15 minute read

Jangan bermain la

Next Article
Jangan melempar/me

Jangan melempar/me

Vaksin Masih

z Sambungan Hal 1

Advertisement

Kendati demikian, jenis vaksin Covid-19 lain yang pernah diamati di beberapa negara menunjukkan ada penurunan efikasi terhadap varian virus corona baru. “Jadi kekebalan dibangkitkan masih efektif untuk varian virus yang baru ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Amin menganjurkan, dalam situasi seperti sekarang ini, vaksinasi Covid-19 harus segera diselesaikan. Dengan demikian, vaksinasi diharapkan dapat mencapai target kekebalan kelompok atau herd immunity sebagai salah satu cara mengatasi pandemi Covid-19.

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Muhammad Budi Hidayat mengatakan, tidak ada gejala yang khas apabila seseorang terinfeksi mutasi virus corona asal Inggris atau B.1.1.7. Gejala yang akan timbul apabila terinfeksi mutasi virus corona B.1.1.7 hampir sama dengan pasien yang terpapar virus corona pada umumnya.

“Berdasarkan studi yang dilaporkan hingga saat ini tidak ada gejala yang khas. Gejala yang dilaporkan seperti gejala umum Covid-19 yaitu demam, batuk, nyeri tenggorokan, fatigue, gangguan penciuman, diare, nyeri kepala, sesak napas,” kata Budi saat dihubungi Kompas. com, Kamis (4/2).

Budi menjelaskan, mutasi virus corona B.1.1.7 ini berbeda dari mutasi virus corona D.6.1.4.G, S.4.7.7.N; A.2.2.2.V; dan Y.4.5.3.F. Penularan virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris lebih cepat. “Hingga 50-74 persen,” ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, pihaknya mendeteksi mutasi virus corona asal Inggris ini menggunakan metode Whole Genom Sekuensing.

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dua kasus mutasi virus corona asal Inggris atau B.1.1.7 berasal dari WNI yang kembali dari Arab Saudi. “Ini dari pelaku perjalanan yang kembali dari Arab Saudi, ya,” kata Nadia, Rabu (3/3).

Vaksinasi

Data Kemendes hingga Rabu (3/3) pukul 14.00 WIB, tercatat 2.104.967 orang telah menerima vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama atau mencakup 5,22 persen dari total sasaran penerima vaksinasi. Jumlah tersebut terdiri dari 1.584.300 tenaga kesehatan dan SDM mendukung kesehatan. Kemudian, petugas pelayanan publik sebanyak 381.939 orang dan kelompok lansia sebanyak 138.728 orang.

Sementara itu, tercatat 1.076.409 orang telah menerima vaksin dosis kedua atau 2,67 persen dari total cakupan di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut masih didominasi oleh tenaga kesehatan dan SDM mendukung kesehatan sebanyak 1.075.729 orang dan 680 orang petugas pelayanan publik.

Total sasaran vaksinasi Covid-19 sebanyak 181.554.465 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.468.764 orang di antaranya adalah sasaran vaksinasi tenaga kesehatan dan SDMK (Sumber Daya Manusia Kesehatan). Petugas pelayanan publik 17.327.169 orang, 21.553.118 kelompok lansia, serta sekitar 121 juta masyarakat umum lainnya. (kpc/Tribun Network)

Sempat Tak

z Sambungan Hal 1 dipandang. Dia juga harus memiliki kemampuan akademik dan komunikasi publik yang baik. Wanita 59 tahun itu juga harus pandai berbaur dengan siapa saja, di mana saja, nircanggung.

“Dengan personality, aku bisa sebagai narsum, orang ajak aku ke politik. Mungkin kalau hanya personality saja, tapi tidak dibungkus dengan pengalaman modelling, mungkin packagingnya tidak akan menarik,” ucap Okky saat sowan ke markas Tribun Network di Jakarta, Kamis (4/2).

Personalitas yang didapat Okky dari dunia modeling mengantarnya sukses mendapatkan berbagai pencapaian besar. Salah satunya menjadi anggota DPR RI selama dua periode bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Okky bahkan kini menjabat Ketua Bidang Kesehatan DPP Partai NasDem. Kisah perjalanan Okky mencapai sukses ini diceritakan secara gamblang saat diwawancarai Tribun Network.

Sebelum mengenal dunia modeling, Okky adalah pribadi yang sangat tidak percaya diri. Penyebabnya yakni tampilan fisik dan kondisi perekonomian. Okky menjadi satu-satunya wanita tertinggi di kelas, sejak SD, SMP, hingga SMA. Dia mengaku minder karena hal tersebut.

Selain itu, Okky juga bukan berasal dari keluarga kaya raya sebagaimana teman-temannya di sekolah. “Bahkan sampai aku masuk UI (Universitas Indonesia) pun, itu aku selalu naik bus. Aku ingat betul naik bus warna hijau, Mayasari Bakti,” kenang Okky.

Buntut dari rasa tidak percaya diri yang dimilikinya, Okky kemudian menjadi sosok yang tertutup. Kendati demikian, Okky memiliki ambisi untuk menjadi seseorang yang dihargai dan dikagumi banyak orang.

Bermodal ambisi besar itu, Okky kemudian mengambil langkah besar dalam hidupnya. Dia keluar dari zona nyaman dan memutuskan memasuki dunia modelling. Keputusan memasuki dunia modelling dilatarbelakangi populernya Majalah Gadis di kalangan remaja saat Okky masih SMA.

Semua remaja putri saat itu menjadikan Majalah Gadis sebagai acuan. “Aku tuh mengidolakan model-model remaja saat itu. Aku suka Ria Juita, Peti Tunjungsari,” ujar dia. Berikut petikan wawancara bersama Okky Asokawati.

Mencari inspirasi untuk berbagi dengan netizen dari mana?

Kayaknya kalau aku perhatikan, harusnya dimulai dari hati kita dulu. Jadi ketika kita melakukan apa yang menjadi minat kita, apa yang jadi niat kita, kalau hati kita bilang ini kayaknya bagus, deh, kayaknya aku perlu ilmuilmu seperti ini, kemudian itu yang aku share, biasanya memang bagus responsnya.

Dari masih sangat remaja jadi peragawati, bagaimana awalnya?

Aku itu dulu jadi pribadi yang tidak percaya diri. Justru dulu aku begitu, karena aku itu dulu paling tinggi di kelas, udah gitu aku bukan datang dari keluarga yang punya mobil. Jadi kalau aku sekolah itu dari rumah ke sekolah aku jalan kaki. Bahkan sampai aku masuk UI (Universitas Indonesia) pun, itu aku selalu naik bus. Aku ingat betul naik bus warna hijau, Mayasari Bakti.

Jadi dari Pondok Karya, Mampang, rumah orang tua ke Rawamangun, kan jauh banget. Sehingga ketika aku SD, SMP, SMA, aku jadi pribadi yang introvert, tidak percaya diri. Alhamdulillah aku punya ambisi ingin dihargai, ingin dilihat orang, aku punya ambisi Kok, ya, ndilalah Majalah Gadis setiap tahun itu bikin pemilihan putri remaja. Aku ikut, dan semenjak itulah difoto, catwalk, sampai sekarang. (tribun net-

work)

z Sambungan Hal 1 serial The Crown yang juga masuk ke dalam nominasi, yakni Olivia Colman (peran Ratu Elizabeth II). Aktris Jodie Comer, Laura Linney, Sarah Paulson juga masuk dalam nominasi kategori tersebut.

“Terima kasih banyak kepada Diana yang mengajarkan saya tentang belas kasih dan simpati,” kata Emma. Diketahui, Emma sukses mencuri perhatian penonton lewat perannya sebagai Putri Diana di serial The Crown.

Selain Emma Corrin, lawan mainnya Josh O’Connor di serial The Crown juga berhasil menyabet penghargaan Aktor dalam Serial Televisi Terbaik. Sebelumnya, serial The Crown sempat menuai kontroversi yang datang dari Kerajaan Inggris.

Buntut dari kontroversi itu, Netflix memberikan keterangan The Crown merupakan serial fiksi untuk menghindari kerusakan citra keluarga Kerajaan Inggris. (kpc)

Terus Menanti

z Sambungan Hal 1 tung lahan mereka. “Di Dusun Temanggal I ini ada 2 RT, RT 05 dan RT 04, sekitar 20 rumah yang terdampak, belum tahu kapan ada kesepakatan penggantian,” ujar Suyatno ketika ditemui Tribun Jogja di Dusun Temanggal I, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Selasa (2/3).

Ia menjelaskan, proses pembebasan lahan sudah sampai tahap validasi. Maka, dirinya berharap pemerintah bisa mempercepat ganti untung untuk kebaikan bersama. “Kami tidak bisa juga sih meminta cepat-cepat, karena gimanapun ini kewenangan pemerintah. Namun, alangkah baiknya, ya, cepat saja,” ungkapnya lagi.

Menurut Suyatno, jika proses dipercepat, warga juga tidak akan terganggu secara psikologis. Sebab, mereka juga sudah menunggu cukup lama terkait penggantian untung untuk lahan mereka yang terdampak Tol Yogya-Solo. Di gapura arah masuk Dusun Temanggal I juga sudah ada permintaan masyarakat agar pemerintah memperhatikan mereka. Warga tidak mau jika diganti hanya sebatas harga pasar.

Dijelaskannya, di RT 05, ada beberapa tanah warga yang terkena dampak tol dengan ukuran 3 meter dan 6 meter saja. Jika seperti itu, warga tersebut akan bernegosiasi dengan tim Satuan Kerja (Satker) Jalan Bebas Hambatan yang menyepakati ganti untung.

“Namun kalau dia masih punya tanah kurang dari 100 meter, sekalian saja ditawarkan ke Satker tidak apa-apa. Nanti bisa dinegosiasikan. Kalau lebih dari 100 meter ke tim nasional. Begitu katanya,” terang Suyatno.

Suyatno pribadi mengungkap, seluruh rumahnya terkena dampak pembangunan tol itu. Ia memiliki rumah dengan tanah berukuran 280 meter persegi dan luas bangunan mencapai 333 meter persegi. “Kalau saya rencananya pindah, mungkin ke Berbah karena saya kerja di Bandara Adisutjipto,” tuturnya.

Meski begitu, ia juga menimbang untuk bisa kembali ke Solo dan melaju menggunakan KRL YogyaSolo. Hal ini lantaran harga properti di DIY acapkali tidak terbeli dan sangat tinggi. “Ya, mau ke Solo saja jika tidak di sini. Di Solo ada rumah keluarga,” tandasnya. (ard)

Panjang Umur

z Sambungan Hal 1 gunjuk rasa bisa mencuci muka setelah gas air mata diluncurkan petugas.

Selain itu seperti diberitakan Reuters, gadis yang mempunyai nama China, Deng Jia Xi itu menendang gas air mata kembali ke aparat. “Saat polisi menembaki, dia berkata kepadaku ‘Duduk! Duduk! Peluru bisa mengenaimu. Engkau seperti berada di atas panggung’,” kenang Myat.

Pemuda 23 tahun itu menuturkan, dia dan Angel merupakan bagian dari ratusan orang yang berdemonstrasi secara damai di Mandalay. Sebelum penegak hukum menyerang, Myat menceritakan Kyal Sin terdengar berteriak, “kami tak akan mundur!” dan “jangan ada darah tertumpah”.

Kerusuhan pun terjadi ketika polisi menembaki mereka menggunakan gas air mata, hingga Kyal Sin ditembak mati. Saat itu, massa terpencar dengan korban sempat mendapat perawatan. Myat kemudian mendapat pesan bahwa ada satu gadis yang gugur.

“Saat itu saya tak tahu dia korbannya,” kata Myat. Namun, gambar kemudian menyebar bagaimana Angel terbaring di samping korban lain.

Donor Sebelum ditembak mati, Kyal Sin sempat mengungkapkan ingin mendonasikan organ tubuh. Sebelum berdemonstrasi dia tidak hanya memasukkan golongan darah dan nomor telepon di Facebook.

Dia bakal menyumbangkan organ tubuh jika terjadi sesuatu padanya. “Jika kalian membutuhkan, kalian bebas menghubungi saya di nomor yang tertera,” ujar Angel seperti dikutip AFP Kamis (4/4). “Saya bisa menyumbangkan (organ tubuh) jika saya mati. Jika seseorang butuh pertolongan, saya bisa langsung memberikannya,” kata dia.

Dia masuk ke dalam 38 korban tewas bentrokan melawan aparat, hari paling berdarah sejak kudeta Myanmar pada 1 Februari. Foto yang beredar di media sosial memerlihatkan remaja itu merangkak di jalanan, di tengah gas air mata dan tembakan.

Seorang dokter kepada AFP membenarkan bahwa Kyal ditembak mati, dengan peluru itu menembus kepalanya. Begitu kabar kematiannya menyebar, dengan tribut membanjiri internet, di mana salah satunya karya seni saat dia berpose sebelum tewas.

Di laman Facebook, Kyal menunjukkan beragam sisi, mulai dari kemampuannya menari, swafoto, hingga hubungannya dengan sang ayah. Dalam salah satu foto yang dia unggah di Februari, dia mengikatkan pita merah yang adalah simbol keberanian di tangan. “Saya tak ingin mengunggah foto ini terlalu banyak. Hanya, terima kasih Ayah,” tulisnya disertai tagar #JusticeforMyanmar.

Pembantaian

Sejumlah aktivis menggambarkan mengerikannya situasi kerusuhan dalam demonstrasi menentang kudeta Myanmar, yang menewaskan 38 orang. Kericuhan di hampir seluruh negara itu merupakan hari paling berdarah sejak militer melakukan kudeta pada 1 Februari. Menurut Utusan Khusus PBB Christine Schraner Burgener, kini lebih dari 50 orang tewas saat melakukan aksi secara damai.

Kelompok HAM menyatakan, awalnya Tatmadaw, nama kantor militer Myanmar, membunuh 18 orang pada Rabu waktu setempat. Namun menjelang berakhirnya hari, jumlah korban yang mengembuskan napas terakhir mengalami peningkatan tajam. “Ini mengerikan. Ini pembantaian. Tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan perasaan kami,” ujar aktivis Thinzar Shunlei Yi kepada Reuters.

Radio Free Asia melaporkan, setidaknya empat anak tewas, termasuk remaja 14 tahun yang ditembak mati di Myingyan oleh prajurit yang berkonvoi. Pihak keamanan menembakkan peluru karet, gas air mata, hingga peluru tajam tanpa memberi peringatan, demikian keterangan saksi mata.

Di kota utama Yangon, aparat membunuh setidaknya delapan pengunjuk rasa. Satu di pagi hari, sisanya di malam waktu setempat. Kemudian enam orang dilaporkan tewas di Monywa, demikian laporan koran lokal Monywa Gazette seperti dikutip Sky News.

Lalu berdasarkan pemberitaan sejumlah media, dua orang ditembak mati di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar. Reuters memberitakan, juru bicara junta militer sama sekali tidak memberikan respons bahkan melalui telepon terkait insiden tersebut.

Kekerasan terjadi setelah menteri luar negeri di seluruh Asia Tenggara mendesak junta untuk mengakhiri kudeta. Mereka juga menyerukan supaya Tatmadaw melepaskan Aung San Suu Kyi dan pemimpin politik lainnya, yang ditahan sejak 1 Februari.

Kudeta pada 1 Februari terjadi setelah Tatmadaw mengeklaim Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) berlaku curang dalam pemilu November 2020. Saat itu, partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi tersebut memperoleh lebih dari 80 persen kemenangan. Namun militer tak memberikan bukti tuduhan mereka. (kpc)

Dari Tanah

z Sambungan Hal 1

lebih Rp2,5 miliar dari ganti untung tersebut.

“Kebetulan saya kenanya lahan sawah, bukan bangunan. Lahan di Dusun Temanggal II yang kena kurang lebih 800 meter dan sudah diganti langsung sama pemerintah Rp2,5 miliar,” buka Suwarto kepada Tribun Jogja, Kamis (4/3).

Bak durian runtuh, begitu ia mengibaratkannya. Setelah resmi menerima uang ganti untung di akhir Februari 2021 lalu, Suwarto sudah mengutamakan sejumlah hal. Rumah adalah prioritas pertama Suwarto. Selama ini, bukan berarti ia tidak memiliki rumah atau tinggal tidak layak, tapi keinginan untuk memperbaiki dan mempercantik hunian selalu tebersit di benaknya.

“Tentu, kalau saya bangun gubuk dulu. Bangun yang bagus sekalian. Baru kemudian investasi ke tanah. Jika ada tanah murah, baru diambil,” ungkapnya lagi sembari tertawa.

Pembangunan rumah itu juga sudah hampir selesai. Suwarto tidak menghabiskan uang banyak untuk mewujudkan griya idamannya. Ia mendapat uang banyak tapi tetap berhemat. Dengan dana senilai cukup untuk membeli rumah di Kota Yogyakarta, Suwarto enggan melakukannya.

“Saya bangun rumah saja di Dusun Temanggal I, hanya Rp500-600 juta. Tanahnya pun punya tanah keluarga. Kebetulan, buyut saya punya warisan. Tanah yang terkena tol itu juga warisan, sih, sebenarnya,” ucap Suwarto merinci.

Setelah membangun rumah, Suwarto berjanji akan segera membeli tanah jika sudah ada yang cocok. Pepatah dari tanah kembali ke tanah masih ia pegang erat dan akan segera direalisasikan apabila ada bidang tanah yang masuk di ongkos.

“Ada tanah incengan saya di Selomartani, semoga bisa cocok sama budget. Saya dapatnya dari tanah, harus kembali ke tanah,” ungkapnya. Ia berat melepas tanah yang bakal menjadi Jalan Tol Yogya-Solo itu.

Akan tetapi, apa mau dikata. Jika jalan tol itu berguna bagi kemaslahatan publik, maka ia merelakannya. “Saya petani, saya mengelola tanah itu. Berat rasanya mau melepas, namun kita ikuti saja aturan mainnya jika memang itu bermanfaat. Maka, saya mencari bidang lain yang bisa digarap, selain ada usaha lain juga,” tukasnya.

Pijakan

Pepatah dari tanah kembali ke tanah juga menjadi pijakan Murtini untuk membeli sebidang tanah lagi untuk investasinya. Tanah Murtini, warga Dusun Temanggal II itu terdampak proyek Jalan Tol YogyaSolo sebanyak 300 meter.

Namun, ia sedikit malumalu mengatakan berapa nominal yang didapat pascaproses ganti untung di bulan Februari 2021 lalu. “Wah, saya tidak sebanyak yang lain. Hanya sedikit,” buka Murtini ketika Tribun Jogja berkunjung ke rumahnya, Rabu (3/3).

Dia kemudian cukup percaya diri mengatakan dirinya menerima penggantian senilai Rp700 juta dari pemerintah. Tanah yang berukuran 300 meter itu terletak di Dusun Temanggal II, tidak jauh dari rumahnya. “Setelah dapat itu, ya, saya belikan tanah lagi. Sejak awal sudah mau dibelikan tanah karena dapatnya kan juga dari tanah, maka harus kembali ke tanah juga,” paparnya.

Dari ukuran tanah 300 meter yang terdampak itu, Murtini bisa mendapatkan tanah berukuran 450 meter, di dekat Selokan Mataram dan masih di Dusun Temanggal II. Harganya agak mahal dibandingkan dengan tanah yang ia miliki dulu. Namun, mau tak mau, Murtini tetap membeli, daripada uang itu tidak diinvestasikan.

“Saya beli tanah 300 meter itu karena orang yang jual pas butuh duit, di tahun 2011. Dulunya masih Rp140 ribu per meter dan sudah saya ganti jadi tanah bersertifikat. Tanah yang 450 meter ini, ya, cukup mahal dan masih letter C,” bebernya.

Prinsip Murtini lainnya adalah dia tidak boleh tombok untuk membeli tanah lagi. Jangan sampai, uang dari pemerintah itu kurang agar tetap ia bisa gunakan untuk biaya hidup seharihari. “Tanah ini, saya tanami padi tapi digarap pemilik lama jadi sistemnya bagi hasil,” tutupnya tersenyum.

Jual 2 mobil

Lain Murtini dan Suwarto, lain juga Suparmadi. Sebelum resmi menerima uang ganti untung proyek Jalan Tol Yogya-Solo, Suparmadi harus tombok banyak untuk membeli tanah dan membangun rumah. Lahan milik Suparmadi, warga Dusun Temanggal II hampir semuanya terdampak proyek. Bahkan, ia harus merelakan rumahnya yang berlantai dua.

“Kalau diingat-ingat, saya itu harus menjual dua mobil, membekukan aset dan lain-lain agar saya bisa bangun rumah lagi. Saya tidak mau, anak dan istri saya terkatung-katung tidak punya rumah setelah rumah ini dipastikan akan kegusur untuk proyek,” kata Suparmadi ketika ditemui, Rabu (3/3).

Pandemi Covid-19 membuat semua rencananya buyar. Pada saat itu, Suparmadi seharusnya menerima uang penggantian di bulan September 2020. Sayang, rencana tersebut gagal karena pandemi melanda dunia. Mau tidak mau, ia menerima dana pengganti di bulan Februari 2021.

“Selama empat bulan tertunda itu, syukur saya diberi banyak kemudahan sama rekan-rekan usaha. Saya boleh bekukan aset dulu, ini dan itu agar saya bisa beli tanah. Tanah yang saya incar di Dusun Sambisari, berbatasan dengan Temanggal II, nilainya Rp1,5 miliar,” ungkapnya.

Masa-masa itu membuat Suparmadi agak sedikit tertekan. Akan tetapi, ia tidak menyalahkan siapa-siapa karena pandemi adalah musibah. Waktu terus berkejaran. Ia memastikan sudah mendapatkan tanah yang bakal dibangun rumah dan pabrik tempat usahanya.

“Ini, rumah saya baru juga baru dibangun. Saya tanya ke pembangunnya, apa cukup waktu jika suatu saat pemerintah meminta saya untuk pergi dari rumah ini. Katanya sih cukup,” bebernya tersenyum. Tidak hanya rumah, sekiranya ia punya lima bidang lain yang terdampak dan mendapat penggantian lebih kurang Rp12 miliar.

Setelah mendapat pencairan tahap pertama di 8 Januari 2021 untuk dua bidang tanah senilai Rp3 miliar, Suparmadi langsung membeli mobil, mengganti uang dari rekan-rekan yang sempat menolong dirinya saat kesulitan di empat bulan sebelumnya.

“Awalnya kan saya punya mobil, maka saya belikan mobil lagi. Itu juga saya belikan 7 bidang tanah sawah, kurang lebih 3.600 meter. Dari tanah terdampak 1.400 meter, saya bisa dapat 3.600 meter lagi,” terangnya.

Suparmadi yang memang seorang pengusaha merinci sederet hal prioritas pasca menerima uang ganti untung. Selain membangun rumah, ia tetap mengutamakan pembuatan pabrik untuk usaha di bidang kelapa. “Memang harus pintar-pintar mengelola. Dengan uang segitu, saya masih bisa investasi, beli mobil, bangun pabrik dan bangun rumah,” tandasnya sembari tersenyum. (ard)

Boleh Mengebon,

z Sambungan Hal 1

Susanto mengklaim usaha dry cleaning miliknya merupakan yang pertama berdiri di Kabupaten Bantul. “Di Bantul dulu tahun 2008-2009 laundry (penatu) kiloan saja jarang. Habis buka laundry ini jadi banyak yang kiloan. Dulu belum pada kenal dengan dry cleaning itu apa,” ungkapnya.

Strategi lain yang dilakukan Susanto, ia menerapkan sistem kekeluargaan kepada para kliennya. Yakni, pembayaran bisa dilakukan menyicil atau berutang dahulu. “Bisa ngebon dulu. Bebas berapa kali bayar. Kebanyakan malah ngebon di sini,” ucapnya.

Susanto menjelaskan, dry cleaning adalah sistem cuci kering yang dilakukan dengan pengobatan baju dan tanpa air. “Dijamin enggak ada perubahan warna atau rusak, kalau rusak diganti 100 persen,” imbuhnya.

Momen spesial

Pelanggan biasanya memasukkan pakaianpakaian untuk momen spesial, seperti pernikahan atau baju-baju formal, seperti jas dan batik. Susanto mengungkapkan, pakaian-pakaian yang masuk biasanya 75 persen merupakan pakaian pengantin dari klien perias dan 25 persen dari milik pribadi.

Biaya dry cleaning lebih tinggi dari penatu kiloan biasa. Susanto menetapkan harga per potong pakaian minimal Rp10.000 dan maksimal sampai Rp250.000. Hal itu tergantung pada tingkat kesulitan pencucian. Dry cleaning Kharisma berada di Jl Ahmad Yani RT 06 No 21, Badegan, Bantul. Selama pandemi, jam operasional tempat ini Senin-Sabtu 09.3019.30 WIB. (Maruti A.

Husna)

This article is from: