SAJIAN UTAMA
EDISI 52 / 2013
ISSN: 0853 - 8123
Majalah Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
MENGENAL NANOTEKNOLOGI
Nanoteknologi
Nanoteknologi
#itikad
Sajian Utama
kalo
(M. Ridho Arroniri, S.T, M.J)
Nama
Lembaga Pers Mahasiswa SOLID
Pelindung
Rektor Universitas Brawijaya
Penanggung Jawab
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan
Pemimpin Umum Hamdah Safiudin
Pemimpin Redaksi Dwi Masitha
Editor
Yussi Oktarisa
Koordinator Majalah
Adinda Vignezwari Miranteino
Redaksi
Sajian Utama
PBA
JANGAN SHOLAT!!!
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan majalah SOLID edisi 52 ini dengan baik
Akbar, Ridho, Mufidz, Nukha, Rifqi, Ardhi, Umam, Nurma, Nia, Nova, Yussi, Illa,Ime, Hamdah, Ummu, Ita, Ines, Windha
Tata Artistik dan Layout Moch. Fachrur Rifqi
Usaha dan Dana M. Nuhkhalid Zain
Alamat Redaksi
Gedung Kemahasiswaan Lantai II Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jl. M.T. Haryono 167 Malang 65145
Telepon
[0341] 585941
solid@brawijaya.ac.id
Website
http://www.solid.or.id
Izin Terbit
2
SOLID | edisi 52 - 2013
Rek. DP&K no. 2462/d5.5/V/89 ISSN 0853-812
SOLID | edisi 52 - 2013
3
Nanoteknologi
Nanoteknologi
6
MENGENAL NANOTEKNOLOGI TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL TANAH AIR JALAN SIPIL BAJA BETON JIWA SIPIL SOLID | edisi 52 - 2013
Di suatu subuh yang damai, di sebuah desa kecil, di jalan yang berbatu. Krek.. krek.. krek.. Begitulah suara sepeda tua yang dikayuh seorang remaja kecil bertubuh kurus, tidak terlalu tinggi, dan berkulit cerah sawo matang. Anak itu mengayuh sepeda tuanya dengan dada kembang kempis seiring ayunan kakinya mendorong dan menarik pedal sepeda tua warisan kakeknya. Meskipun ia telah beranjak remaja, wajahnya yang terlihat lugu melukiskan betapa masih sedikitnya dia merasakan asam manis kehidupan. Sorot matanya menggambarkan keceriaan.
Bahkan, tak pernah terlintas sedikit pun kesedihan di kedua bola matanya yang bulat. Senyum dari bibir mungilnya yang selalu hadir menghiasi wajahnya, memberi kesan betapa ramahnya anak itu. Sepanjang jalan desa yang ia lalui, ketika bertemu dengan seseorang baik ia kenal atau tidak, dia akan menyapanya. “Monggo, Pak,” sapa Trimo. “Oh iya, Nak. Mau pergi ke pasar, ya?” tanya Pak Somad. “Nggeh, Pak. Saya mau bantu Emak jualan,” jawab Trimo. “Iya, Nak. Hati-hati, ya,” pesan Pak Somad. Trimo pun berlalu dengan sepeda tuanya. Ya. Begitulah pagi hari itu.
Sesudah jamaah subuh, pada hari Minggu. Hari Minggu adalah hari yang menyenangkan namun melelahkan untuk anak Pak Yoso dan Bu Minah itu. Dia akan mengabdikan tubuh kurusnya untuk membantu ibunya berjualan sayuran di Pasar Klowak yang berjarak tujuh kilometer dari rumahnya. Seringkali ketika barang dagangan ibunya sepi pembeli, ia akan berkeliling pasar mencari orang-orang yang membutuhkan jasanya. Tepat! Hal yang akan ia lakukan adalah ia akan menjelma menjadi kuli kecil yang membawakan barang orang yang berbelanja di pasar di pinggir kota itu.
SOLID | edisi 52 - 2013
Sajian Utama
Sajian Utama
SAJIAN UTAMA
7
Nanoteknologi
Hal itu adalah keinginannya sendiri. Ia tak pernah malu. Ia berpikir, menjadi kuli pasar adalah pekerjaan yang mulia dan melatih kemandirian. Tak pernah sekalipun orang tuanya menyuruhnya untuk menjadi kuli pasar. Profesinya sebagai kuli kecil mingguan, menjadikan Trimo terkenal di lingkungan Pasar Klowak. Meski hanya mendapatkan upah sekadarnya setiap membawakan satu karung atau satu keranjang barang belanjaan, Trimo sudah sangat senang. Tak pernah ia mengeluh. Dia tak mematok harga atas jasa yang ia berikan. Setiap upah yang ia terima, ia berikan untuk emaknya. Dan, emaknya akan menyimpan uang itu ke dalam
celengan khusus dari bambu. Trimo adalah remaja kecil pekerja keras seperti ayah ibunya. Apa pun yang ia peroleh dari hasil keringatnya, tak sekali pun ia mempersoalkan. Ia selalu bersyukur atas apa yang dia dapatkan. Sesampainya di pasar, Trimo pun menyandarkan sepeda pada tembok rumah di dekat pasar. Setelah itu, ia bergegas menuju tempat ibunya berjualan. Bu Minah berjualan sayur di bagian depan pasar, di atas tikar usang. “Assalamualaikum, Mak,” Trimo mengucap salam dan mencium tangan ibunya. “Waalaikumsalam. Tadi Bapak sudah berangkat ke sawah, Nak?” tanya ibunya. “Sudah, Mak. Ehm, Mak.
Saya mau berkeliling dulu, ya. Mumpung masih segar ini,”. kata Trimo. “Owalah, bisa saja kamu, Nak. Ya sudah, sana, hati-hati. Kalau sudah selesai, buruan balik ke sini,” kata ibunya. “Insyaallah, Mak,” jawab Trimo. Ia pun mulai berkeliling pasar dan siap membantu orang-orang yang berbelanja. Nampaknya, setelah beberapa waktu ia mengelilingi pasar, ia tak bertemu orang yang membutuhkan jasanya. Kalau seperti ini, biasanya dia kembali ke tempat ibunya berjualan. Di tengah jalan pasar menuju tempat ibunya berjualan, ada yang memanggil namanya. “Hoi, Mo, ke sini. Bawakan barangku ini,” kata seorang laki-
laki paruh baya bernama Pak Nyoto. “Nggeh, Pak.” Dia menjawab teriakan Pak Nyoto dan berlari menuju tempat Pak Nyoto berdiri. Ketika sampai di depan Pak Nyoto, ia tak segera mengangkat barang belanjaan. Ia masih berdiri termangu melihat benda yang ada di depannya, yang akan ia bawa menuju depan pasar. “Lho, Mo, kok ndak buru-buru diangkat kenapa?” tanya Pak Nyoto. Trimo tertegun melihat barang belian Pak Nyoto itu. “Tidak apa-apa, Pak. Jaranannya bagus sekali. Satu buah seperti itu berapa harganya, Pak? tanya Trimo. “Ini namanya Jaran Kepang. Yang kayak gini agak mahal, Mo. Satu buah tiga puluh ribu,” jawab Pak Nyoto. “Ehm.. mahal ya, Pak,” sahut Trimo. “Ya, memang mahal,” ujar Pak Nyoto. Sambil membawa lima buah jaranan milik Pak Nyoto, ia berpikir ingin membeli jaranan seperti itu. Baginya, jaranan itu sangat bagus. Tapi, bagaimana bisa dapat uang segitu ya, pikirnya
“OPPA GANGNAM STYLE” -- Maufiudzzzzz Akbar Rizqian --
dalam hati. Sesampainya di depan pasar, dekat Pak Nyoto memarkir sepedanya, ia menaikkan jarananjaranan itu ke atas boncengan sepeda Pak Nyoto. “Ini, Mo. Buat beli es saja, ya,” kata Pak Nyoto seraya mengeluarkan sekeping uang pecahan lima ratusan. “Terima kasih, Pak,” jawab Trimo. Trimo berlalu meninggalkan Pak Nyoto. Kemudian, ia berjalan menuju pasar. Dia memutuskan menuju ruko kosong di sudut pasar dan
8
SOLID | edisi 52 - 2013
tak melanjutkan menjadi kuli ataupun menuju tempat ibunya berjualan. Dia duduk termenung di atas kursi reyot sambil menopangkan tangan kanannya di atas meja kotor di dalam ruko yang sepi itu. Entah mengapa, setelah membawa lima buah jaranan tadi, muncul sesuatu dalam hati Trimo. Wajahnya terlihat sedang berpikir keras. Tampaknya, dia sangat menginginkan sebuah jaranan. Bagaimana ya, aku bisa mendapatkan uang segitu. Masak minta sama bapak atau
Sajian Utama
Sajian Utama
Nanoteknologi
emak. Tak mungkin mereka akan memberiku uang untuk membeli jaranan, pikirnya dalam hati. Setelah berpikir beberapa lama, Trimo pun menemukan ide. Ia bergegas ke tempat ibunya berjualan. “Emak, bolehkah saya pulang terlebih dahulu?” tanya Trimo pada Bu Minah. “Ada apa, Nak? Sepertinya buru-buru sekali?” tanya ibunya. “Tidak apa-apa, Mak. Ada sesuatu yang harus Trimo lakukan,” jawabnya. Ibunya tersenyum dan
SOLID | edisi 52 - 2013
9
venus project
VENUS PROJECT
SAJIAN KHUSUS
Sajian Utama
Sajian khusus
VENUS PROJECT
Although many of us feel we can prepare for our future by thinking, acting, and learning using present methods and values, nothing is farther from the truth – especially in today’s rapidly changing world. A newborn child enters a world not of his or her own making. Each succeeding generation inherits the values, accomplishments, hopes, successes, and failings of previous generations. And they inherit the results of the decisions made by those generations. For the hundreds of thousands of years of human existence when technologies were simple or nonexistent, this may have had little impact on human life and the earth that sustains it. Each generation of huntersand gatherers, then plowmen and pioneers, passed on tools to the next generation to help them survive. Change from one generation to the next was slow and hardly noticeable. In those days there was little understanding of science and how things worked, and explanations were not scientific.
22
SOLID | edisi 52 - 2013
SOLID | edisi 52 - 2013
23
venus project
24
Sajian Utama
Sajian khusus
VENUS PROJECT
SOLID | edisi 52 - 2013
SOLID | edisi 52 - 2013
25
parkour
komunitas
komunitas
parkour
KOMUNITAS
34
PARKOUR SOLID | edisi 52 - 2013
Parkour adalah bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla
SOLID | edisi 52 - 2013
35
parkour
SOLID | edisi 52 - 2013
SOLID | edisi 52 - 2013
36
komunitas
komunitas
parkour
37
pembangunan ub
pembangunan ub
forum
forum
qertqdsdhxgcvkjbgulvnmv mv,nlijkl v,nvmbejvboivnvkqvem.,vne,v,qvhqv l;mv,evn emvbvnvebkjvbvmnv,vmm, qertqdsdhxgcvkjbgulvnmv mv,nlijkl v,nvmbejvboivnvkqvem.,vne,v,qvhqv l;mv,evn emvbvnvebkjvbvmnv,vmm, qertqdsdhxgcvkjbgulvnmv mv,nlijkl v,nvmbejvboivnvkqvem.,vne,v,qvhqv l;mv,evn emvbvnvebkjvbvmnv,vmm, qertqdsdhxgcvkjbgulvnmv mv,nlijkl v,nvmbejvboivnvkqvem.,vne,v,qvhqv l;mv,evn emvbvnvebkjvbvmnv,vmm, qertqdsdhxgcvkjbgulvnmv mv,nlijkl v,nvmbejvboivnvkqvem.,vne,v,qvhqv l;mv,evn emvbvnvebkjvbvmnv,vmm, qertqdsdhxgcvkjbgulvnmv mv,nlijkl v,nvmbejvboivnvkqvem.,vne,v,qvhqv l;mv,evn emvbvnvebkjvbvmnv,vmm, qertqdsdhxgcvkjbgulvnmv mv,nlijkl v,nvmbejvboivnvkqvem.,vne,v,qvhqv l;mv,evn emvbvnvebkjvbvmnv,vmm, qertqdsdhxgcvkjbgulvnmv mv,nlijklv,nvmbej vboivnvkqvem.,vne,v,qvhqv
FORUM
PEMBANGUNAN UB
40
SOLID | edisi 52 - 2013
SOLID | edisi 52 - 2013
41
pembangunan ub
42
forum
forum
pembangunan ub
SOLID | edisi 52 - 2013
SOLID | edisi 52 - 2013
43
Sajian Utama
Nanoteknologi
68
saya
ngantuk Bung !!!
SOLID | edisi 52 - 2013