MIMPI DESA SERINDU UNTUK MEMILIKI PUTRA-PUTRI YANG SEHAT DAN CERDAS Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karuniaNyalah maka kami diberi hikmah untuk bercerita sedikit tentang keadaan desa kami (Serindu). Sebagai pelaku program GSC kami akan mewujudkan salah satu visi dan misi desa kami yaitu “kami akan maju dan terarah dengan membangun masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pendidikanâ€? karena di dua arah ini jika terwujud maka desa kami akan mengalami perubahan yaitu “ SEHAT DAN CERDASâ€?. Kami sebagai pelaku program GSC, sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah sehingga melalui wadah ini rasanya impian kami untuk mewujudkan desa sehat dan cerdas akan terwujud. Sebelum adanya program GSC desa kami terasa sangat sulit, terutama di bidang kesehatan. Untuk datang ke posyandu saja memerlukan waktu berjam-jam (Âą5 Km) dari Postu, hal ini membuat ibu Hamil malas untuk datang memeriksakan diri dan orang tua malas/enggan membawa anak mereka untuk ditimbang dan di imunisasi sehingga banyak terdapat anak yang pemberian imunisasinya tidak lengkap, ada bayi/balita yang tidak terpantau berat badannya setiap bulan, tidak terpantau gizinya, mereka tidak tahu apakah anak mereka termasuk kategori BGM/BGT, ini dikarenakan jarak yang ditempuh untuk datang ke posyandu sangat jauh dan harus berjalan kaki, hal lain yangnya juga terdapat pada kesadaran tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak masih sangat kurang. Bukan saja untuk bayi dan balita untuk ibu hamil dan ibi nifas pun jarang bahkan tidak pernah mendapat pemeriksaan dan pelayanan kesehatan. Pemeriksaan kehamilan dan ibu hamil hanya bisa dilakukan oleh keluarga yang mampu atau memiliki ekonomi diatas rata-rata. Pemeriksaan nifas atau obat untuk ibu paska melahirkan hanya diberi ramuan tradisional yang terbuat dari Arak, Tajok dan kacangma itupun jika ada biaya untuk membuat ramuan tersebut. Di Desa Serindu pada saat itu sering terjadi ibu meninggal melahirkan atau bayi meninggal pada saat dilahirkan, hal ini disebabkan penanganan
persalinan masih dilakukan oleh tenaga bidang kampung atau dukun beranak, ibu-ibu hamil tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan ke layanan kesehatan/posyandu sehingga mereka tidak tahu bagaimana keadaan kehamilannya apakah bayi yang ada dikandungannya sehat atau tidak, kebanyakan mereka hanya pasrah menjalani kod. Kami rat mereka. Dengan adanya program GSC yang masuk dari tahun 2014 kami sebagai masyarakat merasakan adanya perubahan yang drastis (nyata) di desa kami, dengan dirintisnya lima posyandu di dusun Serindu dan dusun Padagi kami sebagai pelaku program merasa bisa menjangkau masyarakat dekat lagi dengan kesehatan. Pertama-tama kami pelaku program hanya mengadakan PMT untuk bayi dan balita saja, karena waktu itu belum ada bidan desa yang melayani, tetapi untuk selanjutnya kami bersyukur sudah ada pelayanan, baik bidan desa maupun tenaga medis lainnya. Dengan adanya kerjasama yang baik dengan dinas kesehatan kami merasa pelayanan kami lebih berarti. Selain itu para kader posyandu mendapatkan pembekalan-pembekalan dari pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pihak layanan kesehatan dengan menggunakan dana yang diberikan oleh GSC. Pembekalan yang di dapatkan dari pelatihan akan kami selaku kader posyandu terapkan dalam pelaksaan kagiatan posyandu setiap bulannya. Sejak adanya program GSC ini masyarakat kami merasa diperhatikan, baik kesehatan dan tumbuh kembang bayi dan balita, pemenuhan gizi bagi bayi dan bailta BGM, pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil, pemeriksaan dan pemberian obat/vitamin bagi ibi nifas, pemberian PMT dan asupan gizi lainnya bagi ibu menyusui semua pemberian tersebut tidak lepas dari pantauan para kader dan rekomendasi dari pihak penyedia layanan kesehatan. Selain pemantauan kesehatan untuk saat ini partisipasi masyarakat pada saat kegiatan posyandu untuk menimbang anakanak, pemberian imunisasi, pemeriksaan kehamilan sangat terlihat perbedaannya ketika belum ada program GSC. Untuk ibu hamil selain pemeriksaan yang dilakukan pada saat posyandu juga diberikan bantuan pemeriksaan lab/USG, bantuan yang diberikan berupa bantuan pemeriksaan USG dan transport pemeriksaan itu sendiri. Ada kegiatan lain dalam pemeriksaan ibu hamil yaitu kegiatan
kelas ibu hamil dikelas ibu hamil ini ibu hamil dan pasangan di beri penyuluhan tentang bagaimana ibu hamil yang sehat dan bayi yang sehat serta menjadi suami SIAGA. Selain memberikan materi seputar tentang kehamilan kelas ibu hamil juga memberi materi tentang perawatan nifas (paska melahirkan) sampai pada pemulihan setelah melahirkan, asupan gizi yang baik untuk ibu nifas. Sejak masuknya program GSC ini sudah tidak ada lagi ibu hamil yang ditangani bidan kampung/dukun beranak pada proses melahirkan, tidak ada lagi ibu-ibu yang mengkonsumsi ramuan tradisional yang diracik oleh dukun kampung, mereka sudah percaya dan mngandalkan obat-obatan dan multivitamin yang diberikan oleh bidan akan cepat bereaksi dimasa pemulihan (nifas) dan atas berkat bantuan dari program GSC ini semua masyarakat yang tergolong kedalam rumah tangga miskin dapat merasakan pelayanan dari pihak kesehatan. Kami selaku pelaku program GSC yakin perawatan sejak masa kehamilan hingga masa nifas dan 1000 hari pertama kehidupan akan terwujud untuk mencerdaskan tunas-tunas muda desa kami yaitu desa Serindu dan kami yakin desa kami akan hidup sehat dan cerdas. Kami berharap perubahan ini tidak hanya disaat keberadaan program GSC masih ada di desa kami tetapi kami berharap agar fenomena ini akan tetap berlanjut. Dan untuk menindaklanjuti antusias masyarakat, jika program GSC berakhir kami sebagai pelaku program (kader) harus mampu menjadi kader yang kratif dan inopatif, contohnya terus mengadakan PMT atau membuat perlombaan bayi/balita sehat, bayi/balita yang rutin ke posyandu, agar menarik perhatian orang tua dan anak-anak agar rajin datang ke posyandu. Kami sebagai pelaku akan bekerjasama yang baik untuk membangun kepercayaan masyarakat tentang GSC dan akan memberikan pengertian-pengertian tentang kesehatan kepada masyarakat dengan apa yang telah kami dapatkan dari pelatihanpelatihan dan penyuluhan-penyuluhan. Selain itu kami akan tingkat kerjasama yang lebih baik denga pemerintahan desa agar kegiatankegiatan yang pernah didanai oleh program
GSC dapat masuk ke dalam perencanaan desa dan RKPDes, sehingga pelayanan kesehatan dan pendidikan di desa kami akan terus berlanjut walaupun program dari pemerintah (GSC) sudah tidak ada. Karena dengan dana desa yang sangat besar kami yakin peningkatan tarap hidup masyarakat terutama di bidang kesehatan dan pendidikan akan dapat dilaksanakan demi kesejahteraan masyarakat di desa kami. Inilah yang dapat kami ceritakan pada kesempatan ini dan untuk selanjutnya kami sebagai pelaku program akan tetap semangat untuk melayani masyarakat demi kemajuan desa kami. Serindu, 17 April 2017 ERNI PK Desa Serindu
PMT Pada saat kegiatan Posyandu
Jalan Menuju Posyandu Pipit IV (Trans SP3) dengan jarak Âą8 Km dari pusat desa
Kader Posyandu yang juga sebagai PK menjelaskan perubahan di posyandu ini selama adanya program GSC
Posyandu Pipit IV ini berdiri pada tahun 2015 (setelah program GSC masuk di desa Serindu)
Sampai dengan saat ini Posyandu Pipit IV masih menumpang di rumah warga (kepala dusun) namun demikian kepala desa sudah merencanakan Pembangunan gedung posyandu Pipit IV pada tahun 2017