SM Selembar edisi ke #5 periode 14-15 (Oktober 2014)

Page 1

Edisi 5 Periode 13/14 (Oktober/14)

EDITORIAL PEMIMPIN UMUM Bobby Agung P W. PEMIMPIN UMUM Gana Kanzi H SEKRETARIS UMUM Tiara Pascanoveira BENDAHARA UMUM Nindy N PEMIMPIN REDAKSI Adil Nursalam SEKRETARIS REDAKSI Desyane Putri REDAKTUR PELAKSANA Roby, Sugiharto, Ravi REDAKTUR Winda, Insan, Intan, Ghaisani, Teti, Khalida, Siti P REDAKTUR FOTO Nahjul, Regina, Muthia ARTISTIK Agam, Jati, Syifa, Luthfi PEMIMPIN LITBANG Indiana Primordi A SEKRETARIS LITBANG Yulianti SDM Desy, Karel, Ghafur, Rangga, Raisha RISET DAN DATA Wildan, Faza, Hasbi, Rimma DOKUMENTASI DAN RUMAH TANGGA Nadya, Risqa, Maynolitta PEMIMPIN PERUSAHAAN Noris Thamher SEKRETARIS PERUSAHAAN Putri N. Salma PROMOSI & IKLAN Riska, Annisa SIRKULASI Tanesia, Rima PRODUKSI Haris, Firdaus, Nita

Syukur alhamdulillah media Suara Mahasiswa Selembar (SMS) masih konsisten terbit hingga bulan kelima kepenguruasan 20142015. Sodoran beberapa hal yang menarik di kampus biru ini terus menjadi sorotan untuk kami rangkum dan kami sajikan. Pers kampus yang berdiri 23 tahun lalu ini terus melakukan beberapa evaluasi guna menjadi sarana sumber informasi yang tepat. Oleh karena itu untuk kemajuan pers kampus independen ini kami menerima saran dan kri k yang bisa dikirim melalui email suaramahasiswaonline@yahoo.com Kesibukan yang terus menerus menderu para mahasiswa intelek kampus mulai mengikis semangat juang peran mereka di organisasi. Kewajiban tepat waktu untuk lulus melatarbelakangi jajaran menteri BEM Unisba dilengserkan stafnya oleh Presma. Mau tak mau BEMU kembali berbenah dan membuka kembali open recruitment pasca sidang tengah periode. Hal lain yang menyorot perha an adalah kisah tentang parkiran Unisba yang ada akhirnya tak selesaikan permasalahan. Namun ada yang harus diketahui tentang penghasilaan puluhan juta parkiran di Unisba. Hal ini cukup seru untuk diangkat ke meja redaksi, gurih untuk diangkat, dan kriuk untuk dikonsumsi. Selamat membaca Adil Nursalam Redaksi

FREE TALK Suara Teknik Untuk “Insan-Kamil”

presiden mahasiswa dengan pihak Fakultas Teknik, Badan

Oleh : Muh. Fauzan Farauzhi Pical*

Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik, dan seluruh masyarakat

B

teknik. Hal ini menjadi alasan hingga hari ini, Badan Eksekutif

adan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U)

memiliki fungsi sebagai pemersatu Badan Eksekutif

Mahasiswa Fakultas Teknik untuk menyatakan sikap keluar dari koordinasi BEM-U.

Mahasiswa Fakultas yang ada ditataran Unisba—dan

b e r f u n g s i s e b a ga i o r ga n i s a s i p e l a k s a n a ke g i a t a n

Pada intinya yang ingin disampaikan oleh masyarakat

pengembangan kemahasiswaan ditingkat universitas.

Teknik adalah kritik mengenai kinerja dari BEM-U dalam

Terutama yang berkaitan dengan pengembangan penalaran

menjalankan fungsi dan amanahnya. Rencanakan dan

dan keilmuan, pengembangan sikap kepemimpinan dan

laksanakan kegiatan pengembangan kemahasiswaan ditingkat

keterampilan manajemen serta pengembangan pengabdian

universitas yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa

kepada masyarakat. Disamping itu perlu dipahami bahwa

hari ini—karena seharusnya BEM-U harus menaruh perhatian

organisasi kemahasiswaan, dalam hal ini adalah BEM-U

lebih, kepada perkembangan khasanah ilmu pengetahuan baik

merupakan wahana untuk meningkatkan kerjasama serta

akademis maupun non akademis. Nyatanya kegiatan yang baru

menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan

diadakan kampus biru tercinta ini, terkesan sebagai sebuah

mahasiswa.ditingkat universitas.

kegiatan yang hanya menjadi topeng untuk menegaskan eksistensi dari sebuah lembaga.

Untuk mengakomodir kebutuhan mahasiswa tersebut maka dibuatlah program kerja berdasarkan rekomendasi yang

Perlu dingat juga bahwa setiap program kerja harus

tidak terlepas dari aspirasi mahasiwa Unisba melalui kongres

memiliki visi untuk pengembangan diri setiap mahasiwa, harus

KBMU. Anggaran yang digelontorkan untuk organisasi

memiliki unsur belajar, suatu aksi untuk maju kedepan untuk

kemahasiswaan ini mencapai sekitar Rp. 120 Juta dalam satu

bergerak! Dengan kata lain apabila tidak bisa dielakan

periodenya yang sumbernya tidak lain dan tidak bukan berasal

kenyataan bahwa BEM-U memang terlahir untuk mengadakan

dari dana kemahasiswaan Unisba. Kemudian hal ini menjadi

kegiatan, maka setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh BEM-U

tanda tanya besar, dikemanakankah uang yang telah

harus memiliki tujuan edukatif dan sebagai ruang atau lahan

diamanahkan oleh universitas? Logikanya, semakin besar uang

untuk study.

yang dimiliki, maka semakin banyak dan besar pula program

Sudah seharusnya BEMU membuat suatu kegiatan

kerja atau kegiatan yang dilakukan, tetapi hingga hari ini dalam

yang memiliki program pengkajian bukan acara tontonan

perjalanannya selama setengah periode, BEMU UNISBA hanya

belaka, tetapi program yang memang memberikan jawaban

sedikit melaksanakan program kerja yang dirasakan langsung

terhadap permasalahan yang terjadi di kampus.

oleh mahasiswa UNISBA. Terlepas dari hal tersebut, terdapat beberapa hal lain yang dipandang perlu untuk dikritisi terkait permasalah

Semoga kawan-kawan BEM-U tersadarkan dan tercerahkan, Salam solidaritas

pemilihan umum presiden mahasiswa yang hingga saat ini

HIDUP MAHASISWA!

belum diselesaikan oleh pihak terkait. Masalah tersebut

*ketua Badan Eksekutif Mahasiswa FakultasTeknik

mengenai komitmen atau janji yang telah dibuat langsung oleh




mahasiswa Ilmu Komunikasi. Parkiran yang ada di UPI sangat teratur dan tertata rapi. Mobil yang akan diparkirkan hendaklah berhadapan atau menghadap ke arah jalan. Pihak pengelola tidak segan-segan untuk memberi sanksi kepada pelanggar. “Pelanggaran pertama kita beritahu secara baik-baik dengan cara memberi selebaran dan pemberitahuan. Selanjutnya jika masih melanggar kita akan membocorkan bannya, tidak memandang jabatan,” tegas Antonius Kelikawe selaku komandan Kenyamanan, Keamanan, dan Keindahan (K3). Berbeda lagi dengan Universitas Parahyangan (Unpar) lahan parkir diatur berdasarkan jabatan, khusus untuk dosen/karyawan dan mahasiswa itu dibedakan. Parkiran disini

K

endaraan tidak lengkap tanpa lahan parkir yang

tersebar di beberapa fakultas. Tarif yang dipungut untuk kendaraan roda dua seharga Rp.

memadai. Luas lahan parkir haruslah mampu

1000,- dan kendaraan roda empat Rp. 4.000,- maksimal Rp.

menampung jumlah banyaknya kendaraan, baik itu

8.000,-. Alat yang digunakan masih berupa alat parkir layaknya

roda dua maupun roda empat. Lahan parkir yang tidak

di pusat perbelanjaan lengkap dengan karcisnya. Lokasi

memadai sering kali membuat pengendara beralih ke jalanan

parkirnya pun dapat menampung 1500 hingga 2000

raya bahkan trotoar yang bukan merupakan hak mereka.

kendaraan roda dua dan 300 sampai 400 kendaraan roda

Universitas Komputer Indonesia atau lebih dikenal dengan

empat.

sebutan Unikom memiliki lahan parkir yang berkonsepkan

Beberapa mahasiswa mengeluhkan area parkir yang

basement. Kapasitas yang mencapai 2500 hingga 3000 motor

menurutnya tidak sesuai. “Parkiran disini kacau, tidak sesuai

dapat menampung banyaknya mahasiswa yang menggunakan

dengan jumlah mahasiswa yang membawa kendaraan ke

kendaraan—dengan menggunakan teknologi yang terbilang

kampus. Enaknya ditambah lagi atau diperluas lahan parkirnya

canggih. Mahasiswa hanya perlu menempelkan kartu di alat

biar lebih nyaman,” ucap Fiet Hendrian mahasiswa Teknik Sipil

yang tersedia dan akan ter-scan secara otomatis. Kartu tersebut

Unpar.

telah dibagikan kepada seluruh mahasiswa baru dan sebagian

Pihak Unpar telah menyediakan parkir alternatif di depan

mahasiswa lama.

kampus. Namun banyak mahasiswa yang tidak

Meski memiliki parkiran yang terbilang luas, masih saja

memanfaatkannya. Rudi Sucipto sebagai Koordinasi Lapangan

terdapat mahasiswa yang parkir di pinggiran jalan. Berbagai

menegaskan bahwa parkiran di depan kampus kurang

alasan pun selalu terlontar perihal masalah tersebut.

dimanfaatkan. “Parkiran depan kurang dimanfaatkan, karena

“Basement kita masih banyak yang kosong, namun mahasiswa

jauhnya jarak parkiran ke fakultas, mereka lebih memilih parkir

tetap saja memarkirkan kendarannya di pinggir jalan raya. Hal

di dekat fakultas masing-masing,” tegasnya.

yang menjadi alasan yaitu kejauhan menuju ruang kelas,

Tiap fakultas memiliki luas dan daya tampung kendaraan

padahal harga parkiran sama saja,” ucap Bobi Kurniawan selaku

berbeda-beda. Jumlah kendaraan yang tidak sesuai dengan

kepala divisi Hardware Unikom.

lahan parkir, mengakibatkan banyak pelanggaran dan parkir

Parkiran mobil gratis diberikan untuk petinggi kampus seperti,

liar. Hal ini tentunya menjadikan kerugian bagi mahasiswa dan

rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, dosen dan karyawan.

terganggunya keindahan kampus maupun jalan yang

Sedangkan mahasiswa dilarang untuk menggunakan kendaraan

dipergunakan. (Muthia Meilanie PJ/SM) Muthia/SM

roda empat. Namun masih banyak yang melanggar peraturan ini, sejauh ini masih tidak ada tindakan khusus bagi pelanggar aturan dari universitas. Unikom yang sekarang mempunyai parkiran di basement, berbeda halnya dengan parkiran gratis di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Universitas yang terletak di Sukajadi ini mempunyai lahan parkir luas dan tidak memasuki kawasan fakultas. Hal ini diperuntukkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Untuk parkir di area kampus ini diberikan kartu saat memasuki gerbang. Tertibnya peraturan disini membuat mahasiswa tidak khawatir akan kehilangan. “Semenjak berkuliah disini jarang terjadi pencurian dan kehilangan, terbilang aman dan area parkir yang disediakan sangat luas,” tukas Gustri Yorizal

Suasana lapangan parkir kampus UPI yang terletak di Jln. Se abudhi.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.