Tren Bogor Edisi Oktober

Page 1

EDISI OKTOBER 2011

Menunggang Harley

Lebih Pede MAIN REPORT: Sukses di Usia Muda

Kelola Bisnis Miliaran Traveling:

Berujung Penikahan, Bisa Juga Perceraian

HARGA RP 25.000




Salam Redaksi

TREN BOGOR Penerbit PT Wahana Semesta Merdeka

Contents MAIN REPORT: Kelola Bisnis Miliaran

Sebagai penyangga Metropolitan Jakarta, Bogor berkembang begitu pesat dan berperan sebagai katup pengaman perkembangan di ibukota Jakarta. 29

Alamat Komplek Widuri Indah Blok A3, Jl Palmerah Barat No 353, Jakarta, 12210. Email trenbogor@yahoo.co.id DIREKTUR Dwi Nurmawan DIREKTUR OPERASIONAL

Edukasia: SMPN 3 Cibinang, Gudang Atlet Masa Depan 35

Arif Badi Karyawan PIMPINAN UMUM Acep Aryana Pemimpin Redaksi Ali Fauzi

Hoby: Menunggang Harley Lebih Pede

41

Sehat & Bugar: Bersihkan Tulang, Peredaran Darah Lancar

43

Untuk itu majalah komunitas TREN BOGOR hadir. di tengah geliatnya Kota Bogor ini. Kami berharap, majalah ini dapat menjadi bacaan inspsirasi bagi warga Bogor, sekaligus menjadi sarana menuangkan ide dan wadah silaturahmi. Sementara bagi komunitas di luar Bogor, majalah TREN BOGOR juga diharapkan bisa memberikan informasi yang lengkap tentang beragam potensi yang ada di kota ini. Dengan demikian, mereka diharapkan akan makin tertarik untuk memanfaatkan potensi tersebut, terutama di sektor pariwisata, sentra-sentra bisnis, pendidikan, perumahan dll. (*)

Reporter Fabian Harry Aquardi Asep Syahmid Fotografer Fabian Harry Aquardi Desain Reza Zakaria Manajer Keuangan Verry Madur Manajer Iklan Eko Suprihatmoko

Check-In Hotel Salak, Tempat Singgah Kaum Bangsawan

Account Executive

tOKOH Talking About Scouting

Mahadi Manik Ihwan Syam Contact Person Iklan : +628151854118

Traveling: Berujung Penikahan, Bisa Juga Perceraian

46

Otomotif: Spesialis Retro Classic

50

Tokoh Bisnis: Titik Balihonya dari Aceh Sampai Makassar

58

Percetakan PT Mitragrafindo Mandiri, Mega Mall Ciputat, Blok G 5 – 9, Jl Ir H Juanda No. 34, Ciputat, Tangerang.

04 EDISI OKTOBER 2011

14

52



FASHION & BEAUTY

Koleksi Pakaian dan Pernak-pernik

SERBA BERANI Menyukai warna merah sudah menjadi bagian dari Caca Vaola Lorenza. Tidak pede kalau tidak ada nuansa merah. Makanya busana serta aksesorisnya selalu didominasi nuansa warna merah menyala.

06 EDISI OKTOBER 2011

Foto : Fabian Harry Aquardi


‘’Gue memang menyukai warna merah, sengaja mengoleksi pernakpernik serta busana dan sepatu berwarna merah. Warna merah itu bukan hanya melambangkan pemberani, tetapi lebih gampang dilihat dan eye catching loh,’’ kata Caca.

Di rumahnya, kawasan Dermaga IPB, banyak koleksi Caca yang dominan berwarna merah menyala. Pakaian, sepatu, tas dan pernak-pernik dari bando sampai gelang berwarna merah menyala. Saking gandrungnya sama warna merah menyala, gadis berkulit putih nan ramping, berat 45 kg dan tinggi 165 cm ini merasa tidak pede kalau pakaian atau aksesoris yang dikenakannya tak ada yang berwarna merah ketika menjalani aktivitas di luar rumah. Kebetulan dia sering mengikuti event otomotif dan sebagai SPG (sales promotion girl) di Kota Bogor. ‘’Kayaknya kurang pede, gimana gitu…’’ Soal hobi yang serba merah, itu terbukti ketika Caca melakoni sesi foto untuk majalah ini. Selalu ada bagian pakaian atau aksesoris berwarna merah. Ternyata, dia amat percaya diri ketika berhadapan dengan lensa dan tata lampu. ‘’Gue memang hoby difoto Mas. Kan pengen jadi artis,’’ gurau gadis yang mengikuti ajang Mojang Jajaka tahun ini. Rambutnya panjang terurai, dan penampilannya begitu seksi. Untuk merawat semuanya itu, gadis 19 tahun ini secara teratur pergi ke salon. Perlunya perawatan yang teratur, terlebih lagi karena aktivitasnya yang nyaris selalu di lapangan. Apa senang kena sengatan sinar matahari? ‘’Itu resiko pekerjaan Mas,’’ katanya sambil tak henti-hentinya berpose di depan lensa. (fabian harry aquardi) EDISI OKTOBER 2011 07


MALL TO MALL

MAKIN SENSUAL Selain pakaian, wewangian tertentu juga bisa membuat si pemakaianya, terutama wanita, makin percaya diri dan tampil lebih sensual. White Musk, parfum yang menggunakan crueltyfree musk, hadir khusus untuk memanjakan wanita yang ingin tampil lebih percaya diri dan sensual. Produk parfum ini, seperti tersedia di The Body Shop, di lantai I Botani Square, Kota Bogor, kini memberikan berbagai pilihan seperti seperti Eau De Toillete, Eau De Parfume, Perfume Oil, Chiffon Sheer Body MisT, Shimmer Fragnance dan Soft Satin Body Polish. “Produk yang paling laris di The Body Shop Bogor adalah White Musk,” kata Ratih, Store Supervisor The Body Shop Indonesia, lagi. (asep syahmid)

Foto : Fabian Harry Aquardi

JERSEY FAVORIT Memiliki jersey, atau kostum klub sepakbola ternama di dunia, tentu menjadi kebanggaan tiap individu. Apalagi jika jersey klub favoritnya itu produk salah satu apparel seperti Adidas. Hal itu tampak terlihat dari tingkat penjualan produk Adidas di Botani Square Bogor. ‘’Umumnya pengunjung yang datang ke tenant Adidas Botani Square ini lebih cuka mencari jersey–jersey klub ternama di Eropa seperti Real Madrid dan AC Milan yang menggunakan apparel Adidas,’’ kata Emma, staf tenant Adidas di Botani Square Bogor. Tapi, kata dia, banyak juga pengunjung yang lebih suka memilih produk sepatu terbaru dari Adidas. ‘’Saat ini sepatu futsal lebih laris dibanding sepatu sepakbola.’’ tambahnya. (asep syahmid)

08 EDISI OKTOBER 2011


MERCEDES BENZ Untuk kali pertamanya, PT Panji Rama Otomotif, salah satu Authorized Mercedes Benz, menggelar pameran di Botani Square selama sepekan, akhir September lalu. Menampilkan sedan type New Generation C 200 CGI Ava seharga Rp 696.000.000 dan E 250 CGI Elegance bertarif Rp 980.000.000, pameran itu menyedot banyak pengunjung. ‘’Kami kaget dengan keramahan masyarakat elit di sini. Mereka mau memberikan nomor teleponnya. Ketika kami telepon dan ajukan penawaran, mereka menjawab dengan respek sekali,” ujar Dody Novianto R, Sales Consultant PT Panji Rama Otomotif, yang sering menggelar pameran yang sama di tempat-tempat lain seperti Jakarta. (asep syahmid)

LEBIH SPORTY Untuk tampil lebih sporty, seseorang juga bisa dengan memakai kacamata. Tag Heuer, salah satu branded kacamata sporty ternama di dunia, kini menyediakan produknya yang makin variatif dan menarik. Selain membuat penampilan makin sporty, kacamata produksi perusahaan asal Perancis ini juga nyaman dan cocok dipakai dalam suasana apa pun. Sejumlah optik di Kota Bogor, seperti Optik Tunggal di lantai dasar Botani Square, kini menyediakan ragam kacamatan ini. ‘’Para pembeli Tag Heuer umumnya mengatakan, kacamata ini tampak lebih sporty dan sangat cocok dipakai dalam suasana apapun,” kata Iskandar, staf marketing Optik Tunggal. (asep syahmid)

HOLLYWOOD BOGORLokasinya yang strategis, membuat Kota Bogor terus diburu banyak pengembang yang menyediakan perumahan elit nan nyaman dan aman. The Land Mark of Bogor, misalnya, siap menghadirkan perumahan Hollywood di Tanah Baru, Bogor Utara. Rumah yang akan disediakan antara lain Beverly (type 79/96) dan Malibu (type 54/84). ‘’Kita tak perlu ke Amrik kalau ingin tahu Hollywood. Di Tanah Baru, kini sudah siap hadir The Land Mark Of Bogor yakni Hollywood Tanah Baru,” ujar Rizki Hartopik, Koordinator Marketing Hollywood The Land Of Bogor, saat pameran perumahan di Botani Square, September lalu. Di situ nantinya juga ada apartemen, jogging track dan taman botani. (asep syahmid) EDISI OKTOBER 2011 09


Foto : Fabian Harry Aquardi

KULINER

Empuk

Karena Ikatan Tali Bambu Banyak ragam kuliner di Kota Bogor ini. Salah satunya adalah Sop Buntut Mak Emun, masakan tradisional yang menjadi buruan wisatawan termasuk sejumlah artis Ibukota. Warung soto ini berlokasi di Jl Jend Sudirman No. 60, Air Mancur. Sekilas sop buntut ini sama dengan sop di tempat lain. Yang beda mungkin tetelan buntut sapi yang diikat dengan tali bambu. ‘’Tali bambu yang membuat daging empuk. Kuah sop yang terus dihangatkan juga membuat daging makin empuk,’’ ujar pemilik Warung Sop Buntut Mak Emun, Endang Dirhamsyah, membuka rahasia. Diberi campuran irisan wortel dan brokoli, membuat soto ini makin mak nyus. Bagi yang suka, bisa ditambahkan sambal kacang. Mereka yang tak suka, beralasan rasa sop buntutnya jadi hilang. Tak banyak makanan lain di Warung Sop Buntut Mak Emun, kecuali sop buntut. Meski seporsinya seharga Rp 25.000, warung yang buka tiap hari pukul 10.00–20.00, ini tetap diburu banyak pengunjung terutama saat akhir pekan. ‘’Rata-rata tiap hari kami habiskan 50 kg buntut sapi dan 5 kg daging sapi segar,’’ tutur Endang. Sejumlah artis Ibukota seperti Dr Boyke dan Idang Rasyidi (pianis) termasuk pelanggan setia sop ini. ‘’Dulu almarhum

10 EDISI OKTOBER 2011

Chrisye (penyanyi) hampir tiap akhir pekan ke sini,’’ ujarnya. Endang, pria kelahiran Bogor 1961, semula bekerja di sebuah perusahaan holtikultura di Lembang, Bandung. Ketika krisis moneter (krismon) 1998 menerpa, perusahaan milik orang Jepang tersebut bangkrut. Endang lantas membuka kembali warung sop buntut yang sudah lama ditinggalkan orang tuanya, dengan label Mak Emun. Mak Emun sendiri adalah nama dari nenek Endang. Dia yang kali pertama membuka warung sop ini pada era 50-an. Warung lantas diteruskan orangtua Endang, tapi hanya beberapa tahun. ‘’Setelah sempat lama tutup, akhirnya saya buka lagi,’’ tutur Endang. Endang kecil dulu sering membantu neneknya berjualan sop buntut. ‘’Racikan nenek itulah yang kami tiru,’’ katanya. Dulu nenek dan orangtuanya membuka warung sop di dekat

pabrik ban Good Year, Jl Pemuda, Kota Bogor. Dia sendiri saat awal berjualan, tahun 1998, menggunakan tenda di kawasan Air Mancur. Demi pengembangan usahanya, dia lantas menempati sebuah ruko dekat tempat semula. Pria berbadan tegap ini sengaja membuka usahanya dengan nama Mak Emun. Berharap banyak orang ingat dengan warung sop neneknya. ‘’Eh…, ternyata betul juga, masih banyak orang yang ingat nama itu,’’ kata Endang dengan tersenyum. Tak sulit menuju Sop Buntut Mak Emun. Wisatawan yang masuk lewat tol Jagorawi, begitu keluar dari pintu tol langsung ke arah lampu merah Terminal Baranang Siang. Di lampu merah itu, ambil kanan ke arah Jalan Pajajaran. Setelah melewati Tugu Kujang, ambil arah kiri menyusuri Kebon Raya. Di lampu merah samping Istana Bogor, belok kanan ke Jalan Jend Sudirman. Nah, Sop Buntut Mak Emun ada di sisi kanan sebelum Air Mancur. Mau coba? (asep syahmid)



RESTO & CAFE

Den Haag Café Delicaat

Foto : Fabian Harry Aquardi

Pelepas Rindu Bogor Tempo Doeloe Sebagai tempat singgah bagi kaum bangsawan Belanda pada awal berdirinya dulu, tahun 1856, tak heran kalau Hotel Salak The Heritage penuh dengan ornamen-ornamen arsitektur Belanda. Baik interior maupun eksteriornya. Semuanya itu masih terpelihara dengan baik.

Pastel, Makaroni Schotel, Bitterballen, Oliebolen, Den Haag Donut dan Klapertart. Menu-menu ini berbahan dasar yang sebagian besar diimpor Negeri Kincir Angin itu, serta dioleh dengan resep asli dari sono-nya. Dengan begitu, rasanya dijamin asli negeri Ratu Yuliana.

tamu asing dan tamu domestik yang memang meluangkan waktu di Hotel Salak The Heritage ini. Apalagi, posisi Den Haag Café yang berada di lanta dasar dekat gedung utama, semakin memudahkan para tamu untuk mengunjungi café tersebut.

Satu hal lagi yang makin mengesankan hotel yang berlokasi dekat Kebun Raya Bogor ini dengan nuansa Belandanya adalah adanya Den Haag Café. Café ini berada di lantai bawah, dekat kolam renang dan gazebo. Den Haag Café sendiri mulai hadir di area Hotel Salak The Heritage ini pada 2003 lalu. Tujuannya untuk menjamu para tamu yang ingin mengenang nuansa Bogor tempo doeloe.

Menu-menu tersebut memang sengaja disajikan agar para tamu bisa mengenang suasana hotel ini seperti era kolonial dulu yang kerap dipenuhi menak-menak dari pemerintahan Hindia Belanda. Namun, manajemen Hotel Salak The Heritage juga punya kepedulian yang tinggi terhadap kuliner tanah air. Tak heran menumenu khas Indonesia seperti Bakso Otella, Tahu isi, Bakwan Udang, Risoles dan Tuna Panada bersanding sejajar dengan beragam makanan Wong Londo tadi.

‘’Keberadaan Den Haag Café ini memang sebuah inovasi yang dilakukan manajemen pada tahun 2003 lalu. Karena tingkat kunjungan tamu asing dari Eropa yang kian tinggi, maka keberadaan Den Haag Café ini kian menjadi solusi yang tepat sebagai café untuk mengembalikan suasan rindu Bogor tempo colonial,’’ tutur Assisten PR dan Promotion Manajemen Hotel Salak The Heritage, Yulianti Gunawan.

Dalam café yang disainnya mirip dengan café –café yang ada di Amterdam tersebut, disajikan beberapa menu khas Belanda atau yang dikenal dengan Special Dutch Menu. Seperti Indische

12 EDISI OKTOBER 2011

Kendati banyak menyajikan menu khas Belanda, Den Haag Café ternyata banyak digemari para

Apalagi, sajian–sajian yang dihidangkan Den Haag Café cukup beragam dengan Indische Menu-nya atau menu khas Belanda, dan juga beragam kuliner Indonesianya. (asep syahmid)



CHECK - IN

HOTEL SALAK The Heritage Tempat Singgah Kaum Bangsawan Kesejukan dan keelokan Kota Bogor mampu menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara dan domestik untuk menghabiskan akhir pekannya, ataupun untuk menggelar berbagai acara penting. Kesejukan udara kota ini menyihir para pendatang dari mancanegara sejak era kolonial Belanda. Sebagai kawasan yang sejuk dan punya banyak daya tarik bagi wisatawan, tak salah jika di kota ini hadir Hotel Salak The Heritage. Hotel ini boleh dikatakan sebagai situs tertua yang tersisa di Kota Bogor, dan telah mencatatkan namanya sebagai saksi sejarah dari zaman Kolonial Belanda, Jepang, Orde Lama, Orde Baru, Reformasi hingga saat ini yang dikenal sebagai era Indonesia Baru yang memasuki milineum III. Berbagai event penting telah menempatkan Hotel Salak The Heritage sebagai bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan Kota Bogor sebagai kawasan penyangga Ibukota Negara. Beberapa event penting berlevel nasional telah digelar di Kota Bogor seperti persiapan Konferensi Asia

14 EDISI OKTOBER 2011

Afrika tahun 1955, Perpindahan Kepemimpinan Super Semar 11 Maret 1965 di Istana Bogor, APEC 1994 serta event-event penting lainnya. Selain itu, Kota Bogor juga kerap dijadikan sebagai tempat jamuan tamu kenegaraan. Semua rangkaian konferensi yang telah digelar di Kota Bogor ini, semakin tertanam di hati para tamu negara tentang Hotel Salak The Heritage. Karena tak jarang, tamu–tamu kenegaraan banyak juga yang meluangkan waktu istirahatnya di hotel yang terletak di Jalan Ir H Juanda No 8 ini, dekat dengan Kebun Raya Bogor.

Hotel Salak The Heritage dibangun dan didirikan pada tahun 1856, saat era kolonial Belanda. Awalnya, hotel ini bernama Binnnhof Hotel yang pada waktu itu dimaksudkan sebagai hotel kelompok elite istana dan dimiliki keluarga istana. Pemilik pertama hotel ini adalah seorang Belanda yang punya kaitan keluarga dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Pada awalnya bangunan hotel ini difungsikan sebagai tempat peritirahatan dan tempat singgah kaum bangsawan Belanda yang bertugas sebagai administrator ataupun pengusaha perkebunan dan para pejabat pemerintahan pada masa itu. Hotel Salak The Heritage juga satu-satunya hotel


yang berada di depan Istana Negara. Luas bangunan hotel ini sejak didirikan hanya 8.227 m2, yang terdiri dari empat bagian. Bagian pertama berupa bagian depan yang dinamakan Heritage Building. Bangunan ini merupakan bangunan yang sangat bersejarah karena sejak era kolonial Belanda belum pernah dirubah secara total, paling hanya direnovasi kecil saja. Heritage Building terdiri dari dua lantai.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Hotel Salak The Heritage mengalami beberapa kali renovasi dan dikembangkan agar mampu menampung semua kepentingan wisatawan yang datang ke Bogor. ‘’Hingga saat ini, Hotel Salak The Heritage sendiri masuk dalam kategori Tourism and Business Hotel dengan standar Internasional. Bangunan lama bersejarah dan berarsitektur era kolonial tetap dipertahankan dan tetap menjadi eye catcher (pemikat mata) di lingkungannya sehingga bangunan ini diarahkan sebagai Boutiqe Hotel untuk tamu-tamu wisata khusus,’’ jelas Yulianti.

Bagian kedua dan ketiga berupa sayap kiri dan sayap kanan yang masing masing terdiri atas dua dan empat lantai. Bagian keempat adalah bagian belakang yang terdiri atas lima lantai yang dilengkapi dengan satu lift pelayan dan dua lift tamu.

Semua itu dilakukan karena bangunan asli Hotel Salak The Heritage merupakan satu-satunya bangunan yang bersejarah. Bagian Hotel yang dikembangkan dilakukan pada bagian belakang yang kemudian diarahkan menjadi Business Hotel dan University Hotel. Setelah mengalami beberapa kali renovasi dan penambahan bangunan baru, Hotel Salak The Heritage mempunyai 120 kamar yang terdiri dari kamar kelas Presidential Suite, Super Executive, Salak Vie, Executive, Deluxe Suite, Delux and Superior.

Nyaman Sebagai Business Hotel Kemajuan pada satu zaman sudah barang tentu akan berdampak pada pesatnya perkembangan kota atau wilayah. Hal ini juga sangat dirasakan di Kota Bogor. Apalagi jarak antara Bogor dengan pusat ibukota Jakarta yang tak terlalu jauh. Maka perkembangan Kota Bogor sebagai kawasan convention, kota rapat, kota seminar, kota pariwisata, kota pendidikan dan sebagai kawasan penelitian tanaman tropis dan sebagai kota persinggahan pun tak bisa dipungkiri lagi semakin terasa denyutnya.

Penambahan ruang kamar dan berbagai tempat meeting ini juga dilakukan untuk memenuhi perkembangan bisnis dan permintaan costumernya. Tak heran, jika saat ini Hotel Salak The Heritage lebih dikenal sebagai Hotel Conference. Beberapa ruangan meeting seperti Batutulis Meeting Room, Burangrang Meeting Room, Padjajaran Meeting Room, Pakuan Meeting Room Binnenhof Restaurant, Kinanti Music Room tampak menggoda sebagai tempat untuk bersantai setelah aktivitas rutin sehari-hari.

‘’Kondisi tersebut juga menjadi daya tarik, dan sebagai potensi tersendiri bagi Kota Bogor untuk menjadi surga para wisatawan mancanegara dan domestic,’’ tutur Yulianti Gunawan, asisten PR dan Promotion Manager Hotel Salak The Heritage, dalam perbincangan santainya dengan TREN BOGOR. Tiap tahunnya jumlah pengunjung makin banyak. Hal inilah yang menggugah manajemen Hotel Salak The Heritage untuk terus beradaptasi dengan perkembangan tamu yang semakin banyak dan heterogen kepentingan. Karena itu, manajemen hotel ini meningkatkan infrastrukturnya menjadi hotel yang berstandar internasional. Foto : Fabian Harry Aquardi

Hotel Salak The Heritage boleh dikatakan sebagai hotel yang tak pernah berhenti berinovasi. Semua itu dilakukan manajemen sebagai bentuk pelayanan untuk lebih memuaskan costumer. Boleh dikatakan, saat ini hotel yang berada di samping perkantoran Pemerintahan Kota Bogor ini sangat sukses sebagai tempat konferensi. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya permintaan untuk mengadakan seminar, training, meeting atau konferensi. Pihak manajemen juga menambah beberapa area santai dan kebugaran seperti Fitness Center, Kids Club. Menurut Asisten PR dan Promotion Manajer Hotel Salak The Heritage, Yulianti Gunawan, manajemen hotel juga semakin memanjakan para tamunya dengan menyediakan fasilitas resto dengan membuka Ayam Goreng Fatmawati, lengkap dengan deliverinya. (asep syahmid)

EDISI OKTOBER 2011 15


KOMUNITAS SETANG 33311 Gunung Putri

Menggowes

Untuk Sehat dan Mengingat Tempo Doeloe

Menggowes sepeda saat ini sudah menjadi tren tersendiri bagi masyarakat Kota Bogor tua dan muda serta dari berbagai strata sosial. Tapi, menariknya, tak hanya sepeda modern yang menjadi kebiasaan masyarakat Bogor saat ini. Ada juga beberapa komunitas pecinta sepeda di Bogor yang lebih memilih menggowes sepeda onthel atau sepeda kuno yang ngetren di zaman baheula itu.

foto: asep syahmid

16 EDISI OKTOBER 2011


Ontel, atau kerap disebut sebagai sepeda unta, alias pit, atawa sepeda kebo, adalah sepeda standar dengan ban ukuran 28 inchi yang biasa digunakan oleh masyarakat perkotaan sampai tahun 1970-an. Berbagai macam merek sepeda ontel dari berbagai negara beredar di pasar Indonesia. Untuk segmen premium terdapat misalnya merek Fongers, Gazelle dan Sunbeam. Kemudian pada segmen di bawahnya diisi oleh beberapa merek terkenal antara lain seperti Simplex, Burgers, Raleigh , Humber , Rudge, Batavus, Phillips dan NSU. Kemudian pada 1970-an keberadaan sepeda ontel mulai tergeser oleh sepeda jengki yang berukuran lebih kompak baik dari ukuran tinggi maupun panjangnya, dan tidak dibedakan desainnya untuk pengendara pria atau wanita. Waktu itu sepeda jengki yang cukup populer adalah merek Phoenix dari China. Selanjutnya, sepeda jengki pada tahun 1980-an juga mulai tergeser oleh sepeda MTB sampai sekarang. Sejak tergeser oleh jengki dan MTB, sepeda ontel secara perlahan lebih banyak digunakan oleh masyarakat pedesaan dibanding di perkotaan. Namun pada akhirnya karena usia dan kelangkaannya, sepeda ontel kini telah berubah menjadi barang antik dan unik.

ya komunitas yang kini telah memiliki 35 anggota se-Gunung Putri. ‘’Setang 3311 artinya tanggal tiga, bulan tiga (Maret), dan 2011 sebagai tahun berdirinya. Tapi sebenarnya komunitas ini sudah ada sejak tahun 2009, namun resminya baru kemarin,’’ ujar Suparjo, Ketua Komunitas STANG 33311. Kata dia, hobinya mengowes sepeda menjadi alasan terbentuknya komunitas ini. ‘’Kita senang menggowes. Sepeda ontel sudah ada sejak jaman dulu di Jawa. Satu-satunya alat untuk transportasi, kita pilih ontel untuk melestarikan budaya Indonesia,’’ kata pria yang juga akrab di sapa Ki Demang ini. Kelompok ontel ini tiap Minggu pagi rutin berkumpul di Griya Bukit Jaya Gunung Putri. Menariknya, para pengontel ini memiliki ciri khas sendiri, yaitu dengan selalu mengenakan pakaian tradisional saat mengenjot sepeda kesayangan masing-masing. ‘’Setiap turing kita pakai pakaian tradisional. Uniknya, kita tak pernah meninggalkan unsur kedaerahan. Ada yang pake baju demang, kompeni, pak guru, korpri, anak SD,’’ tutur Suparjo. Untuk sepedanya sendiri merupakan koleksi masing-masing anggota. ‘’Bahkan ada yang nyari ontel sampai ke Lampung,’’ tambahnya.

Mulailah situasi berbalik. Sepeda ontel yang dulunya terbuang, sejak tahun 2000-an justru diburu kembali oleh semua kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa sampai pejabat. Orang Jawa mengatakan inilah wolak-waliking jaman (berbalik-baliknya zaman).

Kegiatan yang dimiliki komunitas ini tak hanya sebatas jalanjalan ataupun touring semata, tapi ada juga agenda untuk saling mempererat tali silaturahmi antar sesama komunitas. ‘’Selain itu, kita juga suka mengisi acara, misalnya acara ngiring nikahan,’’ ujarnya.

Kemudian, keranjingan masyarakat terhadap sepeda ontel bertepatan dengan berkembangnya ancaman global warming. Karena itu bisa jadi, ketika BBM semakin mahal dan polusi udara semakin tidak terkendali, komunitas sepeda ontel akan menjadi salah satu garda terdepan untuk mensosialisasikan kembali pentingnya peduli udara yang sehat.

Ke depan, Suparjo berharap sepeda ontel tidak dilupakan masyarakat luas. Karena bagaimanapun, sepeda ontel menjadi bagian dari sejarah bangsa. ‘’Lebih dari itu, menggowes ontel membuat kita sehat, dan udara pun menjadi sehat,’’ ujarnya, tersenyum. (asep syahmid)

Berangkat dari sejarah itu, Komunitas SETANG 33311 Gunung Putri lahir. Angka 33311 sendiri diambil dari tanggal terbentukn-

EDISI OKTOBER 2011 17


Capoeira Cord達o de Ouro

Pelopor Capoeira di Bogor

Parane e... parana e.... Begitulah sepenggal bait lagu yang mengiringi para pemain capoeira menunjukkan kebolehan. Olah tubuh yang awalnya berkembang di Brazil ini, kini mulai menjamur di Kota Bogor. Gerakannya yang khas adalah tarian dan tendangan dengan diiringi musik tradisional Negeri Samba itu. 18 EDISI OKTOBER 2011


MUDA Di Indonesia, seni beladiri ini masuk sekitar 1900-an oleh capoeiristas (sebutan untuk pecinta capoeira) mancanegara, dan mulai populer tahun 2003. Awal munculnya dipopulerkan oleh budak Afrika yang dibawa Portugal di Brazil untuk bekerja di perkebunan pada tahun 1500-an.

Foto : Fabian Harry Aquardi

Sedangkan di Bogor sendiri, menurut Annisa, salah seorang pengurus Capoeira Cordão de Ouro Bogor yang berada di bawah naungan langsung Contra-Mestre Papa-Léguas, ada banyak manfaat dari mempelajari Capoeira. Selain untuk beladiri, di antaranya juga untuk detoksifikasi, kelenturan tubuh dan pembentukan tubuh. Selain itu, juga mengajarkan untuk selalu berpikir strategis dengan menganalisa keadaan, lebih pandai bergaul, dan ketenangan pikiran, dan tubuh menjadi lebih bugar. ‘’Secara psikologis, capoeira membuat saya lebih out going, enjoy, banyak teman dan tidak kaku,’’ kata Annisa. Selain gerakan, musik menjadi elemen dasar dari seni Capoeira. Irama yang dihasilkan serta nyanyian yang bersenandung dari partisipan mendukung kedinamisan energi Capoeira. ‘’Gerakan itu mengikut irama, dan setiap irama itu memiliki makna. Jadi dari makna irama itu akan menuntun kita untuk bergerak seperti apa,’’ imbuh perempuan yang biasa di sapa Ninis ini. Kata dia, pada Mei 2008 Contra-Mestre PapaLéguas untuk pertama kali datang ke Indonesia dan memberikan kelas dan workshop capoeira di Jakarta dan Surabaya. Event ini dihadiri oleh empat komunitas Capoeira besar di Indonesia; Fraternidade Capoeira das Ruas di Jakarta, Treimento Capoeira di Bogor, Capoeira de Soerabaia di Surabaya, dan Capoeira Grupo Joglo di Yogyakarta. Selain itu juga dihadiri oleh perwakilan dan beberapa grupo Capoeira lainnya. Pada workshop terakhir di Surabaya, tepatnya 31 Mei 2008, keempat komunitas tersebut, sepakat bergabung untuk berlatih Capoeira bersama-sama di bawah bimbingan Contra-Mestre Papa-Léguas. Ninis lantas membentuk Grupo Capoeira Vadiar Indonesia di Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor, Surabaya, Kediri, dan Yogyakarta yang kemudian akan menjadi grupo Cordão De Ouro Indonesia. ‘’Untuk di Bogor sendiri saat ini ada sekitar 15 anggota dan kini kami bisa mempertunjukan kebolehan di wilayah Sukasari, Lapangan Paspampres,’’ pungkasnya. (asep syahmid)

EDISI OKTOBER 2011 19


GADGET

Glamorous, Fabulous and Precious…You WITH NEXIAN GLAM SERIES “Wanita makluk terindah ciptaan Tuhan,” begitulah kata orang bijak. Sehingga selalu ada sesuatu yang special buat wanita. Untuk itulah Nexian hadir bagi wanita Indonesia. Setelah dulu sukses meluncurkan Nexian She awal 2010 dengan taburan kristal mewah dalam wujud hape Nexian yang mugil dan lembut seperti seorang wanita. Kini Nexian kembali menghadirkan Kristal mewah ini di hape terbaru yang di luncurkan dengan tema “GLAM Series”.

Nexian DIVA NX-G272 Hape yang ini mempunyai bentuk klasik dari hape yang kita kenal pertama kali berupa Candy Bar. Bentuknya yang simple dan mungil masih banyak disukai pengguna hape. Keunggulan utamanya sudah familiar di tangan pengguna hape, di tambah lagi dengan taburan kristal berkilau pada tombol navigasi yang membuat hape terlihat cantik, mewah namun tetap elegan. Hape ini sangat unik dengan dual GSM 900 / 1800MHz, dengan teknologi GPRS-EDGE untuk koneksi data, lebar screen 2.2” QVGA LCD, 2 megapixel camera, Bluetooth, FM Radio, Music Player, Video Player, T-Flash Slot dan dengan 3.5mm Audio Jack. Bonus 1GB external memory pun sudah di berikan di hape ini. Yang lebih unggul lagi di tambah dengan fasilitas barunya Nexian Digital Sound with SRS Technology membuat hape ini sangat pantas di miliki oleh pencinta hape candy bar.

Dengan tetap mempertahankan warna putih yang menawan dan lembut seperti layaknya seorang wanita, disertai dengan penggunaan kristal yang begitu berkilau sehingga tampak elegan dan berkelas secantik wanita Indonesia.Karenanya Nexian hadir dengan 3 series dalam waktu yang bersamaan. DIVA, LADY dan PRINCESS.

Nexian LADY NX-G798 Seri ini mempunyai bentuk QWERTY yang sekarang popular di pasaran. Hape ini memiliki bentuk layaknya smartphone. Keunggulan utamanya yaitu QWERTY keypad yang nyaman dan mudah pengoperasiannya. Taburan kristal berkilau pada tombol navigasi di hape ini memang lebih terkesan mewah, karena terdapat 3 tombol utama yang bertaburkan kristal. Hape ini sangat unik dengan dual GSM 900 / 1800MHz, dengan teknologi GPRS-EDGE untuk koneksi data, lebar screen 2.4” QVGA LCD, 2 megapixel camera, Bluetooth, FM Radio, Music Player, Video Player, T-Flash Slot dan dengan 3.5mm Audio Jack. Bonus 1GB external memory pun sudah di berikan di hape ini. Yang lebih unggul lagi di tambah dengan fasilitas barunya Nexian Digital Sound with SRS Technology membuat hape ini sangat pantas di miliki oleh pencinta hape QWERTY.

Nexian PRINCESS NX-G889 Hape yang ini merupakan salah satu produk terbaru yang sekarang sedang digandrungi. Dengan fasilitas touch screen nya membuat hape ini tampil sangat elengan dan berkelas. Hape ini diciptakan untuk konsumen yang memang suka dan familiar dengan layar sentuh, hal ini dikarenakan semua aktifitas akan dilakukan dengan cara di sentuh. Hape ini sangat unik dengan dual GSM 900 / 1800MHz, dengan teknologi GPRS-EDGE untuk koneksi data, lebar screen 2.8” QVGA LCD (Capacitive touch), 2 megapixel camera, Bluetooth, FM Radio, Music Player, Video Player, T-Flash Slot dan dengan 3.5mm Audio Jack. Bonus 1GB external memory pun sudah di berikan di hape ini. Yang lebih unggul lagi di tambah dengan fasilitas barunya Nexian Digital Sound with SRS Technology dan buat pencinta internet juga terdapat fasilitas penunjang Wifi.

20 EDISI OKTOBER 2011


EDISI OKTOBER 2011 21


CITY CORNER

SELEBRITI IBUKOTA Selebriti kondang Ibukota Reza Artamevia, Elma Theana dan Opick Kumis menghibur dan menyapa para PNS yang ada di lingkungan Kabupaten Bogor dalam acara halal bil halal yang digelar Pemkab setempat, awal September lalu. Selain halan bil hahal, pada kesempaatan itu juga Pemkab memberikan bantuan bantuan sarana dan prasarana keagamaan bagi 420 desa se Kabupaten Bogor. Usai acara, sebagian PNS berebut foto bersama dengan ketiga artis tersebut. Khusus Reza, kehadirannya itu yang untuk kesekian kalinya pada hajatan yang digelar Pemkab Bogor. (asep syahmid)

MAMA DEDEH DI PKK Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bogor mendapatkan apresiasi dari kalangan ulama. Organisasi yang dipimpin Istri Bupati Bogor, Elly Halimah, ini mengundang ustadzah kenamaan asal Ciamis, Hj Dedeh Rosyidah, kondang dipanggil Mamah Dedeh, dalam acara Silaturahmi Lebaran ala Ibu-Ibu PKK, awal September lalu di Gedung Tegar Beriman. ‘’Janganlah menjadi manusia sombong. Manusia itu makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan pasti akan membutuhkan pertolongan orang lain,” kata Mama Dedeh dalam tausiahnya. (asep syahmid)

DEKAT DENGAN WARGA Agar bisa saling memaafkan dan untuk makin mempererat tali silaturahmi dengan warganya, Bupati Bogor, H Rachmat Yasin, menerima warganya dalam acara Open House, awal September lalu. Acara yang berlangsung di rumah dinas Bupati, di Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, itu dihadiri ribuan warga. ‘’Momentum seperti ini memang saya lakukan tiap tahun, tepatnya usai hari raya lebaran. Melalui silaturahmi, kita akan memanjangkan tali persaudaraan,” ujar RY, panggilan akrab Rachmat Yasin. Sejumlah warga yang datang mengatakan senang. (asep syhamid)

Foto : Fabian Harry Aquardi

22 EDISI OKTOBER 2011


EDISI OKTOBER 2011 23




GRIYA

Rumah Paling

TAHAN GEMPA

Pasanggrahan Bambu di Bantaran Ciliwung

26 EDISI OKTOBER 2011


Foto : Fabian Harry Aquardi

Sebuah bangunan rumah seluas sekitar 300 m2, dengan bahan hampir 75 persen lebih bambu, begitu artistik dan kokoh berdiri di bantaran kali Ciliwung, kawasan Perum Cibinong Endah, Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Rumah tinggal itu dibangun di atas kontur tanah yang miring. Bahkan sebagian bangunan berada di atas tebing, sehingga harus ditopang dengan pondasi umpak. Dengan kondisi begitu, makin mempercantik rumah tersebut. Dindingnya setinggi satu meter memang terbuat dari batu bata, atapnya genteng beton dan lantainya dari keramik. Tapi bagian-bagian lainnya dari bambu-bambu terpilih, termasuk untuk tiang-tiang penyangga. Untuk mengaitkan antar tiang itu tidak menggunakan paku, tapi tali ijuk. Dinding dan sekat-sekat rumah untuk kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, ruang keluarga, teras depan dll, juga semuanya dilapisi anyaman bambu. Atapnya, di bawah genteng, berupa garuda ngupuk (atas khas rumah Jabar) yang juga terbuat dari bambu. Lantai panggung menggunakan pelapis alas bambu khusus, palupuh. Ditambah rerimbunan tanaman bambu di

sekitar rumah, berada di dalam rumah ini terasa sejuk meski tanpa mesin pendingin. Nuansa bambu makin terasa kalau kita masuk ke dalam rumah itu. Semua perabot rumah seperti meja-kursi dan tempat tidur, serta hampir semua aksesoris terbuat dari bambu. Semua itu tampak bersih dan mengkilap karena diplamir. Sementara di sekitar rumah itu terdapat bangunan kecil yang juga terbuat dari bambu, yaitu berupa gazebo, tajug (mushola), leuit (lumbung padi) dan ranggon (tempat mengusir burung). Baik rumah maupun semua bangunan kecil lainnya tampak bersih dan mengkilap, karena terus diplamir. Itulah rumah tinggal milik seniman bambu Jatnika Nanggamiharja yang didirikan pada 1995. Bahan baku utama dari rumah ini adalah bambu pilihan seperti bambu betung, bambu gombong, bambu hitam dan bambu tali berdiameter 12 cm

sampai 20 cm. ‘’Rumah ini sudah 21 tahun lebih, tapi sama sekali tak rusak,’’ ujar Jatnika, pria asli Sukabumi, kelahiran 1956 dengan bangga. Bangunan utama ini dihubungkan dengan beberapa koridior ke rumah para perajin bambu di sekitarnya. Koridor juga berhubungan dengan kantor Yayasan Bambu Indonesia dan Paguyuban Kidang Kencana (Pelestari dan Pecinta Tanaman Bambu), lembaga yang didirikan oleh Jatnika sejak 1995. Dua lembaga itu sebagai tempat dedikasi Jatnika mengembangkan tenaman bambu dan kreasi apa saja dari bahan bambu. Menurut Jatnika, kawasan pesanggrahan bambunya itu dulunya semak belukar tempat penduduk membuang sampah. Diakuinya rumah bambu sangat layak huni, dan risikonya sangat kecil untuk roboh atau rusak kalau terjadi gempa. ‘’Bambu mempunyai elastisitas yang tinggi,’’ katanya, beralasan. (asep syahmid)

EDISI OKTOBER 2011 27



MAIN REPORT

Mereka yang Sukses di UsiaMuda

Kelola Bisnis Miliaran

EDISI OKTOBER 2011 29


MAIN REPORT

Wahyu Nusantoro

Foto : Fabian Harry Aquardi

Usia mereka memang masih terbilang muda. Namun di usia ini mereka menjadi matang dan mampu menunjukkan produktifitasnya. Di tangannya apapun bisa menghasilkan bisnis yang menggiurkan. Dan omset hingga miliaran rupiah pun mengalir. Kesuksesan tersebut tentu tidak didapat dengan mudah. Butuh proses, kreatifitas dan kesabaran dalam memanfaatkan peluang. Pemuda mesti kreatif menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi banyak orang dengan cara membuka banyak lapangan pekerjaan. Selain sebagai realisasi pengembangan potensi diri, membuka banyak lapangan pekerjaan juga sebagai bentuk peduli terhadap sesama. Semangat itulah menginspirasi Wahyu Nusantoro, lajang 28 tahun, salah seorang pengusaha garmen di Kota Bogor. Dari usahanya itu, pemuda ini bisa berhasil mengelola bisnis yang bernilai miliaran rupiah. ‘’Kita harus kreatif dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi,’’ ujarnya, tentang kunci suksesnya, ketika ditemui TREN BOGOR, akhir September lalu. Melalui bendera bisnisnya, PT Intra Garmenia, Toro, panggilan akrab lulusan Fakultas Teknologi Industri University Of Reutlingen, Jerman, itu bisa menyelesaikan 40.000 potong pakaian per bulan untuk memenuhi pesanan baik dalam negeri maupun luar negeri. Jenis dan bahan pakaian produksinya cukup beragam. Untuk mengerjakan semua produknya itu, sebanyak 243 orang dipekerjakan. Semua karyawan berasal dari sekitar pabrik garmennya di kawasan Rancamaya, Kota Bogor. Toro menekuni bisnis garmen sejak 1999, saat masih kuliah di Jerman. Secara iseng pemuda kelahiran Surabaya ini awalnya menawarkan pakaian yang dikenakannya kepada teman-teman kuliahnya, terutama yang dari kawasan Eropa. Untuk itu, dia sengaja sesering mungkin berganti pakaian dari beragam bahan dan model. Tapi yang paling sering ditawarkan adalah

30 EDISI OKTOBER 2011

baju batik. ‘’Eh..., ternyata banyak yang tertarik, terutama teman-teman dari Eropa,’’ ujar penggemar soto Bogor ini. Sejak itulah dia minta dikirimi beragam jenis pakaian dari Ibunya, Hj Nurul Saniah, yang menetap di Kota Bogor. Ibunya saat itu mendapatkan pakaian dari toko atau pasar di Jakarta. Seiring makin banyaknya pesanan dari temantemannya sekampus, Toro mengembangkan pemasaran pakaiannya melalui online yang saat itu sudah sangat berkembang Eropa. ‘’Alhamdulillah, dengan memanfaatkan teknologi informasi, pemasaran saya saat ini cukup berkembang,’’ kata lulusan SMAN 1 Kota Bogor ini.

Wahyu Nusantoro

‘’Alhamdulillah, dengan memanfaatkan teknologi informasi, pemasaran saya saat ini cukup berkembang.’’


Dari bisnis itu, Toro sangat berkecukupan secara finansial. Sehingga, saat itu bukannya meminta biaya kuliah dari orangtuanya, dia malah mengirim uang untuk orangtuanya tiap bulan. Sementara untuk lebih meneguhkan dunia bisnisnya itu, dia bersama ibunya mendirikan perusahaan, yaitu PT Intra Garmenia, yang berkedudukan di Bogor pada 2004. ‘’Meski sibuk bisnis, alhamdulillah kuliah saya lancar juga,’’ kata pemilik gelar Dipl (Ing) ini. Sekembalinya di Tanah Air pada 2007, PT Intra Garmenia mendirikan pabrik garmen di kawasan Rancamaya. Di tengah kesibukan bisnis garmennya, Toro terus mengembangkan usahanya. Saat ini perusahaanya tengah terlibat dalam proyek pembangunan pabrik semen di Yogyakarta. Dia kini juga membuka usaha penyewaan lapangan futsal indoor dengan nama Bens Stadium. ‘’Sepakbola dan futsal memang hobby saya sejak kecil. Apa salahnya, ketika rasa hobby ini mempunyai nilai ekonomis. Makanya, saya mendirikan lapangan futsal yang disewakan secara komersil,” tutur lelaki penggemar batik ini. Menurut pandangannya, bisnis garmen salah satu usaha yang tidak akan pernah redup asal dijalankan dengan manajemen yang baik. Alasannya, manusia sampai kapan pun tetap membutuhkan produk garmen. Bisnis ini pun di Indonesia sudah menapaki level internasional dan berdaya saing tinggi. Karena itu, dia optimis bisnisnya tersebut akan terus berkembang. ‘’Selain itu, perputaran cash flow-nya cukup cepat,’’ tutur pemuda dengan tinggi badan 171 dan berat badan 73 kg ini. Dengan mengandalkan pemasaran online, saat ini produk pakainnya sudah berhasil menembus pasar mancanegara, terutama Eropa dan Amerika Serikat. ‘’Ke depan, insya Allah saya terus kembangkan pemasarannya. Saya optimis bisa terus berkembang,’’ ujarnya. Bagaimana dengan urusan jodoh? ‘’Wah..., itu ngalir sajalah,’’ ujarnya tersenyum.

“Potensi diri akan semakin punya makna apabila setiap individu punya rasa percaya diri terhadap kemampuannya sendiri.’’ Paul Torik Seperti halnya Toro, Paul Torik (34), owner sekaligus Direktur Utama Hotel Pangrango Group, Kota Bogor, juga mempunyai semangat yang sama. Bagi dia semangat itu bisa direalisasikan dengan memaksimalkan potensi diri untuk memenangkan persaingan, terutama dalam dunia bisnis. ‘’Potensi diri akan semakin punya makna apabila setiap individu punya rasa percaya diri terhadap kemampuannya sendiri,’’ katanya. Dengan mottonya itu, lulusan STEKPI (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia) Jakarta ini sejak 2005 dipercaya kedua orangtuanya, Muhamad Torik - Aminah Torik, sebagai direktur utama Hotel Pangrango Group. Kini dari tiga hotelnya, semuanya di kawasan Pangrango, tersedia 203 kamar (Pangrango I 73 kamar, Pangrango II 100 kamar dan Pangrango III 30 kamar). ‘’Alhamdulillah,

Paul Torik EDISI OKTOBER 2011 31


MAIN REPORT tingkat hunian hotel kami penuh terus, meski banyak hotel dari grup-grup ternama hadir di Bogor,’’ ujar Paul. Bagi Paul, Bogor masih cukup potensial untuk bisnis perhotelan. Dia pun berencana mengembangkan agar tiap hotelnya mempunyai 100 kamar dalam kurun dua tahun mendatang. ‘’Saya melihat tingkat kunjungan wisatawan atau kalangan pebisnis ke Bogor semakin meningkat,’’ kata penggemar kuliner Sunda ini. Ketiga hotelnya itu saat ini memperkerjakan sedikitnya 400 karyawan. Kesuksesannya mengembangkan bisnis hotel itu tak lepas dari minatnya yang tinggi terhadap perhotelan sejak masih kecil. Dari sekian kakak-beradik, hanya Paul kecil yang kerap membantu orang tuanya mengelola usaha hotel di sela-sela kegiatan sekolahnya. Bahkan saat dibangun Pangrango II pada 1995, Paul remaja sudah memimpikan bisa mengelola manajemen hotel secara langsung dengan menjadi direktur utamanya. ‘’Alhamdulillah, keinginan itu tercapai,’’ ujar suami dari Fatimah yang telah dikarunia dua orang anak: Uzayr (3) dan Zahir (1). Selain hotel, secara pribadi Paul membangun binsis rumah makan dan jual beli mobil. Pada 2007, dia membuka RM Lombok di Jl Cassablanca Jakarta dan Jl Gatot Subroto Solo. Sebelumnya, pada 2003, dia membuka Pangrango Auto Showroom (PAS) di Kota Bogor untuk jual beli mobil. ‘’Rumah makan dan jual beli mobil ini bisnis mandiri saya. Saya harus mampu berdiri sendiri, tidak mau di bawah bayang-bayang orang tua,’’ ujar pria berkulit putih dengan tinggi 175 cm dan berat 85 kg ini. Dia bersyukur kedua rumah makannya dan showroom mobilnya selalu ramai pengunjung. Dua rumah makannya saja, dengan sekitar 100 karyawan, omsetnya mencapai ratusan juta rupiah bulan. Paul juga berusaha mengembangkan bisnis pribadinya. Selain sebagai realisasi mengembangkan potensi diri, pengembangan usaha juga sarana untuk ibadah. ‘’Kalau kita banyak membuka sektor usaha, secara tidak langsung kita meningkatkan ibadah kita kepada sesama. Minimal kita membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang akan melakukan ibadah (memberi nafkah, red) kepada keluarganya,’’ tutur penggemar bola basket lulusan SMA 17 Agustus Jakarta ini. (asep syahmid)

32 EDISI OKTOBER 2011

HM Sugeng Soeprapto, Motivator Bisnis

Pengusaha Juga Pantang Menyerah Keberhasilan seseorang dalam menekuni bisnis secara dominan sangat ditentukan kepribadiannya. Sejauhmana tingkat inovatif dan kreatif orang itulah yang akan menjadi kunci kesuksesan sebagai pengusaha. Selain inovatif dan kreatif, menurut motivator bisnis pemegang grand master HSQ, HM Sugeng Soeprapto, seorang yang ingin berhasil dalam berbisnis juga harus mempunyai keberanian dan keuletan. Terutama bagi mereka yang baru mulai berbisnis. ‘’Pebisnis juga jangan mudah menyerah. Setiap pelaku bisnis harus siap rugi. Di balik kerugian itu, pengusaha harus berpikir mengapa sampai terjadi kerugian, agar tidak merugi lagi,’’ ujarnya saat ditemui TREN BOGOR. Pria tinggi besar yang tinggal di Vila Bogor Indah, Kota Bogor ini tidak sekedar berteori. Sebagai pengusaha, saat ini sebagai Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia (Aksindo) Kota Bogor, sudah membuktikan sendiri kunci-kunci bisnis tadi. ‘’Apalagi di era pasar bebas ini, tiap pebisnis harus benar benar punya tingkat inovasi, kreasi dalam melakukan terobosan promosi. Tanpa promosi, mungkin konsumen tidak akan tahu bisnis yang dilakukannya,’’ lanjutnya. Sugeng mengilustrasikan kalau di Bogor ini sangat memungkinkan untuk dijadikan area bisnis dalam berbagai hal. Karena Bogor sangat strategis letaknya. ‘’Kondisi Kota Bogor harus dimanfaatkan ruangnya untuk para pelaku bisnis dan jasa. Apalagi, secara geografis Kota Bogor sangat menarik untuk dikunjungi wisatawan. Maka, usaha kuliner, jasa dan wisata sangat pas dilakukan,’’ tuturnya, memberikan ilustrasi soal kreasi dan inovasi seorang pebisnis di Bogor.

Sugeng belajar langsung Quantum Touch dari Richard Gordon (sang founder). Sebelum menjadi kontraktor dan motivator binis, dia punya pengalaman bekerja di perusahaan international PT Goodyear Indonesia (1974 –1983), PT Media Inti Cipta, dan menjadi praktisi di bidang usaha. Dia juga pernah menjadi dosen dan sering tampil dalam forumforum diskusi yang membahas kita-kiat pemasaran dan wirausaha. Selain itu, juga memberikan training-training yang memberikan tool practice untuk menghilangkan kejenuhan pada para parktisi bisnis. Juga membangun keyakinan dan kekuatan bagi penyembuhan penyakit fisik maupuin psikis serta membuka luck factor bagi para pengusaha. (asep syahmid)



EDUKASIA

Foto : Fabian Harry Aquardi

Kelas Olahraga SMPN 3 Cibinong

Gudang Atlet Masa Depan Prestasi olahraga tidak datang begitu saja, termasuk bagi mereka yang memiliki bakat alam yang kuat. Bakat itu mesti ditempa pada tempat khusus yang pelatihannya terprogram dan berkesinambungan. Dan inilah yang mendasari berdirinya kelas olahraga SMN 3 Cibinong, Kabupaten Bogor, yang berlokasi di Jalan Raya Karadenan. SMP itu berdiri sejak 1994, sementara kelas olahraganya menyusul pada 2008. Kelas olahraga ini diperuntukkan bagi siswa yang memiliki bakat olahraga cabang apapun. Di kelas ini, siswa dilatih keras serta disiplin berdasarkan kurikulum. ‘’Kelas olahraga ini sebagai program yang digagas oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat,’’ jelas Teguh Haryadi, salah seorang pembina akademik kelas olahraga SMPN 3 Cibinong. Mereka yang diterima di sini harus melewati seleksi. Tinggi badan minimal 155 cm dan sehat jasmani-rohani. Selanjutnya mereka harus mengikuti tes tertulis dan fisik. Untuk lebih berhasilnya mencetak atlet, kelas olahraga ini

34 EDISI OKTOBER 2011

dikelola oleh Dispora Kabupaten Bogor, dengan koordinasi Kepala SMPN 3 Cibinong.

Fajriah. ‘’Kami bangga dengan semua prestasi itu,’’ kata Kepala SMPN 3 Cibinong, Muslim.

Untuk lebih mengokohkan kelas olahraga ini, SMPN 3 Cibinong menjalin kerjasama dengan tujuh pengurus cabang olahraga yang masuk di organisasi KONI Kabupaten Bogor, yaitu Perpani, Perkemi, Perbasi, Futsal, PSSI, PTI, dan PSI Kabupaten Bogor. Dengan begitu, saat ini kelas olahraga mempunyai sedikitnya 16 pelatih tetap untuk tujuh cabang olahraga tersebut.

SMPN 3 Cibinong saat ini mempunyai 1.100 siswa dengan 29 ruang kelas dan 56 guru. Sementara siswa olahraganya memiliki sedikitnya 150 siswa yang berasal dari kelas VII, VIII, IX dan X. ‘’Kehadiran kelas olahraga ini memang makin membuat nama SMPN 3 Cibinong sangat dikenal sebagai sekolah dengan julukan gudang atlet Kabupaten Bogor atau nasional untuk masa depan,’’ ujar Muslim.

Meski baru seumur jagung, kelas olahraga SMPN 3 Cibinong itu sudah menorehkan sederet prestasi, antara lain, juara umum try out kelas olahraga tahun 2009, 2010 dan 2011; peringkat IV Liga Futsal Nasional Wanita Indonesia 2010 sekaligus menyumbang satu pemain untuk Timnas Futsal Wanita SEA Games 2011 yaitu Maya Muharina

Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, H Albert Pribadi, juga bangga dengan kelas olahraga SMPN 3 Cibinong. Dia berharap, kelas ini nantinya bisa mempermudah kinerja pengurus cabang olahraga yang ada di KONI Kabupaten Bogor dalam melakukan penggalian potensi atlet di masa datang. (asep syahmid)


EDISI OKTOBER 2011 35


36 EDISI OKTOBER 2011


EDISI OKTOBER 2011 35


PROFIL BISNIS

Foto : Fabian Harry Aquardi

Rumah Makan Saung Kuring

Sajikan

200 Varian Makanan

Seiring berkembangnya Bogor sebagai kota wisata, fasilitas-fasilitas penunjang sektor ini juga terus berkembang. Fasilitas tersebut salah satunya adalah restoran. Restoran yang kuat daya tariknya, mungkin yang memilki keterikatan nuansa daerah tujuan wisata itu sendiri. Seperti Rumah Makan Saung Kuring di Kota Bogor.

38 EDISI OKTOBER 2011


Saung Kuring boleh disebut restoran tradisional Sunda yang tak pernah sepi pengunjung. Menariknya, rumah makan ini juga menyediakan masakan khas dari sejumlah daerah lain. Meski begitu nuansa Sunda di rumah makan yang berlokasi di Jl Sholeh Iskandar ini tetap kental. Selain namanya, bangunan dan musik yang mengiringi tamu menikmati hidangan juga makin menambah kental nuansa Tatar Sunda-nya. Tak heran, restoran ini sudah begitu familiar bagi wisatawan yang berasal dari luar Bogor. Rumah makan yang berdiri sejak 16 tahun lalu itu saat ini juga menjadi tempat kuliner bagi kalangan masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya. ‘’Hingga saat ini sedikitnya ada 200 varian makanan dan 90-an jenis minuman yang kami sajikan,’’ tutur Mulyadi, sang pemilik Saung Kuring, Menariknya lagi, rumah makan ini begitu identik dengan rumah makan keluarga. Karena tamu yang berkunjung ke sini kebanyakan berombongan sekeluarga. Jarang sekali tamu yang datang sendirian atau berdua ke komplek rumah makan seluas sekitar 400 meter itu.

‘’Hingga saat ini sedikitnya ada 200 varian makanan dan 90-an jenis minuman yang kami sajikan.” Mulyadi, Pemilik Saung Kuring

Menu utama Saung Kuring gurame bakar asam manis dan gurame goreng. Restoran ini juga menyajikan berbagai masakan ikan air tawar. Semua ikan dijamin segar, karena langsung diambil dalam keadaan hidup dari kolam penampungan yang berada di komplek rumah makan itu. “Ikan hidup dengan ikan yang sudah mati lama, rasanya akan beda ketika disajikan. Makanya kami tak menjual ikan mati, Selain itu pengunjung dapat memilih atau mengambil sendiri ikannya. Hal ini bagian dari pelayanan kami untuk memuaskan para konsumen yang datang ke rumah makan kami,” ujar Mulyadi. Meski ikan tawar, pengunjung tak perlu khawatir ikannya akan berbau tanah. Karena sebelum dimasukkan ke kolam penampungan, ikan itu dicek lebih dulu oleh checker restoran. Kalaupun konsumen menemukan ikan berbau tanah, pihak rumah makan akan langsung menggantinya dengan yang baru. (asep syahmid)

EDISI OKTOBER 2011 39


HOBBY

Foto : Fabian Harry Aquardi

Muhamad Ridho Suganda SH

Menunggang Harley

Lebih Pede Kebanyakan orang mulai hobby mengendarai kendaraan bermotor mungkin ketika sudah beranjak remaja atau dewasa. Tapi lain dengan Muhamad Ridho Sugandha SH, putra H Aang Hamid Suganda yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kuningan, Jawa Barat. 40 EDISI OKTOBER 2011

Edo, panggilan akrab alumni Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Jakarta, ini mengaku sejak balita sudah menyukai sepeda motor gede alias Moge seperti Harley Davidson. ‘’Ayah saya memang sebelum saya lahir sudah gemar motor gede seperti HD (Harley Davidson). Ketika masih kecilpun, saya sering dibawa Ayah keliling Kota Bogor dengan moge. Tak heran, kalau hobby ayah saya itu mengalir dalam diri saya,’’ tutur pria kelahiran 9 Agustus 1982 ini.


Tak Semua Geng Motor Berprilaku Buruk Menunggang moge ternyata juga menimbulkan kepuasan sendiri. ‘’Jujur saya sendiri lebih senang berpergian naik moge ketimbang mobil,’’ ujar Edo, yang kini sebagai Ketua KNPI Kota Bogor dan sudah empat kali ganti Harley Davidson. Baginya mengendarai moge, seperti yang dimilikinya sekarang yaitu tipe HD Elektra Police Tahun 2010, menimbulkan rasa percaya diri yang lebih. Namun, bukan berarti percaya diri yang sifatnya bisa merendahkan orang lain. ‘’Menunggang kuda besi seperti HD Elektra Police ini terkesan gagah dan lebih bernuansa adventure. Apalagi, kalau kita melakukan konvoi bersama-sama dalam satu turing ke luar kota. Rasa takut memang ada dalam perjalanan. Namun, kenikmatan yang didapat akan lebih beda ketimbang kita melakukan konvoi dengan roda empat.’’ Menurut Edo, menaiki moge juga akan tampak terlihat cerminan pribadi seseorang.

Sudah bukan rahasia umum lagi kalau keberadaan geng motor punya kesan negatif di mata hampir semua kalangan masyarakat. Hal itu terjadi karena masyarakat kerap melihat dan menyaksikan prilaku yang tak etis dari geng motor yang lebih mengedepankan ugal-ugalan. Rupanya kesan negatif dari geng motor itu selama ini menjadi perhatian Muhamad Ridho Suganda SH. Dia secara terang terangan tidak menyukai kalau ada pihak yang mencap semua geng motor itu punya prilaku buruk. Sebagai penggemar kuda besi, Edo, demikian sapaan akrab Muhamad Ridho Suganda, secara jujur mengatakan, memang merasa prihatin dengan banyaknya tayangan televisi yang

mempertontonkan prilaku buruk oknum geng motor. Tapi tidak semua anggota geng motor bisa dicap buruk. Karena dia sendiri kerap melakukan silaturahmi dengan perkumpulan motor di luar Harley Davidson. ‘’Tidak lah, tidak semua geng motor itu punya prilaku buruk. Mungkin itu hanya oknum–oknum saja yang berkedok geng motor,’’ tuturnya. Kalaupun ada geng motor yang punya prilaku buruk, kata Edo, tentunya aparat atau masyarakat luas harus punya strategi khusus untuk menyadarkan mereka supaya tidak melakukan hal hal yang merugikan orang lain. ‘’Saya banyak kenal dengan perkumpulan motor di Bogor atau daerah lain. Umumnya mereka biasa–biasa saja, dan tidak pernah melakukan hal-hal negatif,” tukasnya. (asep syahmid)

Selama bergabung dengan HDCI Kota Bogor sejak lima tahun lalu, banyak pengalaman menarik yang didapat. Dia menjadi banyak tahu tentang etos pergaulan dan saling menghargai sesama saat melakoni touring yang dilakukan anggota HDCI Kota Bogor. Pasalnya, dalam melakoni touringnya, HDCI Kota Bogor kerap melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya kepedulian sosial dan juga pelestarian lingkungan. Edo sendiri mengaku selama bergabung dengan HDCI Kota Bogor sudah mengikuti beberapa turing yang jaraknya lumayan jauh. Misalnya ke Surabaya, Bali, Jogja, Semarang dan Lampung. ‘’Suasana keakraban dan kekeluargaan akan tampak terlihat ketika kita melakukan turing ataupun melakukan beberapa kegiatan sosial,’’ beber lelaki penggemar grup musik Pearl Jam, dan juga dikenal sebagai mantan pemain basket Kota Bogor ini. (asep syahmid) EDISI OKTOBER 2011 41


SEHAT & BUGAR

Bersihkan Tulang Peredaran Darah Jadi Lancar Tak sedikit pasien patah tulang, keseleo ataupun terkilir yang lebih memilih penyembuhan melalui dokter. Tapi, banyak pula yang memilih pengobatannya melalui urut patah tulang tradisional.

Ternyata penyembuhan melalui urut patah tulang tradisional itu bukan hal tabu bagi dunia kedokteran. Karena tidak semua patah atau keseleo tulang harus dilakukan melalui operasi atau disembuhkan di ruang bedah rumah sakit. ’’Banyak juga para dokter yang bertugas di rumah sakit dan mengalami musibah patah tulang, keseleo atau memar lebih memilih pengobatan urut tradisional ke ahli urut patah tulang,’’ ujar Nurhakim Basuki, dokter tim KONI Kabupaten Bogor dan Persikabo. Pilihan penyembuhan lewat ahli urut patah tulang atau dokter, semuanya tergantung keinginan pihak pasien. Bisa juga karena takut berhadapan dengan peralatan bedah, atau karena pertimbangan biaya, sehingga lebih memilih ahli urut tradional. ’’Jadi soal bagaimana pengobatannya tergantung banyak faktor,’’ katanya, tersenyum.

Foto : Fabian Harry Aquardi

Dr Nurhakim Basuki 42 EDISI OKTOBER 2011

Tapi bagi Nurhakim, khusus untuk pasien yang tulangnya benar-benar remuk, dianjurkan untuk dioperasi. ’’Karena dalam kondisi demikian, ada pecahan-pecahan tulang yang harus dibersihkan atau dikeluarkan. Hal itu agar tidak mengganggu peredaran darah,’’ kata dokter spesialis bedah tulang ini. Akan tetapi kalau patahnya tidak sampai remuk, atau hanya sempal saja, maka


Abdul Rosid, Ahli Urut Patah Tulang

Sempat Diminta Buka Praktek di Belanda Bagi warga Kota Bogor yang pernah mengalami patah atau pun keseleo tulangnya mungkin tak asing lagi dengan nama Abdul Rosid. Dialah ahli urut patah tulang yang tinggal di Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kota Bogor. Keahlian urut patah tulang bisa diperoleh melalui berguru. Bisa juga karena mewarisi kemampuan leluhurnya. Untuk memiliki keahlian ini, baik melalui berguru atau mewarisi dari leluhurnya, kadang kala seseorang mesti melakoni sederetan laku. Pak Rosid, demikian pria berkumis tebal itu biasa disapa, menekuni profesinya sejak 1990. Sampai saat ini sudah ratusan pasien patah tulang akibat jatuh atau tabrakan yang sudah disembuhkannya. Kepada setiap pasiennya yang sembuh, dia mengingatkan bahwa kesembuhannya itu semata-mata karena Allah SWT.

pengobatan melalui ahli urut tradisional memang lebih banyak menjadi pilihan orang. Nurhakim mengakui selama ini banyak pasiennya yang patah tulang yang berobat ke Abdul Rosid, seorang ahli urut patah tulang tradisional cukup terkenal di Bogor, dan bisa pulih dengan cepat. Pemilihan dalam pengobatan atau penyembuhan patah tulang memang pada dasarnya akan dipengaruhi oleh keinginan pihak pasien sendiri. Akan tetapi, soal cepat atau lambatnya kesembuhan pasien patah tulang, itu tetap tergantung pada kekuasaan Allah SWT. ’’Kalangan medis atau ahli urut patah tulang tetap tidak boleh takabur. Semuanya harus percaya soal cepat atau lambat kesembuhan itu sudah ada yang mengaturnya.’’ Namun sikap pihak pasien terkait keinginannya untuk cepat sembuh, juga menjadi faktor penentu. ’’Karena yang saya tahu, banyak hal atau keyakinan lewat pantangan (larangan) yang dianjurkan ahli urut patah tulang, kalau memang pasien yakin pengobatan tradisional harus mengikuti aturan atau pantangan segala hal yang ditetapkan. Begitu halnya ketika pasien patah tulang berobat secara medis,’’ ujar dokter yang masih tercatat sebagai PNS di Dinas Kesehatan Kota Bogor ini. (asep syahmid)

Mereka yang pernah berobat kepada pria yang dikenal sebagai masseur klub sepakbola Persikabo Bogor ini dating dari beragam kalangan. Bupati Bogor, Rachmat Yasin, termasuk salah satu pasien tetapnya. Sang Bupati seringkali meminta Pak Rosid datang ke rumah dinasnya untuk memijitnya tiap kali terasa capek demi kebugaran badannya. Sejumlah atlet nasional seperti Rissa Suseanty (sepeda), Sandow Weldimar ( angkat besi), Tonton Susanto (sepeda), Mia Audina (bulutangkis) serta puluhan pesepakbola yang berlaga dalam Liga Indonesia juga pernah menjadi pasienya. Seperti halnya Bupati Rachmat, untuk kesembuhannya para atlet itu juga minta Pak Rosid datang ke rumah, tempat latihan atau tempat penginapan mereka. Bahkan, satu waktu Pak Rosid pernah ditawari tinggal di Amsterdam, Belanda, oleh keluarga Mia Audina. Keluarga mantan pebulutangkis nasional itu juga siap menyiapkan tempat praktek buat dia kalau memang mau tinggal di Negeri Kincir Angin tersebut. Tapi Rosid kala itu menolak dengan alasan, antara lain, masih banyak warga Bogor yang memerlukan pertolongannya. Memang, yang memerlukan tangan dingin Rosid bukan hanya para atlet nasional tadi. Karena ternyata, banyak juga dokter dari sejumlah rumah sakit di Bogor dan Jakarta yang datang ke rumahnya untuk penyembuhan patah tulang. Kakek beberapa cucu dari tujuh anaknya itu sepertinya pamali untuk mematok tarif terhadap pasiennya. ‘’Saya tidak boleh sombong dan tidak mau menyebutkan nominal pendapatan dari profesi ini. Yang jelas saya bersyukur bisa menafkahi keluarga dan menyekolahkan anak-anak saya dari profesi ini,’’ tandasnya. Lewat profesi ini pula, Rosid bisa keliling Indonesia dan bahkan ke luar negeri bersama Persikabo, atau seringkali mendampingi atlet Kabupaten Bogor yang tampil di event SEA Games atau ASEAN Games. (asep syahmid) EDISI OKTOBER 2011 43



TRAVELLING

Mengunjungi Tempat-tempat Wisata di Roma, Italia

Berujung Pernikahan,

Bisa juga Perceraian

EDISI OKTOBER 2011 45


TRAVELLING Salah satu kota di kawasan Eropa Barat yang menjadi pusat tujuan wisata adalah Roma, Ibukota Negara Italia. Kota ini selain menyimpan banyak peninggalan era Romawi kuno, juga sebagai satu-satunya kota di dunia yang di tengahnya terdapat sebuah negara berdaulat penuh yaitu Vatikan, Basilica dan Trevi Fountain. Cukup banyak obyek wisata di kota yang berada di hilir Sungai Tiber, dekat Laut Tengah ini. Tapi yang selalu dikunjungi wisatawan, atau setidaknya tak pernah lepas dari rekomendasi agen travel, adalah tiga tempat ini, The Colosseum, Gereja Saint Peter’s, dan Trevi Fountain.

The Colosseum Tentu Anda sudah pernah menonton film Gladiator yang memenangkan banyak penghargaan di Piala Oscar? Kesan pertama itulah yang timbul di benak saya sewaktu melihat reruntuhan bangunan The Colosseum ini. Dibangun sekitar tahun 70 – 82 M, The Colosseum merupakan bangunan terbesar yang pernah dibangun oleh Kerajaan Romawi. Meski kini sebagian besar bangunan hanya terlihat seperti reruntuhan saja, tapi masih dapat terlihat kemegahannya. Cuaca yang cukup panas di Kota Roma, pertengahan Juli lalu, memperkuat imajinasi saya tentang perhelatan seru di masa lalu itu. Di bawah terik matahari yang membakar, dan peluh mereka yang membasahi stadion, para Gladiator mesti bertarung satu sama lain. Atau pun, mereka harus bertarung melawan binatang buas dengan taruhan nyawa. Sementara sekitar 50.000 orang berdiri mengitari stadion bersorak sorai dan berteriak-teriak mendukung ataupun mencaci mereka. Diperkirakan ratusan ribu jiwa (baik manusia maupun binatang buas) mati selama pertarungan berdarah itu berlangsung.

Namun The Colosseum ternnyata tidak selalu digunakan untuk pertarungan berdarah. Tempat ini juga pernah dimanfaatkan untuk pertunjukan drama klasik mitologi kuno, pertunjukan pertempuranpertempuran besar Kerajaan Romawi, bahkan tempat pemujaan umat Kristiani. Selama ratusan tahun, The Colosseum telah diguncang oleh beberapa kali gempa bumi besar. Sebagian batu marmer besar dari bangunan ini diambil untuk konstruksi bangunan Gereja Saint Peter Balisica. Di masa modern ini, selain menjadi ‘’tourist attraction’’, The Colosseum juga merupakan lambang perlawananan terhadap hukuman mati di seluruh dunia. Pada 2000 lalu, ada sebuah protes keras di Italia untuk menentang pemberlakuan hukuman mati di negara-negara di seluruh dunia. Penduduk lokal mengganti warna The Coloseum di malam hari dari putih menjadi emas dengan menggunakan penerangan lilin dan lampu neon tiap ada orang di dunia dihukum maupun dibebaskan dari hukuman mati. Kegiatan itu akan terus dilakukan sampai dengan hukuman mati betul-betul terhapus dari muka bumi ini. Italia sendiri menghapus hukuman mati sejak 1948.

Gereja Saint Peter’s Basilica Berlokasi di Kota Vatikan, St Peter’s Basilica memiliki interior terbesar dibandingkan dengan gereja-gereja lain di dunia.

Gereja Saint Peter’s Basilica

46 EDISI OKTOBER 2011


yang masuk melalui langit-langit gereja. Hal ini menambah kesan religius tersendiri seakan-akan cahaya dari langit itu memberkati bangunan dan jemaat di dalamnya. Di belakang bangunan Gereja Saint Peter’s Basilica itulah terdapat Negara Vatikan yang berdaulat dan independent, tempat Sri Paus tinggal. Tepat di sampingnya merupakan perbatasan antara Negara Itali dan Negera Vatikan. Tidak terlihat penjagaan yang menonjol di pintu gerbang perbatasan kedua Negara ini. Di situ hanya ada dua orang berdiri tegak di kanan-kiri ujung pintu. Keberadaan keduanya lebih terlihat hanya sebagai simbolis. Meski tidak secara resmi diakui sebagai Gereja Induk (pusat) oleh Gereja Katolik Roma maupun Katedral dari Paus, tapi St Peter’s dianggap sebagai salah satu situs paling suci Agama Katolik. Namanya sendiri diambil dari Saint Peter, satu dari 12 murid Yesus Kristus. Sedangkan ‘Basilica’ merupakan area pemakaman tempat jasad Saint Peter di semayamkan. Peletakan batu pertama bangunan Gereja Saint Peter’s Basilica dilakukan pada 1506, dengan desain awal oleh Donato Bramante. Sejak itu pula nama-nama besar seperti ‘Michelangelo’, Bramante, dan Sangallo, sebagai ahli yang menangani desain dan struktur konstruksi bangunan itu. Pembangunannya lantas diselesaikan oleh Giacomo della Porta dan Fontana pada 1590. Kemegahan dan kemewahan bangunan gereja tidak menutupi nuansa religius dan kesakralan bangunan itu sendiri. Di dalamnya terdapat banyak benda bersejarah seperti ‘The Chair of St Peter’ yang dipercaya merupakan kursi yang pernah digunakan St Peter sendiri, dan terus digunakan hingga Paus yang sekarang.

Trevi Fountain Namanya diambil dari kata tre vie yang berarti tiga. Itu karena terletak di persimpangn tiga jalan. Pada zaman romawi kuno, tempat ini merupakan sumber air dan digunakan selama kurang lebih 400 tahun. Bentuk bangunannya kini merupakan sebuah bangunan patung Poseidon beserta trisula dan kuda-kudanya di tengah, dan air mancur yang mengalir dari guci dan bebatuan. Di Trevi Fountain ada mitos: Turis yang melempar satu koin ke dalam kolam air mancurnya dipercaya dia akan kembali lagi ke Roma. Jika melempar dua koin, dia akan menemukan hubungan romantis baru. Bila melemparkan tiga koin, nah ini yang membuat dag dig dug, yang bersangkutan bisa berujung pada pernikahan ataupun perceraian. Sebuah versi lain mengatakan, jika Anda melemparkan tiga koin dengan

tangan kanan melewati bahu kiri Anda, maka keberuntungan akan selalu berpihak pada Anda. Tersugesti oleh mitos tadi, setidaknya sekitar 3.000 Euro dilemparkan ke dalam air mancur itu tiap harinya. Koin-koin tersebut lantas digunakan untuk subsidi sebuah supermarket di Kota Roma bagi penduduk yang tidak mampu. Versi manapun yang Anda percaya, ataupun tidak percaya, tentunya terserah Anda. Tapi tentu tidak ada salahnya Anda mencobanya jika Anda berkunjung ke tempat ini. Setidaknya Anda bisa mendapatkan sebuah foto yang bagus saat Anda melempar koin ke kolam air mancur Trevi Fountain. Tapi, mitos serupa juga terjadi di sejumlah kota lainnya di dunia. Di Paris, Prancis, siapa yang menghentakkan kakinya ke besi penutup selokan air di depan katedral itu, dipercaya dia akan balik lagi ke Paris. Di Belgia, turis yang mengelus patung perunggu babi akan kembali lagi ke sana. Maka, patung itu makin mengkilat karena tiap hari dielus ribuan orang dari berbagai belahan dunia. Di tanah air, misalnya di Jambi, siapa yang minum air Sungai Batanghari (air putih Kota Jambi), dipercaya akan kembali kunjungi kota itu. Begitu dengan mitos di Palembang dengan air Sungai Musinya. Percaya atau tidak, yang jelas mitos itu membuat kotakota itu dari tahun ke tahun makin banyak dikunjungi wisatawan. Dengan mitos itu, mereka yang belum pernah berkunjung jadi penasaran. Sementara yang sudah berkunjung ingin kembali lagi karena terdorong oleh sugesti. (penulis: dwi nurmawan)

Selain itu banyak sekali terdapat lukisanlukisan religi, serta patung patung dari Paus terdahulu. Bahkam ada juga patung perunggu dari St Peter. Yang cukup menarik juga adalah sebuah pintu suci (Holy Door). Dulunya pintu ini terbuat dari batu bata, dan hanya dibuka oleh Paus sendiri pada tahuntahun suci (Jubilee Year). Saat ini pintu itu dibuat dari perunggu, dan dibuka hanya untuk perayaan-perayaan besar saja. Pada siang hari, di dalam gereja ini dapat dilihat adanya Ray of Light (sinar cahaya) EDISI OKTOBER 2011 47


OTOMOTIF

Foto : Fabian Harry Aquardi

Bengkel Mobil Global Service

Spesialis Retro Classic Bagi sebagian orang, mobil bukan sekadar alat transportasi. Bagi mereka, mobil juga bisa menjadi media pengejawantahan rasa seninya terhadap hal-hal yang klasik dan unik. Mereka pun rela berburu sampai ke pelosok-pelosok untuk mendapatkan mobil kuno antik. Meski biaya rehab mobil kunonya hampir sama dengan harga mobil baru, bagi mereka no problem.

Nah, Global Service merupakan salah satu bengkel mobil yang selama ini dikenal sebagai bengkel yang bisa merekontruksi kembali mobil kuno nan antik atau retro classic. Bengkel ini berlokasi di kawasan Pandu Raya, Kav 175, Ceger, Bogor. ‘’Membangun mobil ibaratnya membangun rumah tangga lho… Semua harus didasari dengan tujuan dan kecintaan,’’ tutur Harry Andre Witoyo, si pemilik bengkel. Dikenal sebagai spesialis retro classic, berawal

48 EDISI OKTOBER 2011

ketika Harry iseng membangun mobil sedan Toyota Corolla keluaran 1973, awal 2008 lalu. Saat jalan di kawasan Karadenan Sukaraja arah Cibinong, dia melihat mobil itu teronggok di pinggir jalan. Kondisinya saat itu betul-betul tak layak pakai karena tak terawat. ‘’Waktu itu dalam hati saya mikir, ini mobil antik. Kalau dibangun kembali dan dimodif akan bagus sekali tentunya,’’ kata Harry. Cukup dengan Rp 3.5 juta, mobil berwarna hijau muda itu langsung menjadi miliknya.

balap menawari Harry untuk ikut dalam event kejuaraan balap khusus mobil tua. ‘’Saat itulah, yang tadinya iseng, saya jadi makin semangat,’’ ujarnya. Tak ayal lagi, rombakan Corolla pun mulai fokus ke arah untuk balap. Spect balap pun ditanamkan di ruang pacu Corolla itu, dan dicat ulang sesuai warna aslinya.

Dengan susah payah, mobil bikinan Jepang itu akhirnya bisa diboyong ke bengkelnya. Yang kali pertama dioperasi dari mobil itu adalah roda-rodanya. ‘’Maklum mobil tua, kakinya suah jompo,’’ gurau pria kelahiran Medan 35 tahun lalu itu.

Selain memperbesar kompresi, Harry pun memperbaiki bagian lubang buang dan mengimbangi upgrade mesin dengan memainkan oversize piston, merubah pengapian, merombak kopling dan kabel-kabel (wearing) serta menambah ornamen-ornamen balap di ruang kemudi. Walhasil ketika ditekan pedal pegasnya, mobil tua itu menghentak meraung-raung di putaran bawah. Engine pun tetap stabil. Semua proses perbaikan kembali memakan waktu tiga bulan.

Nah, di awal-awal renovasi, seorang promotor

Selain bisa melaju kencang dan stabil, mobil tua


itu menjadi mengkilap. Termasuk interiornya yang menjadi manis, tanpa mengurangi aslinya. Semua proses perbaikan itu memakan biaya lebih dari Rp30 juta. Kepuasan Harry makin bertambah ketika dia, dengan mengendarai mobil besutannya itu, menjadi juara III pada Indonesia Classis Racing Championship di Sentul beberapa waktu lalu. Tak lama setelah menjuarai sirkuit, mobil antik itu ditawar orang Rp 50 juta. Tapi Harry terlalu sayang dengan mobil itu. Sejak saat itu pula mobil hasil kreasinya itu selalu dipajang di bagian depan bengkelnya, sehingga mudah terlihat. Sejak saat itu pula bengkelnya mulai banyak dikunjungi banyak tamu terutama mereka yang mau membangun kembali mobil tuanya. Sementara itu, mendapati mobil tua yang mengkilat itu, anak semata wayang Harry yang masih balita (3.5 tahun), Alliev Firhand Witoyo, dengan suara cadelnya selalu menyebut mobil itu sebagai Obicit. ‘’Entahlah maksudnya apa? Namun intinya itu mobilnya Alliev,’’ tambah Fitri Syam Witoyo, istri Harry, sambil menggendong anak lelakinya itu. Jadilah Obicit menjadi ikon Bengkel Mobil Global Service itu. Hingga saat ini cukup banyak pelanggan yang membangun kembali mobil kunonya, dari berbagai merek, di bengkel Harry. Untuk lebih mempermudah komunikasi terutama terkait upaya merawat mobil kuno, Harry membuat GS Community (Komunitas Glogal Service). Total anggota saat ini 30 orang lebih. ‘’Bisnis bengkel itu perlu menerapkan sistem kepercayaan yang tinggi. Bila perlu ada yang diganti, ya… kita ganti. Kalo tidak, ya… tidak,’’ ujar Harry tentang filosofi bisnisnya. ‘’Yang pasti Obicit nggak bakal dilego Mas, itu sudah jadi iconnya bengkel ini,’’ ujarnya, ketika dalam perbincangan dengan majalah ini seorang tamu tiba-tiba bertanya apakah mobil tuanya itu mau dijual. (herry fabian aquardi)

EDISI OKTOBER 2011 49




TOKOH

Fariana Riri Sastradireja

Talking About Scouting… Saat itu, ia cukup sibuk dan begitu cekatan dalam mengoordinasi segala sesuatunya yang berkaitan dengan persiapan peringatan HUT Pramuka (Praja Muda Karana) 14 Agustus lalu. Itulah Fariana Riri Sastradireja, salah satu pengurus Kwarda Jawa Barat. Tapi di tengah kesibukan kegiatan kepanduannya itu, Riri, sapaan akrab wanita asal Bogor kelahiran 1975 ini, ternyata punya seabrek kegiatan bisnis. Direktur Utama PT REE Citra Multitama dan PT Mahakaya Pradana Garuda ini memproduksi album rekaman, menerbitkan media cetak, membuat video klip dan kontraktor (management property). Menariknya, dia menargetkan akan istirahat total saat berusia 40 tahun, yang berarti empat tahun lagi. Dia ingin hidup jauh dari kota. ‘’Aku ingin punya tanah di atas bukit, berkebun bunga potong dan sayur organik, menjadi ibu tani sajalah.’’ Tuturnya. Mengapa di tengah kesibukan bisnisnya, ibu tiga orang anak ini tetap menggeluti Pramuka? Berikut bincang-bincang TREN BOGOR (TrenBogor) dengan Riri:

TrenBogor: Apa sih istimewanya Pramuka? Riri: Pramuka? It’s cool…! Pramuka merupakan organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia, anggotanya sekarang ada 22 juta. Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter pemuda

52 EDISI OKTOBER 2011


kader bangsa, membentuk watak, kepribadian, kecakapan hidup kaum muda. Anggota Pramuka adalah calon pemimpin bangsa, beda agama, ras, keyakinan, suku, pandangan semuanya akan menyatu dalam Pramuka. Gak hanya itu, dicanangkannya revitalisasi gerakan Pramuka oleh Presiden SBY, diharapkan Pramuka juga menjadi tempat bagi pemuda mengembangkan bakat dan kreatifitasnnya. TrenBogor: Sejak kapan Anda ikut Pramuka? Riri: Dari SD sampai SMA aku aktif Pramuka, setelah itu vakum kerena kesibukan sekolah dan bekerja atau usaha. Baru pada 2010 lalu, ketika Wagub Jabar Dede Yusuf menjadi Ketua Kwarda Jabar, saya ditawari menjadi salah satu pengurus di Kwarda Jabar. Jadinya aku bisa kembali berkecimpung di kepramukaan. TrenBogor: Bukankah Pramuka identik dengan baris-berbaris saja? Riri: Pramuka jangan diidentikan dengan barisberbaris, panas-panasan, dan nyanyi ‘di sini senang di sana senang…, bukan gitu tau! Bisa dilihat dari kegiatan yang ada, semua kegiatan kepemudaan bisa dituangkan di Pramuka, ada pendidikan bela negara, kegiatan sosial, kewirausahaan, IT, bahkan hobby nulis, ngeband, modeling, bikin film atau kegiatan positif lainnya bisa kok di Pramuka.

TrenBogor: Kegiatan apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan pramuka Kwarda Jabar? Riri: Kita sudah mengadakan Jambore Daerah di Jatinangor dan mengikuti Jambore Nasional di Palembang, serta Jambore se-Dunia di Swedia beberapa waktu lalu. Dengan PT Telkom sudah membentuk Satuan Karya Telematika, biar remaja gak gaptek, melek IT, dan lebih positif memanfaatkan media online. Dengan BKKBN, kita menggiatkan kembali Saka Kencana. Ssstt…, remaja juga harus tahu KB, alat kontrasepsi, bahaya hamil di usia muda, dan peduli masalah kependudukan! Informasi global dan bahaya seks bebas harus diimbangi pendidikan dan pengetahuan seks yang benar. Dengan Pangdam III Siliwangi, mengadakan diklat Bela Negara. Diharapkan muncul Pramuka-pramuka prima, yang berpegangan pada empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

berkecimpung di bisnis, memproduksi album rekaman, menerbitkan media cetak membuat video klip dan kontraktor (management property). Jadi ya… bidang itulah yang akan diupayakan bisa bersinergi dengan para remaja dan Pramuka. Semoga saya bisa memberikan kontribusi positif untuk pramuka Indonesia, Jawa Barat Khususnya. TrenBogor: Anda aktif di beberapa Bidang, sebetulnya apa yang Anda harapkan sih? Riri: Hmm… Saat ini, biar semua mengalir seperti air dan udara, saya mensyukuri segala yang Allah berikan, kesehatan, kesempatan, kemampuan berfikir dan bekerja. Saya berusaha mengekspor karunia yang Allah berikan, tanpa memaksakan hasilnya harus bagaimana… Semoga dapat bermanfaat untuk diri saya dan orang-orang di sekitarnya. Aku punya targetnya di usia 40 tahun sudah berhenti beraktifitas di perkotaan. Aku ingin punya tanah di atas bukit, berkebun bunga potong dan sayur organik, menjadi ibu tani sajalah. (asep syahmid)

Kalo, saya pribadi kebetulan dari tahun 2010

TrenBogor: Apa sih yang diharapkan dari para pemuda atau remaja zaman sekarang? Riri: (Sebelum menjawab menghela nafas, kemudian tersenyum dan matanya berbinar) Remaja sekarang alhamdulillah kritis-kritis, pinter-pinter hehe…… Aku berharap remaja semakin aktif, kreatif, inovatif dan ekspresif. Come on’ teen.. keep on scouting…!!! TrenBogor: Upaya apa yang Anda lakukan untuk mendukung program Revalitasi Pramuka? Riri: Kebetulan Kwarda Jabar ditunjuk Presiden SBY dan Kwartir Nasional sebagai pelopor Revitalisasi Gerakan Pramuka di Indonesia. Sebagai pilot project tentunya diharapkan Jawa Barat membuat terobosan-terobosan baru. Apalagi Ketua Kwarda Dede Yusuf adalah orang yang asyik, seru, banyak ide, serta konsen pada segala bidang terutama kepemudaan. Jadi ya… kita tim Kwarda makin semangat membuat kegiatan-kegiatan yang inovatif agar Pramuka lebih dicintai lagi oleh kaum muda… biar Pramuka lebih gaul, fresh, fun and funky.

EDISI OKTOBER 2011 53


TOKOH & BISNIS

Titik Advertisingnya

Aceh Makassar Hingga

Mengutamakan kepuasan klien pasti akan dijadikan patokan bagi yang bergelut dalam dunia usaha. Apapun usaha yang digelutinya, maka klien yang menjadi sumber pemasukan pasti akan mendapat pelayanan optimal. Prinsip itulah yang terpatri dalam sosok Rhendie Arindra, pengusaha muda asal Bogor yang bergerak dalam bisnis Advertising dan IT ini. Lajang kelahiran Bogor 1982 yang saat ini menjabat Direktur Utama PT Reggy Pratama Advertising ini boleh dikatakan belum terlalu lama menggeluti dunia advertising. Namun, berkat keuletan dan kegigihannya dalam menekuni bisnisnya itu, boleh dikatakan ia bisa masuk kategori pengusaha muda yang sukses. Karena saat ini jumlah titik reklamenya sudah tersebar mulai dari Aceh hingga Makasar. Namun, titik yang paling banyak tetap berada di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sebagai sosok muda, Rhendie sendiri terus punya ambisi dan target yang boleh dikatakan sangat fantastis dalam usahanya, karena ia menginginkan terus melakukan penambahan investasi 5 sampai 10 titik reklame tiap tahunnya. Padahal, sejak menggeluti dunia advertising pada tahun 2006 lalu, tiap tahunnya penghasilan kotor bisa mencapai Rp 30 miliar lebih. Anak pertama pasangan H Ruddy Ferdian dan Hj Aryathie ini sejak duduk di bangku SMAN 3 Bogor memang punya keinginan kuat untuk menjadi seorang pebisnis. Tak heran, selepas lulus SMA ia

54 EDISI OKTOBER 2011

Rhendie Arindra melanjutkan kuliah di Universitas Trisakti Jakarta dengan mengambil Fakultas Manajemen, jurusan Bisnis Internasional.

donesia. Karena game online yang ada sekarang merupakan pengembangan dari US, Kanada, Korea Selatan dan Jepang.

Ia sendiri mengganggap bisnis advertising adalah bisnis kreatif. Karena pandangannya, dunia advertising itu sangat dinamis dan membutuhkan talenta kreativitas yang tinggi agar dapat eksis dalam jangka waktu lama. Mengingat persaingan dalam bisnis advertising ini memang sangat dituntut kejelian, inovasi dan kreativitas para pelakunya. Penggemar berat oto Bogor yang mengidolakan Ayatollah Khomeini, Robert De Niro dan Tan Malaka ini, sebenarnya lebih dulu menggeluti bisnis Teknologi Informasi ( TI).

Tak hanya menggeluti bisnis advertising dan TI saja yang saat ini dilakoni lelaki yang gemar baca buku dan hobi nonton ini, karena ia juga terus melakukan berbagai improvisasi dalam bidang usaha yang lain. Seperti mendirikan PT Indonesia Bersih yang bergerak dalam bidang Service TI di beberapa gedung perkantoran dan hotel yang ada di Jakarta.

Saat ini , bisnis TI nya itu masih tetap berjalan. Ia bersama rekan-rekannya sekarang sedang mengembangkan game online berjenis MMORPG (Massively Multiplayer Online- Role Playing Game) yang diberi nama Nusantara Online dan menjadi produk pertama buatan anak bangsa In-

Bahkan, belum lama ini ia juga sempat dipercaya menjadi Chief Officer Operating PT Bogor Raya yang menaungi dan mengelola klub sepakbola Bogor Raya FC (Liga Primer Indonesia). Ketika LPI dibubarkan dan klubnya juga bubar, alumni SD dan SMP Mardiyuana Bondongan, Bogor ini dipercaya kembali menjadi Chief Eksekutif Officer PT Persikabo, salah satu klub sepakbola Profesional Bogor yang menjadi anggota PSSI. (asep syahmid)


Foto : Fabian Harry Aquardi

Tetap Luangkan Waktu untuk Keluarga Di tengah kesibukannya sebagai eksekutif muda yang punya banyak rutinitas pekerjaan, Rhendie Arindra tetap tak lepas dari suasana kumpul keluarga tiap akhir pekannya. Bagi lelaki berparas ganteng dan berkulit putih ini, harmoni keluarga tak bisa dilupakan saja. ‘’Kadang kala ada suasana suntuk dan mumet memikirkan pekerjaan. Nah, dengan kumpul bareng keluarga hal itu akan sirna begitu saja. Kita (bersama keluarga) bisa makan bareng ataupun hanya nonton TV bareng di rumah. Suasana itu akan lebih punya esensi yang sangat tinggi, ketimbang membuang waktu dengan hura–hura yang tak jelas,’’ tuturnya. Dia sendiri kalau akhir pekan lebih banyak ia memilih meluangkan waktunya untuk kumpul bersama keluarga di rumah. Bahkan, tak jarang ia juga minta masukan-masukan yang positif kepada orang tua dan dua adiknya tentang bisnis yang digeluti. ‘’Dalam menjalankan bisnis memang kita wajib memegang teguh komitmen atau prinsif. Tapi, apa salahnya kalau kita juga

meminta masukan minimal dari orang terdekat yang ada di rumah,’’ ujar pria yang masih belum kepikiran untuk mengakhiri masa lajangnya itu. Di tengah kesibukannya itu pula, lelaki yang belum lama ini sempat berguru dalam pengelolaan klub sepakbola profesional ke Real Madrid dan Barcelona di Spanyol itu tetap membuat agenda rutin untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Dia kerap melakukan olahraga renang dan diving untuk menjaga kebugaran dan mengusir kepenatan. Salah satu tempat diving yang kerap ia pilih adalah beberapa pantai yang ada di Lombok ( NTB) dan Pantai Rajaampat, Papua. ‘’Sesibuk apa pun, menjaga kebugaran tubuh dan menjaga interaksi dengan keluarga itu harus tetap dilakukan. Karena kedua hal tersebut nantinya bisa menimbulkan spirit baru ketika kita masuk ke dalam rutinitas kerja lagi,’’ ujarnya. (asep syahmid)

EDISI OKTOBER 2011 55


CINEMA

FINAL DESTINATION 5 Bagi Anda penggemar film-film horor, kehadiran film FINAL DESTINATION 5 bisa menjadi pengobat rindunya. Film tersebut saat ini sudah mulai tayang, termasuk di Kota Bogor. Ceritanya tak jauh berbeda dengan seri-seri sebelumnya. Yaitu tentang seorang pria yang berhasil menyelamatkan rekan-rekan kerjanya dari marababahaya runtuhnya sebuah jembatan gantung. Mereka berpikir keras mencari solusi dengan cara apa pun. Bukan itu saja. Kelompok tersebut pun terus berlomba melawan waktu guna menghindari kejadian-kejadian naas berikutnya yang bisa merenggut nyawanyawa lainnya. Karena itu, dibutuhkan cara-cara tersendiri untuk melarikan diri dari agenda-agenda jahat kematian lainnya. Namun, film yang dibintangi oleh sejumlah aktor-artis ternama seperti Nicholas D’agosto, Emma Bell, Miles Fisher dan Arlen Escaperta ini dijamin akan lebih seru dan menegangkan dari film-film sebelumnya. Film disutradarai oleh Steven Quaele. (*)

56 EDISI OKTOBER 2011


X MEN FIRST CLASS Â

X Men First Class adalah cerita di mana Charles Xavier (Profesor X) dan Erik Lehnsherr (Magneto) baru menemukan kekuatan mereka yang sebenarnya untuk pertama kalinya. Keduanya saat itu juga belum membentuk sekolah X Men. Awalnya, dalam kurun waktu cukup lama, keduanya sebagai sabahat dekat. Kemudian, mereka menjadi saling bermusuhan karena perbedaan prinsip. Dalam film tersebut, Charles dan Erik bekerja sama dengan muatan lain untuk menghentikan ancaman terbesar di dunia. Saat penyelamatan yang mereka lakukan bersmasa-sama berlangsung, keretakan mulai terjadi di antara keduanya. Keretakan itu, kemudian menjadi perang abadi antara Magneto Brotherhood juga Profesor X. Lebih seram lagi, karena masing-masing punya pengikut. Film arahan sutradara Matt hew Vaughn ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan artis ternama seperti James Mcavoy, Michael Fassbender, Rose Byrne dan artis papan atas Hollywood lainnya. (*)

ABDUCTION Abduction mengisahkan tentang Nathan Price yang diperankan Taylor Lautner yang merasa hidup dalam kehidupan orang lain. Ketika dia mendapati dirinya mirip dengan seorang anak di sebuah website orang hilang, semua ketakutan Nathan menjadi kenyataan. Saat dia menyadari orang tuanya diawasi dan kehidupannya penuh dengan kebohongan, terpendamnya sesuatu yang misterius dan berbahaya yang belum pernah dia bayangkan pun terjadi. Â Ketika dia mengumpulkan data tentang jati dirinya, Nathan menjadi target tim pembunuh terlatih. Tim memaksanya kabur bersama satu-satunya tetangga yang bisa ia percaya, Karen (Lily Collins). Setiap detik Nathan dan Karen berlari menghindari tim pembunuh. Namun saat pengejarnya semakin dekat, dia menyadari bahwa satu-satunya cara agar dapat bertahan dan memecahkan misteri ayah kandungnya adalah berhenti dari pengejaran dan menyelesaikan sediri masalah tersebut, dengan menghadapi mereka. (*)Â

EDISI OKTOBER 2011 57



Nikmati serunya pilihan paket tanpa batas dari simPATI. Bebas internetan dan bebas download puluhan ribu lagu original sepuasnya, menjadikan apa pun suasanamu makin ceria.



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.