1 minute read

Secercah harapan bagi tambang terpencil

OPERASI TAMBANG TERPENCIL biasanya mengandalkan genset diesel untuk pasokan energi, tetapi pengaturan ini memiliki beberapa kerugian. Biaya transportasi bahan bakar tinggi membuat pembangkitan daya jenis ini mahal, dan dampak lingkungan yang disebabkan oleh emisi karbon signifikan.

Energi terbarukan, misalnya tenaga matahari atau angin, adalah alternatif yang jelas. Tenaga hibrida – biasanya berupa gabungan sistem genset diesel dan energi terbarukan dengan atau tanpa penyimpanan – adalah salah satu solusi. Dalam hal ini, tambang off-grid tipikal memprioritaskan energi surya dan angin tetapi ada kemungkinan beralih ke diesel jika pasokan daya terganggu. Tenaga hibrida juga tersedia dalam bentuk mikrogrid surya dan angin portabel untuk tambang yang tidak berniat atau tidak mampu berkomitmen terhadap pasokan listrik jangka panjang.

Jika komitmen jangka panjang tidak jadi masalah, tenaga surya jelas memastikan bahwa biaya dan dampak lingkungan berkurang secara signifikan selama usia operasi tambang. Saat ini penempatan panel surya bisa dilakukan tanpa investasi di muka dengan mendapatkan Perjanjian Pembelian Daya. Penyedia memasang sistem, yang memungkinkan operator tambang fokus pada bisnis inti mereka, dan pembayaran dilakukan per kWh yang disediakan selama jangka waktu yang disepakati. Terdapat juga opsi untuk membeli sistem tersebut di akhir kontrak.

Tenaga surya menawarkan banyak keuntungan bagi industri pertambangan padat energi. Desain modularnya memungkinkan panel dipindahkan seiring perluasan tambang, sinar matahari gratis, dan pembangkitan listrik menghasilkan emisi karbon nol. Untuk alasan ini saja, para pakar industri memperkirakan adanya ‘ledakan’ dalam penggunaan tenaga surya di tambang terpencil dalam waktu dekat. ■

This article is from: