Proyek ini berfokus pada perancangan Pelabuhan Perikanan Pantai Kabupaten Bekasi untuk menciptakan kawasan pelabuhan yang sesuai dengan standar peraturan pemerintah dan meningkatkan ekonomi pariwisata.
Perancangan ini selaras dengan program pemerintah Kabupaten Bekasi yang akan menjadikan kawasan menjadi pelabuhan perikanan.
Perancangan berada di Jl. PLTGU Muara Tawar, Segarajaya Kec Tarumajaya Kabupaten Bekasi
IISU SU
Pada saat ini hanya ada tempat pelelangan ikan yang kurang dari standar pemerintah berbanding terbalik dari potensi hasil tangkapan ikan yang melimpah
Cuaca panas Kabupaten Bekasi dan sanitasi IPAL juga isu dari perencanaan perancangan Pelabuhan perikanan
KAJIAN KAJIAN
KEISLAMAN KEISLAMAN
Pada Q S Al-Qashash : 77 menjelaskan bahwa untuk menjaga lingkungan, hal ini sejalan dengan perencanaan yang tidak merusak ekosistem dan sekitarnya
Pada Q S An-nahl : 18 menjelaskan tentang nikmat ALLAH, hal ini juga terdapat potensi tambak untuk memanfaatkan sebagai ekonomi kreatif
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) dengan Pendekatan Ekologi Arsitektur
2.1 2.1 MAKRO MAKRO
ANALISIS MAKRO
Kab. Bekasi, Jawa Barat P
Kekuatan ekonomi Kabupaten Bekasi terdapat 2 potensi besar, diantaranya :
Dengan adanya kawasan perairan dan pengembangan di sektor perikanan, termasuk perancangan pelabuhan perikanan, potensi sektor perikanan dan pariwisata pesisir bisa semakin terangkat. Hal ini bisa meningkatkan sektor ekonomi lokal dengan memberikan peluang pekerjaan dan pendapatan baru. Wilayah Tarumajaya dan sekitar, sebagai Sektor Perikanan & Pariwisata
Pertumbuhan Industri di Cikarang
Dengan pertumbuhan industri, kemungkinan ada tekanan pada tata ruang dan lingkungan di Bekasi, terutama terkait pengelolaan limbah dan kualitas air. Ini perlu diperhatikan dalam perancangan pelabuhan ikan agar tetap ramah lingkungan dan menjaga kualitas perairan, mengingat perikanan sangat bergantung pada ekosistem yang sehat.
Jalan Tol menuju tapak
Jalan menuju tapak menggunakan jalan selebar 8 meter
Jalan Akses
Jalan menuju PPI Paljaya menampung kendaraan berat seperti truk pengangkut ikan.
Keterbatasan Sarana Transportasi Umum
Tidak banyak sarana transportasi umum yang langsung menghubungkan kawasan industri atau pusat perkotaan dengan PPI Paljaya. Sebagian besar pekerja dan pedagang di pelabuhan masih harus menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan yang jaraknya jauh dari pelabuhan.
Kawasan Industri Cikarang
Fasilitas publik Kab. Bekasi
Fasilitas publik di Kabupaten Bekasi memiliki pengaruh penting terhadap perancangan pelabuhan perikanan, karena fasilitas ini berperan dalam mendukung operasional, efektivitas distribusi, dan kualitas hidup pekerja di pelabuhan
Meikarta & PDAM Bhagasasi
Taman Buaya
Gedung Joeang
Wisata Mangrove
ANALISIS ANALISIS
ANALISIS MIKRO
Kawasan Sekitar Tapak
Bangunan sekitar dalam
1000 meter dari tapak
jalan primer sekitar tapak green space dalam 1000 meter dari tapak
Akses menuju tapak melalui jalan sekunder selebar 8 meter yang melewati PLTGU dan kawasan industri lainnya
Akses Penunjang
cangan berbatasan langsung awa dan terdapat daerah tambak memiliki potensi tsunami yang karena morfologi pantai landai. erbatasan langsung dengan tapak
pada proyeksi akan terjadi peningkatan ekonomi kesejahteraan masyarakat sekitar dengan terciptanya peluang usaha baru dengan potensi yang ada dan pengaruh perancangan
Pengaruh Sekitar Tapak
Memilki luas lahan sekitar 6 Ha yang mencangkup luas standar pelabuhan perikanan pantai. Sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal dengan memfasilitasi fungsi penunjang yang lain Tapak
ANALISIS SWOT
SSTRENGHT TRENGHT
Infrastruktur yag baik
Fasilitas infrastruktur yang relatif baik, seperti jalan, listrik, dan telekomunikasi, mendukung operasional pelabuhan
Lokasi Strategis
Kab. Bekasi terletak dekat dengan ibukota Jakarta dan memiliki akses ke jalur transportasi yang baik, termasuk pelabuhan laut dan jalan tol.
OOPPORTUNITY PPORTUNITY
Pengembangan Pariwisata
WEAKNESS WEAKNESS
Infrastruktur Terbatas
Meskipun ada infrastruktur dasar, fasilitas pelabuhan seperti dermaga, cold storage, dan pasar ikan mungkin belum optimal
Potensi tambak di sekitar tapak dapat menjadi bagian dari pengembangan pariwisata kuliner, menarik pengunjung dan meningkatkan pendapatan
Kualitas Lingkungan
TTHREATS HREATS
Pencemaran perairan dan masalah lingkungan lainnya dapat mempengaruhi kualitas hasil tangkapan dan kesehatan ekosistem.
2.2 2.2
ANALISIS FUNGSI & PENGGUNA
Berbagai macam fungsi Pelabuhan Perikanan Pantai terdapat dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 08/PERMEN-KP/2012 tentang Pelabuhan Perikanan. Mendata pengguna yang beraktivitas sesuai fungsi
kapal kecil minimal 30
kapal
kapal ukuran 30-50
GT lebih dari 20 kapal
asumsi kapal kecil
terdiri 3 org
kapal 30-50 GT terdiri
15 org
Total minimal 410 org asumsi pekerja terdiri minimal 20 orang
Pengelolaan ikan : asumsi minimal 20 pekerja
Transaksi Ikan : minimal 20 retail pasar ikan, asumsi 2 org per retail
pada pelelangan ikan asumsi 2 org per jualan asumsi pembeli pada per jualan minimal 2 org
Datang - parkir - persiapan kapalberlayar - selesai menangkap ikan - memakirkan kapalmendaratkan hasil ikanmenjemur jaring ikan - istirahatmengadakan pertemuan nelayanparkir - pulang
Datang - parkir - checking di kantor - pembersihan & pengelolaan ikan dari nelayanmeletakan ikan di cold storagemengelola IPAL - parkir - pulang
Datang - parkir - transaksi jual beli - parkir - pulang
Area Layanan Umum untuk semua pengguna (Toilet, Parkir, ATM)
AKTIVITAS AKTIVITAS
ANALISIS KUALITAS & PROGRAM RUANG
Dermaga Perbekalan kapal
L = Panjang kapal
Lp = N’/Y’ (L+0,15L)
Lp = Panjang dermaga
perlengkapan
N’= Jml kapal berlabuh
Y’= Perbandingan waktu
Ld = N/ Y (L+0,15L) = 75/8 (8+0,15x8) x sirkulasi 50 % 129,375m2 *
Lt = n (B + 0,5B) = 10 (2 + 0,5 x 2) x sirkulasi 50 % 45m2 *
Kolam labuh
L1 = Panjang dermaga pendaratan = 1,15L
B1 = Lebar perairan = 1,5B
L = Panjang kapal
B = Lebar kapal
Area display lelang
S = N / R P
S = Luas TPI
Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
N = Banyak ikan yg dihasilka n (kg/hari)
R = jml pelelangan yg terjadi
= rasio luasan tempat ikan dipakai dengan luas total tempat pelelangan
P = berat ikan hasil tangkapan kg/m2
Kapal = 10-30 GT, ratarata 20 GT
Dimensi kapal 20 GT : L=16,2 m B = 4,2 m
A1 = L1 X B1 = 2 (1,15x16,2) (1,5x4,2) x sirkulasi 50 % 352m2 *
S = N / R P = kg / 2x0,30x 80 x sirkulasi 70% 106,25 M2 *
ANALISIS KUALITAS & PROGRAM RUANG
ANALISIS KUALITAS & PROGRAM RUANG
kepala kantor
Ruang staff administrasi
Ruang rapat
Ruang penyimpanan dokumen
respsionis
Musholla Kapasitas 100 orang
Mess Nelayan Kapasitas 50 orang
ruang shalat
1 x 1,5 x 100 = 150 m2
Toilet = 20,8 m2
T. wudhu = 20 m2 Total x sirkulasi 70%
R. istirahat 6 x 6 x10 m2
R. komunal 4 x 5 m2
pantry 3 x 3 m2
toilet 20,8 x2 m2
R. penyimpanan 2 x 3 x2 m2
Total x sirkulasi 70% 442,6
Pos Jaga
Kuliner
ANALISIS KUALITAS & PROGRAM
T. Perbaikan Jaring
SPBN (Stasiun Perbekalan Bahan Bakar Nelayan)
(Tempat Pelelangan Ikan)
Genset Panel Pompa Air IPAL
Wisata Kuliner
Jaga
2.3 2.3
ANALISIS BUBBLE & BLOCK PLAN
Zona Penjualan Ikan
Pendaratan Ikan
R. Cuci Ikan, Sortir, Pengepakan
Pengangkutan Ikan
Area Peserta Lelang
Area Tempat Pelelangan Ikan
Area Pasar Ikan & Foodcourt
Guda
Kios Penjualan Toilet
ADM
BUBBLE DIAGRAM (MAKRO)
Diagram keterkaitan makro
ANALISIS TAPAK
ZONA PLAN MAKRO
T. Perbaikan Jaring
Mess Nelayan
SPBN
REGULASI DAN DIMENSI
Balai Nelayan
Tempat Pelelangan Ikan
Pasar Ikan & Foodcourt
KDB
60% X luas lahan
60& x hektar
GSB = 3,1 hektar
GSB
1/2 x lebar jalan
1/2 x 7 meter
GSB = 3,5 meter
KDH
30% x luas lahan
30% x hektar
KDH = 1,5 hektar
KDH
Area KDH dimanfaatkan untuk green open space dan area resapan air
GSB
Pada area GSB dimanfaatkan sebagai jalur pedesrian dan drainase
KDB
Area KDB dimanfaatkan sebagai area aktivitas perikanan dan penunjang
Musholla
Kantor
RTH
2.4 2.4
RESPON DESIGN :
AATAP TAP
PPELANA ELANA
PERTIMBANGAN ANALISIS :
Angin bebas berembus dari segala arah karena tak terhalang bangunan tinggi, kecuali dari barat laut yang tertutup oleh PLTGU.
Tapak terbuka sehingga angin dominan berhembus dari arah barat laut dan timur laut.
Permasalahan TPI menimbulkan bau ikan akibat aktivitas pencucian ikan
Di daerah rumah pesisir rata - rata rumah para penduduk menggunakan atap pelana, khususnya rumah nelayan. Biasanya digunakan untuk menjemur ikan asin di atap jika keterbatasan lahan untuk mengeringkan ikan.
atap pelana penyesuaian bentuk bentuk akhir bentuk dasar
Penggunaan atap pelana juga untuk menjaga keseimbangan termal, Ruang udara antara plafon dan atap membantu mengisolasi panas, menjaga suhu interior lebih sejuk di siang hari.
WATER SCAPE WATER SCAPE
penambahan waterscape sebagai respon air hujan dan matahari
Adanya space pada atap untuk sirkulasi yang lebih optimal
memaksimalkan bukaan untuk penghawaan alami dan cross ventilation yang optimal
Kondisi Existing :
Suhu rata-rata kota bekasi tertinggi 31 derjata celcius, terendah 24 derajat celcius
Tidak terhalang oleh bangunan tinggi, tapak terkena matahari langsung
RESPON DESIGN : PENCAHAYAAN
ALAMI
SECONDARY SKIN SECONDARY SKIN
bentuk massa, dengan penambahan secondary skin sebagai respon analisis matahari
OPTIMALISASI OPTIMALISASI
VVEGETASI EGETASI
Pada bagian timur diletakan pohon untuk menghalau paparan sinar matahari langsung yang masuk ke bangunan
Pada bagian timur dan barat bangunan menggunakan secondary skin untuk mengurangi paparan sinar matahari
pengolahan air limbah (IPAL) menggunakan metode pengolahan yang direncanakan yaitu biofilter aerob dan adsorpsi karbon aktif Pemilihan metode pengolahan proses aerobik mampu menurunkan beban organik yang tinggi dalam air limbah seperti di TPI dan zat lain seperti amonia, deterjen, padatan tersuspensi, serta fosfat dari air limbah
Kolam pengendap awal
Kolam Aerasi
Kolam Sekunder
Kolam Penyerapan
UTILITAS UTILITAS
2.5 2.5
Cuaca Panas Kab Bekasi
PENDEKATAN EKOLOGI
hubungan yang harmonis antara bangunan, manusia, dan lingkungan, dengan mempertimbangkan ekosistem dan dampak ekologi dari kegiatan arsitektur
ISU PERMASALAHAN
Menimbulkan bau tak sedap pada aktivitas perikanan
TUJUAN PERANCANGAN
Pelabuhan Perikanan Pantai yang sesuai standar dan meningkatkan ekonomi pariwisata
Kurang nya fasilitas yang tidak sesuai stamdar
INTEGRASI KEISLAMAN
Menjaga Keseimbangan
Alam dalam QS AlQashash (28:77)
Perancangan PPP ekologi
Terstandar Wisatawan
TAGLINE
VITALITY FOR ALL VITALITY FOR ALL VITALITY FOR ALL
Tentang rekreasi dalam QS. An-Nahl (16:18)
Penyediaan wisata kuliner
VITALITY
FOR ALL : kekuatan, daya hidup. Perancangan yang hemat energi
ADAPTIF
Perancangan fleksibel menyesuaikan dengan keadaan sekitar
Konsep Tapak
Menghadirkan ruang hijau dan skywalk untuk menghubungkan ke alam dan view
Tata massa mengikuti tapak dan sirkulasi dibedakan sesuai fungsi
terdapat solar panel dan rain water harvesting
Kesejahteraan bagi pengguna, alam, dan bangunan yang lebih harmonis
CONNECTED
EFISIEN
Mendukung prinsip keberlanjutan dengan mengurangi jejak karbon
Konsep Bentuk
menggunakan atap yang menyesuaikan dengan arah angin
menggunakan secondary skin
Mengubungkan pengguna dengan alam
Konsep Ruang
Konsep Ruang, penyesuaian ruang untuk memaksimalkan energi yang masuk
terdapat void untuk mengalirkan bau
Konsep Struktur Konsep Utilitas
Konsep Struktur, menggunakan penggunakaan material lokal
menggunakan pengelolaan IPAL
Rain water harvest dan solar panel untuk hemat energi
KONSEP TAPAK
ADAPTIF
Tata massa menyesuaikan tapak dan sirkulasi dibedakan untuk memudahkan.
Area bongkar muat, repaarasi, dan tambat kapal
T. Perbaikan Jaring & Mess Nelayan
AKSESIBILITAS
Tempat Penjualan Ikan
Main entrance dan exit kendaraan ke penjualan ikan
Area Skywalk & Foodcourt
Kantor, Balai Nelayan, dan Musholla
Entrance area wisata mangrove Entrance area service
Aspal Paving block
KONSEP TAPAK
CONNECTED
EFISIEN
Terdapat Solar panel sebagai energi terbarukan
Terdapat kolam penangkap air hujan
VEGETASI TAPAK
palm pemecah angin
Menghadirkan ruang hijau dan skywalk untuk menghubungkan ke alam dan view
ketapang kencana peneduh
tanaman rambat menghalau sinar matahari
rumput babat lapisan ramp
palm kuning penyerap bau
KONSEP BENTUK
EFI
adanya seccondary skin sebagai respon untuk mengurangi kebutuhan sinar matahari yang masuk secara langsung
Bentuk bangunan memanjang mengikuti tapak, dari utara ke selatan. pada bagian barat-timur diberi secondary skin dan tanaman gantung. pada bagian utara-selatan terbuka.
CONN
Adanya ramp hijau untuk langsung menuju area foodcourt
CONNECTED
Adanya ruang pemisah sebagai lobby, disambung dengan atap.
ADAPTIF
Bentuk atap menyesuaikan arah angin dan bentuk yang dinamis
KONSEP BENTUK
EFISIEN
bentuk bangunan memanjang barat daya-timur laut, hal ini memungkinkan sinar matahari tidak secara langsung masuk ke bangunan
ADAPTIF
Bentuk fasad pada area mess nelayan dan tempat perbaikan jaring, penyesuaian terhadap atap pelana pada bangunan utama
EFISIEN
penggunaan seccondary skin untuk mengurangi paparan matahari yang masuk
KONSEP RUANG
Area kerajinan ikan dan foodcourt
ea pasar ikan asah
EFISIEN
pada bagian atap terdapat area untuk memudahkan sirkulasi masuk
KONSEP STUKTUR
EFISIEN
Konsep Struktur, menggunakan penggunakaan material lokal
UPPER STRUCTURE UPPER STRUCTURE
Plane truss
MIDDLE STRUCTURE MIDDLE STRUCTURE
Struktur tengah menggunakan 2 kolom struktur
Menggunakan kolom V Shape
Rigid frame
SUB STRUCTURE SUB STRUCTURE
Struktur bawah enggunakan pondasi Footplat, diletakan sesuai grid kolom struktur
STRUKTUR STRUKTUR
KONSEP UTILITAS
Sumur Resapan
ADAPTIF
TPS IPAL
TPS utama berada di dekat sirkulasi area service
Kolam pengendap awal Kolam Aerasi
Kolam Sekunder Kolam Penyerapan
Bak kontrol Septic tank Air Bersih
sumur bor tandon ground tank
EFISIEN
Rain Water Harvesting
penerapan sistem daur ulang air hujan untuk kebutuhan non konsumsi
UTILITAS UTILITAS
Daftar Pustaka
Salim, Muhamad 2012 Konsep Ekologi-Teknik di Kawasan Minapolitan Muncar- Banyuwangi Malang: Universitas Brawijaya.
Danial 2022 Pelabuhan Periakanan (Sejarah, Klasifikasi, Perkembangan dan Analisanya)
Kaya, O. (2016, 11 Januari). KDB Kota Bekasi. Diakses pada 14 September 2024, dari https://www.nytimes.com/2023/10/25/health/social-media-addiction.html
Hadi, Dwiwangga. (2022). Efektivitas Penghawaan Alami Dalam Kenyamanan Termal: Intervensi Fasad dan Teknologi Eco-Cooler Pada Ruang Aula. Jurnal Arsitektur,7-9
Berita Cikarang. (2022,Juni 08). Harga Jual dan Hasil Tangkapan Nelayan Menurun, Angka Kemiskinan di Pantai Bahagia Meninggi.Diakses pada 15 September 2024, dari https://beritacikarang com/harga-jual-dan-hasil-tangkapan-nelayan-menurun-angkakemiskinan-di-pantai-bahagia-meninggi/
Data Boks (2022, Maret 24) Pencemaran Air Terjadi di 10 Ribu Desa/Kelurahan Indonesia Daikses pada 15 September 2024, dari https://databoks.katadata.co.id/lingkungan/statistik/a249bf6d2afb84b/pencemaran-air-terjadidi-10-ribu-desakelurahan-indonesia
Sholeha, Devsa.(2023).The Factor Of Poverty Causes Traditional Fisherman, 6(2), 6-7
Ruang Bekasi.(2024, Mei 09). PPI Paljaya di Kabupaten Bekasi Bakal Direstorasi jadi Konservasi dan Wisata. Diakses pada 15 September 2024, dari https://ruangbekasi.id/ppi-paljaya-dikabupaten-bekasi-bakal-direstorasi-jadi-konservasi-dan-wisata/
Ferdinand, Maulana. (2017). Buku Ekologi Arsitektur.slideshare.https://www.slideshare.net/slideshow/buku-ekologi arsitektur/76054495#1
Detik News (2023, Oktober 17) Suhu Bekasi Capai 38,7 Derajat Celsius, Ini Analisis BMKG Diakses pada 20 September 2024, dari https://news.detik.com/berita/d-6987047/suhu-bekasicapai-38-7-derajat-celsius-ini-analisis-bmkg