Republik Cacing
Re-KONSTRUKSI Kesadaran Bangsa Monyet Koleksi Ceramah dan Khutbah Jum’at Kritik Monolog Kontemporer Berbasis Fakta dan Total Kritik
Penulis: Protesor AY. Hegar Terbit: Cetakan I, 28 Oktober 2011 Edisi Revisi, 10 November 2011 Penerbit: HEGAR PUBLISHING Penyelaras: Abu Ghifar Pewajah Isi & Sampul: Kreatif Hegar Publishing Š Hak Pengarang dilindungi oleh Undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian maupun seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin dari penerbit.
visit: www.republikcacing.com
Testimoni “Yanto, ulah hareup teuing bisi tijongklok, ulah tukang teuing bisi tijengkang. Tapi maneh kudu cicing di tengah-tengah tempatna agama nitah maneh nangtungkeun bebeneran niat jihad karena Allah. Tapi hati-hati dimana bumi berpijak, belum tentu bijak. Ingat pepatah kedua orang tua, cari rasa manusiawi sejati, sejauh mata memandang ke depan jangan lupa ke belakang termasuk dunia sekeliling. Contohlah para penulis dan pendakwah yang baik. Berangkatlah dari himmah shalat dan berakhlaqul karimah-lah supaya termasuk golongan Ahlussunnah Wal Jama’ah yang mencintai Rasulullah dan diridhai Allah. Insya Allah, Dunya akherat tumaninah. ” Nasihat dari yang termulia Ibu dan Ayahku, dua orang yang teramat kuhormati dan kupuja-puja dalam hidupku
“Saya menyebutnya sebagai buku paling jujur dalam sejarah negeri, jauh dari sempurna, tapi amat dekat dengan kenyataan”. HEDI MUHAMMAD SH. ~Sekretaris Jenderal Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI)
“Buku Republik Cacing, karya AY Hegar ini, ditulis dengan sangat polos, pedas, dan lugas. Banyak kritik dari ustadz kampung ini yang dilontarkan kepada pemimpin negara kleptokrasi, yakni negara yang dipimpin koruptor (baca: maling). Korupsi yang kian menghebat, sementara rakyat miskin kian melarat, merupakan salah satu point penting kritikan sang penulis yang pernah kuliah di Yordania ini, Selamat membaca”. DR. H. GUNAWAN UNDANG, Drs., M.Si. ~Penulis, Dosen Pasca Sarjana, Narasumber kegiatan ilmiah bidang Pendidikan, Sosial, dan Politik.
“Kalau kita mau bangkit, ayo bangkit sama-sama, tapi tidak perlu dengan rasa murka dan sinisme, kita bangkit dengan cerdas dan intelek, sebagaimana para pendahulu kita” Ceu POPONG DJUNDJUNAN ~Politisi Golkar, Panutan juga Indungna urang Sunda.
“Materi Khutbahnya tajam dan inovatif... (Tapi kata-kata yang berbau mesum sebaiknya dihilangkan saja!)”. M. BARQUN SAFE’I, SQ. ~Pengasuh Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Sabilia
“Bukunya terlalu menjelek-jelekan pemerintah dan orang-orang yang menjadi pemimpin di negeri ini!” AHMAD ZELMANTO, SQ. (Al-Hafizh). ~Imam Mesjid Muamar Qadafi, Sentul-Bogor
“Salam perjuangan.... Buku yang sangat unik, buku Republik Cacing yang berupa kritik monolog berbasis fakta dan total kritik, merupakan sajian baru untuk menyampaikan aspirasi, yang sedikit nyeleneh dalam menyampaikan ketidakbenaran di negeri ini. Semoga dengan buku Republik Cacing ini, bisa menjadi langkah sinergisasi dan akumulasi gerakan revolusi antara kami HMI dengan penceramah seperti Prot. AY. Hegar atau penceramah-penceramah lainnya. Revolusi harga mati!!! Wassalam.” RIDWAN NR. ~Ketua Umum HMI Komisariat Hukum Universitas Pasundan
“Sampurasun... Setelah saya membaca buku Republik Cacing ini, sebagai mahasiswa saya sangat terpukau dengan buku “Kritik Monolog berbasis Fakta dan Total Kritik”. Semoga buku ini menjadi secercah cahaya untuk siapapun yang ingin menjadi REFORMIS SEJATI. Kuring bungah, aya penceramah nu jalan pikiranna kritis jeung frontal jiga kieu. Salam revolusi Kang Prot. AY. Hegar.” IAM DJELATA ~Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pasundan
“Kanggo kameumeut hate, A... sebenarnya aku sangat khawatir akan perjuangan ‘dakwah total kritikmu’ ini. Aa sudah banyak melewati rintangan bahkan menyerempet-nyerempet bahaya, akupun pernah teramat marah dan jengkel karena Aa keras kepala tidak memikirkan keselamatan keluarga mungkin karena atas ketidak mengertianku akan hal itu, maklum aku kan bukan lulusan pesantren. Tapi kini ku telah memahami bahwa itulah yang Allah SWT dan Rasul ajarkan kepada kita, dan itulah pilihan hidupmu. Aku hanya bisa menengadahkan kedua tangan seraya berdo’a: Semoga perjuanganmu dibalas ridho-Nya. Amin ” Belahan Jiwamu~NDE
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
PROLOG _ MONOLOG • Para Presiden berkalkulasi tentang euphoria tingginya pengakuan internasional dan begitu besarnya kekuasaan. • Para pejabat tinggi dan politisi la’natullah bereksperimen tentang tingginya kedudukan dan begitu besarnya pendapatan. • Para anggota Dewan Perwakilan dan Pemimpin Partai yang memiliki suara signifikan bersensasi tentang tingginya dukungan dan begitu besarnya kemenangan pada pemilu empat tahun-an. • Para konglomerat dan Penegak Hukum bernegoisasi tentang tingginya loyalitas kolusi, manipulasi, nepotisme dan begitu besarnya barang jarahan. • Para Pengamat, Ilmuwan, dan Cendikiawan beratraksi tentang tingginya wawasan kebangsaan dan begitu besarnya penemuan menawan. • Para Aktivis Pergerakan, Sastrawan, dan Budayawan berelaborasi tentang tingginya ke-aku-an serta teriakan dan begitu besarnya nama serta karya yang terabadikan. • Para Tokoh Ormas dan Akademisi berunjuk gigi tentang tingginya peng hormatan dan begitu besarnya pengakuan. • Para Hartawan dan Seniman berimprovisasi tentang tingginya ketenaran dan begitu besarnya aura kecantikan. • Para Agamawan dan Rohaniawan berobsesi tentang tingginya pujian dan begitu besarnya kharisma pembicaraan.
vii
viii
Republik Cacing
Maka buku Khutbah Jum’at
Republik Cacing ini
Berkalkulasi tentang euphoria tingginya resiko perbuatan zhalim warisan utama sifat-sifat Bani Isra’il dan begitu besarnya amanah Islam yang telah Allah SWT bebankan. Berkonstruksi tentang tingginya “Peradaban Islam” yang dibawa oleh seorang anak zaman, Putra Makkah yang paling ternama, pemangku sejarah dan peradaban dunia, Nabi Muhammad SAW. Begitu besarnya antisipasi Islam terhadap Re-Generasi Penjahiliyyahan Moral dan Spiritual sehingga membuat tenggorokan kaum Anti Islam dan antek-anteknya Tersedakkan. Bersensasi tentang tingginya misi melangit penghambaan dan begitu besarnya Misi Dakwah Kaum Muslimin, sehingga misi Islam sebagai Rahmatan lil_ Aalamin adalah sebuah fakta kebenaran yang tak terelakkan. Berasumsi tentang tingginya reaksi atas sebuah pengkhianatan dan begitu besarnya penderitaan bagi kaum makaris rakyat dan agama (Islam) yang pasti akan jatuh tersungkur takkan terselamatkan.
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Beratraksi tentang tingginya keberpihakan agresif_atraktif terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya, serta kepada seluruh ketentuan Allah SWT dan RasulNya, dan begitu besarnya optimisme-obyektifisme menjadi Jutawan Amal, Milyarder dzikir, serta Konglomerat Moral (sehingga berjuluk Mu’min, sang legenda Yang Tak Tertaklukan). Berkonklusi tentang tingginya sebuah nilai Kembali Benar, Visi Misi Perjuangan Terakbar (Idul fithri, Jihaadul akbari) dan begitu besarnya T-H-R kemenangan bagi kaum Muslimin dan Muslimat sebagai makhluk bumi yang paling bersinar. Berunjuk gigi tentang tingginya Kualitas pengorbanan dan perjuangan tulus dan begitu besarnya nilai sebuah perbincangan keluarga terbaik sepanjang zaman yang telah Abah Ibrahim a.s. dan keluarganya Pertontonkan. Berimprovisasi tentang tingginya nilai peribadatan di rumah suci kaum Muslimin Ka’bah sebagai Simbolisasi Ungkapan Cinta Mati Allah SWT Kepada Nabi Ibrahim a.s., Keluarga, dan Para pendahulunya juga begitu besarnya esensi kemabruran Qoblal-Hajj yang lalu disebut Pamit Mabrur Calon Hajji Masrur, kemabruran Fil-Hajj, dan kemabruran Ba’dal-Hajj hingga menjanjikan seluruh fase kehidupan kaum Muslimin makin tercerahkan. Berobsesi tentang tingginya kualitas hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah, Kota Yang Pernah Menjadi Mimpi Terburuk bagi Para Aktivis kemanusiaan dan dakwah, ke Yatsrib (Madinah Al-Munawwarah sekarang).Kota Matahari, kota yang telah menyinari dunia dengan peradaban Islam dan begitu besarnya Nilai “Pertemuan emas” antara Kaum Muhajirin (Orang-orang yang teramat di sayangi lahir bathin) beserta Kaum Anshar (Orang-orang yang teramat menyayangi lahir bathin). Terlukiskan peristiwa bersejarah itu sebagai, Akhir dari perjalanan 13 tahun fase pertama dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah yang sangat mempesona dan Awal dari optimisme peradaban dakwah Yatsrib (Madinah Al-Munawwarah sekarang) yang sangat membahana. Dari rangkaian semua peristiwa yang telah terjadi, maka kita telah haqqul-yakin bahwa peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya adalah benar sebagai Foto Gerakan Islam Terbaik Sepanjang Zaman yang akan terus tergelorakan sampai Qiamat Qubra Allah SWT tegakkan.
ix
PERINGATAN!! Kuperingatkan jangan sekali-kali memfoto kopi atau membeli bajakan. Percuma, nanti para Pegiat Kritik yang berjuang berkobar-kobar mempertaruhkan segalanya seperti kami demi tegaknya keadilan berbangsa, bernegara dan beragama, dipastikan akan terjatuh lagi dalam kesulitan ekonomi tiada tepi. Karena pesantren rumahan dan pembinan SDM kritis kami tak pernah/akan sepeserpun menerima donasi. Hasil penjualan Buku Khutbah Jum’at Kritik Kontemporer Berbasis Fakta susunan orisinal saya ini akan dimaksimalkan untuk membangun dan mencipatakan militansi SDM kritis, optimistis, realistis, dan patriotis berbasis kedaulatan bereaksi dan bersuara kaum marjinal dan daerah-daerah terpencil yang bahkan tak pernah lagi punya harapan dan secuil mimpi. Kuyakin berjuta pasti anda adalah patriot-patriot yang superduper amanah, hingga tak kan pernah sekalipun mengkhianati. JazaakumuLlahu Khairan Katsiira Wa Ay-YuroohimakumuLlahu Bil-Kher Was-Salamah Wal-Barakah Insya Allahu Akbar. Terima Kasih Telah Berpartisipasi
“Mati ketika mengkritisi itu segala-galanya buatku pasti dan kelak anak dan istriku kan tahu bahwa ayah dan suaminya telah mewariskan sebesar-besarnya visi dan misi. Mati ketika mengabdi itu setinggi-tingginya cita-cita buatku pasti dan kelak Mamah, Apih dan Adikku kan tahu bahwa Putra dan Kakaknya adalah pejuang sejati. Mati ketika berjihad suci itu itu semurni-murninya tekad pencapaianku pasti dan kelak bangsa ini kan tahu bahwa kebencian super seorang santri, pemuda kampung dan pendakwah kritis sepertiku inventarisasi tak terganti.�
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
DAFTAR ISI PROLOG _ MONOLOG — vii DAFTAR ISI — x MUKADDIMAH — 1 Kiamat Pertama • Tahun Baru (M), Negeri 1000 Pilu ~ 17
(AQIDAH, INTEGRITAS, DAN KEADILAN TELAH TERJUAL, INDONESIA MENANTI AJAL) 1. Allah SWT Murka Kepada Bangsa Indonesia 2. Menteri/ Ketum Partai lulusan Madrasah/ Pesantren Muhaimin Iskandar dan Anas Urbaningrum masih juga korupsi wajib di hukum mati. 3. Si Nazarudin Habib Bangsat. 4. Presiden RI Goblok! 5. Puisi SBY (Setan Banget Ya) 6. Bangsa Indonesia Telah Benar-benar Keluar Dari Batasan Nilai-Nilai
Kiamat Kedua • Maulid, “Nabi Tak Terganti” SAW ~ 37
(KAUM ANTI-ISLAM, TELAH “DINYATAKEN” TENGGELAM) 1. Sumpah Dakwah Rasul SAW Tak Terganti 2. Abad Dimana Kekuasaan Pasti Jadi Rebutan 3. Nabi Muhammad SAW Yaitu Putra Makkah Yang... 4. Kaum Rasialis Anti-Islam dan Nabi Muhammad Adalah Muka-Muka Busuk Penipu-Penipu di Abad Baru 5. Karena Kini, Islam Telah Menjadi Agamanya Muhamad Ali, Michael Jackson, dan Lady Diana.
Kiamat Ketiga • Isra’ Mi’raj “The Ascension Mission” ~ 57
(3 KELUARBIASAAN YANG MENJADI PERISTIWA KUNCI) 1. Keluarbiasaan Impossible Mission (Misi Mustahil) Rasul SAW 2. Keluarbiasaan The Ascension Mission (Misi Melangit)-nya Rasul SAW 3. Mi’raj Bertajuk The First Feast In The Kingdom Of God (Pesta Pujian Pertama di Kerajaan Allah SWT) 4. Kita Bisa Membayangkan Secara Jelas 5. Keluarbiasaan Cultural Mission (Misi Peradaban) Rasul SAW
Kiamat Keempat • Merdeka Bereaksi Lawan Korupsi!!! ~ 69
(GO TO HELL!! IBLIS TEORI, JIN ACARA, SYETAN RENCANA, ANJING BANDING, BABI KALKULASI) 1. Setelah 65 Tahun Merdeka, Penguasa dan Para Pejabat Indonesia Saleh-Saleh. 2. Setelah 65 Tahun Merdeka, Kemakmuran, Keterhormatan, Kedamaian, Keadilan, dan Kesejahteraan Hanyalah Impian Belaka. 3. Antasari Azhar, The Real Ketua KPK. 4. Kini Kita Hidup di Zaman Persengketaan. 5. Kita Adalah Negara 1000 Warna, Keragamannya Mempesona. 6. Kita Adalah Negeri 1000 Tokoh, Tapi Negara Telah Kehilangan Contoh. 7. Sondang Hutagalung orang kristiani reformis adalah seperti Abdulllah Bin Uraiqit penunjuk jalan Hijrah (Revolusi) bagi umat Islam. 8. Kita Adalah Negara Besar Kalau Sedang Berencana Makar.
xi
xii
Republik Cacing Kiamat Kelima • Shaum Ramadhan Al-Ma’shum ~ 97
(MU’MIN MUTTAQIN SANG JUTAWAN AMAL, MILYARDER DZIKIR, KONGLOMERAT MORAL) 1. Hawa Nafsu Adalah Musuh Dalam Selimut. 2. Cara Instan Menjadi Jutawan Amal, Milyarder Zikir, dan Konglomerat Moral. 3. Kemarin Penyakit Jantung Bapak Kita Kumat. 4. Alumni Pesantren dan Kyainya Sewajibnya Menjadi Tokoh Bangsa. 5. Shaum Simbol Perjuangan Tiada Akhir.
Kiamat Keenam • Idul Fithri, Jihaadul Akbari ~ 111
(KEMBALI BENAR, VISI MISI PERJUANGAN TERAKBAR) 1. Anda Si Fakir Miskin. 2. Selamat Bergembira Hati Kepada Umat Islam. 3. Syetan Amnesia Bahwa Koruptor Telah... 4. Pada Zaman Ini Mahfud MD Berperang Melawan... 5. Pada Zaman Ini yang Dimulyakan Alm. Kang Ibing dan Alm. Mbah Maridjan Manusia Paling Berharga di Seantero Nusantara. 6. Para Penegak Hukum Bangkrut Nurani. 7. Diperintah Menjauhi Korupsi Bawaannya Interupsi. 8. Nama-Nama Pemimpin Partai yang Urakan. 9. THR Bagi Kaum Muslimin.
Kiamat Ketujuh • Trim’s Bah...! ~ 133
(ABAH IBRAHIM a.s. SANG PENENTU PERADABAN HALAL) 1. Sebuah Perbincangan Keluarga Terbaik sepanjang zaman. 2. Dramatisasi dan Persepsi Baru Pertemuan Den Ismail a.s. dan Abah Ibrahim a.s. Ayahnya 3. Den Ismail a.s. Simbol Korban Abad. 4. Kisah Abah Ibrahim a.s. Terkandung Setumpuk Pelajaran Bagi Orang Berfikir. 5. Hakikat Hijrah adalah Perubahan total alias revolusi (Al-Tsaurah).
Kiamat Kedelapan • “Pamit Mabrur” Calon Haji Masrur ~ 147
(JUTAAN HAJI DAN HAJAH INDONESIA TERBUKTI SANGAT MISKIN) 1. Pamit Mabrur Calon Haji Masrur. 2. Mabrur Fil Haj. 3. Pujian Adalah Simbol Kemusyrikan yang Beresiko Tinggi. 4. Kepergian Haji untuk yang Ke-2, 3, 4, dan Seterusnya banya untuk berdagang dan berbisnis. 5. Jutaan Haji dan Hajjah Indonesia Terbukti Miskin. 6. Presiden RI Mirip Nambruz dan Firaun Laknatullah.
Kiamat Kesembilan • Bangkit Bersumpah dengan Hijrah!!! ~ 163
(KITALAH YANG PERTAMA DAN TERAKHIR KALI TAHU BAHWA…!!!) 1. Kita Bersumpah Bahwa Kitalah Makhluk yang Pertama dan Terakhir Kali Mengetahui Bahwa.... 2. Tiga Konsep Pemahaman Rasul 3. Sahabat Nabi SAW Pra dan Pasca Hijrah Benar Sebagai Photo Gerakan Islam Terbaik Sepanjang Zaman. 4. Abu Thalib Humanis dan Pluralis tak Terganti 5. Pertolongan Kabilah Aus dan Khajraz Adalah Cahaya Kebebasan 6. Siapa Yang Membenci Peradaban Islam Akan Terbakar.
EPILOG _ MONOLOG ~ 177 w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
MUKADDIMAH
1
2
Republik Cacing
Penulis menyadari 1.000.000% bahwa: 1. Buku ini adalah Sentuhan taqdir Kenapa? Karena penulis bukanlah siapa-siapa. Hanyalah seorang muballigh amatir di Cimuncang Cicaheum Bandung yang entah kenapa ketika menyaksikan kesewenang-wenangan dan ketidakadilan terjadi hati ini, “Terasa sangat getir!” Ketika melihat kelakuan Para Penguasa yang makin Dzalim dan makin Nyinyir. Otak agama, sosial, budaya dan politik ini, “Merasa gak habis pikir!” Ketika menyaksikan esensi dan substansi keIslaman makin hari makin terpinggir, “Lidah dan tangan ini tak kuasa menahan Sindir dan goresan pena Bombardir!”
“Jihad yang paling utama adalah berkata benar di depan penguasa dzalim (nyinyir)” (HR. Muslim r.a.)
2. Buku ini adalah Harapan Menggunung Kenapa? Karena Penulis bukanlah siapa-siapa. Hanyalah seorang Ustadz kampung yang selama 5 tahun berceramah: Konsisten berbicara tentang kewajiban kritis dan Adil dalam menyikapi kehidupan sebagai seorang mu’min hingga di Hisaabat tidak terkatung-katung. a. Jangan dulu terkagum-kagum melihat Para Penguasa dan Pejabat negara yang kelihatannya sangat terhormat, siapa tahu mereka gerombolan Penjahat! Oleh karenanya aku telah dan dan sedang sangat terasing-asing dengan keterhormatan para pejabat yang jelas-jelas melumat! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat Terasing-asing dengan kekuasan para petinggi negara yang jelas-jelas memangsa! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terasing-asing dengan ke konglomeratan yang jelas-jelas menelan! w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terasing-asing dengan kefashioneble-an orang-orang berkantong tebal yang jelas-jelas buat orang lain impossible! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terasing-asing dengan “keatasnamaan rakyat” para pembuat kebijakan yang jelas-jelas menam bah antipati dan demonstrasi jalanan kumat! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terasing-asing dengan keterpameran kaum penguasa yang jelas-jelas membuat kesenjangan yang luar biasa! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terasing-asing dengan pemborosan uang negara untuk keperluan dinas yang jelas-jelas mem buat negara super cemas! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terasing-asing dengan keterpengusahaan yang menghalalkan segala cara yang jelas-jelas melanggar hukum dan agama! b. Jangan dulu terheran-heran melihat orang yang bergelar haji dan hajah, pergi ke Ka’bah kayak jalan ke sawah, siapa tahu moral dan etika mereka sangatlah payah! “Mereka berpeci dan bergamis putih, tapi setiap saat mengotori agamanya yang syah (Islam).” Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terbising-bising dengan keterhajian yang menimbulkan besarnya kesenjangan! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terbising-bising dengan keterluarnegerian yang dijadikan pamer keberadaan! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terbising-bising dengan keterkopiahhajian yang menimbulkan keriyaan! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terbising-bising dengan ketergamisan yang mengharapkan kemulyaan dalam pandangan! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terbising-bising dengan ketertokohan para haji dan hajah yang sering mengecilkan dan me lecehkan! c. Jangan dulu tersihir dengan orang bergelar Ulama, Kiyai, serta para Pegiat Rohani, disanjung-sanjung dan disebut manusia paling terpuji, siapa tahu mereka jama’ah pencuri! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terpesing-pesing dengan keterpujian mereka yang sering melenakan! Gonta-ganti istri dibilang tak mengapa, Saya Kyai lebih tahu tentang agama! Padahal beberapa anaknya ditelantarkan begitu saja atau dititipkan pada mertua dan
3
4
O
Republik Cacing
leh karenanya aku telah dan sedang sangat terasing-asing dengan keterbesaran nama mereka yang sering dikultuskan! Dan silahkan lihat, dengar dan saksikan sendiri, apakah perkataanku mengandung sebuah kebenaran?
orang tuanya, dia asyik mu’syuk berasmara dengan yang muda! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terpesing-pesing dengan ketermuliaan mereka yang sering menghinakan dan mensiapakan! Diundang orang kecil atau ke daerah terpecil itu dipastikan tak akan datang, sedang kalau disuruh pejabat pasti tak kan dilewat! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terpesing-pesing dengan keter-kyai-an mereka yang sering mengeksklusifkan! Kyai besar pasti berteman dengan orang-orang besar, tidak mungkin bersahabat dengan pedagang pasar! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terpesing-pesing dengan keteragamaan mereka yang sering menghakimkan! NU, Persis, Muhammadiyah saling serang saling berkilah kamu yang sesat kamu salah! Padahal mereka sama sekali tidak diberi kesempurnaan, hanya berkewajiban toleransi dalam keberagaman dan saling bewasiat dalam ketaqwaan! Oleh karenanya aku telah dan sedang sangat terasing-asing dengan keterbesaran nama mereka yang sering dikultuskan! Dan silahkan lihat, dengar dan saksikan sendiri, apakah perkataanku mengandung sebuah kebenaran?
Konsisten tidak pernah hidup aji mumpung, berceramah hanya mencari untung. Walau krikil-krikil tajam menghadang prinsip-prinsip itu sudah “Sangat tidak terhitung.” a. Selama berkecimpung menjadi Muballigh, Pegiat kritik, sosial dan Dakwah, Penulis bersikap independen. Tidak pernah bekerja (Menjadi karyawan/ pekerja), untuk dan atas siapapun. Itu penting, karena seorang muballigh hanyalah tunduk kepada Allah SWT dan Seluruh ketentuan-Nya. b. Selama berkecimpung menjadi Muballigh, Pegiat kritik, sosial dan Dakwah, Penulis tidak pernah bersentuhan dengan oknum Penguasa, Politisi, atau bahkan pejabat negara yang konon katanya merekalah para pembuw w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
S
ru aktif keuntungan duniawi. elama berkecim Kalkulasinya hanyalah untung pung menjadi rugi. Berambisi untuk bicara dan meraih multi simpati. Itu Muballigh, Pegiat penting, menunjukan bahwa Penulis adalah Seorang Mub- kritik, sosial dan Dakwah, alligh dengan “Kode Integritas Penulis tidak pernah Tinggi”. Padahal dengan latar belakang Penulis yang berku- bersentuhan dengan liah di luar negeri (Yarmouk University of Jordania, United oknum Penguasa...” Kingdom of Jordania, Jurusan bahasa dan Sastra Arab). sebagai Mahasiswa yang sangat sangat terhormat (kami sangat sering berinteraksi dengan para Pejabat Tinggi, Politisi nomor “hiji,” Tokoh Nasional, atau bahkan Presiden RI, seperti di antaranya: Presiden RI periode 1999-2001 Alm. KH. Abdurrahman Wahid, Ketua MPR periode 1999-2004 Amien Rais, Ketua DPR periode 19992004 Akbar Tanjung, beberapa menteri era presiden Bj. Habibie dan KH. Abdurrahman Wahid, beberapa anggota DPR, Tokoh ICMI Alm. Dr. Imaduddin Abdurrahim, serta orang-orang kepercayaan mantan PANGKOSTRAD RI Prabowo Subianto, dll), persentuhan aktif itu seharusnya sudah lama terjadi. Tapi tidak sama sekali, karena sejak mahasiswa Penulis adalah seorang idealis bertahan murni. Bersama teman-teman IPMI (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia) Jordania sangat vokal menyuarakan kritik terhadap KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) dan terhadap seluruh kebijakan negara yang teramat Saya cintai negara kesaruan eh kesatuan Republik Indonesia. c. Selama berkecimpung menjadi Muballigh, Pegiat Kritik Sosial dan Dakwah, Penulis bersikap super-mandiri. Mengelola “PASMAH” (Pesantren Rumahan) di Cimuncang Bandung, membina gratis anak yatim, tidak mampu, anak jalanan, dan putus sekolah, bahkan anak-anak yang kurang beruntung lainnya serta menjalankan roda yayasan, tidak pernah sepeserpun menerima bantuan Pemerintah. Itu penting, karena kristalisasi keringat adalah esensi yang begitu penting dari substansi dakwah. Maka teriakan Saya dalam setiap kesempatan ceramah “Kajeun miskin daripada menta-menta” (lebih baik miskin daripada bikin proposal minta-minta) akan menjadi teriakan keras seluruh penceramah.
5
Republik Cacing
6
3. Bahwa buku ini adalah Pencapaian tertinggiÂku dalam hidup setelah panggilan pak Ustadz dan gelar Haji Kenapa? Karena ku senang menyebut diriku muballigh, kritikus, dan Haji Tulan (Haji kebetulan). Gelar super-prestisius yang kuperoleh ketika menjadi tenaga musiman panitia penyelenggara haji utusan mahasiswa Yordania, diusiaku yang ke 19 tahun yang masih teramat nyinyir. Ini jelas menjadi gelar yang teramat ku banggakan seumur hidupku hingga darahku terasa berhenti mengalir bila saatnya sedang terpikir. Selain karena memang aku tidak mempunyai gelar akademisi tinggi setelah Faculty of Yarmouk University of Jordania meng-Alumni Dinikanku Alias men-DO-ku karena kelalaianku mendaftar ulang dan karena keenggananku mengikuti sesi kuliah. Kuliah kupikir hanya akan menjadikan mahasiswa/i nya mahir mensitir bukan berpikir hingga rela dipaksa tiada akhir, padahal kalo Cuma begitu aku sudah merasa pintar semenjak aku lahir wirr wirr. Kini ku telah memutus pikir untuk tidak berkuliah lagi dan mengejar gelar sahir seperti S1, S2, Doktor, atau Profesor. Menurutku gelar-gelar itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang suka memelintir. Pak haji, Pak ustadz, Pak ajengan, kini gelar bombastis itu telah 5 tahun mengetuk pintuku mampir. Ku yakini itu terjadi karena di usia muda aku sudah berhaji, serta di Ka’bah doa dan permintaan kritisku untuk diizinkan menjadi seistiqomah-istiqomah penegak dakwah, sebengal-bengal kritikus total, dan menjadi ikon pejantan anti total kekuasaan, begitu deras mengalir.
K
uliah kupikir hanya akan menjadikan mahasiswa/i nya mahir mensitir bukan berpikir hingga rela dipaksa tiada akhir, padahal kalo cuma begitu aku sudah merasa pintar semenjak aku lahir wirr wirr. Buatku gelar haji adalah perjuangan putih maka tidak dalam sejuta tahun kuizinkan kezuhudanku berselimut rintih. Buatku gelar haji adalah seperti menemuÂkan air di lembah tandus maka tidak dalam sejuta tahun kuizinkan syetan masuk hatiku mengendus. Buatku gelar haji adalah seperti bersiap masuk peti dan lalu pergi maka tidak dalam sejuta tahun kuizinkan prinsip dakwah kritisku menepi. Buatku gelar haji adalah seperti kesempatan bernapas maka tidak dalam sejuta tahun kuizinkan integritasku terhempas. Walau ku tak pernah berpanjang pikirr, kenapa gelar haji itu mampir di kala muda dan berkotor-kotor pikir. Atau w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
mungkinkah ini titipan besar yang harus ku jaga bersama munkar nakir?? Kini ku merasakan pasti bahwa gelar tak terduga itu adalah taqdir akbar di mana semua mukmin dan mukminat menunggu resah atas berjuta gilir!!!
4. Bahwa buku ini adalah Persembahan Menawan Kenapa? Karena buku khutbah Jum’at Republik Cacing ini adalah Personifikasi aktif dari: Teriakan serampangan ibu-ibu rumahan dan para pengangguran. orasi jalanan para mahasiswa serta para aktivis pembaharuan. komentar kepesimisan para pengamat, ilmuwan, budayawan, dan cendikiawan. Dari perdebatan empiris, pilosofis dan historis, para Pejantan kritik kebangsaan. Dan terutama dari khutbahkhutbah kritis Para ‘Ulama, Kiyai dan Para Pegiat Dakwah yang merasa terkhianati oleh sumpah janji para penguasa negara yang ternyata mayoritas berprilaku urakan. Tidak bisa mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, perdamaian abadi serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana cita-cita luhur Undang-undang Dasar 1945 (UUD’45) yang konon katanya mereka jadikan sebagai panutan dan pedoman.
A
ndai mereka tahu pejabat dan politisi senior seperti Khalifah Islam Umar bin Khathab r.a. pernah bersumpah untuk tidak mengkonsumsi daging dan minum susu selama musibah kelaparan yang diderita rakyatnya berakhir. Maka Penulis sesungguhnya sedang menggugat janji kesungguhan, dan siap menjadi martir Pegiat dakwah Pembela hak-hak Wong cilik dan Keadilan.
“Sesungguhnya manusia yang mengetahui suatu perbuatan aniaya tetapi tidak mau memperingatkan dengan kekuasaannya, maka hampir-hampir Allah meratakan siksa akibat kedzaliman itu.” (HR. Tirmidzi r.a.)
7
8
Republik Cacing 5. Bahwa buku ini adalah Risalah Cinta buat Para Perisai Penulis Kenapa? Karena di tengah perjalanan sempat ku berputus asa dengan jalan dakwah murni dan total kritisi yang kutempuh, tapi mereka terus menyemangati dan membangkitkan kepercayan diriku dengan sangat sangat luar biasa. Mamah, Apih, Mertua, Aki H. Ndun, serta keluarga besar tercinta, Guru Utama. Inspirator terbesar optimisme perjuangan, kesabaran, kemandirian, rasa sosial, integritas, kesederhanaan, dan amanah dalam pengabdian. Mereka tiada lelah bersabar mendoakan, membimbing dan mengorbankan hidupnya untuk penulis dalam berjihad dan menggapai kesuksesan hidup yang penuh liku dan haru. Istri tersayang, putra tercinta, serta adik. Pendukung utama yang telah begitu bersabar mendampingi dalam suka duka, bahkan telah begitu tegar menanggung tekanan dan derita hidup dalam menegakan prinsip-prinsip agama. Orang yang berjasa besar membantu kehidupan keluarga penulis selama berdakwah dan berkegiatan agama di perantauan serta tiada letih menyemangati, membela dan memberikan wejangan-wejangan: Alm. H. Dadang Bin Alfawi (H. Endang) dan Istrinya Ibu Eti Rohaeti. Kang Ode. Guru, motivator, sahabat, dan patner gila-gilaan. Beliaulah yang telah menyawer judul beserta sub-nya juga mengedit dan menambahkan sebahagian materi. Yang telah merantaiku pada nasionalismeku dan patriotismeku kepada bangsaku yang sedang letih berselimut rintih. berjalan gontai tak tentu capai. Lalu, ingin ku mohonkan Fid-Dunya Hasanah Wa Fil Aakhirati Hasanah kepada mereka yang telah mendidik, menginspirasi dan mewatakkanku. Mang Drs. H. Sali Iskandar, Kang Dr. H. Gunawan Undang M.Si., Kang Hedi Muhammad, SH. (Bandung), Almaghfurlahum KH. Ali Imran, KH. Yusuf Salim Faqih, dan KH. Ibrahim Thayyib. Guru SD, MTS, MA, Guru-guru Pesantren, Guru Ngaji ketika kecil, serta para Mujahid. Kusampaikan beribu maaf kepada mereka yang ternyata tak kusebutkan nama. Para Pembaca, Pejantan kritik dan Keadilan, atau bahkan terkhusus Para Alim Ulama. Anda adalah Maha Karya Berjalan. Maka siapkanlah kritik dan saran konstruktif sebagai penyempurna dari kekeliruan yang telah dibuat oleh penulis.
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
6. Bahwa buku ini adalah Anti-Totalku kepada Kekuasaan, Penguasa, Aturan Penguasa, Para Agamawan Kotor, dan Sekafir-kafir Koruptor Kenapa? Karena begitulah dulu ku di sebut. ATO. Panggilan abadi orang tuaku. Walaupun dulu aku kurang begitu suka dengan panggilan itu yang kedengarannya nora dan bikin malu. Karena waktu itu ku sangat terkesan dengan pangilan ujang, asep, acep, aden sebagaimana semua anak-anak Sunda kelas menengah mendapatkannya. Apalagi konon katanya aku ini masih keturunan dari mbah Raden Jaga satru Mataram yang di pecat keradenannya karena seumur hidupnya mempertunjukkan oposisinya kepada pemerintah Belanda dan antek-anteknya. Walau itu hanya kudengar samar-samar saja dari buyut-buyutku yang pernah sekali waktu mereka mengaku berasal dari Cirebon; itu bisa salah bisa benar sedikit benar atau sama sekali salah tapi sesungguhnya itu tak terlalu penting bagiku karena memang itu tak diketahui kebenarannya karena memang mereka (buyut-buyutku) tidak kooperatif menjelaskan kepada anak-anak atau cucunya. Ternyata tidak terasa hari ini mereka semua sudah menghadap Allah SWT tak satupun tersisa. Tapi ternyata kini ku telah tahu bahwa setiap ucap, perbuat, rencana dan keputusan orang tua adalah doa penentu. ATO artinya “Anti-Total” Kependekan dari Yanto, nama yang disematkan kepada diriku oleh orangtuaku yang memahami kejawaan dengan teramat sederhana, padahal aku ini samasekali tidak terlahir di daerah jawa tengah atau Jawa Timur tapi murni dikandung dan dilahirkan di daerah Sunda tepatnya di daerah perkampungan Cikidang Cisewu Garut Selatan, malah sampai ku terbosan-bosan walau hanya untuk sekadar menjelaskan bahwa aku ini orang Sunda asli. Atau Bahkan kini ku telah menjelma menjadi “Sato” (binatang, dalam bahasa Sunda), yaitu sangat anti-total kepada kekuasaan, aturan penguasa dan keterkuasaan. Mungkin sungkin prinsipku ini terdengar kaku dan norak, padahal aku ini asap pekat dari api yang membara. Lihat para penguasa!! Bagi mereka kekuasaan sangat menyenangkan dan bagi penguasa No.1 kekuasaan super sangat menawan. Bahkan apabila hari ini mereka belum menindas dan membunuh tapi sesunguhnya mereka telah bergerak dan berlatih. Mereka akan mendekat, mendekat dan lebih mendekat lalu melumat. Mereka tahu itu melanggar dan menabrak-nabrak aturan tapi apalah artinya aturan bagi para gerombolan. Gerombolan pemburu –Tif, eksekutif yudikatif legislatif. DPR: Dewan Penguasa Rakyat, MPR: Majelis Penguasa Rakyat. Pemerintah: Borokrasi eh Birokrasi Penguasa Rakyat. Mereka panutan tapi urakan, mereka penyelenggara negara tapi sakit jiwa. Darah rakyat dihisap, periuk nasinya dikencingi, badan kurus keringnya dilukai, otaknya di lumpuhkan dan hatinya
9
Republik Cacing
10
dikasari. Pokoknya mereka segalanya kekuasaan..an..an..an!! Aku lahir di kampung yang rakyatnya terus di bodohi, aku besar di pesantren yang santrinya terus di curigai. Maka kini dan nanti kebencian permanen ini akan terus ku nikmati karena kekuasaan yang ku tonton melulu penindasan bahkan tanpa pilihan. Mereka mengaku di setiap harinya memberikan layanan padahal itu goblokan. api ternyata kini Hidup serasa di neraka kekuasaan gini salah gitu kalah hari ini di caci besok ku telah tahu di maki marah di tindak diam di tanbahwa setiap duk uk uk!! Ngelanggar dijerat taat malah di babat. Orang radikal di di ucap, perbuat, rencana habisin di bakar-bakar kaya berangkal dan keputusan orang tua padahal koruptor sial sedang ketawa terpingkal-pingkal. Mereka meramadalah doa penentu. pok buanyak lalu mendengkur, mereka membunuh buaaanyak lalu mendengkur, mereka menindas lueeebih buuuanynynyak lagi lalu mendengkur. Bersemangat menyiksa, mencerca, menyia-nyia, dan memangsa. Bangsa tanpa asa tanpa perikemanusia. Negara tanpa matahari harapan dan bintang keadilan. Republik kolik dan retorik. Harapan, kemanusiaan dan keadilan tanpa tuan. Ini negara demokrasi pancasila atau negara kekuasaan yang terbakar menyala-nyala??. ATO pula Artinya ATO MATI!! Seperti motto hidup dan dakÂwahku, Kritis Ato Mati!! Prinsip idealÂistik yang sengaja ku bangun sejak berumur Sembilan tahun dan bahkan sampai nanti ketika dunia berhenti berputar dan terteguntegun. Umur SD ku sering menghela napas bila ku saksikan temanku gaya-gayaan ngompas ketika istirahat kelas, kalau si korban memelas-melas dia kelihatan sangat puas; hatiku kebas ingin ku katakan “Kalo sekali lagi , Awas!!â€? Dan kini ku telah sangat memahami saat itulah untuk pertama kalinya aku jijik dengan peras memeras dan tindas menindas. Umur Tsanawiyah dan Aliyah kusering terguncang menyaksikan, mendengar, dan mengamati para Kyai bersengketa, berkelahi, dan bermesraan dengan kekuasaan, serta mengkultuskan diri. Dan kini ku telah tahu saat itulah untuk pertama kalinya aku benci terhadap para Agamawan kotor. Kini usiaku sudah diambang batas, dakwahku keras, ganas, panas nas.. nass..nass. Sindir menyindirku tak kenal batas itu karena kebencianku kepada para penguasa strata syetan alas. Mati ketika mengkritisi itu segala-galanya buatku pasti dan kelak anak dan istriku kan tahu bahwa ayah dan suaminya telah mewariskan sebesar-besarnya visi dan misi. Mati ketika mengabdi itu setinggi-tingginya citacita buatku pasti dan kelak Mamah, Apih dan Adikku kan tahu bahwa Putra dan
T
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
A
Kakaknya pejuang sejati. Mati ketika ku lahir di berjihad suci itu itu semurni-murninya kampung yang tekad pencapaianku pasti dan kelak bangsa ini kan tahu bahwa kebencian rakyatnya terus super seorang santri, pemuda kampung dan pendakwah kritis sepertiku di bodohi, aku besar di inventarisasi tak terganti. Kalo dikira Pesantren yang santrinya ini main-main nanti sia rasain, kalo dikira ini omong kosong nanti Sia terus di curigai. terbengong-bengong. Kalo dikira ini pura-pura nanti Sia terbata-bata, kalo dikira ini biasa-biasa nanti sia rasain bagaimana rasanya.
7. Bahwa buku ini adalah Perjuangan tiada jeda, tekad baja, setinggi-tingginya Pekik Merdeka, dan semerah-merahnya sumpah seorang mubalig muda!!! Kenapa? Karena walau apapun nanti resiko kekirianku yang akan aku terima, aku bersumpah tidak pernah akan berhenti mengacau berbicara‌ ‰‰ Tentang pembungkaman negara terhadap para aktivis Pro keadilan, demokrasi, toleransi, anti korupsi, pembaharuan, keyakinan, kemandirian, gerakan kebang saan, kemanusiaan, Hak Asasi Manusia, Hak Sipil, lingkungan, perlindungan dan persamaan hak. a. Mereka berteriak-teriak tentang kesenjangan yang sengaja diciptakan. Si kaya bisa bangun pabrik/RS walau perizinan diabaikan lalu si miskin bisa kapan saja mati karena limbah pabrik yang mengalir ke perkampungan dan sungai-sungai produktif mengandung racun mematikan; contoh kecil saja 32 Rumah sakit di Bandung tidak memiliki instalasi limbah medis. Si kaya bisa sogok sana sini puluhan atau ratusan juta untuk diterima anaknya menjadi PNS, TNI, Polisi dan kedokteran lalu si miskin sudah pasti kehilangan harapan. Si kaya naek mobil mewah hasil kreditan dari bank negeri belagunya minta ampun lalu simiskin mau dapat dana KUR mengambil hak susahnya minta ampun. Si kaya rumahnya mewah merangkap kantor rumah dan tempat karaokean lalu si miskin hanya bisa terbenga-benga. Si kaya memakai pakaian serba wah dan gemerlapan lalu si Miskin tidak bisa membedakan, itu bajunya atau kain elap-elapan. Si Kaya bolakbalik ke Singapura, Malaysia, Amerika, Eropa bahkan afrika kayak jalan ke sawah lalu si Miskin buat beli tiket masuk kebun binatang aja susah.
11
12
Republik Cacing Wajib pajak kecil terlambat bayar didesak-desak lalu si kaya dan BUMN negara selamanya menjadi penunggak. Si miskin sakit diobatin dikit lalu si kaya dan pejabat negara bisa ditanggung semua. b. Mereka Berteriak-teriak tentang demokrasi dan kemanusiaan yang sengaja dibinatangkan. Kampus diserang mahasiswanya ditembakin dan disiksa. Acara diskusi kebangsaan dituduh sebagai perencanaan makar dan pem berontakan. Mengkritisi pemerintahan berarti perlawanan. Demonstrasi jalanan bisa berarti mati di jalanan. Protes di media berarti bersedia dipenjara. Lebel oposan jadi alasan pembungkaman. Jurnalis kritis kesempatan kerjanya dibikin kembang kempis. Pegiat anti korupsi dan HAM tiap saat diancam tuk di habisi. Gerakan pembaharuan selalu dibenturkan dengan refresivisme pihak keamanan. Demokrasi konstitusional yang digagas MK secara masiv, sistematis dan terstruktur akan dihancurkan. Indonesia menjadi model sebagai negara transisi demokrasi dunia tapi tak bisa mempertahankannya malah kini bertansformasi sebagai model negara transaksi demokrasi. Lalu pedagang kecil kenyamanannya terganggu selalu dicukilcukil oleh penegak hokum yng diskriminatif dan tengil. Protes terhadap pelayanan itu berarti permintaan tahanan. Orang biasa yang jadi tersangka tinggal tunggu mati saja. Advokasi terhadap orang yang tidak mampu membayar hutang karena kesulitan akan pasti ditentang. Kemiskinan dan ketidakberdayaan di manfatkan untuk sebesar-besar keuntungan. Penderita penyakit menular dikucilkan dan ditelantar. Diskriminasi ras, kulit, kasta dan kisi-kisi masih penuh terisi. Anak-anak putus sekolah dituduh pembuat ulah. Gelandangan ditendang-tendang hingga gelinjangan. Orang pinggiran ditindas dan dihinakan. Tentang kekecewaan besar terhadap manusia-manusia gampangan. Disuap malah mangap!! Ratusan ribu, jutaan, ratusan juta, milyaran, ratusan milyar, villa& mewah, tanah&kebun seablag-ablag, umrah&haji sekeluarga, gadis muda dan narkoba, berlian& lain-liannya yang gemerlapan. Mereka kira itu makanan besar hingga semua keluarga, kerabat dan kawananannya bersemangat ikut menikmati dan merayakan. Padahal itu adalah perbuatan yang sangat-sangat kasar dan buat kami yang menyaksikan itu benar-benar teramat menyakitkan!! Diberi amanah, malah bersungut-sungut mengatakan lelah!! Kami telah bersusah payah merancang UU, mengawasi pemerintah dan seluruh kebijakannya itu semua demi kepentingan rakyat, maka sangat pantas kalau kami di fasilitasi dan dimanjakan, lahhh!! Kami penegak hUkum pembela w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
I
keutuhan negara, ketidakberdayaan dan ndonesia kemanusiaan; bisa saja kami mati atau menjadi model menumpahkan darah bekerja 24 jam karena kerja kami adalah pelayanan, sebagai negara maka pantas bila jasa besar besar kami diberi penghargaan dan dihargakan transisi demokrasi wahh... wahh!! kami pemimpin dunia tapi tak bisa organisasi agama dan kemasyarakatan dan entah berapa juta orang yang telah mempertahankannya kami bela dan berdayakan, maka sangat pantas bila kami mendapat kehormatan atau malah di beri berbagai jabatan serta hidup dalam kenyamanan, bahh!! Kami pegawai negeri sipil mengabdi kepada bangsa dan negara taat aturan loyal pada atasan dan pimpinan, maka pantas bila gaji kami tiap saat dinaikan sahhh!! Mereka kira amanah adalah keuntungan sehingga ketika merasa itu masih kurang pasti berteriak-teriak lalu menangis darah untuk minta tambah. Di kritik, malah balik mencabik!! Diganggu privasi nyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi. Kesal dikit nyewa pengacara untuk melakukan pembelaan dan tuntutan. Disebut terlibat dalam suatu kasus dan perkara agresif menuntut balik dengan pasal pencemaran nama. Didemo gagal memimpin berangnya bukan main padahal kerjaannya cuma main-main. Di dakwa melakukan pelanggaran hak asasi manusia malah menculik dan menghilangkan nyawa. Mereka kira dengan membunuh dan agresif membela diri akan menghentikan itu semua?? Tentang kemerdekan bersuara (Freedom Of Speech). Hak konstitusional yang telah dianugerahkan oleh Tuhan, lalu siapa yang akan berani merampas atau menyangkal?? Maka dengarlah rintihan-rintihan kegalauan jiwa yang ku kobarkan lewat dakwah-dakwah kritisku……!!!
Saudara yang begitu Mencintai Anda AY. HEGAR
13
Inilah koleksi 9 (Sembilan) Ceramah dan Khutbah Jum’at yang berbasis KIAMAT (Kritis Atau Mati!!) Menohok kebangsaan dan kebangsatan Republik Cacing. Dari mulai Presiden monyet yang rakus, licik, genit, dan bangsat sampai kepada ulama, habib, syekh, dan kyai keparat. Dari mulai Pengkhianatan Partai Politik di dalam negeri sampai kepada kesesatan para diplomat dan Pejabat Negara yang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Dari mulai Konglomerat yang main sikat, main babat, sampai kepada bangsa yang sedang sekarat. Dari mulai pembelaan terhadap rakyat melarat sampai kepada hujatan kepada penagih hutang laknat. Dari mulai cerita Ketum Partai lulusan Madrasah yang keparat sampai kepada pertemuannya dengan Habib yang jadi bandit negeri terhebat bahkan hingga prestasi partainya yang sangat memuakkan rakyat. Dari mulai hingar bingar demokrasi sampai kepada kebejatan orang-orang organisasi. Dari mulai orang asli Indonesia yang bejat sampai kepada orang turunan Indo yang berperilaku maha laknat. Dari mulai sentuhan taqdir, sumpah merah da’wah, sampai kepada anti-total kekuasaan. Dari mulai The Ascension Mission ketika Rasul SAW ber-Isra Mi’raj sampai kepada keperkasaan sulthonul muslimin di era modern Mahmeod Ahmadinejad dan Muhammad Ali. Dari mulai Tahun Baru di Negeri 1000 Pilu, Merdeka Bereaksi, sampai kepada Sumpah Total Hijrah. Dari mulai pujian kepada orang-orang hebat sampai kepada cerita Rani-nya Pak Antasari Azhar, bahkan hingga celotehan Jupe dan Depe wanitawanita hangat. Tak ada satu hal-pun yang luput dari kritikan, semua di babat semua di sikat. Praatttt!! Dari mulai penggunaan bahasa yang bersahabat, yang vulgar, bahkan hingga hujat menghujat. Oleh karenanya, anak dan remaja under 18 – di haramkan sesentipun mendekat. Ini buku khusus bacaan orang dewasa. Ingat!! Ingat!!
~ MELOLONG DAN MENGGONGGONG DENGAN KRITIK MONOLOG KONTEMPORER BERBASIS FAKTA DAN TOTAL KRITIK~ Demi Allah, Presiden RI pengkhianat terbesar di era reformasi. Janji memberantas korupsi, eh malah kawanan besar demokratnya yang beroperasi, termasuk dalam kasus besar wisma atlet dan yang maha besar Century Gate. Demi Allah, Kabinet-nya monyet. Kabinet koalisi sesat. Demi Allah, Parlemen-nya monyet. DPR=Dewan Penguasa Rakyat. MPR=Majelis Penguasa Rakyat. DPD=Dewan Penguasa Daerah. Demi Allah, Ormas dan LSM-nya kadal. Malah banyak yang menjadi begundalbegundal. Demi Allah, Agamawannya ular. Licin, agresif dan berbisa. Selalu menyemburkan bisa ketermulyaan, ketersucian, ketersyar’ian, ke-trah mbahkyaian, ke-trah pesantrenan, ke-trah keluargaRasulan. Demi Allah, Ulama dan Kyainya rakus ketenaran dan penyembah kesenangan. Mereka masuk atau menjadi penasehat partai politik, lalu terlibat money politik, kisruh politik dan kebiadaban politik.
Demi Allah, Aing Bersumpah. Aku dan kalian para pemuda, bukanlah anak-anak bangsa. Tapi anak-anak Bung Karno, Bung Hatta, Bung Hasyim Asy’ari, Bung Moh. Natsir, Bung Ahmad Dahlan, Bung Buya Hamka, Bung Baharuddin Lopa, Bung Munir dan Bung Harry Roesly PARA REVOLUSIONER. Demi Allah, Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi tidak pernah mencetak apapun kecuali para penghapal. Maka Anda para Santri dan Mahasiswa, jangan lagi berdiam diri. Tanggalkan sarung dan kitab kuning. Tinggalkan diskusi dan organisasi. Bangsa yang tak beradab ini sewajibnya kalian tatakramakan kembali.
MARI BERGERAK REVOLUSI!!!!
Panduan
Khutbah Jum’at
Khutbah: Uraian pidato ajaran agama Khutbah Jum’at: Khutbah yang dilakukan sebelum shalat berjamaah 2 rakaat pada waktu dzuhur di Hari Jum’at. Hukum Khutbah Jum’at: Wajib.
Rukun Khutbah Hendaknya dilakukan secara tertib, karena sangat menentukan Syah atau tidaknya Shalat Jum’at. Membaca Hamdalah (Alhamdu Lillahi….) Membaca Shalawat atas Nabi Muhammad SAW (Allahumma Shalli‘ala Sayyidina Muhammadiw-Wa ‘ala ‘ali sayyidina Muhammadin….) Wasiat taqwa ‘alaLlah (ItaquLlah…) Membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu khutbah dan lebih afdhal pada khutbah yang pertama. Mendo’akan kebaikan bagi kaum muslimin dan muslimat (Allahummaghfir lil-Muslimiin wal- Muslimaat wal-Mu’minin wal Mu’minaatil-ahya’i Minhum wal Amwaat…)
“Pejabat kita ikon manusia kera (tak pernah merasa cukup) karena bagi dia jabatan tak ubahnya kakus tempat membuang segala keburukan. Para konglomerat hitam pekat tak segan manggasak hasil alam milik rakyat, dan kalau ketahuan bersilat lidah lagaknya para oknum pengacara bejat yang sering memamerkan kekayaan dan kebesaran harga dirinya.�
Tahun Baru (M), Negeri 1000 Pilu (AQIDAH, INTEGRITAS, DAN KEADILAN TELAH TERJUAL, INDONESIA MENANTI AJAL)
18
Republik Cacing
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
D
i tahun baru baru (M) ini kita sengaja berniat akan selamanya memuji hanyalah kepada Allah SWT sebagaimana hebatnya mereka hamba-hamba yang bangkit bersyukur. Di garda terdepan golongan Al-Masykur (yang bisanya hanya bersyukur, bersyukur, dan makin bersyukur) dipimpin langsung beliau Alaihis-Shalatu was-Salam. Beliau ahli syurga tapi di hadapan Allah AWT berpapa-papa, beliau imāman-nabiyyīn tapi begitu rendah hati bahkan bila berhadapan dengan faqir miskin, beliau raja hebat tapi kepada tuhannya pengabdiannya terhebat, beliau panglima besar tapi kelembutan hatinya teramat besar, beliau politisi ternama tapi begitu disegani oleh lawan dan kawan tidak pernah berkonfrontasi atau menyakitinya serta bersegera menepati seluruh janji-janjinya bahkan melebihkannya, beliau khoirunnās tapi sujudnya puluhan ribu tak kenal batas. Para nabi teriri-iri, para rasul tersenyum simpul, para malaikat berdecak hebat, para Iblis la’natullah ampun-ampunan mengaku kalah. Cukup bagi kami Allah dan RasulNya, tidak akan pernah berteman dengan syetan, lagi!! Di tahun baru (M) ini kita sengaja berniat akan selamanya beriman dan ta’at hanyalah kepada Allah SWT sebagaimana berimannya mereka para pejuang integritas, kemanusiaan dan keadilan. Barisan ini pula penuh sesak dengan pemimpin-pemimpin Islam serta aktifis-aktifis Muslim. Di zaman keemasan Islam terukir nama-nama: Nabi SAW tentu saja, para khulafaurrasyidin plus Abdurrahman bin Auf, Umar bin Abdul Aziz, dll. Di zaman ke-Indonesiaan kini terekam nama-nama: alm. Baharuddin Lopa, alm. Munir, alm. Gus Dur, KH.Hasyim Muzadi, Jusuf Kalla, Mahfud MD, Sultan Hamengkubuwono X, Buya Syafi’i Ma’arif, Adnan Buyung Nasution, Amien Rais, Deddy Mizwar, Iwan
19
20
Republik Cacing Fals, WS Rendra, Putu Wijaya, Taufiq Ismail, Sujiwo Tejo, Albertina Ho, Butet Manurung, Suciwati, Nursyahbani Katjasungkana, Tri Mumpuni, Ratna Sarumpaet, Anis Hidayah, Yeni Wahid, Rieke Dyah Pitaloka, dan Almh. Marsinah. Serta di Tatar Sunda ada Kang Acil, kang Doel Sumbang dan alm. Kang Hari Roesli yang sangat ternama. Di zaman ke-Internasional-an kini tersiar nama: Mahmoed Ahmadinejad (Iran), Prof. Moh. Yunus (Bangladesh), Muhammad Ali (a.s.). Kami cukupkan mereka sebagai tauladan, tidak pernah akan mendua walau diajak syetan, lagi!! Di tahun baru (M) ini kita sengaja berniat akan selamanya bersujud dan berserah hanyalah kepada Allah SWT, tidak pernah akan datang ke makam si Mbah Jambrong, lagi!! Seterusnya...!! dari sekarang sampai akhir kami akan selamanya menyayangi Rosul SAW, karena beliau telah teramat menyayangi kami sepanjang hidupnya. Seterusnya...!! dari sekarang sampai akhir kami akan meniru langkah-langkah nya, karena beliau telah memberikan oleh-oleh yang teramat istimewa yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai penunjuk jalan ke syurga. Seterusnya..!! dari sekarang sampai akhir kami akan selamanya bershalawat kepada raja Adil SAW. Beliau membela tanpa diminta, melindungi tanpa pandang dia kuli, pasang badan bila berhubungan dengan ketidakadilan dan pelanggaran kemanusiaan. Serta teramat bangga atas perjuangan istri, anak, dan para sahabat yang bersetia tanpa syarat apapun.
Tegakkan keadilan dengan sebenar-benar niat, dari hari ini dan untuk selama-lama-lamanya…!! KHATIB BERWASIAT untuk kita berjama’ah meninggalkan kejahatan (sayyiat) dan kesesatan (dholalat) lalu bersegeralah menunjukan keberlanjutan dalam menegakkan aqidah, integritas dan keadilan, karena hanya dengan itulah syafaat dan selamat akan didapat. Hadlratal Mukarramin, ahli jum’ah
“Berniat baiklah sedini mungkin # Berbuat baiklah sedini mungkin.” w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Adalah tema besar dalam menyongsong tahun baru, tahun 2012 Masehi. Tahun baru 2012 Masehi bukan semata lembaran baru; hingar bingar bersuka cita, pesta pora, musik dan terompet berlomba mirip Eropa, saling memberi hadiah berucap selamat ria dan cindramata. Tapi sesungguhnya inilah tahun baru yang mengandung nilai yang teramat khusus bagi kita sebagai sebuah bangsa karena tidak henti-hentinya kita dan saudara sebangsa mengharu biru turun temurun bersimbah pilu berlumur cuka berlumpur duka berpetualang dengan nestapa dan derita. Pada skala terkecil kita masih ada skala terbesar mendengar dan melihat ketidakmampuan seorang kakek kepala kekita masih luarga memenuhi kebutuhan primer mendengar istri, anak, dan cucunya sehingga terpaksa mati mengenaskan di atas dan melihat pohon jati setinggi 10 m karena terjatuh dan kemaluannya tertancap kesewenangdahan pohon jati runcing yang daun wenangan para dan rantingnya dia jual untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dia pejabat negara... dan keluarganya. Sungguh itu adalah sebuah duka. Pada skala terbesar kita masih mendengar dan melihat kesewenangwenangan para pejabat negara, penguasa, pengusaha, mafia dan kaum materiÂal istik dan tokoh masyarakat yang mengorganisir dirinya untuk melanggar sumpah jabatan, melecehkan hukum, dan norma-norma, membantai ketimuran dan keberadaban serta menodai amanah masyarakat. Sungguh itu adalah sesupersupernya tragedi yang memalukan dan memilukan. Kita telah berhutang banyak atas kebaikan Allah SWT lalu kita membayarnya dengan kedzaliman. Pantaslah kalau Allah SWT menunjukkan kemurkaan-Nya.
P
21
22
Republik Cacing “Dan sesungguhnya kami telah membinasakan umat-umat yang sebelum kamu ketika mereka berbuat kedzaliman, padahal rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekalikali tidak hendak beriman. Demikianlah kami memberi pembalasan kepada orangorang yang berbuat dosa .� (QS.Yunus : 13) Maka dengan ke-Maha Besaran-Nya Allah SWT menguji kita dengan soalsoal yang tidak akan mudah kita bisa menjawabnya. Air tenang berubah murka di Aceh serambi Makkah. Bubuk mesiu menjelma menjadi durjana di Bali, kota wisata. Tanah merah berguncang teramat keras menjadi gempa yang mengerikan di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera. Gunung dan hutan simbol alam surga wisata dan kenyamanan, tapi di Sleman Jawa Tengah dan Lokon di Pulau Sumatera bahkan kini terindikasi di daerah-daerah lainnya berubah wujud menjadi gunung merapi, lembah kematian dan penderitaan. Sungai Wasior sejauh mata memandang bermutasi menjadi sebesar-besar banjir bandang. Situ Gintung yang tenang berubah menjadi air bah murka menerjang. Ulat bulu beribu-ribu meneyerang perkebunan dan pertanian menimbulkan banyak sekali kerugian. Virus flu burung mengikis arogansi praktisi kesehatan dan penelitian karena sampai hari ini tak ada seorangpun yang bisa melakukan penyembuhan. Masjid tempat suci umat Islam tapi di Cirebon, masjid kepolisian malah menjadi ajang pembantaian yang mengatasnamakan jihad. Homreng dan banci lembut gemulai bisa bunuh puluhan orang dengan santai. Mengganti jenis kelamin, nikah beda agama, dan berganti-ganti keyakinan sesuai keinginan malah dikampanyekan terang-terangan. Desk anti teror dar der dor suka-suka bantai terduga pelaku teror. Biksu bunuh artis habis sama-sama nyabu. Pendeta jadi phedofilia. Ulama dan Syekh memperkosa terkekeh-kekeh serasa dihidangin sayur lodeh. Guru pahlawan ketauladanan berselingkuh dengan teman kantor tak malu dicibir orang malah makin edan-edanan. Pegawai negeri berdikari berjama’ah korupsi. Hakim dan jaksa berlomba-lomba menegakan dusta. Polisi asal nguliti, ngencingi, gebuki, nembaki, ngasari, berangasi, ringkusi, takuti, manasi. Tentara berhukum rimba tak ada cerita. Intelejen manis-manis dan ganjen-ganjen dar der dor tembak itu teken ini biar dapat salaman manis. Satpol PP main timpe pedagang terjengkang-jengkang, masyarakat disikat-sikat dibabat-babat. Profesional dan birokrat berkelompok-kelompok menjerat tangan kiri korupsi sambil tangan kanan melakukan pelanggaran. Preman bisa acung-acungkan pedang dan pistol di jalanan... Sungguh memuakkan. Rusuh etnis di buat bisnis padahal kekerasan akar dari semua kejahatan, pemilu-pemicu pilu. PemiPolitisi dan birokrat yang beragama Islam mayoritas w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
P
emimpin partai Islam malah ikut tenggelam dalam permainan hitam. Politisi dan birokrat yang beragama Islam mayoritas bereputasi hitam, namanya saja Ahmad, Muhammad, Umar, Abu Bakar, Utsman, Ali; tapi kebejatannya tiada duanya.” bereputasi hitam, namanya saja Ahmad, Muhammad, Umar, Abu Bakar, Utsman, Ali; tapi kebejatannya tak ada yang nandingi. Akademisinya hanya berhenti di jabatan dan posisi tak peduli lagi mereka dengan jeritan rakyat yang makin hari makin dihabisi. Ya... terang saja, karena gelar profesor dan doktornya tanpa penelitian dan desertasi lulusan universitas abrakadabra. Ahli ilmu al-Qur’an ikut-ikutan jadi koruptor sialan. Tokoh agama dan organisasi baris berbaris mempertaruhkan agama dan memanipulasi: NU taqlid buta nya nyandu, Muhamadiyah bersaing organisasi dan persaingan usahanya murah, Persis salah pahamnya najis, Hizbuttahrir nyalahin orang kagak pake mikir, ICMI yang tadinya gerakan intelektual jadi gerakan “bargaining position” tawar menawar. Wanita berkerudung tak segan berdusta di panja mafia bahkan itu ditonton jutaan pemirsa. Si Nazarudin turunan Arab yang mereka bahkan doyan sekali mengaku turunan langsung dari Nabi SAW (Habib), serta memiliki kemuliaan tinggi dibanding umat Islam lainnya, malah jadi bangsat negeri. Ini Republik Kadal, Partai, Ormas, LSM, dan Agamawannya malah banyak yang menjadi begundal. Maka menteri/ Ketum Partai lulusan Pesantren dan madrasah, seperti Muhaimin Iskandar, Aqil Munawar, Bachtiar Chamsyah, Anas Urbaningrum, dll, masih suka juga korupsi-korupsian wajib dihukum Mati. Politisi partai Islam nonton film porno di sidang paripurna malah cengengesan ketawa-ketiwi padahal partainya sedang begitu dipercaya. TKW kita sering dilecehkan seksualnya atau diperkosa beneran karena memang mereka adalah janda atau wanita gatal yang kepengen dicobai. Anggota dewan eks aktivis pergerakan setelah jadi wakil ketua banggar DPR malah membela habis-habisan rencana pembangunan Gedung DPR ratusan milyar padahal super madharat, Itu jelas-jelas menjijikan dan mengotori dedikasi para aktivis perjuangan. Anggota
23
Republik Cacing
24
dewan berselingkuh dengan teman/staf lelaki/wanita. Itu sudah teramat biasa tapi mempunyai begitu banyak wanita simpanan dan mendokumentasikan perbuatan a-moralnya. Itu Iblis luar biasa!!! Anak dan cucu dari pendiri organisasi massa Islam terbesar yang yang notabene keluarga pesantren malah saling cabik dalam urusan politik. Sungguh memuakkan. Para koruptor “teroris kotorâ€? ejabat kita menjadi aligator perampok uang ikon manusia rakyat dan kas kan tor. Para konglomerat hitam pekat tak segan manggakera (tak sak hasil alam milik rakyat, dan kalau ketahuan bersilat lidah lagaknya para pernah merasa oknum pengacara bejat yang sering cukup) karena bagi memamerkan kekaÂyaan dan kebesaran harga dirinya. Para pejabat tinggi dia jabatan tak negara lebih nyaman bercengkrama ubahnya kakus dengan pejabat tinggi non-Muslim yang ternama di dunia. Orang miskin tempat membuang baju rombeng tambal-tambal tak persegala keburukan. nah dikenal oleh orang istana yang mengaku very konstitusional. Pejabat kita ikon manusia kera (tak pernah merasa cukup) karena bagi dia jabatan tak ubahnya kakus tempat membuang segala keburukan. Presidennya goblok plin plan dan tidak tegas (illustrasi lihat inbox hal 25). Oknum non-Muslim menginginkan Ukhuwah Islamiyah kita mati, maka dengannya mereka memasukkan kebiasaan Barat dan Eropa atas nama era globalisasi. Anak-anak kita mentahbiskan aktor dan aktris film sebagai idola dan advisor mereka. Artis cucunya pahlawan nasional malah mempertontonkan vagina berlendir. Ini pertanda kemerosotan akhlaq berada di titik kulminasi, titik nadir. Anak muda belia terjerat sex bebas dan menjadi pecandu narkoba, lalu meninggal di diskotik dan konser band ternama. Para artis dan selebritis menaikkan pamor dengan sensasi murahan lalu anak-anak muda latah ikut-ikutan bermoral murahan. Sumber Daya Manusia kita tertinggal jauh dari negara-negara yang bahasanya hanya berbeze sikit-sikit dengan kita-kita. Basis profesionalitas, moralitas dan kualitasnya malah dihancurkan tak tersisa. Para ‘Ulama dan tokoh agama sudah tidak didengar lagi nasihatnya. Masjid-masjid kita telah dibiarkan kosong sudah sejak lama.
P
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
blok? o G g n a y a Siap Seperti yang samar-samar kita dengar dalam perbincangan Presiden dan Menteri bangsa Monyet. “Anda para menteri paham yang Saya perintahkan?” kata Presidennya. “Siap, paham pak!!” serempak menterinya menjawab sambil bertatapan satu dengan yang lain. “Tapi kok, kamu semua masih goblok saja!!” hardik Presiden. “Siap pak, betul itu pak” terucap lirih dari bibir para menterinya untuk yang kedua kali. “Iyaa, kennapa toh??” sergah Presiden. “Siap pak, itu karena satu-satunya yang akan mengerti perintah itu cuman bapak pak!!” sungut para menteri di tengah kebimbangan. “Masa iya, kenapa gitu tong?? ” Suara Presiden agak tersedak. “Siap pak, karena perintah Bapak plin plan dan tidak tegas!!” kata para Menteri dengan suara sangat pelan karena begitu takut posisinya tergantikan. “O iya ya... yang goblok berarti aku ya?” desah Presiden.
“O iya ya... yang goblok berar ti aku ya?”
25
26
Republik Cacing Di zaman gini, masih berkutat dengan al-Qur’an? Ketinggalan zaman katanya. Padahal Nabi SAW secara tegas merelas mengatakan:
“Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat beberapa kaum dengan Al-Qur’an dan akan merendahkan kaum lainnya dengannya pula.” (HR. Muslim r.a). Maka dengan keMahakuasaanNya, Allah SWT memperingatkan kita.
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan. Menjadi saksi karena allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau abu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia (orang yang tergugat atau terdakwa) kaya ataupun miskin maka allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran, dan jika kamu memutarbalikan kata-kata atau enggan menjadi saksi. Maka sesungguhnyan allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. An-Nisa: 35). Ternyata keadilan perlu penegak dan penegak keadilan diharamkan secara mutlak menyimpang dari kebenaran, mengikuti hawa nafsu dan memutarbalikkan fakta. Maka sesungguhnya penegak keadilan, kebenaran dan kejujuran tak diragu kan lagi adalah nilai dari keadilan itu sendiri. Tapi memang perintah Allah SWT dan ancamannya sangat tidak laku di negeri ini. Presidennya malah nyanyi-nyanyi, teriakan keras demonstran, agamawan, dan pengamat kebangsaan dibalas tuli. Sehingga hanya pantas disumpah-sumpahin dan disyetan-syetanin.
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
SeBeY Dech Si Nazar dia larikan, sembunyikan, dan berikan tekanantekanan tapi di TV dia berpidato bak pahlawan. Semua menteri-nya kita perhatikan bisanya hanya ngantukngantukkan dan angguk-anggukkan, mungkin dia jugalah yang ajarkan? Rakyat belum merdeka dari kekuasaan dan penguasanya tapi dia teramat malas bahkan hanya untuk sekadar bertanya. Dia mengatakan: membangun bangsa bukan dengan retorika bicara (menyindir mantan presiden Megawati yang di kongres partainya berapi-api menyampaikan keprihatinan terhadap berbagai permasalahan bangsa). Padahal menurut kita Megawati itu seperti laki-laki visioner dan berwibawa; tidak seperti pak BeYe yang seperti perempuan selalu memakai pembalut... citra. Martabat bangsa dilecehkan negeri orang, tapi reaksinya tenang-tenang. Dia pula begitu tidak peduli kritik para agamawan, awas nanti kalau mau pemilu minta-minta dukungan kami bersumpah tak pernah akan diberikan titik titik titik. Pengangguran banyak, tapi dia masih bisa tidur nyenyak. Korupsi merajalela tapi dia masih bisa bernyanyi-nyanyi tralala-tralala trilili-trilili Ini jelas-jelas gila!!! Katanya akan berdiri paling depan memberantas korupsi, tapi ternyata dia gobloknya minta ampun; Sudah berdiri paling depan nilainya selalu buruk jeblok ampun-ampunan. Narkoba telah menggasak masa depan anak-anak bangsa tapi dia santainya luar binasa eh biasa. Moralitas bangsa diambang kehancuran, itu jelas Tuhan sedang menggugat dan menegur tapi dia malah mendengkur. Aktivis berbaris-baris mengkritisi dan menguji kesungguhan pemimpinnya tapi dia malah berceloteh tak terpuji.
27
28
Republik Cacing Indonesia ditimpa berbagai bencana, itu jelas Tuhan sedang mengazab tapi dia malah makin tak beradab. Negara ini sudah lama sahaya tapi dia masih bisa bergaya-gaya. Negara ini sudah gagal tapi dia malah mengaku-ngaku begitu diakui kiprahnya di kancah internasional. Negara ini di bawah kepemimpinan dia ambruk tapi edannya malah 2 kali dia menampuk, jelas ini mimpi buruk. Negara sedang berduka tapi dia masih bisa senyum-senyum dan ketawa-tawa. Negara oleh bangsa asing dibeleh-beleh tapi dia malah terkekehkekeh. Negara sedang tidur nyenyak tapi dia tak kita lihat terhenyak-henyak. Partai demokrat memiliki dosa pemerintahan tapi dia selalu membela diri dengan mengeluarkan kata-kata “Tentu kita masih di liputi keprihatinan.� Kita teramat marah menyaksikan bangsa dirundung dosa sejarah tapi dia masih juga bermuka cerah. Memang kita telah celaka di tikungan lain, tapi wajib selamat di tikungan reformasi ini Lalu siapakah siapakah siapakah yang harus mengakui salah??? (Puisi SBY Syetan Banget Ya!!)
Maka penguasa yang diberi amanah kepemimpinan seharusnya jadi pe negak. Tapi yang kita tonton sebaliknya penguasa jadi penenggak khomr kekuasaan. Maka tidak pantaskah kalau negeri ini di juluki negri 1000 pilu???
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
KHUTBAH II
Hadlirin Rahimakumullah! Inilah saatnya kita kembali kepada Nilai-nilai yang menjadi ciri khas dari kemuliaan akhlak kaum muslimin. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil (QS.An-Nisa:58). Kamu tidak mendzolimi dan tidak (pula) di dzolimi (QS. Al-Baqarah: 279). Orang yang paling buruk adalah orang yang ditinggalkan manusia karena ditakuti keburukannya (Nabi Akbar Muhammad SAW). Orang kuat adalah orang yang mampu menaklukan hawa nafsunya (Nabi Akbar Muhamad SAW). Akan datang suatu zaman ketika orang yang dipandang paling baik adalah mereka yang tidak mau menyuruh kebaikan dan mencegah kemunkaran (Khalifah Akbar Umar Bin Khathab r.a.). Jangan menyerahkan suatu urusan kepada yang bukan ahlinya (Khalifah Akbar Ali Bin Abi Thalib KW). Orang yang mendapat kenaikan jabatan mestinya semakin rendah hati karena tanggungjawabnya semakin berat (Khalifah Umar Bin Abdul Aziz r.a.). Akankah pernah ada perdamain di bumi selagi orang miskin bekerja untuk memberi makan orang kuat dan menyumpal perut para tiran (Syaikul Akbar Imam Al-Ghazali r.a.).
29
30
K
Republik Cacing
Berfikirlah tentang warga negeri yang badannya remuk digerogoti kemiskinan dan kelaparan (Syaikul Akbar Imam Al-Ghazali r.a.). Berfikirlah selama satu atau dua jam dan berfikirlah secara mendalam mengenai orang miskin yang darah dan keringatnya dihisap oleh para pegawai pemerintah (Syaikul Akbar Imam Al-Ghazali r.a.). Orang alim adalah orang yang persendiannya terputus karena merasa takut kepada Allah SWT ( Imam Akbar Al-Maliki r.a.). Jika saudara kita bukan ahli kebaikan maka kita lah ahlinya. (Syaikh AnNabtaiti, ‘Ulama Tasawuf ). Tak ada musibah yang lebih besar ketimbang orang yang membaca al-Qur’an di siang hari tetapi melanggar isinya di malam harinya (Syaikh Fudhail bin Iyadh, ulama tasawuf ). Kualitas keagamaan seseorang tergantung pada kualitas makanan yang ia dapat, makin halal makanan seseorang makin giat pula ibadahnya tapi semakin ia mencari harta haram semakin banyak melanggar aturan Allah SWT (Ahli tasawuf ). Taubat adalah kembali dari menyalahi hukum Allah SWT untuk menepatinya (Ahli tasawuf ). Perbanyaklah kalian berniat melakukan kebaikan sebab diantara sederetan amal hanya niat yang diharapkan tidak terjangkit riya (dipuji-puji) amal-amal lain tidak dijamin selamat dari riya. Niat orang mu’min lebih baik dari amalnya (Syaikh Muhammad Bin Al-Waasi’, Ulama Tasawuf ). 2 cara Amar Ma’ruf Nahyi munkar: mengajak pejabat pemerintah pada saat mereka dipercaya menjadi penasihat pemerintah dan mengajak masyarakat secara luas baik personal atau terbuka (Ahli Tasawuf ). Tidaklah bersikap takabur kecuali orang kerdil, sombong kecuali orang jahat loyal terhadap kebathilan kecuali yang jiwanya berisi kehinaan dan kerendahan (Syaikh Abu Muslim Al-Khulani, Ulama tasawuf ). Orang yang berakal tidak bergaul dengan 3 tipe manusia: orang dungu, pembohong dan penjahat ( Syaikh Ibrahim At-Taimi, Ulama tasawuf ).
ualitas keagamaan seseorang tergantung pada kualitas makanan yang ia dapat.
Awal yang tepat untuk Re-Evaluasi (Muhasabah), Re-Posisi (Muraqabah), Re-Kondisi (Muzahadah). “Dan kita hanya perlu mengubah 1000 pilu dengan w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
keteguhan aqidah, kematangan integritas dan keadilan yang terus diperjuangkan dari waktu ke waktu.” Tak terjerumus pada kebahagiaan jalan pintas menurut pikiran dan perasaan saja.
Sudah teramat yakin rasanya hati kita bahwa: 1. Shalat, Shaum, Zakat, dan Ibadah Haji kita akan segera menghapus dosa-dosa serta akan memasukan kita ke dalam syurga-Nya. 2. Allah SWT akan menerima taubat makhluk nista berlumur dosa yang melampaui batas seperti kita. 3. Sidqah kepada kerabat dan saudara seiman yang serba kekurangan akan mendekatkan kita kepada keridhaan-Nya.
Padahal sesungguhnya kita tidak pantas menerima bayaran tinggi atas jasa-jasa yang tidak seberapa.
“Tidaklah sempurna iman salah seorang darimu hingga cintanya kepada saudaranya seperti mana kecintaannya terhadap dirinya sendiri.” (HR.Bukhari r.a.) “Cinta kepada saudara sebagaimana kecintaan kita terhadap diri kita sendiri” adalah kalimat yang sangat sederhana dengan jutaan makna. Ia mengandung pesan moral yang sangat tinggi bahwa kita bukan hanya diwajibkan menampilkan perilaku keagamaan yang shalih ritual tapi cenderung transaksional, akan tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah menampilkan perilaku keagamaan yang shalih sosial, yaitu muslim yang sangat diharapkan keberadaannya, serta memiliki nilai manfaat bagi lingkungannya.
“Sesungguhnya seorang mu’min mencapai dengan akhlaqnya yang baik derajat (pahala) orang yang berpuasa dan shalat”. (HR. Aisyah r.a)
31
32
Republik Cacing Maka di tahun baru (M) yang berbahagia ini, mari kita bersama-sama memimpin sebuah kesadaran akan begitu pentingnya sebuah pengakuan, bahwa kita telah benar-benar keluar dari batasan Nilai-nilai ke-Islaman. Aqidah dibiarkan terjajah, integritas telah dijual murah dan putihnya keadilan telah diganti merahnya serakah dan telah masuk pada kesenangan semu dekadensi moral (kemerosotan akhlak) yang sangat luar biasa. Hingga kita tidak bisa lagi membedakan abad jahiliyyah dan masa ini. Hampir-hampir orang baikpun kehilangan ruang dan kesempatan untuk beramal shalih. Vodka telah membuat anak-anak muda kita murka kepada bapak dan sahabat setia ketika duka. Shabu telah membuat anak-anak muda kita memusuhi ibu. Ganja telah membuat anak-anak muda kita cengeng dan manja. Dugem telah membuat anak-anak muda kita inovasi dan kreatifitasnya melempem. Mariyuana telah membuat anak-anak muda kita nekat tak dinyana. Shabu jadi penasihat selain ibu. Ganja jadi pelindung selain bapak. Mensen jadi teman bosen. Generasi wanita kita telah menjelma menjadi “wanita-wanita terlanjur.” Terlanjur gengsi, terlanjur sok seksi, terlanjur berfoto syur, terlanjur menjadi wanita penghibur. Lihat pula tipe ibu/wanita masa kini: bantut = banyak nuntut Sakaw = Suka Kongkow Manisan = di mana-mana nitip arisan Ditbut = diam tapi seneng ribut Ajibut = Apa-apa jadi ribut tupabipu = tuker pasangan biar puas Super = susah dikit pergi Mis-u = Miss Su’udzan Bagong = barisan gonggong Juga tipe suami/lelaki masa kini: Iblis = istri masih bagus tapi selingkuh terus. Kebo = kerja di PHK, bobo. Teko = Tekan-tekan!! dikit-dikit, kok..? Dikit-dikit, kok...? Sketer = Selingkuh ketemu temen tiap reuni. Dikul = Dikit-dikit mukul. Superior = Suka perempuan istri orang.
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Artis-artisnya turunan kebo, bisanya buka-bukaan, telanjang-telanjangan, porno-pornoan, serta kumpul kebo. Produser Filmnya iblis biru, jin porno, dan syetan komersil. Mahasiswa generasi bangsanya-nya kesurupan “iblis tawuran” dan “jin narkoba.” Intelejennya manis-manis dan ganjen-ganjen, dar-der-dor ngabisin terduga teroris biar dapat “salaman manis”. Jenderalnya Kriminal malah jadi beking kaum ekstrimis dan separatis hingga perjalanan bangsa tersengal-sengal. DEPAG-nya laknat bisa kapan saja kumat uang umat di lumat. Operator selulernya rampog bisa kapan saja mencuri pulsa. Diplomatnya “anak bejat”. Kerjanya ngabisin anggaran Negara sampai tamat. Pengusaha China-nya semena-mena wajib di bikin hina. Polisinya pelanggar utama konstitusi. Tentaranya berhukum rimba. Penegak hukumnya “bloon,” mau aja di sogok (dasar goblok!!). Pegawai pajak pembajak, golongan rendah saja berlimpah upeti kayak raja. Penagih hutangnya petenteng petantang maka wajib di pedang. Bergerombol seperti kawanan singa lapar mencari mangsa. Sok sangar dengan dandanan ditato, dianting, atau menonjolkan badan besar berotot. Memangnya keberanian dan kejantanan diukur dengan ketiganya? Paling di jewer istrinya nangis dia hua hua hua dasar sengak. Danamon bikin nasabah penyon-penyon, BRI bikin nasabah terkebiri, MEGA bikin nasabah terbengabenga, BCA bikin nasabah luka-luka, BNI bikin nasabah cerai sama bini, BPR bikin nasabah nyeker, Mandiri bikin nasabah nyeri-nyeri. Birokratnya laknat tidak menghentikan rapat ketika adzan berkumandang. Masjid, gereja, pura, wiharanya kosong karena agamawannya banyak cingcong ketauladanannya tong kosong. Premannya malah berani ganggu pesantren dan masjid, maka mereka wajib jilid. Pengamat terorisnya tolol dan bego, masa mengulang-ulang kata “jihad” ketika berkhutbah atau ceramah pekerjaan teroris katanya. Padahal jihad itu wajib hukumnya dan dosa besar umat islam yang tidak menyegerakannya. Mereka anak-anak bangsa yang ekstrim dan radikal “doyan bom-boman” dan “menyebar teror” tidak mewakili siapapun. Jelas mereka mewakili kesesatan dan hawa nafsu mereka. Mereka sedang terkena musibah besar keliru dalam memahami jihad, do’akan mereka agar Allah SWT segera mencabut musibah besar itu dari diri-diri mereka.
33
34
Republik Cacing Iblis dan syetan telah berubah warna berkopiah haji. Sabar hanya miliknya koruptor bebal, loyal miliknya penjahat profesional. Kejahatan merajalela tidak mengenal iba bahkan kepada orang tua, saudara, tetangga bahkan orang papa. Preman kampung sok-sok-an jadi gangster menakutkan. Para pejabat negara berkongsi untuk memakan anggaran sisa hanya untuk berfoya-foya, sedang anak miskin kekurangan gizi di desa-desa super-tertinggal hanya bisa menangisi duka karena ditelantarkan oleh Rumah Sakit Negara. Para pengusaha dan konglo merat tidak lagi menganggap wajib pada kepentingan umum yang utama, yaitu membangun Masjid, Madrasah, Rumah Sakit gratis, Panti Jompo, Rumah Singgah anak jalanan, dan Panti Asuhan yatim piatu yang sangat di damba-damba golongan papa. Karena mereka hanya konsisten mengusahakan keterhormatan harga diri dan turunannya. Para oknum kiyai dan guru tidak sempat lagi memberi tauladan, moral dan etika utama kepada santri dan murid-muridnya karena sibuk menyusun proposal dan melobi orang dalam pemerintah untuk memastikan berdirinya bangunan baru, atau da’i-da’i di TV namanya makin bersinar karena diterpa gosip dan masa lalu hitam yang berkibar-kibar, mereka tak lebih kutil moral yang sok-sok menjadi penyeru. Ustadz kampung tidak bisa mencukupi kebutuhan 3 anak dan 1 istri, hanya bisa berdo’a dan terharu. Maka pantaslah kalau kemarin sore kita telah kehilangan adik kandung tercinta karena ternyata sudah masuk agama baru. Atau jangan-jangan kita ini bangsa BOTOL MIRAS (Bodoh, Tolol dan Minus Rasa) yang hanya tinggal menanti ajal pewaris utama sifat-sifat Bani Israel?
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca kitab (taurat)? Maka tidakkah kamu berfikir?” (QS. Al-Baqarah:44) Hamba Allah yang beriman. Di akhir khutbah mari kita meminta kebaikan kepada Allah SWT karena hanya Beliau sebaik–baik Dzat yang akan melakukan pemberian.
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Yaa Allah! Yaa Hayyu Yaa Qoyyum! Dengan Rahmat-Mu di tahun baru ini, kami yang lemah ini meminta pertolongan. Perbaikilah urusan kami dan segera membebaskan bangsa kami dari belenggu kejahatan, kerakusan dan kedzaliman para penguasa negeri ini. Yaa RabbYang Maha Membalas perkataan dusta! Maafkanlah para pejabat negeri kami yang mengatakan akan bertaubat, tapi ternyata hanya sebagai pemanis kata kala di media massa. Sesungguhnya Engkaulah Hakim yang mengadili sesuai fakta dan Maha Membalas segala tipu daya. Yaa Allah! Yaa Ghaffar! Pilu demi pilu tidak henti-hentinya menghampiri kami. Maka ampunilah kesalahan kami. Sesungguhnya kami adalah komponen dari negeri muslim terbesar di dunia yang tidak pernah mengakui betapa nistanya perbuatan dzalim kami.
¯¯¯
35
“Sejarah bermula berabad-abad ketika kota bersejarah Makkah ditinggal mendiang Nabiyullah Isa a.s.. Makkah berevolusi menjadi bangsa besar super serakah. Negara liar agresif penuh noda dan amarah. Fundamental politik, ekonomi, sosial dan budaya mengalami kerusakan terparah sepanjang sejarah.�
Maulid,
“Nabi Tak Terganti” SAW (KAUM ANTI-ISLAM, TELAH “DINYATAKEN” TENGGELAM)
38
Republik Cacing
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
M
arilah kita menyempurnakan setiap kebutuhan fuji dan syukur kepada Allah Yang Maha Pengampun, Kenapa? Karena tiada habisnya kita bermuhasabah, bermuraqabah dan bermuzahadah kepada-Nya. Sebab ketika kita bermusahabah (Berintrosfeksi diri), seketika itu pula Allah SWT memperingatkan kita untuk selalu memperhatikan apa yang telah kita perbuat untuk hari akhirat nanti.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari akhirat nanti”. (QS.Al-Hasyr: 18 ) Sebab ketika kita bermuraqabah (Mawas diri), seketika itu pula Allah SWT memperingatkan kita untuk selalu mengawasi setiap pendengaran, penglihatan dan hati begitu berat nanti kita mempertanggungjawabkan.
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semua itu akan dimintai pertanggunganjawabnya.” (QS. Al-Isra: 36) Sebab ketika kita bermuzahadah (Bersungguh-sungguh ikhlas beribadah) seketika itu pula Allah memperingatkan kita untuk bekerja keras mencari keridhaanNya.
39
40
Republik Cacing “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar-benar akan kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS.Al-Ankabut:69)
Tiada habis bermuhasabah, bermuraqabah, dan bermuzahadah Berjuta sahalawat dan salam kepada beliau baginda agung Sayyidina Muhammad SAW, tuan empunya segala cerita tak terganti. Sejarah kelahirannya yang menakjubkan dan membawa perubahan sangat signifikan bagi sejarah peradaban dunia, itu tak pernah terganti. Kisah masa kanak-kanaknya yang dipenuhi keterpujian, kejujuran, keuletan, kreatifitas, dan kemandirian hingga berdecak-decak orang-orang di lingkungan sekitarnya baik yang mendengar atau yang menyaksikan, itu tak pernah terganti. Cerita masa dewasanya yang terkenal sangat jujur (Al-Amin), adil, berbudi luhur, berkomitmen, berintegritas, substantif, inovatif, orientatif, aspiratif, komunikatif, akseleratif, inspiratif, reformis, demokratis, aktivis progresif, konsisten, totalis, agamais, aktualis, humanis, patriotis hingga membuat kawan dan lawan termiris-miris; Itu tak pernah terganti. Biografi kehidupan kerasulannya, kepemimpinannya, kemoralitasannya, kesosialannya, kehumanisannya, kepatriotismeannya, keuniversalannya, keplural ismeannya, keaktifismeannya, kebijakannya, kebijaksanaannya, keadilannya, kedemokratisannya, kevisionerannya, kekaryaannya, kemoderatannya, keprofesi onalismeannya, kereformisannya, keindependenannya, taktik perang dan keme nangan, pembinaan pemeliharaan dan pertahanan masyarakat Islam yang di kobarkannya sungguh dunia telah mengakuinya itu sangat revolusioner; itu tak pernah pula terganti. Sumpah da’wah beliau di tengah ancaman, permusuhan dan penentangan luarr biasa Quraisy dalam menghentikan da’wahnya: “Demi Allah wahai paman!! Sekiranya mereka meletakkan matahari di tangan kananku, dan bulan di tangan kiriku dengan maksud agar aku menghentikan pekerjaan ini (menyeru mereka kepada agama Allah SWT) sehingga ia tersiar (di muka bumi ini) atau aku akan binasa karenanya namun aku tidak akan menghentikan da’wah ini.” Itu sumpah yang tak terganti. Bahkan sumpah perlindungan dari pembela setia nabi SAW Sayyid Abu Thallib “ menghadaplah kemari hai anakku!! Pergilah (berda’wah) dan katakanlah apa yang kamu kehendaki (tentang agama Islam kepada kaum Quraisy yang teramat membencimu). Maka demi Allah, aku tidak akan menyerahkan kamu karena alasan apa pun untuk selama-lamanya.” Itu pula sumpah yang tak terganti.
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Atau Sumpah setia dan dukungan kepada Islam dan suaminya sebagai nabi dan rasul yang dipertontonkan Sayyidatina Khadijah RA “Bergembiralah hai anak pamanku!! Tetapkanlah hatimu. Demi Tuhan yang jiwa Khadijah di dalam tanganNya, saya harap engkaulah yang menjadi nabi bagi umat kita ini, Allah tidak akan mengecewakan engkau; bukankah engkau yang senantiasa berkata benar, yang selalu menumbuhkan tali silaturahmi, bukankah engkau yang senantiasa menolong anak yatim, memuliakan tetamu dan menolong setiap orang yang ditimpa kemalangan dan kesengsaraan.” Itu pula sumpah yang tak pernah terganti. Semoga shalawat dan salam sampai kepada anak-anaknya, sahabatnya, dan para pengikutnya. Aamiin.
KHATIB berpendapat bahwa Maulid Rasul SAW adalah hadiah terhebat yang pernah kita dapat dari Allah SWT, Tuhan yang sepenuhnya mengetahui telah sejauh mana makhluk dunia tersesat. Maka ”Taat” hanyalah satu-satunya syarat yang akan menjadikan kita menjadi mu’min terhormat. Jama’atus sunnanil – huda Rahimakumullah, Pelaksanaan shalat jum’at di awal tahun Bulan Rabi’ul Awwal siang ini terasa sangat istimewa. Kita menghadiri undangan Allah SWT dalam sebuah resepsi jamuan rohani super sakral peringatan maulid Nabi Agung Muhammad SAW (Birthday of the prophet Muhammad SAW). Manusia paling shalih, paling disayang, dicinta dan dimulyakan Allah SWT. Beliau diutus untuk menyem purnakan akhlak dan budi pekerti, sehingga Beliau membimbing kita pada keberkahan, rahmat dan kasih sayang. Maka tanpa ada kelahirannya bisa dipastikan tidak akan adanya Agama Islam. Ini jelas merupakan curahan rahmat, hidayah dan pertolongan yang tiada terhingga dari Allah SWT untuk kita sebagai hambahambaNya. Lalu apakah yang menyebabkan kelahiran Rasul Muhammad SAW menjadi hal yang sangat luar biasa untuk dikenang ? Sejarah bermula berabad-abad ketika kota bersejarah Makkah ditinggal mendiang Nabiyullah Isa a.s.. Makkah berevolusi menjadi bangsa besar super serakah. Negara liar agresif penuh noda dan amarah. Fundamental politik, ekonomi, sosial dan budaya mengalami kerusakan terparah sepanjang sejarah. Dipenuhi manusia konsumtif serta manifulatif, emosional dan transaksional. Si kaya bersemangat memangsa si miskin. Rasis berkawan dekat dengan si sadis. Si adil tersungkur dibedil. Pelaku kriminal terlalu kuat untuk diadili. Orang merasa hebat kalau bertitel penjahat. Seorang ayah sangat berhasrat melakukan pembunuhan per-
41
42
P
Republik Cacing
residen hanya mahir menyeting preseden dan penasehatnya selalu menggantungkan hidupnya pada negara.
tama kepada bayi putrinya. Hak Asasi Manusia tersia-sia. Polisi jadi pelanggar utama konstitusi. Tentara tidak segan berhukum rimba. Pejabat negara berkolusi menjadi bangsat. Hakim dan jaksa pencuri legitimasi. Kaum profesional dan pengusaha menggasak sumber dana dan kekayaan alam semaunya. Pendidik dan pembimbing bisanya hanya berselingkuh lalu gonta-ganti istri/suami kayak kambing. Artis dan selebritis gaya hidup dan sex bebasnya najis. Presiden hanya mahir menyeting preseden dan penasehatnya selalu menggantungkan hidupnya pada negara. Jabatan menteri hanya diisi oleh orang-orang yang rakus materi dan berambisi duniawi. Aktivis dan pembaharunya hanya menjadi pelacur ideologis dan metodologis. Partai politik dan politisinya menghancurkan tatanan dan kewibawaan bangsa.
Masyarakatnya pun penyakitan: malaria = malang (hidup), bunuh diri aakh flu burung = Provokatif dulu baru ber-uang kanker = kurang kerjaan koma = komplikasi anarkis DBD = demam berdarah-darah HIV = human irrasionalis virus strok = Sedikit-sedikit bentrok jantungan = jahat ketergantungan tumor = tukang rumor sosiopat = sosial tapi oligarki-nya paten rasis = rakus sialan sok phedofilia = pengkhianat berlumur dosa, tiada lagi pilihan. Seorang raja bisa dengan sewenang-wenang menetapkan besarnya upeti. Demokrasi hanya sebagai alat kekuasaan dan anarki. ’Ulama diancam disiksa hingga trauma dan depresi. Bahkan seluruh penduduk Makkah hanyalah sebagai pembunuh bagi anggota keluarganya sendiri, The curse-locked land (Tanah yang terkepung kutukan) kita menyebutnya ”Masa yang Teramat Kelam” (ABAD JAHILIYAH).
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
“ABAD DI MANA KEKUASAAN PASTI JADI REBUTAN”
Mereka dengan sangat bangga menepuk dada mengatakan: Bokap gua adalah jabatan, kursi, keterhormatan, keterpameran, kekayaan, kekuasaan, pe nindasan, manipulasi, korupsi, kolusi, oligarki, nepotisme, hedonisme, materialistik, pemerasan, tekanan, pembantaian, anarkisme, prosedur, sistem, strata, gelar, kepangkatan, papan nama kaos & jaket organisasi, sekulerisme, kapitalisme, otoriterisme, totaliterisme. Sedang nyokap gua adalah Riyal dan Dinar. Mau jadi Ketua RT, lawan diadu domba. Mau jadi ketua RW mengaku-ngaku tokoh masyarakat padahal serigala berbulu domba. Mau jadi kepala desa membayar massa sampai puluhan bahkan ratusan juta. Mau jadi bupati atau gubernur sok-sok dermawan dan bereligi tinggi. Mau jadi anggota dewan berteriak-teriak berjanji akan mendahulukan rakyat dan kepentingannya. Mau jadi mentri capernya minta ampun mengangguk-angguk menunduknunduk menyembah-nyembah biar presiden terpilih merestui. Mau jadi presiden bersungut-sungut berjanji akan menegakan keadilan, kemakmuran, keterhormatan dan kesejahteraan rakyat mempertaruhkan jiwa, raga bahkan nyawa ”DEMI ALLAH Yang Maha Dia Melihat dan Berkuasa Melaknat tak pernah saya akan berkhianat.” katanya. Biar menghalalkan segala cara asal menang di PILKADA, biar bunuh rekan bisnis asal dapat proyek untung abis. Asal jadi itu asal jadi ini, keluar uang milyaran atau ratusan milyar itu tak berarti. Tak apa resiko itu tak apa resiko ini, yang penting harrus jadi!! Asal anak orang tertentu dan deal-nya sudah tentu, ya ok kami bantu. Ulama hanya pantas memimpin doa jangan ikut-ikutan birokrasi tak berisi. Ustadz bisanya minta sumbangan kalo ikut politik malah berisik Itu politisi/birokrat yang doyan pake kopiah dan kerudung ke kantor dan acara-acara resmi pada sok suci, liat aja nanti pada malu sendiri tak ada yang mau nemani. Itu lagi sebagian kecil penegak hukum, gerombolan aktivis kemanusiaan dan keadilan yang sok bersih, ngrecoki dan ngritisi kinerja kami, liat aja nanti tak kriminali biar pada dibui atau tak bantai biar tak lagi merasa okay.
“ABAD DI MANA DERAJAT MANUSIA LUAR BIASA SANGAT DI BEDA-BEDA”
43
Republik Cacing
44
Maka isyarat yang berlaku waktu itu adalah: Telunjuk, Kaki, Ancaman, Diludahi, Dikencingi, Ditembaki, Diperkosai, Disetrikai, Disirami air panas, Digundulin, Diusirin, Dicaci maki, Direndahkan turunannya, Kaca (Ngaca doong, lu saha??) Mereka berfikirnya sederhana: Jatuh wibawa kalau ikut pengajian Malu diceengin sok suci kalau masuk masjid Harga diri kalau berteman ama yatim piatu faqir miskin Jatuh sial kalau berteman ama ustadz yang bisanya hanya minta sumbangan Maka ketika datang ayat:
“Sesungguhnya yang termulia diantara kalian adalah orang-orang yang paling bertaqwa.” (QS.Al-Hujurat:12) Bahwa ahli shalat jamaah wajib disebut yang Termulia, walaupun dia hanya pengembala kambing Bahwa ahli shidqah wajib disebut yang terhormat, walaupun dia hanya tukang giling roti Bahwa ahli Majelis Ta’lim wajib disebut yang terhormat, walaupun dia hanya buruh panggul Maka mereka para pemuka Quraisy murka luar biasa, dasar ajaran Islam gila. Lalu mereka membuat barisan perlawanan.
“ABAD DI MANA MANUSIA TA’AT PADA ADAT ISTIADAT NENEK MOYANG YANG SESAT” Menyembah berhala, mengkultuskan individu manusia, mendewakan harga diri, keberadaan dan kelompok terjadi masiv begitu terbuka. Sebagaimana deklarasi mereka:
”Cukuplah bagi kami apa yang telah kami terima dari nenek moyang kami...” (QS.Al-Ma’idah:14)
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Yang mereka butuhkan hanyalah seorang tauladan utama. Pepatah mengatakan:
P
utri dewasa seorang ulama ternama memakai celana jeans superketat hingga kelihatan sebahagian besar bentuk bokongnya.
“Hanya butuh satu orang untuk mengubah sebuah tradisi.” Itu bukan akhir dari segalanya. Tiada yang namanya jalan buntu, tibalah waktu yang sangat ditunggu-tunggu. Allah sang Maha Penguasa Alam, Responsif, reaktif, dan antisipatif terhadap adanya ancaman besar Re-Generasi kedzaliman moral dan spiritual yang telah menjangkiti kehidupan seluruh lapisan masyarakat Makkah. Atas ke-Maha adilan-Nya Allah SWT menurunkan pesan rohani terbesarnya sejak terciptanya langit, bumi dan seluruh alam. Yaitu taqdir agung hari senin qobla subuh 12 Rabi’ul awwal tahun gajah/20 April 571 Masehi, saksi bisu lahirnya seorang anak zaman, putra Makkah yang paling ternama, pemangku sejarah dan peradaban dunia. Manusia kebenaran (Man of truth) dan Penyempurna kebaikan (man of virtue) bagi para Nabi dan seluruh Utusan, Beliau yang termulia Nabi Muhammad SAW. Yaitu putra Makkah yang ketika usianya saja masih 4 tahun, harus pingsan karena kelihatan sedikit auratnya. Maka ”sumpah moral” seseorang bocah kecil tersebut, tak pernah akan tergantikan sampai kiamat tiba!! Padahal hari ini, Mantan istri kyai berpakaian super-minim dan seksi di GOR badminton yang penuh sesak dengan para lelaki. Maka mereka adalah mantan istri sampah. Putri dewasa seorang ulama ternama memakai celana jeans super-ketat hingga kelihatan sebahagian besar bentuk bokongnya. Maka mereka adalah putri dewasa sampah. Putri kecil seorang mubalig memakai rok super-minim kelihatan “peralatan dalamnya”, sampai-sampai teman lelaki kecil sepermainannya berniat untuk segera merogoh. Maka mereka adalah putri kecil sampah. Anak perempuan SMP/SMA/SMK berlomba meminimkan ukuran seragam rok bawah hingga ingin sesegera mungkin memamerkan setengah bagian paha putih mulusnya, sampai-sampai gerombolan para guru lelaki hidung belang berniat “Jama’atan fardhu Lis-Syaithoni La’ana” ingin segera melahap korban sebanyak-banyaknya. Maka mereka adalah anak perempuan dewasa sampah.
45
Republik Cacing
46
Gadis cantik anak rampok, koruptor, mubalig, ulama, aktivis muslim dan guru hampir-hampir kelihatan saru karena sama-sama anak gaul ghituu kelihatan udel dengan tindikan motif baru, baju yang transparan BH – nya begitu kelihat an ghituu, leher bajunya lahak lalu buah dada bergoyang kesini kesitu bikin ngilu. Sampai-sampai para pemuda gaol pada ngiler lalu di doping hentakan shabu dan malam minggunya mereka sudah siap tuk berburu! Maka mereka adalah gadis cantik sampah. Yaitu putra Makkah yang ketika remaja mengembala kambing, tidak pernah sekalipun memukul atau mengeluarkan kata-kata kasar, memukul atau menghardik binatang piaraannya itu. Maka “sumpah budi” seseorang remaja alim tersebut, tak pernah akan tergantikan sampai kiamat tiba!! Padahal hari ini, 2 orang politisi dari partai pemerintah dan oposisi mengobral kata-kata kasar di depan televisi karena mereka pikir gayanya mantap setengah mati. Lalu dicontoh anak-anak muda penyuka anarki, beraksi menghina pemuda kampung lainnya lalu terjadi tawuran massal dan kerusakan di sana sini. Maka mereka adalah politisi sampah. PASPAMPRES sengaja merusak mobil masyarakat biasa yang menghalangi perjalanan dinas presiden dan itu jelas-jelas sebuah pidana dan seharusnya dia diseret masuk penjara tapi aparat seperti biasa mem-peti es kan kasusnya sampai sebeku-bekunya. Maka mereka adalah PASPAMPRES sampah. Seorang majikan menyuruh pembantunya pakai isyarat kaki. Maka mereka adalah majikan sampah. Seorang pengusaha berucap kotor dan kasar terhadap keteledoran para karyawan/staf-nya. Maka mereka adalah pengusaha sampah. Seorang konglomerat berprilaku keparat menyuruh orang bayaran untuk ngabisin nyawa teman bisnisnya sendiri karena persaingan usaha tidak sehat. Maka mereka adalah konglomerat sampah. Gerombolan anggota ormas, suporter sepakbola, geng motor atau bahkan pribadi-pribadi merusak fasilitas umum, Negara atau bahkan keagamaan ketika mengadakan konvoi atau demonstrasi jalanan. Maka mereka adalah masyarakat sampah. Antar golongan keagamaan/organisasi doyan mengobarkan permusuhan dan bersitegang pemahaman. Maka mereka adalah golongan/organisasi agama sampah. Aparat penegak hukum membinatangkan si terperiksa/si saksi/si tersangka ketika melakukan BAP/dalam operasi penegakan aturan kota/daerah/dalam w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
sengketa masyarakat dengan instansinya. Maka mereka adalah aparat penegak hukum sampah. Seorang muslim menghardik dan menghina para gelandangan, pedagang asong, pengemis, anak jalanan, anak-anak funker/slangker, WTS/gigolo, penjudi, pemabuk dan mereka yang telanjur menjadi bedebah. Dengan katakata kasar dan menyakitkan tanpa pendekatan persuasif dan solutif. Maka mereka adalah muslim sampah. Yaitu putra Makkah yang seumur hidupnya tidak pernah sekalipun me nyakiti lawan dan kawan baik dengan ucapan, tindakan atau keputusan. Maka sumpah “kerendahan hati dan kelembutan akhlaq” seorang pemuda santun tersebut tak pernah akan tergantikan sampai kiamat tiba!! Padahal hari ini: Instansi, institusi, partai, Ormas atau pribadi-pribadi yang saling habis-meng habisi, cemar-mencemarkan, sudut-menyudutkan, kriminal-mengkriminalkan malah sering muncul di TV. Para pejabat/pengusaha doyan sekali menyewa pengacara-pengacara ternama spesialisasi hujat dan murka untuk membela-bela begitu banyak kesalahan dan kebejatannya atau malah balik menyerang si pelapor/penegak hukum purapura tak ada salah sedikitpun padanya. Politisi berdebat kasar dan kotor di gedung dewan yang terhormat malah disebut manusia-manusia terhormat. Pemuda terdidik di IPDN, sekolah pelayaran, sekolah akuntan Negara atau bahkan pesantren memukul, menendang, menonjok, dan membantingbanting para yuniornya sampai ajal menjemputnya, malah disebut anak-anak muda potensial generasi bangsa. Anak kelas 3 SD jago-jagoan malakin temen sekelasnya hingga terjadi penyiksa an dan penyekapan. Malah disebut itu masih sebuah kewajaran. Pembantaian, perampokan, perampasan, penusukan, pembunuhan penyandera an, bahkan pemutilasian marak dijadikan pemberitaan di media-media massa. Asal laku, asal ditonton, asal panjang episode, asal rating tinggi tanpa saringan. Malah semua itu dijadikan andalan. Mahasiswa reformis digebukin polisi di jalanan sampai gegar otak atau me ngeluarkan pendarahan karena dituduh anarkis. Padahal atas heroisme merekalah kepentingan rakyat diperhatikan abis.
47
48
Republik Cacing Yaitu putra Makkah yang ketika muda sudah terpilih menjadi hakim atas persengketaan kabilah-kabilah suku arab yang berebut ingin meletakkan hajar aswad di Ka’bah dan beliau secara gemilang sukses mendamaikan tanpa sedikitpun persengketaan. Maka sumpah adil seorang tokoh muda pemberani tersebut, tak pernah akan tergantikan sampai kiamat tiba. Sebagai seorang tokoh pemuda Islam di Makkah beliau tidak hanya memikirkan kebesaran harga dirinya tapi kebesaran Islam sebagai rahmat. Sebagai seorang tokoh humanis dan pluraris di Makkah beliau tidak hanya memikirkan kepentingan satu kelompok tapi perdamaian abadi bagi semua manusia. Sebagai seorang penegak hak-hak asasi manusia di Makkah beliau tidak hanya memikirkan kepentingan orang ternama tapi persamaan derajat sebagai sesama anak bangsa. Sebagai seorang aktivis dan utusan Tuhan yang pro keadilan di Makkah beliau tidak hanya memikirkan kesejahteraan rakyat dan kemakmurannya tapi kesenangan abadi sebagaimana yang yang Islam tawarkan. Yaitu putra makkah yang ketika muda pernah menjadi saudagar kaya yang jujur dan amanah bersama istri setianya Sayyidatina Khadijah RA, yang walau akhirnya beliau memilih menjadi pegiat agama, penegak syariat dan pejuang da’wah lalu bersumpah untuk hidup sederhana sampai ajal menjemputnya. Maka “sumpah kejujuran dan kesederhanaan” saudagar muda tersebut tak pernah akan tergantikkan sampai kiamat tiba. Hukum ditegakkan setegak-tegaknya dalam keluarga dan lingkungan masyarakat. Tidak berat sebelah dalam membuat keputusan dan tidak plin-plan dalam menegakan kebenaran. Bersih dan amanah dalam menjalankan kepercayaan, tegas bila menemukan berbagai pelanggaran dan disiplin memenuhi apa yang telah ditargetkan. Tidak pernah mengurangi timbangan dalam berdagang. Menyebutkan modal pembelian suatu barang dan si pembeli babas menawar sesuai kepantasan dan kesepakatan. Melakukan konsinyasi dan kerjasama perdagangan sesuai yang disyariatkan saling ridho dalam kesepakatan pembagian atau bahkan kalau bagian beliau yang harus dikurangkan. Beliau makan makanan kuli. Beliau tak sungkan bercengkrama dengan anak-anak fakir miskin, yatim piatu, pengemis, gelandangan, pedagang asong dan orang-orang melarat lainnya. Beliau membersihkan dan menambal sendiri pakaiannya. Beliau menjahit sandalnya yang putus. w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Beliau menyapu dan membuang sampah. Beliau membantu istri mengaduk adonan roti. Beliau makan bersama pelayan. Padahal hari ini, Presiden ugal-ugalan berpreseden ingin membeli pesawat kepresidenan walau yang dipake uang rakyat, biasa sok-sok Negara berkembang begitu banyak kepentingan ke luar negri atau mungkin mau dipake buat keluyuran. Anak presiden yang hanya anggota dewan walau dulunya pengangguran berani gaya-gayaan pake mobil audi yang berharga milyaran. Anak konglomerat mengadakan resepsi pernikahan sampai berbiaya milyaran souvenirnya pun penuh kemewahan padahal bapaknya mbahnya pembuat penderitaan. Pengacara ternama crat cret crot bicaranya tinggi pamer pengaruh dan pen capaian lalu diakhiri dengan pamer kekayaan. Para jendral/pensiunannya sering berprilaku inkonstitusional menghalalkan segala cara dalam mendapatkan jabatan, kekayaan, pengakuan, sengitnya per saingan atau merongrong kewibawan dan kedaulatan Negara kesatauan. Kyai berlomba-lomba memburu terkenalnya nama, bergaul dengan orang/pejabat/penguasa ternama dan besarnya pengaruh pesantren yang ia dirikan demi mendapatkan pundi-pundi pendapatan. Padahal kalau Kyai latah ber-mercy, lalu kapan dia bisa banyak memberi. Kalau Ulama sudah begitu tenar namanya lalu kapan masyarakat bisa bebas datang untuk menemuinya dan meminta fatwa tentang agama. Kalau mereka keseringan bermesraan dengan kebiasaan kebejatan umara apa tidak mungkin menjadikan keserakahan sebagai “gaya.”
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengaharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.” (QS. Al-Ahzab : 21 ).
Kelahiran Rasul Muhammad SAW Adalah Taqdir Agung Terhebat Yang Pernah Dunia Lihat
49
50
Republik Cacing
KHUTBAH II
Hadlirin hamba Allah, 15 abad telah berlalu. Tapi cerita kelahiran dan kesuksesan besar perjuangan da’wah serta kecemerlangan buah-buah pikiran Rasul mulia yang penuh liku dan haru ini terasa masih baru. Cerita itu senantiasa menjadi tema perbincangan dan pemberitaan hangat yang terus diburu oleh para wartawan media massa dan elektronik, para sejarawan, filsusuf, sosiolog, ahli medis, psikiatris, negarawan, politisi dan ahli-praktisi hukum, ilmuwan, peneliti, budayawan, cendikiawan,’ulama, kyai,
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
P
orator, muballigh, guru, tokoh maro kontra, cibiran syarakat, masyarakat awam bahserta fitnah kan misionaris anti-Islam, kaum muslimin dan peradabannya. Pro datang silih kontra, cibiran serta fitnah datang silih berganti. Baik dari kalangan berganti. Baik dari Islam sendiri ataupun dari Kaum kalangan Islam sendiri Rasialis anti Nabi kita Muhammad SAW dan Agama Islam. ataupun dari Kaum Mereka mengaku sebagai manusia-manusia pembaharu, padahal Rasialis anti Nabi kita. hanyalah kumpulan muka-muka busuk penipu-penipu di abad baru.
“Dan apabila mereka melihat kamu (Muhammad), mereka hanyalah menjadikan kamu sebagai ejekan dengan mengatakan:”inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul? Sesungguhnya hampirlah ia menyesatkan kita dari sembahan – sembahan kita, seandainya kita tidak sabar (menyembah)Nya”. Dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat Adzab, siapa yang paling sesat jalannya. Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya. Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (QS. Al-Furqan :41-44).
51
52
Republik Cacing “Mereka (Kaum Anti-Islam dan Antek-anteknya) melecehkan Kitab Suci Al-Quran, simbol-simbol Agama Islam dan kaum muslimin.” Mereka mengira itu adalah agresi terbaiknya. Padahal kita sangat tidak memerlukan pendapat-pendapat manusia buas, agresif, tidak toleran dan penuh amarah dan hanya pantas hidup di alam liar berteman dengan harimau dan serigala seperti mereka. Kita benar-benar tidak memerlukannya. Mereka (kaum anti-Islam dan antek-anteknya) terkadang hangat dan bersahabat tapi kita tahu penampilan bisa menipu. Mereka benar-benar telah menciptakan teror di Surga solidaritas yang terang ini. Geert Wilder, politisi garis keras Belanda yang mengobarkan kebencian rasialis terhadap Islam kini sedang kelenger karena ternyata dia mendapati dirinya “As A Very Bad Speaker” Terry John dari Hawai dan Salman Rusdie dari Inggris, dkk si penyebar kebencian terhadap Islam dan penyusun ayat-ayat kesyetanan terkeki-keki sangat menyesal telah berceloteh tak terpuji karena ternyata seluruh dunia kini mengakui bahwa Islam adalah agama terbenar dan al-Qur’an adalah kitab tersuci.
“Mereka (Kaum anti-Islam dan antek-anteknya) bersatu padu memusuhi kaum muslimin.” Mereka merasa, merekalah satu–satunya makhluk bumi yang memiliki kekuatan mengesankan, berpengetahuan tinggi, berlari cepat dan bisa merebut dunia dengan sekali serangan. Tiada kesopanan, kelembutan dan persahabatan yang di pertunjukan. Sungguh mereka telah mengungkap sendiri penyamarannya. Mereka adalah serigala buas penerkam Simbol alam yang sangat yang memuakkan. Israel dan Amerika para yahudi militan berniat menghancurkan peradaban Islam, tapi ngadepin Iran dan “The Real Patriot” Ahmadinejad saja begitu kelabakan. Denmark dan simpatisanya tiada henti menebar fitnah dan kebencian terhadap nabi dan Islam tapi ternyata mereka begitu rapuh tak banyak memiliki teman perjuangan.
“Mereka (kaum anti-Islam dan antek-anteknya) mengejek Nabi terkasih kita Sayyidina Muhammad SAW sebagai Manusia terunggul tapi bernasib sial, hidup miskin terganggu akal.” w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Mereka mengira kita (kaum muslimin) sangat menginginkan pendapat hewan-hewan modern pemuja alkohol seperti mereka. Ejekan-ejekan mereka (Kaum AMoral) hanya akan membawa penderitaan bagi diri mereka sendiri. Dan hari ini ternyata mereka sudah begitu tahu kehebatan dan kemuliaan Nabi kita Muhammad SAW.
M
ereka merasa, merekalah satusatunya makhluk bumi yang memiliki kekuatan mengesankan, berpengetahuan tinggi, berlari cepat dan bisa merebut dunia dengan sekali serangan.
Diejek sebagai manusia busuk, tapi ternyata sudah menghadirkan banyak cinta. Diejek sebagai manusia buta huruf, tapi ternyata seorang jenius yang telah mewakili nilai-nilai perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu kemasyarakatan, sistem politik & hukum serta kecanggihan teknologi dunia. Diejek sebagai manusia suka gonta-ganti pasangan, tapi ternyata terdepan dalam membela hak-hak wanita. Diejek sebagai manusia primitif, berpakaian lusuh dan berjanggut kusut, tapi ternyata menjadi matahari di musim gugur yang telah membuat abad modern cerah selamanya tiada hentinya. Karena Nabi SAW bukan berbicara tentang dirinya, tapi berbicara tentang skenario penyelamatan dunia yang lebih ekstra. Diejek sebagai manusia miskin dan sial, ternyata pemikiran dan maha karya peninggalannya menjadi inspirasi terbesar kebijakan ekonomi, sosial, budaya dan politik tokoh-tokoh negara terkaya di dunia.
“Mereka (Kaum Anti-Islam dan antek-anteknya) menuduh Nabi kita Muhammad SAW dan kaum muslimin meraih kesuksesan dengan kekuatan pedang dan lautan amarah.” Padahal pedang dan senjata Nabi SAW dan kaum muslimin bukan dipakai untuk bertarung tapi menyelamatkan manusia yang secara moral sedang terjajah. Amarah telah memerahkan dunia mereka dengan menuduh kita (kaum muslimin) hanyalah kumpulan manusia-manusia pembunuh. Mereka mengira telah berhasil
53
54
Republik Cacing membajak seluruh sistem kaum muslimin, padahal ketika kekuatan mereka belum jadi dan masih memulai islam telah menemukan kegemilangan peradaban. Mereka sedang mempertaruhkan reputasi dan segala apa yang dimilikinya. Buat mereka pertahanan terbaik adalah penyerangan terbaik. Maka rasakanlah sumpah setia perlawanan kami (kaum muslimin). Ternyata kini mereka telah dan sedang tahu dengan telak rasanya dikalahkan. Karena kini, Islam telah menjadi agama Muhammad Ali seorang petinju legendaris terhebat sepanjang masa. ”HE SHOOK UP THE WORLD” Dia telah mengguncang dunia. Namanya disejajarkan dengan Malkolm X, Farakh Khan, Mandela, Martin Luther King. Tokoh-tokoh kharismatik dunia. ”Ia telah memberi banyak harapan kepada Amerika lebih dari sebelumnya...!!” (BB KING, Tokoh kulit hitam Amerika). Dan dia (Sulthonul Muslimin era modern, Sayyid Muhammad Ali) berapi-api mengatakan ”aku akan membela 1000% agama kepercayaanku (Islam), atau kalau bahkan bila aku harus meninggal karenanya.” sungguh sangat mengharukan. Karena kini, Islam telah menjadi agama Michael Jackson (Mikail) King of Pop terhebat sepanjang masa, si jenius musik tak terganti. Kain kafan yang dilekatkan kepadanya pada saat kematiannya menjadi inspirasi akan kehebatan ajaran Islam yang telah dunia terima bahkan oleh orang-orang terhebat di dunia. Kini Islam telah menjadi agama orang/tokoh ternama yang dunia telah menge nalnya: Lady Diana (mantan ratu Inggris), Will Smith (Aktor Kawakan amerika), Zinedine Zidane (Pesepak bola ternama dunia) atau bahkan keluarga besar presiden Amerika Serikat Barrack ”Husein” Obama. Dan masih banyak lagi. Kini Islam telah menjadi agama para senator/anggota parlemen/pejabat tinggi/ profesional/konglomerat/musisi negara-negara maju dan super–power dunia. Kini Islam telah menjadi agama raja-raja terkaya dunia. Kita menyebutnya “Domination of the Middle East kings for the world” Dominasi raja-raja timur tengah untuk dunia. Berteriaklah sesukamu wahai kaum pendosa, karena sesungguhnya kamu (Kaum Anti-Islam dan Antekanteknya) sedang meneriaki seorang pemenang sejati (Nabi Muhammad SAW). TERUSLAH HIDUP SANG RAJA!!
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Di akhir khutbah mari kita memohon belas kasihan Allah SWT.
Yaa Rabb! Yaa Mujibad_Da’wah! Atas izinMu terjadinya kelahiran seorang manusia suci di pusat kota Makkah di tengah pengagungan terhadap ambisi, arogansi, gengsi dan manipulasi. Sehingga dengan kelahirannya timbul harapan yang membungbung tinggi. Maka di sa’ah ijabah ini kami meminta, munculkanlah pemimpin-pemimpin negri yang amanah dan terpuji. Dan ampunilah mereka (Para pemimpin kami) yang telah mengingkari dan menodai sumpah jabatan suci. Yaa Allah! Yang Maha Membalas kesombongan kaum jahiliyyah! Janganlah Engkau membenci kami dan saudara-saudara muslim kami atas keengganan menyampaikan da’wah dan ta’at pada perintah. Kami mengakui kami lalai, tapi kami memohon berilah kami segenap kekuatan untuk segera merubah. Wahai Rabb yang Maha Bersumpah atas kebaikan akhir bintang cahaya wahdaniyyah ! Tunjukilah kami dan pemimpin bangsa kami cara yang paling efektif dalam mengemban sunah Rasul-Mu. Berikanlah kami keikhlasan untuk berikrar setia kepada-Mu. Ikrar yang pasti membawa kami ke hadiratMu.
¯¯¯
55
“Demi Allah Wahai Paman!!! Sekiranya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku dengan maksud agar aku tinggalkan pekerjaan ini (menyeru mereka kepada agama Allah SWT) sehingga ia tersiar (di muka bumi ini) atau aku akan binasa karenanya, namun aku tidak tidak akan pernah menghentikan dakwah ini!!!�
Isra’ Mi’raj
“The Ascension Mission” (3 KELUARBIASAAN YANG MENJADI PERISTIWA KUNCI)
58
Republik Cacing
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
S
egala puja puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Kita bersaksi bahwa tidak ada dzat yang bisa memperjalankan manusia biasa berjarak ribuan kilo dalam sekejap mata dan menerbangkannya dengan kata KUN kepada mahkamah konstitusi tertinggi dan pusat kebesaran cahaya Sidratul Muntaha ketika ISRA’ MI’RAJ, kecuali dzat yang tak terakhiri oleh masa, Allah SWT. Dan saya bersaksi bahwa pemegang hak konstitusional istimewa Isra’ Mi’raj itu adalah benar beliau yang dianugerahi kemuliaan yaitu Nabi Agung Muhammad SAW. Pula tiada habisnya bersyukur, Allah Al-Muhyi telah berkenan memanjangkan umur kita. Memanjakan ruhani kita, khusyu menyambut ibadah fardhu Shalat Jum’at sebagai hari rayanya Agama Islam. Hakikatnya adalah kita telah bersepakat dengan Allah SWT membuat kontrak-kontrak baru. Falsafahnya adalah manusia dihidupkan untuk dimatikan dan manusia dimatikan untuk dihidupkan kembali. Rabbanaa wa ‘alaika tawakkalnaa !! Permudahlah rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi yang paling mewah kualitas sujudnya, paling banyak kuantitas tangisannya, berharap keridhaan. Serta besar harapan kami karenanya akan memperoleh high profit (untung besar) dari setiap kebajikan yang kami lakukan. Kepada keluarga, sahabat dan pasti akan disampaikan kepada Jama’atur-Ribath dan Jama’atus Sunnanil-Huda.
KHATIB mengingatkan bahwa seberat apapun perjalanan penghambaan kita kepada Allah Ta’ala. Iman dan taqwa akan selalu menjadi “tema besar” yang menggelora dalam dada. Walaupun “Uthopia kaum iblis” tiada henti-hentinya menyela “Perjuangan putih” kita. Hadlirin kaum muslimin ahli shalat, Kaum muslimin pantas memamerkan kebahagiaan karena menjadi insaninsan yang paling beruntung di bulan rajab ini yang bisa melaksanakan 2 (dua) kewajiban utama sekaligus: melaksanakan shalat jum’at berjama’ah plus ‘Amaliyah sunnah jum’atnya, serta memperingati satu titipan sejarah emas wahana luas terbukanya tabir rahasia esensi penciptaan alam, ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi khususnya bidang teknologi kuar angkasa, yaitu peristiwa agung Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dari Masjid Haram di Makkah menuju Masjid Aqsha di Palestina, serta diakhiri dengan bertatap muka secara langsung dengan Allah SWT di Alam Lahut yaitu alam tertinggi setelah Sidratul Muntaha dan Jabarut.
59
60
Republik Cacing ISRA’ MI’RAJ mengingatkan kita semua kepada terjadinya rentetan perjalanan ruhani yang sangat luar biasa yang dihadiahkan kepada seorang manusia istimewa. Inspirator terbesar kemajuan peradaban moral, ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Tokoh muda internasional pemegang pertama, “Nobel Perdamaian Dunia.” Serta “Pembela Hak-hak Asasi Manusia terpopuler sepanjang zaman.” Nabi Agung Muhammad SAW, Nabi akhir pengemban amanah beserta seluruh umatnya, yaitu: Keluarbiasaan Impossible Mission (Misi Mustahil) Rasul SAW ketika menyampaikan dakwah di Makkah, Kota Neraka, kota yang telah menjadi ajang pembantaian massal para aktivis muslim. Kota penjara, kota tempat penahanan masal para aktivis hak asasi manusia. Kota Gila, kota yang telah terkunci oleh kema’siatan dan anarki. Sehingga Rasul SAW sebagai satu-satunya penegak kebenaran dijadikan sebagai The Main Target of Murder (target utama pembunuhan): Bahkan orang jujur, berkomitmen dan berintegritas di waktu itu disebut menjijikan, tapi ternyata kinipun masih demikian. Bahkan orang bersih di waktu diancam-ancam akan dibunuh dan ternyata kinipun masih demikian. Bahkan di waktu itu orang berkerudung, menenteng-nenteng mushaf alQur’an dan berpeci haji disebut sok, dan ternyata kinipun masih demikian. Bahkan di waktu itu orang sehari-hari pakai sarung atau jubah dan memegang tasbih diejek sok syech, dan ternyata kinipun masih demikian. Bahkan di waktu itu pejuang keadilan, hukum dan hak asasi manusia diejek manusia sok pahlawan, dan ternyata kinipun masih demikian. Bahkan di waktu itu pejuang dakwah dan pegiat agama disebut sok suci waktu itu, dan ternyata kinipun masih demikian. Bahkan di waktu itu aktivis perempuan, lingkungan, social, budaya, dan kesetaraan diejek sok bela waktu itu, dan ternyata kinipun masih demikian. Bahkan di waktu itu tokoh demokrasi dan gerakan-gerakan reformasi diejek sok democrat dan reformis waktu itu, dan ternyata kinipun masih demikian. Perlakuan keji kaum kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya tiada belas kasihan dan persahabatan. Sungguh sebuah resiko hidup yang teramat berbahaya bagi Nabi SAW, para pengikut setia serta para perisainya, termasuk diantaranya pamannya sendiri yang selama ini gigih membelanya walau tidak berkeyakinan sama dengannya.
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
“Hai Muhammad, kamu hanya punya waktu sebentar, sebelum kami mengusirmu dengan kasar dari Makkah.” Tapi Rasulullah adalah Rasulullah. Beliau seorang aktivis Muslim sejati dan idealis murni.
“Demi Allah Wahai Paman!!, sekiranya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku dengan maksud agar aku tinggalkan pekerjaan ini (menyeru mereka kepada agama Allah SWT) sehingga ia tersiar (di muka bumi ini) atau aku akan binasa karenanya, namun aku tidak tidak akan pernah menghentikan dakwah ini!!!” Perkataan Rasul SAW ini membuat kaum kafir Quraisy semakin murka. Tapi Allah SWT mempertontonkan kebesaranNya. Rasul SAW makin banyak mendapat simpati masyarakat dan tak terkalahkan, sehingga kaum kafir Quraisy menjuluki Rasul SAW sebagai The Insane Person (Orang Sinting, borokokok). Tapi Rasulullah adalah Rasulullah, beliau telah memilih taqdirnya sendiri. Keluarbiasaan, The Ascension Mission (Misi Melangit)-nya Rasul SAW ketika melakukan Isra’ Mi’raj. a. Misi Melangit Perjalanan ibadah dan Mu’amalah baginda Rasul SAW diabadikan dalam peristiwa ISRA’
61
62
Republik Cacing “Maha suci Alah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah maha mendengar lagi maha mengetahui.” (QS. Al-Isra: 1) ISRA’ menjadi detik-detik perjalanan udara pertama paling menegang kan yang dialami Rasul SAW. Beliau terbang dengan kendaraan secepat kilat (Buraq) yang populer disebut pesawat jet di masa kini, sehingga men jadikannya jarak 2000 km dari Masjid Haram di Makkah ke Masjid Aqsha di Palestina bukan suatu misi yang mustahil dilakukan dalam hitungan detik. Sungguh sebuah therapi fisik dan mental yang sangat efektif yang terlahir dari prakarsa Yang Maha Kuasa Allah SWT dalam mempersiapkan sebuah perjalanan monumental dan historikal luar angkasa menembus langit demi langit dalam peristiwa MI’RAJ. ISRA’ bukan hanya tentang indahnya kesenangan dan gemilangnya kemenangan, tapi adalah simbol kemaha Perkasaan Allah SWT terhadap kaum kafir Quraisy Makkah yang tiada hentinya mengadakan perbantahan terhadap agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW. “Alaaah, bisa apa orang gila macam Muhammad??” (Ejekan Mereka).
“Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan sewaktu mereka mendengarkan kamu, dan sewaktu mereka berbisik-bisik (yaitu) ketika orang-orang dzalim itu berkata:”Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.” “Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan terhadapmu, karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar). (QS.Al-Isra’: 47-48)
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
I
Dengan Kemahaagungan-Nya, SRA’ bukan hanya Allah SWT menjadikan ISRA’ setentang indahnya bagai pembantahan di atas segala pembantahan yang dilakukan kaum kesenangan kafir Quraisy Makkah. Allah SWT membuat segala perlawanan mereka dan gemilangnya menjadi penderitaan tiada akhir kemenangan, tapi bagi mereka. Allah SWT membalas perlakuan keji mereka kepada Nabi adalah simbol ke-Maha di Makkah dengan menggerakkan Perkasaan Allah SWT simpati dunia kepadanya. Allah SWT membalas penghinaan keprimitifan Nabi SAW dengan menerbangkannya bersama pesawat jet dengan teknologi tercanggih di masa itu (buraq). Allah SWT membalas pengusiran paksa Nabi Muhammad SAW dari Makkah dengan telah dipersiapkannya Yatsrib (Madinah Munawwarah sekarang) sebagai tempat lahirnya peradaban dunia. Allah SWT membalas penghinaan yang ditujukan kepadanya dengan menerbangkan Nabi dari Masjid Aqsha ke Alam Lahut menembus 7 lapis langit. Suatu keajaiban terbesar yang tidak akan terkalahkan kekuatan apapun. Maka perbantahan demi perbantahan yang terus mereka lakukan telah membunuh dan memusnahkan diri mereka sendiri. b. Misi Melangit Penghambaan Tulus Nabi Muhammad SAW kepada sang khaliq diabadikan tiada terhingga dalam peristiwa MI’RAJ.
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat jibril itu (dalam rupa nya yang asli) pada waktu yang lain (yaitu) di Sidratul Muntaha.” (QS.An-Najm:13-14) MI’RAJ yang bertajuk “The first feast in the kingdom of God” (Pesta pujian pertama di kerajaan Allah) telah menjadi batas jelas antara Citacita melangit penghambaan tulus Nabi SAW dengan Gemerlapnya cahaya peradaban dunia. Batas jelas antara sujudnya dengan penilaian keduniaannya.
63
64
M
Republik Cacing
i’raj adalah sebuah gerbang jawaban menuju luasnya kekuasaan Allah SWT dan terbukanya kerahasiaan ilmu ruang angkasa
Mi’raj adalah sebuah gerbang jawaban menuju luasnya kekuasaan Allah SWT dan terbukanya kerahasiaan ilmu ruang angkasa yang kian menembus langit sampai teknologi yang makin canggih. Buat mayoritas manusia; pernyataan tentang keadaan dunia, rahasia keberadaan 7 lapis langit, teori pergantian siang dan malam, teori usia bumi, teori alam ghaib dan perjumpaan langsung dengan Sang Maha Pencipta hanyalah sebatas perdebatan tiada akhir. Tapi tidak bagi Rasul SAW. Segala kebaikannya telah menjadi penghubung yang jelas antara bumi dan langit. Penghormatan terbesar telah memasuki dunianya, maka bertatap muka secara langsung dengan Allah SWT di alam lahut dan memenuhi undangan musyawarah besar yang akan menghasilkan satu keputusan substantif yang maha penting bagi kaum muslimin dan muslimat di jagat raya, yaitu kewajiban istimewa shalat fardhu lima waktu sehari semalam adalah fakta sejarah teragung yang pernah didengar oleh dunia. Kita bisa membayangkan secara jelas histeria dan takbir Rasul SAW, ketika terbukanya dengan serta merta hijab alam lahut dan mendapati dirinya sedang berhadapan dengan Tuhan pemilik langit dan bumi. Tuhan yang telah menjadi tempat keluh kesah dalam seluruh penderitaan maha beratnya. Tuhan yang telah menjadi cinta pertama dan terakhirnya Huwallahul-ladzi laa ilaaha illa huwa. Kita bisa membayangkan secara jelas kekaguman Rasul SAW karena telah diberikan kesempatan dan penghormatan luar biasa mengunjungi tempat-tempat yang menjadi simbol innamaa amruhuu idzaa araada syaian an-yaquula lahu kun fa yakuun. Yaitu Jannatul-Ma’wa, Baitul Ma’mur, Sidratul Muntaha, Jabarut dan Alam Lahut. Kesempatan langka yang tidak akan pernah diberikan kepada siapapun jua. Kita bisa membayangkan secara jelas terheran-herannya Rasul SAW ketika Allah SWT mempertontonkan gambaran kehidupan manusia yang berakhir dengan suka cita dan nestapa, yakni kehidupan nyata para penghuni Surga dan Neraka.
Bayangan Imani Adalah Hiasan Ta’dhim w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
KHUTBAH II
Hadlirin Rahimakumullah, ISRA’ MI’RAJ menitipkan Misi Melangit cita-cita peradaban dunia ba ginda Rasul SAW. Revolusi kehidupan rohani, ilmu pengetahuan, dan penelitian terbesar dalam sejarah. Rasul SAW telah meraih sesuatu yang sangat mustahil bahkan Neil Amstrong, dkk begitu terbengong-bengong. Maka Semua mata akan tertuju pada kita (kaum muslimin). Takbir, Ruku’, Sujud, Masjid, amal shalih, ukhuwwah dan harakah islamiyyah, inovasi ilmu pengetahuan dan peradaban “Melangit” kita akan menjadi pusat perhatian dunia. Memang ini akan begitu melelahkan tanpa ujung tapi di akhir cerita kita akan teramat dipuji-puji dan di sanjung-sanjung. Peradaban Islam kita janjikan akan menjadi qiblat peradaban dunia untuk selama-lamanya.
65
66
Republik Cacing Keluarbiasaan Cultural Mission (Misi Peradaban) Rasul SAW ketika melaku kan hijrah atas perintah Allah SWT ke Yatsrib (Madinah Munawwarah sekarang)
“Barang siapa yang berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati dimuka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak.” (QS. An-Nissa: 100) Detik-detik paling kritis dalam keberlangsungan perjuangan dakwah dirasakan Rasul SAW dan kaum muslimin Makkah pasca terjadinya peristiwa Agung Isra’ Mi’raj. Penindasan dan permusuhan makin membesar, lebih besar daripada yang bisa diatasi. Hampir-hampir seperti barter kebencian dan permusuhan antar golongan, agama organisasi, dan kasta, di masa kini!! Hampir-hampir seperti sarkasme pembantaian peristiwa Tanjung Periuk, Poso dan Ambon (dalam skala lokal), di masa kini!! Hampir-hampir seperti sarkasme kebiadaban Israel kepada Palestina, Amerika kepada Pakistan dan Afghanistan, pemerintah Thailand kepada kaum Fathani, pemerintah Russia kepada kaum Chechen (dalam skala internasional), di masa kini!! Hampir-hampir seperti kebencian para musuh-musuh Islam, di masa kini!! Mereka menghina para muadzin-muadzin tua di masjid-masjid. Mereka mengejek lusuhnya jubah, kumis dan janggut kaum muslimin. Mereka jijik pada sistem halal dan ekonomi syariah kaum muslimin. Mereka anti syariat Islam dan menyudutkannya sebagai agama barbar, lalu meracuni kaum muslimin dengan budaya barat, iming-iming manisnya modernisasi dan indahnya globalisasi. Mereka membantu pinjaman dana, peralatan militer dan membangun SDM kita untuk mencuri simpati dan lalu menghancurkan ketahanan sebagai Negara muslim terbesar di dunia. Dan itu adalah permusuhan abadi bagi mereka (kaum kafir Quraisy). Semua lapisan masyarakat Makkah membenci Rasul SAW dan kaum muslimin. “Muhammad telah gila, Muhammad bermimpi merebut dunia.” (Seru mereka) w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
“Maha suci Alah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah maha mendengar lagi maha mengetahui.” (QS. Al-Isra: 1)
Satu tahun terasa seabad, tibalah waktu yang sangat ditunggu-tunggu. Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW & kaum muslimin berhijrah ke Yatsrib (Madinah Munawwarah sekarang). Kota Matahari, Kota persaudaraan tempat munculnya cahaya peradaban dunia.
“Matahari setia Menemani, Setia Menyinari” 3 (tiga) rentetan peristiwa inilah yang sesungguhnya menempatkan ISRA’ MI’RAJ sebagai sebuah Peristiwa kunci yang mengisyaratkan akan adanya ajang perpisahan 2 (dua) fase penting perjuangan dakwah Rasul SAW yang diawali di Makkah dan diakhiri dengan sangat manis di Yatsrib (Madinah Munawwarah sekarang). Sungguh suatu peristiwa yang sangat fenomenal dan monumental menjadi bahasan, kajian dan penelitian panjang tiada akhir bagi para rohaniawan, peneliti dan ilmuwan jagad raya. “Isra mi’raj memang terjadi di masa lalu, tapi AlQur’an dan Al-Hadits telah dengan elegan menghadirkannya di abad abad 21 ini.”
67
68
Republik Cacing Di akhir sa’ah ijabah ini mari kita berdo’a memohon kepada Allah SWT.
Allahumma Yaa Allah! Nilai ibadah shalat kami sangatlah buruk. Nilai ibadah shalat anak dan istri kami sangatlah memprihatinkan. Kami sudah mempertaruhkan harga diri kami. Sungguh kami tidak berharga dan sama sekali tidak mewakili nilai keIslaman kami. Tolonglah kami !! Yaa Rabb! Yaa Rahman! Sungguh kami sudah tergila-gila dengan kecanggihan teknologi modern yang adalah warisan keagungan Isra’ Mi’raj NabiMU. Ini adalah dunia baru yang kadang sering melalaikan kami dari perintahMu. Tolonglah kami!! Yaa Rabb! Yaa Rahiim! Teguran demi teguran yang datang dari-Mu adalah obat mujarab ramuan penyembuh kesombongan, pembangkangan dan kelakuan buruk kami. Jangan engkau biarkan keputusasaan menjauhkan kami dari rahmatMu. Tolonglah kami!!
¯¯¯
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Merdeka Bereaksi Lawan Korupsi!!! (GO TO HELL!! IBLIS TEORI, JIN ACARA, SYETAN RENCANA, ANJING BANDING, BABI KALKULASI)
69
70
Republik Cacing
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
D
etik-demi detik waktu berputar. Jam demi jam menentukan sejarah. Hari, bulan, tahun, langit, bumi, penghambaan, suka, derita dan pergaulan sosial menjadi teman terbaik di masa-masa akhir perjalanan hidup kita lalu kita tidak bisa lari darinya, hanya bisa menghargainya. Maka di hari kemerdekaan 17 Agustus ini habiskanlah puja puji dan rasa syukur kepada Allah yang Maha Merdeka (Berdiri Sendiri). Karena beliau masih berkenan membiarkan kita hidup, berusaha, berkarir, merengkuh kebahagiaan demi kebahagiaan di tengah-tengah bertubi-tubinya penderitaan lahir bathin melihat bangsa yang porak poranda, terkepung ”koalisi iblis seburuk-buruk kebejatan dan sehina-hina perbuatan” para koruptor-alligator. Bahkan sebahagian orang mendapati kejutan-kejutan yang begitu menyenangkan dalam hidupnya. Harta berlimpah ruah. Rumah dan kendaraan super mewah. Pakaian dan perhiasan berkilauan “wah..wah..wah.” Istri dan anak banjir hadiah. Istri muda, simpanan dan selingkuhan tinggal sebut minta apa terserah. Selalu siap dana untuk membeli jabatan dan kekuasan bahkan kalau perlu menggelontorkan ratusan juta atau bahkan milyaran, yah itung-itung sedekah. Uang milyaran rupiah teraup hanya dengan gerakan selangkah. Hidup dihargai dan dikagumi karena bertitel Pengusaha gajah atau berkriteria manusia kelas atas/menengah, selalu menang dalam gugatan hukum karena kongkalikong dengan hakim dan jaksa hingga divonis ”bebas murni tak bersalah” karena hukum dan penegaknya membungkuk-bungkuk kepadanya menyembah. Tangan diciumi karena dianggap Manusia suci tak pernah bersalah dewa penyelamat dalam susah atau donatur tetap berhati pemurah. Jadi pemimpin lembaga, instrumen peradilan, birokrasi berbuat fatal dalam salah tapi malah dapat ”jabatan wah”. Dalam birokrasi dan politik idup dihargai selalu bergelimang dosa dan ma’siat tapi di mana-mana berkoar-koar tendan dikagumi tang “amanah..amanah..amanah.” karena ketika kampanye berkomitmen ituh inih berjanji inah inuh, lalu setelah bertitel Pengusaha berkuasa malah berkhianah tapi gajah atau berkriteria dalam pemilihan berikutnya lagilagi menang telak dengan suara syah manusia kelas atas atau malah didukung dengan cap jempol menengah. darah ”alah..alah.” Pejabat ketika kunjungan daerah malah disambut dengan meriah padahal dia ahli ma’siat ”yang parah.” Diumumkan sebagai donatur tetap Masjid Agung, Yayasan atau Kegiatan Sosial di suatu daerah, padahal pulang kantor
H
71
72
Republik Cacing mampir dulu ke hotel untuk berzinah, sedang anak istri sudah menunggu dengan gelisah untuk makan malam, berdiskusi dan berbincang-bincang hangat di rumah layaknya keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Penampilan dipuji-puji karena memakai perhiasan yang harganya setara 100 hektar tanah ladang dan sawah di daerah. Ahli Qur’an, cendikiawan dan ilmuwan Islam ternama tapi tak mampu ngerudungin anak perempuannya bahkan istri dikerudung somplak sebelah, kayak orang berpakaian atasannya doang tapi gak pake yang bawah. Hidup koruptif, materialistik, transaksional dan manipulatif, tapi mengaku sebagai manusia bersih karena sudah bersimpuh di Ka’bah malah bergelar Yang sangat terhormat Pak Haji dan Bu Hajjah. Pengkhianat bangsa dan negara tapi putih dalam catatan sejarah. Yakinlah itu semua bukan semata kebetulan tapi adalah hutang titipan kemerdekaan diri dari Allah SWT. Beliau begitu Bijaksana, begitu Penyayang, begitu Pemaaf hingga malah berjuta kesenangan yang dihadiahkan. Sami’na wa atho’na ghufronak Yaa Rahman! Sesungguhnya kami meminta pertolonganMu atas do’a yang berhenti antara langit dan bumi. Tiada naik barang sedikit pun dari padanya karena begitu lalainya kami bershalawat atas ksatria sejatiMu, Nabi Muhammad SAW, Keluarga dan para sahabatnya. Merekalah para aktivis pembaharuan yang selalu meneriakkan “Hak kemerdekaan berekspresi dan bereaksi.”
KHATIB akan menggunakan hak kebebasan bereaksi atas segala kemunkaran yang semakin menjadi-jadi yang dilakukan para penguasa Negara (Para Iblis teori, Jin Acara, Syetan Rencana, Anjing banding, babi kalkulasi) atau bahkan masyarakat Islam secara sendiri-sendiri. Berhentilah!! Bertaubatlah!! Kenapa habiskan waktu hanya untuk mencari duri dan caci maki? Hadlirin Rahimakumullah, Maha Suci Allah yang telah menghujamkan Pesan-pesan Heroisme para pahlawan kemerdekaan dalam diri setiap muslim di bulan Ramadhan yang mulya ini. Inilah momen besar 66 tahun peringatan kemerdekaan bangsa kita, Sungguh momen yang teramat besaaaaaar. Sebesar gunungan koin rakyat untuk Prita Mulyasari yang diperlakukan kasar oleh orang-orang berkepribadian liar yang suka w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
M
mengaku-ngaku sebagai pengusaha aha Suci Allah dan pembesar. Sebesar harapan keyang telah adilan orang kecil terpinggir dan kaum daerah terpencil yang sering menghujamkan dikriminalisasi oleh para penegak Pesan-pesan Heroisme para hukum Naganya para ular. Sebesar simpati masyarakat kepada Alm. pahlawan kemerdekaan Munir, Alm. WS Rendra, Alm. So- dalam diri setiap muslim pyan sopian, Almh. Marsinah, Alm. Nurkholis Majid, Alm. Gus Dur, di bulan Ramadhan yang Alm. Zainuddin MZ, Alm. Widi- mulya ini. yarmanto, Alm. Kang Harri Roesli, Alm. DR. Imad, Alm. Mbah Maridjan, Alm Kang Ibing, Alm. Baharudin Lopa, Alm. Asmara Nababan, dll. Para pahlawan dari berbagai bidang kehidupan yang sering dicerca, dihina, dicampakkan, dilecehkan, dipenjarakan, dikucilkan atau bahkan nyawanya sengaja dihilangkan tapi nama mereka makin bersinar. Sebesar impian kesejahteraan anak miskin bertempat tinggal kumuh terlantar di jalan-jalan trotoar yang sering terkena hardikan kasar. Sebesar impian kemakmuran anak-anak kurang gizi di daerah terpencil yang menatap masa depan dengan tatapan mata nanar. Sebesar impian pahlawan kemandirian para pedagang kaki lima, pedagang asong, pelaku UKM, pelaku usaha kreatif dan industri rumahan yang selalu kekurangan modal dan diliputi berbagai kendala tapi tetap bersemangat besar. Sebesar impian para pengangguran yang sering disebut sampah lingkungan yang hidupnya bergelantungan dan bergelandengan atas rasa iba dan kasihan orang lain tanpa dasar. Sebesar impian pemutihan nama baik bagi tersangka, terdakwa, terpidana yang kehidupannya telah terbakar. Sebesar impian para penegak demokrasi dan pemberantas korupsi yang seluruh hidup dan kehidupannya dihabiskan untuk bangsa, negara serta cita-cita besar. Sebesar impian para provokator dan makaris yang ingin membuat negara ini merah dan kotor walaupun dipastikan itu tak akan pernah terjadi dan hanya angan-angan mereka yang kasar. Sebesar impian kemerdekaan rakyat Indonesia yang tertindas beratus-ratus tahun oleh para penjajah, tapi tetap berjiwa besar. Mungkin diri kita sudah terlalu busuk sehingga hanya lalat yang berani mendekat. Tapi setetes taubat dan kejernihan berfikir dan kekhusuan ibadah akan segera memulihkannya dengan cepat, lebih cepat daripada reaksi obat jiwa manapun yang terlihat.
73
74
Republik Cacing
“Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat (tugas-tugas keagamaan) kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh, sehingga Allah mengazab orang-orang munafiq laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mu’min laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS.Al-Ahzab: 72-73) Setelah 65 tahun merdeka, stamina perjuangan kita makin memburuk. Kita terkulai lemas dalam kasur-kasur empuk. Padahal kita masih bergantung pada intervensi dan mengemis terhadap negeri asing. Kita masih terbius nilainilai budaya, sosial, politik ekspansionisme, ekonomi kapitalisme dan ideologi sekulernya. Kita lupa kalau iman dan taqwa adalah “Infus” bahan bakar bagi kaum tanassuk. Mestinya “kita adalah raja di rumah kita. Kita berhak merayakan kemerdekaan kapan pun kita mau”. Bangsa asing dan seluruh kepentingannya memang membuat kita terpusing-pusing, terpesing-pesing dan terbising-bising. Maka, segera dongakkan kepala kepada mereka yang suka menghardik dan mendikte. “Pergilah kalian ke neraka detik ini juga, ini bukan negara Sia tapi Indonesia Aing.” Setelah 65 tahun merdeka, kezhaliman tampak semakin nyata. Para pembesar dan penguasa ramai-ramai menyebut dirinya Orang saleh: Saleh-saleh menyalahgunakan metodologi ketika Mark-Up Bail-Out Bank Century-mah gak apa-apalah. Saya kan pejabat Negara tertinggi yang Nota bene ahli manipulasi. w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
S
Saleh-saleh memutuskan hukum aleh-saleh an buat para pencuri 3 kakao, 1 menyalahgunakan semangka, 1 karung randu dan 1 sarung-mah wajarlah. Saya kan metodologi ketika Markus dan Markum yang kebetulan menjadi penegak hukum Mark-Up Bail-Out yang bisa sewenang-wenang Bank Century-mah mengadili. Saleh-saleh nyicipin 20% dari gak apa-apalah! dana proyek pemerintahmah maklumlah. Saya kan anggota dewan dan pejabat struktural pemerintah yang gajinya kecil. Mana cukup buat ngebiayain 5 anak, 3 selingkuhan dan 2 istri. Saleh-saleh ngehamilin santriwati Pesantren sendiri-mah wajarlah. Nanti tinggal mengaku sudah menikah sirri. Saya kan kyai. Saleh-saleh promosiin diri ke media cetak dan elektronik sampai-sampai nyogok sana-sini biar cepat tenar-mah, yaa maaf. Saya kan Prof., Dr., Ph.D., M.Si., MA., M.Ag. yang mempunyai kepantasan tinggi mendapatkan berbagai posisi bergengsi. Saleh-saleh bikin teror sosial padahal hanya sebagai pegawai golongan rendah tapi senang pake mobil Mercy, BMW, penampilan wah-mah, wajarlah. Saya kan pelayan masyarakat yang minus kepribadian. Saleh-saleh nangkap, ngancam, bunuh aktivis dengan tembak, bom molotov dan racun-mah, ya biasalah. Kami kan para kriminal pembunuh yang ber profesi sebagai intel, penegak hukum dan orang bayaran. Saleh-saleh terima sogokan dari calon anggota dewan dan presidium pemekaran daerah yang hanya menetapkan, menambah suara serta menguntungkan sebelah pihak mainan kecil itu-mah. “Korupsi kami sebenarnya adalah dalam peng adaan barang, badan anggaran dan calo tender yang pasti menambah pundipundi kekayaan pribadi hingga milyaran rupiah.” Saleh-saleh keterlambatan mengeluarkan surat cekal untuk koruptor dan penjahat kemanusiaan hingga keburu kabur seumur-umur ke luar negri-mah, santai sajalah. Ini kan memang republik ngawur!! Saleh-saleh provokatif dikit dalam pergaulan berbangsa dan berpolitik-mah, ya wajarlah. “kan kalau gak provokatif tak dapat insentif.” Saleh-saleh kagak terima dikritisi dan menerima perubahan pola-mah, ya wajarlah. “Saya kan penegak hukum yang berhukum rimba.” Saleh-saleh gonta-ganti istri dan pasangan-mah, ya biasalah. “Kami kan menteri
75
76
S
Republik Cacing
etelah 65 tahun merdeka, kemakmuran, keterhormatan, kedamaian, keadilan dan kesejahteraan ternyata hanyalah impian belaka.
dan pejabat tinggi yang memang terkenal bersyahwat dan bermateri tinggi.” Saleh-saleh seneng nyinden ketika rakyat ditimpa berbagai musibah-mah, ya wajarlah memang seharusnya begitu. “Saya kan ingin tercatat dalam sejarah sebagai satu-satunya presiden yang anti komitmen.” Saleh-saleh bikin nama kabinet Indonesia Bersatu padahal faktanya kabinet omong odong bersatu, ya wajarlah. Saya kan presiden berotak kosong sejati yang hanya tahu bagaimana meningkatkan dan mempertahankan pencitraan.” Saleh-saleh bikin platform partai mah, ya wajarlah. Kami kan memang para bangsat. Dengan GOLKAR mari kita dewakan para saudagar. Dengan DEMOKRAT mari kita mengkhianati rakyat. Dengan Partai Amanat Nasional mari kita kita sok-sok konstitusional. Dengan PDI perjuangan mari kita purapura jadi oposan. Dengan PKB mari para agamawan korupsi rame-rame. Dengan PPP mari kita kembali ke rumah besar umat tempat bergabungnya ulama-ulama besar yang bermental timpe.
Setelah 65 tahun merdeka, kemakmuran, keterhormatan, kedamaian, keadilan dan kesejahteraan ternyata hanyalah impian belaka. Hari ini kita masih sering mendengar anak miskin Sunda yang kemarin baru putus sekolah, mati lemas tak berdaya. Hari ini kita masih sering mendengar anak-anak desa tertinggal di Kp.Cikidang, Kp. Cikarang, Kp.Cisewu di Garut Selatan harus hidup merana tanpa teknologi informasi, transportasi dan fasilitas edukasi memadai. Komputer, internet dan facebook hanyalah cerita dongeng dari mulut guru-guru. Ya, guru-guru pun bilang begitu bukan karena tahu, namun baru kata Si Dadap dan Si Waru. Bersekolah harus melewati sungai, lumpur,binatang buas dan gunungan debu. Begitulah kehidupan anak bangsa yang tersisihkan, terlupakan, termarginalkan. Alur hidup tak menentu. Masa depan makin kelam. Tapi, bukankah mereka adalah anak bangsa kita juga yang berhak merasakan kehidupan yang layak? Paling tidak, layak sebagai manusia, kalau pun tidak seperti pejabat yang mewakili mereka. w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
H
Hari ini kita masih sering men ari ini kita dengar anak-anak di daerahmasih sering daerah terpencil mempertaruh kan hidup dengan tidak me mendengar namatkan pendidikan dasar, lalu tenaganya dieksploitasi TKW Indonesia dijadikan buruh-buruh kasar, diperkosa bergantian harga dirinya direndahkan dengan panggilan-panggilan yang oleh majikannya di menyakitkan, otaknya dilumpuh kan dihancurkan hingga kepada luar negeri. siapapun menyebut tuan. Hari ini kita masih sering mendengar bayi kecil kekurangan gizi seperti di Papua dan Nusa Tenggara terbujur kaku berlinang air mata. Bukankah kita tahu bahwa tanah Papua dan Nusa Tenggara itu tanah yang kaya? Lalu di kemanakan kekayaan mereka ? Di zaman kemerdekaan seperti ini kita seyogyanya sudah tidak lagi mendengar ada ikan mati di lautan karena kekurangan air atau ayam mati di lumbung padi karena kelaparan. Kita seyogyanya menjadi pemilik apa yang kita miliki, bukan menjadi pengemis terhadap barang milik sendiri. Hari ini kita masih sering mendengar para aktivis mahasiswa dan santri Madura yang terkenal jujur, berani dan lugas sudah menjadi terdakwa dan mendekam di penjara. Hari ini kita masih sering mendengar para mahasiswa kita di seluruh Indonesia yang menggelorakan semangat reformasi total bangsa, terlunta-lunta diusir sistem BHP Perguruan Tinggi yang Notabene buatan para Penguasa Super Naga yang kerjaannya suka tipu-tipu dan memeras paksa. Hari ini kita masih sering mendengar TKW Indonesia diperkosa bergantian oleh majikannya di luar negeri. Tapi fakta mengatakan, mereka tidak mendapat Advokasi Negara yang semestinya. Itu sangat kita maklumi, karena bantuan dan pelayanan KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) hanyalah bersifat basa-basi saja. Seharusnya kita malu bila kita menjual anak bangsa hanya demi kepentingan sesuap nasi. Kita juga harus malu bila anak bangsa kita diperbudak bagai keledai. Kita harus berfikir, di mana rasa malu kita sebagai bangsa yang beradab? “Malu itu,” ujar Rasul SAW., “adalah bagian dari iman.” Maksudnya, tebal-tipisnya iman kita dapat diukur dengan besar-kecilnya rasa malu yang kita miliki. Ya, bangsa beradab adalah bangsa yang punya rasa malu.
77
78
Republik Cacing Hari ini kita masih sering mendengar ancam-mengancam dan premanisme siapa kepada siapa si itu kepada si ini terutama kepada para aktivis sudah dianggap sebagai bumbu dan pemanis. Bahkan si pelaku bisa siapa saja: tukang sapu, supir pribadi, tukang sol sepatu, pedagang keliling bukan lagi orang suruhan profesional yang dibayar mahal hingga berpuluh atau ratusan juta. Mau sampai kapan ini dibiarkan? Segera rapatkan barisan, lakukan pencegahan, pembelaan dan perlawanan. Mereka begitu berani karena kita melakukan pembiaran. Hari ini kita masih sering mendengar penegak hukum yang jujur dan berani seperti Pak Antasari Azhar semena-mena dikriminalisasi. Padahal Pak Antasari Azhar adalah The Real Ketua KPK, tak kan tergantikan!! Kata masyarakat: Tapi kan beliau a-moral tergiur paha dan yang sangat nikmat diantara keduanya?? Ya iyalah! Wong si Raninya bohay and maen buka-buka aja!! Semua orang juga begitu, kalau di hidangin sayur lodeh pasti terkekeh-kekeh. Kalau gak percaya coba kasih ke kawanan hakim, jaksa, dan polisi, pasti dikerubutin di jilat-jilatin. Hua hua hua. Hari ini kita masih sering mendengar para pengacara belagu dan bergaya seenak perutnya membela dengan segala cara dan tipu daya. Dasar mereka semua pada sengak, kalau emang kaya-nya sudah keterlaluan gak usah kerja cape-cape, berbusa cuap-cuapan membela resiko-resikoan, banting tulang mati-matian, yang salah jadi benar yang benar dipersalahkan. Barangkali memang benar mereka itu bukan perkumpulan tapi gerombolan. Hari ini kita masih sering mendengar semua BUMN diintervensi politik dan kekuasaan. Ah dasar geblek, apa BUMN itu perusahaan milik nenek moyangnya apa, hingga tiap bulan minta jatah-jatahan? Hari ini kita masih sering mendengar PNS sangat malas bertugas, tapi gajinya makin tinggi makin tinggi makin tinggi tak terbatas. Hari ini kita masih sering mendengar Rumah sakit yang berlabel RS Islam, dimana-mana imejnya sangat buruk dan menyeramkan. Telat bayar bon peng obatan pasti jadi bulan-bulanan bagian penagihan, padahal sertifikat rumah atau akta jual beli rumah/tanah si penge-bon sudah diminta sebagai jaminan. Hari ini kita masih sering mendengar manusia-manusia yang membungkam aktivis dengan menyandera, mengancam-ngancam, menculik, meracun dan membunuh. Apalagi yang melakukan itu adalah aparat negara, Itu iblis namanya. Cukuplah kalian membunuh pahlawan besar kami munir dan aktivis-aktivis pro-keadilan dan HAM lainnya. Berani lagi kalian lakukan, kami bersumpah kalian akan kami musnahkan. Sesungguhnya kami begitu tahu siapa kalian.
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
H
Hari ini kita masih sering ari ini kita mendengar Buku provokatif masih sering akan di bredel Jaksa Agung. Wiuhh, bener-bener begonya mendengar sudah keterlaluan ampunampunan. Itu artinya negara Buku provokatif anti-kecerdasan dan membunuh akan di bredel Jaksa masyarakat secara pelan dengan “peradaban kebodohan.” Waduh, Agung. Wiuhh, mereka ternyata lebih sadis bener-bener begonya daripada teroris? Maka, kita perintahkan kepada Densus sudah keterlaluan 88 serta Densus 99 untuk menangkap, memenjarakan ampun-ampunan. atau bahkan menewaskan Jaksa Agung dalam operasi khusus karena telah melakukan kejahatan sangat besar. Hari ini kita masih sering mendengar Penjahat di Indonesia hilang satu tumbuh seribu. Beranak pinak bahkan beratus ribu. Apa bangsa ini akan terus begitu? Padahal banyak contoh sebangsat-bangsatnya penjahat seperti Bang Johny Indo dan Bang Anton Medan malah di akhir hidupnya betul-betul bertaubat dan mengabdikan hidupnya kepada agama tanpa syarat. Sungguh mereka ada lah semulia-mulia manusia yang telah melakukan pertaubatan. Hari ini kita mendengar Para Diplomat tak ubahnya anak bejat, ngabisin anggaran negara sampai tamat. Semua kebutuhan kedutaan besar dan Diplomatnya, semua di mark up. Buat kita itu pertanyaan besar, tapi buat mereka garis besar, menyelewengkan uang negara berjamaah secara kasar. Hari ini kita mendengar bahwa pengusaha kita khususnya yang dibawa oleh si Rahmat Gobel dalam pameran perdagangan di Yordania tahun 2001, jelas mereka adalah orang-orang bejat berkepribadian norak, seperti bermain gila dengan pelacur-pelacur Arab, sungguh mereka sampah dan bikin malu saja. Hari ini kita mendengar Akbar Tandjung nurus tunjung, sangat tidak kooperatif, ketika diundang diskusi permasalahan bangsa oleh mahasiswa Yordania ketika mengikuti Konfrensi Parlemen se-Dunia di Yordania. Hari ini kita mendengar Amien Rais, tokoh Reformasi, malah menyuap mahasiswa Yordania ketika diajak berdiskusi dalam kunjungannya ke Irak tahun 2001. Hari ini kita mendengar Studi Banding jadi Studi Bandang, anggaran besar tetapi hasilnya nol besar.
79
80
H
Republik Cacing
ari ini kita mendengar orang Papua meminta merdeka dari NKRI, padahal memang sewajibnya begitu.
Hari ini kita mendengar celotehan negara Asia lainnya bahwa Bangsa Indonesia bermental buruh semua sedang seperti di Malaysia membangun pendidikan jadi yang utama. Rata-rata dari mereka lulusan S1, S2, bahkan menjadi Doktor itu sudah biasa. Hari ini kita mendengar semua TKW di luar negeri menjual diri. Hari ini kita mendengar Ulama, Kyai, dan Tokoh Ormas Islam yang dikirim ke forum-forum internasional tidak pernah menyerukan dan menyuarakan apapun. Hari ini kita mendengar Mahasiswa Indonesia di luar negeri sangat dipandang sebelah mata oleh otoritas negara yang bersangkutan, tidak seperti pandangan mereka terhadap mahasiswa dari Filiphina, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Hari ini kita mendengar tentang rumus korupsi: Bahwa muara dari segala kasus korupsi adalah tentang seberapa banyak mereka menghabiskan uang di luar negeri. Di luar negeri mereka menelanjangi diri, berkolusi, bahkan merencanakan kudeta negeri. Hari ini kita mendengar orang Papua meminta merdeka dari NKRI, padahal memang sewajibnya begitu. Mereka tak pernah diberikan keadilan yang nyata, baik oleh otoritas pemerintah indonesia juga korporasi padahal kekayaan alamnya begitu melimpah. Dan yang nyata-nyata kita lihat, negara hanya bisa menista mereka. Bangkitlah Papua!! Rebut keadilan itu, di mana saja kalian bisa mendapatkannya!! Hari ini kita menyaksikan sendiri bahwa artis-artis perempuan dari Aceh yang notabene serambi nya makah seperti si Cut Tari, si Cut Keke, si Cut Memey dan (cang) cut- (cang) cut lainnya selalu menjadi ikon perempuan seksi rok yang dipakainya minim-minim sekali. Kenapa ya? Apa memang betul bahwa Aceh itu “Surabinya beukah”? Mereka itu publik figur atau figur Pe-syur? Hari ini kita menyaksikan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, orang yang dulunya kita harapkan, kini seperti orang yang kerasukan “Khomr” Posisi. Gayanya di kalem-kalemin, suaranya di wibawa-wibawain, tatapan matanya di manipulasi di tajem-tajemin seolah-olah dia adalah orang yang sangat perhatian, langkah kakinya di berat-beratin; biar disangka politisi kelas berat dan mendapat simpati rakyat; Lalu 2014 jadi RI 1 di daulat. Wuihh dasar w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
keparat!! Kenapa seseorang yang baik dan agamis bisa berubah begitu cepat? Katanya alumni madrasah tapi kenapa dalam persaingan pemilihan Ketua Umum demokrat malah maen “Riswah.” Hari ini kita menyaksikan Partai Demokrat, sebagai partai penguasa, prestasinya sangat memuakkan. Tak satupun kepentingan rakyat yang aman dari korupsi dan perampokkan. Padahal katanya terdepan dalam pemberantasan korupsi dan berjanji pasti akan mensejahterakan. Kader-kadernya yang jelas-jelas membuat berbagai kegaduhan dan pelanggaran malah dibela habis-habisan, atas nama “praduga tak bersalah” dan kehormatan partai. Dinasti telah menjadi “kata kunci,” sehingga anak Pembina partai ujug-ujug menjadi Sekjen. Padahal integritas dan kapabilitasnya “impoten”, mustahil bisa menghamili gadis cantik yang bernama “reformasi” dan menghasilkan anak yang bernama “dedikasi.” Menghalalkan segala cara dalam memenangkan Pemilu Presiden dan Wakil. Memberikan pinjaman tanpa agunan/dana hibah/penggelembungan suara/ pemilih fiktip dll, terkhusus itu terjadi di daerah-daerah yang rakyatnya kalau terang-terangan di bodoh-bodohin “terserah.” Hari ini kita menyaksikan Kyai dan Agamawan doyan cari muka kepada pe nguasa. Ngangguk ngangguk biar didaulat dan ditampuk. Ganjen-ganjen dikitdikit minta “temu kangen” tapi ujung ujungnya berharap “uang kangen.” Manis manis dikit dikit nyebut “pak Haji” atau “Boss” ke pejabat ujung-ujungnya minta pertemanan yang “lebih rapat” biar kapan-kapan kalau ada program bantuan dipastikan dapat, ujung ujungnya minta bagian. Bersumpah “Demi Allah” akan mendukung dalam Pemilukada atau Pemilu Pilpres, ujung ujungnya minta bocoran dana hibah, terkhusus dari luar negeri yang memang sangat berlimpah. Hari ini kita menyaksikan NU telah terkutuk, karena bertransformasi dari kekuatan kulturan menjadi kekuatan struktural. Ranah politik adalah ranah para pencabik sedangkan ranah budaya adalah ranah damai yang bahkan para bangsatpun bisa menyemai. Hari ini kita menyaksikan konglomerat dan pengusaha kita bermental “Timpe!!” Lihat penegak hukum loyo, “asyiiik, ntar-ntar gua sogoke” atau liat birokrasi dan aturan UU rapuh, “asyiik ntar-ntar maen hitam tak akan kena hokum ape-ape tinggal siapin duitnye…!!” Lalu lihat presiden/wakilnya plinplan dan bermental tempe mereka girang bukan kepalang “asyiiiiiik, ntar-ntar presiden gua timpe!!” Hari ini kita menyaksikan Premanisme dimana-mana bahkan disekolah di masjid dan gereja, itu karena dibiarkan dengan sengaja bahkan pemerintah menganggap mereka anak emasnya.
81
82
Republik Cacing Hari ini kita menyaksikan ulama berpoligami. Semua masyarakat tua muda aki-aki nini-nini yang bertinggi pendidikan yang awam sama sekali bahkan yang bejat dan bangsat sekalipun semua ikut-ikutan hujat termasuk RI I. Padahal artis kumpul kebo pengumuman di TV mereka asyik-asyik aja. Huh, dasar bangsa kebo!! Hari ini kita menyaksikan Petugas merazia kaca gelap angkot, padahal itu siasia. Karena pemerkosaan pasti akan terus terjadi, karena selama para perempuan berpakaian sangat minim terlihat perabot, para lelaki pasti tercekot-cekot dan lalu menyabot. Hari ini kita menyaksikan bahwa Partai terburuk dalam reputasi korupsi tapi brengseknya rakyat masih juga memilih dan begitu mempercayainya. Padahal semua rakyat seharusnya GOLPUT TOTAL. Hari ini kita menyaksikan PKS tak ubahnya baju bagus yang dipakai para gembel melarat. Hari ini kita menyaksikan Partai Demokrat tak ubahnya lalat, makanannya kotoran, tapi sok-sok hebat, numpang hidup dan bergaul bahkan di istanaistana raja yang mewah. Hari ini kita menyaksikan para pejabat dan penguasa negara bermewahmewahan dan bergaya “wah-wah”-an!! Apa meraka tidak malu, pulsa telepon kalian saja kita yang bayar. Pake bergaya-gaya kesana-kemari pakai Alphard harga bermilyar-milyar. Di mata kita, mereka tak ubahnya orang-orang kesasar. Mereka akan besar bukan karena pakai Alphard tapi karena mengenyangkan orang-orang lapar. Katanya mereka berlatar belakang orang-orang kaya tapi kenapa kalian masih lapar?? Hari ini kita menyaksikan belasan lansia terjatuh dan hampir terinjak-injak saat antri daging qurban di Istiqlal. Padahal di saat lain ribuan orang rela antri bahkan hampir mati hanya untuk mendapatkan diskon 50% Blackberry. Berarti sila ke lima Pancasila almarhum!! Indonesia pemimpinnya berganti-ganti tapi kesengsaraan tetap abadi. Apakah bangsa ini akan memilih rencana cadangan “mengganti kepemimpinan” atau melakukan tindakan terakhir “revolusi!!”?? Hari ini kita menyaksikan para pengusaha asing sangat semena-mena. Mereka sengaja mengadakan rapat ketika staff dan karyawan Muslim akan berangkat menunaikan shalat Jum’at. Mereka menghina dan melecehkan karyawan pribumi dengan kata-kata rasis dan kasar. “Dasar lu goblog, iblis, babi. Dasar lu orang Indonesia pada pemalas!! Jangan berani-berani ama gwa, kepala lu aja bs gwa beli!!” Mereka menghalalkan segala cara dalam bisnis dan persaingan bisnis. Nipu Bank lewat data usaha dan rekening koran fiktif karena semua itu bisa w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
dibikin dan dibeli sehingga toko kecil bisa dapat pinjaman ratusan juta atau bahkan milyaran lalu kabur. Hari ini kita masih sering mendengar dan menyaksikan kebohongan publik terorganisir dengan apik melibatkan kontra antar media massa dan elektronik, antar institusi/ antar oknum/ antar kepentingan/ antar kebijakan/ antar mafia. Tak malu berbohong di TV yang disaksikan jutaan pemirsa dan pemerhati. Tebal muka menyewa pengacara untuk membela padahal semua orang tahu dialah yang bersalah atas semuanya. Tak peduli masyarakat jijik atas perbuatannya di TV senyum-senyum slengean ketika ditanya wartawan. ”Eh dasar syetan.” Kata masyarakat, itu orang sawan. Eh dia jawab: ”biarin gua disebut syetan, gua ini orang penting yang menduduki beberapa jabatan, daripada elu Cuma rakyat yang hidupnya susah gak ketulungan!!”
“Indonesia negara besar, tapi kewibawaan dan harga dirinya nol besar!!!” Setelah 65 tahun merdeka: Tiada Orang/Kelompok/Organisasi/Institusi yang memberikan cinta nyata kepada Faqir Miskin, Yatim Piatu dan kaum Dhu’afa melebihi kecintaan Rasul SAW kepada Mereka. Tiada Konglomerat/Pengusaha/Karyawan yang mendonasikan secara nyata limpahan harta dan tenaganya demi kemajuan Islam dan Kaum Muslimin melebihi donasi yang Rasul SAW berikan kepadanya. Tiada‘Ulama/Kiyai/llmuwan/Cendikiawan/Tokoh Masyarakat yang kualitas dan kuantitas ruku’ dan sujudnya mendekati Rasul SAW. Sehingga kadar kebaikan dalam jiwanya melebihi kadar keilmuan dan kehormatannya. Kadar keimanannya melebihi kadar hawa nafsunya, sehingga dia menomorsatukan amanah agamanya daripada amanah kelompoknya. Dia menyerasikan kecer dasan yang dimilikinya dengan keseimbangan ruhani yang diagungkannya. Dia meminimalisir ambisi keduniaan-nya dengan dedikasi sosial yang telah menjadi pilihan hidupnya. Dia berbicara fasih tentang kemajuan kaum muslimin, bukan bermimpi tentang kebesaran harga dirinya. Maka muncul ikon-ikon, Ulama yang Ilmuwan dunia. Kyai yang Reformis sejati. Ilmuwan dan Cendikiawan yang Humanis menawan. Tiada Menteri, Politisi dan Penegak Konstitusi yang 100% jujur dan terpercaya sehingga dengannya bisa menenggelamkan jurang curam penderitaan rakyat dan menumbuh-suburkan optimisme kesejahteraan hidup yang menjulang tinggi.
83
84
Republik Cacing Tiada Presiden/ Wakil Presiden/ Raja/ Ratu yang begitu dekat kepada masjid sedekat Rasul SAW kepadanya. Sehingga kita pernah merasa tersiksa dengan keberadaan pemimpin zhalim yang otoriter, pembela status quo, munafiq, KKN, kebal hukum dan membebani hutang rakyat, pada belasan tahun yang lalu. Setelah 65 tahun merdeka Indonesia yang berjuluk Negara Muslim terbesar di dunia ternyata tidaklah sesempurna julukannya. Kita baru bangga dengan tata nama, bukan dengan tata nilai. Ujar Bung Karno, “Islam di negeri ini hanya abunya. Apinya tidak ada.” Sayyid Jamaluddin al-Afghani menegaskan: “Di Eropa sana, kaum Muslimin memang sedikit namun Islamnya banyak. Di sini, di dunia Islam, kaum Muslimin memang banyak namun Islamnya sedikit.” Kita jangan lupa bahwa Islam itu seperangkat tata kerja dan tata nilai, bukan tata ritual dan tata nama belaka yang hanya mengandalkan mantra-mantra dan upacara. Kenapa? Karena kita telah menyadarinya sekarang. Perlakuan kita terhadap identitas keIslaman sangatlah buruk dan sangat memprihatinkan. Kini kita hidup Di Zaman A-Moral. Semua pejabat berebut kursi kekuasaan tidak peduli melanggar Hukum Islam dan Tatanan Sosial, yang penting disebut “BIG BOSS” dan menjadi Ikon Terkenal. Semua anggota dewan mempunyai wanita simpanan tak peduli melanggar hukum dan aturan yang penting disebut ”donjuan” dan menjadi ikon kemapanan. Semua konglomerat mendirikan perusahaan raksasa yang menjerat, tak peduli merampas hak hidup dan hak damai masyarakat melarat yang penting disebut multimilioner hebat dan menjadi ikon teknokrat. Semua perbankan nagihan pake kekerasan, tak peduli kalau nasabah mati jantungan yang penting nyampe targetan, komisian dan lalu mabuk-mabukan. Semua preman perilakunya urakan, tak peduli mengganggu lingkungan yang penting disebut juragan dan menjadi ikon kekerasan. Anak SD merokok dan mengompas, anak SMP pesta miras dan seks bebas, anak SMA dan kuliahan terlibat tawuran dan saling membunuh. Lalu, anak siapa lagi yang akan menjadi harapan kita? Anak syetan? Dan kita akhirnya tahu bahwa kalau ada gadis remaja atau artis pemula yang sengaja berpakaian seronok di depan umum atau bahkan media TV tiada malunya, ternyata dipastikan bahwa mereka sudah tidak perawan lagi atau karena ingin menjual diri. Kini kita hidup di Zaman Penyamaran. Istri para Penguasa Negara me makai ”Tutup Kepala” ( Jilbab) hanya ketika menemani lawatan resmi suaminya ke Masjid Istiqlal untuk merayakan Hari-hari Besar Keagamaan, seperti ’Iedul Fithri dan ’Iedul Adha. Ketua partai sok-sok bereligi ketika saatnya kampanye pemilihan di gulirkan memakai kopiah, ngomongnya w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
U
tak jauh dari ”ini amanah!!, ini jar Bung amanah!!, ini amanah!!” lalu Karno, “Islam sowan ke kiyai-kiyai ternama memuji-muji, meminta berkah di negeri ini dan berjanji tak akan pernah berkhianah; padahal serigala hanya abunya. Apinya berbulu domba dana yang mereka tidak ada.” pakai buat kampanye adalah uang rakyat hasil rampokan. Kini kita hidup Di Zaman Gertakan. FPI makin sini makin anarki, Hizbut-Tahrir makin sini makin kehilangan pikir, PKS makin sini makin perez, Anshorut-Tauhid makin sini makin nyinyir merasa hanya dirinyalah yang bertauhid, Densus 88 dar-der-dor asal nge-dor, dasar syetan!!! Densus 99 jelas di bentuk atas ketidakmengertian, Pemuda Pancasila makin sini makin gila, Pemuda Panca Marga makin sini makin tak berperikemanusia, Santri-Santri juga berbuat anarki daripada hadir di tempat ngaji.
Bekerja keraslah mencari penghidupan yang layak!! Karena kita adalah bangsa mandiri bersaudara hanyalah dengan tujuan yang sama. Kini kita hidup Di Zaman Persengketaan: Gara-gara Qunut nggak Qunut jadi musuh bebuyutan. Sedang orang Murtad dan Para Penganut Aliran Sesat dibiarkan menelan banyak korban. Gara-gara Bismillah nggak Bismillah terjadi perpecahan Organisasi. Sedangkan Saudara, Tetangga dan Teman yang terlibat Kejahatan dan Praktek Korupsi dibiarkan. Seolah-olah tiada lagi kewajiban utama nasehat-menasehati. Gara-gara Raka’at tarawih 11 dan 23 ulama dan ulama saling cerca dan bersitegang paham berkelanjutan. Sedang anaknya yang terlibat penipuan, doyan mabuk-mabukan dan mempermainkan perempuan di biarkan tanpa kerasnya peringatan. Eh malah balik menyalahkan orang yang telah berbaik hati memberikan informasi, seolah-olah keluarganya bersih tanpa cela dan kesalahan. Gara-gara Memperebutkan Dana Hibah Berlimpah oknum Kyai saling intimidasi. Sedang ribuan santrinya terlantar karena kekurangan guru ngaji.
85
86
Republik Cacing Gara-gara beda golongan & madzhab keagamaan saling serang tak karu-karuan dalam forum diskusi atau malah menyerang dan berkelahi beneran yang melibatkan santri dan simpatisan. Padahal anak, istri dan kerabatnya memahami secara mendalam tafsir dan seluk beluk alFatihah serta asmaul husna-nya ngaco-ngacoan. Muhammadiyah ogah idul fithri bareng pemerintah bukan karena perbedaan ru’yah hilal, tapi karena di pucuk pimpinan MUI (Majelis Ulama Indonesia) pusat di dominasi oleh tokoh-tokoh NU (Nahdlatul Ulama). Termasuk, bahwa kenapa menteri agama selamanya harus dari NU? Sergah para tokoh Muhammadiyyah. Kini kita hidup di zaman kesurupan, politisi partainya masih sangat mentah tapi banyak berulah. Ada yang suka kesurupan “tampil,” kesurupan “mencak-mencak,” kesurupan “barang,” kesurupan “dandan,” kesurupan “jurus mabuk,” kesurupan “jin bantah,” kesurupan “tender dan proyek,” kesurupan “kabur-kaburan dan lupa-lupaan.” Kesurupan masal di partai penguasa baru terkenal. Ah, dasar memang negeri ini selalu sial!! Kini kita hidup di zaman pengkhianatan. Presiden RI terbukti, sebagai pengkhianat rakyat terbesar di orde reformasi. Janji memusnahkan korupsi, eh ternyata malah kawanan besar Demokratnya yang beroperasi termasuk kasus besar Wisma Atlet dan yang Maha Besar Century Gate, kasus IT KPU, kasus Antasari, dan kasus kecurangan pemilu. Jenderal penakut plintat plintut. Sekalinya di kritik marah bersungut-sungut. Pemimpin negara paling memuakkan dan tuan keajaiban. Prestasinya nol besar (terutama dalam pemberantasan korupsi) tapi malah terpilih kembali dengan dukungan sangat-sangat besar. Dunia ngakak, cuma di Indonesia pemimpin cacingan dipilih berkali-kali. Jupe dan Depe terbahak-bahak, “Dasar MUI nya goblok, terhormat gua daripada SBY. Gua menggoyanggoyangkan pinggul sedang SBY menggoyang-goyang kepercayaan rakyat. Memang gua berpenampilan seronok setengah telanjang tak seperti SBY dan para pejabat yang hatinya telanjang tanpa nurani”. Wakil Presiden RI memang kehidupannya sederhana dan pendiam, tapi kejahatannya ketika memfasilitasi built-out Bank Century sungguh jahanam!! Agamawannya ular. Licin, agresif dan berbisa. Selalu menyembrukan bisa ketermulyaan, ketersucian, ketersyar’ian, ke-trah mbahkyaian, ke-trah pesantrenan, ke-trah keluarga Rasulan. Ulama dan Kyainya rakus ketenaran dan penyembah kesenangan. Mereka masuk atau menjadi penasehat partai politik, lalu terlibat money politics, kisruh politik, dan kebiadaban politik. w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Kita hidup di zaman edan. Penguasa dan pejabat Indonesia adalah para: • Iblis Teori. “Teori ntar pasti Saya urus. Teori ntar Saya pelajari. Teori semua ini untuk rakyat. Teori mungkin 5 tahun lagi kita.” • Jin acara. “Maaf Bapak lagi di luar kota”, kata sekretarisnya, padahal bapak sedang berjemur di Pantai Kuta. “Maaf bapak lagi rapat”, padahal di kamar hotel lagi rapet. • Syetan rencana. “Kita harapkan 5 tahun ke depan, baik” katanya, padahal masyarakat lapar gak bisa dikasih makan teknik. Program prokemiskinan akan terus dilakukan, padahal mereka kan dodolan saja itupun baru akan. Biaya pendidikan anak-anak yang tidak mampu semuanya dibiayai negara, tapi pungli pendidikan ada di mana-mana. • Anjing banding, “maaf Pak Hakim kita sama sekali tidak bersalah, kita banding!!” • Babi kalkulasi. “Produk kita menuju world class”, kata pejabat pertamina; padahal kualitasnya sumpah-sumpah ngepas pas pas pas. Kini kita hidup di zaman manipulasi. • Orang berani dikriminalisasi, yang plin-plan diberikan berbagai jabatan. • Orang jujur karirnya dibikin mati terkujur, pengkhianat posisinya dibikin hangat. • Wistle Blower dikurung sampai kelenger, saksi palsu jasanya diburu-buru. • Aktivis dituntut kurungan pasal Berlapis, koruptor didaulat media jadi mentor.
87
88
Republik Cacing • Hukum ketat pada pengusaha pribumi tapi Langsing pada pengusaha asing. • UU berlaku bagi kaum marjinal tapi berliku buat orang terkenal. Kenapa? Karena kita telah menyadarinya sekarang. Tidak banyak aset tersisa dari kaum Muslimin pada saat ini “Kecuali Jargon, retorika serta simbolsimbol keIslaman.” Dan hampir-hampir ini menjadi kegagalan yang sempurna bagi kita semua. Kita tidak pernah mendengar Ustadz kampung menjadi “Khotib Jum’at di Masjid-masjid Agung binaan Pemerintah Provinsi dan Yayasan-yayasan Besar yang berkualifikasi tinggi.” Karena di sana hanya diperuntukan bagi Para ‘Ulama terkenal dan Pemimpin Organisasi. Para Muballigh keturunan Timur Tengah suka disebut Syekh atau Tuan Guru, sedang ustadz-ustadz lokal paling banter disebut Kyai itupun hanya sedikit porsi. Aku bingung atas dasar apa mereka dihitung, atau lalu ku jadi sulit mengerti atas dasar apa mereka begitu di hargai?? Telah terjadi kesesatan para santriwan dan santriwati pondok pesantren: Jual beli narkoba dan barter keahlian kriminal persis di penjara bahkan ketaktersentuhan pesantren sering dijadikan perlindungan pelaku kriminal dan residivis yang takut kembali ke penjara dengan dalih hanya ingin bertobat saja. Penyimpangan seks dari pembingbing santri, kepercayaan Kyai yang diduga keras sebagai homoseks. Ada yang jadi gigolo, main gila di tempat prostitusi, atau lomba onani di asrama putra. Santriwati hamil di luar nikah habis pramuka bubaran kemah. Ngintip santriwati jadi jadwal rutin setiap hari. Nonton film biru bergilir di rumah teman sesama santri yang rumahnya dekat pesantren atau bahkan kalau harus menyeberang kali. Janjian ketemuan santriwati di bioskop lalu dikerjain atasannya doang berkali-kali. Kabur nonton bioskop midnight-an. Yunior jajahan Senior. Geng-gengan sampai geng beneran. Pelantikan pengurus konsulat jadi ajang penyiksaan pukul dan tendang bahkan dari jam 9 malam sampai jam 3 subuh. Anak Kyai main hakim sendiri. Antar Kyai saling berebut posisi. Antar sang putra barter murka. w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Kyai kalau menikah untuk yang kedua atau ketiga kali cuma nikah siri padahal Kyai yang lain capek mengkritisi kebiasaan ini. Antar pengasuh saling berebut pengaruh hingga jadilah saling bermusuh. ”Hidup mulia mati syahid” hanya dimiliki oleh yang katanya para teroris Islam nomor wahid, yang satu persatu pelan tapi pasti mereka sudah dan akan pada Qo’id. Imam Samudra CS, DR.Azahari & Noordin Top CS, atau nanti Ustadz Abu Bakar Ba’asyir CS. Mendirikan dan menegakkan syariat Islam hanya menjadi tugas dan tanggung jawab Hizbut Tahrir, Fpi, dan PKS. Ukhuwwah Islamiyyah dan persatuan hanya di jalankan orang-orang Muslim lemah yang kehidupan ekonominya sangat pas-pasan. Hari ini ulama lengket dan bermesraaan dengan kekuasaan. Padahal di zaman rasul, sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in, salaafusshalih, dan sholihin, kebanyakan dari mereka menjadi penyeimbang atau bahkan mendeklarasikan diri sebagai oposan. Lihat Syaikhul Akbar Mujaddid Imam al-Ghazali RA yang mengharamkan kakinya menginjak istana kerajaan, Syaikh Akbar Mujaddid Imam Yusuf Qordhowi yang kritis dan teguh perjuangan dalam menegakkan kesetaraan Islam dengan kaum Barat plus Israel, Sayyid Qutub RA yang dipancung setelah mengeluarkan kitab tafsir Fi Dzilalil Qur’an.
“Jangan Bersimpati Kepada Orang Yang Telah menilai Kebesaran harga Dirinya, Sesungguhnya Mereka Penipu”
89
Republik Cacing
90
KHUTBAH II
Hadlirin rahimakumulah,
“Maka apakah orang yang berjalan tersungkur diatas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap diatas jalan yang lurus?” (QS.Al-Mulk:22) Masa-masa kelam penegakan Hukum dan Keadilan yang kita alami sekarang serasa menjadi sungkuran penderitaan terpanjang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita adalah Negara Kaya raya dengan sumber daya alam tiada terhingga. Tapi Hukum dan Penegaknya tidak berdaya menjerat para penghisap kekayaan alam. Malah dia ikut menggasak dan melindungi para penjahat yang 99% orang asing yang berkepribadian nora. Dan congkaknya setengah mati sepertinya dia saja yang punya dunia. Kita adalah Negara Hukum. Harusnya semua orang berkedudukan sama di matanya. Tapi Nasib Baik Hukum dan Keadilan tidak berpihak kepada orang-orang kecil yang kalau ingin mengadu tidak tahu harus datang ke mana. Karena buat mereka (orang-orang kecil), mengadu atau tidak? hasilnya sudah dapat diterka. Kalau orang-orang kecil mengadu karena didenda ratusan ribu atas Pelanggaran Lalu lintas yang tidak seberapa, mereka manggut-manggut w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
K
dan hanya ketawa-tawa. “Itu kan ita patut peraturan UU (Undang-undang), mengapresiasi Kalau kamu melanggar, rasakan saja akibatnya!!” orang Kita adalah Negara Berkembang yang ”Memiliki Posisi Nilai Tawar yogyakarta dan papua, Tinggi di mata Dunia.” Para kesederhanaan dan Pejabat dan Pengusaha tidak risi membobol hutan, menambang idealismenya tiada batu bara dan pasir seenaknya. dua. Bravo!! Karena kalau terjadi bencana besar dan menelan banyak korban karenanya, pasti akan berdatangan bantuan dari negara-negara maju yang akan pasti melakukan aksi belasungkawa. Itupun sepenuhnya kita maklumi, Bukankah Negara ini bisa hidup dari gelimang hutang luar negeri dan rasa iba para pemimpin negara maju yang berhati iblis, berotak singa lapar ? Kita adalah negara seribu warna, keragamannya begitu mempesona. Orang Sunda hanya numpang berleha-leha dan bercanda. Orang Medan hanya numpang sok tinggi dan berdandan. Orang padang hanya numpang berdagang. Orang Banten dan Madura hanya numpang sok kuat dan jadi jawara. Orang ambon dan makasar Cuma numpang berprilaku kasar. Orang Jawa hanya numpang ngangguk-ngangguk dan menunda-nunda. Orang Batak hanya numpang bentak-bentak. Orang Garut hanya numpang sok-sokan dan bikin ribut. Orang sebrang hanya numpang dipanggil abang. Orang keturunan Tionghoa cuma numpang bergaya dan berharta. Orang turunan China cuma numpang menghina. Orang turunan arab hanya numpang tak beradab. Orang Indo-keturunan hanya numpang berpesona di TV dan media hiburan. Orang keturunan india hanya numpang jualan dada dan paha. Orang asing hanya numpang buat bising. Orang berada hanya numpang menepuk dada. Orang kuat hanya numpang bikin hal-hal gawat. Orang besar hanya numpang jadi berita besar. Orang ”gila!!” hanya numpang disebut ”emang bener-bener lu saraf lu gila!!” Tapi kita patut mengapresiasi orang yogyakarta dan papua, kesederhanaan dan idealismenya tiada dua. Bravo!!
91
92
Republik Cacing Kita adalah negara seribu tokoh, tapi negara telah kehilangan contoh. Maka tak penting Amien Rais tapi mari jadi reformis. Tak penting Gus Dur tapi mari beragama akur. Tak penting Yusuf Kalla tapi mari bertinggi skala. Tak penting Megawati tapi mari para wanita segera beremansipasi. Tak penting Hamzah Haz tapi mari berpolitik taat azas. Tak penting Buya Syafi’i Maarif tapi mari bercara pandang arif. Tak penting Rizal Ramli tapi mari para akademisi menjadi penerobos yang makin bernyali. Tak penting BJ Habibie tapi mari bangsa Indonesia bertinggi teknologi. Tak penting Habieb Rizieq tapi mari terus melawan, menegakkan syariat, dan jangan berhenti berisik. Tak penting H. Rhoma Irama tapi mari berdakwah dengan musik dan hentakan irama. Tak penting Deddy Mizwar, Iwan Fals, Cak Nun, WS. Rendra, Sujiwo Tejo, Taufik Ismail, dan Harry Rusli tapi mari menjadi “singa kritik” yang asli. Tak penting Munir dan Baharudin Loppa tapi mari menjadi seberani-berani aktivis hak asasi manusia.Tak penting Sultan Hamengkubuwono X tapi mari menjadi pemimpin bangsa yang berintegritas penuh. Tak penting Adnan Buyung tapi mari menghajar para penguasa yang berperilaku bejat hingga terhuyung-huyung. Tak penting Mahfud MD tapi mari para penegak hukum bernyali gede. Mereka tak lain adalah hampas busuk reformasi, mereka masa lalu kita yang telah gagal membawa kita pada tujuan dan tiada pilihan kecuali berganti tokoh dan generasi. Kita adalah negara budaya. Sehingga hanya tokoh adat yang pantas mendapatkan mandat. Sehingga hanya orang tua yang pantas dipercaya. Sehingga hanya orang kaya yang pantas menunjuk muka. Hanya priyayi yang pantas dihormati. Hanya orang sugih yang pantas berpakaian ”Wuihhh”. Hanya profesor yang pantas kesohor. Hanya orang kiyai yang tangannya pantas diciumi. Hanya tokoh masyarakat yang pantas bermusyawarah mufakat. Hanya raden yang pantas jadi gegeden. Hanya tokoh organisasi yang pantas mendapat posisi bergengsi. Hanya raja yang pantas disebut yang termulia. Hanya tuan yang pantas perintahnya ”di iyyakan!!” Hanya pak/bu haji yang pantas dipuji-puji.
“Ketika Terhampar Berjuta Kuasa,Hawa Nafsu Mendorong Kita Pada Kelezatan Berjuta Kufurnya” Kita adalah Negara Bhineka Tunggal Ika berbeda-beda tapi tetap satu jua. w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Tapi kenapa orang kampung berpakaian lusuh suka dipandang sebelah mata oleh orang kota? Padahal kebanyakan orang kota hanya bisa membeli rumah dan mobil mewah kalau mendapat kucuran kredit bank yang nota bene hasil rekayasa data dan fakta? Tapi kenapa si kulit hitam yang bahkan hidupnya terbelakang masih berkoteka dan enggan berpakaian sering jadi bahan olokan dan tertawaan, padahal si kulit putih di perkotaan yang lebih suka disebut manusia modern hidupnya hanya memaksakan kehendak dan minus norma serta nilai? Tapi kenapa kaum ahli thariqat dan jama’ah tabligh diusir paksa warga ketika mereka sedang berdo’a? Tapi kenapa ke daerah-daerah terpencil pembangunan dicicil, memangnya harapan dan cita-cita mereka nyicil? Tapi kenapa orang dengan HIV/AIDS dianggap najis menjijikan? Tapi kenapa anak-anak muda yang ditato dan fiercing di ejek sebagai makhluq asing? Tapi kenapa anak-anak yang tidak berpendidikan selalu jadi obyek eksploitasi dan hinaan? Tapi kenapa pegiat agama selalu dikucilkan dan dicerca? Tapi kenapa anak-anak muda under-ground disisihkan dari pergaulan, padahal memang mungkin mereka pemabuk tapi bukan perampok seperti pejabat negara, mungkin mereka penggemar onar tapi bukan markus/ markum/margar yang merugikan negara sampai ratusan milyar rupia. Mungkin mereka pengisap mariyuana tapi bukan peminta-minta seperti tokoh masyarakat dan kiyai, mungkin style mereka aneh dan kebaratan tapi kemandirian dan idealisme mereka telah karatan,. Tapi kenapa orang miskin di kampung-kampung selalu dianggap rendah padahal mereka bekerja keras sampai pingsan-pingsan muntah-muntah berdarah-darah dalam mencari kehalalan nafkah? Kita adalah Negara Besar yang hanya bisa bersatu kalau sedang merencanakan sebuah makar baik makar kepada kepentingan rakyat, negara bahkan kepada Agama. Teriakannya membahana memekakan setiap telinga yang mendengar. Demi Allah, Indonesia bukanlah sebuah bangsa tapi gerombolan kriminal para pemangsa. Demi Allah, Indonesia bukanlah sebuah Negara tapi organisasi para durjana yang terorganisir menyeting gara-gara. Demi Allah, tak penting Negara tapi mari bergara-gara. Demi Allah, tak penting UU Dasar tapi mari bermain kasar. Demi Allah, tak penting Pancasila tapi mari tak berasusila. Demi Allah, tak penting Norma dan Aturan tapi mari jadi gerombolan. Demi
93
94
Republik Cacing Allah, tak penting Tokoh masyarakat tapi mari bermuslihat. Demi Allah tak penting taat tapi mari bersilat. Demi Allah, tak penting UU tapi mari berteriak huuuuu. Demi Allah, tak penting tak penting Konstitusi tapi mari Berevolusi! Sesungguhnya Bung Karno dengan NASAKOM-nya lah yang paling benar. Maka mari kita kembali ke jalan yang benar.
“Sesungguhnya kita tidak akan mampu berbangkit, sebelum jatuh tersungkur yang teramat sakit” Maka bertaubatlah wahai Kaum Makaris Rakyat dan agama!! Hidupmu akan hancur seperti sampah takkan tersisa!!
“Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka dari pondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari.” (QS. An-Nahl: 26) Di akhir khutbah mari berdo’a dengan optimisme tinggi menatap masa depan yang cerah atas Perlindungan-Nya.
Yaa Rabb! Yang Maha Heroik ! kami bersyukur atas 65 tahun kemerdekaan bangsa kami dari penjajahan. Kemerdekaan yang belum dirasakan oleh saudarasaudara Muslim kami di Palestina, Chechen, Kashmir, Fattani di Thailand dan Kp. Gugunungan di Desa Cimahi Kec.Caringin Kab.Garut. Berilah Mereka bantuan dan kemenangan. Sesungguhnya Engkaulah Tuhan Maha Penyeru. Maka lindungilah Kami dan Mereka !! w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Yaa Rabb! Yang Maha Membalas Kekufuran ! Ni’mat besar kemerdekaan dari-Mu telah kami sia-siakan. Keserakahan dan kesewenang-wenangan telah menjangkiti jiwa kami. Sungguh telah kufur ni’matlah kami. Tunjukanlah pertolongan-Mu. Maka lindungilah kami !! Yaa Rabb! Yang Maha Menjamin Kemerdekaan Lahir Bathin! Hati kami sedang gundah gulana karena merasa belum meraih kemerdekaan diri yang sempurna. Yaitu hanya tunduk kepada-Mu bukan kepada hawa nafsu. Hanya tunduk pada ketentuan-Mu, bukan kepada ketentuan orang/kelompok/ organisasi. Maka lindungilah prinsip kami!!
¯¯¯
95
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Shaum Ramadhan Al-Ma’shum (MU’MIN MUTTAQIN SANG JUTAWAN AMAL, MILYARDER DZIKIR, KONGLOMERAT MORAL)
97
98
Republik Cacing
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
A
lhamdulillah belum kering rasanya kebahagiaan demi kebahagiaan silih berganti. Lalu kita dikejutan dengan kegembiraan besar yang menghampiri kita, yaitu akan dipertemukannya kita kembali dengan Sayyidusy-Syuhur Syahrush-Shiyam Arh-Rhamadhan. Bulan agung yang sangat dinanti-nanti dan dipuja-puja oleh Mukmin Mukminat, Qoori’in Qoori’at, Mu’takifin Mu’takifat serta Shooimin Shooimaat. Yaitu Mu’min Muhsin Mustaghfirin. Qoori’in mafhuumin ma’aniyal qur’anil adzhim. Mu’takifin yamlaiin layyaliin al-qhodrin khoirin min alfi-syahrin serta shooimin roojhiin arh-rhoodin. Rabbi!! Laa tadzarni bidunil_’asri ahyal_lail wa ajwadan-naas!! Sampai kanlah ucapan salam kami kepada manusia paling pemurah yang telah men jadi taqdir terbesar-Mu. Yang bangun satu malam penuh dan membangunkan keluarga serta bersungguh-sungguh ibadah hingga mempererat sarungnya (tidak mengumpuli istri-istrinya) pada malam-malam sepuluh akhir Ramadhan. Beliau itu Nabi muhammad SAW, keluarga dan para sahabat yang selalu membasahi bumi dengan air mata bahagia ketika bulan Ramadhan tiba.
KHATIB mengucapkan berjuta-juta selamat kepada para kaum muslimin dan muslimat yang melaksanakan shaum Ramadhan hanya berharap ridha Allah semata. Siangnya berjibaku melawan hawa nafsu, malamnya bersimpuh malu menyempurnakan ibadah sunnah dan fardhu. Hadlirin rahimakumullah, Hari ini di Alam Jabarut berisi Para Pembesar Malaikat pilihan dan di Alam Malakut maqom khos Para Malaikat dan Jin telah dan sedang menyegerakan diri mempersiapkan pesta besar menyambut Syahrush-Shiyyam Ar-Ramadhan. Mereka meminta izin kepada Allah SWT untuk merayakan kegembiraan besar. Dengan bertasbih dan bertakbir tiada henti mengagungkan Allah SWT Yang Maha Agung puncak dari seluruh keagungan.
“Dan kepunyaan-Nyalah segala yan dilangit dan dibumi dan malaikat-malaikat
99
100
Republik Cacing yang di sisi-Nya, mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada hentihentinya.” (QS.Al-Anbiya’i: 19-20) Sesungguhnya kita mempunyai ketertarikan dan kekaguman yang mendalam atas loyalitas dan dukungan besar dari para malaikat dan jin. Padahal shaum Ramadhan sama sekali tidak diperuntukan bagi mereka. Tapi dengan berharap ridha Allah semata mereka bersedia terlibat, bahkan dalam beberapa hadits dan kalamullah secara tegas-merelas mengungkapkan bahwa para Malaikatur-Rahman adalah pendukung utama kita setelah Allah SWT dalam menjalankan kekhusyuan ibadah sebagaimana fungsi yang melekat kepada mereka.
“Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji tuhan-Nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.” (QS. Asy-Syuura : 5) Digambarkan pula oleh Rasul terkasih kita Nabi Muhammad SAW bahwa tiada kebosanan dan keengganan yang selalu dipertunjukan malaikat Jibril yang selalu mendatanginya tiap malam di bulan Ramadhan untuk mendampinginya berdo’a dan tadarrus Qur’an. Sehingga menjadikan Rasul lebih pemurah di bulan Ramadhan melebihi pemurahnya siapapun di dunia ini. Sesungguhnyua Malaikat telah dan sedang mengajarkan kita semua tentang begitu pentingnya keberpihakan nyata kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta keberpihakan agresif-atraktif terhadap seluruh ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya yang populer disebut NIAT. Pantaslah Imam al-Ghazali r.a menyebut-nyebut bahwa niat seorang Mu’min akan lebih afdhal daripada ’amalnya. Dan memang itulah sebenar-benarnya fakta yang sangat menentukan apakah shaum dan amaliyyah Ramadhaniyyah kita mabrurah atau mardudah?
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah keuntungan itu ” baginya dan barang siapa yang menghendaki kentungan di dunia kami berian kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy-Syuura : 20)
KHATIB ingin mengetuk pintu kesadaran hati kita untuk secara bersama-sama berlapang dada memaknai kembali Shaum Ramadhan yang kita laksanakan. Kalaulah Shaum menurut arti bahasa berarti “menahan diri” maka tidak pantaskah kalau kita agresif menahan diri dari “Tsunami hawa nafsu” yang akan berdampak besar pada gempa hati yang meluas. “Rusaknya infrastuktur lisan yang sangat parah, “Longsor amal shalih” yang sangat mendalam. Lalu akan muncul wabah penyakit yang ditimbulkannya: Virus ganas sombong diri, su’udzhan, hasud, dendam & dengki yang selalu datang dari dalam hati. Penyakit menular ghibah, adu domba dan fitnah yang selalu datang dari lisan. Kelaparan ‘ilmu dan wawasan yang selalu datang dari kekeringan amal shalih. Sehingga akan berujung pada krisis keridhaan dari Allah Sang Pemilik Alam.
“Tidaklah sempurna iman salah seorang darimu hingga hawa nafsunya mengikuti ajaran yang ku bawa kepadanya.” (HR. Tirmidzi r.a)
101
102
Republik Cacing Hawa nafsu adalah musuh dalam selimut yang merusak harmonisasi ‘ābid dengan Ma’būd. Hawa nafsu adalah serigala berbulu domba kelihatan manis berseri di depan muka padahal pemangsa utama dari seluruh amal-amal baik kita. Hawa nafsu dengan caranya yang khas memprovokasi diri kita (Ash-shooimunash-shooimat) untuk melecehkan harkat martabat Para Malaikat. Sehingga kalau terjadi perpecahan antara Manusia dan Malaikat tercapailah “Misi jahat” mereka (Iblis la’natullah) untuk menjadikan kita kaum Muslimin sebagai makhluq sial yang tidak terhormat. Tapi Allah Maha Melihat. Iblis telah melakukan persaingan usaha tidak sehat. Maka dengan keMahawenanganNya Beliau menjadikan Manusia dan Malaikat sebagai Mitra koalisi strategis untuk mempercepat Manusia meraih mimpi-mimpi syurgawi.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwwa (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS.Ali-Imran: 133-134) Maka di bulan Ramadhan yang mulia ini, pakailah kekuatan akal sehat kita unuk memutuskan keberlanjutan hidup kita. Apakah kita akan memilih bersahabat dengan Malaikat ahli ta’at sehingga kita menjadi terhormat atau dengan Iblis sehingga kita terhina? Atau memilih berkongsi erat dengan Iblis ahli membuat ulah, lalu kita menjadi Pecundang laknat? Sebagai Muslim Shooimin qhowwim yang bertitel makhluk yang paling mulia dan umat bersatu di bawah komando Panglima Besar Nabi Agung Muhammad SAW, tentu kita akan memilih bersahabat dengan Para Malaikat. Sehingga cita-cita ingin menjadi Jutawan amal, Milyarder Dzikir dan Konglomerat w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Moral (Definisi Muttaqin menurut Penulis) bisa menjadi kenyataan. Sebagaimana titel-titel itu telah disematkan Allah SWT kepada baginda Nabi Muhammad SAW, Para sahabat dan Para Malaikat.
Jutawan Amal Milyader Dzikir Konglomerat Moral
Target
Surgawi
Lalu apakah gerangan cara tercepat untuk menjadi Jutawan amal, Milyarder dzikir dan Konglomerat moral di Syahrush-shiyam yang penuh rahmat ini? Berkomitmen Tinggi untuk menjadi Pengusaha Amal. Dengan cara me nafkahkan harta, keahlian dan tenaga baik di waktu lapang atau waktu sempit (Yunfiquuna fis-sarra’i wadharra’i). Sehingga menjadi ”Jutawan Amal” bukan lah hal yang sulit. Shaum Ramadhan adalah masa singkat Penyegeraan berbagi terhadap sesama yang membutuhkan:
A
Apalah artinya kaya raya kapalah lau tidak doyan berbagi denuntungnya gan para dhuaffa. Apalah gunanya rumah mememakai wah kalau tetangga sebelah mati kelaparan menjadi kuli perhiasan berlian kalau tani di sawah orang. guru ngaji anaknya Apalah untungnya memakai perhiasan berlian kalau guru di masjid tidak bisa ngaji anaknya di masjid tidak makan. bisa makan. Apalah artinya beli mobil Jaguar, mending nyekolahin 100.000 anak telantar. Apalah gunanya punya mobil BMW dan Mercy, mending ngasih modal gadis-gadis tunasusila di tempat prostitusi. Apalah gunanya jadi PNS kalau kewajiban zakat mal malah di peti-es. Apalah gunanya jadi pejabat kalau tidak bisa merumuskan kebijakan mensejahterakan rakyat.
103
104
Republik Cacing Apalah artinya menjadi kiyai terkenal kalau tidak mau berbagi jadwal ceramah dengan Ustadz muda yang potensial. Apalah untungnya jadi menteri kalau ada anak bangsa yang kekurangan gizi, tidak mampu dan putus sekolah hanya dikasih makan “basa-basi dan janji-janji.” Apalah artinya jadi presiden dan wakil presiden kalau kerjanya nambahin hutang luar negeri sehingga anak yang baru lahir sudah diwarisi hutang negara milyaran sen. “Harta yang paling kucintai adalah harta yang dapat dinikmati temantemanku, harta yang paling kubenci adalah harta yang membuatku meninggalkan saudaraku.” (Syaikh Bakr bin Abdillah, Ulama Tasawuf) Berkomitmen Tinggi untuk Menunaikan kewajiban berdzikir sampai Hak istimewa berakhir. Dengan cara menahan amarah (Kadzimiin al-ghaida). Sehingga menjadi ”Milyarder Dzikir” bukan lagi menjadi beban fikir. Shaum adalah masa singkat Membebaskan jiwa raga dari penyakit hati. Dan itu dimulai dari cara kita merubah mind-set (cara berpandangan lurus), meluruskan outlook kita. X: “Kang, berbohong sedikit-sedikit di kantor tak apa-apalah. Kau kan pintar!” Diubah mind_set-nya menjadi: X’: “Kang, jujurlah di kantor sedikit-sedikit nanti karirmu pasti bersinar.” X: “Mas, tetangga kita nyebelin banget yach. Mentang-mentang punya mobil baru seenaknya saja nyobain mesin. Itu kan suaranya bising, tahu?” Diubah mind_set-nya menjadi: X’: “Mas, tetangga kita sedang asyik nyobain mesin mobil baru. Memang sich suaranya agak bising. Tapi namanya juga punya barang baru, kita juga kan pasti begitu?” X: “Pa, itu anak kita tadi ngadu. Katanya dihina bau sama anak si anu, orang kaya yang punya SPBU di prapatan depan itu.” Diubah mind_set-nya menjadi: X’: “Pa, itu anak kita agak murung seharian. Karena merasa dihina bau sama anak orang kaya yang punya SPBU di Prapatan depan itu. Tapi ibu gak percaya, mungkin anak kita jadi sensitif karena kesal sama kita belum dibeliin sepatu baru. Karena yang lama sudah robek begitu.”
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
X: “Yah, itu Pa H. Anu amit-amit dech shalat rajin, puasa rajin, pengajian rutin, shidqahnya tak ada yang bantah malah dia pergi ke Makkah kayak jalan ke sawah. Tapi gosipnya kemarin dia baru saja divonis Pengadilan bersalah karena menipu mentah-mentah teman bisnisnya milyaran rupiah. Mendingan kita, yah? Walau ibadah sekenanya tapi alhamdulillah dech tidak pernah membuat ulah.” Diubah mind_set-nya menjadi: X’: “Yah, itu Pa H.Anu sudah lama tidak kelihatan di masjid tempat pengajian bahkan kegiatan amal. Denger-denger dia sedang kena musibah divonis pengadilan sebagai orang bersalah karena dituduh menipu teman bisnisnya milyaran rupiah. Kasihan, yah? Tapi begitulah! Kalau orang baik kena ujian, so pasti keimanannya makin bertambah.” X: “Son, kamu kan lulusan S2 Amerika. Tolong kalau cari calon istri paling jeleknya lulusan S1 Australia, percaya dech ke Mamah pasti hidup dan karirmu makin berwarna serta akan membuat Mamah begitu bangga. Trust to me, yeah!!” Diubah mind_set-nya menjadi: X’: “Son, walaupun kamu dan calon istrimu lulusan S1 dan S2 Amerika dan Australia. jangan takabbur dulu dengan mengatakan hidup dan karirmu pasti berwarna dan membuat Mamah bangga. Kerasilah dirimu dalam bekerja, pasti hasil yang didapatpun akan jauh berbeda. Trust to me, yeah!!” X: “Nak, Daddy-mu itu kan direktur paling jelek kamu gaulnya sama anak arsitektur biar hobinya sama. Hidup kamu pasti jadi teratur. Sudah gede pasti gak jadi penganggur.” Diubah mind_set-nya menjadi: X’: “Nak, walaupun Deddy-mu direktur, mamah nitip jangan pilih-pilih temen gaul, pasti hidup kamu ke depan akan jauh lebih terukur.”
“Hasud, hampir-hampir menjadi keburukan yang sangat sempurna.”
105
Republik Cacing
106
KHUTBAH II
Hadlirin Rahimakumullah, Berkomitmen Tinggi untuk Merubah cara pandang hidup, biar cahaya terang tidak semakin redup. Dengan cara memaafkan orang lain (‘Āafīna ’Anin-nāas). Sehingga menjadi “Konglomerat Moral” jadi Visi dan Misi seumur hidup.
Shaum Ramadhan adalah masa singkat Ladang pengeboran Pahala dan Ampunan berlimpah.
“Abu Hurairah R.a. berkata: bersabda Nabi SAW: Siapa yang puasa Ramadhan karena percaya dan benar-benar mengharapkan pahala dari Allah, maka diampun kan dosa yang telah lalu.” (HR.Bukhari-Muslim r.a.) w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Kemarin penyakit jantung bapak kita kumat karena diusir paksa dari rumah dinas tanpa hormat. Memang kita akan sangat marah. Tapi hari ini dengan banyaknya dukungan dan bantuan dari kerabat keluarga dan teman, kita bersumpah akan mengganti kemarahan itu dengan hati yang teduh dan bersahabat. Kemarin, adik kandung kita yang sudah 25 tahun menjadi Manager di Perusahaan terkenal dipecat paksa dengan tuduhan memiliki skandal korupsi, padahal setahu kita adik kita itu berkelakuan baik, jujur dan loyal. Memang kita akan sangat terluka apalagi dia satu-satunya tulang punggung keluarga. Tapi hari ini dengan banyaknya SMS simpati dari teman dan kolega, kita bersumpah akan terus menyemangati adik kita sampai Allah SWT menjadikannya sebagai manusia super mahal. Kemarin, anak satu-satunya kita sudah lulus diwisuda dari Perguruan Tinggi Negeri ternama di seantero nusantara bahkan Asia. Tapi sampai hari ini belum ada tanda-tanda diterima kerja walaupun hanya jadi “Pegawai biasa” bergaji rendah, yang paling penting tidak menganggur dan membuat malu keluarga. Kita pasti akan sangat jengkel dan putus asa seolah langit akan segera runtuh dan menimpa kita. Tapi hari ini, setelah shalat hajat dan berdo’a, kita akan segera sadar. bahwa kerja atau tidak, membebani atau tidak, membuat bangga atau tidak, membuat malu atau tidak, ternyata anak kita adalah “Satu-satunya harta yang paling berharga”. Dan kita akan selamanya bersumpah untuk memeluknya, menciuminya dan menyayanginya segenap hati, tidak peduli dunia akan runtuh saat ini juga. Kemarin, anak lelaki kebanggaan kita telah lulus dari Pesantren kepunya an seorang Kyai terkemuka di Indonesia. Tapi kita tidak pernah menduga ternyata sampai hari ini kerjaannya hanya nyungsep di rumah, serta curatcoret tulisan keagamaan, yang buat kita itu mungkin kurang berharga. Disuruh ceramah dan jadi Imam shalat di masjid jawabannya mengada-ada, “Belum siap Paak..aku kan masih muda, ilmuku belum seberapa!!” Kita pasti akan sangat marah dan menyalahkan diri kita karena telah memasukan anak pada lingkungan pendidikan yang salah dan tidak berorientasi nyata. Tapi hari ini, setelah memperhatikan latar belakang orang sukses dan Tokoh Nasional di Indonesia ternyata hampir 30% dari mereka adalah lulusan pesantren seperti: Alm. Nurcholis Madjid (Cak Nur), Emha Ainun Najdib (Cak Nun), Alm. Gus Dur, Gus Mus, Yusril Ihza Mahendra, Mahfud MD, Jimly Ash-Shiddiqie, Surya Dharma Ali dll. Lalu Kita jadi bertanyatanya pada diri sendiri apakah kita sebagai ”orang tua” telah dan sedang
107
108
Republik Cacing berlaku otoriter sehingga memaksa anak wajib patuh pada keputusan yang dibuat oleh kita sehingga membuat anak kita depresi dan harus menahan rasa? Maka hari ini, kita akan bersumpah untuk menjaga dan membimbing anak kita sehingga cita-cita agungnya ingin menjadi Penegak Agama (Ustadz) dan Penulis buku-buku keIslaman menjadi nyata.
“Alumni Pesantren dan kiyainya Sewajibnya Menjadi Tokoh Bangsa, Karena Mereka Orang-orang Yang Sederhana dengan Kode Integritas dan Keadilan” Ternyata benar kata para Ulama: Pesantren dan Santrinya adalah cahaya terang dalam dunia gelap gulita. Pesantren dan Santrinya adalah harapan tinggi di lingkungan angkara murka. Pesantren dan Santrinya adalah air jernih dalam kubangan Lumpur cuka. Pesantren dan Santrinya adalah hujan deras ketika kekeringan parah melanda. Pesantren dan Santrinya adalah Pemadam Kebakaran di tengah kobaran api yang menista. Pesantren dan Santrinya adalah Regu Penyelamat terlatih ketika badai besar meluluh lantakan sebuah kota. Maka jelaslah, kalau Shaum Ramadhan adalah Revolusi teknik pengabdian kepada Allah SWT sebagai sebuah pemenuhan kebutuhan primer seorang Mu’min yang berharap perjumpaan indah dengan-Nya di akhirat nanti. Bagaimana tidak?? Karena yang di wajibkan shaum ramadhan hanyalah mu’min dan mu’minat. Ini menjadi ciri bahwa Revolusi Shaum ini adalah panggilan internal Allah SWT kepada Mu’min muttaqin dan Mu’min mukhlasin. Maka Ikhlas adalah Tatanan, dan syirk (menyekutukan Allah SWT) adalah Anarkisme. Maka Para Shoo’imin/ shoo’imat seyogyanya tiada henti meminta kepada Allah SWT agar Tatanan Keikhlasan bisa sesegera mungkin merusak struktur anarkisme Isyraq yang telah menjadi penumpang kalap dan berkembang biak dalam jiwa dan raga kita. w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Karena Shaum Ramadhan adalah obral pahala dan pujian berlimpah dari Allah SWT kepada Mu’min muttaqin dan mukhlasiin yang menghangatkan Masjid dengan Tadarrus al-Qur’an, meramaikan rumah dengan Dzikrullah, membanjiri Majelis Ta’lim dengan ta’dzim dan takrim, memenuhi jalanan desa dan kota dengan Tafakkur dan Tadzabbur. Maka atas keMahabesarannya Allah SWT melipatgandakan kebaikan sekecil apapun, sampai tercapainya “Hak kepemilikan syurga dan ridha-Nya” bagi hamba yang memenuhi kriteria. Karena Shaum Ramadhan adalah Simbol perjuangan tiada akhir. Bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tapi mempersenjatai diri untuk menyerang balik agresi syetan yang berbentuk: was-was, angan-angan, kesantaian, merendahkan orang lain, kemudahan urusan, uzub, hasud, riya’, kikir, takabbur, tamak dan buruk sangka yang membabi buta sebelum tercapainya kemenangan perang di depan mata kita. Bukan hanya menahan diri dari perkataan keji, ribut-ribut, caci maki dan dusta belaka tapi bersumpah akan menjauhkan diri dari meniatkan dan mengamalkannya sampai akhir menutup mata. Maka berbahagialah kita karena termasuk satu dari milyaran Mu’min mu’minat yang menegakkan shaum di bulan Ramadhan ini. Berlombalah dengan cara adil dan ksatria!! Hingga berjuluk “Mu’min Mu’minat yang melegenda”.
“Abu hurairah r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: Allah telah berfirman: Semua amal kelakuan anak adam dapat di campuri kepentingan hawa nafsu, kecualai puasa, maka itu melulu untukKu, dan aku sendiri yang akan membalasnya.” (H.R. Abu Hurairah r.a) Akhirnya mari kita meminta kemenangan besar dari Allah SWT sehingga Rahmat dan ampunan segera menghampiri kita.
109
110
Republik Cacing • Yaa Allah, Yaa Rahman! Kami telah memantapkan niat kami untuk menyongsong shaum Ramadhan, Tasbih, tahmid dan takbir bergema di seluruh negeri. Kami sangat bergembira karena engkau mempertemukan kami kembali dengan bulan suci yang dinanti-nanti. Terimalah ‘Azam kami!! • Yaa Allah, Yaa Samad ! Berilah kami perlindungan atas ketidaksempurnaan shaum kami, shaum yang hanya meninggalkan makan dan minum semata tapi tidak bisa memenpati rukun-rukun utama yaitu menaklukan hawa nafsu yang selalu bergejolak dalam dada. Maka ampunilah kami!! • Yaa Allah, Yaa Ghaffar! Kami sungguh berharap shaum kami dapat membersihkan jiwa dan raga kami, menyelamatakan kepunahan iman kami serta mengampunkan dosa-dosa tak terhitung kami. Maka Ampunillah kami!!
¯¯¯
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Idul Fithri, Jihaadul Akbari (KEMBALI BENAR, VISI MISI PERJUANGAN TERAKBAR)
111
112
Republik Cacing
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
S
egala puja puji, kekuasaan 7 langit dan bumi, keghaiban alam akhir dan kerahasiaan guratan taqdir hanyalah milik Allah SWT semata, Tuhan Maha Suci yang tiada henti memberi kejutan-kejutan...
‰‰ Anda si faqir miskin si kurang mampu si serba kurang si minus akut penerima belas kasihan, sedekah, dan zakat dari orang-orang berkelebihan; Yang kadang merasa jengkel dan marah karena merasa terhina dan dipandang manusia rendahan. Berrbahagialah‌!! Karena ternyata Allah SWT telah mengampunkan dosa-dosa anda semua, pula telah mengampunkan kefrustasian dan keputus asaan anda. Itu tiada lain karena berkah Ramadhan..!!
113
114
Republik Cacing Anda si kaya sang manusia berlebih sang donator manusia terhormat dan sumber kebaikan; yang kadang berprilaku jumawa merasa mulia dan hebat sendiri. Berbahagialah…!! Karena ternyata Allah SWT telah mengampunkan dosadosa anda semua, pula telah mengampunkan kepongahan dan ketakterpujian anda semua. Itu tiada lain karena berkah Ramadhan….!! Anda si pegiat agama dan pejuang dakwah, ustadz sang pembimbing, kyai sang pengabdi, muballigh sang penunjuk; yang kadang merasa besar diri karena tangan diciumi dibungkuk-bungkuki dan disebut manusia terpuji. Berbahagialah…!! Karena ternyata Allah SWT telah mengampunkan dosadosa anda semua, pula telah telah mengampunkan perkelahian paham dan kekhilapan anda. Itu tiada lain karena berkah Ramadhan…!! Anda si selebriti sang penghibur dan pekerja seni yang tiada henti dicintai dan digilai yang kadang merasa cantik sendiri, mewah sendiri, bergengsi sendiri, berkelas atas sendiri. Berbahagialah karena ternyata Allah SWT telah mengampunkan dosa-dosa anda semua, pula telah mengampunkan peng umbaran aurat dan kebiasaan hidup bebas anda. Itu tiada lain karena berkah Ramadhan…!! Anda si preman sang manusia kriminal dan gerombolan para pelanggar yang sedikit-sedikit onar dan berfikir sangar sendiri. Bebahagialah…!! Karena ternyata Allah SWT telah mengampunkan dosa anda semua, pula telah mengampunkan kebejatan dan masa lalu hitam anda. Itu tiada lain karena berkah Ramadhan…!! Anda si aparatur negara sang abdi negri pelayan masyarakat dan pejabat publik yang tiada henti dipuji-puji dan dihormati; yang kadang merasa bahwa agama, hukum dan negara tidak pantas mengatur-ngatur dirinya. Berbahagialah karena ternyata Allah SWT telah mengampunkaa dosa-dosa anda semua, pula telah mengampunkan keserakahan dan pembangkangan anda. Itu tiada lain karena berkah Ramadhan…!! Lalu rahmat dan kesejahteraan, kemuliaan, keteguhan prinsif dan kesosialan hanyalah milik nabi akhir nabi Muhammad SAW yang tiada pernah berhenti untuk berbagi… Beliau SAW tersenyum bukan hanya ketika memberi, tapi bahkan ketika beliau disakiti. Beliau SAW bersabar dan bersyukur bukan hanya ketika mendapat berjuta suka, tapi bahkan ketika beliau menderita. w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Beliau SAW tak pernah berhenti berjuang menegakkan syariat bukan hanya ketika berjama’ah, tapi bahkan ketika beliau sendiri tanpa seorangpun saksi. “Demi Allah, Demi Allah, Demi Allah ini semua tentang ummaty…ummaty.. ummaty, urusan umatku nanti bagaimana?? Berat rasanya kutinggalkan umat.” Serunya. Faqir miskin yatim piatu, orang-orang terdzalimi bahkan yang mendzalimi bagaimanakah dengan mereka?? Para pelaku ma’siat, pelanggan dholalat, para kriminal, pejabat serakah dengan berjuta alasan, para mafia dan gangster yang telanjur menjadi bedebah dan berbuat berjuta salah lalu siapakah pula nanti yang menangis memintakan ampun berdo’a untuk mereka?? Muka tersenyum berseri ala Nabi SAW, hati yang bersabar dan bersyukur ala Rasul, badan yang tiada henti berjuang ala pahlawan. Itu tiada lain karena hidup dan kehidupan Rasul selalu dihiasi semangat Ramadhan…!! Wa Nushalli wa Nusallim Alaih wa ala Aalih Wa Ashaabih.
KHATIB ingin selalu mengingatkan bahwa kaum muslimin dan muslimat yang merayakan ‘Idul Fithri tanpa menggelorakan semangat keimanan, bukanlah siapa-siapa. Tak ubahnya seorang Jenderal besar yang kehilangan hormat dari pasukan.
Hadlirin Hamba Allah, Suatu saat seorang sahabat yang bernama Ibnu Mas’ud bertanya kepada Rosulullah SAW, “Wahai baginda Rosul, Amal apakah gerangan yang lebih disukai Allah SWT?” “Shalat tepat pada waktunya” Beliau menjawab. Maka bertanya untuk yang kedua “Ta’at bakti kalinya, kemudian adakah lagi wahai Tuan? Jawab Nabi: kepada kedua orang tua.” Hmm..Hmm, Maafkan saya apakah ada lagi selainnya? “Berjuang Jihad fi Sabillillah (Untuk menegakkan Agama Allah SWT ) (HR. Bukhari-Muslim r.a). Maka kita memaknai “Jihad fi Sabilillah”, semata-mata adalah “Perang total melawan agresi hawa nafsu.”
115
116
Republik Cacing Maka dari dasar hati yang terdalam, saya ingin mengucapkan: Selamat bergembira hati, kepada umat Islam yang mendapat kegembiraan besar dengan datangnya Bulan Ramadhan.
“Barang siapa yang bergembira menyambut datangnya Bulan Ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya masuk neraka.” (HR.Bukhari-Muslim r.a) Selamat bersenang hati, kepada umat Islam yang merasa mendapat kesenangan besar dengan datangnya shaum Ramadhan, karena tahu akan dilipatgandakan seluruh pahala walau berbuat baik sekecil apapun.
“Siapa yang shaum di bulan Ramadhan karena percaya dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampunkan dosa yang telah lalu.” (HR.Bukhari-Muslim). Selamat berbesar hati, kepada Umat Islam yang sabar menahan diri dari lapar, dahaga dan menjauhkan diri dari perbuatan cemar.
“Shaum itu bukan hanya menahan diri dari minum dan makan saja, akan tetapi juga dari dusta, perbuatan tidak benar dan perbuatan sia-sia.” (Khalifah Akbar Umar bin Khathab r.a) Maka hari ini adalah perayaan akbar dan pesta air mata kemenangan; buat para pejuang sejati pembela kehormatan diri. Buat para Ratu dan Raja yang telah berkuasa atas kebebasan jiwa dan raga. Buat para pahlawan yang rela gugur demi kebebasan. Buat para muslimin dan muslimat yang hanya bersedia berkomitmen
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
hanya kepada Allah, tidak kepada syetan terlaknat. Kita telah berhasil memenangkan peperangan total melawan agresi hawa nafsu. Syetan tunggang langgang. Syetan meratapi kekalahannya hari ini, walaupun sesaat lagi mereka akan segera me nyerang kita kembali. Inilah hari kita, Yaum ‘Idul Fitri, Jihaadul akbari, Kembali benar, visi misi perjuangan terakbar:
S
yetan amnesia bahwa para koruptor telah berhenti berprilaku dan berniat kotor, hari ini.
Syetan amnesia bahwa kita telah berdzikir dan menyempurnakan ‘amaliyah yaumiyah fardhiyyah dan sanatiyyah rhomadoniyyah fardhiyah sehingga magnet kekejian dan kemungkaran yang menjadi penumpang kalap dalam jiwa sudah terusir tanpa hormat, hari ini. Syetan amnesia bahwa kita sudah berzakat dan bershidqah, sehingga musibah demi musibah yang telah terlalui hanya terlukiskan sebagai hikmah, hari ini. Syetan amnesia bahwa para penguasa negara telah mengakui kedzalimannya, hari ini. Syetan amnesia bahwa orang kaya sudah menyantuni fakir miskin, hari ini. Syetan amnesia bahwa para penjahat yang khilap telah bertaubat, hari ini. Syetan amnesia bahwa para koruptor telah berhenti berperilaku dan berniat kotor, hari ini. Syetan amnesia bahwa para mafia telah merasakan akibat dari kebejatannya, hari ini. Syetan amnesia bahwa para pelaku kriminal, telah mengabdikan hidupnya pada kegiatan sosial, hari ini. Syetan amnesia bahwa para haji dan hajah yang dimuliakan Allah SWT sudah bersimbah Dzikrullah, hari ini. Syetan amnesia bahwa para ‘Ulama dan kyai telah berta’dhim kepada Allah SWT dan mengecilkan harga dirinya, hari ini.
“Syetan pasti amnesia bahwa kita mempunyai 6 amunisi semangat yang terangkum dalam nama: F - I - T - H - R - I sebagai mediator Jihad akbar menuju Ridha-Nya.”
117
Republik Cacing
118
F
Fariha = Bergembira
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka.” (QS. At-Taubah:111) Inilah sebesar-besar kegembiraan, “Ruhani dalam” (Nafsus-Salam) kita akan Terdampar di hadapan Allah yang Maha Menakar. Sedang sebahagian harta kita yang diberikan kepada orang-orang fakir (al-Fuqarā’a), orang-orang miskin (al-Masākīn), orang-orang yang mengurus zakat (al-‘Āmilīn), orang-orang yang hatinya dapat ditaklukkan (al-Mu’allafīn), orang-orang yang tidak beruntung yang tidak bisa membebaskan dirinya dari pekerjaan haram yang terpaksa ditempuh (al-Riqab), orang-orang yang berhutang untuk perbuatan halal tapi tidak berdaya untuk mengembalikan dalam batas waktu yang telah ditentukan si peminjam (alGhārimīn), orang-orang yang berjuang dan menyampaikannya pada keridhaan Allah SWT (fī sabīlillāh), orang yang melakukan perjalanan dalam rangka keta’atan dan tidak dalam kemaksiatan (Ibnu Sabīl). Sedekah kita itu akan Tersandar dalam hisaabat Allah yang Maha menanamkan ‘Amar Ma’ruf Nahyi Munkar.
I
Ijtihada = Berusaha Keras (Bersungguh-sungguh)
“Mereka berperang pada jalan Allah lalu mereka membunuh atau terbunuh.” (At-Taubah :111) Inilah sebesar-besar kesungguhan. Aktivisme sosial, agama, budaya, hukum dan politik para nabi dan rasul beserta keluarga, sahabat, tabi’in tabi’ittabi’in, wali, ulama, muballigh,agamawan, pegiat sosial dan kemanusiaan, pegiat hukum dan keadilan, budayawan, politisi yang rela mengorbankan harta, tenaga, keahlian, bahkan jiwa raga untuk memperjuangkan tegaknya keadilan, keyakinan, kehormatan, w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
kemakmuran, dan kesejahteraan umat telah dan akan pasti menjadi trend dalam kehidupan manusia termasuk berbangsa dan beragama di masa-masa mendatang.
P
ada zaman ini, Mahfud MD ber perang melawan ketidakadilan hukum dan penegaknya, hingga Para Pelanggar hukum dan keadilan “Mati Terkubur.”
Pada zaman Rasulullah SAW, para sahabat pemberani berperang melawan kaum kuffar hingga berjuluk “syahidin termasyhur.” Pada Zaman Tabi’in, Khalifah Akbar Umar bin Abdul ‘Aziz r.a. berperang dengan kezuhudan dan kewarakannya hingga berjuluk “Tabi’in termasyhur.” Pada zaman aulia’i sholihin Syaikhul Akbar hujatul islam Imam Al-Ghazali r.a berperang melawan tirani politik dan penguasa dengan nasihat-nasihat dan kritik-kritiknya sebagaiman tergambar utuh dalam kitab al-Tibr alMasbūk fī Nasīhāat al-Mulūk (Batangan logam mulia nasihat-nasihat untuk para raja). Beliau giat melancarkan kritik kepada para raja, perdana menteri, pejabat-pejabat bahkan terhadap rekan sesama ulama hingga hingga berjuluk “Mujaddid Termasyhur.” Pada Zaman Wali Songo, 9 Ulama berperang melawan tantangan budaya, sampai tercapai kata “Masyarakat Makmur” Pada zaman ini Alm. Baharuddin Lopa dan Alm. Munir berperang melawan pertaruhan hidup, kesederhanaan, pembelaan, dan pelanggaran dengan resiko teramat besar hingga berjuluk “Pejuang sampai akhir hayat bertempur.” Pada zaman ini, Gus dur (KH. Abdurrahman Wahid) berperang melawan otoritarianisme, sukuisme, sektarianisme, rasisme, anarkisme, otoriterisme hingga berjuluk “’Ulama Humanis dan pluralis yang berkepribadian luhur” Pada zaman ini, Cak Nun yang dari sejak SBY kopral sampai hari ini yang kata nya beliau sudah diakui sebagai tokoh berpengaruh di kancah internasional masih terus, teruus dan teruuus menggila hingga berjuluk “segalanya dari dia pasti tergila.tak pernah akan terukur” Pada zaman ini, Mahfud MD (The Real, Ketua Mahkamah Konstitusi) ber perang melawan ketidakadilan hukum dan penegaknya, hingga Para Pelanggar hukum dan keadilan “Mati Terkubur.” Pada zaman ini Sultan Hamengkubuwono X raja berdaulat Yogyakarta jadi pabrik inspirasi berperang melawan dedikasi dan clean democracy dengan mengatakan: “Saya tidak mau ikut-ikutan sogok-sogokan dalam berpolitik makanya saya kalah terus” hingga berjuluk “raja luhur.”
119
120
Republik Cacing Pada zaman ini Yusuf Kalla, bapak kemandirian bangsa yang mengatakan: “Indonesia harus kuat dengan kemandirian” berperang melawan ekspansi budaya, politik, sosial dan perdagangan negara-negara maju serta berkoar-koar tentang kedaulatan, nasionalisme, patriotism, perdamaian antar etnis &, ekonomi kerakyatan, keadilan ekonomi dan pembangunan hingga berjuluk “negarawan bertinggi ukur (skala).” Pada zaman ini Alm. Harry Roesli, Rhoma Irama, Doel sumbang, Iwan Fals, WS Rendra, putu wijaya, Grup Slank, Grup Bimbo, Dedi Mizwar, Sujiwo Tejo, H.Taufik Ismail, dkk para seniman ternama berperang melawan idealisme, ketidakadilan, dan tiranisme film, seni, budaya, sosial, politik, agama, penguasa, dan musik. Mereka menyatu dengan semangat dan cita-cita perjuangan serta rasa keadilan rakyat yang terkoyak-koyak. Konteks musik tapi sesungguhnya adalah revolusi sosial, budaya, agama dan politik yang bahkan hingga berganti generasi; karir dan kharisma mereka tak pernah luntur. Pada zaman ini Alm. KH Zainuddin MZ berperang melawan koruptor, tirani politik, kekuasan negara, dan dominasi asing dengan kelakar dan nasihatnasihat filosofis. Hingga berjuluk “Da’i sejuta umat dengan retorika aktual dan faktual serta kelakar filosofis terukur.” Pada zaman ini Buya Syafi’i Ma’arif berperang melawan kearifan sosial, politik, budaya dan agama hingga berjuluk “guru bangsa sang penabur.” Pada zaman ini yang dimuliakan Alm. Kang Ibing dan Alm. Mbah Maridjan manusia paling berharga di seantero Nusantara paling adil dalam cara ber pandang terhadap nilai agama dan budaya yang telah mewakili nilai dan pen capaian Sunda dan Jawa. Kang Ibing sebagai orang Sunda bercanda tertawa bahagia sampai akhir menutup mata dan Mbah Maridjan sebagai orang Jawa bersujud mengabdi sampai akhir usia. Pada zaman ini di kancah internasional Mahmoed Ahmadinejad “The Real Moeslim president” berperang melawan hegemoni kekuasaan pemimpin negara-negara maju dan superpower dunia yang mayoritas non-Islam termasuk para Yahudi dengan meneriakkan Anti-Amerika, Israel serta anti segala tawaran dan bantuannya hingga berjuluk “presiden Negara muslim termasyhur.” Pada zaman ini di kancah inernasional Muhammad Ali sang petinju legendaries muslim dunia berperang melawan diskriminasi, rasis dan rasialisme agama dan ras dengan mengatakan: “Inilah harinya ketika syetan (para rasialis dan penguasa) harus dihentikan” hingga dia berjuluk “sang revolusioner penghancur.” Mereka pahlawan nyata bukan nyata-nyata pahlawan. Mereka aktivis sesungguhnya bukan sesungghnya mereka aktivis. Mereka pegiat kebenaran yang sungguh-sungguh termamat giat. Mereka penguasa moral bukan pengusaha moral. w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Mereka berjuang ketika orang lain ongkang-ongkang. Mereka siap mati menjadi mortar ketika orang lain tak bernyali. Mereka siap mempertaruhkan hidup ketika orang lain bersemangat redup. Mereka bersumpah loyal dan bersikap keras terhadap perjuangan ketika orang lain tergila-gila kesenangan. Mereka jadi panutan yang ditiru dan dibanggakan ketika orang lain bersifat kebinatangan. Banyak diantara mereka yang sangat bersahaja ketika orang lain berlagak dan bergaya. Mereka taat norma agama dan aturan main ketimuran ketika orang lain bergerombol melakukan pelanggaran. Mereka berdiri paling depan mengkritisi keadaan ketika orang lain mencurahkan hidup pada kebohongan. Mereka tercatat dalam sejarah sebagai manusia jujur, adil, dan tegas ketika orang lain berintegritas ngepas. Mereka Revolusioner dan telah membawa kita hampir sampai pada tujuan.
T
Taqwa = Rasa Takut/ Waspada
“Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji (Allah).� (At-Taubah: 112) Inilah sebesar-besar ketakutan hingga Rasul SAW memberi penegasan:
121
122
Republik Cacing “Tahukah kamu siapakah orang yang pailit dari umatku?” Jawab sahabat : ”Orang pailit itu orang ialah yang bangkrut sehingga tidak berharta dan tidak mempunyai perkakas.” Maka sabda Nabi SAW : “Sesungguhnya orang yang pailit dari umatku yaitu yang datang pada hari kiamat lengkap dengan shalat, puasa dan zakatnya, tetapi ia juga telah memaki si A dan menuduh si B, dan makan harta si C dan menumpahkan darah si D dan memukul si E, maka diberikan hasanatnya itu kepada A, B,C dan E, maka habis hasanatnya sebelum selesai tanggungannya. Diambilkan dari dosa-dosa orang yang dianiaya itu dan dibebankan kepadanya kemudian ia lempar kedalam api neraka.” (HR. Muslim r.a) Maka siapa pun diantara muslim/muslimat yang menunaikan shalat tanpa berikrar setia kritis menegakkan kejujuran, keadilan, integritas, aqidah, niat benar, idealisme, pengorbanan, komitmen amal berkelanjutan, dan kemandirian berarti mereka adalah ikon pailit shalat. Maka siapapun diantara muslim/muslimat yang menunaikan puasa tanpa menegakkan ketaqwan, amr ma’ruf nahyi munkar, kesabaran, keikhlasan, kewibawaan, keterhormatan, kemilitansian, kedermawanan, ketauladanan, kerelaan berkorban, keshalaihan sosial berarti mereka adalah ikon pailit puasa. Maka siapapun diantara muslim/muslimat yang menunaikan zakat tanpa menegakkan amanah kesucian agama, sensitifitas jeritan ketidakberdayaan, dan masalah kemanusiaan, kesetiakawanan, keteradaban, menimbulkan tumbuhnya harapan dan kepastian dan perlindungan berbasis pemberdayaan maka mereka adalah ikon pailit zakat. Para penguasa Negara merasa berlaga mempertontonkan kehormatan dan kedudukannya, tanpa menghiraukan kewajiban shalat, maka mereka adalah Ikon “Bangkrut hormat.” Para pengusaha kaya raya merasa berlagak mempertontonkan aset dan harga dirinya, tanpa menghiraukan kewajiban bershaum Ramadhan dan berzakat, maka mereka adalah Ikon “Bangkrut harga diri.” Para penegak hukum merasa berlagak mempertontonkan bengisnya keputusan dan ketatnya peraturan, tanpa menghiraukan bisikan hati nurani, kebenaran dan keadilan, maka mereka adalah Ikon “Bangkrut Nurani.” Para pejabat negara merasa berlaga mempertontonkan kekuasaan dan peraturan UU (Undang-undang), tanpa menghiraukan amanah pencapaian kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, maka mereka adalah Ikon “Bangkrut kuasa.”
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Para haji dan hajah merasa berlagak mempertontonkan kopiah dan dokumentasi foto di Ka’bah, tanpa menghiraukan kewajiban memurnikan niat ibadah, maka mereka adalah ikon “Bangkrut sembah.”
Telah diharamkan bagi orang yang hatinya mencintai syahwat untuk memimpin orang-orang yang bertaqwa. (Nabi Daud a.s.)
123
124
Republik Cacing KHUTBAH II
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Hadlirin rahimakumullah
H
Husnudzan kepada Allah SWT
“Mereka orang-orang yang melawat (untuk mencari ilmu pengetahuan berjihad, berpuasa), yang ruku, yang sujud.” ( Q.S At-Taubah:112) Inilah sebesar-besar keyakinan dan prasangka: Kembali benar, kembali mengkritisi, kembali ekstrim, kembali berrevolusi (‘Iedul Fithri), adalah juga kembali berjihad akbar. Kembali berprestasi (‘Iedul Fithri), adalah juga kembali berpengetahuan tinggi. Kembali bernurani (‘Iedul Fithri), adalah juga kembali menahan hawa nafsu yang terus menggoda diri. Kembali bersifat asli (‘Iedul Fithri), adalah juga kembali ber-ruku’ berendahrendah diri. Kembali suci (‘Iedul Fithri), adalah juga kembali mengabdi. Memang hari ini kami masih menenggak bir, tapi Demi Allah besok akan segera bertakbir!! Memang hari ini kami masih teramat memuja teknologi canggih, tapi demi Allah besok kami akan segera bertasbih!! Memang hari ini kami masih begitu sombong selalu merasa menjadi manusia nomor wahid tapi demi Allah besok akan segera bertahmid!! Memang hari ini kami masih bergelimang dosa dan ma’saiat tapi Demi Allah besok kami akan segera berta’at!! Memang hari ini kami masih berkelompok-kelompok melakukan anarki, otoroterisme demokrasi, oligarki dan perbuatan nista korupsi, tapi Demi Allah besok kami akan segera bersyar’i. Memang hari ini ketersinggungan harga diriku sering kumat, tapi Demi Allah besok akan segera tamat!!
Sungguh kembali kepada sifat dasar adalah sebuah kemenangan besar!!
125
Republik Cacing
126
Memang hari ini kami masih trek-trekan motor meresahkan warga, tapi Demi Allah besok akan digantikan dengan adab dan kesopanan!!
Lalu kita memberikan pujian dan menghargai anak yang telah mengganti cibir dengan takbir, laknat dengan tho’at, “fuck you!!” dengan god bless you, “anjing!!” dengan Dia Maha tiada tanding, “gebleg!!” dengan tableg, “sialan!!” dengan tahlilan.
Allah SWT sebaik-baik tempat pengaduan.Para nabi, rasul dan pengikutnya sebaik-baik tauladan. Akhirat sebaik-baik tempat perhitungan. Ilmu pengetahuan sebaik-baik perisai kehidupan. Jihad sebaik-baik pengorbanan. Ruku’ dan sujud sebaik-baik rsa syukur dan pujian. Al-Qur’an dan Al-Hadits sebaik-baik pedoman. Dan nanti ketika berganti kehidupan bisa jadi yang didapat adalah sebesar-besar penyesalan. Maka kembalilah segera atau seburuk-buruk tempat yang akan didapatkan!!
R
Ridha atas ketetapan Allah SWT.
“Mereka orang-orang yang menyuruh berbuat Ma’ruf dan mencegah berbuat munkar.” (QS. At-Taubah 112) Inilah sebesar-besar keridhaan atas sebuah ketetapan. Tetapi sungguh manusia sungguh teramat keterlaluan, selalu mengikuti hawa nafsu masiv melanggar batasan-batasan. Diperintah ma’ruf , bawaannya kemaruk. Diperintah ta’at, bawaannya maksiat. Diperintah amanah bawaan khianah. Diperintah tawaadlu (berendah diri), bawaannya eksis melulu. Diperintah menjauhi munkar, bawaannya makar. Diperintah sabar, bawaannya berkelakar. Diperintah zuhud pada barang dunia bawaannya tamak tak dinyana. Diperintah menjaga lisan dari menggunjing dan adu domba, bawaannya berceloteh isinya hanya fitnah dan gosip murahan belaka. w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
K
Diperintah membiasakan shidqah, yai luruskan bawaannya pongah. niat, jangan Diperintah menegakkan shalat, zakat dan puasa bawaannya keseringan kepaksa. Diperintah menegakkan syiar- nikah dan gontasyiar Allah, bawaannya marah ganti istri. Jadilah “Bagaimana mau berdakwah, bisa makan aja susah!” manusia terpuji dan Diperintah menegakkan dakwah, bawaannya, “Asal berpenghasilan senang introsfeksi wah!!” diri, jangan sok-sok Diperintah jangan memproduksi, memerankan dan mengedarkan ngatur kami!! film syur dan eksploitsai seksual, bawaannya binal. “Jangan sok alim dech pak kyai kalo mau maen syur, ayoo sinii!!” Diperintah menjauhi korupsi, bawaannya interupsi. “Kyai luruskan niat, ja ngan keseringan nikah dan gonta-ganti istri. Jadilah manusia terpuji dan senang introsfeksi diri, jangan sok-sok ngatur kami!!” Diperintah menjauhi penyebutan ayat Suci Al-Qur’an ketika kampanye Pemilihan, bawaannya ngelawan. “Ustadz banyak cingcong, duassar syetaann..!!” Diperintah hidup sederhana ketika memimpin Negara, bawaannya bermuram durja, “Masa bodo, asal senang di dunia, ngelarang-larang emangnya lu sapa? ” Diperintah jangan sekali-kali mempergunakan fasilitas dinas dan Negara untuk kepentingan pribadi, politik atau berorganisasi untuk pegawai negeri, tapi malah berbalas pantun mencaci maki “Kenapa? Emangnya you yang rugi??” Diperintah jangan saling bantu-membantu dalam dosa dan permusuhan ketika memerintah rakyat, bawaannya membantah, “Muballigh banyak ngomongnya, coba kalo dia jadi orang dalam pemerintah, pasti mereka duluan riswah/sogoksogokan dan menjadikan sejahat-jahat persaingan itu syah. Buktinya antar golongan agama pada musuhan dan saling bersitegang paham padahal kagak ada duitan!!”
Akan datang suatu zaman ketika orang yang dianggap paling baik adalah mereka yang tidak mau menyuruh kebaikan dan melarang kemunkaran (Khalifah Akbar Umar Bin Khathab r.a)
127
Republik Cacing
128
Diperintah jujur, akuntabel dan transparan dalam menyusun kebijakan, bawaannya sawan, “Jangan terlalu didengerin itu pengamat, mahasiswa dan masyarakat yang hobi ngritik dan demonstrasi di jalanan mulutnya bau kayak jamban!!” Diperintah bersih-bersih dalam partai, birokrasi dan organisasi bawannya membantah dan menyebut sok suci. “Tokoh agama saja banyak yang bejat dan senang berkelahi, apalagi kami!!” Diperintah jangan mendzalimi rakyat kalau memimpin partai dan jadi penentu kebijakan, bawaannya tak sepakat.“Kalaupun terjadi KKN, itu khan hasil kesepakatan koalisi, Negoisasi-Manipulasi peraturan UU (Udang-udang/ Ubah-Ubah), PERMEN (Peraturan Men-maen), PP (Peraturan Pemasukan), dan PERDA (Periuk Darah) yang telah bersama-sama disepakati!! Kami khan pemimpin partai yang urakan, nama kami saja bikin sakit telinga yang mendengarkan: Anas Urusaningrum, Abu Rival Bakrie, Muhaimin Ih Skandal, Surya Dilema Kali, Hatta Rasa-rasa, Megamaki Soekarnoputri. Sing penting ayoo..sikaaaaaaat!” Diperintah jangan mengkhianati cita-cita reformasi dan menghancurkan roda demokrasi, bawaannya kebangetan tuli dan sama sekali tak peduli. “Reformasi ya reformasi!! Demokrasi ya demokrasi!! Tapi kami diajarkan semua kebejatan ini dari atasan dan pimpinan negeri. Mau bagaimana lagi?? Hiduup peng khianatannn...!! Ridho atas ketetapan sebesar-besar keta’atan. Ridho atas keta’atan sebesarbesar keimanan. Ridho atas keimanan sebesar-besar keyakinan. Ridho atas ke yakinan sebesar-besar keberislaman. Ridho atas keberislaman sebesar-besar pencapaian. Ridho atas pencapaian keberislaman sedekat-dekat keridhoanNya. Maka kalau bersungguh-sungguh ridha atas ketetapan Allah SWT, jangan takut menghadapi yang keenam.
I
Imtihan = Ujian
“Dan Mereka orang-orang yang memelihara hukum-hukum Allah.” (QS. At-taubah : 112) Inilah sebesar-besar ujian, siapa terpeleset takkan pernah terselamatkan. Umat Islam, berpedomanlah pada al-Qur’an dan al-Hadits lalu tebarkan salam. w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
129
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet NUNUN Ketangkep
a Tjandr Djoko S e you? r a Where
NAZARUDIN Ketangkep
Hamba Allah SWT, bersegeralah shalat, zakat puasa, naik haji, berjihad dan bertinggi pengetahuan. Jangan berulah. Negara muslim terbesar di dunia, berakhlaklah seperti sebutannya. Kaya, hindari bersombong diri. Miskin, jadilah manusia super-mandiri Sukses, berbagilah dengan sesama. Jadi pengangguran, hindari depresi. Gagal, segera bangkit dan tunjukan sejuta kemauan dan keberlanjutan. Multi talenta, berbagi bakatlah dengan dunia. Jadi orang besar, seriuslah pada cara hidup yang benar. Punya kedudukan, jadilah buldozer ketimpangan dan ketidakadilan serta memberi banyak harapan dibanding manusia lainnya. Jadi pejabat, berdiri terdepanlah membela kepentingan rakyat. Jadi kyai, pedulilah terhadap keadaan masyarakat dan jama’ah melebihi siapa pun di dunia ini. Merasa jadi generasi penerus bangsa, bersemangatlah mengambil peranan luar biasa.
130
Republik Cacing Jadi aktifis, jangan hanya aktif ketika kas organisasi kembung kempis. Jadi sejahat-jahat manusia, ingat akan terkena batunya. Berkuasa, ingat resiko amanah Teraniaya, ingat berlimpahnya hikmah. Diberi berjuta mudah, jawabnya Alhamdulillah Menyaksikan kedholiman memuncak, bergumamlah amit-amit Naudzu Billah. Diadzab oleh Allah SWT, berserulah: ampun-ampun Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah. Diberi musibah, Jawabannya Inna lillah. Tampan dan cantik menawan, jadilah rahmat buat orang tua. Adil dan jujur, jadilah rahmat buat agama, bangsa Negara dan peradabannya. Shalih dan shalihah, jadilah orang pertama yang menyaksikan tegaknya agama (Islam). Ujian akan terasa berat bila tak berpikir tentang besarnya manfaat. Derita alamat akan segera Berjaya. Rasa sakit alamat akan segera berbangkit. Bertaubat dari salah alamat akan bermasa depan cerah. Oleh Allah SWT diperingatkan alamat cemerlang berkepribadian.
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Hadirin rahimakumullah Kadang umat Islam kurang bergembira dengan berbagai alasan ketika datangnya bulan Ramadhan. (Minus fariha). Kadang orang muslim pun menafikan kesungguhan berbuat amal shalih dalam menjalankan ritual ibadah ramadhaniyah. (Minus ijtahada). Serta ingin terhindar dari cobaan-cobaan hidup yang tidak menyenangkan (minus imtihān)
“Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu,” (QS. At-taubah:112)
Maka
T-H-R lah jawabannya:
T aqwa kepada Allah SWT. H usnudhan kepada kasih sayang Allah SWT. R idha atas ketetapan Allah SWT. THR, Kegembiraan mu’min tak terperi di hari nan fithri!! Ya Allah…! Hati kami sangat berbinar-binar karena menjadi makhluk yang paling bersinar dalam menyambut Perayaan ‘Iedul Fitri taqdir SyiarMu. Tatapan mata kami begitu memancar. Langkah kaki kami begitu tertatar. Gerakan kaki kami begitu bergetar. Tahmid, tahlil dan takbir kami begitu membakar. Sungguh sebuah kenangan ruhani yang teramat mengakar. Ya Allah…! ‘Iedul Fithri adalah kembali benar, maka warisilah kami sifatsifatMu yang teramat besar. Kembali benar dalam memurnikan ritual Istighfar kepadaMu adalah kesempatan terhampar. Kembali benar dalam menyeimbangkan Hablum-Minannas dan Hamblum-Minallah adalah tanda baik “Iman yang selalu berkobar.” Kembali benar dalam menyikapi permusuhan orang kafir adalah strategi jitu yang akan membuat mereka jatuh terkapar.
131
132
Republik Cacing Ya Allah…! kami merenung memikirkan ikhwal kaum Muslimin yang dulu pernah menjadi umat ”Tempat manusia bersandar.” Umat yang memimpin, membimbing serta mengasingkan segala resiko demi menyelamatkan dunia dari lumpur kejahiliyahan, kehancuran dan kebinasaan. Kini kebesaran itu hampir buyar. Bersaudara dan bersatu seolah hanya menjadi ungkapan kotor “Orang kesasar.” Bermoral dan Konstitusional seolah hanya ejekan nakal seorang pejabat tinggi Negara kepada koleganya dalam sebuah perbincangan hangat “Dalam sebuah bar.” Silaturrahmi dan solidaritarisme seolah hanya menjadi jargon para tokoh Muslimin dan Muslimat yang ketakutan bila organisasi dan instansinya “Bubar.” Acara Peringatan Maulid, Isra Mi’raj dan Hijrah NabiMu seolah-olah hanya dijadikan promosi gratis produk dan program perusahaan atau lembaga yang biasanya bertema “Gebyar... dan....” Ini jelas merupakan keprihatinan terbesar. Maka kami memohon Engkau menjadikan Perayaan ‘Iedul Fithri hari ini sebagai kembalinya kami sebagai makhluk-Mu yang tak akan pernah dipertemukan dengan Malaikat Malik penjaga NerakaMu yang “Teramat sangar.”
¯¯¯
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Trim’s Bah...! (ABAH IBRAHIM a.s. SANG PENENTU PERADABAN HALAL)
133
134
Republik Cacing
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
M
emuji dan bersyukurlah wahai para hamba pemburu keberkahan bathiniyah. Allah SWT Tuhannya Den Nabi Ismail a.s. dan Abah kita Nabi Ibrahim a.s. telah mengizinkan kita sowan bersilaturahmi menumpahkan segala keluh kesah, resah gelisah, depresi dan frustrasi. Lalu Allah Yang Maha Pengasih menerima kedatangan kita dengan sangat ramah pada ibadah fardhu shalat jum’at yang kita lakukan. Berharaplah yang terbaik pada Peringatan ibadah Qurban dan Haji yang penuh rahmat ini. Sebagaimana pula Allah SWT telah membuktikan kebenaran janji-Nya kepada Abah kita Nabi Ibrahim a.s. dan Putra terkasihnya Den Nabi Ismail a.s. atas pengorbanan tulus yang telah menjadi pilihan hidup keduanya. Bihaqqismikalladzi Naadaaka bihi ibrohim faja’altan-naara alaihi bardawwasalama. Wa bihi ismail fanajjaitahu minadzdzibhi alaika Yaa Rabb !! Sungguh kami sangat memahaminya bahwa tiada pilihan lain bagi kami kecuali menghormati janji kami untuk memohonkan ampunan dan kesenangan untuk baginda Agung Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Sebagaimana Engkau telah melimpahkannya kepada Abah Ibrahim a.s. dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Melihat dan Mendengar.
KHATIB Ingin kita secara konsisten bekerja keras mengarungi berbagai “tekanan dan hantaman” moral dan spiritual sesuai petunjuk al-Qur’an dan al-Hadits. Sehingga akhir hidup khusnul khatimah seperti Abah kita Nabi Ibrahim dan keluarganya bukan lagi menjadi angan-angan. Hadlirin Rahimakumullah, Selamat datang yaum ‘Iedul Qurban yang kami nanti-nantikan. Inilah kemenangan yang sangat gilang gemilang terutama bagi Abah tercinta Ibrahim a.s., Istrinya Emak Siti Hajar r.a, dan Putra terkasihnya Den Ismail a.s.. Hidangan rohani monumental dari abad pra-Masehi. Perjalanan panjang kehidupan sebuah keluarga yang sangat luar biasa. Mereka adalah gambaran ayah dan ibu yang mencintai anaknya dunia akhirat. Bagi mereka dunia dan seisinya akan kosong hampa makna bila tidak secara konsisten memegang Nilai-nilai iman, kecintaan serta rasa takut yang telah membuat mereka menjadi manusia paling cerdas dan penurut kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT.
135
136
Republik Cacing Peristiwa heroik ini dengan serta merta mengingatkan kita kepada “SEBUAH PERBINCANGAN KELUARGA TERBAIK SEPANJANG ZAMAN” yang dilakukan oleh seorang ayah yang sangat wise (begitu bijaksana) dan demokratis beserta putra remajanya, seorang anak abad yang sangat ternama di seantero dunia, Nabiyullah Karim Den Ismail a.s.
“Hai, anakku. Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu?” (Ash-Shaffaat: 102) Ayat yang telah menyeret rohani kita pada detik-detik yang sangat bersejarah. Menit-menit yang sangat melegenda. Jam-jam penuh tekanan yang sangat menentukan sebuah peradaban yang begitu kaya dengan khazanah inspirasi dan tauladan. Bagaimana tidak? Because This is a Big Deal, Real Big Deal and more real-real big deal!! Berpuluh tahun Abah Ibrahim a.s. terjauh dari keluarga demi mengemban tugas berat menyebarkan risalah tauhid ke tempat jauh ribuan kilo yang penuh liku. Selama itu pula dia hanya ditemani setumpuk kerinduan yang menggelora. Sejumput kasih sayang yang terus merayu. Deburan ombak air mata menggoda sejuta haru, menunggu saat-saat bertemu dengan “Hiasan Qalbu” Seorang bayi tampan lucu yang ketika ditinggal pergi jauh untuk berda’wah sedang menetek susu. Tapi Kini puluhan tahun sudah berlalu, secercah harapan sudah terhampar biru karena Allah sang Pemberi tugas perjuangan sudah mengizinkannya untuk bertemu dengan anak remajanya Den Ismail a.s. untuk segera melepas rindu. Akhirnya Alam dan seluruh isinya telah menjadi saksi bisu, akan terjadinya sebuah pertemuan mengharu biru antara seorang ayah dan anak yang kelak dunia mencatatnya sebagai “Dua Orang Pahlawan kesabaran yang telah menghalalkan hidupnya terhadap kecintaan kepada tuhanNya.” Mereka berdua telah membawa manusia kepada gemerlapnya era baru, era Peradaban Islam berkembang maju hingga membuat dunia dan kaum Non-Islam termangu-mangu. Hingga pantas kalau kita berupaya mereka-reka dan mendramatisasi pertemuan mereka berdua yang terjadi ketika Den Ismail a.s. menjelang usia remaja, semata berijtihad dan berpersepsi baru:
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Abah Ibrahim a.s. memulai percakapan seraya memeluk erat-erat putranya dengan teramat haru: “Anakku tersayang Ismail, berpuluh tahun kita tak Bersua. Ayah pergi meninggalkanmu dan ibu di kawasan tandus dan kering tiada pendamping selain alam dan Sang Maha Pencipta. Ayah begitu sadar dengan meninggalkan kamu dan ibu, mungkin saja kamu berdua mati kelaparan, dimakan binatang buas atau terluka, sungguh pertaruhan hidup tiada tara. Tapi ayah pergi dengan “Misi Tinggi”, menyebarkan risalah tauhid menembus batasan kegelapan jiwa manusia hingga membuat dunia bercahaya. Karena sesungguhnya ayah adalah Seorang Nabi dan Rasul, hidup mati berjuang membela agama. Ayah tahu pasti perasaanmu terluka menganga menjalani hidup tanpa kasih sayang seoran gayah. Padahal kelahiranmu ku tunggu seumur hidupku. Tapi dengar naak, apalah artinya pelukan dan ciuman hangat ayah kalau itu bersifat sementara. Apalah artinya pergi rekreasi dan menghabiskan liburan bersama ayah kalau hanya untuk mencari kesenangan dunia semata. Apalah artinya kebahagiaan dan senyuman bersama Ayah kalau hatimu jauh dari Allah yang maha kuasa. Maafkan ayah sayaang…!! itu pasti menjadi perjalanan puluhan tahun yang teramat berat. Tapi hari ini kusaksikan sendiri, ternyata itu bukan apa-apa bagimu. Buat orang lain mungkin ini kehidupan gila, tapi buat Engkau anakku tersayang, sepertinya perpisahan melahirkan hikmah tak terkira. Ayah bangga karena engkau menyambutku dengan air mata bahagia serta tatapan muka yang bercahaya.Engkau tidak mengeluh untuk mencari simpati di tengah bahagia. Terima kasih karena telah membuat ayah menjadi orangyang sangat diterima. Ayah telah menjelajah luas menegakan risalah, dan kini saatnya berteduh dalam rindangnya hatimu. Naaak..!! Ayah bersumpah engkau adalah “anak dunia”, penerus perjuangan Ayah ketika nanti sudah tua renta dan terganggu sebahagian jiwa. Ini bukan sumpah sampah tapi sumpah yakin yang teramat istimewa!!!”
137
138
Republik Cacing Den Ismail a.s. sang putra menjawab dengan sejuta tegar: “Ayahku, Rasulku, Pahlawanku yang teramat aku Cintai. Selamat datang kembali dalam dekapan keluarga. Sungguh kedatangan Ayah adalah cerita yang teramat sempurna buatku dan ibu. Memang perpisahan yang begitu lama ini kadang tak mudah diterima. Dulu engkau pergi jauh dan membiarkanku hidup hanya bersama ibu. Bahkan sering terlintas dalam hati bahwa ayah pergi takkan kembali karena begitu lamanya aku menanti. Tapi Allah SWT telah memberiku dan ibu harapan yang membumbung tinggi. Engkau datang hari ini dengan cerita keberhasilan perjuangan tanpa terlukai. Aku sudah menginjak remaja dan dewasa sebelum umurku. Lembah yang tandus dan kering telah mengajarkanku kesabaran hidup. Gunung yang menjulang tinggi mengelilingi mengajarkanku sikap mandiri. Langit biru nan indah mengajarkanku indahnya kesuksesan hidup, jika bersungguh-sungguh mengejar cita-cita tinggi. Batu mengajarkanku integritas tinggi untuk menghadapi kerasnya persaingan hidup. Pasir mengajarkanku obyektif-realistis, bahwa tiada terhitungnya cobaan hidup yang akan kulewati. Semilir angin mengajarkanku kontribusi positif dan toleransi pada setiap yang tersentuh. Sunyi dan sepi mengajarkanku evaluasi serta pandai beradaptasi. Itu menyadarkanku bahwa kita datang ke dunia sendiri dan meninggalkannya-pun kurang lebih dengan cara yang sama. Lalu Allah sang Pemilik dan Pengatur semua hajat hidup manusia memudahkan rizki, mendatangkan keselamatan dan menyempurnakan setiap kebutuhan lahir dan bathin kami. Hari ini adalah perayaan cinta, pertemuan dan cerita indah perjuangan. Yaa,‌!! Janganlah berkecil hati, sesaat waktu yang telah kita habiskan bersama, itu semua ada dalam hatiku. Kurasa semua kebaikan dan perjuangan tulus Ayah akan mendapatkan balasannya. Cinta Ayah kepada Allah SWT sungguh bukan cinta fantasi tapi benarbenar adalah cinta mati. Bergembiralah dan teruslah tersenyum untukku Yaah...!! Karena ku amati sejak kedatanganmu tadi, mata Ayah berkacakaca, suara ayah begitu berat seperti sedang menahan derita sendiri ??
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Abah Ibrahim a.s.: “Naak, … perpisahan berpuluh tahun tidak lekas membuat ayah begitu menderita, tapi tampaknya pertemuan ini akan menjadi akhir dari segalagalanya. Derita yang akan terjadi kepadamu adalah derita besar ayah juga, walau ayah tahu pasti bahwa kamu akan berhasil melalui itu semua. Lalu bagaimanakah ayah harus mengatakannya…??”
Den Ismail a.s. lalu bertanya dengan sedikit desakan: “Tapi mengatakan apa Yaaah..?, Jangan bersedih begitu. Katakanlah walau itu akan menyakitkanku !!”
Abah Ibrahim a.s. dengan terbata-bata mengatakan:
”Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu ?” (QS.Ash-Shaffat:102) Lalu langit berubah cerah menampakkan persahabatan. Bumi sangat setia menemani seolah sangat berbelas kasihan. Siang berubah hening mempersaksikan setiap detil yang akan terjadi. Dan itu hanyalah sebuah cara bagi Alam untuk menyampaikan dukungan terbesarnya kepada Ismail Putra terbaiknya, “Wahai Ismail sang Putra alam, Kejarlah dan menangkan satu hal untuk dunia. lakukanlah yang terbaik karena hidup adalah proses audisi!!”
Maka, Den Isma’il a.s. menegaskan:
“Wahai ayah, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS Ash-Shafaat: 102)
139
140
Republik Cacing “Dunia akan mengenang ini sebagai pelukan dekade dan tangisan peradaban”
KHUTBAH II
Hadlirin Rahimakumullah, Luarrr biasaa..!! Inilah harinya seorang hamba tanpa syetan, Allah SWT begitu menyayanginya hingga menghadiahkannya sebesar-besar keteguhan. Loyalitas (wala’) yang teramat tinggi dari remaja seusianya kepada Allah yang menggenggam dunia, yang hanya bisa lahir dari kedisiplinan iman dan amal shaleh. Sehingga tidak terjebak pada kepercayaan kepada selainNya. Kecintaannya bersih dan jernih hanya kepadaNya. Sebuah pengejawantahan pada ketaqwaan dalam bentuk sikap tawadhu’u (Berendah-rendah di hadapan Allah SWT). Qana’ah (Selalu merasa cukup dengan apa yang ada). Dan wara’ (Bila disebut nama Allah bergetar hatinya, dan jika dibaca ayatnya kian mekar imannya). Sehingga godaan menggiurkan syetan la’natullah tidak membuatnya lalai. Fantasinya hanyalah surga dan keridhaanNya. Dan dia bersumpah bahwa syetan tidak akan pernah bisa w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
mengambil sesuatu yang berharga darinya (Iman). Ini bukan bentuk kenekadan tapi haqqulyakinnya sebuah tekad, sarana terbuka lebarnya Pintu-pintu Ijtihad, sehingga dia (ismail) berada pada Puncak kesabarannya ketika dijadikan Allah SWT sebagai Simbol korban abad. Den Isma’il a.s. adalah seorang remaja yang begitu bangga atas didikan orangtuanya yang sangat demokratis. Orang tua yang banyak menjawab daripada bertanya. Orangtua yang banyak memberikan toleransi daripada memaksa. Orangtua yang heboh membuka diskusi daripada berteriak keras menunjukan keotoriterannya. Orangtua yang mengajarkan berlikunya proses kehidupan daripada cerita indah kesuksesan yang akan dicapainya. Orangtua yang mengajarkan abadi daripada kesenangan sementara. Orang tua yang menumbuhkan optimisme tinggi dalam perjuangan menegakkan agama daripada pencapaian dunia. Orang tua yang tidak menahan diri untuk memuji dan memberi penghargaan ketika anaknya berprestasi. Orang tua yang mengajarkan adil dan kritisi serta berempati pada segala kondisi. Orang tua yang mengajarkan kerja keras, tahan banting, tekad bulat, berani, tangguh dan bersyukur serta menunjukan jalan kepahlawanan. Orang tua yang berdzikir tiada henti kepada Ar-Rahman daripada sibuk mencari popularitas dan membesarkan harga dirinya. Yang kesemua itu lahir dari keimanan dan kecintaan kepadaNya semata. Den Ismail a.s. sangat menghormati orangtuanya bukan karena jabatan duniawi ayahnya, tapi karena Ayahnya adalah seorang Nabi dan Rasul utusan suci yang telah mewariskan nilai-nilai hidup yang tinggi.
“tatkala keduanya telah berserah diri dan ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). (QS. Ash-Shafaat : 103) Allahu Akbar!! Abah Ibrahim a.s. tidak lagi menangis bersedih murung muka tak terkira. Karena ayat itu menandaskan bahwa beliau diperintahkan oleh Alah SWT untuk menggagalkan saat itu juga penyembelihan hidup-hidup putra tercintanya Den Isma’il a.s. dan permintaannya untuk terus hidup dan merajut kasih sayang dengan anak tercinta ternyata dikabulkan Allah yang Maha Kuasa. Sungguh Nabi Ibrahim adalah Ayah biologis dan ideologis yang sempurna bagi anaknya. Seorang “Ayah Pahlawan” berperang bukan hanya untuk sebuah kemenangan tetapi pembelaan terhadap harga diri muslim sejati, syetan lari dipecundangi. Sehingga meski dia (Abah Ibrahim a.s.) hanyalah seorang Ayah tua renta, tapi adalah jelas sebagai sandaran hidup dunia. Maka selama Abah Ibrahim a.s. menyayangi kita, dunia kan terasa indah tak dinyana.
141
142
Republik Cacing Akhirnya kebahagiaan sejati datang tanpa diundang.
“Dan kami panggillah dia, “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu.”Sesungguhnya demikian kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata, dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar, kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu)” Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.” Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba kami yang beriman”. (QS.Ash-Shaffaat: 104-111)
“Menghalalkan hidup pada penghambaan sebesar-besar pencapaian” Maka Allah SWT mengobral pujian kepada seorang Ayah dan Anak penyabar yang telah menghalalkan hidupnya pada penghambaan ini. Sebagaimana tergambar jelas pada disyariatkannya Qurban yang dalam arti yang sangat sederhana adalah menyembelih binatang besar yang telah disyariatkan sebagai bentuk solidaritas dan berbagi kebahagiaan dengan sesama yang dilakukan oleh milyaran umat Islam pada hari raya haji. Dan Sesungguhnya pada kisah Abah itu terkan dung setumpuk pelajaran bagi orang yang berfikir. Anak-isteri yang ditinggalkan melambangkan betapa misi perjuangan menun tut konsentrasi pikiran yang terfokus pada satu titik bidik, satu target. Untuk itu, segala keinginan lain harus dikesampingkan dulu hatta urusan anak-isteri. Ditegaskan di dalam al-Qur’an (8:28) bahwa harta dan anak adalah ujian diri.
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Bahkan di ayat lain (64:14) orang beriman diperingatkan bahwa anak dan isteri sering kali menjadi “musuh” (baca: kendala perjuangan). Abah a.s sebagai figur ayah pejuang dan Ambu r.a sebagai figur wanita pejuang yang memiliki kesabaran handal. Itu berarti bahwa misi perjuangan menuntut adanya kesolidan rumah tangga dulu. Ya, mulailah dengan kekokohan rumah tangga sendiri. Setelah itu, baru kita ajak orang lain. “Ibda bi nafasika !” ujar Nabi saw. Rencana “Penyembelihan” Aden Ismail a.s. merupakan sebuah skenario drama perjuangan yang extravaganza di sepanjang sejarah peradaban umat manusia. Itu melambangkan bahwa tercapainya tujuan misi perjuangan hanya akan tercapai dengan tebusan pengorbanan. Ya, mengorbankan segala-galanya hatta kepentingan anak sendiri. Al-Qur’an (3:92) mengingatkan bahwa kebajikan hanya akan tercapai dengan mengorbankan segala apa yang kita cintai. Singkat kata, perjuangan menuntut pengorbanan: keluarga, harta, keringat, darah, air mata bahkan nyawa. Sejarah selalu menuntut begitu. Tiada pilihan lain. Perjuangan tripartit: Abah a.s., Ambu r.a dan Aden a.s. melambangkan adanya koalisi yang solid, kerjasama sehat-handal dalam menjalani sebuah misi. Keluarga adalah kerajaan kecil bagi setiap orang. Ini berarti bahwa setiap kandidat pemimpin bangsa-negara harus berangkat dari kepemimpinan keluarga dulu.
143
144
Republik Cacing Dialog Abah Ibrahim a.s. - Den Isma’il a.s. mengandung makna bahwa suatu keputusan (misalnya dalam keluarga) harus atas dasar musyawarah, tidak main hakim sendiri, otoriter, diktator. Ini bekal utama bagi setiap kandidat pemimpin bangsa. Dwi-figur protagonis: Abah Ibrahim a.s. - den Isma’il a.s. mengingatkan kita bahwa misi perjuangan menuntut adanya regenerasi. Penyembelihan hewan mengingatkan kita bahwa tujuan perjuangan hanya akan terwujud bila kita mampu “membunuh, menyembelih” (baca: mengendalikan) hawa nafsu kebinatangan (bahimiyyah). Pembangunan Ka’bah hanya dengan dwi-kekuatan: ayah dan anaknya, mengingatkan kita akan pentingnya kemandirian dalam mencapai tujuan perjuangan. Kondisi alam yang kritis di Bakka sewaktu pembangunan Ka’bah mengingatkan kita akan pentingnya ketabahan dalam membangun kehidupan dengan modal, fasilitas dan bekal yang serba minus. Pejuang sejati akan tetap mampu berdiri walau hanya dengan sebelah kaki. Mentalitas Abah Ibrahim a.s. adalah teladan, ikon, sampel mentalitas Islam. Ya, mentalitas pejuang. Maka Islam yang Nabi Muhammad saw ajarkan kepada kita adalah Islam millata Ibrāhīm. Ya, Islam ala Ibrahim. Itulah Islam yang dibangun di atas pilar kerja keras pantang menyerah kepada keadaan. Itulah Islam yang tidak hanya mampu menerima keadaan, tetapi merubah keadaan. Sekali lagi, kita harus melakukan perubahan dengan kerja keras. Tegasnya, bukan Islam ala pemalas, pengemis, pengalah, penadah, pemelas, pemeras…. Bila Abah Ibrahim a.s. membangun Ka’bah dengan kekuatan sendiri, masih akankah kita membangun masjid, pesantren, kegiatan-kegiatan keagamaan atau malah rumah sendiri hanya mengandalkan uang sedekah? Itu bukan Islam millata Ibrāhīm.
Bahkan setelah apa yang Abah, Ambu, dan Aden lakukan itu, tidakkah kita ingin mengucapkan bertrilyun-trilyun terimakasih? Wahai kaum muslimin di akhir pertemuan mulia ini mari kita berdo’a kepada Allah SWT.
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Allahumma Yaa Maalikal Mulki! Engkau telah memberi kebaikan atas pengorbanan tulus kekasihMu Abah Ibrahim a.s. dan keluarganya. Kebaikan yang akan menyampaikan kami pada ridha-Mu. Maka berilah kami kekuatan lahir dan bathin untuk meneladaninya pada sisa umur kami!! Allahuma Yaa Allah ! Sungguh Abah Ibrahim a.s. telah mengajarkan cinta sejati pada kami. Cinta tulus dari hati hanyalah kepadaMu bukan kepada selainMu. Maka cintailah kami sebagaimana besarnya kecintaanMu kepadanya!! Allahumma Yaa Allah ! Ibadah sunnah Qurban Abah Ibrahim a.s.-lah yang telah mendekatkan kami cucu-cucunya atas saudara-saudara kami. Mengajak diri kami untuk menjadi pribadi sosial, kembali terhukum oleh nurani, beribadah tanpa syarat serta tidak pelit berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Maka terimalah Ibadah qurban kami di hari yang bahagia ini!!
¯¯¯
145
146
Republik Cacing
Ka’bah, simbolisasi ungkapan cinta mati Allah swt kepada nabi Ibrahim as, keluarga, dan para pendahulunya. w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
“Pamit Mabrur” Calon Haji Masrur (JUTAAN HAJI DAN HAJAH INDONESIA TERBUKTI SANGAT MISKIN)
147
148
Republik Cacing
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
S
eraya bertasbih dan bertakbir mengenang saat-saat terindah kebersamaan dengan sang Maha Pencipta Allah SWT. Beliau begitu perhatian. Sehingga ketika mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbinya (Nabi Adam), lalu beliau yang Maha Membentuk jiwa dan raga, atraktif mengambil kesaksian terhadap jiwa-jiwa sebelum terlahir ke dunia, seraya bertanya: “Bukankah aku ini Tuhan kalian?” “Maukah engkau bersumpah untuk ta’at kepadaKu?” Lalu atas izin-Nya pula kita membuat ’Ahd Qadīm (Perjanjian Ajali). Ya, primordial contract atau pengakuan ketuhanan (divine confession) dengan mana kita menjawab: “Betul, Engkau Tuhan kami, kami bersaksi!” (Qs. 7:172). Dengan itu ditetapkanlah 5 (lima) kewajiban utama kepada kita. Yaitu Syahadat, Shalat, Zakat, Shaum dan Naik haji bila mampu. Maka bertepatan dengan perayaan ’Iedul Adha dan Peringatan Haji, pantaslah kalau kita memuji Allah SWT atas segala nikmat, keteguhan hati, kesabaran, keberlimpahan harta. Maka bersyukur dan memujilah sebelum Allah SWT menghisabnya tiada ampun. Yaa Rabbanaa!! Anna katsiiram-minnaa laa na’rifu madza naf ’al? Walaa min aina nabda’u? Walaa kaifa nusiir? Hatta ja’a ridhwanuka alaina !! Yaa Rabb !! Kecintaan yang tertanam dalam hati kami dan mendahulukan kecintaan tersebut di atas kecintaan kepada siapa dan apa pun (di antara makhluk) kepada Nabi akhir-Mu adalah “Cinta gila”. Yaa Allah! Cintailah dia! Karena hanya Engkaulah yang tulus mencintainya.
KHATIB akan selalu berusaha tiada jeda untuk selalu mengingatkan kita semua dalam perayaan Idul Adha dan Peringatan Haji ini untuk menyempurnakan ikhtiar kemabruran Ibadah. Karena hanya itulah yang akan menyelamatkan kita dari sulitnya ”Hisaabah.” Hadlirin yang dirahmati Allah SWT, Momen kebersamaan kita hari ini menunaikan Ibadah fardhu shalat jum’at, bertepatan pula dengan kebahagiaan besar yang dirasakan oleh keluarga, kerabat dan saudara kita Muslim dan Muslimat di seluruh dunia yang sedang mempersiapkan tahapan demi tahapan kebutuhan lahir dan bathin atas keberangkatannya ke tanah suci Makkah Al Mukarramah menunaikan Rukun Islam yang ke-5. Mereka adalah kumpulan insan-insan utama pilihan Allah SWT dari sekian juta kaum Muslimin
149
150
Republik Cacing dan Muslimat yang telah memantapkan niat khusyu’ beribadah di Rumah Suci. Mereka adalah para tamu Allah: dhuyūf al-Rahmān.
Ka’bah, simbolisasi ungkapan cinta mati Allah swt kepada nabi Ibrahim as, keluarga, dan para pendahulunya.
“Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. (QS al-Shafāt: 108) Maka berbaik hatilah untuk berdo’a memohon kepada Allah yang Maha Mengabulkan agar Beliau melindungi para calon hajji dan hajjah di dunia dan akhirat, terutama kepada mereka yang berada di daerah terpencil yang sangat kesusahan alat transportasi & edukasi memadai serta daerah konflik etnis. Lalu Allah SWT menggolongkannya kepada Haji Mabrur dan Hajah Mabrurah, dosa diampuni, aib/cela yang segera mungkin tertutupi. Semoga mereka berkomitmen tinggi tidak menodainya dengan kesesatan-kesesatan (Bid’ah) yang akan ber dampak sistemik merusak seluruh sistem pahala. Kalau Syahadat adalah DP (Uang Muka), maka Haji dan Ibadah selevelnya adalah Pelunasan hutang kepada Allah SWT. Maka siapa yang mampu tetapi sengaja mengulur-ulur waktu untuk menunaikan haji berarti seumur hidup masih nyicil hutang keIslaman. Hakikat ibadah haji dapat dipahami dari dwi-sisi. Pertama, ia merupakan ibadah ritual (sebagai Rukun Islam kelima). Kedua, ia sebagai wahana untuk mengenang sejarah agar umat Islam tidak buta sejarahnya sendiri. Ya, sejarah kepribadian dan perjuangan moyang kita, nabi Ibrahim as. Di sinilah letak nilai, saripati, esensi, atau spirit ibadah haji: meneladani keperibadian Nabi Ibrahim as sehingga kita dapat menjadi millah Ibrāhīm. Haji mabrur, dengan demikian, adalah haji yang mampu meneladani keperibadian beliau. Lā Ghairuh. Antusiasme pada pelaksanaan Ibadah haji sudah menjadi tradisi wajib di kalangan kaum Muslimin dan Muslimat di seluruh dunia semenjak berdirinya Ka’bah ratusan abad yang lalu. Ka’bah yang kharismatik telah menunjukan magisnya kepada setiap jiwa beriman yang berkelana bebas menyebrangi batas hakikat Ta’dziim sya’airillah (Membesarkan Syi’ar Allah SWT) serta Tawakkal ‘Alallah (Puncak ketaatan/penyerahan diri secara total kepada Allah SWT).
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Kepada setiap raga beradab yang mempunyai komitmen tunggal akan menghiasi seluruh hidupnya dengan Rihlah muqaddasah (Perjalanan Suci) serta DienulIslam (Tugas Suci). Sehingga Para calon Haji dan Hajah akan selalu memfokuskan diri pada sebuah tujuan akhir dari tujuan-tujuan apa pun di dunia ini. Dan tujuan Ibadah Haji yang Paling klasik adalah “Rebut Kemabrurannya.” Maka mari bersama-sama memahami secara obyektif dan realistis apakah sebetulnya Esensi tertinggi dari kemabruran dalam melaksanakan ibadah haji. Dengan mengelompokkan Ibadah haji Mabrur kedalam 3 (tiga) bagian permanen: Mabrur Qoblal-Hajj. Yaitu Kemabruran yang dipertontonkan secara elegan sebelum dan ketika mempersiapkan keberangkatan, sampai kepada puncaknya yaitu melakukan Ibadah Syukuran Walimatus-Safar, dengan apa yang kita sebut “PAMIT MABRUR CALON HAJI MASRUR”, yaitu Pamit memohon do’a hablum-minan-naas dengan terlebih dahulu melakukan kewajiban bertaubat yang dibimbing oleh ’Ulama setempat. Lalu meminta maaf kepada makhluk yang pernah didzalimi, karena haji adalah kematian kecil yang tidak boleh ternodai. Maka perhatian kita adalah: Jika ada Manusia yang bekerja keras mencari rizqi halal, lalu konsisten beramal demi sesegera mungkin bertemu dengan pusat kebesaran Allah SWT, KA’BAH, maka dia telah mencatatkan dirinya sebagai Jutawan Amal. Jika ada manusia yang penampilan ruhaninya bisa mewakili nilai jasmani nya, maka kehormatan jabatan di siang harinya bisa terkalahkan oleh keagungan Tasbih, Tahmid dan Takbir di malam harinya; maka anarkisme yang membabi buta pada siang harinya bisa terkalahkan oleh keta’atan ibadah pada malam harinya; maka perlakuan haram pada siang harinya bisa terkalahkan oleh penghalalan diri pada malam harinya; maka musibah demi musibah pergi darinya. “Karena tiada musibah yang lebih besar ketimbang orang yang membaca al-Qur’an pada siang harinya tetapi melanggar isinya pada malam harinya.” Semata berpengharapan tinggi menjadi tamu Allah SWT di KA’BAH. Maka dia telah mencatatkan dirinya sebagai Milyarder Dzikir. Jika ada Pejabat dan Tokoh Masyarakat yang Anti-Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Amanah terhadap janji, lalu jumlah penerima manfaat kebaikannya semakin meningkat dari hari ke hari, karena kepercayaan tingginya kepada Allah SWT akan mempertemukannya dengan Rumah Suci KA’BAH, maka dia telah mencatatkan dirinya sebagai Konglomerat Moral.
151
152
Republik Cacing Mabrur Fil-Hajj. Yaitu Kemabruran absolut atas pengorbanan dan perjuangan tiada henti untuk menaklukan tebing curam rukun haji yang licin dan penuh duri. Karena sesungguhnya syetan menjadi simbol makhluq terlaknat karena begitu ekstrim menolak batasan-batasan (Ikatan ketentuan dan Tata aturan Allah SWT). Maka sekecil apapun keputusan Para calon Haji dan Hajah untuk tunduk kepada Syarat dan Rukun ketika Pelaksanaan Haji akan tercatat sebagai suatu tanda kecil dari mengguritanya Niat baik dan penghambaan total, yaitu: Amal tersebut hanya ditujukan kepada Allah Ta’ālā.
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya.” (QS.Al-Bayyinah :5) Amal tersebut harus sesuai dengan tuntunan Rasul SAW.
“Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dari kami maka akan tertolak.” (HR.Bukhari-Muslim r.a) Maka menganggap remeh sekecil apapun kesalahan dalam melaksana kan rukun haji akan menyumbat pergerakan kemabruran. Dan di antara kesalahan- kesalahan itu adalah: Tidak berihram dari miqat Meninggalkan talbiyyah serta mengerjakan hal-hal yang menyebabkan lalai dari mengucapkan talbiyyah. Meyakini bahwa masuk ke Masjid Haram harus melewati pintu tertentu sehingga menyusahkan dirinya untuk segera beribadah, walaupun pintu Bani Syaibah memiliki keistimewaan karena dahulu Rasul SAW masuk melalui pintu tersebut. Tidak memulai Thawaf dari Hajar Aswad. Menyangka bahwa mencium Hajar Aswad adalah syarat sah daripada Thawaf, padahal sabda Nabi SAW boleh mencium nempel, boleh melambai tangan, boleh nempel dengan menempelnya tongkat, bahkan sebahagian orang menyewa bodyguard demi melaksanakan tujuannya.
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
M
Tidak menjadikan Ka’bah enggunting di sebelah kirinya. Padahal sebahagian itu termasuk syarat syah Thawaf. kain Ka’bah Menggunting sebahagian kain Ka’bah untuk untuk dijadikan dijadikan sebagai jimat sebagai jimat usaha, usaha, karir, jodoh, kekayaan dan lain- karir, jodoh, kekayaan lain. Padahal tidak lain hanyalah merusak kesucian dan lain-lain. Ka’bah dan sekecil apapun perusakan terhadap Ka’bah adalah penyerangan berencana terhadap syarat sah dan rukun haji. Melakukan pemujaan berlebihan terhadap Ka’bah seolah-olah menyembahnya. Padahal Ka’bah adalah media Muraqabah, Muhasabah, Muzahadah untuk menuju keridhaan Allah SWT, Tuhannya Ka’bah. Menganggap bahwa satu putaran Sa’i itu adalah dari Bukit Shafa kemudian sampai kembali ke Bukit Shafa, yang menyebabkan ia melakukan Sa’i sebanyak 14 kali sehingga menyebabkan keletihan dan kurang konsentrasi padahal rukun-rukun lain sedang menanti. Memotong sebahagian rambut kepala dari satu saja, hal ini bertentangan dengan:
“… dengan mencukur rambut kepala kalian dan memendekannya...” (QS.al-Fath:27) Meninggalkan Talbiyah pada saat berangkat menuju Mina. Di ‘Arafah berdo’a menghadap ke gunung-gunung, bukan ke arah qiblat dan menganggap gunung sebagai tempat wuquf yang paling utama. Membuang-buang waktu tanpa faedah ketika wukuf ‘Arafah seperti: bertelpon, berfoto-foto, mendengarkan lagu/nyanyian, bersenda gurau, berbicara kotor atau bahkan berselisih paham atas hal-hal sepele sehing ga berpotensi besar merusak kekhusyuan wukuf. Meyakini bahwa Jabal Rahmah memiliki nilai yang khusus untuk para lajang yang sedang mencari jodoh sehingga mereka sangat antusias berdo’a meminta-minta jodoh dengan terlebih dahulu shalat 2 (dua) raka’at,
153
154
Republik Cacing padahal sama sekali tidak disunatkan, dan yang semakin menyebabkan bertambahnya penyimpangan adalah mencoret-coret batu di sekelilingnya hanya untuk sekedar mengabadikan nama atau permintaan. Baju Ihram yang terpakai ketika wuquf di ‘Arafah ketika pulang dijadikan barang simpanan untuk ritual- ritual suci tertentu tanpa dicuci terlebih dahulu padahal mungkin saja tercemari kotoran-kotoran unta dll. yang menyebabkan najis. Meninggalkan Muzdalifah pada malam hari dan tidak bermalam di sana. Mencuci batu-batu Jumrah dan memberinya wangi-wangian. Menyangka bahwa tiang-tiang Jumrah adalah syetan sehingga para calon hajji dan hajjah melempar Jumrah dengan penuh amarah dan kebencian sehingga menyakiti orang lain, dan dia seperti sedang mengeluarkan amukan, sehingga kita sering melihat mereka melempar dengan batu dan kayu atau sandal, padahal melontar Jumrah adalah dalam rangka menegakkan dzikrullah dan mewujudkan penghambaan tulus kepadaNya. Menyangka bahwa lemparan itu harus mengenai tiang Jumrah padahal tidak sama sekali. Mewakilkan orang lain untuk melontar padahal ia sanggup melakukan nya sendiri. Meninggalkan bermalam di Mina tanpa udzur, tidak berusaha mencari tempat bermalam di Mina sehinngga ia beralasan bahwa tidak ada tempat bermalam, kemudian ia bermalam di Makkah atau ‘Aziziyyah. Keluar dari Mina sebelum matahari tergelincir pada tanggal 12 Dzulhijjah. Diharamkan memusyrikan simbol-simbol haji sebagaimana terkandung dalam substansi talbiyyah:
“Ku penuhi panggilan-Mu Yaa Allah Kupenuhi panggilan-Mu, kupenuhi panggilan-Mu yang tidak ada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya pujian, nikmat dan kekuasaan itu hanya milik-Mu semata, tidak ada sekutu bagi-Mu.”
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Innal-Hamda (Simbol Pujian) Pujian adalah simbol kemusyrikan yang “beresiko tinggi,” karena setiap sel dalam tubuh para calon haji dan hajah akan tergenang kubangan lumpur takabbur, melebih-lebihkan keadaan dirinya dengan ngawur, banyak bicara ngelantur, suka menyimpan keuntungan duniawi sehingga tak mau rugi, berambisi meraih simpati, merasa besar hati, angan-angan kosong dan cinta diri. Serta berpotensi besar untuk berprilaku manipulatif dan koruptif sehingga larangan Allah SWT hanya dijawabnya dengan basa-basi. Sehingga secara tidak sadar menghiasi perjalanan eksklusif di tanah suci dengan perilaku yang sangat tidak terpuji. Seperti di antaranya: Pertama sekali para jama’ah menginjakkan kaki di tanah suci Makkah Al-Mukarramah sudah mempertanyakan fasilitas-fasilitas bergengsi, “Pak petugas! Kita tidur di hotel bintang 5 (lima) atau malah bikin tenda kayak pengungsi?” Dikasih hotel bintang 2 (dua) malah dibiujian adalah simbol lang sekelas melati. Kalau kemusyrikan keluhan merasa tidak didengar langsung menyang “beresiko caci maki, “Pak petugas, kita sudah sangat bersabar tinggi,” karena setiap dari sejak datang ke sini sel dalam tubuh (Makkah). Pemerintah menyengsarakan kita dengan para calon haji dan menyediakan fasilitas yang hajah akan tergenang tak memadai, dan sedikit sekali memberi solusi. Das- kubangan lumpur ar para pemimpin Indonesia memang bisanya hanya takabbur. korupsi, Kita sumpahin dech biar pada mati berdiri!” Padahal pergi haji bukanlah perjalanan happy-happy, tapi sebuah pengabdian yang mengandung presisi tinggi. Tapi tiada asap kalau tiada api, fakta menunjukan menteri agama (MENAG) sebagai personifikasi-aktif dari pemerintah sangat tidak peduli terhadap kebutuhan-kebutuhan primer para haji, seperti pemondokan layak, alat-alat kesehatan yang memadai dan jaminan konsumsi. Mereka (Pemerintah) berlaku detil dan hati-hati hanya ketika menyusun proposal dan kalkulasi untung rugi.
P
155
156
K
Republik Cacing
enikmatan adalah simbol kemusyrikan yang “bertekanan tinggi.” Karena setiap kenikmatan akan berubah menjadi sebuah teror fisik dan mental yang menakutkan
Kadang Pemerintah sangat tidak adil terhadap para mahasiswa/i Timur Tengah (Tim-Teng) yang menjadi TEMUS (Tenaga Musiman) Petugas Penyelenggara Haji. Mereka berdiri paling depan kalau terjadi dead-lock dan missPersepsi antara Pemerintah dan Jama’ah haji. Mereka berjuang keras melayani hampir 24 jam per hari, tapi upah kerja mereka terhitung minim kalau dibandingkan dengan dana haji yang berlimpah ruah atau dana-dana yang ditilap para pejabat pemerintah dan pejabat urusan haji walau tentu saja itu sangat membantu biaya pendidikan kuliah buat mahasiswa-mahasiswa Timur Tengah yang terhitung berasal dari keluarga yang biasa-biasa. Para oknum Pemerintah mengatakan dana itu karena tersedot biaya Operasional haji yang sangat tinggi. Padahal kita sangat mengerti kebanyakan biaya operasional itu masuk ke kantong Pejabat Pemerintah dan Urusan Haji yang berposisi tinggi, sebagaimana Motto mereka: “Musim haji hanya terjadi setahun sekali, cari pemasukan yang begitu tinggi walaupun kadangkala menyalahi prosedur sana-sini. Niscaya kebutuhan hidup keluarga satu tahun akan terpenuhi alias sekali mendayung 1-2 tahun resiko hidup terlampaui.” Banyak lagi kelakuankelakuan yang tidak terpuji lain yang tidak bisa kita ceritakan di sini. (Fakta yang penulis rasakan sendiri ketika menjadi Tenaga Musiman Petugas Penyelenggara Haji).
Wan-Ni’mata (Simbol Kenikmatan) Kenikmatan adalah simbol kemusyrikan yang “bertekanan tinggi.” Karena setiap kenikmatan akan berubah menjadi sebuah teror fisik dan mental yang menakutkan, bila setiap kepemilikan yang berada dalam genggaman para calon haji dan hajah hanya dianggap sebagai “Hak milik sendiri.” Padahal semua itu hanyalah titipan Allah SWT yang kapanpun bisa datang dan pergi. Seorang Konglomerat sangsi pergi haji tanpa proteksi asuransi, padahal siapa yang wafat dalam perjalanan haji Allah SWT secara w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
resmi “mengklaim seluruh jiwa dan raganya menjadi makhluk terkaya di sisi-Nya.” (Mati Syahid) Seorang pengusaha besar risih pergi haji tanpa ONH plus yang banyak keringanan-kemudahan. Padahal Nabi SAW mewanti-wanti para calon haji dan hajah untuk bekerja keras mengorbankan segala yang dimilikinya termasuk jiwa dan raga, bukan hanya harta benda, berpanas-panas, berpeluh keringat dan berdesak-desakan untuk menghilangkan kesan buruk di hadapan Allah SWT Yang Maha Tinggi. Seorang pejabat menyengaja mengakhir-akhirkan diri pergi haji, hanya menghabiskan energi untuk sebuah pencapaian karir dunia tertinggi. Padahal dia akan jatuh terpuruk tanpa ridha Ilahi. Seorang Tokoh Masyarakat lebih merasa terhormat menjadi pejabat atau politisi, hidup layak dan punya posisi bergengsi, daripada pergi hajji. Padahal haji adalah “Simbol penghormatan tertinggi (Jihad).” Seorang Muballigh terkenal di Negeri ini lebih merasa asyik menjadi pembimbing haji orang- orang bergengsi. Padahal Nabi pun pernah mendapat teguran keras karena berda’wah mengutamakan para priyayi. Wal-Mulku (Simbol Kekuasaan) Kekuasaan adalah simbol kemusyrikan yang “berkekuatan tinggi.” Karena setiap tebing raksasa kekuasaan para calon haji dan hajah akan membelah daratan kebaikannya. Bagaimana kita mendengar seorang Jenderal tidak menginginkan berpayah-payahan/berdesak-desakan melakukan Sa’i dan melempar jumrah. Lalu menyuruh orang untuk melakukannya dengan upah 1-2 juta rupiah. Bagaimana kita mendengar seorang Menteri yang melaksanakan wuquf di ‘Arafah memakai fasilitas sangat bergengsi sehingga menyita anggaran pemerintah yang tinggi. Bagaimana kita mendengar seorang Presiden yang memakai peng awalan super khusus ketika melaksanakan Thawaf Ifadah sehingga menjadi pemandangan yang menyakitkan bagi orang-orang biasa. Bagaimana kita mendengar seorang pengusaha atau bahkan orang biasa sekalipun memanfaatkan pergi haji dengan membawa beberapa ratus pak rokok asli produk Indonesia khususnya Gudang Garam Filter dan Jarum Super yang dititipkan dalam koper-koper teman jama’ah dan keluarganya karena memang kedua merek rokok tersebut begitu diminati di Saudi sehingga dihargai beberapa kali lipatnya. Dan yang membuat miris bahwa bukan rahasia lagi untuk ke-
157
158
Republik Cacing pergian haji ke 2, 3 dan 4 kali atau seterusnya memang bukan diniatkan ibadah tapi memang khusus untuk berdagang dan berbisnis saja. Naudzu Billahi Min Dzalik. Mereka (Para calon haji dan hajah) telah mengganti sifat tawadhu’ dan rendah hati dengan sifat sombong dan cinta diri. Telah mengganti kejujuran dan keadilan dengan kedzaliman dan anti-pati. Mengganti kebiasaan mendahulukan orang lain baik dalam persoalan makanan, minuman dan tempat dengan sifat mementingkan diri sendiri. Mengganti niat ikhlas beribadah dengan transaksitransaksi duniawi.
“Kenikmatan Adalah Udara Segar yang diikuti Badai�
KHUTBAH II
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Hadlirin Rahimakumullah, Mabrur Ba’dal-Hajj. Yaitu kemabruran yang menyemesta harum semerbak hingga semua orang bisa mencium aroma kebaikan yang ditebarkan dalam proses kehidupan dalam upaya merekahkan nilai-nilai hajinya.
“Dari Jabir r.a Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tiada balasan apapun bagi haji mabrur kecuali Syurga. Ditanya kepadanya, apa makna mabrur itu? dijawab, suka memberi makan (bantuan sosial) dan selalu lemah lembut dalam berbicara.” (HR. Ahmad r.a) Kepergian para aktor haji dan hajah merupakan proses episode demi episode pelaksanaan ibadah haji di Makkah dan kepulangannya yang membawa ”Super berkah” telah menjadi super tontonan original dan klasik milyaran orang di belahan dunia. Mereka (Para penonton/Pemerhati akhlak para haji dan hajah) begitu penasaran akan ”akhir cerita sebuah kisah.” Apakah para haji dan hajah itu akan berakhir hidup Khusnul-Khatimah atau Su’ul-Khatimah? Maka hari ini giliran kita para penonton Indonesia yang merasa gundah karena fakta membuktikan bahwa begitu banyak para aktor haji dan hajah telah “kehabisan keuntungan berlimpah.” Jutaan haji dan hajah Indonesia terbukti secara syah dan meyakinkan masuk dalam kategori ketiga, yakni kategori kemiskinan. Mereka miskin pemahaman agama, miskin zuhud pada dunia, miskin menjaga lisan dari menggunjing dan adu domba. Juga miskin toleransi dan advokasi; miskin menata anarkisme dan provokasi berbahaya; miskin menahan kaki dan telunjuk untuk tidak memperbudak karyawan seenaknya; miskin berkontribusi positif pada bidang ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, sosial, budaya dan agama; miskin berdzikir dan fokus pada tujuan akhir (Ridha Allah SWT); miskin ucapan salam dan menebar keselamatan; miskin sabar ketika mendapat musibah dan fitnahan; miskin berinovasi dan membuat perubahan; miskin orientasi pada sebenar-benar pencapaian; miskin
159
160
Republik Cacing berkomitmen dan jujur ketika mendapat jabatan; miskin Muhasabah, Muzahadah, Muraqabah; miskin bantuan dan sidqah. Sehingga di mana sikap ‘Iffah (Menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik)? Di mana sikap Amanah? Di mana rasa kasih sayang terhadap orang yang lemah? Di mana rasa iba terhadap kaum tuna wisma, yang hidup dari mengais sampah? Di mana rasa cinta kasih terhadap sesama Muslim yang terlanjur berbuat sejuta salah dan melakukan ’amalan-’amalan bid’ah, sehingga serta merta dicap sebagai ”100% muslim bedebah?”
“Setiap Kemiskinan Berpotensi Besar Menjadi Tragedi”
Jutaan haji dan hajah Indonesia terbukti secara syah dan meyakinkan masuk dalam kategori kedua, yakni tidak miskin malah “sangat kaya”. Mereka kaya nafsu syahwat; kaya khianat dan maksiat; Kaya konfrontasi ketika berdebat; Kaya silat lidah kalau ketahuan salah dan kepepet tamat; Kaya halusinasi dan proyeksi; Kaya intrik dan manipulasi; Kaya sumpah serapah dan laknat kalau merasa tercemar diri; Kaya teori tanpa bukti; Kaya sikutan dan tendangan sesama institusi; Kaya pujian dan penghormatan diri; Kaya berfikir negatif pada oposisi; Kaya ketergantungan diri pada bantuan-bantuan luar negeri; Kaya kekerasan, dendam, pongah, iri-dengki, anarki dan arogansi; Kaya “Sumpah Demi Allah” kalau ketahuan salah; Kaya “berkarya dan berinovasi” hanya ketika berharap mendapat pujapuji dan “waah..”; Kaya “professionalitas dan kreatifitas” hanya ketika merencanakan perbuatan korupsi yang tergolong ”susah”; Kaya penghinaan, apatisme dan kerdilisme kepada kaum minoritas yang dianggap “sampah”; Kaya pengagungan dan eksklusifisme “Seolah-olah hanya kelompok dia yang bernilai Hasanah” sehingga menganggap kelompok lain ”Sayyi’ah” dan ”Dholalah”. Kaya “Gelengan kepala” dan ”Melarikan diri” kalau dituntut membantu orang susah. Padahal hari ini, “Sinar” anak perempuan SD di Polewali Mandar Sulawesi Selatan harus besusah payah mengurus sendiri ibunya w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
yang lumpuh total, lalu ditinggal suaminya dan hanya bisa menangis darah. Dan kaya-nya “Gelar haji Mabrur dan hajah mabrurah” hanya impian bagi para haji dan hajah yang memiliki “Standar amal shalih yang sangat payah.” Jutaan haji dan hajah Indonesia terbukti secara syah dan meyakinkan masuk pada kategori ke-1 (Utama). Yaitu, tidak miskin malah melebihi orang yang sangat kaya. Maka mereka adalah haji dan hajjah “Super gaya.” Gaya-nya seperti Abu jahal dan Abu lahab. Hobby berulah kalau merasa kalah. Maniak cari simpati dengan isyu-isyu murah, keburukan dan fitnah. Duet besar 2 (dua) orang pecundang yang mengakhiri hidupnya dengan Su’ul-khatimah. Gaya-nya deket-deket sama Qorun dan Tsa’labah. Hidup melanggar aturan dan sumpah tapi pantang mengaku salah. Lalu Allah SWT menjadikan harta kekayaannya menjadi Kubangan sampah. Sungguh akhir hidup sangat tragis bagi 2 (dua) orang saudagar bermasalah. Gaya-nya ngemirip-mirip diri kepada Namrud dan Fir’aun La’natullah. Mengaku-ngaku Pemimpin Negeri dengan dukungan mayoritas 65 % Pemilih Syah, padahal kerjanya hanya bikin susah. Mengakungaku Pembesar Negeri. Bernyanyi merdu akan membuat rakyat Adil, Makmur dan Sejahtera padahal kerjanya hanya membuat aturan karet yang memudahkan para koruptor dan pengusaha gajah menggasak kekayaan alam Indonesia yang begitu berlimpah. Memainkan hukum demi kepentingan kelompok sesaat dan kalau ketahuan berkongsi jahat akan “Tervonis tak bersalah.” Bertindak sewenang-wenang seperti amukan gajah yang bukan hanya akan merusak tatanan Konstitusi tapi telah menghina dan melemahkan kekuatan Negara dengan Mewariskan Nilai Sejarah Bangsa yang teramat Murah. NAU’DZUBILLAH!! Di akhir khutbah mari kita meminta kegembiraan tiada akhir sampai tegaknya Hisaabah.
Yaa Allah!! Yaa Barri’!! Kami tidak bisa menyembunyikan kegembiraan atas terpanggilnya keluarga dan saudara-saudara kami di seluruh dunia khususnya
161
162
Republik Cacing Indonesia. Mereka meninggalkan keluarga, kesenangan hidup dan Negara tercinta. Demi memenuhi undangan ibadah hajji di Ka’bah rumahMu yang suci. Kami mohonkan ampun buat mereka, lindungilah mereka dari perbuatanperbuatan dosa yang akan membatalkan rukun hajinya. Yaa Allah!! Yaa jami’!! Engkau persatukan umat Islam di Makkah dalam ibadah hajji. Engkau hilangkan perselisihan antar golongan dan madzhab. Engkau hubungkan interaksi Islam tanpa batas antar bangsa, tanpa beda tingkat harta, tanpa kisi-kisi pangkat tinggi. Maka merdekakan mereka “terhadap dunia” yang hanya sementara. Yaa Allah!! Yaa Thawwab!! Sungguh saudara-saudara kami dari seluruh dunia, khususnya Indonesia, yang Engkau panggil beribadah haji adalah hambahambaMu yang telah menetapkan komitmen penghambaannya hanyalah kepadaMu. Atas kemaha AgunganMu, terimalah Amal shalih mereka dan jangan Engkau pulangkan mereka kepada pelukan-pelukan kami di Indonesia kecuali Engkau telah “Memabrurkan ibadah haji mereka.”
¯¯¯
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Bangkit Bersumpah dengan Hijrah!!! (KITALAH YANG PERTAMA DAN TERAKHIR KALI TAHU BAHWA‌!!!)
163
164
Republik Cacing
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
T
iada rasa bosan dan keengganan yang kita pertontonkan dalam beribadah kepada Allah SWT. Kenapa? Karena tiada bekas kita bersyukur, ber sujud; pula beramal shalih kepada Allah SWT. Apa sebab?
Sebab ketika kita bersyukur, seketika itu juga Allah menjanjikan berlipatlipat kenikmatan serta bonus rumah mewah (Baitul Hamdi) di Syurga bagi pengamal syukur. Sebab ketika kita bersujud. Seketika itu juga Allah SWT menjanjikan Syurga bagi kita.
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya.” (QS. Al-Mu’min: 1-2) Sebab ketika kita beramal shalih, seketika itu juga Allah SWT akan menyem purnakan seluruh pahala kita.
“Dan orang-orang yang beriman dan ber’amal shalih, maka Allah akan menyempurnakan pahalanya.” (Q.S Ali Imran: 75) Assalamu’alaika wahai Nabi pemimpin orang-orang yang berhijrah dari Makkah, ”Kota yang pernah menjadi mimpi terburuk bagi para aktivis kemanusiaan, hukum dan da’wah” ke Yatsrib (Madinah Munawwarah sekarang), ”Kota Matahari yang telah menyinari dunia dengan peradaban Islam.” Sejuta rahmat dan keselamatan bagimu. Sesungguhnya kami bersumpah tidak bisa menyembunyikan kegembiraan dan kekaguman atas sukses besar yang telah Allah SWT berikan untukmu, keluargamu, pembantu perjuangan setiamu yang nampak dari pengikutmu yang berwujud makhluq hidup serta pasukan tentara istimewa-Mu yang tidak nampak, yang menyerang atas perintah Allah yang Maha Mengalahkan sebesar apapun kekuatan.
165
166
Republik Cacing KHATIB sebagai “Penyambung lidah” Nabi akhir pembawa risalah ingin mengingatkan, bahwa pengabaian terhadap Nilai-nilai Hijrah sebagaimana yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya adalah jelas sebagai sebuah “Makar sistematis” terhadap Konstitusi ’Aqidah Islam yang seharusnya dibela dengan jiwa raga, harta atau bahkan dengan Mengalirnya darah. Maka jikalau hari ini ada umat Islam yang kurang mengenal syahadat, shalat dan zakat, hampir-hampir mereka takkan termaafkan. Maka jikalau hari ini ada umat Islam yang memandang sebelah mata shaum dan naik haji, hampir-hampir mereka tak kan termaafkan. Maka jikalau hari ini ada umat Islam yang mengejek lantunan suara dan gaya para muadzin tua di masjid-masjid serta lusuhnya jubah, kumis dan jenggot kaum muslimin, hampir-hampir mereka tak kan termaafkan. Maka jikalau hari ini ada umat Islam yang mengabaikan ukhuwwah Islamiyyah, silaturrahmi, persatuan dan ketauhidan hampir-hampir mereka tak kan termaafkan. Maka jiakalau hari ini ada umat Islam yang mengobarkan perbedaan paham berlebihan, perselisihan bahkan peperangan baik langsung atau tidak langsung, hampir-hampir mereka tidak termaafkan. Maka jikalau hari ini ada umat Islam yang mengabaikan kesejahteraan, kemakmuran, keadilan dan keterhormatan keluarga, umat dan rakyatnya, hampir-hampir mereka tak kan termaafkan. Hadlirin rahimakumullah, Khatib akan meyakinkan anda para jama’ah bahwa perkumpulan kita hari ini, “Di hari berkumpul” (Yaumul Jum’ah) akan memasukan kita pada gerbang ampunan Allah SWT karena hari inilah semua do’a akan terkabulkan. Serta Yaumul-Jum’ati Iedul-Millatil-Hanafiyyah, Hari jum’at adalah hari rayanya agama yang berserah diri kepada Allah SWT (Islam). Yang berarti ini juga adalah hari rayanya para penggembira karena akhirnya saat-saat yang dinantikan telah w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
tiba. Kehidupan serasa makin berwarna, yaitu dipertemukannya kita kembali dengan tahun baru Hijriyyah. Sebuah keteladanan agung tolak ukur dan tonggak perjuangan umat Islam akhir zaman. Souvenir Moralistik yang sangat menakjubkan dari awal abad ke-15 Hijrah. Hijrah merupakan sebuah ”Maha karya” seni tertinggi strategi perjuangan da’wah sekaligus penentu awal bulan, tahun dan abad baru. Dan hanya atas campurtanganNya-lah terukir ”Sejarah emas” pertemuan antara Muhajirin (orang-orang yang teramat disayangi lahir bathin dari Makkah), beserta Anshar (orang-orang yang teramat menyayangi lahir-bathin dari Yatsrib, Madinah Munawwarah sekarang). Dan hari ini kita telah menginjak bulan Muharam 1431 H, yang merupakan tahun baru dari abad ke… Hijriyyah. Setiap kali kita teringat akan hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Kenangan perspektif baru tentang Beliau, pengikut dan para penolong setianya di kota Yatsrib (Madinah Munawwarah sekarang), selalu terbayang-bayang di kelopak mata, terngiang-ngiang di telinga dan mendebarkan setiap hati yang ”haqqul yakin” atas pembelaannya terhadap kemurnian ajaran, kepentingan dan perjuangan Islam yang diimaninya. Sebagaimana monumen keteladanan yang dicontohkan secara massif oleh Nabi Muhammad SAW di masa dahulu. Kita bersumpah bahwa kitalah Makhluk yang pertama dan terakhir kali mengetahui: Kehebatan siasat dan kejernihan tindakan Rasul SAW, yang berdasarkan petunjuk teknis (Juk-Nis) dan petunjuk pelaksanaan (Juk-Lak) dari Allah SWT. Keteguhan hati pengikut setianya dari Muhajirin serta kebaikan dan pertolongan komplit kaum Anshar, dibanding para kritikus dan pegiat anti – Islam atau bahkan orang lain.
Kita bersumpah bahwa kitalah makhluk yang pertama dan terakhir kali tahu dibanding para kritikus dan pegiat anti-Islam atau bahkan orang lain, bahwa: Setiap ucapan, perbuatan dan kebijkan Rasul SAW adalah “Tema Besar” dalam setiap perbincangan kaum kafir Quraisy di Makkah pada Zaman Jahiliyyah. Awalnya mereka memandang sebelah mata ”Gerakan dakwah terang-terangan” Nabi Muhammad SAW yang dianggap hanya cari sensasi belaka dan tak akan mengganggu Agama berhala mereka sampai akhirnya mereka sadar bahwa orang jujur adalah ”Perbatasan neraka” bagi mereka. Orang-orang Makkah berbalik mengikuti Nabi SAW.
167
168
Republik Cacing Mereka merasakan manfaat besar dari konsep pemahaman yang telah diajarkan Nabi SAW, yaitu: Hidup bersih tanpa menyembah berhala. Ajaran hidup saling mengasihi, Persamaan Hak derajat tanpa perang saudara. Ajaran hidup Anti-taqlid terhadap nenek moyang yang sudah ketahuan jelas kemusyrikannya. Tiga konsep pemahaman inilah yang sesungguhnya telah membuat mereka tergila-gila kepada Islam. Sampai-sampai 2 orang Pemimpin “Dunia gila” makkah (Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khathab) menyatakan persaksiannya (Persyahadatannya masuk Islam). Sehingga akhirnya kaum kafir Quraisy telah mendapatkan ”Jawaban sempurna” dari intimidasi, pemboikotan, penghinaan dan hebatnya siksaan mereka kepada Nabi SAW dan pengikut setianya. Nyali orang kafir Quraisy tidak setinggi Mulut Besarnya. Mereka merampas ekspresi kebebasan dakwah Nabi SAW dengan metode ekstrim “Pemboikotan umum” sehingga Nabi, Bani Hasyim dan Bani Muththalib terpaksa menyingkir dan menyelamatkan diri keluar Makkah selama 3 tahun hingga menderita kemiskinan dan kesengsaraan tiada tara. Tapi Allah SWT telah memberikan “Jawaban maha sempurna” Nabi SAW dan pengikutnya malah banjir Tsunami dukungan dari pemuka-pemuka Quraisy yang dipelopori Hidyam bin Amr yang kebengisannya telah terkalahkan kesantunan rasa adilnya. Seperti Raja Habsyah, Najasyi Sang raja adil yang perbedaan Agama yang dianutnya (Kristen) tidak serta merta menyurutkan pembelaannya kepada kaum minoritas muslim/muslimat yang teraniaya. Sehingga sewajibnya kita menyematkan “Pahlawan Minoritas yang telah mempertaruhkan hidup” kepada keduanya (Raja Habsyah, Najasyi dan Hidyam bin ’Amr Makkah). Sesungguhnya kaum kafir Quraisy tidak begitu memahami “Kalau mereka menyakiti seorang Nabi Muhammad SAW maka mereka akan merasakan seluruh akibatnya!!” Keteguhan hati yang telah dipertontonkan para pendukung dan pengikut Nabi Muhammad SAW Pra dan Pasca Hijrah adalah benar sebagai Foto gerakan Islam terbaik di sepanjang zaman. Mereka melakukan pengorbanan dan perjuangan tiada henti untuk mencintai Islam karena buat mereka “Nabi Muhammad SAW dan Islam are the key of life.” Orang-orang biasa pengikut Nabi SAW disiksa di luar peri-kemanusiaan dengan cara-cara klasik, yaitu mereka diintimidasi, diculik, diinterogasi paksa, lalu disiksa dengan cara-cara biadab. Kalau saja mereka menolak untuk keluar dari agama Islam, maka pembunuhan dengan cara-cara keji sudah menjadi hal yang sangat biasa. Itu adalah hal ”Yang sangat w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
memalukan buat kaum kafir Quraisy,” karena tiada satu orang pun dari pengikut Nabi SAW yang merasa gentar atau menyerah tanpa melakukan perlawanan dengan darah dan jiwa raga sehingga kemenangan berpihak kepada mereka. Dan ini membuat miris kaum kafir Quraisy. “Hai teman-teman, pengikut Muhammad telah berpijak pada sesuatu yang logis realistis, berani mati demi Agama Islam yang mereka yakini. Dan kita belum pernah melihat ini sebelumnya.” Maka ”Keputus-asaan” telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kemarahan dan Permusuhan besar mereka. Perisai-perisai yang telah banyak “Orang kafir ternyata berjasa melindungi Nabi SAW seperti hanya sebesar Abu Thalib dan Siti Khadijah dibenci dan dimusuhi Quraisy. Namun perasaannya saja” akhirnya Quraisy kena getahnya, mereka merasakan tekanan yang sangat luar biasa untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW. Kaum kafir Quraisy lupa... sedang berhadapan dengan siapa? Abu Thalib adalah Paman sekaligus Pembela Nabi, serta Tokoh Masyarakat yang humanis dan pluralis yang amat berpengaruh di Makkah. Siti Khadijah R.A adalah Istri sekaligus Pendukung utama Nabi SAW, putri seorang saudagar yang ’adil dan bijaksana serta tokoh bangsawan dan hartawan Makkah yang sangat dermawan dan berintegritas tinggi. Tekanan tidak lantas membuat mereka berani memutuskan sesuatu tanpa karuan. Cacian yang ditujukan kepada mereka berdua dibalas dengan melakukan pembelaan penuh kepada Nabi SAW. Mereka berdua tidak ingin mengorbankan Nabi SAW, karena hanya Nabi SAW yang mereka punya. Buat keduanya, Nabi Muhammad SAW adalah segala-galanya. Walaupun memang pada akhirnya sepeninggal keduanya menghadap Allah SWT pada tahun ke-10 setelah keNabiannya kaum kafir Quraisy mulai berani menyakiti badan Nabi, seperti halnya kita mengingat “Tragedi Tha’if ” yang tidak pernah terlupa. Apalagi setelah kejadian yang menakjubkan dan di luar akal manusia ISRA MI’RAJ. Hari-hari Rasul dan pengikutnya hanya terisi gangguan, hinaan, aniaya dan siksa tiada jeda. Tapi Rasul SAW tidak sedikit pun menurunkan tensi perjuangannya. Karena buatnya Rasa sakit akan membuatnya menjadi penderita yang lebih baik. Rasa sakit akan mengajarkannya untuk menerima hari ini dengan lapang dada dan siapa yang berhasil melewati kepedihan maka akan menemukan cahaya terang.
169
Republik Cacing
170
KHUTBAH II
Hadlirin Rahimakumullah, ‰‰ Kita bersumpah bahwa kitalah makhluk yang Pertama dan terakhir kali tahu dibanding para kritikus dan pegiat anti-Islam atau bahkan orang lain bahwa cahaya kemurahan pertolongan Kabilah Aus dan Khazraj di kejauhan Yatsrib pada 12 tahun setelah keNabian adalah cahaya kebebasan Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin. Diawali diskusi kecil-kecilan dari hati ke hati yang dilakukan Nabi SAW di masa haji. Lalu berubah 180 derajat menjadi dukungan pasti karena mereka (Suku ’Aus dan Khazraj) begitu yakin bahwa pertemuan mereka dengan seorang humanis, pluralis, intelektuil dan utusan Tuhan yang bernama Muhammad adalah bukan pertemuan biasa karena sebelumnya w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
E
mereka pernah mendengar akan ngkau adalah pusat terjadinya kelahiran seorang Nabi perhatian kami, Akhir yang adil dan jujur di Kota Makkah dalam waktu dekat. walau engkau tidak Keluhuran budi pekerti dan pemahaman mendalam ten- mengetahuinya. Engkau tang pentingnya agama dan ketudiusir dan dihina tak waras hanan membuat mereka langsung menyatakan keimanannya kepa- oleh orang Makkah. Tapi da Nabi SAW semenjak diskusi pertama terjadi. “Wahai Rasul siapa peduli, engkau adalah dan Nabi Akhir pembawa risalah milik kami. kebenaran (Agama Islam), kami berjanji setia membelamu walau pun harta dan jiwa kami habis tandas karenanya. Terimalah jabatan tangan kami serta utusan-utusan kabilah di Yatsrib sebagai tanda Bai’at yang berarti pernyataan dan sumpah setia kami. Sudah bertahun-tahun lamanya kami menunggu kehadiranmu. Yakinlah pada kami seperti kami meyakinimu. Engkau adalah pusat perhatian kami, walau engkau tidak mengetahuinya. Engkau diusir dan dihina tak waras oleh orang Makkah. Tapi siapa peduli, engkau adalah milik kami. Kedatanganmu dan pengikut setiamu di “Kota persaudaraan” Yatsrib, akan menjadi kado spesial berjuta arti. Engkau beserta pengikut setiamu yang berhijrah, “akan teramat kami sayangi lahir bathin” dan kami para Anshar, ”Akan teramat menyayangi lahir bathin.” Dan memang kita terlahir untuk itu, bukan???” Dan, hal itu jelas membesarkan hati Nabi SAW. Terbayang sudah tanda-tanda baik perkembangan Isam di Yatsrib. Lalu Beliau mengkoordinasikan ini kepada beberapa sahabatnya yang terdekat untuk berhijrah dalam skala kecil. “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa jalla telah menjadikan orang-orang Yatsrib sebagai saudara-saudara bagimu; dan Negeri itu sebagai tempat yang aman bagimu.” sabdanya. Maka, Cerita maha besar telah dimulai, dan tiada satu orang pun dari pecundang kaum kafir Quraisy yang bisa menghentikannya walau mereka sudah menghabiskan seluruh kekuatan untuk membuat “Bunga-bunga Barbar” dengan percobaan pembunuhan kepada Nabi SAW. Dan sesuatu yang paling mereka takutkan memang akhirnya terjadi. Nabi Muhammad SAW Sang Raja Penerobos, berhijrah ke Yatsrib (Madinah Munawwarah sekarang). Atas bantuan sahabat setianya Abu Bakar Shiddiq dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhuma serta tentara Allah yang tak terlihat tapi melakukan pembelaan nyata Nabi SAW berhijrah tanpa memar bahkan terluka. Mereka
171
172
Republik Cacing (Kaum kafir Quraisy) sangatlah menyadari bahwa bahwa setelah kepindahan Rasul ke pelukan para pemberani Anshar sesuatu yang sangat buruk akan pasti terjadi. Muhammad akan menjadi Penguasa Yatsrib yang sangat berpengaruh dan akan mengganggu lalu lintas kafilah-kafilah dagang suku Quraisy yang pulang dari Syam. Keruntuhan ekonomi Makkah tinggal hitungan waktu. Lalu tentara-tentara Muhammad akan dengan leluasa menyerang kota Makkah dari segala penjuru. Ketakutan telah mengalahkan jiwa tirani mereka (kaum kafir Quraisy). “Maka tamatlah kita kali ini.” Ucap mereka.
“Dan ( ingatlah ) ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (QS.Al-Anfal:30) Sungguh hijrah Nabi Muhammad SAW adalah akhir dari perjalanan 13 tahun fase pertama da’wah Nabi Muhammad SAW di Makkah yang sangat mempesona dan awal dari optimisme Peradaban da’wah Yatsrib yang sangat membahana. Kita bersumpah bahwa kitalah makhluk yang pertama dan terakhir kali tahu dibanding para kritikus dan pegiat anti-Islam atau bahkan orang lain bahwa Muhajirin dari Makkah yang dipimpin “Sang penjelajah moral internasional Nabi Muhammad SAW” dan Anshar dari Yatsrib (Madinah Al-Munawwarah sekarang) adalah Matahari Kembar yang telah menyinari dan menghangatkan dunia dengan kemilau cahaya peradaban Islam. Kehangatan Masjid Quba’ sebagai representasi dari persatuan, kekuatan dan benteng pertahanan moral dan spiritual umat Islam yang telah mengakhiri beragam perselisihan pendapat yang sering menimbulkan kedengkian dan permusuhan “kebuyutan”; mengakhiri pemahaman individualisme sarkastik yang sering menimbulkan eksklusifisme dan egoisme “kambuhan”; mengakhiri pembangkangan terhadap Syari’ah Islamiyyah yang tidak berlandaskan semangat Tauhid yang sering menjatuhkan manusia pada Politeisme “Urakan.”
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
K
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
ehangatan Pembinaan Hukum Islam secara detil mengatur sistem politik, ekonomi, sosial dan budaya...
Kehangatan Silaturahmi, persaudaraan dan toleransi umat Islam telah mengikis habis arogansi, konspirasi dan diskriminasi yang sering menimbulkan tragedi kemanusiaan yang ”berkepanjangan”. Telah melelapkan ketaktertiruan, ketakpatuhan dan ketakpemurahan yang sering menimbulkan kehancuran soliditas ”Tatanan”; mengikis subyektifitas, irrasionalitas dan insinuitas (rasa was-was) yang sering menimbulkan ketaksosialan serta ”ketakberadaban”. Semuanya tunduk pada ”Satu bingkai aturan Syariat Islam” yang berfungsi sebagai ”Batasan”. Kehangatan Pembinaan Hukum Islam secara detil mengatur sistem politik, ekonomi, sosial dan budaya terbukti mampu mengubah mimpi buruk anarkisme, ekstrimisme dan otoriterisme menjadi egaliterisme, obyektifisme dan rasionalisme; mengubah mimpi buruk Nepotisme, kolusi dan korupsi menjadi Inovasi, motivasi dan kontribusi positif; mengubah mimpi buruk Ambisi, apatisme dan fanatisme menjadi fragmatisme, partisipatisme dan kreatifisme. Hakikat hijrah adalah peralihan (transformasi) dari satu kondisi ke kondisi lain demi sebuah perubahan. Ya, sebuah metamorfosis. Karena setiap Muslim diwajibkan berhijrah, maka dia berkewajiban melakukan perubahan: perubahan sikap, cara pandang, pola pikir, dst. Hakikat hijrah adalah ‘uzlah (”menyingkir”) menjauhi kebatilan menuju kebenaran, menjauhi kesesatan menuju kelurusan. Ya, hijrah adalah meninggalkan maksiat menuju taat; meninggalkan adat nenek moyang menuju kepatuhan kepada Sunnah; meninggalkan pendewaan berhala (berupa: harta, tahta dan wanita) menuju Tauhid. Hakikat hijrah adalah pergerakan (al-harakah). Jadi jelas bahwa perubahan dicapai dengan perjuangan; media per juangan adalah pergerakan. Tidak sekedar gerak, tapi bergerak untuk berubah. Maka hasil pergerakan adalah perubahan total alias revolusi (al-tsaurah). Dus, hijrah bukanlah sekedar berpindah tempat tinggal atau habitat. Itu hijrah bangau atau kodok di musim kemarau! Atau, itu hijrah unta dari satu oase ke oase lain di padang sahara! Hijrah manusia beriman tidak seperti itu. Hijrahnya adalah hijrah fisik dan mental-intelektual!
173
174
Republik Cacing Beralih dari perseteruan menuju persaudaraan, dari kemiskinan menuju kemakmuran, dari kehinaan menuju kemulyaan, dari kemalasan menuju kobaran semangat kerja, dari cara berfikir primitif menuju berfikir progresif, dari kondisi statis menuju dinamis, dari tangan di bawah menjadi tangan di atas, dst… Islam bukan hanya sekedar sistem ritual yang bersipat seremonial tetapi lebih sebagai sistem nilai (system of values). Tegasnya, kita harus mengerti makna dan guna dari setiap apa yang kita ucapkan dan kita lakukan. Kita jangan menjadi pelaku ibadah yang buta makna. Islam membenci kebutaan berfikir. “Kehangatan Masjid Quba, Silaturahmi, dan Pembinaan Hukum Islam telah menjadi Cerita Dunia Yang Tak Tergantikan.” Akhirnya, perjuangan tiada henti kaum Muhajirin tidak sia-sia. Kasih sayang tanpa syarat kaum Anshar pun menyisakan bertrilyun makna.
“Maka Allah merendahkan kaum kuffar dan meninggikan kalimat Allah.” (QS. At-Taubah:30). Maka siapa saja makhluk bumi yang memperlihatkan kebenciannya kepada “Peradaban Islam.” Bersiap-siaplah!! Dipanggang kekuatan matahari, yaitu kekuat an muhajirin dan anshar masa kini. Maka do’a Rasul SAW sebelum wafat.
“Ya Allah!! Sesungguhnya pahala yang engkau berikan kepada Muhajirin dan Anshar hanyalah pahala di akhirat # Maka berikanlah rahmat kepada kaum Anshar dan Muhajirin.” (HR. Bukhari r.a.)
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
Akhirnya di hari yang penuh optimisme ini mari kita berdo’a kepada Allah SWT.
Ya Allah, yang Maha Mengawali Tahun dengan Kebaikan !! Di Tahun Baru Islam hadiah terindahMu kami memohon, berilah kami optimisme yang membungbung tinggi dalam menghadapi prioritas utama hidup kami. Positif dalam berfikir dan bertindak. Tidak A-Energiosis untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama yang membutuhkan. Jadikanlah kami hamba yang selalu mengawali Hari/Tahun dengan kebaikan hakiki!! Ya Allah, yang Maha Melindungi!! Berilah kami kekuatan untuk megakomodasi nilai-nilai hijrah yang telah diajarkan oleh Nabi-Mu. Yaitu menjadi muslim yang memiliki sikap hidup berani membela kebenaran, adil, amanah, penuh perhitungan, pertimbangan dan strategi dalam menghadapi pengaruh besar kekuatan Era Globalisasi dan Modernisasi. Ya Allah yang Maha Memberi Kekuatan kepada kaum muslimin!! Sesungguhnya kami adalah hamba yang begitu lemah, tidak mampu beradaptasi terhadap perintahMu yang teramat mulia; tidak berkomitmen tinggi terhadap hakikat pengorbanan diri demi tegaknya agamaMu. Hijrah Nabi-Mu telah mengajarkan kami akan begitu pentingnya pengorbanan lahir dan bathin. Maka ajarilah kami cara menjadi muslim sejati!!
¯¯¯
175
DEKLARASI TOTAL KRITIK
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
EPILOG _ MONOLOG DEKLARASI TOTAL KRITIK Seberapa besar kans buku ini akan Meledaks eh meledeks? “Bessuaaarrr,” kata kawanan!! Maka, saya bilang “Ayo lanjutken, luannnjutkennn!!”
M
aka Demi Allah, setiap ancam kan aing terkam. Setiap hadang kan aing terjang. Setiap tekan kan aing lawan. Aing siap berdisko dengan resiko. Berkawan dengan sejuta tekan. Bersahabat dengan sejuta hujat. Aing raja dalam komitmen anti-proposal minta-minta. Aing panglima besar dalam komitmen melawan perilaku kasar. Aing jenderal dalam komitmen moral. Aing konglomerat dalam komitmen anti-pengaruh barat. Aing presiden dalam komitmen bela pesantren. Aing superstar dalam komitmen berkata benar. Aing berceramah ketika konstitusi terjamah. Aing berda’wah ketika negara berdarah-darah. Aing berilmiyah ketika demokrasi jahiliyah. Aing berjihad ketika pejabat negara “Para iblis teori, jin acara, syetan rencana, anjing banding, babi kalkulasi” sudah tanpa taulad. Aing berkoar-koar ketika “Jalma leutik” mati terkapar. Aing berjibaku ketika hukum gagu. Aing bersuara ketika keadilan buta. Aing bersaksi ketika pemerintah tuli. Negara mengatur tanpa alur. Memerintah tanpa naskah. Mengacau dianggap supershow. Mafia birokrasi dianggap variasi. Tuntunan dianggap anjingan.
177
178
Republik Cacing Penegak keadilan buanyak. Kebenaran bersinar. Tapi kejujuran mati terkujur!! Indonesia induk “dosa” nesia. Indonesia induk “dorna” nesia. Indonesia induk “do nothing” nesia. Indonesia induk “dongdot” (Pelacur Moral) nesia. Indonesia induk “don” (Mafia) nesia. Bangsa ba-tu bak bik buk tah tih tuh. Bangsa arak agamis tapi rakus. Bangsa Monyet, tengik-tengik Bisanya hanya berisik. “Ak ak ak uk uk uk sat sat sat... Kami bangsa Indonesia para bangsat, yang kami tahu, bangsat-bangsatin orang dan ngebangsat!!!” Presidennya, ya monyet. Pengkhianat rakyat terbesar di orde reformasi. Lebay, sumpah-sumpah janjijanji memberantas korupsi, eh ternyata malah kawanan besar demokratnya yang beroperasi. Jenderal penakut plintat plintut, sekalinya di kritik marah bersungut-sungut. Pemimpin Negara paling memuakkan dalam sejarah dan tuan keajaiban. Prestasinya dalam pemberantasan korupsi “Nol Besar” tapi malah terpilih kembali dengan dukungan sangat-sangat besar. Kabinetnya, ya monyet sesat menyesatkan. “Ak ak uk uk sat sat sat... Kami kabinet koalisi sesat, Partai-partai yang bergabung adalah partai beraliran sesat bahkan Partai Islam seperti PKS, PPP, PAN, dan PKB juga ikutan menjadi bangsat. Hua.. hua... hua. Ak ak ak uk uk uk... buat kami persetan dengan kepentingan rakyat, tapi kepentingan partai... Ak ak ak uk uk uk, tan den tan den buat kami persetan dengan UU dan aturan Hukum, kami tidak melanggar, semua telah se suai dengan prosedur dan petunjuk Presiden... Ak ak uk uk uk blok ja bah pel blok ja bah pel... Memang kerja kami sebagai menteri goblok, tapi kami siap menyembahnyembahmu pak Presiden asal kami tidak di re-shuffle, please!!” Parlemennya, ya monyet. Bagi mereka kekuasan sangat menyenangkan. Dan bagi penguasa partai, kekuasaan super suangat sangat menawan. Bahkan apabila hari ini mereka belum menindas dan membunuh, tapi sesungguhnya mereka telah bergerak dan berlatih. Mereka akan mendekat, mendekat dan mendekat, lalu melumat. Mereka tahu itu menabrak-nabrak aturan, tapi apalah artinya aturan bagi para gerombolan. Gerombolan pemburu –Tif, yudikatif dan legislatif. DPR = Dewan Penguasa Rakyat. MPR = Majlis Penguasa Rakyat. DPD= Dewan Penguasa Daerah. Mereka panutan tapi urakan. Mereka penyelenggara Negara tapi sakit jiwa. Darah rakyat dihisap. Periuk nasinya dikencingi. Badan kurus keringnya dilukai. Otaknya dilumpuhkan dan hatinya dikasari. Pokoknya mereka segalanya kekuasaan!! Ya, Kekuasaan yang melulu penindasan bahkan w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Re-Konstruksi Kesadaran Bangsa Monyet
tanpa pilihan. Mereka mengaku tiap hari berlelah-lelah memperjuangkan hakhak rakyat dan bekerja atas nama “keatasnamaan-keatasnamaan-nya,” padahal itu syetanan. Dengan GOLKAR mari kita dewakan para saudagar. Dengan DEMOKRAT mari kita mengkhianati rakyat. Dengan Partai Amanat Nasional mari kita kita sok - sok konstitusional. Dengan PDI-Perjuangan mari kita purapura oposan. Dengan PKB mari para agamawan korupsi rame-rame. Dengan PPP mari kita kembali ke rumah besar umat tempat bergabungnya ulama-ulama besar yang bermental timpe.
Maka tak penting Yusuf Kalla tapi mari bertinggi skala. Tak penting Amien Rais tapi mari jadi reformis. Tak penting Megawati Soekarnoputri tapi mari para wanita segera beremansipasi. Tak penting Gus Dur tapi mari beragama akur. Tak penting Hamzah Haz tapi mari berpolitik ta’at azas. Pegiat Ormas, LSM dan Agamawan, mbah-nya para monyet. Seharusnya mereka menjadi tuntunan dan tempat perlindungan, tapi makin hari mereka makin kesyetanan. Berkelompok bersyetan-syetan. Berindividu menjatuhkan tandu-tandu. Berserikat mengumbar sesat. Bahkan para Kyai, Ulama, Pendeta, Pastur, Biksu, Ketua partai islam, Ketua Ormas, Ketua LSM berdusta menista tak lagi terbata-bata. Semua orang muak dan teramat marah ketika pejabat Negara, seperti: menteri yang jebolan madrasah/pesantren atau malah berasal dari keluarga pesantren/kyai ternama masih juga korupsi-korupsian. Maka, jangan pernah dima’afkan. Mereka wajib di hukum mati, tiada pilihan!! Negeri 1000 Tanya??? 1000 Mafia, 1000 Amnesia, 1000 Pilu, 1000 Candu, 1000 Liku, 1000 Ragu. Negara Adipurapura. Aditeori, adibantah, adimarah, adi sumpah. Negara tanpa matahari harapan dan bintang keadilan!! Republik Cacing lamban bergeliat-geliat mudah putus asa bermental Second “bekas”, banci hisap, sedot, dan gerotot tak tahan panas kritik. Hasrat setinggi langit tapi kreatifitas, inovasi, visi, dan misinya kemarin tewas di Paritparit kebencian, kekuasaan, diskriminasi, anarkisme, hedonisme, sektarianisme, kanibalisme, sukuisme, materialisme, globalisasi, kegagalan reformasi, demokrasi,
179
180
Republik Cacing nepotisme Kolusi & Korupsi (KKN), serta otoriterisme. Bangsa lain sudah terbang dengan ide-ide gila baru, yang terbaru dan sangat sangat terbaru, sedang bangsa ini luluh lantak oleh dahsyatnya tsunami pilu. Maka…, tak penting Negara tapi mari bergara-gara. Tak penting UU Dasar tapi mari bermain kasar. Tak penting Pancasila tapi mari tak berasusila. Tak penting Norma dan Aturan tapi mari jadi gerombolan. Tak penting Tokoh masyarakat tapi mari bermuslihat. Tak penting Ta’at tapi mari bersilat. Tak penting UU tapi mari berteriak huuuuu. Tak penting tak penting Konstitusi tapi mari Berevolusiii…!!
Oleh karenanya sebut Aing radikalis daripada makaris, sebut Aing moralis daripada netralis, sebut Aing Nasionalis daripada sektarianis, sebut Aing patriotis daripada oportunis, sebut Aing humanis daripada apatis, sebut Aing konservatis daripada hedonis, sebut Aing superkritis daripada loyalis. Aing memang penulis amatir tapi ku jamin kau ketar-ketir. Aing memang belum terkenal tapi ku jamin kau tersengal-sengal. Penulis lain diancam diam tapi jangan sekali-kali denganku macam-macam. Penceramah lain di gertak gemeretak tapi denganku pasti diacak-acak. Pejuang kemanusiaan dan keadilan lain ditebas terhempas-hempas tapi denganku pasti dikanpas-kanpas. Aing tak takut siapapun, yang kutakuti kejatuhan prinsip. Negara dalam bahaya, maka ingin ku jatuhkan cahaya. Negara dalam darurat maka tak ku izinkan lagi para laknat mendekat. Aing tidak menginginkan aspek sensasional tapi ku cukupkan dengan aspek orisinal, tiada yang ku sembunyikan dari keaslian semata berharap rahmat Allah SWT dan ampunan, ”Get Real, What We Feel!!” Aing memang bukan siapa-siapa tapi ku jamin buku ini akan segera memberitahukannya!! Inilah harinya “Darurat Kritik!!” dan “Darurat ReKonstruksi Kesadaran Diri!!”
¯¯¯
w w w. r e p u b l i k c a c i n g . c o m
Telah Terbit
THE RED CAR (NAS!HAT DAN PER!NGAT)
Protesor AY. HEGAR “Jihad Melawan Korupsi, Jihad menegakkan keadilan kejujuran kebenaran, Total Kritik & Anti-Total Kekuasaan Bertujuh Lapis Langit, Bumi dan Seluruh Isinya Itu adalah IYYA... IYYYAAA... IYYYYYAAAAA......” Itulah sepenggal kalimat yang selalu di kobarkan oleh Ustadz AY. Hegar dalam setiap ceramah dan khutbah-khutbahnya sebagai deklarasi total atas perjuangan dan perlawanannya. “Yang tak melawan apa bedanya dengan binatang yang tanpa akal, rasa, dan pikiran.” katanya lagi. Terlahir di kmp. Cikidang Ds. Cikarang Kec. Cisewu-Garut Selatan, April 1980, dengan nama lahir Arief Yanto Hegar (Yanto). Anak seorang petani/Ibu rumah tangga Mamah Ai Garnengsih. Ayah seorang pensiun dini guru, petani dan aktifis kemasyarakatan Apih Drs. H. Duduh Hermawan. Beradik tunggal Ustadz Limaryana Hegar (Ade) yang sangat bersemangat menyiarkan syi’ar islam secara merdeka dan mandiri di kampung halaman.. PENDIDIKAN:SDN I Cisewu Garut (1993). Mts Baitu Arqam Al-Islamiyyah Bandung Jawa Barat (1996). MA Tarbiyyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah PP Modern Wali Songo Ponorogo Jawa Timur (1999). Faculty of Art Yarmouk University of Jordania United kingdom of Jordania (2002). PROFESI: Muballigh. THE BIG MOMENT: 19 Juni 2003 menikahi seorang gadis tercinta Teni Siti Lediawati S.Pd (Nde) istri yang sangat mendukung perjuangan da’wah suaminya dan ridho ketika diberitahu da’wah sangat beresiko, anak dari Apa H. Saman Sutarman dan Ema Hj. Iyang Juangsih. Dikaruniai seorang anak lelaki tercinta penerus perjuangan da’wah M.Rajba Bysrubnul Barra Jordania (Aba). AMANAH SAAT INI: Pimpinan MAHSYAR (Ma’had Da’wah Wa Syiaar Lughaat Al-Arabiyyah), Ketua IERC (Indonesian Embassy Radical Changes), Pegiat kritik & Anti Kekuasaan, Pengajar ngaji sukarela. Lalu, Mubalig nyleneh, vokal, penyuka musik Rock, dangdut, dan kacapian serta mengidolakan Nabi Muhammad SAW Sang Revolusioner tak terganti, Iwan Fals, Dorce, Julia Peres, Albertina Ho, Almaghfurlahum Bung Karno, Kang Harry Roesly, dan Freddy Mercuri, ini yang doyan mengaku-ngaku sebagai incetektual dan cendicelawan ini mengaku tak penting baginya menyebutkan “organisasi apa saja” yang pernah dia geluti, tapi ada satu yang begitu di ingat bahwa dia anak muda multi-potensi, banyak obsesi, selalu beroposisi, kritis, frontal, anti kompromi dan dianak buahkan serta selalu dipucuk pimpinan ketika berorganisasi walau sesungguhnya dia agak anti dengan “Khomr Posisi.” KARYA BERIKUTNYA INSYAALLAHU TA’ALA: PANCAGILA: Kekacauan yang Maha Merata Kerakusan Pake Bedil sungguh sangat Tak Beradab Persatukan Para Mafia Kekuasaan yang Di Pimpin oleh Hikmat Kedholiman dalam Sistem Presidensial Parlementer Kebathilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Republik Cacing. MUNAFIK POLITISI: Jangan bicara tuhan, bicaralah tentang kekuasaan Jangan bicara kitab suci, bicaralah tentang transaksi Jangan bicara agama, bicaralah tentang jargon dan retorika Jangan bicara nabi, bicaralah tentang lobi-lobi. Dll. TI KAMPUNG KA KAMPUNG (Dalam Bahasa Sunda): Pocong (Poloan tapi congean,Yahudi) Jurig (Juragan Ringkid, Qorun) Toke Racun (Tokoh Kekerehet,Abu Lahab) Bancet (Barisan Gencet, Abu Jahal) Kadal Meteng Bangkong (Bangsat konglomerat, Fir’aun) Salat duhe (Samutut teu elat, ngedul&hees) Geulueh (Generasi Cileuh) Loba syukur, loba nanur Sabar nalika dor-dar. Ustadz ngabudah, ma’siat beuki motah Taun anyar, kahadean bangkar Rek tobat moal deui-deui ta’at Sarakah ngudag-ngudag pangkat, jantung ticengkat anu ngadenge ta’at, anu bonge tisoledat dan yang lain.