MENU KITA 3 | SANG REVOLUSIONER “the Joko way”
T 6|
idak terduga sebelumnya, seorang Jokowi si anak kampong yang menurutnya berwajah “ndeso” akan menjadi orang terdepan diantara 220 juta rakyat Indonesia. Ia telah resmi dilantik 20 Oktober 2014 belum lama ini, didampingi wakilnya Jusuf Kalla.
MERESAPI ISI PIDATO PERTAMA, PRESIDEN KE-7 REPUBLIK INDONESIA Ir. JOKO WIDODO
... .“Sebagai nahkoda yang dipercaya oleh rakyat, saya mengajak semua warga bangsa untuk naik ke atas kapal Republik Indonesia dan berlayar bersama menuju Indonesia Raya. Kita akan kembangkan layar yang kuat. Kita akan hadapi semua badai dan gelombang samudera dengan kekuatan kita sendiri. Saya akan berdiri di bawah kehendak rakyat dan Konstitusi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa merestui upaya kita bersama.”
10| PENGIKUT KRISTUS BERPOLITIK, I. J.
KASIMO, PAHLAWAN NASIONAL NKRI, “SI BAPAK TEBU RAKYAT”
B
agi banyak orang, dunia politik harus dijauhi, dan sebisa mungkin jangan terlibat di dalamnya. Sebab menurut mereka, dunia politik itu kotor. Bahkan dalam lagunya yang berjudul ‘Asik ga asik’ Iwan Fals menyebut dunia politik sebagai dunia hura-hura para binatang,....
12| DIGEST BOOK
MENILIK JALAN TUHAN DALAM NOVEL “PERFECT MESS”,KEPUTUSAN BERDURI, MENJADI INDAH DALAM TANGANNYA
14| SIMON KOPICEDA 16 | “KASIH: FUNDASI DALAM MENULIS
P S 21 | BARANG BEKAS DITANGAN MIKAEL JORDAN D 22 | SAYA, KAMU, KITA : DUTA NARKOBA eneliti Hak Azasi Manusia cum jurnalis ‘The Jakarta Post’, Andreas Harsono mengibaratkan buah karya tulisan serupa membangun rumah
18 | “ADA APA DENGAN GAYA BAHASA POLITIK JOKOWI”
ecara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.
ia berkulit hitam, lahir di daerah kumuh Brooklyn, New York, dan melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin yang penuh diskriminasi. Suatu hari ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya, “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?” Ia menjawab, “Mungkin 1 Dollar.” ...
23 | MELEBURLAH DALAM KARYA DENGAN “MENU KITA” kali ini, kita menjadi lebih mudah untuk menyimak dan membaliknya ke halaman-halaman berikutnya. Jangan lewatkan petikan-petikan reflektif dari teman-teman muda yang telah menyumbangkan tulisannya untuk sama-sama kita renungkan dalam memaknai dan menghadapi peristiwa-peristiwa penting di sekitar kita. Salam dari kami, Selamat membaca, selamat berbagi...
4
|| www.lilinmagazine.com
S
eorang kreatif tentu tidak cukup memikirkan dan melakukan satu cara untuk mencapai tujuannya. Demikian pula prinsip-prinsip hidup yang dilakoninya setiap hari selalu mendukung pengembangan pribadi yang lebih kokoh
Pemimpin Umum : Shemy Saragih Sekretaris Redaksi : Nony Sinaga, SS Lestari Samosir, S.Pd. Penelitian dan Pengembangan Zakharia Ginting, SS
dalam menyikapi situasi hingga mampu berdiri dan menguasai diri dari tantangan yang selalu menyodorkan diri. Nah berikut ini main map dari pola pikir kreatif ala jenius, semoga Anda dapat mengadopsi trik dan tipsnya sebaik mungkin.
Redaksi : Michael Naibaho, A.Md | Roy Hutasoit, SS | Azis Matondang, SS | Kontributor : Kristinaa Tarigan, S.Isip. | Ediatur Pane, S.Si.|v Theresia Sipanggkar, SPd. | Lia Simangunsong | Denata Rajagukguk | Elhine Lumbantobing | Website : www.lilinmagazine.com Redaksi : lilinmagazine@gmail.com Diterbitkan oleh : Lilin Institute Medan 2014 Sumatera Utara, Indonesia
2
SANG FIGUR REVOLUSIONER “the Joko way”
T
pencalonan Jokowi masih juga belum jelas, sementara pada kandidat lainnya telah mempromosikan diri di sudut-sudut jalan dan seluruh kotak-kotak televisi, dengan hingar binger iklan dan kampanye terselubung.
idak terduga sebelumnya, seroang Jokowi si anak kampong yang menurutnya berwajah “ndeso” akan menjadi orang terdepan diantara 220 juta rakyat Indonesia. Ia telah resmi dilantik 20 Oktober 2014 belum lama ini, didampingi wakilnya Jusuf Kalla.
Jokowi tetap saja santai dalam masa jabatannya sebagai Gubernur DKI waktu itudengan menjalankan tugasnya seperti biasanya.Sekilas, Ia seolah tanpa niat dan visi untuk menjadi Presiden, tidak ada komentar menyahuti yang lainnya. Bahkan relawan dan massa merasa was-was bilamana nanti ia tidak jadi dicalonkan menjadi Presiden. Namun entah kenapa dukungan terus melesat, bahkan melebihi perkiraan dan hal seperti ini belum pernah terjadi di Indonesia.Jutaan pendukung dari generasi muda memanfaatkan semua peluang yang ada. Dari jejaring sosial twitter, facebook, web, youtube, dan termasuk dengan menciptakan game animasi yang menumbuhkan ketertarikan dan kekaguman bagi sosok Jokowi.
Wajah tampan ternyata bukan segalagalanya.Kekayaan dan kepintaran meloby dan munuver juga bukanlah jaminan. Lalu apa yang menjadi “rahasia” seorang sederhana yang selalu tampil sederhana itu? Ada baiknya kita menemukan karakter unggul dari Jokowi, yang mampu menarik dan menampung suara hati dan amanah rakyat, di tengah persaingan yang penuh ambisi dan kompetisi ini. Untuk pertama kalinya seorang Jokowi mencalonkan dirinya Presiden, setelah dukungan relawan dari Papua hingga Aceh mendeklarasikan harapannya demi Indonesia baru. Namun sampai pemilihan Legislatif berlangsung, keputusan terhadap
3
Dalam persaingan sengit, Jokowi pun tampil legowo saja, dengan gaya optimis tanpa tanda-tanda kekhawatiran. Padahal, hasil hitung cepat waktu itu menjadi polemik yang meresahkan warga.Pasangan Jokowi-JK telah mendeklrasikan kemenangannya setelah mendapat rekapitulasi Quick Qount, sementara itu rivalnya juga Prabowo-Hatta turut mengadakan konferensi pers yang mengatakan kemenangannya berdasarkan hasil quick qount yang mereka anggap terpercaya. Polemik ini pun terus mencuat hingga menjadi gugatan ke Mahkamah Konstitusi.Namun menariknya, sekali lagi, Jokowi tak menunjukkan pesimisme. Ia tetap bertindak wajar-wajar saja. Kala itu para relawan dan tim suksesnya sudah “gerah” dengan rivalnya yang tidak menerima kekalahan dan terkesan mencari-cari kesalahan. Entah apa yang dipikirkan Jokowi saat itu, “kita tunggu saja keputusan MK” tuturnya singkat. Lalu, MK akhirnya menolak gugatan karena tidak dipenuhi dengan bukti-bukti yang cukup. Pendukung bersorak ria, namun kembali tekanan menghadang detik-detik menuju kursi RI satu itu. Dalam masa penentuan kualisi, rivalnya berhasil menggandeng lebih banyak partai sehingga terkesan, bahwa DPR dan MPR berasal dari pihak rivalnya.Bahkan ada isu untuk menggulingkan Jokowi-JK pada masa pelantikannya.Isu ini beredar dan meningkatkan suhu politik yang kian memanas. Lagi-lagi, Jokowi tampak biasa saja. Dengan gaya khas tenang namun tegas ia menatap
ke depan, mempersiapkan dirinya, nanti menunggu tanggal mainnya. Bahkan beberapa hari sebelum pelantikannya, ia tampak mengunjungi rivalnya Prabowo. Sontak kejadian tersebut kembali menggundang kekaguman pada kualitas Jokowi. Luar biasa, ia memperlakukan rivalnya itu dengan begitu baik hingga ahkirnya Prabowo bersedia hadir pada pelantikannya di gedung MPR, Senayan Jakarta. Sungguh mental pemimpin yang satu itu sangat berbeda dengan tokoh-tokoh publik yang sebelumnya tampil hadapan saentero Indonesia. Optimis dan siap bekerja dan bekerja. Akhirnya nama kabinetnya pun diresmikan sebagai Kabit Kerja 2014-2019 dengan formasi 34 menteri. Sekali ia telah merevolusi tradisi-tradisi menteri sebelumnya, dalam kabinet ini ia mewajibkan para praktisi politik mengundurkan diri dari jabatan partai sehingga bisa focus untuk bekerja keras mewujudkan visi mulianya. Sederhana namun terbukti nyata, bukan retorika atau teori belaka,
4
ia benar benar menjadikannya sebagai tindakan kerja di lapangan yang sesungguhnya. Jokowi telah menunjukkan revolusi mental dari jajarannya, saatnya kita para intelek muda, menyerap semua teladan revolusionernya hingga kita pun bisa turut berpartisipasi dalam mendukung tindak juangnya mewujudkan “mental mandiri yang berbudaya dan bermartabat. Perlu sama-sama kita sadari, Jokowi bukanlah seorang sosok yang mengumbar agama dalam pembicaraan publiknya, namun karakternya sungguh menunjukkan kesejatian seorang penganut agama yang sungguh dekat dengan penciptanya. Ini pun menjadi cerminan bagi kita yang merasa ajara agama atau bahkan menyebut tingkat keTuhanan kita lebih benar atau tepat, saatnya kita buktikan, bahwa Tuhan mau kita semua sejahtera, Tuhan mau semua kita maksimal menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk sama-sama memperbaiki tatanan kehidupan bersama di hadapan Tuhan Allah Semesta. Semoga.! || www.lilinmagazine.com
MERESAPI ISI PIDATO PERTAMA, PRESIDEN KE-7 REPUBLIK INDONESIA Ir. JOKO WIDODO
P
residen Joko Widodo yang akrap
disapa Jokowi akhirnya resmi dilantik, 20 Oktober 2014, di Ruang Sidang Paripurna I, Gedung MPR RI, Senyan Jakarta. Hari itu menjadi hari penuh syukur dan menjadi sejarah baru bagi 220-an juta rakyat Indonesia, seorang sosok bersahaja pilihan rakyat, dilantik dengan cukup mengharukan. Meski sebelumnya sempat diisukan akan ada penjegalan proses pelantikan oleh pihak “oposisi”, gaya santai dan percaya diri jokowi tampak biasa-biasa saja hingga benar-benar tampil di hadapan MPR ketika mengangkat Sumpah Jabatan pelantikannya dengan wakil Presiden Drs. Jusuf Kalla. Hal yang sungguh menarik untuk dicermati, betapa Jokowi telah membuktikan ketulusan dan kesungguhannya menyikapi setiap elemen bangsa, mampu
6
menyatukan kelompok-kelompok. Kehadiran “rival”nya dalam pemilihan lalu yang sempat menunjukkan tanda-tanda panas, ternyata mereda dengan kehadiran Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, pada pelantikan berbahagia itu. Tidak hanya itu, kualisi Merah Putih yang dari semula menunjukkan kekuatannya untuk mengimbangi pemerintahan, tampaknya “melembutkan hati” dengan menyerukan semua kualisinya menyaksikan dan mendukung pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Mengawali masa jabatanya, Presiden Jokowi, di hadapan seluruh warga Indonesia dan puluhan pemimpin negara asing menyaksikan dan menyimak Pidato Perdana, Presiden NKRI, 2014-2019. Ada baiknya kita simak kembali, petikan pidatonya.
|| www.lilinmagazine.com
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Damai Sejahtera untuk kita semua, Om Swastiastu, Namo Buddhaya Yang saya hormati, para Pimpinan dan seluruh anggota MPR, Yang saya hormati, Wakil Presiden Republik Indonesia, Yang saya hormati, Bapak Prof Dr. BJ Habibie, Presiden Republik Indonesia ke 3, Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia ke-5, Bapak Try Sutrisno, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Hamzah Haz, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9, Yang saya hormati, Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Prof Dr Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-11, Yang saya hormati, para pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara, Yang saya hormati dan saya muliakan, kepala negara dan pemerintahan serta utusan khusus dari negara-negara sahabat, Para tamu, undangan yang saya hormati, Saudara-saudara sebangsa, setanah air, Hadirin yang saya muliakan, Baru saja kami mengucapkan sumpah, sumpah itu memiliki makna spritual yang dalam, yang menegaskan komitmen untuk bekerja keras mencapai kehendak kita bersama sebagai bangsa yang besar. Kini saatnya, kita menyatukan hati dan tangan. Kini saatnya, bersama-sama melanjutkan ujian sejarah berikutnya yang maha berat, yakni mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Saya yakin tugas sejarah yang berat itu akan bisa kita pikul bersama dengan persatuan, gotong royong dan kerja keras. Persatuan dan gotong royong adalah syarat bagi kita untuk menjadi bangsa besar. Kita tidak akan pernah besar jika terjebak dalam keterbelahan dan keterpecahan. Dan, kita tidak pernah betul-betul merdeka tanpa kerja keras. Pemerintahan yang saya pimpin akan bekerja untuk memastikan setiap rakyat di seluruh pelosok tanah air, merasakan kehadiran pelayanan pemerintahan. Saya juga mengajak seluruh lembaga Negara untuk bekerja dengan semangat yang sama dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Saya yakin, Negara ini akan semakin kuat dan berwibawa jika semua lembaga negara bekerja memanggul mandat yang telah diberikan oleh Konstitusi. Kepada para nelayan, buruh, petani, pedagang bakso, pedagang asongan, sopir, akademisi, guru, TNI, POLRI, pengusaha dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu membahu, bergotong rotong. Inilah, momen sejarah bagi kita semua untuk bergerak bersama untuk bekerja‌bekerja‌ dan bekerja
7
|| www.lilinmagazine.com
Hadirin yang Mulia, Kita juga ingin hadir di antara bangsa-bangsa dengan kehormatan, dengan martabat, dengan harga diri. Kita ingin menjadi bangsa yang bisa menyusun peradabannya sendiri. Bangsa besar yang kreatif yang bisa ikut menyumbangkan keluhuran bagi peradaban global. Kita harus bekerja dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk. Kini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga Jalesveva Jayamahe, di Laut justru kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang kita di masa lalu, bisa kembali membahana. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Kerja besar membangun bangsa tidak mungkin dilakukan sendiri oleh Presiden, Wakil Presiden ataupun jajaran Pemerintahan yang saya pimpin, tetapi membutuhkan topangan kekuatan kolektif yang merupakan kesatuan seluruh bangsa. Lima tahun ke depan menjadi momentum pertaruhan kita sebagai bangsa merdeka. Oleh sebab itu, kerja, kerja, dan kerja adalah yang utama. Saya yakin, dengan kerja keras dan gotong royong, kita akan akan mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Yang Mulia kepala negara dan pemerintahan serta utusan khusus dari negara-negara sahabat. Saya ingin menegaskan, di bawah pemerintahan saya, Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sebagai negara kepulauan, dan sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, akan terus menjalankan politik luar negeri bebas-aktif, yang diabdikan untuk kepentingan nasional, dan ikut serta dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pada kesempatan yang bersejarah ini, perkenankan saya, atas nama pribadi, atas nama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan atas nama bangsa Indonesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan Bapak Prof. Dr. Boediono yang telah memimpin penyelenggaraan pemerintahan selama lima tahun terakhir. Hadirian yang saya muliakan,
8
|| www.lilinmagazine.com
Mengakhiri pidato ini, saya mengajak saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk mengingat satu hal yang pernah disampaikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai, kita harus memiliki jiwa cakrawarti samudera; jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung.
“Sebagai nahkoda yang dipercaya oleh rakyat, saya mengajak semua warga bangsa untuk naik ke atas kapal Republik Indonesia dan berlayar bersama menuju Indonesia Raya. Kita akan kembangkan layar yang kuat. Kita akan hadapi semua badai dan gelombang samudera dengan kekuatan kita sendiri. Saya akan berdiri di bawah kehendak rakyat dan Konstitusi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa merestui upaya kita bersama.� Merdeka !!!, Merdeka !!! Merdeka !!! Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Tuhan memberkati, Om Shanti Shanti Shanti Om, Namo Buddhaya
9
PENGIKUT KRISTUS BERPOLITIK, I. J. KASIMO, PAHLAWAN NASIONAL NKRI, “SI BAPAK TEBU RAKYAT” Oleh Mikael Naibaho *
B
agi banyak orang, dunia politik harus dijauhi dan sebisa mungkin jangan terlibat di dalamnya. Sebab menurut mereka, dunia politik itu kotor. Bahkan dalam sebuah lagu gubahan Iwan Fals, “Asik gak Asik”, disebutkan bahwa politik itu sebagai dunia hura-hura para binatang”. Nah tentunya konteks dan persfektif saat itu mempengaruhi maksud penggubah lagu. Berbeda dengan ihwal umum, sosok yang satu ini meyakini, bahwa politik adalah pengabdian yang dilakoninya selama hidupnya. Bahkan pemilik harian kompas, Jacob Oetama menyebutnya salah satu tokoh yang menjunjung tinggi motto salus populi supremalex, yang berarti kepentingan rakyat adalah hukum tertinggi. Sebuah adgium klasik yang menjadi cerminan etika berpolitik secara ideal. Politik Bermartabat Tak bisa dipungkiri bahwa dalam politik ditemui banyak intrik dan strategi untuk mencapai kepentingan. Namun bukan berarti ber-politik tak bisa berjalan dalam kebenaran. Sesungguhnya, yang membuat seorang politisi terjerumus dalam kubangan ‘permainan’ kotor hanyalah kepentingan pribadi atau golongan yang cenderung mengarah pada uang dan kekuasaan. Bila alasan mendasar ma-suk dalam dunia politik didorong oleh keinginan kuat untuk mengabdi, maka bukan mustahil, nama kita akan semerbak mewangi. Bukankah dengan dikenang sebagai seorang yang memberi inspirasi, merupakan sumber berkat bagi orang lain?
10
Sosok kesatria yang terlupakan ini memberi bukti bahwa politisi bukan melulu akrab dengan intrik, sengkuni, maupun korupsi. Politisi juga bisa menjadi sumber inpirasi. Tak tanggung-tanggung, buku biografinya pun diberi judul Politik Bermartabat. Dialah Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono. Atau yang lebih dikenal dengan nama singkat : I. J. Kasimo. Politisi ini salah seorang pendiri Partai Katolik Republik Indonesia. Selain itu, ia juga pernah menjabat menteri Muda Kemakmuran dalam Kabinet Amir Sjarifuddin pada tahun 1947-1949, Menteri Persediaan Makanan Rakyat dalam Kabinet Hatta I dan Hatta II, dan dalam kabinet peralihan atau Kabinet Soe- santo Tirtoprodjo ia juga menjabat sebagai menteri. Perjalanan hidupnya penuh perjuangan. Pada tahun 1931 Kasimo diangkat menjadi anggota Volskraad. Dalam dewan ini ia menyampaikan pidato “bahwa bangsa Indonesia berhak untuk memerintah diri sendiri, lepas dari kekuasaan Belanda. Dalam rangka itu pula ia mendukung Petisi Sutarjo (tahun 1936) dan Aksi Indonesia Berparlemen yang dicetuskan GAPI (tahun 1939). Dari Desember 1945 sampai 1960 ia memimpin Partai Katolik Republik Indonesia (PKRI). Pada waktu Belanda me lancarkan Agresi Militer kedua, Kasimo
|| www.lilinmagazine.com
ikut bergerilya. Ia ba-nyak berkomunikasi de ngan Pemerintah Darurat RI (PDRI) di Sumatera, menyampaikan perkembangan perjuangan di Jawa. Ia juga menjalin kerjasama dengan Markas Besar Komando Djawa (MBKD). Dalam rangka perjuangan pembebasan Irian Barat, Kasimo mengirim surat terbuka kepada Partai Katolik Belanda yang sangat berpengaruh dalam Parlemen Belanda. Surat terbuka itu berhasil mengubah sikap partai tersebut, sehingga Parlemen Belanda menyetujui usul Elsworth Bunker mengenai penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Belanda tentang status Irian Barat. Kesatria Yang Terlupakan Mungkin bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, namanya masih asing dan tidak terlalu dikenal. Ia anak seorang prajurit keraton Yogyakarta yang menjadi Katolik di bawah asuhan Pater van Lith, SJ. IJ. Kasimo muda banyak mengabdikan diri dan karyanya di bidang pendidikan. Selain pendidikan, pernah juga bekerja sebagai mandor perkebunan karet . Namun karena keberaniannya membela buruh-buruh yang ditindas, IJ. Kasimo akhirnya dipindah kembali menjadi guru pertanian.
Spirit Politik dari Ajaran Sosial Gereja Kedalamannya akan penghayatan iman Katolik dalam hidup nyata di masyarakat dan bangsanya sangat dipengaruhi oleh pemahaman IJ. Kasimo tentang Ajaran Sosial Gereja. Inspirasi dari ASG yang menekankan kemerdekaan, persamaan hak dan persatuan bangsa mendorong IJ. Kasimo untuk mulai aktif di berbagai organisasi pergerakan dan politik. Peranan I.J. Kasimo dalam perjuangan kebangsaan dimulai dari kegigihannya membela dan memperjuangkan hakhak kemerdekaan di dalam Volksraad (Dewan Rakyat) dari tahun 1931-1943. Pidato terkenalnya di Volksraad adalah ketika dia menyerukan kemerdekaan untuk bangsa Indonesia dalam sidang Volksraad 19 Juli 1932. “Tuan Ketua! Dengan ini saya menyatakan bahwa suku-suku bangsa Indonesia yang berada dibawah kekuasaan Negeri Belanda, menurut kodratnya mempunyai hak serta kewajiban untuk membina eksistensinya sendiri sebagai bangsa, dan karenanya berhak memperjuangkan pengaturan negara sendiri sebagai sarana untuk mencapai kesejahteraan bangsa sesuai dengan kebutuhan nasional, yaitu sesempurna mungkin Ini
11
berarti bahwaNegeri Belanda sebagai negara berbudaya terpanggil untu ikut mengembangkan seluruh rakyat, dan khususnya sebagai negara penjajah, mempunyai kewajiban untuk membimbing dan merampungkan pendidikan rakyat, sehingga dengan demikian dapat dicapai kesejahteraan rakyat Indonesia, untuk kemudian dapat diberikan hak untuk mengatur dan akhirnya memerintah sendiri.” IJ. Kasimo adalah potret bagaimana iman bersuara dan mungkin merupakan sebuah “sketsa” Gereja yang bersuara. Dia adalah potret bagaimana iman itu menggema dalam hidup dan memberanikan diri berpijak pada “yang benar”. Bapak Tebu Rakyat Di luar bidang politik, Kasimo mempunyai perhatian yang besar terhadap masalah pertanian. Pada tahun 1948 ia menyusun rencana yang dikenal sebagai ;”Kasimo Plan”. Tujuannya ialah meningkatnya produksi pangan dengan cara melakukan intensifikasi dan eksentifikasi pertanian. Pada waktu memegang jabatan sebagai Kepala Jawatan Pertanian Pusat tahun 1951-1954, ia mengeluarkan peraturan mengenai pertanian tebu. Intinya ialah tebu ditanam || www.lilinmagazine.com
Hari Pahlawan 2011. Atas jasa dan perjuangannya terhadap bangsa dan negara, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 113/TK/2011 tanggal 7 November 2011 Komentar Tokoh Nasional Indonesia
oleh rakyat dan dijual kepada pabrik gula berdasarkan kontrak. Pada masa-masa sebelumnya, tanah rakyat disewa oleh pabrik gula dan rakyat disuruh menanaminya dengan menerima upah. Peraturan ini cukup menguntungkan rakyat dan karena itu Kasimo digelari Bapak Tebu Rakyat. Penghargaan Nasional dan Internasional
12
Karena perjuangannya, Kasimo mendapat anugerah Bintang Ordo Gregorius Agung dari Paus Yohanes Paulus II dan diangkat menjadi Kesatria Komandator Golongan Sipil dari Ordo Gregorius Agung. Sedangkan Upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional dilakukan di Istana Negara oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa 8 November 2011 ini sebagai rangkaian dari perayaan
Bagi saya, itu pelajaran yang tidak akan terlupakan. Beliau sama sekali tidak pernah melihat masalah dari sudut kepentingan golongan Katolik semata atau sektarian. Senantiasa nilai-nilai universal yang kita perjuangkan, demokrasi, hak asasi manusia, the rule of law, dan sebagainya, termasuk tentu saja pluralisme.� - Adnan Buyung Nasution “Selain seorang politikus dan pejabat yang tekun menjalankan tugas, ia pun seorang pejuang kemerdekaan. [Ia] tidak segan memberi pengorbanan, ikut bergerilya membela kemerdekaan Tanah Air. Dengan uraian singkat di atas, jelaslah tidak sedikit jasanya Saudara Kasimo untuk kepentingan bangsa dan negara.� - Mohammad Hatta, proklamator Kemerdekaan RI * Penulis adalah pemerhati kebijakan publik tinggal di Kalimantan
DIGEST BOOK
MENILIK JALAN TUHAN DALAM NOVEL “PERFECT MESS�,KEPUTUSAN BERDURI, MENJADI INDAH DALAM TANGANNYA Oleh Elhine Lumbantobing
N
13
ovel ini berisikan tentang dua orang wanita yang sama-sama dilema akan kehadiran seorang anak dalam hidupnya. Karenina Sukmadi, gadis SMA yang masih muda dan hidupnya penuh dengan kebebasan harus menanggung malu atas perbuatan terlarang yang dilakukannya pada waktu menghadiri pesta temannya malam itu. Ia tidak menyangka bahwa pria yang sudah menodainya tidak ingin bertanggung jawab atas calon bayi yang telah dikandung Karenina, malah menyuruh gadis itu untuk mengaborsi bayi tersebut agar masa depan keduanya tetap aman. Sedangkan seorang wanita muda, Sabina Dinata, yang selalu menginginkan seorang anak di dalam kehidupannya ternyata dulu juga pernah terlibat dengan aborsi. Disatu sisi, ia mengharapkan seorang anak di dalam kehidupannya tetapi disisi lain ia merasa tidak layak karena perasaan bersalah yang telah dilakukannya dimasa lalu selalu mengintimidasi dirinya atas pembunuhan bayi yang diberi nama Naomi tersebut. Karena masa lalu itu, Sabina dipindahkan keluarganya menuju negeri Kangguru, Australia. Disitulah, Sabina dipertemukan Tuhan oleh jodohnya, Gerry, salah satu senior sewaktu ia bersekolah dulu. Sabina tidak menyangka bahwa Gerry adalah pria yang benar-benar mau menerima dirinya apa adanya dan tetap mengasihinya. Namun disuatu waktu Gerry yang dianggap tidak memiliki kendala apa-apa, justru ia adalah penyebab dari semua masalah itu, masalah yang membuat mereka tidak memiliki anak. Bagaimana akhirnya? Akankah aborsi itu tetap dilakukan oleh Karenina? Akankah Sabina memiliki seorang anak di dalam kehidupannya? Akankah seorang anak mampu mengubah kehidupan mereka berdua?
Nah, intisari yang bisa kita ambil dari novel Perfect Mess ini adalah kita bisa mengambil pelajaran yang berharga di dalam setiap tokoh sebagaimana karakter Karenina, gadis remaja yang masih berstatus SMA harus menjalani kehamilan yang tidak diinginkannya dan ia harus berhadapan dengan kata aborsi yang semakin membuat dirinya kalut dan bingung. Atau dengan Sabina Dinata yang masih berkubang di dalam masa lalunya dan kerinduannya untuk memiliki seorang anak serta Gerry yang dianggap baik-baik saja justru dialah penyebab dari semua ini. Masalah memang menghadang kehidupan mereka bertiga, tapi satu yang pasti setiap masalah memiliki solusi karena terkadang sesuatu yang baik seringkali di awalnya sangat menyakitkan. Pada akhirnya Karenina memutuskan untuk tidak mengaborsi cabang bayi yang akan dilahirkannya nanti. Ia seperti mendapat sebuah jawaban dari Tuhan bahwa anaknya yang akan lahir nanti akan ia berikan kepada keluarga yang tidak mempunyai anak tersebut, kepada seorang wanita muda yang pernah melakukan aborsi dalam masa lalunya, Sabina Dinata dan Gerry, suaminya. Sabina Dinata tidak menyangka bahwa ia akan segera menimang seorang anak dari gadis remaja seperti Karenina, anak yang selama ini dirindukannya meskipun ia tahu bahwa anak itu tidak akan pernah lahir dari rahimnya. Keluarga besar dari Karenina dan Sabina Dinata juga sudah sepakat untuk mengadopsi bayi dari Karenina tersebut. Seperti kata-kata bijak, hidup harus berjalan, begitulah hidup yang harus dilanjutkan oleh Karenina. Ia memutuskan untuk ikut tes masuk UCLA dan belajar sungguhsungguh agar dapat lolos ke Universitas impiannya tersebut. Sedangkan Sabina Dinata, ia melanjutkan hidupnya sebagai seorang ibu
bersama bayi yang telah hadir dalam keluarganya, bayi yang diberi nama Anya, begitu cantik dan peaceful. Meskipun suatu saat nanti Karenina merasa rindu pada Anya, bayi yang dilahirkannya, tapi satu hal yang harus dipegang olehnya dan Sabina Dinata adalah bahwa Karenina tidak boleh lagi meminta kembali anaknya tersebut karena Sabina Dinata dan Gerry sudah mengadopsinya secara sah. Meskipun sedih, tapi Karenina bahagia bahwa Anya sudah berada di dalam keluarga yang akan terus merawatnya dengan kasih sayang dan tulus dalam menjaganya. Terkadang di dalam sebuah permasalahan juga dibutuhkan suatu pengorbanan yang sangat besar untuk menanti hasil yang baik. Seperti pelangi yang mucul di langit sehabis hujan, begitulah
berkat yang akan kita nanti ketika kita mampu melewati setiap tantangan di dalam kehidupan kita. Tetap percaya, dalam Tuhan segala sesuatu menjadi indah pada waktunya. Judul Buku : Perfect Mess Pengarang : Rina Suryakusuma Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tahun : Cetakan ke-1 tahun 2014 Jumlah Halaman : 240 halaman Panjang Buku : 20 cm
I am a flower quickly fading, here today and gone tomorrow, a wave tossed in the ocean, a vapor in the wind. Still You hear me when I’m calling, Lord, You catch me when I’m falling. And You’ve told me who I am, Saya bagai bunga yang cepat memudar, mekar hari ini dan besoknya berlalu, bagai gelombang ombak menderu di lautan, seperti uap di udara, masih saja, Engkau mendengar, ketika aku memanggil. Tuhan, Engkau menangkapku ketika terjatuh, Dan engkau tetap mengatakan siapakah aku Aku milikMu Dikutip dari lagu“Who am I” by Casting Cworn
|| www.lilinmagazine.com
14
SIMON PANGIHUTAN SIMORANGKIR
DUTA SUMATERA UTARA MENUJU “INDONESIAN YOUTH CONFERENCE”
S 15
imon, nama yang akrab kita kenal dalam kitab perjanjian baru, seperti Simon Petrus dan Simon dari Kirene, tapi yang satu ini beda. Ini adalah Simon dari Batak, lengkapnya bermarga Simorangkir. Pria muda ini cukup aktif dalam membangun komunitas penggerak sosial. Dengan itu pula ia selalu mencari peluang untuk bisa menimba ilmu dalam membangun karakter dan pengetahuan dalam organisasi dan kepemimpinan. Banyak sudah prestasi dan pengalaman yang sudah dimilikinya terutama ketika kuliah di Universitas Sumatera Utara, Jurusan Sastra Cina. Simon juga terdaftar sebagai anggota aktif pada organisasi kepemimpinan IMPERATIF (Ikatan Mahasiswa Pemimpin Rasional dan Kreatif ), bahkan turut menjadi badan pengurus meski dalam keskesibukannya di pelayanan sosial lainnya.
merasa prihatin, di saat ini banyak kesempatan yang terlewatkan untuk mengajarkan anakanak tentang arti pentingnya kesatuan dalam perbedaan yang menjadi ciri khas indonesia. Anak-anak di sekolah formal atau non formal, kerap kali lebih cenderung mengenalkan atau mengajarkan budaya asing. Oleh sebab itu Simon merasa perlu meningkatkan upaya-upaya menjaga generasi bangsa dari kencenderungan budaya dan ideologi bangsa asing yang tidak selalu relevan dalam masyarakat Indonesia. Mengenai metodenya, Simon dengan beberapa relawan lainnya akan menggunakan cara sederhana agar mudah dicerna anak-anak. Semisal dengan bercerita atau story telling, permainan dan menggambar serta menyanyi.
Simon juga menam“KOPECIDA” DAN INDONESIAN bahwa para Duta YOUTH CONFERENCE Indonesia Youth ference mendaSemakin hari, jiwa sosialnya pun semakin peka bimbingan skill dan tumbuh matang. Banyak hal mauuon to- m e n s u k s e s koh telah memberinya pengalaman dan in- projek tersespirasi untuk berbuat banyak bagi orang lain. hingga menDemi mewujudkan kecintaanya pada aktifi- sasaran dan tas sosial, baru-baru ini Simon membangun se- juannya. buah komunitas yang dinamai KOPECIDA yakni Komunitas Pemuda Cinta Damai Anak Indonesia. Menurut Simon, komunitas ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan keragaman dan toleransi beragama terutama bagi anak-anak usia dini. Sebelumnya projek sosial ini dibentuk sebagai salah satu syarat dalam seleksi Indonesian Youth Conference yang akan dilaksanakan 4-9 November ini. Dari 700 pelamar, Simon termasuk satu-satunya dari Sumut untuk bergabung bersama 67 peserta lainnya pada forum pemimpin muda setanah air itu. Komunitas ini beraksi dengan mengajarkan kecintaan membaca bagi anak-anak sejak usia dini, tentu dengan bacaan-bacaan pilihan yang menekankan kebersamaan tanpa pandang ras, agama ataupun status sosial. Simon
|| www.lilinmagazine.com
bahakan, dalam Conpatkan untuk k a n b u t capai t u -
K a s i h : Fondasi Dalam Membangun Tulisan
JURTUL
oleh Ananta Bangun *
P
eneliti Hak Azasi Manusia cum jurnalis ‘The Jakarta Post’, Andreas Harsono mengibaratkan buah karya tulisan serupa membangun rumah. Dalam bukunya ‘A9ama Saya adalah Jurnalisme’, ia menyebut tantangan dalam menulis buku tentu berseberangan upaya menulis sebuah artikel ringkas. Menulis buku, sebagaimana membangun gedung bertingkat, tentu membutuhkan banyak material pendukung alih-alih menulis satu artikel. Termasuk juga waktu dalam memadu gagasan-gagasan dengan rajut kata yang benar dan menarik. Akan tetapi, karya tulis artikel ringkas tidak bisa dikatakan suatu tindak yang remeh dibandingkan buku. Menurut Andreas, sebuah rumah kecil (memisalkan karya tulis pendek) bisa saja indah dan bernilai jika memiliki tatanan interior yang kuat di dalamnya. “Tulisan pendek seperti ‘Death of Sukardal’ karya Goenawan Mohammad bisa lebih bertenaga,” tulis Harsono. Saya sendiri lebih memilih ‘Sopir’ rajutan Goenawan Mohammad sebagai teladan tulisan ringkas yang sarat makna dan ilham itu. Terlepas dari apa hasil akhir petualangan kita dalam menu-
lis, petuah Andreas tentang membangun rumah itu sungguh mengena. Dan mengingatkan pada nasihat Yesus kepada para Rasul ketika mengajarkan kebijaksanaan melalui perumpamaan membangun rumah. Orang yang bijaksana digambarkan mendirikan rumahnya di atas batu, sedangkan orang yang bodoh mendirikannya di atas pasir atau tanah tanpa dasar (lih. Matius 7:24-27 dan Lukas 6:47-49). Lahirnya sebuah karya tulis adalah proses yang agung. Ia ada untuk disebar bagi sesama insan. Berbagi ilham atau pengetahuan tanpa mengurangi hikmat yang ada pada penulisnya. Seturut kata bijak dari bapak bangsa Amerika Serikat, Thomas Jefferson “Dia yang menerima ide ini dari saya menerima perintah, tanpa mengurangi apa yang saya miliki. Seperti seseorang yang menyalakan lilinnya dari lilin saya menerima cahaya tanpa menggelapkan saya”. Tentu ada energi istimewa setiap kali kita memulai, bertahan, memperbaiki dan mengakhiri sebuah karya tulis. Dengan demikian karya tulis juga sebuah penemuan. Sama seperti pengalaman Thomas Alva Edison kala menemukan bola lampu. Katakanlah Edison hanya gagal 1.000 kali sebelum benar-benar berhasil menemukan bola lampu yang
16
aman bagi publik. Mendengar kalimat ‘bangkit setelah gagal 1.000 kali’ masih membuat saya bergidik. Adalah ‘kasih’ yang menjadi energi tersebut. Adalah ‘kasih’ yang terus membakar semangat siapapun insan yang berkeinginan membuat perubahan lebih baik bagi sesamanya. Bagi sekitarnya. Ia adalah batu kokoh yang menjadi fondasi dari impian terbaik kita. Demikian juga pada gagasan yang kita tuang dalam tulisan. Maka, tanpa mengindahkan sebesar apa tulisan yang hendak kita rajut. Dengan ibarat gedung ataupun rumah kecil. Teguhlah pada ‘kasih’ yang menjadi fondasi dalam untaian aksara tersebut. Sehingga dari tulisan tersebut, insan pembaca dapat tergugah emosi, mendengar hujan, mengenang kembali hangatnya keluarga, memandang masa depan yang sama kagumnya dengan memandang langit biru. Semangat dalam tulisan ini, karenanya, tidak akan pernah padam setelah anda membacanya. Temukan gagasan dan bangunlah ia di atas ‘kasih’. * Penulis adalah trainer bidang kepenulisan dan teknologi informasi, tinggal di Medan. Untuk info lebih lanjut silahkan email ke anantabangun@gmail.com, atau melalui redaksi, lilinmagazine@gmail.com.
|| www.lilinmagazine.com
JANGAN KETINGGALAN, HUBUNGI SEGERAAA....
17
ada apa dengan bahasa politik jokowi-jk Oleh Zakharia Ginting, S.S. *
S
ecara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Salah satu sifat bahasa adalah bersifat dinamis yang berarti bahasa itu tidak lepas dari berbagai kemungkinan perubahan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Bahasa juga dikenal memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah fungsi fatik yang artinya bahasa berfungsi untuk menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan perasaan bersahabat atau solidaritas sosial. Fungsi yang lain dapat pula sebagai referensial, yaitu berfungsi untuk membicarakan objek atau peristiwa yang ada disekeliling penutur atau yang ada dalam budaya pada umumnya. Fungsi referensial ini yang melahirkan paham tradisional bahwa bahasa itu adalah alat untuk menyatakan pikiran, untuk menyatakan bagaimana si penutur tentang dunia di sekelilingnya. Beberapa keterangan diatas menunjukkan bahwa bahasa secara tidak langsung memiliki nyawa untuk membuat sebuah pandangan, menciptakan opini yang selanjutnya
memiliki kekuatan untuk berkembang sendiri maupun dikembangkan oleh orang-orang yang menggunakan bahasa sebagai jalan untuk meraih sesuatu tujuan. Kekuatan bahasa yang dimaksud diatas adalah ketika sebuah kata, ucapan, kalimat ataupun slogan-slogan yang memang sengaja dibuat untuk mempengaruhi pandangan orang atau kelompok orang dalam satu masyarakat dihembuskan untuk menciptakan sebuah paham atau pandangan yang diharapkan oleh si empunya kepentingan. Salah satu contoh yang paling nyata adalah penggunaan bahasa oleh elit-elit politik dalam rangka membentuk opini masyarakat dalam melihat dan menyikapi ketokohan seseorang yang sedang diproyeksikan untuk sebuah posisi. Seperti contoh, penggunaan bahasa dengan segala kekuatan dan roh bahasa itu sendiri oleh tim pemenangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden beberapa waktu lalu. Pemilihan kata yang digunakan sebagai slogan untuk menarik simpati masyarakat telah diproyeksikan oleh tim ini sebagai kekuatan baru dalam dunia politik. Program kerja, pandangan politik, harapan bahkan buaian kepada rakyat benar-benar dikemas dalam bahsa-bahasa yang sangat enak untuk dis-
18
|| www.lilinmagazine.com
antap oleh masyarakat. Lebih jauh lagi, tim pemenangan ini tidak serta merta secara sembarangan menciptakan slogan-slogan politik yang akhirnya dijadikan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai wajah kampanye mereka, tim ini bahkan melakukan riset-riset khusus untuk melihat dan mengklasifikasi kelas-kelas sosial masyarakat Indonesia. Hal itu dimaksudkan untuk memilih slogan yang cocok dan mudah diterima oleh masyarakat. Menyadari masyarakat Indonesia sebagian besar adalah masyarakat kelas ekonomi menengan ke bawah, maka slogan-slogan yang digunakan tim ini pun dikenal lebih rendah dan tidak memerlukan pemahaman mendalam untuk mencari pengertiannya. Hal ini sangat berbeda dengan slogan-slogan yang digunakan oleh pasangan Prabowo-Hatta sebagai senjata kampanye. Pasangan PrabowoHatta lebih memilih menggunakan bahasabahasa retorika yang memang indah dan enak didengar tetapi tidak begitu berterima di kalangan masyarakat menengah ke bawah Indonesia. Kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah sebuah contoh fenomena kemenangan bahasa sebagai sebuah kekuatan baru di ranah politik, dimana potensi dan kebesaran keto-
19
kohan keduanya dapat benar-benar merasuk ke dalam sendi-sendi masyarakat Indonesia yang akhirnya memberikan keyakinan bahwa keduanya akan mewakili rakyat. Berikut adalah beberapa slogan-slogan kemenangan Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla: Pemimpin Rakyat Lahir dari Rakyat. Slogan ini begitu kental memperlihatkan bahwa Joko Widodo dan Jusuf Kalla adalah rakyat, sama seperti kita dan rakyat yang lainnya. Efek yang ingin dimunculkan dari slogan ini adalah membentuk opini publik terhadap ketokohan keduanya sebagai tokoh yang lahir dari rakyat dan pasti memahami rakyat dan segala kebutuhannya dan akan tetap menjadi seperti rakyat. Efek yang lain adalah menciptakan euphoria yang baru bagi rakyat bahwa telah tiba saatnya seorang pemimpin rakyat akan lahir dari rakyat itu sendiri. Gaung ini benar-benar dimanfaatkan oleh seluruh tim pemenangan untuk memproyeksikan ketokohan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai sebuah wujud kemenangan rakyat atas kemenangan mereka.Sesuai dengan salah satu fungsi bahasa, slogan-slogan kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla benar-benar ditempatkan untuk menunjukkan bahwa kedu-
anya sanggup untuk bersatu dengan semua golongan masyarakat, hal ini sesuai dengan fungsi fatik sebuah bahasa yaitu berfungsi sebagai alat untuk menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan perasaan bersahabat atau solidaritas sosial. Slogan lain yang juga memiliki gaung sangat besar yang digunakan Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah: Jokowi-JK adalah Kita. Slogan ini digunakan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai senjata kampanye menjelang Pemilihan Presiden 2014 beberapa waktu lalu. Sama seperti slogan sebelumnya, slogan ini juga berbicara tentang rakyat yang diwakili dengan KITA sebagai kata ganti orang pertama jamak. Kita dalam slogan ini bermakna inklusif yang artinya mencakup si pembicara dan pendengar, dan juga dimungkinkan oleh keterikatan pihak lain. Penggunaan kata Kita untuk mewakili Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa keduanya adalah Kita, yaitu masyarakat dan rakyat itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa diantara masyarakat dan calon pemimpinnya tidak berada pada dua garis berbeda melainkan berdiri berdampingan tanpa ada kelas pembeda. Opini inilah yang akhirnya berhembus di masyarakat yang mengatakan bahwa Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah model pemimpin terbaik Indonesia saat ini. Dalam hal ini kita sekali lagi dapat melihat bahwa kekuatan poli-
20
tik sesungguhnya adalah terletak pada penggunaan bahasa yang dijadikan oleh seseorang dalam membentuk opini masyarakat yang selanjutnya digiring melalui program-program sebagai penarik minat. Pemilu Presiden 2014 yang lalu telah memperlihatkan kepada kita bahwa kemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf kalla adalah pengaruh besar kekuatan bahasa sebagai poros baru pilar demokrasi sebagai slogan kampanye yang dengan sebaik-baiknya telah digunakan oleh Tim Pemenangan keduanya, sekaligus membantahkan pengaruh kekuatan gaya bahasa retorika klasik a-la Aristoteles, setidaknya untuk Lima tahun kedepan. Dengan kata lain, kita dapat menakar relevansi penggunaan bahasa dan gaya bahasa Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nilai 52 Persen Indonesia adalah pembuktian terhadap kekuatan bahasa Indonesia itu sendiri. Kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah kemenangan Bahasa Indonesia. Akhir kata, saya mengatakan bahwa bangsa ini hanya akan dapat berdiri kokoh ketika kita semua menyadari kekuatan Bahasa Kita, Bahasa Indonesia sebagai sebuah tali pengikat kebangsaan yang tidak kalah penting dibanding semua pilar-pilar kebangsaan yang lain. Cintai dan Banggakanlah Bahasa Indonesia‌ * Penulis adalah pemerhati Bahasa Politik
|| www.lilinmagazine.com
SPIRIT MAJU
“BARANG BEKAS DI TANGAN “MIKAEL JORDAN”
D
ia berkulit hitam, lahir di daerah kumuh Brooklyn, New York, dan melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin yang penuh diskriminasi. Suatu hari ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya, “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?” Ia menjawab, “Mungkin 1 Dollar.”“Bisakah dijual seharga 2 Dollar? Jika berhasil, berarti engkau telah membantu ayah dan ibumu.” “Saya akan mencobanya,” Ia lalu membawa pakaian itu ke stasiun kereta bawah tanah danmenjual selama lebih dari enam jam. Akhirnya ia berhasil menjual 2 Dollar dan berlari pulang. Tak lama kemudian, ayahnya kembali menyerahkan sepotong pakaian bekas kepadanya, “Coba engkau jual seharga 20 Dollar.” “Bagaimana mungkin? Pakaian ini paling hanya 2 Dollar.” Ayahnya berkata, “Mengapa engkau tidak mencobanya dulu?” Akhirnya, ia mendapatkan ide, dengan meminta bantuan sepupunya untuk menggambarkan Donal Bebek yang lucu dan Mickey Mouse yang nakal pada pakaian itu, lalu ia menjualnya di sekolah anak orang kaya, dan laku 25 Dollar, Ayahnya kembali memberikan selembar pakaian bekas kepadanya, “Apakah engkau mampu menjualnya dengan harga 200 Dollar?”
kemudian pakaian tersebut terjual 1.500 Dollar. Malamnya. Ayahnya bertanya, “Anakku, dari pengalaman menjual tiga helai pakaian ini apa yang engkau pahami?” Ia menjawab, “Selama kita mau berpikir, pasti ada caranya.” Ayahnya menggelengkan kepala, “Engkau tidak salah! Tapi bukan itu maksudnya, ayah hanya ingin memberitahukanmu bahwa sehelai pakaian bekas yang bernilai satu dolar juga bisa ditingkatkan nilainya, apalagi kita sebagai manusia? Mungkin kita berkulit gelapdan miskin, tapi apa bedanya?” Sejak itu, ia belajar dengan lebih giat dan menjalani latihan lebihkeras, dua puluh tahun kemudian, namanya terkenal keseluruh dunia. Ia adalah Michael Jordan, sang legendaris pebasket NBA. Berikut adalah salah satu kutipannya yang terkenal, “I can accept failure, everyone fails at something. But I can’t accept not trying. (Saya dapat menerima kegagalan, setiap orang pernah gagal. Tapi, saya tak dapat menerima untuk tidak mencoba)“
Kali ini ia menerima tanpa keraguan sedikit pun Kebetulan aktris film populer“Charlie Angels,” Farrah Fawcett berada di New York. Sehabis konferensi pers, ia pun menerobos penjagaan pihak keamanan dan meminta Farrah Fawcett membubuhkan tandatangan di pakaian bekasnya. dan
21
+ PERSUASIF
Saya Kamu KITA, Duta Anti Narkoba !!!
K
Oleh Kristiana Tarigan, S.Isip. *
ejahatan narkoba zaman ini, makin menjadi-jadi saja. Popularitasnya pun mendunia, hingga mensejajarkannya dengan fenomena kriminal lainnya yang juga sedang populer seperti : terorisme dan korupsi. Ya, ketiga jenis kejahatan ini menjadi primadona penyebab keresahan masyarakat zaman ini. dan menjadi teror di tengah masyarakat. Kejahatan narkoba menyangkut peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Dalam peredaran gelap narkoba, yang berperan adalah produsen dan para distributornya (bandar dan pengedar. Sementara, di sisi lain ada pihak penyalahguna yang menjadi konsumennya. Jumlah penyalahguna narkoba di Indonesia saat ini sekitar 2,2% atau sekitar 4 juta orang. Nah, itu salah satu penyebab mengapa kejahatan narkoba bisa terus berkembang, karena ada kaitan antar supplay dan demand. Peredaran gelap narkoba (supplay) bisa terus tumbuh subur karena adanya permintaan (demand) dari para penyalahguna. Cara efektif memberantasnya adalah dengan menekan jumlah demand melalui rehabilitasi penyalahguna. Kejahatan narkoba adalah sebuah kejahatan yang sangat serius karena kejahatan narkoba adalah jaringan kejahatan lintas negara. Proses produksi dan distribusi gelap narkoba menyangkut sebuah jaringan pasar gelap lintas negara dan sangat terorgani-
sir. Sehingga pemberantasannya butuh strategi dan kerja sama dari semua pihak. Tidak semudah memecahkan sebuah kasus pembunuh atau pencurian barang seseorang, karena Ini adalah sebuah jaringan “pembunuh” massal yang bahkan bisa melenyapkan generasi bangsa (lost generartion). Pertanyaan yang sering muncul dalam benak masyarakat adalah kalau polisi sudah banyak (sekali), lembaga peradilan juga sudah (lama) ada, undang-undang telah dibuat, dan beberapa tahun ini BNN yang katanya “spesialis” masalah narkoba juga sudah mulai beraksi, trus pemerintah pun “katanya” serius ; mengapa pengedar narkoba terus merajalela dan penyalahguna narkoba semakin bertambah? Kembali pada masalah seriusnya kejahatan narkoba, Indonesia pun kini menjadi pasar potensial peredaran gelap narkoba dan bahkan produsen gelap narkoba. Kejahatan ini sangat terorganisir dan pintar bersembunyi. Pemerintah juga sangat geram dengan kejahatan narkoba dan tetap bekerja. Namun, Pemerintah saja tentu tidak sanggup sehingga perlu kekuatan 240juta lebih warga Indonesia untuk turut berpartisipasi. Apa yang bisa saya dan anda lakukan? Menyikapi hal tersebut, ada 3 langkah sederhana yang bisa kita lakukan, yaitu : Pertama, lakukan tindakan untuk menekan demand (penyalahgunaan
22
narkoba) dengan mengetahui apa itu narkoba dan bahayanya. Banyak informasi yang bisa diperoleh dari berbagai media dan pengetahuan adalah salah satu kunci penting mencegah penyalahgunaan narkoba. Kemudian, dengan pengetahuan tersebut jauhi penyalahgunaan narkoba. Selanjutnya, informasikan kepada keluarga, teman dan lingkungan mengenai bahaya narkoba. Kedua, lakukan tindakan sederhana untuk pemberantasan narkoba yaitu dengan melapor kepada penegak hukum (BNN dan Polisi setempat) jika mengetahui tindak peredaran gelap narkoba di sekitar tempat tinggal kita. Ketiga, lakukan tindakan penyelamatan penyalahguna narkoba yaitu dengan menasehati penyalahguna narkoba untuk berhenti lalu membawanya kepada BNN untuk menjalani rehabilitasi. Dengan 3 langkah sederhana tersebut, saya, Anda, dan KITA bersama 240juta lebih rakyat Indonesia pasti bisa mengalahkan penjajahan kejahatan narkoba. Saya, Anda, dan KITA adalah duta Anti Narkoba. Setiap orang adalah duta anti narkoba dan setiap saat kita berada dalam misi perang melawan narkoba. Jadi, mari bergabung! (* Penulis adalah Staf Penyuluh Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kab. Karo)
|| www.lilinmagazine.com
i-motivasi
“Larutlah Dalam Karya”
H
αkekαt semυα benίh αdαlαh υntυk menghίlαng dαn mαtί, lebυr dαlαm tαnαh υntυk menjαdί sebυαh kehίdυpαn bαrυ; Rαgί jυgα hαrυs lαrυt kehίlαngαn dίrίnyα υntυk memekαrkαn αdonαn; Gαrαm pυn hαrυs lebυr dαn kehίlαngαn ίdentίtαsnyα αgαr merαsυk dαlαm jίwα setίαp mαnυsία memberί “rαsα” dί setίαp kehίdυpαn…
Sepertί tίαp benίn αdαlαh αwαl dαrί segαlαnyα, bυkαn αkhίr…; Kίtα αdαlαh yαng αwαl dαrί setίαp kebαίkαn, bυkαn αkhίr. Segαlα sesυαtυ yαng αkhίr αdαlαh bαgί kemυlίααn TUHAN, bυkαn kemυlίααn dίrί kίtα. Tυgαs kίtα αdαlαh memυlαί, merίntίs, mengαwαlί setίαp kehendαk bαίk; dαn bίαrlαh TUHAN yαng menyelesαίkαnnyα melαlυί bαnyαk tαngαn orαng lαίn…
Identίtαs kίtα sυdαh sαngαt jelαs: Kίtα αdαlαh benίh-benih, rαgί-ragi, dαn gαrαm-garam yαng dίpαnggίl υntυk melαyαnί secαrα tαk kelίhαtαn; bυkαn dengαn tίndαkαn-tindakan yαng spectαkυler, dengαn spαndυk-spanduk dαn pαkαίαn-pakaian serαgαm pαmer dίrί sebαgαί penyυmbαng dαnα υntυk orαng mίskίn. Jαlαn kίtα αdαlαh jαlαn kerendαhαn hαtί dαn kαsίh. Bυkαnkαh kαsίh ίtυ tίdαk memegαhkαη dίrί?
Semogα segαlα sesuαtυ yαng kίtα lαkυkαn secαrα tersembυnyί selαlυ menghίdυpkαn, menyegαrkαη, membαhαrυί, mengυbαh lebίh bαίk, dαn memberί ‘rαsα’ sυkαcίtα dαn dαmαί bαgί bαnyαk orαng….
Lαkυkαnlαh setίαp kebαίkαn sebαgαί kebαίkαn dαn kαsίh sebαgαί tίndαkαn kαsίh, bυkαn demί αpα-apa lαίnnyα.
Mαrίlαh menjαdί benίh-benίh bαgi setίαp hαl yαng bαίk; mαrίlαh menjαdί rαgί dαlαm henίng nαmυn selαlυ mαksίmαl dαlαm kαryα; Mαrί menjαdί gαrαm…sesederhαnα gαrαm yαng lαrυt dαn memberί rαsα nίkmαt setίαp mαkαnαn… Jadilah sedemikian seturut kehendak Tuhan. . .
Ediatur Pane, S.Si. Alumni USU
23
|| www.lilinmagazine.com
h
|| www.lilinmagazine.com