CMYK
SELASA 25 MEI 2010
13
Warga Manukung Hadiri Sidang Tiga Perangkat Desa Divonis 4 Bulan
TRIBUNPONTIANAK/ SLAMET BOWO SANTOSO
ADAT - Warga Manukung Kabupaten Melawi berpakaian adat berada di halaman Pengadilan Negeri Sintang, Senin (24/5). Mereka meminta pengadilan menghargai hak adat masyakat dengan membebaskan tanpa syarat ketiga perangkat desa mereka.
Bayi Lahir Langsung Punya Gigi Warga Desa Inggis Gempar SANGGAU, TRIBUN- Keajaiban atau kelainan? Itulah pertanyaan yang terus mengusik benak pasangan Yeni (19) dan Lubin (22). Saat anak pertamanya lahir, ternyata si bayi telah memiliki dua gigi. Tidak hanya kedua orangtuanya yang merasa heran. Bahkan Senaiyah (81) bidan kampung yang membantu persalinan Yeni, Sabtu (22/5) malam lalu, juga kagum dengan kelebihan bayi laki-laki tersebut. Kedua gigi terlihat jelas saat bayi yang belum diberi nama itu menangis. Gigi di bagian bawah itu berukuran sekitar setengah sentimeter. Kelahiran bayi unik ini membuat Masyarakat Desa Inggis, Kecamatan Mukok gempar. Mereka berdatangan ke rumah pasangan Yeni dan Lubin ingin melhat bayi unik ini. “Setidaknya sudah 200 bayi yang saya bantu persalinannya dan baru kali ini bayi baru lahir sudah memiliki gigi,” kata Senaiyah, Minggu (23/5). Senaiyah menuturkan, sang ibu bayi diketahui mulai mengalami sakit perut pada Sabtu pukul 20.00 WIB. Pada pukul 22.00, anak
pertama Yeni dan Lubin yang baru menikah setahun lalu ini pun lahir dalam kondisi normal. Tidak lama setelah lahir, bidan menemukan ada kelebihan yang dimiliki sang bayi jika dibandingkan bayi kebanyakan. “Kondisi sang ibu baik pada masa kehamilannya hingga saat melahirkan dalam keadaan normal. Tidak ada tanda-tanda akan ada perbedaan seperti ini,” kata Senaiyah. Suami istri yang bermukim di Jalan Tri Utomo RT4/RW7 nomor 09, Desa Inggis, Kecamatan Mukok, ini memiliki bayi dengan berat 2,9 kg. Bayi tersebut dalam kondisi sehat dan normal seperti bayi kebanyakan seusainya. Sementarasang ibu, tampak masih lemah setelah berjuang untuk melahirkan anaknya pertamanya itu. “Saya tidak pernah berpikiran akan seperti ini,” kata Yeni. Sementara Lubin, ayah bayi mengaku selama kehamilan sang istri tidak pernah melihat tanda keanehan sedikitpun. “Saya juga heran kenapa bisa seperti itu. Tapi tak apalah. Ini merupakan berkat bagi keluarga kami,” kata Lubin. (mrl)
SINTANG, TRIBUN - Ratusan warga yang berasal dari Desa Pelaik Keruak, Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat untuk kedua kalinya mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Sintang, Jl PKP Mujahidin, Senin (24/5). Mereka menuntut tiga terdakwa kasus penahanan pegawai perusahaan batu bara dibebaskan. Mereka datang ke Kabupaten Sintang dengan menggunakan beberapa kendaraan seperti pikap dan puluhan sepeda motor dan sampai ke kantor Pengadilan Negeri Sintang sekitar pukul 12.00 WIB. Warga hanya mendengarkan jalannya persidangan di sekitar ruangan utama sekitar pukul 12.30 hingga selesai. Tidak ada aksi anarkis dan sepatah kata pun yang diungkapkan warga. Mereka hanya ingin ketua desa mereka dibebaskan dari semua tuntunan pengadilan. Tiga petinggi Desa Pelaik Keruap, Kecamatan Menukung Melawi, masing-masing Kepala Desa, Bambang, Kepala Dusun, Abrosius Iyon, dan Ketua RT, Selamat, akhirnya divonis bersalah oleh hakim. Mereka dianggap melakukan penahanan kepada dua orang pegawai perusahaan batu bara dan pegawai kecamatan. “Ketiga terdakwa didakwa bersalah dan wajib menjalani tahanan kurungan selama empat bulan lima hari . Pasalnya, mereka tidak memiliki kewenangan melakukan penahanan terhadap seseorang,” kata ketua majelis hakim Ramses Pasaribu membacakan putusan.
SINTANG, TRIBUN - Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop UKM Kabupaten Sintang, Ade Supardi, mengatakan, tidak akan mengambil langkah tegas dalam waktu dekat terhadap aksi para pedagang Pasar Junjung Buih yang berjualan ke lantai dasar. “Kami memahami alasan yang menjadi dasar para pedagang kemudian memutuskan untuk turun ke lantai dasar,
Penghasilan Penambang Rp 500 Ribu Sebulan Perahu-perahu motor air tertambat di Lanting Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir, siap mengantar penumpang yang hendak menyeberang ke Kota Sekadau melintasi Sungai Kapuas yang cukup lebar. Motor air ini masih merupakan alat transportasi utama bagi warga yang ingin menyeberang.
D
hasil aktivitasnya selama di perairan Sungai Kapuas. Dalam sebulan, Aden berhasil mengumpulkan keuntungan bersih sekitar Rp 300 ribu hingga 500 ribu yang diperoleh dari penumpang. “Kalau dihitunghitung lumayanlah untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” kata Aden. Seperti dikatakan Aden, ongkos transportasi motor air tersebut sudah ditetapkan oleh pemerintah yakni Rp 3 ribu rupiah per orang, dalam satu kali menyeberang. Sementara untuk satu unit kendaraan roda dua beserta pemiliknya ditarik ongkos sebesar Rp 15 ribu. “Kalau barang lainnya, kita lihat dari jumlahnya atau timbangannya,” kata Aden. Tidak hanya Aden, ternyata
TRIBUN PONTIANAK/MARLEN SITINJAK
MOTOR AIR - Nahkoda motor air dibantu penumpangnya menurunkan kendaraan setelah menyebrang Sungai Kapuas, belum lama ini.
keseluruhan penawar jasa di motor air ini mengaku sudah bergantung pada aktivitasnya di Sungai Kapuas. Penghasilan dari sisa setoran setiap hari digunakan mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarganya termasuk menyekolahkan anak-anak. Atas kondisi itulah, para pengemudi motor air ini berharap agar aktivitas mereka ini dipertahankan dan didukung oleh pemerintah. Mereka ber-
APOLONIUS IYON TRIBUN/SBS
Terdakwa Satu
Atas keputusan hakim tersebut membuat penasihan hukum terdakwa Hendri Zulkifili SH, mengatakan pikir-pikir. “Padahal apa yang dilakukan tokoh desa tersebut karena membantu tokoh adat sekitar yakni Adat Dayak Limbai, sehingga kami menganggap apa yang dilakukan tidak salah di mata hukum karena ini tidak ada hubunganya dengan hukum positif,” katanya ketika dionfirmasi Tribun seusai pelaksanaan sidang putusan. Sebelumnya pada awal April
2010, ratusan masyarakat juga datang meminta tiga orang petinggi desa mereka, yakni kepala desa, kepala dusun dan ketua RT untuk dibebaskan setelah sekitar lima bulan ditahan karena terlibat kasus penahanan pegawai perusahaan pertambangan yang masuk daerah mereka. Langgar Adat Kasus penahanan terhadap dua orang surveyor perusahaan batu bara dan satu orang pegawai Kecamatan Menukung ini terjadi pada 11 Mei 2008 lalu, oleh tokoh masyarakat adat Desa
Pelaik Keruap. Kedatangan ketiga orang tersebut dianggap sembunyi-sembunyi sehingga dianggap melanggar adat karena tidak meminta izin kepada tokoh desa dan adat sekitar. Para tokoh adat menganggap tindakan yang dilakukan ketiganya melanggar adat dan terkena denda adat senilai Rp 150 juta. Uang ini kata mereka sebagai ganti batu bara yang diambil. Akibat penahana tersebut, ketiga tokoh desa ini akhirnya ditangkap aparat Polres Melawi. Namun tak lama kemudian mereka dilepaskan kemudian dilakukan penahanan kembali dari Januari 2010 hingga 21 April 2010. Ketiganya sempat diberi penangguhan “Kami tetap berusaha menegakkan hukum adat yang berlaku di desa kami. Kasus ini tidak ada hubunganya dengan pihak kepolisian dan yang lainya.” kata Apolonius Iyon, terdakwa kasus tersebut. (sbs)
Bisa Banding KETUA Pengadilan Negeri Ramses Pasaribu SH mengatakan, tiga terdakwa dan juga masyarakat Desa Pelaik Keruap boleh mengajukan banding jika menganggap putusan yang diberikan tidak memuaskan. “Kami majelis hakim kasus ini memberikan kesempatan kepada terdakwa untuk mengajukan banding atas keputusan ini. Kami hanya berusaha menjalankan hukum seadil-adilnya,” kata Ramses. Menurut Ramses, keputusan menjatuhkan hukuman tersebut adalah keputusan yang sudah sangat adil. Karena berarti para
terdakwa tidak perlu lagi menjalani hukuman kurungan karena sudah dilakukan penahanan sebelumnya. “Kami hanya menjalankan proses hukum yang berlaku, karena mereka juga bersalah telah melakukan penahanan kepada dua orang pegawai pertambangan dan satu orang pegawai kecamatan. Tapi kami juga tetap mempertimbangkan bahwa hukum adat yang berlaku di masyarakat harus tetap dihormati meskipun ada hukum positif yang harus dijunjung tinggi semua warga Indonesia,” katanya. (sbs)
Disperindag Izinkan Pedagang Pindah
Geliat Motor Air Lanting Seberang Kapuas Sekadau
engan waktu tidak lebih dari lima menit, motor air telah berhasil menyeberangkan penumpangnya dari Seberang kapuas ke Kota Sanggau dan demikian juga sebaliknya. Selain manusia, motor air ini juga menjadi satu-satunya armada sungai yang menyeberangkan barang seperti motor, bahan makanan, bahan bangunan, dan lain sebagainya. Kini, kegiatan penyeberangan di lanting tersebut menjadi urat nadi aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat setempat, baik antara wilayah di sebelah seberang sungai dengan di Kota Sekadau. Aden (32), satu di antara pengemudi motor air tersebut mengatakan, telah menikmati
Kami tetap berusaha menegakkan hukum adat yang berlaku di desa kami. Kasus ini tidak ada hubunganya dengan pihak kepolisian dan yang lainya.
harap agar pemerintah tidak mengoperasikan kapal ferry di aliran sungai itu. “Kalau bisa janganlah, kalau ferry sudah ada maka dengan sendirinya motor air tidak akan jalan lagi. Saya kira, jumlah motor air di sini cukup untuk menyeberangkan penumpang,” kata Aden. Keberadaan motor air ini ternyata mendapat dukungan penuh dari masyarakat baik di seberang Kapuas maupun di Kota Sekadau. (marlen sitinjak)
yaitu karena penjualan terus mengalami penurunan,” katanya pada Tribun, Senin (24/5), di ruang kerjanya. Hanya saja pihak Disperindag Sintang tetap mengingatkan para pedagang untuk tetap berjualan sayur di sekitar lokasi pasar, dan tidak keluar dari area pasar yang disediakan. Karena jika para pedagang sayur berjualan diluar lokasi pasar akan mengganggu keindahan dan
kebersihan lokasi sekitar pasar. “Kita lihat perkembangan beberapa hari ke depan, kalau omzet para pedagang sayur mengalami peningkatan sejak turun ke dasar maka tidak menutup kemungkinan Disperindag akan memberikan izin kepada mereka. Namun jika penjualan mereka sama dengan ketika berada di lantai dua maka tindakan tegas akan diambil kepada mereka,” katanya.
Mesin PDAM Sei Ana Meledak Pasokan Air Bersih Tiga Wilayah Terganggu SINTANG, TRIBUN - Mesin pompa air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sintang yang terletak di Jl JC Oevang Oeray Sei Ana Sintang meledak, Senin (24/5) sekitar pukul 12.30 WIB. Ledakan mesin tersebut membuat terkejut masyarakat sekitar. Pada saat meledak, menurut beberapa orang pegawai PDAM Sintang, mesin pembantu tersebut sedang dijaga oleh dua orang teknisi. Pada saat kejadian, seorang di antaranya berada di tempat kejadian, sementara yang seorang sedang berada di tepian Sungai Melawi Sintang. “Kejadiannya sekitar pukul 12.30 WIB, kami sempat terkejut dengan ledakan yang cukup kuat dari asal mesin tersebut. Awalnya, kami kira bukan dari mesin PDAM, tapi ternyata dari mesin ini,” ujar Abu (30), warga setempat, kepada Tribun. Akibat kejadian tersebut, menurut pegawai PDAM Sintang, pelayanan di sekitar Baning Kota dan sekitarnya baka-
lan terhambat. Pasalnya, kata dia, mesin ini menjadi satusatunya mesin yang menyuplai kebutuhan tiga kelurahan di sekitarnya masing-masing Baning Kota, Kampung Ladang dan sebagian Tanjung Puri dengan jumlah pelanggan sekitar 600 orang. “Sempat dua kali terdengar gemuruh keras sekali, sebelum akhirnya terdengar ledakan dan menyebabkan mesin dan rumah mesin terbakar. Saya dan warga
sekitar tempat ini lari membawa ember berusaha membantu memadamkan api,” kata kata Samsiah, warga sekitar. Direktur PDAM Sintang Hadrianus Gana Suka mengatakan, selama ini memang pelanggan yang berada di tiga wilayah masing-masing Desa Baning Kota, Kelurahan Ladang, dan Desa Sei Ana Sintang mengandalkan pasokan air dari kantor pembantu Sei Ana tersebut. (sbs)
TRIBUN/SBS
LUBANG - Pegawai PDAM Sintang menunjukan lubang pada mesin yang meledak, Senin (24/5).
PEGASUS Parfum
MENJUAL PARFUM ISI ULANG BERKWALITAS DENGAN HARGA MURAH Keuntungan beli Parfum di Pegasus
1. Pegasus Parfum hanya menjual Parfum yang Berkwalitas 2. Harga Parfumnya Termurah diPontianak 3. Harga botol Parfumnya Termurah di Pontianak 4. Semua Jenis botol Parfum yang di jual Bergaransi 5. Konsumen mendapatkan Kupon yang bisa ditukar dengan Parfum 6. Racikan Parfum sesuai dengan Keinginan Konsumen 7. Takaran Racikan Parfumnya Pasti Pas 8. Jenis Pafumnya Bervariasi (400 Parfum) 9. Dapatkan Parfum Gratis untuk 100 Pembeli Pertama
Jl. Imam Bonjol Komplek UNTAN No.P-10 (Di Samping Lesehan Pegasus) Jl. Gusti Hamzah (Pancasila) No.6 Pontianak - Kalbar
CMYK
Ketua DPRD Kabupaten Sintang Harjono mengatakan, tidak berfungsinya Pasar Junjung Buih sesuai dengan perencanaan menunjukkan dalam tahap perencanaan pembangunan pasar tidak melalui tahapan yang tepat. “Saya pikir kalau untuk sekelas Sintang, belum tepat rasanya kalau ada pemisahan antara pedagang sayur dengan pedagang daging,” katanya. (sbs)