Tjoret Magazine - 5th Anniversary of Tjoret Creative Studio

Page 1

5 TH ANIVERSARY

1


2

TJORET MAGAZINE


KONTEN •

The Infographic - About Urban Mobility in Bandung

Facebook Cover - Tjoret Creative Studio

6 8 •

Catalogue - Gerakan Sejuta Data Budaya

The Infographic - About bike.bdg

10 12 •

Happy 5th Anniversary Tjoret Creative Studio

RBDI Competition - Anythink, Modular Bamboo Toys

16 19 •

The Infographic - About Cempaka Park

Photo Hunting - Aktivitas Gang Sempit

22 25

5 TH ANIVERSARY 3


TJORET MAGAZINE

2013

4

TJORET MAGAZINE

INTRODUKSI Buletin tahunan Tjoret Creative Studio disusun karena keinginan untuk menceritakan hal-hal yang telah dilalui tjoret creative studio selama tahun 2013. Beberapa bahasan menceritakan karya kami bersamaan dengan kegiatan yang berkaitan dengan karya tersebut dan beberapa penjelasan mengenai proses yang kami lakukan saat mendesain. Dengan adanya Buletin ini diharapkan mampu menyebarkan ilmu yang kami dapat kepada semua orang. Semoga dengan saling berbagi dapat saling berbagi inspirasi dan saling berkolaborasi. Salam, Tjoret Creative Studio


5 TH ANIVERSARY

5


Infographic by: Tjoret Creative Studio

6

TJORET MAGAZINE

THE K ota Bandung sudah menjadi salah satu INFO tempat wisata yang bagi wisatawan GRAPHIC menarik baik domestik maupun About Urban Mobility In Bandung

mancanegara. Semakin padatnya arus wisatawan tentu berdampak pada lalu lintas di Kota Bandung. Tidak hanya menyangkut masalah transportasi namun pada masalah-

masalah lain yang berkaitan disekitarnya seperti pedagang kaki lima, pejalan kaki, pengendara sepeda, dll. Permasalahan tersebut tentu tidak bisa diselesaikan secara serentak bersamaan dikarenakan bukan hanya menyangkut infrastruktur namun permasalahan prilaku masyarakat kotanya.


Untuk memecahkan permasalahan itu semua dibutuhkan peran seluruh masyarakat kota. Dengan saling bergotong royong, berkolaborasi, terintegrasi tentu permasalahan kota Bandung akan cepat teratasi dan menjadi kota kebanggaan bagi masyarakatnya.

Ini adalah salah satu penerapan kreativitas dalam memecahkan sesuatu yaitu dengan berpikir dengan sudut pandang luas (holistik) dalam menangkap masalah. Kemampuan berempati dibutuhkan untuk menangkap permasalahan secara emosional. Karena terkadang permasalahan kota bukan hanya pada fisik kota namun terjadi juga pada manusianya.

Memahami (understand) - mengidentifikasi (identifying) - menggagas (ideate) - prototipe (prototype) - evaluasi (evaluation) Semoga dengan adanya kegiatan ini mampu menciptakan inisiatif masyarakat kota bandung untuk memperbaiki kotaBandung dengan berkolaborasi, salam kreatif!

5 TH ANIVERSARY

Kota Bandung yang menjadi ikon kota kreatif seharusnya dapat dibuktikan dengan kualitas masyarkat kotanya. BCCF (Bandung Creative City Forum) sebagai salah satu forum kreatif di Kota Bandung mencoba mengaplikasikan kreativitas untuk pengembangan kota. Salah satu pergerakan yang tahun ini dilaksanakan adalah designaction.bdg yang merupakan kegiatan workshop dan seminar international tentang design thinking. Workshop yang dibuka langsung oleh walikota Bandung, Ridwan kamil ini menjadi salah satu perkembangan kolaborasi positif antara pemerintah, designer, mahasiswa, pengusaha, dosen/pengajar/, komunitas, dan profesi lainnya.

Apa itu design thinking?

7


FACEBOOK COVER

8

TJORET MAGAZINE

Tjoret Creative Studio

M

unculnya trend media sosial di kalangan generasi digital saat ini menciptakan perubahan aktivitas komunikasi. Facebook yang merupakan pemicu tren media sosial mampu menghadirkan fenomena baru dalam berinteraksi. Pemanfaatan secara personal, group komunitas, atau perusahaan mampu mengaplikasikan media ini. Kami pun sebagai studio konsultan desain memanfaatkan peluang tersebut untuk memperkenalkan

kepada semua orang mengenai bisnis yang kami jalankan. Pada awalnya kami hanya meng’update’ pekerjaanpekerjaan yang kami lakukan namun kami merasa bahwa belum menciptakan aktivitas kreatif diluar pekerjaan. Maka kami mencoba untuk memanfaatkan media header pada facebook sebagai sarana kreativitas kami. Pada header (cover facebook) yang tersedia, kami melihat ada dua bagian yaitu background dan profile picture. Keduanya hampir menyatu menjadi satu bagian dari


header, lalu munculah ide untuk menggabungkan part tersebut menjadi satu bagian utuh sebuah ilustrasi yang saling berinteraksi satu sama lain. Awalnya keisengan kami ini hanya untuk mengisi waktu-waktu untuk berkarya namun respon positif muncul dan menjadikan aktivitas rutin kami. Tema awal yang kami buat adalah tentang hari peringatan tertentu yang mungkin sebagian orang belum kenal. Kami ingin mencoba mengampanyekan hari-hari bersejarah tersebut agar

menjadi familiar terutama di kalangan anak muda yang sering berinteraksi di dunia maya. Tema selanjutnya yang kami gagas adalah membuat infografik sederhana dalam cover facebook mengenai pengetahuan sehari-hari misalnya pengetahuan tentang cara menanam kangkung, membuat sajian berbuka puasa yang praktis, dll. Tema Infografik ini pun mendapat respon positif untuk komunitas Bandung Berkebun yang menggunakan ilustrasi tersebut untuk sarana pendidikan berkebun ke sekolah dasar. Tema ketiga yaitu membuat cover

facebook untuk dibagikan secara umum baik melalui kampanye, hobby, dll. Dalam perkembangan cover facebook saat itu terjadi perubahan dimensi antara cover facebook fan page dan personal page. Perubahan ini membuat kami mencoba membuat dua versi dalam setiap tema yang kami buat agar para pengguna facebook personal dapat menggunakannya juga. Tunggu ide-ide kami selanjutnya, salam kreatif!

5 TH ANIVERSARY 9


CATALOGUE Gerakan Sejuta Data Budaya

10

TJORET MAGAZINE

K

ebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. (sumber: http://http:// repository.usu.ac.id/ bitstream/123456789/ 23921/4/Chapter%20I. pdf).

Segala bentuk artistik yang menjadi ciri khas masyarakat biasanya tidak hanya sekadar fungsi, bahkan sering kali mengandung makna-makna yang mendalam. Contohnya Ulos, kain tenun khas Batak yang pada awalnya hanya berfungsi untuk menghangatkan tubuh di kala tidur (selimut), lambat laun termaknai sebagai simbol kasih sayang dan penghormatan. Ketika orang Batak memberikan Ulos, selalu diiringi doa dan harapan

agar dalam menjalankan tugasnya ia selalu dalam kehangatan dan kasih sayang kepada orangorang sekelilingnya (sumber: http:// ulosbatakonline. partigatiga.com/sejarahdan-makna-ulos/) .


Contoh lainnya batik. Pada zaman dahulu, batik hanya boleh dibuat oleh putri raja yang hendak menikah. Batik adalah respresentasi dari kemampuan dirinya sebagai seorang wanita yang telaten untuk menjadi pasangan hidup dari pangeran yang akan memilihnya. Sungguh sarat akan makna. Peninggalan budaya yang dimiliki oleh sebuah masyarakat tentunya sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat tersebut secara turun temurun. Pola pikir tersebut kemudian diungkapkan dalam segala bentuk artistik dan inilah yang menjadi nenek

moyang seni rupa. Tanpa budaya, bagaimana kita bisa mendapatkan inspirasi untuk menerjemahkan buah pikir? Tak dipungkiri lagi, budaya merupakan warisan yang sangat berharga dan memiliki nilai historis yang tinggi.

Ayo submit data budaya ke: www.budaya-indonesia.org

11

Berbagai respon mengiringi kejadian ini. Pemerintah dengan segera mengambil tindakan perlindungan dan pelestarian kebudayaan dengan mendaftarkan

Sebuah gerakan bernama Gerakan Sejuta Data Budaya akhirnya muncul untuk mengajak bangsa Indonesia melakukan sesuatu untuk melindungi hak miliknya. Hanya dengan merekam kebudayaan di sekitar lingkungan dengan kamera telepon genggam, kemudian mengunggahnya ke aplikasi yang ada di smartphone yang dimiliki ataupun ke website yang tertera di akhir artikel ini. Data yang sudah terkumpul diharapkan akan memberikan beberapa manfaat, diantaranya: • sebagai katalog dan ensiklopedia budaya nusantara, • bahan penelitian tentang budaya tradisional Indonesia, • munculnya inovasi-inovasi baru yang berlandaskan budaya nusantara, • perangkat pertama dalam memperjuangkan perlindungan hukum untuk seluruh budaya nusantara.

5 TH ANIVERSARY

Indonesia, sebuah negara dengan 17.000 pulau lebih, masing-masing terpisahkan oleh perairan. Tidak mengherankan jika hal ini menjadikannya kaya akan sumber daya alam dan juga kebudayaan. Berbagai pakaian tradisional, bangunan tradisional, hingga kebiasaankebiasaan tradisional dimiliki oleh Indonesia. Sayangnya, kebudayaan adalah hal yang abstrak, tidak konkret, sehingga keberadaannya sering dianggap wajar. Tidak pernah terpikirkan oleh penduduk Indonesia bahwa kebudayaan ternyata hal yang harus dilindungi kepemilikannya; hingga suatu saat muncullah sebuah karya budaya milik Indonesia dalam iklan promosi pariwisata negara lain.

kebudayaan yang sudah tercuri tersebut ke UNESCO, dan juga menjadikan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Sedunia. Namun apakah hal ini cukup? Pelestarian budaya yang dilakukan pemerintah tidak akan berarti jika bangsanya sendiri hanya bisa berkomentar tanpa melakukan apa-apa.


THE INFO GRAPHIC D

12

TJORET MAGAZINE

About bike.bdg

esain tercipta karena kepekaan terhadap lingkungan sekitar dan direspon dengan cara kreatif. Hingga terciptalah salah satu prinsip desain sebagai problem solving atau menyelesaikan masalah. Seringkali orang salah mengartikan bahwa “kreativitas� hanya dimiliki para desainer atau seniman. Desainer dan seniman memang wajib memiliki kreativitas dan

daya khayal yang lebih tinggi dibandingkan yang lain, namun semua orang sebenarnya memiliki kreativitas. Semua anakanak memiliki daya khayal yang tinggi dan membawa mereka kepada kemampuan berkreasi, yakni mewujudkan khayalannya dengan benda apapun yang ada di sekeliling mereka. Kemampuan kreativitas ini berkurang seiring


dengan bertambahnya usia. Pengalamanpengalaman yang dialami oleh seseorang pada pertambahan usianya inilah yang menyebabkan kreativitas terhambat, hanya karena kalimat “tidak mungkin”, “ah, masa?”, “norak”, “malu”, dan sebagainya. Padahal, fenomena kreativitas sering terjadi pada kehidupan sehari-hari kita. Pernahkah Anda mengganjal kursi yang salah satu kakinya lebih pendek dengan kertas? Atau mengikat telepon genggam Anda yang baterainya telah menggembung dengan karet? Atau menandai pesanan yang pedas dengan dua karet? Sebenarnya, hal-hal tersebut adalah bentuk dari kreativitas.

Nah, lalu apa sih sebenarnya arti kreativitas?

Dari mana buah pikiran itu datang? Tentunya dari sebuah masalah atau pertanyaan. Setiap hari, bahkan tiap kita melangkah, kita selalu

Tentang Jalan Raya Kota Bandung Kota Bandung kian kemari kian padat dihuni. Hal ini mempengaruhi pula kondisi kepadatan di jalan raya. Macet dan polusi merupakan sumber utama dari berbagai masalah modern yang timbul di kota ini; sampah, penyakit, tingkat stres, hingga perihal

13

berinteraksi dengan masalah. Agar bangun tepat waktu, mengatasi rambut yang tiba-tiba tidak bisa rapi, sarapan kilat, dan sebagainya. Perbedaannya pada orangorang yang berprofesi sebagai desainer, mereka terbiasa untuk melihat permasalahan dengan sudut pandang yang berbeda dan kemudian menyelesaikannya dengan cara yang baru dan lebih efektif.

Ketika timbul masalah, otak manusia akan otomatis merespon. Dalam proses komunikasi, ada yang disebut dengan proses kognitif dan afektif. Kognitif adalah ketika informasi tersebut sampai, kemudian orang itu cukup mengetahui. Afektif adalah ketika informasi telah diketahui orang tersebut, kemudian orang tersebut mengambil tindakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Biasanya jika jalan keluarnya cukup mudah dilakukan dan dapat memanfaatkan benda-benda sekitarnya, prosesnya akan sampai hingga afektif. Namun beberapa masalah membutuhkan kepedulian yang sedikit lebih besar agar prosesnya hingga afektif.

5 TH ANIVERSARY

Definisi Kreativitas Kreativitas memiliki kata dasar kreasi dengan imbuhan –tif yang menerangkan sifat dan –tas yang menerangkan benda. Berdasarkan kamus besar bahasa indonesia, kreasi memiliki arti ciptaan buah pikiran atau kecerdasan pikiran. Dengan imbuhan

–tif, maka arti katanya menjadi memiliki daya cipta dari buah pikirannya. Kemudian dilengkapi lagi dengan imbuhan – tas, sehingga arti kata keseluruhannya menjadi daya cipta seseorang dari buah pikirannya.


kedisiplinan dipengaruhi oleh dua hal utama tadi.

Apa yang harus dilakukan? Apakah menunggu pemerintah bertindak? Apakah dengan mengurangi jumlah turis dan pendatang? Apakah dengan mempersulit pemilik kendaraan pribadi?

14

TJORET MAGAZINE

Sebuah komunitas bernama bike.bdg mengusulkan sebuah solusi untuk mengatasi kepadatan di jalan dengan menggunakan sepeda sebagai transportasi umum. Dengan membuat shelter sepeda di berbagai titik kota dan menyediakan sepeda yang dapat disewakan, semua orang yang telah memiliki kartu penduduk dapat menggunakan fasilitas ini. Sepeda merupakan sebuah solusi cerdas dengan pengaruh yang baik, dari segi kesehatan penggunanya, mengurangi polusi, belum lagi anggaran yang kecil dan penerapan yang sederhana dibandingkan membangun sarana transportasi umum yang lebih canggih. Selama menunggu program dari pemerintah, rakyat yang mencintai kotanya dapat pula berbuat sesuatu terhadap sebuah masalah kota.

Banyak hal yang dapat mendukung sepeda sebagai transportasi umum ini. Ternyata dari survey yang telah dilakukan oleh bike. bdg, terdapat 47.42% pengguna sepeda di kota Bandung adalah kalangan remaja dan dewasa awal, yakni usia 17-25 tahun. Kemudian mengikutinya adalah orang dewasa berusia 26-35 tahun dengan prosentase 36.94%, remaja awal usia 13-16 tahun 8.24%, dewasa akhir usia 36-45 tahun 5.06%, anak-anak usia 6-12 tahun 1.8%, dan usia manula 46-56 tahun 0.54%. Secara keseluruhan, pengguna sepeda di Bandung sangat dipengaruhi oleh usia, dengan usia puncak pengguna sepeda adalah remaja akhir hingga dewasa awal yang biasa kita sebut pula usia aktif dan produktif. Survey berikutnya menunjukkan lebih jauh tentang opini masyarakat mengenai bersepeda di Kota Bandung. Beberapa orang mengatakan bahwa lingkungan Bandung yang dikelilingi gunung menjadikannya tetap sejuk untuk berkendara dengan sepeda yang tanpa mesin. Walaupun begitu, bersepeda di wilayah kota dianggap cukup berbahaya karena mayoritas pengguna jalan raya adalah pengendara

kendaraan bermotor yang kurang tenggang rasa dan ingin segera sampai tujuan. Untuk itu, dibutuhkan gerakan kepedulian massal dari seluruh warga Bandung. Mengurangi kemacetan memang menjadi latar belakang dari gerakan ini. Namun ternyata ada berbagai manfaat yang diperoleh ketika bersepeda. Agar mendapatkan data yang lebih objektif, bike. bdg kemudian bertanya lebih jauh pada orangorang yang lebih memilih sepeda sebagai sarana transportasinya. Solidaritas yang terbangun sesama pesepeda, kebugaran tubuh, kepraktisan lahan parkir, fleksibel dalam berbagai medan, hingga keringanan


dalam hal finansial adalah hal-hal yang tidak diperoleh ketika mengendarai kendaraan lain. Bagaimanapun, pengendara sepeda adalah orang-orang yang berpandangan jauh ke depan dan memikirkan kesejahtaraan secara menyeluruh, tidak terbatas pada sudut pandang yang egosentris.

Mudahkah untuk menjadikan kota kita lebih nyaman untuk dihuni?

5 TH ANIVERSARY

Mudah, hanya membutuhkan kreativitas dan keberanian untuk mewujudkannya. Namun, perencanaan saja tidak akan membuahkan apa-apa jika tidak diiringi oleh tekad yang kuat dan bulat.

15


HAPPY 5

TH

ANNIVERSARY Tjoret Creative Studio

16

TJORET MAGAZINE

P

ada tanggal 11 Maret 2009, berkumpul lima mahasiswa yang baru saja menyelesaikan pendidikannya dan memperoleh gelar “sarjana desain”. Masing-masing memiliki kepedulian dan ketertarikan yang berbeda dalam benaknya, namun memiliki satu tujuan : mendirikan sebuah usaha, dan tentunya dalam bidang desain. Pada hari itulah, Tjoret Creative Studio lahir. Mari sedikit telusuri makna nama studio kami. Kata “tjoret” berasal dari “coretan”, adalah sebuah awal dari suatu rancangan besar. Gustave Eiffel sang arsitek Menara Eiffel

pasti memulai rancangannya dengan sebuah coretan. Begitupun Giorgio Armani saat merancang sebuah busana, atau bahkan Soekarno ketika membuat naskah Proklamasi. Entah coretan yang keberapa yang jadi mahakarya, tetapi semua terjadi dari sebuah coretan. Pada intinya, kami akan mendirikan sebuah studio yang menghargai proses, tidak hanya berorientasi pada hasil akhir.

Pada kata “tjoret”, kami mengambil ejaan yang berlaku saat kemerdekaan Indonesia untuk mengingatkan kami akan


Kami mengklasifikasikan studio kami sebagai “Creative Studio”, bukan “Design Studio”, atau “Graphic House”; karena—lagi-lagi—kami berfokus pada “caranya”, bukan “hasilnya”. Apapun hasilnya, baik itu grafis, interior, maupun produk, haruslah dengan cara yang kreatif. Pada akhirnya, kami tidak

dalam studio kami tanpa sekat. Semua terbuka atas masukan dari satu sama lain dan semua bisa berbagi ilmu. Sehingga seorang grafis akan tahu lebih banyak tentang ergonomi, interior akan lebih faham lagi tentang semiotika, dan produk bisa lebih jauh mengenal sirkulasi.

17

membatasi asal muasal jurusan seseorang, walaupun itu diperlukan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Namun kami tidak mematok seorang lulusan desainer grafis hanya menguasai dua dimensional dan tidak bisa berimajinasi untuk dekorasi, misalnya. Justru kami mengharapkan desainer grafis, interior, dan produk bisa melebur

5 TH ANIVERSARY

pengorbanan yang telah dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan, agar bangsa Indonesia bebas dari penjajahan. Maka dari itu, kami akan menjadi studio yang bukan milik asing, akan tetapi milik bangsa sendiri dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh bangsa sendiri.


TJORET MAGAZINE 18

Mendirikan sebuah usaha di usia muda ternyata tidak semudah yang kami bayangkan. Selayaknya balita yang gemar berkhayal, gemar mencoba tanpa tau efeknya. Tanpa tahu bahwa jatuh itu sakit, api itu panas. Namun, begitulah balita belajar. Jalan yang kami tempuh tidak selalu mulus. Ada jatuh, kemudian bangun kembali, ada pula

saat-saat stagnan, tidak berpindah kemana-mana. Bagaimanapun, bagi kami dinamika ini adalah bumbu yang membuat mimpi kami semakin matang untuk terwujud. Hingga sampailah kami pada tahun kelima. Ini adalah tahun terakhir kami sebagai balita. Setelah ini, studio kami sudah mulai dewasa, sudah tahu

cara berjalan dan berlari. Setapak demi setapak mimpi kami semakin terwujud. Salah satunya tentang berbagi, dan salah satu caranya dengan buletin ini. Semoga melalui buletin ini, apa yang kami dapat selama perjalanan kami dalam mendirikan studio, tidak hanya sampai pada profit oriented tetapi dapat memberikan manfaat besar bagi bangsa ini.


RBDI, sebuah apresiasi terhadap desain Indonesia.

RBDI COMPETITION Anythink, Modular Bamboo Toys

R

Tentang Produk yang Kami Ikutsertakan Tjoret Creative Studio, disamping usahanya dalam bidang jasa, juga mengembangkan usahanya dalam bidang produk, terutama bambu. Mengapa bambu? Pada dasarnya, alasan kami sederhana. Karena bambu lebih cepat tumbuh dibandingkan kayu, sehingga tidak merusak hutan-hutan di Indonesia; dan bambu adalah tumbuhan bukan plastik, sehingga sangat degradable.

19

Berawal dari keprihatinan kami akan produk-produk yang beredar di pasaran. Semua produk memiliki umurnya. Produk yang diciptakan desainer: disenangi, dibeli, dipakai,

5 TH ANIVERSARY

BDI adalah kegiatan seleksi desain inovatif Indonesia yang bertujuan menemukan dan memetakan karya desain potensial dan kreatornya dalam rangka memberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal melalui program pengembangan kapasitas secara berkelanjutan. Kegiatan ini dimulai pada 24 Juli 2013, kemudian ditutup pada tanggal 31 Oktober 2013. Pada tahap akhir, akan dipilih 49 karya sebagai pemenang dan diantaranya 20 desainer terpilih; diumumkan pada

pekan produk kreatif 2013, yakni tanggal 27 November – 1 Desember 2013. Dan pada kompetisi ini, dengan izin Yang Maha Kuasa, produk kami terpilih sebagai salah satu pemenang.


bosan atau rusak, kemudian dibuang. Belum lagi jika produksi massal, ada yang cacat atau tidak habis terbeli.

Kemudian muncul dibenak kami, apakah kami sebenarnya adalah peran utama dalam menciptakan sampah? Apa yang menyebabkan sebuah produk menjadi sampah? Bagaimana agar tidak menjadi sampah? Atau setidaknya memperpanjang usianya?

mengajak para konsumen kami untuk selalu bertanya “why?/mengapa?”. Mengapa bambu? Mengapa saya harus membeli produk ini? Mengapa saya harus peduli pada alam? Tujuan kami tidak hanya menjual sebuah produk, tetapi juga memberi edukasi pada setiap orang yang berinteraksi pada produk kami. Berbicara tentang edukasi, Tjoret Creative Studio adalah sebuah studio yang memiliki passion pada

20

TJORET MAGAZINE

Memperpanjang usia sebuah produk, jika kita berpikir praktis, bisa dengan mengganti materialnya dengan material yang lebih tahan lama. Namun, material yang lebih tahan lama, durasinya untuk terurai di alam pun lebih lama. Menggunakan kayu yang sangat mudah terurai, menyebabkan kegundulan hutan, dan ini tidak lebih baik dari lamanya sebuah material terurai di alam. Hingga pada akhirnya terciptalah “Why Products” dengan material dasar bambu. Kami namakan “Why” karena kemunculannya berawal dari pertanyaan, dan juga karena kami ingin

bidang edukasi dan anakanak. Mayoritas klien kami berkenaan dengan dunia anak-anak; penerbit buku anak-anak, pusat rekreasi anak-anak, susu untuk anak, dan sebagainya. Kecintaan kami kepada anak-anak kemudian mengajak kami untuk juga mengembangkan produk untuk anak-anak

pada “Why Products”. Anda dapat melihat arahnya : produk+edukasi+anak = mainan edukasi. Apa mainan yang tidak cepat dibosani dan dibuang? Sebuah mainan terkenal mencuat dalam benak kami : Lego.

Apa yang membuat mainan ini begitu durable? Lego adalah sebuah mainan modular. Satu modulnya berbentuk kubus atau balok dengan kuncian yang terletak pada permukaannya untuk melekatkan satu modul dengan lainnya. Dengan modul inilah seorang anak dapat “membangun” mainannya sendiri. Dari sebuah mainan, dia mendapatkan mobil, rumah, pesawat, gedung, bahkan dia dapat menciptakan desain mobilnya sendiri yang berbeda dari temantemannya. Anak-anak, seperti yang telah kami sebutkan dalam artikel sebelumnya, memiliki daya khayal yang sangat tinggi dan dengan lego, dia dapat mewujudkan khayalannya tersebut. Lain halnya jika mereka dibelikan mobil-


mobilan yang sudah berbentuk mobil. Dengan Lego, mereka dapat menciptakan cerita yang baru setiap kali bermain. Kebaruan inilah yang mengeliminir “kebosanan” sebagai alasan untuk membuang sebuah produk. memiliki hewan ciptaannya sendiri.

Di antara Omnio dan Anythink, kami memutuskan Anythink untuk kami ikutsertakan pada kompetisi RBDI.

21

Setelah Omnio, lahirlah bamboo toys kami yang kedua, bernama “Anythink”. Anythink berasal dari 3 gabungan kata: animal (hewan), think (berpikir), dan anything (apapun). Prinsip utamanya masih sama dengan Omnio, yakni bongkar-pasang bagian tubuh hewan. Bedanya dengan Omnio, Anythink lebih terfokus pada “menciptakan sesuatu yang baru”, dengan menggunakan bentuk dasar yang lebih sederhana

dan sistem kuncian yang sedikit lebih rumit. Jika Omnio hanya tinggal pasang, Anythink memberi kesempatan pemain untuk lebih berimajinasi, bagian mana yang akan menjadi kaki, tangan, leher, kepala, badan. Dengan Anythink, pemain bisa saja membuat kepalanya berada di bawah, sejajar dengan kakikakinya.

5 TH ANIVERSARY

Dengan prinsip yang serupa, kami menciptakan “Why Products” kami yang pertama : “Omnio”. Sebuah action figure dari kombinasi hewan, namun dapat dibongkar-pasang. Setiap modul mainannya terdiri dari kepala, badan, empat pasang tungkai, dan ekor. Masing-masing modul memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri terhadap lingkungannya. Tidak hanya sekadar bongkar-pasang, pemain dapat saling menukar kepala, badan, tungkai, dan ekor, hingga sang pemain


THE K ota Bandung memiliki banyak taman INFO di sepanjang jalan kota. taman GRAPHIC Keberadaan ini ditujukan agar

22

TJORET MAGAZINE

About Cempaka Park

menjadi penyeimbang bagi pengurangan polusi terutama di area dengan lalu lintas yang padat. Selain itu, keberadaan taman menjadi penting dalam membangun aktivitas publik dan sarana untuk berinteraksi. Sayangnya, banyak taman yang digunakan untuk aktivitas negatif. Penyalahgunaan suatu

fasilitas umum tidak dapat kita bebankan pada satu pihak saja. Fasilitas umum adalah tanggung jawab berbagai pihak, baik sebagai pengguna maupun pemelihara. Tahun ini menjadi harapan bagi kota Bandung karena telah terjadi pergantian walikota untuk memimpin Kota Bandung. Ridwan Kamil, dengan panggilan akrabnya Kang Emil,


rumah. Ketika tiap bagian ruangan dari rumah tersebut memiliki fungsi secara konkret, taman memiliki fungsi secara abstrak. Ruang tamu sebagai tempat menerima tamu, ruang tidur sebagai tempat beristirahat, kamar mandi sebagai tempat membersihkan diri, sedangkan taman adalah tempat menetralkan segala ekspresi yang meminta perhatian dalam rumah tersebut. Taman tidak hanya berada dalam sebuah rumah. Taman juga ada di sekolah, universitas, perkantoran, rumah sakit, dan juga sebuah kota. Fungsinya tetap sama, sebagai “neutralizer”.

Peran Sebuah Taman

23

Taman adalah sebuah sisi emosi dalam sebuah

Taman yang berfungsi sebagai “penyegaran” semakin bermanfaat lagi ketika ditambah fungsinya dengan tema-tema yang diaplikasikan pada taman tersebut. Taman Cempaka memiliki tema fotografi, dimana para fotografer dapat dengan bebas memamerkan hasil karyakarya fotografi mereka dan berbagi dengan para pengunjung. Para pengunjung taman tidak hanya duduk bersantai di taman cempaka, mereka juga bisa mendapatkan inspirasi dan sudut pandang baru tentang dunia fotografi. Sekarang komunitas fotografi merupakan komunitas pertama yang menjadikan taman sebagai tempat beraktivitas.

5 TH ANIVERSARY

menjadi harapan baru untuk mewujudkan Bandung sebagai kota kreatif. Salah satunya adalah saat masyarakat lebih banyak berkumpul di taman, bukan di areaarea perbelanjaan (mall). Mengapa? Karena taman memiliki berbagai efek positif untuk seseorang yang tinggal di dalamnya.

Saat di taman, manusia tidak hanya berinteraksi dengan manusia lagi atau benda buatan manusia, tetapi juga dengan alam. Ketika di taman, sudut pandang kita lebih luas, karena tidak terbatas pada tembok atau gedung. Taman menjadi tempat yang tepat untuk “penyegaran” yang sesungguhnya, ketika mata kita diistirahatkan dari aktivitas sehari-hari dan dibuka untuk sudut pandang baru ketika kita berinteraksi di dalamnya. Salah satu taman kota pertama yang dibuka secara resmi adalah Taman Cempaka. Sebenarnya,

taman ini merupakan taman yang sudah cukup lama berada di Kota Bandung, dengan empat buah pohon cukup tua dan rindang bernama Pohon Kihujan. Taman ini terletak di Jalan Cempaka, berbatasan dengan Jalan Anggrek dan Jalan Gandapura, dekat dengan sebuah toko bakery dan kedai baso yang cukup terkenal di Bandung. Lingkungannya bukan jalan besar dan banyak perumahan lama, namun terbilang wilayah yang cukup ramai dikunjungi masyarakat diluar penghuni.


TJORET MAGAZINE 24

Selayaknya fasilitas umum yang lain, banyak sekali anak-anak dan para pelajar yang memfungsikan taman sebagai tempat yang negatif. Banyak pemuda2 yang mabuk pada malam hari, para gelandangan yang tidur, bahkan tidak sedikit juga menjadi sarang preman. Namun karena taman ini dibangun dengan dasar rasa memiliki, warga setempat akhirnya terpicu melalui RT dan RW-nya untuk mengelola taman secara bersamasama. Tentunya komunitas dan jejaring fotografi diharapkan bisa turut serta dalam memecahkan persoalan sosial yang ada dengan mengaktivasi taman melalui fotografi. Lebih jauh lagi, harapannya seluruh warga, baik pengunjung maupun penduduk sekitar, termasuk pedagang yang berjualan, akan selalu turut serta dalam menjaga keindahan taman ini.

Tema yang berlaku pada taman ini tidak hanya sekadar konsep dan fungsi. Tema “fotografi” juga diwujudkan dalam setiap benda yang menghiasi taman ini. Huruf C, sebagai inisial dari “camera” dan “cempaka”, akan dibuat tugu seperti huruf “D-AG-O” pada jalan dago dan menjadi icon taman. Wahana permainan anakanak pun didesain hingga berbentuk kamera dan ayunan. Begitu pula gardu listrik yang menyerupai bentuk kamera jaman dulu. Namun tentunya, tersedia display untuk pameran foto. Terakhir, kelengkapan wajib taman Kota Bandung yakni harus memiliki fasilitas internet gratis menggunakan wi-fi. Pada perencanaannya, Kota Bandung akan memiliki 604 taman. Selain taman fotografi, telah diresmikan pula Taman Musik yang ditujukan untuk para

pemuda yang senang bermusik di Jalan Bali dekat Centrum dan SMAN 5, Taman Lansia yang sudah ada di Jalan Cilaki, Taman Pustaka Bunga Cilaki, Taman Skatepark Pasupati dan Taman Jomblo di bawah flyover Pasupati.

Ide taman tahun 2010 dan diresmikan pada tahun 2013 Dari 604 taman, baru 30% difungsikan untuk bisa dikelola dengan baik. Taman itu diberi tema; satu taman satu komunitas dan jejaring fotografi. Sekarang komunitas fotografi merupakan komunitas pertama yang menjadikan taman sebagai tempat beraktivitas. Ciri kota yang bahagia yaitu memiliki taman-taman yang bersih, indah, dan hidup.


PHOTO HUNTING Aktivitas Gang Sempit

25

esuai cita-cita kami untuk membangun sebuah studio dengan dasar kreativitas, tentunya kami tidak bisa hanya diam di depan komputer. Salah satu kegiatan penunjang kami adalah “Berburu Foto”. Kegiatan utamanya adalah merekam segala hal yang kami temukan di lokasi tujuan, kemudian membahasnya bersama. Sering kali kita tidak benarbenar mengamati kejadian atau perilaku di sekitar kita. Dengan “Berburu Foto” ini, terbukalah kesempatan untuk mengamati lebih jauh apa yang terjadi di dunia yang kita jalani. Tujuannya selain untuk mendapatkan inspirasi, juga menjadikan kami lebih peka pada lingkungan, memperbanyak persediaan foto yang kami miliki, sekaligus melarikan diri dari radiasi komputer.

5 TH ANIVERSARY

“You can’t wait for inspiration. You have to go after it with a club” – Jack London.

S


26

TJORET MAGAZINE

Pada bulan Januari kemarin, tepatnya tanggal 21 hari selasa, kami “Berburu Foto” untuk yang pertama kali di Gang Taman Sari. Bertujuh, kami berangkat dari studio menuju Balubur Town Square, kemudian menyusuri bagian bawah flyover Pasupati, memasuki perumahan pinggir sungai Cikapundung, dan bertualang kemanapun kaki kami melangkah. Kami tertarik pada kehidupan padat yang dekat dengan tengah kota. Masalah apa saja yang mereka hadapi? Bagaimana cara mereka menyelesaikannya?

PROBLEM SOLVERS Satu hal yang bisa kami identifikasikan mengenai “gang” adalah “pemanfaatan ruang sempit”.Betul apa kata orang, bahwa kreativitas

tercipta dari keterbatasan. Bagi penduduk gang, ada saja akalnya agar kebutuhan kesehariannya tetap tidak terhalangi. Kami menemukan budaya menyandarkan sepatu pada dinding, agar tidak tertendang orang lain yang lewat, karena depan pintu rumahnya langsung jalan umum yang dilalui berbagai

pengguna jalan. Selain itu, lokasi jemuran baju juga biasanya diletakkan di bawah atap dan dekat jendela, sebagai pencegah “maling” baju. Banyak hal yang menjadi faktor kreativitas penduduk gang. Satu hal lain adalah pembangunannya yang diluar perencanaan kota


dan jalanan yang landai. Untuk fasilitas transportasi yang menggunakan roda yang sering mereka gunakan, seperti motor, gerobak sayur, gerobak mie baso, ataupun sepeda anakanak. Akibatnya lagi, banyak sekali dinding yang tergores sebagai jejak stang sepeda maupun sepeda motor.

INTERAKSI SOSIAL

27

Ruang yang sempit ternyata memiliki pengaruh lain yang cukup kontras dibanding dengan jenis

Kegiatan interaksi ini didukung lagi dengan struktur rumah yang juga minim ruang/ventilasi dan cahaya, sehingga membuat pemilik rumah membuka pintunya agar cahaya bisa lebih banyak masuk dan udara bisa mengalir dan berputar di dalam rumahnya. Dengan “membuka pintu” secara tidak langsung “membuka pula hati” sang pemilik rumah.

5 TH ANIVERSARY

sehingga susunannya tidak rapi dan mereka memulai pembangunan di atas tanah yang tidak diratakan. Sebagai akibatnya, di beberapa tempat, tinggi rumah berbeda-beda. Di suatu titik, tinggi manusia bisa mencapai tinggi atap rumah, karena rumah yang bersangkutan menghadap berlawanan arah dan berdiri pada lahan yang lebih rendah. Dengan tinggi lahan yang berbeda, maka terdapat banyak tangga

Berbicara tentang sarana transportasi yang sering digunakan di area gang, ternyata hal ini pun memicu para penduduk gang untuk membuat sebuah pemecahan masalah baru. Bagi para pengguna roda, tanjakan merupakan sebuah kesulitan, terutama jika mereka berpapasan dengan pemakai jalan lain yang berlawanan arah. Sehingga, oleh para penduduk dibangunlah undakan-undakan sebagai ganjalan ketika harus berhenti dan memberi jalan bagi yang lain.

perumahan lain di kota. Penduduk gang pada dasarnya memiliki karakter yang lebih modern dan punya gengsi yang agak tinggi. Namun sempitnya ruang, menuntut mereka untuk lebih banyak berbagi dan membuat mereka lebih “dermawan”. Tuntutan saling berbagi ini tidak hanya sebatas berbagi ruang, tapi juga berbagi makanan, berbagi sumber air, berbagi hiburan, dan tentu saja berbagi berita. Sesama penduduk kenal baik dari nama dan keluarga, lokasi rumahnya, pekerjaannya apa, dan kabarnya yang paling baru. Para penduduk, terutama yang bergender wanita, bisa dengan mudah berbagi berita dengan melangkah satu-dua langkah saja, atau bahkan tanpa keluar rumah. Interaksi yang tinggi membuat para penduduk gang memiliki rasa kedekatan yang tinggi pula antara satu sama lain.


28

TJORET MAGAZINE

RAMBU-RAMBU Pemanfaatan ruang sempit tidak hanya kami temukan pada area lahan gang, tetapi juga pada berbagai pengumuman atau “sign board” yang terpasang. Kami menemukan cukup banyak rambu yang dipasang di area gang. Uniknya, rambu ini tidak seperti rambu-rambu yang berlaku di jalan raya atau rambu pada umumnya. Rambu pada area gang memiliki “typeface” khusus, yakni jenis “hand-writing”, dan dituliskan di atas media yang apa adanya, yakni tembok atau kertas HVS berlapis plastik. Keunikan ini berlanjut hingga pemenggalan kata yang tidak sesuai EYD, dan mengakali agar ruang yang ada cukup untuk informasi yang ingin disampaikan. Berikut ini beberapa rambu yang kami temukan di gang taman sari : - Rambu penunjuk arah : o Arah ke jalan besar (ke kebon bibit, cihampelas) - Rambu himbauan/ larangan : o Mesin motor harap dimatikan dari jam 23-04 o Hati-hati, banyak kendaraan bermotor! - Rambu pemberitahuan : o Sementara jalan di tutup, ada yang bikin sumur BOR

Masih banyak hal lain yang kami temukan dalam perjalanan kami menyusuri gang taman sari. Ada pula beberapa permasalahan yang belum terselesaikan, misalnya budaya buang sampah ke sungai, atau minimnya lahan resapan, kabel listrik yang sangat rendah dan dapat dijangkau, belum lagi niat jahat yang timbul atas terbuka lebarnya pintu rumah. Namun dari sekian banyak permasalahan, kreativitas sudah banyak terwujud dalam ruang sempit. Dengan segala keterbatasan ruang dan tanpa teknologi komputerisasi yang canggih, manusia-manusia gang dapat menyelesaikan permasalahan kesehariannya tanpa menghilangkan sisi manusia dalam dirinya. Teknologi yang baik bukanlah teknologi yang menciptakan alat yang pintar, tetapi yang membuat pengguna alatnya menjadi pintar. “Positive side of gang” - Kekeluargaan lebih tinggi - Lebih saling kenal - Berita dan Informasi cepat menyebar - Tetep banyak pedagang jajanan - Sign system direction di cat di tembok - Pintu sering dibuka Negative side of gang.. bagaimanapun, berkediaman di gang

tetap memiliki beberapa kekurangan yang tidak bisa dihindari. - Ada spot-spot yang kurang cahaya - Kurang lahan serapan - Kabel listrik reachable - Sungai jadi tempat pembuangan akhir (kasur, pup) + sumber air - Banyak motor, dinding rusak - Keamanan yang kurang karena penduduknya yang sering membuka pintu, bisa menimbulkan niat jahat untuk orang asing dan bahkan mungkin tetangga – tetangga mereka sendiri PROBLEM SOLVING - Gang hanya bisa dilewati 1-2 orang, tapi muat untuk segala macam - Jemuran di depan jendela - Tempat sendal dimiringin - Kolam setengah lingkaran - Pintu cuma hanya terbuka setengah - Ganjalan roda di tanjakan - Selokan dadakan di dataran yang meninggi, tapi tet jd tempat sampah - Banyak warung - Gang punya SES - Isi gas 3 kg dan isi ulang aqua Sign board : - Arah ke jalan besar (ke kebon bibit, cihampelas) - Mesin motor harap dimatikan dari jam 23-04 - Hati-hati, banyak kendaraan bermotor! - Sementara jalan di tutup, ada yang bikin sumur BOR


5 TH ANIVERSARY

29


KONTRIBUTOR

30

TJORET MAGAZINE

Editorial Team •

Cover Illustration + Layout Design // Cicha Cyntia Fatmawati

Back Cover Illustration // Muhammad Luthfi Syauqi

Contributing Editor // Andi Abdulqodir

Copywriter // Arum Kartikaningbudi

Designer // Cicha Cyntia Fatmawati, Hedy Widyani, Arum Kartikaningbudi

Contributor // Terima Kasih kepada Mimi, Maya, Inggit, Cungkring, Nisa, Zen, Aci, Wildan, Uti, Zen, Cukong, Vie, Restu, Sarah, Rifki, Thesa, Tiktik, Tama, Iyus, Rendra, Arum, Qodir, Coro, Mia, Otink, Hedy, Novan, Balqis, Ratih, Jodi, Cicha, Kirun, Dina, Kopral, Leo, Laras, Iqbal, Uti, Indra, Mira, Rais, Dedi, Arif, Dani, Aryo, Adri, Bule, Asyraaf, Fikas, Bey, Daniel, Imam, dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu.


5 TH ANIVERSARY

31


32

TJORET MAGAZINE


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.