Info edisi 1 januari 2015 ok

Page 1

TABLOID INFO Media Informasi dan Inspirasi

www.sumenep.go.id

KAPOKTAN “ SUMBER HASIL “

JUARA I LOMBA ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA

REGULASI PEMILUKADA SUMENEP

Edisi 217 - I Januari 2015

PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW

745

LAMPION

Tandai Awal Tahun 2015 Di Sumenep Selama ini, kebiasaan masyarakat di Sumenep meski itu cuma sebagian kecil — menandai datangnya awal tahun masehi dengan hingar bingar bunyi petasan dan tiupan terompet. Sebuah tradisi yang jelas tidak berakar pada tradisi agama yang dianut mayoritas warga kabupaten paling timur di nusa Madura ini bahkan Nusantara, yakni agama Islam. Pun juga tidak memiliki benang merah sama sekali dengan budaya lokal atau setempat. Ke Halaman 2

INFO|2|OKTOBER2013I 1


2

FOKUS

745 Lampion

Tandai Awal Tahun 2015 di Sumenep S

ebenarnya, jika bicara peringatan tahun baru Masehi, sebagai umat Islam kita tentu tidak diwajibkan memperingatinya. Islam memiliki penanggalan sendiri. Namun sebagai makhluq sosial, mau tidak mau kita juga memakai kalender Masehi, karena kalender ini yang sekarang dipakai dunia. Sehingga jadilah umat Islam memiliki dua kalender, kalender bulan (lunar calendar) atau penanggalan Hijriah, dan kalender Masehi. Mengenai peringatan tahun baru Masehi, tentu agama Islam tidak memerintahkan umatnya ikut-ikutan, sekaligus juga tidak ada larangan tegas untuk mengingat peralihan tahun. Yang ada, kita hanya tidak dibolehkan menyerupai orang kafir dengan mengikuti tradisinya, apalagi sampai bangga menjadi bagian dari tradisi mereka. “Sehingga memperingati tidak harus dengan menyulut petasan dan meniupniup terompet, ada cara yang lebih Islami dan lebih mencerminkan budaya setempat. Jadi di sini hanya masalah kemasan saja, dan juga yang terpenting niat yang dikandung dalam memperingatinya,” kata Chainur Rasyid, Kabag Umum Setdakab Sumenep, pada Info menjelang tahun baru datangnya 1 Januari 2015 kemarin. Memang, peringatan tahun baru kali ini berbeda dengan tahun kemarin dan sebelum-sebelumnya. Tidak ditemukan konvoi terompet di ruas-ruas jalan utama sekitar kota Sumenep. Malah di area Taman Adipura depan Masjid Agung

Persiapan pelepasan lampion disaksikan Bupati KH. A. Busyro Karim, M.Si di depan Masjid Agung Sumenep Panembahan Sumolo yang biasanya menjadi pusat berkumpulnya konvoi terompet juga dipastikan tidak ada rutinitas tahunan yang selalu tak terlewatkan sebelumnya itu. Malam tahun baru kali ini begitu syahdu. Akses jalan menuju ke sana juga ditutup untuk pengendara kendaraan bermotor. Pemerintah setempat dengan tegas memberikan larangan bagi konvoi terompet. Meski begitu, para penjual terompet tidak dilarang menjual barang dagangannya. Bunyi terompet

sesekali terdengar di beberapa tempat di perumahan penduduk di Sumenep. Namun peniupnya kebanyakan hanya anak-anak kecil dan balita. Sekitar pukul 20.00 BBWI, sebuah pemandangan yang tak biasa terjadi di depan masjid Agung Sumenep. Satu persatu ratusan damar kurung (dhamar korong, dalam bahasa Madura) atau lampion dilepas ke angkasa. “Jadi ini salah satu kemasan peringatan tahun baru yang kita maksud. Ya, niat yang terkandung di dalamnya salah satu-

nya untuk menghidupkan budaya lokal,” kata Chainur Rasyid, yang juga merupakan salah satu penanggung jawab acara pelepasan damar kurung tersebut. Menurut Chainur, saat ini merupakan momentum yang tepat dalam upaya melestarikan budaya yang selama ini sudah banyak yang terlupakan. Masyarakat setempat lebih dekat dengan budaya asing. Budaya lokal sudah tidak lagi populer. “Barusan kita memperingati hari jadi Kabupaten Sumenep. Jadi ini juga masih merupakan rangkaiannya. Momen ini (tahun baru; red) sangat pas untuk kembali membangkitkan kembali budaya-budaya lokal yang sudah mulai terkubur,” tambah mantan Kabag Kesmas ini. Jumlah damar kurung yang dilepas saat itu sebanyak 745 buah. Jumlah ini sama dengan bilangan usia Kabupaten Sumenep sekarang. Menariknya dari ratusan damar kurung tersebut, ada satu damar kurung yang ukurannya jauh lebih besar dari damar kurung lainnya, sehingga terlihat sangat mencolok. Damar kurung yang paling besar itu baru dilepas setelah 744 damar kurung lainnya sudah mengitari angkasa. Dan yang melepasnya juga orang khusus, yakni orang nomor satu di jajaran pemerintah kabupaten Sumenep, Abuya Busyro Karim. Damar kurung yang ke-745 itu dilepasnya tepat ketika jarum jam menujukkan pukul 00.00 waktu setempat, tepat satu menit sebelum masuknya tanggal 1 Januari 2015 Masehi. [ Farhan . M ]

Lampion dan Pesan Moral SECARA historis, Damar Kurung atau yang di Ma- budayanya ini dari tokoh penyebar Islam yang sangat terk-

dura—khususnya Sumenep—disebut dhamar korong merupakan budaya khas Jawa Timur. Secara spesifik, berdasar sejarah asal muaranya, damar kurung ini berasal dari Gresik. Dalam buku Mocopat Gresik, damar kurung sudah ada sejak jaman sebelum kemerdekaan, bahkan ia juga sudah ada sejak jaman Giri Kedaton. Damar kurung disebutkan sudah menjadi sarana penyebaran agama di masa Susuhunan Giri (Sayyid ‘Ainul Yaqin), dan kemudian makin populer di masa pemerintahan Sunan Giri III (Sunan Prapen). Mengenai sejak kapan Damar Kurung mulai masuk di Sumenep, tidak diketahui secara pasti. Namun mengingat secara genealogi, penguasa keraton Sumenep dulu masih memiliki hubungan darah dengan Giri Kedaton, sangat dimungkinkan tradisi ini sudah ada sejak relatif lama. Damar kurung juga berkembang di kabupaten lain di Madura, secara tidak langsung disebabkan terbentuknya jejaring (network) ikatan nasab para penguasanya yang saling bertautan. “Jadi sejatinya, budaya ini bukan budaya asli Sumenep. Namun merupakan budaya asli Gresik. Namun karena akar

TABLOID

INFO

Media Komunikasi dan Inspirasi Penerbit : DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUMENEP Website : www.sumenep.go.id

2 |INFO|2|OKTOBER2013

enal dan sangat dimuliakan, maka budaya ini berkembang di daerah-daerah lain termasuk Sumenep,” kata salah satu budayawan Sumenep, Syaf Anton. Menurut Anton, salah satu makna penting dari tradisi ini ialah pesan-pesan moral yang digambarkan dalam lukisan pada damar kurung. Lukisan-lukisan itu selalu berbeda-beda tergantung pesan yang ingin disampaikan. “Jadi, bukan sekadar nilai estetika dalam kemasan damar kurung, melainkan juga ada nilai pesan, yakni pesan moral yang ingin disampaikan pembuatnya bagi masyarakat dan generasi muda,” pungkasnya. Memang, sebagaimana yang diungkapkan oleh Chainur Rasyid, acara pelepasan ratusan damar kurung menjelang peralihan tahun 2015 kemarin, disamping untuk menghidupkan budaya lokal, juga memiliki beberapa pesan dan harapan. “Salah satu makna yang dikandung dalam pesan itu ialah kita ingin melepas semua hal yang tidak baik di tahun sebelumnya, sekaligus kita berupaya untuk memperbaikinya di tahun yang baru ini. Sedang harapan kita bersama, semoga kita bisa menjaga nilai-nilai luhur dalam hal kebudayaan dan agama kita, mengamal-

Pemandangan pada saat lampion di lepas ke udara kan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu tentu harapan umum bersama, kita ingin di tahun baru ini bangsa ini, Sumenep khususnya bisa lebih baik lagi,” jelas Chainur. [ Han ]

Pembina : Bupati Sumenep : KH. A. Busyro Karim, M.Si Wabup Sumenep : Ir. H. Soengkono Sidik, S.Sos, M.Si Sekdakab Sumenep : Drs. Hadi Soetarto, M.Si Penanggung Jawab : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika : Drs. Yayak Nurwahyudi, M.Si Pimpinan Umum : Kepala Bidang Informasi Drs. R. H. Moh. Dihyah Suyuti, M.Si Pimred : Kasi Penerbitan Ahmad Luthfi, S.Ag, M.Si Wakil Redaksi : Moh. Rasuli Sekretaris : Gunawan Sujana, S.Pd, S.ST Redaktur Pelaksana : Syafril Farid, ST, RA. Sumarniyati Reporter : Pranata Humas Kominfo, El Iemawati, M.Farhan Fotografer : Taufik Rahman, Dedi Samhudi Sirkulasi : Abd. Majid, Veven Frandedy

Alamat Redaksi : Gedung KOMINFO Jl. KH. Mansyur No. 71 Sumenep - 69411 Telp. (0328) 662 635 Fax. (0328) 663 984 email : tabloid_info@sumenep.go.id


ASPIRASI

2015...

Harapan Masyarakat Di Tahun 2015

Kiyai Raheli

S

EJATINYA, peralihan tahun atau tahun baru menandakan bahwa usia alam semesta ini, khususnya kehidupan di alam dunia bertambah tua. Sebaliknya, harapan manusia justru selalu muda alias selalu baru. Tak terkecuali di tahun 2015 ini, harapanharapan kembali tertuang menjelang perubahan tahun. Harapan-harapan tersebut jelas memerlukan laku kongkret dari setiap orang yang berharap sesuatu, agar tidak sekadar pepesan tanpa isi alias omong kosong. “Harapan itu sejatinya merupakan do’a. Agama mengajarkan bahwa

seseorang hanya menyandarkan harapan atau do’a pada Sang Khaliq. Disamping itu kita diajarkan agar berikhtiar disamping berdo’a. Karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali mereka berupaya untuk merubahnya sendiri,” kata K Moh Raheli, pengasuh Majelis Dzikir Raudlatul Hikmah, desa Pandian pada tabloid ini beberapa waktu lalu. Meski begitu, menurut Kiyai Raheli, tidak setiap do’a dan ikhtiar itu selalu dikabulkan. Semuanya bergantung pada idzin Allah. “Oleh karenanya, setelah semua upaya itu dilakukan, maka selanjutnya kita hanya perlu tawakkal,” tambahnya. Ketika ditanya mengenai harapannya di tahun baru 2015, ayah empat anak ini mengatakan bahwa harapan yang paling utama ialah umat Islam bisa selamat dari pengaruh negatif jaman. Menurut Kiyai Raheli, sebagaimana yang sudah dikabarkan oleh Rasulullah SAW, semakin lama jaman bukan semakin baik. Sehingga imbasnya jelas pada manusia. “Oleh karena itu, harapan saya sederhana saja, saya berharap umat Islam tidak mengikuti arus jaman. Dalam artian arus yang negatif. Jadi intinya kita harus bisa melawan arus negatif setiap jaman,” jelasnya.

D

Zainal Abidin Amir

Ahmad Nizar

S

Nurul Hidayat itu kita hanya perlu optimis dan semangat. Yakin, ada kehidupan yang lebih baik yang menanti kita. Kita harus kejar dan raih. Tapi tentu jangan lupakan do’a, itu di atas segala upaya,” pungkasnya.

i tempat terpisah, Zainal ‘Abidin Amir mengatakan bahwa momentum tahun baru 2015 bagi warga Sumenep khususnya merupakan momentum yang penuh harapan. “Bisa kita lihat Presiden baru. Sebentar lagi Sumenep juga akan mengadakan pesta rakyat pemilu kepala daerah yang baru. Jadi banyak harapan di tahun ini. Yang secara umum kita berharap pemerintah yang baru bisa lebih mengedepankan kepentingan rakyat. Stop kepentingan golongan. Ketika seseorang sudah menduduki kursi pemimpin, dia bukan pemimpin milik partai tertentu, ia bukan pemimpin milik golongan tertentu, atau bahkan agama tertentu. Ia pemimpin yang mengusung semua kepentingan rakyat,” kata pria kelahiran Sumenep yang kini menjadi staf ahli DPR RI.

s

Sebenarnya kalau semua harapan itu ditampung, yang jelas akan melebiEMENTARA Nurul Hidayat, salah satu guru di SMK Negeri 1 Sumenep, ketika ditemui Info beberapa waktu lalu mengatakan bahwa harapan juga berfungsi sebagai motivasi hidup. Menurutnya ketika seseorang sudah tidak memiliki harapan, maka hal itu berefek pada timbulnya sikap pesimis, malah yang parah membuat seseorang kehilangan gairah hidup dan tujuan hidup. “Tapi yang perlu digarisbawahi di sini tidak sama antara harapan dan khayalan. Maknanya jelas beda. Harapan itu aktif dan dinamis, sedangkan khayalan itu pasif dan stagnan,” tambah guru Bahasa Indonesia ini. Mengenai harapannya di tahun 2015, Nurul mengaku tidak mulukmuluk. Ia hanya berharap tahun 2015 lebih baik dari tahun 2014. “Begitu seterusnya. Dan ini jelas merupakan harapan umum atau harapan semua orang. Oleh karena

3

hi jumlah manusia itu sendiri. Karena sangat mungkin harapan setiap orang tidak hanya satu, tapi sangat relatif banyak. “Ya, tergantung setiap orang. Lain orang, lain harapan. Juga tergantung latar belakang, pendidikan, dan profesi. Dan juga tergantung status. Bagi yang masih single jelas berharap tahun ini segera mendapatkan jodoh. Atau bagi yang berprofesi sebagai pegawai, karyawan dan lain-lain, banyak yang berharap karirnya sukses dan lain sebagainya. Kemudian yang masih nganggur, pasti berharap tahun ini bisa segera dapat kerja,” kata Ahmad Roziqi, salah satu mahasiswa perguruan tinggi swasta di Sumenep sambil tersenyum. Mengenai harapannya sendiri, Ahmad Roziqi mengaku agar tahun ini proses kuliahnya lancar, dan ia berharap bisa mengamalkan ilmunya di kabupaten Sumenep. “Jadi sebagai warga Sumenep, tentu harapan saya bisa turut andil membangun Sumenep. Saya juga berharap di tahun 2015 ini pengangguran bisa tuntas. Bisa kita lihat, setiap tahun per-

enada dengan Zainal, Ahmad Nizar, salah satu pemuda di Sumenep mengatakan bahwa masyarakat benar-benar menaruh harapan besar pada setiap pemimpin di negeri ini. Meski Nizar mengaku, masyarakat terkadang lebih banyak kecewa, karena banyak pemimpin yang lupa akan janji-janji politiknya yang diucapkan sebelum terpilih. “Jadi tahun 2015 ini kita berharap semua janji-janji itu dilunasi. Jangan lupa bahwa pemimpin itu dari, oleh, dan untuk rakyat,” kata lulusan Fakultas Hukum Universitas Wiraraja Sumenep .

guruan tinggi itu menelurkan ribuan sarjana. Namun ini tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang ada. Sehingga dampaknya banyak sarjana menganggur. Kita berharap tahun ini bisa teratasi. Meski tentu hal itu tidak mudah. Tapi ya kita tidak boleh pesimis. Karena hidup itu masih ‘koma’, belum ‘titik’. Artinya bisa saja semuanya berubah tanpa kita duga. Namun tentu semua itu ada prosesnya,” pungkasnya panjang lebar. [ m. farhan muzammily]

Ahmad Roziqi

INFO|2|OKTOBER2013I 3


4

OPINI

Pembantu Rumah Tangga oleh : Eny Ini hampir di setiap keluarga atau rumah tangga membutuhkan pembantu atau asisten. Hal ini dikarenakan yang dulunya kaum perempuan hanya mengurusi segala urusan keluarga atau rumah tangganya namun sejak adanya emansipasi wanita maka kaum perempuan lebih suka bekerja di luar rumah artinya banyak yang lebih memilih untuk bekerja di perkantoran atau dengan kata lain menjadi wanita karir, sehingga segala urusan yang menyangkut keluarga atau rumah tangga dilimpahkan kepada pembantu atau asistennya. Hal ini bukan hanya terjadi di negara kita saja juga dapat kita lihat di negara-negara lainnya, seperti di Malaysia, Singapura bahkan sampai ke negara-negara yang ada di Timur Tengah sangat membutuhkannya. Pembantu atau asisten yang bekerja di sebuah keluarga itulah yang kita kenal dengan sebutan pembantu rumah tangga atau yang biasa disingkat dengan PRT. Pembantu rumah tangga ini pun tidak semudah yang kita bayangkan untuk mendapatkannya. Kenyataanya seringkali ketika dibutuhkan sulit untuk ditemukan, ketika tidak dibutuhkan banyak yang menawarkan dirinya untuk bekerja di rumah tangga. Saat ini pembantu rumah tangga itu bukan hanya dibutuhkan oleh keluarga atau rumah tangga yang termasuk dalam golongan ekonomi menengah keatas saja, juga keluarga golongan menengah ke bawah, baik itu yang tinggal di pedesaan maupun di perkotaan. Kita lihat kini pembantu rumah tangga lebih banyak dilakoni kaum perempuan, bahkan ada juga masih di bawah umur. Hal ini terjadi karena jenis-jenis pekerjaan yang berhubungan dengan keluarga atau rumah tangga seperti mencuci, memasak, menyapu, mengepel, atau pekerjaan lainnya yang berkaitan langsung rumah tangga biasanya dikerjakan oleh kaum perempuan. Untuk itu tidak sedikit para tenaga kerja wanita (TKW) yang berasal dari negara kita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri. Adapun yang menjadi alasan mendorong seseorang bekerja menjadi pembantu rumah tangga karena faktor ekonomi, disamping itu karena alasan tidak mau disebut sebagai pengangguran, susahnya mendapatkan pekerjaan di sektor formal karena orang tersebut tidak memiliki keterampilan mumpuni yang dibutuhkan sektor formal, karena diajak teman, dan tidak kalah penting karena faktor rendahnya pendidikan serta alasan lainnya. Dengan melihat berbagai alasan itu, dapat dibayangkan posisi tawar seorang PRT tentunya tidak tinggi, sehingga hal ini berpengaruh pada perlakuan dan hak-hak

4 |INFO|2|OKTOBER2013

yang akan diterima seorang PRT dari majikan tempat dia bekerja. Misalnya gaji yang jauh di bawah upah minimum kota, tidak adanya hak cuti, tidak adanya uang pesangon dan uang penghargaan jika diberhentikan, jam kerja yang diterapkan kadang tidak memberikan waktu untuk istirahat, majikan sesuka hatinya memberhentikan mereka tanpa alasan jelas, ada yang sampai diperkosa, dan jika mereka berbuat kesalahan kecil, maka tidak sedikit mendapatkan perlakuan di luar batas kemanusiaan, bahkan ada yang meregang nyawa. Salah satu contohnya adalah baru-baru ini kasus yang menimpa PRT di Medan, berdasarkan hasil rekaman CCTV, PRT tersebut mengalami aniaya fisik oleh majikannya sendiri bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Kejadian-kejadian seperti itu hanya sedikit yang terpublikasi melalui media bahwa PRT diperlakukan tidak manusiawi oleh majikannya, kalau mau ditelusuri (mungkin)

setiap tahunnya jumlah kasus penganiayaan PRT ini mengalami peningkatan yang sangat drastis. Bahkan kalau mau disebutkan satu per satu kasus demi kasus yang menimpa para PRT yang ada di seluruh daerah di negara kita ini, rasanya tak kuasa untuk melihatnya, apalagi jika itu terjadi pada salah seorang anggota keluarga kita. Dalam suatu penelitian mengenai hal ini adalah : �Pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga merupakan pekerjaan yang didominasi perempuan berlatar belakang pendidikan rendah dan status sosial ekonomi rendah. Peluang pekerjaan ini lebih terbuka lebar di daerah perkotaan seiring berubahnya fungsi peran ibu dalam rumah tangga sebagai pencari nafkah. Pekerjaan pembantu rumah tangga identik dengan image ‘pelayan’ dan pelayan harus tunduk pada majikan. Sehingga pekerjaan pembantu rumah tangga merupakan pekerjaan sektor informal yang tergolong sangat rentan terhadap

pelanggaran hak-hak pekerja, diantaranya hak atas gaji yang layak, hak mendapat pelayanan kesehatan, hak mendapat hiburan, hak untuk istirahat (Iswati, 2001). Hal ini diperparah dengan belum ada perundangan khusus yang mengatur tentang pembantu rumah tangga, pihak yang berwenang ataupun pihak yang terkait sulit untuk melakukan perlindungan.� (Kokom Komalasari, M.Pd. dan Drs. Didin Jahidin, Perlindungan hak-hak pembantu rumah tangga (studi kasus pada Yayasan Sosial Purnakarya Kota Bandung), 2007). Sebagaimana kita ketahui, kasus-kasus PRT sudah kerap kali terjadi bahkan sudah sampai tahap yang mengkhawatirkan sehingga seharusnya ini dijadikan suatu momok bagi para calon PRT namun se-

makin hari justru peminatnya semakin banyak kaum perempuan yang ingin bekerja menjadi PRT, nah‌hal inilah yang harusnya mendapat perhatian khusus dari Pemerintah (the rulling class) bagaimana cara untuk memberikan jaminan dan perlindungan hukum bagi mereka. Pertanyaan paling mendasar adalah bagaimanakah peran pemerintah dalam melindungi hak-hak mereka? Untuk menjawab ini, penulis menganalisa menggunakan teori Negara Kesejahteraan atau Welfare State. Pencetus teori Welfare State, Prof. Mr. R. Kranenburg, menyatakan bahwa negara harus secara aktif mengupayakan kesejahteraan, bertindak adil yang dapat dirasakan seluruh masyarakat secara merata dan seimbang, bukan mensejahterakan golongan tertentu tapi seluruh rakyat. Menurut teori ini, untuk menciptakan suatu negara menjamin dan mejuwudkan kesejahteraan bagi rakyatnya. Untuk menciptakan rakyat yang sejahtera maka setiap rakyatnya harus dijamin dan dilindungi hak-haknya oleh suatu aturan atau hukum, sehingga rakyatnya dapat melakukan pekerjaannya dengan

suatu jaminan dan perlindungan yang pasti sehingga dengan melakukan pekerjaannya tersebut dapat meningkatkan taraf kehidupan rakyatnya dan pastinya itu akan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan negara itu sendiri. Untuk itu, jika Negara ini menginginkan kesejahteraan seluruh rakyatnya maka Pemerintah harus memberikan jaminan dan perlindungan hukum yang pasti terhadap setiap rakyatnya salah satunya dengan cara membuat suatu peraturan yang jelas, dalam hal ini yaitu aturan mengenai pembantu rumah tangga. Sejalan dengan teori diatas, teori dari Roscoe Pound juga mengisyaratkan hal yang sama dengan teori di atas. Law as a tool of social engeneering (hukum sebagai alat untuk memperbaharui atau merekayasa masyarakat) artinya bahwa hukum sangat berperan penting bagi proses mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya dengan cara membuat aturanaturan hukum yang diharapkan dapat membawa pembaharuan yang lebih baik bagi rakyatnya. Untuk itu sudah saatnya Negara ini memiliki suatu peraturan (Undang-Undang) yang mengatur khususnya mengenai perlindungan terhadap para PRT sehingga kejadian-kejadian seperti yang disebutkan diatas bisa diminimalisir bahkan tidak terjadi lagi dikemudian hari. Seperti kita ketahui bahwa Pemerintah telah merumuskan Rancangan Undang-Undang tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga namun sampai saat ini Rancangan Undang-Undang tersebut belum disahkan menjadi Undang-Undang. Dari uraian ini, maka penulis menarik kesimpulan bahwa belum adanya jaminan dan perlindungan hukum serta pengawasan yang pasti dan ketat oleh Pemerintah terhadap para PRT, hal ini dibuktikan dengan belum adanya peraturan (UndangUndang) baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, khususnya peraturan yang mengatur secara khusus mengenai hakhak dan perlindungan hukum terhadap PRT. Sehingga saran penulis, agar Pemerintah segera meratifikasi Konvensi ILO Nomor 186 Tahun 2011 tentang Pekerjaan Yang Layak Bagi Pekerja Rumah Tangga dan segera mensahkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga menjadi Undang-Undang serta memaksimalkan tim pengawasan tenaga kerja di setiap Kantor Dinas Tenaga Kerja di tingkat kabupaten, kota maupun provinsi di seluruh wilayah Indonesia agar hak-hak para PRT dilindungi hukum terjamin dengan pasti.


PERISTIWA

5

Perlu Reformasi Birokrasi dan Mental di Lingkungan Kementrian Agama Masyarakat Dihimbau Waspada Bencana

Drs. H. Koesman Hadie, M.Si Kepala Pelaksana BPBD Sumenep Resepsi Hari Amal Bhakti Kementrian Agama Sumenep Dalam mendukung implementasi tugas sebagai aparatur negera khususnya di lingkungan Kementerian Agama perlu dilakukan reformasi birokrasi yang didalamnya juga ada reformasi mental . dimana dengan perpegang teguh terhadap nilai-nilai budaya kerja diharapkan aparatur bisa melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang ada. Hal tersebut ditegaskan Kepala Kantor Wilyah Kemenag Jawa timur, H. Mahfud Shodar, M.Ag kepada Info usai memberikan pengarahan kepada aparatur di lingkungan Kemenag Sumenep pada acara Resepsi Hari Amal Bhakti (HAB) ke-67 di Aula Atas Al-Ikhlas, Selasa (07/01). Menurutnya, para PNS sesuai dengan tugas sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN) dalam Undang-Undang No. 05 Tahun 2014, sebagai pelaksana kebijakan harus sesuai dengan aturan yang ada. “jika melaksanakan kebijakan yang merupakan aturan maka akan memakai semua aturan yang ada dan dalam melayani juga dilakukan dengan benar pula.”ungkapnya. Jadi tegasnya, seharusnya sebagai aparatur negera berpedoman pada 5 nilai budaya kerja, yakni integritas, profesional, inovatif, tanggung jawab dan profesional. Sehingga bisa memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Dan dalam melaksanakan program tetap berpegang teguh pada aturan yang berlaku. “jadi, kita harus melakukan inovasi tiada henti, yang sudah ada dan baik kita lakukan kemudian mencari yang baru dan bagus untuk dilakukan pembaharuan.”tambahnya. Sementara Kepala Kemenag Sumenep, Drs.H. Moh. Shodik, M.Hi pada acara tersebut mengungkapkan, pres-

tasi yang diraih Kemenag Sumenep dalam satu tahun terakhir sangat memberikan arti bagi seluruh jajaran Kemenag Sumenep. “prestasi yang diraih selama satu tahun sangat membanggakan bagi kami khusunya dalam menyambut HAB ke-69 tahun 2015 ini.”ungkapnya. Dijelaskan, sejumlah prestasi yang diraih Kemenag Sumenep di tahun 2014 lalu, yakni meraihnya M.TsN Terate Sumenep sebagai sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional, kemudian Didik Nurhadi, S.Pd salah seorang guru di M.Ts Satu Atap Saronggi yang berhasil meraih penghargaan Kompetensi Inovasi Tingkat Nasional Bidang Pelajaran Matematika di Jokyakarta. Sedangkan yang diraih siswa Ujian Nasional 2014 tertinggi kedua setelah Jokyakarta, dan nomor I di Jawa Timur, atas Nama Mufifatul Hoiriyah siswi M.Ts Miftahul Ulum Lenteng dengan meraih nilai 39,40 dan dalam Musabaqoh Tilawatil Qutup. Kemenag Sumenep mewakili Jawa Timur dalam Debat Bahasa Arab Dan Tafsir Ibnu Katsir di Jambi meraih Juara 1 Nasional. Kemudian juara pada lomba tehnologi tepat guna Pramuka Jawa Timur jatim. Kemudian dalam HAB Kemenag Jawa Timu, Dharma Wanita Kemenag Sumenep meraih Juara II Dalam lomba MC se Jawa Timur. Dan Juara III Adminitrasi Dharma Wanita Kemenag Tingkat Jawa Timur. “dan yang membanggakan juga yang diraih 15 karyawan Kemenag Sumenep dengan menerima penghargaan Satya Lencana Presiden RI yang diberikan pada Upacara HAB kemarin.”tambahnya. [ ren, soul ]

Setahun Kemenag Raih Berbagai Penghargaan Selama satu tahun berjalan di tahun 2014, Kementerian Agama Kabupaten Sumenep banyak dianugerahi penghargaan, baik yang diberikan kepada para karyawan, lembaga maupun kepada guru dan siswa, mulai meraih penghargaan tingkat regional Jawa Timur hingga tingkat nasional. Kepala Kemenag Kabupaten Sumenep, Drs. H. Moh. Shodik, M.Hi pada acara Resepsi Hari Amal Bhakti Ke 69 Tahun 2015 dan Pengarahan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, dan persmian Gedung Aula Atas Al-Ikhlas, Rabu (07/01) mengung-

kapkan, prestasi yang diraih sangat memberikan arti bagi seluruh jajaran Kemenag Kabupaten Sumenep. “Prestasi yang diraih selama satu tahun sangat membanggakan bagi kami, khusunya dalam menyambut HAB Ke 69 tahun 2015 ini,”ungkapnya. Dijelaskan, sejumlah prestasi yang diraih Kemenag Kabupaten Sumenep di tahun 2014 lalu, yakni meraihnya M.TsN Terate Sumenep sebagai sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional, kemudian Didik Nurhadi, S.Pd salah seorang guru di M.Ts Satu Atap

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep menghimbau masyarakat di Kabupaten Sumenep, baik di daratan hingga kepulauan tetap waspada dengan kondisi alam yang terjadi, utamanya pada musim penghujan seperti saat ini. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumenep, Drs. H. Koesman Hadie, M.Si kepada News Room, Kamis (08/01) mengungkapkan, pihaknya melalui Tim Terpadu Penanggulangan Bencana yang ada di Kabupaten Sumenep, termasuk sejumlah relawan siaga bencana di sejumlah Kecamatan, terus melakukan himbauan kepada masyarakat untuk terus mewaspadai berbagai kejadian bencana. “Seperti halnya terhadap masyarakat yang ada di beberapa wilayah rawan bencana banjir, seperti yang sempat terjadi pada musim hujan tahun sebelumnya,”ungkapnya. Karena itu, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan bagi warga yang ada di sekitar kawasan rawan bencana, diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Seperti halnya yang biasa terjadi di sejumlah wilayah di Sumenep adanya angin puting beliung. Disamping itu, kejadian bencana yang seringkali terjadi di laut, seperti perahu tenggelam karena angin dan ombak yang datang tiba-tiba pada saat musim penghujan, juga perlu diwaspadai. Salah satunya dengan mengikuti informasi ramalan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorology dan Giofisika (BMG), dengan tidak melaut ketika cuaca ekstrim. “Termasuk juga memastikan untuk tersedianya pelampung dan semacamnya bagi penumpang kapal, serta tidak sampai melampaui tonase muatan kapal dan perahu yang ditumpangi,”tambahnya. [ Ren, Esha , Soul ]

Saronggi yang berhasil meraih penghargaan kompetensi inovasi tingkat nasional bidang pelajaran matematika di Jogjakarta. Sedangkan yang diraih siswa Ujian Nasional 2014 tertinggi kedua setelah Jogjakarta, dan nomor I di Jawa Timur, atas Nama Mufifatul Hoiriyah siswi MTs Miftahul Ulum Lenteng dengan meraih nilai 39,40, dan dalam Musabaqoh Tilawatil Qutup. Kemenag Sumenep mewakili Jawa Timur dalam Debat Bahasa Arab dan Tafsir Ibnu Katsir di Jambi, meraih Juara 1 Nasional. Kemudian juara pada lomba teknologi tepat guna Pra-

muka Jawa Timur. Kemudian dalam HAB Kemenag Jawa Timur, Dharma Wanita Persatuan Kemenag Kabupaten Sumenep meraih Juara II dalam Lomba MC se Jawa Timur. Dan Juara III Adminitrasi Dharma Wanita Persatuan Kemenag Tingkat Jawa Timur. “Dan yang membanggakan juga yang diraih 15 karyawan Kemenag Sumenep dengan menerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden RI yang diberikan pada Upacara HAB kemarin,”tambahnya. [ Ren,Esha, soul ]

INFO|2|OKTOBER2013I 5


6

LENSA PERISTIWA

Menyambut Tahun Baru 2015

Pisah Kenal Kapolres Sumenep di Pendopo Agung Sumenep

Serah Terima Hasil Pekerjaan di TPA Desa Torbang Kec. Batuan

6 |INFO|2|OKTOBER2013


LENSA PERISTIWA

7

Ulang Tahun ke 54 KH. A. BUSYRO KARIM, M.Si.

Peresmian pusat Oleh-Oleh dan Cindera Mata “ Arya Wiraraja “ di gedung Ki Hajar Dewantara Sumenep

Gebyar Lomba Islami di Desa Bataal Barat Kec. Ganding

Tim Redaksi Tabloid Info saat Rafting di Songa Probolinggo INFO|2|OKTOBER2013I 7


8

INFO KECAMATAN

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Penanaman Ribuan Bibit Akasia & Mahoni GANDING : Dalam menghadapi musim hujan tahun ini, masyarakat Desa Gadu Timur Kecamatan Ganding bersama sejumlah kelompok tani bahu membahu melaksanakan penanaman pohon. Hal tersebut dilakukan, selain akan memberikan penghasilan di kemudian hari, juga untuk menjaga lingkungan alam, agar tetap bersemi dan terhindar dari bencana banjir, longsor dan sebagainya. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pade Jembher, Munhari S.Pd.I kepada wartawan mengungkapkan, kegiatan penanaman pohon di Desa Gadu Timur dilaksanakan dengan kegiatan Bhakti Sosial Penanaman 2.000 bibit Akasia dan 1.000 bibit Mahoni yang dilaksanakan sejak Sabtu lalu. “Kegiatan penanaman pohon ini selain dilaksanakan Gapoktan Pade Jembher juga bekerjasama dengan UPT Hutbun Kecama-

tan Ganding,”ungkapnya. Dijelaskan, penanaman ribuan pohon untuk penghijauan dilakukan dilahan seluas 3 hektar, tepatnya di Dusun Guktabun yang merupakan milik salah satu yayasan di Desa setempat. Penanaman pohon dilaksanakan hampir setap tahun menjelang musim hujan, sehingga tingkat pertumbuhannya le bih bagus, dan pemeliharaannya lebih mudah. Disamping itu, kegiatan yang sama juga dilaksanakan di beberapa tempat oleh sejumlah kelompok tani. Sebab, Gapoktan Pade Jembher sendiri memiliki 19 kelompok tani yang tersebar di Desa Gadu Timur dan sekitarnya di Kecamatan Ganding. “Mudah-mudahan apa yang dilaksanakan masyarakat bersama kelompok tani saat ini, bermanfaat di masa yang akan datang,”tambahnya. [ Ren, Esha ]

LENTENG : Melalui rapat konsultasi bersama Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa se Kecamatan Lenteng. Tim Penggerak PKK Kecamatan Lenteng, Selasa (06/01) menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pendopo Kantor Camat setempat. Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Lenteng, Ny. Diah Agus Saputra mengungkapkan, pembinaan PKK ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap bulan, yang intinya untuk melakukan evaluasi sejauh mana PKK, baik Kecamatan dan Desa itu dalam melakukan 10 Program Pokok PKK di lingkungan keluarga maupun di tengah-tengah masyarakat.

Masyarakat Nikmati Jembatan Desa Cangkreng LENTENG : Pembangunan transportasi masyarakat di Desa Cangkreng Kecamatan Lenteng, saat ini sudah semakin dapat dirasakan masyarakat. Bahkan pembangunan jembatan yang menghubungkan dengan Saronggi di tahun 2014 lalu itu semakin memudahkan masyarakat untuk berinteraksi dengan masyarakat di luar Desa Cangkreng dan sebaliknya. Kepala Desa Cangkreng, Amin Zali, SH kepda News Room, Kamis (15/01) mengungkapkan, pembangunan jembatan sepanjang 34 meter dengan lebar 2 meter di Desanya itu telah banyak membantu masyarakat, khususnya ketika mengangkut hasil pertanian dan sebagainya.

“Jadi, masyarakat Desa Cangkreng ketika harus ke Desa tetangga, seperti Desa Muangan, Talang, dan Saronggi saat ini sudah mudah dan tidak perlu mencari jalan berputar lagi,”ungkapnya. Diakui pria yang memilih menjadi Kepala Desa dengan jabatan sebagai prajurit di TNI Angkat Darat ini, selama puluhan tahun masyarakat sangat berharap pembangunan jembatan penghubung diatas sungai setinggi kurang lebih 15 meter. Dan ketika pembangunan jembatan terealiasasi, masyarakat sangat bersyukur dan menyampaikan terima kasihnya, khususnya kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Disamping pembangunan jembatan, di Desa Cangkreng juga mendapatkan Karya Bhakti TNI Tahun 2014 dengan melibatkan swadaya masyarakat bersama para TNI Angkatan Darat, bersama-sama membangun jalan di Dusun Pocang sepanjang 1 kilometer dengan lebar 2 meter. Dan hasilnya sangat memuaskan, karena masyarakat merasa terbantu dengan program tersebut. “Mudah-mudahan ke depan Desa Cangkreng semakin maju, karena selain persoalan infrastuktur semakin menggeliat, persoalan pupuk oleh petani sudah tidak terjadi lagi, sehingga petani nyaman dalam beraktifitas,”tandasnya.[Ren, Esha]

Tegakkan Disiplin Kerja LENTENG : Segenap aparatur pemerintah hendaknya harus selalu menegakkan disiplin kerja dalam memberikan pelayanan dalam bentuk apapun kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kecamatan Lenteng, Heru Santoso pada acara Apel Gabungan, Senin (19/01) di halaman Kantor Camat setempat. Dikatakan Heru Santoso, setiap aparatur pemerintah tetap menjaga rasa kekompakan dan rasa kebersamaan, jauhi sikap apriori pada diri setiap aparatur pemerintah. Karena semua itu akan menimbulkan ketidak harmonisan hubungan antar segenap aparatur di dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya,

dan akan merugikan diri kita sendiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya. “Marilah kita bersikap arif dan bijaksana dalam menghadapi persoalan sekecil apapun, sehingga dapat diatasi dengan baik dan penuh rasa persaudaraan,”lanjut Heru Santoso. Kita harus menjunjung tinggi budaya Sumenep yang telah berakar kuat, dengan berpegang teguh pada norma susila, hukum dan agama, insha Allah Kabupaten Sumenep akan tetap tenang, sejuk aman, tenteram, dan masyarakat dapat melakukan aktifitasnya dengan baik. [ JuP-15, Esha ]

Pembinaan TP - PKK KOTA : Keberadaan Tim Penggerak PKK Kelurahan Karangduak Kecamatan Kota Sumenep secara perlahan mulai berubah, satu persatu kebiasaan lama dan klasik mulai dikurangi. Kegiatan Tim Penggerak PKK Kelurahan Karangduak mulai berubah kepada program yang bersifat memberdayakan. Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Karangduak, Ny. Ririn

8 |INFO|2|OKTOBER2013

Husen mengatakan, keberadaan Tim Penggerak PKK walaupun tidak mendapat gaji, namun kegiatan tersebut tetap berjalan. Untuk itu, agar Tim Penggerak PKK tidak hanya berkutat pada kegiatan serimonial, melainkan harus merambah pada kegiatankegiatan yang bersifat pemberdayaan terhadap masyarakat, utamanya kaum perempuan. Seperti memasak yang kreatif,

menjahit maupun belajar aneka kerajinan sesuai kondisi lingkungan masing-masing. Selanjutnya untuk bidang kesehatan, Tim Penggerak PKK tidak hanya memfokuskan pada pelayanan Posyandu, namun harus berorientasi pada sosial dan memberdayakan. Untuk itu perlu adanya upaya revitalisasi terhadap peran dan fungsi Posyandu. [ JuP-01, Fer ]

Sebab, kata Ny. Diah Agus Saputra, kegiatan PKK itu harus mengacu pada 10 Program Pokok PKK, demi peningkatan taraf hidup dalam keluarganya. Sementara itu, Ny. Fauzi yang bertindak selaku penceramah dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu menekankan, bahwa kita sebagai ummatnya, hendaknya senantiasa mengikuti semua ajaran dan pedoman yang diberikan kepada kita. Untuk itu, kita selaku kaum muslimah yang berkecimpung dalam organisasi PKK ini hendaknya selalu memberikan contoh tauladan yang baik, khususnya dalam cara bersikap dan berucap dihadapan warga masyarakat binaannya. [ JuP-15, Esha ]

Kopwan Irama Gelar RAT KOTA : Koperasi Wanita (Kopwan) Irama Kelurahan Kepanjin Kecamatan Kota Sumenep laksanakan Rapat Anggota Tahunan tahun 2014 di Sekretariat Kopwan setempat, Selasa (06/01) dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota. Ketua Kopwan Irama, Ny. Rosida Agustina dalam laporannya mengatakan, maksud dan tujuan dilaksankannya RAT ini adalah untuk mengkaji dan membahas rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja Kopwan Irama pada tahun 2015. Disamping untuk melaporkan tentang keuangan dan sejauh mana keberhasilan Kopwan Irama selama1 tahun di tahun 2014. Pada tahun 2013 jumlah anggota sebanyak 126 orang, sedangkan pada tahun 2014 bertambah menjadi 167 orang. Dengan volume

pinjaman sampai 31 Desember 2014 berjumlah Rp. 273.500.000,00 dengan pendapatan jasa/bunga SP sebesar Rp. 46.536.200,00. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sumenep, Imam Trisno Hadi, SH, M.Si ketika memberikan pengarahan mengatakan, seluruh anggota dan pengurus harus punya sikap rasa memiliki dan partisipasi terhadap pertumbuhan koperasi agar koperasi dapat berkembang dan sukses disamping meningkatkan modal sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada modal pihak ketiga dan lebih bebas dalam mengatur perkembangan usaha. Hadir dalam kesemapatan tersebut juga ikut memberikan pengarahan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Kota Sumenep,Ny. Wiwid Junaidi. [ JuP-02, Fer ]

Musrenbang GAPURA : Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa hendaknya menjadi media masyarakat dalam memperjuangkan seluruh aspirasinya, dan dijadikan skala prioritas usulan pada tahap berikutnya. Hal tersebut disampaikan Camat Gapura yang diwakili Sekretaris Kecamatan, Drs. Gatot Sartono ketika memberikan sambutan pada acara Musrenbang di Desa Poja, Senin (19/01). Gatot Sartono mengatakan, Musrenbangdes yang dilakasanakan secara merata itu akan mengakomodir seluruh usulan dari masing-masing RT/RW dan Dusun, sehingga apa yang diputuskan

nantinya merupakan hasil keputusan murni dari warga masyarakat, dan realisasinya pada anggaran tahun 2016 nanti. Musrenbangdes itu bertujuan untuk menyerap aspirasi dari warga masyarakat, dalam rangka menentukan usulan dari bawah, sehingga dalam pembahasan usulan tersebut merupakan usulan prioritas di tingkat Desa untuk dilanjutkan dalam Musrenbang Kecamatan. Sementara itu, Kepala UPT dan Dinas sektoral yang menghadiri Musrenbang Desa tersebut memberikan masukan secara teknis tentang usulan proyek fisik dan fisik untuk dijadikan usulan prioritas pembangunan. [ JuP-11, Esha ]

Jauhi Sikap Arogan KOTA : Segenap aparatur pemeri ntah hendaknya harus menjauhi sikap arogan, khususnya dalam memberikan pelayanan dalam bentuk apapun pada masyarakat. Hal tersebut disampaikan Camat Kota Sumenep, Drs. H. Mohammad Junaidi, M.Si pada acara Apel Gabungan, Senin (05/01) bertempat di halaman Kantor Camat setempat. Ia mengatakan, setiap aparatur

pemerintah tetap menjaga rasa kekompakan dan rasa kebersamaan, jauhi sikap apriori pada diri setiap aparatur pemerintah. Karena semua itu akan menimbulkan ketidak harmonisan hubungan antar segenap aparatur di dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, dan akan merugikan diri kita sendiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya. [ JuP01, Fer ]


PERISTIWA

9

Maulid Nabi Muhammad SAW Peristiwa Bersejarah Bagi Ummat Islam Ummat Islam diseluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia dalam beberapa hari bahkan bulan ini ramai ber Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, khususnya menjelang dan selama Bulan Robiul Awal yang lebih dikenal dengan istilah bulan Maulid. Momentum besar tepatnya tanggal 12 Robiul Awal yang merupakan lahirnya Nabi Besar Muhamnad SAW sebagai Rasul Allah SWT, yang diutus sebagai pemberi petunjuk bagi ummat manusia, dari kehidupan yang gelap gulita menuju kehidupan yang terang benderang dan penuh kebahagiaan. Pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jamik kota Sumenep, Jumat malam (02/01) lalu, Bupati Sumenep, Drs.A. Busro Karim, M.Si, mengungkapkan jika peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, merupakan peristiwa yang sangat bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia, sebab

di dalamnya terkandung perintah Allah SWT tentang kewajiban sholat bagi umat Islam. “dalam memperingati Maulid Nabi, yang patut dikenang bukan saja menyangkut hari lahir Nabi, tetapi juga perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan agama Islam.”ungkapnya. Bupati Sumenep yang juga pengasuh Ponpes Al KarimiyahBraji ini juga menyayangkan adanya pendapat yang menyebutkan peringatan Maulid adalah bid’ah, karena hal tersebut tentu sangat menyinggung hati umat Islam di Indonesia, yang setiap tahun merayakan Maulid Nabi yang penuh hikmah. Menurutnya, pendapat seperti itu dianggap lucu dan tentunya menggunakan dalil yang tidak sesuai dengan konteks peringatan Maulid itu sendiri, Sehingga perlu diluruskan bahwa Maulid Nabi itu mempunyai dalil dan keutamaan,

di antaranya membangkitkan semangat umat Islam untuk lebih banyak berdzikir dan bershalawat. Karena itu, Bupati berharap agar momen peringatan Maulid ini bisa dijadikan semangat untuk meningkatkan kadar keimanan serta tawaddu` dalam berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT sehingga terhindar dari mara bahaya apapun. Dalam kesempatan tersebut KH Muzakki Homin dalam ceramahnya juga mengingatkan soal berbagai bencana yang cukup marak akhirakhir ini, seperti gunung meletus, tanah longsor, banjir, termasuk musibah jatuhnya pesawat terbang. Hal tersebut bo leh jadi menurut penceramah dari Surabaya ini, kejadian tersebut merupakan peringatan bagi seluruh umat manusia, untuk semakin banyak berdzikir kepada Allah SWT. Untuk itu, dia juga mengajak kalangan orang tua untuk mendidik putra-putrinya dengan baik

sesuai tuntunan Rasulullah Muhammad SAW, sehingga menjadi anak-anak yang sholeh sekaligus lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebab, anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus mendapat pendikan yang baik, khususnya diawali dari dalam rumah tangga. Karena, para orang tua memiliki peran utama dalam mendidik putra-putrinya. “khususnya ibu sebagai pemegang peran utama dalam pendididikan purta-putrinya, wajib memberikan bimbingan yang baik sehingga terbentuk anak yang berakhlaqul karimah.”tambahnya. Dalam kesempatan yang berbeda pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,yang dilaksanakan UPT Pendidikan Kecamatan Talango di SDN Talango I, Selasa (20/01) Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim, kembali mengingatkan para dewan guru, agar mem-

berikan contoh tauladan yang baik kepada para siswa-siswinya, khususnya dalam mencontoh akhlaq Rasulullah SAW. Sehingga, nantinya ketika mereka dewasa diharapkan tidak sampai lepas dari keyakinannya, utamanya tentang ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Disamping itu peran para tokoh agama dan masyarakat dilingkungannya juga harus selalu mendukung dan memperhatikan pendidikan anak-anaknya dengan baik. Sehingga, tidak mudah terbawa oleh pengaruh luar yang memberikan keyakinan dan pemahaman yang menyesatkan. Bahkan, Bupati dalam berbagai kesempatan juga mengingatkan pentingnya menjalin Silaturrahmi, agar kedamaian tetap terjaga dengan baik, sehingga agama Islam yang dibawa Rasululllah SAW, tetap berdiri tegak dan lurus di jalan-Nya.

Prof. DR. KH. Imam Mawardi, MA

Wanita - Wanita Hebat Yang Bisa Menjadikan Laki - Laki Hebat

Prof. DR. KH. Imam Mawardi, MA Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Pendopo Agung Kraton Sumenep, Senin (12/01) lalu, yang dilaksanakan bersamaan acara Resepsi memperingati HUT Dharma Wanita Persatuan ke-18 tahun 2014, dengan Tema “DWP tanggung jawab kita semua, tantangan perempuan diera globalisasi “penceramah kondang Prof. DR. KH. Imam Mawardi, MA, juga menegaskan kehebatan Rasulullah SAW, hingga saat ini yang tetap terus diperinagti kelahirannya.

Yang tentunya, tidak lepas pula dengan peran dua wanita hebat yang bisa menjadikan seorang lakilaki bernama Muhammad SAW, menjadi hebat, yakni siapa ibunya dan siapa istrinya. Begitu besarnya predikat seorang ibu hingga memiliki jabatan mulia, sampai-sampai dinyatakan Surga berada dibawah telapak kaki seorang ibu. Menurut pria asal Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep ini, begitu besar peran seorang ibu dalam kehidupan anak-anaknya. Begitu halnya dengan kehidupan Rasulullah SAW yang tidak lain pula karena peran pawa wanita mulia disisinya, yakni ibunya dan istriistrinya. “lihat saja Nabi, dengan ditopang wanita mulia yang spektakuler, Siti Amina, yang terpercaya dengan memberikan rasa aman dan kehidupan yang baik bagi keluarganya.”ungkapnya.

Meskipun hanya berlangsung selama 6 tahun bisa hidup dan mencintai anaknya yakni Rasulullah SAW, namun mampu mencurahkan rasa sayang dan kasihnya kepada anaknya. jadi, tidak sematamata meninggalkan warisan harta, tahta dan semacamnya, namun waktu yang diberikan untuk mencurahkan kasih sayang kepada anaknya yang patut dijadikan contoh. Kemudin orang kedua setelah ibunya adalah Siti Khadijah binti Khuwailid yang merupakan istri pertama Nabi, karena sebelum orang lain percaya kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT yang terpercaya, Siti Khadijah-lah yang pertama percaya dan selalu berkorban untuk perjuangan Rasulullah SAW, disamping istri-istrinya yang lain seperti Saudah binti Zam’ah, dan Siti Aisyah binti Abu Bakar serta Hafsah

Binti Umar bin Hattab. Kemudian perempuan hebat berikutnya yang tidak kalah hebatnya juga adalah anak dari Rasulullah SAW, yakni Siti Fatima, sehingga ada yang menyebutnya orang ketiga setelah dua wanita hebat. Karena sebagai anak perempuan yang selalu mensupport ayahnya dalam perjuangannya menegakkan Agama Allah SWT dan selalu mampu menyenangkan hati Rasulullah SAW. Dia menjadi teladan yang mengagumkan dan contoh paling tinggi bagi para wanita, karena mampu menjadi teladan sebagai istri salihah dan bersabar dalam kehidupan yang sulit. Merupakan teladan yang tinggi dalam berhubungan yang baik dengan para tetangga dan kerabat. Fatimah Azzahra begitu biasa dipanggil, adalah potret wanita sederhana, sabar dan pemberani,

dan merupakan satu-satunya perempuan yang tidak pernah meninggalkan kewajiban salat fardhu dan puasa Ramadan disamping sunnah-sunnah lainnya. Berbeda dengan wanita biasa yang mengalami masa Haid, Fatimah tidak pernah mengalami masa haid sehingga dalam kehidupannya beliau tidak pernah absen melakukan kewajiban-kewajiban agamanya (kelainan ini “Tidak haid” bukan karena penyakit, melainkan mukjizat Nabi). Keistimewaan ini menjadikan Rasulullah memberikan gelar khusus pada Fatimah yaitu al-batul (orang suci). Karen itu, KH. Imam Mawardi dihadapan para ibu-ibu, berharap para wanita utamanya Dharma Wanita Persatuan yang ada di Sumenep ini, bisa menjadi wanita yang selalu mensupport suaminya dan menjadi wanita yang selalu dicintai dan disanyangi.” [ ren ]

DR. KH. Safraji, M.Pd

Peringati Maulid dengan Menteladani Kehidupan Rasulullah SAW Momentum memperingati kelahiran Rasulullah SAW, yang biasa dilaksanakan dengan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW, diberbagai tempat termasuk di Kabupaten Sumenep, hendaknya betul-betul dijadikan sebuah kegiatan untuk mengingat Rasulullah SAW dan menjadikan suri tauladan dalam kehidupan kita sehari-hari, baik sebagai diri sendiri, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Hal tersebut ditegaskan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumenep, DR. KH.Safraji, M. Pd.I kepada Info, Selasa (06/01) di kediamannya. Menurutnya, peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tidak hanya sekedar kegiatan seremonial tahunan yang tidak bermakna. “namun, yang lebih penting ialah bagaimana mencari makna

dan menteladani kehidupan Rasulullah SAW, bagaimana berupaya untuk menjalani kehidupan semakin baik.”ungkapnya. Sebab, diakui saat ini persaoalan moralitas dalam kehidupan masyarakat semakin melanda bangsa. Bahkan, sebagian masyarakat cenderung selalu berlaku hedonisme dengan bersenang-senang dan berfoya-foya dengan menghambur-hamburkan

harta untuk kegiatan yang kurang bermanfaat dan mubadzir. Misalnya saja, tegas pria yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usmuni Terate Sumenep ini, kegiatan Maulid Nabi yang justru banyak dibumbui kegiatan mubadzir dengan membakar mercon, kembang api dan sejenisnya yang hanya bersifat hura-hura. “yang jelas, kegiatan mubadzir dan hura-hura dilarang oleh aga-

DR. KH. Safraji, M.Pd ma, dan ini harus disampaikan oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat agar tidak sampai terus dijadikan kebiasaan.”imbuhnya. [ ren ]

INFO|2|OKTOBER2013I 9


10

REALITA

Regulasi Pemilukada Sumenep Pasca pengesahan Perppu sebagai regulasi Pemilihan Bupati, partai politik (Parpol) dan sejumlah politisi, sudah mulai melakukan manuver. Sebagai kendaraan yang akan mengantarkan calon bupati, tentunya parpol harus selektif dalam menentukan kandidat untuk memenangkan pesta demokrasi disebuah kabupaten/kota. Keputusan Pemilukada langsung ini menempatkan keinginan partisipasi rakyat menjadi hal yang paling menentukan dalam menggerakkan instrumen politik partisipasi rakyat lainnya dalam pemerintahan. Kekuatan mesin penggerak partisipasi politik dari pemilukada juga dituntut untuk bersinergi secara positif bagi kinerja birokrasi pemerintah daerah (pemda) yang dapat melaksanakan tugas dan kewenangan masing-masing unit organisasinya secara profesional. Kondisi birokrasi yang professional menjadi salah satu ciri dari kapasitas dan sekaligus kemampuan dari jajaran aparatnya dalam memberikan pelayanan publik secara maksimal serta berusaha steril dari segala macam intervensi politik kepentingan kekuatan-kekuatan politik yang ada. Agenda pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) secara langsung oleh rakyat di berbagai daerah, telah menunjukkan pentingnya perhatian terhadap persoalan netralitas birokrasi. Ini hal penting yang harus disadari oleh seluruh lapisan masyarakat. Jika melihat suhu politik di Sumenep sendiri, saat ini mulai memanas seiring bakal diberlangsungkannya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada). Sesuai aturan, masa kepemimpinan KH A. Busyro Karim-Soengkodo Sidik, selaku Bupati dan Wakil Bupati Sumenep periode 2010-2015, akan berakhir pada Oktober 2015 nanti. Dengan mengacu pada masa kerja itu, maka Pemilukada di Sumenep bisa dilangsungkan tahun ini. Demi suksesnya pelaksanaan Pemilukada Sumenep, butuh strategi khusus yang harus dilakukan para penyelenggara seperti KPU dan Panitia Pengawas (Panwas). Lebihlebih kandidat yang akan maju, karena proses pemilihan bupati langsung, petahana tidak mejadi jaminan bisa menang pilkada.

Bahkan, uang pun bukan segala-galanya. Masyarakat mulai cerdas menentukan pilihan. Namun hal utama yang menjadi momok bagi KPU selaku penyelenggara terdepan pada Pemilukada adalah bagaimana membangun animo masyarakat untuk menekan angka golput. Untuk itulah, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep menyatakan akan segera melakukan sosialisasi aturan Pemilukada kepada sejumlah pimpinan Partai Politik, organisasi masyarakat, dan Pemkab setempat. Ketua KPU Sumenep, A Warits Umar, menjelaskan, karena rapat paripurna ke-16 DPR secara aklamasi menyetujui Perppu Nomor 1 Tahun 2014 dan Perppu Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah disahkan menjadi undang-undang, KPU Sumenep tinggal menunggu petunjuk teknis dari KPU RI. “Kita tinggal menunggu saja juknis dari KPU RI soal tahapan Pemilukada, apa yang harus dilaksanakan KPU dimasing-masing daerah,” katanya. Tahapan dan jadwal pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Sumenep, memang belum ditetapkan. Akan tetapi, KPU Sumenep mulai menyusun sistem sosialiasasi Pemilukada. “Sesuai surat edaran KPU RI, kami diminta untuk mensosialisasikan terkait kebijakan KPUD dengan sejumlah pemangku kepentingan terutama soal Pemilukada, muatan materi Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, yang telah disahkan menjadi Undang-Undang termasuk rancangan peraturan KPU,” terangnya. Warits menuturkan, secara umum pihaknya sudah siap melaksanakan Pilkada langsung. Dan sebagai komisioner lembaga penyelenggara pemilu telah menggelar beberapa kali rapat internal untuk membahas persiapan Pilkada, diantaranya menyangkut sosialisasi terhadap parpol dan pihak terkait. “Kami pun sempat diundang oleh pihak terkait di Pemkab Sumenep untuk memba-

Anggaran Pemilukada Rp. 43 M KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD) Sumenep, mengusulkan ke-

butuhan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) langsung sebesar Rp43 miliar. Besaran dana itu disesuaikan dengan pos-pos kegiatan yang akan dilakukan KPU Sumenep, selama tahapan pelaksanaan Pemilukada. Ketua KPU Sumenep, A Warits Umar, memaparkan, kebutuhan anggaran Pemilukada didaerah setempat cukup besar dan tidak sesuai anggaran yang telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep senilai Rp25 miliar. “Hasil estimasi kami kebutuhan anggaran Pemilukada Sumenep sebesar Rp43 miliar. Kami masih terus melakukan koordinasi dengan Pemkab setempat terkait besaran kebutuhan Pemilukada,” terangnya. Menurutnya, anggaran Rp25 miliar

10|INFO|2|OKTOBER2013

dinilai tidak mencukupi seluruh kegiatan di KPU. Sedangkan dana itu untuk disediakan untuk kebutuhan kegiatan secara keseluruhan, baik itu operasional secara teknis di KPU, pengawasan dan pengamanan. “Padahal, kebutuhan PPK dan KPPS saja sudah mencapai Rp19 miliar. Kalau Rp25 miliar berarti ya tidak cukup lah,” ujarnya. Estimasi kebutuhan Pemilukada sudah diajukan kepada Pemkab Sumenep, dan sampai saat ini belum ada jawaban. “Kita tunggu saja apa keputusan dari Pemkab Sumenep, yang penting usulan besaran anggaran Pemilukada sudah disampaikan. Mudah-mudahan bisa dipenuhi agar kami bisa bekerja secara maksimal dan pesta rakyat di Sumenep berjalan sukses, aman dan lancar,” tuturnya. Sementara, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sumenep, Darul Hasyim Fath,

has estimasi biaya pelaksanaan Pilkada langsung,” bebernya. Rapat internal soal teknis pelaksanaan sosialisasi tersebut, meliputi penyusunan program dan anggaran pelaksanaan Pemilukada. “Penyusunan anggaran tersebut tidak sekedar mengenai besaran anggaran yang dibutuhkan untuk Pemilukada, tapi mengenai pagu penggunaannya di masing-masing kegiatan,” tegasnya. Dia memastikan setelah rapat internal, menilai rasional usulan anggaran untuk proses Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) periode 2015-2020 sebesar Rp43 miliar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep. “Untuk benar-benar menjaga netralitas para pelaksana pemilukada mulai dari tingkat kecamatan hingga kabupaten, harus dimulai dari terpenuhinya hak (honor) atau kesejahteraan mereka. Kalau mereka (petugas pelaksana pemilu, red) tidak dibayar secara professional, kita tidak bisa menjamin netralitas mereka. Ini juga untuk menghasilkan orang nomor satu selama lima tahun kedepan yang akan memimpin Sumenep,” jelasnya. Menurut Darul, jika usulan KPU tersebut tidak dipenuhi, maka KPU tidak akan mampu membayar biaya untuk pengamanan, dan KPPS, serta unsur lainnya. Untuk itu pihaknya akan melakukan evaluasi atau pertemuan untuk membahas permaslahan ini dengan pihak eksekutif dan KPU sendiri. “Anggaran sebesar 43 Milyar itu tidak akan membuat kas daerah (kasda) kita bangkrut dengan memenuhi usulan dari KPU,” tambah Darul. Ia berharap usulan dari KPU tersebut dipertimbangkan secara rasional oleh eksekutif. Jangan sampai usulan itu disepelekan gara-gara melihat tingginya anggaran yang dibutuhkan. “Kita lihat saja letak geografis Kabupaten Sumenep yang memiliki 27 kecamatan, yakni 18 kecamatan daran dan 9 kecamatan lainnya adalah kepulauan. Bisa dibayangkan berapa biaya pengiriman logistik ke tiap kecamatan kepulauan dengan menyewa kapal, mengingat kondisi perai-

pihaknya langsung akan melaksanakan keputusan rapat itu sehingga persiapan pemilukada segera dilaksanakan. “Dalam waktu dekat penyusunan program kegiatan itu sudah selesai dan tinggal merealisasikan,” tukasnya. Selain itu, hasil pembahasan internal di KPU Sumenep, biaya penyelenggaraan Pilkada langsung diestimasi mencapai Rp43 miliar. Namun, pemkab menyediakan dana sebesar Rp25 miliar. [ Nita ]

A Warits Umar, Ketua KPU Sumenep ran tidak menentu. Ini yang juga harus diperhatikan oleh eksekutif,” pungkasnya. Sedangkan Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sumenep, Hadi Soetarto, menuturkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, menyiapkan dana pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2015 sebesar Rp25 miliar. “Penyiapan dana itu masuk kategori cadangan dan disiapkan selama lima tahun sejak tahun 2011 hingga 2015,” ujarnya. Sesuai kesepakatan dengan anggota DPRD, kata dia, pihaknya telah mengalokasikan dana cadangan untuk pelaksanaan pilkada melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). “Setiap tahunnya sejak 2011, APBD menyiapkan dana cadangan pilkada, masing-masing Rp5 miliar. Kalau ditotal sejak APBD 2011 hingga nantinya APBD 2015, jumlahnya sebanyak Rp25 miliar,” ucapnya. Sekda menambahkan, jika dana yang disediakan untuk Pilkada ternyata kurang, pihaknya belum bisa memberikan komentar apapaun. Karena harus melalui mekanisme yang berlaku. “Sekalipun KPU Sumenep mengajukan kekurangan dana kebutuhan Pemilukada dari yang disediakan, kami tidak lantas meng-iyakan. Tapi ada mekanisme yang harus dilalui terlebih dahulu,” pungkasnya. [ Nita ]


PERISTIWA

11

Polres Sumenep Launching Aksi Keselamatan Lalu Lintas Berbagai upaya digalakkan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sumenep dalam rangka menurunkan angka kecelakaan diwilayah setempat, pada tahun 2015. Salah satunya dengan menyerukan kepada masyarakat melalui aksi “Bersatu Keselamatan Nomor 1”. Aksi keselamatan berlalu lintas tahun 2015 “Bersatu Keselamatan Nomor 1” guna mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa mengutamakan keselamatan berlalu lintas menjadi nomor 1.

laka lantas itu,” tandasnya. Kasatlantas mengungkapkan, Aksi keselamatan berlalu lintas tahun 2015 “Bersatu Keselamatan Nomor 1” dilaksanakan diseluruh Indonesia. Sebab menurut data kecelakaan lalu lintas, jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia pada semester I (bulan januari – nopember ) tahun 2014 sebanyak 85.765 kejadian, dan korban meninggal dunia 26.623 orang, dengan demikian kalau dihitung secara rata-rata maka korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia 2.420 orang per-bulan,

Suasana launching Aksi Keselamatan Lalu Lintas Kasat Lantas Polres Sumenep, AKP Musa Bakhtiar, menjelaskan, tujuan dari aksi keselamatan berlalu lintas tahun 2015 “Bersatu Keselamatan Nomor 1” adalah dalam rangka membangun sikap mental/karakter mengemudi, selalu berpikir jauh ke depan, mematuhi aturan lalu lintas dan ketika berkendara memiliki sikap kewaspadaan, kesadaran, sikap mental serta antisipasi dalam berlalu lintas. “Berbicara masalah lalu lintas tentu tidak akan ada habisnya, karena lalu lintas mempunyai masalah yang sangat kompleks, sehingga sering menjadi topik pembicaraan diberbagai kalangan masyarakat, media massa, media elektronik, bahkan termuat dalam situs internet, khususnya yang terkait kecelakaan, kemacetan, pelanggaran dan budaya sopan santun berlalu lintas,” urainya. Aksi seruan keselamatan nomor satu ini, lanjutnya, tentunya akan dibarengi dengan peningkatan anggota Satlantas untuk menekan angka laka lantas. “Kita ketahui bahwa sepanjang tahun 2014, angka kecelakaan lalu lintas di Sumenep 83 kasus. Memang ada penurunan dibanding tahun 2013 lalu yang mencapai 130 kasus. Tapi, kami tidak lantas puas. Harus ditekan lagi angka

81 orang per-hari dan 3 orang per-jam. kendaraan sepeda motor memberikan kontribusi yang cukup besar yang terlibat kecelakaan yaitu sebanyak 100.971 unit, banyak korban jiwa yang meningggal dunia dengan siasia dijalan, didominasi usia muda dan usia produktif, belum lagi kerugian financial yang cukup besar. Menyikapi kondisi yang cukup memprihatinkan ini, komisi keselamatan jalan dunia (comission for global road safety) telah melaksanakan kampanye mendorong negara-negara di dunia untuk mengadakan aksi keselamatan jalan dalam satu dekade, sehingga banyak organisasi internasional seperti global road safety partnership (GRSP), beberapa institusi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat telah melakukan aksi untuk membangun kesadaran keselamatan jalan, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU, Kementerian Perindustrian dan Lembaga-lembaga lainnya. hal ini menunjukkan bahwa pemerintah dan stakeholder serta komunitas-komunitas masyarakat sudah mulai peduli tentang keselamatan jalan. “Kita ketahui bersama bahwa kecelakaan lalu lintas pasti dida-

hului adanya pelanggaran lalu lintas. Oleh sebab itu berbagai upaya untuk menekan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas seperti penegakan hukum yang humanis, kegiatan sosialisasi budaya tertib berlalu lintas,” ujarnya. Bahkan, Korlantas Polri telah melakukan berbagai upaya serta langkah-langkah mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan, maka dalam mewujudkan keselamatan di jalan raya telah ditindak lanjuti pencanangan aksi keselamatan jalan Indonesia tahun 2011-2020, kemudian disusunlah rancangan umum nasional keselamatan (runk) yang dicanangkan oleh presiden tanggal 11 Mei 2011, dengan tujuan utamanya adalah mengurangi korban kecelakaan lalu lintas sebesar 50 %, dan mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam aksi penurunan jumlah korban kecelakaan lalu lintas. “Seperti diketahui dalam runk terdapat 5 pilar aksi keselamatan jalan, yaitu 1. manajemen keselamatan jalan (road safety manajement), 2. jalan yang berkeselamatan (safer road), 3. yang berkeselamatan (safer vehicle) 4. pengguna jalan berkeselamatan (safer people or road users), serta 5. respon pra dan pasca kecelakaan (post crash response),” ungkapnya. Untuk itu pada tahun ini sebagai tindak lanjut Inpres no. 4 tahun 2013 telah dilaksanakan gerakan nasional pelopor keselamatan berlalu lintas pada tanggal 26 januari 2014 dengan motto ”jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas dan budayakan keselamatan sebagai kebutuhan” yang pada hakekatnya adalah mengajak seluruh lapisan masyarakat ayo menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas baik sebagai pengemudi maupun pejalan kaki. Selanjutnya dalam rangka membangun budaya keselamatan berlalu lintas tiada henti-hentinya kita mengajak masyarakat untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas. Untuk itu pada tanggal 31 Desember 2014 kemarin, telah di launching aksi keselamatan lalu lintas tahun 2015 yang bertajuk “Bersatu Keselamatan Nomor 1” secara serentak di seluruh Indonesia.[Nita]

Polres Sumenep Tingkatkan Etos Kinerja Pucuk pimpinan ditubuh Kepolisian Resort (Polres) Sumenep secara resmi terjadi pergantian, dari AKBP Marjoko kepada AKBP Rendra Radita Dewayana, pada tanggal 7 Januari 2015. Dengan peralihan tongkat yang ditandai serah terima jabatan di Markas Polres Sumenep, maka segala peraturan dilingkungan petugas berseragam coklat ini pun berada dibawah tangan Kapolres Baru AKBP Rendra Radita Dewayana. Pria kelahiran Solo dan pernah bertugas di Banjar Masin ini mempunyai satu putra dari Agustina Widiastuti. Tidak mau bersantai ria dengan jabatan barunya, Kapolres Sumenep menyatakan akan meningkatkan etos kerja para anggotanya disemua lini. Bahkan, hari pertama masuk kerja, pada Sabtu (10/1/2015), Kapolres Sumenep, AKBP Rendra Radita Dewayana langsung melakukan konsolidasi intern dengan jajaran Kabag, Kasat, dan Kapolsek. “Saya melakukan konsolidasi ke dalam untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya di masing-masing wilayah kecamatan,” tuturnya. Laporan yang ia terima dari anggotanya, Sumenep mempunyai karakteristik berbeda yakni mempunyai banyak pulau. Bahkan ada pulau yang membutuhkan waktu tempuh belasan jam. Namun ia bersyukur karena wilayah Sumenep tergolong daerah yang kondusif. “Mudah-mudahan akan terus terjaga dengan dukungan penuh dari semua elemen masyarakat,” katanya. Sebagai Kapolres baru, ia mengaku akan menuntaskan “PR” yang belum tuntas dari pejabat lama dan akan meneruskan kebijakan yang positif. “Memang butuh waktu, karena semua melalui proses. Ada penyelidikan, pencarian tersangka, dan tahapan-tahapan lain,” tandasnya. Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana mengungkapkan, pondasi yang sudah dibangun oleh kapolres lama akan menjadi tindak lanjut dalam menjalankan tugas kedepan. “Semoga kami mampu menjalankan pondasi yang sudah

dibangun, sistem dan manejerial yang sudah berjalan,” harapnya. Ia berjanji akan menjalankan tugas dan memberikan pelayanan, pengayoman pada masyarakat dengan baik. Dengan harapan, polres Sumenep menjadi rujukan di Madura, lebih-lebih dilingkungan Polda Jawa Timur. Menurut dia, semua anggota polri akan mengakhiri masa tugasnya. Jika menjadi polisi yang baik, maka tidak akan kesulitan bila kembali ke masyarakat. “Bila sudah waktunya, masa dinas kita akan berakhir dan akan menjadi masyarakat biasa,” ujarnya. Lebih lanjut ia menuturkan, peningkatkan etos kerja akan difokuskan pada penuntasan kasus kriminlitas yang merupakan sisa dari tahun 2014. Sesuai data, kasus Kriminalitas diwilayah Hukum Polres Sumenep, sepanjang tahun 2014 terbilang menurun dibanding 2013 lalu. Crime Total (jumlah kasus kriminal) di daerah ini selama tahun 2014 mencapai 420 kasus atau turun sebanyak 169 kasus dibanding 2013 yang mencapai 589 kasus. “Dari ratusan kasus kriminal itu, sebanyak 261 kasus yang dinyatakan tuntas, sedangkan selebihnya 151 kasus masih belum selesai. Tunggakan kasus kriminal yang belum selesai inilah yang bakal diproses di tahun 2015,” paparnya. Untuk kasus kriminalitas tertinggi di Sumenep adalah pencurian kendaraan bermotor (curanmor-red), kemudian disusul pencurian hewan, dan pembunuhan. ”Menurunnya kasus kriminalitas dan meningkatnya kriminal yang dinyatakan tuntas itu, karena upaya-upaya kepolisian, Pemerintah, dan partisipasi masyarakat,” pungkasnya. Sementara kasus laka lantas di tahun 2014 juga mengalami penurunan, sebab hingga akhir tahun mencapai 83 kasus, sedangkan di 2013 lalu mencapai 130 kasus. Seluruh kasus baik kriminalitas maupun laka lantas kecenderungannya setiap tahun mengalami penurunan, sehingga pihaknya akan terus berupaya untuk menekan kasus tersebut, dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas-red). [Nita]

INFO|2|OKTOBER2013I 11


12

Edisi 217 - I Januari 2015

PROFIL

Kapoktan “ Sumber Hasil “ Paberasan

Juara I Lomba Adhikarya Pangan Nusantara Kelompok Tani Sumber Hasil di Desa Paberasan Kecamatan Kota Sumenep, telah banyak menorehkan prestasi di bidang pertanian. Bahkan, akhir bulan Desember 2014 kemarin meraih Juara I lomba Adhikarya Pangan Nusantara (APN) Tingkat Nasional 2014. Yang mewakili Propinsi Jawa Timur ke Tingkat Nasional. Kelompok Tani yang berdiri sejak tahun 2005 ini telah banyak memberikan kontribusi bagi anggotanya maupun nama baik bagi Kabupaten Sumenep. Sederet prestasi yang diperoleh kelompok tani Sumber Hasil diawali sejak tahun 2008 yang meraih juara lomba agribisnis tanaman pangan holtikultura tingkat Propinsi Jawa Timur hingga kemudian di tahun 2009 mendapat sertifikat sebagai penangkar benih. Selanjutnya, prestasi yang sama kembali diraih pada tahun 2010 sebagai Juara Lomba Agribisnis Tanaman Pangan Holtikultura Tingkat Propinsi. Selanjutnya prestasi yang diraih dalam satu tahun di 2014, meraih Juara I Lomba Adhikarya Pangan Nasional (APN) mulai tingkat Kabupaten, Propinsi hingga Nasional. Dan penghargaan APN 2014 yang diterima langsung dari Presiden RI, Joko Widodo pada tanggal 26 Desember 2014 di Jakarta. Ketua Kelompok Tani Sumber Hasil, Drs. H. Abdurrahman, kepada Info, usai mengikuti kegiatan dialog bersama Presiden RI dan para kelompok tani berprestasi di stana Negara Jakarta, Jum’at (16/01) mengungkapkan, selain banyak meraih prestasi, kelompok tani Sumber hasil terus melaksanakan berbagai inovasi di bidang pertanian. Dan hampir setiap ada inovasi baru yang di informasikan Dinas Pertanian Tanaman Pangan melalui UPT Penyuluh Pertanian, para petani di kelompoknya melakukan dengan maksimal. “Para pengurus dan anggota kelompok tani yang sudah melaksanakan perlakuan penanaman secara maksimal hasilnya cukup memuaskan,”ungkapnya. Sebab, dengan melaksanakan penanaman yang baik selain menghasilkan produksi pertanian yang maksimal, tentu akan memberikan penghasilan yang bagus pula bagi petani. Karena itu pihaknya bersyukur dengan mel-

aksanakan pola tanam yang baik para petani yang tergabung di kelompoknya mayoritas lebih sejahtera dari sebelumnya. Dijelaskan, kegiatan yang seringkali dilakukan di kelompok tani Sumber hasil yakni dengan melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang (SL). Sebab, dengan sekolah lapang petani bisa lebih maksimal melakukan penelitian dan bisa segera melakukan perbaikan apabila mengalami persoalan dalam bertani. Untuk itu, peningkatan sumberdaya manusia khususnya bagi para petani diakui H. Abdurrahman sangat penting. Karena itu, pemahaman anggota kelompok tani terhadap kegiatan sepGubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo, M.Hum (kanan) bersama erti sekolah lapang terus dilakukan. BeKetua Kapoktan Sumber Hasil Drs. H. Abdurrahman (kiri) berapa kegiatan sekolah lapang yang dilakukan petani di desanya, seperti SL-PTT, Tidak hanya itu, dari potensi SDM yang ada di kelomSL-PHT, SL-TGA, SL-Iklim, SL-skala kawasan. Bahkan, saat ini pok Tani Sumber Hasil, banyak secara personal yang sudah kelompoknya sudah membuat Klinik PHT. bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat sesuai Melalui kegiatan peningkatan SDM tersebut, para bidang keahliannya masing-masing. Hingga ada yang petani pada akhirnya telah memahami bagaimana mel- diminta PT Pertani sebagai karyawannya. Bahkan, juga akukan pola tanam yang baik, pemilihan bibit benih, berkiprah diberbagai lembaga dan organisasi lainya seppersemaian, pengolahan tanah, pemakaian pupuk yang erti Koperasi, Gapoktan serta lembaga kemasayarakatan berimbang dan semacamnya. Sehingga, setiap minggu lainnya. dan setiap bulan dilakukan pengamatan terhadap tanaKarena itu, pihaknya juga berharap dengan upaya man, dan bisa segera diketahui sedini mungkin dan bisa yang dilakukan kelompok tani sumber Hasil akan mensegera dikendalikan dengan baik. dorong para petani lainnya dalam melakukan kegiatan Yang membanggakan pula, dari hasil pengetahuan seperti yang diakukan kelompoknya. Dan pihaknya berdan pengalaman para pengurus kelompok tani sember harap ada pembinaan dan perhatian dari pemerintah agar hasil sudah banyak yang dipercaya untuk menjadi petu- kelompok tani terus meningkatkan produktfitas pertanian gas penyuluh kepada petani lainnya. Seperti halnya seba- dengan entuhan tehnologi yang ada. gai petugas PPAH, RPH, Petani Pemandu, Petani Penga“kami harapkan pembinaan dan perhatian dari dimat Hama. Bahkan, menjadi agen hayati seperti Coryne, nas terkait melalui petugas untuk selalu memperhatikan MOL, PGPR yangd alam hal ini petani dapat memproduksi kebutuhan petani seperti alat produksi pertanian yang sendiri. memadai.”tambahnya. [ ren ]

Sumenep Siap Tingkatkan Swasembada Pangan Harapan Presiden RI, Joko Widodo dalam acara Silaturrahmi dan Dialog bersama para kelompok tani berprestasi di stana Negara Jakarta, Jum’at (16/01) agar semua daerah bisa meningkatkan produktifitas pertaniannya ditanggapi positif kepala Dinas Pertanaian Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep, Ir. Bambang Heriyanto, M.Si. Dihubungi melalui telpon selulernya, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep usai menghadiri acara tersebut di Jakarta bersama Ketua Kelompok Tani Sumber Hasil, H. Abdurrahman, mengaku akan bisa mewujudkan peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Sumenep, jika semua petani di Sumenep mengikuti jejak para kelompok tani yang sudah sukses melaksanakan produktifitasnya. “jika memang para petani bisa mengikuti para kelompok tani yang sudah berhasil seperti kelompok tani sumber hasil, saya optimis tidak sampai tiga tahun akan mampu meningkatkan produktifitas dari target 10 persen produksi sebelumnya.”ungkapnya. Sebab, diakui Bambang jika sebanyak 3.347 kelompok tani di Sumenep bisa sungguhsungguh mengikuti upaya yang dilakukan oleh kelompok tani yang sudah menunjukkan keberhasilannya, yang tidak hanya diakui secara regional, namun hingga nasional pihaknya yakin program swasembada pangan khususnya di

12|INFO|2|OKTOBER2013

Penyemprotan padi merupakan kegiatan rutin Kapoktan Sumber Hasil Kabupaten Sumenep akan berhasil. “sebab, dengan produktifitas pertanian selama ini dari lahan sekitar 25 ribu hekttar lebih produktifitasnya sudah mampu menghasilnya produktifitas rata-rata sebanyak 7-8 ton perhektar dan diharapkan nantinya mampu mengasilkan produksi antara 9-10 ton perhektar.”tambahnya. Ditambahkan, selama ini perhatian pemerintah terhadap para kelompok tani dan petani di Kabu-

paten Sumenep betul-betul serius. Sehingga, prestasi demi prestasi di bidang pertanian mampu diraih, mulai dari prestasi Adikarya Pangan Nasional, Pembina Pangan, Pelopor Pangan dan sebagainya. Upaya lainnya seperti dengan melakukan program cetak sawah di Kabupaten Sumenep terus akan dilakukan Dinas Pertanian Dan Tanaman Pangan (Disperta) Kabupaten Sumenep. Hal tersebut sehubungan

dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan swasembada pangan khususnya untuk swasembada beras. ”Kabupaten Sumenep masih memiliki peluang besar untuk melakukan cetak sawah baru pada areal lahan yang selama ini tidak termanfaatkan dengan baik.”tandasnya. Apalagi tegas Bambang dengan suksesnya pelaksanaan program cetak sawah baru yang dilaksanakan di Kecamatan Arjasa dan Kangayan kepulauan Kangean seluas 300 hektar. Sehingga, hal tersebut dapat meningkatkan produksi beras di Kabupaten Sumenep. “Karena, ternyata hasil produksi di areal lahan cetak sawah baru terus mengalami peningkatan, dari sebelumnya emnghasilkan sekitar 4 ton perhektar saat ini sudah bisa menghasilkan 6 ton perhektar.”jelasnya. Pihaknya yakin jika terus dikelola dengan baik, lahan-lahan persawahan baru tersebut akan menghasilkan produksi beras semakin meningkat dari tahun ketahun. Apalagi diimbangi dengan saluran irigasi yang bagus dan pola tanam yang baik. Bahkan, diakui program dari Kementerian Pertanian RI juga terus mensupport berbagai program kesejumlah wilayah termasuk di Kabupaten Sumenep. seperti halnya adanya program bantuan benih, program perbaikan irigasi, pembangunan waduk dan embung serta program bantuan alsintan seperti hand traktor dan sebagainya. [ ren ]


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.