Rumah Terkuno Berharga RP 18 M
DIGITAL NE WS PA PER
hal
2
Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com
surya.co.id
| SENIN, 11 MARET 2013 | Terbit 2 halaman
edisi pagi
Malaysia Tangkap 33 Penyusup di Sulu Surya, Surabaya - Sebanyak 29 pria dan empat orang wanita, ditangkap pihak berwenang Malaysia selama operasi keamanan bersandi Daulat, di wilayah Sabah di Desa Bakau Pinggir, Minggu (10/3/2013). Mereka dicurigai bersekongkol dengan milisi bersenjata Kesultanan Sulu. Kepala Kepolisian Distrik Semporna, DSP Mohd Firdaus Francis Abdullah mengatakan, mereka yang ditangkap semuanya warga negara asing. Bahkan empat diantara yang ditangkap itu, diyakini adalah penyusup. “Mereka dikirim ke markas polisi Lahad Datu untuk diperiksa,” ucapnya. Menurut Firdaus, para tersangka yang berusia 18 tahun ke atas ditahan dalam operasi penyisiran yang dilakukan dari pintu ke pintu pada pukul 6.3009.00, Minggu. Setidaknya 100 anggota polisi diterjunkan dalam operasi yang
SIAGA - Helikopter dan truk truk militer disiagakan di Bandar Sahabat, sekitar lokasi pembersihan tentara Kesultanan Sulu. digelar pasukan keamanan Malaysia untuk mengusir para milisi Kesultanan Sulu.
Sejauh ini sudah 53 militan dan delapan petugas polisi tewas, dalam operasi itu sejak milisi
Sulu yang semuanya merupakan warga negara Filipina mendarat di wilayah Sabah, bulan lalu.
Mereka mengklaim wilayah tersebut sebagai bagian negara Kesultanan Sabah. (*)
Malaysia Akan Buru Semua Milisi Surya, Surabaya-Pemerintah Malaysia mengancam, tidak ada seorangpun milisi Kesultanan Sulu yang bisa lolos tanpa mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Menurut Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, jika tidak tewas ditangan aparat keamanan Malaysia, para milisi Kesultanan Sulu akan ditangkap dan diajukan ke meja hijau di Malaysia. “Kami akan memastikan, bahwa tidak seorangpun yang bisa melarikan diri. Dan kami ingin mereka mati, atau ditangkap,” ujarnya seperti dikutip dari Thestarmalaysia.com, Minggu (10/3/2013). Komentar Ahmad itu keluar,
menanggapi kekejaman milisi Kesultanan Sulu yang memutilasi beberapa anggota petugas keamanan Malaysia yang terlibat kontak senjata dengan mereka. Ahmad tidak menutup kemungkinan, dalam aksinya milisi tersebut kemungkinan di bawah pengaruh obat-obatan atau menggunakan ilmu hitam. “Dalam hukum perang, penyusup atau anggota pasukan keamanan tidak bisa melakukan itu. Seperti merobek mata, memenggal kepala atau memotong badan korban. Apa yang mereka lakukan adalah tidak dapat diterima, dimana menunjukan bahwa teroris Filipina memiliki belas kasihan,” katanya.
join facebook.com/suryaonline
Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi Pemerintah Malaysia, lanjutnya, tidak akan berkompromi terhadap para pengikut Jamalul Kiram III, seorang warga Filipina yang mengaku
sebagai Sultan Sulu. “Saya telah di ground zero, dan saya bisa melihat bahwa mereka berniat untuk terus menguasai daerah Sabah.
Karena mereka telah dijanjikan sejumlah uang dan lahan pertanian di Sabah oleh Jamalul Kiram, dan pemimpin lainnya,” ujarnya. (tribunnews.com) follow @portalsurya
2
SENIN, 11 MARET 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com
RUMAH MEWAH - Rumah senilai Rp 18 M ini, sekarang dimiliki dan dihuni sepasang suami-istri, John Pugh (80) dan Rosalind (70).
Rumah Terkuno Berharga Rp 18 Miliar
Surya Inggris - Rumah tua di tepi kawasan Dartmoor, tepatnya di Samford Spiney di Devon Inggris ini sungguh istimewa. Menurut pemiliknya saat ini, rumah tersebut dibangun pada tahun 800an Masehi. Pada 1582, rumah ini pernah dihargai senilai 500 poundsterling. Namun saat ini, rumah tersebut bernilai 1,25 juta poundsterling atau setara Rp 18.077.625.000. Dan merupakan salah satu rumah tertua di Inggris Raya. Ceritanya, Sir Francis Drake mendapatkan rumah tersebut setelah menang bertaruh melawan keturunan Gerard de Spineto, Lord of Samford senilai 500 poundsterling. Dan rumah itulah, yang kemudian dijadikan jaminan atas kekalahan taruhan tersebut. Saat ini pemilik rumah itu adalah sepasang suami-istri, John Pugh (80) dan Rosalind (70). Mereka membeli rumah mewah ini 25 tahun silam. Ketika mendapatkan rumah ini pertama kali, mereka harus bekerja sama dengan English Heritage untuk membangun dan mempercantiknya kembali. Menurut sang pemilik, mereka sebenarnya tidak yakin, bahwa Drake sendiri pernah tinggal dan hidup dalam rumah ini dalam kurun waktu lama. Namun, legenda yang beredar di sekitar rumah tersebut bukan berarti bohong. “Kami tidak yakin Drake pernah tinggal di sini secara permanen. Ia memiliki begitu banyak properti di area ini. Rumah utamanya tidak jauh, ada di
join facebook.com/suryaonline
Buckland Abbey,” ujar Pugh. “Penelurusan kami menemukan, bahwa ia (Drake) mendapatkan rumah ini sebagai konpensasi dari hutang sebesar 500 poundsterling.” ujarnya. Drake merupakan “pahlawan” yang mengalahkan Armada Spanyol pada 1588. Ia membeli Buckland Abbey pada 1580, dan mendapatkan rumah mewah ini setahun kemudian. Sayangnya, ketika meninggal pada 1596, ia tidak memiliki keturunan. Semua hartanya jatuh pada Jonas Bodenham, komando kedua yang ia perlakukan seperti anak sendiri.
Bodenham kemudian menjual kembali rumah ini pada saudara Sir Francis Drake, Thomas. Rumah ini kemudian dibangun kembali pada 1607 dan dipugar pada 1935. Untuk sementara, rumah tersebut pernah dikenal sebagai Hall Farm karena pemiliknya bernama Rev John Hall Parlby. Kepergian Parlby dari tempat ini membuatnya tidak terawat. Hingga akhirnya, pada 1987 keluarga Pugh “menyelamatkan” rumah dengan tiga ruang resepsi, dua lumbung dari abad ke 17 dan 19, serta sebuah klaster gedung perkebunan
di hutan seluas 0,4 hektar. Di dalam rumah ini memiliki berbagai perabot antik termasuk perapian granit, pintu melengkung granit, jendela granit, dan oven roti kuno. Menurut sang pemiliknya, oven roti tersebut merupakan oven penghasil roti terbesar yang pernah ia lihat. “Tidak ada yang mengetahui dengan pasti, kapan rumah ini dibangun. Pencatatan pertama kali menunjukkan tahun 1028, mamun, kami rasa rumah ini dapat dibangun pada tahun 800-an,” ungkap Pugh. (kompas.com) follow @portalsurya