BAHABA Issue #1 30 September 2013
1
Krue Seumangat
2
BAHABA Issue #1 30 September 2013
DAFTAR ISI
CATATAN EDITOR
S
7
MEREBUT COT TRIENG
ULE HABA
6. Petani Melon VS KIP Pidie Jaya SAGOE GAMPONG
Peugah Atjeh dari Pidie
ulit dipercaya, awal Agustus 2013 tidak memihak ke Kami. Rencana terbit yang telah digagas terus molor, niat itu baru tercapai pada akhir Desember 2013 ini. Lega, bangga, dan puas. Itu perasaan yang tersisa setelah kerja keras selama sebulan. Ada yang selalu dapat dipercaya, untuk berbuat sesuatu ternyata tidak perlu menunggu hebat, memulai adalah langkah awal untuk tujuan hebat. Media yang ada di tangan Anda saat ini adalah hasil karya jurnalistik dari aneuk Pidie dan Pidie Jaya, kami disatukan oleh keinginan untuk berbuat sesuatu, dengan mengaplikasikan ilmu jurnalistik yang sedikit baru kami kuasai. Tabloid Bahaba adalah media lokal yang independent, tidak didukung oleh perintah daerah Pidie, atau pun Pidie Jaya, tak pula hadir untuk kepentingan politik tertentu. Kami tidak memperoleh uang dari siapapun kecuali dari iklan, kami katakan, kami sangat butuh iklan ! Biaya dari iklan kami gunakan untuk mencetak tabloid ini dan menceritakan tentang Aceh dari kaca mata dua kabupaten, Pidie dan Pidie Jaya. Dengan mendukung BAHABA, Anda telah mendukung keterbukaan informasi, juga mendukung terlaksanya pemerintahan yang baik berlaku di Aceh, khususnya Pidie dan Pidie Jaya. Issue pertama BAHABA kami mulai dari Pidie Jaya, dimana ajang pesta demokrasi sedang berlangsung di sana. Selamat menikmati.
Redaksi
12. Banyak Rambu ke Alue Keutapang 13. yang Menunggu Senja untuk Mandi Piasan & Waresan
10. Hipnotis Geudeu-Geudeu Pidie 11. Menunggu Hilang Jejak Sultan Properti
14. Rumah FLPP Tuk Warga Miskin
Dibentuk Pada Tahun 2012 BAHABA NEWS ROOM | SAGELA INTI MEDIA Lr. Bahagia, Gp.Ulee Gle, Kecamatan Bandar Dua Pidie Jaya. 24188 +62 852 125 1977 7 PEMIMPIN PUBLIKASI DAN EDITORIAL DIREKTUR PERUSAHAAN DIREKTUR BERITA PELAKSANA NEWS ASISTEN REDAKSI EMAIL REDAKSI DIREKTUR SENI PHOTOGRAFI
Pokok & Sosok
8. Langkah Pertama Politik Said 9. Aktivis, juga Enterprenur
NEWS CONTRIBUTOR
STAFF ADMINISTRASI ADVERTISING CONTACT
Arif Surahman M. Nur Hanafiah Tarmizi Yusuf Pidie Jaya | Hasbi Ibrahim Sigli | Salman, T. Rajuddin Nur Asyura thebahaba@gmail.com Condet rifcondet@gmail.com Taufan Mustafa taufanbiologi@gmail.com Maryana Natsir T. Miswar Rizky Maulani SAGELA CREATIVE sagelamedia@gmail.com +62 852 125 1977 7
Dapat dibantu?
COVER ISSUE #1
Design by Condet Unduh versi digital gratis di http://issuu.com/thebahaba
Jika Anda punya ide dalam bentuk opini, cerita pendek, atau sekedar Press Release, silahkan kirim ke email; thebahaba@gmail.com, staff editor berita kami akan membacanya. Media Partnership dengan BAHABA? Email dan cantumkan kode “Relasi� di kotak judul surat Anda, atau hubungi nomor HP Sagela Inti Media, Anda akan berbicara dengan orang yang tepat. Tabloid BAHABA dipublikasi oleh Sagela Inti Media (CV), segala isi editorial merupakan hak karya intelektual. Boleh menyebarkan dan memperbanyak dengan selalu menampilkan sumber asal. Wartawan yang bekerja untuk BAHABA dilengkapi tanda pengenal. Mereka berhak mewawancarai, melakukan investigasi, dan memberitakan, tentang sesorang, suatu kejadian, atau peristiwa bencana, berpedoman pada kode etik dan standar jurnalistik Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kepada pihak berwenang diminta melayani dalam batas hubungan antar narasumber dan pewarta.
BAHABA Issue #1 30 September 2013
3
KODAK
ANOMALI
A
A
A Ada sebuah anomali dalam dunia politik, tidak ada lawan atau kawan yang abadi, yang ada hanya kepentingan. Ada hal menarik seusai tahapan uji mampu baca Quran bagi calon bupati, wakil bupati Pidie Jaya yang diselenggarakan KIP Pidie Jaya, pada Kamis, 15 Agustus lalu. Setelah tiga pasangan calon menyelesaikan tes uji mampu baca Quran, masing-masing calon pemimpin itu tampak akrab dan saling berjabat tangan, saat giliran Aiyub Abbas dan Saiful bahri berjabat tangan, sejumlah wartawan meminta dua kandidat tersebut untuk saling berangkulan. Dua elit PA Pidie Jaya itu pun tak mampu menolak. Aiyub dan Saiful adalah tokoh Partai Aceh yang kini saling berseberangan, Saiful Bahri yang tidak mendapat mandat dari PA sebagai calon bupati Pidie Jaya memilih maju lewat jalur perseorang, berpasangan dengan Iqbal Idris, juga seorang mantan pejuang GAM. Sementara Aiyub Abbas berpasangan dengan Said Mulyadi dan didukung penuh oleh petinggi Partai Aceh pusat.
Photo: Amrizal Arnida
WAJAH PIDIE JAYA Masyarakat Gampong Jeulanga Barat, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya berkumpul di bale jaga, Selasa sore, 15 September lalu. Mereka baru kembali dari aktivitas masing-masing . Masyarakat gampong yang manyoritas berprofesi sebagai petani memanfaatkan bale jaga sebagai tempat istirahat dan tempat berkumpul untuk berbagi cerita dan informasi. Photo: Taufan Mustafa
Email: thebahaba@gmail.com
4
BAHABA Issue #1 30 September 2013
Anda pun bisa mengirim photo beserta naskah untuk ditayangkan pada rubrik Kodak Tabloid BAHABA. Syarat; resolusi photo 300 megapixel. Photo yang ditayang diluar tanggung jawab redaksi, dan tidak dibayar.
Peristiwa
20 MENIT
MURKA API
“ Teks, Arif Surahman Photo, Amrizal Arnida
Sebenarnya dinas menyediakan minyak, tapi yang namanya manusia, minyak itu entah siapa yang pakai
“ 20 minet kide kabeh tutong, moto pemadam goh pih trok
D
alam tempo Dua puluh menit, 24 unit rumah toko di Jalan Revolusi dan Jalan Ramai pusat Keude Meureudu, ibu kota Kabupaten Pidie Jaya punah dimamah api. Hawa angin dari pegunungan pada Selasa dini hari, 17 September 2013 lalu itu terasa memanggang, korban dan masyarakat pasrah, Armada pemadam belum juga bergerak, jaraknya cuma terpaut 100 meter dari lokasi musibah.
“20 minet kide kabeh tutong, moto pemadam goh pih trok,” kata Keuchik Keude Meureudu, Fauzi Bawaihi di ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya. Dewan komisi D menggelar pertemuan dengan para korban, saksi mata, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas terkait pada Senin, 23 September 2013. Kepala polisi sektor Meureudu, Ajun Komisaris Polisi, Syafruddin mengatakan kinerja petugas pemadam kebakaran di bawah BPBD Pidie Jaya lamban. “Saya mengatakan hasil amatan, mereka lamban, dengan radio ini saya kontak Kapolres untuk membantu armada pemadam dari Sigli,” kata Kapolsek. Zulfikri, salah seorang korban mengatakan kinerja pasukan api Pidie Jaya itu tidak mengacu pada operasional prosedur semestinya. “Gak rasional, masak mobil pemadam menyodot air sumur mesjid, sementara tidak
jauh dari lokasi ada sungai, jelas sekali mereka tidak terlatih,” kata Fikri. Saksi mata lain juga mengungkapkan, armada pemadam baru tiba di lokasi kejadian 30 menit setelah kejadian. “Mobil pemadam yang datang tidak siap, mereka tidak dapat menyemprot air karena mesin robin tidak berfungsi,” kata saksi mata itu. Pasukan pemadam disebut warga panik dalam menjalankan tugas, hal yang sangat pantang bagi seorang pahlawan api. “Kami tidak mengenali siapa pasukan pemadam, seragam mereka sama dengan baju yang dipakai warga, bahkan masyarakat saling merebut slang penyemprot,” kata saksi. Rapat dengan anggota dewan itu tidak dihadiri Kepala BPBD
Pidie Jaya, Aminuddin. Sekretaris BPBD yang hadir, Saifuddin mengaku tiba di lokasi kebakaran pada jam 3 pagi. Dia membantah mobil pemadam kebakaran tidak memiliki stok air.
“Bukan tidak ada air, tapi kapasitas air kurang, itu sepuluh menit kalau disemprot sudah habis,” kata Saifuddin, dia mengakui mesin robin penghisap air pada mobil suplai tidak ada minyak. “Sebenarnya dinas menyediakan minyak, tapi yang namanya manusia, minyak itu entah siapa yang pakai,” kata Saifuddin. Sekretaris badan bencana itu mengaku sumber daya manusia dalam penanganan bencana di Kabupaten Pidie Jaya masih kurang, pun pula fasilitas yang dimiliki. “Baru satu kali pelatihan di tahun 2013 ini,” kata Saifuddin. Komisi D DPRK Pidie Jaya yang memimpin rapat, Mumfizar Zakaria menanyakan mengenai usulan anggaran yang diajukan dinas BPBD Pidie Jaya. “di sini kita kaji kelemahan-kelemahan selama ini, apa selama ini BPBD mengajukan anggaran sesuai yang dibutuhkan?” tanya ketua komisi D itu, ikut hadir Saifullah dan sejumlah anggota dewan dari
komisi D lainnya. Saifuddin mengaku ada kelemahan dari pihak BPBD dalam membuat rancangan anggaran untuk dibahas ke pihak legislatif. “kami masih baru, jadi tidak mengerti mengenai harga sarana yang dibutuhkan,” kata Saifuddin, ternyata anggaran yang diusulkan selama ini amat minim. “kami mengusul Rp32 juta waktu itu, ternyata uang itu sangat sedikit, bahkan untuk membeli satu stel seragam pemadam lengkap,” kata Saifuddin. Selama ini uang hanya digunakan untuk membayar honorium honorer dan pekerja lepas. Dari keterangan warga terungkap, selama enam tahun lebih, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya tidak dapat menyelamatkan satu bangunan pun dalam menghadapi bencana kebakaran yang dialami warganya. “Ini jelas, pemerintah selama ini tidak menempatkan orang profesional pada dinas-dinas bersangkutan,” keluh warga Meureudu.
BAHABA Issue #1 30 September 2013
5
Haba Phon
Pilkada 2013 Pidie Jaya
Dijegal atawa Lupa? Teks Arif Surahman
Merasa rugi dengan surat keputusan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya, Yusri Yusuf mengadukan Musman CS, ketua dan komisioner KIP ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jakarta. Perkara petani melon itu dicatat dengan Nomor Registrasi 104/DKPP-PKE-II/2013. Tuduhannya, KIP Pidie Jaya Provinsi Aceh melakukan pelanggaran kode etik. Medio Agustus 2013 yang lalu, Yusri Yusuf mengungkap, komisioner KIP Pidie Jaya sengaja tidak mencantumkan poin wajib mengundurkan diri dari pengurus parpol bagi balon yang maju lewat jalur perseorangan, dalam surat keputusan KIP Pidie Jaya nomor 5 tahun 2013 tentang tatacara pencalonan
bupati dan wakil bupati Pidie Jaya tahun 2013. “Ini jelas upaya pencegalan yang sangat licik yang dimainkan KIP Pidie Jaya, saya akan melawan.” kata Yusri Melon saat dikonfirmasi Arif Surahman, wartawan media ini. Sementara, Musman SH, ketua Komisioner KIP mengatakan, tuduhan petani melon itu ber-
lebihan. “Tidak pernah Yusri datang berkonsultasi dengan kami, Yusri langsung berbicara di media, seolah-olah kami melakukan kecurangan,” kata Musmah. Dia mengatakan, yang dikerjakan komisioner sudah sesuai aturan.
PETANI MELON vs KIP
“ Taufik Basari
Pengadu, juga kuasa hukum Yusri Yusuf
tidak ada satu pun format pengunduran diri dari parpol. Bagaimana Pengadu bisa membuat sendiri kalau tidak ada contoh dari penyelenggara.
Data persidangan dan Photo www.dkpp.go.id
Memang tidak ada formulir itu, tapi bisa mengikuti formulir yang ada. Itu sudah disampaikan ke penghubung (LO). Apakah tidak disampaikan?
R
uang sidang DKPP di lantai 5 jalan MH. Thamrin 14, Jakarta seketika senyap, ketua majelis sidang DKPP dalam perkara nomor 104/DKPP-PKEII/2013, Saut Hamonangan Sirait memasuki ruang, diikuti anggota majlis, Nur Hidayat Sardini, Ida Budhiati, dan Anna Erliyana. Saut mengetuk palu tepat jam13.30 wib, itu tanda sidang dimulai. Rabu sore, 25 September 2013 lalu, Dewan Kehormatan untuk pesta demokrasi di Indonesia menggelar sidang ke tiga dalam perkara Yusri Yusuf-akrab disapa Yus Melon, bakal calon yang digagalkan KIP Pidie Jaya dalam tahapan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Ka-
6
bupaten Pidie Jaya Tahun 2013. Yus Melon tercatat sebagai principal, sementara yang mengadukan perkaranya adalah Taufik Basari, juga sebagai kuasa hukum atas mantan petani melon itu. Hari itu, Yus Melon mendatangkan saksi ahli Administrasi Negara, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh. Zudan tercatat bekerja di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dia menjabat Kepala Biro Hukum. Majelis hakim memberi kesempatan bagi Taufik untuk mengulang pokok perkara aduan untuk diperdengarkan kepada saksi ahli. Taufik pun mempersoalkan Musman CS yang tidak pernah menerbitkan formulir pengunduran diri dari partai politik bagi bakal calon perse-
BAHABA Issue #1 30 September 2013
orangan. “Dalam lampiran keputusan KIP Pidie Jaya memang terlampir contoh formulir perseorangan. Akan tetapi, tidak ada satu pun format pengunduran diri dari parpol. Bagaimana Pengadu bisa membuat sendiri kalau tidak ada contoh dari penyelenggara,” kata Taufik. Dia juga menanyakan kekuatan hukum atas persyaratan pengunduran diri bagi bakal calon dari partai politik yang maju lewat jalur perseorang. Penyampaian Taufik dibantah Teuku Barzaini, ia mengatakan pihak KIP Pidie Jaya sudah menyampaikan pemberitahuan terkait formulir pengunduran diri pada saat KIP menggelar bimbingan teknis. “Memang tidak ada formulir
“
itu, tapi bisa mengikuti formulir yang ada. Itu sudah disampaikan ke penghubung (LO). Apakah tidak disampaikan?” Barzaini balik bertanya. Mananggapi persoalah itu, Zudan sebagai saksi ahli mengatakan ada disharmoni norma dalam Pemilukada Pidie Jaya. Pemilukada Pidie Jaya, kata Zudan didasarkan pada Qanun Nomor 5 Tahun 2012. Sementara, secara teoretik, Qanun nomor 5 itu bersifat delegasi. Artinya, menurut Zudan, Qanun tersebut sebagai pelaksanaan dari undangundang di atasnya, UndangUndang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. “Pemilukada di Aceh, semua qanunnya merupakan delegasi dari UU 11/2006. Dan menurut
Teuku Barzaini Komisioner KIP Pidie Jaya
aturan, qanun yang berpedoman pada undang-undang di atasnya tidak boleh keluar dari undangundang tersebut. UU Pemerintahan Aceh tidak ada syarat mengundurkan diri,” jelas Zudan. DKPP telah menggelar sidang perkara Yusri Melon dengan KIP Pidie sebanyak tiga kali. Sidang pertama digelar pada Rabu pagi, 11 September 2013 sekitar jam 10.oo wib. Sementara sidang kedua pada hari Rabu pagi, 18 September 2013. “Sidang ke empat Minggu depan, tanggalnya belum pasti,” kata Musman, ketua KIP Pidie Jaya yang dihubungi media ini setelah sidang.
Haba Phon
Pilkada 2013 Pidie Jaya
MEREBUT
COT TRIENG
Meski hanya tiga pasangan kontestan, pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 diperkirakan berlangsung sengit.
A
da dua mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang akan bertarung meyakinkan rakyat dan mantan pasukannya, dua orang birokrat asal satu daerah pemilihan sama, akan bersaing merebut simpati warganya. Dan calon incumbent, yang ingin mempertahankan kekuasaan. Untuk merebut Cot Trieng, mereka harus memenangkan hati rakyat Pidie Jaya. Tinggal menghitung hari untuk mengetahui pemimpin Kabupaten Pidie Jaya lima tahun akan datang. Sejumlah baliho, stiker, dan spanduk milik tiga kandidat kini bertebaran pada sejumlah tempat strategis di Kabupaten berpenduduk 132.858 jiwa ini. Mereka, pasangan dari jalur perseorangan, Saiful Bahri – Iqbal Idris, Pasangan dari Partai Aceh, Aiyub Abbas – Said Mulyadi, dan Pasangan Partai Amanat Nasional (PAN), Abdurrahman Puteh – M. Yusuf Ibrahim. Menjelang tahapan kampanye yang ditetapkan KIP Pidie Jaya pada 12 hingga 25 September akan datang, tiga pasangan
kandidat mulai intens melakukan pertemuan dengan warga. Senin, 23 September lalu, ada tiga konsentrasi massa di Kabupaten Pidie Jaya, dua diantaranya ada di Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya. Konsentrasi massa di Bandar Dua ada di Meunasah Meuko Kuthang. Sejumlah atribut Partai Amanat Nasional dan tim kampanye Seuramoe Gade Salam terpancang di situ. Hari itu, calon bupati pengganti Gade Salam yang diusung PAN, Abdurrahman Puteh menggelar khanduri, kabarnya, dua ekor lembu dewasa disembelih untuk seremoni politik itu. “Undangan dari seluruh desa di Kecamatan Bandar Dua dan Jangka Buya,” kata salah seorang panitia. Dalam khanduri itu, juga diselipkan agenda pengukuhan tim sukses tingkat gampong. Konsentrasi massa lainnya ada di Gampong Alue Keutapang, di sana hadir tiga puluh orang dari setiap gampong di Bandar Dua. Partai Aceh, menyebut para undangan itu dengan nama Tim Lhe Ploh, yaitu tim pemenangan
tingkat desa yang berjumlah tiga puluh orang, dipimpin oleh satu ketua. “Agendanya memberi arahan dan pemantapan tim pemenangan,” kata salah seorang panitia. Kecamatan Bandar Dua memang memiliki aset politik yang dahsyat, Ulee Gle dikenal dengan lumbung suara, selain itu, hubungan emosional antara penduduk di Kecamatan Bandar Dua dan Jangka Buya juga masih erat. Sehingga peta politik untuk daerah pemilihan dua ini menjadi incaran para kandidat. Dari Kecamatan Bandar Dua, ada dua putra daerah yang tampil sebagai kontestan, Said Mulyadi, putra Alue Keutapang, dan Abdurrahman Puteh, putra Uteun Bayu. Said Mulyadi tampil diusung Partai Aceh, partai lokal yang memiliki struktur paling kuat hingga ke pelosok desa, juga partai yang memiliki 16 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya. Said berpasangan dengan Aiyub Abbas, ketua partai, juga ketua Komite Peralihan Aceh Kabu-
Saya ikut arahan Pimpinan, kalau diarahkan untuk mencalonkan diri, ya saya harus siap sebagai calon bupati. Abdurrahman Puteh Calon Bupati
paten Pidie Jaya. “Saya bersedia, karena waktu itu tidak ada calon dari Bandar Dua,” kata Said mengenai keikutsertaannya dalam Pilkada Pidie Jaya tahun ini. Sementa Abdurrahman Puteh, adalah calon yang diusung PAN menggantikan Calon Incumbent, M. Gade Salam. Gade dinyatakan tidak layak sebagai calon Pemimpin Kabupaten Pidie Jaya oleh para dokter penguji kesehatan, dia pun gagal mencalonkan diri kembali sebagai bupati untuk periode ke dua pasca terserang penyakit stroke. “Saya ikut arahan pimpinan, kalau diarahkan untuk mencalonkan diri, ya saya harus siap sebagai calon bupati,” kata Pria yang memiliki kumis tebal dan akrab disapa Raman Puteh ini, saat menghadiri acara buka puasa bersama dengan warga Ulim, menjelang akhir Ramadhan yang lalu. Kehadiran dua tokoh ini sebagai kontestan pada Pilkada Pidie Jaya diperkirakan banyak kalangan akan memecah konsentrasi dua kecamatan yang memiliki suara manyoritas, Bandar Dua
dan Bandar Baru. Karena baik pasangan Said Mulyadi, yaitu Aiyub Abbas, juga pasangan Abdurrahman Puteh, M. Yusuf Ibrahim, dua mereka berasal dari Kecamatan Bandar Baru. Pertarungan dua kontestan ini menjadi pertarungan dua bandar. Konsentrasi masa lainnya pada Senin itu ada di Kecamatan Meurah Dua, di rumah kediaman mantan ketua DPRK Pidie Jaya, Saiful Bahri. Saiful yang berpasangan dengan Iqbal Idris juga menggelar pertemuan dengan para tim suksesnya. Puluhan kenderaan roda dua terparkir di depan dua pintu toko yang terletak dekat SPBU Meurah Dua. “Kami menggelar konsolidasi tim pemenangan Saibal – akronim Saiful-Iqbal –“ kata panitia di sana. Tampak jumlah massa yang hadir pada tiga titik konsentrasi itu tidak jauh beda. Kandidat saling berebut lumbung suara dengan memantapkan mesih politik menjelang hari H pencoblosan yang akan digelar pada 29 Oktober mendatang. Teks; Teuku Miswar, Hasbi Ibrahim
BAHABA Issue #1 30 September 2013
7
Nama Lengkap H. Said Mulyadi, SE. M.Si Tempat, Tanggal Lahir Ulee Gle, 31 Desember 1963 Nama Istri Hj. Syarifah Hasnah Anak Syarifah Nurul Alfa Syarifah Salsabila Sayed Khairul Ihsan Syarifah Natasya Alamat Jln. Lingkar komplek Pemda no. 6B Blang Paseh Kec. Kota Sigli, Pidie
Langkah Pertama
POLITIK SAID Surat keramat itu bagai lempeng kunci yang membuka pintu politik. Siapapun politikus, kata Said Mulyadi, mereka punya langkah lebar untuk memperjuangkan rakyat dan membangun daerah dalam pengabdian hidupnya. Karena itu, pria yang akrab disapa Waled oleh pegawai Pemerintah Pidie ini mau jadi calon wakil bupati pada Pilkada Pidie Jaya Tahun 2013 ini.
Teks, Arif Surahman Photo, Doc Bahaba
aid menyalami pemuda yang pamit pulang, pula mengantar mereka sampai pintu gerbang. “Kamoe meulake izin, Waled,” ucap seorang tamu muda asal Meureudu itu. “Jeut, seulamat,” jawab tuan rumah, dua tangan ia tempatkan ateuh jeumala. Ada banyak kursi di serambi depan rumah panggung itu, sisa camilan dan botol kosong air kemasan masih terserak di atas meja. “ Sisa pertemuan dengan ibuibu pengajian,” kata Said Mulyadi, Sekretaris Daerah –sekarang non aktif - Pemerintah Kabupaten Pidie. Selasa, 3 September 2013 lalu, Said menerima media ini di rumah kediaman orang tuanya, Gampong Alue Keutapang, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya. Hari mulai senja, pun orangorang di halaman rumah tampak sibuk. “Sang paih wate beungoh tapeugah haba,” kata Said. Pria kelahiran Ulee Gle, 31 September 1963 itu menawar untuk diwawancarai besok. Tampak
lelah di wajahnya, namun putra pertama Said Ali ini masih punya agenda lain. “Na rapat ubeut ngon tim djino,” beber pria yang akrab disapa Yed Mul. Orang nomor tiga di Kabupaten
S
8
Abbas, calon Bupati diusung Partai Aceh untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pidie JayaTahun 2013. Niat partai lokal yang menguasai Pemerintah Aceh, juga ditabal dalam surat keputusan bernomor
Bermula pada awal tahun politik 2013, Said didatangi utusan dari Partai Aceh Pidie Jaya dan Aceh, menawarkan kursi calon wakil bupati dalam persiapan parpol mantan kombatan itu untuk ikut hajatan demokrasi di Pidie Jaya.
Abdullah, Said akhirnya bersedia sebagai calon wakil bupati dari Partai Aceh. “Saya bersedia, karena saat itu tidak ada orang Ulee Gle yang maju sebagai calon pada Pilkada Pidie Jaya tahun ini,” cerita Said
Saya bersedia, karena saat itu tidak ada orang Ulee Gle yang calon pada Pilkada Pidie Jaya tahun ini. Baik di posisi Bupati, maupun di posisi wakil. Pidie ini selama dua bulan terakhir kerap pulang ke Gampong Alue Keutapang. Nama Said mulai banyak diperbincang masyarakat Pidie Jaya setelah Partai Aceh resmi menunjuk pria kelahiran Ulee Gle, Bandar Dua ini sebagai calon wakil bupati, mendampingi Aiyub
Ist/KPTS-DPW-PA/PJ/IV/2013 bertandatangan Muzakkir Manaf, ketua umum partai atas penunjukan Aiyub ben Abbas dan Said Mulyadi. Surat keramat itu bagai lempeng kunci bagi Said Mulyadi untuk membuka pintu politik.
Said meminta waktu selama dua bulan untuk menimbang rugi-untung, sebab nama Said juga pernah muncul saat Pemilukada Kabupaten Pidie tahun 2012 yang lalu. Setelah mendapat izin dan dukungan dari Bupati Pidie, Sarjani
Pendidikan t t t t t t
SD Negeri Jeulanga Ulee Gle (1974) SMP Negeri Ulee Gle (1977) SMA Negeri Bireun (1981) Akademi Keuangan dan Perbankang Indonesia Banda Aceh (1985) STIEI Banda Aceh (1990) Pasca Sarjana IESP Unsyiah (1999)
BAHABA Issue #1 30 September 2013
soal proses awal ia bersedia bergabung dengan Partai Aceh. Pertimbangan entitas Said itu cukup beralasan, Ulee Gle sebagai ibu kota Kecamatan Bandar Dua punya asset politik potensial, Said sadar kampungnya merupakan salah satu lumbung suara, selain
Karir t t t t t t t t
Staf Kantor Camat Ulim, 1986 Kasubsi Teknis Pengelolaan pada Dinas Perikanan Kabupaten Pidie, 1988 s/d 1989 Kaur Keuangan pada Dinas Perikanan Kabupaten Pidie, 1994 s/d 2002 Kasubbag Telex pada bagian umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie, 2002 s/d 2007 Pj. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Pidie, 2007 s/d 2008 Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Pidie, 2008 s/d 2011 Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie, 2011 s/d 2012 Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie, 2012 s/d sekarang.
Pokok & Sosok Kecamatan Bandar Baru, yang merupakan daerah asal Calon Wakil Bupati Partai Aceh, Aiyub ben Abbas. Said Mulyadi yang dikenal sebagai birokrat tulen, dan Aiyub Abbas dari latar pemimpin gerakan dinilai banyak pihak sebagai langkah serius dalam perjuangan jalur politik yang ditempuh
awak mantan pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Padu-rasi pasangan yang diusung PA itu pun memperoleh sejumlah dukungan tokoh politik. “Ini komposisi yang luar biasa, baik kualitas dan kuantitas,” kata T A Khalid, ketua Partai Gerindra Aceh. Pria yang akrab dengan sapaan Ampon ini tanpa sungkan mendeklarasi-
Ribuan masyarakat dari delapan kecamatan se Kabupaten Pidie Jaya menghadiri deklarasi Aiyub Abbas-Said Mulyadi sebagai Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya pada Pilkada Tahun 2013, di Lapangan Bola Kaki Kota Meureudu, 28 Juni 2013 lalu. Partai Aceh (PA) resmi menunjuk putra Bandar Baru dan Putra Bandar Dua ini sebagai calon kandidat pemimpin Pidie Jaya periode 2013/2019 masa akan datang.
kan Partai Gerindra mendukung penuh Aiyub Abbas-Said Mulyadi sebagai calon pemimpin Pidie. Dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat di Pidie Jaya pun mengalir, Salman Ishak, yang pernah menjabat Pj Bupati Pidie Jaya juga hadir memberi dukungan saat deklarasi besar pasangan ini di lapangan bola kaki Meureudu, 28 Juni lalu. *** Berada pada posisi sebagai calon wakil bupati dari Partai Aceh, kini Said dikelilingi para mantan kombatan. “Ini yang pertama, dunia politik ternyata lebih menguras pikiran dan tenaga.” Kata Said. Dalam sehari, dia bisa memiliki lebih lima agenda, mulai dari pertemuan dengan masyarakat muda hingga warga paruh baya. Mengunjungi orang sakit hingga ikut
Bagi saya, pilihan ini adalah awal langkah lebar untuk membangun daerah.
takziah ke rumah yang berduka. Belum lagi rapat dadakan dengan tim sukses dan tokoh partai. Praktis, berkeliling Gampong dan menunggu warga yang bersilaturrahmi menjadi kesibukan baru. “Banyak kawan yang mengatakan, enakan jadi sekda daripada wakil bupati, bagi saya, pilihan ini adalah awal langkah lebar untuk membangun daerah, tanah air kelahiran saya,” irokrat yang memulai karirnya sebagai pegawai kecamatan di Kantor Camat Ulim. Karir pekerjaan suami Syarifah Hasnah ini telah menduduki berbagai jabatan negeri pada posisiposisi strategis. Dia menjabat Sekda Kabupaten Pidie Mulai tahun 2012 pada masa pemerintahan mantan Bupati Mirza Ismail, jabatan itu masih melekat hingga sekarang saat Pidie di Pimpin Bupati Sarjani Abdullah.
MUDA
“
jika kelak mendapat kepercayaan masyarakat dan kawankawan, Insya Allah, saya akan menyuarakan aspirasi kaum muda ke gedung dewan.
Aktivis, juga Enterprenuer
“Pak Said adalah sosok yang amanah, dia tangan kanan saya dalam memimpin Pidie,”kata Sarjani Abdullah dalam pertemuan dengan masyarakat Bandar Dua dan Jangka Buya di kediaman ulama kharismatik, mendiang Abu Hamid di Uteun Bayu, medio April lalu. Sarjani saat itu menyebut dirinya bagai bupati puntung, karena ditinggal Said Mulyadi dalam struktur kepemimpinannya. “Uroe nyoe lon serah Saudara Said Muliadi, jaroe uneun ulon keu syedara yang dari Jangka Buya dan Bandar Dua. Lon jino bupati yang puntong jaroe. Pue na neuteurimong?” tariak Sarjani terdengar serak. “Meuteurimong dengan lapang hate, Teungku Bupati,” jawab yang hadir serentak. Sarjani mengusap mukanya dan meninggalkan panggung.
Bersama mantan pemimpin gerakan perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sekarang Petinggi Partai Aceh, Muzakkir Manaf-akrab disapa Muallem, ketua Partai Aceh Pusat, Sarjani Abdullah, Bupati Pidie, Aiyub ben Abbas, Ketua Partai Aceh Kabupaten Pidie Jaya, juga calon bupati Pidie Jaya, pada seremoni deklarasi akbar pasangan ASLI -akronim dari Aiyub Abbas dan Said Mulyadi- di lapangan bola kaki Kota Meureudu, Juni 2013 lalu.
Dia masih muda, energik, dan pekerja keras. Aktif di organisasi paguyuban hingga partai politik. Pun, dia juga punya unit usaha yang menampung banyak tenaga kerja kalangan muda.
P
ria hitam manis itu sibuk menyusun lembaran berkas. “Ini berkas administrasi calon legislatif Pidie Jaya tahun 2014 dari Partai Gerindra, saya wakil sekretaris Gerindra Kabupaten Pidie Jaya,” kata Fahkrurrazie saat ditemui media ini di ruang kerjanya, toko fotokopy Arrazie Grafika, di Gampong Mueko Kuthang, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Jumat, 20 September 2013 lalu. Namanya Fahkrurrazi ben Ismail, namun masyarakat mengenal ia sebagai Faisal. Sejak menjadi mahasiswa, dia aktif di berbagai organisasi, baik paguyuban hingga LSM lokal yang bermitra dengan lembaga bukan pemerintah dari negara asing, yang kala itu banyak bekerja sosial pasca bencana geulumbang raya menghajar kawasan pesisir Aceh, Tahun 2006 silam. Dari hasil kerja keras, pria kelahiran Ulee Gle, 28 Agustus 1984 ini membiayai ongkos hidup, juga kuliah di Institute
Agama Islam Negeri (IAIN) ArRaniry. Sisanya ia gunakan untuk membangun unit usaha. “Saat itu, saya dengan modal hanya Rp80 juta membangun warung internet dan fotocopy di kawasan Darussalam,” cerita Faisal. Warnet dan usaha fotocopy yang dirintisnya itu juga berfungsi sebagai tempat tinggal dan bekerja bagi sebagian mahasiswa asal Kecamatan Bandar Dua, perantau yang menuntut ilmu ke kawasan Jantong Hate Rakyat Aceh, Kota Darussalam. Fahkrurrazi menamatkan Sarjana Bahasa Arab di Fakultas Tarbiyah pada Tahun 2009. Sekarang dia ikut kecimpung dalam kegiatan sosial masyarakat di Kabupaten Pidie Jaya. Selama berada di Gampong, alumni Dayah Th authiatuth Th ullab, Gampong Arongan ini juga memperdalam ilmu agama di beberapa dayah tradisional di Kecamatan Bandar Dua. Sebelum akhirnya, mulai awal Tahun
2013 dia bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Pidie Jaya, dan dipercaya sebagai wakil sekretaris. Tak lama bergabung, dia diberi kesempatan ikut menjadi salah satu calon legislator kabupaten Pidie Jaya dari Partai Gerindra, Fakhrurrazi sekarang sebagai calon Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya tahun 2014 untuk daerah pemilihan dua, meliputi Kecamatan Bandar Dua dan Jangka Buya. “Saya tertarik dengan politik praktis. Insya Allah, jika kelak mendapat kepercayaan masyarakat dan kawan-kawan, saya akan membawa aspirasi kalangan muda ke gedung dewan,” ucap Fakhrurrazi mengenai keikutsertaannya dalam momen politik Tahun 2013 ini. Dia bilang, suara pemuda harus ada dalam tiap kebijakan pemerintah.
BAHABA Issue #1 30 September 2013
9
Peasan
Hipnotis
Geudeu-geudeu Pidie di Banda Guha Tujoh Guha Tujoh dikunjungi masyarakat lokal maupun dari luar kawasan, dengan tujuan masing-masing. Masyarakat lokal pergi ke Guha Tujoh umumnya untuk memanen sarang burung walet. Masyarakat dari luar wilayah Kecamatan Muara Tiga berkunjung ke sana untuk tujuan tamasya dan bertapa. Banyak ceritera yang berkembang di kalangan masyarakat setempat tentang pengalaman spiritual di Guha Tujoh. Menurut mereka, seorang ulama pernah menjalankan tapa di gua tersebut. Selesai masa pertapaannya, maka terbuka baginya pintu salah satu terowongan di dalam gua itu yang menuju ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Ceritera lain, seorang gadis yang masih belia berasal dari Jawa Timur menjalani tapa di Guha Tujoh. Masyarakat sekitar tidak pernah mendapatkan informasi tentang nasib gadis itu di dalam gua, karena sampai sekarang belum pernah keluar.
Permainan ketangkasan otot ini dahulunya diaminkan pada saat usai pemanenan padi atawa musem luah blang atau saat bulan purnama sedang terang benderang.
Kesabaran para pe pemain diuji dengan berbagai lontaran kata-kata kasar dari para penonton
Teks dan Photo Salman
P
ermainan atraksi Geudeugeudeu yang di tampilkan oleh Masyarakat Kabupaten Pidie untuk memeriahkan PKA Banda Aceh telah sukses dilaksanakan. Betapa tidak, keberhasilan tersebut dapat dilihat dari ramainya pengunjung yang menyaksikannya anjungan Pemkab Pidie. Amatan Wartawan Tabloid bahaba dilokasi, antusiasme para pengunjung dari berbagai daerah memadati anjungan Pidie untuk melihat atraksi yang memenegangkan yang dipamerkan oleh masyarakat Pidie. “Dengan adanya PKA kami dapat melihat secara langsung Atraksi ini, sangat menarik untuk kami nonton, karena sebelumsebelumnya kami belum pernah menonton, meskipun tahu bahwa nama Geudeu-geudeu tak asing lagi kami dengar,”ujar salah satu pengunjung. Permainan Geudeu-geude yang merupakan salah satu seni bela diri tradisional masyarakat Kabupaten Pidie. Geudeu-geudeu ini tak merupakan Seni bela diri ini seperti gulat yang dimainkan oleh kaum laki-laki. Untuk Satu tim yang berjumlah tiga orang,
Geudeu-geudeu ini dapat menggambarkan bentuk Budaya Aceh keras dan tegas. “Biasanya geudeu-geudeu ini dipertandingkan antar kampung, diadakan setiap selesai panen padi, “ujar Syukri selaku ketua Panitia PKA untuk kabupaten Pidie di disigli,”ujarnya. Permainan ketangkasan otot ini dahulunya diaminkan pada saat usai pemanenan padi (luah blang) atau saat purnama, geudeu-geudeu kerap dipertandingkan. Para pemuda yang berbadan kejar berbondong-bondong mengikutinya permainan yang diminati tersebut, meskipun awalnya di janjikan akan diberikan hadiah, namun nyatanya hadiah yang dimaksud tak kumjung terwujud meskipun dalam pertarungan mengalami badan yang lembam hampir sekujur tubuhnya. “Adu fisik ini hanya sekedar pleh bren alias mengendurkan otot-otot yang tegang melalui pertarungan. Kebangkaan lainnya, sering pula dianggap perkasa dan menjadi lirikan ujung mata para gadis kampung,”katanya. Sebagai olah raga keras, petarung geude-geude harus memiliki
ketahanan fisik dan mental yang kuat, tahan pukul dan bantingan lawan. Selain itu petarung geudeugeude juga dituntut kesabaran dan ketabahan. Di sinilah emosi diolah. Bila emosi petarung tidak stabil, maka bisa berujung pada kematian. “Kesabaran para pemain diuji dengan berbagai lontaran katakata kasar dari para penonton. Artinya, sikap sportif para pemain sangat tinggi. Meski di arena mereka babak belur dan bonyok, tapi di luar arena itu dianggap sebagai sebuah kewajaran,”cetusnya. Ia menambahkan, pada ajang Pekan Kebudayaan Aceh itu, Pemkab pidie telah memamerkan tempat-tempat yang dianggap sebagai objek wisata, lokasi bersejarah, seperti Mesjid Po Teumeureuhom, Tongkat Po Teumeureuhom, Lhee Saboh Nang, Guha Tujoh dan lokasi sejarah lainya.
Adu fisik ini hanya sekedar pleh bren alias mengendurkan otot-otot yang tegang melalui pertarungan. Kebanggaan lain, itu dianggap perkasa dan menjadi lirikan ujung mata para gadis kampung.
10
Ini ObjekWisata di Pidie
BAHABA Issue #1 30 September 2013
Lhee Saboh Nang Sejak dahulu kala usaha tani sawah di Kabupaten Pidie telah menggunakan sistem irigasi yang berfungsi baik. Melalui saluran-saluran kecil air dialirkan ke setiap petak sawah. Jaringan saluran irigasi menyebar ke berbagai lokasi persawahan. Setidak-tidaknya terdapat tiga jaringan irigasi terpenting di Kabupaten Pidie pada masa itu, yaitu Lueng Reubee, Lueng Bintang, dan Lueng Trueng Campli. Ketiga jaringan irigasi ini masing-masing menyatu dengan nama tiga ulama yang dipandang berjasa dalam membangunnya, yaitu Teungku Chik Di Reubee, Teungku Chik Di Pasi, dan Teungku Chik Trueng Campli. Ketiga ulama tersebut merupakan teman seperguruan saat berkhalwat pada seorang Teungku Tapa di Gunung Geureudong, Kabupaten Aceh Tengah. Selesai dari khalwat tersebut masing-masing ulama itu mendapatkan sebuah tongkat yang dapat digunakan untuk membuat saluran air dengan hanya menggoreskannya ke tanah.
Tongkat Po Teumeureuhom Tongkat Po Teumeureuhom merupakan pemberian Sultan Iskandar Muda saat baginda singgah di Mesjid Labui. Dalam masa pemerintahan baginda banyak mesjid dibangun. Mesjid Labui dibangun tahun 1612 M dan ketika singgah di sana baginda meninggalkan sebuah tongkat kuningan yang berukuran panjang 1,2 meter dan berat lima kilogram serta bentuknya beruas-ruas seperti batang tebu. Pada setiap kali bermara ke medan perang, Sultan Iskandar Muda menempuh jalan darat berkendaraan gajah putih dam singgah pada tempat-tempat tertentu untuk menghimpun kekuatan.
Mesjid Po Teumeureuhom Dibangun kira-kira pata tahun 1621 M (?). Lokasinya di Kampung Busu Reului Kecamatan Mutiara Barat, kira-kira 25 km arah ke selatan Kota Sigli, berbatasan dengan lahan sawah masyarakat tempatan. Dalam halaman yang sama, pada sisi sebelah timur dan selatan dilengkapi dengan sebuah dayah, tempat penduduk sekitar mempelajari pengetahuan agama Islam. Untuk tempat berwudhuk tersedia dua buah kolam, yaitu di sebelah selatan yang disebut Lampoh Kulam dan di sebelah utara yang dinamakan Kulam Cot Leupe. Penampilan fisik mesjid memperlihatkan gaya arsitektur lama, dindingnya dihiasi dengan ukiran kaligrafi. Di dekat mesjid terdapat bekas sebuah kolam, yang dipercayai masyarakat tempatan sebagai tempat gajah tunggangan baginda berkubang saat singgah di tempat itu.
Photo Benteng Kuta Bate, Arif S
Warisan
Menunggu Hilang, Jejak Sultan Sejarah singkat, masjid ini adalah masjid tertua di negri Meureudu. Dibangun langsung oleh Almarhum Sulthan Iskandar Muda Raja Aceh Darussalam pada tahun 1620 M dan diberi nama masjid raya Kuta Batee. Pada tahun 1963 M dipugar kembali oleh yayasan pembangunan Iskandar Muda Kt Batee, Kem Manyang, Kec Meureudu dalam pimpinan seorang ulama yang beramal Alm Drs T H Ya’qub Ali. Pada tahun 1980 M masjid ini diresmi namanya dengan masjid Iskandar Muda Kuta Batee, Kec. Meureudu, Kab Pidie sebagai kenang-kenangan kepada Almarhum Sultan Aceh tersebut yang telah berjasa kepada agama, bangsa dan negara. Kuta Batee 20 Februari 1998/ 23 Syawal 1418 H”
sudah mengalami tiga kali perombakan dengan yang sekarang. “Contoh masjid Sultan yang away sama lagee masjid di simpang Beuracan. Na lhee boh masjid yang geubangun sigoe, yang anya tulisan pada prasati phon masjid nyoe, kedua masjid di depan masjid Sultan Iskandar Muda Blang Mi- madinah, keu lhee masjid Beuradeun, Gampong Manyang can,” ujar Abu. Ahmadi, masyarakat setempat Lancok, Kecamatan Meureudu, yang menjadi guide menginforPidie Jaya yang dapat menerangmasikan bahwa pembangunan kan sedikit dari sejarah Sang masjid yang dilakukan sekarang Sultan di Negeri Meureudu. Lainnya, ada satu unit mimbar tergolong besar, namun semua sisa sejarah yang dulunya masih ukiran tangan, sebongkah batu mungkin dilihat akan segera lepersegi empat, konon sebanyap terhalang oleh masjid besar gai tempat duduk Sultan, dan yang sekarang. sebatang purih, batang bambu Setelah berbincang sejenak panjang, biasa digunakan sebagai tangga, itu di masa lalu digunakan dengan Abu, kami menyempatkan untuk melihat langsung beberapa sebagai tangga oleh bilal untuk peninggalan sejarah Sultan Ismenabuh bedug yang berada di kandar Muda di negri Meureudu. menara mesjid. Dalam kesibukan pembangunan Abu, lelaki tua yang saat ini masjid yang sekarang, sisa penbertugas sebagai bilal di masjid inggalan sejarah terletak terpisah, itu mengaku empat benda yang namun masih dalam komplek ada di mesjid Blang Mideun masjid kebanggaan masyarakat itu merupakan peninggalan Meureudu. Sultan Iskandar Muda, Maharaja Dipandu Faisal seorang santri Kerajaan Aceh Darussalam, itu yang tinggal di pesantren dalam katanya masih asli, tapi tidak komplek masjid tersebut kami terawat dengan layak. mengetahui jika sebagian besar “Trieng nyan kana seukayu bangunan masjid tua sudah layeu masjid nyoe, jameun lebeh dibongkar dan dijadikan balai manyang lom. Trieng nyan keuh rinyeun keu peh tambo menyoe ka pengajian. Sebagian lainnya diletakkan dibawah balai. teuka wate seumbahyang,” kata “Nyoe kayee tiang masjid away Abu, Minggu, awal September nyang na tinggai nyang ka di peu2013 lalu. Dari keterangan Abu juga dapat got ke balee beut”, jelas santri itu. Dari amatan langsung, hampir diketahui bahwa sejak dari struktidak ada yang mengetahui bahwa tur bangunan masjid pertama tiang tiang kayu yang sebagian yang terbuat dari kayu dengan sudah terpakai untuk pembanluas keseluruhan 28×30 meter gunan balai dan sebagiannya adalah masjid tertua di Kota disusun bahkan ada yang sudah Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya ini Sejak dari awal pembangunan- terbakar adalah saksi dari sejarah panjang Sultan Iskandar Muda nya masjid bernilai sejarah ini
H
yang masih dapat dilihat sewaktu Sultan melakukan perjalanan ke negri Meureudu. Tidak jauh dari balai pengajian ke arah barat, di ruang menyerupai gudang yang tidak berdinding, kurang dari sepuluh potong kayu berukir motif bunga dengan kombinasi polesan warna perak dan emas juga dalam kondisi memprihatinkan. Potongan kayu mimbar orisinil masjid Sultan terjaya di Aceh seperti tidak bernilai. Potongan kayu itu dibiarkan saja berdebu, padahal sebelum pembangunan masjid yang sekarang mimbar itu masih digunakan. “Sigolom masjid nyang dibangun jino, mimbar meuuke nyan manteong dipakek, tapi jino ka dibongkar,” kata Faisal. Tentang Batu persegi empat tempat Sultan duduk beristirahat, kini terletak di depan masjid, juga dalam kondisi tidak terawat. Batu bersejarah setebal 30-40 cm dengan luas 1 meter itu kini terletak diantara tumpukan batu sungai yang akan digunakan untuk pembangunan masjid yang baru. Sebelumnya, menurut Abu, batu persegi empat itu sengaja dibuat untuk Sultan beristirahat sewaktu melakukan perjalanan ke Meureudu dengan pasukan gajahnya. Tidak hanya itu, Abu juga menjelaskan pada masa Sultan berada di Meureudu, Sultan juga membangun satu benteng yang diberi nama Kuta Batee. Berdasarkan potongan informasi tersebut, kami kembali menelusuri jejak Sultan Iskandar Muda. Dipandu masyarakat lokal, sekitar 200 meter dari komplek masjid Iskandar Muda terlihat batu sungai bersusun dengan tebal lebih dari satu meter. Kes-
eluruhan susunan batu tersebut membentuk segi empat, tiap sisinya mempunyai panjang lebih kurang 150 meter. Di sisi dalam sebelah timur Kuta Batee yang berbatasan langsung dengan Kreung Meureudu, satu bangunan batu bersusun masih dapat dilihat. Konon, itu digunakan untuk pos pertahanan dari serangan musuh. Dan itulah satu-satunya benteng tertua dan terkokoh di sana. “Dari calitra nek kamoe, bate yang dipakek keu bangunan Kuta Batee diikat ngeon puteh boh manok. Kuta Batee nyan geu peudong le masyarakat, ” jelas Ahmadi seraya memperlihatkan contoh bongkahan yang sudah mulai lapuk. Jika dilihat dari dekat sangat jelas tempat tersebut walau diam namun dapat menceritakan bagaimana dulunya kebersamaan dan kegigihan masyarakat Meureudu berjuang melawan penjajah yang ingin menguasai Meureudu. Saat ini, di lokasi yang dapat di ketegori dalam situs budaya tersebut tidak ada plang yang menjelaskan apapun. “Binteh bate si blah timu Kuta Batee leu nyang ka rheot lam krueng, jameun manteong jeut tangieng,” ujar Ahmadi dalam bahasa Aceh sambil menunjukkan bongkahan beton benteng yang dibawa arus. Seluruh area Kuta Batee yang dibangun dalam hamparan persawahan Desa Batee, kecamatan Meureudu, kabupaten Pidie Jaya yang berjarak sekitar satu kilometer dari pusat pemerintahan kabupaten Meureudu kini hanya ditanami padi oleh masyarakat setempat. Kegiatan ini sudah
dilakukan sejak Kuta Batee tidak lagi difungsikan sebagai benteng pertahanan. Masih dalam desa yang sama, berjarak 100 meter sebelah utara masjid satu jalan yang dipercayai sebagai jalur yang digunakan oleh Sultan Iskandar Muda untuk kembali ke Kutaraja setelah menyelesaikan pembangunan masjid dan Kuta Batee. Untuk mengenangnya perjalanan tersebut, pemerintah membubuhkan nama untuk jalan itu dengan Jalan Raja Beurangkat. Jalan sepanjang lebih kurang satu kilometer itu melewati perkampungan masyarakat dan berujung ke pusat pemerintahan kabupaten Pidie Jaya. Dari jalan itu juga kami mengakhiri perjalanan selama satu jam ke situs sejarah yang masih erat kaitannya dengan jejak kemegahan Sultan Iskandar Muda yang kini seolah tidak bernilai.
Teks: Zulfan Amru (phantomlingka@gmail.com)
BAHABA Issue #1 30 September 2013
11
SAGO GAMPONG
Banyak Rambu ke
Alue Keutapang
Wate hana taprotes, nyan pih hana geupeugot sampo djino gobnyan ka rhot saket.
Teks, Arif Surahman Photo, Taufan Mustafa
A
lue Keutapang sudah dekat bila roda kenderaan Anda mulai menggilas bebatu tajam. Pelanlah melaju mobil atau sepeda motor, ada banyak lubang berlumpur sepanjang perjalanan ke depan. Tak perlu tergesa, bila tak ingin kunjungan Anda mengepulkan dedebu yang mengotori jendela, ranjang, pun bahkan meja makan warga di sana. Perjalanan BAHABA ke Gampong Alue Keutapang, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya dituntun pria tua dari warung kopi di tikungan Uteun Bayu. “Lheuh tutue tawet wie, jak aju tupat sipanyang jalan brok
12
djang na di teungoh blang luah,” kata si kakek, media ini berterimakasih lalu pamit. “Gata jak u rumoh Said, nyoe?” Si Kakek menunjuk selembar spanduk merah yang membentang di atas gapura gampong. Tidak sulit mengikuti petunjuk kakek dari Uteun Bayu itu. Jalan yang menghubungkan Gampong Kumba ke Kota Ulee Gle hanya mulus pada perbatasan Gampong tempat domisili si Kakek penunjuk jalan kami. Selanjutnya, kami seperti mengendara di area pembalab motor trail menancap gas. Pembalap, itu pula bukan profesi kami, thatgeupap, roda motor yang menggilas bebatu tajam dari material aspal yang terkupas itu cukup mengocok perut selama 15 menit kemudian. “Pelanlah, rhet kamera lon entreuk,” wanti Taufan Mustafa, fotografer Tabloid Bahaba. Saya sedikit melambat laju sepeda motor, sehingga mata dapat meman-
BAHABA Issue #1 30 September 2013
dang seluas hamparan sawah, ada warna jingga dari matahari senja yang membenam di balik pohon rumbia, bias-bias jingga yang menyapu dedaun padi. Ada remaja cantik yang juga mengendara, wajahnya tersipu ketika bliz kamera merekamnya. Masyarakat pelintas mengenderai motor tampak memperhatikan Taufan yang sigap menembak dibalik jendela bidik kamera miliknya. “Kapoto laju, kaboh bak ...(di sensor oleh penulis-red),” teriak perempuan paruh baya yang dibonceng (mungkin) suaminya itu. Nyak itu menyebut nama sebuah koran terbitan lokal yang isi beritanya banyak memuat kasus kriminal. “yang geutupu sit koran nyan,” celoteh Taufan. Saya juga agak kesal pada mulanya, namun ada berita baik yang layak ditulis dari teriakan perempuan paruh baya tadi. Ia ingin photo jalan rusak menuju kampungnya itu dimuat di media massa. “Kamoe baroe kon han meuteujeut tanom pisang di jalan, geutham le Bupati, menyoe meutanom pih, dan na diek bak koran, jalan u gampong kamoe han akan geupegot le,” cerita seorang masyarakat Alue Keutapang. Tanom pisang adalah bentuk protes warga pada pemerintah, terhadap sarana jalan yang tidak layak di desa, biasanya mereka akan menanam pohon pisang di lobang-lobang jalan berlumpur. “Wate hana taprotes, nyan pih hana geupeugot sampo djino gobnyan ka rhot saket,” kata pria itu merujuk pada larangan bupati Pidie Jaya, Muhammad Gade Salam. Gade, ketika masih aktif memerintah memang melarang warga melakukan protes dengan
menanam pisang di lobang jalan yang berlumpur. “Neusaba, mandum tabangun, bek neutanom pisang dan kemudian neu hoi wartawan neuyue photo,” kata Gade Salam saat pertemuan dengan masyarakat Bandar dua di aula kantor camat setempat, awal tahun 2013 lalu. Sejak 10 Februari yang lalu, Bupati Pidie Jaya mulai tidak aktif menjalankan roda pemerintahan, Gade salam sakit stroke. Roda pemerintahan hingga saat ini dijalankan Wakil Bupati, Muhammad Yusuf Ibrahim. “Sudah ada pelimpahan wewenang, roda pemerintahan Pidie Jaya masih kami yang kendalikan bersama,” kata Yusuf Ibrahim, Rabu, 12 September lalu. Yusuf menyebutnya pelimpahan wewenang bersama, secara rinci dia katakan ada sejumlah wewenang bupati yang sekarang dia kerjakan. “Teken Qanun, lon yang hanjeut, laen kajeut,” kata Yusuf Ibrahim. Dia belum berwenang untuk menandatangani sejumlah peraturan daerah. *** Sepanjang jalan menuju Alue Keutapang, kita melihat dua warna kental yang menghiasi latar spanduk dan baliho promosi. Spanduk dengan warna latar merah memuat wajah calon bupati Pidie Jaya dari Partai Aceh, Aiyub Abbas, ada Said Mulyadi di posisi wakilnya. Said merupakan putra Alue Keutapang, Kecamatan Bandar Dua. Spanduk lain dengan warna latar biru, ada gambar Gade Salam tersenyum sambil mengacungkan tiga jari. “lanjutkan!” kata seru itu tercetak di atas gambar dirinya. Ada Gambar Yusuf Ibrahim juga sebagai calon wakil bupati incumbent mendampingi Abdur-
“
rahman Puteh sebagai calon bupati Pidie Jaya. Mereka diusung Partai Amanat Nasional (PAN) Pidie Jaya. Pria yang akrab disapa Raman Puteh itu menggantikan Gade Salam yang dianggap para dokter tidak mampu menjalankan tugas sebagai calon bupati untuk Pilkada Pidie Jaya tahun 2013 ini. dia putra Gampong Uteun Bayu, desa tetangga Alue Keutapang. Itulah “rambu-rambu” yang Anda dapatkan jika ke Alue Keutapang. Bandar Dua, seperti halnya di Kecamatan Bandar Baru, ada dua angka yang sering disebut penduduk di sana dalam percakapan di warung kopi. “Pilih satu, atau dua,” begitu seringnya orang-orang dari elitelit pelanggan warkop kampung, (mungkin) mereka bagian dari tim sukses dua kubu yang bertarung itu. Angka satu, atau dua, tidak merunut pada nomor urut resmi dua kandidat. Angka satu itu dimaksudkan untuk putra daerah Bandar Dua yang berada pada posisi calon Bupati, pun sebaliknya, angka dua untuk posisi calon wakil bupati. Apa kabar masyarakat Bandar Dua.
Ceritakan ke Banyak Orang tentang Gampong Anda. Boleh mengirim foto serta keterangan, juga naskah digital ke email BAHABA: thebahaba@gmail.com Tulis “Sagoe Gampong” di judul Kiriman Anda, atau hubungi awak BAHABA tuk mengunjungi Desa Anda. Di BAHABA, semua layak mendapat tempat !
SAGO GAMPONG yang
Menunggu Senja untuk Mandi Teks, Arif Surahman Photo, Taufan Mustafa awa riang para bocah nyaring terdengar dari sungai pembatas Gampong Jeulanga Barat, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, awal Agustus 2013 lalu. Para bocah sedang mandi pada genangan air keruh pada satu sisi sungai penuh batu. “kaweh hai nong, lon grop ateuh ulee yoe,” teriak seorang bocah laki dari atas tebing, dia sedang bersiap melompat ke dasar sungai. Nekat, dua lelaki kecil itu kemudian terjun, tubuh mereka yang jatuh, kian
T
mengeruh genangan air. “Hai ka supot, kajeut woe mandum,” teriak seorang perempuan paruh baya kepada gerombolan bocah yang mandi. Dia berkembam dan menutup kepalanya dengan handuk warna putih, tangannya menjinjing ember warna pekat. “Meunoe keuh hai aneuk, ie mon kathoe, ie krueng ka thoe, kamoe ureung gampong payah manoe bak krueng,” kata Juwairiah, 49 tahun. Dia mengeluh, selama musim kemarau, air berhenti mengalir dari dasar sumur yang
Selama na galian C, ie mon kamoe ka thoe
Photo Caption - Tersenyum Seorang kakek tersenyum saat fotographer mengabadikan gambar ia sedang menggosok sabun saat mandi di krueng Jeulanga Barat, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya. Tampak bagian air sungai itu kering, hanya tersisa sebaris aliran air diantara tumpukan banyak bebatu. Photo diambil awal September 2013 lalu.
ada di belakang rumahnya. Cerita warga di sana, air Krueng Jeulanga biasanya selalu mengalir walau pada musim kemarau. Pun juga air sumur warga di sana. Namun dalam beberapa tahun belakangan, sejak pengerukan sungai untuk pengambilan batu dengan alasan pembangunan, debit air sungai itu kian berkurang. Tampak jalan
Sipil, PNS, dan Tentara Belum Punya Rumah Yusuf Ibrahim, M uhammad wakil bupati Pidie Jaya
tersenyum saat media ini menanyakan program perumahan dari Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Republik Indonesia lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Pembayaran Perumahan (FLPP). “Nyan meunarek,” kata lelaki yang akrab dengan sapaan Pak Sob. Lelaki berkacamata ini mengatakan Pemerintah Pidie Jaya mendukung penuh program menteri rumah itu. “Pemerintah Pidie Jaya terus mengupayakan kesejahteraan masyarakat, sekarang angka kemiskinan masih tinggi, banyak sipil, PNS, dan tentara belum punya rumah, makanya ketika Kemenpera ada program, kami langsung minta yang banyak,” kata Pak Sob. Selain rekomen-
dasi, Pemkab juga menyediakan lahan seluas 17 hektar di Gampong Reungkom, Kecamatan Meureudu. “Kami meminta perusahaan pengembang segera merealisasikan perumahan yang diperuntukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah itu,” Kata Yusuf Ibrahim. Ketika media ini mengkonfirmasi peruntukan rumah untuk PNS dan Tentara, Yusuf menyebutkan, di Pidie Jaya akan dibangun sekitar 3000 unit rumah. “Jatah awal Pidie Jaya hanya 1500 unit, kemudian kita lobi lagi menjadi 3000 unit,” kata Yusuf. Kata Yusuf, hasil lobi kemudian sebanyak 1500 unit itu akan diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Pidie Jaya yang belum memiliki rumah. “itu mengapa
setapak yang menghubung ke perkebunan kakau itu kini amblas ke dasar sungai. Jejak bekas ban dump truk masih tersisa. “Selama na galian C, ie mon kamoe kathoe,” kata seorang lelaki yang enggan menyebut namanya kepada media ini. Dia bilang pernah melaporkan ini kepada perangkat desa setempat, namun pihak elit gampong kami menyediakan lahan, sementara untuk masyarakat nanti dapat mendirikannya di lahan milik sendiri.” Kata Yusuf Ibrahim. Pemkab Pidie Jaya, kata Wakil bupati itu telah memberi rekomendasi kepada PT Nova Baizury Graha sebagai perusahaan pengembang rumah skema FLPP. “Kita telah meminta kepada pihak perusahaan pelaksana untuk segera merealisasikan perumahan yang diperuntukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah,”ujar HM Yusuf Ibarahim usai penandatangan MoU di Kantor PT Nova Baizury Graha serta dengan pihak Bank BNI Sigli. M. Yusuf Ibrahim selaku wakil Bupati Pidie Jaya bersedia menyediakan lahan yang diperlukan oleh pihak penyedia rumah karena, penyediaan rumah bagi masyarakat Pidie Jaya salah satu kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi. Oleh karena itu, Pemerintah kabupaten Pidie Jaya memberikan perhatian khusus terhadap program Perumahan Kemenpera tersebut sekaligus agar membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat umum serta para PNS. “saya harap perumahan PNS
tidak mau peduli. “Menyoe krueng ka lhok aju, ie di gampong akan ditron u krueng,” analisa laki-laki itu. Dia yakin, ekses dari pengerukan sungai membuat sumur warga mengalami kekeringan. Hari kian senja, para perempuan remaja dan paruh baya mulai merapat ke dasar sungai, mencari celah tersembunyi untuk
“
mandi. Pun pula warga laki-laki. Dari jalan tempat kami berdiri, tampak orang-orang bergegas untuk mandi, kelompok perempuan lebih riuh, mereka melarang media ini mengambil gambar.
M. Yusuf Ibrahim, Wakil Bupati Pidie Jaya.
serta masyarakat di Kabupaten Pijay ini bisa lebih cepat selesai dibangun karena memang sangat dibutuhkan. kami juga siap membantu PNS dan masyarakat agar bisa memiliki dengan memanfaatkan bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Pembayaran Perumahan (FLPP) sehingga angsuran lebih murah,”ucapnya Teks, Salman Photo, Taufan Mustafa
Jatah awal Pidie Jaya hanya 1500 unit, kemudian kita lobi lagi menjadi 3000 unit.
“
BAHABA Issue #1 30 September 2013
13
PROPERTI
Mencicil Mimpi RUMAH SENDIRI Punya rumah sendiri bagian dari mimpi banyak orang. Terlepas apa pun alasan yang mendasari, ini saatnya orang Pidie Jaya bisa mencicil selama 20 tahun untuk membeli satu rumah sederhana. Masa yang longgar demi sebuah mimpi. Teks, Salman Photo, TribunNews.com
s
yeh Umar menerima media ini di kediamannya di Pusat Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Senin 28 Agustus lalu. Bos Nova Baizuri Graha ini menyulap sebuah ruangan dari bagian rumah mewahnya sebagai kantor. Gambar sket rumah tipe 36 dipajang dalam etalase. Tampak orang-orang paruh baya mengamati denah itu, sebagian lain duduk berjejer di kursi tunggu. “Mereka Teungku Keuchik dari Pidie jaya.” kata lelaki yang terkenal dengan panggilan Syeh Uma ini. Sejak medio April lalu, Bang Syeh banyak ditemui orang dari kabupaten tetangga. Ada kabar, Ia akan membangun 3000 unit rumah hunian bagi
masyarakat di Kabupaten Pidie Jaya. Perseroan Terbatas milik Syeh Uma, Nova Baizuri Graha merupakan perusahaan pengembang bagi 3000 unit rumah tipe 36 dalam program subsidi skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), kerjasama Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Republik Indonesia dengan pihak Bank Negara Indonesis (BNI) 46 cabang Sigli. “Tahap awal kami bangun 3000 unit di Kabupaten Pidie Jaya,” kata Umar. Dalam pengerjaan, kata bos NBG ini, perusahaannya perlu bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. “Pemkab Pijay menyambut positif, bahkan meminta lebih banyak, sekarang maksud itu akan terlaksana,” cerita Syeh Uma. “Itu mengapa Pidie Jaya mendapat jatah 3000 unit rumah program FLPP, karena Pemerintah Pidie tidak merespon, seh-
ingga kami mengalih membangun rumah program cicil ringan dari Kemenpera ke Kabupaten Pidie Jaya.” Kata Umar. Pemerintah Pidie Jaya, sebut Syeh Uma telah menandatangani perjanjian kesepatakan untuk program itu. “Ada yang beda pembangunan rumah program FLPP di Pidie Jaya, karena Pemerintah Daerah telah menyediakan lahan dengan luas 17 hektar di Gampong Paru, Kecamatan Bandar Baru, maka sebagian besar rumahnya dibangun di lahan relokasi itu, mungkin sebagian ada juga yang penapakan. Kita lihat kondisi di lapangannya nanti,” kata Syeh Umar. Program cicil rumah yang dikembangkan Kemenpora itu kata Syeh Umar tanpa menggunakan uang muka. Setelah mendaftar sebagai penerima dan memenuhi persyaratan yang diajukan pihak perbankan, si penerima dapat langsung membayar cicilan pertama.
Bagi masyarakat yang berminat agar menyerahkan 2 lembar fotocopy KTP suami istri, 2 lembsr fotocopy kartu keluarga, 3 lembar materai Rp6 ribu, dan pasphoto suami istri.
“
Pidie Jaya 3000 Unit.
“untuk yang akan dibangun tahun ini cicilan per bulannya sebesar Rp626 ribu per bulan,” kata Dahnian, Coordinator Program Nova Baizuri Graha Pidie Jaya. Pihak NBG katanya sedang mengurus administrasi untuk rumah sederhana dengan jumlah cicilan yang lebih ringan, yaitu sekitar Rp418 ribu rupiah per bulan. “Masyarakat Pidie Jaya yang berminat dapat menghubingi saya di nomor Hp 085358453317,” kata Dahnian. Syeh berharap masyarakat di Kabupaten Pidie Jaya memanfaatkan peluang memiliki rumah secara cicil ringan dengan batas waktu selama 20 tahun. Ia menjelaskan, untuk pengambilan formulir pendaftaran tidak dikutip biaya apapun dari masyarakat. “Bagi masyarakat yang berminat cukup menyediakan fotocopy KTP suami istri, fotocopy kartu keluarga, materai, dan pasphoto terbaru,” kata Syeh. edit arif.s
KAMI TAHU, DIMANA IKLAN DISPLAY ANDA LAYAK DITEMPATKAN. Pesan Space Iklan di Halaman Tabloid BAHABA sekarang! Email sagelamedia@gmail.com Phone Meureudu, Pidie Jaya 0852 1251 9777 Siglie, Pidie 0852 6004 4361
14
BAHABA Issue #1 30 September 2013
INSPIRASI
Yukk‌ Ambil Peluang Usaha Online Shop kita cermati.
A
Apakah untuk terjun di suatu bidang atau jenis bisnis tertentu itu seseorang harus dituntut sangat profesional dan mahir?? ya‌, boleh jadi begitu. Sebuah bidang usaha, sudah barang tentu butuh dikelola dengan profesioanl oleh pengelola yang profesional pula. Terkecuali bila seseorang punya sejumlah modal lalu mempekerjakan seorang profesional untuk membangun sebuah bidang pekerjaan. Setiap usaha sulit tentu bisa dipatahkan dengan modal uang untuk menyelesaiannya. Namun banyaknya biaya yang dikeluarkan tentunya juga tidak selalu besar, akan tetapi nilai efektifnya tentu akan dirasakan di kemudian hari. Beberapa peluang usaha yang bisa kita jalankan meski kita tidak tahu seluk beluk detail tentang suatu bidang internet marketing adalah online shop atau toko online. Lalu bagaimana mungkin seorang yang tidak tahu mengenai pemasaran di internet bisa berjualan lewat toko online? Ya‌, semua ada caranya, dan kita pun masih punya banyak waktu untuk mempelajarinya. Namun secara singkat, bagi kita yang pemula namun tak begitu tahu banyak tentang bagaimana peluang usaha online shop sesungguhnya, di bawah ini adalah point pening yang perlu
1. Toko online itu ibarat toko nyata Bila Anda memutuskan untuk membangun toko online, misal ingin berjualan baju, pahamilah bahwa sebenarnya toko online itu sama halnya dengan toko nyata. Bedanya, bila toko nyata kita menunggu pembeli datang, maka di ranah online kita bisa upayakan agar ada konsumen datang ke online shop kita. Dalam artian kita jemut bola untuk menciptakan omset penjualan. Peluang usaha online ini bisa kita buat dalam bentuk web, blog gratisan, facebook fanpage, twitter, dan beberapa forum jual beli seperti kaskus, berniaga, atau toko bagus. Sekali pun kita tidak mampu menguasai kesemuanya, toh kita bisa belajar. Kalau pun tak ada waktu untuk mempelajari bisnis yang sederhana namun sering dianggap rumit ini. Bisa juga gunakan alternatif untuk memakai jasa pembuat web, ahli optimasi, jasa penjual di internet seperti dropship, dan masih banyak lagi. Yang jelas jangan beranggapan bahwa meskipun kita awam dalam masalah online, namun kesempatan selalu terbuka. 2. Aneka barang semakin dicari di internet Alasan mengapa disarankan untuk ambil peluang usaha online shop, karena kini semakin banyak orang menginginkan hal yang mudah, khususnya dalam hal mencari sebuah barang, baik itu barang kebutuhan pokok, pakaian, makanan, kendaraan, barang langka, dan lain sebagainya. Pada intinya masih banyak komoditas barang yang sangat mungkin untuk laku di internet.
Misalnya saja mukena, jilbab modern, baju clothing, makanan seperti kue kering, hingga koleksi langka yang banyak dicari. Asal kita punya kemauan untuk berwirausaha online, yakinlah bahwa peluang itu selalu ada. Toh bila kita tidak tahu akan suatu hal, misal cara membuat blog, atau facebook marketing, kita masih bisa belajar dan banyakbanyak cari tahu. Sumber: /sampinganusaha.com
Jika Anda ingin Tabloid BAHABA di Gampong atau Daerah Anda, Hubungi Hp +628 5212 519 777. Tim distribusi kami akan mengantarkan untuk Anda. Kami mencari agen penjualan di seluruh Kecamatan di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya. Untuk Kota Banda Aceh, Sabang, Medan, dan Jakarta. Hubungi Hp +628 5212 519 777 jika Anda berminat.
INFORMASI PEMASANGAN IKLAN email sagelamedia@gmail.com hp +628 5212 519 777
KAMI TAHU, BAGAIMANA MENYAPA WARGANYA
OID TABL RAYA IE
PAIdD a
k eloso a di P m Hinggpong dala ie & Gamupaten Pid b a K Jaya Pidie
BAHABA Issue #1 30 September 2013
15
16
BAHABA Issue #1 30 September 2013