Buku saku tkpk memahami kebijakan percepatan penanggulangan kemiskinan & perluasan kesempatan kerja

Page 1

n .\1 KO O RO l1lO SI P ENANGGULAN . AN K E~IISKJN A N REP lJOL IK INDONESIA

MEMAHAMI KEBIJAKAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEM]SKINAN & PERLUASAN KESEMPATAN KERJA


TI M KO ORUII\ASI

f'E N/I N(;GlII.ANG A, KEM ISKIN AN

REI'UOI. IK INDO;-"ESIA

MEMAHAMI KEBIJAKAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKlNAN & PERLUASAN KESEMPATAN KERJA


TIM KOORDINASI PENANGGULAt'\'GAN KEMISKlNAN REPUBLlK INDONESIA

MEMAHAMI KEBIJAKAN PERCEPATAN PENANGGULAi'lGAN KEMISKINAN & PERLUASAN KESEMPATAN KERJA PENANGGUNG JAWAB Sujana Royat

DAfTAR lSI Kata Pengantar Sambutan Sekretaris TKPK Nasional

v

vii

I . Pendahuluan

PENGARAH Tonno Supranoto S Soepeno Sa hid

2. Arab dan Kebijakan Penanggulanga n Kemiskinan

7

PENYUSUN NASKA H Andri Suharyadi Kurniawan Sutikno

3. Sasaran Penanggulangan Kemiskinan

9

DATA PROGRAM Khoiril Anwar Rudi Hermawan

4. Harmonisasi dan Konsolidasi Program-Program Penanggulangan Kemiskinan

II

EDITOR Dania Dwinandi

5. Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan

25

6. Pemantauan dan Evaluasi Penan gg ulan gan

Kemiskinan

29

DESAIN SAMPUL & TATA LETAK Sutikno DITERBITKAN OLEH Kementerian Koordinator Bidang Kesejahtera an Rakyat Sek.retariat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Jakarta, November 2008 www.tkpkri.org JI. Medan Merdeka Ba.-at No.3 , Jakarta 10 II 0, Indones ia Telpon (021) 3850565, 3524695 Faks (021)3524695 E-Mail info@tkpkri.org

II

DUK SAKU PROGRAM I'F.NA G ,U1ANGAN KEMISKlNAN 2008

Lampiran Klaster Progra m Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran

Buku Saku Program Penanggutangan Kemiskinan 200

33

ii i


Daftar Grafik & Gambar Gran k l.

Perkembangan Kemi sk inan di Indones ia

Grank 2.

Pe l'kemba nga n Penga ngg ura n di Ind ones ia

Grafi k J.

Pcrkem bangan Juml ah Pendu duk Miskin

Perd esaan & Perkotaa n (da lam Jula Jiwa)

Ga mbar I . Tiga Klasler Program Penanggulanga n

Kel11l sktnan

KATA PENGANTAR

2

II

Gambar 2. Ana logika Ti ga Klasler Progra m

12

G1IIl\bar 3. KOlllposisi Rumah Tangga Sasaran (da lam Juta Jiwa)

J3

GambaI' 4.

Skema Penyebaran Progr~1ll Seklor Sebelulll PNPM Mandiri

Gamba r 5.

Ske ma Konsolidasi Progra m DaJam PN PM Ma ndiri

Gambar 6.

Tahapan Pelllberd ayaa n

Ga mbar 7. Me kanisme Pe laksa oaan PNPM Mand iri GambarR.

Struktu r Kelembagaa n TKPK Na sional

Gambar 9. 'Stru klur Ke lelllbagaa n TK PK Provinsi dan Kabupaten/Kota Gu mbar 10. Alur Penanganan Pengaduan Ma syaraka l

15

17 21

22 27

28

32

f

Sebaga im ana di maklum i bahwa pemcrintah sejak ta hun 2007 telah melunclIr izan program penanggul anga n kemi skinan dan perluasa n kese mpata n kerja meialui 3 klas ler program penanggui anga n kemi skinan, yakni Ba ntu an dan Perlindunga n Sosial, Pemberdayaa n Masya rakat, dan Pemberda yaan Usa ha Eko nomi Mi kro dan Kee i!. Buku sa kll yang berjud ul "MEM AHAM I KEB IJ AKAN PER EPAT\ !\ P ANGGULANGAN KEMfSKTNAN DAN PERLUASA ( KF,)EMPi\TA KERJA" sengaja disuSUll unluk membantll berbagai ka langan dalam memahami makslld dan lujuan, sas ara n, peJaku da n pe nerim a manfaat program serta mekan isme pelaksa naan program penanggulangan kemi skinan di Indo nesia. Selai n sebagai saran a sosia li sasi kebijaka n pemerintah, penyuS lln an buku jni juga dimaksudkan sebaga i sa lah sa tu upaya pe 'ldo kum e ntas i ~n berbagai program penan ggul anga n kemi skinan yang lerseba r di berbagai kcmenter ianlk lllbaga. Kami menyada ri bah",a apa ya ng kam i has ilkan mas ih bellll11 se pe nuhn ya sem purna. Un tuk ilu , mas uk an dari be rb aga i pih ak se la lu le rbu ka dell, i kese mpu rnaa n buku ini . Buku ini dilU lis berdasa rka n ko ntrib usi dari berbagai pihak. l.'ntu k itu, alas scgala waktu dan su mba nga n piki ran pihak -pih ak ya ng membanlll terb itnya buku ini, kami ueapka n lerillla kasih. Semoga buku ini be nnanfaal ba ik bag i para pengal11bil ke bijaka n IllJUpllll masyarak at pada UIllUl11n ya, se rla dapat l11 engguga h kila se lllu a un tuk lebih meni ngkalkan pemahaman, kepeduli an dan upa ya nya la kila semua daJall1 me ngbapu skan kemi sk inan di bu mi fnd ones ia tere inla. Novem ber 2008 TI M rr. 'YI 1SUN

iv

Buku Saku Program Pcnanggulangan Kemiskinan 2008

Buku Saku Program Pcnanggulangan Kemiskinan 2008

v



TIM KOORDlN ASI PENANGGULANG AN KEiVn SKlNAN REPUBLIK rNDONESIA

SAMBUTAN SEKRETARIS TKPK NASIONAL Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas tersusunnya sebuah buku yang berjudul "MEMAHAMI KEBIJAKAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENGURANGAN KESEMPATAN KERJA", Buku saku ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terhadap lIpaya pemerintah daJam melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja melalui konsolidasi dan harmoni sasi berbagai program penanggulangan kemiskinan ke dalam 3 (tiga) klaster program, yaitu (i) Bantuan dan Perlindungan Sosial; (ii) Pemberdayaan Masyarakat; (iii) Pemberdayaan UMK. Disamping ilU, buku saku ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh pihak terkait (stakeholders) yang terlibat dalam percepatan penanggulangan kemiskinan sehingga tujuan dan sasaran penanggulangan kemiskinan dapat tercapai secara efisien dan efektif. Pada akhimya, selaku Sekretaris TKPK Nasional, saya memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Sekretariat TKPK Nasional yang telah menyusun dan menerbitkan buku ini. Tak lupa saya sampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam proses penerbitan buku ini. Semoga bllku ini bermanfaat bagi kita semua Jakarta, November 2008 SUJANA ROYAT

vi

Bl,lku 'II-:U Progmm Pennnggulnngll11 KCllIiskinun 2008

Buku aku Progrdll1 1'<.:J1illlQgukmg3tl Kcmibkinan

2'~l!

vii


Meskipun kris is ekonomi belum pulih sepenuhnya , jumlah penduduk mskin di ndonesia mulai berkurang dan menurut data BPS (GRAFIK I) tercatat sekitar 34,96 jutaorang miskin (15,42%) dari penduduk Indonesia yang berjumlah 214 .251.937 orang (BPS, 2005). Sementara itu jumlah pengangguran terbuka selama tahun 2008 tercatat 9,4 juta orang (8,5%) dari total angkatan kerja (BPS. Pebruari 2008). Sebagian besar penduduk miskin di Indonesia masih terkonsentrasi di perdesaan . Komposisi ini relatif tidak berubah dalam setiap tahunnya. Komposisi penduduk miskin di Indonesia berdasar kan GRAFIK I , PERKEMBANGAN KE MISKINAN DIINDONESIA 60

40 .

13.7 ~ -I

01

H9

~8"

Hl

19J 3(>-15

lS]

3117

H96

30 20 10

o ' 1996 1998 1999 2000 200 1 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber Data: B PS

v iii

Buku ~ku Pr b'T3In Penanggulangan Kemiskinan 200H

Buku Saku Program Penangglllangan Kemi kinan 2008


GRAFIK 2.

PERKEMBANGAN PENGAN GGURA N DI INDONES IA

GRAFIK 3.

PERKEMBANGAN JUM LAH PE NDUDU K MISKIN PERDESAAN & PERKOTAA N

(dalam Juta Jiwa)

14 fl lt1~ P~nc""

..

tr td1)1 ~ . (hIM .. ... . )

,

11.1

~ 'h ;rk " tP m

10

" ~-.......rr 1996

-+-

o I %

I

8 1 9~9 2000 l OO I 1001 l OO;

20 4 100$ JOO6

l OOI l008

Sumber Data: BPS

1999

2'000

2001

Perkotaan

2tJ02

Z003

2004

2005

_

2006

2007

200S

Perdesaan

Perkotaan + Perdesaan

Sumber Data: BPS

lokasi tempat tinggal di perkotaan dan perdesaan dalam rentang tahun 1996-2008 diper/ihatkan pada Grafik 3. Kemiskinan tidak bisa hanya dilihat dari rendahnya pendapatan masyarakat. namun juga ditandai o/eh berbagai masalah multidimensi . Belum meratanya pembangunan khususnya di perdesaan dan luar Jawa menyebabkan kurangnya akses masyarakat miskin terhadap sumber daya produktif dan lapangan pekerjaan sehingga menyebabkan tingginya angka pengangguran terbuka di perdesaan . Kemiskinan memiliki konsep yang beragam. Dalam menentuka ukuran kemiskinan. BPS melihat pad a besaran pengeluaran bagi memenuhi kebutuhan pokok pangan dan non pangan rumah

2

1998

Bllku . aku Program Pcnanggulangan Kcmiskinan 2008

tangga per orang per bulan . Kemiskinan diuku r dari tingkat konsumsi per kapita dibawah suatu standar tertentu yang disebut garis kemiskinan (poverty line). Nilai garis kemskinan yang digunakan untuk menentukan kemiskinan mengac u pad a kebutuhan minimum 2100 kalor per orang per hari di tam bah dengan kebutuhan minimum non pangan . Menurut BPS. individu pengeluaran lebih rendah tersebut dikategorikan miskin . Sedangkan kemiskinan menurut strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan (SNPK). kemiskinan didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang laki-Iaki dan perempaun yang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan

Bllku Saku Progrdm Penanggulangan Kemiskinan 2008

3


yang bermartabat. Hak-hak dasar manusia tersebut meliputi : terpenuhinya kebutuhan pangan, san dang, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, peru mahan, air bersih , pertanahan, sumber daya aJam, dan lingkungan hidup, rasa am an dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik. Masyarakat miskin masih mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan, hal ini ditandai dengan rendahnya daya beli , ketersediaan pangan yang tidak merata, ketergantungan tinggi terhadap beras dan terbatasnya diversifikasi pangan. Pada bidang kesehatan, masyarakat miskin menghadapi masalah keterbatasan akses layanan kesehatan dan rendahnya status kesehatan yang berdampak pada rendahnya daya tahan mereka untuk bekerja dan mencari nafkah, terbatasnya kemampuan anak untuk tumbuh dan berkembang, dan rendahnya derajat kesehatan ibu. Penyebab utama dari rendahnya derajat kesehatan masyarakat miskin selain kurangnya kecukupan pangan adalah keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan dasar, rendahnya mutu layanan kesehatan dasar, kurangnya pemahaman terhadap perilaku hidup sehat, rendahnya pendapatan dan mahalnya biaya jasa kesehatan, serta kurangnya layanan kesehatan reproduksi. Pada bidang pendidikan, masyarakat miskin mempunyai akses yang rendah terhadap pendidikan formal dan non formal. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah dan mutu prasarana dan sarana pendidikan, terbatasnya jumlah dan guru bermutu di daerah dan komunitas miskin, terbatasnya jumlah sekolah yang layak untuk

4

Buku Saku Progrnm Penanggulangan

KCllliskillan

2008

proses belajar-mengajar, terbatasnya jumlah SLTP di daerah perdesaan, daerah terpencil dan kantong-kantong kemiskinan, serta terbatasnya jumlah, sebaran dan mutu program kesetaraan pendidikan dasar melalui pendidikan non formal. Masyarakat miskin juga menghadapi permasalahan terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha. Keterbatasan modal, kurangnya keterampilan, dan pengetahuan, menyebabkan masyarakat miskin hanya memiliki sedikit pilihan pekerjaan yang layak dan peluang yang sempit untuk mengembangkan usaha. Terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia saat ini seringkali menyebabkan mereka terpaksa melakukan pekerjaan yang beresiko tinggi dengan imbalan yang kurang memadai dan tidak ada kepastian akan keberlanjutannya. Masalah kemiskinan juga terkait dengan ketertinggalan dan keterisolasian wilayah. Masih ada sekitar 199 kabupaten termasuk kategori tertinggal yang sebagiah besar, yaitu 60 persen berada di Kawasan Timur Indonesia. Tentu saja wilayah-wilayah seperti itu akan sulit untuk mengakses berbagai pelayanan publik, sehingga semakin jauh untuk mewujudkan kesejahteraannya. Selain itu, masih ditemukan permasalahan dalam implementasi penanggulangan kemiskinan yang menyangkut : Masih lemahnya koordinasi terutama dalam hal: pendataan, pendanaan, dan kelembagaan;

Buku SlIku Program l'enangglJlangan Kcmiskinan 200!;

5


• Lemahnya koordinasi antar program-program penanggulangan kemiskinan antara instansi pemerintah pusat dan daerah; • Lemahnya integrasi program pada tahap perencanaan, sinkronisasi program pada tahap pelaksanaan, dan sinergi antar pelaku (pemerintah, dunia usaha, masyarakat madani); Belum optimalnya kelembagaan di pemerintah, dunia usaha, LSM, dan masyarakat madani dalam bermitra dan bekerjasama dalam penanggulangan kemiskinan serta penciptaan lapangan kerja Dengan dimensinya yang luas dan kompleks, kemiskinan perlu ditangani secara komprehensif dan sistemik. Faktor-faktor pe.nyebab kemiskinan dipengaruhi oleh begitu banyak variabel, balk yang bersifat internal maupun global, dan bersifat dinamis dari waktu ~e waktu sehingga membutuhkan upaya penanggulangan kemlskman yang harus terus diperbaharui. Pemecahan masalah kemiskinan juga tidak lagi dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri melalui kebijakan yang terpusat dan berjangka pendek, melainkan memerlukan pendekatan yang terpadu, terencana, berkesinambungan, dan menuntut keterlibatan berbagai pihak.

2. Arah dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Pemerintah terus berupaya untuk menekan angka kemiskinan dan pengurangan pengangguran. Untuk perbaikan kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin, pemerintah menetapkan tiga jalur strategi pembangunan, yakni:

Pro-Pertumbuhan (pro-growth), untuk meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui upaya menarik investasi, ekspor dan bisnis, termasuk perbaikan iklim investasi;

Pro-lapangan Kerja (pro-job), untuk menciptakan lapangan kerja termasuk di dalamnya menciptakan pasar tenaga kerja yang fleksibel dan menciptakan hubungan industri yang kondusif; dan

Pro-Masyarakat Miskin (pro-poor), untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas masyarakat agar dapat berkontribusi terhadap pembangunan, memperluas akses terhadap layanan dasar, dan merevitalisasi sektor pertanian, kehutanan, kelautan, ekonomi pedesaan. Pembangunan ekonomi dilaksanakan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata. Oleh karena itu,

6

Buku Saku Progr<lm Penanggulangan

KCl11i~kinan

2008

Ru'' '"lJ S. ku Progr:l.'t11 Pcnanggt langal1 KClfl1isl.:in:m l(l(k

1


strategi yang digariskan adalah strategi "pertumbuhan disertai pemerataan" atau "growth with equity". Percepatan pembangunan ekonoml, telah memberikan dampak yang positif baik pada percepatan penurunan tingkat pengangguran terbuka maupun tlngkat kemiskinan.

81

l3u!tu, S81h~ Pbograml l)hllOlIggulbngan KemiskillHII1200ll

3. Sasaran Penanggulangan Kemiskinan Sasaran penanggulangan kemiskinan adalah menurunnya jumlah penduduk miskin laki-Iaki dan perempuan dan terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat miskin secara bertahap . Secara rinci , sasaran tersebut adalah: I.

Menurunnya persentase penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan ;

2.

Terpenuhinya kecukupan pangan yang bermutu dan terjangkau;

3.

Terpenuhinya pelayanan kesehatan yang bermutu ;

4.

Tersedianya pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan merata;

S.

Terbukanya kesempatan kerja dan berusaha;

6.

Terpenuhinya kebutuhan peru mahan dan sanitasi yang layak dan sehat;

7.

Terpenuhinya kebutuhan air bersih dan aman bagi masyarakat miskin;

8.

Terbukanya akses masyarakat miskin dalam pemanfaatan SDA dan terjaganya kualitas lingkungan hidup;

(Juku Saku Progrmll Penangguillngao KcmifikitlOn 2008

9


9.

Terjamin dan terlindunginya hak perorangan dan hak komunal atas tanah ;

10. Terjaminnya rasa am an dari tindak kekerasan; dan II .

Meningkatnya partisipasi masyarakat miskin dalam pengambilan keputusan.

4. Harmonisasi dan Konsolidasi Program-Program Penanggulangan Kemiskinan Sebagai upaya koordinasi dan harmonisasi berbagai program penanggulangan kemiskinan , pemerintah mengelompokkan program - program penanggulangan kemiskinan tersebut berdasarkan segmentasi masyarakat miskin penerima program sebagai berikut (Iihat Gambar I): Jika dianalogikan. klaster pertama merupakan pemberian ikan bagi rumah tangga sangat miskin , miskin. dan hampir miskin. yang memang membutuhkan bantuan perlindungan sosial. GAMBAR I . TIGA KLASTER PROGRAM PEN ANGGULANGAN KEMISKINAN

10

iluku Suku Progl~lIn I'cn;lnggubngon Kcmiskinnrll00X

Buku Saku Program Penunggulangun Kcmiskinan :wo~

11


Klaster kedua, dapat diibaratkan sebagai pemberian kail bagi kelompok masyarakat miskin dan hampir miskin agar masyarakat dapat mandiri. Dan klaster ketiga, ibarat memberikan pancing dan perahu, bagi kelompok masyarakat miskin yang sudah mandiri dan siap untuk mengembangkan usahanya, bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain (Iihat Gambar 2). GAMBAR 2. ANALOGIKA TIGA KLASTER PROGRAM

"dibanlu unluk punya

panting dan perahu"

GAMBAR 3. KOMPOSISI RUMAH TANGGA SASARAN (OALAM JUTA JIWA)

• •1

39 .

yang memenuhi persyaratan (Program Keluarga Harapan/PKH);

serta peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan

gender (PUG) dan anak (PUA).

"diajari meman(inep

"diberi ikan " ~

,----------------I

_ .? :

I. KIGst"

~

......-----....

II. Kloster Pro,ro",: :

u-v ____ ~

Pemberdayaan

I

~~I!~r~~t_____:

pro",. :

Bantuan dan

ParUndunpn Sclltal

KLASTER PERTAMA adalah kelompok program-program bantu an dan perlindungan sosial yang ditujukan terutama bagi masyarakat termiskin di antara yang miskin. Termasuk di dalamnya adalah berbagai program pelayanan dasar seperti penyaluran beras bersubsidi (Raskin) dan jaminan kesehatan Uamkesmas); pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil, dan penyandang masalah kesejahteraan sosiallainnya; bantuan sosial untuk masyarakat rentan serta korban bencana alam dan sosial; bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin

12

Buku Saku Program Pemmggulungan Kem iskinan 2008

Penajaman fokus dan sinkronisasi klaster program Bantuan dan

Perlindungan Sosial pada 19 , I juta Rumah Tangga Sas.aran (RTS)*

dan kelompok rentan lainnya (kaum perempuan mlskm, lansla,

korban bencana alam/konflik sosial, penyandang cacat, komumtas

adat terpencil, dan lain sebagainya) .

KLASTER KEDUA adalah kelompok program-program yang

bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Mereka

yang tidak termasuk atau sudah lepas dari klaster I didorong dan

difasilitasi untuk dapat mengoptimalkan potensl yang mereka

miliki.

Upaya untuk menanggulangi kemiskinan sebenarnya telah

dilakukan sejak Bangsa Indonesia mulai melakukan upaya

pembangunan. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya program-

Berdasarkan pemulakhiran dala RTS oleh BPS, pada lahlln 2008 jllmlah RTS berkurang menjadi 18.5 jlltajiwa. Buku Salru Program PcnangglJlangan lKeOl~ik '

n : 008


program atau proyek berbasis pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai Kementerian/Lembaga, misalnya Inpres Oesa Tertinggal (lOT), Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM), Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP), Proyek Peningkatan Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil (P4K), Pemberdayaan Ekonomi l'1asyarakat Pesisir (PEMP), dan lain sebagainya.

GAM BAR 4. SKEMA PENYEBARAN PROGRAM SEKTOR SEBELUM PNPM MANDIRI

.

Berbagai program penanggulangan kemiskinan yang berbasis

14

Bukll Saku Program Pt!nanggulan~ Kcmisb.inilll ~ OO8

I

I

I

PI

•

•

J

--

Prcqam

I

• . =;c:"

~.", ~'~ ., ,I \

Masing-masing program tersebut telah memberikan andil dalam menahan laju kenaikan jumlah penduduk miskin. Akan tetapi, dari kajian mengenai program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat di berbagai sektor, pola yang dilakukan selama ini masih parsial, tidak ada koordinasi dan sinkronisasi antar program-program penanggulangan kemiskinan. sehingga dirasa kurang efektif untuk menanggulangi kemiskinan. Oengan pola seperti itu. terdapat daerah-daerah yang mendapat program lebih dari 2 (dua) jenis. sementara banyak daerah lain yang sama sekali tidak memperoleh program. Oleh karena itu merupakan langkah yang sangat tepat. arahan Bapak Presiden RI pada saat Sidang Kabinet tanggal 7 September 2006 untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja melalui harmonisasi dan sinkronisasi program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang ada di berbagai kementerian/lembaga.

~I I'IagoIrn

TERlUP; ItA.N?

l??l

l??l

pemberdayaan masyarakat mulai tahun 2007 dikonsolidasikan ke dalam PNPM Mandiri atau Program Mandiri. Program Mandiri ini hakekatnya adalah gerakan nasional dalam mewujudkan pembangunan berbasis masyarakat yang menjadi kerangka kebijakan serta acuan dan pedoman bagi pelaksanaan berbagai program pemberdayaan masyarakat dalam rangka penanggulangan kemiskinan .

I

PNPM Mandiri merupakan hamonisasi da n sinkronisasi kebijakan dari program-program pemberdayaan masyarakat dalam hal pemilihan sasaran. prinsip dasar, strategi, pendekatan. mekanisme dan prosedur yang diperlukan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dan mempercepat penciptaan lapangan kerja. Program ini dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat seutuhnya dengan mendayagunakan seluruh potensi dan sumberdaya lokal. termasuk sumber daya man usia. alam. teknologi. sosial, budaya dan ekonomi. Bukll Sakll Program Pellanggu l.mgan K~miskill"n 200l!

15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.