Tuntunan Bhajan
Sai Tips on Bhajan Judul: Tuntunan Bhajan Judul Asli: Sai Tips on Bhajan Oleh: Bhagavan Sri Sathya Sai Baba Alih Bahasa: Nyoman Sumantra, S.pd Diterbitkan secara elektronik oleh: Komite Penerbitan Buku Yayasan Sri Sathya Sai Baba Indonesia Jalan Pasar Baru Selatan No. 26 Jakarta 10710, Indonesia
Tim Pustaka Sai, Juli 2010 www.pustakasai.net pustakasai@gmail.com
ii
Tuntunan Bhajan UNTUK KALANGAN SENDIRI
Buku elektronik (e-book) ini diberikan sebagai Prema Dana (hadiah Cinta Kasih) kepada para pembaca. Anda dapat membuat copy data e-book ini hanya untuk keperluan pribadi. DILARANG mencetak/ menerbitkan sebagian atau seluruh bagian dari buku ini untuk kepentingan komersil tanpa ijin tertulis dari penerbit.
iii
Sai Tips on Bhajan
Tuntunan Bhajan
iv
Tuntunan Bhajan
WEJANGAN BHAGAVAN TENTANG BHAJAN “Lantunkan kemuliaan dan kebesaran Tuhan dengan suara yang lantang dan penuhilah suasana di sekitarmu dengan pemujaan kepada Tuhan… inilah alasan mengapa Aku bertekad dalam kelompok bhajan untuk melantunkan namanama Tuhan. (Sathya Sai Speaks VI, halaman 239) “Bhajan adalah sebuah proses menyanyi yang muncul dari kedalaman relung hati, bukan dari bibir atau lidah. Ini merupakan ungkapan kebahagiaan yang menggetarkan hati yang muncul dari hati ketika keagungan Tuhan diingat. Ini merupakan perwujudan yang bersifat spontan dari kebahagiaan dari dalam diri. Tidak ada ruang dan kesempatan untuk memperhatikan pujian dan kesalahan yang mungkin diberikan oleh yang lainnya. Bhajan tidak bertujuan untuk
Sai Tips on Bhajan mencari kekaguman atau penghargaan dari yang mendengarkan.” (Sathya Sai Speaks X, halaman 84) “Bhajan adalah salah satu bentuk proses bagi kalian untuk dapat melatih pikiran untuk berkembang dalam nilai-nilai keabadian. Ajarkan pikiran untuk bersuka ria dalam kemuliaan dan kebesaran dari Tuhan; hentikan gerak pikiran dari daya tarik kenikmatan. Melantunkan lagu bhajan menarik hatimu untuk memiliki sebuah keinginan dalam mengalami kebenaran, menyaksikan keindahan yang merupakan Tuhan itu sendiri, merasakan kebahagiaan yang merupakan bentuk dari jati diri. Kegiatan ini mendorong manusia untuk menyelam ke dalam dirinya sendiri dan menjadi dirinya sendiri yang sejati.” (Sathya Sai Speaks VII, halaman 497-498)
Tuntunan Bhajan “Bhajan (melantunkan lagu-lagu kebhaktian) adalah latihan spiritual (sadhana) bagi semua orang yang bersama-sama ada di dalamnya.” (Sai Bhajana Mala, halaman 30) “Ingatlah bahwa setiap lagu yang dilantunkan untuk memuliakan keagungan Tuhan adalah seperti sebuah pedang yang memotong tali kemalasan. Ini merupakan salah satu bentuk pelayanan sosial yang baik untuk mengingatkan kembali semuanya tentang kewajiban yang harus mereka miliki kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang tetap selalu melindungi mereka.” (Holy Man and Psychiatrist, halaman 134) “Orang-orang berkata bahwa ketika kalian pergi menemui Sai Baba, bahwa tidak ada apapun disana kecuali lagulagu bhajan. Sadarilah bahwa tidak ada yang lebih hebat
Sai Tips on Bhajan daripada bhajan. Lihatlah kebahagiaan yang ada di dalam bhajan! Lihatlah juga wujud dari kesatuan yang diperagakan ketika beribu-ribu suara bergabung menjadi satu dalam melantunkan nama-nama Tuhan! Rasakanlah getaran yang berasal dari mereka yang bisa membuat hati kita menjadi bergetar dan bersemangat. Jika kalian bernyanyi sendirian di tempat suci, maka getaran itu kembali ke dirimu hanya sebagai sebuah reaksi. Namun dalam bhajan dengan banyak orang, apa yang kalian dapatkan bukanlah reaksi namun sebuah gelombang getaran. Gelombang getaran ini akan masuk ke dalam atmosfir dan menyucikan kembali udara yang telah tercemar. Atmosfir saat sekarang telah dicemarkan dengan timbulnya ide-ide dan perasaan yang buruk. Ketika kalian menyanyikan kemuliaan Tuhan, maka kuman-kuman penyakit yang tersebar di udara akan dihancurkan dan udara mendapatkan penyucian oleh perawatan antibiotik dari bhajan.”
Tuntunan Bhajan “Ketika semua peserta dalam bhajan bernyanyi dalam kekompakan, betapa sucinya getaran yang ditimbulkan dan betapa besarnya energi Tuhan yang dilepaskan! Ketika getaran-getaran suci ini memenuhi dunia, perubahan apapun dapat terjadi di dunia! Ketika seseorang melantunkan lagu bhajan hanya seorang diri, hati melebur ke dalam lagu. Namun ketika banyak orang yang menyanyikan lagu bhajan, hal ini akan mampu mendapatkan kekuatan Tuhan.” (Sai Bhajana Mala, halaman 30) “Bagi
mereka
yang
menyanyikan
lagu-lagu
bhajan
mendapatkan apa yang disebut dengan “promosi ganda”, karena mereka mendapatkan kebahagiaan dan sekaligus menyebarkannya.” (Sathya Sai Speaks X, halaman 101)
Sai Tips on Bhajan ”Tuhan hadir di setiap tempat. Beliau adalah penghuni di setiap hati sanubari dan semua nama adalah nama Beliau. Jadi kalian bisa memanggil-Nya dengan berbagai nama yang bisa memberikanmu kebahagiaan. Kalian seharusnya tidak bertengkar tentang nama dan bentuk yang lain, tidak juga menjadi seorang yang fanatik, buta akan kebesaran mereka. Ketika kalian harus melantunkan lagu bhajan, seraplah arti dari lagu itu dan juga pesan dari setiap nama Tuhan yang dilantunkan dan gerakkanlah rasa manis dari nama Tuhan diatas lidahmu.” (Holy man and Psychiatrist, halaman 134)
Tuntunan Bhajan “Beberapa orang menanyakan tentang kesopanan dengan memanggil Tuhan dengan menggunakan begitu banyak nama. Namun setiap nama menandai satu aspek dari Tuhan. Ini menunjukkan satu bagian dari kepribadian Tuhan. Setiap nama hanyalah sebuah segi, sebuah bagian, sebuah cahaya dari yang maha tinggi. Disiplin spiritual terkandung dalam menyadari dan menjadi sadar akan yang Satu (Tuhan) yang mendukung dan memelihara semuanya. Itu adalah permata kebijaksanaan yang sangat bernilai yang seseorang harus amankan dan hargai.” (Sathya Sai Speaks X, halaman 87) “Pawai arak-arakan menuju ke kuburan dimulai segera pada saat kelahiran dan detak dari jantung adalah dentuman gendang untuk mengiringi arak-arakan menuju ke tempat itu. Beberapa mengambil jalan yang panjang, beberapa mengambil jalan yang cepat, tapi semuanya sedang dalam
Sai Tips on Bhajan perjalanan menuju ke sana. Maka dari itu, melantunkan lagu bhajan harus dimulai dari masa anak-anak dan harus tetap dilanjutkan. Bhajan harus menjadi sebagai sahabat, pelipur lara dan kekuatan bagi manusia. Jangan menunggu hal ini sampai kita menapaki usia senja, karena bhajan adalah makanan yang sangat mendasar bagi pikiran.” (Sathya Sai Speaks I, halaman 123) “Bhajan harus menjadi aliran arus kebahagiaan yang tidak terputus di lidah dan di dalam hatimu; bhajan akan memberkatimu dengan kesadaran tentang soham yaitu kesatuan antara Aku dan Dia yang tidak terputuskan.” “Lidah adalah seperti tonggak, bhajan adalah talinya; dengan tali itu, kalian bisa membawa Tuhan yang maha kuasa dekat denganmu dan mengikat-Nya sehingga rahmat dan berkatNya dapat menjadi milikmu.” (Sathya Sai Speaks VII, halaman 52)
Tuntunan Bhajan “Keinginan dan kemarahan adalah dua musuh. Bhajan adalah sebuah proses disiplin yang teratur yang dapat menyingkirkan kedua musuh tadi.” (Sathya Sai Speaks X, halaman 100) “Ambillah contoh ada sebuah pohon. Ada begitu banyak burung diatas pohon itu. Burung-burung tadi membuat tempat dan pohon itu menjadi kotor. Lantas, bagaimana caranya menyingkirkan burung-burung itu? Kalian harus menepuk tangan dengan keras. Hal yang sama, di dalam pohon kehidupan ini, disana ada banyak burung keinginan, sehingga hati menjadi kotor. Dalam upaya untuk membersihkannya, lakukanlah bhajan. (Wejangan di Kodaikanal, 12 April 1996)
Sai Tips on Bhajan “Pikirkanlah tentang bhajan sebagai bagian dari latihan spiritual yang dilakukan secara serius untuk mengurangi keterikatan terhadap objek-objek yang cepat berlalu, menguatkan dirimu, membebaskan dirimu dari siklus kelahiran dan kematian dan juga dari akibat-akibat yang akan menyengsarakan. Bhajan mungkin kelihatan seperti sebuah penyembuhan yang sepele untuk penyakit yang begitu mengerikan. Meskipun demikian, bhajan adalah obat yang sangat mujarab.” (Holy man and Psychiatrist, halaman 132) “Di jaman sibuk yang penuh dengan ketakutan dan kecemasan, mengingat Tuhan dan mengucapkan secara berulang kali nama-Nya adalah salah satu sarana untuk meraih kebebasan yang dapat diterima oleh semuanya.” (Sai Bhajana Mala, halaman 30)
10
Tuntunan Bhajan “Biarkan seluruh hidupmu menjadi nyanyian spiritual. Percayalah bahwa Tuhan ada dimana-mana sepanjang waktu, dan dapatkanlah kekuatan, kesenangan dan kebahagiaan dengan melantunkan keagungan-Nya dalam kehadiranNya.” (Sathya Sai Speaks X, halaman 94)
11
Sai Tips on Bhajan
DALAM MELAKSANAKAN BHAJAN “Lakukanlah bhajan sesering mungkin atau setidaknya sekali dalam satu minggu. Laksanakan bhajan di tempat yang semua orang dapat datang dan mudah menjangkaunya.” (Holy man and Psychiatrist, halaman 132) “Lagu kebhaktian apapun, dengan bahasa apapun dapat dinyanyikan asalkan semua peserta dapat mengikutinya.” (Sai Bhajana Mala, halaman 29) “Nyanyikanlah lagu bhajan yang sudah lumrah diketahui, sehingga semua orang dapat berbagai dalam ananda (kebahagiaan).” (Sai Bhajana Mala, halaman 29)
12
Tuntunan Bhajan “Ketika kalian melantunkan lagu bhajan, resapilah makna dari lagu yang dinyanyikan dan pesan dari setiap nama dan wujud Tuhan.” (Sai Bhajana Mala, halaman 30) “Kalian tidak bisa memaksakan bahwa dalam bhajan hanya lagu Sathya Sai saja yang harus dinyanyikan! Kefanatikan yang seperti itu Aku sangat mengutuk dan tidak menyukainya. Kalian memperlihatkan kebodohan kalian tentang kebenaran ketika kalian hanya terikat pada satu nama dan menghindari yang lainnya.” (Sathya Sai Speaks VIII, halaman 75) “Bhajan harus dapat menjadi pengalaman yang menggetarkan hati, yang harus dapat meninggalkan semua energi suci bagi para peserta dan meningkatkan semangat mereka.” (Sai Bhajana Mala, halaman 29) 13
Sai Tips on Bhajan “Bhajan harus menyebarkan pikiran dan kehendak yang baik, kasih, kegembiraan yang luar biasa; bhajan juga harus membersihkan udara yang telah tercemar; selain itu bhajan juga harus mengundang semua untuk berbagi kebahagiaan dan kedamaian. Nagarsankirtan (berkumpul untuk menyanyikan bhajan) harus memancarkan bhakti dan kasih. Ananda yang Aku dapatkan dari bhajan tidak Aku dapatkan dari yang lainnya. Itulah alasannya mengapa Aku menekankan hal ini. Isi dan penuhilah setiap momen dengan energi, semangat dan usaha.” (Sathya Sai Speaks VIII, halaman 47-48)
14
Tuntunan Bhajan “Beberapa orang yang menghadiri bhajan tidak mengerakkan bibir mereka sama sekali. Mereka mungkin berkata bahwa mereka melantunkan lagu bhajan di dalam hati. Ini adalah tidak benar… kalian harus melantunkan nama Tuhan dengan keras, nada yang tinggi, sejauh suara dapat meraihnya. Hanya dengan demikian Tuhan akan memberikan respon dalam takaran yang penuh dan mencurahkan rahmat-Nya. Tidak ada seorang pun yang akan memberikan bantuan ketika seseorang hanyut dan tenggelam jika dia berteriak minta tolong dengan lemah.” (Wejangan Bhagavan, 35 April 1992, halaman 70) “Bersama-sama antara melodi dan irama, kalian harus memasukkan perasaan kalian ke dalam lagu untuk membuat bhajan menjadi sebuah persembahan yang suci kepada Tuhan. Sebuah nada tanpa adanya perasaan adalah penderitaan. Lupakanlah kesombongan dan rasa suka pamer, kalian harus 15
Sai Tips on Bhajan melantunkan lagu bhajan dalam semangat kerendahan hati dan rasa bhakti. Ini adalah cara yang benar dalam melakukan bhajan.” (Sai Bhajana Mala, halaman 30) “Bhajan harus menjadi pengalaman yang dapat dirasakan. Jangan menyanyi dengan satu perhatian pada akibat lagu bagi para pendengar dan lagi satu akibat yang ditimbulkan bagi Tuhan.” (Sathya Sai Speaks VIII, halaman 60) “Bhajan harus dinyanyikan dan dipersembahkan kepada Tuhan dalam sikap penuh kerendahan hati; bhajan tidak dilakukan untuk latihan dalam upaya memamerkan bakat atau bersaing untuk menguasai kemampuan bermain musik. Bhajan dilakukan untuk menyenangkan Tuhan, bukan untuk para penggemar.” (Sathya Sai Speaks IX, halaman 177) 16
Tuntunan Bhajan “Bhajan seharusnya dinyanyikan dengan benar-benar lupa akan tubuh. Kegairahan dan semangat bhakti adalah lebih penting daripada kemampuan bermain musik.” (Wejangan Bhagavan, Juni 1996) “Berikanlah perhatian pada nada, arti, keseragaman, suara, raga (irama), tala (tempo) dan point lain yang membuat bhajan itu menjadi semakin bagus.” (Sai Bhajana Mala, halaman 30) “Biarkanlah hatimu sangat berhasrat kepada Tuhan, kemudian raga (irama) dan tala (tempo) akan secara otomatis menjadi menyenangkan dan benar.” (Sathya Sai Speaks VII, halaman 60) 17
Sai Tips on Bhajan “Jangan
memonopoli
waktu
dalam
bhajan
dengan
menyanyikan satu lagu dengan waktu enam atau sepuluh menit, sering mengulang baris yang sama. Ulangi setiap baris dua kali dan tidak lebih. Milikilah hanya dua kecepatan dalam bhajan; pertama lambat dan yang kedua cepat. Dengan cara seperti ini kalian dapat memiliki satu jam bhajan dengan lebih banyak lagu dengan lebih banyak bentuk, lebih banyak nada dan banyak variasi, memperbanyak kesempatan bagi yang lainnya.” (Sathya Sai Speaks VII, halaman 438) “Ijinkan mereka yang memiliki suara yang bagus dan kemampuan musik yang baik untuk memimpin bhajan; Keertan (melantunkan nama Tuhan) haruslah menyenangkan dan tidak membuat telinga menjadi terkejut dan bising. Jika suara kalian keluar dari tempo dan tidak masuk ke dalam nada,
18
Tuntunan Bhajan jangan merusak melodi, namun ulangilah namavali (lagu yang mengulang nama-nama Tuhan) dalam pikiranmu.” (Sathya Sai Speaks VII, halamn 177-178) “Jika suara kalian tidak menyenangkan atau indah, tenanglah dan diam; ini adalah pelayanan yang terbaik yang dapat kalian lakukan.” (Sai Bhajana Mala, halaman 31) “Jangan menimbulkan perasaan tidak senang atau ketidakharmonisan dengan memaksa untuk menyanyikan lagu bhajan karena kalian adalah pengurus organisasi.” (Sai Bhajana Mala, halaman 31) “Setelah bhajan harus ada meditasi selama lima atau sepuluh menit.” (Sai Bhajana Mala, halaman 31)
19
Sai Tips on Bhajan “Orang-orang yang kembali dari bhajan harus membawa perasaan hati yang gembira, senang dan luhur yang diciptakan oleh suasana dalam bhajan. Maka dari itu, setelah bhajan orang-orang seharusnya bubar secara tenang, menjaga keheningan. Kemudian kebahagiaan dan kedamaian yang diperoleh dari bhajan akan melekat dan tinggal di dalam hatimu.” (Sai Bhajana Mala, halaman 31) “Lakukanlah bhajan sesederhana mungkin tanpa adanya kecendrungan untuk berkompetisi atau pamer; kurangi pengeluaran bhajan sampai batas minimum, karena Tuhan hanya melihat pada kerinduanmu di dalam diri dan bukan jeratan yang ada di luar. Bahkan pengeluaran yang kecil sekalipun yang tidak bisa dihindarkan harus dibagi dengan tenang, secara spontan…. dan bukan dengan sarana tagihan, pendaftaran atau daftar sumbangan.” (Sathya Sai Speaks VI, halaman 220) 20