1 minute read

Tiga Tokoh Agama Akan Dapat Gelar Doctor Honoris Causa

Next Article
Tanpa Ada Paksaan

Tanpa Ada Paksaan

YOGYA, TRIBUN - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga akan memberikan gelar kehormatan Doctor Honoris Causa kepada tiga perwakilan kelompok agama. Penganugerahan tersebut bakal digelar di Gedung Prof. H.M Amin Abdullah atau Multipurpose UIN Sunan Kalijaga, Senin (13/2) mendatang.

Tiga sosok yang bakal mendapat gelar kehormatan tersebut adalah

Advertisement

Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Cantikan, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, M.C.C.J, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH. Yahya Cholil Staqut, dan Ketua

PP Muhammadiyah Periode 20052010, dr. Sudibyo Markus, M. B. A. Ketua International Office/Center for Developing Cooperation and International Affairs UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ambar Sari Dewi, S.Sos., M.Si., P.hD. mengatakan penganugerahan gelar kehormatan tersebut merupakan bentuk apresiasi dan bukti nyata UIN Sunan Kalijaga dalam mendukung perdamaian ndan moderasi beragama.

“Sebelumnya UIN Sunan Kalijaga sudah pernah memberikan gelae kehormatan kepada beberapa sosok. Ini menjadi yang ketiga kalinya, sekaligus menjadi bukti nyata dan apresiasi kami dalam mendukung prinsip keragaman kebhinekaan, serta menghargai perbedaan,” katanya saat berkunjung ke Tribun Jogja, Senin (30/1).

Ia menyebut masing-masing tokoh memiliki kekhasan dan karakteristik yang bisa menjadi contoh berkaitan dengan toleransi dan kemanusiaan, khususnya hubungan antaragama.

Sehingga diharapkan dapat memberikan teladan kepada masyarakat.

“Melalui penganugerahan Doctor Honoris Causa kepada Katolik kepada Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah ini merupakan simbol dari keragaman menghargai perbedaan,” ujar Sekretaris acara Penganugerahan Dr.HC tersebut.

Sementara itu, Dosen FISHUM

UIN Sunan Kalijaga sekaligus Tim Media dan Humas Acara Penganugerahan Dr. HC, Dr. Bono Setyo, M.Si. menambahkan media memiliki peranan penting untuk menggaungkan keberagaman. “Dukungan media sangat kami harapkan, sehingga gaung acara ini tidak hanya lokal Yogyakarta saja, tetapi juga nasional dan global. Sehingga moderasi beragama ini lebih digalakan, supaya tercipta harmoni dan toleran di masyarakat,” imbuhnya. (maw/ord)

This article is from: