jin, maka ia durhaka terhadap perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain kepada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orangMiss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

34


orang yang zalim” (QS 18:50). Maka Iblis juga sudah bertekad: “Sungguh akan kuhalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Akan kudatangi mereka dari arah depan dan belakang, dari sebelah kanan dan kiri mereka!” (QS 7:16-17). Sosok Iblis dalam al-Quran adalah sosok yang pintar dan berilmu, sejenis cendekiawan. Dalam bukunya, Orientalis dan Diabolisme Intelektual, Dr. Syamsuddin Arief menjelaskan ciriciri “cendekiawan bermental Iblis”. Pertama, selalu membangkang dan membantah (6:121). Meskipun ia kenal, tahu dan faham, namun tidak akan pernah mau menerima kebenaran. Selalu dicarinya argumen untuk menyanggah dan menolak kebenaran demi mempertahankan opininya. Sebab, yang penting baginya bukan kebenaran, akan tetapi pembenaran. Jadi, bukan karena ia tak tahu mana yang benar, tetapi karena ia memang tidak mau mengikuti dan tunduk pada kebenaran itu. Kedua, cendekiawan bemental Iblis itu “bermuka dua”, menggunakan standar ganda (QS 2:14). Mereka menganggap orang beriman itu bodoh, padahal merekalah yang bodoh dan dungu (sufaha’). Intelektual semacam inilah yang diancam Allah dalam al-Qur’an : “Akan Aku palingkan mereka yang sombong tanpa kebenaran itu dari ayat-ayat-Ku. Sehingga, meskipun menyaksikan setiap ayat, tetap saja mereka tidak akan mempercayainya. Dan kalaupun melihat jalan kebenaran, mereka tidak akan mau menempuhnya. Namun jika melihat jalan kesesatan, mereka justru menelusurinya” (QS 7:146). Ketiga, ialah mengaburkan dan menyembunyikan kebenaran (talbis wa kitman al-haqq). Cendekiawan Iblis bukan tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Namun ia sengaja memutarbalikkan data dan fakta. Yang batil dipoles dan dikemas sedemikian rupa sehingga nampak seolah-olah haq. Sebaliknya, yang haq digunting dan di’preteli’ sehingga Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

35


kelihatan seperti batil. Iblis punya kemampuan juga mencampur-aduk dua-duanya sehingga tidak jelas lagi beda antara yang benar dan yang salah. Strategi semacam ini memang sangat efektif untuk membuat orang lain bingung dan terkecoh. Al-Qur’an pun telah memberitahukan: “Memang ada manusia-manusia yang kesukaannya berargumentasi, menghujat Allah tanpa ilmu, dan menjadi pengikut setan yang durhaka. Telah ditetapkan atasnya, bahwa siapa saja yang menjadikannya sebagai kawan, maka akan disesatkan olehnya dan dibimbingnya ke neraka” (QS 22:3-4). Dengan tipudaya Iblis, khamar diiklankan dan dijadikan kebanggaan oleh sebagian manusia modern; perzinahan dianggap biasa dan bukankejahatan, bahkan dilegalkan dan tidak dipersoalkan kebejatannya; pertunjukan telanjang dipromosikan sebagai suatu keindahan (seni) dan amal kebajikan. Di zaman globalisasi saat ini, diakui, bahwa informasi adalah kekuatan yang paling dahsyat. Penguasa informasi adalah yang menguasai otak manusia saat ini. Mereka dengan leluasa berpotensi memutarbalikkan fakta dan kebenaran. Di sinilah ‘talbis Iblis’ (tipu daya Iblis) dapat terjadi. Yang haq dipromosikan sebagai kebatilan, dan yang bathil dikampanyekan sebagai al-haq. Banyak motif para pelaku talbis Iblis. Bisa karena memang ada kesombongan, ada penyakit hati, atau karena motif mencari keuntungan duniawi. Kisah Iblis begitu banyak diceritakan dalam al-Quran. Pesannya sangat jelas kepada kita, orang Muslim: jangan contoh perilaku Iblis! Dia memang pintar, tapi licik, durhaka dan berani menantang Tuhan. Satu lagi: dalam menyesatkan manusia, Iblis menggunakan cara-cara yang halus dan canggih. Kata-katanya

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

36


menawan. Iblis tidak membentak-bentak Adam dan Hawa. Iblis bermuka manis, bertutur kata lembut dan sopan. Bahkan, Iblis menampakkan sikap yang sangat simpatik kepada Adam dan Hawa. Iblis sepertinya tidak bertampang seram, seperti digambarkan selama ini dalam berbagai komik dan film atau sinetron. Tapi, Iblis itu bisa berwajah cantik dan menawan. Iblis tidak mengatakan: ”Wahai Adam, tidak usah pedulikan larangan Tuhan!” Tapi, Iblis bersikap sebagai teman akrab. Iblis bersumpah kepada Adam dan Hawa, bahwa dia adalah sahabat karib yang menasehati Adam dan Hawa dengan tulus ikhlas. (QS 7:21). Allah juga mengingatkan, bahwa musuh para Nabi dan pengikutnya adalah ’setan dari jenis manusia dan setan jenis jin’ yang aktivitas mereka adalah membisikkan kata-kata indah (zukhrufal qauli) untuk menipu manusia. (QS 6:112). Menjelang digelarnya kontes Miss World 2013 di Indonesia, kita, kaum Muslim Indonesia, patut merenungkan benar-benar kisah Iblis, sifat, perilaku dan kiat-kiat propagandanya dalam menyesatkan manusia. Iblis sudah terbukti sangat profesional dalam soal penyesatan manusia. Perbuatan yang jelas-jelas munkar dan jahat bisa dikemas dan dipropagandakan sedemikian rupa sehingga tampak indah, menawan, dan mendapatkan dukungan masyarakat secara luas. Karena itulah, kita diseru oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala: ”Wahai orangorang beriman, masuklah ke dalam Islam secara kaffah, dan jangan sekali-kali mengikuti ’garis-garis’ setan. Sesungguhnya setan adalah musuhmu yang nyata.” (QS 2:208). Jadi, jika mau selamat dari tipu daya Iblis, maka kita diimbau agar masuk ke dalam Islam secara kaffah. Jangan tanggungtanggung jadi orang Muslim! Jangan bersikap seperti Iblis! Hanya mau menerima hal-hal tertentu yang disukainya, tetapi

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

37


menolak aturan-aturan Allah yang tidak disukai atau dianggap merugikan dirinya! Tapi, kita manusia, yang bisa khilaf dan lupa. Jika kita sempat tergoda Iblis atau setan, terjebak dalam tipudayanya, segeralah kita ingat Allah, bertobat! Manusia yang baik, bukan tidak pernah salah dan dosa, tetapi manusia yang segera sadar akan kessalahannya. Itulah yang dilakukan oleh Adam ‘alaihissalam. Jangan seperti Iblis! Sudah berbuat salah, tidak mengaku salah, tapi malah membangkang dan berani menantang Tuhan. Na’udzublillahi min dzalika. Kita berlindung kepada Allah dari sikap-sikap pongah gaya Iblis semacam itu. Berikut ini doa yang diajarkan Nabi saw agar kita terhindar dari godaan setan: ”Rabbi a’udzubika min hamazaatisy syayaathini, wa-a’udzubika Rabbi an-yahdhurun.” (Ya Allah, Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan; dan aku berlindung (pula) kepada-Mu, Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku).” (Depok, 23 April 2013/www.mustanir.net).

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

38


Teologi Perempuan dalam Islam Oleh : Fahmi Salim, MA [Wakil Sekjen Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia]

Suatu hari, saat sedang berkumpul bersama para sahabatnya, Rasulullah SAW didatangi Asma’ binti Yazid al-Anshariyah. Setelah dipersilakan, Asma menyampaikan aspirasinya kepada Rasulullah SAW, “Demi Allah yang jadikan ayah dan ibuku tebusanmu wahai Rasulullah, aku adalah perwakilan seluruh Muslimah. Tiada satu pun di antara mereka saat ini kecuali berpikiran yang sama dengan aku. Sungguh Allah telah mengutusmu kepada kaum laki-laki dan perempuan, lalu kami beriman dan mengikutimu. Kami kaum hawa terbatas aktivitasnya, menunggui rumah kalian para suami, dan yang mengan dungi anak-anak kalian. Sementara, kalian kaum lelaki dilebihkan atas kami dengan shalat berjemaah, shalat Jumat, menengok orang sakit, mengantar je nazah, bisa haji berulangulang, dan jihad di jalan Allah. Pada saat kalian haji, umrah, atau berjihad, kami yang jaga harta kalian, menjahit baju kalian, dan mendidik anak-anak kalian. Mengapa kami tidak bisa menyertai kalian dalam semua kebaikan itu?” Rasul melihat-lihat para sahabatnya dan berkata, “Tidakkah kalian dengar ucapan perempuan yang bertanya tentang agamanya lebih baik dari Asma’?” “Tidak wahai Rasul,” jawab sahabat. Beliau lalu bersabda, “Kembalilah wahai Asma’ dan beritahukan kaummu bahwa melayani suami kalian, meminta keridhaannya, dan menyertainya ke manapun ia pergi, pahalanya setara dengan apa yang kalian tuntut.” Asma’ lalu pergi keluar seraya bertahlil dan bertakbir kegirangan. Kisah di atas direkam oleh Abu Nu’aim al-Asbahani dalam kitab Ma’rifat al-Shahabah (Vol 22/420).

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

39


Kisah Asma’ itu menunjukkan bahwa sebenarnya tuntutan kesetaraan perempuan dan laki-laki pernah disua rakan kaum wanita pada zaman Rasulullah SAW. Itu bukan khas pada masa modern ini saja. Bedanya, dahulu posisi teologis Islam sudah tuntas, jelas, dan gamblang, diterima dengan ikhlas dan taat. Tapi, sekarang justru digugat, dikaburkan, dan mau dirombak total. Asma’ yang mewakili kaum hawa saat itu merasa puas dan bangga dengan arahan Rasulullah SAW. Kini, sebagian perempuan modern tampak minder dengan ajaran Islam dan mengalami gejala gangguan jiwa inferiority complex saat berhadapan dengan pemikiran Barat yang memuja konsep kesetaraan nominal antara laki-laki dan perempuan. Posisi teologis Islam yang digariskan oleh Rasulullah SAW itu sebenarnya berangkat dari worldview Alquran yang bercirikan kedinamisan yang kokoh. Disebut “dinamis” karena sesuai de ngan fitrah dan perkembangan pola pikir manusia yang hanif di setiap waktu dan tempat. Dikatakan “teguh” karena tetap mengakui ada banyak hal yang sifatnya permanen dan tak berubah. Laki-laki dan perempuan memanglah memiliki perbedaan dan persamaan. Alquran menetapkan prinsip al- Musawah (persamaan) laki-laki dan perempuan dalam hal-hal berikut. (1) Persamaan dalam hal asal-usul penciptaan manusia (an-Nisa: 1) dan ketundukan pada fitrah tauhid yang berasal dari Allah (ar-Rum: 30). (2) Persamaan dalam hal kemuliaan manusia yang Allah ciptakan dengan segala kelengkapan rezeki-Nya serta potensi ketakwaan kepada Allah (al-Isra: 70 dan al-Hu- jurat: 13). (3) Persamaan dalam hal kewajiban beramal saleh dan beribadah (menerima taklif) serta hak pahala yang sama di sisi Allah SWT (Ali Imran: 195, an-Nisa: 124, an-Nahl: 97, dan al- Ahzab: 35). (4) Persamaan dalam menerima sanksi jika melanggar hukum Allah dan susila di dunia (al-Maidah: 38 dan an-Nur: 2). (5) Persamaan dan tanggung jawab bersama laki-laki dan Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

40


perempuan dalam menjaga etika dan norma kesusilaan (an-Nur: 30-31). (6) Persamaan dalam hak amar makruf nahi mungkar kepada penguasa dalam kehidupan sosial politik keumatan (Ali Imran:104 dan 110 serta at-Taubah: 71). Alquran tak hanya mengakui hak keagamaan dan sosial kaum wanita, namun juga mengakui hak-hak perempuan dalam bidang ekonomi, seperti kepemilikan pribadi (mahar dan warisan), sewa-menyewa, jual beli, dan semua jenis akad muamalah perempuan diakui secara penuh. Demikian pula dijamin hak-hak mereka untuk belajar dan mengajarkan ilmunya, berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara. Istri-istri Rasulullah SAW aktif memobilisasi kaum hawa dalam jihad fi sabilillah. Khadijah RA dikenal sebagai pebisnis tangguh yang mendermakan hartanya untuk dakwah. Aisyah RA dikenal keluasan ilmunya sehingga ratusan sahabat berguru kepada beliau dan meriwayatkan hadis Rasul di majelis ilmunya. Demikian pula istri- istri sahabat Nabi. Asma’, putri Abu Bakr RA, berperan penting dalam hijrah Rasul dan ayahnya ke Madinah. Juga putri-putri Rasul, Ruqayah, Ummu Kultsum, dan Fatimah RA, aktif berjihad mendampingi suamisuami mereka, Utsman bin Affan RA dan Ali bin Abi Thalib RA. Ruqayah bahkan harus dua kali hijrah bersama Utsman ke Habsyah dan Madinah. Khalifah ‘Umar RA men- gangkat alSyifa’, seorang perempuan sebagai pengawas pasar Kota Madinah. Karena visi Alquran yang memuliakan martabat perempuan itulah maka dalam peradaban Islam lahir tokoh-tokoh wanita hebat, seperti Asma’ binti Abu Bakar, Nusaibah binti Ka’ab, Ummu Waraqah (imam kaum wanita pada zamannya), Hafsah binti Sirin, Sukainah binti al-Husain, Sayidah Nafisah binti Zaid bin al-Hasan (guru Imam Syafi’i), Zubaidah binti Ja’far Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

41


(istri khalifah Harun al-Rasyid), Rabi’ah al-‘Adawiyah (tokoh sufi), dan lain-lain. Perbedaan Selain menekankan persamaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kemanusiaan, kemuliaan, dan hak-hak umum yang terkait langsung dengan posisinya sebagai hamba Allah SWT. Islam telah membedakan perlakuan terhadap lakilaki dan perempuan dalam sebagian hak dan kewajiban. Itu dilakukan sesuai dengan adanya perbedaan kodrati dan alami (nature) di antara keduanya dalam fungsi, peran, dan tanggung jawab. Syariat Islam dalam pembedaan antara laki-laki dan perempuan ditetapkan bukan karena alasan untuk menindas atau menzalimi perempuan, tetapi berdasarkan hikmah dan alasan yang kuat. Di antaranya, hak yang diterima masing-masing itu harus sesuai dengan beban dan tanggung jawab sosial ekonominya di tengah keluarga dan masyarakat, perbedaan fisiologis dan psikologis dalam kendali emosi, dan agar terhindar dari percampuran nasab anak. Di antara bentuk pembedaan antara laki-laki dan perempuan dalam Islam adalah:     

Laki-laki wajib bekerja mencari nafkah bagi keluarganya, perempuan boleh bekerja, tapi tidak wajib. Hak waris anak laki-laki dan anak perempuan dengan porsi 2:1. Hak talak di tangan suami (laki-laki)tidak dimiliki oleh istri (perempuan). Perempuan tidak bisa menjadi wali pernikahan. Laki-laki boleh berpoligami, tapi perempuan tidak boleh poliandri.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

42


 

Istri wajib menunggu masa ‘iddah ketika cerai hidup/mati dari suaminya, sementara suami tidak ada masa ‘iddah karena cerai hidup/mati dari istrinya. Perempuan tidak boleh menjadi imam shalat dan khatib Jumat. Jika negara diserang, kewajiban jihad diutamakan terlebih dulu kepada laki-laki dan kemudian baru perempuan, dan lain-lain.

Jelasnya, antara laki-laki dan perempuan, baik persamaan maupun pembedaan yang diatur Islam, itu semua berdasarkan wahyu dari Allah SWT dan bukan hasil konstruksi budaya manusia. Karena itu, konsep Islam bersifat lintas zaman dan lintas budaya. Definisi tentang “gender” berikut ini adalah tidak sesuai dengan ajaran Islam. “Gender adalah pembedaan peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial budaya yang sifatnya tidak tetap dan dapat dipelajari, serta dapat dipertukarkan menurut waktu, tempat, dan budaya tertentu dari satu jenis kelamin ke jenis kelamin lainnya.” Pada masa Rasulullah SAW hidup, saat wahyu Alquran turun sempurna dan dikukuhkan dalam praktik contoh hidup Rasul sebagai idealitas sosial Islam paripurna, kaum perempuan berlomba dalam kebajikan dengan kaum laki-laki untuk meraih kesempurnaan hidup. Namun, sehebat apa pun posisi dan prestasi kaum perempuan pada era tiga kurun terbaik umat Islam (sahabat, tabiin, dan tabi’ tabiin), mereka tidak pernah berpikir untuk memprotes berbagai syariat Islam yang membedakan kewajiban dan hak mereka mereka dari kaum laki-laki. Apalagi, sampai dengan lantang bersuara bahwa syariat Islam itu bias laki-laki, patriarkis, dan merugikan perempuan, sebagaimana nyaring dis- uarakan sebagian kalangan perempuan modern saat ini. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

43


Tidak ada tokoh perempuan, seperti Aisyah Ummul Mu’minin, Ummu Sala- mah, Al-Syifa’, dan sederet nama Muslimah terkemuka lainnya, yang memberanikan diri, misalnya, untuk memimpin ibadah Jumat sebagai khatib dan imam— sebagaimana dilakukan oleh Prof Aminah Wadud dan pendukungnya. Atau, mereka menuntut jatah warisan sebagai seorang anak perempuan yang sama rata dengan saudara kandung laki- lakinya. Bahkan, saat Islam tersebar ke berbagai penjuru dunia, selama ratusan tahun, tak terdengar pula ada yang menggugat syariat Islam dengan alasan perkembangan zaman dan kemajuan. Prof Dr Yusuf al-Qarhawi menulis, “Kaum sekuler-liberal inginkan umat Islam memandang sesuatu dengan kacamata Barat, mendengar dengan kuping Barat, dan berpikir dengan framework Barat sehingga apa saja yang bagus menurut Barat maka baik menurut Allah, dan apa saja yang dinilai buruk oleh Barat maka ia pun buruk menurut Allah. Mereka hendak memaksakan kepada kita filsafat Barat dalam soal bagaimana kita harus hidup, pandangan Barat tentang agama, konsep Barat tentang sekularisme, dan berbagai teori Barat di bidang hukum, sosial, politik, bahasa, dan kebudayaan!” (Dirasah fi Fiqh Maqashid Syari’ah: 2007, hlm 96). Wallahu a’lam bish shawab. (Diterbitkan di Republika, edisi 18 April 2013)

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

44


Penistaan Perempuan Oleh : Dr. Adian Husaini, [Katua Program Doktor Pendidikan Islam —Universitas Ibn Khaldun Bogor]

Lazimnya, perempuan biasanya ingin tampil cantik, dan senang dipuji kecantikannya. Sementara laki-laki lazimnya senang memandang kecantikan perempuan. Keinginan naluriah itu ada pada manusia. Rasulullah saw pun memberitahukan, bahwa perempuan dikawini karena empat hal: kecantikannya, hartanya, nasabnya, dan juga agamanya. Nabi memerintahkan untuk mengutamakan faktor agama, jika rumah tangganya mau selamat. Toh, faktor cantik tidak dilarang untuk dijadikan sebagai pertimbangan. Sebab, itu memang naluriah laki-laki normal. Al-Quran juga menjelaskan, salah satu syahwat dunia adalah kecintaan kepada perempuan, anak-anak, harta perniagaan,emas dan perak, sawah ladang, dan peternakan. (QS 3:14). Islam bukanlah agama yang membunuh naluri manusia, sehingga melarang pemeluknya untuk menikah dengan alasan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tapi, Islam juga bukan agama yang memerintahkan umatnya untuk mengumbar nafsu syahwatnya. Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Islam menunjung tinggi prinsip keadilan.Islam tidak membunuh hawa nafsu, tetapi mengendalikan dan mengatur hawa nafsu, sesuai dengan konsep Sang Pencipta, agar manusia meraih kebahagiaan (sa’adah); bukan sekedar meraih kepuasan syahwat jasmaniah. Seperti telah kita bahas dalam CAP-359, peradaban Barat yang mencengkeram pemikiran manusia modern saat ini, adalah peradaban yang secara ekstrim memuja ‘materi’. Unsur-unsur fisik dieksploitasi untuk kepuasan syahwat secara berlebihan. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

45


Sementara unsure “jiwa” (nafs) diabaikan, dan diserahkan kepada kendali syahwat. Peradaban Barat modern adalah peradaban yang memuja “kekuasaan, kekayaan, kecantikan, dan kepopuleran” (power, wealth, beauty, popularity). Dalam posisi seperti inilah, aspek kecantikan perempuan mendapatkan tempatnya. Para desainer dan juru gambar berusaha keras bagaimana mengeksploitasi dan mendandani tubuh perempuan agar “memuaskan”, menarik, dan membangkitkan syahwat laki-laki. Para manajer eksploitasi syahwat itu tahu persis, bagian-bagian mana dati tubuh perempuan yang harus dibuka dan bagian mana yang harus ditutup, agar – kata mereka – tampak indah, cantik, dan menarik. Dunia industri kapitalis yang tidak peduli halal-haram pun tak lupa memanfaatkan (mengeksploitasi) tubuh perempuan agar menjadi daya tarik konsumen, meskipun terkadang, tak ada hubungan antara produk dan tubuh perempuan. Misal, ditampilkannya perempuan seksi untuk mengiklankan produk ban dan cat pengkilat mobil. Tentu, perancang iklan itu paham betul, bahwa tampilnya perempuan cantik dengan pakaian ala kadarnya bisa membangkitkan minat (syahwat) pembeli. Mantan Menteri P&K, Dr.Daoed Joesoef memberikan kritik keras terhadap kontes-kontes kecantikan, dengan menyebutkan bahwa: ”Pemilihan ratu-ratuan seperti yang dilakukan sampai sekarang adalah suatu penipuan, di samping pelecehan terhadap hakikat keperempuanan dari makhluk (manusia) perempuan. Tujuan kegiatan ini adalah tak lain dari meraup keuntungan berbisnis, bisnis tertentu; perusahaan kosmetika, pakaian renang, rumah mode, salon kecantikan, dengan mengeksploitasi kecantikan yang sekaligus merupakan kelemahan perempuan, insting primitif dan nafsu elementer laki-laki dan kebutuhan akan uang untuk bisa hidup mewah.”

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

46


(Dikutip dari buku “Dia dan Aku: Memoar Pencari Kebenaran” (Jakarta: Kompas, 2006). Itulah sebenarnya tujuan utama kegiatan kontes kecantikan. Yakni, eksploitasi tubuh perempuan untuk keuntungan bisnis tertentu. Ironisnya, kegiatan bisnis ini dikemas dengan jargonjargon sosial bahkan pendidikan. Seolah-olah, kontes kecantikan perempuan adalah untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan. Padahal, menurut Daoed Joesoef, semua itu adalah bohong belaka. Praktik kontes perempuan lebih merupakan bentuk eksploitasi terhadap perempuan. Pakaian yang ala kadarnya – biasanya berupa bikini dan sejenisnya – disyaratkan untuk dikenakan pada sesi tertentu agar tubuh kontestan dapat dilihat dan diukur dengan jelas. Kata Daoed Joesoef: ”Namun tampil berbaju renang melenggang di catwalk, ini soal yang berbeda. Gadis itu bukan untuk mandi, tapi disiapkan, didandani, dengan sengaja, supaya enak ditonton, bisa dinikmati penonjolan bagian tubuh keperempuanannya, yang biasanya tidak diobral untuk setiap orang… setelah dibersihkan lalu diukur badan termasuk buah dada (badan)nya dan kemudian diperas susunya untuk dijual, tanpa menyadari bahwa dia sebenarnya sudah dimanfaatkan, dijadikan sapi perah. Untuk kepentingan dan keuntungan siapa?” Itu pendapat Dr. Daoed Joesoef yang dikenal sebagai salah satu tokoh sekuler di Indonesia. Jika tokoh sekuler saja berani bersikap tegas, seyogyanya para tokoh Islam – apalagi yang sedang memegang kendali kekuasaan – berani bersikap lebih tegas lagi. Substansi dari kontes kecantikan yang mengumbar dan mengeksploitasi keindahan tubuh perempuan adalah pola pikir dan kegiatan yang keliru. Dalam istilah Islam, itu disebut hal yang batil dan mungkar. Kata Rasulullah saw, jika seorang Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

47


melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan ‘tangan’-nya; jika tidak mampu, dengan lisan (ucapannnya); dan jika tidak mampu juga, maka ubahlah dengan hatinya. Tapi, ingkar dengan hati, tidak rela dan benci terhadap kemungkaran, adalah selemahlemahnya iman. Tentu saja orang bisa melihat pada sisi yang berbeda. Tergantung pada cara pandangnya terhadap realitas (worldview). Seorang yang berpaham materialisme dan sekulerisme tidak mempersoalkan masalah moral terhadap kontes semacam ini. Haram-halal, berdosa atau berpahala, ibadah atau maksiat, bukanlah hal penting bagi kaum materialis. Bagi mereka yang terpenting adalah kelimpahan materi, ketenaran, dan puja-pujian terhadap kecantikannya. Cobalah renungkan, betapa kasihannya orang yang terjangkit pemikiran semacam ini. Ia salah. Ia tanpa sadar telah dikendalikan oleh setan untuk mengumbar hawa nafsunya. Hawa nafsu telah dijadikan Tuhan. Orang seperti ini, sudah tertutup mata, telinga, dan hatinya dari kebenaran. (QS 45:23). Al-Quran menyebutkan, bahwa orang yang merasa benar dan merasa telah berbuat baik, padahal amalnya sesat dan salah, adalah manusia yang paling merugi amalnya. (QS 18:103-104). Kecantikan bagi seorang perempuan adalah karunia dan sekaligus ujian Allah bagi si perempuan. Harusnya, kecantikannya digunakan untuk beribadah dan dakwah. Ironisnya, biasa kita saksikan, perempuan-perempuan yang terjebak oleh bujuk rayu setan agar mengeksploitasi kecantikan dan kemolekan tubuhnya untuk menggoncang-goncang syahwat lawan jenisnya. Dan itu tentu ada imbalan yang menggiurkan, berupa kemikmatan hidup duniawi.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

48


Untuk tampil cantik – tepatnya untuk dikatakan cantik – sebagian perempuan mau melakukan tindakan hina dengan membuka auratnya. Padahal, jika dirnungkan dengan hati tulus ikhlas, jika jutaan orang sudah memuji-muji kecantikannya, apakah si perempuan akan bahagia? Seorang yang menggantungkan hidupnya pada pujian manusia, tidaklah akan pernah meraih bahagia sejati. Segala puji hanya layak dipanjatkan kepada Allah. Bukan manusia yang patut dipuji degan melupakan Allah. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Sebab. kecantikan, ketampanan, ketenaran, kekayaan, kekuasaan, dapat diraih seseorang hanya karena atas ijin dan karunia Allah. Jika Allah menghendaki, dalam sekejap, semua kecantikan yang dipuja-puja itu bisa sirna. Si empunya kecantikan sepatutnya mau berpikir, bahwa tak lama lagi, kecantikannya akan pudar. Kecantikan yang diumbar dan ‘dijualnya’ akan sirna. Puji-pujian itu pun akan hilang. Bersamaan dengan itu, muncullah perempuan-perempuan yang lebih cantik dan lebih menarik dari dia. Sungguh kasihan, jika seorang menggantungkan kebahagiannya pada pujian orang. Sebab, itu tak kan diraihnya. Pujian manusia bisa buat puas sementara waktu. Bukan kebahagiaan yang hakiki yang hanya bisa diraih oleh orang taqwa.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

49


Martabat Perempuan Oleh : Dr. Adian Husaini, [Katua Program Doktor Pendidikan Islam —Universitas Ibn Khaldun Bogor]

Jurnal Islamia-Republika edisi 18 April 2013 menurunkan laporan utama tentang martabat perempuan dalam pandangan Islam. Dalam artikelnya, “Teologi Perempuan dalam Islam”[4], Fahmi Salim – Wasekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) -- mengungkapkan kisah seorang sahabat perempuan bernama Asma’ binti Yazid yang mengajukan aspirasi kaumnya kepada Rasulullah saw. Di zaman “pemaksaan paham kesetaraan gender” saat ini, aspirasi Asma’ perlu kita renungkan. Ketika itu, Asma’ mendatangi Rasulullah saw, saat beliau sedang berkumpul dengan sejumlah sahabat laki-laki. Berikut aspirasi kepada Rasulullah saw: “Demi Allah yang menjadikan ayah dan ibuku tebusanmu wahai Rasulullah, aku adalah perwakilan seluruh muslimah. Tiada satu pun diantara mereka saat ini kecuali berpikiran yang sama dengan aku. Sungguh Allah telah mengutusmu kepada kaum laki-laki dan perempuan, lalu kami beriman dan mengikutimu. Kami kaum hawa terbatas aktivitasnya, menunggui rumah kalian para suami, dan yang mengandungi anak-anak kalian. Sementara kalian kaum lelaki dilebihkan atas kami dengan shalat berjamaah, shalat jumat, menengok orang sakit, mengantar jenazah, bisa haji berulangulang, dan jihad di jalan Allah. Pada saat kalian haji, umrah atau berjihad, maka kami yang jaga harta kalian, menjahit baju kalian dan mendidik anak-anak kalian. Mengapa kami tidak bisa menyertai kalian dalam semua kebaikan itu?”

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

50


Rasul melihat-lihat para sahabatnya dan berkata, “Tidakkah kalian dengar ucapan perempuan yang bertanya tentang agamanya lebih baik dari Asma’?” “Tidak wahai Rasul,” jawab sahabat. Beliau lalu bersabda, “Kembalilah wahai Asma’ dan beritahukan kaummu bahwa melayani suami kalian, meminta keridhaannya, dan menyertainya ke mana pun ia pergi pahalanya setara dengan apa yang kalian tuntut”. Asma’ lalu pergi keluar seraya bertahlil dan bertakbir kegirangan. Kisah diatas direkam oleh Abu Nu’aim al-Asbahani dalam kitab Ma’rifat al-Shahabah (Vol.22/420). Aspirasi Asma’ berbeda secara substansial dengan aspirasi kaum pegiat kesetaraan gender saat ini. Asma’ tidak menuntut kesetaraan secara nominal; bahwa perempuan dan laki-laki harus sama-sama aktif di ruang publik untuk kemajuan pembangunan. Perempuan yang aktif mendidik anak-anaknya di rumah dengan sungguh-sungguh tidak dianggap telah berpartisipasi dalam pembangunan. Yang dituntut oleh Asma’ adalah kesetaraan substansial, bukan kesetaraan nominal. Peran bisa berbeda. Tapi,peluang untuk meraih pahala dari Allah adalah sama besarnya. Karena itulah, setelah Rasulullah memberitahukan bahwa istri yang taat dan diridhai suami serta menyertai suaminya, mendapatkan pahala yang sama dengan pahala suaminya, maka Asma’ bertakbir kegirangan. Asma’ tidak menuntut peran yang sama dengan laki-laki. Yang dituntut adalah pahala dari Allah. Sungguh berbeda tuntutan Asma’ dengan aktivis gender yang tidak menggunakan logika pahala dan ibadah saat merumuskan paham “kesetaraan gender” sekuler.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

51


Akibat adanya kekeliruan dalam menggunakan tolok ukur “martabat perempuan” maka pemerintah dan DPR telah sepakat untuk menetapkan angka minimal untuk pengurus perempuan dalam partai politik adalah 30 persen. Peneliti INSISTS, Dr. Dinar Dewi Kania dalam artikelnya yang berjudul “Martabat dan Keterwakilan Perempuan”, mengupas secara tajam kekeliruan cara pandang UU nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilihan Umum dan UU No 2 tahun 2011 tentang Partai Politik dalam kaitan dengan martabat perempuan. Kedua Undang-Undang itu telah memberi mandat kepada partai politik untuk melibatkan perempuan sekurang-kurangnya 30% dari daftar caleg yang diusulkan partai politik peserta pemilu. “Umat Islam seharusnya dapat lebih jeli menilai bahwa aturan tentang kuota caleg perempuan berpotensi mengalihkan perhatian perempuan dari peran utama mereka sebagai ibu dan pendidik anak-anak di rumah. Bahkan, dalam paham ini, tugas dan peran sebagai Ibu rumah tangga dipandang sebelah mata, dianggap tidak lebih mulia ketimbang aktif di parlemen. Apakah mereka berpikir, bahwa dengan ”memaksa” perempuan aktif di ruang publik dan meninggalkan keluarga, maka laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim dapat lebih leluasa bergaul sampai larut malam, demi ”kemajuan bangsa”? Sementara suami harus menjaga anak-anak bersama pembantu di rumah, menunggui istrinya pulang dari raker berhari-hari di luar kota?” tulis Dr. Dinar Kania. Seorang Muslim pasti memiliki cara pandang yang khas terhadap “martabat perempuan”. Cara pandang muslim berlandaskan pada prinsip keadilan dalam Islam. Islam mengajarkan pemeluknya agar berperilaku adil kepada seluruh umat manusia tanpa memandang harta, kedudukan atau jenis kelamin. Allah swt telah menegaskan, bahwa” .... Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

52


orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.� Dengan ayat ini, ajaran Islam secara tegas menetapkan bahwa nilai kemuliaan seorang manusia diukur dari iman, ketinggian akhlak dan perbuatan-perbuatan baiknya. Menyimak kekeliruan dan ketidakberadaban kontes-kontes kecantikan, kita berharap tidak ada orang Muslim yang ikutikutan mendukung berbagai jenis kontes kecantikan, semisal kontes Miss World. Jadi, kontes Miss World bukanlah hanya soal baju, tapi soal penetapan dan pemberian penghargaan martabat perempuan yang keliru. Tidaklah tepat jika ada pemimpin daerah yang menyetujui acara semacam itu, hanya karena pada kontes kali ini tidak lagi diperagakan parade bikini. Andaikan kontes Miss World menggunakan mukena sekali pun, kontes semacam itu tetap keliru, sebab martabat utama perempuan dinilai berdasarkan unsur utama kecantikan fisiknya. Kontes semacam ini sudah salah menetapkan martabat perempuan. Tulisan ini hanyalah sekedar bentuk taushiyah kepada sesama Muslim, yang masih terlibat dalam acara Miss World dan sejenisnya. Semoga mereka menyadari kekeliruannya. Cobalah bayangkan, andaikan di Hari Akhir nanti, penyelenggara acara kontes atau pemimpin daerah yang menyetujui acara itu, ditanya oleh Allah SWT! Apa jawab mereka? Apakah mereka merasa telah beramal shalih, karena berhasil mendatangkan devisa? Apa bedanya dengan meraih penghasilan dari pajak pelacuran dan perjudian? Rasulullah saw bersabda: “Dua golongan ahli neraka yang belum pernah saya lihat sebelumnya: para lelaki yang membawa cambuk di tangannya seperti ekor sapi yang digunakan untuk mencambuk manusia, dan perempuanMiss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

53


perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, sesat dan menyesatkan. Kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak mencium baunya�. (HR Muslim). Sebagai pengemban perjuangan risalah kenabian, tugas kita hanyalah menyampaikan titah baginda Rasul saw tersebut kepada umat manusia, apa pun agamanya. Semoga bermanfaat bagi yang mau mengikuti petunjuk-Nya. (mustanir.net)

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

54


Perempuan Mulia hanya dengan Islam Oleh : Siti Nafidah Anshory [Ketua MHTI Jawa Barat]

Meski menuai banyak penolakan, sudah bisa dipastikan Grand Final Kontes Miss World ke-63 akan tetap dihelat di Indonesia 28 September 2013 mendatang. Situs missindonesia.co.id bahkan menyebut, setidaknya 140 negara dipastikan akan menyiarkan acara tersebut secara live. Di Indonesia sendiri, dua stasiun tv, yakni RCTI dan MNC, siap meraup untung besar karena telah berhasil mengantongi hak siar secara penuh dari Miss World Organization yang berpusat di London Inggris. Yang menjadi persoalan, mengapa Pemerintah dan berbagai pihak yang pro seolah tak acuh dengan suara umat Islam yang keras memberikan penolakan? Bukankah sangat jelas bahwa acara semacam ini akan membahayakan kehidupan umat Islam dan bangsa secara keseluruhan? Propaganda Menyesatkan Setidaknya ada dua hal yang membuat Pemerintah tetap mengizinkan dan pihak yang pro tetap abai terhadap suara penolakan. Pertama: ajang Miss World diklaim sebagai wujud pemberdayaan perempuan. Kedua: perhelatan Miss World di Indonesia juga diklaim akan berdampak positif bagi perekonomian karena pariwisata Indonesia terpromosikan. Kedua alasan tersebut sejatinya merupakan propaganda menyesatkan. Terkait yang pertama, faktanya tak satupun sesi kompetisi yang menunjukkan aspek pemberdayaan, kecuali dalam pengertian mengeksploitasi perempuan. Dalam situs missworld.com jelas disebutkan bahwa setiap peserta setidaknya harus melewati 6 event tantangan (challenge event), yakni sesi Beach Fashion, Beauty With a Purpose, Sport and Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

55


Fitness, Talent Competition, Top Model dan World Fashion Designer Award. Memang, di sesi beach fashion penggunaan bikini dihapuskan, digantikan dengan sarung Bali dengan dalih “untuk menghormati nilai-nilai budaya Indonesia yang mayoritas Muslim�. Inilah yang menjadi tagline di beberapa situs ternama dunia. Namun, ini hanyalah cara untuk meredam suara pihak yang kontra. Faktanya, tetap saja semua sesi menunjukkan bahwa Miss World realitasnya dipilih karena penampilan melalui tahapan yang jelas-jelas mengabaikan nilai-nilai akhlak dan menodai kehormatan perempuan itu sendiri. Tentu, ini memang sesuai dengan jatidiri kontes Miss World yang sejatinya lahir sebagai kontes bikini dan kecantikan. Adapun 3 B—yakni Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan), dan Behaviour (kepribadian)—yang katanya dijadikan dasar penilaian, faktanya hanyalah kedok belaka. Sebab, bagaimana bisa mengukur kecerdasan dan kepribadian hanya dalam waktu singkat saat kompetisi dilakukan? Apakah dengan kepiawaian menjawab pertanyaan seputar wawasan kekinian atau dengan menunjukkan kemampuan menyanyi dan bakat lainnya dalam tallent event, kecerdasan seseorang bisa dinilai? Apakah dengan kerja sosial dalam sesi Beauty With a Purpose yang cuma dadakan, kepribadian sang ratu bisa ditentukan? Lantas apa definisi cerdas dan kepribadian yang mereka maksudkan? Yang pasti, tidak mungkin mereka bisa terpilih menjadi kontestan jika secara penampilan fisik tidak memungkinkan. Jadi, wajarlah jika ada yang menyebut bahwa konsep 3 B sejatinya hanya bermakna Beauty, Beauty, and Beauty. Terkait alasan kedua, yakni untuk promosi pariwisata Indonesia ke seluruh dunia, juga terkesan mengada-ada. Benar, nama Indonesia akan disebut-sebut dalam pemberitaan dunia, dan 28 september nanti akan banyak mata tertuju ke Indonesia. Namun, Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

56


tak ada jaminan bahwa dengan ‘iklan gratis’ ini serta-merta membuat masyarakat dunia ingin berbondong-bondong datang melancong ke Indonesia dan menghabiskan uang mereka di Indonesia. Jika seperti ini cara berpikir mereka, alangkah naifnya. Hanya demi iklan gratis, mereka mengabaikan biaya sosial yang harus dikorbankan akibat penyebaran virus liberalisme dan hedonisme yang mengiringi perhelatan penuh kemunkaran bernama Miss World. Bukankah masih banyak cara halal, cerdas dan elegan yang bisa digunakan untuk menunjukkan ‘kehebatan’ Indonesia dan menggenjot perekonomian bangsa? Apalagi pada faktanya, yang jelas-jelas ‘diuntungkan’ dari penyelenggaraan ajang ini adalah pihak penyelenggara (EO) dan para sponsor. Merekalah yang menjadikan para kontestan ratu dunia sebagai kapstok atau etalase berjalan bagi produk-produk industri mereka! Cermin Kebusukan Kapitalisme Maraknya kontes ratu-ratuan semacam Miss World sesungguhnya menggambarkan bagaimana posisi kaum perempuan dalam masyarakat sekular dengan ideologi Kapitalismenya yang imperialistik dan eksploitatif. Dalam sistem rusak ini, perempuan memang dinilai dengan harga sangat rendah dan terhina. Perempuan diperlakukan tak lebih dari benda/komoditas yang diperalat untuk memutar mesin industri kapitalis baik sebagai faktor produksi maupun sebagai objek pasar bagi produk yang dihasilkan. Bahkan dalam sistem ini, kaum perempuan menjadi alat penjajahan dan alat untuk melanggengkan penjajahan itu sendiri. Keberadaan tenaga kerja industri di berbagai bidang yang mayoritas berjenis kelamin perempuan membuktikan hal ini. Upah yang murah dan karakter perempuan yang cenderung pasrah menjadi alasan para kapitalis lebih suka menggunakan tenaga mereka. Kemiskinan struktural yang diciptakan sistem Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

57


ekonomi Kapitalisme pun turut memaksa kaum perempuan terjun dalam dunia kerja yang keras tersebut dan menjadi para budak kapitalis. Padahal pada saat sama, mereka tak bisa melepas peran kodrati mereka sebagai istri bagi suami dan ibu bagi anak-anak mereka. Dampaknya bisa dibayangkan. Kaum perempu-an banyak yang terjebak dalam dilema peran ganda. Kualitas keluarga sebagai basis masyarakat pun dipaksa menjadi taruhannya. Hal ini kemudian diperparah dengan penyebarluasan pemikiran keadilan dan kesetaraan gender (KKG) di tengah masyarakat untuk mendukung suksesnya agenda penjajahan Kapitalisme. Bagaimana tidak, selain alasan kebutuhan, pemikiran inilah yang berhasil memprovokasi kaum perempuan untuk keluar dari rumah-rumah mereka, menanggalkan kemuliaan dan ke-’iffahan mereka serta menanggalkan kebanggaan menjadi ibu dan pengatur rumah tangga. Bahkan pemikiran KKG telah berhasil menebar fitnah dan memprovokasi kaum Muslimah untuk membeci Islam yang ditampilkan sebagai penghambat kemajuan dan mendiskriminasi kehidupan mereka. Mereka pun termakan propaganda sesat para pengusung KKG tentang konsep perempuan modern, dan berbagai jargon pemberdayaan semu yang ditawarkan. Akibatnya, mereka berpikir bahwa dengan berdaya secara ekonomi, dan lebih jauh berdaya secara politik dalam makna sempit, maka martabat mereka akan menjadi lebih tinggi dan punya daya tawar tinggi, terutama di hadapan lakilaki. Selain paham KKG, Kapitalisme juga menebar paham liberalisme dan materialisme yang memudahkan berbagai industri kapitalis berkembang lebih pesat. Paham inilah yang berhasil meracuni masyarakat, terutama kaum perempuan. Akibatnya, mereka bersikap konsumtif dan mengutamakan Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

58


nilai-nilai yang bersifat materi, termasuk ketika mereka memaknai kebahagiaan dengan sesuatu yang jasadi. Pada akhirnya, dengan mudah mereka menjadi sasaran empuk iklaniklan produk kapitalis; mulai dari produk makanan, mode pakaian, produk kosmetik hingga produk-produk hiburan semacam film dan lain-lain. Bahkan dengan paham ini pula, sebagian kaum perempuan rela menjerumuskan diri dalam berbagai bisnis kotor. Akibatnya, dalam masyarakat kapitalistik, industri prostitusi, trafficking, pornografi pornoaksi dan industri hiburan (termasuk kontes ratu-ratuan yang merusak akhlak), justru berkembang pesat. Semua itu bahkan diangap sebagai penggerak ekonomi bayangan (shaddow economic) yang bisa menghasilkan untung besar, baik bagi para pengusaha maupun sebagai sumber pajak yang besar bagi negara. Semua ini menunjukkan, bahwa Kapitalisme memang tak pernah menempatkan kaum perempuan dalam posisi sepantasnya. Semua prinsip kebebasan yang ditawarkan hanyalah racun berbalut madu yang membunuh keperempuanan bahkan kemanusiaan secara perlahan. Potensi mereka sebagai pencetak generasi unggul yang berpotensi melakukan perlawanan ditumpulkan, baik melalui penjajahan ekonomi yang memiskinkan, maupun melalui serangan budaya dan pemikiran sebagaimana paham kesetaraan jender yang mengikis fitrah kewanitaan. Peran Strategis Perempuan Berbeda dengan Kapitalisme, Islam datang benar-benar untuk memuliakan dan memberdayakan kaum perempuan secara hakiki. Sesungguhnya Islam telah menetapkan bahwa peran utama kaum perempuan adalah penjaga generasi, yakni sebagai ibu dan manajer rumah tangga. Peran ini sangat strategis dan politis bagi sebuah bangsa atau umat. Untuk itu, Allah SWT Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

59


menetapkan berbagai aturan yang menjaga kaum perempuan dan menjaga kehormatan mereka. Dengan begitu posisi strategis itu bisa berjalan sebagaimana seharusnya. Islam menetapkan aturan bahwa ada dua kehidupan bagi manusia, yakni kehidupan umum di luar rumah dan kehidupan khusus di dalam rumah. Di dalam rumah, kaum perempuan hidup sehari-hari bersama mahram dan kaum mereka. Siapapun yang hendak memasuki kehidupan khusus orang lain, wajib meminta izin kepada pemilik rumah demi menjaga aurat dan kehormatan mereka, terutama kaum perempuan. Islam juga membuka ruang bagi kaum perempuan untuk masuk dalam kehidupan umum, berkiprah dalam aktivitas-aktivitas yang dibolehkan semacam berjual-beli, maupun untuk melaksanakan aktivitas yang diwajibkan syariah, seperti menuntut ilmu dan berdakwah untuk turut mewarnai dan mengarahkan masyarakat ke arah yang maju dan berperadaban tinggi. Namun, dalam kehidupan umum ini, Islam mewajibkan kaum perempuan menggunakan pakaian khusus yang menutup semua aurat mereka, yakni jilbab dan kerudung (khimar); melarang tabarruj; memerintahkan laki-laki dan perempuan menjaga pandangan mereka; melarang mereka ber-khalwat; memerintahkan kaum perempuan yang hendak bepergian jauh untuk disertai mahram-nya. Dengan aturan-aturan ini, kehormatan keduanya akan selalu terjaga dan terhindar dari kerusakan moral semacam pergaulan bebas dan tindak kejahatan seksual, sebagaimana yang kerap terjadi dalam masyarakat kapitalistik sekarang ini berikut segala dampaknya yang rusak dan merusak. Agar tugas utamanya sebagai pencetak dan penjaga generasi, yakni sebagai ibu dan pengatur rumah tangga, berjalan dengan baik dan sempurna, Islam telah memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan dengan menetapkan beban nafkah dan Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

60


peran sebagi kepala keluarga ada pada pundak suami, bukan pada dirinya. Perempuan tidak usah bersusah-payah bekerja ke luar rumah dengan menghadapi berbagai risiko sebagaimana yang dialami perempuan-perempuan bekerja dalam sistem kapitalis sekarang ini. Bahkan negara akan memfasilitasi para suami untuk mendapatkan kemudahan mencari nafkah dan menindak mereka yang lalai dalam melaksanakan kewajibannya. Negara juga mewajibkan para wali perempuan untuk menafkahi, jika suami tidak ada. Bahkan jika pihak-pihak yang berkewajiban menafkahi memang tidak ada, negaralah yang akan menjamin pemenuhan kebutuhan para ibu. Demi suksesnya peran strategis tersebut, Islam pun tak membebani perempuan dengan tugas-tugas berat yang menyita tenaga, pikiran dan waktunya seperti dengan menjadi penguasa. Islam hanya mewajibkan mereka mengontrol penguasa dan menjaga pelaksanaan syariah di tengah umat dengan aktivitas dakwah dan muhasabah, baik secara individu maupun secara jamaah. Islam bahkan mewajibkan para penguasa menyediakan seluruh fasilitas yang menjamin pelaksanaan tugas mereka sebagai ibu generasi, yang mencetak generasi pemimpin, seperti halnya fasilitas pendidikan dan kesehatan. Dengan begitu kaum perempuan memiliki kecerdasan sebagai pendidik, dan kualitas kesehatan yang mumpuni. Negara juga wajib menjamin keamanan bagi rakyat yang memungkinkan kaum perempuan bisa berkiprah di ruang publik sesuai batasan syariah yang diberikan. Islam tak memandang posisi kepala keluarga lebih tinggi dari ibu rumah tangga, atau posisi penguasa lebih mulia dari rakyat jelata, sebagaimana dalam pandangan Kapitalisme. Yang dilihat dalam Islam justru seberapa jauh kepatuhan dan keoptimalan masing-masing dalam menjalankan peran-peran yang Allah SWT berikan itu. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

61


Sejarah Agung Perlindungan dan pemenuhan kesejahteraan perempuan bahkan rakyat secara keseluruhan oleh negara telah banyak dibuktikan dalam sejarah pemerintahan Islam. Bukti-bukti tentang tingginya tingkat kesejahteraan masyarakat di bawah naungan Islam pun telah banyak dituliskan. Salah satu contohnya adalah peristiwa pengepungan entitas Yahudi Bani Qainuqa selama 15 hari hingga menyerah kalah oleh pasukan Rasulullah saw. Itulah jawaban atas keberanian mereka melakukan pelecehan terhadap seorang Muslimah di pasar mereka. Begitu pun peristiwa penaklukkan wilayah Amuria oleh tentara Khalifah Mu’tashim Billah. Penaklukan itu awalnya dipicu oleh peristiwa pelecehan seorang Muslimah oleh penduduk Amuria di wilayah perbatasan. Apa yang dilakukan Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. juga menunjukkan bagaimana Islam melindungi dan menjamin kesejahteraan perempuan, bahkan rakyat secara keseluruhan. Beliau yang kekuasaannya sudah melewati batas-batas Semenanjung Arabia telah terbiasa melakukan patroli untuk memastikan semua penduduk terpenuhi kebutuhannya. Beliau bahkan tak ragu memanggul karung berisi gandum demi memenuhi kebutuhan seorang ibu dan anaknya karena kesadaran penuh akan tanggung jawab sebagai kepala negara di sisi Allah SWT. Beliaupun pernah menetapkan kebijakan menggilir pasukan jihad per empat bulan demi mendengar keluhan seorang istri tentara yang merindukan suaminya. Sungguh, telah banyak bukti yang menunjukkan bahwa Islam yang direpresenta-sikan oleh Negara Islam (Khilafah Islamiyah) begitu memuliakan perempuan, mensejahtera-kan kehidupan mereka, bahkan umat secara keseluruhan. Namun sayang, hari ini umat Islam tak memiliki negara yang bisa menerapkan hukum-hukum tersebut. Khilafah Islam telah Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

62


lebih dari 89 tahun yang lalu dihancurkan oleh musuh-musuh Islam. Sesungguhnya kehinaan yang menimpa kaum perempuan dan umat Islam secara keseluruhan pada hari ini tidak perlu terjadi. Mereka punya potensi untuk bangkit kembali menjadi umat yang mulia sebagaimana yang seharusnya. Mereka memiliki potensi geologis dan geografis, yakni berupa sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang melimpah ruah. Mereka pun memiliki potensi ideologis, yakni ideologi Islam yang tegak di atas asas yang sahih. Ideologi Islam memiliki seperangkat aturan yang dipastikan mampu menyelesaikan seluruh problem manusia dengan sempurna dan memuaskan. Inilah yang seharusnya menjadi agenda perjuangan umat Islam, termasuk para Muslimah. Intinya, bagaimana agar Islam kembali diterapkan sebagai aturan kehidupan melalui penegakkan institusi Khilafah yang mendunia. Jika ideologi Islam ini tegak, dipastikan hegemoni Kapitalisme yang memiskinkan dan menghinakan perempuan akan bisa ditumbangkan. Dengan itu kemuliaan umat termasuk kaum perempuan akan kembali diwujudkan. Insya Allah.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

63


II Apa Kata Mereka? Miss World, World Muslimah, Miss Home Oleh : Ummu Dzaky

JIKA Inggris punya Miss World, Indonesia punya World Muslimah. Miss World berpendapat bahwa simbol cantik itu adalah 3B, Brain, Beauty, dan Behavior. Sedangkan World Muslimah, simbolnya 3S, Smart, Soleha dan Stylish. Miss World yang didirikan oleh Eric Douglas Morley awalnya kontes kecantikan pantai kemudian berhijrah ke aula dansa Mecca di Inggris. Dihelat secara nasional, lantas melangkah ke berbagai negara dan menjadi rebutan pengelola pertelevisian. Sedangkan World Muslimah baru digelar pertama kali pada 2011. World Muslimah, yang merupakan ajang pencarian duta muslimah mensyaratkan pesertanya harus berjilbab, punya kemampuan membaca Al-qur’an dengan baik, dan berumur 1827 tahun. Eka Triyatna Shanty, selaku Founder & CEO World Muslimah Foundation, mengajak para muslimah dunia yang soleha, pandai mengaji, dan berprestasi dalam bidang akademis, seni, dan olahraga untuk berpartisapsi dalam kontes ini. Kontes-kontes pemilihan ratu kecantikan memang tengah menggejala. Dari pemilihan ratu sejagad hingga ratu setingkat sekolah dan desa. Entah mengapa yang jadi objeknya adalah kecantikan wanita, bukan ketampanan pria. Mungkin karena Wanita dengan keksotikannya memiliki daya tarik untuk mendulang untung di ladang bisnis. Bisnis kosmetik, pakaian renang, salon kecantikan, rumah mode, dan lain-lain. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

64


Sejatinya, World Muslimah dan Miss World tidak ada bedanya. Bedanya hanya pembungkusnya saja. Paradigmanya sama,yakni mencari perempuan tercantik untuk ikon industri fashion, yang satu fashion muslim, yang satu fashion sekuler. Padahal dahulu muslimah berhijab identik dengan alim, pemalu,tidak mengekspose kecantikannya, religius, agamis. Namun setelah terjadi ¨mass brain washingâ€?, pencucian otak massal terhadap kalangan muslimah, banyak kita dapati muslimah yang berhijab tapi pacaran, khalwat (berdua-duaan dgn lelaki non mahram), ikhtilat,tabaruj, dll. Profil wanita hijaber pun tak ada bedanya dgn profil wanita sekuler. Muslimah berhijab memang banyak, tapi pola pikirnya tak ubahnya seperti muslimah sekuler yang tak berhijab. Islam sendiri menempatkan wanita pada posisi mulia. Wanita bukanlah domain publik yang boleh dinikmati oleh segala manusia. Apalagi diikutkan dalam kontes-kontesan, sekalipun menggunakan embel-embel muslimah. Wanita sholeha tentu saja tidak menampakkan kecantikannya dan auratnya di dpn umum,hanya untuk suaminya. Seharusnya wanita lebih bangga menjadi miss home. Menjadi ratu di rumahnya. Mendidik anak-anaknya, melayani suaminya, menjaga kehormatan dan harta suaminya. Semua itu jika ia lakukan dengan ihlas dan sungguh-sungguh akan menjadi jalan lempang menuju surgaNya. Bahkan menjadikannya ratunya bidadadari surga. Jadi, pilih menjadi ratunya kontes-kontesan atau ratunya bidadari surga?

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

65


Antara Buya Hamka dan Miss World Oleh : Beggy – Suara Islam

“Yang Pindah agama itu telah banyak, tetapi lebih banyak lagi yang lepas lolos dari ikatan Islam, tersapu habis pandangan dan cinta Islam dari dalam hatinya.� -Buya Hamka. Penyelenggaraan Miss World tahun 2013, yang sebentar lagi akan berlangsung nampaknya akan terus melaju. Meskipun penyelenggaraan itu menuai kecaman dari umat Islam di Indonesia. Pendapat kontra sudah kita sering dengar gaungnya, mulai dari umbar aurat, pelecehan terhadap martabat perempuan hingga bau kapitalisasi perempuan. Bahkan sejarah mencatat di Amerika Serikat sana pun, penyelenggaraan Miss America telah dikecam puluhan tahun silam oleh pegiat feminis.[J. Dow, Bonnie. Feminism, Miss America, and Media Mythology. Rethoric & Public Affairs. Vol 6, No.1. 2003]

Miss World yang akan singgah dalam tanah air kita ini sebetulnya bukan barang baru. Kecaman ulama terhadap kontes-kontes semacam ini juga bukan sesuatu aneh dikolong langit nusantara. Ulama besar Buya Hamka pernah mengecam kontes semacam ini. Ia bertutur, “Orang-orang perempuan maju kemuka berlomba merebut kehidupan, sehingga alat-alat penghias diri, alat-alat kecantikan lebih melebihi mahalnya. Kemudian muncullah lomba kecantikan,memperagakan diri, lomba ratu-ratuan. Perempuan muda yang cantik tampil ke muka mendedahkan (memamerkan) dada, pinggul, dan pahanya,di tonton bersama dan diputuskan oleh juri siapa yang lebih cantik tampil ke muka mendedahkan. Maka ratu-ratu kecantikan itu jangan sampai menurun. Dan ini pun menghendaki perbelanjaan banyak dan mewah. Macam-macam nama yang diberi bagi ratu-ratu itu; Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

66


Ratu Personality, Ratu luwes, Ratu daerah, Ratu Propinsi, Ratu Nasional, dan Ratu internasional.�[Hamka – Racun Pemusnah Bangsa dalam Dari Hati ke Hati, Pustaka Panjimas. 2005, Jakarta]

Tepat sekali ucapan Buya Hamka. Miss World hanyalah satu dari sekian banyak ajang eksploitasi perempuan. Kontes semacam ini hanya berganti-ganti kulitnya. Beribu nama bisa tercetus, namun esensinya tetap sama. Bahkan pencitraan perempuan dengan mitos-mitos tertentu tentang kecantikan, sudah membanjiri pikiran terdalam kita. Melalui, iklan, sinetron, dan lainnya. Lebih mengenaskannya lagi, mulai dari penyelenggara, peserta hingga penikmatnya adalah orang Islam itu sendiri. Salah satu akar dari kerusakan ini adalah lenyapnya pengetahuan di masyarakat akan kedudukan perempuan dalam Islam. Orang Islam tak lagi memahami kedudukan perempuan dalam agama mereka, sehingga mereka mengamini tatkala ajang seperti Miss World disebut promosi kebudayaan, ekspresi wanita atau lebih mengenaskan lagi penghargaan pada perempuan. Sebagian orang Islam saat ini sampai meraba-raba dalam kegelapan pengetahuan, bagaimana cara menghargai perempuan. Sehingga jebakan Kontes ratu-ratuan hingga mitos kecantikan dijadikan pegangan. Sementara kedudukan perempuan yang telah digariskan Islam digugat dan diseret ke muka umum. Diskriminasi dijadikan senapan untuk membidik ajaran Islam. Orang Islam yang hendak mencari penghargaan diluar Islam, sejatinya tak paham bahwa mereka makin terperosok jauh ke dalam lembah kerancuan. Hendaklah kita resapi nasehat dari Buya Hamka tatkala berbicara penghargaan perempuan dalam Islam. Menurutnya, Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

67


“Mereka (perempuan) dipandang sebagai bagian yang sama pentingnya dengan laki-laki dalam memikul tanggung jawab beragama, mengokohkan aqidah dan ibadat, sehingga timbullah harga diri yang setinggi-tingginya pada mereka, timbul ilham perjuangan.”[HAMKA, Perempuan Juga Dimuliakan dalam Kedudukan Perempuan dalam Islam. Pustaka Panjimas. 1986. Jakarta.]

Ketidakpahaman juga seringkali dialamatkan kepada pembagian tugas laki-laki (suami) dan perempuan (istri). Ajaran Islam mengenai pembagian tugas kepada istri sebagai pemelihara rumah tangga dianggap rantai yang membelenggu. Dihakimi ramai-ramai dalam tuduhan diskriminasi. Insyaflah kita ketika dalam hal ini ketika mengingat keterangan Buya Hamka, “Hanya perempuan yang kurang sehat jiwanyalah yang akan ingkar pada pembagian tugas seperti ini. Atau perempuan yang gagal di dalam rumah tangga lalu dia ‘kasak-kusuk’ menontonkan diri keluar minta persamaan hak dengan lakilaki, namun dia tak kenal lagi di mana batas hak itu.”[HAMKA, Pembagian Tugas dalam Kedudukan Perempuan dalam Islam. Pustaka Panjimas. 1986. Jakarta.]

Perihal pembagian peranan dalam rumah tangga, Buya Hamka mengingatkan, “Pengorbanan! Itulah yang selalu diminta dari kedua belah pihak. Yang laki-laki sampai putih rambut di kepala, mencarikan keperluan rumah tangga. Yang perempuan habis; tenaga, memelihara rumah tangga, menyelenggarakan suami, mendidik anak-anak. Keduanya sama-sama berkurban!”[ibid] Seandainya saja kita semua sebagai umat Islam memahami kedudukan perempuan dalam Islam, niscaya kita tidak akan tertipu dalam kemasan kosong kontes ratu-ratuan atau pencitraan rapuh tentang perempuan. Namun tantangan tak Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

68


berhenti di situ. Kontes ratu-ratuan ala Miss World juga menggunakan promosi kebudayaan sebagai topeng. Kita yang menentang Miss World mungkin akan dianggap tak berbudaya atau anti budaya. Batin ini tentu bertanya-tanya, kebudayaan macam apa yang hendak diusung Miss World? Umat Islam di Indonesia sudah seringkali disudutkan dan dibenturkan dengan persoalan budaya. Umat semakin terjerembab ketika tak mampu untuk menafsirkan, kebudayaan apa yang sesuai dengan Islam di Indonesia ini? Padahal hanya dengan memahami hakekat budaya itu sendiri umat Islam akan mampu menepis beragam gelombang tantangan budaya ini. Salah satu usaha menafsirkan kebudayaan ini juga datang puluhan tahun yang silam oleh Buya Hamka. Menurut Buya Hamka penting bagi generasi muda Islam untuk memperdalam pengetahuan ajaran Islam dan mempelajari sejarah umatnya di Indonesia dan diluarnya, “…sehingga dia insyaf bahwa kebudayaan Islam itu universil sifatnya. Dan kebudayaan yang universil itulah tujuan terakhir dunia di zaman ini. Dan Nasionalisme sempit, tidaklah panjang usianya.”[HAMKA. Kebudayaan Dipandang Dari Segi Ajaran Islam dalam Pandangan Hidup Muslim. Bulan Bintang. 1992. Jakarta.]

Budayawan Islam diingatkan Buya Hamka untuk kembali mengambil bagian dalam perkembangan kebudayaan, serta melakukan risalah-nya (tugasnya) yang suci itu untuk mengisi kebudayaan dunia. Karena terlihat di Indonesia -mengutip istilah Buya Hamka- ‘gejala pancaroba kebudayaan.’ Seperti budaya materialistis, kebudayaan menuhankan manusia. Kebudayaan yang tak lagi melihat manfaat dan mudharat, yang tak kenal lagi halal dan haram. Umat Islam hendaknya jeli untuk menafsirkan dan mewarnai kebudayaan, karena ada berbagai upaya untuk memasukkan agama menjadi bagian dari Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

69


budaya. Padahal budaya adalah hasi kegiatan manusia. Sedangkan agama adalah wahyu. Budaya atau kebudayaan dapat dipahami sebagai usaha dan hasil usaha-usaha manusia menyelesaikan kehendaknya buat hidup dengan alam yang ada di kelilingnya. Menurut Buya Hamka semua manusia yang berakal-budi adalah berbudaya, sebab budaya adalah hasil akal budi yang dipengaruhi ruang dan waktu, serta masyarakat yang mengelilinginya. Maka bagi Islam, kebudayaan haruslah diterangi oleh iman. “Maka adalah iman sebagai pemberi cahaya bagi akal budi dan daya-upaya dalam hidup, hendaklah menjadi amalnya yang saleh!”, terang Buya Hamka. Ketika dalam masyarakat telah dipahami bahwa kebudayaan terdiri dari tiga hal, pengetahuan, filsafat dan seni, maka hal-hal itu perlu diterangi cahaya Iman. Buya Hamka kembali mengingatkan, “Islam mengajarkan bahwasanya di dalam mencari ilmu pengetahuan,atau filsafat atau seni, satu hal perlu diingat. Yaitu betapa nilainya bagi jiwa. “ Kemudian beliau melanjutkan, “…Disamping mencari yang benar dan mengelakkan yang salah, atau mencari yang baik dan menjauhi yang jahat, haruslah diperhatikan yang manfaat dan yang mudharat itu.” Dan sejarah telah mencatat, baik di dunia dan di Indonesia, cahaya Islam telah menerangi berbagai aspek kebudayaan. Islam-lah yang memberi kita budaya yang lebih beradab. Islamlah yang memberikan pakaian keindahan. Memakaikan pakaian dan menutupkan aurat bagi orang-orang yang sebelumnya telanjang. Islam pula yang mewarnai bahasa lisan dan tulisan di nusantara dengan huruf arab-jawi atau huruf Pegon. Sebelum semuanya dilindas secara tragis oleh huruf latin Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

70


yang dibawa oleh penjajah. Terlebih dalam bahasa, Bahasa Indonesia demikian jernih terlihat diwarnai oleh bahasa melayu yang diterangi kosa-kata berjiwa islam, seperti adil, wilayah, hikmah, dan lainnya. Karya sastra klasik juga diwarnai jiwa Islam, baik oleh Raja Ali Haji atau Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi. Betapa banyak hikayat dan syair berjiwa jihad yang membakar semangat perang melawan penjajah. Sebut Hikayat Perang Sabi dari tanah Aceh sebagai salah satu contohnya.[Alfian, Ibrahim. Sastra Perang, Sebuah Pembicaraan Mengenai Hikayat Perang Sabil. Balai Pustaka. 1992. Jakarta]

Bahkan menurut Buya Hamka, “Hindu telah meninggalkan pusaka berupa candi-candi yang sekarang dijadikan barang antik bernilai sejarah, untuk opbyek turis, untuk mencari riwayat lama pada batu-batu. Tetapi Islam telah meninggalkan Mesjid yang hidup setiap hari dan ramai setiap Jumat.�[HAMKA. Kebudayaan Dipandang Dari Segi Ajaran Islam dalam Pandangan Hidup Muslim. Bulan Bintang. 1992. Jakarta]

Tak heran jika kita sebagai muslim patut berbangga dengan Islam yang telah mewarnai kebudayaan Indonesia. Dan tak patut kita merasa rendah diri dengan Islam jika berbicara kebudayaan, sedang Buya Hamka berani dengan lantang berkata, “Dengan tegas dan berani mempertanggung-jawabkan, dapatlah saya katakan bahwa modal yang diberikan Islam yang paling terbanyak, yang diberikan untuk membangun kebudayaan Indonesia. Kebudayaan ibarat air sungai yang mengalir, ia memberi dan menerima. Sudah menjadi tanggung jawab kita mengaliri air itu dengan kejernihan Tauhid Islam. Dan salah satu cara memandang kebudayaan adalah dengan meresapi nasehat dari Buya Hamka perihal kebudayaan ini, Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

71


“Hendaklah angkatan Muda Islam memperdalam pengetahuan dan pengertian ajaran Islam, dituruti dengan amal, sehingga menjadi pandangan hidup yang sebenarnya, dan dapat membanding ‘mana yang punya kita dan mana yang kepunyaan orang lain’.” Racun pembunuh bangsa bernama Miss World ini hanyalah satu dari sekian banyak kerusakan yang hendak disuntikkan perlahan kepada generasi kita dan penerus kita. Ketika penyelenggara Miss World sesumbar berkata mendompleng kuda troya Kebudayaan, maka kita dapat bertanya lantang, kebudayaan mana yang hendak mereka maksud? Medan perjuangan begitu lapang terbentang, termasuk dalam bidang budaya. Dan seperti hendak Buya Hamka pesankan, “Modal menghadapi perjuangan kebudayaan masih amat terbatas dan kerdil, sebab itu maka, ‘dengan kail panjang sejengkal, tidaklah ada daya upaya menduga lautan’.”

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

72


Fakta Skandal Miss World Oleh : Islampos - dikutip dari telegraph

MISS Universe atau Miss World diidentikkan oleh Barat dengan kesempurnaan. Namun ternyata mereka memiliki beberapa skandal menghebohkan di balik prestasi mereka. Misalnya, cerita kematian model asal Brasil, Mariana Bridi da Costa. Ia meninggal saat berjuang mewakili negaranya di Miss World. Sebelum meninggal, Bridi sempat menjalani operasi amputasi tangan kaki.Namun, tak hanya Brindi yang menjadi perhatian. Berikut Skandal 8 Miss Universe Yang Menghebohkan, dikutip dari Telegraph. 1. Marjorie Wallace Ia warga Amerika Serikat yang menang di ajang Miss World 1973. Tapi, tiga bulan setelah dinobatkan jadi Ratu Dunia, gelarnya dicabut lantaran berkencan dengan terlalu banyak pria, termasuk di antaranya selebriti Tom Jones. Dia bahkan sempat membuat pernyataan, “Sebagai Miss World saya bisa bercinta dengan pria yang saya pilih.� Komite Miss World menilai Wallacet gagal mengemban tugas sebagai Miss World. Setelah kehilangan mahkota, Wallace melanjutkan karier menjadi presenter televisi. 2. Gabriela Brum Miss Jerman ini menyandang gelar terpendek dalam sejarah Miss World. Dia mengundurkan diri hanya dalam waktu 18 jam setelah dinobatkan menjadi Miss World pada 1980. Pemegang mahkota kecantikan ini terjegal skandal kasus foto telanjang. Setelah kasus ini menjadi perhatian dunia, dia pindah ke

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

73


Amerika Serikat. Di sana, dia nekat menjadi model telanjang lagi. Kali ini untuk majalah Playboy. 3. Lili Chen Penyanyi dan aktris dari Provinsi Sichuan ini berharap menjadi orang pertama China yang memenangi kontes Miss Universe tahun 2004. Tetapi permohonannya ditolak oleh pejabat kompetisi China karena dia seorang transeksual. Padahal, sebelumnya Lili Chen telah mengikuti berbagai kontes kecantikan di China dan tidak ada masalah. 4. Lesley Langley Inggris ini memenangkan gelar Miss World pada tahun 1965. Tapi kemudian publik di Inggris tersinggung setelah foto bugil Lesley tersebar di media. Dia mengakui foto-foto bugil itu diambil sebelum dia mengikuti kontes kecantikan. Sekarang, dia bekerja sebagai resepsionis di tempat perawatan gigi di kota kelahirannya. 5. ValÊrie Bègue Laju mahasiswi jurusan bisnis berusia 22 tahun dari Prancis ke Miss World pun terjegal pornografi. Miss Prancis 2007 ini dilarang mengikuti Miss World gara-gara foto-fotonya tanpa busana beredar di kalangan publik. 6. Laxmi Pandit Miss India ini dipaksa untuk menyerahkan kembali mahkotanya hanya beberapa jam setelah penobatan. Ini karena statusnya diketahui tidak lagi single sebagaimana dinyatakannya. Pandit membantah dirinya telah menikah, tetapi mengakui bahwa Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

74


kemungkinan dia mungkin telah salah mengartikan status perkawinannya saat membeli sebuah apartemen di Mumbai. “Mengingat pernyataan tidak benar saya, saya menyerahkan gelar Miss India 2004,� katanya. 7. Rosemarie Frankland Miss Inggris ini memenangi kontes Miss World tahun 1961. Setlah komedian Bob Hope menempatkan mahkota di kepalanya, Frankland merasa kecewa dengan industri kontes kecantikan dan pindah ke AS. Dia menderita depresi sepanjang hidupnya dan meninggal karena overdosis narkoba pada tahun 2000. 8. Kelli McCarty Dia memenangkan Miss USA pada 1991. Dia merupakan wanita pertama yang mewakili Kansas di kontes Miss USA. Tapi kemudian, dia beralih profesi menjadi bintang porno. Di tahun 2008 dia menandatangani kontrak dengan sebuah rumah produksi untuk sebuah film porno berjudul ‘Faithless’ yang dirilis pada Februari 2009 silam.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

75


Miss World Budaya Impor Oleh : Bashirudin Rahmat

"Bagaimana tanggapan anda terkait ajang Miss World yang menurut rencananya akan diadakan dalam waktu dekat?" Bagi kita semua, sebagai generasi (yang katanya terpelajar ini), seharusnya untuk menjawab pertanyaan di atas bukan lah yang hal rumit. Pertimbangannya sangat sederhana, hanya perlu didasari pada beberapa logika dasar saja: - Ada manfaatnya atau tidak?- Ada mudaratnya atau tidak? Lalu kemudian, jika jawaban untuk kedua pertanyaan di atas ternyata, "tidak bermanfaat sama sekali, yang ada hanya mudaratnya saja," maka jawaban dari pertanyaan di atas juga sudah sangat jelas. Batalkan. Itu sudah. Buat apa lagi? Tapi, kalau jawabannya, manfaatnya."

"nganu,

mas. Ada

juga

sih

Maka kita mesti membuat pertimbangan baru. Yaitu, "lebih besar mana manfaat dan mudaratnya?" Gitu! Jadi, pertimbangan terakhir ini yang perlu dikaji. Jangan sampai penerimaan Miss World itu hanya berputar-putar di sekitar "hak asasi, hak asasi" melulu. Yang menolak Miss World itu juga punya hak asasi untuk menerima apa yang layak atau tidak di rumah mereka sendiri, berdasarkan pertimbangan kemashlahatan mereka juga. Slogan 3B, yakni brain (kecerdasan), beauty (kecantikan), dan behavior (kepribadian), tidak lain hanya lah jargon yang Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

76


dipergunakan untuk menutupi kedok ajang Miss World yang pada dasarnya merupakan bentuk metamorfosis dari kontes kecantikan yang diadakan pertama kali di Inggris sekitar tahun 1951 oleh Eric Morley. Bukan hanya itu, bahkan kontes ini sebenarnya berawal dari festival lomba yang bernama Festival Bikini Contest. Walaupun pada akhir ceritanya berganti nama menjadi Miss World yang pertama kali digelar di Amerika pada tahun 1854. Pun begitu, faktanya, dalam pentas Miss World berselogan 3B ini, nilai yang jauh lebih ditonjolkan sebagai penentu kemenangan adalah unsur kecantikan dan kemolekan tubuh. Para peserta diminta berdendang-gemulai sambil melambaikan tangan dan bermain mata (merona genit/nakal) di hadapan juri dan penonton sekaligus mempromosikan produk tertentu dengan cara memeragakan berbagai jenis pakaian dari mulai gaun malam yang menjuntai ke lantai hingga baju renang yang kelewatan hemat bahan. Saya jadi bingung, kalau begitu, ini sebenarnya lebih layak disebut sebagai pameran budaya atau pengrusakan etika plus eksploitasi wanita? Di samping itu, alasan bahwa kontes kecantikan modern tersebut dapat dijadikan sebagai ajang pertukaran budaya, ini saya rasa alasan yang kurang sehat. Memangnya, seberapa besar kemungkinan dengan adanya ajang Miss World ini, maka budaya kita akan dikenal luas oleh dunia? Siapa yang berani menjamin seberapa besar peran penyelenggaraan Miss World di Indonesia dalam memperkenalkan budaya Indonesia ke mata dunia? Tidak ada! Sebaliknya, justru dengan pentas tersebut, kita hanya memberikan kesempatan bagi budaya-budaya impor itu untuk Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

77


semakin menghujamkan pengaruhnya ke tengah corak budaya kita. Kalau yang itu, saya jamin. Buktinya, tidak perlu ada ajang Miss World pun, budaya kita sudah nyaris terkis habis ko'. Bagaimana kalau ajang ini benar-benar ada? Kesimpulannya, pentas Miss World ini bukan hanya sekedar pengrusakan etika plus eksploitasi wanita, tapi juga bentuk lain pemaksaan budaya asing ke negara kita. "Itu"!

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

78


Memahami Sejarah Bangsa, Tolak Kontes Putri-Putrian Oleh : Agastya Harjunadhi

“Miss World, adalah salah satu bentuk sebuah penjajahan era baru”, begitulah kutipan dari sekjen YI-Lead Agastya Harjunadhi, dalam sebuah pernyataan sikapnya mendukung penggagalan kontes putri-putrian. Mari kita tengok sejarah pendahulu kita. “Betapa jauh berbeda latar belakan wanita Aceh 358 tahun yang lalu itu dengan perjuangan wanita di zaman sekarang. Mereka didorong oleh semangat jihad dan syahid karena ingin menegakkan agama Allah dengan kaum laki-laki, jauh dari arti yang dapat kita ambil dari gerakan emansipasi wanita atau feminism modern sekarang ini”. Kekaguman Buya Hamka atas keteguhan Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dien, Cut Mutia, dll. Dalam lewatan perbincangan, saya mendapatkan penjelasan tersebut dari Nazira, koordinator Kajian Pemikiran dan Peradaban Islam di Universitas Indonesia, Jakarta. Cut Nyak Dien merupakan wanita yang memiliki pengaruh besar terhadap suami dan masyarakat Aceh, baik kalangan bangsawan atau kelas bawahan. Untuk itulah, melihat kemampuan Cut Nyak Dien dalam memberikan kecerdasan pada suami dan masyarakat Aceh, juga yang terpenting adalah mengembalikan jati diri seorang muslim untuk SELALU MELAWAN imperialism dan segala macam bentuk penjajahan, maka tidak ada cara lain ketika itu Belanda (kafir) Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

79


mengasingkan dirinya ke tempat nun jauh dari Aceh, yakni Sumedang – Jawa Barat. Di Sumedang, walau dalam keadaan renta, beliau pun tak tinggal diam. Pribadi dengan karakter kuat yang telah mengakar dalam jiwanya, telah membuat beliau selalu bergerak. Sadar tidak bisa bahasa Sunda, masyarakat Sumedang pun tak bisa bahasa Melayu, namun semua tak membuat beliau akhirnya termangu dengan keadaan. Beliau berfikir keras agar bagaimana ilmu yang ada di dalam dirinya dapat disampaikan kepada masyarakat Sumedang. Akahirnya dengan izin Allah beliau dapat memberikan kajian-kajian dengan menggunakan bahasa arab sebagai pengantar yang kemudian diterjemahkan oleh ulama untuk kemudaian disampaikan kepada masyarakat setempat. Cut Nyak Dien, tak kenal lelah dalam berjuang dan memberikan manfaat membangun bangsa. Lalu bagaimana dengan perempuan Indonesia zaman sekarang? Mereka yang bangga hanya dengan kontes putri-putrian sesaat? Para pengusung miss world, berdalih ingin membanggakan bangsa, dengan miss world budaya Indonesia akan lebih terkenal dan menarik turis asing sebagai wujud meningkatkan devisa Negara. Lihatlah kawan, data statistik Venezuela adalah negera yang memenangkan Miss Universe 2008 dan 2009, kalian tahu berapa pertumbuhan turis mancanegara mereka setelah wanita mereka menang? Minus 3%. Jepang yang memenangkan tahun 2007, pertumbuhan turisnya setelah menang, nol sekian persen saja. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

80


Dan Kanada, menang tahun 2005. Berikut data kunjungan turis di negeri itu: 19.145.000 2004 18.771.000 2005 18.265.000 2006 17.935.000 2007 17.142.000 2008 Menakjubkan, sejak menang Miss Universe, kunjungan turis ke Kanada turun drastis dari 18juta orang tinggal 17 juta orang. Inilah faktanya. Oleh karena itu, menurut saya, adalah alasan yang sangat diadaadakan saja untuk memuluskan proyek penjajahan pemikiran dan budaya para Liberalis kepada bangsa Indonesia yang berketuhanan ini. Sejarah perempuan Indonesia bukan hanya memperbincangkan peran perempuan yang menuntut pendidikan dan kesetaraan di segala bidang, apalagi hanya sebuah kontes putri-putrian yang umbar badan sana sini. Sejarah perempuan Indonesia adalah kental dengan nuansa perjuangan, yang pernah menjadi pemimpin sebuah kerajaan, negarawan, maupun pimpinan militer, serta berjasa dalam pembinaan masyarakat. Namun sayang, kini sejarah perjuangan mereka nyaris dilupakan bangsa. Sejarah memberikan hikmah (inspirasi), bahwa seperti itulah bagaimana kita seharusnya mengambil teladan, untuk membanggakan bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya. (QS.Al Hisyr : 18) Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

81


Budaya kafir yang menuhankan kebebasan, tidak cocok untuk bangsa Indonesia yang beradab. (Jakarta, 27/09/2013).

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

82


III Pernyatan SikapMUI dan OrganisasiOrganisasi Islam Sikap Majelis Ulama Indonesia Majelis Ulama Indonesia secara tegas menolak penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia. Pernyataan sikap MUI tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar Gedung MUI Pusat, Jl. Proklamasi No. 51 Menteng Jakarta Pusat, pada Jum’at (23/8/2013). Berikut ini pernyataan lengkap MUI yang dibacakan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. Amirsyah Tambunan, MA. Fatwa dapat dibaca dibagian awal dari buku ini. PERNYATAAN SIKAP MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN MISS WORLD 2013 DI INDONESIA BISMILLAHIRROHMANIRROHIEM Setelah mencermati dan melakukan kajian secara seksama mengenai adanya pro-kontra tentang penyelenggaraan Pemilihan Miss World 2013 di Indonesia, maka dengan ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan bahwa pemilihan Miss Wirld 2013 merupakan ajang kecantikan dunia yang melibatkan 140 negara dalam bentuk liberalisasi dan kapitalisasi ekonomi dunia terhadap Negara Kesatuan RI. Acara tersebut menghabiskan dana sangat besar dan karenanya merupakan perbuatan sia-sia (Mubazir). Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

83


Pertimbangan utamanya penolakan adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Al-Qur’an Surah Al-Ahzab 59: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnyake seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 2. Berbagai hadits menyebutkan, aurat harus ditutup rapat, kecuali telapak tangan dan muka/wajah 3. Pemilihan Miss World 2013 bertentangan dengan semangat konstitusi UUD 1945, terutama Pasal 32 (1) berbunyi: Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. 4. Pemilihan Miss World merupakan bentuk kontes kecantikan tidak sesuai dengan budaya Indonesia, karena lebih menampilkan budaya negara lain, sehingga di mata masyarakat Indonesia pemilihan Miss World terkesan merendahkan, melecehkan budaya bangsa seperti mempertontonkan aurat adalah merendahkan martabat perempuan. 5. Dalam ajaran Islam ditegaskan bahwa memamerkan aurat wanita dan mempertontonkan kegenitan berjalan (tabarruj) di depan publik adalah perbuatan dosa yang bertentangan dengan ajaran agama. 6. Pemilihan Miss World cenderung menampilkan dan mempertontonkan perilaku kemewahan dan glamour yang kontraproduktif di tengah masyarakat Indonesia dan dunia ketiga masih mengalami kesulitan ekonomi. Untuk itu, MUI dengan tegas menolak pelaksanaan pemilihan Miss World 2013 di Negara Kesatuan Republik Indonesia. MUI memberikan solusi dan dukungan sepenuhnya kepada semua Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

84


pihak agar memajukan budaya bangsanya dengan berbagai upaya antara lain yakni: Mendukung Pemerintah Indonesia untuk mengedepankan upaya memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia, dengan memfasilitasi masyarakat untuk melahirkan kreativitas, inovasi dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yang beretika, berakhlak mulia seperti pameran berbusana, tarian yang sesuai dengan nilai-nilai budaya dan agama yang dianut sebagia besar masyarakat Indonesia. Menjadikan budaya bangsa sebagai sarana dalam mensejahterakan ekonomi masyarakat Indonesia di tengah percaturan global dalam rangka mengantisipasi liberalisasi dan kapitalisasi ekonomi dunia terhadap Negara Kesatuan RI. Demikianlah pernyataan sikap ini kami sampaikan semoga bermanfaat untuk kepentingan dan kemashlahatan umat dan bangsa Indonesia. Jakarta, 23 Agustus 2013 Dewan pimpinan Majelis ulama Indonesia Ketua KH. MUYIDDIN JUNAIDI, MA Wakil Sekjen DR. AMIRSYAH TAMBUNAN

Sikap penolakan ini telah didahului oleh penolakan yang dilakukan oleh MUI cabang, seperti Surabaya, Bogor, Solo, Situbondo dan lain-lain. Berikut ini data informasi yang kami dapatkan dari lapangan. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

85


Surabaya - Penolakan pagelaran Miss World di Bogor September 2013 mendatang juga mendapat penolakan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur. MUI menolak keras ajang yang dianggap lebih banyak mempertontonkan aurat peserta. MUI Jawa Timur secara resmi akan mengirim surat penolakan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar ajang Miss World yang akan digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, pada 28 September, dibatalkan. "Indonesia iku ojolah, acara iku jangan (Indonesia janganlah, acara itu jangan). Kita ingin memberi saran ke presiden supaya tidak berkenan dan supaya beliau mengakhiri jabatan secara khusnul khotimah. Jangan lalu Indonesia menjadi ajang itu. Itu mesti menjadi ajang pameran aurat," kata KH Abdussomad Bukhori kepada detikcom, Minggu (28/4/2013). Ketua MUI Jatim ini mengungkapkan, penolakan ajang Miss World itu tertuang dalam rapat kerja daerah MUI Jatim yang digelar di Sidoarjo. "Penolakan itu menjadi salah satu rekomendasi dalam rakerda MUI Jatim dan disetujui ormas Islam di Jatim," imbuhnya. Abdussomad menegaskan, penolakan yang dilakukan MUI Jatim sama sekali tidak mempunyai maksud apa-apa dan tendesi apapun. Pihaknya hanya ingin membantu pemerintah untuk memuluskan pembangunan dibidang akhlak. "Indonesia kan salah satu negara muslim. Apalagi acara puncaknya di Bogor yang merupakan salah satu kota santri dan ulama di Bogor sudah menolak. Kita susahnya bangun umat untuk jadi lebih baik kok malah obok-obok seenaknya. Tidak ada tendesi apa-apa, tolong semua pihak memahami," tegasnya. Ia juga tidak setuju jika ajang final Miss World dikatakan sebagai ajang untuk menaikkan nilai pariwisata Indonesia. Menurutnya, pariwisata adalah menghidupkan kembali aset lokal seperti budaya lokal, pembangunan hotel yang terjangkau serta rasa aman bagi wisatawan asing maupun lokal," ujarnya. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

86


Tak hanya itu, kata Abdussomad, jika ajang tersebut tetap dilanjutkan dan digelar, pihaknya khawatir terjadi konflik. "Sekarang kan Indonesia sedang membangun ekonomi, membangun akhlak dan negara ini bukan negara hedonisme. Tolong jangan sampai terjadi konflik jika tetap dilanjutkan. Mumpung masih jauh, ditolak saja," pungkasnya. [detik.com]

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

87


Surat Terbuka FUI kepada Kapolri Jumat, 30 Agustus 2013 Yth. Bapak Kapolri Jenderal Timur Pradopo di Jakarta Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh Sehubungan dengan surat ijin yang telah diberikan Mabes Polri kepada Panitia Miss World, maka atas nama umat Islam Indonesia kami meminta kepada Bapak Kapolri untuk meninjau kembali surat izin tersebut. Sebab pelaksanaan Miss World (aslinya kontes bikini) jelas bertentangan dengan Dasar Negara Ketuhanan Allah Yang Esa karena Allah Yang Maha Kuasa, Tuhan Allah Yang Esa telah melarang wanita membuka aurat mereka kepada publik (QS. An Nuur 31). Penyelenggaraan Miss World juga bertentangan dengan Fatwa MUI nomor 287 tahun 2001 yang merekomendasikan kepada pemerintah untuk tidak memberi izin acara pamer aurat seperti itu. Mantan Menteri pendidikan dan kebudayaan Daoed Yoesoef juga menilai acara kontes ratu-ratuan semacam Miss World adalah penipuan untuk raup keuntungan bisnis yang mengeksploitasi kecantikan perempuan dan kesampingkan etika. Di zaman orde baru Presiden Soeharto melarang panitia kirim putri Indonesia untuk ikut kontes ratu dunia dengan kalimat pendek: "Itu bukan budaya bangsa kita!" Dengan berbagai pertimbangan di atas serta menjaga nama baik Kapolri dan Presiden SBY, harap bapak cabut ijin Miss World di NKRI. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad al Khaththath Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

88


Majelis Mujahidin Indonesia Siang ini Majelis Mujahidin mendatangi Mabes Polri untuk mengantarkan secara langsung surat appeal pembatalan izin miss world kepada Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo. Sebelumnya, kemaren (4/9) Majelis Mujahidin sudah mengirimkan surat tersebut melalui fax dan email. “Hari ini kami mendatangi Mabes Polri untuk bertemu langsung Kapolri menyampaikan surat berkenaan tuntutan Majelis Mujahidin dan mendaseak Kapolri mencabut perizinan penyelenggaraan acara Miss World di seluruh wilayah Indonesia, sebenarnya surat ini sudah kami fax dan email-kan kemaren,� tarang Iman kepada arrahmah.com melalui pesan singkat, salah satu delegasi Majelis Mujahidin yang mendatangi Mabes Polri. Berikut isi surat selengkapnya:

Majelis

Mujahidin

kepada

Kapolri

Nomor : 02/LT MM/IX/1434 Lampiran : 1 lembar Hal : Appeal Pembatalan Izin Miss World Kepada Ykh. KAPOLRI Mabes Polri Di- Jakarta Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Berkaitan dengan penolakan berbagai elemen masyarakat, ulama, tokoh masyarakat, KOMNAS HAM dan DPR RI terhadap rencana penyelenggaraan Miss Word 2013 di Indonesia. Majelis Mujahidin menyampaikan appeal kepada KAPOLRI berkenaan dengan fungsi dan perannya untuk menjaga keamanan, melindungi dan mengayomi masyarakat sebagaimana tercantum dalam UU No. 13 tahun 2002, Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

89


Bab III tentang Tugas dan Wewenang. Pasal 13 tentang Tugas Pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah: 1. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; 2. Menegakkan hukum; dan 3. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan hal tersebut diatas, demi menjaga martabat dan jati diri bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, bebas dari tekanan penguasa asing maupun korporasi kapitalis. Maka kami menyampaikan appeal kepada Kapolri, sebagai institusi yang bertanggungjawab atas izin kontes Miss World 2013, supaya berkenan MENCABUT IZIN PENYELENGGARAAN MISS WORLD DI SELURUH WILAYAH NKRI. Mengingat hal yang sama pernah terjadi tahun 2000 di Nigeria, ketika itu negara memaksakan kehendak dengan mengabaikan aspirasi rakyat Muslim. Sehingga berakhir dengan kerusuhan, jatuhnya ratusan korban meninggal dunia, yang semestinya dapat dihindari. Bersama ini kami sampaikan pernyataan sikap Majelis Mujahidin. Semoga Kepolisian Negara Republik Indonesia masih memiliki akal sehat dan hidup hati nuraninya. Kemudian merespons secara positif aspirasi rakyat Muslim sebagai penduduk mayoritas di negeri ini. Atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih. Yogyakarta, 28 Syawwal 2013/4 September 2013. Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin

Irfan S. Awwas Ketua

M. Shabbarin Syakur Sek. Umum

Al-Ustadz Muhammad Thalib Amir Majelis Mujahidin

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

90


PBNU Menolak Miss World Setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Forum Umat Islam (FUI) dan 58 Ormas Islam Jawa Timur menolak penyelenggaraan Miss World, kini giliran Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), termasuk PBNU menolak. Penolakan keras terhadap ajang kontes kecantikan ini tetap disuarakan meski panitia penyelenggara berkali-kali menyatakan acara itu tanpa pameran bikini dan diganti sarung Bali. "Masih, masih menolak meskipun kontes berbiki ditiadakan. Miss World itu manfaat ada tapi kecil sekali, tapi mudharatnya besar, betapa baiknya anggaran untuk even sosial lainnya," ujar ketua LPOI Said Aqiel Siroj, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (04/09/2013, dikutip news.detik.com. Dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung PBNU dihadiri Ketua Umum NU Said Aqil Siroj dan Sekretaris Umum Lutfi A. Tamimi. Serta perwakilan beberapa Ormas yang tergabung dalam LPOI dari Syarikat Islam Indonesia Mufti dan Alif Ibrahim, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) Amin Lubis, Al-Wasliyah Aris Banaji, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Wahyudi Patra, dan Mathlaul Anwar Fadli Karim. LPOI akan mendukung ajang internasional bila banyak manfaatnya untuk negeri ini. Namun bila acara itu hanya hurahura dan menghabiskan banyak anggaran, maka ini sangat diharamkan oleh Islam. "Apabila event itu bisa mendongkrak harga rupiah saya dukung, menurunkan harga kedelai saya dukung. Tapi kalau acara ini cuma hura-hura, sama Islam ini diharamkan. Beda dengan acara

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

91


Pak Jokowi di Monas, itu dapat meningkatkan budaya betawi," tuturnya. Meskipun LPOI sangat vokal dalam menyuarakan penolakan, mereka tidak akan melakukan kekerasan dalam bentuk penolakannya. "LPOI menentang beberapa bentuk kekerasan dalam bentuk apa pun, tidak ada menggunakan kekerasan dalam bentuk penolakan, ya mudah-mudahan didengar," jelas Aqiel. Sebelumnya massa dari Forum Umat Islam (FUI) berunjukrasa menolak penyelenggaraan ajang Miss World 2013 dengan mendatangi kantor MNC Group di Jakarta. Sementara hari ini, Rabu (04/09/2013) 58 elemen Masyarakat Peduli Perbaikan Akhlak Bangsa di Jawa Timur hari Rabu (04/09/2013) menolak keras diselenggarakannya kontes Miss World 2013. Elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu JawaTimur (GUIB Jatim) menyatakan, ajang kontes kecantikan tersebut sudah meresahkan masyarakat Indonesia.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

92


Petisi dan Pernyataan Sikap Young Islamic Leaders Melihat agenda Miss World yang terus mendekat, Young Islamic Leaders (YI-Lead) membuat petisi menuntut Presiden dan DPR membatalkan kontes kecantikan tersebut. Dukungan terhadap petisi telah mencapai ribuan. Link petisi : http://www.change.org/id/petisi/indonesia-tolak-miss-world . Petisi ini telah disampaikan kepada parlemen (DPR) namun belum ada respon yang memuaskan.Selain petisi, pernyataan sikap tegas

kami terhadap adanya kontes miss world adalah sebagai berikut. Setelah mengkaji dengan seksama tentang kontes kegiatan Miss World yang rencana akan diadakan di Nusa Dua Bali, sedangkan puncak acara digelar di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jawa Barat yakni pada tanggal 28 September 2013, kami menyimpulkan: 1. Bahwa kontes Miss Worlddansejenisnya merupakan kegiatan yang bertentangan dengan ‘budaya Indonesia’ yang menghormatiwanita di ataskodratnya. 2. Bahwa kontes Miss Worldsecara terangteranganmembawamisibudayadannilai-nilaiasing yang bertentangandengan Pancasila, UUD 1945 dan nilainilai agama, terutama agama Islam. 3. Bahwa kontes Miss Worldmerupakan agenda asingdengan ideologi liberalisme, kapitalisme, danmaterialisme yang menempatkanwanitasebagaikomoditasekonomidanperda gangansyahwat. 4. BahwapenyelenggaraanMiss Worlddengandalihmeningkatkanpariwisatadancitrabangs a di duniainternasionaladalahalasan yang dipaksakan danmengada-ada serta menunjukkan ketidakmampuan pejabat untuk mengelola Negara dengan benar. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

93


5. Bahwa kontes Miss World hakikatnya merupakan kegiatan maksiat dan berbahaya untuk moral generasi bangsa. Adapun dalih membatasi kepornoan, tidak dapat menghentikan misi terselubung maksiatnya. Maksiat ada untuk ditolak dan diberantas, bukan dikemas agar diterima. 6. Negara Indonesia merupakan mayoritas penduduk Muslim terbesar dan jika diadakan secara tidak langsung akan membentuk asumsi pada masyarakat dunia bahwa Islam menghalalkan kontes tersebut. Dengan ini kami menyatakan : 1. Menolaksecara tegas penyelenggaraan kontes Miss World di seluruh wilayah Indonesia, baik sebagian atau keseluruhan. 2. Mendukung keputusan MUI Bogor dan ormas-ormas Islam yang menyatakan keberatan atas penyelenggaraan Miss World tersebut. 3. Meminta aparat pemerintah untuk tidak member izin, fasilitas, dan dukungan apapun terhadap k egiatan yang merendahkan kehormatan perempuan.

Jakarta, 29 Juni 2013 Ketua, Islahudin Idris

Sekjen, Agastya Harjunadhi

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

94


FRENDS : Forum Persaudaraan untuk Perempuan dan Anak Indonesia FRENDs hadir sebagai bentuk tanggung jawab, keprihatinan dan kepedulian perempuan atas perilaku sosial masyarakat yang menyumbang demoralisasi bangsa. Para tokoh wanita yang mewakili berbagai organisasi kewanitaan menjadi inisiator pertama berdirinya forum persahabatan ini. Salah satu pekerjaan penting dan mendesak, yang memerlukan kerjasama dan kesepakatan dari semua pihak yang peduli, adalah perhelatan Miss World pada tanggal 28 September 2013 (Sekitar tiga minggu ke depan). FRENDs dengan tulus memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah mencurahkan tenaga, pikiran, dan materi yang tidak sedikit untuk menyelenggarakan acara berskala Internasional, dengan niat memajukan sektor pariwisata dan perekonomian Indonesia. Namun, setelah melakukan kajian terhadap sejarah, persayaratan dan proses pelaksanaan, kontes kecantikan wanita sedunia Miss World, maka Forum Persaudaraan untuk Perempuan dan Anak Indonesia (FRENDs) menyatakan dan mendesak dengan segera PEMBATALAN pelaksanaan Kontes Miss World di Indonesia dengan pertimbangan ; 1) Kontes kecantikan pada realitanya lebih menilai aspek fisik perempuan sehingga standarisasi kecantikan dinilai berdasarkan standar industri dan bisnis semata (fabrikasi kecantikan). 2) Miss World merupakan eksploitasi terhadap kaum perempuan karena kontes tersebut menjadikan perempuan sebagai komoditi bisnis layaknya sebuah produk. 3) Kontes kecantikan seperti Miss World, telah mempersulit tugas para ibu dan pendidik yang telah menanamkan nilai Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

95


bahwa setiap anak adalah istimewa. Membandingkan aspek fisik diantara makhluk ciptaan Tuhan merupakan tindakan yang deskriminatif dan destruktif 4) Kontes Miss World merupakan ajang “ikonik� yang tidak memiliki nilai edukasi untuk membangun moralitas bangsa.

Jakarta, 4 september 2013 Koordinator FRENDs Rita Hendrawaty Soebagio

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

96


Surat Terbuka Forum Indonesia kepada SBY

Pemuda

Islam

Jakarta, 5 September 2013 Kepada Yth.: Bapak Presiden Republik Indonesia Istana Negara Jl. Medan Merdeka Utara Jakarta Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Mencermati akan diselenggarakannya pagelaran kontes aurat Miss World 2013 untuk pertama kalinya di Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim, maka kami para pemuda yang berasal dari berbagai organisasi kepemudaan menyampaikan sikap menolak dan mengutuk dengan dilaksanakannya acara tersebut di Indonesia alasan sbb.:

1. Bertentangan dengan konstitusi negara yakni Undangan Undangan Dasar 1945 pasal 32 ayat 1 dan dasar negara Pancasila yakni sila Pertama dan sila Kedua. Pada Pasal 32 (1) UUD 1945, negara bertugas memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai buidayanya. Dan kontes Miss World sangat bertolak belakang dan bertentangan dengan budaya Indonesia.

2. Bertentangan dengan ajaran Islam dan Al Quran yang merupakan agama mayoritas penduduk Indonesia dimana Islam sangat memuliakan perempuan dengan mewajibkan perempuan untuk menutup auratnya (QS. An Nur 31 dan Surat Al-Ahzab ayat 59), dan definisi perempuan cantik dalam pandangan Islam adalah yang paling bertakwa disisi Allah (QS. Al Hujurat 13). Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

97


3. Suara mayoritas umat Islam yang diwakili oleh lembaga dan ormas Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Umat Islam (FUI), Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Muhammadyah, NU, Persatuan Islam, Al Irsyad Al Islamiyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Ikatan Da`i Indonesia, Arrahman Quranic Learning (AQL), Majelis Azzikra, PERSIS, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Syarikat Islam Indonesia, Al Wasliyah, dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah termasuk Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI)menyatakan penolakannya terhadap acara Miss World 2013 untuk di selenggarakan di bumi pertiwi Indonesia.

4. Secara ekonomi kontes Miss World 2013 tidak memberikan dampak positif terhadap perekonomian Bali apalagi ekonomi nasional. Data statistik membutktikan bahwa kontes Miss World tidak berdampak terhadpa negara-negara penyelenggara maupun pemenang kontes. Misalnya Venezuela, negera pemenang Miss Universe tahun 2008 dan 2009, pertumbuhan wisatawan mancanegara minus 3% pasca kontes kecantikan. Demikian halnya dengan Jepang yang memenangkan tahun 2007 dan Canada yang menjadi pemenang tahun 2005, keduanya mengalami penurunan pendapatan dari wisatawan.

5. Kontes Miss World selain bertentangan dengan agama, budaya Indonesia juga akan berdampak negatif dan merusak moral generasi muda karena acara seperti ini memberikan contoh dan persepsi yang keliru mengenai sosok wanita sukses. Kontes Miss World merupakan simbol kapitalisasi tubuh perempuan dan perendahan martabat perempuan yang hanya mengajarkan gaya hidup hedonisme dan pragmatis. Oleh karena itu, kami para pemuda yang mencintai negeri ini meminta kepada Bapak Presiden Republik Indonesia agar menggunakan kekuasaan yang telah diberikan oleh mayoritas umat Islam kepada Bapak untuk membatalkan terselenggaranya kontes Miss World 2013 di wilayah NKRI. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

98


Semoga di akhir masa jabatan Bapak sebagai Presiden RI akan dikenang sebagai pahlawan karena telah melindungi generasi muda dari acaman kapitalisme dan ajang ekspolitasi wanita. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. FORUM PEMUDA ISLAM INDONESIA YI-Lead, RISKA, YISC, Quranic Generation, PIJAR, INTAN, OneIslamMovement, Pemuda Muhammadiyah Makassar, HalalCorner, IAV, PejuangSubuh, RajinShalat, Sahabat_Rasul, AntiMirasID, FSLDK INDONESIA, LIFEgroup.

Koordinator, Islahuddin Idris

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia

99


Surat Untuk Ibu Liliana Kepada Yth. Ibu Liliana Tanoesudibjo Ketua Panitia Penyelenggara Kontes Miss World Di tempat. Salam hormat, dan keselamatan bagi yang mengikuti petunjuk Allah. Perkenalkan, kami anak negeri memiliki harapan memajukan bangsa dan negara Indonesia menjadi lebih baik dan beradab.Salam hormat kepada ibu dan keluarga, dan terima kasih atas waktu dan perkenannya untuk membaca surat ini. Melalu surat ini, kami hendak menyampaikan pandangan kami pemuda Indonesia yang galau dengan situasi sosial masyarakat Indonesia, khususnya para remaja dan pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa di masa mendatang, yang semakin hari semakin berat tantangan yang dihadapi. Surat ini juga kiranya menjadi bentuk lain dari kewajiban kami sebagai seorang muslim yang beramar ma’ruf nahi munkar kepada Ibu, orang yang paling berwewenang dalam acara Kontes Miss World 2013. Tentunya ibu juga sudah tahu, perihal kontroversial penyelenggaraan kegiatan kontes ratu kecantikan sedunia ini di Indonesia. Mengingat, kontes Miss World sudah menjadi ajang kontroversi sejak kontes ini diselenggarakan pada tahun 1951 dalam bentuk kontes pakaian renang, dengan berbagai argumen di antaranya adalah kutipkan kritik yang pernah ditulis oleh mantan Menteri P&K, Dr.Daoed Joesoef seperti ditulis dalam memoarnya “Dia Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 100


dan Aku: Memoar Pencari Kebenaran” (Jakarta: Kompas, 2006) ”Pemilihan ratu-ratuan seperti yang dilakukan sampai sekarang adalah suatu penipuan, di samping pelecehan terhadap hakikat keperempuanan dari makhluk (manusia) perempuan. Tujuan kegiatan ini adalah tak lain dari meraup keuntungan berbisnis, bisnis tertentu; perusahaan kosmetika, pakaian renang, rumah mode, salon kecantikan, dengan mengeksploitasi kecantikan yang sekaligus merupakan kelemahan perempuan, insting primitif dan nafsu elementer laki-laki dan kebutuhan akan uang untuk bisa hidup mewah. Sebagai ekonom aku tidak a priori anti kegiatan bisnis. Adalah normal mencari keuntungan dalam berbisnis, namun bisnis tidak boleh mengenyampingkan begitu saja etika. Janganlah menutup-nutupi target keuntungan bisnis itu dengan dalih muluk-muluk, sampai-sampai mengatasnamakan bangsa dan negara,” tulis Daoed Joesoef. ”Apa kata inteleknya tidak perlu dipersoalkan, karena sekarang ini keintelektualan bisa disewa per hari, per minggu, per bulan, per tahun, bahkan permanen, dengan honor yang lumayan. Artinya, even seorang intelek bisa saja melacurkan kemurnian inteleknya karena nurani sudah diredam oleh uang,” Menimbang: Pertama, tinjauan sebagai warga Negara yang berideologi Pancasila, berketuhanan yang Maha Esa (agama), kami melihat sebagai umat yang beragama Islam, Kontes Miss World ini jelas melanggar norma-norma Islam, acara ini sangat kontra Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 101


produktif dan melecehkan status kami sebagai negara yang berpenduduk Islam terbesar di dunia. Kedua, tinjauan kami dalam sila ke-2 Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemanusiaan yang mendefinisikan ‘manusia’ sebagaimana hakikat manusia itu sendiri yang memiliki ‘right’, yang berharkat dan bermartabat tinggi, dibuktikan dengan sikap yang adil dalam memandang keadaan bangsa yang menginginkan perbaikan moral, adab dan etika dalam masyarakat. Kontes Miss World ini yang secara garis besar hanya mengeksploitasi wanita secara fisik, sebagaimana telah disampaikan dalam kritisi Dr. Daoed Joesoef di atas, adalah jelas tidak mencerminkan manusia yang beretika dan ber’adab’. Ketiga. Bahkan dunia barat kelompok feminism pun sudah menolaknya, adalah aneh ketika kita yang berbudaya timur yang luhur dan insan yang beragama justru mulai menyemarakkannya. Sebuah pernyataan di situs “London Feminist Network” menyatakan, “Tidak ada tempat bagi kompetisi ini!” (the competition has no place in London in 2011). Situs feminis ini juga menegaskan: "Forty years ago feminists disrupted this sexist contest in a spectacular fashion, with chants of, 'we're not beautiful, we're not ugly, we're angry'. Berdasarkan informasi, Ibu adalah seorang kristian yang taat, dan dalam ajaran Kristen, diterangkan bahwa keharusan perempuan Kristen untuk mengenakan tudung kepala, berpakaian yang sopan. 1Korintus 11:5-6. Banyak pula argumen lain, seperti yang ada dalam link ini, : http://voices.yahoo.com/should-christian-woman-wearimmodest-dress-like-6014534.html. Menjelaskan pula himbauan agar umat kristiani memakai pakian yang sopan dan Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 102


beradab. Kontes Miss World sungguh jelas mencerminkan aktifitas yang menciderai harkat dan martabat manusia khususnya perempuan, secara seutuhnya dan seluruhnya. Maka, dengan penjelasan yang singkat tersebut di atas, kami menyampaikan bahwa kami, pemuda Indonesia yang beradab, menolak keras penyelenggaraan Kontes Miss World 2013 di Indonesia. Sebagai orang yang berwewenang, Ibu tentu memiliki kekuasaan penuh untuk memutuskan hal ini. Semoga hati nurani ibu terketuk akan kegalauan kami sehingga mempertimbangkan kembali tentang penyelenggaraan Kontes Miss World tersebut yang cenderung lebih banyak merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Sebagai solusi, kami tentunya akan senang sekali apabila ibu justru menyelenggarakan sebuah acara yang bernuansa intelektual, kompitisi ilmu sains dan riset tertentu yang diikuti oleh anak negeri pemuda pemudi yang berprestasi. Ini tentu akan jauh lebih baik untuk pembangunan masyarakat Indonesia dalam semua aspek kehidupan, mencerdaskan generasi, dan menjadi bangsa yang memiliki nilai sesungguhnya tentang sebuah makna berharkat, bermartabat dan berperadaban. Demikian surat ini kami sampaikan dari hati yang dalam, semoga Ibu Liliana dan tim panitia Kontes Miss World 2013 dapat memenuhi permintaan kami. Salam hormat, Forum Pemuda Islam Indonesia Agastya Harjunadhi [di muat di Islampos, salam-online 28 April 2013]

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 103


Surat Terbuka PII Wati Jateng untuk Ibu Negara Oleh : azmuttaqin/arrahmah.com

Teruntuk Ibu Ani Yudhoyono dan Ibu Linda Amalia Sari Di Bumi Pertiwi Tentang Putri Bumi Pertiwi Anggun sekali. Indah dipanggil dengan sebutan “Ratu Sejagat�, seakan ada magnet yang menarik kuat. Nampak seperti gelar tinggi nan agung jika didengar telinga. Wanita mana yang tak ingin dipuja karena hal itu? Penjuru dunia menyorot tajam dirinya, atas gelar yang disandang. Demi hal itu, dibutuhkan fase mempertontonkan diri pada challenge events berupa : fashion pantai, kecantikan sosial, keolahragaan, kompetisi bakat, top model, dan design fashion dunia. Lihatlah sudah, semuanya adalah bentuk meng-kuliti, sampai kedalam-dalam. Membukai tabir-tabir yang seharusnya ditutup. Menghapus malu wanita timur yang senantiasa tercitra penjagaan dirinya dengan baik. Oh, malangnya sungguh malang. Iya kah gelar itu masih terlihat baik? Tanpa sadar semua itu menjadikan wanita sebagai barang yang diperjualbelikan. Lantas, dengan harga berapa telah terjual? Apakah ada untung atau buntung? Uang yang didapat atau harga diri yang “sekarat�? Aduh! Miris rasa-rasanya ketika putri-putri lugu bumi pertiwi harus disuguhkan sosok wanita tanpa kain yang cukup, kemudian hadir di etalase tanpa kaca. Jika itu berupa makanan, barangkali sudah berapa banyak lalat yang hinggap? Lalat yang menggosok-gosokkan tangannya untuk berbagi kotoran diatas makanan yang dihinggapi. Masih kah ada yang mau melirik makanan di etalase tanpa kaca? Celakanya, etalase itu diletakkan di semua tempat, di seluruh dunia. Apa yang hendak dunia dengungkan tentang bumi pertiwi ini? Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 104


Ibu Ani Yudhoyono dan Ibu Linda Amalia Sari mohon dengarkanlah sejenak, kami hanya putri bumi pertiwi yang bukan apa-apa, hendak mengatakan saja “bukankah pada akhirnya wanita akan menjadi pendidik pertama yang memberikan nilai-nilai kebudayaan baik untuk anaknya?” Apa pula yang harus kami katakan kepada anak-anak saya nanti, tentang bumi pertiwi tercinta ini, jika yang dipertontonkan adalah hal-hal yang membukai tubuh dari busana? Apakah itu layak kami tanamkan untuk pendidikan anak perempuan? Sungguh, kami sulit untuk menjelaskan dengan kalimat yang pas kepada anak-anak kami nanti. Ibu Ani Yudhoyono dan Ibu Linda Amalia Sari, tentang “Ratu Sejagat” itu, apakah kami juga harus kabarkan kepada pelajar-pelajar putri? Mereka sedang asyik belajar tentang jati diri seorang remaja. Mereka mencari-cari sosok idola sebagai panutan hidup masa depan. Betapa mereka terlihat sangat giat belajar dan bekerja keras demi citacita. Apakah harus mereka tahu bahwa cantik (hal yang mereka inginkan) adalah tentang tubuh indah untuk dipamerkan? Bagaimana ini? Meski demikian, kami bersama dengan putri-putri bumi pertiwi lainnya yang masih peduli dengan ketinggian harkat dan martabat wanita, sangat yakin. Bahwa Ibu Ani Yudhoyono dan Ibu Linda Amalia Sari mencintai putri-putri dan wanita-wanita Indonesia dengan sangat tinggi. Maka, berikanlah rasa cinta itu dalam bentuk yang sebaik-baiknya cinta. Dan kami rasa selama ini, cinta yang hakiki bukanlah tentang materi, melainkan kebahagiaan hakiki teruntuk orang yang dicintai. Besar harapan kami kepada Ibu Ani Yudhoyono dan Ibu Linda Amalia Sari untuk menolak kontes “Ratu Sejagat” itu, sehingga tidak berdampak negatif terhadap pendidikan dan kebudayaan putri-putri di bumi pertiwi. Semarang, 03 September 2013 Dari Putri Bumi Pertiwi Nurul Huda Zaen Ketua Koorwil Korps PII Wati Jateng Periode 2013-2015 Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 105


Surat Terbuka FSLDK untuk Presiden SBY Oleh : pizaro - islam-pos.com

Yang kami hormati Pak SBY, surat ini kami buat mewakili mahasiswa muslim Indonesia. Kami sadar, bahwa kami tidak mempunyai kekuasaan apapun di negeri ini. Tapi kami masih berharap penuh pada Bapak, selaku umat Islam juga yang kebetulan mempunyai kedudukan tinggi di negeri ini untuk dapat membuka mata dan hati. Bangsa kita memang telah merdeka, sayangnya belum dapat merdeka melawan hawa nafsunya terutama yang berkaitan dengan MATERI dan SEKS. Pak SBY, kami ketahui bahwa permasalahan di negeri ini sudah sangat menumpuk. Mungkin Bapak cukup merasa lelah mengurus semua itu sendirian, hingga akhirnya Bapak memilih untuk diam dan tak berkomentar terhadap kasus-kasus tertentu. Atau Bapak kini sedang menekuni profesi baru Bapak sebagai seorang seniman, yang sibuk menciptakan lagu untuk dapat membanggakan Indonesia. Pak SBY yang dirahmati Allah SWT, kami berharap Bapak dapat berfikir jernih dan segera memberikan pernyataan sikap terhadap salah satu tindakan penjajahan moral bangsa yang dikemas dalam bentuk KONTES KECANTIKAN yang diberi label MISS WORLD. Kami yakin, Bapak lahir dari rahim seorang perempuan yang mulia, saat ini pun Bapak memiliki seorang istri, menantu, dan juga cucu perempuan. Tentunya Bapak telah memahami bagaimana cara menghormati dan memperlakukan perempuan. Dalam konteks Islam, perempuan dihormati dengan cara yang sangat mulia. Dimana tidak boleh menampakkan auratnya dan tak seorang pun berhak menyentuhnya kecuali bagi muhrimnya. Islam juga memuliakan sosok perempuan dengan menakdirkannya menjadi seorang ibu, dimana dari rahimnya Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 106


lahir generasi-generasi penerus bangsa. Selain itu, di bawah telapak kakinya juga diibaratkan ada surga bagi anak-anaknya kelak. Begitu luhurnya Islam menghormati perempuan. Namun di sisi lain, pagelaran kontes kecantikan yang jelas-jelas berasal dari budaya Barat, berlatar belakang kontes bikini, merendahkan kaum perempuan, dan merusak moral bangsa, akan berlangsung di negara ini, yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Ini merupakan salah satu bentuk penjajahan bangsa namun tidak secara terang-terangan mengangkat senjata. Senjata yang bangsa Barat gunakan adalah berupa ‘kesenangan’, dimana mereka tengah mengetahui bahwa hal itulah yang menjadi titik kelemahan bangsa Indonesia. Bangsa Barat seolah tak kehabisan taktik untuk dapat menerobos masuk Indonesia dan meruntuhkan moral bangsa ini. Lewat ajang MISS WORLD ini, untuk mengelabuhi masyarakat digunakanlah tagline 3B “BRAIN, BEAUTY, BEHAVIOUR�. Pada kenyataannya, kecantikan fisik semata bukanlah kecerdasan intelektual dan kepedulian sosial yang menjadi penilaian utamanya. Di sisi lain, imingiming peningkatan citra pariwisata juga gencar dikampanyekan oleh ajang yang satu ini. Kenyataannya, beberapa negara yang kontestannya berhasil memenangkan ajang pemilihan ratu kecantikan, bidang pariwisatanya tidak mengalami peningkatan yang signifikan seperti Venezuela (2008 dan 2009) pertumbuhan turis mancanegaranya MINUS 3%, Jepang (2007) pertumbuhan turisnya hanya NOL SEKIAN PERSEN saja, dan di tahun 2005 hal menakjubkan juga terjadi di Kanada. Ironisnya kunjungan turis ke Kanada setelah memenangkan salah satu kontes kecantikan mengalami penurunan drastis dari 18 juta orang menjadi 17 juta orang. Dapat dibayangkan bagaimana jika Miss World tetap terlaksana di Indonesia. Negara-negara Islam lainnya akan bercermin pada Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 107


kita, dimana negara yang memiliki penduduk muslim terbanyak mampu menggelar ajang penuh kemaksiatan yang satu ini. Tak heran, jika pagelaran akbar ini mendapat reaksi dari beberapa ormas Islam di Indonesia. Tuntutan mereka hanya meminta pencabutan izin pelaksanaan Miss World dan ajang kecantikan lainnya dan melarang masyarakat Indonesia untuk mengikuti ajang yang jelas-jelas tidak sesuai dengan budaya Indonesia ini. Pak SBY, jika memang Bapak ingin memajukan citra pariwisata dan menambah devisa bagi negara ini, yang seharusnya dilakukan adalah memperbaiki fasilitas dan manajemen dari pariwisata Indonesia. Begitu juga dengan karya-karya bangsa Indonesia. Banyak inovasi yang berhasil diciptakan tangantangan bangsa Indonesia namun belum teroptimalisasi dengan baik. Oleh karena itu, melalui surat ini kami meminta agar Bapak mengambil sikap tegas bahwa kontes kecantikan bukan merupakan budaya bangsa Indonesia dan tidak memberikan manfaat bagi bangsa ini selain menguntungkan pihak-pihak swasta dalam dunia bisnis dan perekonomian mereka. Bukankah selama ini yang menjadi pelaksana kontes kecantikan adalah pihak pemerintah negara yang bersangkutan? Sedang kini di Indonesia yang memegang kendali terhadap acara ini adalah pihak swasta. Pak SBY, meskipun tinggal beberapa hari lagi berlangsungnya acara tersebut, kami atas nama mahasiswa muslim Indonesia berharap Bapak segera mencabut izin penyelenggaraan Miss World dan ajang kecantikan lainnya di Indonesia, serta melarang masyarakat Indonesia untuk turut mengikuti ajangajang serupa, sebagai bentuk penghormatan kepada perempuan, khususnya yang beragama Islam.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 108


Bogor, 6 September 2013 Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Indonesia

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 109


IV Berita – Berita Terkait Miss World Gelombang penolakan ajang pamer aurat tersebut silih berganti. Mulai dari kalangan intelektual maupun masyarakat. Dalam bab ini penulis akan mencantumkan data lapangan aspirasi sikap atas kontes kecantikan ratu sejagad yang akan di adakan di Indonesia tersebut. Data di bawah ini disajikan dalam bentu berita yang berhasil dihimpun oleh teman-teman jurnalis islam maupun sekuler. Di antaranya adalah Islampos, hidayatullah, arrahmah, nahimunkar, dan lain-lain.

Sikap seharusnya Kontes Miss World

Pemerintah

terhadap

Oleh : Ani Nursalikah - Republika

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan, kini semua keputusan mengenai penyelenggaraan Miss World berada di tangan pemerintah. Mereka, jelas Ketua MUI Amidhan, yang akan menetapkan apakah acara itu masih dapat berjalan atau sebaliknya. Sehari sebelumnya, Corporate Secretary RCTI Adji S Soeratmadji menyatakan, kontes kecantikan ini tak mungkin dibatalkan. Panitia sudah banyak melakukan persiapan dan mengalokasikan dana hingga Rp 120 miliar. “Kami sudah menyampaikan aspirasi umat Islam yang tegas menolak Miss World,� kata Amidhan, Kamis (29/8). Lembaganya, jelas dia, hanya menetapkan fatwa penolakan. Dengan demikian, kewajiban moral sudah dijalankan.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 110


Selanjutnya, giliran pemerintah memutuskan mau mempertimbangkan aspirasi umat Islam itu atau tidak. Ketika ditanya mengenai langkah lanjutan dan apa yang bakal terjadi saat Miss World tetap berjalan, Amidhan menyatakan, tak bisa memperkirakannya. Menurut Amidhan, ia tak tahu apa yang kelak dilakukan ormasormas Islam. Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali berharap, panitia penyelenggara memperhatikan sikap MUI. Ia mengatakan, ulama menolak ajang kecantikan ini karena tak sesuai budaya dan Islam. Ia juga mengakui, nilai yang diusung dalam Miss World sangat berbeda dengan budaya Indonesia. “Saya berharap seperti itu supaya tak ada kontroversi. Kita sekarang memerlukan ketenangan,� kata dia seusai menyampaikan pidato kunci dalam Pertemuan Ilmiah Internasional Bahasa Arab di Padang, Sumatra Barat, Kamis. Cendekiawan Muslim Didin Hafidhuddin berharap, izin penyelenggaraan dicabut kembali. Kapolri perlu mempertimbangkan, ini bukanlah persoalan kecil. Pelaksanaan Miss World bakal berdampak sangat besar terhadap akhlak dan moral bangsa. “Ini tidak main-main ya. Saya harap, Kapolri tidak menganggap ini persoalan sederhana,� ujar Didin. Dari sisi apa pun, kegiatan ini tak ada manfaatnya. Miss World hanya keinginan sekelompok orang yang ingin Indonesia dianggap negara maju. Dia juga tidak percaya para kontestan yang bersaing di ajang tersebut akan mengenakan pakaian tertutup. Mumpung masih ada waktu, kata Didin, pihak berwenang ia minta untuk menarik kembali izin penyelenggaraan. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 111


Menurut Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Bachtiar Nasir, Miss World hanya berpihak pada kapitalisme. “Ini cuma teori yang dibuat, dengan diselenggarakan ajang maksiat ini di Indonesia investor datang dan produk Indonesia laku.” Ia menilai, belum ada perhitungan secara ilmiah yang bisa membenarkan teori itu. Sebaliknya, ia meyakini kapitalisme bisnis fashion dan kosmetik bakal melonjak. Dan dalam hal ini, justru produk internasional yang akan dominan. “Omong kosong dengan adanya Miss World sarung Bali akan diangkat ke dunia internasional,” kata Bachtiar. Ia menolak karena secara konsep dan ideologi sangat bertentangan dengan kearifan lokal bangsa Indonesia. Menurut dia, ada kekeliruan logika ketika muncul pernyataan Indonesia harus berbangga karena menjadi negara Asia Tenggara pertama sebagai tuan rumah Miss World. “Ini bukan kebanggaan. Kita seharusnya merasa dilecehkan.” Ia menyesalkan pula keluarnya surat izin dari Kapolri terhadap penyelenggaraan Miss World. Karena itu, ia merasa wajib menyuarakan ini kepada masyarakat dan pemerintah. MIUMI juga mengirim surat ke lembaga terkait dan melakukan pendekatan ke DPR. “Selebihnya, kami serahkan kepada Allah SWT,” ujar Bachtiar.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 112


Kaum Feminis Pun Mengutuk Miss World Oleh : islampos – berbagai sumber

Melihat sejarah, pertama kali kontes Miss World di gelar di Inggris oleh Eric Morley yakni pada tahun 1951 dan sejak kematiannya pada tahun 2000, istri Morley, Julia Morley, melanjutkan kontes tersebut. Selain itu kontes ini juga merupakan saingan dari kontes Miss Universe dan Miss Earth, dimana kontes-kontes tersebut juga merupakan kontes kecantikan paling dipublikasikan di dunia. Miss World dimulai sebagai Festival Bikini Contest atau Festival Kontes Bikini. Acara ini digelar untuk mengenalkan pertama kali pakaian renang pada waktu itu, dan media menyebutnya “Miss World�. Pada mulanya acara ini hanya akan digelar sekali saja, tetapi setelah mempelajari adanya kontes Miss Universe, Morley memutuskan untuk membuat kontes acara tahunan. Pada tahun 1959, BBC mulai menyiarkan acara kompetisi ini. Dan popularitas kontes ini tumbuh pesat sejalan dengan munculnya televisi. Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Miss World akan menjadi salah satu program yang paling banyak ditonton tahun di televisi Inggris. Namun pada tahun 1970 kontes Miss World di London, Inggris sempat terganggu oleh adanya demostrasi dari kaum feminis yang melempari tepung, kotoran dan air saat perhelatan acara tersebut. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 113


Dan Pada tahun 1980-an, kontes tersebut mengubah posisinya dengan slogan Beauty With Purpose, dengan tes tambahan kecerdasan dan kepribadian. Tapi lama kelamaan acara ini dianggap kuno dan secara politis tidak menggambarkan sosok perempuan khas Inggris. Dan atas pengaruh global sejak tahun 1998 acara ini berhenti ditayangkan di Channel 5 Inggris. Meskipun acara ini sudah mengglobal, tetapi justru di Inggris kontes ini menjadi tidak terlalu menarik.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 114


Kontes Miss World Langgar HAM dan Konstitusi Negara Oleh : Ahmad Thariq - detikcom

Kontroversi penyelenggaran Miss World ke-63 di Indonesia terus bergulir. Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution mengatakan, jika jadi dilaksanakan di Indonesia, maka kontes kecantikan itu melanggar hak asasi masyarakat Indonesia. "Perhelatan Miss World 2013 sebaiknya tidak diselenggarakan di Indonesia. Bahwa itu dipandang sebagai kebebasan (bagian dari HAM) kita hormati. Tapi ketika itu diselenggarakan di Indonesia, justru menjadi pelanggaran HAM," kata Maneger dalam pernyataannya, Selasa (27/8/2013). Menurut Maneger, perlu ada batasan dalam kebebasan yang dianut di Indonesia. Maneger menilai kontes kecantikan tak sesuai dengan budaya Indonesia, sehingga Miss World tak laik digelar di bumi pertiwi. "Sesuai pasal 28J UUD 45, kebebasan dibatasi oleh UU, susila, agama. Bagi masyarakat Indonesia, wanita adalah ibu, kehormatan bangsa. Kecantikannya bukan untuk dipertontonkan dan diperlombakan. Budaya kita lekat dengan santun, tata krama, dan menjunjung tinggi kearifan," ujarnya. "Kalau sampai pemerintah mengizinkan lembaga kontes kecantikan dunia menyelenggarakan perhelatan Miss World di Indonesia, ini jelas melampaui keadaban kita sebagai bangsa," imbuh Maneger. Ajang Miss World ke-63 akan diadakan di Jakarta dan Bali pada 28 September 2013. Peserta akan dikarantina di Nusa Dua Bali dan malam penganugerahan dilakukan di Sentul Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 115


International Convention Center, Bogor. Miss World 2012 Yu Wenxia akan memberikan mahkota kepada pemenang.

KPI Panggil RCTI Terkait Miss World Oleh : Ibn Syafaat - Hidayatullah

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat akan memanggil menejemen stasiun televisi Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) untuk meminta penjelasan soal rencana penayangan Miss World. Pemanggilan ini menindaklanjuti aduan dari masyarakat yakni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Megapolitan yang merasa keberatan dengan rencana penayangan Miss World oleh RCTI MNC Group. KAMMI menilai hal itu melanggar UU No.32 Tahun 2002 BAB V Pasal 48 Ayat 4 yaitu rasa hormat terhadap pandangan keagamaan serta perlindungan terhadap anak-anak, remaja, dan perempuan. “Senin, 9 September KPI akan panggil RCTI untuk meminta klarifikasi dan melanjutkan aduan masyarakat,” kata Azimah Soebagijo, Komisioner KPI Pusat kepadahidayatullah.com, Rabu (04/09/2013) sore. Menurut Azimah, KPI baru hanya sebatas memanggil, belum sampai memberi sanksi. “Kewenangan KPI untuk memberi sanksi hanya setelah tayangan tersebut muncul di tv dan terbukti melanggar P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran),” terangnya.* Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 116


Promo Miss World di RCTI membohongi Publik Oleh: Abu Lanang – AQL Islamic Center

Tayangan promo penyelenggaraan Miss World di RCTI dinilai telah membohongi publik. Karena menyembunyikan esensi sesungguhnya dari ajang “maksiat” kontes ratu kecantikan itu, yang seolah-olah dicitrakan sebagai pr ogram panutan bagi anak-anak dan kaum perempuan. Keluhan tersebut diadukan pewakilan kaum perempuan yang tergabung dalam FRENDS (Forum Persaudaraan untuk Anak dan Perempuan Indonesia) kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), kemarin (5/9/2013). Karena itu, KPI diminta untuk memberi teguran keras kepada RCTI yang merupakan TV Host pergelaran Miss World. Menurut Koordinator FRENDS Rita Hendrawati Soebagyo, dalam tayangan promo Miss World yang ditayangkan sekitar bulan Agustus tersebut, jelas-jelas berisi pembohongan publik, dengan melakukan pengaburan terhadap nara sumber. “Seolaholah nara sumber yang ditampilkan mewakili MUI Pusat, yang mendukung kegiatan maksiat tersebut. Padahal hanya pengurus MUI DKI Jakarta,” ungkapnya. Ketua Komisi Isi Siaran KPI Rahmat Arifin, yang menerima perwakilan FREND bersama anggota KPI lainnya, mengatakan akan mempelajari konten promo Miss World yang diadukan. Jika memang ditemukan unsur-unsur pembohongan publik seperti yang dilaporkan, maka pihaknya akan mengambil langkah tegas sesuai aturan yang ada. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 117


Berkaitan dengan banyaknya aksi masyarakat berkaitan dengan penolakan ajang Miss World, Rahmat menjelaskan KPI sudah berkomunikasi dan akan memanggil pihak RCTI. Dan akan memperhatikan betul konsep serta konten acara Miss World yang akan ditayangkan sejak 8 hingga 28 September 2013 mendatang. “Saya sudah mengingatkan corporate secretary RCTI via telpon. Lama saya menelepon mereka, agar berhati-hati dalam mengemas penayangan acara Miss World. Kami sudah akan rundown acaranya, dan akan kami perhatikan menit per menit konten acara yang diakan ditampilkan,” jelasnya. Sebagai lembaga pengawas penyiaran, Rahmat mengakui KPI punya keterbatasan untuk membatalkan acara tersebut. “Karena kami hanya bisa memberi teguran kepada penayangan sebuah acara yang sudah disiarkan di telivisi. Bukan pada penyelenggaraan acaranya,” ungkapnya seraya menambahkan, “sedangkan untuk penyensoran acara televisi yang belum ditayangkan, itu wewenang Lembaga Sensor Indonesia (LSI)”. Kendati begitu, tambah Rahmat, kerena ajang Miss World ini sudah banyak mendapat penolakan keras dari ormas Islam dan masyarakat luas, KPI akan memanggil management RCTI untuk beraudiensi dalam rangka pengawasan,. “Kami sudah mengirim surat untuk mengundang pihak RCTI hari Senin (9/9/2013) besok,” katanya. Ketika perwakilan Frends meminta agar bisa hadir untuk mendengarkan langsung dialog antara Komisoner KPI dengan management RCTI untuk mebahas materi tayangan Miss World, Rahmat mengatakan, akan meminta izin dahulu dengan pihak RCTI. “Jika diberi izin, perwakilan Frends akan kami kabari,” ungkapnya. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 118


Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 119


Bupati Bogor Tak Izinkan Miss World Oleh : Muttaqien – arrahmah

Terkait akan dijadikan Gedung SICC Sentul Kabupaten Bogor sebagai hari puncak pelaksanaan kontes maksiat umbar aurat Miss World, cendikiawan Muslim KH Didin Hafidhuddin melayangkan sms ke Bupati Kabupaten Bogor Rachmat Yasin, Ahad (1/9/2013). Yth bapak Drs H Rachmat Yasin MM Bupati Bogor. Ass wr wb. Semoga bapak dan keluarga senantiasa berada dalam inayah Allah Swt. Sehubungan dg khabar bahwa sebagian acara Miss World bulan september ini akan dilaksanakan di gedung SICC Sentul. Mudah mudahan berita tsb tidak benar dan jika benar mohon perkenan bapak untuk tidak mengizinkannya. Acara tsb sangat merusak akhlak dan moral bangsa. Terima kasih. Salam hormat Didin Hafidhuddin Mendapat sms seperti itu, Rachmat Yasin pun menjawab: Wasslam…Alhamdulillah Pak Kyai sampai hari ini sy tetap tidak mengijinkan penyelenggaraan miss world di wilayah Kab.Bogor… Lantas mengapa isu penyelenggaraan kontes kapitalisasi kecantikan tubuh wanita itu santer disebut akan dilaksanakan di daerah yang terkenal relijius ini? Dengan singkat, Didin pun menjawab: “Kita sudah koordinasi dengan para alim ulama, yang ngotot katanya, Wakil Bupatinya,” ungkapnya kepada mediaumat.com, Senin (2/9/2013).

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 120


Dari Halaqah “Islam & Peradaban” : Ribuan Karyawan MNC MNC yang muslim diminta TolakMissWorld Oleh : islampos

Suasana tampaknya semakin memanas. Tokoh-tokoh Islam sangat geram dan mendesak agar Miss World 2012 dibatalkan. Dalam pandangan para ulama dan tokoh, kontes kemaksiatan ini merupakan kemungkaran yang nyata, karena itu harus dibatalkan. Hal itu ditegaskan tokoh-tokoh Islam dalam talkshow Halaqah Islam dan Peradaban (HIP) Edisi 47: ‘Tolak Miss World, Haruskah?’ yang dihadiri sekitar 300 peserta, Rabu (4/9) di Jakarta Pusat. Direktur MNC Media Budi Rustanto pun angkat bicara. “Sebelum masuk ke ruangan ini, tadi setelah shalat Zuhur saya berdoa, agar saya selamat,” ungkapnya. Ketua DPP HTI Rokhmat S Labib memberikan nasihat khusus kepada pimpinan MNC yang Muslim. Rokhmat pun menyarankan agar doanya Budi ditambah dengan mendapat hidayah dari Allah SWT. “Mungkin pulang dari HIP (acara ini, red) Bapak selamat tetapi di akhirat pasti bapak-bapak tidak akan selamat. Maka bila ingin selamat batalkanlah atau tidak terlibat dalam Miss World.” Di samping itu, Rokhmat pun menyarankan agar Budi dan Aji menggalang ribuan karyawan MNC menentang penyelenggaraan Miss World. “Tetapi kalau mendiamkan bahkan mendukung kemungkaran (termasuk Miss World, red) maka akan masuk siksa api neraka!” tegasnya. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 121


Ketua DPP HTI Rokhmat S Labib pun menyatakan kontes Miss World ini merupakan bagian global negara kapitalisme kepada negeri-negeri Muslim. “Mereka menjajah kita terkait kriteria cantik!” tegasnya. Kontes kecantikan sudah jelas haram, beber Rokhmat, karena ini sudah membandingkan ciptaan Allah SWT, jadi sebelum membuka aurat sudah membandingkan, dan itu merupakan pelecehan terhadap Penciptanya. Belum lagi membuka aurat dan mengeksploitasi, jelas bertambah lagi kemungkarannya. “Diam terhadap masalah ini, berati mengundang azab Allah SWT,” tandasnya. Pernyataan yang tegas juga disampaikan KH Muhyiddin, ulama dari Kabupaten Bogor. Ia pun membacakan Surat At Taubah ayat 71 yang isinya menyatakan Mukmin laki-laki dan Mukmin perempuan satu dengan yang lainnya itu harus saling melindungi, bekerja sama dalam rangka amar ma’ruf nahi mungkar. “Miss World adalah kemungkaran yang nyata, bahwa Anda orang beriman wajib menolak acara kemungkaran Miss World, kecuali tidak beriman!” ujarnya. Seruan batalkan digelarnya Miss World pun membahana di ruangan itu. Para tokoh yang hadir di ruangan itu termasuk Djauhari Syamsuddin (Ketua Umum Syarikat Islam), Alfian Tanjung (Ketua Taruna Muslim Indonesia), Maneger Nasution (Komisioner Komnas HAM), Shaharuddin Daming (mantan Komisioner Komnas HAM), KH Muhyiddin (Ulama dari Kabupaten Bogor), Egi Sudjana (mantan calon Gubernur Jatim), Ahmad Daryoko (Ketua Federasi Serikat Buruh BUMN Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 122


Strategis) serta tokoh-tokoh mubalighah dan perempuan sepakat menyerukan pembatalan Miss World. Sedangkan Najmuddin Ramly, anggota Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah, menegaskan sikap ormas-ormas Islam terkait Miss World. “Pak Budi sama Pak Aji, tidak punya kapasitas untuk membatalkan, minimal hasil forum ini disampaikan kepada Hari Tanoe dan Liliana, kami 60 ormas Islam mendesak Miss Wolrd ini dibatalkan. Dan tidak ada kompromi, dan hanya satu proposal ormas Islam, batalkan Miss World ini!� serunya yang kemudian disambut takbir hadirin yang semakin panas dan siap menggeruduk kantor MNC Group pada Kamis (5/9) pukul 13.00 WIB dengan start dari Kemenkokesra.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 123


Bukan Hanya Perang Ideologi, tapi juga Ekonomi Oleh : Suara Islam – Shodiq Ramadhan

Kontes maksiat Miss World 2013 rencananya akan digelar di Indonesia pada September 2013 ini. Jakarta, Bali dan Bogor adalah tiga kota yang rencananya akan ditempati selama proses ajang ini. Menurut Komisioner Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Manager Nasution, penyelenggaraan Miss World bukan hanya sekedar persoalan ideologi tetapi juga menyangkut soal ekonomi. "Kapitalisme main di sini," kata Manager di Jakarta, Sabtu (31/9/2013) lalu. Kepentingan ekonomi itu, lanjut Manager, akan membuat penyelenggara menghalalkan segala cara supaya tujuannya tercapai. "Kalau ini sukses akan ada konglomerat baru sebagai hasil dari kegiatan ini," lanjut Manager. Sumber Suara Islam Online menyebutkan bahwa untuk terselenggaranya kontes yang ditolak oleh seluruh umat Islam Indonesia ini, panitia telah menghabiskan dana Rp200 milyar. Karena itu sampai kini mereka akan mati-matian dengan segala cara berusaha supaya kontes ini tetap berjalan dan tidak dibatalkan. Panitia kontes Miss Wolrd adalah Liliana Tanoesudibjo, istri boz MNC Group Hary Tanoesudibjo yang kini menjadi cawapres dari Partai Hanura. Kontes kecantikan dimulai sejak 1951 silam. Saat itu kontes ini bernama Festival Kontes Bikini. Penyelenggaraan kontes itu dimaksudkan untuk mengenalkan pakaian renang kepada wanita. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 124


Miss World Ibarat Babi, dikemas apapun Tetap Haram Oleh : Islampos - arrahmah

Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustadz Bachtiar Nasir menyesalkan logika yang dibangun kaum sekuler terkait ajang Internasional Miss World yang bakal digelar di Indonesia dalam waktu dekat ini. Logika mereka adalah jika kontes Miss World ini lancar, berarti Indonesia aman. “Jelas, ini logika atau cara berpikir yang salah. Seakan-akan kemaksiatan yang dibiarkan itu tanda Indonesia aman-aman saja. Logika itu tak lebih sebuah pelecehan intelektual dan moral. Cara berpikir seperti ini tidak boleh menjadi tradisi logika bagi negara dan masyarakat, ini logika sesat yang dijungkir-balikkan,� ungkap Ustadz Bachtiar Nasir kepada voaislam usai Tabligh Akbar Tolak Miss World di Masjid Al Furqan, DDII, Jakarta, belum lama ini. Begitu juga logika yang dikembangkan seperti ini: Kalau Indonesia aman dan lancar, maka investor akan datang. Jelas, ini logika yang sangat kapitalistik. Logika menyesatkan ini harus dilawan. “Kita sebut saja Thailand yang devisa negaranya diperoleh dari lokasi prostitusi, kemaksiatan, dan miras. Namun, lamalama mereka menyadari, bahwa bencana social yang diderita lebih mahal ongkosnya dari income nagara yang didapat,� ujar Ust Bachtiar. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 125


Secara ekonomi dan bisnis, produk Indonesia yang laku di pasaran, dengan menggandeng even Miss World, sebetulnya juga tidak terlalu signifikan. ”Ini cuma produk kecantikan saja. Barangkali hanya Sari Ayu saja, itu pun tidak sampai mempengaruhi pasar yang besar.” Yang terjadi dari efek diadakan Miss World adalah invasi globalisasi, dan bentuk penjajahan ekonomi Indonesia. Selain kosmetik, sarung Bali menjadi alasan untuk mendongkrak ekonomi Indonesia. “Itu alasan bodoh. Terlalu banyak cara untuk menggunakan media yang lebih murah untuk mempromosikan produk Indonesia dengan cara yang lebih sehat. Juga banyak cara untuk memajukan produk Indonesia tanpa harus menghancurkan moral anak bangsa.Buat apa negara keluarkan triliunan rupiah untuk menyusun kurikum pendidikan karakter, jika akhirnya dirusak oleh event-event seperti ini. “Logika atau cara berpikir yang keliru itu tidak boleh dimiliki oleh para petinggi negara, pengusaha, masyarakat, apalagi tokoh masyarakat dan ulamanya.” Meski Miss World dibalut atau dikemas dengan ketimuran, bagi Bachtiar Nasir, itu Cuma kamuflase saja untuk menipu umat islam Indonesia. Sejak awal, Miss World memiliki konsep dan ideology yang salah. “Ibarat babi yang haram itu dikemas dengan sesuatu yang seolah halal, padahal tetap saja haram. Sudah sangat jelas, Miss World adalah program kaum kapitalis, liberalis, dan para pecinta kemaksiatan,” tandasnya.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 126


Warga Jawa Barat Dukung Gubernur Ahmad Heryawan Pimpin Aksi Tolak Miss World Oleh : Islampos – arrahmah – voa islam

Pegelaran kontes Miss World 2013 tinggal menghitung hari. Sentul Jawa Barat akan menjadi puncak ajang ratu kecantikan yang telah ditolak oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Lantas bagaimana suara warga Jawa Barat? Sejumlah warga yang ditemui Islampos.com mengutarakan ketidaksetujuannya terhadap pelaksanaan Miss World. Satria, misalnya, warga Depok ini mengungkapkan kontes Miss World tidak sejalan dengan kultur masyarakat Jawa Barat yang agamis dan menjaga norma kesopanan. “Jelas-jelas saya sebagai warga Jawa Barat tidak setuju dengan kontes putri-putrian yang nggak bermutu ini,” katanya, Rabu (28/8). Pria yang sehari-hari berjualan ini meminta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) untuk memimpin aksi para warga untuk mendemo kontes Miss World. Dia menilai Aher adalah sosok yang tepat, karena selain seorang gubernur, juga dikenal sebagai seorang Ustadz. “Ayo dong Pak Aher, Anda sebagai pemimpin kami, jangan diam saja melihat kemungkaran di wilayah kita, khususnya Jawa Barat. Bila perlu Pak Aher pimpin kami aksi tolak Miss World. Kalau diam saja, saya sebagai warga betul-betul kecewa,” katanya.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 127


Satria menegaskan tidak betul seorang gubernur tidak memiliki otoritas menolak Miss Wolrd. Aher, katanya, jelas mempunyai wewenang untuk tidak memberi izin, bahkan membubarkan acara itu. Jika Aher bisa memimpin aksi demo dukung Mursi dan tolak kekejaman militer Mesir, kenapa hal sama tidak dilakukan untuk ajang Miss World. “Padahal kontes Miss World jelas-jelas batil seperti yang sudah diputuskan MUI,” ujarnya. Sama halnya dengan Ibnu, warga Jawa Barat asal Garut ini meminta Gubernur dapat menjaga kenyamanan dan ketentraman warga Jawa Barat. Para warga, menurutnya, merasa resah dengan rencana Kontes Miss World 2013 yang menjadikan daerah Jawa Barat sebagai puncak kontes. “Buat apa kita punya pemimpin Ustadz kalau tidak bisa melindungi warganya dari ajang Miss World? Warga Jawa Barat pasti setuju kalau Pak Gubernur memimpin aksi untuk demo tolak Miss World,” sambutnya. Pria yang sehari-hari menjadi karyawan ini menambahkan sahsah saja gubernur memimpin aksi. Itu adalah hak seorang gubernur. Ingat, katanya, Jawa Barat adalah provinsi para ulama dan pesantren. “Jangan sampai Jawa Barat berganti dengan julukan Provinsi maksiat gara-gara pemimpinnya setuju menyediakan tempat kontes pamer aurat,” harapnya. Sementara itu, Mahladi, warga Beji, amat berharap Aher mau berdiri di barisan paling depan untuk memimpin gerakan menolak Miss World. Apalagi ini adalah hajatannya Pusat. Maka selayaknya Pak Gubernur merasa keberatan bila Jawa Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 128


Barat sebagai propinsi yang agamis dijadikan pelaksanaan kontes berbau maksiat seperti itu.

tempat

“Ayo pak Gubernur, pimpin kami menolak Miss World!� dukungnya

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 129


Habib Rizieq : SBY harus tegas Menyikapi Miss World Oleh : news.liputan6.com, voa-islam.com

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersikap tegas dalam menyikapi polemik penyelenggaraan Miss World di Indonesia. Habib mengambil contoh sikap mantan Presiden Soeharto saat ada polemik terkait keikutsertaan Indonesia dalam ajang kontes kecantikan. "Waktu di zaman Pak Harto, ketika ada kelompok yang berniat mengirimkan Putri Indonesia ke Miss World atau Miss Universe, Ibu Min Sugandi saat itu menteri pemberdayaan wanita meminta pertimbangan presiden dulu. Besoknya, Bu Min katakan, bapak (Pak Harto) sampaikan itu bukan budaya kita," ujar Habib Rizieq dikutip dari situs resmi FPI, Minggu (25/8/2013). Habib Rizieq menjelaskan saat itu Presiden Soeharto dengan tegas menyatakan penolakannya karena kontes tersebut tidak sesuai dengan kebudayaan lokal Indonesia. Ketegasan Soeharto saat itu langsung mengakhiri polemik yang ada. "Cuma satu kalimat, itu bukan budaya kita. Langsung berhenti (polemiknya), tidak ada putri Indonesia yang dikirim ke Miss Universe atau Miss World. Mestinya begitu wibawa seorang presiden, tidak usah repot-repot dengan SK, kepres, atau rapat kabinet berkepanjangan, cukup presiden ambil inisiatif dengan tegas bahwa pergelaraan miss world bertentangan dengan Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 130


nilai-nilai norma agama dan kearifan lokal dan budaya kita, batalkan," ujarnya. Ia juga menegaskan FPI akan tetap menolak penyelenggaraan Miss World di Indonesia dan akan terus menyuarakan penolakan tersebut. Ia berharap Presiden SBY dapat bersikap tegas terkait polemik tersebut. "Kita tunggu kewibawaan presiden kita, ketegasannya untuk melarang miss world," tegasnya.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 131


Perti : Tanpa Miss World Indonesia Lebih Aman Oleh : Ainuddin Chalik - hidayatullah.com

Rencana pergelaran Miss World 2013 di Indonesia bulan September mendatang terus menuai penolakan dan kecaman. Kini giliran komponen massa yang tergabung dalam Perti, termasuk ortom wanitanya, yang menyatakan penolakan. Ketua Umum DPP Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Tengku H. Mohammad Faisal Aminn, menegaskan pihaknya menolak keras hajatan yang kali pertama digelar sebagai kontes bikini di Barat itu. "Itu tidak cocok digelar di Indonesia karena bertentangan dengan nilai agama bahkan berlawanan dengan semangat dasar Pancasila," kata Tengku Faizal Aminn kepada hidayatullah.com, Rabu (28/08/2013). Tengku menegaskan, pandangan penyelenggara yang menyatakan digelarnya Miss World di Indonesia sebagai bukti negara ini negara yang aman, adalah alasan yang mengada-ada. "Gak ada urusan soal aman tidak aman. Indonesia itu representasi siapa, sih. Siapa yang punya otoritas menilai aman," imbuhnya seraya bertanya. "Memangnya selama ini Indonesia tidak aman. Yang menjaga keamanan adalah TNI dan Polri, mereka yang berhak menyatakan aman tidak aman, bukan penyelenggara," lanjut dia lantang.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 132


Ia mengingatkan agar jangan bermain api sebab bisa terbakar nanti. Ia mendorong penyelenggara untuk menghormati aspirasi umat Islam yang mayoritas di negeri ini. "Representasi umat Islam adalah MUI. MUI sudah menasihati agar acara ini tak usah digelar, seharusnya ini didengar," tukasnya. Ia melanjutkan, konstitusi negara telah menyematkan semangat penghargaan terhadap moralitas dan etika yang kemudian menjiwai nilai budaya masyarakat Indonesia.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 133


FPI Siap Bubarkan Acara Miss World Apapun Resikonya Oleh : Al Furqan - islampos

SALAH satu poin penting hasil dari Munas FPI yang ketiga pada 24 Agustus lalu adalah peserta Munas sepakat untuk menolak digelarnya ajang Miss World berlangsung di Indonesia dan mendesak pemerintah untuk membatalkan digelarnya ajang pamer aurat tersebut. Habib Rizieq sebagai Imam besar ormas Amar Ma’ruf Nahi Munkar Front Pembela Islam dengan tegas menyatakan bahwa ormas yang ia pimpin menolak dengan keras diselenggarakannya kontes Ratu kecantikan sedunia itu. Menurutnya tidak ada manfaatnya gelaran acara ajang pamer aurat itu diselenggarakan di Indonesia. Dalam orasinya pada acara puncak Munas FPI pada hari Ahad kemarin (25/8/2013) di markas besarnya jalan Petamburan Tanah Abang Jakarta, Habib Rizieq menyinggung adanya upaya pemindahan lokasi ajang Miss World ke wilayah Indonesia yang berpenduduk minoritas Muslim jika gelaran acara itu batal dilakukan di Jakarta dan Bogor karena ada penolakan masyarakat. “Saya ingatkan kepada pemerintah indonesia jangan coba-coba berkilah bahwa yang menolak Miss World hanya daerah yang berpenduduk mayoritas Muslim sehingga kemudian menjadikan Bali yang berpenduduk mayoritas non Muslim, sebagai lokasi digelarnya ajang Miss World. Pemerintah mesti paham bahwa Bali bagian dari Indonesia. Bali bagian dari NKRI, Bali bukan berdiri sendiri. Bali tidak boleh eklusif, kita tidak rela Bali Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 134


hanya menjadi pulau maksiat karena Bali bagian dari NKRI,� tegas Habib Rizieq dalam orasinya di depan ribuan massa FPI. Beliau juga menyerukan kepada seluruh anggota FPI agar di daerah masing-masing menggelar aksi demonstrasi secara massif menolak digelarnya ajang Miss World berlangsung di seluruh wilayah Indonesia. Lebih khusus lagi Habib Rizieq meminta FPI Jawa Timur melakukan pendekatan kepada tokohtokoh di Bali agar mau ikut serta mendukung penolakan ajang Miss World. “Dengan segala apapun yang bisa kita lakukan maka kita wajib bubarkan acara Miss World. Jika pemerintah memaksakan kehendaknya untuk tetap menggelar acara maksiat tersebut, saya siap tanggung jawab dunia akhirat kalau acara Miss World dibubarkan oleh masyarakat dan pemerintah tidak usah kemanakemana mencari provokatornya, ada Habib Rizieq yang siap pasang badan,� tantang beliau.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 135


Pakar HAM : Miss World Langgar HAM Oleh : pizaro - islampos

Pakar Hak Asasi Manusia (HAM) Saharudin Daming menilai ucapan Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution terkait Miss World sudah tepat. Menurut Daming, digelarnya Miss World adalah bentuk pelanggaran HAM. Sebab inti dari HAM adalah penghargaan terhadap matrabat manusia. Untuk sampai pada pemahaman martabat manusia, tentu tidak bisa dilepaskan dari soal moral. “Kalau bicara moral tentu bicara agama. Agama mengajarkan kepada umatnya bahwa baik dan buruk itu adalah bagian dari HAM. Dan, persoalan agama merupakan bagian pokok dari nilai HAM itu sendiri,� katanya saat dihubungi Islampos.com, Rabu (28/8). Mantan Komisioner Komnas HAM periode 2007-2012 ini menegaskan jika ada ajaran agama yang memberikan pemahaman tentang baik dan buruknya sesuatu, maka orang lain harus menghormati. Setiap warga berhak menyampaikan pandangan dalam agamanya terkait suatu masalah. “Jadi pemahaman kita tentang kebebasan beragama jangan hanya pada kebebasan memlih agama, tapi juga kebebasan untuk menyatakan suatu hal bertentangan dengan agama atau tidak,� jelasnya. Dalam Islam, jelas kontes kecantikan yang merendahkan martabat wanita tidak dapat dibenarkan. Maka MUI sudah mengeluarkan fatwa menolak gelaran Miss World. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 136


“Bagi umat Islam di Indonesia , MUI adalah terminal terakhir dari sebuah penetapan fatwa. Karena di MUI adalah tempatnya para cendekiawan muslim yang memiliki kapasitas di bidang keilmuan yang tidak kita ragukan,� tandas Doktor Hukum ini. Jadi jika ada kelompok liberal mengecam pernyataan Manager Nasution, patutlah dipertanyakan. Karena mereka sering kampanyekan kebebasan berpendapat, tapi di sisi lain menghalangi kebebasan bersuara orang lain. “Itu namanya munafik tulen,� tegasnya. Melanggar HAM Pendapat Manejer Nasution ini mendapat pembelaan mantan anggota komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Dr. Saharuddin Daming. Menurut pria berlatar belakang hukum ini, menyatakan pendapar Maneger Nasution yang mengatakan Miss World adalah pelanggaran HAM sudah benar. "Saya dukung sepenuhnya statemen Maneger Nasution itu. Pihak liberal memang selalu sewot ketika ada yang ingin melakukan nahi munkar. Mereka sebenarnya kebablasan menafsirkan kebebasan," kata Saharuddin Daming kepada hidayatullah.com, Rabu (28/08/2013). Menurut Daming, konteks Miss World sudah pasti merupakan bagian dari pelanggaran Hak Asasi Manusia. Ia merujuk pada prinsip bahwa HAM itu dalam rangka mempertinggi harkat dan martabat setiap umat manusia. Persoalannya, lanjut dia, bagaimana menempatkan unsur unsur martabat manusia dalam HAM. Maka unsur yang melekat Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 137


secara asasi adalah apa yang disebut dengan kesucian perempuan untuk bebas dari praktik praktik ekploitasi. "Silahkan lihat Miss World dengan kriteria penilaiannya. Itu pada akhirnya akan berujung pada ekplitasi dan bahkan perendahan martabat," ungkapnya. Sebelumnya, hari Senin, (26/08/2013), Maneger Nasution memberikan pernyataan di beberapa media, termasuk hidayatullah.com, jika perhelatan Miss World 2013 sebaiknya tidak diselenggarakan di Indonesia, karena jika dilakukan di Indonesia, menurut Manejer Nasution, justru melanggar HAM bangsa Indonesia karena HAM dibatasi UU dan susia agama. “Bahwa itu dipandang sebagai kebebasan (bagian dari HAM) kita hormati. Tapi ketika itu diselenggarakan di Indonesia, justru menjadi pelanggaran HAM. Kenapa? Karena kebebasan, sebagi bagian dari HAM, sesuai pasal 28J UUD 45, dibatasi oleh UU, susila, agama,� ujarnya kepada hidayatullah.com, Senin (26/08/2013). Menurut Maneger, bagi masyarakat Indonesia wanita adalah ibu, kehormatan bangsa. Karena itu, kecantikannya bukan untuk dipertontonkan dan diperlombakan. “Budaya kita lekat dengan santun, tata-krama, dan menjunjung tinggi kearifan. Kalau sampai pemerintah mengizinkan lembaga kontes kecantikan dunia menyelenggarakan perheletan Miss World di Indonesia, ini jelas melampaui keadaban kita sebagai bangsa,� tambah Ketua Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama MUI Pusat ini.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 138


Muslimah HTI Kunjungi MNC Group Oleh : islampos – arrahmahcom

JAKARTA (Arrahmah.com) – Meski dikabarkan tidak ada kontes bikini pada final Miss World di Bogor pada September mendatang, namun Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia tetap menolak pelaksanaan pemilihan ratu sejagat itu. Rombongan Muslimah HTI yaitu, Iffah Ainur Rochmah (Jurubicara MHTI), Nanik Wijayanti (DPP MHTI), Yusriana (DPP MHTI), Zulia Ilmawati (Muslimah Media Center MHTI), Nindira (Sekretaris Jurubicara MHTI) dan Rina Rahmalia (Muslimah Media Center MHTI) melakukan kunjungan ke MNCTV, Kamis (20/6/2013). Perwakilan MHTI diterima oleh Hasan Bisri BFC (Produser), Syaifudin Kurdi (Progaming), Gito (Kepala Internal Sensor), Danang Haris (Bagian Sekretari), Eni (Bagian Sekretari) dan Nattan Sembiring (Bagian Produksi). Dalam sambutannya Syaifudin Kurdi menyampaikan secara individu mengapresiasi atas terselenggaranya Muktamar Khilafah oleh HTI dengan tema “Perubahan Dunia Menuju Khilafah”. Menurutnya mewujudkan Khilafah adalah visi yang luar biasa apalagi dalam kondisi saat ini di mana umat Islam terpecah belah dalam berbagai kepentingan dan golongan. Dalam kunjungannya ke MNCTV yang merupakan bagian dari MNC Grup, Muslimah HTI melalui Jurubicaranya, Iffah Ainur Rochmah menyampaikan penolakan terkait rencana pelaksanaan Miss World yang akan ditanyangkan oleh salah satu stasiun televisi dari MNC Grup tersebut. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 139


“Konsep 3 B yang selama ini didengungkan yaitu Beauty, Behavior dan Brain sesungguhnya tak lebih dari Body Body Body,” tandas Iffah di hadapan tuan rumah MNCTV di Jakarta, Kamis, (20/06/2013). Iffah menyatakan, sebagai organisasi yang memiliki komitmen kuat untuk menyampaikan yang hak dan menolak segala bentuk kemungkaran. Maka, Muslimah HTI sebagai bagian dari masyarakat tegas menolak pelaksanaan Miss World 2013 ini. Kontes semacam ini, kata Iffah, telah bertentangan dengan budaya ketimuran, apalagi bila merujuk Islam tentu sangat bertentangan. “Dan penolakan terkait ajang ini telah datang dari berbagai tokoh umat, ormas dan umat secara umum,” tambahnya. Selain nasihat bahwa media harus menjadi tontonan yang tidak saja memberi tuntunan tapi juga harus mencerdaskan, Muslimah HTI juga mengapresiasi MNCTV yang telah menayangkan film Omar pada bulan Ramadhan yang bisa menjadi alternatif tontonan di tengah maraknya tayangan yang tidak mendidik.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 140


Taruna Muslim : Kami Menolak dan Bertekad Menggagalkan Miss World Oleh : Islampos – Lesehan syariah

Lesehan Syariah - Ketua Umum Taruna Muslim Indonesia Alfian Tanjung mengingatkan ormas dan umat Islam untuk tidak kehabisan nafas dalam melawan kontes Miss World. Dosen pendidikan ini menilai ajang ratu kecantikan tersebut sebuah kemunkaran karena menjadikan aurat perempuan sebagai tontonan. “Kami menolak dan bertekad untuk menggagalkan kontes Miss World,” tegasnya dalam jumpa pers di Kantor Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Jakarta, Kamis (29/8). Pria yang senantiasa memakai kopiah hitam ini menegaskan penolakan terhadap Miss World adalah tuntutan akidah dan ideologis untuk tidak berkompromi dengan segala bentuk kemaksiatan. “Kontes ini adalah pintu masuk dari eksistensi Harry Tanoe dalam merusak umat Islam. Kita akan tolak dan lawan,” tekadnya yang pernah sukses mengusir Lady Gaga. Mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia ini menghimbau agar umat Islam segera melakukan konsolidasi secara cepat dan massif. “Karena Miss World ini percikan kecil dari peperangan budaya,” tegasnya.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 141


Puluhan Ribu Laskar Ormas Islam Jabar Siap Turun Bubarkan Miss World Oleh : Arrahmah

Rencana kontes kecantikan Miss World 2013 yang akan diselenggarakan selama September di Indonesia, di antaranya puncak acara di Sentul International Convention Center Bogor, Jabar, terus mendapatkan penolakan dari masyarakat. Ormas Islam Jawa Barat dengan puluhan ribu laskarnya siap turun. Mereka akan mengerahkan massa besar-besaran untuk membubarkan ajang maksiat yang dilegalkan itu. Kali ini, ormas Islam Jawa Barat yang terdiri dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jabar, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jabar, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jabar, Syarikat Islam (SI) Jabar, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Jabar, Mat’la Anwar, berkumpul, Jumat (30/8/2013). “Penolakan tidak sekadar dengan ucapan lisan saja, tidak bisa kalau hanya dengan ucapan, tapi juga gerakan. Oleh karena itu apabila mereka (panitia miss world, red) memaksakan, maka umat Islam juga akan memaksakan,” tegas Mursalin Dahlan, Pimpinan Muhammadiyah Jabar. Ia mengingatkan bahwa dengan gerakan, rezim orde baru bisa tumbang. “Kalau tetap ada, ya sudah kita lawan…Kita, Muhammadiyah siap mendukung perlawanan. Risikonya tentu ada tindakan dari penguasa, harus dipahami… kalau mau enaknya aja, jadi penikmat saja, di rumah. Kita siap pergi ke lokasi,” tegas Mursalin.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 142


Selain Muhammadiyah Jabar, Majelis Mujahidin Jabar siap juga mengerahkan puluhan ribu laskar di Jawa Barat untuk menolak Miss World 2013. “Puluhan ribu laskar siap turun jika pemerintah tetap mengizinkan Miss World,” kata Abdul Barri, pimpinan MMI Jabar. “Kita siap mengerahkan massa untuk menolak Miss World, karena itu budaya barat yang merusak, Semestinya kan pemerintah mencabut, atau menolak. Intinya kita menolak. Menolak itu tidak hanya lewat bicara. Menolak itu bisa dengan aksi,” tambahnya. Ormas Islam Jabar akan menggelar aksi awal penolakan Miss World pada Rabu (4/9/2013) dengan melakukan longmarch menuju Gedung Sate, Bandung. “Kami mendesak pemerintah mencabut izin penyelenggaraan Miwss World di Indonesia dan mengganti mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan eksploitasi perempuan dalam bentuk apapun di negeri ini,” pungkas M. Riyan, Ketua DPD HTI Jabar. (lesus/Alhikmah) (samir/salampost/arrahmah.com)Sabtu, 24 Syawwal 1434 H / 31 Agustus 2013

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 143


Tak Ada Lagi Alasan Terima Miss World Sebanyak lebih dari 130 kontestan dari berbagai negara di dunia akan menghadiri acara ini. Ajang kontes kecantikan dunia ini rencananya akan diselenggarakan di beberapa kota. Untuk karantina peserta dilaksanakan di Nusa Dua, Bali. Sedangkan puncak acara, yaitu malam penobatan, digelar di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jabar, 28 September 2013. Artinya, untuk pertama kalinya, Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia akan mencatatkan dirinya sebagai negara penyelenggara kontes kecantikan Miss World yang salah satunya mengambil tempat di Bogor, sebuah kota yang bersemboyankan “Tegar Beriman� dengan jumlah penduduk muslim sebanyak 89,7%. Dalam ajang Miss World ke-63 nanti, Indonesia diwakili oleh pemenang Miss Indonesia 2013, Vania Larissa. Sedikit menengok ke tahun 1951 di Inggris, di mana kontes ini pertama kali disebut sebagai “Bikini Contest Festival� yang hanya mendasarkan penilaian pada fisik (beauty). Kemudian kontes ini disebut sebagai Miss World oleh media. Dan pada 1980, kontes ini mereposisi dirinya dengan slogan Beauty With a Purpose (kecantikan dengan tujuan) dengan tambahan tes intelijen dan tes kepribadian, sebagai upaya agar kontes ini bisa diterima banyak kalangan. Meskipun demikian, sejak kelahirannya sampai sekarang dan bahkan di kota kelahirannya sendiri, kontes ini terus menuai penolakan. Disebutkan dalam situshttp://www.bbc.co.uk (5 Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 144


November 2011), dalam rangka menyambut kontes Miss World ke-60 di London tahun 2011, sekelompok feminis menggalang demonstrasi menentang acara tersebut. Sebuah pernyataan di situs "London Feminist Network" menyatakan, "Tidak ada tempat untuk kompetisi ini!" (The competition has no place in London in 2011). Sekali lagi, Tolak Miss World Pertama, bahwasanya Islam sangat memuliakan perempuan dengan mewajibkan perempuan untuk menutup auratnya (QS. An Nur 31 ) dan haram bertabarruj, perempuan cantik dalam pandangan Islam adalah yang paling bertakwa disisi Allah (QS. Al Hujurat 13). Bukan dinilai dari kemolekan dan kecantikan tubuh yang dalam kontes Miss World hal ini adalah termasuk kategori penilaian. Kedua, Miss World semakin meliberalkan Indonesia dan dunia. Dalam percaturan global, Indonesia yang merupakan negara Muslim terbesar di dunia, yang telah menjadi center opinion bahkan menjadi kiblat bagi negara-negara berpenduduk Muslim lainnya di dunia. Indonesia tercatat enam kali mengikuti Miss World, namun belum pernah menang satu kali pun. Ketika Indonesia bersedia menjadi tuan rumah ajang Miss World, maka akan meneguhkan opini bahwa Islam tidak mempermasalahkan perempuan menjadi bagian kontes kecantikan demi meraih popularitas dan materi. Bahkan baru di soundingkan diadakan di Indonesia sudah menaikkan jumlah peserta menjadi 130 peserta, sedangkan pada Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 145


pelaksanaan tahun lalu hanya 116 peserta. Brunei yang tidak pernah ikut, tahun ini pun ikut mendaftar. Ketiga, adanya dusta konsep 3B Miss World tetap mengunggulkan kriteria fisik (beauty) meskipun disyaratkan juga 3B (brain, beauty, behavior) pada tiap-tiap kontestan. Terhadap orang yang menyatakan bahwa yang dinilai dalam kontes kecantikan bukan hanya kecantikannya, tetapi juga otaknya, sikapnya dan keberaniannya, Daoed Joesoef -mantan staf pengajar di UI yang juga mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan- menyatakan bahwa semua itu hanya embel-embel guna menutupi kriteria kecantikan yang tetap diunggulkan, beliau mengatakan “sepintar apapun, kalau tidak cantik tidak dipilih’ (Majalah Hidayatullah, Juli 2013). Keempat, Tidak ada manfaat untuk Indonesia acara seperti ini. Jikalau motif penyelenggaraan adanya Miss World ini adalah untuk meningkatkan pariwisata dan citra Indonesia di dunia Internasional maka ini adalah alasan yang konyol dan mengadaada. Karena adanya Miss World justru ingin menarik wisatawan dengan keindahan perempuan. Bukan Indonesia dengan daya tarik alamnya. Kelima, kapitalisasi kemaksiatan, kapitalisme yang memandang semua hal Dari aspek mendatangkan keuntungan. Tanpa peduli apa bahaya-mudharatnya bagi masyarakat. Tidak ada ukuran halal-haramnya. Yang ada hanya keuntungan materi. Perempuan yang semestinya dihormati pun dikorbankan untuk menghasilkan pundi-pundi uang sebanyak mungkin. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 146


Kapitalisme telah menempatkan perempuan seperti barang yang bisa dieksploitasi kecantikannya demi kepentingan bisnis. Berbagai pihak Telah banyak penolakan dari berbagai pihak terhadap rencana penyelenggaraan acaraMiss World di Indonesia pada pertengahan 2013 nanti. Di antaranya dari Ketua Divisi Pendidikan dan Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Andy Yentriani. Ia berpendapat bahwa, “Tidak adil apabila kecantikan itu menjadi ajang untuk dipertandingkan. Berbeda dengan misalnya kompetisi fisika. Disitu ada proses dimana pesertanya dituntut untuk meningkatkan kemampuannya� (portalKBR.com, 9 Mei 2013). Dan yang paling kencang, tentusaja penolakan dari berbagai elemen Islam. Mulai dari MUI Pusat dan yang baru saja melakukan Munas yakni FPI. Sebelumnya, dalam acara milad ke-13 Keluarga Muslim Bogor (KMB), Sabtu (06 April 2013), sejumlah elemen Islam di antaranya MUI Kota/Kab Bogor, Forum Umat Islam Bogor, Keluarga Muslim Bogor, DDI Bogor, Persis Bogor, HTI Bogor, FPI Bogor, Muhammadiyah Bogor, Garis Bogor, Hasmi Bogor, HMI Bogor, Palang Merah Bogor, IKPM Bogor, Fos Armi Bogor, Khairu Ummah, Majelis Abu Hanifah, BKSPPI Bogor, Angkatan Muda Siliwangi Bogor, LSM BMDI, Forkami, Aisyiyah, NU, Persis, dan dari kalangan partai seperti PPP, PBB, PAN, serta Ormas-ormas Islam sepakat menolak. Mereka menandatangani pernyataan menolak gelaran acara yang akan disaksikan publik dunia itu. Dengan alasan bahwa ajang tersebut buka-bukaan aurat yang nyata-nyata merendahkan harkat dan martabat perempuan. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 147


Dengan penolakan berbegai eleman terhadap penyelenggaraan Miss World di Indonesia, maka sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk memperhatikan semua hal tersebut di atas, dan kemudian membatalkannya. Sungguh menyedihkan, jika kasus-kasus seperti ini dianggap angin lalu oleh pemerintah, khususnya Presiden SBY. Akan lebih mulia jika umat mengenang masa akhir jabatan kepresidenan SBY dengan melakukan amal-amal terpuji, di antaranya melarang acara ini. Tolak Miss World, Mahasiswa Indonesia di Mesir Kairo (SI Online) - Mahasiswi Indonesia yang berada di Mesir ikut menolak kontes maksiat Miss World 2013 yang saat ini sedang berlangsung di Bali. Menurut mereka kontes Miss World adalah sebuah kemunkaran. “Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali untuk menolak kemungkaran, terlambat memang sebuah kekurangan, tapi tidak sama sekali itu kesalahan yang lebih fatal,” tutur Ketua PII Wati Perwakilan (Pwk) Mesir, Masdariyah saat membawakan sambutan di acara seminar umum gagasan PII Wati Mesir yang bertemakan “Propaganda Miss World Mengikis Karakter Anak Bangsa” yang berlangsung Rabu sore (11/9/2013) di Aula Pasanggrahan KPMJB, Kairo, Mesir. PII Wati bekerjasama dengan beberapa organisasi keputrian mahasiswi Indonesia yang ada di Mesir, yaitu WIHDAH-PPMI, Keputrian KPMJB Jawa Barat dan keputrian KMM Sumatera Barat.

Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 148


Meski sebagian kalangan menilai seminar ini sudah terlambat mengingat acara Miss World sudah berlangsung sejak beberapa hari yang lalu, namun acara tersebut tetap mendapatkan apresiasi besar, terbukti dari antusiasme para peserta yang datang dan memenuhi Aula Pasangrahan KPMJB tempat berlangsungnya acara. Panitia pelaksana berhasil menghadirkan dua narasumber sekaligus. Diawali oleh Ibu Dahlia Kusuma Dewi, S. Sos. MIA (Sekretaris II Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kairo) yang mengupas habis tentang plus-minus ajang Miss World untuk negara dan pengaruhnya terhadap karakter Indonesia yang ketimuran. Kemudian dilanjutkan oleh narasumber kedua, Ustadzah Hayati Fashihah Lubis, Lc. Dipl. (Mahasiswi Program Pasca Sarjana Fak. Syariah Islamiyah Jurusan Ushul Fiqh) yang pada kesempatan kali ini, beliau mengajak hadirin mengkaji sedalamMiss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 149


dalamnya tentang Miss World itu sendiri jika dipandang menurut kaca mata syari’ah. “Sudah jelas hukumnya mengumbar aurat itu tidak dibenarkan dalam Islam, dan sepanjang sejarah ajang ini tidak pernah lepas dari yang namanya buka-bukaan. Adapun jika dilihat dari keuntungan untuk negara, kita juga sama-sama mengetahui, keuntungan yang didapatkan dari cara yang tidak benar itu adalah haram,” papar Ustadzah Fasihah Lubis. “Terlepas dari keuntungan-keuntungannya, tetap saja ajang ini mencederai karakter negara kita yang ketimuran. Juga yang mayoritas penduduknya penganut agama Islam. Saya yakin setelah melihat banyaknya protes keras dari berbagai elemen masyarakat, pemerintah akan berpikir ulang untuk mengadakan ajang yang serupa”, lanjutnya. Acara ditutup dengan pembacaan surat pernyataan sikap penolakan keras dari segenap pelajar putri Indonesia di Mesir terhadap ajang obral aurat tersebut oleh ketua WIHDAH-PPMI (organisasi induk keputrian di Mesir) masa bakti 2013-2014; Ketua PII Wati Mesir, Ketua Keputrian KPMJB dan Ketua Keputrian KMM yang diiringi pekikan takbir para peserta. “Saya mengapresiasi sebesar-besarnya acara ini, sejatinya sebagai muslimah kita sudah pasti menolak, tapi seminar ini merupakan wasilah untuk kita menyampaikan kepada ummat, bahwa kami dengan tegas juga menolak ajang tersebut dan sebagai bukti akan tingginya daya kritis kita sebagai mahasiswa yang notabenenya penuntut ilmu agama terhadap hal-hal yang bertentangan dengan syari’at. Serta bentuk kepedulian kita kepada negeri tercinta walau kita sedang tidak di Indonesia”, tutur Yeni Riska, ketua Keputrian KMM Sumatera Barat kepada PII Wati selaku penyelenggara sesaat setelah acara ditutup. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 150


Doa Untuk Negeri Ya Allah Ya Rabbi Aku bersimpuh berserah diri Mohon perkenan-Mu Ya Rabbi Trimalah curahan hati kami Ini tentang masa depan negeri Dan anak cucu kami Ya Allah, Ampuni kami Salah dan lemah kami Tak kuasa jaga negeri Amanah para wali Sang Kuasa opini semau hati Rampas pikiran anak negeri Ya Rabbana, Rabbal-Izzati Di sini kata taqwa pun dikorupsi Pentas maksiat jelas sekali Dikata mulia dilindungi alat negeri Dan, nasehat ikhlas pewaris nabi Dicaci maki, sirna oleh kicau selebriti Ya Allah, Ya Rabbal ‘alamin Pak Lubis kata, munafik ciri utama kami Di sekolah, anak wajib menyanyi Bangun jiwa insani, lalu jasmani Tapi, semenit sekali, jiwa murni dicemari Emensi Tubuh seksi lebih bernilai dari akal dan hati nurani Ya Rabbi, Tuhan Yang Maha Suci Kami bukan hipokrit, kami tidak munafik Undang-undang Pendidikan Negeri ini Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 151


Wajibkan iman, taqwa, dan akhlak tinggi Tapi, kuasa negeri restui kontes jual diri Tiada malu lagi lecehkan firman-Mu Yang Abadi Ya Allah, Ya Kariim Kami pahami ayat-ayat-Mu Yang Suci Iblis terlaknat jangan ikuti Tapi, Kontes Maksiat kini diapresiasi Menantang aturan-Mu dinilai prestasi Tradisi jahili dihormat budaya tinggi Ya Allah penguasa langit dan bumi Utusan-Mu telah perintah kami Bila sang mungkar nyata sekali Haram berdiam diri Hentikan tipu daya syaithani Guna kuasa, kata, dan hati Ya Rabbi, Ya Mujibas Saailin Kami mengerti, Engkau uji kami Dengan tipudaya musuh Nabi Syaitan jin dan jenis insani Tipu manusia di alam fikri Pentas ala hayawani dipuji, bahkan disembahyangi Ya Allah, Ya Rabbal alamiin Saat rasio anak negeri dikebiri Kuasa politik pupus nyali Mucikari bodi seksi lebih dihormati Tebar syahwat dan ilusi keji Hanya doa senjata kami Ya Allah, Ya Rahman Ya Rahiim Kasihani kami dan negeri ini Lindungi umat dan generasi nanti Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 152


Turunkan kuasa-Mu Ya Rabbi Dulu, doa dan kepasrahan kakek Sang Nabi Hentikan angkara Abrahah, kafir tak tahu diri Allahumma arinal haqqa haqqan warzuqnat-tibaa’a Wa-arinal-baathila baathilan war-zuqnaj-tinaaba Ya Allah, tunjukkan yang benar itu benar pada kami Mohon beri kami, kemampuan tuk mengikuti Dan kami mohon pada-Mu, Ya Ilahi Rabbi Tunjukkan yang bathil itu bathil Beri kami kekuatan tuk menjauhi Ya Allah, Ya Rabbi Hanya doa itu mampu kami Kami berserah diri akan nasib negeri ini Pada kasih-Mu Yang tak Terbatasi Ampuni kami, sayangi kami, tolonglah kami Wan-shurnaa ‘alal-qawmil kafiiriin Doa dan salam untuk Sang Nabi panutan kami Juga keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang sejati Kami tak kan khianati amanah risalah Makhsyari Sampaikan kebenaran Tauhidi Tuk insan yang mau mengerti dan guna hati nurani Hanya Padamu Ya Rabbi, kami berserah diri Kami memohon dengan setulus hati Kasihanilah kami, Kabulkanlah doa kami Amin Ya Rabbal Alamin.. Amin Ya Mujibas Saailin Depok, 23 September 2013/Dr. Adian Husaini. Miss World, Musibah Bagi Bangsa Indonesia 153


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.