DIGITAL NE WS PA PER
Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com
surya.co.id
Album Nicky Astria
SETELAH
perempuan bakal menguasai laki-laki hal
2
| SABTU, 3 NOVEMBER 2012 | Terbit 2 halaman itu, Nicky mengakui sebutan semacam itu turut mengangkat pamornya selaku penyanyi rock. Dalam Retrospective, Ian kembali turun tangan dan bertindak sebagai penata musik sekaligus pemetik gitar untuk sebagian besar lagu lamanya.
Sewindu MENGHILANG Dunia Akhirat
Nicky telah menelurkan 14 album dan masih berniat
SURABAYA, SURYA - Delapan tahun setelah menghilang dari industri musik, Nicky Astria tiba-tiba muncul lagi dengan sebuah album yang baru mulai dipasarkan pekan ketiga Oktober 2012. Masih secantik dan seramping dulu, Nicky yang kini punya tiga anak memamerkan kembali kuaitas vokalnya yang prima dengan lengkingan yang membuatnya dijuluki lady rocker terbaik Indonesia. “Ini albumnya isi tiga lagu baru sisanya (sembilan buah) lagu lama, cuma aransemen dan tata vokalnya agak diubah,” kata Nicky yang memilih lokasi pertemuan di sebuah restoran Jepang di kawasan Thamrin, Jakarta, karena sejak pagi mengaku belum sarapan. Delapan tahun absen dari panggung dan dapur rekaman rupanya membuat perempuan yang sudah menelurkan 14 album ini terpanggil juga untuk kembali ke belakang tonggak mikrofon. Menyanyi untuk panggung hiburan sejak 1984, Nicky hampir benar-benar raib dari dunia musik sejak perceraian keduanya. Rupanya kini Nicky menempatkan perasaan suami diatas segala keinginannya untuk kembali tampil ke muka publik. “Suamiku bukan artis, bukan seleb, dia orang biasa dan tidak suka disorot kamera. Begitu dia sudah merasa tenang 100%, baru saya bisa nyanyi lagi,” tambahnya dengan senyum. Album baru yang dinamai Retrospective ini menurutnya sebagian berisi lagu yang
menunjukkan perjalanan hidup dan hasil perenungan selama menjalani masa sulit delapan tahun lalu. “Ada Carry On, itu hasil perenungan banget. Ada Alright, itu juga mencerminkan perjalanan hidupku,” tambahnya. Denny dan Ian
Nicky Nastiti Karya Dewi, lahir di Bandung 1967, mulai menunjukkan bakat menyanyi dari usia sekolah dasar meski ayahnya, Tatang Kosasih Wirahadimana, minta putri satu-satunya itu tak jadi penyanyi. “Saya ini enggak ada citacita (jadi penyanyi), cuma pengen jadi penyiar because I love talking,” kata Nicky bersemangat. “Saya sangat berterima kasih pada mereka, Kang Denny (Sabri) yang menemukan saya, Bang Ian (Antono) yang mengasah saya” Terlanjur kondang di berbagai festival menyanyi di Bandung, bakat besar Nicky ditemukan penulis/pengamat musik/ pencari bakat, Denny Sabri. Dari Denny, Nicky bertemu Ian Antono, pentolan grup rock terbesar Indonesia kala itu, God Bless. “Saya sangat berterima kasih pada mereka, Kang Denny (Sabri) yang menemukan saya, Bang Ian (Antono) yang mengasah saya,” kata Nicky. Adalah Ian Antono juga yang kemudian menahbiskan gelar lady rocker pada perempuan ayu, anak ke empat dari lima bersaudara ini. Meski merasa ‘geli gigi’ alias sungkan mendengar panggilan
join facebook.com/suryaonline
Mungkin sebagai bentuk penyesuaian, beberapa lagu ditata dengan aransemen akustik nir-instrumen listrik, untuk memberi tekanan pada warna vocal Nicky. “Sulit buat penyanyi lama untuk bikin lagu baru semua karena nanti penggemar tidak mengenali,” kata Nicky. Selain sekedar obat kangen dan memenuhi desakan teman
edisi pagi dan penggemar untuk menyanyi lagi, Nicky mengaku tak punya target apa-apa untuk album ini. Keluarga adalah focus utamanya dan pengalaman masa lalu mengajarinya untuk tak terbuai kesuksesan. “Sukses juga kan ternyata bawa banyak masalah. Jadi sekarang saya mah yang penting selamet aja, dunia akhirat lah”serunya serius. (BBC)
menggelar konser tunggal. Mengaku sering kurang percaya diri, Nicky bekerja cukup keras untuk produksi album kali ini, satu hal yang jarang dilakukannya dalam pembuatan album-album terdahulunya. “Dulu mah habis rekaman, udah aja. Sekarang saya dengar lagi, saya minta diubah iniitu,” kata ibu dua gadis remaja dan seorang putri balita ini dengan logat Sundanya yang pekat. Nicky juga menggunakan suaranya sendiri sebagai suara latar untuk sebagian besar lagu dalam album Retrospective. Delapan tahun absen manggung dengan kapasitas vokal penuh, Nicky rajin berlatih vokal sebelum masuk dapur rekaman termasuk dengan lari dan olahraga keras hampir setiap hari. “Delapan tahun enggak nyanyi jelas kan, suara ngap-ngapan,” katanya beralasan. Berbeda dengan jenis pop, musik rock menurut Nicky menuntut penyanyi mengeluarkan energi lebih, apalagi untuk artis pemalu seperti dirinya. “Mentalnya aja udah make energinya besar banget, apalagi tambah nyanyi teriak-teriak,” serunya sambil tertawa. Suara cadas Nicky hampir tak berubah meski untuk menyanyi live dia mengaku ‘ngap-ngapan’.
kapanlagi
NICKY ASTRIA follow @portalsurya
2
SABTU, 3 NOVEMBER 2012 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com
Dicabut, Larangan Beli Ganja bagi Turis di Amsterdam SURABAYA SURYA – Nampaknya, masa keemasan kaum laki-laki menguasai perempuan melalui status sosial dan tingkat pendidikan lebih tinggi, bakal segera berakhir. Pasalnya, sebuah sebuah fakta unik dari studi teranyar, menyebutkan saat ini banyak perempuan yang menikahi laki-laki yang standar sosialnya di bawah si perempuan. Hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah perempuan, yang menikmati dan menyelesaikan pendidikan tinggi mereka. Para ahli universitas di Barcelona, Italia, berpendapat perempuan saat ini, di banyak negara, memiliki status sosial yang lebih tinggi dari pasangannya. Teknisnya, sebuah hubungan dengan pola perempuannya memiliki status sosial lebih tinggi dibandingkan pasangannya disebut hypogamy. Tapi secara populer dikenal dengan istilah “marrying down”. Secara tradisional, biasanya lakilaki yang memiliki status sosial yang lebih tinggi. Artinya dalam sebuah hubungan, laki-laki berpendidikan lebih tinggi, berpenghasilan lebih besar, jabatan lebih tinggi, karier lebih baik dari pasangannya. Akan tetapi, saat ini negara– negara di daratan Eropa, Afrika Selatan hingga Arab, perempuan sekarang lebih banyak yang berhasil melanjutkan hingga menyelesaikan pendidikan tinggi. Mereka tidak berhenti di tengah jalan untuk menikah. Artinya pada saat mereka sukses, dan ingin mencari pasangan hidup, tak sedikit menjalin hubungan dengan laki-laki yang memiliki strata sosial sama. Sayangnya, hubungan tersebut tak banyak yang berhasil hingga tahap pernikahan. Akademis demografi dari Universitat Autònoma de Barcelona
kembali melihat sensus di 56 negara, tentang kencan sejak tahun 1960an. Dan pada abad 21 saat ini, lebih banyak perempuan “marrying down” dibandingkan “marrying up”. Fenomena ini terjadi paling tinggi di negara seperti Perancis, Slovenia dan Mongolia. Negara tersebut, termasuk negara dengan jumlah pelajar perempuan yang lebih banyak ketimbang lakilakinya. Dan banyak negara akan mengalami hal yang sama, termasuk China, begitu yang terungkap dalam penelitian.
menambahkan, “Orang bisa saja beranggapan bahwa persamaan kesempatan mengeyam pendidikan lebih tinggi bagi perempuan, meningkatkan jumlah perempuan single. Namun yang terjadi, ternyata komposisi pasangan beradaptasi cukup baik terhadap perubahan struktural yang terjadi.” Hal ini dapat mengubah peran gender tradisional dimana suami sebagai pencari nafkah sedangkan istri
Perempuan
Bakal
Menguasai Laki-Laki “Secara tradisional pada pasangan heteroseksual, pola yang mendominasi adalah perempuan menikahi laki-laki dengan pendidikan yang lebih tinggi. Dan perbedaan gender menjadi hal yang penting,” jelas Albert Esteve sang peneliti. “Beberapa tahun belakangan ini, saat timbulnya kemudahan akses pendidikan bagi perempuan. Hal ini merubah model pola hubungan tersebut,” lanjutnya. Ia pun
join facebook.com/suryaonline
hanya mengurus rumah dan anak. Albert mengatakan, sudah saatnya fokus untuk mempelajari hypogamy lebih dalam. “Sebaiknya tidak hanya dilihat dari aspek pendidikan, tetapi juga dari aspek perempuan sebagai pencari nafkah utama”. Apakah fenomena ini juga akan melanda Indonesia? Saat ini saja di bangku kuliah jumlah mahasiswi tak lebih sedikit dari mahasiswa dengan tingkat kelulusan yang juga lebih tinggi. Termasuk peraih nilai yang tertinggi biasanya perempuan. Plus, lapangan pekerjaan yang tersedia lebih luas serta beragam bagi perempuan. (kompas.com)
SURABAYA, SURYA- Wali Kota Amsterdam, Belanda, membatalkan undang-undang yang melarang orang asing mengonsumsi ganja di kafe-kafe ganja di kota itu, seperti dilaporkan Huffington Post, Kamis (1/11/2012). Padahal undang-undang itu baru diberlakukan beberapa bulan silam. Larangan mengonsumsi ganja di kafe ganja bagi turis itu mulai berlaku di tiga provinsi selatan negara itu dan akan diperluas hingga ke seluruh negara, termasuk Amsterdam, pada 2013, AP melaporkan. Pada Kamis, Wali Kota Amsterdam Eberhard van der Laan mengatakan, ke-220 coffee shop, tempat “mariyuana dan hashish dijual dan dikonsumsi secarat bebas” akan tetap dibuka sepanjang tahun depan, kata New York Times. Van der Laan mengatakan pada harian Belanda de Volkskrant, bahwa dia memutuskan hal itu “setelah mempertimbangkan bakal munculnya dampak-dampak yang tidak diinginkan (jika aturan itu berlaku), termasuk kebangkitan pasar gelap.” “Ada 1,5 juta turis yang tidak bisa mengatakan ‘tidak ada lagi mariyuana’, dan mereka akan merambah seluruh kota untuk mencari narkotika itu,” kata van der Laan yang menurut BBC dikenal “menentang larangan itu”. “Hal ini akan memicu naiknya angka perampokan, perkelahian soal narkotika palsu, dan tidak ada lagi pengawasan terhadap kualitas mariyuana di pasaran semua yang sudah kita perjuangkan selama ini akan hilang begitu saja,” lanjut van der Laan. Amsterdam juga “sangat bergantung pada wisata dan pengguna ganja - yang jumlahnya mencapai sepertiga dari total jumlah wisatawan.” Pengumuman van der Laan itu muncul setelah pemerintah baru Belanda memutuskan untuk mengizinkan pemerintah lokal menentukan apakah akan menerapkan larangan mariyuana tersebut. Sementara itu menurut kantor berita AFP, pemerintah koalisi Belanda berencana mengganti UU saat ini, dan yang tidak populer, dengan kebijakan baru yang akan “membatasi penjualan ganja pada turis dan mewajibkan warga untuk menunjukkan kartu identitas saat memasuki sekitar 670 kafe di seluruh negara itu. Kebijakan itu berbeda dengan larangan lama, di mana warga tidak lagi perlu menjadi anggota sebuah kafe dan mencatatkan nama mereka dalam data kafe tersebut. Meskipun secara teknis ganja merupakan barang ilegal di Belanda, negara itu tidak lagi memidanakan kepemilikan ganja di bawah lima gram sejak 1976.(kompas/huffingtonpost) follow @portalsurya