KKN PPM UGM 2020
Ekspedisi
Setulus Sailus
Persembahan untuk Kepulauan Tengah Nusantara Juni - Agustus 2020
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
Temukan Kami
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
DAFTAR ISI 1. Jejak Setulus Sailus
2
2. ProďŹ l
4
3. Latar Belakang
7
4. Roadmap dan Tujuan Kegiatan
9
5. Program Kerja 1. Pendidikan dan Kebudayaan Maritim
13
2. Optimasi Sumber Pangan Lokal
16
3. Kesehatan dan Lingkungan Pulau Kecil
19
4. Pengembangan Ekonomi Maritim
22
6. Lampiran 1. Anggaran Dana Kegiatan
27
2. Kemitraan
28
1
JEJAK SETULUS SAILUS
KKN PPM UGM Liukang Tangaya 2020
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
Program KKN-PPM UGM merupakan KKN pertama yang masuk ke kawasan Pulau Sailus. Konseptualisasi dari ketahanan wilayah berbasis identitas maritim dijadikan dasar dalam penentuan tujuan dan program. Namun, kendala yang dihadapi adalah masih sulitnya akses terhadap ruang data dan informasi terkait kawasan ini. Sehingga pada tahun pertama penyelenggaraan KKN, tim KKN-PPM UGM Liukang Tangaya 2019 berhasil mengeksplorasi dan memetakan dua pulau, yaitu Pulau Sailus Besar di Desa Sailus serta Pulau Sailus Kecil di Desa Poleonro. Hasil ekplorasi dan pemetaan di dua pulau tersebut kemudian didokumentasikan dalam sebuah buku bertema “Ketahanan Wilayah di Kepulauan Tengah Nusantara” yang sedang dalam tahap penerbitan oleh UGM Press. Disamping itu, program ini muncul dari ide tim besar yang tergabung dalam kegiatan Archipelago Action Research Expedition (AARE) Tahun 2014-2020. AARE ini merupakan program yang berasal dari berbagai kalangan bidang ilmu dan daerah asal di seluruh Indonesia, yang menekankan pada penelitian aksi di berbagai penjuru kepulauan Indonesia. Program ini dipimpin oleh Prof. Dr. M. Baiquni, MA. yang merupakan guru besar Universitas Gadjah Mada yang membidangi tentang archipelago sebagaimana tertuang dalam pidato guru besar Beliau tentang Paradigma Archipelago. Setelah melalui proses evaluasi dan refleksi bersama dengan pelbagai pihak terkait, pada tahun 2020, beberapa putra-putri daerah akhirnya tergerak untuk melanjutkan misi KKN sebelumnya. Melihat keberhasilan KKN tahun lalu, pemerintah daerah turut mendorong pelaksanaan KKN tahun ini untuk dilaksanakan di lima desa yaitu, Desa Sailus, Desa Poleonro, Desa Satanger, Desa Kapoposangbali, dan Desa Tampaang. Tim mengusulkan Program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) dengan judul “Sailus (The Middle Of Indonesian Archipelago): Peningkatan Resiliensi Masyarakat Pulau Kecil untuk Mewujudkan Kemandirian Wilayah Kepulauan” yang bermuara pada tujuan “Ketahanan Masyarakat di Pulau-Pulau Kecil” dengan mengacu pada kerangka Sustainable Development Goals.
2
2
PROFIL
Selayang Pandang Sailus, Liukang Tangaya
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
SELAYANG PANDANG Kawasan Pulau Sailus, Liukang Tangaya Liukang Tangaya adalah salah satu kecamatan dari Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, yang menjalari bawah kaki pulau Sulawesi hingga ke utara kepulauan Nusa Tenggara Barat (NTB). Liukang Tangaya berasal dari kata “liukang” dan “tangaya”. Juga dalam bahasa Bugis-Makassar, liukang berarti pulau, dan tangaya berarti di-tengah. Saat mencoba menemukan kawasan kepulauan ini pada peta Indonesia, akan terlihat bahwa kawasan ini berada pada bagian tengah kepulauan nusantara. Strategis diapit oleh pulau-pulau utama. Dalam Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN), terdapat sebuah gugusan kepulauan di bagian paling barat Kecamatan Liukang Tangaya yang diberi nama Pulau-Pulau Tengah. Gugusan kepulauan tersebut merupakan kepulauan terluar kabupaten Pangkep. Terdiri atas lima desa dengan jumlah sembilan pulau yang berpenghuni. Dalam proposal ini, untuk kemudian pulau-pulau tersebut dapat dinamakan sebagai kawasan Pulau Sailus.
4
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
AADS Ada Apa Dengan Sailus ?
Masyarakat mayoritas terdiri dari suku Bugis, Makassar, Mandar, Bajo, Madura, suku pelaut lainnya
Belum terjangkaunya sinyal seluler seperti provider kebanyakan, namun masih terdapat jaringan lokal
Ketersediaan listrik masih terbatas, namun dengan adanya sel surya keterbatasan itu mulai menghilang
Mayoritas masayrakat merupakan para nelayan, yang apabila beruntung bisa mendapatkan hasil maksimal
Terdapat pohon kelapa, sebagai komoditas utama perkebunan di Kepulauan Sailus yang hasilnya melimpah
Masih minimnya tenaga kesehatan yang tersedia di kepulauan ini, bahkan tenaga tersebut pernah dijumpai merupakan lulusan SMA saja
Belum adanya guru berstatus PNS, dan jarang sekali terlihat bertugas. Kalaupun ada hanya setahun sekali, dan ketika ada kapal maka pulanglah guru tersebut. Padahal tiap pulau sudah ada SD Masih beruntung terdapat guru honorer namun nasibnya sama saja seperti guru PNS tersebut
Jauh dari ibukota provinsi menampkkan realita kurangnya akses informasi maupun bantuan pemerintah di Sailus. Belum ada pihak luar yang mendokumentasikan tentang aktivitas di pulau ini
5
3
LATAR BELAKANG “Your background has a lot to do with your approach to movement”
Cholly Atkins
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
Mengapa Harus Kepulauan Tengah Nusantara ? Konsekuensi yang muncul pasca penetapan Indonesia sebagai Negara Kepulauan adalah bagaimana cara Indonesia mempertahankan karakteristik kepulauan, bukan hanya sebatas untuk identiďŹ kasi batas teritorial semata, melainkan berbagai aspek yang melekat didalamnya yaitu kesatuan geograďŹ , budaya, ekonomi dan politik antara masyarakat di berbagai pulau yang berbeda. Ketiadaan sistem pengelolaan wilayah berbasis kepulauan ini akan memunculkan kerapuhan dalam menyatukan sistem sosial-ekonomi masyarakat yang secara geograďŹ s terdiri dari pulau-pulau. Hal ini akan mengancam kedaulatan Indonesia sebagai Negara Kepulauan.
Mengapa Harus Pulau Kecil Seperti Sailus ? Berbagai ancaman kondisi buruk yang terjadi di Pulau Kecil memang secara tradisional telah memunculkan strategi masyarakat dalam beradaptasi. Akan tetapi, penting untuk diperhatikan bahwa ancaman ini tidak bersifat statis. Saat ini telah banyak muncul ancaman baru yang mana dahulu belum ada, tetapi pada generasi saat ini telah muncul. Salah satunya berbagai fenomena dampak dari perubahan iklim. Ketika ancaman baru muncul, maka dapat dipastikan, masyarakat tidak mengetahui dan menyadari akan adanya ancaman tersebut. Apalagi jika ditanya tentang bagaimana strategi adaptasi mereka. Pandangan lain, bahwa beberapa strategi adaptasi tradisional yang mereka lakukan belum banyak dikaitkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, akibatnya mereka secara konservatif memelihara aktivitas yang cenderung kurang tepat dan justru membahayakan.Tantangan kemudian adalah bagaimana memunculkan cara dalam menyiapkan kelompok masyarakat pulau kecil untuk menghadapi kondisi ancaman di atas. Pendekatan ketahanan wilayah menjadi salah satu solusi yang ditawarkan.
7
4
ROADMAP DAN TUJUAN KEGIATAN
Rencana Pengembangan dan Keberlangsungan Kegiatan KKN PPM UGM Liukang Tangaya
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
ROADMAP & TUJUAN KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA Tahun Kedua Resiliensi Masyarakat Kepulauan
2019
2021
TUJUAN KEGIATAN
2020
Tahun Pertama
Tahun Ketiga
Eksplorasi Potensi Daerah
Kemandirian Basis Ekonomi Maritim
Tujuan kegiatan KKN-PPM UGM Liukang Tangaya Tahun 2020, yaitu: 1. Melaksanakan dan mengembangkan model pendidikan masyarakat alternatif yang kontekstual dengan kondisi maritim pulau-pulau kecil di Kecamatan Liukang Tangaya 2. Mengembangkan dan menerapkan pemberdayaan terhadap potensi pangan lokal berbasis ketahanan wilayah pulau-pulau kecil di Kecamatan Liukang Tangaya 3. Mengembangkan dan menerapkan pemberdayaan terhadap kesehatan dan lingkungan pulau-pulau kecil di Kecamatan Liukang Tangaya 4. Mengembangkan dan menerapkan pemberdayaan terhadap potensi ekonomi maritim antar pulau-pulau kecil di Kecamatan Liukang Tangaya
9
Pendidikan Pendidikan dan dan Kebudayaan Kebudayaan Maritim Maritim
PROGRAM PROGRAM
Optimasi Optimasi Sumber Sumber Pangan Pangan Lokal Lokal
Pengembangan Ekonomi Maritim
M M KERJA KERJA
Kesehatan Kesehatan dan dan Lingkungan Lingkungan Pulau Pulau Kecil Kecil
1
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MARITIM
“Education is the passport to the future, for tomorrow belongs to those who prepare for it today”
Malcolm X
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
Hadirnya sekolah formal sebagai sarana pendidikan bagi generasi Kepulauan Sailus, nyatanya tidak benar-benar mampu mengatasi masalah keseharian warganya sebagai “orang kepulauan�. Praktis pengajaran di sekolah nyaris terlalu dipaksakan untuk bisa seragam dengan kondisi yang tidak kontekstual. Kurikulum, bahan ajar, hingga buku-buku cerita bahkan sangat jauh dari realitas kehidupan di Sailus, sehingga jangan heran jika anak-anak di sekolah lebih gembira berenang di laut, mencari ikan, daripada duduk-diam mendengarkan guru di kelas, itu pun jika ada guru yang datang. Kurangnya kontekstualitas dalam praktik pendidikan ini pun akhirnya menjadi akar penyebab dari lemahnya kesadaran dan kebanggaan masyarakat akan potensi yang dimiliki. Belum lagi masalah segmentasi suku yang sangat terlihat di antara warga Sailus. Tidak adanya ruang dan atau rasa kepemilikan dalam menghadapi masalah bersama, membuat warga antarsuku sulit bersatu untuk menyelesaikan masalah tersebut (masalah kepulauan, modernitas, dsb). Maka, jangan heran pula jika setiap suku memiliki stereotip dan sentimen terhadap sukusuku lainnya. Ruang dan rasa kepemilikan bersama itulah yang akhirnya urgen dibangun untuk ketahan Kepulauan Sailus.
13
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
PROGRAM KERJA Rumah Belajar Terapung Pustaka Tengah Nusantara Kelas Anak Pulau Kelas Pemuda Pulau
The Floating School
Pemuda Kader TFS
Leadership Camp Piala Tengah Nusantara
Maritim Leadership Camp
Malam Puncak Kuliner Tengah Nusantara Pameran Produk Desa
Festival Tengah Nusantara
14
2
OPTIMASI SUMBER PANGAN LOKAL
“Ada orang-orang di dunia yang begitu lapar, sehingga Tuhan tidak dapat menampakkan diri kepada mereka kecuali dalam bentuk roti�
Mahatma Gandhi
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
Jarak yang terisolir memaksa nelayan langsung menjual ikannya ke tengkulak. Para tengkulak memanfaatkan es balok sebagai pengawet ikan yang hanya bertahan paling 10 hari. Masih sebab terbatasnya pengawetan ikan dengan es balok, ikan yang melimpah membuat harganya jatuh di level pulau. Warga belum berani mengolahnya lebih lanjut, sebab pengetahuan tentang pengolahan ikan terbatas, juga pasar untuk hasil olahan jelas belum ada. Mau dijual kemana? Padahal untuk mengolah semua itu, warga tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Coba bayangkan, kayu dari pelepah pohon kelapa jatuh tak terbatas; sabuk dan batok kelapa melimpah bukan main; dan tidak usah berpikir terlalu jauh jika hanya ingin menyalakan api untuk memasak. Semua sudah tersedia di sekitar rumah. Buah kelapa merupakan penopang penghasilan tambahan menjadi sangat berharga, apalagi di saat musim angin timur dan barat yang mengharuskan warga berhenti untuk melaut dalam beberapa bulan. Kelapa-kelapa tersebut hanya dijual dalam bentuk kopra. Seribu-dua ribu rupiah saja harga yang tengkulak berikan. Adapun, beberapa warga memanfaatkan kelapa untuk dijadikan minyak untuk konsumsi pribadi, hanya bertahan sebulan selepas itu minyak pasti akan membusuk dan basi. Makanan kesukaan warga berupa pisang bakar, pisang goreng, ataupun pisang peppe’ (yang digepengkan lalu digoreng) dan dimakan bersama sambal atau gula pasir. Jika hasil panen pisang berlebih, pisang akan dijual ke Sumbawa dengan harga yang tidak seberapa dibandingkan dengan perjuangan menyeberangkannya. Keterbatasan jenis tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman pangan maupun hasil perkebunan menyebabkan warga harus banyak memborong bahan makanan dari kota terdekat seperti Sumbawa dan Lombok. Optimalisasi sumber daya alam seperti tanaman hortikultura dan tanaman pangan di lahan pasir pantai sangat diperlukan untuk menekan pengeluaran warga yang banyak berbelanja di kota. Tidak lepas dari keterbatasannya, potensi yang dimiliki Kepulauan Sailus pun begitu melimpah. Lalu mengapa kemudian kita hanya diam sedangkan masyarakat masih bisa lebih berdaya dari apa yang dipunya?
16
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
PROGRAM KERJA
Workshop Olahan Pisang Workshop Olahan Ikan
Ketahanan Ketahanan Pangan Pangan Lokal Lokal
Workshop Virgin Coconut Oil (VCO)
Virgin Coconut Coconut Oil Oil Virgin (VCO) (VCO)
Rekayasa Kebun Keluarga Tanaman Vitamin Keluarga
Vitamin Vitamin untuk untuk Sailus Sailus
17
3
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN PULAU KECIL “Keep your vitality. A life without health is like a river without water”
Maxime Lagace
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
Pemenuhan gizi seimbang yang terkesan mahal sudah terlanjur melekat pada benak masyarakat. Seringkali para penyuluh gizi memberikan varian menu gizi seimbang dari makanan yang sulit dijangkau oleh masyarakat. Kurangnya kontekstualisasi penyampaian varian menu gizi seimbang, akhirnya membuat masyarakat kesulitan mengidentiďŹ kasi bahan makan yang ada di sekitarnya. Maka tak heran jika pemenuhan gizi seimbang di daerah terpencil seperti Sailus ini menjadi sulit diwujudkan. Tak ada bedanya dengan urusan obat-obatan. Masyarakat terlanjur dicekoki oleh informasi obat-obatan industri yang ampuh menyembuhkan segala penyakit. Sayangnya, jangankan obat, tenaga kesehatan pun ogah mampir di kepulauan terpencil ini. Akses menuju Kepulauan Sailus yang relatif sulit mungkin menjadi salah satu sebabnya. Jika demikian, lalu bagaimana jika masyarakat tidak perlu terlalu bergantung kepada obat-obatan industri dan kembali memanfaatkan tanaman di sekitar rumah sebagai penyembuh penyakit? Belum lagi masalah sampah. Di pulau tidak sama dengan di daratan dimana setiap pagi ada tukang sampah yang selalu mengambil material sisa tersebut untuk dibuang di tempat pembuangan sampah (TPS) dan diolah menjadi barang berguna lainya. Permasalahan di pulau sebenarnya tidak jauh beda dengan di daratan. Bedanya, di sini sampah tidak akan pernah keluar dari pulau dan akan terus menumpuk. Hal tersebut lantaran diperlukan biaya yang cukup tinggi untuk memindah sampah tersebut dari pulau ke daratan. Belum lagi potensi sampah tersebut tercecer di laut dan mencemari ekosistem dibawahnya.
19
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
PROGRAM KERJA
Workshop Gizi Seimbang
Sailus Tanpa Stunting
Eksplorasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Literasi Tanaman Obat Keluarga
Pengolahan Sampah
Limbah4Change Limbah4Change
20
4
PENGEMBANGAN EKONOMI MARITIM “Sumber daya utama dalam pembangunan ekonomi adalah manusia, bukannya modal atau bahan mentah yang mengembangkan ekonomi�
Peter Drucker
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
Hampir semua jenis ikan dapat diolah menjadi abon, kerupuk, nugget dan bakso, namun lebih baik menggunakan jenis ikan yang memiliki daging tebal seperti ikan tongkol atau cakalang. Bahan tambahan yang digunakan untuk membuat dua produk ini juga mudah ditemui dengan harga yang masih dapat dijangkau. Mengolah ikan menjadi abon, kerupuk, nugget dan bakso tidak membutuhkan alat-alat khusus hanya menggunakan alat masak sederhana. Karena proses pembuatan yang sederhana maka mudah diikuti oleh masyarakat dan dapat langsung dipraktikkan sendiri di rumah. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengoptimalkan hasil laut yang selama ini kurang dieksplor dan harapannya semoga masyarakat dapat mengembangkan usaha baru yang mengoptimalkan hasil laut. Apabila ditekuni masakan rumahan ini berpotensi untuk dijual kembali karena memiliki daya simpan yang lebih panjang dibandingkan dengan ikan mentah apabila didalam kulkas. Nilai produk akan bertambah apabila dikemas dengan rapi dan menarik. Serta dicantumkan informasi detail mengenai produk yang dijual seperti nama produk, komposisi produk, masa simpan/tanggal kadaluarsa, dan lainnya. Olahan ini patut dikembangkan oleh masyarakat Kepulauan Sailus karena didukung oleh ketersediaan sumber bahan baku yang melimpah dan sumber daya manusia yang mumpuni.
22
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
PROGRAM KERJA
Workshop Pengemasan
Workshop Pengemasan
Workshop Pengawetan Alternatif Workshop Pengawetan Alternatif
23
LAMP
ANGGARAN DANA
PIRAN
KEMITRAAN
6
PENDANAAN DAN KEMITRAAN
Anggaran Dana Kegiatan dan Kemitraan KKN PPM UGM Liukang Tangaya 2020
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
ANGGARAN DANA KEGIATAN BANTUAN PROGRAM Bahan Habis Pakai dan Peralatan
Rp 12,425,000
Konsumsi Kegiatan di Lokasi
Rp 30,000,000
Publikasi, Laporan, dan Kesekretariatan
Rp 2,765,000
Sub-Total Dana
Rp 45,190,000
BANTUAN TRANSPORTASI Penerjunan
Rp 30,000,000
Transport Lokal
Rp 3,000,000
Penarikan
Rp 25,500,000
Sub-Total Dana
Rp 55,500,000
TOTAL KESELURUHAN
Rp 100,690,000
27
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
Prinsip Pelaksanaan KKN PPM UGM
Co-creation
Co-funding
Sustainability
Flexibility
Research based Cummunity
Hasil Kemitraan yang Diharapkan Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan pengembangan masyarakat
Meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak dalam menyelesaikan permasalahan
Memperoleh inspirasi pembaharuan yang diperlukan dalam pemberdayaan daerah
Membentuk kader-kader pemberdayaan masyarakat
28
KKN PPM UGM LIUKANG TANGAYA 2020
Ketentuan Kemitraan dan Pendanaan 1. Kegiatan KKN-PPM UGM Liukang Tangaya 2020 membuka mitra kerjasama baik dengan masyarakat, pemerintah, industri, lembaga usaha, dan lembaga lainnya 2. Dukungan kemitraan dalam pelaksanaan KKN-PPM dapat berupa :
Bantuan Dana
Narasumber
Logistik & Akomodasi
Media Partner
Sarana Prasarana
Kerjasama Lain yang Tidak Mengikat
3. Kerjasama kemitraan dalam kegiatan KKN-PPM diwujudkan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku di UGM 4. Dukungan tersebut dialokasikan secara maksimal dalam pelaksanaan kegiatan KKN-PPM sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Kolaborasi Bersama Kami
“Opimistic and pessimistic people both contributes to society. Optimistic people create airplanes, while pessimistic ones make parachutes
G. B. Stern 29
Apabila Anda memiliki pertanyaan silakan hubungi kontak di bawah ini : 082176404245 (Deswita Ayu Wandira)
TERIMA KASIH
Find Us : @setulussailus setulussailus@gmail.com 082176404245 (Deswita)
SETULUS SAILUS daripulokepulo Journal