4 minute read

CELETUK Memperjuangkan Cita-Cita

Memperjuangkan Cita-Cita

Oleh: Zahrah Salsabila/ Antari Kinanti

Advertisement

Masa depan memang milik semua orang. Setiap menyibukkan diri dalam kegiatan kampus, mengembangkan orang pasti punya cita-cita yang ingin dicapai, diri dengan aktif mengikuti seminar dan diskusi akademik, mulai dari hal sederhana membanggakan orang tua mengikuti berbagai UKM yang ada di kampus, atau bahkan dan orang terkasih lainnya. Segala rencana dipersiapkan sekadar jelajah mandiri mengenal lingkungan kampus. Dari demi masa depan yang gemilang. Dalam sekali duduk kita sana kita akan dapat mengenal orang baru, belajar melihat sering membayangkan semua keinginan kita terwujud dan perspektif dari berbagai macam orang, serta mengenal diri berjalan dengan mulus. Namun, apa jadinya sekarang? kita dan apa yang kita minati.

Perubahan pasti akan terus terjadi. Sebagai kaum Ketiga, dunia baru yang sering disebut sebagai new muda, kita harus siap menerima setiap tantangan yang ada normal. Pandemi ini memang keadaan yang tidak pernah termasuk situasi saat ini. Memasuki tatanan dunia baru, terbayangkan sebelumnya. Berbagai upaya dilakukan untuk kita ditantang atau lebih tepatnya dipaksa memutar otak beradaptasi demi melanjutkan cita-cita dan impian. Era untuk beradaptasi dan menerima perubahan. Hal tersebut new normal bersama pandemi ini membuat kita bertemu tentu tidak mudah. Selama masa karantina pasti kita dengan dunia baru yang berbeda dengan sebelumnya. pernah terdiam untuk memikirkan akan jadi apa dunia ini Meskipun ruang gerak kita menjadi terbatas, tidak sebebas besok. Kita pasti pernah berpikir untuk menjadi seseorang dahulu, serta rasa khawatir dan was-was menghantui setiap yang berarti. Aku ingin menjadi dokter, dia ingin menjadi langkah, kita tidak boleh menyerah begitu saja kepada jurnalis, kau ingin menjadi sarjana! Apa kita masih bisa keadaan. Sebagai generasi muda, kita harus mengubah mewujudkan cita-cita kita? cara pandang kita dalam melihat yang terbatas menjadi hal

Kemudian, kita kembali terdiam, bingung memilih yang luas. jurusan yang berkaitan dengan dunia kerja. Dunia Hal yang dapat kita lakukan untuk mengawali era new pendidikan memang membuat kita dewasa secara cepat. normal ini adalah dengan menyusun rencana. Mungkin

Kita dihadapkan pada pilihan-pilihan jurusan yang sering ini terkesan basi bagi beberapa dikaitkan dengan cita-cita dan orang untuk menyusun peta tentang pekerjaan. Memang alangkah lebih kehidupan. Kita menyusun jejak, baik jika kita memilih hal yang kita langkah demi langkah, yang mana senangi dan sesuai dengan rencana yang akan kita lakukan terlebih kita. Jika tidak? Ya tentu itu bukan dahulu. Dalam membuat rencana, suatu kesalahan apalagi kutukan. Di kita sekaligus membuat skala awal dunia perkuliahan pasti akan prioritas dengan menyusun segala diwarnai drama perasaan “salah hal yang harus kita utamakan. Agar jurusan”. Namun, percayalah seiring kita tidak terkecoh dengan berbagai berjalannya waktu, kita pasti bisa tantangan lainnya, maka skala beradaptasi dengan kenyataan. prioritas hadir untuk memudahkan

Banyak pengorbanan dan kita dalam menentukan langkah. pergelutan yang dialami. Ilus: Devina/ Bul Berikutnya kita bisa melakukan

Perjuangan belajar mati-matian, pengendalian pola pikir. Kita bisa latihan beratus-ratus soal, menciptakan definisi sukses versi mengeluarkan uang demi menunjang kita. Kata sukses haruslah merujuk pembelajaran, bahkan mengorbankan keinginan kita untuk kepada kepuasan diri atas hal-hal yang telah dicapai. bersenang-senang. Kini ketika kita sudah diterima di Namun, saat ini kesuksesan selalu dikaitkan dengan jabatan perguruan tinggi, bukan berarti perjuangan berakhir begitu dan uang. Kebanyakan orang dianggap sukses ketika saja. Sah-sah saja untuk merayakan keberhasilan ini. berhasil mendapatkan pekerjaan dan berpenghasilan.

Namun, jangan lupa dengan kenyataan bahwa kehidupan Padahal, kesuksesan tidak memiliki patokan yang pasti. ini akan berjalan dalam tatanan dunia yang baru. Kita harus menanamkan definisi lainnya agar kesuksesan

Kita dapat memaknai frasa dunia baru dalam berbagai kita pribadi tidak terpengaruh dengan cara pandang orang artian. Pertama, kita memaknai dunia baru sebagai dunia lain. perkuliahan. Mulai dari pola pertemanan hingga materi Selain itu, kita juga harus yakin dalam melanjutkan dan cara belajarnya. Kehidupan perkuliahan sangat mimpi. Keberhasilan dalam meraih cita-cita tidak akan berbeda dengan masa sekolah. Setiap fakultas memiliki pernah datang dengan sendirinya. Perlu usaha agar semua cara dan tradisi perkuliahan yang berbeda-beda. Mulai dapat tercapai dan berhasil. Jangan pernah merasa bahwa dari cara berpakaian yang lebih santai di klaster soshum mimpi kita salah. Tidak ada mimpi yang salah, yang ada dibandingkan saintek, sampai cara pemanggilan dosen hanyalah cara kita yang salah dalam mencapainya. Berkaliyang berbeda-beda antara Ibu dan Bapak di jurusan lain kali kita pasti akan bertemu dengan kata lelah, menyerah, serta Mas dan Mbak di jurusan Ilmu Komunikasi. Selain itu, bahkan goyah. Untuk itu, kita harus terus mengingat setelah PPSMB berlangsung, tiap jurusan akan mengadakan perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan serta ospek jurusan dengan ciri khas jurusan mereka. Waktunya cita-cita yang harus diwujudkan. pun berbeda-beda. Ada yang berdurasi pendek di awal Pada akhirnya kita harus menjadi manusia yang semester, ada yang berdurasi satu semester penuh. memiliki pemikiran terbuka. Zaman pasti akan terus

Kedua, dunia baru yang bermakna dunia kerja. berubah dan waktu pun tidak akan pernah dapat diulang.

Kuliah diartikan sebagai gerbang kita menuju dunia Dalam masa pandemi ini kita tentu dilanda keresahan. kerja. Oleh karena itu, mau tidak mau kita harus belajar Beberapa rencana yang telah kita siapkan dipaksa gugur, mengembangkan diri karena ilmu dari dosen saja tidak beberapa lagi masih tergantung genting di atas awan. cukup. Kita harus pandai-pandai mengatur waktu untuk Namun, kita jangan sampai berhenti dalam tanya. Kita harus tetap ingat bahwa di depan sana masih banyak tantangan yang menanti untuk kita hadapi dan taklukkan. 28| Bulaksumur Pos | Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2020 bulaksumurugm.com

This article is from: