28
Halaman
Minggu @ MIdotcom Harian Umum Media Indonesia
Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)
27 OKTOBER 2013 | NO.11883 | TAHUN XLIV
KONSERVASI SATWA JAGA STABILITAS HAYATI
UBANG MASIH HATI-HATI DI SPANYOL
SETITIK NILA DI FILM STEVE JOBS
Kebijakan Pemprov DKI diharapkan menjadi penguatan program pelestarian satwa liar dan diikuti oleh pemerintah daerah lain.
Pereli Indonesia Subhan ‘Ubang’ Aksa sementara berada pada posisi kelima hingga special stage 6 pada hari pertama dan kedua RACC Rally de Espana.
Sutradara Joshua Michael Stern menghadirkan drama biografi pendiri Apple itu. Namun, banyak sisi yang dianggap tak relevan dengan realitas.
Umum, Hlm 4
Olahraga, Hlm 9
Hiburan, Hlm 22
MI/RAMDANI
IMPOR MODEL: Para model mancanegara berjalan
Staf Presiden Cicipi Bansos Papua Warga di Bumi Cendrawasih mengecam penyaluran dana bansos yang menyimpang dari peruntukan.
Dana bansos juga diterima panitia Natal dan tahun baru sebanyak Rp3,29 miliar lewat Sekda Papua. Total ada 584 item temuan yang belum dapat dipertanggungjawabkan sebanyak Rp110 miliar lebih. Warga di Bumi Cendrawasih pun mengecam penyaluran dana bansos yang me-
MARCEL KELEN
B
ADAN Pemeriksa Keuangan menemukan penyimpangan penyaluran dana bantuan sosial (bansos) Papua pada 2012 senilai Rp200 miliar lebih. Selain ke anggota DPR Papua, dana tersebut juga mengalir ke Kodam, Polda, hingga Staf Khusus Presiden bidang Otonomi Daerah Velix Wanggai. Penyimpangan itu tercantum dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Papua Tahun 2012 atas kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang diperoleh Media Indonesia kemarin. Isinya, dana bansos dari pos Sekretariat Daerah (Setda) Papua tak cuma diterima anggota DPR Papua seperti yang ramai diwartakan sebelumnya, tetapi juga dinikmati sejumlah pejabat, mantan pejabat, yayasan, hingga lembaga. Penerima bansos Papua sebagaimana temuan BPK itu, antara lain, Kodam XVII Cendrawasih, Polda Papua, Pomal, KNPI Papua, pejabat, dan mantan pejabat di Papua. Rincian bansos untuk program, operasional, dan kegiatan khusus pada organisasi, terdapat 114 temuan di antaranya diterima pihak gereja dan KNPI Papua, dengan total Rp47,7 miliar lebih. Bansos untuk urusan lain ada 387 item temuan senilai Rp42 miliar lebih yang antara lain diterima anggota DPR Papua. Ada pula kategori bansos yang belum dapat dipertanggungjawabkan. Di antara mereka yang menerima ialah mantan Wakil Gubernur Papua Alex Hesegem Rp175 juta untuk berobat ke Singapura, A Sumule Rp300 juta untuk penelitian, dan Velix Wanggai Rp200 juta untuk biaya pencetakan buku.
nyimpang dari peruntukan tersebut. Steve Waramori, praktisi hukum, menilai kasus itu merupakan pelanggaran besar terhadap hak rakyat. “Dana bansos itu ialah hak rakyat kecil. Sangat keterlaluan anggota dewan dan para pejabat yang semua kehidupannya sudah dibiayai negara ternyata masih mengambil dana bansos,” cetusnya.
Rawan
Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Tanggapan Anda bisa diakses di metrotvnews.com
Velix Wanggai mengaku belum tahu namanya disebut sebagai penerima dana bansos Papua. ”Saya belum menerima informasi itu, nanti saya cek, ya,” ujarnya via pesan singkat, kemarin. Kepala Penerangan Daerah Militer XVII Cendrawasih Kolonel (Inf ) Lismer Lumban Siantar juga mengaku tidak tahu adanya dana bansos yang mengalir ke kodam. “Saya malah tahu dari Anda kalau ada aliran dana.’’ Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie membantah Polda Papua menerima dana bansos. Menurutnya, anggota Polri tidak diperkenankan menerima dana dari pihak mana pun termasuk bantuan sosial. ‘’Boleh menerima dana yang bersifat hibah dan harus dilengkapi dengan berita acara penerimaan anggaran. Itu pun tidak untuk pribadi, tetapi harus digunakan untuk kegiatan di kepolisian,” tegasnya. Secara terpisah, peneliti Pusat Kajian Antikorupsi UGM Hifdzil Alim mengungkapkan dana bansos memang rawan diselewengkan karena pengawasannya sangat sulit. Penyalahgunaan dana seperti yang terjadi di Papua tersebut merupakan modus korupsi dan harus diusut tuntas. ‘’Modus seperti itu juga terjadi di daerah lain,’’ ucapnya. (Mad/FU/X-8)
mengikuti perancang busana Vinora (kiri) untuk pergelaran Jakarta Fashion Week 2014 di Jakarta, Kamis (24/10). Mereka yang berasal dari Uzbekistan, Brasil, Rusia, Ceko, dan Ukraina itu mendapat bayaran yang cukup tinggi.
Geliat Model Asing
D
UA belas perempuan, yang seluruhnya berhidung mancung dan kebanyakan berambut pirang, mengelilingi desainer Vinora Ng. Kamis (24/10) itu mereka akan memperagakan busana sang desainer di pergelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2014, di Jakarta. Selusin model asing itu menjadi bagian dari total 184 model asing yang berlenggok di JFW 2014. Memang, jumlah mereka masih kalah dari jumlah model lokal yang tampil di ajang yang mencapai tahun keenam itu. Model lokal mencapai 203 orang. Di peragaan tren 2014 dari Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), minggu sebelumnya, sosok-sosok ‘impor’ juga banyak wara-wiri. Begitu juga di katalog-katalog busana para desainer dan di halaman majalah. Banyaknya permintaan pun membuat para agensi model berburu ke berbagai penjuru dunia. Brasil dan Rusia menjadi negara terbesar penyuplai model asing di Indonesia. Di Tanah Air, para model asing bisa dibilang mendapat tempat istimewa ketimbang model lokal. Di JFW 2014, bayaran terendah model asing tiga kali lipat lebih tinggi daripada bayaran terendah model lokal. Bukan hanya karier modeling, beberapa model asing juga menjadi selebritas baru negeri ini, seperti Katya Talanova yang sempat menjadi presenter acara televisi Wara-Wiri, atau model Sharlotta Senk dan Ilmira Usmanova. Selain itu, banyak model asing lainnya menggunakan Indonesia sebagai batu loncatan ke negara lain. Apa pun tujuannya, Indonesia telah menjadi pelabuhan yang nyaman bagi kehadiran model asing. Semoga saja permintaan akan model asing ini tidak lalu meminggirkan keberadaan model lokal. (Sky/M-4)
JEDA HALAMAN 6
marcel@mediaindonesia.com
Disangka Mencuci Uang, Aset Akil Harus Segera Disita KOMISI Pemberantasan Korupsi akhirnya menjerat Ketua nonaktif Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dengan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU). Langkah itu disambut baik oleh pegiat antikorupsi. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, kemarin, penggunaan pasal TPPU terhadap Akil diputuskan setelah dilakukan gelar perkara beberapa hari lalu. Sebelumnya Akil menjadi tersangka dalam kasus suap terkait sengketa pemilu kada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan Kabupaten Lebak, Banten. “Forum ekspose di KPK setuju untuk meningkatkan sprindik (surat perintah penyidikan) TPPU atas tersangka AM,” kata Bambang. Dalam ekspose itu, imbuhnya, diputuskan bekas Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Golkar tersebut disangkakan melanggar Pasal 3 UU No 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo Pasal 65 ayat (1) KUHP. Hukumannya, maksimal 20
Yes, benar. Klop, KPK aktif menerapkan (Undang-Undang TPPU). Ada data, ada TPPU.’’ Busyro Muqoddas Wakil Ketua KPK tahun dan denda Rp10 miliar. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas membenarkan Akil dijerat dengan pasal TPPU. “Yes, benar. Klop, KPK aktif menerapkan (Undang-Undang TPPU). Ada data, ada TPPU,” katanya melalui pesan singkat. KPK selanjutnya akan menyita sejumlah aset dan rekening Akil yang semula berstatus diblokir. Setidaknya uang senilai Rp2,7 miliar, surat berharga senilai Rp2 miliar, dan tiga mobil mewah milik Akil sudah disita KPK. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan KPK juga menemukan transaksi
mencurigakan yang mengalir ke CV Ratu Samagat milik istri Akil, Ratu Rita, di Pontianak, mencapai Rp100 miliar. Ahli hukum pencucian uang, Yenti Garnasih, mendukung penerapan TPPU untuk Akil. Ia mendorong KPK segera menyita aset Akil dan keluarganya jika memang ada keterkaitan dengan pencucian uang. Menurut Yenti, KPK harus terus menggunakan pasal TPPU dalam menjerat tersangka korupsi karena pasal itu ampuh untuk memiskinkan koruptor dan mengembalikan kerugian negara. ‘’KPK jangan ragu. Jerat juga tersangka lainnya dengan pasal itu. TPPU juga pas untuk Anas Urbaningrum (tersangka gratifikasi proyek Hambalang),’’ tegasnya. Selain Akil, dalam kasus suap sengketa Pemilu Kada Gunung Mas, KPK menetapkan pula anggota DPR dari Partai Golkar Chairun Nisa sebagai tersangka. Untuk pemilu kada Lebak ada nama Tubagus Chaeri Wardana yang merupakan adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. (FU/X-8)
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
HANG ON TIGHT!
2.5 liter DOHC turbocharged engine | 305 bhp at 6,000 rpm | 290 Nm at 4,000rpm | 0 - 100km/h in 4.9 sec | Brembo performance brake system
5-years or 100,000km free labour service l Terms and conditions apply l Specifications subject to change Informasi showroom terdekat hubungi 021 723 8999
SELEKTA
2
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
Partai Demokrat Kibarkan
Bendera Perang ANGGOTA Dewan Pembina Partai Demokrat Dede Yusuf mengatakan proses pembusukan oleh pihak luar terhadap partainya harus diperangi dan dilawan secara bersama-sama oleh seluruh kader. “Memang sepertinya ada proses pembusukan kepada Partai Demokrat. Ya, ini adalah perang. Ketika perang, itu berarti sesuatu yang sudah harus dilakukan,” kata Dede di sela-sela acara Temu Kader dan Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-12 Partai Demokrat di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, kemarin. Menurut Dede, upaya pembusukan Partai Demokrat itu dirasakan para kader, termasuk ketika salah seorang kader maju dalam pertarungan pemilihan umum kepala daerah (pemilu kada). Ia juga berpesan kepada para kader, meski memerangi pembusukan, mereka harus tetap menyikapinya secara bijak dan hati-hati. “Kader tidak boleh terbawa oleh lawan-lawan politik karena tentunya ada cara-cara yang baik dan bijak,” kata Dede. Sementara itu dalam menyikapi per nyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang menyebut selama 2,5 tahun ter-
akhir partainya telah dihabisi lawan-lawan politik mereka, Dede menilai itu sebagai suatu kewajaran. “Mungkin Saudara-Saudara bisa menangkap pesan yang disampaikan ketua umum. Saya pikir itu suatu hal yang wajar karena kami lihat memang sepertinya ada proses pembusukan kepada Partai Demokrat,” tuturnya. Sebelumnya, dalam kata sambutan, Yudhoyono mengatakan partainya telah dihabisi lawan-lawan politik, termasuk oleh media massa. “Selama 2,5 tahun kita dihabisi partai politik lain, termasuk oleh media,” kata Yudhoyono. Ia lantas beretorika bukan hanya Partai Demokrat yang dilanda kasus korupsi. “Apakah hanya Demokrat yang kadernya korupsi? Apakah pihak lain tidak? Kenapa kalau Demokrat yang melakukannya, dihabisi penuh? Apakah sikap tebang pilih itu baik?” tanyanya. Saat ini Partai Demokrat tengah diterpa sejumlah kasus korupsi yang melibatkan para kader hingga pengurus, seperti mantan Bendahara Umum M Nazaruddin, mantan anggota DPR Angelina Sondakh, mantan Menpora Andi Alifian Mallarangeng, dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. (Ant/Mad/P-1)
Selama 2,5 tahun Partai Demokrat merasa telah dihabisi oleh lawan politik.
ANTARA/SEPTIANDA PERDANA
DEBU SINABUNG: Sejumlah siswa menutup hidung saat pulang sekolah, di Desa Sukanalu, Namanteran, Karo, Sumatra Utara, kemarin. Erupsi Gunung Sinabung pada Jumat (25/10) malam membuat sejumlah desa diselimuti debu vulkanis. Warga yang beraktivitas di luar rumah disarankan menggunakan masker untuk menjaga kesehatan.
Kisruh DPT Ganggu Pemilu
Postur APBN 2014 Hambat Target Pertumbuhan
Seakan tak pernah belajar dari kesalahan, untuk ketiga kalinya persiapan pemilu menghadapi kendala yang sama, yakni DPT.
POSTUR Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014 dinilai tidak ekspansif terhadap perekonomian. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi sulit mencapai target 6% dan diperkirakan hanya berkutat di kisaran 5,7%-5,8%. Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti memaparkan gangguan itu terlihat dari besaran defisit anggaran (defisit fiskal) yang ditetapkan Rp175 triliun, atau 1,69% lebih rendah dari 2013 sebesar Rp224,2 triliun. “Besaran defisit yang lebih rendah ini menandakan pemerintah tidak ekspansif di tahun depan,” tutur Destry saat dihubungi, kemarin. Dengan pengeluaran mayoritas untuk gaji pegawai, bayar utang dan beban bunga serta belanja barang, belanja modal terutama sektor infrastruktur tumbuh di bawah 5%, sekitar Rp200 miliar. “Padahal belanja infrastruktur seperti pelabuhan, perbaikan jalan, dan dermaga memberi efek ganda terhadap perekonomian.” Penurunan alokasi bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) juga akan memengaruhi tingkat daya beli masyarakat.
EMIR CHAIRULLAH
B
URUKNYA kualitas daftar pemilih tetap (DPT) diyakini akan memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap proses Pemilu 2014. Menurut Direktur Eksekutif Political Literacy Institute Gun Gun Heryanto, bukan tak mungkin partisipasi masyarakat akan rendah dalam pemilu mendatang karena sejak awal mereka sudah tidak percaya pada proses persiapannya. “Apabila persoalan DPT ini berlarutlarut, belum termasuk tokoh yang dipilih dalam pencapresan, pemilih yang mau ke bilik suara bakal menurun ke 65% saja,” kata Gun Gun dalam diskusi Pesta Demokrasi 2014 untuk Indonesia Lebih Baik, kemarin. Ia menjelaskan DPT menjadi bagian paling penting dalam persiapan pemilu karena menyangkut kepercayaan dan hak pemilih. Jika kepercayaan publik itu sudah dirusak sejak awal, pelaksanaan pemilu yang karut-marut tinggal menunggu waktu. “Dua kali berturut-turut Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda penetapan DPT nasional. Kalau begini, bagaimana publik mau percaya jika sejak awal mereka sudah curiga? Apakah
pemilih mau pergi ke TPS jika DPT- nya saja sudah cacat?” tanya dia. Hal senada juga disampaikan Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristianto dalam diskusi itu. Ia bahkan meragukan kualitas kejujuran Pemilu 2014 akan lebih baik daripada Pemilu 2009. “Persoalan DPT dilihat bukan secara teknis saja, melainkan data konstitusional. Apalagi Bawaslu menemukan fakta-fakta masih banyak permasalahan dalam DPT. Karena itu, Pemilu 2014 masih menjadi ancaman serius bagi pemilu jurdil,” ujarnya. Problemnya, tambah Hasto, tak ada satu pun pihak yang mau bertanggung jawab. Mendagri mengatakan tanggung jawab dia selesai, sedangkan KPU mengatakan tidak tahu siapa yang harus bertanggung jawab. “Saat mereka tak ada yang mau bertanggung jawab, masyarakat tetap yang dirugikan,” tegasnya. Pada diskusi yang sama, Ketua DPP Hanura Saleh Husain menyayangkan masalah DPT masih menjadi pangkal kekisruhan pelaksanaan pemilu. Ia melihat sama sekali tidak ada upaya perbaikan dari pemerintah dalam persoalan data kependudukan karena masalah yang sama sudah pernah terjadi di dua pemilu sebelumnya. Saleh mengungkapkan penundaan
“Mendagri pernah janji kalau masalah e-KTP tidak beres, dia akan mundur. Semoga dia masih ingat,” pungkasnya.
Trauma
ANTARA
Bagaimana publik mau percaya jika sejak awal mereka sudah curiga? Apakah pemilih mau pergi ke TPS jika DPT-nya saja sudah cacat?’’ Gun Gun Heryanto Direktur Eksekutif Political Literacy Institute pengumuman DPT itu tak lepas dari lambatnya pelaksanaan program eKTP yang dijalankan Kemendagri. “Saya sudah mengecek ke daerah, ternyata banyak ditemukan masalah dalam DP4 (daftar penduduk potensial pemilih pemilu) yang diserahkan Kemendagri. Ada yang meninggal, tapi masih terdaftar. Mendagri orang yang paling bertanggung jawab atas permasalahan DPT ini,” ujarnya.
Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Didik Suprianto yang ikut berbicara dalam diskusi itu menyebut tidak cuma masyarakat yang meragukan kejujuran pemilu kali ini. “Gara-gara persoalan DPT, partai politik peserta pemilu juga tidak percaya. Akibatnya, walaupun KPU sudah bekerja dengan lebih baik, para caleg tetap risau kejadian pemilu sebelumnya terulang,” ujarnya. Parahnya, sebagai penyelenggara pemilu, KPU juga masih menyisakan permasalahan dalam tata kelola yang menyangkut sistem dan manajerial pemilu. Berdasarkan sistem yang digunakan, KPU menggunakan sistem daftar pemilih yang berbeda dengan yang digunakan Kemendagri. “Sehingga saat disinkronisasikan, ditemukan banyak perbedaan, dan selisih jumlah pemilih yang akhirnya menimbulkan polemik,” kata Didik. (*/P-1)
emir@mediaindonesia.com
Sektor swasta juga akan menahan ekspansi investasi karena menunggu hasil pemilu. “Defisit anggaran minim berarti dana pemilu kecil sehingga kontribusi terhadap pertumbuhan pun tidak besar.” Karena itu, untuk menjaga target penurunan pengangguran dan kemiskinan, kualitas pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan. “Paket kebijakan pekan lalu yang berfokus pada labor intensive harus dijalankan sehingga pertumbuhan ekonomi yang kecil ini dapat menyerap banyak tenaga kerja,” ujarnya. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Haryadi Sukamdani menyatakan belanja infrastruktur yang rendah bakal menghambat peningkatan produktivitas pelaku usaha. “Idealnya, belanja infrastruktur 30% dari APBN 2014,” ujarnya melalui pesan singkat. Pengamat ekonomi Indef Eko Lisyanto menambahkan, penyerapan anggaran infrastruktur yang hanya mencapai 70% dari target dan selalu dilakukan akhir tahun bakal memengaruhi kualitas belanja pemerintah. (Wes/E-5)
Zonasi Alat Peraga Untungkan Partai Lama
MI/ROMMY PUJIANTO
HUT KE-50 HARLEY DAVIDSON: Para pengendara motor besar Harley Davidson mengikuti acara 50th Anniversary Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) di Plaza Barat Senayan, Jakarta, kemarin. Dalam peringatan ulang tahun itu HDCI mengusung ema All together for Indonesian bikers yang disatukan dengan slogan No complain no accident.
PERATURAN Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 tentang Pengaturan Alat Peraga Kampanye (zonasi) dinilai menguntungkan partai lama dan calon anggota legislatif petahana (incumbent). Pasalnya, hal itu mengurangi kesempatan sosialisasi partai dan caleg baru yang belum dikenal publik. “PKPU itu dalam beberapa hal menguntungkan partai lama dan caleg incumbent karena mereka sudah banyak dikenal masyarakat,” ujar Ketua DPP Partai NasDem Bidang Hukum dan HAM Taufik Basari, kepada Media Indonesia, kemarin. Menurutnya, masalah dalam aturan itu ialah pembatasan terhadap atribut yang memuat foto caleg serta pembatasan zona di satu tempat dan hanya satu titik. “Semestinya yang diatur KPU ialah bagaimana cara menempatkan, bukan pembatasan,” imbuhnya. NasDem, ujarnya, berharap KPU mengkaji dan membuka ruang perbaikan aturan itu dengan mempertimbangkan kepentingan partai baru. Meski sejak awal melakukan protes
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
dengan titik berat pada pembatasan, sejauh ini NasDem belum akan menempuh cara hukum untuk merevisi aturan itu. “NasDem memilih evaluasi dulu implementasinya sebagai rujukan, apakah menurut kajian kita betul menunjukkan ketidakadilan.” Pihaknya juga masih menunggu masukan dari para kader partai dalam pelaksanaan aturan itu di daerah. “Namun, kami mendukung PKPU itu dalam konteks alat peraga tidak boleh boleh dipasang di ranah publik, seperti pohon, tiang listrik, gardu, supaya tidak merusak lingkungan,” tegas Taufik. Hal senada disampaikan Wakil Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Romulus Sihombing. “Kalau partai lama sudah dikenal masyarakat dan ada wakil mereka di DPR. PKPI kan tak ada wakil di DPR. Kita perlu sosialisasi lebih luas,” ujarnya. Aturan yang hanya mengizinkan caleg memperkenal diri lewat spanduk 1x7 meter dan tidak boleh melalui baliho dinilainya sangat merugikan.
“Kami di awal meminta revisi. Tapi ketika kami tanyakan ke KPU, mereka menyatakan di kantor dan rumah sendiri boleh pasang baliho. Mungkin dengan segala keterbatasan, kami maksimalkan,” ungkapnya. Meski mengaku paham dengan maksud KPU agar tiap partai dan caleg tidak jorjoran dalam medium kampanye, ia menganggap pembatasan itu jelas merugikan partai baru. Sebelumnya, komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan aturan kampanye itu tidak membatasi sosialisasi di luar baliho dan spanduk. “Poster, flyer, leaflet, pulpen, blocknote tidak kita batasi sehingga visi-misi parpol dan caleg bisa tetap tersampaikan dan tidak terjebak dalam baliho dan spanduk saja,” jelasnya. Pun demikian dengan zonasi yang mengacu pada wilayah administrasi yang ditentukan pemda. “Bisa jadi satu zona satu kawasan, satu zona satu desa. Tapi kan bisa beda, di daerah lain, satu desa misalnya ribuan km persegi luasnya,” ungkapnya. (YH/E-5)
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
3
HARI LISTRIK NASIONAL
Komitmen Mengawal Pertumbuhan Industri Kelistrikan Lokal S
EBAGAI wujud implementasi Peraturan Menteri Perindustrian RI No 54 Tahun 2012 tanggal 21 Maret 2012 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Membangun Infrastruktur Ketenagalistrikan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus berkomitmen meningkatkan penggunaan produk lokal. Bahkan, PLN menerapkan persyaratan penggunaan produksi dalam negeri secara lebih tegas bagi setiap perusahaan ataupun investor yang akan berinvestasi di sektor ketenagalistrikan, sejak 1 Maret 2013. Batasan minimal ditetapkan dalam setiap kegiatan pembangunan pembangkit, gardu induk, jaringan transmisi dan distribusi tenaga listrik. Menurut Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto, langkah ini dilakukan untuk mengawal pertumbuhan industri kelistrikan lokal. Pasalnya, secara kualitas, produk-produk kelistrikan
Indonesia tidak kalah bersaing dengan produkproduk asing. “Ini bentuk keberpihakan pemerintah. Memang tidak semua komponen kelistrikan itu bisa dibeli di dalam negeri. Tapi untuk beberapa produk semisal travo, meteran dan lainnya, kualitas produk kita tidak kalah dari asing. Beberapa perusahaan nasional bahkan sudah ekspor ke luar negeri,” ujar Bambang saat ditemui di kantor PLN Pusat, Jakarta, kemarin. Sejalan dengan hal ini, PLN mengundang perusahaan-perusahaan penyedia produk barang dan jasa terkait untuk mendaftarkan produknya ke PLN. Data yang didapat akan digunakan PLN sebagai acuan untuk penerapan penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk proyek ketenagalistrikan di PLN. Langkah tersebut, lanjut Bambang, diharapkan dapat turut membantu mendorong pertumbuhan industri kelistrikan lokal. Apalagi, biaya investasi PLN setiap
tahunnya tergolong cukup besar, yakni mencapai Rp50 triliun. “Bayangkan kalau dana sebesar itu dibelanjakan di dalam negeri. Dia (dana itu) bisa ikut menggerakkan ekonomi, mengurangi pengangguran dan lainnya. Multiplier effect-nya sangat besar,” cetus Bambang. Sosialisasi kepada produsen pun terus dilakukan. Pada Hari Listrik Nasional (HLN) 2013 yang jatuh hari ini, PLN misalnya mengangkat tema bertajuk ‘Menerangi Negeri dengan Kemandirian Produk Bangsa’. HLN 2013 juga menjadi momentum untuk melihat kembali sejauh mana perkembangan dunia kelistrikan nasional. Menurut Bambang, dalam beberapa tahun terakhir, telah banyak terobosan yang dilahirkan PLN dalam upaya mengalirkan listrik ke seluruh wilayah di Tanah Air. Hal ini terbukti dengan naiknya rasio elektrifikasi nasional. Per September 2013 lalu, tingkat elektrifikasi nasional telah
mencapai 76% dengan jumlah pelanggan sekitar 50 juta. Angka ini naik sekitar 3% dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai sekitar 73,37%. “Target kita rasio elektrifikasi bisa mencapai 78% pada akhir 2013 nanti,” imbuh Bambang. Diungkapkan Bambang, tingkat elektrifikasi rendah masih terjadi di kawasan timur Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kondisi geografisnya yang sulit. Di beberapa wilayah terpencil, pembangunan jaringan konvensial diperkirakan baru bisa tercapai sekitar 10-15 tahun ke depan. Untuk mengatasi tantangan geografis ini, PLN meluncurkan program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal dan PLTS Super Ekstra Hemat Energi (Sehen) Mandiri sejak beberapa tahun lalu. Program ini sudah dilaksanakan di sejumlah kawasan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku. “Di NTT jumlah pemakainya sudah sekitar 100 ribu. Di daerahdaerah lain juga terus
kita tingkatkan. Ini salah satu terobosan PLN untuk mengalirkan listrik ke kawasan-kawasan terpencil sementara jaringan listrik konvensional dibangun,” ujar Bambang. Terobosan lainnya yang cukup mengemuka, yakni hadirnya layanan contact center terpusat yang menyediakan pelayanan
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
hingga ke seluruh Indonesia. Selain via telepon, pelayanan menambah daya atau memasang jaringan listrik kini bisa dilakukan melalui situs resmi PLN, email, Facebook atau Twitter. PLN juga dinilai sukses membersihkan korupsi di instansinya. Selain Wakil Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama (Dirut) PLN Nur Pamudji juga mendapatkan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA), tahun ini. Pengkajian ulang terhadap tata laksana proses bisnis pengadaan dan pelayanan pelanggan PLN dinilai mampu meminimalisasi potensi korupsi. (Deo/S-25)
DOK PLN
UMUM
4
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
Si Pawang Monyet pun Kini Sadar
R
AUT wajah Dede Taryadi, 30, terlihat tidak bersemangat saat ditemui di kediamannya di Jalan Bendungan Melayu, RT/RW 09/01, Kelurahan Rawabadak Selatan, Jakarta Utara, kemarin. Pria bertato asal Cirebon itu duduk di pelataran rumah kontrakannya berukuran 4x5 meter sambil memandang ayam jago peliharaannya. Sesekali dia mengisap rokok sambil menyeruput kopi. “Biasanya jam segini saya sudah melatih monyetmonyet itu. Tapi setelah semua dibongkar habislah. Uang ganti rugi paling untuk nutupin utang. Makanya bingung sekali,” ungkap Dede. Tempat kediamannya memang termasuk yang dirazia dan empat monyet yang sedang dilatih dibawa anggota Satpol PP. Dede mengaku, ia dan kawankawannya sudah bertemu langsung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota untuk mendengar arahan Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Ia mengaku sadar bahwa dalam melatih para monyet ada unsur penyiksaan. Itulah sebabnya ia tidak keberatan dengan adanya penertiban tersebut. “Sudah sadar saya tidak mau lagi menyiksa binatang,” aku Dede. Lebih lanjut, pria yang merantau ke Jakarta pada 1998 itu pun berkisah bahwa keahliannya melatih monyet berasal dari sang ayah. Menurutnya, untuk melatih monyet dibutuhkan waktu 6-8 bulan. “Kecerdikan monyet itu berbeda-beda, ada yang mudah menangkap pelajaran, ada pula yang lambat. Itu tergantung dari ciri monyetnya,” kata Dede. Monyet dengan ciri rambut jabrik, tambahnya, biasanya liar, nakal, sulit diatur dan juga lambat menangkap pelajaran. “Kalau monyet berwajah bulat dan rambutnya halus biasanya mudah menangkap pelajaran.’’ Dede melatih para monyet di sebelah kontrakannya, di
dalam kandang seluas 3,75 meter yang sudah dilengkapi kayu penyangga dan rantai besi. Di situlah monyetmonyet dikarantina. “Di situ mereka dilatih berdiri, karena itulah yang paling dasar. Dua kaki depan diikat ke atas sehingga memaksa monyet terus berdiri. Itu selama 3 bulan penuh, latihan berdiri saja,” tutur Dede. Latihan tahap berikutnya naik sepeda motor, duduk dibangku sambil memegang HP, menarik gerobak, sampai melatih monyet salat. Dalam melatih monyet, Dede mengaku tak jarang kehilangan kesabaran sehingga tak sungkansungkan memukul kepala monyet dengan lidi. Untuk biaya melatih, lanjut Dede, ia pun memasang tarif. Untuk paket biasa (8 bulan dilatih), pemilik monyet dikenai Rp700.000. Adapun paket kilat (6 bulan) Rp1 juta. “Kalau paket biasa, monyet hanya belajar pada siang hari, tetapi paket kilat latihannya bisa dari pagi sampai malam,” ujarnya lagi. Di situlah Dede merasa bahwa apa yang dia lakukan selama ini bukan saja memperalat binatang, melainkan juga menyiksa. “Memang makanan mereka saya jamin, bahkan dikasih susu juga. Sebulan bisa Rp150 ribu per ekornya. Namun, ya, itu kasihan juga monyetmonyetnya,” kata Dede. Selain melatih, Dede juga menjual monyet-monyet yang sudah siap pakai dengan harga mulai Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta. Dede mengaku sadar tidak ingin menyiksa monyet lagi, tetapi ia juga butuh pekerjaan. “Waktu bertemu di Balai Kota, kita diminta ke balai latihan kerja dulu terus nanti dikirim ke Kelimantan sebagai transmigran. Yah, saya dan istri keberatan sekali. Lebih baik Pak Jokowi kasih kami modal untuk dagang saja di Jakarta,” harap Dede. (Thomas Harming Suwarta/X-7)
TOPENG MONYET MENGHILANG DARI JALAN: Warga melatih keterampilan monyet yang biasa dibawa mengamen, yang dikenal dengan topeng monyet, di Pulojahe, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (25/10). Semenjak razia dilakukan Satpol PP, para pengamen monyet sudah tidak terlihat lagi seperti di Lebak Bulus, Cilandak, Rawamangun, dan di kawasan Tugu Tani. ANTARA/UJANG ZAELANI
Konservasi Satwa Jaga Stabilitas Hayati Kebijakan Pemprov DKI diharapkan menjadi penguatan program pelestarian satwa liar dan diikuti oleh pemerintah daerah lainnya. SORAYA BUNGA LARASATI
K
EBIJAKAN Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghapus praktik topeng monyet dengan alasan adanya tindak penyiksaan terhadap hewan primata tersebut diapresiasi sejumlah pecinta satwa. Tindakan Gubernur DKI Joko Widodo itu diharapkan bisa diikuti pemerintah daerah lainnya. Hal itu disampaikan secara terpisah oleh dokter hewan International Animal Rescue (IAR) Karmele Liano Shancez,
Direktur Yayasan Borneo Orang Utan Survival (BOS) Jamartin Sihite, dan Kepala Humas Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Sumarto, di Jakarta kemarin. “Setelah tindakan itu, mungkin Pak Gubernur bisa melanjutkannya dengan merazia rumah orang yang memelihara satwa liar, terutama yang terancam punah seperti orang utan,” tukas Shancez. Dengan memberlakukan larangan tersebut, Jamartin menambahkan, Pemprov DKI telah turut ambil bagian dalam menjaga stabilitas lingkungan. Tindakan Gubernur Jokowi tersebut diharapkan bisa menjadi teguran atau shock therapy bagi orangorang yang gemar memelihara hewan-hewan dilindungi terutama primata. “Hewan-hewan itu telah diciptakan di tempat hidupnya sebagaimana mestinya. Kondisi itu mestinya tidak diganggu gugat manusia, a-
palagi untuk alasan pribadi bukan terkait edukasi,” jelas Jumartin. Pascarazia yang dilakukan Pemprov DKI, berdasarkan penyusuran Media Indonesia, tempat pelatihan monyet sudah bersih, sedangkan lokasi mangkal di Lebak Bulus, Cilandak, Mampang, Kelapa Gading, dan kawasan Tugu Tani sudah bersih topeng monyet. Di sisi lain, fungsi primata, lanjut Jumartin, sudah pasti menjaga stabilitas daur ekologi di hutan tempat tinggal mereka. “Dengan mengonservasi primata di habitat aslinya, berarti kita telah berperan menjaga stabilitas lingkungan secara keseluruhan.” Di sisi lain, Sumarto mengatakan Kemenhut terus mendorong seluruh pemerintah daerah melakukan program konservasi satwa liar ke alam bebas. Hal itu dilakukan untuk menjaga kelestarian satwa di Indonesia. “Kemenhut telah melaku-
kan program konservasi satwa liar secara bertahap dan berkelanjutan lintas sektoral. Tujuannya ialah perubahan budaya cinta satwa dan prioritas usia dini,” ujar Sumarto.
Peran pemda penting Khusus untuk monyet, tambahnya, terbesar terjadi pada 2005. Program rehabilitasi dan pelepasliaran monyet dilakukan dari Cibubur ke Pulau Panjaliran Barat TN Kepulauan Seribu sebanyak 45 ekor. “Jadi, program Pemprov DKI menjadi penguatan program pelestarian satwa liar,” sambung Sumarto. Kendati begitu, ia mengaku sejak era otonomi daerah, peran terbesar pelestarian satwa berada pada pemerintah daerah sehingga program ini dapat dilakukan oleh seluruh kabupaten dan provinsi di Tanah Air. “Kementerian akan mendorong program ini secara terpadu, komprehensif, dan
awalnya dilakukan penanganan yang bersifat soft policy,” pungkas Sumarto. Lebih lanjut, Jumartin menjelaskan, saat ini populasi orang utan Kalimantan menurut data kasar BOS dan IAR kurang dari 55 ribu. Populasi tersebut turun 75% sejak 1900-an, sedangkan orangutan Sumatra melesat turun 90% di era yang sama. “Saat ini dalam sebulan IAR maupun BOS bisa menerima hingga lima individu orang utan untuk direhabilitasi. Yang pasti mereka cedera dan trauma karena terpisah dari induknya dan pernah disiksa manusia,” ujar Jamartin. Jumlah yang dilepasliarkan ke alam per tahun, menurut Jamartin, sebanyak 25 ekor. “Jadi betul-betul terjadi ketimpangan dengan yang masuk, bisa dibilang pekerjaan konservasi orang utan tidak ada habisnya,” ucap Jamartin. (Wes/X-7)
soraya@mediaindonesia.com
Lubang Ozon di Kutub Selatan Mengecil SETELAH bertahun-tahun para ilmuwan melaporkan bahwa lubang ozon, lapisan pelindung Bumi dikabarkan berlubang besar, kini yang terjadi justru sebaliknya. Hasil pantauan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), lubang lapisan ozon di atas Kutub Selatan tahun ini agak mengecil dibandingkan rata-rata dalam beberapa dasawarsa. NASA dalam pernyataannya menyebutkan ukuran
ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO
KOSTUM MERAK: Peserta mengenakan kostum bertema burung merak dalam International Costume Carnival Celaket di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Malang, Jawa Timur, kemarin. Karnaval kostum yang menampilkan kreasi busana dengan berbagai macam tema itu diikuti peserta dari 20 negara.
Cluster Castle Garden H 9 No 7 HGB Tanah 120 M2 Bangunan Neo Classisc 100 M2 2 lantai 3+1 kamar 2+1 kamar mandi Listrik 3300 watt Air artetis Estate Management Sejuk Ada Club House, Mall, Hotel dalam Lingkungan Citra Grand Ada 2 exit toll: Cibubur dan Cimanggis Harga Rp 975 juta nett Kontak 081325650219 (owner)
rata-rata lubang di lapisan ozon pada September-Oktober ini ialah 20,9 juta kilometer persegi. Angka itu 6% lebih kecil dibandingkan ukuran rata-rata sejak 1990 yang berhenti di kisaran 22,5 juta kilometer persegi. Kepala peneliti atmosfer NASA Paul Newman mengatakan alasan utama mengecilnya lubang ozon disebabkan cuaca lokal. “Sebenarnya terjadi banyak penipisan ozon di Kutub
Selatan pada 2013. Namun, temperatur di atas rata-rata pada lapisan stratosfer lebih rendah, lubang ozon itu sedikit di bawah rata-rata dibanding lubang ozon yang telah diamati sejak 1990,” terangnya. Menurutnya, belakangan ini udara atas lebih hangat dari biasanya. Hal itu menyebabkan awan stratosfer berkurang. Awan-awan itu merupakan tempat lapisan ozon dihancurkan oleh klorin
dan bromin yang bersumber dari produk buatan manusia. “Seperti melihat (permainan) Pac-Man memakan kue. Di sini kuenya merupakan ozon dan klorin menjadi Pac-Man,” kata Newman menjelaskan sistem penipisan ozon. Selama ini, banyak yang berpendapat bahwa menipisnya lubang ozon terkait dengan pemanasan global yang dipengaruhi cara hidup manusia. Dalam menanggapi
kecilnya ozon, Direktur Divisi Pengawasan Global pada National Oceanic and Atmospheric Administration, James Butler, menilai hal itu belum bisa disebut pemulihan. Pasalnya, udara atas yang hangat membantu menjaga lubang ozon tetap kecil. Suhu rata-rata di seluruh dunia saat ini mencapai titik paling panas menyamai 2003, yakni 1,15 derajat lebih tinggi selama abad ke-20. (NASA/AP/ NBC/RA/N-3)
Para Dosen Banten Tuntut Ratu Atut Mundur AKADEMISI di Banten membuat petisi yang akan diajukan ke KPK hari ini. Para akademisi yang mengatasnamakan Kaukus Dosen Banten itu antara lain menuntut Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah legawa untuk mundur. Hal itu juga terkait dengan janji politiknya pada saat kampanye Pilgub 2011 bahwa ia akan mundur jika ditemukan fakta keterlibatan sanak saudaranya dalam tindak pidana korupsi. Selain meminta Ratu Atut mundur, para dosen juga mendukung sepenuhnya penegakan hukum terhadap berbagai indikasi tindak pidana korupsi yang bersumber pada praktik politik dinasti di seluruh wilayah Provinsi Banten. Mereka pun meminta BPK melanjutkan audit investigasi serta analisis transaksi keuangan terhadap para pihak terkait. Dahnil Anzar, dosen Untirta yang ikut membuat petisi, mengatakan, “Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah harus mundur dari jabatannya karena tidak mampu mengatasi berbagai persoalan di Banten,” ujar Dahnil, kemarin. Dalam menanggapi hal itu, juru bicara keluarga Ratu Atut Chosiyah, Fitron Nur Ikhsan, mengatakan, di era demokrasi saat ini, setiap orang bebas menyuarakan aspirasi. Meski demikian, demokrasi juga berpijak pada asas
yang mengedepankan konstitusi dan ada ketentuan khusus yang mengatur tentang jabatan kepala daerah. “Hormati konstitusi dengan tetap menjunjung tinggi kebebasan menyatakan pendapat,” ujar Fitron. Kaukus dosen yang berpetisi itu berasal dari berbagai kampus, di antaranya UIN Syarif Hidayatullah, Untirta, IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Serang, Universitas Muhammadiyah Tangerang, dan STISIP Setia Budhi Lebak. Petisi yang diajukan para akademisi buat KPK itu berisi lima poin. Selain menuntut Atut mundur, mereka mendesak DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat segera mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan aspirasi rakyat guna mencegah potensi anarkisme yang meluas sebagai dampak akumulasi ketidakpercayaan rakyat terhadap kepemimpinan dan pemerintahan Provinsi Banten. Mereka juga menuntut seluruh partai politik untuk berbenah diri, memodernisasi partai, dan menciptakan sistem akuntabilitas partai politik guna mencegah terjadinya praktik oligarki dan dinasti dalam partai politik. Kaukus dosen juga menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk mengampanyekan penolakan memilih partai yang melakukan dinasti politik. (WB/J-2)
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
ANTARA/RENO ESNIR
KUNJUNGI MUSEUM SUMPAH PEMUDA: Siswa sekolah berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda, di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, kemarin. Kunjungan mereka untuk mempelajari sejarah pergerakan dan juga tokoh-tokoh Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
UMUM
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
5 IBADAH HAJI 2013
Kontrak Panjang Penerbangan Haji Menguntungkan SENI PERKUSI DAN BELA DIRI: Penampilan grup perkusi asal Taiwan Ten Drum Percussion Art yang digelar oleh Kantor Perwakilan Ekonomi dan Dagang Taipei di Indonesia, di Tangerang, kemarin. Grup yang telah terbentuk sejak 2010 tersebut tidak hanya menampilkan dentum musik yang harmonis, tetapi juga dilengkapi atraksi gerakan bela diri khas dari ‘Negeri Tirai Bambu’. MI/RAMDANI
Pencairan BSM di Madrasah masih Tersendat Belum semua provinsi memiliki rekening penyalur. Hingga pertengahan Oktober, baru sekitar 9 provinsi memiliki rekening itu. VERA ERWATY ISMAINY
K
EMENTERIAN AGAMA (Kemenag) mengakui penyaluran dana program Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk madrasah tersendat. Lambannya penyaluran program tersebut disebabkan adanya revisi anggaran dan belum semua provinsi memiliki rekening penyalur. “Terdapat sejumlah kendala teknis yang membuat penyaluran BSM berjalan tersendat-sendat,” sebut Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Nur Syam, di Jakarta, kemarin. Terkait dengan revisi anggaran, Nur Syam menjelaskan, anggaran BSM yang bersumber dari APBN sejatinya sudah direvisi sejak awal Agustus. Namun, langkah revisi Direktorat Jendral Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu menjadi lama lantaran ha-
rus dibersamakan dengan revisi anggaran BSM di APBNP. Adapun untuk kendala kedua, yakni belum semua provinsi memiliki rekening penyalur lantaran belum semua provinsi memiliki izin dari Kemenkeu guna memiliki rekening tersebut. Hingga pertengahan Oktober, baru sekitar 9 provinsi yang memiliki rekening penyalur. “Sebanyak 24 provinsi lainnya diupayakan untuk mendapatkan rekening penyalur pada minggu ini juga,” papar Nur Syam. Lebih jauh dikatakan, sumber pendanaan BSM bagi siswa madrasah terbagi dua, yakni dari APBN sebesar 2,7 juta siswa dan 3,07 juta siswa dari APBNP. Data siswa yang menerima dana BSM dari APBN berasal dari data 2012. Jika semua provinsi sudah memiliki rekening penyalur, Nur Syam memastikan sebanyak 80%-90% dana BSM bisa terserap
hingga pertengahan Desember. Sementara yang sumber dananya dari APBNP adalah mereka yang datanya menggunakan data dari Kartu Perlindungan Sosial (KPS). “Ternyata pendataan dengan menggunakan KPS berjalan lambat. Hingga akhir Oktober diperkirakan baru 15% siswa yang terdata,” kata Nur Syam.
Sosialisasi data Untuk mengatasi keterlambatan pendataan, Kemenag menggunakan format usulan madrasah yang merupakan mekanisme pendataan yang dilakukan madrasah kepada para siswa. Data itu kemudian dikumpulkan dan diverifikasi kantor wilayah Kemenag setempat untuk segera dicairkan dan disalurkan. Diharapkan, pendataan ini bisa membuat serapan dana BSM menjadi 70%-80%. “Kami sudah sosialisasikan ini kepada 46 ribu kepala madrasah agar mempercepat pendataan. Targetnya pendataan bisa selesai pada pertengahan November,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Madrasah Insan Cendekia Serpong Suwardi mengatakan pihaknya sudah mengetahui mengenai adanya program BSM yang ditujukan kepada siswa miskin. Namun, Madrasah Insan Cendekia tidak menerima dana BSM karena seluruh biaya pendidikan sudah ditanggung pemerintah secara penuh melalui DIPA Madrasah Insan Cendekia. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengaku kecewa dengan rendahnya penyaluran dana BSM. Terhitung hingga 25 Oktober, realisasi total penyaluran BSM bagi madrasah ibtidaiah (MI), madrasah sanawiah (MTs), dan madrasah aliah (MA) negeri baru mencapai 7,8%. Berdasarkan data Kementerian Kesra, pada tingkat MI (sederajat SD), dana BSM yang terealisasi baru 5,7%, MTs (SMP) 8,4%, dan MA (SMA/SMK) 13,8%. Total sisa kuota yang belum dicairkan mencapai 92,2%. (S-4)
vera@mediaindonesia.com
Brasil-Jerman Susun Draf Antispionase DUA negara yang kesal dengan aksi penyadapan Amerika Serikat (AS), Jerman dan Brasil, mempersiapkan draf resolusi yang berisi tuntutan untuk mengakhiri aksi spionase secara berlebihan oleh negara adidaya itu. Resolusi tersebut akan diajukan ke Majelis Umum PBB. Hal itu dilakukan menyusul terkuaknya penyadapan yang dilakukan pemerintah AS berdasarkan informasi yang dibocorkan Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) AS. Sebagaimana diberitakan, Presiden Brasil Dilma Rousseff dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengecam AS yang diduga memata-matai negara lain, termasuk petinggi kedua negara itu.
Merkel menuntut AS menyetujui kesepakatan tanpa spionase dengan Jerman dan Prancis paling lambat akhir tahun ini. Kanselir Jerman meminta tindakan nyata Presiden AS Barack Obama, bukan hanya kata-kata permohonan maaf. Secara terpisah, seorang diplomat PBB mengatakan resolusi itu akan mendapat dukungan besar dalam sidang Majelis Umum PBB. “Tapi perlu diketahui, berbeda dengan resolusi Dewan Keamanan PBB, resolusi Majelis Umum PBB bersifat tidak mengikat,” jelasnya. Di Eropa, pemberitaan tentang NSA mengakses puluhan ribu catatan telepon warga negara tertentu di Prancis dan memonitor telepon seluler Merkel mimicu kemarahan
warga. Imbasnya, pada Jumat (25/10) Jerman menyatakan akan mengirim kepala intelijen negara itu ke Washington, pekan depan, untuk bertemu dengan NSA dan melakukan investigasi. Reaksi lainnya, Jerman dan Prancis membawa isu tersebut ke Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa (UE) di Brussels, Belgia. Para pemimpin UE lantas menyatakan kecaman atas aksi AS yang mematamatai negara lain. Mereka memperingatkan AS bahwa kurangnya kepercayaan bisa mengganggu upaya memerangi terorisme. Kepada Uni Eropa, Merkel meminta negara-negara dalam perserikatan itu untuk bersedia menandatangani perjanjian antispionase. (Reuters/BBC/RA/T-3)
Deradikalisasi masih Sulit Dilakukan DERADIKALISME sulit dilakukan saat ini karena masyarakat dari kelompok moderat, yang sejatinya mayoritas, cenderung diam. Kurang lantangnya masyarakat sipil menentang aksi radikalisme membuat bibit radikalisme semakin mengakar dan sulit diberantas. “Kelompok radikal mulai menerapkan strategi perjuangan yang legal, gradual, dan sekaligus massal serta populer. Tidak mudah untuk menghambatnya karena ketidakkompakan masyarakat sipil sendiri,” ujar Komisioner Kompolnas yang juga merupakan kriminolog UI Adrianus Meliala pada diskusi Terorisme Vs Deradikalisme, di Jakarta, kemarin. Selain kurang lantang menentang, Adrianus menambahkan, masyarakat Indonesia juga punya penyakit
MI/ANGGA YUNIAR
Adrianus Meliala Kriminolog UI gampang lupa sehingga sulit mengonsolidasikan diri dalam situasi tenang dan normal. “Isu kebersiagaan (preparedness) tidak menarik untuk didukung, apalagi dibiayai,” jelasnya. Penyebab lain aksi radikalisme sulit diberantas ialah semakin banyaknya situs di dunia maya yang menanamkan paham radikalisme. “Media komunikasi, khususnya situs dan blog, yang menyiarkan paham radikal
dibiarkan. Bacaan proradikal juga dibiarkan. Berbeda betul dengan sikap dan tindakan pemerintah terkait, katakanlah situs porno,” jelasnya. Menurut Deputi I Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Agus Surya Bakti, untuk menangkal radikalisme yang berujung pada terorisme, harus ada tekanan yang kuat dari negara dalam bentuk militer, intelijen, dan penegakan hukum. Di samping itu, pemerintah juga wajib merangkul tokoh utamanya. Pada kesempatan sama, Direktur Internasional Crisis Group Sidney Jones menerangkan bahwa kelompok teroris sekarang ini sudah semakin kecil dan tersebar dalam beberapa kelompok. “Kelompok teroris sudah berubah dan makin kecil ke beberapa kelompok,” imbuhnya. (AI/S-4)
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
PEMERINTAH Indonesia akan membuka kontrak penerbangan haji untuk jangka menengah dan panjang guna menekan biaya pengangkutan dan risiko kekurangan pesawat. Seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia, Dika Dania Kardi, dari Jeddah, Arab Saudi, kontrak jangka menengah dan panjang akan menguntungkan para jemaah haji. “Tahun ini karena kontraknya dibuat lebih awal, kita bisa berhemat US$50 per jemaah,” jelas Anggito, Jumat (25/10). Tender tersebut, ujar Anggito, akan dimulai tahun depan. Tahun ini, ada dua maskapai yang melayani penerbangan haji, yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Airlines. Dari 13 debarkasi, Saudi Airlines melayani 3 dan lainnya ialah Garuda. Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Garuda Indonesia merespons baik rencana Kementerian Agama itu. Vice President Haji Garuda Indonesia Hady Syahrean menegaskan pihaknya siap bersaing dengan maskapai lain. Dalam kesempatan itu, Garuda Indonesia menyatakan mampu menekan delay penerbangan dalam sepekan saat proses pemulangan jemaah haji dari Arab Saudi. Syahrean menjelaskan proses pemulangan jemaah haji telah dimulai sejak 20 Oktober lalu dan tercatat ada satu penerbangan pemulangan haji Indonesia yang delay dengan tujuan debarkasi Makassar. “Delay terlama kami tahun ini hanya di UPG 1 (Makassar) sampai tiga jam. Selebihnya hanya beberapa menit. Bahkan untuk pemulangan Jumat (25/10), dari delapan penerbangan yang terjadwal, tujuh di antaranya tepat waktu,” terang Syahrean. Dia menambahkan keterlambatan pesawat untuk tujuan UPG 1 disebabkan masalah pengisian bahan bakar pesawat dan bus pengangkut jemaah dari gate ke pesawat terlambat. Dalam penerbangan haji tahun ini, Garuda Indonesia menggunakan 12 armada, yakni 9 Airbus 300, 2 Boeing 747, dan 1 Boeing 777. Anggito pun mengapresiasi pelaksanaan penerbangan pemulangan jemaah haji tersebut. “Sampai hari ini, saya tidak melihat keterlambatan sama sekali. Kerja sama kita dengan Garuda sangat baik,” kata Anggito. (Kid/N-3)
JEDA
6
Batu Loncatan Bernama Indonesia Dalam seminggu, seorang model asing bisa mendapat sampai tiga pekerjaan.
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
FOTO-FOTO: MI/RAMDANI
LARIS: Model dari luar negeri ikut meramaikan pergelaran Jakarta Fashion Week 2014 di Senayan City, Jakarta, Kamis (24/10). Jumlah model asing di perhelatan mode itu mencapai 184 orang. Selain di event peragaan busana, model asing juga laris menjadi model iklan, katalog, hingga model videoklip. Model asing banyak yang tertarik datang ke indonesia karena banyaknya pekerjaan dan kesempatan membuat portofolio yang bagus.
SISKA NURIFAH
K
ORTNEY Krystik menjadi pemandangan yang mencolok siang itu di pelataran pusat belanja Senayan City, Jakarta. Di bangku sebuah kafe, Kamis (24/10), Krystik yang mengenakan kemeja pink sedada dan hot pants duduk santai sambil mengangkat kedua kakinya. Perempuan dengan rambut warna karamel itu seolah tidak peduli jika tungkai atau perutnya menjadi tontonan massa. Malah ia seperti sedang berpose untuk halaman mode. Krystik memang bukan bule yang sekadar menikmati matahari Jakarta. Ia mengembara dari Kanada ke Indonesia untuk menjadi model. Sepanjang minggu lalu, Krystik berlenggok di Jakarta Fashion Week (JFW) 2014 yang berlangsung di pusat belanja itu. Pekerjaan sebagai model di JFW merupakan bagian dari persinggahannya selama enam bulan di Indonesia. Sebelumnya ia telah dua kali datang ke Tanah Air. “Sebelumnya hanya tiga bulan, tapi untuk saat ini saya perpanjang jadi enam bulan. Di sini banyak peragaan. Ini bisa jadi batu loncatan saya,” ungkap berusia 21 tahun itu. Setelah dari Indonesia, Krystik berharap bisa masuk ke panggung mode Singapura. Negara tetangga itu memang memiliki reputasi sebagai pusat mode di Asia Tenggara, bahkan reputasinya juga cukup menonjol di kawasan Asia. Sebenarnya sebelum sampai ke Indonesia, Krystik telah menjadi model di Shanghai, Guangzhou, dan Thailand. Namun ia menilai Indonesia punya kelebihan untuk menjadi batu loncatan. Hal itu pula yang dirasakan Maria Valle, model asal Brasil yang juga tampil di JFW. Perempuan 20 tahun itu bahkan menampik Guangzhou, China, demi berkarier di Indonesia. “Selain karena indah, di sini saya bisa melakukan banyak pemotretan bagus untuk portofolio saya. Di sini juga banyak majalah besar yang
terhubung dengan majalah fesyen di Eropa,” tutur Valle. Order tampil di majalah ataupun peragaan busana di Indonesia bahkan menurutnya lebih banyak ketimbang di negara-negara lain yang sudah ia jajal. Untuk mendapat order itu pun ia tidak perlu bersaing ketat dengan model lain. Tidak ada pula proses casting panjang. Setiap minggu Valle mengaku bisa mendapat hingga tiga pekerjaan dan dengan beragam media, misalnya untuk peragaan busana, pemotretan majalah, katalog, hingga videoklip. “Mudah bagi kami untuk mendapat pekerjaan di sini,” ujar perempuan berambut pirang itu. Industri mode yang semakin bergelora di Tanah Air memang membuat kebutuhan model meningkat. at. Dalam setahun saja a setidaknya ada lima event mode besar di Jakarta, belum lagi peragaan busana tunggal yang digelar setiap desainer dan peragaan busana dari sekolah mode.
model internasional. Selain mudah mendapat kerja, model asing juga lebih mudah mengumpulkan pundi uang. Di JFW 2014, bayaran model asing berkisar Rp1,5 juta-Rp3,5 juta per peragaan, sedangkan bayaran model lokal yang dimulai dari Rp500 ribu. Namun memang, bayaran tertinggi model lokal bisa mencapai Rp4 juta. Bayaran tinggi itu bisa diraup oleh model-model kelas A. Model kelas itu di antaranya memiliki postur tubuh dengan standar internasional dan karakter muka yang unik. Model kelas A yang terdiri dari model lokal ataupun model asing bahkan bisa mengumpulkan sekitar Rp80 jutaRp100 juta per bulan. Valle, yang mendapat bayaran Rp1,5 juta-Rp2 bayar juta per peragaan di JFW, mengaku seJF benarnya nominal b ttersebut tidaklah besar bila dibandingkan dengan bayaran di negara b lain. Namun, bala nyaknya tawaran ny kerja dan kesempatan membuat portofolio mem menjadi tambahan yang seimbang. itu, p para model asing Selain itu juga mendapat fasilitas dari agensi. Agensi 21 MM Management Indonesia menyewa tiga apartemen di daerah Kuningan, Jakarta, untuk tempat tinggal modelnya. Satu apartemen ditinggali 8-10 model. Untuk mobilitas model, agensi model itu menyediakan 4 mobil Luxio dan dan 4 sopir. Mobil itu mengantarkan para model ke tempat kegiatan kerja mereka. Sebaliknya, agensi model mendapatkan sekitar 30%-35% dari bayaran para model. Banyaknya permintaan bagi model asing pun membuat para
Untuk mendapat order, model asing tidak perlu bersaing ketat dan melalui casting panjang.
Fasilitas Khusus Selain dari Brasil dan an Kanada, banyak pula model asing ing dari Rusia, Ceko, Uzbekistan, Ukraina, kraina hingga Korea Selatan. Adwin Saputra, pendiri agensi Wynn Models, mengatakan bahwa perburuan model itu menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Model Rusia termasuk yang paling banyak di Indonesia karena karakter mereka cocok untuk kebutuhan fesyen kelas tinggi, yakni tulang kurus dan kulit pucat. Sementara itu, model dari Brasil paling disukai untuk kebutuhan komersial, termasuk pemotretan iklan. Wynn Models yang telah berdiri 7 tahun mendatangkan model melalui kerja sama dengan agensi model internasional. Selain itu, 21 MM Management Indonesia, yang saat ini memiliki 30 model asing, juga mencari wajah-wajah baru dengan mendatangi pertemuan
agensi model terus menambah skuat model mereka.
Membina keluarga Namun, tidak semua model asing berencana terbang dari Indonesia. Ilmira Usmanova yang laris di berbagai peragaan sudah menetapkan hati di Tanah Air. Model asal Uzbekistan itu telah menikah dengan pesinetron Teuku Zacky dan telah dikaruniai dua anak. “Dulu memang aku bermimpi untuk modeling keluar negeri. Sekarang sudah tidak ada feeling, tidak tega meninggalkan keluarga, dan saya sudah nyaman bekerja di sini. Ya sudah, di sini saja,” tutur perempuan berusia 25 tahun itu. Ilmira menuturkan perjalanan modelingnya dimulai di usia 18 tahun. Dalam setahun ia sudah merambah ke Malaysia, Singapura, hingga China. Saat usia 19 tahun, Ilmira, yang biasanya mendapat kontrak model per tiga bulan di suatu negara, ditawari kontrak enam bulan di Indonesia. Meski buta soal Indonesia, Ilmira setuju datang. Jika di negara lain ia harus melakoni hingga enam kali casting untuk mendapat sebuah kerjaan, di sini sebaliknya. “It’s really easy to get job in here. Persaingannya pun tidak terlalu besar ketimbang di negara lain,” ujarnya. Meski begitu, Ilmira mengaku harus beradaptasi lebih keras dalam hal ketepatan waktu. Ritme jam karet di Indonesia sempat membuatnya kesal. Kini Ilmira merasa sudah bisa menerima sepenuhnya ritme kerja Indonesia. Baginya, sesungguhnya model lokal ataupun model asing bisa sama-sama menimba ilmu dari percampuran yang ada. (M-4)
miweekend @mediaindonesia.com
Sederet Kelemahan di Balik Postur Ideal DALAM peragaan-peragaan koleksi Sebastian Gunawan, kehadiran model-model berhidung mancung atau berambut pirang adalah pemandangan biasa. Bahkan model asing kerap dipercaya membawakan baju terakhir kala peragaan. Baju terakhir umumnya dianggap sebagai baju paling istimewa. Desainer papan atas yang tidak pernah absen menggelar pertunjukan tahunan ini juga menggunakan model asing untuk lookbook-nya. Ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta, desainer yang akrab disapa Seba ini mengakui lebih memilih menggunakan model asing. “Lebih ke alasan postur. Bukan karena kulitnya putih atau look internasional, dan sebagainya. Karena toh, kecantikan Asia juga mendunia,” kata Seba. Seba yang memiliki garis rancang
feminin, glamor, dan modern ini menjelaskan bahwa desainer umumnya memiliki ukuran postur ideal bagi model yang mengenakan rancangannya. Postur itu bukan hanya tinggi tubuh, melainkan juga bentuk bahu yang bidang, bentuk kepala, dan rangka tubuh yang kecil. Alasan postur pula yang dikemukakan Mel Ahyar. “Model luar dan lokal sebenarnya sama aja, tapi postur memang lebih oke model luar,” tutur desainer yang menjadi langganan selebritas, termasuk Andien dan Agnes Monica, itu. Model dengan postur tubuh yang bagus menjadi poin penting bagi desainer. Pasalnya, model adalah media ‘dagang’ bagi busana. Hal itu juga dirasakan benar oleh Vinora Ng. Di Jakarta Fashion Week 2014, koleksinya yang bergaris rancang simpel
dan sophisticated lebih banyak dibawakan model asing. Entah berhubungan atau tidak, koleksi itu pun sukses menggaet ritel premium busana di London, Inggris. Permintaan model asing sesungguhnya bukan hanya dari desainer. Adwin Saputra, pendiri dan pemilik agensi model Wynn Models mengatakan majalahmajalah gaya hidup kelas atas kebanyakan menginginkan wajah ‘impor’.
Jalan buruk dan kesulitan bahasa Meski diburu, bukan berarti model asing unggul dalam kualitas. Mel Ahyar mengungkapkan para desainer sebenarnya harus banyak bersabar saat bekerja sama dengan model asing. “Kebanyakan pengalaman minim. Jalan aja kadang gak bisa, kesulitan bahasa, sulit menerima direksi (arahan), sulit kerja
UNGGUL BENTUK TUBUH: Model asing digemari desainer karena memiliki postur ideal. sama,” keluhnya. Kelemahan-kelemahan itu pun diakui Dian, perwakilan 21 MM Management Indonesia. Tidak jarang ketika sampai ke Indonesia, model asing yang mereka kontrak ternyata tidak bisa berbahasa Inggris, tidak memiliki keahlian modeling yang baik ataupun berpostur lebih gemuk. Sebaliknya, para model lokal sesungguhnya unggul dalam kualitas jalan. Beberapa model Tanah Air juga sukses menembus panggung internasional. Namun, memang model-model Indonesia yang sukses di luar negeri dan dianggap unggul baik dalam postur ataupun kualitas kebanyakan adalah model dengan
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
darah campuran. Seperti Paula Verhoeven, model berdarah Belanda-Tionghoa-Indonesia ini sering menjadi muse desainer. Lisa R, Direktur Emodel Indonesia yang merupakan tempat Paula bernaung, mengungkapkan modelnya tersebut baru saja sukses mendapatkan kontrak di Milan, Italia. Kiprah Paula di panggung peragaan Milan rencananya akan dimulai Desember ini. Sementara itu, Mel Ahyar berharap agar para agensi model juga lebih giat berburu model lokal di berbagai daerah. Ia yakin sebenarnya banyak putra-putri daerah yang potensial menjadi model besar. (Sky/M-4)
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
JENDELA BUKU
7
Dual Novel yang Sama Disajikan Berbeda Novel Mata Kedua dan Hati Kedua telah ‘akad nikah’. Kedua penulis menjadi saksi bahwa mereka dilahirkan, dibesarkan, dan disatukan. RUDY POLYCARPUS
A
CHI TM, penulis spesialis cerita teenlit, kembali meluncurkan novel dengan tema serupa, yakni Hati Kedua. Buku itu mengisahkan Rara, tokoh utama yang divonis menderita sakit tumor. Rara yang sudah mengidap penyakit itu sejak di bangku sekolah menengah pertama kerap mengalami pasang-surut secara psikologis. Kadang kuat, adakalanya ia ingin menyerah. Meski singkat, Rara mengenal Syifa, seorang yang sedikit lebih tua daripada dirinya. Kebetulan, Syifa mengidap penyakit yang mirip dengan Rara. Perkenalannya dengan Syifa pun tak lama karena sahabatnya tersebut menyerah dengan penyakitnya, kemudian meninggal. Kepergian sahabatnya itu bak pukulan telak yang menohok dagu Rara. K e t i k a duduk di bangku SMA, Rara menemukan sosok Syifa dalam diri Rama. Sosok lelaki tunanetra itu rupanya menarik perhatiannya. Dikisahkan, Rama seorang lelaki yang ingin menjalani kehidupan normal seperti remaja lainnya. Rama berhasil masuk ke SMA negeri, padahal seharusnya dia berada di sekolah luar biasa (SLB). Semangat yang Rama miliki membuatnya mampu menyesuaikan diri bahkan memiliki banyak kawan. Meski Rama buta, Rara belajar banyak hal darinya, seperti menjaga bara semangat, keceriaan, dan ketulusan. Walau memiliki keterbatasan penglihatan, Rama justru berprinsip
kebutaan bukan penghalang bagi dia untuk beraktivitas dan mendulang prestasi. Meski perempuan, Rara memiliki hobi membetulkan alat elektronik. Kebetulan, ia punya hobi lain yang sama dengan Rama, yakni bermain Nintendo. Cinta datang karena terbiasa, sebuah ungkapan usang yang masih manjur sebagai mantra. Ikatan pertemanan Rara dan Rama pun mengendur seiiring dengan tumbuhnya cinta di antara mereka. Kesulitan dan kebahagiaan yang Rama alami selama di bangku sekolah mengantar dia menemukan cinta. Menemukan Rara. Mungkin bila Rama tak buta, belum tentu hati Rara terpaku kepadanya. Ya, dahsyatnya panah sang Cupid memang mampu mengalahkan segala keterbatasan dan logika. Secara keseluruhan, novel setebal 338 halaman itu sangat ringan, tapi cukup menarik dibaca. Jalinan hubungan antara Rama dan Rara mungkin sedikit klise dan picisan. Namun, justru hal itu terkadang menarik minat pembaca karena mereka jarang menemukannya di kehidupan nyata.
Tidak melawan takdir Terkadang, kisah cinta seperti itu memang lebih renyah jika dibaca pada sebuah buku. Melalui buku itu, Achi TM mengajak pembaca untuk tidak melawan takdir, tapi pantang menyerah olehnya. Seperti buku kebanyakan, harus ada pesan moral
DOK MATA HATI KEDUA
PELUNCURAN BUKU: Penulis novel Mata Kedua, Ramaditya Adikara (paling kiri), dan penulis novel Hati Kedua, Achi TM (kedua dari kanan), tampil bersama saat meluncurkan novel mereka di Gramedia Matraman, Jakarta, 12 Oktober lalu. dan kisah inspiratif yang disampaikan kepada pembaca. Novel itu sebenarnya tergolong unik. Terdapat dua kisah yang sama tapi disajikan dan ditulis lewat sudut pandang yang berbeda. Kisah pertama berjudul Mata Kedua, yang mengambil sudut pandang Ramaditya Adikara dan ditulis langsung olehnya. Rama ialah penjelmaan dari Ramaditya, sedangkan kisah kedua berjudul Hati Kedua karya Achi TM. Cerita keduanya berangkat dari satu kisah nyata yang hadir pada sosok Rama dan Rara. Kedua novel itu pun berhubungan. Seusai melumat Hati Kedua, pembaca pasti penasaran dengan isi buku Mata Kedua yang diterbitkan pada hari yang sama, yakni 12 Ok-
tober. Menurut Achi, itu proses menulis yang berbeda bagi dia. Bayangkan, dalam novel itu, ia menjelma menjadi seorang Rara. Perempuan yang kalem tapi cerdas. Berbeda dengan dia yang ceplas-ceplos dan terbuka, Rara agak tertutup dan tidak banyak bicara kecuali sama Rama. “Satu kesamaan saya dan Rara adalah kami sama-sama penggila gim Nintendo dan Ding Dong saat masih kecil dan ABG. Itu yang akhirnya membuat saya agak sedikit enjoy menuliskan karakter Rara,” ujarnya. Keduanya dijual terpisah. Ada pertanyaan tersisa untuk novel kembar itu. Kenapa tidak dibuat dalam satu buku saja? Toh tokoh dan alur ceritanya sama meski diambil dari
sudut pandang berbeda. Eko Ramaditya Adikara, seorang tunanetra, begitu cekatan menyimak ucapan mesin pembaca kiriman SMS dan cekatan pula membalasnya. Rama mengisahkan awal proses menulisnya semasa dia bersekolah di Madrasah Aliah Negeri (MAN) 11 Jakarta Selatan--setara dengan SMA. “Saya mengenal seorang sahabat, bernama Rara. Bagi saya, dia seperti mata bagi saya untuk belajar. Saya kenal dia waktu pertama masuk SMA,” ujarnya. Dari kenangan masa remaja itulah dia mulai menulis. Selama 14 tahun tulisan itu tak berproses menjadi novel, sampai akhirnya dia mengenal kawan penulis bernama Achi pada 2011.
Achil-ah yang membimbing dia dalam bidang kepenulisan novel, memilah karya imajinasinya bab per bab. Kebetulan juga, seperti Rara, Achi menyukai dunia gim. Baginya, kesadaran di masyarakat jauh lebih baik daripada kebijakan dan peraturan pemerintah. Pemerintah saja selama ini tak memberikan sumbangan berarti untuk orang-orang yang berkebutuhan khusus. Dengan buku karya seorang tunanetra, dia harapkan dapat juga memberikan kesadaran bagi masyarakat tentang kesadaran sosial dan berwarga negara yang baik lewat novel. (M-2)
miweekend @mediaindonesia.com
Bertualang Sekaligus Wisata Rohani MESIR. Negara yang kaya akan sahara tandus ialah impian banyak pelajar muslim di seluruh dunia. Kejayaan Islam dan kegemilangannya pada masa lalu terlihat apik, mulai sejumlah situs hingga gedung-gedung bernilai sejarah tinggi. Tak sedikit pula orang menjadikan negara di Benua Afrika itu sebagai destinasi sejarah. Owen Putra, melalui bukunya, Dua Sahara, mencoba merangkum salah satu penggalan dalam perjalanan hidupnya, dimulai pada 2006 ketika ia melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar, Mesir. Buku setebal 289 yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama itu seakan menyedot pembacanya ke dalam kehidupan negeri yang baru saja terlibat perang saudara itu. Penulisannya yang deskriptif membantu pembaca berimajinasi dan membayangkan seperti apa kehidupan umat Islam di sana, seperti burkak nan rapat para perempuan di pinggiran Kota Kairo ataupun syahdu merdu pengajian di Masjid Al-Azhar. Pada zaman itu, Mesir masih dipimpin rezim Presiden Hosni Mubarak. Lewat buku itu pula, kita akan mencecap zaman orde baru di negara tersebut. Ya, di bawah pemerintahan Mubarak, banyak orang hilang yang tak diketahui rimbanya, ditangkap tanpa tahu salahnya. ‘Kuping-kuping intelijen seakan-akan ada di mana-mana’, tulis Owen. Sebagai orang Indonesia, situasi seperti itu sudah jamak ketika rezim Soeharto menancapkan kukunya. Demokrasi semu dan tangan besi merupakan keniscaan kala itu. “Awas, jangan bicara soal pemerntah dan politik,” ujar seseorang kepada Owen.
Nuansa religi Owen menyajikan nuansa religi yang kental. Tak mengherankan, selain penduduknya mayoritas muslim taat, Mesir merupakan salah satu pusat peradaban Islam. Jadi, sembari mengajak pembacanya berpetualang, penulis menyajikan budaya dan kearifan penduduk lokal, termasuk pelbagai keeksotisan dan kehidupan sosiologi masyarakatnya. Sekilas, buku itu memiliki sedikit kemiripan dengan Titik Nol karya Agustinus Wibowo. Sama-sama menyajikan petualangan di negeri asing nan jauh. Namun, berbeda dengan karya Agustinus, buku Owen itu kurang memompa andrenalin pembacanya. Owen tidak ‘segila’ Agustinus yang petualangannya kerap berujung antara hidup dan mati. Selain itu, buku tersebut minim konflik
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
antartokoh. Namun, sensasi membaca buku itu ialah Owen seakan menjadi pemandu pembaca ketika menikmati sensasi Mesir. Tak ketinggalan pula, dimensi rohani yang kental pada buku tersebut. Mohammad Baharun, guru besar sosiologi yang juga mantan wartawan senior, dalam testimoninya mengatakan dengan membaca novel itu, pembaca seperti ditemani bertualang oleh penulisnya—bertamasya ke negeri tua Mesir yang penuh romantika kehidupan. “Ceritanya utuh, mengalir, dan enak dinikmati!” jelas Mohammad Baharun. Nasihin Masha mengatakan, “Perjuangan, kegigihan, keteladan, dan pengorbanan menjadi warna Dua Sahara ini. Budaya dan kearifan lokal penduduk Mesir disajikan renyah dan larut membuka cakrawala pembaca. Penggalan kisah yang layak dibaca.” Sementara itu, Johan Wahyudi. penulis buku/motivator nasional, mengatakan umumnya novel sekadar berisi hiburan sebagai obat penat. Maka, cukup sulit kita menemukan added values setelah membacanya. Namun, Anda akan terkejut jika membaca novel Dua Sahara. Anda tak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga beragam pengetahuan dan inspirasi, seperti sejarah, arsitektur, religi, bahkan kiat menghadapi beragam masalah kehidupan. Novel yang sensasional. (Pol/M-2)
SEPAK BOLA
8 KARENA terlalu capek, kapten timnas U-19 Evan Dimas Darmono sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya sejak Jumat (25/10). Saat masuk rumah sakit, Evan didampingi kedua orangtuanya, Ana dan Dharmono. “Kita bawa ke rumah sakit karena mengeluh capek dan matanya berkunang-kunang. Saat itu langsung kita bawa ke RS BDH karena dekat rumah,”
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
Sempat Dirawat di ICU, Evan sudah Diperbolehkan Pulang kata Ana. Menurut Ana, setelah masuk rumah sakit, Evan langsung ke ruang Intensive Care Unit (ICU). Oleh dokter, Evan diberi infus untuk memulihkan kondisinya yang terlihat sangat lelah. Hampir 2 jam Evan mendapat perawatan. Dokter pun
meminta ia untuk istirahat sementara. “Begitu mendapat cairan infus, kondisi Evan terus membaik,” katanya. Dokter yang memeriksa Evan tidak menemukan adanya penyakit atau masalah serius di tubuh Evan dan semuanya dianggap normal. Setelah dinyatakan baik, Evan
MI/ROMMY P
Evan Dimas Darmono Pemain timnas U-19
diperkenankan pulang karena dokter hanya menyarankannya untuk beristirahat, dan itu bisa dilakukan di rumah. “Di rumah saja, istirahatnya karena tidak ada masalah serius. Hanya butuh istirahat,” kata Ana. Nama Evan melambung saat membawa timnas U-19 men-
jadi juara Piala AFF dan masuk ke putaran final Piala Asia U-19 tahun depan di Myanmar. Di Myanmar nanti, pemain yang akan bergabung dengan Persebaya Surabaya di kompetisi ISL musim depan itu yakin skuat ‘Garuda Muda’ akan lolos ke Piala Dunia U-20 di Selandia Baru. Syarat untuk masuk
putaran final Piala Dunia U-20 ialah masuk empat besar Piala Asia 2014. “Saya sering berkomunikasi dengan teman-teman satu tim ataupun pelatih meski kini sudah pulang ke daerah masingmasing. Terutama dengan hasil lolos ke Myanmar tahun depan,” katanya. “Karena itu, saya dan teman-teman yakin tidak ada yang tak mungkin. Termasuk lolos ke semifinal atau juara,” terang Evan.(FL/R-1)
Tren Positif Meriam London Berlanjut Pelatih Chelsea Jose Mourinho menilai kekuatan Manchester City bisa menjadikan mereka juara Liga Primer. EKO RAHMAWANTO
Duel panas
A
Di sisi lain, malam ini duel panas dan mahal akan tersaji di Stamford Bridge saat Chelsea menghadapi Manchester City. Mahal karena kedua tim memilih skuat pemain dengan nilai termahal di Liga Primer saat ini. City sudah membelanjakan total skuatnya sebanyak 415 juta pound (Rp7,5 triliun). Adapun Chelsea 405 juta pound (Rp7,3 triliun). Jika menilik head to head kedua tim, City hanya meme-
RSENAL melanjutkan tren positif. Dalam lanjutan Liga Primer di Selhurst Park tadi malam, ‘Meriam London’ menang 2-0 atas Crystal Palace. Satu-satunya gol dalam duel itu dilesakkan Mikel Arteta lewat titik putih pada menit ke-47. Namun, setelah menjadi pahlawan, pemain asal Spanyol itu justru menjadi pecundang setelah mendapatkan kartu merah pada menit ke-65 karena melanggar Marouane Chamakh. Bermain 10 orang tak mengurangi tekanan Arsenal terhadap tuan rumah. Terbukti Arsenal menambah satu gol lagi melalui Oliver Giroud pada menit ke-87. Striker asal Prancis itu telah mencetak lima gol. Giroud juga telah membuat empat assist atau terbanyak di antara pemain lain. Sebagai perbandingan, Giroud hanya membuat tiga assist di musim lalu. Kemenangan ini membuat tim asuhan Arsene Wenger belum terkalahkan di delapan pertandingan. Sebaliknya bagi Palace, kekalahan ini menjadikan tim promosi itu sudah kalah delapan kali dari sembilan laga. Palace pun kini menempati urutan dua terbawah. Penampilan buruk inilah yang kemudian berujung pada berhentinya kerja sama Palace dengan manajer Ian Holloway.
nangi dua dari 16 kunjungan terakhir ke Stamford Bridge (10 kalah dan 4 imbang), dengan kedua kemenangan lewat skor sama (4-2) pada Januari 1993 dan Februari 2010. Jose Mourinho pun tak terkalahkan di 64 pertandingan kandang sebagai pelatih Chelsea (50 kemenangan dan 14 seri). Chelsea juga sedang dalam laju yang bagus dalam beberapa laga terakhir. Setelah takluk dari FC Basel di Liga Champions, Eden Hazard dkk tidak terkalahkan di tujuh laga berikutnya di semua kompetisi dan hanya satu kali meraih hasil imbang. Dengan semua fakta di atas, the Blues memang diunggulkan untuk memenangi laga
KREDIT AP /SANG TAN
BEREBUT BOLA: Pemain Crystal Palace Adlene Guedioura (kanan) berebut bola dengan kapten Arsenal Mikel Arteta dalam lanjutan Liga Primer di Stadion Selhurst Park, London, tadi malam. Dalam duel itu Arsenal menang 2-0. kali ini. Namun, Mourinho menilai kekuatan City musim ini berbeda. The Special One menilai City sebagai tim penantang terkuat gelar juara Liga Primer. Kekuatan City sama seperti saat Chelsea mempertahankan gelar juara Liga Inggris dua musim beruntun. Namun, di sisi lain ia juga menyindir arsitek City Manuel
Pellegrini. “Posisi nomor dua hanyalah pecundang paling atas. Jika Madrid memecat saya, saya tidak akan pergi ke Malaga. Saya akan pergi menangani tim top di Italia atau Inggris,” ujar Mourinho. Soal sindiran itu, arsitek City Manuel Pellegrini memilih untuk tidak mengindahkannya.
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
Sebelum melatih Chelsea, Pellegrini ialah pelatih Malaga. “Saya tidak pernah memedulikannya saat itu dan saya juga tidak akan memedulikannya saat ini,” ucap Pellegrini di Sky Sports. Setelah laga ini, Chelsea ditunggu beberapa laga penting, yakni melawan Arsenal di Piala Liga Inggris dan menjamu Schal-
ke di lanjutan Liga Champions. “Kami ada dalam momen yang sangat bagus. Kami sedang on fire. Kami sudah mengalahkan Norwich, Cardiff, dan Schalke, ada dinamika yang bagus di dalam tim,” ujar gelandang Chelsea Eden Hazard di situs resmi klub. (R-3)
eko@mediaindonesia.com
OLAHRAGA
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
9
Ubang masih Tampil Hati-Hati di Spanyol Sejak hari pertama, Ubang tidak berani menggeber mobilnya dengan kecepatan penuh sehingga terkesan lambat. IDA FARIDA Dari Barcelona, Spanyol
P
ERELI Indonesia Subhan ‘Ubang’ Aksa u n t u k s e m e n t a ra berada pada posisi kelima secara kesuluruhan hingga special stage (SS) 6 pada hari pertama dan kedua RACC Rally de Espana, di Spanyol, Jumat (25/10) malam waktu setempat atau Sabtu dini hari WIB. Pereli binaan Bosowa Fastron Rally Team (BFRT) yang tampil di kelas World Rally Championship (WRC) 2 itu, secara keseluruhan berada di peringkat kelima. Dia berhasil menggeser dominasi pereli Irlandia R Barrable. Subhan bersama navigatornya, Nicola Arena, mengakui penampilannya hingga SS 6 ini masih terlalu hati-hati. Dia masih terus beradaptasi dengan kendaraan Ford Fiesta R5. Bahkan, pada SS 5 dan SS 6, rem mobil pereli berusia 27 tahun itu sempat bermasalah. “Masih terlalu hati-hati sehingga catatan waktunya masih kurang bagus. Mudahmudahan setelah masalah rem diperbaiki, penampilan saya lebih baik lagi,” ujar Subhan seusai SS 6 di Salou, Spanyol. Meski berada di posisi kelima, hasil sementara itu dinilai Tim BFRT cukup bagus. “Yang penting Ubang finis dulu. Nanti SS berikutnya mudah-mudahan dia bisa naik podium,” ujar Kepala Tim Mekanik BFRT Champi-
onship Wiewie Rianto. SS 4 Riudecanyes 2 menempuh 16,35 km, SS 5 El Priorat 1 42,04 km, dan SS 6 Colldejou 1 sepanjang 26,4 km.
Tampil aman Penampilan terlalu hatihati diperlihatkan Subhan mulai hari pertama.
Tadi malam (Sabtu dini hari WIB), saya tampil hati-hati. Main aman saja, jalannya enggak kelihatan.’’ Subhan Aksa Pereli nasional Dalam tiga SS itu, Subhan tidak berani menggeber kendaraannya dengan kecepatan penuh lantaran kompetisi digelar malam hari dengan trek aspal yang berkelokkelok dan naik turun seperti kawasan Puncak, Jawa Barat. Alhasil, hingga SS ketiga, ia hanya berada di peringkat keenam. “Tadi malam (Sabtu dini hari WIB), saya tampil hatihati. Main aman saja, jalannya enggak kelihatan,” ujar Subhan. Saking tampil hati-hati, ia tidak berani mem-push kendaraannya. Padahal, selisihnya dengan pereli R Barrable (Irlandia) yang berada di peringkat kelima tidak terlalu jauh. “Di SS 1, saya terlalu slow (lambat), tidak nangkap
mobil di depan. Nicola juga menyadarinya,” ujar juara nasional tiga kali itu. Kendati begitu, Subhan mengaku puas dengan penampilan perdananya. “Puas dengan hasil ini. Meski tidak banyak testing, bisa dalam posisi itu. Apalagi lima pembalap yang tampil memang punya pengalaman di Eropa. Jadi, saya pikir hasilnya cukup bagus,” papar Ubang. Hingga berita ini diturunkan, masih ada tiga SS lagi yang harus diikuti peserta. Tiga SS tersisa yaitu SS 7 El Priorat 2 (42,04 km), SS 8 Colldejou 2 (26,48 km), dan SS 9 Salou (2,24 km).
Animo masyarakat RACC Rally de Espana mendapat animo yang luar biasa dari warga Spanyol dan warga Eropa lainnya. Mulai pembukaan yang digelar di Avenue Caterdal, Barcelona, Jumat waktu setempat, warga memadati arena tersebut. Bukan cuma itu, mereka juga tampak memenuhi setiap sudut kota yang dilalui para pembalap. Animo pengunjung terus berlanjut saat kompetisi digelar pada malam hari. Di kawasan Riudecanyes, yang menjadi lintasan SS 3, ratusan orang memadati kawasan berbukit terjal itu. Udara dingin sekitar 10 derajat celsius dan angin kencang tidak menyurutkan niat mereka untuk menyaksikan aksi setiap pereli. “Memang warga Spanyol merupakan salah satu negara di Eropa yang sangat menyukai reli,” aku Subhan. (R-3)
farida @mediaindonesia.com
DOK BOSOWA FASTRON RALLY TEAM
RELI MALAM HARI: Pereli nasional Subhan ‘Ubang’ Aksa mengikuti reli malam pada hari pertama RACC Rally de Espana, di Salou, Spanyol, kemarin. Kondisi gelap membuat Subhan mesti hati-hati karena jalanan nyaris tidak kelihatan.
Tumbangkan China, Indonesia Ukir Sejarah TIM bulu tangkis junior Indonesia berhasil mencetak sejarah baru dengan lolos ke final nomor beregu BWF World Junior Championships 2013 memperebutkan Piala Suhandinata di Bangkok, Thailand. Skuat ‘Garuda Muda’ sukses menyingkirkan juara bertahan, China, 3-2. Indonesia awalnya tertinggal 0-1 saat pasangan ganda putra Arya Maulana Aldiartama/Kevin Sanjaya Sukamuljo dikalahkan Liu Yuchen/Zheng Siwei, 15-21, 13-21. Kemenangan tunggal putri Hanna Ramadini di partai kedua membuat Indonesia menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Hanna menaklukkan Qin
Jinjing, 21-18, 21-16. “Perjuangan Hanna luar biasa, dia ulet sekali. Ke mana pun bola, dikejar oleh Hanna. Permainannya juga rapi, jarang membuat kesalahan sendiri,” kata pelatihnya, Sarwendah Kusumawardhani, yang selalu mendampingi saat tanding. “Saat tahu Qin yang turun, saya sudah yakin akan menang. Saya merasa sudah unggul dari segi mindset, mental di lapangan jadi lebih kuat,” tutur Hanna. Jonatan Christie membawa Indonesia unggul 2-1 setelah memenangi partai ketiga melawan Shi Yuqi, 21-14, 21-18. “Lawan sepertinya tegang, kelihatan dari wajahnya. Per-
SEKILAS GELANGGANG AD Tennis Academy Gandeng BRI
Vettel Selangkah lagi Juara Dunia
SEBAGAI bentuk kepedulian terhadap perkembangan olahraga tenis di Tanah Air, AD (Angie Deddy) Tennis Academy menggandeng PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai sponsor. Kerja sama dilakukan untuk memajukan pertenisan nasional sekaligus memunculkan petenis-petenis muda harapan Indonesia. Angelique “Angie” Widjaja, meski sudah pensiun, ingin tetap berkontribusi di dunia tenis, yaitu dengan mengelola dan turun langsung melatih di AD Tennis Academy. Melalui kerja sama selama setahun, sekolah tenis itu berganti nama menjadi BRI-AD Tennis Academy. “Saya sangat berterima kasih kepada BRI atas kepercayaannya sudah memberikan dukungan bagi AD Tennis Academy sekaligus turut memajukan pertenisan Indonesia,” ujar Angie yang pernah menyentuh peringkat tunggal putri 55 WTA dan 15 WTA untuk ganda putri. Sementara itu, Corporate Secretary Bank BRI Muhamad Ali mengatakan, setelah melihat adanya potensi tenis, BRI berniat memberikan dukungan. (Mln/R-3)
SEBASTIAN Vettel selangkah lagi menjadi juara dunia keempat kali jika menjuarai balapan hari ini di GP India di Buddh International Circuit di New Delhi. Apa pun hasil Fernando Alonso (Ferrari) yang ada di posisi dua klasemen dengan terpaut 90 poin di sisa empat seri, Vettel pasti juara dunia jika naik podium satu. Alonso start kedelapan. Posisi start terdepan bakal memudahkan pembalap Tim Red Bull ini meraih gelar juara dunia. Di kualifikasi kemarin, Vettel mencatatkan waktu 1 menit 24,119 detik. Pembalap Jerman ini unggul 0,752 detik dari pembalap Mercedes yang juga dari Jerman Nico Rosberg. Di posisi start ketiga, ada pembalap Mercedez juga Lewis Hamilton, sedangkan Mark Webber di posisi keempat. Di ajang Moto-GP Jepang di Sirkuit Twin Ring, Motegi, juara dunia Jorge Lorenzo bakal start dari posisi terdepan. Pembalap Yamaha ini melahap sirkuit dalam satu menit 53,471 detik. Pemimpin klasemen pembalap Marc Marquez (Honda) start di posisi kedua. (Reuters/Yan/R-1)
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
tahanannya juga tidak rapat, tak seperti sebelumnya. Saya sendiri bermain sabar dan tidak buru-buru untuk mematikan,” kata Jonatan. Pertandingan kembali menegangkan saat China menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat pasangan ganda putri Huang Dongping/Jia Yifan yang mengalahkan Rosyita Eka Putri Sari/Setyana Mapasa 15-21, 2114, 21-11. Pasangan ganda campuran Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Masita Mahmudin menjadi pahlawan tim dengan menaklukkan Huang Kaixiang/Chen Qingchen, 19-21, 21-16, 21-15. “Kevin/Masita benar-benar tampil luar biasa. Pemain yang
lain juga tampil sangat optimal dan bermain dengan kualitas yang tinggi. Ini adalah sejarah baru bulu tangkis Indonesia yang untuk pertama kali masuk ke final Piala Suhandinata,” ujar Nusron Wahid, Chef de Mission Tim Indonesia. “Kami sangat mensyukuri kemenangan ini. Sekali lagi, tak ada yang tak mungkin. Kunci utama kemenangan Indonesia adalah tim yang solid dan kompak serta mental bertanding yang kuat. Mereka tidak minder walaupun China lebih diunggulkan. Tidak ada main malas-malasan. Soal teknik, saya rasa kita imbang dengan China,” imbuh Nusron. (RO/R-3)
CERPEN
10
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
Purnama di Atas Kabah secepat-cepatnya.” Jeda lagi Ibu bercerita karena dihadang bencana tangisnya. Tangis penuh sesal tak terhingga, kukira.
K USMAN
M
ENGAPA Wak Ning Ayu-kakak perempuan kandung Abah--meminta agar aku memanggilnya ibu? Peristiwa mengharukan itu terjadi di ruang tamu rumahku, di hadapan Abah dan Umi. Saat itu senja masih basah, sisa hujan lebat berpetir pada siang hari. Kedua orangtuaku memberi isyarat dengan anggukan, tanda setuju. Harapan janda berusia 75 tahun itu kupenuhi, walaupun menyisakan tanda tanya besar di dalam hatiku. Hal yang lebih mengherankan lagi adalah beliau mengajakku untuk menunaikan ibadah haji. Ongkos naik haji plus beliau tanggung seluruhnya dari tabungan. “Kelana, pelajari buku pedoman ini mumpung masih banyak waktu,” kata Ibu. Beliau memberikan buku saku berisi pedoman ibadah haji dan umrah kepadaku. Ibu Ning Ayu punya tiga putri. Kejora si sulung, Kirana dan Kiraini, anak kembar. Suami Kejora bernama Anshori. Suami Kirana adalah Abidin. Aditya adalah suami Kiraini. Mengapa Ibu Ayu tidak mengajak salah satu di antara pasangan itu untuk menemaninya melaksanakan ibadah haji? Aku bertanya dalam hati. Entahlah. “Tapi, kalau Kelana sedang sibuk kuliah, Ibu tidak berani ganggu,” kata Ibu sambil tersenyum. Guna memelihara perasaan kakak kandung Abah yang banyak jasanya itu, aku tidak akan mengecewakannya. “Sesibuk apa pun, aku selalu siap menemani Ibu,” ungkapku. Wajahnya yang sudah keriput langsung ceria. Ibu bilang, “Jangan lupa pamit kepada pacarmu, ya?” Aku mengangguk. Ibu bilang, “Adalah berdosa bila mengganggu pasangan yang sedang berkasih-kasihan.” Oh, itukah sebabnya Ibu tidak mengajak anak-anak dan menantu-menantunya? Ketiga anaknya telah pindah ke rumah masing-masing di luar kota. Kepindahan anak-anaknya itulah yang membuat Ibu merasa ditinggalkan. Ibu sendirian saja di rumah tua. Itu menjadi pikiran Abah, adik lelaki satusatunya. Ibu adalah pensiunan kepala SMA Negeri. Beliau hidup bersahaja. Wak Abas, pelaut antarbenua, menutup mata karena penyakit stroke setelah pensiun sekian tahun silam. Saat itu, menurut cerita Ibu, ketiga putrinya masih belia. Mereka sangat memerlukan pengawasan dan dana untuk hidup, juga biaya pendidikan. Kedatangan Ibu suatu petang mengejutkan seisi rumah kami. Wajahnya murung. Suaranya parau ketika meminta izin kepada Abah dan Umi supaya aku boleh tinggal di rumahnya yang selalu sunyi. Sejak itulah aku memanggilnya Ibu. Aku pamit dengan santun kepada Umi, Abah, dan Khatulistiwa, adik lelakiku, si bungsu. Aku ternganga ketika Ibu bercerita setiba di rumahnya senja hari. Katanya, Kejora, Kirana, dan Kiraini adalah anak bawaan Wak Abas. Nurjannah, istrinya, meninggal akibat kehabisan darah setelah operasi caesar saat melahirkan si kembar. Saat itu umur Kejora tiga tahun. Ketiga
*** Begitu tiba di kota suci Mekah, di sisi Kabah, Ibu berdoa: Ya Allah, kota ini adalah haram-Mu dan tempat yang aman. Maka hindarkanlah daging, darah, rambut, serta kulitku dari neraka. Anugerahkanlah kepadaku keamanan dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali hambahamba-Mu. Jadikanlah aku bagian dari orang-orang yang dekat dan taat kepadaMu. Amin. Aku kikuk tanpa pakaian dalam, dibalut kain ihram, dua lembar kain putih polos tiada jahitan. Kain Ihram kukenakan sejak dari hotel, sebelum mengitari Kabah tujuh kali (tawaf) dan memutari bukit Syafa dan bukit Marwah tujuh keliling (sai). Setelah beberapa hari melaksanakan semua rukun wajib haji secara sempurna, Ibu mengajakku tawaf dan sai lagi. “Kelana, pandangilah purnama di atas Kabah itu,” bisik Ibu seusai kami melaksanakan tawaf dan sai yang kedua kalinya. “Yuk, kita tawaf sekali lagi, Nak,” ajaknya. “Apakah Ibu tidak lelah?” tanyaku. Aku tahu, sejak janda Ibu mengidap sakit jantung. Ibu menggelengkan kepala dan terus memacu langkah dengan penuh semangat. “Itu Wak Abasmu, Kelana!” Ibu berseru sambil menunjuk ke arah bulan purnama. “Wak Abas melambaikan tangan ke arah Ibu,” lanjutnya riang. “Aku tidak melihat apa-apa, Bu,” balasku heran. “Wak Abasmu di dekat bulan purnama,” kata Ibu, meyakinkan aku. Ketika tubuh Ibu melorot, kuberi beliau air zamzam. Ibu masih berusaha untuk berdiri. Nama Wak Abas terus dia sebut sambil menunjuk ke arah bulan purnama. Ibu roboh lagi, lalu kugendong ke tempat yang lowong. Aku menjerit di tengah para jemaah yang sedang tawaf ketika tubuh Ibu terkulai lemah. Jantungnya berhenti berdetak. Rohnya telah menyusul Wak Abas, belahan jiwanya. Pada bulan purnama, kubayangkan Ibu dan Wak Abas bergandengan tangan. Bayangan itu lama-lama menjadi baur, lalu kabur oleh lelehan air mataku. anak itu mendapat kasih sayang yang utuh dari Ibu. Beliau merasa tidak senang bila ada pihak yang menyebutnya ibu tiri. Ibu tidak pernah menganggap putri-putri Wak Abas sebagai anak tiri. Untuk merawat Kejora, Kirana dan Kiraini, Ibu mengambil cuti. Setelah cuti habis, beliau sering minta izin juga. Sebagai pelaut antarbenua, Wak Abas jarang berada di rumah. Beliau berlayar sampai sembilan bulan, kadang-kadang lebih. Untuk meringankan pekerjaan di rumah, si kembar diurus dua baby sitter dan Bik Amini, pembantu lama yang setia di rumah Ibu. Pengasuhan dan pendidikan Kejora, Kirana, dan Kiraini menjadi kewajiban utama Ibu sampai beliau minta pensiun dini sebagai kepala SMA Negeri. Menurut cerita Abah, setelah orangtua mereka meninggal karena tabrakan di
jalan raya, Ibu Ayu yang mengurus tiga adiknya sampai meraih gelar sarjana semua. Sibuk sekali dia, merawat adikadik, mengajar, dan kuliah pada malam hari. Terbiasa mengurusi adik-adik dengan penuh kasih sayang tapi disiplin keras, tak panik lagi beliau ketika punya kewajiban mendidik tiga anak piatu, bawaan Wak Abas. Ketika Kejora, Kirana, dan Kiraini pindah rumah, Ibu merasa sangat kehilangan. Sejak saat itu penyakit jantung menyerangnya. Tetapi hal itu tidak pernah Ibu keluhkan. Pernikahannya dengan Wak Abas tidak dianugerahi anak. Ketika menikah dengan Wak Abas, usia Ibu sudah lewat 47 tahun. Para ahli kandungan angkat tangan untuk menolong agar Ibu punya anak. Akhirnya, Ibu dan Wak Abas pasrah. Toh, sudah ada Kejora, Kirana, dan Kiraini.
“Mengapa Ibu tidak menunaikan ibadah haji ketika masih muda?” tanyaku. “O, Kelana,” jawab Ibu sambil menarik napas panjang. “Ibu teringat satu janji pada Wak Abas. Rencananya kami akan menunaikan ibadah haji bersama. Kami ingin menyaksikan bulan purnama di atas Kabah,” jeda sesaat ceritanya. “Setelah Wak Abas pensiun, beliau mengatakan, ibadah haji itu hadiah dari Wak Abas bagi Ibu. Tapi, saat itu Ibu sedang sibuk untuk persiapan meraih gelar doktor ilmu pendidikan. Makanya, Ibu minta rencana menunaikan ibadah haji ditunda setahun. Tapi, Wak Abas terserang stroke dan menutup mata,” suara Ibu terputusputus. “Wak Abas rela mengalah. Tapi, Ibu jadi merasa sangat bersalah karena telah menolak hadiahnya. Lebih egois lagi, Ibu menunda ibadah haji karena sangat ambisius untuk meraih gelar doktor
Villa Kalisari, Oktober 2013 HK Usman, lahir di Tanjung Serian, Muara Enim, Sumatra Selatan. Novel anyarnya Rumah Rindu (2013). Anugerah Kebudayaan dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI diterimanya pada 2007.
Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@ mediaindonesia.com dan cerpenmi@yahoo.co.id @Cerpen_Mi
PIGURA ONO SARWONO SUDAH sekian lama kita mendengar dan dibuat penasaran tentang adanya seseorang yang disebut-sebut bernama Bunda Putri. Nama itu berulang kali muncul dalam persidangan kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi dengan terdakwa mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hassan Ishaaq dan koleganya, Ahmad Fathanah. Siapa sesungguhnya Bunda Putri itu? Mengapa ia tampak begitu berkuasa? Mengapa ia bisa memanggil pejabat, bahkan sampai menteri, untuk datang ke rumahnya? Ia pun diceritakan memiliki hubungan dekat dengan banyak elite di negeri ini. Kalau itu benar adanya, ia memang orang yang luar biasa. Belakangan, memang, samar-samar sosoknya mulai terkuak lewat sejumlah gambar yang diyakini sebagai foto diri Bunda Putri bersama dengan sejumlah pejabat tinggi negara. Namun, bagaimanapun, itu belum bisa menjelaskan apa-apa sehingga sampai saat ini ia masih tetap misteri. Kalau kita simak dalam seni pedalangan wayang purwa, ada pula sosok yang dikenal penuh misteri. Ia adalah Bethari Durga. Dalam setiap kehadirannya, ia tidak pernah menampakkan wujud aslinya. Perannya, ia selalu bikin onar dan merusak tatanan di mana-mana. Wandanya, Durga berwajah raksasa dengan deretan gigi dan taring menggiriskan. Ia bertakhta di Kahyangan Setragandamayit, yang berarti tempat pengasingan yang berbau mayat. Di tempat itulah Durga berkuasa atas jin, setan, priprayangan. Ringkasnya, Durga ialah kuasa pemberi restu perilaku jahat.
Bunda Durga Berubah wujud Awalnya, Durga cantik jelita bernama Dewi Uma atau Umayi. Suatu ketika, kala sang surya menjelang tenggelam di ufuk barat, ia bersama suaminya, Bethara Guru alias Manikmaya, dengan menaiki lembu Andini, terbang ke angkasa menikmati keindahan alam di atas samudra. Tiba-tiba ada angin bertiup menyingkap kain yang dikenakan Dewi Uma. Mendadak Bethara Guru tersengat libidonya ketika melihat betis istrinya. Seketika itu pula, Guru merayu dan mengajak
Uma memadu kasih. Namun, Uma menolak dengan halus karena merasa tidak pantas melakukan itu di atas lembu dan di tempat terbuka. Akan tetapi, tampaknya Guru telah dikuasai nafsu. Ia tidak hentinya mendesak, sedangkan Uma terus meronta menolak. Karena tidak mampu lagi menahan hasratnya, keluarlah kama (mani) Guru dan jatuh ke laut. Kelak kama itu berubah menjadi raksasa bernama Bethara Kala. Atas perilaku kasar Guru itu, Uma
mengatakan bahwa itu adalah perbuatan raksasa. Karena kesaktiannya, saat itu pula muncullah taring di mulut Guru. Akibatnya, murkalah Guru dan kemudian membalas dengan mengutuk Uma menjadi raksasa. Karena perubahan itu, Guru merasa Uma tidak pantas lagi bersemayam bersamanya di Kahyangan Jonggring Saloka. Guru memerintahkan Uma yang telah diganti namanya menjadi Durga bertempat tinggal di Kahyangan Setragandamayit hingga pada saatnya nanti kembali berubah seperti sedia kala.
Pemuja nafsu jahat
TIYOK
Dalam ceritanya, yang umumnya carangan, Durga menjadi sesembahan atau pemujaan mereka yang berperilaku tidak lurus alias menerabas. Ia menjadi tempat titah meminta tolong agar keinginannya cepat tercapai tanpa prosedur semestinya. Misalnya, ingin cepat kaya tetapi dengan korupsi. Atau ingin berpangkat dan terhormat tetapi hanya bermodal azimat keramat. Mental menerabas, yang kini menjangkiti mayoritas anak bangsa ini, pernah dipopulerkan antropolog Koentjaraningrat dalam bunga rampainya, Kebudayaan, Mentalitet, dan Pembangunan (1980). Disebutkan bahwa mental asor itu secara masif terwariskan secara turuntemurun. Ada contoh menarik dari sanggit dalang yang menceritakan adanya perilaku menerabas. Yakni ketika Burisrawa yang ingin meminang Sembadra, putri Prabu Basudewa, Raja Mandura. Padahal, ketika
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
itu Sembadra sudah bersuamikan Arjuna dan tinggal di Kesatrian Madukara. Untuk memenuhi kemauannya yang menerjang norma dan hukum itu, Burisrawa pun memuja Durga. Kemudian, atas bantuan Durga, Burisrawa bisa bertemu empat mata dengan Sembadra di Madukara tanpa diketahui siapa pun. Di sana, Burisrawa memaksa Sembrada mengimbangi cintanya. Namun, seperti kodratnya bahwa perbuatan jahat itu cepat atau lambat akan terkuak, perilaku Burisrawa itu pun akhirnya tercium. Yang mengetahui adalah Semar Badranaya, dewa ngejawantah, yang menjadi pamongnya para kesatria. Cerita Burisrawa menerabas itu bisa kita simak dalam lakon Sembadra Larung. Bukan itu saja, dalam urusan keluarga sendiri, Durga juga mempraktikkan cara jalan pintas. Misalnya, ketika ia memenuhi permintaan anaknya, Dewasrani, yang ingin memperistri Dresanala yang telah bersuamikan Arjuna. Durga tidak peduli status Dresanala yang sudah tidak sendiri lagi. Ia mendesak Guru untuk menikahkan Dewasrani dengan Dresanala. Guru pun kemudian memerintahkan Bethara Brama, ayah Dresanala, untuk memisahkan anaknya itu dari Arjuna. Namun, konspirasi busuk itu pun akhirnya juga terbongkar oleh Semar. Dari cerita itu, kita bisa mengambil nilai bahwa eksistensi Durga sesungguhnya adalah lambang nafsu jahat. Ia begitu diagungkan mereka yang berperilaku sedheng, yakni melanggar norma dan hukum. Dan jika mencermati kondisi bangsa saat ini, tampaknya sebagian besar dari kita, sadar atau tidak, adalah para pemuja Bunda Durga. (M-3)
TIFA
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
11
Kebebasan Warga Desa Menafsir Karya MALAM itu, Sabtu (19/9), beberapa anak muda tengah berkumpul di sebuah rumah. Mereka, yang tergabung dalam Jatiwangi Art Factory (JAF), tengah menggodok persiapan akhir menjelang pelaksanaan kegiatan pameran yang akan diselenggarakan menyambut ulang tahun kedelapan komunitas itu. JAF merupakan sebuah organisasi nirlaba yang fokus terhadap kajian kehidupan lokal perdesaan lewat kegiatan seni dan budaya, seperti festival, pertunjukan, seni rupa, musik, video, keramik, pameran, residensi seniman, diskusi bulanan, siaran radio, dan pendidikan. Mereka bermarkas di Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Setelah cukup lama bersawala, mereka akhirnya memutuskan bahwa sebanyak 42 rumah warga di Desa Jatisura dilibatkan dalam pameran bertema Kediaman yang tidak ingin tinggal diam itu pada 27 September-19 Oktober 2013. Arief Yudi Rahman, salah satu pentolan JAF, mengatakan warga yang rumahnya dipilih sudah dimintai konfirmasi dan mereka siap menerima untuk memajang salah satu dari 16 rangkaian karya para perupa yang sengaja didatangkan dari Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta. Proses pemajangan karya pun menjadi sangat ‘mencekam’ karena beberapa seni-
man yang dilibatkan tidak pernah diizinkan pihak JAF untuk meninjau lokasi, merancang, atau membuat karya yang sengaja disesuaikan, termasuk juga dalam proses pemajangan, kecuali saat pembukaan. Pameran tersebut mengundang para perupa seperti Ade Darmawan, Agus Suwage, Anggun Priambodo, Asmudjo J Irianto, Dikdik Sayahdikumullah, FX Harsono, Handiwirman Saputra, Jumaldi Alfi, Mahardika Yudha, Radi Arwinda, Reza ‘Asung’ Afisina, Rudi Mantofani, Rudi St Darma, Titarubi, Yani Mariani Sastranegara, dan Yusra Martinus. Setiap karya mereka nantinya dipandu dan dipresentasikan oleh warga dengan beragam profesi, seperti petani, pekerja bengkel, pensiunan militer, buruh genting, warga senior, penjaga warung, dan ibu rumah tangga, yang notabene belum pernah bertemu atau berkomunikasi satu sama lain.
Mencuri perhatian Saat pelaksanaan hingga penutupan pada Sabtu (19/10), pameran pun berhasil mencuri perhatian banyak pihak karena karya-karya yang dipajang merupakan hasil karya dari para seniman dengan reputasi terbaik dalam pembacaan, pemetaan, dan perkembangan seni rupa di Indonesia. Dida Ibrahim Abdurrahman, salah seorang
MI/ADANG
KESENDIRIAN: Matasih,67, dengan latar belakang tiga lukisan karya Agus Suwage yang dipajang di rumahnya di Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka, Kamis (17/10). Salah satu karya itu menggambarkan seekor harimau yang sedang duduk sendiri. pengamat seni rupa, tak kuasa untuk tidak menyaksikan pameran itu. Dida yang juga dosen di Jurusan Seni Rupa Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), Bandung, menganalogikan pameran itu seperti sebuah suguhan sekelas chef pada restoran berbintang yang kemudian disajikan, ditafsir, dan dipresentasikan oleh warga setempat dengan beragam kemungkinan profesi masyarakat perdesaan. Menurut Dida, ragam ketegangan terus bermunculan saat warga terkondisikan untuk mengamati karya dan latar pemikiran perupa yang nyata berada di dalam rumahnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, warga sangat cekatan dalam menafsir
karya yang terpajang di rumahnya dengan menelusuri dan membaca jejak visual, kemudian merelasikan diri dengan tradisi yang dimilikinya tanpa diberi petunjuk, informasi, atau arahan dari perupa maupun penyelenggara. “Yang disimulasikan hanyalah bagaimana mereka akan menghadapi pengunjung,” Dida menjelaskan.
Distribusi karya Tanpa diduga, beberapa karya perupa yang didistribusikan ke warga seolah tepat secara tema serta menjadi representasi penghuni rumah tersebut. Seperti pada tiga karya Agus Suwage yang ditempatkan di rumah Matasih, seorang
perempuan berusia 67 tahun yang saat ini hidup sebatang kara. Karya tersebut menggambarkan seekor harimau yang sedang duduk sendiri, seekor anjing yang sedang berlari, dan seekor anjing yang sedang bermain tapi tetap terkesan bermain sendiri. Selain itu, ada pula karya Asmudjo J Irianto, yang ditempatkan di rumah warga yang berprofesi sebagai tukang las. Secara medium, karya itu seperti menjadi bagian dari artistik bengkel lasnya, yang dimeriahkan dengan iringan musik dangdut pesisir. Karya Radi Arwinda serta Ade Darmawan yang menampilkan angka-angka yang ditempatkan di rumah warga yang berprofesi sebagai buruh genting dan tani, yang dimaknai sebagai gambaran mistik pesugihan dan perhitungan primbon untuk menghitung waktu panen ataupun menanam. Ginggi Syarif Hasyim, Kepala Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, menambahkan, sebagai wilayah yang tradisi penghidupan warganya sedang bergeser, Jatiwangi sebagai salah satu produsen genting dengan reputasi terbaik semakin khawatir akan eksistensinya. Oleh karena itu, sebagai bagian dari pemangku kepentingan, Ginggi sangat mendukung JAF, yang menjadikan seni sebagai pilihan untuk mengangkat kembali reputasi Jatiwangi. Menurut Dida, itu karena biasanya publik selalu merasa terintimidasi oleh mitos ‘kesaktian’ dan ‘kehigienisan’ karya seni. Eksistensi karya diarahkan menjadi perangkat ‘formal’ disposisi semu yang akan menggeser watak, cara pandang, dan karakteristik sosiologi kemasyarakatan secara nyata. Perdebatan klasik tentang seniman sebagai agen perubahan sedang terjadi di sini. (Adang Iskandar/M-2)
Melihat Budaya Maritim lewat BWCF Borobudur Writers & Cultural Festival 2013 menjadi sebuah cermin untuk melihat kembali kekayaan dan kejayaan budaya laut di Nusantara. IWAN KURNIAWAN
M
EMASUKI usia kedua, Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) seakan membuat perhelatan untuk melihat titik tolak dalam membawa festival ini menjadi ajang yang kuat ke depannya. Tidak hanya dari sumber daya manusia sebagai pemateri, tetapi ada pula bahan atau khazanah budaya yang ditampilkan. Pada pergelaran tahun ini, sedikitnya 250 penulis, sastrawan, dan sejarawan hadir di kompleks Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 17-20 Oktober. Kali ini BWCF mengusung tema Arus balik: memori rempah dan bahari Nusantara, antara kolonial dan poskolonial. “Kekayaan alam berupa rempah-rempah yang pernah jaya di negeri bahari ini men-
jadi pembahasan para pembicara. Kami mengangkat budaya maritim karena laut Indonesia yang penuh dengan sejarah baharinya,” tutur Direktur BWCF Yoke Darmawan di sela-sela perhelatan. Lewat ajang tersebut, Yoke pun berharap masyarakat dapat merayakan kembali kekayaan sejarah dan menemukan kembali keunggulan serta kekuatan jiwa melalui peradaban bahari. “Jangan sampai kekayaan bahari itu sirna. Ada tradisi dan budaya maritim yang dikaji secara mendalam,” jelasnya, santai. Pada BWCF, ada berbagai acara yang disajikan, mulai dari wacana rempah (pesta kuliner), panggung seni, pesta buku, hingga pemberian Sang Hyang Kamahayanikan Award. Ajang ini semakin menunjukkan geliat karena hadir para pakar hingga seniman dengan reputasi yang sudah diakui. Berbagai pembahasan mengenai harta karun di laut, kapal karam di laut, dan kemampuan maritim Nusantara dikaji secara ilmiah. Salah satu atraksi khas Nusa Tenggara Timur, yaitu penangkapan ikan paus dengan cara tradisional di Lamalera, pun dibahas terperinci. Dalam BWCF, ada 30 pembicara utama. Mereka di antaranya Gusti Asnan (seja-
rawan), Remy Sylado (novelis), Daud Aris Tanudirjo (arkeolog), M Ridwan Alimuddin (pelaut Mandar), Bondan Kanumoyoso (sejarawan bahari), Tan Ta Sen (sejarawan Singapura), Romo G Budi Subanar (rohaniawan), Susanto Zuhdi (sejarawan), Horst H Liebner (antropolog Jerman), Nick Burningham (sejarawan Inggris), dan Bona Beding (penombak ikan paus). “Budaya maritim masa lalu dan masa sekarang masih cukup relevan. Tentunya, dari hasil festival ini diharapkan dapat dirangkum dalam sebuah buku,” jelas budayawan Mudji Sutrisno. BWCF merupakan sebuah festival untuk mempertemukan para penulis, khususnya penulis yang hanya menggali seni dan budaya Nusantara. Tujuannya ialah agar para seniman dan juga sastrawan dapat berbagi pengalaman. BWCF pertama dilaksanakan pada Oktober 2012 dengan sukses. Saat itu, hadir 350 penulis cerita silat dan sastrawan seperti Arswendo Atmowiloto dan Seno Gumira Ajidarma. “Saya kira ini menarik karena ada sebuah pemahaman dari para budayawan hingga penulis untuk mengangkat khazanah bahari Indonesia,” jelas Mudji.
Merasa terharu Di penghujung BWCF, almarhum Adrian Bernard Lapian, ilmuwan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, meraih Sang Hyang Kamahayanikan Award. Adrian (1929-2011) dinilai laik dan pantas menerima penghargaan pada festival yang memasuki tahun kedua itu. Pasalnya, semasa hidup, ia memberikan banyak sumbangsih demi pengembangan kajian
bahari di Indonesia. “Keluarga besar terharu karena almarhum masih dikenang hari ini. Saya berharap kajian tentang bahari kita tetap diminati generasi muda sekarang,” ujar adik kandung almarhum, Albert J Lapian, seusai penerimaan penghargaan pada malam puncak BWCF yang digelar di Yokyakarta, Minggu (20/10) malam. Albert mengaku penghargaan itu bukanlah yang pertama bagi mendiang. Ia pernah mewakili keluarga untuk menerima secara langsung dua penghargaan lainnya yang cukup bergengsi. Salah satunya Habibie Award. “Dengan adanya penghargaan ini, banyak yang akan melihat lebih jauh tentang budaya laut kita yang sangat luas. Mulai dari Sumatra hingga Papua,” jelasnya. Juri penghargaan Sang Hyang Kamahayanikan 2013 antara lain Mudji, Dorothea Rosa Herliany (penyair), Taufik Rahzen (budayawan), dan Susanto Zuhdi (sejarawan). Adrian merupakan salah satu perintis sejarah bahari. Semasa hidupnya, ia dinilai setia dan gesit dalam mengarungi kajian bahari Nusantara. Salah satu disertasinya yang sering diperbincangkan para ilmuwan berjudul Orang Laut-Bajak LautRaja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX. Disertasi itu dinilai sebagai salah satu karya ilmiah maritim terbaik. Adrian menjadi guru besar sejarah di Universitas Indonesia hingga wafat. Atas pengabdian dan komitmen yang tinggi dalam kajian sejarah maritim, ia kemudian dijuluki sebagai ‘nakhoda
sejarah maritim Asia Tenggara’. Taufik mengaku penghargaan tersebut diputuskan dengan pertimbangan khusus tim dewan juri atas kepedulian sang tokoh dalam dunia sejarah bahari. “Pengetahuan yang bisa dipetik yaitu semasa hidup, almarhum bisa memaknai ‘kesucian’ yang dilakukan lewat jalan sunyi. Penghargaan ini berpatok untuk sosok yang tidak ternilai dengan materi,” pungkasnya. Pada malam penutupan BWCF, aksi kelompok seni kontemporer Senyawa mampu menghadirkan syair dan lagu yang cukup menggema. Sayang, sebelum Senyawa menutup instrumen terakhir, sound system mengalami gangguan. Dua personel pun langsung turun tanpa sedikit kata perpisahan kepada seluruh tamu malam itu. (M-2)
miweekend@mediaindonesia.com
MI/RAMDANI
Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group: Saur M. Hutabarat (Ketua), Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Suryopratomo, Toeti P. Adhitama, Usman Kansong Redaktur Senior: Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato Kepala Divisi Pemberitaan: Abdul Kohar Kepala Divisi Content Enrichment: Teguh Nirwahyudi Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Ade Alawi, Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing Asisten Kepala Divisi Foto: Hariyanto Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto
Redaktur: Agus Mulyawan, Ahmad Punto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Cri Qanon Ria Dewi, Denny Parsaulian Sinaga, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Hapsoro Poetro, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, Jerome E. Wirawan, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Santhy M. Sibarani, Soelistijono, Sitria Hamid, Wendy Mehari Utami, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari Staf Redaksi: Adam Dwi Putra, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Anshar Dwi Wibowo, Arief Hulwan Muzayyin, Asep Toha, Asni Harismi, Bintang Krisanti, Bunga Pertiwi, Cornelius Eko, Daniel Wesly Rudolf, Deri Dahuri, Dian Palupi, Dika Dania Kardi, Dinny Mutiah, Dwi Tupani Gunarwati, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fardiansah Noor, Fidel Ali Permana, Gayatri Suroyo, Ghani Nurcahyadi, Gino F. Hadi, Hafizd Mukti Ahmad, Heni Rahayu, Heryadi, Hillarius U. Gani, Iwan Kurniawan, Jajang Sumantri, Jonggi Pangihutan M, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nesty Trioka Pamungkas, Nurulia Juwita, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Raja Suhud V.H.M, Ramdani, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Sabam Sinaga, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siska Nurifah, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Thalatie Yani, Tutus Subronto, Usman Iskandar, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor) Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palem-
bang); Parulian Manulang (Padang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) METROTVNEWS.COM Head of Metrotvnews.com: Asep Setiawan Assistant to Head: Jemmy Bagota News: Tjahyo Utomo, Khudori Kanal/Social Media: Victor JP Nababan Redaksi: Agus Triwibowo, Asnawi Khaddaf, Basuki Eka P, Dendi Suharyana, Deni Fauzan, Edwin Tirani, Henri Salomo, Irvan Sihombing, Laila B, Patna Budi Utami, Rizky Yanuardi, Sjaichul, Wily Haryono, Wisnu AS, Retno Hemawati, Nurtjahyadi, Afwan A, Andhini, Andrie, Donny Andhika, Fario Untung, Prita Daneswari, Rita Ayuningtyas, Satwika, Torie Natallova DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Asisten Kepala Divisi: Budiana Indrastuti, Mochamad Anwar Surahman Redaktur: Agus Wahyu Kristianto, Lintang Rowe CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S, Gurit Adi Suryo Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Aam Firdaus, Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Ni Nyoman Dwi Astarini, Riko Alfonso, Suprianto
ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Marjuki, Prayogi, Ruddy Pata Areadi Staf Redaksi: Ali Firdaus, Ami Luhur, Ananto Prabowo, Andi Nursandi, Bayu Aditya Ramadhani, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Budi Setyo Widodo, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Endang Mawardi, Fredy Wijaya, Gugun Permana, Hari Syahriar, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, M. Rusli, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Novi Hernando, Nurkania Ismono, Putra Adji, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Tutik Sunarsih, Warta Santosi Olah Foto: Saut Budiman Marpaung, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Senior Kepala Divisi Sales & Marketing: Amdoni Nuzhaki Zakir Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Marketing Support & Publishing: Andreas Sujiyono Asisten Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R, Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Aji Sukaryo (022) 4210500; Surabaya: Tri Febrianto (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. Telepon/Fax Layanan Pembaca: (021) 5821303, Telepon/ Fax Iklan: (021) 5812107, 5812113, Telepon Sirkulasi: (021)
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp67.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-306-5014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/ Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) email: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia.com, DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN
SELEBRITAS HALAMAN 12
MINGGU, 27 OKTOBER 2013 Joko Widodo
AGNES MONICA
Berat Terima Gelar Doktor Kehormatan
Investor Perusahaan Telekomunikasi
GUBERNUR DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merasa belum pantas menerima gelar doktor kehormatan (honoris causa) yang akan disematkan kepadanya. Rencana penganugerahan gelar tersebut disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Bambang Setiaji kepada Jokowi saat ia menghadiri upacara hari jadi ke-55 perguruan tinggi tersebut, di kampus Pabelan, Sukoharjo, Jawa Tengah, kemarin. Mantan Wali Kota Surakarta itu dinilai telah memberikan keteladanan dalam bidang kepemimpinan sehingga layak mendapat gelar honoris causa. Saat dimintai tanggapan tentang rencana itu, Jokowi mengaku harus memikirkannya lagi. “Buat saya itu berat, lah saya kan orang bodoh-bodohan kayak gini. Beratlah, jangan sampai kita itu mendapatkan sesuatu yang kita tidak atau belum layak mendapatkannya. Mikir dulu, berat itu,” ujarnya sembari tertawa. (FR/M-6)
Agnes memiliki saham terbesar dan didapuk sebagai co-founder perusahaan yang berbasis di Asia itu.
MI/ROMMY P
Kate Middleton
Kereta Bayi Mewah Rp26 Juta KATE Middleton dan Pangeran William tampaknya menginginkan semua yang terbaik untuk putra pertama mereka, Pangeran George. Pasangan tersebut membelikan kereta bayi seharga US$2,350 atau sekitar Rp26 juta untuk sang buah hati yang kini berusia 3 bulan. Berdasarkan informasi di situs pusat perbelanjaan John Lewis, kereta bayi mewah itu merupakan contoh sempurna sebuah kereta yang elegan dan tampak sempurna untuk kaum ningrat serta memiliki mesin teknologi canggih. Kereta bayi tersebut juga memiliki kelengkapan seperti sandaran kepala dengan perlindungan celemek, kulit istimewa, dan keranjang belanja. Menurut seorang sumber, seperti dikutip US Weekly, barang tersebut telah diterima Kate dan William sejak Agustus dan sudah sering digunakan. Namun, kereta mewah itu tidak digunakan saat pembaptisan Pangeran George pada 23 Oktober lalu. Pangeran George digendong kedua orangtuanya secara bergantian dengan mengenakan kain satin putih dan gaun pembaptisan. (Lov/M-6) AP/ JOHN STILLWELL
Timur Pradopo MI/SUMARYANTO
AULIA PUTRI UTAMI
T
IDAK hanya terus berupaya untuk go international sebagai penyanyi, Agnes Monica juga rajin melebarkan sayap ke dunia bisnis. Kali ini ia menanamkan investasi di sebuah perusahaan telekomunikasi yang tergolong baru di Indonesia, Ninetology. Perempuan yang bulan lalu merilis single internasional perdananya berjudul Coke Bottle itu merupakan pemegang terbesar saham di perusahaan ponsel pintar yang berbasis di Asia tersebut. Apa yang membuat penyanyi berusia 27 tahun itu tertarik berinvestasi di bidang usaha telekomunikasi? Menurut Agnes, pasar dunia telekomunikasi di Indonesia sangat menjanjikan. Sebanyak 75% orang Indonesia memiliki telepon seluler. Selain itu, jumlah pendu-
duk Indonesia a ialah 50% dari total populasi ASEAN. “Orang Indo-nesia sangat mobile. Mereka lebih banyak mengakses internet menggunakan ponsel jika di-bandingkan deengan PC di rumah. ah. Ini peluang yang ng bagus untuk berinvestasi,” nvestasi,” tuturnya pada a peluncuran produk Ninetology ology di Jakarta, Jumat (25/10). Agnes mengaku aku selalu berusaha secara total untuk ntuk menghasilkan yang terbaik dalam alam setiap pekerjaan yang ia lakukan. kukan. Karena itu, ia sangat selektif dalam memilih sesuatu, termasuk ketika berinvestasi. Agnes mengaku berani
berinvestasi di perusahaan tersebut karena memiliki kesamaan visi. Alasan lainnya, ia melihat perusahaan itu masih terbuka dengan perubahan dan inovasi-inovasi baru di dunia telekomunikasi. “Delapan puluh lima penghargaan yang saya dapatkan karena saya tahu berinvestasi yang baik seperti apa. Maka itu, saya berinvestasi di sini,” paparnya.
Agnes Monica menyabet Best Celebrity Fashion Shorty Awards 2013 kategori best singer dan menggeser posisi Justin Bieber dalam kategori best celebrity fashion.
Investasi sejak kecil Bagi Agnes, berinvestasi bukanlah hal baru dalam hidupnya. “Kapan saya pertama kali berin-
vestasi? Saat saya mendatangkan v guru vokal, saat saya berumur g 6 tahun. Saat saya memilih tidak merokok yang merupakan d iinvestasi untuk kesehatan saya, dan ketika saya mendatangkan d pelatih,” terangnya. p Sebelum berinvestasi pada produk telekomunikasi, Agnes mep mulai bisnis clothing line Anye and m Anye Sketch pada 2012. Juni lalu, A dia merilis parfum Reve. Pelantun d ttembang Paralyzed itu menambahkan, dengan berinvestasi pada perk usahaan seluler, dirinya membawa u IIndonesia kepada pembangunan dengan level yang lebih tinggi lagi. d Namun, ketika ditanya lebih jauh ttentang jumlah spesifik investasi yang ia tanamkan, pemilik akun y Twitter @agnezmo yang memiliki T llebih dari 9 juta follower itu enggan membaginya kepada media. (M-6)
aulia@mediaindonesia.com
Belum Pernah Cuti MANTAN Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyebut dirinya akan mengajukan cuti selama menunggu waktunya pensiun Januari 2014 mendatang. Selama 35 tahun berkarier sebagai polisi, ia belum pernah mengajukan cuti. “Saya sejak lulus dari polisi belum pernah cuti, yang pasti saya akan memanfaatkan liburan panjang ini untuk terus mengasah diri, mendidik keluarga yang mungkin sudah lama tidak ketemu, tentunya saat ini waktunya, mau mengambil cuti panjang,” kata Timur ditemui seusai pelantikan Kapolri baru Komjen Sutarman di Istana Negara, Jumat (25/10). Timur akan menjadi jenderal bintang empat pertama yang tidak memiliki jabatan di Mabes Polri. Sebelum Timur, ada jenderal bintang tiga di Mabes Polri yang tidak memiliki jabatan atau non job, yakni mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji dan beberapa perwira tinggi bintang dua. (Fid/M-4)
lik !
ONLINE HARI INI
k
ANTARA
10 Akun Instagram B Ber-follower f Terbanyak SEIRING dengan perkembangan dunia foto, akun Instagram menjadi sangat populer belakangan ini, terlebih sejak masuknya Instagram ke Android. Ada 10 macam akun yang memiliki jumlah pengikut atau follower paling banyak di Instagram. Akun Instagram The Ellen Show (@ theellenshow) menduduki puncak dengan jumlah follower sebanyak 3,04 juta. Di posisi kedua bertengger National Geographic (@natgeo) dengan 3,03 juta follower. Urutan ketiga diduduki merek fesyen Victoria Secret yang memiliki jumlah fol-
lower 2,62 juta. Merek sepatu Nike berada di urutan keempat dengan jumlah pengikut 2,60 juta, disusul dengan merek fesyen Forever 21 INSTAGRAM.COM yang memiliki 2,03 juta follower. Merek fesyen ternama Louboutin dengan akun @louboutinworld memiliki jumlah follower 1,77 juta yang menempatkannya pada posisi enam. Di posisi tujuh ada stasiun televisi musik MTV yang memiliki 1,76 juta follower, diikuti merek outlet kopi ternama Starbucks dengan jumlah follower 1,64 juta. (Mashable/Lov)
Pria 105 Tahun Akhirnya Lulus SMA SEORANG pria berusia 105 tahun bernama Bill Mohr akhirnya menerima kelulusannya dari sekolah menengah atas (SMA) tahun ini. Setelah 89 tahun tidak menuntaskan pendidikannya di bangku SMA, St Joseph’s Preparatory School di Philadelphia akhirnya memberikan tanda kelulusan pada hari ulang tahun Bill sekaligus ulang tahun ke70 pernikahannya dengan sang istri, Josie. Bill sekolah di Philadelphia sebelum ibunya mengajaknya pindah ke daerah lain karena mengikuti pekerjaan sang ayah. Bill akhirnya memutuskan meninggalkan sekolahnya
dan bekerja untuk membantu kehidupan keluarga. Beberapa tahun setelahnya, Bill mengaku satu-satunya penyesalan dalam hidupnya ialah tidak menunHUFFINGTONPOST.COM taskan sekolah. Ketika kepala sekolah sekaligus guru St Joseph bernama Bill Conners mendengar kisah tersebut, ia sepakat memberikan piagam kelulusan Bill Mohr dari sekolah tersebut demi mewujudkan mimpi Bill yang ingin lulus SMA. “Jika mati besok, saya tidak akan bertanya apa pun kepada Tuhan. Dia telah memberi saya segalanya,” kata Bill seperti dikutip CBS 3. (Lov)
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
BACAAN FAVORIT BUSANA SENSASIONAL TEX SAVERIO TUTUP JFW 2014 WALAUPUN hanya menghadirkan lima busana couture-nya, show Tex Saverio mampu membuat pengunjung terpukau dengan koleksi bertema Exoskeleton. (Life & Style)
TIM MERCEDES TUMBANGKAN REKOR PIT STOP TIM RED BULL MAJALAH Jerman Auto Motor und Sport mengabarkan bahwa kru MercedesBenz Formula 1 berhasil mencatatkan waktu 2,02 detik untuk mengganti ban di Suzuka, atau 0,04 detik lebih cepat ketimbang rekor tercepat tim Red Bull tahun ini. (Otomotif)
OSCAR LAWALATA ANGKAT TEMA ANGKASA LUAR SEBAGAI pembuka rangkaian acara Dewi Fashion Knights bertema Tales of the goddes, Oscar Lawalata sukses membuat pengunjung terpukau dengan koleksinya yang bertajuk My Name is Andromeda. (Fashion & Beauty)
PESONA
Katakan pada dunia, ingat Indonesia, ingat batik. Ketika pakai batik, tunjukkan keindahan batiknya dan keindahan kulit pemakainya.”
SAAT FILM BAGAI PACAR Tamu Kita, Hlm 15
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
HALAMAN 13
Jakarta Fashion Week 2014
Jembatan Menuju Pasar Global
Freiderich Herman
Jeffry Tan
Tex Saverio
Vinora MI/RAMDANI MI/RAMDANI MI/RAMDANI
Desainer-desainer muda berhasil menarik minat para pembeli internasional di Jakarta Fashion Week 2014. S ISKA N URIFAH
T
ANPA mengingat nama acara, orang mungkin saja mengira gaun hitam selutut dengan bentuk kerah gaya blazer itu rancangan desainer Inggris. Garis rancang yang simpel, bersih, tetapi sophisticated mengingatkan akan karakter desain dari Stella McCartney atau desainer Celine, Phoebe Philo. Namun, gaun hitam itu, wrap dress yang elegan hingga paduan chic celana flare, dan jaket motor hitam itu berlabel Vinora. Koleksi karya desainer muda Tanah Air, Vinora Ng, itu diperagakan di Jakarta Fashion Week (JFW) 2014, Jakarta. Kiprah Vinora di dunia mode Indonesia baru mulai dikenal pada 2009. Vinora yang pada saat itu berusia 20 tahun menjuarai Lomba Perancang Mode yang diselenggarakan JFW. Kini, empat tahun berselang,
Billy Tjong
desainer lulusan sekolah mode ESMOD itu kian mematangkan garis rancangnya. Tidak sekadar mengacu kepada garis rancang Eropa, ia juga memasukkan karakter glamor dan seksi, misalnya dengan detil payet ataupun mengekspos bagian bahu dan lengan. Di JFW 2014 yang berlangsung Sabtu (19/10) hingga Jumat (25/10), koleksi Vinora tidak hanya diapresiasi penonton, tetapi juga pembeli internasional. Fenwick, ritel premium busana di London, Inggris, menjalin kesepakatan dagang dengan Vinora. Tembusnya desainer Tanah Air ke pasar internasional memang sudah menjadi cita-cita JFW sejak awal. Pada tahun ini, Buyers’ Room--proyek yang dibuat JFW untuk mempertemukan desainer dengan pembeli dari dalam dan luar negeri--membawa pembeli baru. Selain Fenwick yang baru tahun ini bergabung, pembeli dari luar negeri lainnya adalah peritel Isetan. Tahun ini jumlah pembeli mencapai 60 pelaku fesyen atau meningkat 50% dari tahun sebelumnya. Peritel dalam negeri juga ambil
MI/ADAM DWI
ANTARA/TERESIA MAY
bagian di Buyers’ Room. Salah satunya adalah Matahari Department Store (MDS). Tahun ini, MDS juga menghadirkan dua pergelaran busana, yakni pergelaran busana yang berkarakter sporty pada minggu (20/10) dan feminin pada Kamis (24/10). Desainer yang bisa masuk ke Buyers’ Room adalah desainer terpilih, termasuk 12 desainer yang masuk program Indonesia Fashion Forward (IFF). Program kerja sama JFW dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu merupakan program pengembangan kapasitas desainer muda agar siap menembus pasar internasional. Selain Vinora, desainer yang juga masuk program IFF dan dilirik pembeli internasional adalah Tex Saverio dan Jenahara. Karya Tex yang futuristis dan edgy serta koleksi hijab Jenahara yang chic menarik perhatian butik Guffanti. Namun, Alessandra Guffanti, perwakilan dari perusahaan yang memiliki butik di Milan, Italia, itu memiliki catatan bagi keduanya. “Kami sangat suka dan tertarik pada Tex Saverio yang begitu artistik dan Jenahara yang memiliki kombinasi antara fesyen dan tradisi. Namun, sebaiknya para desainer harus lebih berusaha keras untuk menciptakan koleksi tak hanya untuk musim panas, tapi juga musim lainnya seperti musim gugur dan dingin. Keba-
nyakan konsumen kami berasal dari Eropa dan Rusia,” jelas Alessandra kepada Media Indonesia. Tex Saverio yang selama ini dikenal lewat gaun-gaunnya yang ekstravagan, yang juga sudah dipakai Lady Gaga dan Jennifer Lawrence, pada JFW kali ini meluncurkan perdana label siap pakai. Pada koleksi pertama dari label bernama Tex Saverio Ready to Wear itu, busana didominasi gaun-gaun mini dengan bahan menerawang dan material hologram. Ada pula rok-rok bertingkat dari bahan brokat, celana pensil, dan atasan berbelahan dada superrendah. Desainer lainnya yang juga masuk program IFF adalah Toton, Friederich Herman, Batik Chic, La Spina, Nur Zahra, 8eri, Milcah, Monday to Sunday, dan Nefertiti.
Unsur tradisi Bicara soal tren, unsur tradisi masih cukup dominan di panggung JFW 2014. Yang menarik, unsur tradisi bukan lagi hanya lewat eksplorasieksplorasi kain adati. Unsur tradisi juga dimunculkan sebagai motif. Salah satunya yang dibuat Billy Tjong. Billy menampilkan lukisan karya Rudolf Bonnet dan foto-foto kehidupan Bali yang ditampilkan dengan teknik print digital. Pada salah satu busana, penerapan foto dengan ukuran superbesar dan nuansa warna yang gelap memberi-
Edward Hutabarat
kan efek yang sedikit mengejutkan. Dari jauh busana itu seolah hanya seperti bermotif abstrak, tetapi dari dekat menghadirkan cerita berbeda. Penerapan gambar foto itu serta paduan bahan-bahan menerawang dan garis rancang modern membuat koleksi Billy terasa segar. Desainer lainnya banyak yang tetap fokus pada kain adati. Desainer Edward Hutabarat, misalnya, menggunakan batik dengan motif parang rusak untuk busana musim panas yang bernuansa kehidupan di Sao Paulo, Brasil. “Katakan pada dunia, ingat Indonesia, ingat batik. Ketika pakai batik, tunjukkan keindahan batiknya dan keindahan kulit pemakainya,” ujar desainer yang akrab disapa Edo tersebut. Jika Edo setia dengan batik, Oscar Lawalata setia dengan tenun. Oscar meluncurkan 60 busana siap pakai bermaterial songket Bali, tenun Nusa Tenggara Timur (NTT), dan tenun niki-niki. JFW tidak saja menampilkan koleksi siap pakai. Di hari terakhir, Oscar, Tex, Toton, dan Priyo Oktaviano menyuguhkan koleksi couture mereka di acara Dewi Fashion Knights. Total ada 240 desainer yang tampil di JFW 2013, termasuk desainer Thailand. (M-4)
miweekend @mediaindonesia.com
MI/RAMDANI
BLITZ Cushion Make-up dari Etude House MEREK kosmetik asal Korea, Etude House, kembali mengeluarkan produk terbaru. Produk berupa alas bedak ini dinamakan Precious Mineral Any Cushion. Sesuai dengan namanya, produk ini dilengkapi dengan bantalan lembut (cushion) yang sekaligus membuatnya revolusioner ketimbang produk lainnya. Bantalan lembut itu memiliki
Chrono Classic Baru
teknologi cushion cell-trap yang mampu menyerap alas bedak cair sehingga waktu merias lebih cepat dan mudah. Penggunaan bantalan juga membuat hasil koreksi wajah menjadi lebih sempurna. Produk ini juga dikatakan memiliki enam fungsi. “Dengan 6-in-1 multifunction sanggup memberikan beragam manfaat, mulai perlindungan dari sinar matahari dan minyak berlebih. Selain itu juga melembapkan, mencerahkan, dan juga menyejukkan kulit,” jelas Business Development Representative Etude House, Chris Choi. Selain meluncurkan produk baru, dalam rangka peringatan hari ulang tahun kelima, Etude House juga memperluas ekspansi dengan menambah 40 gerai hingga 2018. Gerai Etude House akan hadir di antaranya di Yogyakarta, Riau, Jambi, Malang, Aceh, dan Samarinda. Saat ini Etude House memiliki 32 gerai dan membuka 4 gerai terbaru di Plaza Balikpapan, Mal Panakukang Makassar, dan akhir Oktober akan dibuka pula di Mal Ciputra Jakarta dan The Park Solo. (RO/M-4)
PENGGEMAR jam tangan seri Chrono Classic dari Victorinox Swiss Army (VSA) dapat segera menambah koleksi. Musim gugur 2013 ini, seri terbaru Chrono Classic sudah ada di pasaran. Seri terbaru itu terdiri dari dua produk bernuansa monokrom. Produk pertama ialah Dark Gray yang bernuansa hitam. Produk ini dikeluarkan dalam dua jenis, yakni yang menggunakan tali kulit atau tali metal. Produk kedua bernuansa sampanye dengan tali kulit warna cokelat atau gelang metal. Chrono Classic merupakan jam dengan akurasi tinggi. Untuk perpindahan mode, cukup melakukan double click tombol yang terletak pada mahkota jam. Untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan tentang seri-seri Chrono Classic, Anda dapat mengakses situs chronoclassic.victorinox. com. Seperti juga karakter jam yang modern, inovatif, dan mudah difungsikan, tampilan situs juga dibuat demikian. Situs tersebut menggunakan teknologi par allax sehingga Anda bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan menarik karena. Dengan teknologi itu, Anda dapat menelusuri gambar dengan cepat. Gambar yang disajikan pun lengkap dari berbagai sudut, layaknya Anda mengamati jam tersebut secara langsung. (RO/M-4)
DOK. ETUDE HOUSE
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
FOTO-FOTO: DOK. VICTORINOX SWISS ARMY
INTERIOR
14
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
Kreasi Unik dari Gadget
Mematenkan Nama Berembuk Desain
Geek Di sini, semua hal bernuansa gadget. Ada disket yang dibuat menjadi tatakan gelas, kaset VHS yang dijadikan hiasan meja, juga CPU yang menjelma wastafel.
1 3
R UDY P OLYCARPUS
S
EKILAS, nyaris tak ada perbedaan antara Gajetto dan kafe lainnya yang berderet marak di kawasan Kemang, Jakarta. Wajah ilmuwan Albert Einstein terpampang dalam ilustrasi komik atau kartun bersama tulisan Gajetto di bagian atas muka kafe. Sebagai kafe, Gajetto--ditulis Gajetto: Geek, Cafe, Store-banyak bermain dengan kreasi unik interior. Ketika kita memasuki ruangan, terlihat meja kayu yang berisi deretan kotak hitam yang terkesan tak asing. Begitu dilongok, di balik kaca meja tersusun rapi kaset-kaset video home system alias VHS. Itu merupakan teknologi sebelum piringan cakram padat alias compact disc populer di era 90-an. Dengan melihat kaset video itu, pengunjung seakan tersedot ke nostalgia masa lalu. Di sampingnya, ada juga meja kaca sejenis, tetapi dengan isi yang berbeda, yakni ribuan tuts keyboard komputer. “Saya berburu barang seperti ini di pasar-pasar loak,” kata salah satu pemilik Gajetto Aditya Stark. Kafe itu merupakan usaha yang dirintis Aditya Stark dan Dion Wayne Stark. Embel-embel ‘Stark’ di belakang nama mereka memang bukan nama asli. Itu, kata keduanya, tak lebih dari strategi branding semata. Adapun gajetto ialah kata serapan yang berasal dari kata ‘gadget’ dan berkesan ala Jepang. Kala mendengar kata gadget, yang melekat di kepala ialah barang-barang yang berbau mainan atau teknologi. Dion dan Adit memang mengklaim diri mereka sebagai geek gim dan gadget. Kata geek merupakan istilah dalam pergaulan yang kurang lebih berarti orang yang sangat tertarik pada suatu hobi. Misalnya, pehobi motor disebut geek motor. Maka tak mengherankan jika Aditya dan Dion menuangkan ide dekorasi Gajetto berlatar belakang hobi mereka. Tengok saja kotak lampu gantung bergambar Darth Vader, tokoh antagonis dari film Star Wars. Selain Darth Vader, ada juga motif-motif Pacman, gim zaman dulu yang pasti sudah tak asing lagi. “Ini kreasi saya sendiri,” ujar Aditya. Motif Pacman itu salah satunya bisa dilihat pada bantal kecil di kursi. Dia berbentuk lingkaran dengan mulut menganga yang siap melahap musuh di dalam gim.
4
Pendekatan
2 FOTO-FOTO: MI / PANCA SYURKANI
1. Kursi dan meja dari barang bekas. 2. Wastafel dari CPU. 3. Tampak depan. 4. Salah satu sudut interior. 5. Aditya dan Dion, pemilik sekaligus desainer Gajetto.
Bekas Untuk Gajetto yang boleh dibilang kreatif, pasangan sahabat itu mengaku menerapkan prinsip 3R, yakni reuse, reduce, recycle. Selama ini, kata Aditya, orang memakai plastik atau kertas sebagai bahan daur ulang. Namun, belum banyak yang mendaur ulang peralatan gim. Peralatan gim video milik merekalah, terutama milik Dion yang mengaku lebih geek untuk urusan gim ketimbang sahabatnya, yang mendominasi ruangan di Gajetto. “Ini ada meja yang di dalamnya ada Nintendo zadul lengkap dengan stik dan kasetnya. Bikin kita ingat masa kecil,” kata Dion. Ada pula Sega yang tersimpan di dalam lemari bersama meteran berbentuk karakter Angry Birds dan pernak-pernik teknologi lain. Anak muda zaman sekarang mungkin asing dengan Nintendo dan Sega, konsol gim yang populer pada era 90-an. Namun buat yang sempat akrab dengan keduanya, Gajetto menghamburkan nuansa masa kecil dengan cara memajangnya. Dinding ruangan Gajetto didominasi hitam dan putih. Dindingnya pun tidak dibuat kosong, tetapi dipasang papan yang sekilas mirip panel elektronik, tetap untuk mengesankan atmosfer teknologi. Hampir semua barang di Gajetto berasal dari barang bekas. Disket bekas, misalnya, dipakai sebagai buku
APALAH arti sebuah nama. Itu, buat Aditya dan Dion, pemilik Kafe Gajetto di Kemang, Jakarta, bukanlah sebuah ungkapan usang. Bagi kedua laki-laki berkacamata itu, nama untuk sebuah produk alias branding merupakan hal terpenting ketika memilih terjun ke dunia wirausaha. Karena alasan itu, mereka pun mematenkan nama Gajetto. Biayanya, tutur Aditya sembari tersenyum simpul, “Resminya sih Rp500 ribu setiap tahun, tapi karena ini Indonesia, kalau mau cepat, harus bayar lebih dari itu.” Gajetto ialah kafe pertama yang dirintis Aditya. Adapun bagi Dion, Gajetto ialah kafe ketiganya. Saat keduanya memulai bisnis itu, hal pertama yang muncul di benak mereka ialah diferensiasi. “Kalau tidak, ya sulit bersaing,” ucap Dion. Untuk mencari diferensiasi, segumpal ide menumpuk di kepala Aditya. Karena dia pernah berjualan gadget, ide bertema gadget pun segera mereka benamkan di Gajetto. Berlatar belakang pendidikan desain grafis, Aditya lebih banyak berkutat pada desain atau gambar. Dion, yang notabene bergelar sarjana teknik mesin dari Universitas Atma Jaya, Jakarta, bertugas mengimplementasikan desain dari Aditya. “Kadang saya juga memberi masukan soal bahan baku, seperti kursi atau meja. Jadi, latar belakang pendidikan kami bisa diaplikasikan di Gajetto ini,” kata Dion. Sebagai pemula, Aditya mengaku banyak belajar dari Dion soal mengelola kafe hingga menemui beragam karakter konsumen. Latar belakang pendidikan mereka yang berbeda pun turut membantu. Menurut Aditya, hal itu penting agar dapat saling melengkapi dan meredam ego masing-masing. “Kalau sama, malah saling bersaing,” ujar dia.
5 menu dan tatakan gelas. Beberapa bangku yang digunakan pun terbuat dari krat botol minuman ringan. Beberapa meja dan kursi terbuat dari pipa. Untuk menahbiskan konsep daur ulang, ada wastafel yang terbuat dari mesin CPU Macintosh bekas!
Jualan Sehari-hari, Aditya dan Dion mengaku sering nongkrong di kafe atau tempat mengopi untuk bersosialisasi. “Karena itu, apa yang saya rasa kurang di kafe atau tempat ngopi lain kami tuangkan di Gajetto,” ujar Aditya. Misalnya soal kenyamanan, jelas dia, ruangan sengaja dibuat lapang untuk memanjakan pengunjung. “Kalau duduknya mepet-mepet kan pasti tidak enak. Tidak lupa, kami sengaja buat agar colokan listrik dekat dengan meja,” kata lulusan desain grafis Universitas Trisakti,
Jakarta, itu. Menu minuman yang ditawarkan tidak ketinggalan ‘berbau’ gadget. Misalnya saja Ctrl Alt Del, minuman jus campuran pisang, stroberi, dan jeruk. Adapun makanan yang termasuk menu Gajetto beragam, dari kentang goreng hingga beberapa jenis nasi goreng. Awalnya Gajetto berangkat dari toko yang menjual gadget dan permainan. Sasarannya para geek gadget dan gim. Namun, kini Gajetto justru dikenal sebagai tempat nongkrong alternatif. Beberapa barang dagangan masih terpajang rapi di lemari. Koleksi mereka berkisar dari case Iphone hingga gadget-gadget unik impor. “Kami masih jual, tapi jumlahnya terbatas karena tak terlalu fokus pada jual-beli gadget lagi,” kata Aditya. (M-1)
miweekend@mediaindonesia.com
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
Selain berinovasi, mereka melakukan pendekatan psikologis dengan pelanggan mereka. Keduanya tak segan meminta masukan dari pelanggan, baik soal desain interior maupun menu makanan. Misalnya, kata Aditya, ada pengunjung yang meminta disediakan ruangan khusus bagi bukan perokok. Ruangan di lantai dua pun disulap bagi bukan perokok. “Lalu ada juga yang minta disediakan nasi. Ya biasalah, orang Indonesia harus ada nasi,” kata dia. Menjalin komunikasi dengan pelanggan, Aditya dan Dion sepakat, ialah hal penting. Selain untuk mengetahui selera, mereka kerap mengobrol untuk sekadar menambah jaringan pertemanan. “Jaringan pertemanan itu seperti investasi jangka panjang,” kata Aditya. Untuk melekatkan hubungan dengan pelanggannya, ia juga melakukan pendekatan lain. Seperti mengadakan lomba foto di Gajetto dengan hadiah tertentu. Ya, interior Gajetto rupanya memancing pengunjung untuk berpose. “Orang yang datang ke sini sering foto-foto dulu sebelum memesan menu,” kata Aditya. Gajetto memang telah menjadi pilihan buat beberapa pelanggan setia. Salah satunya, Aditya bercerita, ada seorang pelanggan yang menghabiskan waktu seharian di Gajetto sambil menyelesaikan pekerjaannya. “Bukan cuma bawa laptop, sampai printernya juga dibawa,” kata dia. Ada juga pelanggan lain yang punya permintaan khusus. “Membawa sepedanya sampai ke dalam!” ujar Aditya. Selain interior unik dan kreatif, Gajetto juga menyediakan makanan seperti nasi goreng beragam rasa, serta beberapa minuman bernama unik, seperti Ctrl Alt Del, campuran jus pisang, stroberi, dan jeruk, hasil kreasi Aditya sendiri. “Harga di Kemang itu overrated, makanya harga di sini pasti di bawah harga Kemang,” Aditya berpromosi. (Pol/M-1)
TAMU KITA
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
15
ADINIA WIRASTI
Saat Film bagai Pacar Bagi Asti, eksistensi di dunia film tidak mesti berarti selalu berada di garis depan atau menjadi pemeran utama. S ISKA N URIFAH
M
ESKI bintang baru bermunculan, Adinia Wirasti tampak tidak kehilangan panggung. Sejak pertama kali terjun di dunia film lewat Ada Apa dengan Cinta (2002), hingga kini aktris yang akrab disapa Asti itu telah berakting dalam tujuh film lainnya. Film terakhirnya, Laura & Marsha, rilis Mei lalu dan kini ia tengah menjalani syuting film Selamat Pagi Malam. Peraih Aktris Pembantu Terbaik Festival Film Indonesia 2005 itu sekarang juga telah mulai menulis skenario film. Berikut petikan Asti tentang kehidupannya ketika diwawancara di Jakarta, Rabu (16/10). Dari semua peran, mana yang terasa paling istimewa? Aku biasanya ditawarin peran kalau tidak cuek, wild, tomboi, gay, strong powerful woman dan sebagainya. Aku tidak pernah memfavoritkan salah satu film karena kecenderungannya saya akan main seperti karakter film tersebut terus. Kayak pacaran, kita sudah punya pacar, lalu ditanya, dari mantan-mantanmu yang lain, kamu paling suka mana, itu enggak fair. Aku memperlakukan film-film saya seperti pacar, secinta itu aku dengan film. Siapa yang mengarahkan terjun ke dunia film? Aku dibantu Mbak Mira Lesmana dan Riri Riza. Mereka yang punya andil besar memperkenalkan aku ke dunia perfilman. Setelah Ada Apa Dengan Cinta, aku sempat tidak syuting layar lebar karena harus me-
nyelesaikan SMA. Setelah lulus SMA, kemudian Rudi Sujarwo (sutradara) membawa aku kembali di film Tentang Dia (2005). Jadi di saat yang lain menyerahkan surat masuk universitas, aku kasih ke ayah surat kontrak kerja. Kapan merasa mantap di dunia film? Sebenarnya saat Tentang Dia, aku harus membuktikan bahwa ini passion aku dan aku harus mengerjakannya serius. Sebenarnya sempat tidak percaya diri saat usai AADC dan main di Tentang Dia. Namun, tiba-tiba aku masuk nominasi Citra dan menang (Artis Pembantu Terbaik FFI 2005). Mendapatkan Piala Citra bagai pembuktian, dan ayah akhirnya merestui. Dari situ aku memutuskan untuk serius di film. Apakah sekolah film ke Amerika Serikat bukti keseriusan itu? Ayahku menekankan sebagus apa pun kerjaan kamu, kamu tetap harus mengupgrade ilmu. Dari situ, aku berpikir harus upgrade pengetahuan di tempat yang aku inginkan, dalam hal ini film. Banyak teman senior di film dan para mentorku mengungkapkan bahwa if you want to learn something from Hollywood, learn how to write some screenplay. Kalau film maker dan akting, bisa dipelajari di sini. Jadi aku putuskan mengambil jurusan screen writing di New York Film Academy di Los Angeles selama satu tahun (2008-2009). Tetapi kenapa sampai sekarang masih hanya di akting? Apa yang dipelajari di sekolah belum tentu bisa diaplikasikan ke industri. Adaptasinya sangat panjang, itu yang aku rasakan. Tapi, itu membuat aku bisa berpikir dari beragam sisi. Di sela-sela waktu sekarang ini aku juga menulis beberapa skenario, tapi belum pede (percaya diri) untuk menunjukkannya. Nantilah, tunggu saatnya. Bagaimana caranya agar terus eksis? Strateginya harus humble dan tidak boleh egois dan merasa harus di atas terus. Kadang
eksistensi tidak harus selalu di garis depan, kok. Bukan berarti pemain yang jarang bermain di garis depan, terus dia bukan aktor. Aku percaya bahwa tidak ada peran yang tidak penting. Jadi jangan pernah merasa, ah aku perannya kecil di film. Film itu kayak fondasi dengan pilar, film itu teamwork. Kalau mau jadi seniman sendirian, jadi pelukis atau penulis saja.
Biodata
Nama Leng kap: Adinia Wirast i Tempat, tan ggal lahir: Jakarta, 19 Ja nuari 1987 Profesi: Bintang Film Filmografi: Laura & M arsha (2 Arisan! 2 (2 013) Jakarta Mag 011) hrib (2011) 3 Hari untu k Selamanya (2007) Dunia Mer eka (2006) Ruang (200 6) Tentang D ia (2 00 5) Ada Apa de ngan Cinta? (2002) Penghargaa n: Pasangan Terbaik Indone sia Movie Aw 2012 (Jakarta ards Maghrib) Aktris Pem bantu Terbaik Festival Film Indonesia 20 05 (Tentang Dia)
Selain di film, sepertinya ikut kegiatan budaya, ya? Di sela-sela kesibukan, aku memang banyak pergi ke pergelaran Wayang Orang Bharata di Jakarta, di Gedung Kesenian Jakarta, dan sebagai. Sesekali pas pulang ke Solo dan Yogyakarta, aku juga menyempatkan untuk menonton wayang orang (WO). Kalau enggak nonton WO, aku nonton di DVD. Aku suka nonton WO klasik. Aku terkesan pergelaran Sriwedari di GKJ. Banyak penari muda, menarinya halus sekali. Menonton WO, berasa aku hidup di dunia itu, bukan di dunia sekarang. Ya itulah pelarian kepenatan aku, selain yoga. Ada rencana main wayang orang? Tahun lalu sudah pernah diajak WO Bharata. Tapi, aku belum pede. Aku butuh satu tahun untuk latihan. Aku harus belajar nari, nembung (mengutarakan perasaan dalam bahasa Jawa), dan nembang (menyanyikan lagu Jawa). Jangan mentang-mentang aku aktris di film, lalu dikasih peran dan disandingkan dengan para penari profesional. Aku juga dapat banyak pelajaran dari perwayangan yang nyambung dengan kehidupan sehari-hari. Misal, apa hal baik yang harus didahulukan. (M-4)
miweekend@mediaindonesia.com MI/ADAM DWI
Bersiap Mendirikan Yayasan Budaya
ANTUSIASME Asti bukan hanya tinggi saat membicarakan film. Perempuan berusia 26 tahun itu tidak kalah bersemangat saat bicara soal budaya tradisional. Asti menuturkan kecintaannya pada budaya Jawa merupakan hasil didikan kakek dan neneknya sejak ia masih kecil. Asti yang berdarah Yogya-Solo terbiasa melihat wayang. Perempuan yang memiliki ayah seorang arsitek itu juga senang memakai batik di keseharian, bahkan ketika sedang menjalani studi di Amerika Serikat. Namun hingga masa itu, Asti mengaku hanya sekadar suka tanpa pernah mendalami.
“Saat di Amerika, aku memakai batik ke sebuah pasar di sana. Orang di sana memuji batik aku dan bertanya tentang batik itu. Tapi, aku tidak bisa menjelaskan. Di situ aku begitu malu,” tuturnya. Sejak itu, Asty pun mulai berusaha mengenal lebih dalam tentang batik, wayang, dan budaya Indonesia lainnya. Tidak hanya untuk diri sendiri, Asty kemudian memiliki cita-cita lebih besar, yakni mengenalkan kembali tradisi kepada generasi muda. Kini sudah setahun Asty mempersiapkan pendirian sebuah yayasan budaya. Jika tidak ada kendala, yayasan bernama AKR itu akan
diluncurkan awal tahun depan. Nama AKR berasal dari kata akar dan menyiratkan misi mengangkat budaya dalam bentuk aslinya. “Kami ingin mengeksplorasi beragam pakem budaya dan detail tradisi dan memvisualkannya. Budaya yang asli ingin saya keluarkan lagi, ingin mengingatkan kembali karena banyak yang tidak tahu,” tuturnya. Menurutnya, saat ini banyak tradisi yang didorong untuk lebih urban malah jadi hilang. Bukan anti pada modernisasi budaya, tetapi Asti ingin mengingatkan bahwa budaya asli pun sudah bagus.
LENSABISNIS
“Tak perlu neko-neko, tinggal dibungkus dengan baik. Misal lewat fotografi, media internet, video looping, hologram, dan teknologi lain sebagainya,” tukas perempuan yang sempat tampil di acara wayang urban pada Desember 2012. Untuk mendirikan Yayasan AKR, Asti bekerja sama dengan 12 pecinta budaya lainnya yang kebanyakan anggota keluarganya sendiri, termasuk sang ibu. Selain itu, ada pula seniman Solo dan Yogyakarta. Nantinya yayasan itu juga akan mengeksplorasi budaya Indonesia di luar budaya Jawa. (Sky/M-4)
HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480
Dafam Hotels Resmikan Kantor Regional
Kurban Bersama Grand Pasundan Convention Hotel
Lorin Sentul Rayakan Idul Adha 1434 H
DAFAM Hotels selalu berusaha untuk lebih dekat lagi dalam menjaga, mengembangkan, dan memperkuat hubungan dengan stakeholder, customer, dan juga media massa. Karena itu, pengembangan inovasi yang tiada henti dilakukan manajemen untuk memberikan yang terbaik bagi hospitality industry. Berkaitan dengan hal tersebut, Dafam Hotels menggelar acara bertemakan ‘Take a Closer Look’ agar lebih dikenal masyarakat sebagai karya anak bangsa. Acara yang digelar pada 18 Oktober itu merupakan peresmian kantor regional Jakarta yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 33 H, Jakarta Selatan. Acara peresmian ditandai dengan pembukaan penutup logo yang dilakukan oleh President Director Dafam Hotels Billy Dahlan, yang didampingi Managing Director Dafam Hotels Andhy Irawan serta Business Development Dafam Hotels Handono S Putro.
DALAM rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1434 H yang jatuh pada 15 Oktober lalu, Grand Pasundan Convention Hotel ikut serta melaksanakan kurban berupa 1 ekor sapi dan 4 ekor kambing. Pendistribusian daging kurban disebar di permukiman warga sekitar hotel, tepatnya untuk warga Jl Peta, Lingkar Selatan Bandung, dan warga Bojongloa Kaler, Kelurahan Suka Asih, Bandung, Jawa Barat. Pemotongan hewan kurban berjalan lancar disaksikan oleh perwakilan dari manajemen Grand Pasundan Convention Hotel. Kegiatan itu juga merupakan bentuk corporate social responsibility (CSR) yang didasari pemikiran akan pentingnya berbagi terhadap sesama. Pihak manajemen berharap kegiatan itu dapat digelar secara rutin setiap tahun.
LORIN Sentul Hotel bekerja sama dengan Sirkuit Sentul International, Bogor, Jawa Barat, mengadakan salat Idul Adha untuk masyarakat umum pada Hari Raya Idul Adha 1434 H, 15 Oktober lalu. Salat itu digelar di pelataran parkir hotel dengan khatib dan imam Ustad Ilyas Tinus. Bersamaan hari besar itu, manajemen Lorin Sentul Hotel dan Sirkuit Sentul International juga menyelenggarakan pemotongan hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar. Adapun hewan kurban yang terkumpul sebanyak 9 ekor sapi dan 12 ekor kambing. Dari hewan-hewan yang dikurbankan tersebut dapat dibagi menjadi 850 kupon. Ketua Panitia Salat Idul Adha dan Kurban 1434 H Herfianto Ardhi, yang juga Human Resources Sirkuit Sentul International, mengatakan potongan hewan kurban itu juga disumbangkan ke polsek dan koramil setempat.
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
KICK ANDY
16
Dedikasi
Beternak Lele, Mengubah Stigma DESA asal Eko Mulyadi, 31, yakni Desa Karang Patihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sempat dicap sebagai ‘kampung idiot’. Banyak warga di sana yang berkebutuhan khusus alias tuna grahita akibat kekurangan gizi. Desanya itu, kata Eko, memang miskin sesuai hasil penelitian. Kondisi itu pula yang kemudian membangkitkan tekad Eko untuk memberikan kontribusi. Dengan penuh kesabaran dan berbekal keteguhan tekad, Eko memberikan penyuluhan kepada warga tunagrahita untuk beternak lele. Tujuannya satu, yakni membangkitkan kemandirian serta mengurangi ketergantungan diri warga pada orang lain dan juga lingkungan. Awalnya, Eko mengaku, hal itu memang terasa berat karena ia harus mengikuti dan memahami pola pikir warga yang berkebutuhan khusus. Ia lalu mencari cara yang dirasa lebih pas. Eko mulai mengunjungi warga tunagrahita. Ia bertamu dan bercerita tentang usaha yang laik dan cocok bagi tetangga-tetangganya itu. Perlahan, upayanya bersambut. Eko mulai membangun kolam ikan yang dananya dia peroleh dari bantuan sebuah bank. Ikan yang ia pilih bermacam-macam, dari lele hingga mujair. “Saya memilih untuk membuat kolam ikan karena lahan warga masih luas. Ini mudah sehingga bisa menghasilkan pendapatan untuk warga tunagrahita,” ujar Eko. Lele juga dipilih Eko karena pemeliharaannya dinilai mudah. Ia mengajak warga memelihara ikan di rumah masing-masing. Setelah tiga bulan, hasil pun bisa diambil dan dijual kepada konsumen. Lewat ketekunan dan inisiatifnya, pemuda lulusan sekolah menengah atas (SMA) itu mampu memberdayakan sedikitnya 98 tunagrahita yang ada di desanya dengan mengajarkan hidup secara mandiri. Salah satunya dengan beternak lele. Konsep itu cukup sederhana dilakukan. Warga tinggal membuat kolam berukuran 1x2 meter di pekarangan rumah. Mereka bertugas mengelola kolam yang berisikan 1.000 bibit lele, termasuk memberi pakan, membersihkan kolam, hingga mengganti air kolam. Setiap kolam yang ada di pekarangan warga rata-rata dapat menghasilkan laba Rp150 ribu hingga Rp300 ribu setiap panen per tiga bulan. Atas keberhasilan Eko yang mengubah dan memberdayakan warga desanya, sejumlah warga kemudian mendukung dia menjadi kepala desa. Buat Eko, itu merupakan wujud kepercayaan warga kepada dirinya. (Iwa/M-1)
Eko Mulyadi
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
Sarjana Kembali ke Kampung
DI DESA
Indra Purnama FOTO-FOTO: MI/SUMARYANTO
Para pemuda ini kembali ke desa untuk berkarya sekaligus menggubah perubahan demi kemajuan warga. IWAN KURNIAWAN
itu, kebun kelapa sawit membentang berhektare-hektare. Pengolahannya menimAMBIL mengambil posisi duduk bulkan limbah. Bersama rekan-rekannya yang dirasa nyaman, Indra Pur- di Bina Agro Mandiri, Indra melakukan nama, 24, terlihat santai menjawab riset tentang pertanian dan perkebunan setiap pertanyaan host Andy F di Riau. “Dari riset itu, kami menemukan Noya. Pemuda yang menuntut ilmu pada bahwa sebelum tandan dibakar, ada manprogram S-2 Ilmu Kimia di Universitas faatnya untuk kompos. Dari situlah kami mulai membuat pupuk kompos dari Gadjah Mada, Yogyakarta, itu mengutarasisa kelapa sawit,” jelas dia. kan keinginannya untuk kembali ke Kegiatan yang ia lakukan di kampung setelah menuntut ilmu desa menghadapi tantangan udi kota. tama. Indra harus meyakinkan “Saya melihat anak muda para petani untuk mulai kurang meresmembuka wawasan pons dunia pertasupaya dapat memnian. Padahal kita pelajari gagasanmembutuhkan maBERBAGI nya dan mengubah kanan. Saat saya ke pola pikir penaTaiwan, saya mendaSELAGI MUDA naman yang kerap pati banyak petani Banyak anak muda di kali terkesan asalyang bekerja keras. asalan. “Saya ingin Ini yang membuat Indonesia bercita-cita untuk suatu saat nanti para saya terpanggil berbekerja di kota-kota besar. petani di desa saya bakti di desa,” ujar Tetapi, tiga pemuda yang akan menjadi petani Indra saat tampil akan kami perkenalkan yang ramah terhapada program Kick dap lingkungan,” Andy episode Berbagi kepada Anda ini justru ucap Indra. Selagi Muda. sebaliknya. Sejauh ini, Indra Di kampungnya di mengaku banyak Kecamatan Bunga SAKSIKAN DI METRO TV, melakukan diskusi Raya, Kabupaten Minggu, 27 Oktober 2013, dengan para petani Siak, Provinsi Riau, pukul 15.30 WIB meskipun belum ada lulusan jurusan Kihasil yang betul-betul mia Universitas Riau itu membentuk kelompok Bina Agro terasa. Dia sama sekali tak hendak menyeMandiri. Lewat pembinaan, Indra bertekad rah. Kesempatannya untuk menimba ilmu mengajak para petani untuk melakukan proses penanaman yang memperhatikan di bidang teknologi pertanian di Jepang lingkungan, kesejahteraan, dan kemuda- dalam waktu dekat ini justru menguatkan han, dengan memanfaatkan limbah kelapa tekadnya untuk menciptakan perbaikan dalam pertanian. (M-1) sawit untuk dijadikan pupuk. Gagasan perubahan itu tercetus dari kondisi lingkungan. Di tempat asal Indra miweekend@mediaindonesia.com
S
Suparto
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
SUPARTO, 40, tak jauh beda. Alumnus Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, itu memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Desa Gunungrejo, Kedungpring, Lamongan, Jawa Timur. Pada 2001, ia memulai usaha dengan beternak ayam petelur. Walau awalnya banyak yang mencemooh, dengan bermodalkan pengetahuan dari perkuliahan, Suparto berhasil mengembangkan peternakan ayamnya hingga ribuan ekor. “Saya mengembangkan peternakan ayam petelur ini dengan menggandeng para petani di desa. Dengan demikian, para petani mempunyai tambahan selain uang panen,” ujar Suparto. Tak hanya itu, ia lantas beternak sapi yang jumlahnya mencapai ratusan. Setiap sapi dipelihara kelompokkelompok berbeda di kampungnya. Hasil dari peternakan akan dibagi secara merata. “Sebenarnya saya yang mengelola dan membagikan pengalaman dari pendidikan. Yang kaya adalah warga, bukan saya,” cetusnya. Suparto sempat dianggap sarjana aneh karena memutuskan pulang ke kampung. “Saya dengar warga bilang ‘sarjana kok gendeng (gila). Di kota kan lebih banyak uangnya’,” ucapnya menirukan suara warga. Namun, Suparto teguh. Dia punya satu keinginan. “Saya hanya ingin usaha petani di desa saya terangkat,” sambungnya. Suparto lantas membuktikannya. Dia menjual sepeda motor. Hasilnya dia jadikan modal awal beternak ayam. Untuk bahan makanan, ia memanfaatkan padi dan jagung yang menjadi hasil pertanian di sekitar Kedungpring. Upaya Suparto membawa efek positif. Para peternak mulai melirik upayanya. “Saya menggunakan ilmu tentang pengolahan pakan dan sumber pakan dari limbah pertanian. Ini yang berhasil,” ucapnya sembari tertawa. Melalui kelompok tani, Suparto pun membuat rantai pemasaran. Keuntungan langsung dirasakan para petani. Kini, ada belasan kelompok tani yang ia bina. Satu kelompok tani bisa menghasilkan 20 ton telur per hari. Peternakan ayam yang ia rintis pun sudah dipasarkan lintas kabupaten di Jawa Timur. “Sekarang para petani sudah bisa saving uang untuk tabungan dan menyekolahkan anak. Syukur, sudah banyak sarjana di desa kami,” ucap Suparto. Lewat keteguhan untuk kembali dan berkarya di desa, dengan melakukan hal yang boleh dibilang jarang menjadi pilihan sarjana-sarjana lain, baik Suparto maupun Indra Purnama membuktikan tujuan mulia demi kesejahteraan warga. (Iwa/M-1)
17
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
HOW
? TO
Pramuka, Kian Eksis dan Global INGIN bukti bahwa Pramuka itu eksis sekaligus asyik? Ini nih daftar kegiatan yang pernah diadakan atau melibatkan Pramuka. Selain itu, Move paparkan juga sarana yang biasa ditempuh para anggota Pramuka untuk makin update dan eksis. Ayo cepat bergabung! Atau, kalau kalian sudah jadi Pramuka, makin rajin latihan dan ikut kegiatan, dong!
Yudha Adyaksa, Ketua Dewan Kerja Nasional (DKN), mengaku berpartisipasi dalam berbagai kegiatan komunitas dan ajang-ajang lain di luar Pramuka, di antaranya XL Future Leader dan Social Media Festival.
Kwartir Nasional Pramuka, organisasi Pramuka tingkat nasional, juga menjadi messenger office, bagian dari International Scout Peace Camp yang digerakkan Raja Swedia dan Raja Arab. Organisasi itu menyebarkan pesan perdamaian dengan berbagai kegiatan yang menyatukan warga dari berbagai ras dan negara. Salah satu aktivitas yang pernah digagas di Indonesia yaitu kegiatan pemulihan kondisi terumbu karang dan kegiatan bersih-bersih Kali Ciliwung, Jakarta. Informasi tentang itu bisa ditemukan di Scoutsmessengers.org. FOTO-FOTO: MI/IIS ZATMIKA
Peserta JOTI berdiskusi dengan teman dari daerah bahkan negara lain lewat Mirc.
Serunya Jadi Pandu Gerakan Pramuka di Indonesia terus bergerak, terkoneksi dengan dunia internasional dan teknologi terkini.
bagai link, mulai Facebook kwartir nasional, Pramuka. or.id, hingga kwartir daerah setempat. Ada banyak informasi tentang kegiatan, termasuk soal perkemahan dan jambore, hingga berbagai pertemuan dan kompetisi. Pramuka ada pula di Youtube, salah satunya Bangga Pramuka Jawa Barat yang berisi update aneka kegiatan.
B
Terhubung dengan dunia JOTA merujuk kepada penggunaan radio amatir yang kini juga tampil canggih, dilengkapi peranti komputer dan internet. Kakak-kakak pembina, sebutan buat mereka yang tergabung dalam Pramuka dan usia mereka lebih dari 25 tahun yang berasal dari
Menggunakan gadget buat mengunduh aneka aplikasi.
memang ada pembagian tingkatan mulai siaga (7-10 tahun), penggalang (11-15 tahun), penegak (16-20 tahun), dan pandega (20-25 tahun). Nah, setelah kamu berusia di atas 25 tahun, tetap bisa kok beraktivitas sebagai Pramuka dengan status sebagai pembina. Seperti yang Move lihat di Jambore on the Air, kakakkakak dari Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) yang melatih para pramuka menggunakan radio amatir semuanya berstatus pembina. Sebagai pembina, kamu bisa berkontribusi sesuai bidang kerja, minat, dan keahlian kepada para pandu lainnya. Jadi, seumur hidup kita bisa jadi Pramuka!
Informasi tentang Pramuka bisa didapat dari ber-
I IS Z ATNIKA ERANJAK dari meja-meja panjang yang di atasnya ditempatkan peralatan radio amatir, Nurul Zam Zamilati dan Dwi Saputra tersenyum ceria. Kedua Pramuka itu mengaku baru saja berbincang dengan kawan mereka sesama pandu dari daerah lain lewat gelombang radio amatir. “Tadi sempat ngobrol sebentar, nanya nama dan kegiatannya di sana. Katanya di daerahnya juga sedang diselenggarakan Jambore on the Air (JOTA) ke-56 dan Jambore on the Internet (JOTI) ke-17 juga, tapi baru mau nanya daerahnya, eh terputus. Tapi senang banget bisa mengobrol pakai radio seperti ini,” kata Nurul, siswa kelas x SMK Ranti Mulia Bogor yang juga Pramuka penegak itu. Cerita serupa juga disampaikan Dwi yang juga seorang penegak dari SMAN 1 Ciseeng, Kabupaten, Bogor. Ia bahkan telah dua kali mengikuti JOTA dan JOTI dan sempat bertukar kabar dengan sesama pandu dari berbagai negara. Nurul dan Dwi ialah dua dari 150 Pramuka penggalang, penegak, dan pandega yang mengikuti JOTA dan JOTI di Aula Tirta Teja Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur. Selama tiga hari jambore berskala internasional itu dilaksanakan, setiap harinya 50 pandu mengikuti kegiatan dari pagi hingga sore pada 18 hingga 20 Oktober lalu. Kegiatan dibuka Wakil Ketua Bidang Humas dan Informatika Gerakan Pramuka Kwartir Nasional (Kwarnas) Kodrat Pramudho. Peserta datang bergantian untuk mengikuti kegiatan tahunan yang diikuti pandu-pandu lainnya dari seluruh dunia.
Pramuka tak mengenal batas umur. Di Indonesia
Di
Mirc, tersedia room yang didedikasikan buat para pandu, yaitu Scoutlink.net.
OPINI MUDA Menyapa teman-teman baru melalui gelombang radio. Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari), membimbing mereka. Setelah diperkenalkan dengan sistem komunikasi yang jaringannya terbilang paling bandel sehingga terbukti menjadi jalur komunikasi paling andal di kondisi sulit seperti bencana itu, mereka pun diperbolehkan untuk mencoba. “Pramuka di ruangan ini bisa berkomunikasi dengan Pramuka-Pramuka di kwartir cabang daerah (kwarda) dari berbagai daerah yang juga menyelenggarakan acara ini. Bahkan, kita juga terhubung dengan temanteman di luar negeri lewat suara di sini. Buat pramuka, menguasai teknik radio amatir juga penting karena kita juga sering terlibat dalam tim penanggulangan bencana. Dalam kondisi itu biasanya radio amatir berperan. Ketika semua sinyal hilang, radio amatir bisa digunakan,” kata Ketua Dewan Kerja Nasional (DKN) Yudha Adyaksa sembari menambahkan informasi tentang kegiatan itu bisa diakses melalui Jotajoti.org. Korelasi kegiatan Pramuka dan radio amatir juga terjadi ketika kode morse yang lazimnya dilatih menggunakan peluit ternyata bisa diaplikasikan di radio amatir dan bisa menyatukan orang-orang berbahasa berbeda menggunakan Q Code. Di ruangan yang sama pula, sedikitnya enam laptop dijajarkan dan dilengkapi aplikasi Mirc, forum diskusi yang juga menyediakan ruangan khusus buat para pandu berdiskusi. lebih istimewa lagi, pada saat JOTI diselenggarakan, para pandu di seluruh
dunia terhubung ke Mirc. Mereka bisa saling menyapa, bertukar cerita tentang kegiatan, bahkan juga menjalin rencana buat mengukuhkan persahabatan dengan bertemu kembali di dunia maya.
Makin update Interaksi Pramuka dengan radio amatir, Mirc, Skype, Twitter, dan Facebook serta makin beragamnya kegiatan Pramuka, mulai berlatih berbisnis hingga berkolaborasi dengan aneka komunitas, merupakan bukti Pramuka terus bertumbuh dan bergerak. Yudha menambahkan jaringan Pramuka di tingkat internasional juga terus bertumbuh, interaksi para pandu dari negara-negara lain pun kian intens. “Jadi, kami tak hanya melakukan baris, kemping, atau tepuk Pramuka saja. Kami juga terus update dan kegiatan makin beragam, makin seru, asyik, dan menantang,” kata Yudha yang terpilih memimpin para pandu di tingkat nasional hingga penghujung tahun ini. Dwi bahkan mengaku ia merintis bisnis berjualan aneka camilan yang kini masih dijalaninya bermodal pelatihan yang didapat dari latihan Pramuka yang diikutinya sepekan sekali. “Oleh kakak pembina, kami diminta membuat proposal bisnis, menjalankannya, dan menghitungnya selayaknya bisnis beneran. Karena menguntungkan dan mudah, aku masih menjalankannya sampai sekarang, aku beli camilan karungan dan dipisah-pisah dalam bungkusan kecil. Kalau enggak ikut Pramuka, mana tahu aku soal itu? Kan di pelajaran juga tidak diajarkan,” kata Dwi yang mengaku ikut Pramuka sejak SD. Berkat Pramuka juga, anggota DKN Bidang Kajian Kepramukaan yang juga mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta Ahmad Zaki melanglang buana hingga Eropa untuk mengikuti kegiatan kepanduan internasional. Beragamnya kegiatan, yang juga makin eksis dan update-nya Pramuka, kata Yudha, bisa terjadi karena struktur organisasinya terbilang telah baik, dalam segi pembinaan, organisasi, ataupun kegiatan. Kini, walaupun masih ada opini keliru tentang Pramuka yang dianggap statis, Yudha, Dwi, dan Zaki tetap percaya diri berseragam dan berlatih Pramuka. “Kadang sih kalau masuk ruangan kelas tiba-tiba teman-teman tepuk Pramuka, mungkin sedikit gimana gitu sama aku, tapi aku sih pede aja. Sudah cinta dengan Pramuka dan anggapan itu salah kok. Jadi, ya, aku senyum saja,” kata Zaki. Jadi, mari tepuk pramuka! (M-6)
move@mediaindonesia.com
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
AWALNYA aku memang tertarik karena kegiatan fisik Pramuka. Tapi semakin bertambah usia, ternyata Pramuka menghadirkan pengalam an berorganisasi yang luar biasa. Pengalaman yang paling berkesan sewaktu penyelenggaraan Ramuna Nasional di Papua. Aku menjadi penanggung jawab. Ada 7.000 Pramuka seluruh Indonesia yang datang dengan 500 panitia. Itu pertama kalinya diadakan di Papua, dan itu menjadi pengalaman yang berkesan dan membuktikan bahwa kami bisa menyelenggarakan acara yang besar setingkat nasional.
Mesak Jarisetouw Ketua Dewan Kerja Daerah (DKD) Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Papua
AKU memang mengacungkan tangan untuk mencoba amatir radio, penasaran lihat alatnya yang banyak dan canggih itu. Walaupun ternyata agak sulit, asyik juga menggunakannya. Ada banyak yang harus dipelajari dan dilatih, tapi sepertinya seorang Pramuka harus bisa karena alat ini sangat berguna, sambungannya bisa lebih kuat daripada sinyal ponsel, lo!
Nurul Zam Zamilati SMK Ranti Mulia Bogor
AKU sudah ikut JOTA JOTI dua kali, tapi tidak bosan. Aku sendiri yang mendaftar dan memang cukup harus berjuang untuk sampai ke sini. Tanpa Pramuka, rasanya aku enggak akan bisa mandiri dan tahu banyak hal, termasuk yang diajarkan di jambore ini. Dengan bekal yang aku dapat sebagai Pramuka, aku juga jadi percaya diri untuk ikut di organisasi sekolah lainnya, ikut banyak kegiatan, juga lomba-lomba. Oh ya, bisnis keripikku sekarang omzetnya Rp1 juta per bulan. Keterampilan berdagang ini aku dapat dari Pramuka juga, lo!
Dwi Saputra SMAN 1 Ciseeng, Bogor
18
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
Tim Riset Indie.
FOTO-FOTO: DOK. RISET INDIE
Riset Indie bereksperimen dengan kamera polaroid, menyebarkan semangat kreatif.
Aktivasi Hari Angkot Nurintantio Purwo Saputro
Riset Indie
Teliti, Amati, dan Cari Solusi Mereka memiliki kredo kuat bahwa penelitian yang ini bisa memberi solusi bagi permasalahan Kota Bandung dan sekitarnya.
Nurintantio Purwo Saputro Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama, Bandung
S
EBUAH bangunan berlantai dua dari sisi luar di Jalan Titiran, Bandung, tampak sepi. Di dalam ruang terlihat bejibun kertas kecil terpampang di papan. Sebagian besar berisi rencana kegiatan untuk merintis proyek baru. Tata ruang tempat itu bukan seperti kantor. Penghuninya pun menamai tempat itu sebagai laboratorium kecil. Berbagai eksperimen kecil sampai besar selama penelitian semua diolah dari hasil laboratorium tersebut. Orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki kredo kuat bahwa penelitian yang sedang digarap bisa memberi solusi bagi permasalahan Kota Bandung dan sekitarnya. Seterhen Akbar Surya Dinata, Amanda Mita, dan Shendi Abdi Maulana ialah tiga anak muda aktif pegiat hobi meneliti permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Bila bicara soal riset, yang terbayang tentu pola ilmiah yang sangat kaku, baku, dan terlalu kolot. Lalu apakah konsep riset bisa diubah menjadi lebih menarik dan tidak membosankan? Ya, komunitas Riset Indie hadir di Bandung pada 2011 dengan konsep metode penelitian lebih bebas dan tak bercekcok soal teori-teori buku. Riset Indie memiliki sepak terjang penelitian yang luas dan dikerjakan secara mandiri, serta merujuk kepada semangat individu DIY (Do It Yourself). Riset Indie merupakan wadah kombinasi penelitian dengan mudah dan hasil akhir sebuah eksperimental. “Di sini kami lebih konsentrasi pada spesialisasi penelitian,” ujar Seterhen Akbar Surya Dinata, 28, pendiri dan direktur Riset Indie Bandung. Komunitas itu menjadi tempat penampung ide-ide alternatif penelitian baru dan tempat berbagi wawasan serta gagasan kepada masyarakat.
Proyek unik Hampir keseluruhan staf inti dan anggota Riset Indie sudah bekerja. Latar belakang pendidikan mereka bervariasi. Tidak ada tembok dikotomi yang berseberangan. Apa pun lulusan pendidikannya, yang penting individu tersebut mau melakukan penelitian atas respons permasalahan sesuai dengan fakta. “Komunitas ini lintas disiplin. Ada berasal dari alumni sarjana teknik, fikom, dan desain grafis. Bahkan untuk kategori volunter ada yang masih duduk di bangku SMA,” tutur Saska, panggilan akrabnya.
Membuat animatronik. Penelitian Riset Indie tidak seluruhnya dilakukan sendiri. Terkadang penelitian proyek mereka berkolaborasi bersama komunitas lain. Proyek penelitian pertama dilakukan Riset Indie yakni kamera polaroid. Dari penelitian itu, Saska dan teman-temannya tertarik melakukan eksperimen unik soal cara kerja memakai kamera tersebut, serta memfungsikan kembali teknologi kamera polaroid pada acara-acara pameran dan kegiatan foto. Polaroid kembali diteliti dengan tujuan mengapresiasikan sekaligus menyebarkan semangat kreatif fotografi melalui medium polaroid. Proyek selanjutnya ialah pembuatan animatronik, yaitu pembuatan sebuah robot dan dikover make up dengan efek tertentu, seolah-olah makhluk hidup asli. Penggunaan animatronik sudah banyak dilakukan di luar negeri, seperti di film-film Hollywood dan hiburan rekreasi Disneyland. Di Indonesia, masih sedikit penggunaannya. Pada Maret 2012 animatronik diluncurkan pada acara Geekfest di Sabuga, Bandung. “Faktor klasik penghambat pembuatan animatronik di Indonesia hanya masalah kapital,” ujar Saska. Karena itu, animatronik yang digagas Riset Indie tidak sekadar teori dan konsep. Animatronik bisa dikenalkan dan digunakan masyarakat pada acara Geekfest tersebut. Proyek terakhir yang dirintis
yaitu eksperimen dalam bidang sosial ekonomi, gerakan Hari Angkot. Hari Angkot atau mereka menyebutnya Angkot Day dilakukan pada 20 September lalu. Proyek itu melibatkan berbagai komunitas dan volunter. Riset Indie mengajak seluruh elemen masyarakat Bandung agar mau berpartisipasi naik angkot gratis. “Selain penumpang gratis, sopir angkot kami carter dan diberi gaji supaya angkot tidak ngetem menunggu penumpang dan mengejar setoran,” ucap Saska.
Prototipe solusi
SEIRING perkembangan zaman, Bandung berubah wajah kota bisnis berbasis kreatif. Sayangnya, pembangunan yang berlangsung justru membuat tata ruang kota semrawut. Situasi lalu lintas Bandung macet parah. Banyak asumsi asal-usul kemacetan Bandung berasal dari angkot. Apakah benar angkot Bandung biang kerok semua kemacetan di sisi jalan? Mengapa sopir angkot selalu dijadikan kambing hitam semua orang? Salah satu proyek baru Riset Indie yang diteliti September 2013 lalu ialah aktivasi Hari Angkot (Angkot Day), yakni mengajak berbagai elemen masyarakat Bandung untuk menggunakan angkot sebagai transportasi aman, nyaman. Warga Bandung saat ini sudah banyak beralih ke kendaraan pribadi lantaran keamanan penumpang angkot sudah tidak terjamin. Sopir ugal-ugalan, ngetem sembarangan, dan merebaknya berbagai kejahatan kriminal di dalam angkot. “Proses Angkot Day sebenarnya eksperimen sosial, yakni kerangka penelitian dengan identifikasi masalah ideal mengurangi kemacetan atau tidak,” tutur Shendi Abdi Maulana, Koordinator Penelitian Riset Indie. Shendi menjelaskan faktor penyebab angkot ngetem di sisi jalan karena sopir sedang mengejar setoran penumpang, sedangkan kepercayaan penumpang kepada transportasi angkot cenderung menurun. ”Perspektif masyarakat Bandung sekarang sudah tak suka lagi naik angkot. Apalagi, sopirnya sering menaikkan tarif seenaknya,” ujar Shendi dengan serius. Riset Indie berusaha membuat penelitian sosial terhadap nasib transportasi angkot. Angkot jurusan Kalapa-Dago dipilih sebagai aktivasi Angkot Day.
DOK. RISET INDIE
Alasannya, lebih banyak penumpang pada rute itu dibanding jurusan lain. Kegiatan Angkot Day pada hari pelaksanaan berjalan sukses. Hasil evaluasi terhadap sopir dan penumpang bervariasi. Dari sisi sopir angkot mereka merasa puas terhadap eksperimen penelitian sosial ekonomi yang dikembangkan Riset Indie. Para sopir mengaku sistem yang diciptakan ketika adanya Angkot Day membuat mereka bisa menjalankan profesinya secara ideal, yakni menjalankan tugas dengan tuntas, tenang karena diberi gaji bukan mengejar setoran, serta pendapatan hasil pekerjaan terjamin mencapai profit besar. Dari sisi penumpang, mereka merasa hari itu aspek-aspek kepuasan menggunakan angkot terpenuhi secara signifikan. ”Saat tim kami menyebarkan kuesioner, responden menanggapi munculnya Angkot Day membuat keamanan, kenyamanan, reliabilitas, dan lainlain terpenuhi,” tukas Shendi. Meski demikian, sambung Shendi, masih ada beberapa tanggapan negatif dari penumpang. “Seperti kenyamanan, interior angkot serta waktu menunggu penumpang jurusan Kalapa-Dago,” papar Shendi.
Memetakan masalah kota Langkah Riset Indie berikutnya membuat laporan presentasi proyek sosial ekonomi
Angkot Day. Presentasi tersebut ditujukan kepada pengusaha organda dan sopir angkot jurusan Kalapa-Dago atas undangan Wali Kota Bandung. Melalui pemaparan presentasi tersebut pada pihak-pihak terkait diharapkan muncul solusi terbaik. Diakui Shendi, proyek ini merupakan ambisi Riset Indie dalam membantu menangani problematik kota Bandung. Cara yang mereka tempuh dengan memetakan sebagian besar masalah kota beserta penyebabnya yang multidimensi. Setelah itu menargetkan dan memilih satu kunci yang bisa ikut mengurai satu atau beberapa masalah lain. Riset Indie kemudian memilih satu atau beberapa dimensi penyebab dari kunci masalah terpilih, dan mencarikan prototipe solusi. Ambisi lainnya, implementasi prototipe solusi dari kunci permasalahan bisa terjaga berkelanjutan. Demi menjaga berkelanjutan ini memerlukan dukungan modal dari berbagai pihak. “Caranya dengan membuat kerja sama sponsorship secara kontinu sehingga munculnya partisipasi aktif sebagai bantuan dari pemerintah kota Bandung, instansi-instansi pemerintah atau swasta, komunitas-komunitas, dan individu sebagai warga Kota Bandung,” tutup Shendi. (M-6)
CREATIVE MOVE
Eksperimen A ‘ ngkot Day’ Karya Ganesha Wibisana Mahasiswa Desain Interior, Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia (STISI) Telkom, Bandung.
Hampir seluruh proyek yang diteliti Riset Indie membuahkan hasil dan tergolong sukses. Namun di balik kesuksesan tersebut, seperti diakui Saska, mereka membutuhkan sumber daya manusia untuk penelitian berdasarkan hasil kualitas, bukan kuantitas. Kebanyakan yang sudah menjadi volunter hampir pekerjaan paruh waktunya dihabiskan untuk membantu menemukan identifikasi permasalahan sebagai bahan riset. Menurut Saska, diperlukan solusi yang andal dan memiliki pemecahan masalah dari ide cemerlang tersebut. Itulah yang tengah diusahakan timnya. Karena bagi Riset Indie, penelitian tidak hanya melahirkan suatu penyelesaian sebab-akibat, tetapi juga menciptakan prototipe solusi bagi masalah-masalah di Kota Bandung. (M-6)
move@mediaindonesia.com
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
19
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
EVENT
Mengenali Dunia Jurnalis Musik
MI/ANATA SYAH FITRI
Menulis karena Mampu Biodata Nama: Dea Anugrah
Karya-karyanya telah dibukukan dalam beberapa antologi. Tahun ini dia menjadi salah satu penulis pemula atau emerging writers dalam ajang internasional, Ubud Writers and Readers Festival.
A NATA S YAH F ITRI
N
AMA Dea Anugrah semakin bersinar di dunia sastra Indonesia. Sebagai salah satu penulis pemula atau emerging writers dalam ajang Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2013, mahasiswa semester 10 Jurusan Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, itu telah menelurkan banyak karya puisi, cerpen, dan esai. Karya-karya laki-laki kelahiran Pangkal Pinang, Bangka Belitung, 27 Juni 22 tahun lalu ini telah dipublikasikan di berbagai media massa nasional, serta di Jurnal Puisi Rumahlebah. Karyanya pun telah dibukukan dalam sejumlah antologi, Demi Masa Depan (sebuah koleksi esai, 2011), Teka-teki tentang Tubuh dan Kematian (puisi, 2010), Percakapan Lingua Franca (antologi puisi, 2010), dan Memburu Matahari (puisi, 2011). Penggemar penyanyi asal Inggris, David Bowie, yang pernah bercita-cita menjadi astronaut semasa kecil itu mulai dibicarakan kalangan sastra ketika esainya Yang Menarik dan yang tidak Menarik dari Novel ‘Pulang’ dipublikasikan. Meski tulisan kritik sastra atas karya Leila S Chudori tersebut dinilai banyak orang sebagai tulisan pedas, dengan tulus Dea mengaku menggemari tulisan-tulisan Leila dalam bentuk cerpen. Tertarik dengan pemikiran filsuf Arthur Schopenhauer, karya-karyanya banyak terinspirasi tema kematian. Berikut petikan wawancara Move dengan Dea beberapa waktu lalu. Sejak kapan kamu mulai menulis? Sejak SMA sekitar 2008, pertama kali itu menulis puisi. Tapi mulai agak serius ketika awal masuk kuliah. Pertama publikasi 2010, dua tahun setelah di Yogyakarta dan tidak terlalu sering juga. Biasanya kalau teman-teman bikin antologi itu kan ada momennya. Lalu minta puisi dari teman-teman yang menulis. Ada juga antologi festival, ada event apa, baru saya menulis. Tapi kalau yang dipublikasi di jurnal atau koran, itu kirim sendiri. Bagaimana proses kreatif menulis yang kamu lakukan? Kalau esai itu karena ada yang minta, tidak pernah inisiatif sendiri, tetapi puisi itu karena inisiatif sendiri. Kalau di Yogyakarta, atmosfernya enak, tidak susah untuk belajar. Aku menemukan ruang-ruang diskusi informal, biasanya di Rumah Lebah-nya (sastrawan) Raudal Tanjung Banua. Dulu, waktu aku baru datang, pertama-tama belajar nulis itu langsung diterima dengan baik. Tidak ada ‘yang sudah mapan duduknya di sini, yang masih baru di sana’. Tidak ada seperti itu. Banyak orang-orang baik yang merekomendasikan buku dan kritik satu sama lain. Memudahkan proses menulis.
Tempat, tanggal lahir: Pangkal Pinang, Pulau Bangka, 27 Juni 1991 Pendidikan: Jurusan Ilmu Filsafat, Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2008-sekarang SMAN 1 Sungailiat, Bangka Belitung, 2006-2008 SMPN 2 Sungailiat, Bangka Belitung, 2002-2005 Riwayat berorganisasi: Pengurus harian Forum Diskusi Buku Daftar Pustaka, 2010-sekarang Anggota Komunitas Rawa-rawa, 2009-sekarang Pengalaman kerja: Editor di Sputnik Books, 2012-sekarang Publikasi karya di buku-buku bersama (Antologi): Through Darkness into Light (esai, Ubud Writers and Readers Festival & Hivos, 2013) Demi Masa Depan (esai, Friedrich Ebert Stiftung, 2012) Memburu Matahari (puisi, 2012) Percakapan Lingua Franca (puisi, Temu Sastrawan Indonesia III, 2011) Teka-teki tentang Tubuh dan Kematian (puisi, Indie Book Corner, 2010) Acara-acara yang dihadiri: Ubud Writers and Readers Festival, Ubud, Bali, 2013 Temu Sastrawan Indonesia III, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, 2011 Fokus Sastra, Bandung, 2010
Bagaimana kamu mendapatkan inspirasi untuk menulis? Kalau dibilang inspirasi menulis itu menunggu mood, menurutku itu nonsens. Menulis ya menulis saja. Aku tidak terlalu sering menulis. Aku tidak suka menulis tapi hasilnya jelek, aku tidak puas. Aku lebih sering membaca daripada menulis. Siapa yang pertama kali mendorong kamu untuk menulis? Guru bahasa Indonesia waktu SMA di Bangka. Walaupun tidak langsung mengajar aku, aku suka ngobrol-ngobrol dengan dia. Kenapa kamu suka menulis? Karena itu yang aku bisa. Sebenarnya menulis itu bukan hal yang kulakukan karena aku suka, tapi karena aku memang merasa keterampilanku cuma itu. Kalau aku bisa main bola, mungkin aku jadi pemain sepak bola. Tema-tema apa yang biasanya menginspirasi tulisanmu? Sebenarnya lumayan beragam, tapi aku pribadi merasa lebih tertarik pada tema kematian. Entah kenapa, sepertinya lebih karena alasan personal. Ada beberapa orang dekat yang mengalaminya dan terasa agak berbeda saja ada di pengalaman
KAMU suka musik dan tertarik pada dunia jurnalistik? Menjadi jurnalis musik mungkin bisa menjadi opsi yang kamu pilih kelak. Opsi itu pula yang telah ditempuh Ricky Siahaan, gitaris band cadas Seringai. “Waktu SMA gue belum terpikir untuk menjadi seorang jurnalis, makanya enggak masuk fakultas komunikasi. Tapi emang dasarnya gue suka baca dan menulis seputar hobi gue di dunia musik, akhirnya gue banyak baca tuh soal jurnalistik dari buku. Sekarang bisa bekerja di sebuah majalah musik di Indonesia,” tutur Rizky saat mengisi talk show Rolling Stone Indonesia Goes to School di SMU Gonzaga Jakarta, beberapa waktu lalu. Acara tersebut merupakan bagian dari kegiatan Gonzaga Festival 2013 yang berlangsung 20-26 Oktober 2013. Talk show yang diadakan di Aula Seminari SMU Gonzaga tersebut berhasil menarik perhatian sekitar 100 siswa dan siswi untuk datang. Ricky menceritakan soal pengalamannya menjadi seorang jurnalis musik sekaligus menjadi seorang musikus. Menurutnya, mempelajari dunia jurnalistik tidak sesulit yang dibayangkan. “Jadi jurnalis musik itu fun banget. Untuk yang suka nonton konser kayak gue, entah itu konser internasional maupun dalam negeri, sangat mungkin bakal dapat undangan gratis untuk datang ke konser itu, jadi enak banget kan? He he he,” ujarnya sambil tertawa. Dari pengalaman konser-konser yang sudah didatangi, Ricky mengaku bisa mendapat manfaat yang besar pada saat menonton konser internasional. Manfaat itu mengenai bagaimana kerja keras musisi internasional untuk menjadi musikus yang baik dan berkualitas. Melalui tulisannya, Ricky bisa berbagi resep kesuksesan mereka untuk khalayak luas. Ricky menambahkan kesibukan sebagai jurnalis musik sama sekali tidak memengaruhi kegiatan yang dijalani bersama band-nya. Keduanya bisa berjalan dengan baik hingga saat ini. “Dengan talk show ini, gue berharap bisa memberi inspirasi dan gambaran dengan jelas bagaimana dunia pekerjaan sebagai jurnalis musik sehingga bisa membantu memberikan jawaban dari pertanyaan di kepala anak-anak SMA, berdasarkan pengalaman yang gue bisa bagi ke mereka,” pungkas Ricky. (*/M-6)
tentang kematian. Kenapa tentang kematian, tidak bisa juga saya menjelaskan pendapat pribadi. Tapi kalau kita lihat Heidegger (Martin Heidegger, filsuf Jerman) bilang, keadaan manusia paling autentik ketika dia terus-menerus berhadapan dengan kematian. Tema romantis suka, tapi tidak nyaman dengan romantis yang terlalu picisan. Sebagai salah seorang penulis muda yang disupport, bagaimana kamu melihat emerging writers UWRF? Bagus ya, di Indonesia kalau kita lihat penghargaan sastra belum banyak dibandingkan di negara lain. Di sana kan ada penghargaan untuk buku pertama atau penghargaan untuk penulis pemula, di sini kan lain. Mungkin penghargaan ini, dengan mendorong orang untuk mengirim tulisan kemudian menyeleksinya, dapat mendorong perkembangan penulis muda. Secara koneksi ini dapat membantu, apalagi karena festival ini mempertemukan saya dengan banyak orang. Hobi kamu apa? Aku suka menghabiskan banyak waktu di kamar saja, baca dan mendengarkan musik. Suka tidur juga, aku pernah tidur 22 jam. Tidur jam empat sore, bangun jam dua siang aku bingung, ternyata sudah ganti tanggal. Apa kamu sudah suka membaca dari kecil? Waktu kecil sebenarnya bahan bacaanku tidak terlalu banyak. Di Bangka itu tidak ada toko buku, ada pun baru tahun berapa dan di ibu kota. Jadi bacaan itu cuma dari perpustakaan sekolah. Sekarang buku aku koleksi karena aku kadang suka teringat ada kalimat yang ingin aku baca aku buka lagi. Tapi tidak terlalu banyak, semua di kos di Yogyakarta. Kalau ibu suka baca. Buku apa yang kamu suka? Sekarang lagi suka baca bukunya penulis Jerman, Kurt Vonnegut, judulnya Gempa Waktu. Aku suka buku The Catcher in the Rye-nya JD Salinger. Aku juga suka Marques, Haruki Murakami. Kalau penulis Indonesia aku suka Goenawan Mohamad, suka hampir semua puisinya. Bukunya yang terbaru 2012, Debu Duka itu aku suka banget. Aku suka juga Acep (Acep Zam Zam Noor), Ahda Imran, kalau Chairil Anwar semua pasti semua suka ya. Sitor Situmorang ada beberapa yang aku suka. Bagaimana kamu memandang sebuah karya? Saya tidak suka kalau orang mengatakan karyanya sebagai anak. Sering kan kita dengar begitu. Karena kalau mau disamakan dengan anak, walaupun secara kiasan, orangtua dan anak itu, walaupun anaknya brengsek ya tetap anaknya. Kalau aku tidak suka seperti itu. Ketika aku menilai tulisanku jelek, ya buang saja. Tidak perlu merasa ‘oh ini anak saya’. Apa kamu perfeksionis? Enggak tahu ya. Sepertinya aku agak sakit sedikit. Kalau mengunci pintu harus dicek sampai dua kali. OCD (Obssesive Compulsive Disorder) mungkin (Dea tersenyum).
DOK. GILANG F RYANDRA
EKSIS
Sendal IKJ Berkarya Seni di Gunung SENI dan Alam atau biasa disingkat Sendal merupakan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang cukup eksis di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Terbentuknya Sendal bermula dari sekumpulan anak-anak IKJ Fakultas Seni Rupa yang memiliki ketertarikan dan hobi pada kegiatan yang sama, yakni berkaitan dengan alam. Sebelumnya UKM itu bernama Grup Pecinta Alam (GPA). Namun sejak 1994, mereka mengganti dengan Sendal. “Kita lebih ngisi bagian berkeseniannya waktu 70-an. (GPA) jalan ke kampung-kampung bikin screening-an film anak-anak dengan gambar dan performance art,” ujar Ragil Dwi Putra, salah satu anggota Sendal, kepada Move, beberapa waktu lalu. Awalnya, UKM tersebut didominasi para mahasiswa fakultas seni rupa, tetapi saat itu mahasiswa fakultas film dan televisi juga membuat kegiatan berkaitan dengan alam yang hampir sama. Akhirnya mereka digabung menjadi satu. Pemilihan nama Sendal, menurut Ragil, disebabkan ketika itu IKJ identik dengan mahasiswa-mahasiswanya yang berpenampilan cuek, termasuk mengenakan sendal (sandal) jepit saat ke kampus. UKM itu punya tradisi unik, yakni setiap habis mendaki gunung, tiap anggota harus menghasilkan karya seni. “Ini yang berbeda dari kita. Setelah naik gunung ingin ambil nomor, kita harus buat karya. Kemudian karya kita dipresentasiin ke teman-teman. Apa yang udah kita dapat di kampus diterapkan di sini,” ujar mahasiswa jurusan seni murni semester 5 itu. Karya seni yang dihasilkan boleh berupa apa saja, seperti lukisan, dokumentasi foto, atau film. Sebagai UKM yang berkecimpung dengan kegiatan alam, Sendal tetap mewajibkan anggotanya mendapatkan dasar-dasar pengetahuan kegiatan pecinta alam. “Jadi walaupun dalam kesenian alam, kita harus punya basic tentang gunung hutan, mempelajari climbing, tali- temali, rock climbing, arung jeram,” ujar Paul, salah satu anggota senior di Sendal. Menurutnya, dulu saat naik gunung anggota diwajibkan membawa peralatan seni seperti sketch book, crayon, dan kanvas untuk membuat karya. Kini dengan semakin berkembang teknologi, hasil karya seni yang mereka buat sudah dibantu alat-alat digital. (*/M-6)
Apa kamu mau terus menulis? Ya, akan tetap begini, selama aku merasa tidak mempunyai kemampuan lain. Kalau tiba-tiba aku jago main sepak bola ya jadi pemain sepak bola saja. Apakah rencanamu ke depan? Tahun depan mau nerbitin buku puisi sendiri dan sedang menggarap terjemahan buku puisi Federico Garcia Lorca (penyair Spanyol) dan Paul Verlaine (penyair asal Prancis). (M-1) DOK. SENDAL IKJ
move@mediaindonesia.com
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
20
The Story of Badang FOLKLORE FROM SINGAPORE BADANG was a poor young man. He was kind and diligent. He was also very helpful. He liked to help others who have problems. Badang’s attitude had attracted a merchant. He offered Badang a job. Badang happily accepted the offer. He worked happily and diligently. Badang’s job was to clear the land from the wild grasses. He did it every day. He worked from morning until afternoon. After he finished working, he liked to go to the river to catch some fish. He had a fish trap and he put it under water. He hoped that on the following day, he would catch some fish. On the following day, Badang came back to check his fish trap. He was so surprised to see some fish bones inside his fish trap. It seemed that someone or something just ate his fish. Badang did not give up. He put the fish trap under water again. He hoped this time he would catch the fish alive. However, he was wrong. He did not see any fish inside the fish trap, he just found the fish bones! Badang was so upset. “I have to know who or what ate my fish!” he said. After Badang put the fish trap under water, he was hiding behind a big tree. He kept on watching his fish trap from a distance. At night, he saw a very strange creature came to his fish trap. The creature looked so scary. The eyes were red and the fangs were sharp. The creature also had long hair. “What is that?” thought Badang. He walked slowly and approached the creature. He brought his rope. After he was near the creature, Badang immediately tied it. The creature was trying to escape, however, Badang was too strong to let it go. Strangely the creature was able to talk. “Please release me. I can give you great power and strength if you let me go.” “I don’t believe it,” said Badang. “Trust me. I can make you very strong. You just have to eat my vomit,” said the creature. “Yuck! No way!” yelled Badang. The creature kept on persuading that he could make him very strong by eating his vomit. Slowly, Badang trusted him. He ate the creature’s vomit! Strangely, the creature slowly became an old man. He looked so wise. He said, “I’m the spirit of this river. I know you are a good man. I just gave you a gift. Use your power wisely.” Slowly the old man disappeared. Badang tried to prove what the old man said. He cleared the whole jungle from wild grasses. He could do it in a just a minute without feeling tired.
The merchant was so happy to see all his land was cleared. After that Badang told him that he wanted to quit working for him. He expressed his gratitude to the merchant. Later he wanted to work for the King Temasek as a soldier. Badang passed the test. King Temasek accepted him to work as his guard. The king was so impress with Badang’s power. He later asked Badang to be the commander. Badang became very famous for his strength. One day, King Keling came and he brought his commander. He wanted to hold a competition between Badang and his commander. King Temasek asked BaFOTO-FOTO: MI/ IIS ZATNIKA
T
EMBOK bertuliskan ‘Gunung Ulah Dilebur, Lebak Ulah Dirusak’ itu menyambut Medi saat memasuki kawasan permukiman suku Badui Luar di Desa Ciboleger. Kalimat dalam bahasa Sunda itu kira-kira berarti ‘gunung dan sungai jangan dirusak’. Di atasnya dipenuhi pohon-pohon rindang dengan daun-daun yang basah oleh hujan. Tembok itu pula yang menjadi pemisah antara permukiman warga desa dengan perkampungan suku Badui Luar. Rumah-rumah tembok yang sebagian berjualan aneka oleh-oleh itu berganti bangunan berdinding bambu dan beratap alang-alang serta ijuk.
Medi memang cuma punya waktu beberapa jam buat mengeksplorasi Desa Ciboleger, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Namun, Medi tentu saja bersemangat buat memotret dan berkenalan dengan anak-anak Badui Luar. Pada kunjungan tersebut, Medi ditemani Kak Abdul Aziz M Noer dan Iskandar Ramli, keduanya dari Kantor Perdesaan Sehat Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Sebelumnya, Kak Abdul Aziz M Noer, yang lahir dan besar di Banten, mengingatkan, jika ingin memotret bangunan ataupun warga Badui Luar, sebaiknya meminta izin terlebih dahulu. Siap, Kak!
Leuit penyimpan hasil panen Hampir setiap rumah di sana, kata Kak Aziz, punya lumbung atau bangunan khusus buat menyimpan gabah, hasil panen dari sawah mereka. Leuit, mereka biasa menye-
butnya. Sebagaimana rumah warga Badui Luar yang berupa bangunan panggung, leuit pun begitu, ada tiang-tiang kayu di bawahnya, tingginya sekitar setengah meter dari tanah.
SENO
Ibu menenun di golodog dang, “Do you want to accept his challenge?” “Yes, I do, Your Majesty. Whatever they ask, I will accept it,” said Badang. The competition was simple. Anyone who could lift a very big stone and move it further will be the winner.King Keling’s commander tried first. He tried to lift the stone. Well, he could do it, however the distance was short. It was Badang’s turn. He lifted the stone and brought it easily. He kept on walking by holding the stone. He did not stop until King Keling said, “We give up. You are the winner!” People were applauding. They were very proud of Badang. Since then Badang became more famous. Though he was famous, he was still humble.
Di rumah-rumah panggung itu, para ibu menenun di golodog atau teras rumah. Terdengar celotehan dan gelak tawa anak-anak Badui Luar yang sebagian besar sudah memakai baju-baju biasa seperti kita. Bahkan, di sana juga ada warung yang menjual aneka camilan. Bedanya, sebagian besar warga Badui Luar tak bersekolah, seperti diungkapkan seorang ibu yang Medi temui di golodog rumahnya. Keinginan buat sekolah, kata Kak Aziz, memang masih kecil, karena mereka memang belum terlampau mementingkan pendidikan. “Kan mereka hidup sederhana. Dari sawah dan kebun sudah bisa hidup, tak punya banyak keinginan sehingga sekolah masih belum dianggap penting,” kata Kak Aziz.
Prof. Yohanes Surya
Menjawab Pertanyaan oleh:
Erina W
Bagaimana burung beo bisa berbicara?
Anak Badui luar ternyata jajan juga suka jaj seperti kita ya! y
Kamu Perlu Tahu Dari pintu Tol Kebun Jeruk, Jakarta Barat, ke Desa Ciboleger dibutuhkan waktu sekitar lima jam. Kampung Badui Luar di Desa Ciboleger terbilang mudah dijangkau, hanya berjarak puluhan meter dari Terminal Ciboleger. Jika ingin masuk ke Desa Badui Dalam, sebaiknya berangkat dari Desa Ciboleger di pagi hari karena dibutuhkan waktu lima jam berjalan kaki ke sana. Di Kampung Badui Dalam, teman-teman Medi bisa menginap di rumah penduduk. Syaratnya tentu saja menghormati adat istiadat mereka, ya!
Media Anak @Media_ Anak
B
URUNG beo tidak memiliki pita suara seperti manusia. Sama seperti burung lainnya, burung beo mengeluarkan bunyi-bunyian dengan cara seperti bersiul, melewatkan udaranya pada tenggorokannya. Tetapi burung beo dapat WWW.CORBISIMAGES.COM mengubah bentuk dan kedalaman dari tenggorokannya sehingga, siulan yang dihasilkan menjadi bervariasi. Ketika mendengar suara, burung beo dapat mendengarkan dan mengingat bunyi tersebut. Lalu burung beo akan berusaha untuk meniru bunyi tersebut dengan siulannya, sehingga burung beo seolah-olah dapat berbicara seperti manusia. Padahal burung beo hanya dapat mengulangi kata-kata yang didengarnya tanpa mengerti apa arti dari kata-kata tersebut.
Ngamen Grati
Kirim pertanyaan kamu ke: YSmenjawab@suryainstitute.org SENO
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
“GRENG, syalala, dubida-bida!” Nada sering mendengar suara itu. Suara gitar, ukulele, dan suara yang sumbang. Hampir setiap hari pengamen mengamen di depan toko milik orangtua Nada. “Uh! Berisik!” Nada menutup telinga sambil mengambil uang koin dua ratus perak. “Terima kasih,” ujar pengamen itu sambil menerima uang dari Nada, lalu pergi.
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
Dree dan Balon Merah
Bertemu Komong, si Anak Badui di Ciboleger Bertemu warga Badui Dalam Saat berjalan menyusuri rumahrumah yang jumlahnya kurang dari 50 itu, Kak Aziz kemudian bercerita, dengan berjalan kaki sekitar 5 jam, kita akan bisa sampai ke perkampungan Badui Dalam yang memiliki aturan adat jauh lebih ketat daripada Badui Luar. Kendati begitu, anak-anak dan warga Badui Luar juga masih tunduk pada berbagai aturan adat. “Di Badui Dalam, mereka sangat menghormati alam, tidak boleh memotret, menggunakan sabun, sampo, apalagi handphone. Sebagian besar juga masih melakukan barter atau tukar-menukar untuk memenuhi kebutuhan. Se-
21
DISKUSI bulanan Media Anak, Obrolin Buku Yuk! (OBY), kembali diselenggarakan pada 19 Oktober 2013 lalu. Kali ini pesertanya ialah enam Sahabat Medi dari SD Islam Tugasku, Jakarta. Mereka membahas buku berjudul Balon Merah karya Irene Tanurajaya. Taman joging Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjadi lokasi yang dipilih untuk mendiskusikan buku petualangan fantasi tersebut. Tokoh utama dalam cerita ialah seorang anak laki-laki bernama Dree Ams. Suatu hari ia melihat balon merah. Balon yang berada tinggi di atas awan itu menggantung pada seutas tali yang juga berwarna merah. Tidak ada yang tahu sejak kapan ia berada di sana, dan seberapa panjang tali yang
mentara itu warga Badui Luar, walaupun masih menganut aturan adat dan hidupnya sederhana, sudah mengenal transaksi uang, memakai baju seperti yang kita pakai walaupun orang dewasanya lebih sering memakai kain tradisional,” kata Kak Aziz. Beruntung sekali Medi kemudian bisa bertemu dengan warga Badui Dalam yang sedang turun dari atas. Ya, karena perkampungan mereka ada di dataran tinggi. Mereka mengenakan kain selutut serta memakai iket atau ikat kepala. Semua kain yang digunakan untuk baju mereka dibuat sendiri oleh para ibu di sana dengan alat tenun mereka.
RACHMADINSA DWININDITHA kelas 5
Kom Komong memperlihatkan gelang kain Kapuru yang gela dipercaya menolak bala dipe
mengaitnya. Anehnya, Dree kemudian menyadari tidak semua orang bisa melihat tali balon itu seperti dirinya. Dree memutuskan untuk mencari keberadaan balon itu dengan mengikuti jejak sang tali pengait balon. Petualangan
pun dimulai. Saat mengikuti arah tali itu, Dree melewati berbagai tempat yang tak pernah ia tahu sebelumnya. Dree juga sempat dituduh sebagai pencuri dan nyaris menjadi korban perdagangan anak! Ketika Dree berhasil menemukan balon itu, ia justru melepaskannya. Membiarkannya melayang di angkasa. Menurut para peserta OBY, nilai moral yang bisa diambil dari cerita ini ialah tentang sikap pantang menyerah, kerja keras, kejujuran, dan kehatihatian. Meski bingung dengan beberapa kata yang dipilih penulis dalam buku, mereka dapat menyimpulkan balon merah merupakan perlambang sebuah harapan. Mereka juga sepakat segala sesuatu yang ingin dicapai perlu proses, tidak secara instan. (Dip/M-1)
NABILA AYSHA RI kelas 6
DANISHA SAFIA RUSTANDI kelas 5
Dari segi cerita, buku ini menarik, karena beda dari yang lain. Tapi alurnya ke sana kemari, bikin agak bingung.
Tulisan di awal buku aku kurang ngerti maksudnya. Tapi, petualangannya lumayan seru.
Kovernya menarik. Aku pikir tadinya buku tentang sirkus, ternyata petualangan fantasi.
RAIQAH NAILAH ALAYDRU kelas 5
KAYANA ZAHRA KR kelas 6
SAFIRA ANINDYASWARI EFENDY kelas 5
Alur ceritanya dibuat lebih jelas. Aku sih suka bukunya. Ada bagian yang menegangkan dan seru saat Dree bertualang mencari balon.
Aku suka bukunya. Tapi, ada kata-kata yang enggak aku mengerti. Mungkin perlu ada batasan umur ya usia berapa yang cocok untuk baca buku ini.
Ilustrasi gambar yang ada di buku sangat membantu kita dalam membayangkan situasi cerita. Tapi, aku enggak percaya kalau orang dewasa itu seperti benang kusut seperti yang digambarkan di buku.
Komong dan kapuru Medi juga berkenalan dengan Komong, anak Badui Dalam yang berusia delapan tahun. Sebagaimana anak-anak Badui lainnya, Komong terbiasa berjalan kaki jauh, lo! Bayangkan, ia berjalan lima jam dari desanya menuju Ciboleger. “Kapuru,” kata Komong ketika Medi tanya tentang benang yang mengikat longgar pergelangan tangannya. Bentuknya mirip gelang, terbuat dari puluhan lembar benang putih yang warnanya sudah sedikit kelabu dan cokelat. “Tak boleh diganti, setiap orang harus punya kapuru, dari anak kecil sampai orang dewasa harus menggunakan kapuru. Untuk tulak bala, dibuatnya bisa tiga hari tiga malam oleh dukun,” Pak Nalim, ayah Komong, menjelaskan. Kata Kak Aziz, warga Badui Dalam percaya betul kapuru bisa menolak hal-hal negatif. Komong cukup berani lo saat ditanya, kulitnya putih dan rambutnya lurus. Ah, lain kali Medi harus sampai ke kampung Komong ah!
FOTO-FOTO: DOK. MEDIA ANAK
Acara ini didukung oleh : Latihan pramuka Seusai bertemu Komong, Medi harus mengejar waktu agar tidak kemalaman kembali ke Serang yang berjarak sekitar 3-4 jam dari Ciboleger. Perjalanan memang sebaiknya tak dilakukan malam hari karena kondisi jalannya masih rusak. Di tepi batas perkampungan Badui Luar dengan warga desa biasa, Medi bertemu anak-anak SD Desa Ciboleger yang tengah bersiap latihan pramuka.
CiSebagian besar ialah warga Desa Ci boleger. Mereka menggeleng ketika ditanya adakah temannya yang termasuk warga Badui Luar. Namun, tentu saja saat bermain, mereka tak saling membeda-bedakan ya. Ah lain kali Medi mau mampir lagi, mesti sampai ke Badui Dalam juga, dong. Liburan akhir tahun nanti mungkin ya! (Zat/M-6)
Kucingku yang Lucu Kucingku setiap aku membuka pintu kau selalu menantiku bulumu yang sangat lembut sampai aku gemas sama kamu
mediaanak@mediaindonesia.com
Kucingku baumu sangat wangi karena aku selalu memandikanmu setiap temanku datang ia selalu mencarimu kucingku Karena dia suka bulumu kucingku bila aku main kau sangat lucu
is
Kucingku kau sebagai teman di rumah bila aku sendirian “Mama, kenapa sih pengamen-pengamen sering ngamen di depan toko kita? Kan Nada keberisikan Ma,” kata Nada. “Ya tidak apa-apa sayang, mereka kan mencari uang,” kata Mama. “Kalau tidak, kamu tulis ‘ngamen gratis’ aja di depan toko biar tidak ada yang mengamen lagi,” usul Mama. Nada tersenyum senang mendengar usul Mama. Segera ia mengambil selembar kertas HVS di toko, lalu ditulisnya ‘ngamen gratis’. Setelah itu, Nada menempelkannya di depan toko. “Nah selesai, Mama emang pinter!” Nada memuji Mama. Malam ini, malam Minggu. Nada bisa tidur larut malam karena esoknya sekolah libur. Mama sudah terti-
dur duluan. Nada asyik menonton TV. Setelah pukul sebelas malam, Nada baru tertidur. Keesokan harinya, ia jadi bangun siang. “Pagi Ma,” Nada menyapa Mama. “Salah, harusnya siang. Kamu bangun siang,” kata Mama cuek. Nada cemberut, tapi dia tenang karena sudah membayangkan hari ini tidak ada suara gitar atau suara sumbang lainnya. “Siang ini ngapain ya? Main gim, ah!” Nada pun membuka laptopnya lalu main gim. Saat itu, angin di luar bertiup kencang meski belum ada tanda-tanda akan hujan. Tapi, Nada tidak peduli, ia tetap main gim. Di tengah permainan, “Greng, satu kata untukmu... lalalala.” “Lo, suara itu lagi?” wajah
Nada merah padam. Dengan berani, ia keluar menghampiri sang pengamen. “Pak! Bisa baca, tidak?” tanya Nada agak keras. Pengamen itu mengangguk. “Lalu kenapa mengamen di sini? Sudah jelas ada tulisan ngamen gratis!” Nada menunjuk tempat ia menempelkan tulisan ‘ngamen gratis’. Pengamen itu terlihat bingung. Ia celingak-celinguk. “Tulisannya mana?” tanya pengamen itu. Kini, Nada yang bingung. Ia melihat tempat yang ia tunjuk. “Hihihi, maaf, Pak. Cuma akting,” pipi Nada merah karena malu. Lalu Nada masuk ke dalam rumah tanpa berkata-kata. Pengamen itu akhirnya pergi. Di dalam rumah, Nada garuk-garuk kepala mes-
kipun tidak gatal. Ia masih bingung karena ia yakin menempelkan tulisan ngamen gratis di tempat itu kemarin. Ups! Nada teringat sesuatu. Sepertinya, saat angin kencang tadi, tulisan ‘ngamen gratis’ yang dibuat nada terbawa angin. Nada jadi senyum-senyum sendiri dan menyesal sudah berkata agak ketus ke pengamen tadi. (M-6)
KARIMAH NUR HANIFAH Kelas 5 Minu Kedung Cangring, Jabon Sidoarjo, Jawa Timur
Ayo Hemat Energi
QONITA NIDA KHOFIYYA Kelas 4A SD IT Nurul Fikri Sukodono Sidoarjo Jawa Timur DOK.PRIBADI
NADIA SHAFIANA RAHMA SDN Glagah, Kota Yogyakarta
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
HIBURAN
22
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
Setitik Nila di Film Steve Jobs
MUSIK
Sepulang dari Dublin, D’Masiv Rilis Album
DOK MI
D’MASIV: Grup musik D’Masiv segera merilis album baru seusai tampil di acara Guinness Arthur’s Day 2013 di Dublin, Irlandia.
AP/GLEN WILSON
FILM STEVE JOBS: Aktor Ashton Kutcher (kiri) berperan sebagai Steve Jobs dan Josh Gad sebagai Steve Wozniak dalam sebuah adegan film Jobs garapan sutradara Joshua Michael Stern. Film garapan produser Mark Hulme itu hanya berfokus pada tahun-tahun awal Jobs di Apple sehingga mengabaikan segala kehidupan lainnya.
Sutradara Joshua Michael Stern menghadirkan drama biografi pendiri Apple itu. Namun, banyak sisi yang dianggap tak relevan dengan realitas.
IWAN KURNIAWAN
Tak realis
S
Sinematografer Russell Carpenter menghadirkan bagianbagian yang menyenangkan, terutama bagaimana Jobs dan Steve Wozniak (diperankan Josh Gad) meluncurkan Apel dari garasi rumah tua Jobs di Los Altos, California. Beberapa karakter yang menggambarkan kehidupan nyata terlihat saat insinyur listrik Rod Holt (Ron Eldard) dan investor awal Mike Markkula (Dermot Mulroney) muncul di rumah untuk pertama kalinya dan menatap ragu pada Jobs bersama asisten-asistennya. Adegan saat Jobs dan Markkula bernegosiasi untuk menentukan model Apple Ventura berlangsung di ruang makan orangtua angkat Jobs. Ibunya menyodorkan roti kepada Markkula dengan piring buah. Tim film mengambil beberapa kebebasan kreatif dengan adegan-adegan Wozniak yang paling menonjol. Salah satunya yaitu saat Wozniak mengejutkan Jobs di kantornya pada suatu malam pada 1985. Ia mengatakan kepada Jobs bahwa dia ingin meninggalkan
EKELUMIT perjalanan hidup mendiang Steve Jobs menjadi sebuah perbincangan yang cukup memanas dalam dua bulan terakhir ini setelah film Jobs (2013) garapan sutradara Joshua Michael Stern ditayangkan secara menyeluruh di Amerika Serikat (AS). Tokoh utama Jobs dibintangi aktor Ashton Kutcher sebagai guru teknologi ikonik. Dia memerankan sebagian besar kisah karier awal Jobs saat di bengkel, Reed College, pada 1974, hingga peluncuran Ipod pada 2001. Jobs merupakan film pertama dramatis yang berfokus pada sosok yang meninggal pada 2011 silam. Menurut rencana, film kedua yang ditulis Aaron Sorkin dan diadaptasi dari buku biografi Jobs karya Walter Isaacson akan dihadirkan awal 2014 mendatang. Film garapan produser Mark Hulme itu hanya berfokus pada tahun-tahun awal Jobs di Apple sehingga mengabaikan segala kehidupan lainnya.
[D] ENGLISH / FANTASY
[D] ENGLISH / ROMANCE
Apple. Itu tidak pernah terjadi karena Jobs tahu tentang rencana keluarnya Wozniak ketika berita miring bocor di The Wall Street Journal. Ada adegan Jobs menyampaikan pidato dinamis, sedangkan karyawan Apple merespons dengan tepuk tangan meriah. Pada adegan lainnya, Jobs pun marah sehingga menendang pacarnya keluar dari rumah mereka karena hamil--anak yang akan menjadi putrinya kelak bernama Lisa. Hal tersebut tentu masih rancu. Apakah hal itu benar-benar terjadi atau hanya sebagai pemanis dalam adegan film? Adegan lainnya menunjukkan Jobs tiba-tiba menolak seorang insinyur yang tidak berbagi semangat untuk timnya. “Apakah kau memecat saya?” tanya karyawan yang dikelilingi beberapa rekan kerja lainnya. Film yang menelan anggaran US$12 juta (setara Rp130 miliar) tersebut berujung pada sebuah kisah revolusioner pada 1997 dengan menghadirkan sosok Jobs asli di sebuah studio. Tentu saja, ada sebuah visi yang ingin disampaikan
sutradara melalui film tersebut. Pada saat sepekan Jobs dirilis di AS, para kritikus hanya menaruh 26% dalam menanggapi sisi positif film tersebut. Hasil itu dikeluarkan Rotten Tomatoes, sebuah situs kritikus film dunia. Co-founder Apple Steve Wozniak mempertanyakan kehidupan nyata rekannya, Steve Jobs, dalam film itu. Namun, ia tidak memiliki opini positif dari film yang sudah ia tonton itu. “Ashton telah mendapakan banyak penggemar lewat peranan di film ini. Ia seperti pemimpin sekte. Film ini tidak menangkap kekurangan Jobs.” Terlepas dari film yang diambil berdasarkan biografi Jobs, film tersebut masih memiliki nilai-nilai fiktif sehingga kebenaran film memang masih tak sejalan dengan realitas yang terjadi dalam kehidupan Jobs sendiri. Jangan sampai karena nila setitik, rusak susu sebelanga. (Bloomberg/CNN/M-2)
miweekend @mediaindonesia.com
GRUP band asal Indonesia D’Masiv tengah mempersiapkan album keempatnya yang akan dirilis sekitar bulan Januari 2014. Rencananya Ryan cs akan memberikan kejutan kepada para pengemarnya, khususnya d’masivers (pengemar fanatik). “Kami sudah merekam tiga lagu untuk album keempat. Untuk sigle album juga sudah mau dirilis pada November atau Desember mendatang, “ ujar vokalis D’Masiv, Ryan, setelah menghadiri acara konferensi pers di Hotel Four Season Jakarta, Jumat (25/10). Sebelumnya, D’Masiv sukses tampil di ajang Guinness Arthur’s Day di Dublin, Irlandia. Grup musik pop rock ini mengebrak kota Dublin dengan membawakan lagu-lagu ciptaanya menggunkan lirik bahasa Inggris. “Kita sudah berjuang selama tiga bulan dengan mengelar konser di sebelas kota di Indonesia,” ujarnya. Ini, ujar Ryan, merupakan pengalaman yang luar biasa, apalagi mereka bisa bertemu langsung dengan band-band yang juga menjadi inspirasi mereka. D’Masiv pun tak menyangka penampilan mereka di sana bisa menyita perhatian penonton yang sebagian besar penduduk Irlandia. “Perjalanan luar biasa buat kita karena bisa bertemu dengan musisi idola kita juga. Mereka sangat menikmati musik D’Masiv karena kita bawain lagu salah satu band Irlandia dan saat kita bawain lagu itu penonton sangat antusias,” tuturnya di Jakarta, kemarin. Di Indonesia, Guinness Arthur’s Day 2013 kemarin digelar di JI Expo Hall D. Tiga band internasional akan tampil dalam satu panggung di ajang Guinness Arthur’s Day 2013. One Republic, Mew, dan Club 8 menghibur penggemar mereka di Jakarta. Setelah sukses dengan The Script, The Creed, dan Mr Big, tahun ini Guinness akan menampilkan One Republic dalam rangkaian Arthur’s Day Jakarta. Band yang populer lewat nomor Apologize itu dijadwalkan menghibur penggemar Jakarta pada 26 Oktober 2013 di JI Expo Hall D2, Kemayoran. Sebelum menghelat acara puncak di Jakarta, Guinness Arthur’s Day telah lebih dulu digelar di empat kota besar Indonesia seperti Medan, Bali, Surabaya, dan Makassar. Menurut Marketing Direktur Guinness Indonesia Herman Sulina, antusiasme penonton di empat kota tersebut sangat besar. “Ini tahun keempat, kita ingin lakukan makin besar dan baik di lima kota, dan ada lima band sekaligus. Jumlah penonton dari empat kota kemarin ada 13 ribu orang. Grup musik alternatif asal Denmark, Mew, merencanakan beberapa konsep untuk konser ketiga mereka di Indonesia itu. “Kita mungkin akan coba membawakan beberapa lagu terbaru dari album keenam kita yang belum rilis. Semoga saja penonton di Jakarta bisa menikmatinya,” tutur sang vokalis Jonas Bjerre, beberapa waktu lalu. Namun sayang, meski ada dua penampilan lainnya, yaitu dari One Republic dan Club 8, Mew tidak merencanakan untuk berkolaborasi dengan salah satu dari mereka. Hal itu disebabkan waktu latihan tidak memadai. (Lov/M-2)
[D] KOREAN / COMEDY
[R] REMAJA
[D] DEWASA
Musikimia Luncurkan Album Nasionalisme
[SU] SEMUA UMUR
* JADWAL DAPAT BERUBAH SEWAKTU - WAKTU
Buy 1 get 1 Free tickets Reguler Class and 3D only. * BRI Prioritas, Gold & Platinum Debit Card Holder. Sunday only. Buy 1 Get 1 Free ticket Regular Class (non 3D & Hindi Movie) * CIMB Credit Card (Platinum, World Card & Visa Infinite Card). Saturday - Sunday.
TIKET 30 OCTOBER DAPAT DIBELI DARI SEKARANG
ABOUT TIME GI: 11:00 13:30 16:00 18:30 21:00 PP: 11:00 13:30 16:00 18:30 21:00 MOI: 11:00 13:30 16:00 18:30 21:00 CP: 10:45 13:15 15:45 18:45 21:15 TK: 11:00 13:30 16:00 18:30 21:00 BCP: 10:45 13:15 15:45 18:45 21:15 PP VELVET: 12:00 14:30 17:00 19:30 MOI DINING: 17:20 19:50 CP VELVET: 11:45 20:00
THE SPY UNDERCOVER OPERATIONS GI: 11:30 14:00 16:30 19:00 21:30 PP: 11:30 14:00 16:30 19:00 21:30 MOI: 10:30 13:00 15:30 18:00 20:30 CP: 10:30 13:00 15:30 18:45 21:15 BCP: 10:30 13:00 15:30 18:45 21:15 TK: 11:00 13:30 16:00 18:30 21:00 PP VELVET: 12:45 17:30 MOI VELVET: 13:30 18:45 21:15 CP VELVET: 14:30 17:15
50% Velvet Class : * CIMB Niaga Credit Card (World Card). Saturday - Sunday. Buy 1 get 1 Free ticket Satin Class: * CIMB Niaga (World Card & Visa infinite). Saturday - Sunday. DOK KAPANLAGI
[D] ENGLISH / DRAMA THRILLER
[D] ENGLISH / COMEDY
[D] INDONESIAN / DRAMA
[D] ENGLISH / SCIENCE FICTION
[R] INDONESIAN / COMEDY
MANUSIA SETENGAH SALMON GI: 11:00 15:20 19:40 MOI: 16:00 CP: 11:00 15:00 19:00 TK: 10:40 12:50 15:00 17:10 21:50 BCP: 13:00 15:00 19:00 21:00 [D] JAPAN / HORROR
GRAVITY GI: 10:45 12:45 14:45 16:45 18:45 20:45 PP: 13:00 17:00 21:00 MOI: 20:10 CP: 13:00 17:00 21:00 TK: 11:00 13:00 15:00 16:50 20:50 BCP: 11:00 15:10 19:20 21:20 GI 4DX: 11:30 13:30 15:30 17:30 19:30 PP 3D: 11:00 15:00 19:00 MOI 3D: 11:00 13:00 17:00 [SU] ENGLISH / ANIMATION
CAPTAIN PHILLIPS GI: 10:45 13:30 16:15 19:00 21:45 PP: 10:30 13:15 16:00 18:45 21:30 MOI: 10:30 13:10 15:50 18:30 21:10 CP: 10:30 13:10 15:50 18:45 21:25 TK: 10:30 13:10 15:50 18:30 21:10 BCP: 10:30 13:10 18:30 21:10 MOI DINING: 12:00 14:40 17:20 20:00 MOI VELVET: 10:45 16:00 CP VELVET: 13:15 18:45
WE’RE THE MILLERS GI: 10:30 12:45 15:00 17:15 19:30 21:45 PP: 10:30 12:45 17:15 19:30 21:45 MOI: 11:00 13:20 15:40 18:00 20:20 CP: 11:00 13:20 15:40 18:45 21:05 BCP: 11:00 13:20 15:40 18:45 21:05 TK: 11:00 13:20 15:40 18:00 20:20 PP VELVET: 10:30 15:15 20:00 CP VELVET: 10:30 16:00 21:30
MERRY GO ROUND TK: 10:30 12:30 14:30 16:30 20:50 BCP: 11:00 13:00 15:00 17:00 19:00
CLOUDY WITH A CHANCE OF MEATBALLS 2 GI: 12:00 16:00 18:00 20:00 22:00 PP: 10:45 12:45 14:45 16:45 21:10 MOI: 12:20 14:20 18:10 CP: 11:00 15:00 19:00 TK: 11:00 13:00 17:00 19:00 21:00 BCP: 11:00 13:15 17:00 GI 3D: 11:00 13:00 17:00 TK 3D: 11:30 13:30 17:30 [D] ENGLISH / DRAMA
THANKS FOR SHARING GI: 13:00 17:20 21:40 PP: 15:00 18:45 MOI: 18:00 CP: 14:35 21:00 TK: 18:30 BCP: 15:50 21:00
SADAKO 2 3D GI: 15:00 19:00 21:00 MOI: 15:00 19:00 21:00 CP 10:35 12:35 16:50 19:00 21:00 TK: 18:50 BCP: 13:00 17:00 19:00 21:00 GI 4DX: 21:30 [D] ENGLISH / HORROR
INSIDIOUS CHAPTER 2 GI: 13:00 15:15 17:30 19:45 22:00 PP: 13:00 17:15 21:30 TK: 13:00 15:10 19:50 22:00 BCP: 13:00 17:10 [D] KOREAN / DRAMA THRILLER
FLU GI: 11:00 13:30 16:00 18:30 21:00 MOI: 11:00 13:30 20:20 CP: 11:00 13:30 16:00 18:30 21:00 TK: 10:30 17:20 19:20 BCP: 10:45 15:15 18:45 21:15 [SU] KOREAN / ANIMATION
PORORO:THE RACING ADVENTURE GI: 10:45 14:00 MOI: 10:30 16:20 CP: 13:00 17:00 GI 3D: 10:45 TK 3D: 15:00 BCP 3D: 11:00 15:00
Advance ticket sales for ‘Thor’ The Dark World is Now Open, Get it online www.blitzmegaplex.com
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
MUSIKIMIA: Grup band Musikimia segera meluncurkan minialbum baru bertema nasionalisme. GRUP band Musikimia bersiap merilis album mini baru. Minialbum itu akan dirilis dengan lagu-lagu bertemakan cinta Tanah Air. Mereka ingin membakar semangat dan mengembalikan kebanggaan pada bangsa. Band yang digawangi beberapa personel band Padi, yakni Fadly, Rindra, Yoyo, dan Stephan ini membuat lagu dari pidato Presiden pertama RI, Soekarno, yang berjudul Merdeka Sampai Mati. Mereka juga mendaur ulang lagu Kolam Susu Koes Plus. Ada pula Tanah Airku karya Ibu Soed. “Rencananya bulan depan launching minialbum tentang Tanah Air,” kata Fadly di kawasan MT Haryono, Kamis (24/10) lalu. Bukan tanpa beban Fadly dan yang lainnya ingin membuat album mini tentang kebangsaan. “Karena rasa cinta tanah air merupakan hal yang mendasar sebagai anak bangsa sesudah memudar saat main bola saja. Kita punya hampir semua kekayaan alam, sekarang mana semangat kita untuk melihat ini sebagai modal bangsa,” paparnya. Ide menggarap musik bertema nasionalisme, kata Fadly, muncul ketika mereka melihat masyarakat Indonesia terceraiberai. Kerukunan yang selama ini menjadi kekuatan rakyat Indonesia seakan telah pudar. “Kita merasa bersatu ketika menonton pertandingan bola, saat itu baru terlihat bersatu,” kata pria pria kelahiran Makassar, 13 Juni 1975, itu. Proses pembuatan album mini sudah berjalan sekitar 90%. (M-2)
KULINER
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
23
PAK ENCUS Pionir Warung Bebek di Tambak Dari warung Pak Encus, kawasan kuliner serbabebek di Tambak hadir. Resepnya ialah telaten menjaga kualitas bahan baku dan rasa. LILIEK DHARMAWAN
sertai gulai. “Bebek perlu direbus 2-3 jam. Kami sama ERHATIAN para pelintas jalur selatan, sekali tidak mempresto. Memang lebih cepat sebutan buat jalan yang menghubung- empuk, tetapi menghilangkan kandungan mikan wilayah Bandung-Yogyakarta, nyak di dalam daging bebek sehingga dagingpasti akan tercuri oleh jajaran makan nya terlalu kering dan rasanya kurang enak,” warung makan dengan menu seragam, satai jelas Susilo. Saat rica-rica yang dipesan, daging bebek bebek. Rumah-rumah makan itu berdiri di kawasan Kecamatan Tambak, Banyumas, Jawa dicincang. Adapun kalau dibuat gulai, potongan-potongan khusus yang dipilih ialah dada Tengah. Selama dua dekade terakhir, di jalanan se- atau paha. Bumbunya diracik sendiri untuk panjang 2 kilometer di Tambak itu selalu ada memastikan kesegarannya. “Bumbu utamawarung-warung baru berlabel satai bebek. nya kunyit, kemiri, jahe, dan rempah-rempah. Padahal, di sana ada aneka masakan bebek Sama seperti orang kebanyakan saat masak yang dibumbui rica-rica, gulai, baik digoreng rica-rica atau gulai,” ungkapnya. Memang, jika dibandingkan dengan warung maupun dibakar. Juara bertahan di sana ialah Sate Bebek lainnya, harga yang ditawarkan warung Sate Bebek Pak Encus terbilang lebih tinggi. Pak Encus yang terbilang warung bertema Satu porsi menunya dibanderol bebek pertama yang muncul di sana. rata, baik itu satai bebek, beLetaknya di sisi selatan. bek bakar, bebek goreng, Pasangan suami istri Panji maupun rica-rica bebek Susilo, 51, dan Antini, 50, masing-masing Rp25 merupakan pionir kultur ribu. Sementara itu, kuliner bebek di sana. gulai hanya Rp15 ribu “Dulu memang ada per porsi. penjual satai bebek, “ H a r g a ny a m e tetapi berkeliling. Dari mang agak mahal situlah muncul ide sedikit jika dibanmembuat warung kedingkan dengan yang cil dengan menyajikan lain. Namun, ternyata menu satai bebek. Kami banyak pelanggan saya mulai dengan membuat tetap setia ke sini,” kata warung kecil pada 1994 deSusilo sambil tersenyum. ngan modal Rp250 ribu. Hanya Gulai Bebek Melihat warung Pak Encus warung kecil saja, untuk memayang senantiasa ramai, pebisnis sak. Istri memang jago memasak,” lainnya pun coba menangkap kesempatan kata Susilo yang biasa disapa Encus. Bahan baku yang digunakan ialah bebek dengan membuka warung berkonsep serupa. muda. Mendekati warungnya, aroma satai be- Satu per satu warung muncul dan kawasan itu bek menguar. Menu unggulan itu dibuat dari menjadi salah satu ikon kuliner Banyumas. daging bebek yang sebelumnya dimasukkan ke dalam cairan bumbu. Setelah bumbu meresap, Pedasnya rica-rica daging dibakar. Kesetiaan Pak Encus menjaga kualitas rasa itu berbuah kesetiaan Alvin, 33. Warga asal Yog ya karta tersebut mengaku setiap Hanya bebek muda Satai bebek dihidangkan bersama dengan melewati Banyumas, belum irisan mentimun dan tomat. Tentu tidak ke- merasa lengkap jika titinggalan bumbu saus kacang serta sambal dak mampir ke warung Pak Encus. kecap. Satai bebek nan empuk itulah yang membuat “Hampir setiap Sate Bebek Pak Encus eksis. Di awal sejarah ka- lewat di Jalan wasan olahan bebek itu eksis, cerita dari mulut Raya Tambak, ke mulut tentang satai bebek Pak Encus-lah saya menyemyang jadi musabab daerah itu tersohor. “Du- patkan diri unlunya warung kecil itu ada di seberang jalan tuk mampir. Suini. Buat kami yang paling penting memper- dah menjadi pelangtahankan bebek muda sehingga dimasak apa gan tetap,” kata dia. Alvin mengaku terpikat oleh pun lebih empuk. Yang perlu diperhatikan juga kebersihan. Jika tidak bersih, biasanya amis,” keempukan daging dan bumbu yang meresap sempurna. “Favorit saya rica-rica bebek yang tambah Antini. Setelah warungnya kian ramai, Susilo mu- sangat menyegarkan. Pedasnya sangat terasa,” lai berinovasi, tak hanya menjual satai bebek. tuturnya sambil mengelap keringat. (M-3) Sejak 2007 ia memperkenalkan aneka olahan bebek mulai rica-rica, bebek bakar, goreng, miweekend@mediaindonesia.com
P
Rekomendasi
Potongan Ayam dan Kuah Hitam Bakso Pakde Bewok SELALU ada cerita tentang warung bakso legendaris di berbagai sudut kota. Daerah Beji, Depok, punya jagoannya, yakni Baso Pakde Bewok. “Saya jualan bakso dari 1984 sejak saya bujangan sampai punya istri dan anak. Awalnya saya keliling dulu dengan gerobak, belom punya warung,” ujar Kusno alis Pakde Bewok, saat ditemui di warungnya. Pakde Bewok menambahkan beberapa potong ayam sehingga satu mangkuk terlihat penuh, menggugah selera. Ide menambahkan potonganpotongan ayam itu, kata Kusno, didapatnya dari para pelanggannya yang mayoritas mahasiswa Universitas Indonesia dan kampuskampus lain di sekitar Depok. “Dulu awalnya saya nambahin tulang iga ke baksonya, tapi enggak bisa dijual dengan harga yang tinggi. Kebanyakan yang beli di sini kan mahasiswa atau pelajar, mereka keberatan. Terus saya coba ganti dengan kikil, ternyata banyak yang tidak suka, kuahnya jadi kental, enek. Akhirnya ada yang usul pakai potongan ayam. Setelah saya coba, ternyata dapet respons yang positif. Jadi ramai terus deh di sini,” tutur Kusno. Pembeda lainnya yaitu kuahnya kental berwarna hitam, disebabkan aneka bumbu seperti bawang putih dan bawang merah yang digoreng hingga hangus. Namun, meski penampilannya tak terlalu elok, pilihan buat menghanguskan bumbu itu terbukti jitu: gurihnya mantap. Bakso yang gurih dan empuk disuap bergantian dengan potongan-potongan ayam yang menggugah selera. Warung bakso beromzet Rp4 juta hingga Rp6 juta per hari itu buka mulai pukul sepuluh pagi hingga sembilan malam. “Buat jaga kualitas, yang kerja di sini ya istri dan keponakan-keponakan saya,” kata Kusno yang bertekad membuka cabang setelah menunaikan umrah bersama keluarga besarnya. (*/M-3)
Meski kurang elok, pilihan menghanguskan bumbu membuat gurihnya mantap.”
Satai Bebek
MI/IIS
Panji Susilo (kiri) dan Antini FOTO-FOTO: MI/LILIEK DHARMAWAN
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
24
KLASIFA
PERHIASAN STAR ARLOJI ,BELI JAM bks/berlian dgn hrgTgg ROLEX,BULGARI,OMEGA,BREITLING,dll,Hub:Bp. TONY 392 9079, 0812 9455 198 Apt Menteng Prada Lt. 1 No.10 A dpn St.Cikini (Dtg ke tmpt).
RUANG USAHA DIJUAL...Mau Buka Ush Dilombok,Resto dijual,Pinggir jln Ry,daerh Wisata bgs,2th kembli modal,Tinjau Web kami www.rindualamlesehan.com,087865681002.
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
METRO TV
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
25
intermezo
26 Kartun
minggu, 27 oktober 2013
bidasan bahasa
Implikatur 1.000% Suprianto Annaf
perihal kedekatan keluarga istana dengan sosok wanita bernama Bunda Putri. “Saya katakan 1.000% Luthfi bohong,” ujar Presiden. Apa yang dimaksudkan SBY dengan istilah itu? Bukankah tingkat kebohongan itu mutlak di 100% saja, yang artinya kebohongan yang paling bohong maksimum di angka itu, bukan 1.000%, yang jauh membubung 10 kali lipat. Dari aspek konteks kata, SBY ingin rakyat tahu bahwa yang disampaikan Luthfi tidak mengandung kebenaran sama sekali. Bisa pula penegasan bahwa pemberi pesan tidak terkait sedikit pun dengan Bunda Putri. Jadi, bila ada yang menyebutkan sebaliknya (istana terlibat), itu kebohongan besar yang setara dengan 1.000%. Sebaliknya, pemaknaan di luar konteks justru akan berimplikasi tanpa bisa diprediksi. Persepsi tuturan itu bisa menegaskan pengirim pesan sudah tidak percaya diri bila menyebut hanya 100%. Bisa jadi pula kalau hanya 100%, penerima pesan (baca: rakyat) tidak percaya begitu saja sehingga pengirim pesan harus menyatakan ‘1.000%’. Selain itu, bisa dikatakan bahwa pengirim pesan sedang bersensasi sehingga tidak memberi makna secara benar pada ujarannya. Bagaimana pula dengan ‘1.000% siap ditahan’ versi Anas? Lagi-lagi itu menampakkan ekspresi diri pengirim pesan. Anggapan pun muncul sebagai reaksi. Menurut Ruhut Sitompul, ucapan Anas merupakan sikap frustrasi. Entahlah.... Bisa jadi rakyat tak meyakini walaupun orang ‘hebat’ itu mengucapkan ‘1.000%’ berkali-kali.
Tim Redaksi Bahasa Media Indonesia
P
ASTI Anda pernah menemukan kelompok kata ini: ‘100% halal’ dan ‘100% cotton’. Kata-kata itu kerap ditemukan di keseharian kita. Misalnya, kata pertama biasa ditemukan di kemasan makanan atau di restoran. Pesannya ialah makanan dalam kemasan atau yang dijual itu layak dikonsumsi. Bahan makanan itu pun 100% mengandung kehalalan. Kata kedua juga biasa ditemukan pada merek pakaian. Pesan itu lagi-lagi menguatkan bahwa pakaian tersebut berbahan katun hingga mencapai 100%. Sebutan 100% pada kata tersebut menunjukkan kewajaran karena pengistilahan sifat (kualitas) hanya sampai pada angka 100. Angka itu diyakini sebagai batas kesempurnaan suatu benda (termasuk yang dibendakan). Sebaliknya, untuk perubahan nilai yang merupakan kelipatan jumlah dari nilai pertama, persentasenya bisa dinyatakan hingga melebihi 100. Sebagai contoh, harga cabai yang awalnya Rp20.000/kg mengalami kenaikan menjadi Rp60.000/kg. Berarti kenaikan itu mencapai 200%. Kasus itu tentu bukan lagi menunjukkan sifat benda seperti contoh sebelumnya, melainkan jumlah (kuantitas) nilai benda. Namun, bagaimana dengan kelompok kata ‘1.000%’. Apakah Anda sering menemukannya? Tentu saja yang menyimak perkembangan beri ta politik di Tanah Air mungkin mulai ‘akrab’ dengan kata ‘1.000%’ itu. Ya, kata itu memang dilontarkan orang-orang ‘hebat’ di negeri ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Anas Urbaningrum. Simak saja bantahan SBY saat mengomentari kesaksian Luthfi Hasan Ishaaq
Dari aspek konteks kata, SBY ingin rakyat tahu bahwa yang disampaikan Luthfi tidak mengandung kebenaran sama sekali.
bahasa@mediaindonesia.com
SUDOKU
Jawaban Edisi Minggu, 20 Oktober 2013
Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk pemainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!
MEDIA UTAK ATIK PERTANYAAN MENDATAR: 1. 3. 6. 9. 11. 13. 15. 18. 21. 22. 24.
25. 26. 28. 30. 32. 34. 37. 39. 42. 43. 45. 46. 49.
53. 54. 55. 56. 57. 59. 60. 61. 64. 66. 69. 70. 71. 72.
Menara yang memancarkan sinar isyarat pada malam hari untuk membantu navigasi Alat angkutan umum berupa bus kecil Penggal Obat luar untuk dioleskan pada kulit Sebelum angka dua Ejek Agenda; program Ingin; mohon Antara sore dan malam Obat penenang saraf Setelah PD II, kota di Jerman ini pernah menjadi tempat pengadilan kriminal orang-orang Nazi. Sekarang menjadi pusat dagang dan industri penting Fisik Tarian tradisional di tempat terbuka, berunsur magis dan penari utamanya mengenakan kedok berupa kepala singa Nyanyian bersama (bah. Beladna) Perempuan kepala daerah yang sedang tersangkut kasus korupsi besar Serbuan/serangan (bah. Inggris) ...Almasih: Yesus Kristus Wajah Pilihan Besar kepala Sedekah; sumbangan untuk kebaikan Tamatan perguruan tinggi Orang yang bekerja untuk kepentingan masyarakat Nama perusahaan terkenal di Indonesia yang menghasilkan produk-produk untuk keperluan rumahtangga seperti sabun dsb Sakit (bah. Inggris) Memanggang (bah. Inggris) Melimpah Pada (bah. Inggris) Penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya Kata seru untuk menyatakan kesal Lembaga Indonesia-Amerika Keadaan sebenarnya/yang benar Berserah kepada kehendak Allah Bandel/rewel; kacau Epik Mahabharata berasal dari negara tersebut Sebelum (bentuk terikat) Alat angkutan umum Tidak ringan
PERTANYAAN MENURUN: 1. 2. 4. 5. 6. 7. 8. 10. 12. 14. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 23. 27. 29. 31. 32. 33. 35. 36. 38. 40. 41. 42. 44. 46. 47. 48. 50. 51. 52. 58. 62. 63. 65. 67. 68.
Asrama Unit Pelaksana Proyek Kakek Belas kasih Pekerjaan Umum Memberi uraian di depan publik Pergi (bah. Inggris) Tidak ketat Curah; tumpah Jarang didapat Bersifat kecanduan Bagian tanaman yang ada dalam tanah; dasar Acuh; peduli Hadiah untuk perangsang Mufakat; setuju Cairan kental manis Asuranse Tenaga Kerja Aku; diri pribadi Milik kami (kt. sifat; bah. Inggris) Penyakit pernapasan Notula; surat edaran Simposium Keadaan di suatu lingkungan Malang; celaka Istirahat Komite Suci; keramat Nama pertama pendiri agama Buddha Minuman semacam bir (bah. Inggris) Pemilihan Alasan; sebelum terjadi akibat Walk Out Persekutuan; pertalian Negara/daerah taklukan Mengandung risiko (bah. Belanda) Bola Udang kering National Baseball Association Usia (bah. Inggris) Editor Air beku.
No. 667
33 3
65 66 69
67
70
68 71
72
KETENTUAN: Guntinglah Media utak-atik yang telah Anda isi dan tempelkan pada sehelai kartu pos Tuliskan nama dan alamat lengkap Kirim ke bagian Promosi Media Indonesia Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Jakarta 11520 Kartu pos ditunggu selambat-lambatnya tanggal 01 November 2013 (stempel pos).
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
Diumumkan 02 November 2013
HADIAH : Pemenang ditetapkan sebanyak 5 orang. Hadiah dalam bentuk uang masing-masing senilai Rp 250.000,- (dipotong pajak hadiah 25%) Hadiah dikirim wesel pos paling lambat 2 minggu setelah diumumkan ke alamat pemenang.
EKSPLORASI
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
27
ALAM
Zat Kimia Tingkatkan Kematian Amfibi
K
FOTO LIA
OMBINASI herbisida (pembunuh gulma) atrazina dan penyakit jamur menjadi penyebab mematikan bagi katak. Kesimpulan itu diambil berdasarkan penelitian yang dilakukan para peneliti di laboratorium University of South Florida, AS, baru-baru ini.
Menurut ahli biologi Jason Rohr, terpaparnya atrazina di awal masa hidup katak meningkatkan kematian, tetapi itu terjadi ketika katak juga terkena penyakit yang disebabkan jamur Chytrid. Jamur itu merupakan patogen yang berperan menurunkan populasi katak di dunia, sedangkan atrazina merupakan herbisida yang biasa digunakan di seluruh dunia. Atrazina merupakan salah satu pembunuh gulma yang sering digunakan, tapi ternyata memiliki efek samping terhadap katak. Peneliti menemukan tidak satu pun individu yang dapat sembuh dari paparan atrazina. Pada masa perkembangan berudu (katak kecil), induksi zat itu meningkat sehingga berudu dalam kondisi rentan terhadap penyakit. Amfibi yang terkena paparan atrazina pada masa perkembangan larva mengalami peningkatan risiko terkena jamur Chytrid dan sangat mungkin mati. Melalui penelitian itu juga diketahui, ternyata stres pada awal perkembangan individu tersebut meningkatkan risiko terkena penyakit pada amfibi. Menurut Rohr, mereka telah mengidentifikasi mengenai apa, kapan, dan bagaimana stres menimbulkan efek yang memfasilitasi pencegahan penyakit pada satwa liar dan manusia. Dengan mengetahui kondisi tersebut, kita dapat menghemat dan mengefisienkan biaya. Pada hasil penelitian Rohr terdahulu, dia menyimpulkan zat kimia biasanya tidak langsung membunuh amfibi, tetapi ada dampak negatif pada sisi biologi seperti memengaruhi pertumbuhan, daya tahan tubuh, dan endokrin mereka. Setahun lalu, tim peneliti internasional menemukan paparan zat atrazina juga memengaruhi masalah reproduksi pada hewan. Tim juga menemukan pola konsisten disfungsi reproduksi seperti pada amfibi, ikan, reptil, dan mamalia akibat zat kimia. Penelitian itu dilakukan di wilayah Amrika Utara dan Selatan, Eropa, dan Jepang. Temuan itu paling meyakinkan terjadi pada jenis amfibi. (Sciencedaily/*/L-2/Riset MI)
EKSPEDISI
BIOTEK
India Siap Luncurkan Pesawat Antariksa
Sel Dapat Diturunkan melalui Rahim
NDIA akan menjalankan misi perdana antariksanya menuju Mars pada 5 November nanti. Pesawat antariksa senilai 4,5 miliar rupee (US$73,5 juta) akan meluncur dari pusat penelitian ruang angkasa Dhawan Satish di Sriharikota pada pukul 02.36 waktu setempat. Organisasi Penelitian Ruang Angkasa (ISRO) mengumumkan rencana peluncurannya beberapa hari lalu.
I dalam tubuh sejumlah orang terdapat sel yang secara genetika bukan milik mereka. Kondisi itu disebut dengan mikrosimerisme. Dalam penelitian sebelumnya, para peneliti dari University of Missouri-College of Veterinary Medicine menemukan kondisi tersebut juga dialami anjing. Baru-baru ini para peneliti menemukan bukti bahwa kondisi tersebut bisa diturunkan dari seekor anjing betina kepada keturunannya sejak dalam kandungan.
I
Pesawat antariksa dengan berat total 2.976 pound (1.350 kg) itu dilengkapi kendaraan peluncur satelit ISRO. Sebetulnya pesawat antariksa tersebut dijadwalkan meluncur pada 28 Oktober ini, tapi mengalami penundaan karena alat pelacak pesawat yang berada pada roket tidak dapat mendeteksi posisi koordinat mereka di Samudra Pasifik Selatan akibat cuaca buruk. Pihak ISRO menyatakan pesawat ruang angkasa yang dijuluki Mangalyan itu telah dikombinasikan dengan mesin peluncur dan perisai antipanas tertutup. Jika semuanya berjalan lancar, Mangalyan akan meninggalkan orbit Bumi pada awal November dan melakukan perjalanan ruang angkasa selama 10 bulan sebelum memasuki area sekitar 231 mil (372 km)
dari area orbit elips Mars yang berjarak sekitar 49.709 mil. Tujuan utama misi itu, menurut ISRO, ialah untuk menunjukkan kemampuan teknologi India guna mencari tanda-tanda kehidupan dan mempelajari komposisi atmosfer di planet merah itu. Pesawat Mangalyan merupakan teknologi buatan ISRO yang akan dipastikan mengudara hingga 300 hari di angkasa, Roket yang berada di pesawat itu telah dimodifikasi agar mampu memasuki lintasan Mars. Roket milik Mangalyan akan melambat ketika mencapai orbit Mars sebelum melakukan pendaratan di planet tersebut. India mengirimkan pesawat ke ruang angkasa pertama pada INDIAN SPACE RESEARCH 2008. Saat itu mereka mengirim pesawat Chandrayaan-1 menuju Bulan. Menurut pejabat di Bangalore, satelit yang dikirim Chandrayaan-1 terlepas sekitar 100 km dari permukaan Bulan dan satelit itu mengalami kecelakaan pendaratan pada kutub selatan Bulan. Tujuan mengirimnya menuju Bulan ialah untuk mencari helium-3 yang akan menjadi sumber energi sangat berharga di masa depan. (Space/Newscientist/*/L-2/Riset MI)
D
Jeffrey Bryan, dosen tamu bidang onkologi pada MU College of Veterinary Medicine, yang juga menjabat direktur laboratorium Comparative Oncology and Epigenetics, mengatakan penelitian tersebut sangat bermanfaat untuk mempelajari lebih lanjut akibat dari mikrosimerisme pada anjing dan manusia. “Kami telah menemukan sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa mikrosimerisme dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tiroid, tapi justru menurunkan risiko terkena kanker payudara pada perempuan,” kata Bryan. “Anjing peliharaan bisa kita jadikan model karena sejumlah penyakit yang diderita
hewan itu juga diderita manusia dan mikrosimerisme yang ada pada janin anjing dapat menjelaskan peran sel tersebut terhadap kesehatan dan penyakit. Kondisi tersebut dapat ditelusuri dengan mengikuti struktur keturunan hewan tersebut dalam beberapa generasi.” Pada sejumlah kasus, sel pada anak tersebut tertinggal di dalam tubuh ibu dan hidup di sana, yang secara genetika berbeda dengan selsel di sekitarnya. Para peneliti dari MU mengidentifikasi bukti ternyata sel-sel tersebut dapat diturunkan kepada anak lainnya yang dilahirkan ibu tersebut. Dalam penelitian mereka, Senthil Kumar, seorang rekan peneliti yang sekaligus asisten FOTO LIA direktur laboratorium Comparative Oncology and Epigenetics, bersama Bryan, dan peneliti MU lainnya menemukan mikrosimerisme pada seekor anjing betina yang lahir dari sepasang anjing. Mereka menemukan sel berkromosom Y pada induk anjing setelah melahirkan, yang artinya induk tersebut memiliki sel laki-laki pada tubuhnya. Mereka juga menemukan sel genetika serupa pada induk anjing lainnya. (Sciencedaily/*/L-2/Riset MI)
ANDA PERLU TAHU Galaksi Terjauh di Alam Semesta
Bimasakti Bergelombang
Pohon Paling Umum di Amazon
Marmoset Mengobrol seperti Manusia
PARA astronom sekilas melihat galaksi terkuno yang pernah ditemukan hing ga saat ini. Galaksi tersebut berupa kumpulan bintang yang hidup sekitar 700 tahun setelah terjadi NASA big bang. Para peneliti memperkirakan galaksi yang bernama z8_GND_5296 itu terletak 13,1 miliar tahun, membentuk bintang seratus kali lebih produktif darip Bima Sakti. Penemuan yang dimuat di Nature beberapa hari lalu itu menunjukkan awal terbentuknya alam semesta menjadi saksi besarnya ledakan pada saat bintang tercipta. Gambar yang diperoleh dari teleskop angkasa luar Hubble dan diperbesar itu tampak lebih terang dari pada galaksi pada umumnya. Dari warna merah ultravioletnya, peneliti menyimpulkan galaksi tersebut kaya akan unsur logam yang lebih berat daripada hidrogen dan helium.
PENELITIAN terbaru menunjukkan sebagian bintang dalam galaksi Bimasakti tampaknya akan ‘bergelombang’. Temuan itu berasal dari analisis gerakan pada lebih ISTOCK FOTO dari 70 ribu bintang merah raksasa yang terletak pada 6.500 tahun cahaya dari Bumi, yang langsung dapat mencapai sekitar seperempat jalan ke pusat galaksi. Di atas bidang horizontal yang irisannya melalui pusat galaksi, bintang lebih dekat ke pusat galaksi daripada matahari. Secara umum, bintang bergerak menjauh dengan kecepatan 10 kilometer per detik atau kurang. Sementara itu, mereka bergerak menjauh dari pusat galaksi ke arah matahari dengan kecepatan 17 kilometer per detik. Secara bersamaan, kompleksitas gerakan yang diamati tim itu ternyata mirip dengan yang terlihat di antara molekul dalam gas yang dilewati gelombang suara.
AMAZON meninggalkan misteri untuk para ahli tumbuhan yang belum tahu jumlah jenis pohon yang tumbuh di hutan atau jumlah spesies yang umum terdapat di NATURE’S INC sana. Ternyata, yang paling banyak adalah palm ramping (Euterpe precatoria). Setelah ilmuwan menghitung jenis pohon di 1.170 lokasi penelitian, tim mengeksplorasi jumlah yang mungkin ada di seluruh wilayah. Mereka memperkirakan Amazonia memiliki sekitar 16 ribu spesies pohon. Hebatnya, setengah dari semua pohon, hanya 227 spesies yang mendominasi di berbagai daerah. Kondisi itu dimungkinkan karena mereka mampu melawan penyakit dan herbivora pemangsa seperti serangga. Tumbuhan lain mungkin telah ditanam manusia sebelum bangsa Eropa tiba. Sebanyak 11 ribu merupakan spesies yang langka.
SEKELOMPOK peneliti mencatat pasangan monyet b e r u k u ra n t i k u s (Callithrix jacchus) bertukar panggilan dari sisi yang berlawanan. Anehnya, dua panggilan tidak ISTOCK FOTO pernah tumpang tindih, bahkan dalam pertukaran yang berlangsung selama 30 menit. Katak dan serangga juga diketahui mengeluarkan panggilan sehingga calon pasangan bisa mendengar suara masing-masing. Namun, jawaban melengking dari monyet kecil itu lebih kompleks dan mungkin memiliki tujuan berbeda, sebagaimana termuat dalam Current Biology. Makhluk itu meninggalkan jeda yang seragam (sekitar 5 detik) sebelum menanggapi panggilan tetangganya dan menyesuaikan ritme jika lawan mempercepat atau memperlambat. Pola itu sangat mirip percakapan manusia dan tidak terjadi pada kerabat dekat primata, seperti simpanse. (sciencemag/*/L-2/Riset MI)
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
FOTO HALAMAN 28
MINGGU, 27 OKTOBER 2013
UJANG bersama anak didiknya.
Demi Masa Depan Anak Bangsa SARAPAN bersama.
KEGIATAN pagi hari dengan memandikan anak rumah yatim dan duafa.
DATANG anak rumah yatim dan duafa Tuhfatur Rogibin.
MENGAJAR keagamaan.
MEMBERI uang jajan.
Koleksi TAPAK JEJAK | tapakjejak.blogspot.com | koran-minggu.blogspot.com
FOTO DAN TEKS: MI/SUMARYANTO
U
JANG Zakaria, 33, lahir dan besar di keluarga miskin. Karena tak mau pahitnya kehidupan dialami juga oleh anak-anak lain, Ujang mendedikasikan hidupnya untuk mengurus anak-anak yatim dan duafa. Niat dia mungkin klasik, tetapi nyata. Ujang hendak membantu anak-anak bangsa di negeri ini dalam meraih cita. Awalnya, pada 2003, Ujang menggelar kegiatan pengajian bagi anak-anak di musala peninggalan kakeknya. Motivasinya, ingin berbagi dan menyebarkan ilmu agama yang didapatnya di pondok pesantren. “Kakek saya punya musala kecil, dan sejak dulu sering mengadakan kegiatan pengajian. Setelah kakek meninggal, diserahkan kepada ayah, baru ke saya,” terang Ujang. Setiap hari Ujang mengajar mengaji di musala mulai pukul dua siang hingga dua belas malam. Anak-anak, remaja, pemuda, hingga orangtua bergiliran. Seratus anak mengaji bersama Ujang tanpa bayaran. Namun, ketika tidak mampu membayar listrik musala selama empat bulan, Ujang memberanikan diri menulis surat kepada orangtua murid. “Sebelumnya saya tidak pernah memungut bayaran. Dari situ saya tahu bahwa banyak anak yang yatim dan duafa,” kata Ujang. Tak sedikit pula anak-anak itu yang tanpa orangtua dan tinggal di jalanan. Ujang kemudian tergerak. “Hidup saya dan keluarga saya susah sekali, begitu getir dan pahit. Ketika melihat kondisi anak-anak didik saya, saya berpikir jangan mereka merasakan apa yang saya alami. Lalu, saya bulatkan tekad dengan membaca Bismillah,” ucap Ujang. Dia mulai menggalang dana dan meminta bantuan kepada beberapa teman. Pada 2003 ia merintis rumah yatim dan duafa yang diberi nama Tuhfatur Rogibin di Desa Suket Duwur, Cirebon, di samping tempat tinggalnya. Pada 2008, Ujang menikah dengan Siti Aisyah. Sebelum mengucap janji pernikahan, Ujang membuat komitmen. Ia akan mewakafkan jiwa dan raganya untuk agama melalui anak-anak. Pada 2010, banyak tangan terulur. Tanah wakaf, bantuan uang, juga tenaga. Ujang tak pernah menyangka bahwa kegiatannya menggerakkan hati banyak orang. Ia pun mengaku kaget ketika ia didatangi Metro TV dan Kick Andy Fondation pada 2012, yang diikuti pemberian donasi. “Sampai akhir hayat, saya akan berjuang untuk mereka karena itu jalan hidup yang saya pilih,” kata Ujang yang kini memiliki 2 anak itu. (M-1)