ada keterkaitan polusi dan autisme
DIGITAL NE WS PA PER
hal
2
Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com
surya.co.id
| RABU, 28 NOVEMBER 2012 | Terbit 2 halaman
Gambar-gambar Satelit SURABAYA, SURYA-Gambargambar yang dirilis oleh DigitalGlobe, menunjukkan peningkatan jumlah personil, truk dan peralatan lainnya di Stasiun Peluncuran Satelit Sohae, Korea Utara. Sebuah perusahaan gambar satelit melaporkan peningkatan aktivitas di lokasi peluncuran Korea Utara, yang mengindikasikan uji-coba misil jarak jauh mungkin akan dilakukan hanya dalam beberapa minggu lagi. Gambar-gambar yang dirilis hari Senin oleh DigitalGlobe menunjukkan peningkatan jumlah personil, truk dan peralatan lainnya di Stasiun Peluncuran Satelit Sohae, Korea Utara. DigitalGlobe mengatakan jika Korea Utara menghendaki, negara itu dapat melakukan uji coba misil balistik jarak jauh dalam waktu tiga minggu mendatang. Jurubicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Cho TaiYoung mengatakan hari Selasa bahwa Seoul sedang mengamati situasi ini. Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Victoria Nuland mengatakan hari Senin bahwa Washington mengetahui tentang laporan-laporan ini dan menghendaki agar Korea Utara menghentikan uji coba misil lebih jauh. DigitalGlobe mengatakan aktivitas baru di lokasi peluncuran itu serupa dengan persiapan yang dilakukan sebelum peluncuran roket yang gagal oleh Korea Utara bulan April. Pyongyang mengatakan peluncuran bulan April itu dimaksudkan untuk menempatkan sebuah satelit ke orbit. Tetapi Amerika dan sekutusekutunya mengatakan itu adalah uji coba misil balistik yang terselubung yang dilarang dibawah sanksi PBB. Rahasia Rudal Korut
Korea Utara telah memproduksi dan mengembangkan rudal Scud B/C, lebih sering dikenal sebagai Hwansong5/6 di Korea Selatan. Senjata ini mampu mencapai target hingga seluruh Korea Selatan. Bahkan, senjata rudal Nodong bisa mencapai Jepang. Namun, pasukan rudal, ukuran, disposisi dan persenjataan
edisi pagi
tunjukkan
Korut Uji-Coba Tengah Persiapkan
belum diketahui secara pasti. Produksi rudal Korea Utara pada dasarnya tergantung pada impor bahan, peralatan dan komponen dari asing sehingga membuat negara paling tertutup ini rentan terhadap gangguan pasokan. Namun Korea Utara telah mengembangkan unit rudal Hwasong5/6 dan No-dong di sepanjang garis batalion peluncuran ala Soviet. Mereka memiliki empat hingga enam peluncur mobile di setiap batalion. Korea Utara dalam satu pengerahan kekuatan juga dinilai akan mampu meluncurkan 120 rudal Hwansong -5/6 dan 40 rudal No-dong meskipun jumlah itu mungkin lebih banyak, mengingat Korea Utara mampu mengerahkan pasukan rudal tambahan jika diperlukan. Sebagai cadangan, AS dan Korea Selatan memperkirakan persedian cadangan rudal Ko-
join facebook.com/suryaonline
Misil
rea Utara setidaknya 500 Scuds dengan beberapa tipe dan ratusan No-dong. Jumlah ini belum termasuk bunker bawah tanah, shelter, terowongan tersembunyi yang dimanfaatkan utuk menyembunyikan rudal lainnya. Berbekal bahan peledak dengan hulu ledak tinggi, rudal ini bisa berfungsi sebagai artileri jarak jauh untuk mengganggu komunikasi militer dan logistik di area belakang. Sebagai alat politis, pasukan rudal Korea Utara juga bisa memberikan ancaman untuk menyerang kota di Korea Selatan atau Jepang dengan rudal konvensional atau tidak. Korea Utara terlihat mengembangkan teknologi rudal jarak jauh, saat demonstrasi rudal 31 Agustus 1998 dengan peluncuran Taepo-dong-1. Roket yang lebih dikenal dengan Paektusan-1 di Korea
Selatan ini terbagi dalam tiga tahapan. Korut selanjutnya mengembangkan Taepo-dong-2 (TD-2) yang terdiri dari empat mesin No-dong. AS memerkirakan bahwa TD-2 mampu membawa muatan bagi senjata nuklir yang diarahkan ke ma-
syarakat Barat, khususnya AS. Sejak 1998, AS memperkirakan bahwa TD-2 siap untuk diuji coba kapanpun, namun Korea Utara terhalang dengan kesepakatan moratorium / penangguhan uji coba rudal jarak jauh pada bulan September 1999. follow @portalsurya
2 SURABAYA, SURYA-Peneliti di Kalifornia, AS mengatakan mereka menemukan keterkaitan antara autisme dengan polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan di jalan raya. Kajian yang dilakukan terhadap 500 anak di Kalifornia menyebutkan bahwa mereka yang terpapar polusi berat mempunyai peluang tiga kali lebih besar untuk memiliki autisme dibanding anak-anak yang tinggal di daerah dengan udara lebih bersih. Meski demikian peneliti lain mengatakan kesimpulan yang menyebutkan polusi sebagai penyebab autisme belumlah cukup menyakinkan. Temuan para peneliti di Kalifornia ini sebelumnya telah ditampilkan dalam jurnal the Archives of General Psychiatry. Para peneliti mengunakan data dari Badan Perlindungan Lingkungan AS, EPA untuk melihat tingkatan polusi yang ada di Kalifornia. Data yang mereka dapatkan ini kemudian digunakan untuk melihat dan membandingkan paparan polusi saat anak-anak yang menjadi obyek penelitian berada di dalam kandungan dan saat mereka berusia satu tahun. Anak-anak yang menjadi obyek penelitian ini terdiri dari 279 orang dengan autisme dan 245 orang tidak mengalam autisme. Para peneliti dari Universitas 0f Southern California ini sebelumnya juga pernah melakukan kajian tentang keterkaitan antara kemunculan autisme pada mereka yang tinggal di dekat jalan raya besar. Hasil diragukan
Mereka mengingatkan bahwa tinggal dekat dengan sumber polusi memiliki implikasi yang besar karena polusi udara dikenal secara luas memberikan dampak yang lama terhadap sistem saraf manusia. Namun kajian itu mendapat kritik dari Uta Frith yang merupakan profesor di Uniiversitas College London. Dia meragukan adanya keterkaitan langsung antara polusi udara dengan autisme. “Penelitian ini tidak membawa kita untuk mengetahui lebih jauh tentang penyebab autiseme karena kajiannya tidak menunjukan cara yang menyakinkan soal bagaimana misalnya polutan bisa memberikan pengaruh terhadap perkembangan otak yang kemudian berujung pada autisme,” kata Frith. Sementara peneliti lainnya mengatakan mengurangi polusi tetap menjadi pilihan terbaik saat ini meski bukti yang menunjukan bahwa polusi sebagai
RABU, 28 NOVEMBER 2012 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com
Ada Keterkaitan
Polusi dengan Autisme
penyebab autisme masih perlu diteliti lagi. “Bagaimanapun mengurangi polusi yang yang timbul di jalan raya tetap hal bagus buat kesehatan masyarakat terlepas dari ada tidaknya hubungan antara polusi dengan autisme,” kata Sophia Xiang Sun dari Universitas Cambridge.
masih misterius ini. 1. Genetik
Ada bukti kuat yang menyatakan perubahan dalam gen berkontribusi pada terjadinya autisme. Menurut National Institute of Health, keluarga yang memiliki satu anak autisme memiliki peluang 1-20 kali lebih
Penyebab Autisme
Hingga saat ini kepastian mengenai autisme belum juga terpec-
ahkan. Padahal, perkembangan jumlah anak autis sekarang ini kian mengkhawatirkan. Di Amerika Serikat, perbandingan anak autis dengan yang normal 1:150, sementara di Inggris 1:100. Indonesia belum punya data akurat mengenai itu. Para ilmuwan menyebutkan autisme terjadi karena kombinasi berbagai faktor, termasuk faktor genetik yang dipicu faktor lingkungan. Berikut adalah faktor-faktor yang diduga kuat mencetuskan autisme yang
join facebook.com/suryaonline
but berperan penting dalam perkembangan otak, pertumbuhan otak, dan cara sel-sel otak berkomunikasi. 2. Pestisida
Paparan pestisida yang tinggi juga dihubungkan dengan terjadinya autisme. Beberapa riset menemukan, pestisida akan mengganggu fungsi gen di sistem saraf pusat. Menurut Dr Alice Mao, profesor psikiatri, zat kimia
dalam pestisida berdampak pada mereka yang punya bakat autisme.
selama kehamilan, kecemasan, serta insomnia. Obat thalidomide sendiri di Amerika sudah dilarang beredar karena banyaknya laporan bayi yang lahir cacat. Namun, obat ini kini diresepkan untuk mengatasi gangguan kulit dan terapi kanker. Sementara itu, valproic acid adalah obat yang dipakai untuk penderita gangguan mood dan bipolar disorder. 4. Usia orangtua
Makin tua usia orangtua saat memiliki anak, makin tinggi risiko si anak menderita autisme. Penelitian yang dipublikasikan tahun 2010 menemukan, perempuan usia 40 tahun memiliki risiko 50 persen memiliki anak autisme dibandingkan dengan perempuan berusia 20-29 tahun. “Memang belum diketahui dengan pasti hubungan usia orangtua dengan autisme. Namun, hal ini diduga karena terjadinya faktor mutasi gen,” kata Alycia Halladay, Direktur Riset Studi Lingkungan Autism Speaks. 5. Perkembangan otak
besar melahirkan anak yang juga autisme.Penelitian pada anak kembar menemukan, jika salah satu anak autis, kembarannya kemungkinan besar memiliki gangguan yang sama. Secara umum para ahli mengidentifikasi 20 gen yang menyebabkan gangguan spektrum autisme. Gen terse-
3. Obat-obatan
Bayi yang terpapar obatobatan tertentu ketika dalam kandungan memiliki risiko lebih besar mengalami autisme. Obat-obatan tersebut termasuk valproic dan thalidomide. Thalidomide adalah obat generasi lama yang dipakai untuk mengatasi gejala mual dan muntah
Area tertentu di otak, termasuk serebal korteks dan cerebellum yang bertanggung jawab pada konsentrasi, pergerakan dan pengaturan mood, berkaitan dengan autisme. Ketidakseimbangan neurotransmiter, seperti dopamin dan serotonin, di otak juga dihubungkan dengan autisme. follow @portalsurya