DIGITAL NE WS PA PER
mbak ranomi terbaik eropa hal
Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com
surya.co.id
2 | SELASA, 30 OKTOBER 2012 | Terbit 2 halaman
edisi pagi
Buku Putih Abad Asia SURABAYA, SURYA-Pemerintah Australia diperingatkan perlu berbuat lebih banyak untuk meningkatkan peran Australia dalam hubungan dengan negara-negara Asia seperti yang direkomendasikan dalam ‘Buku Putih Abad Asia’ yang baru diumumkan. Indonesia, menurut Professor Greg Barton dari Monash University dalam wawancara dengan Radio Australia, disebut 180 kali dalam buku putih ini...[hal itu] didasarkan kepercayaan bahwa masa depan Australia, mau tidak mau, memang bergabung dengan masa depan Asia, dan Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat penting. Tapi, lanjutnya, Australia tidak boleh merasa puas diri. “[Australia] harus lebih rajin dan lebih kreatif untuk bergabung dengan kerjasama dan membangun hubungan baik dengan Indonesia.” Pernyataan tersebut serupa dengan pernyataan Jennifer Westacott dari Dewan Bisnis Australia, yang menyambut baik tujuan meraih manfaat dari pertumbuhan Asia, tapi memperingatkan Australia untuk harus meningkatkan daya saing ekonominya. “Australia benar-benar perlu memprioritaskan infrastruktur,” katanya. “Kita membutuhkan suatu rencana infrastruktur nasional; kita perlu mempelajari cara-cara lain untuk mendorong investasi sektor swasta. kita perlu fokus pada pelabuhan dan pengangkutan; kita perlu melakukan perencanaan regional di bidang-bidang yang mengalami banyak pertumbuhan.” Buku Putih Abad Asia yang diluncurkan oleh Perdana Menteri Julia Gillard mengidentifikasi 25 tujuan Australia untuk meraih manfaat dari pertumbuhan Asia.
Dokumen itu mengatakan, jika Australia berhasil mencapai tujuan-tujuan itu, maka pendapatan nasional akan naik dari $62,000 sekarang ini menjadi $73,000 per orang di tahun 2025. Perdana Menteri Julia Gillard mengatakan kepada wartawan, Asia bukan hanya menjadi penghasil terbesar barang dan jasa, tapi juga “menjadi konsumen terbesar”. Buku Putih itu menyatakan bahwa Australia berada di posisi yang tepat untuk memenuhi permintaan makanan yang semakin besar dari populasi Asia yang terus bertumbuh dan semakin kaya. Ketua Federasi Petani Australia, Jock Laurie, mengatakan Australia mungkin perlu menanam jenis-jenis makanan baru guna memenuhi permintaan yang semakin besar dari Asia. Belajar bahasa Asia
Buku Putih Abad Asia juga menyarankan anak-anak di Australia sebaiknya belajar bahasa Mandarin, Hindi, Indonesia atau Jepang di sekolah. Hal ini, menurut Professor Greg Barton, adalah langkah yang baik, tapi akan memerlukan investasi yang lebih banyak. Tapi, dengan pernyataan yang konkret dari pemerintah Australia untuk meningkatkan kualitas universitas dan sekolah di Australia, Greg Barton mengatakan ini menumbuhkan harapan baru di kalangan akademis. “Sampai sekarang ada banyak orang yang masih pesimis bahwa penanaman modal di dunia universitas berkurang dan penelitiannya sudah merosot. Tapi sedikitnya dengan pernyataan yang sangat jelas dan konkret dari pemerintah, ada harapan ini akan menjadi titik tolak untuk masa depan
join facebook.com/suryaonline
Australia Sadar
Pentingnya Indonesia
yang lebih baik.” Dokumen itu juga menyerukan dibukanya lebih banyak pos diplomatik di Asia, termasuk rekomendasi pembukaan konsulat Australia di wilayah Indonesia Timur. Tapi Greg Barton menyatakan, walaupun kementerian luar negeri di Australia harus menjadi pemimpin dalam bidang ini, pengertian Asia dalam kalangan masyarakat Australia di luar kalangan diplomatik tidak kalah penting. “Ada statement buku putih ini yang bilang bahwa sepertiga dari pegawai negara dan sepertiga dari pemimpin bisnis (di Australia)harus ada kesadaran tentang Asia dan harus ada kemampuan dalam bahasa Asia. Jadi kalau ada target begitu, bahwa harus ada Asian literacy yang lebih luas, antara pegawai negeri, mudah-mudahan ini merupakan landasan untuk hubungan
diplomatik yang lebih kuat. Dan mudah-mudahan ada lebih banyajk dari pihak pemerintah, dari pegawai negeri, dari pengusaha dan segalanya, yang sering datang ke Indonesia, yang sering ada pertukaran. Itu lebih penting dari hubungan diplomatik sendiri.” Perdana Menteri Gillard yakin Australia akan mendapat manfaat dari pertumbuhan Asia dan ini tergantung pada pembinaan hubungan lebih erat dengan kawasan itu. Militer China
Wartawan BBC di Sydney, Duncan Kennedy mengatakan pidato Gillard juga membahas kondisi terkini hubungan Australia dengan negara-negara kawasan Asia. Gillard menggambarkan dalam tiga dekade terakhir China menjadi negara mitra dagang terbesar mereka dan melampaui Jepang, AS serta
Korea Selatan. “Kecepatan Asia untuk bangkit sangat mencengangkan dan ada peluang dan tantangan bagi seluruh warga Australia untuk terlibat di dalamnya” Julia Gillard
Meski sejumlah perdana menteri sebelumnya seperti Bob Hawke dan Paul Keating telah membangun hubungan dengan Asia namun kebijakan baru yang digariskan Gillard dinilai akan mempunyai dampak lebih dalam serta lebih tertata. Ada sejumlah hal yang digariskan oleh Gillard secara spesifik seperti menjadikan kajian tentang Asia sebagai bagian dari kurikulum sekolah di Australia, memberikan kesempatan pelajar Australia untuk mempelajari sejumlah bahasa negara Asia seperti Mandarin, Hindi, Indonesia, dan Jepang. Juga meningkatkan pendapatan nasional Australia dan membuka mata pebisnis papan atas terhadap apa yang terjadi di Asia. Dalam dokumen itu juga disebutkan posisi Australia terhadap kondisi keamanan di kawasan Asia. Menurut buku Gillard tersebut mengeluarkan kebijakan untuk menghadang perkembangan militer Cina tidak akan tepat guna. Australia akan mengimbangi kekuatan Cina melalui kerjasama militer dengan AS.(radioaustralia.net/bbc) follow @portalsurya
2
SELASA, 30 OKTOBER 2012 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com
Mbak Ranomi Terbaik Eropa SURABAYA, SURYA-Atlet renang asal Belanda, Ranomi Kromowidjojo terpilih jadi yang terbaik di Eropa atas prestasinya di tahun 2012. Ranomi dipilih Le Ligue Europeenne de Natation (LEN) atas prestasinya meraih dua medali emas Olimpiade London, Agustus lalu. Ranomi meraih emas di nomor 50 dan 100 meter gaya bebas. Ranomi menyamai prestasi atlet renang puteri Jerman, Brigitta Steffen yang juga meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008. Tahun lalu, penghargaan jatuh pada perenang Italia, Fredercia Pellegrini. Ranomi menyisihkan atlet puteri Prancis, Camille Muffat yang merebut medali emas 400 meter gaya bebas Olimpiade London. Sementara di posisi tiga ditempati perenang 15 tahun dari Lithuania, Ruta Meilututyte yang meraih medali emas Olimpiade London di nomor 100 meter gaya dada. Namanya tak asing lagi bagi para pecinta renang di benua Eropa dan dunia. Dara kelahiran Groningen, 20 Agustus 1990 ini ternyata
memiliki keterkaitan sejarah dengan Indonesia. Ranomi memiliki darah keturunan Jawa. Nenek moyang Ranomi berasal dari tanah Jawa yang pergi ke Suriname sebagai pekerja
Ranomi Kromowidjojo join facebook.com/suryaonline
perkebunan pada abad 19. Ayah Ranomi kemudian hijrah ke Belanda saat tempat kelahirannya, Suriname, merdeka pada 1975. Nama Ranomi pertama kali melejit saat ia berhasil meraih medali perunggu dalam kejuaraan renang jarak 50 meter gaya bebas pada kejuaraan junior Eropa, pada tahun 2005. Kemudian, pada 2006, ia berhasil meraih medali perak pada gaya bebas dan medali perunggu untuk 50 meter gaya Kupukupu. Kariernya di dunia renang semakin meroket saat ia berhasil meraih medali emas ketiga pada Kejuaraan Dunia renang jarak dekat di Dubai pada 2010. Saat itu, ia berhasil meraih garis finish dalam waktu 23,37 detik. Sepanjang kariernya, ia berhasil menciptakan sejumlah rekor dunia antara lain, rekor renang estafet 4x100 M gaya bebas dalam waktu 03.31.72 menit pada 26 Juli 2009 di Roma, 4x200 M estafet gaya bebas dengan waktu 07.38.90 menit pada 9 April 2008 di Manchester. Sementara untuk rekor Eropa, ia berhasil menciptakan dua rekor yakni, 4x50 M gaya bebas (jarak pendek) bersama Dekker, Schreuder dan Veldhuis, dalam waktu 01.33.80 menit pada 12 Desember 2008, di Rijeka, dan rekor 4x50 m estafet (jarak pendek) dengan Schreuder, Nijhuis, Veldhuis, dengan waktu 01.45.73 menit pada 13 Desember 2008 di Rijeka. (kompas.com)
kapanlagi
Sophia Latjuba
Siapkan Buku Erotis SURABAYA, SURYA-Sophia Latjuba, yang memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Sophia Mueller, akhirnya buka suara tentang instruktur yoga dari AS bernama Szymon Wojcik, yang dikabarkan sedang menjalin asmara dengannya dan menjadi penyebab perceraiannya dengan Michael A Villareal. Ibu dua anak ini mengaku pernah dekat dengan Wojcik. Namun, ia kembali menutup mulut ketika ditanya mengenai hubungan tersebut saat ini. “Gosip itu memang betul. Waktu itu ya. Sekarang, no comment,” kata Sophie dalam video conference di Kebon Jeruk, Jakarta barat, Senin (29/10/2012). Sophie juga belum mau membeberkan penyebab perceraiannya secara gamblang. Dengan nada sedikit meledek, ia berjanji akan membuka itu melalui buku tentang kehidupan pribadinya, yang akan diterbitkan. “Penyebabnya, kenapa dan apa, biar itu menjadi cerita saya, sudah menjadi rahasia umum, tidak ada yang saya rahasiakan dan sangkal,” ucapnya. Wanita yang mulai tenar dengan membintangi film Bilur-bilur Penyesalan (1987) ini ingin memfokuskan diri ke proses pengerjaan buku tersebut dan mengurus kedua anaknya. “Penulisan buku itu gayanya akan seperti novel. Sedikit seperti Eat Pray Love. Sedikit erotis, karena itu hidup saya,” kata penyanyi dan artis peran ini lewat video conference yang diadakan di Kebon Jeruk, Jakarta, Senin (29/10/2012). Sudah sejak lama wanita berdarah Jerman-Bugis ini ingin menceritakan kehidupan pribadinya dalam sebuah buku. Namun, ia terhalang oleh kemampuan menulisnya. Untung, ia kemudian mengenal penulis Albertine Endah, yang sudah menulis buku tentang sejumlah orang ternama. Dengan bantuan Albertine, ia menggarap buku tersebut. Dengan banyak orang bertanya tentang perceraiannya dengan Michael A Villareal, dalam buku itu akan ada pula kisah mengenai perceraian keduanya tersebut. Namun, porsinya sedikit saja. “Akan disebutkan di buku, hanya sebagian cerita kecil, tidak begitu signifikan. Banyak cerita yang jauh lebih menarik, yang saya lempar ke publik,” tekan ibu dua anak ini. (kompas.com) follow @portalsurya