Seri Pengantar Bisnis Bioenergi
Lima Paradigma untuk Kesuksesan Bioenergi Indonesia Dr. M. Syukri Nur Dosen Pascasarjana Energi Terbarukan, Universitas Darma Persada, Jakarta dan Direktur Proyek di PT. Insan Fajar Mandiri Nusantara, Serta Pengelola website: http://bioenerginusantara.com
Bogor, September 2016
2
Kata Pengantar • Bioenergi sebagai salah satu sumber energi terbarukan menjadi sebuah harapan besar dalam pemenuhan nasional. Argumentasinya terletak pada kemampuan bioenergi memenuhi tuntutan lingkungan, ekonomi, dan sosial. • Jika indikator keberhasilan adalah keberlanjutan pendayagunaan bioenergi dan secara total energi terbarukan mampu berkontribusi hingga 25% dari kebutuhan energi nasional pada tahun 2025, maka semua pemangku kepentingan energi mampu menggunakan lima paradigma yang disajikan dalam tulisan ini. Terutama pada konsentrasi pendayagunaan biomassa menjadi produk energi.
Dr. M. Syukri Nur
Dosen Pascasarjana Energi Terbarukan, Universitas Darma Persada, Jakarta Email: syukrimnur@gmail.com
 Penggunaan 5 paradigma itu akan mengantarkan diri sebagai motor penggerak untuk memanfaatkan sumberdaya manusia, hasil R & D dalam bentuk teknologi dan inovasi, modal, serta strategi manajemen untuk mendapatkan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan. Tiga pilar ini menjadi pilar untuk pembangunan berkelanjutan pada tingkat daerah dan nasional.
Daftar Isi
3
1.
Pendahuluan
4
2.
Kerangka Pikir
5
3.
Paradima 1: Dari skala subsisten ke skala industri (komersial)
8
4.
Paradigma 2: Dari limbah ke produk (energi)
9
5.
Paradigma 3: Dari mono ke multi produk
10
6.
Paradigma 4: Dari tunggal pertanian ke tautan energi
12
7.
Paradigma 5: Dari tumbuh secara ekonomi ke keberlanjutan
13
8.
Contoh Kasus: Agroindustri Kelapa Sawit
14
1. Pendahuluan
Kelangkaan dan makin mahalnya sumber energi fosil, serta desakan untuk lebih peduli pada penurunan kualitas pelayanan lingkungan global, merupakan pemicu untuk mendayagunakan sumber energi terbarukan.
Sumber energi terbarukan berasal dari sinar matahari, angin, hidro, biomassa, dan kelautan (marine).
Sumber daya biomassa diubah melalui penggunaan teknologi konversi untuk mendapatkan bioenergi.
Bagi Indonesia yang berada di wilayah tropis, memiliki potensi besar untuk mendayagunakan biomassa sebagai sumber energi terbarukan.
Bagaimana strategi dan program untuk mencapai kesuksesan dalam pendayagunaan bioenergi di Indonesia? Jawabannya tersaji dalam publikasi ini !
4
Kebutuhan pasokan listrik untuk daerah-daerah (luar Pulau Jawa) di Indonesia sudah sangat mendesak dan menjadi tantangan utama untuk unjuk kinerja kesuksesan pendayagunaan bioenergi.
2. Kerangka Pikir
5 P1: Dari skala subsisten ke skala industri
Tuntutan perbaikan lingkungan global
Tuntutan peningkatan nilai ekonomi pada unit usaha
Tuntutan sosial dari masyarakat dan pemerintah
Modal
Manajemen
P2: Dari limbah ke produk
P3: Dari mono ke poli produk
Program Kerja
P4: dari tunggal pertanian ke tautan energi P5: Dari tumbuh secara ekonomi ke keberlanjutan
Kerangka pikir lima paradigma
SDM
R&D
Manfaat
Penjelasan Kerangka Pikir • Pada Gambar 1, tampak lima kotak berwarna kuning yang menunjukkan paradigma yang harus dibangun dan dimasukkan kedalam rencana bisnis yang terkait dengan energi terbarukan. Terutama dalam pendayagunaan biomassa menjadi energi. • Selain paradigma tersebut, empat faktor lain yang menjadi pertimbangan dan penentu keberhasilan penerapan bioenergi adalah sumberdaya manusia, penelitian dan penerapan (R & D), manajemen, dan modal (keuangan). • Kombinasi lima paradigma dan empat faktor tersebut harus digunakan dengan tepat pada aspek waktu, lokasi, dan kebutuhan wilayah supaya penggunaan sumberdaya energi dan manusia (tenaga-pemikiran) dapat lebih efisien. • Manfaat yang diperoleh adalah indikator penilai keberhasilan pelaksanaan kombinasi paradigma dengan empat faktor pertimbangan tersebut. Semakin banyak manfaat ekonomi, lingkingan, dan sosial akan menunjukkan semakin berhasilnya pelaksanaan konsep ini.
6 P1: Dari skala subsisten ke skala industri
P2: Dari limbah ke produk
P3: Dari mono ke poli produk P4: dari tunggal pertanian ke tautan energi P5: Dari tumbuh secara ekonomi ke keberlanjutan
3
Tuntutan untuk Mencapai Keberlanjutan  Masyarakat dan lingkungan juga menuntut kepedulian dari kegiatan ekonomipembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan perusahaan.  Lingkungan menuntuk pelestarian sedangkan masyarakat menuntut peningkatan kesejahteraan melalui kesempatan berusaha dan bekerja.
7
Paradigma 1: Dari skala subsisten ke skala industri (komersial)
8
Paradigma 2: Dari limbah ke produk (energi) Pertanian memiliki kontribusi besar dalam pasokan limbah yang tidak dapat diubah menjadi bahan pangan, namun menjadi bahan baku utama untuk dikonversi menjadi energi seperti biogas, biosolid, dan biofuel.
•
•
•
Konversi limbah pertanian di suatu wilayah maka akan mampu memenuhi target untuk kemandirian atau ketahanan energinya. Kebutuhan energi di suatu daerah saat ini, adalah listrik untuk perumahan dan aktivitas ekonomi masyarakat.
9
Paradigma 3: Dari mono ke multi produk Kemampuan unit usaha yang hanya bias menghasilkan satu produk (produk tunggal) akan memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah daripada produk majemuk. Kemampuan ini harus didukung oleh inovasi dan teknologi yang dihasilkan perjalanan panjang R & D.
Produk tunggal R & D : Research and Development (Penelitian dan Pengembangan)
Produk majemuk
10
Dayagunakan lintasan konversi bioenergi
11
 Dayagunakan lintasan konversi energi melalui penggunaan teknologi konversi yang sesuai dengan kondisi ekologi, sosial, ekonomi, politik (budaya) pada suatu wilayah.  Tujuannya untuk mendapatkan nilai ekonomi yang baik tanpa meninggalkan manfaat sosial dan upaya pelestarian lingkungan.  Kemampuan manajemen yang profesional menjadi kuncu keberhasilan pemanfaatan lintasan konversi bioenergy ini.
Paradigma 4: Dari tunggal pertanian ke tautan energi
12  Sistem pertanian di suatu wilayah harus meninggalkan target produksi dan berorientasi pada komoditi pangan saja.  Orientasi pertanian harus melibatkan pemikiran dan professional untuk memanfaatkan limbah pertanian menjadi produk energi.  Dukungan teknologi-inovasi dari R&D, permodalan, dan orientasi pasar energi harus terlibat untuk menjalankan paradigma ini.
Paradigma 5: Dari tumbuh secara ekonomi ke keberlanjutan
13
 Perusahaan – Negara yang hanya memikirkan aspek pertumbuhan ekonomi akan terhadang pada kepedulian lingkungan global, dan tuntutan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bahkan unit usaha yang dibangun akan cepat tumbang karena tidak mendapat dukungan masyarakat dunia.  Pembangunan berkelanjutan pada tingkat unit usaha dan negara harus melibatkan realisasi keberlanjutan pada lingkungan dan sosial.
Contoh Kasus: Agroindustri Kelapa Sawit
14
Paradigma Lama: Sistem agroindustri kelapa sawit hanya menghasilkan CPO. Penghasilan hanya CPO yang digunakan untuk membiayai operasional pabrik/perusahaan, program CSR dan perlindungan lingkungan. Keuntungan ekonomi perusahaan kecil. Paradigma Baru: Sistem agroindustry kelapa sawit mampu menghasilkan pupuk, produk bioenergi, listrik, dan CPO. Multi produk ini mampu mengatasi biaya dari lingkungan dan kegiatan social (CSR).
Ucapan Terimakasih - Sponsor Penerbitan
Penulis ucapkan terimakasih atas dukungan Universitas Darma Persada dan
berberapa perusahaan sehingga publikasi bertipe micro learning ini dapat diselesaikan dan diterbitkan dalam bentuk digital kepada publik di Indonesia.
15
Berminat jadi Sponsor ? • Jika perusahaan anda berminat menjadi sponsor penulisan buku seperti ini, silakan kontak melalui email ke: • info@bioenerginusantara.com atau syukrimnur@gmail.com untuk mendapatkan informasi lengkap. • Logo perusahaan anda akan ditampilkan dalam lembaran khusus pada buku yang diterbitkan. • Tipe buku adalah microlearning dengan menyajikan sebuah materi yang diawali dengan kerangka pikir dan dlengkapi diagram atau skema. • Penulisan buku ini disampaikan ke publik dalam Bahasa Indonesia sebagai upaya sosialisasi tentang bioenergi kepada masyarakat Indonesia. • Buku digital akan ditautkan di Media digital: academia.edu, bioenerginusantara.com, dan issuu.com
16