2
BAROMETER Senin 31 Januarii 2013
lawang sewu
Bibit Setuju Blok Cepu
Wisata Sungai Banjir Kanal Barat Selesai Akan Diresmikan Menteri Pariwisata dan Undangan dari Jepang dan Belanda
SEMARANG—Dana nasabah Bank Jateng unit Syariah (BJS) cabang Surakarta milik Satya Laksana sebesar Rp 6 miliar ternyata dipindahbukukan ke CV Inti Sejahtera tanpa sepengetahuan pemilik. Hal tersebut dilakukan Teguh Wahyu Pramono, mantan Kepala Cabang BJS, yang kini menjadi terdakwa kasus dugaan pembobolan BJS Surakarta. Demikian terungkap dalam sidang lanjutan pendengaran saksi di Pengadilan Tipikor Semarang, Kamis (20/4) yang menghadirkan saksi Satya Laksana. Dalam kesaksian, Satya menceritakan, awalnya terdakwa Teguh mengiming-imingi Satya untuk menyimpan di tabungan BJS dengan bunga 1 persen/bulan. Kemudian Satya menabung sebesar Rp 1,5 miliar. Setelah itu, telah diambil oleh Satya sebesar Rp 1 miliar, sehingga tersisa Rp 500 juta. “Kemudian terdakwa menemui saya, untuk menabung kembali sebesar Rp 8 miliar,” ungkap Satya. Rombongan kyai tersebut datang ke Mapolres Salatiga sekitar pukul 11.00 WIB dan baru selesai sekitar pukul 13.00 WIB. Para kyai yang menemui Kapolres Salatiga yaitu KH. Makmun, KH Zaifudin Zuhri ( Ketua MUI), KH Rofik, KH Imron, H. Sururi,H. As’ad Basyir dan Warsito.
SEMARANG—Dana nasabah Bank Jateng unit Syariah (BJS) cabang Surakarta milik Satya Laksana sebesar Rp 6 miliar ternyata dipindahbukukan ke CV Inti Sejahtera tanpa sepengetahuan pemilik. Hal tersebut dilakukan Teguh Wahyu Pramono, mantan Kepala Cabang BJS, yang kini menjadi terdakwa kasus dugaan pembobolan BJS Surakarta.
Demikian terungkap dalam sidang lanjutan pendengaran saksi di Pengadilan Tipikor Semarang, Kamis (20/4) yang menghadirkan saksi Satya Laksana. Dalam kesaksian, Satya menceritakan, awalnya terdakwa Teguh mengiming-imingi Satya untuk menyimpan di tabungan BJS dengan bunga 1 persen/bulan. Kemudian Satya menabung sebesar Rp 1,5 miliar. Setelah itu, telah diambil oleh Satya sebesar Rp 1 miliar, sehingga tersisa Rp 500 juta. “Kemudian terdakwa menemui saya, untuk menabung kembali sebe-
sar Rp 8 miliar,” ungkap Satya. Satya pun menabung ke BJS Surakarta sebesar Rp 8 miliar pada sekitar awal bulan Desember 2010. Namun, pada awal Jamuari 2011 Satya mengecek dana di rekeningnya ternyata tinggal tersisa Rp 2,5 miliar. Sontak Satya terkejut dan langsung menelpon Teguh yang telah menjadi kepala Cabang BJS Klaten. “Saya menelpon Teguh, dan dijawab oleh Teguh, ‘Nanti saya selesaikan jatuh temponyakan tanggal 8 Januari,’” ungkap Satya di depan Ketua Majelis Hakim, Suyadi dan hakim ang-
gota Sininta Sibarani dan Lazuardi Lumbaan Tobing. Janji Teguh tidak ditepati. Just ru Teguh menemui Satya Laksana di Semarang. Dengan menjanjikan dana yang hilang itu bisa kembali, asalkan Satya memberikan uang Rp 1,5 miliar ke Teguh. Dalam kesaksian Satya, ternyata belakangan Teguh menjelaskan uang Satya telah dipindahkan ke rekening CV Inti Sejahtera oleh Teguh. “Saya tidak pernah buat pernyataan surat kuasa pemindahan rekening, tapi kok uang saya bisa hilang,” keluh Satya didalam
Ditinggal Mandi Motor Ngilang, Nangis Gero-gero
SIMPANGLIMA
Meriah, Lomba Fotogenik Bersama Yamaha Mio J
Buka Pasar Bebas, Pemkot Kerjasama dengan Jerman Satya pun menabung ke BJS Surakarta sebesar Rp 8 miliar pada sekitar awal bulan Desember 2010. Namun, pada awal Jamuari 2011 Satya mengecek dana di rekeningnya ternyata tinggal tersisa Rp 2,5 miliar. Sontak Satya terkejut dan langsung menelpon Teguh yang telah menjadi kepala Cabang BJS Klaten. “Saya menelpon Teguh, dan dijawab oleh Teguh, ‘Nanti saya selesaikan jatuh temponyakan tanggal 8 Januari,’” ungkap Satya di depan Ketua Majelis Hakim, Suyadi dan hakim anggota Sininta Sibarani dan Lazuardi Lumbaan Tobing. Janji Teguh tidak ditepati. Justru Teguh menemui Satya Laksana di Semarang. Dengan menjanjikan dana yang hilang itu bisa kembali, asalkan Satya memberikan uang Rp 1,5 miliar ke Teguh. Dalam kesaksian Satya, ternyata belakangan Teguh menjelaskan uang Satya telah dipindahkan ke rekening CV Inti Sejahtera oleh Teguh.
JADWAL KERETA
persidangan. Saksi lain yang juga mantan kepala Cabang BJS Surakarta, Syahru Syarif, membenarkan bahwa surat kuasa pencairan dana pemindahbukuan rekening milik Satya Laksan dilakukan berkali-kali oleh Teguh. Itu dilakukan untuk menutupi pinjaman milik CV Inti Sejahtera di Bank Jateng Unit Syariah. “Saya tidak curiga, karena dulu pernah dilakukan oleh Pak Teguh berkali-kali. Dan saya percaya sama Pak Teguh sebagai kepala cab ang yang pengalaman,” ujarnya. (dni)
SALATIGA- Sejumlah kyai di Kota Salatiga, Kamis ( 19/4) siang mendatangi Mapolres setempat. Mereka menemui Kapolres AKBP Asep Jenal Ahmadi SH,MH dan menyatakan keberatan atas penjemputan penyidik Polda Jateng terhadap istri Walikota Salatiga Titik Kirnaningsih.
BBM NAIK RAKYAT TERCEKIk Pedagang Pasar Johar Protes Pemkot UNGARAN- Wilayah hukum Polres Semarang masih menjadi sasaran empuk komplotan pencuri. Bulan lalu sebuah konter handphone Nano Cell dibobol pencuri dengan kerugian total puluhan juta. Kamis (19/4) pagi kemarin giliran Toko “Dunia Susu” di ruko Jl ahmad Yani no 51 B, Ungaran, menjadi sasaran pencurian. Pelaku yang teridentifikasi berjumlah empat orang menggunakan mobil minibus warna silver sukses membawa kabur puluhan kaleng susu senilai Rp 40 juta dan HP Nokia. Dalam aksinya pelaku memotong gembok rollingdoor dan mencongkel pintu tersebut. Kasus tersebut saat ini dalam penyelidikan anggota Satreskrim Polres Semarang. Diceritakan saksi dalam kasus pencurian tersebut Oki, 25, pencurian tersebut terjadi sekitar pukul 04.30. Ketika itu Oki yang bekerja sebagai penjaga
Rombongan kyai tersebut datang ke Mapolres Salatiga sekitar pukul 11.00 WIB dan baru selesai sekitar pukul 13.00 WIB. Para kyai yang menemui Kapolres Salatiga yaitu KH. Makmun, KH Zaifudin Zuhri ( Ketua MUI), KH Rofik, KH Imron, H. Sururi,H. As’ad Basyir dan Warsito.
”Biasanya pelaku memasang stiker yang tertulis nomor telepon operator bank yang ternyata palsu,” kata Kapolres Kudus AKBP Andik Setiyono didampingi Kasatreskrim AKP Suwardi dan KBO Reskrim Iptu Dody Monza kemarin. Salah satu antisipasi yang perlu dilakukan warga untuk menghindari penipuan semacam itu, katanya, yakni dengan meningkatkan kewaspadaan saat akan bertransaksi melalui ATM yang ada ditempat umum. Terutama, jika terjadi permasalahan seperti kartu ATM menyangkut pada mesin. Beberapa laporan masyarakat yang menjadi korban penipuan selama ini, lanjutnya, karena nasabah menghubungi nomor telepon sesuai yang tertera pada stiker yang ada dalam ruang ATM. Padahal, stiker itu dibuat oleh pelaku kejahatan dan nomor telepon yang tertera ada nomor mereka untuk melakukan penipuan. ”Seandainya terjadi permasa lahan pada kartu ATM, sebaiknya segera menghubungi bank bersangkutan. Yang jelas jangan sampai menyebutkan PIN ke-
”Biasanya pelaku memasang stiker yang tertulis nomor telepon operator bank yang ternyata palsu,” kata Kapolres Kudus AKBP Andik Setiyono didampingi Kasatreskrim AKP Suwardi dan KBO Reskrim Iptu Dody Monza kemarin. Salah satu antisipasi yang perlu dilakukan warga untuk menghindari penipuan semacam itu, katanya, yakni dengan meningkatkan kewaspadaan saat akan bertransaksi melalui ATM yang ada ditempat umum. Terutama, jika terjadi permasalahan seperti kartu ATM menyangkut pada mesin. Beberapa laporan masyarakat yang menjadi korban penipuan selama ini, lanjutnya, karena nasabah menghubungi nomor telepon sesuai yang tertera pada stiker yang ada dalam ruang ATM. Padahal, stiker itu dibuat oleh pelaku kejahatan dan nomor telepon yang tertera ada nomor mereka untuk melakukan penipuan. ”Seandainya terjadi permasa lahan pada kartu ATM, sebaiknya segera menghubungi bank bersangkutan. Yang jelas jangan sampai menyebutkan PIN kepada siapapun untuk menghindari penipuan,” tegasnya.
Bank Jateng Anggarkan Dana Bantuan Usaha kecil ”Biasanya pelaku memasang stiker yang tertulis nomor telepon operator bank yang ternyata palsu,” kata Kapolres Kudus AKBP Andik Setiyono didampingi Kasatreskrim AKP Suwardi dan KBO Reskrim Iptu Dody Monza kemarin. Salah satu antisipasi yang perlu dilakukan warga untuk menghindari penipuan semacam itu, katanya, yakni dengan meningkatkan kewaspadaan saat akan bertransaksi melalui ATM yang ada ditempat umum. Terutama, jika terjadi permasalahan seperti kartu ATM menyangkut pada mesin. Beberapa laporan masyarakat yang menjadi korban penipuan selama ini, lanjutnya, karena nasabah menghubungi nomor telepon sesuai yang tertera pada stiker yang ada dalam ruang ATM. Padahal, stiker itu dibuat oleh pelaku kejahatan dan nomor telepon yang tertera ada
Tren Positif Meningkatnya Ekspor Produk Dalam Negeri
Mengembalikan Citra Batik Semarangan Penipuan nasabah bank melalui nomor telepon palsu yang mengaku operator bank, akhir-akhir ini meningkat. Pelaku sering memanfaatkan ruang anjungan tunai mandiri (ATM) dengan memasang stiker yang tertera nomor telepon operator jika terjadi permasalahan pada nasabah.
JADWAL PENERBANGAN
”Biasanya pelaku memasang stiker yang tertulis nomor telepon operator bank yang ternyata palsu,” kata Kapolres Kudus AKBP Andik Setiyono didampingi Kasatreskrim AKP Suwardi dan KBO Reskrim Iptu Dody Monza kemarin. Salah satu antisipasi yang perlu dilakukan warga untuk menghindari penipuan semacam itu, katanya, yakni dengan meningkatkan kewaspadaan saat akan bertransaksi melalui ATM yang ada ditempat
umum. Terutama, jika terjadi permasalahan seperti kartu ATM menyangkut pada mesin. ”Jika terjadi masalah dengan kartu ATM, jangan mudah percaya dengan pihak yang mengatas namakan sebagai operator atau menghubungi nomor telepon yang tertulis pada stiker yang tertempel dalam ruang ATM,” katanya. Beberapa laporan masyarakat yang menjadi korban penipuan selama ini, lanjutnya, karena nasabah meng-
hubungi nomor telepon sesuai yang tertera pada stiker yang ada dalam ruang ATM. Padahal, stiker itu dibuat oleh pelaku kejahatan dan nomor telepon yang tertera ada nomor mereka untuk
melakukan penipuan. ”Seandainya terjadi permasalahan pada kartu ATM, sebaiknya segera menghubungi bank bersangkutan. Yang jelas jangan sampai menyebutkan
PIN kepada siapapun untuk menghindari penipuan,” tegasnya. Polres Kudus, tambahnya, akan melakukan antisipasi dengan menyiapkan stiker imbauan di setiap ATM. Pada stiker tersebut disebutkan beberapa hal yang perlu dilakukan warga saat bertransaksi di ATM. ”Kami akan berkoordinasi dengan sejumlah bank untuk memasang stiker pada sejumlah ATM yang ada di wilayah Kudus,” tandasnya. Kelompok pelaku kejahatan nasabah bank atau melalui pesan singkat (sms) memenangkan undian berhadiah, biasanya dilakukan oleh sindikat. Mereka bekerja dalam kelompok tertentu dan peran masing-masing anggotanya berbeda. Informasi pemenangan hadiah melalui pesan singkat, email : barometer@gmail.com