orang kaya asia
DIGITAL NE WS PA PER
habiskan lebih banyak uang hal
Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com
surya.co.id
2 | RABU, 17 OKTOBER 2012 | Terbit 2 halaman
edisi pagi
Anggaran Militer Asia Akan Lampaui Eropa
SURABAYA, SURYA - Besaran anggaran belanja militer negara-negara besar Asia meningkat secara dramatis dalam sepuluh tahun belakangan. China menjadi negara dengan anggaran belanja militer terbesar dengan kenaikan empat kali lipat sejak 2000. Demikian hasil penelitian Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Washington DC, yang dirilis pada Senin (15/10/2012) waktu setempat. CSIS bahkan memperkirakan tahun ini belanja militer negaranegara Asia akan melampaui belanja militer Eropa. Secara total, anggaran belanja militer China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan mencapai 224 miliar dollar AS pada tahun 2011. “Jumlah ini melonjak dua kali lipat dari belanja militer kelima negara ini pada tahun 2000,” demikian CSIS. “Dengan proyeksi anggaran belanja militer Asia melampaui
Eropa akhir tahun ini, maka kebijakan Amerika Serikat untuk menjaga keseimbangan di kawasan Asia Pasifik nampaknya akan berlanjut,” demikian, masih menurut CSIS. Di antara semua negara Asia dan dunia, anggaran militer China kini merupakan yang terbesar kedua setelah Amerika Serikat, meski anggaran militer China masih
terbilang kecil jika dibandingkan anggaran Pentagon yang mencapai 600 miliar dollar AS setahun. Para pakar menilai kebangkitan ekonomi China membuat negeri itu memiliki kebutuhan untuk meningkatkan kekuatan
militernya demi menyebarkan pengaruhnya ke luar perbatasan, serta untuk mengamankan perbatasan dan jalur perdagangan China yang strategis. Pada 2011, Beijing mengucurkan 22,5 miliar dollar AS untuk pengadaan
persenjataan serta pembiayaan berbagai riset. Pada tahun 2000, anggaran militer China hanya 7,3 miliar dollar AS. Secara total, anggaran pertahanan China meningkat dari 22,5 miliar dollar AS menjadi 89,9 miliar dollar AS hanya dalam waktu 11 tahun.(*)
Singapura Importir Senjata No 5 Dunia Menurut kantor berita Reuters, dengan bersumber dari sejumlah lembaga pengamat, setidaknya ada tiga negara ASEAN yang tengah memperkuat Alutsista. Indonesia sedang membeli sejumlah unit kapal selam dari Korea Selatan dan sistem radar maritim dari China dan AS. Vietnam pun menambah kapal selam dan jet tempur Rusia. Singapura tak ketinggalan. Negeri mungil itu berstatus importir senjata terbesar kelima di dunia dan terus menambah persenjataan yang canggih. Mengantisipasi pengembangan kekuatan militer China dan juga didukung pertumbuhan ekonomi yang sedang pesat, negara-negara Asia Tenggara lagi jor-joran membelanjakan anggaran militer demi memperkuat jalur pelayaran, pelabuhan, dan batas-batas maritim yang vital bagi aliran
ekspor dan energi. Menurut kalangan pengamat, sengketa wilayah di Laut China Selatan – yang mengandung sumber minyak dan gas alam melimpah – membtat Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei harus antisipasi atas pengembangan
masing-masing dengan menambah kemampuan alutsista. “Pembangunan ekonomi telah mendorong mereka menyisihkan sebagian anggaran untuk pertahanan demi melindungi investasi, jalur laut, dan zona ekonomi eksklusif,” kata
kapabilitas militer China, yang turut berkepentingan atas perairan itu. Bahkan negara-negara yang jauh dari pertikaian itu, seperti Indonesia, Thailand, dan Singapura, turut merasa perlu memperkuat keamanan maritim
James Hardy, editor IHS Jane’s Defence Weekly untuk kawasan Asia Pasifik. “Tren terbesar adalah penguatan di kawasan pantai dan pemantauan serta patroli maritim,” lanjut Hardy. Data dari lembaga Stockholm International Peace Research
join facebook.com/suryaonline
Institute (SIPRI) menunjukkan bahwa, saat ekonomi mereka meningkat pesat, belanja pertahanan negara-negara Asia Tenggara rata-rata naik 42 persen dari 2002 hingga 2011. Singapura Terkaya
Sebagian besar alutsista yang mereka beli adalah kapal perang, kapal patroli, sistem radar, dan pesawat tempur. Mereka juga membeli kapal selam dan rudal anti kapal, yang efektif dalam melindungi jalur laut. Selama berpuluh-puluh tahun, terutama selama Perang Dingin, banyak negara di Asia Tenggara sedikit yang berbelanja alutsista, dan rata-rata hanya membeli meriam dan tank kecil. Sebagian besar ancaman mereka saat itu bersifat internal, lagipula AS bertindak sebagai payung keamanan dari ancaman pihak luar. Namun, seiring perkembangan situasi, orientasi belanja
militer di kawasan ini pun berubah. Mereka kini membeli persenjataan canggih. Mengingat mereka adalah negara pesisir, pembelian lebih ditekankan pada pertahanan laut dan udara. Itulah sebabnya Malaysia belakangan ini punya dua kapal selam canggih Scorpene dan Vietnam membeli enam kapal selam kelas Kilo dari Rusia. Thailand pun berencana membeli sejumlah kapal selam dan pesawat militer Gripen dari perusahaan Swedia, Saab AB. Pesawat tempur ini akan dipersenjatai rudal anti kapal RBS-15F buatan Saab, ungkap lembaga International Institute for Strategic Studies (IISS). Singapura telah memesan jet tempur F-15SG dari Boeing Co. di AS dan dua kapal selam kelas Archer dari Swedia untuk menambah armada mereka. Sebelumnya, negara-kota itu sudah punya empat unit kapal selam Challenger. (*) follow @portalsurya
2
RABU, 17 OKTOBER 2012 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com
Orang Kaya Asia
W
habiskan lebih
banyak uangunt
uk
ran mewah libu
SURABAYA, SURYA - Orang-orang kaya di Asia ternyata memilih menghabiskan lebih banyak uangnya untuk liburan mewah daripada untuk investasi keuangan dan real estate, menurut laporan situs media intelijen CampaignAsia.com. Kesimpulan ini didapat dari survei terakhir Ipsos PAX terhadap 20.000 orang kaya di 11 negara Asia: Hong Kong, Singapura, Korea, Taiwan, Thailand, Malaysia, India, Indonesia, Filipina, Australia dan Jepang. Studi tersebut, yang dilakukan oleh perusahaan riset media Ipsos MediaCT, Menggambarkan tren-tren terbaru di Asia terkait konsumsi kemewahan. Salah satu temuannya menunjukkan bahwa golongan kaya di Asia lebih banyak melakukan perjalanan bisnis, dengan proporsi orang yang telah melakukan perjalanan bisnis tiga kali atau lebih naik dari 5,7 persen menjadi 6,4 persen. Proporsi orang kaya Asia yang terbang dengan kelas bisnis atau kelas pertama juga telah meningkat dari 2,5 persen menjadi 2,7 persen. Orang-orang kaya di Asia juga
lebih banyak berlibur sekarang ini, dengan 36 persen responden terbang paling tidak sekali, naik dari 35 persen tahun lalu. Jumlah yang terbang paling tidak tiga kali setahun juga naik menjadi 7,1 persen dari 6,7 persen. Warga kelas atas Asia ini juga senang naik kelas bisnis atau kelas pertama saat berlibur, naik dari 2,1 persen menjadi 2,7 persen tahun ini. Akibat ketidakpercayaan akan iklim ekonomi saat ini, jumlah warga Asia yang membeli produk finansial seperti saham, sekuritas atau obligasi, turun dari 32,5
join facebook.com/suryaonline
persen menjadi 28,6 persen. Persentase responden yang memiliki properti juga turun dari 53 persen menjadi 50 persen, sementara investasi pada real estate (di luar rumah yang mereka miliki) juga berkurang dari 19,1 persen ke 18,2 persen. Laporan kekayaan dari bank swasta Julius Baer di Swiss yang dirilis bulan lalu menunjukkan bahwa jumlah orang super kaya di Asia akan mencapai 2,67 juta orang pada 2015 dengan jumlah kekayaan bersih diperkirakan $16,7 triliun. (AFP)
orld Wealth Report yang terbaru mengatakan kawasan Asia Pasifik adalah tempat tinggal 3,37 juta orang yang memiliki kekayaan satu juta dolar atau lebih untuk diinvestasikan, meningkat 1,6 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, Amerika Utara menempati peringkat kedua dengan 3,35 juta orang jutawan, menurun sedikit di atas satu persen, sementara Eropa dihuni oleh 3,17 juta orang jutawan. Laporan tahunan itu mendapati bahwa jumlah jutawan di dunia tetap sama, yakni 11 juta orang, namun jumlah kekayaan bersih mereka menurun 1,7 persen dalam tahun 2011 menjadi 42 triliun dolar, yang disebabkan berlangsungnya krisis hutang negara zona Euro dan laju ekonomi Amerika yang melamban. Amerika Utara tetap kawasan terkaya di dunia dengan asset 11,4 triliun dolar, dibanding 10,7 triliun dolar di Asia Pasifik dan 10,1 triliun dolar di Eropa. Timur Tengah adalah satu-satunya kawasan dimana kekayaan bersih jutawan meningkat, dengan mencatat peningkatan 0,7 persen menjadi 1,7 triliun dolar. Orang yang memiliki asset 30 juta dolar atau lebih untuk di-investasi mengalami penurunan jumlah anggota 2,5 persen menjadi 100 ribu orang, sementara jumlah kekayaan mereka menciut kira-kira lima persen.
Lebih Banyak Jutawan di Asia Pasifik Dibandingkan di Amerika
follow @portalsurya