6 minute read
Dilarang Bermain Lato-Lato di Sekolah
Dianggap Dapat Menggangu Konsentrasi Siswa Saat Belajar
KOTA MAGELANG, TRIBUN - Fenomena maraknya permainan lato-lato mendapat perhatian khusus dari Pemkot Magelang. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Pemkot Magelang melarang siswa membawa lato-lato ke sekolah.
Advertisement
Selain larangan membawa lato-lato ke sekolah, Pemkot Magelang juga mengeluarkan imbauan agar siswa tidak mengonsumsi makanan ringan (chiki) mengandung nitrogen atau yang biasa disebut dengan chiki ngebul
Aturan soal larangan membawa lato-lato ke sekolah ini mendapat respon positif dari orang tua siswa. Rinta Astuti (43) misalnya, setuju dengan adanya keputusan pelarangan membawa lato-lato ke sekolah.
“Setuju. Sekolah itu kan tempatnya belajar. Kita saja kalau di rumah dengarnya pusing, berisik. Jadi, di sekolah ya sudah belajar, nanti kalau selesai pulang ke rumah ndak papa main lagi. Daripada main handphone terus, yang penting tahu waktu,” terangnya, Selasa (17/1).
Rinta juga merespon positif adanya imbauan memakan chiki ngebul. “Sebelum ada aturan ini, saya sudah larang anak-anak untuk beli makanan itu (chiki ngebul). Kalau bisa, penjual makanan di luar sekolah juga diawasi agar tidak menjual makanan yang membahaya-
AGAR FOKUS BELAJAR kan,” katanya. Untuk diketahui, aturan pelarangan membawa latolato ke sekolah diterbitkan oleh Disdikbud Kota Magelang dalam surat edaran (SE) yang ditujukan kepada kepala PAUD/TK SD/MI dan SMP/MTs baik negeri maupun swasta. SE itu bernomor: 421.1/0226/230 tertanggal 16 Januari 2023. Dua poin penting SE tersebut menindaklanjuti surat dari Dinas
Pemkot Magelang melarang siswa membawa lato-lato ke sekolah.
Pasalnya, lato-lato dianggap bisa menggangu konsentrasi siswa saat belajar.
Selain itu, siswa juga diimbau tidak mengonsumsi chiki ngebul.
Sejauh ini, orang tua siswa merespon positif atas dikeluarkannya aturan tersebut.
Kesehatan Pemkot Magelang nomor 440/135/220 tanggal 12 Januari 2023 perihal pengawasan penggunaan nitrogen cair pada produk pangan siap saji.
Kepala Disdikbud Kota
Magelang, Imam Baihaki mengatakan, dua poin dalam SE tersebut, pertama kepala sekolah diminta untuk memberikan edukasi kepada pendidik, peserta didik, dan warga sekolah lainnya terhadap bahaya penggunaan nitrogen cair siap saji. Kedua, melarang peserta didik untuk memba- wa dan memainkan lato-lato di lingkungan sekolah.
“Kami membuat surat edaran berkaitan dengan pelarangan lato-lato dan imbauan untuk tidak mengonsumsi chiki mengandung nitrogen. Kami tak perlu menunggu kejadian yang ada di Kota Magelang, tapi di daerah lain sudah kejadian sebagai pembelajaran,” katanya, Selasa (17/1).
Imam menambahkan, untuk chiki ngebul bersifat imbauan. Untuk itu, siswa dilarang mengonsumsi chiki ngebul di lingkungan sekolah. “Melarang penjualan itu di kantin sekolah atau di sekitar lingkungan sekolah,” ujarnya.
Sedangkan dikeluarkannya aturan pelarangan membawa lato-lato karena dianggap dapat menggangu konsentrasi saat belajar. “Karena mengganggu konsentrasi. Pagi-pagi sudah tak tek tak tek. Harusnya konsentrasi belajar tapi siswa menjadi tidak siap untuk belajar,” terangnya. (ndg)
Damkar Evakuasi Pesawat
Mainan Tersangkut di Pohon
SATU unit pesawat mainan milik seorang warga nyangkut di sebuah pohon di Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Senin (16/1). Pesawat mainan yang dikendalikan melalui remot kontrol itu nyangkut di atas pohon ketinggian 20 meter.
Anggota Damkar Klaten, Tri Hatmoko membenarkan adanya pesawat mainan yang nyangkut di atas pohon itu. “Benar ada kejadian pesawat remot kontrol yang nyangkut di pohon. Pohonnya setinggi 20 meter,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (17/1). Ia mengatakan, warga yang meminta un- tuk evakuasi pesawat nyangkut pohon itu bernama Dwiki Ari asal Desa Gondang, Kecamatan Kebonarum. Saat itu, ia sedang menerbangkan pesawat mainandi sekitar lokasi kejadian, namun pesawat itu justru nyangkut di atas pohon.
Tak ingin pesawat mainan miliknya rusak, Dwiki akhirnya meminta pertolongan ke Damkar Klaten untuk membantu evakuasi. Apalagi pesawat itu berharga hingga Rp2 juta. Evakuasi, dilakukan secara manual dengan menggunakan tangga darurat. “Harga pesawatnya Rp2 juta. Itu evakuasi mulai pukul 18.42 sampai pukul 21.00 WIB,” imbuh dia. (mur)
TRIBUN JOGJA/ALMURFI SYOFYAN
MENATA BERAS - Seorang pedagang beras di Pasar Darurat Klaten menata dagangannya, Selasa (17/1). Sepekan terakhir, harga beras di Pasar Darurat mengalami kenaikan sebesar Rp2.000 per kilogram. Kenaikan terjadi pada beras jenis mentik wangi yang normalnya Rp12.500 per kilogram menjadi Rp14.500 per kilogram.
Sebagian Warga Belum Sepakat Dengan Harga
Penetapan Ganti Rugi Trase Tol Yogya-Bawen Sesi Dua Rampung MAGELANG, TRIBUN - Proses penetapan ganti rugi trase Tol YogyaBawen pada sesi dua di wilayah Kabupaten Magelang akhirnya rampung. Proses penetapan ganti rugi berakhir di Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Selasa (17/1).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Yogya-Bawen, Muhammad Mustanir berujar, ada 239 bidang tanah terdampak tol dengan luas 13,12 hektar di desa Pabelan. “Rata-rata lahan terdampak yakni sawah atau tanah kosong,” katanya, Selasa (17/1).
Adapun pada sesi dua, total desa yang terdampak sebanyak 12 desa, terdiri dari Desa Pakunden, Karangtalu, Jamuskauman, Ngluwar, Blongkeng, Plosogede, Sriwedari, Keji, Ngawen, Congkrang, dan Pabelan. “Sedangkan, total lahan terdampak sesi dua, dari 12 desa yakni 2.604 bidang, dengan luas 133,88 hektar. Terbanyak di Desa Keji Muntilan ada 409 bidang, Sriwedari 297 bidang, Pabelan 239 bidang, dan Pakunden 293 bidang,” ucapnya.
Sementara itu, pembayaran nilai ganti rugi untuk sesi dua sudah dilakukan di Jamuskauman dan Karangtalun. Setelah itu, akan disegerakan pembayaran di Pakunden, Ngluwar, dan Plosogede. “Sudah dalam proses validasi dari LMAN tinggal menunggu”, terangnya Setelah penetapan nilai ganti rugi, selanjutnya akan dilakukan sosialisasi dan musyawarah pada trase sesi tiga. “Sesi tiga dimulai dari Kecamatan Mungkid di Desa Bojong, sampai Kecamatan Candi Mulyo, akan dikerjakan mulai Februari,” ungkapnya.
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Magelang A. Yani mengatakan, sejauh ini proses penetapan ganti rugi pada sesi dua berjalan lancar. “Setelah ini, validasi semua desa-desa yang sudah sepakat. Tinggal menunggu persetujuan LMAN untuk pembayarannya,” ujarnya.
Kepala Desa Pabelan, Wahyudin mengatakan, 234 kepala keluarga (KK) di desanya terdampak Tol YogyaBawen. “Rata-rata yang terdampak itu lahan sawah. Untuk rumah huni
Perayaan Imlek, Etnis Tionghoa di Pecinan Semarang Sajikan Makanan Kesukaan Gus Dur
Daging Babi Diganti Dengan Kambing
Menjelang Imlek, etnis Tionghoa yang tergabung dalam Perkumpulan Boen Hian Tong di Pecinan Semarang menyiapkan sesaji makanan kesukaan Presiden Ke-4 RI
Aburrahman Wahid atau Gus Dur. Hal itu dilakukan dalam rangkaian peribadatan menyambut Tahun Baru Imlek untuk mengenang jasa Gus Dur.
Sosok Gus Dur sendiri dikenal sebagai Bapak Tionghoa Indonesia. “Sincinya (papan arwah) Gus Dur diletakkan bersama sincinya para leluhur Rasa Darma terdahulu. Sembahyangnya sama, namun sesajiannya yg berbeda,” kata Ulin Nuha, Humas Boen Hian Tong, Minggu (15/1). Ulin menjelaskan, biasanya sesaji akan diletakkan di meja altar setelah sem- bahyang. Sajian itu disebut Sam Seng, yang mewakili udara, darat, dan air. Air diwakili ikan bandeng. Darat, biasanya diwakili babi. Lalu udara biasanya unggas seperti burung dan sejenisnya. Khusus di Rasa Darma yang menunjukkan penghormatan pada Sinci Gus Dur, di altar itu sesaji babi digantikan dengan kambing guling dan hewan sejenisnya yang berkriteria hewan kaki empat halal di daratan.
“Dan ada satu lagi yang istimewa khusus untuk Gus Dur, yakni ada gorengan (mendoan), kopi hitam, sama rokok. Itu kalo mau tanya apa spesialnya Gusdur di meja altar di Boen Hian Tong,” beber Ulin Nuha sebagaimana pesan Sinta Nuriyah, istri Gus Dur.
Ulin melanjutkan, sisanya masih ada ayam sambel kecombrang dan tumpeng sebagai lambang gunungan kehidupaan. Lalu sama didoakan dan dibersihkan.
Keberadaan sinci Gus Dur di Rasa Darma lantaran jasanya yang besar bagi peradaban orang Tionghoa di Indonesia.
Pasalnya dahulu warga
Tionghoa sulit beribadah atau bahkan hanya perayaan keluarga. “Tapi begitu Gus Dur mengeluarkan undang-undang (Inpres Nomor 6/2000) jadi lebih mudah tanpa harus sembunyi-sembunyi,” kata Ulin.
“Kenapa sih harus sembunyi kita sendiri bertanyatanya kenapa tidak boleh beribadah. Nah Gus Dur yang menjawab semua itu,” terangnya.
Tidak hanya disembahyangkan, pihaknya juga melakukan ziarah yang disebut Ceng Beng ke makam Gus Dur di Jombang untuk mengingat kembali perjalanan hidup dan jasanya. Ziarah itu bahkan dibuka untuk umum.
“Membentuk kesadaran bahwa Gus Dur membuka sebuah jalan di peradaban. Kita tidak bicara hanya untuk satu atau dua tahun saja, tapi kita bicara soal peradaban yang sepenuhnya berubah,” katanya. Wujud penghormatan Pengurus Yayasan Rasa Dharma, WS Andi Gunawan mengatakan, altar Gus Dur sengaja diletakan di Gedung Rasa Dharma untuk menghormati arwah para leluhur termasuk arwah mendiang Gus Dur. “Jadi ini diletakkan di sini sebagai wujud penghormatan,” katanya. Tak hanya meletakkan altar, warga Tionghoa juga mengadakan doa bersama untuk arwah Gus Dur keti- terdampak ada 25 KK, itu bangunan beserta tanahnya,” ujarnya.
Wahyudin menyebut, masih ada warga yang komplain dengan hasil penilaian. “Kemarin memang pada antusias dan semangat. Tetapi setelah melihat hasil penilaian harga, ada beberapa yang komplain, tapi tidak banyak, umumnya menerima,” tuturnya.
Salah satu warga Desa Pagelan terdampak Tol, Haryanto menyebut jika nilai penetapan ganti rugi dirasanya sudah cukup pantas. Adapun, selain rumah lahannya yang terdampak yakni berupa tanah sawah. “Untuk ganti rugi hasilnya sudah lumayan. Bidang tanah yang terkena itu rumah dengan perkarangan saya luasnya sekitar 178 meter persegi dan sawah luasnya 130 meter persegi, dihargai Rp1,1 miliar,” ucapnya. Setelah proses penetapan harga ini, dirinya berharap proses pembayaran bisa dilakukan dengan segera. Ya harapannya bisa segera dibayarkan biar uangnya bisa digunakan untuk usaha lagi,” urainya. (ndg)
KOMPAS.COM/TITIS ANIS FAUZIYAH ka menjelang Hari Imlek dan saat haul Gus Dur. “Kalau berdoa untuk Gue Dur dan haul itu rutin tahunan,” imbuh Andi.
SIAPKAN SESAJI - Perkumpulan Boen Hian Tong di Pecinan Semarang menyiapkan sesaji makanan kesukaan Presiden ke-4 RI Aburrahman Wahid atau Gus Dur di Gedung Rasa Darma, Minggu (15/1).
Menurutnya, hanya Gedung Rasa Dharma Pecinan, Kota Semarang yang ada papan arwah atau altar Gus Dur di Indonesia. Bentuk altar Gus Dur juga dibuat dengan filosofi dan bentuk altar sesuai dengan anjuran Gus Mus yang merupakan sahabat Gus Dur. “Kalau dilihat ini altar Gus Dur berbeda dengan yang lain sesuai anjuran Gus Mus,” ungkapnya. (Kompas. com/Titis Anis Fauziyah)