Majalah Tumbuh Kembang Edisi 7

Page 1

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

1


iklan Sanofi

2

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

3


sapa redaksi

edisi

Positif Hamil, Mual Datang “Duh perutku ‘dah sering berasa kenceng nih. Kayaknya udah nggak bisa boncengan motor atau naik umum nih. Mesti naik taksi deh..hi hi hi…”, Fadhilah Sinansari atau kami biasa menyapanya dengan Nina, mulai berkeluh di satu pagi. Ini keluh kedua yang kami dengar sejak ia hamil. Dulu di trimester pertama, ibu muda yang menjadi account supervisor di majalah ini, mengeluhkan datangnya mual. “Mualnya parah, (berat) badanku sampe turun 6 kilo...,” ungkapnya. Meski tak mengurangi makan secara drastis, tetap saja mualnya membuat alumnus Universitas Soedirman, Purwokerto ini susah payah melewati trimester pertama. Di pertengahan Agustus ini, usia kehamilannya sudah memasuki pekan ke 38. Menurut dokter yang memeriksa kandungannya, tanggal 20 Agustus, ia akan melahirkan bayi laki-laki. Buat Nina apapun jenis kelamin bayinya nanti dia tetap ikhlas menerima. Sebab sejak setahun usai menghelat pernikahan, Nina dan suaminya memang sudah menunggu karunia itu datang. “He..he..he… itu (bayi laki-laki) maunya suamiku, tapi aku tetep bo nyiapin nama cewek,” katanya. Ibu, terkait dengan kehamilan, di edisi ini dalam rubrik ‘Catatan Kehamilan’ kami menyajikan bahasan bagaimana para ibu hamil menyiapkan diri menjalani trimester pertama. Setelah dinyatakan positif hamil, apa sebaiknya yang perlu dilakukan ibu hamil. Kami sajikan kiat mulai dari menjaga makanan secara teratur, pemeriksaan rutin hingga perlunya mengasup suplementasi (vitamin). Harapannya dengan melakukan itu semua, keluhan mual-mual (dan keluhan lain di trimester pertama) takkan datang. Untuk Ibu yang tengah berbahagia menjalani kehamilan, kami sampaikan selamat menanti si buah hati lahir ya. Semoga semua lancar dan si kecil menjadi bayi yang sehat dan cerdas.

Redaksi

Pemimpin Umum Tia Setiati Mahatmi

Pemimpin Redaksi

DR. Dr. H. Tb. Rachmat Sentika, Sp.A. MARS

Wakil Pemimpin Redaksi

Tumbuh Tumbuh Kembang Kembang

39

Dewan Pakar dr. Dian

Nurcahyati, IBLCLC | dr. Trully Kusumawardhani, Sp.A | dr. Inayah Budiasti, Sp.G k | dr. Nurwansyah, SpOG | dra. Farida K.Yusuf, Msp.ED | DR. Rachmat Sentika, dr., Sp.A, Mars.|Yulistya, MPsi | dra. Sani Budiantini, Psi. | Tisna Chandra, Psi.

nutrisi

78

Nutrisi 1 Nutrisi 2 Icip-icip

Muhammad Sobari Abdullah | Dina Fitryah | Rilla Nugraheni Bimala Dewi | Leni Sinin, S.Pd | Dede Gemayuni

Fotografer Desain & Artistik

Imank Pasha | Rany Septiani | Yuannato A. Caesar

Riset & Data Hairul Anwar

Pemasaran & Komunikasi

JIP Megawati Hartono | Wanda A.R. Arsono | Nina S. Subagyo

Komunitas TUMBUH-KEMBANG Mohammad Adriansyah, S.Psi

Sirkulasi & Distribusi Heriyanto

Administrasi & Layanan Ihdina Inti Rachma

Penerbit

PT. Tribuwana Cahya Ananta No Rek. Bank Lippo Tebet 550.30.70900-6

Pemimpin Perusahaan Wawan Salim

Kepala Divisi Penerbitan Majalah muchammad yani

Direktur Pengembangan Usaha Nidhianti Larasati

Keuangan

muhammad fajar

Alamat REDAKSI & IKLAN

Jl. Bangka I No. 8, JAKARTA 12720 Telp. (021) 719 6000 Fax. (021) 719 4000 redaksi@tumbuh-kembang.com IKLAN 0818 958 627 (Wanda) | 0812 261 0028 (Nina) E-mail: iklan@tumbuh-kembang.com KOMUNITAS 021 330 0 87 53 (Adri) E-mail: komunitas@tumbuh-kembang.com

Gizi Psikologi Kesehatan Anak Kehamilan

32

Kontributor Nirwan Arief

tanya ahli

Redaksi

HAK CIPTA DILINDUNGI. PT. TRIBUWANA CAHYA ANANTA MEMILIKI HAK ATAS MAJALAH. MENGUTIP SEBAGIAN ISI ATAU SELURUH ISI MAJALAH DAN SITUS DALAM BENTUK CETAK, ELEKTRONIK, ATAU MESIN, HARUS SEIZIN PENERBIT.

Agustus Agustus -- September September 2008 2008

Agustus-September 2008

Bambang Triyono

Majalah Tumbuh-Kembang menerima partisipasi tulisan/artikel, foto dan partisipasi menjadi model, sesuai dengan misi Majalah TUMBUH KEMBANG. Artikel/tulisan serta permohonan partisipasi menjadi model (sertakan portfolio) dikirim ke alamat redaksi atau email. Redaksi berhak menyeleksi, mengedit atau mengubah artikel/tulisan, foto dan permohonan pasrtisipasi bila dianggap perlu.

44

07

Model : Pasha Fotografer : Nirwan Arief Kostum : Costume Closet ( 021-7198454) & Costume City

Sapa Redaksi Surat Pembaca Bintang TK Curhat Ibu Bagi Kiat Sekitar Kita Catatan Janin Catatan Kehamilan Diari Persalinan Ultah Si Kecil Yang Baru Promo Pembaca Peristiwa Tatap Muka

4 6 8 9 10 12 18 22 24 71 99 101 102 106

BAYI BARU (0-6 bulan)

Pekan ASI '08: 'Dukung Ibu Menyusui, Raih Hasil Emas' 28 Otak Si Kecil yang Menakjubkan 30 Ngempeng? Mmm... Nyam-nyam 32 “Kok BAB Terus Sih De?!” 34

BAYI (6-12 bulan)

Jago Pegang Biskuit atau Cangkir? Wah, Si Kecil Tak Mau Dibantu! Oww… Si Kecil Tak Bisa Minum Susu Sapi

BATITA (1-3 TAHUN)

“Lari Teruuussss....” “Da..da..da, Ayo, Ngomong Dong, Sayang” “Wah! Kakinya Berbentuk O!”

BALITA (3-5 TAHUN)

”Bu, Bantu Aku Menali Sepatu Dong!” Gimana Ya Hilangkan Kebiasaan Kasarnya? Saat Si Kecil Harus Berkacamata

38 39 41 46 47 49 52 53 55

ANAK (5-9 TAHUN)

5 Tanda Anak Siap Sekolah Wah, Susahnya Diminta Bangun Pagi! Duh Ia Masih Saja Sulit Beradaptasi “Idih! Kecil-kecil Kok Tidurnya Ngorok?”

74 76 78 80 81 82 83 58 60 62 65

PRA REMAJA (9-13 TAHUN)

Paling Pendek Dibanding Sebayanya, Mengapa? Sudah Pandai Mendebat! Masih ABG Sudah Terkena Encok?

68 69 72

EDUKASI Rumahku Sekolahku

91 92 0-3 Bulan 3-6 Bulan 6-9 Bulan 9-12 Bulan

84 85 86 87

Khasanah Kunjungan Sekolah Peta Sekolah Kursus & Klub Baca-Baca Bimbingan Orangtua Tumbuh Kembang

1-2 2-3 3-4 4-5

Tahun Tahun Tahun Tahun

88 89 90 91 92 93 94 95 96 97

Agustus - September 2008

5


kotak surat ZAT GIZI DAN MAKANAN SEHARI-HARI Saya mengenal TUMBUH KEMBANG dari istri saya yang kebetulan membeli saat berkunjung ke sebuah toko buku. Saya tertarik dengan ulasan seputar gizi anak. Judulnya adalah Zat Gizi Anak: Pilih yang Instan atau Alami. Usai mencermati artikel tersebut, saya semakin menyadari bahwa zat gizi yang banyak ditambahkan dalam produk olahan makanan (susu formula, biskuit dan suplemen), ternyata juga bisa diperoleh lewat makanan sehari-hari. Saratnya sederhana, anak mau dan dibiasakan untuk mengkonsumsi makanan keluarga. Thanks a lot untuk informasi tersebut. Saya berharap terus ada sajian menarik lain yang bisa menambah wawasan dan awareness para bapak muda seperti saya. Henrico, Bandung Terima kasih Bapak Henrico, dan nantikan terus sajian kami selanjutnya.

ASYIK, BISA IKUT TERLIBAT! Halo, saya pelanggan baru majalah TUMBUH KEMBANG. Saat menghadiri acara pagelaran sebuah operet di Ancol, saya tertarik melihat cover kamu terpajang di salah satu stan. Setelah saya baca isinya, wah ternyata sangat cocok untuk saya yang baru punya anak berusia 14 bulan (Alivia Nayla). Yang bikin saya tambah suka, para pembaca juga bisa terlibat langsung, entah itu di rubrik ’Bagi Kiat’, ’Curhat Ibu’ maupun untuk model cover dan ilustrasi di tiap rubrik. Usul saya, tolong dong disajikan resep makanan untuk balita yang sehat dan sarat gizi. Saya sudah mencari beberapa buku yang mengulas masalah tersebut, tapi sampai sekarang belum menemukannya. Terakhir, dengan berlangganan kamu, ternyata saya tak hanya mendapat informasi penting seputar pengasuhan, juga suvenir cantik berupa kotak musik dengan boneka kucingnya yang lucu. Terima kasih ya TUMBUH KEMBANG. Dian Ansar, Tangerang-Banten Selamat bergabung Ibu Dian. Kami tentu turut bahagia bila Ibu juga mendapat banyak manfaat dari

6

Agustus - September 2008

sajian kami. Terima kasih pula untuk masukannya.. PRO-KONTRA METODE GLENN DOMAN Dear TUMBUH KEMBANG, saya berlanggananmu baru tiga edisi. Sejauh ini, banyak manfaat yang saya raih dari artikel-artikel yang kamu suguhkan. Saya mau usul, boleh kan? Bisa nggak ya TUMBUH KEMBANG mengulas seputar metode belajar membaca Glenn Doman. Saya kira tema ini menarik untuk diangkat, mengingat metode Glenn Doman (yang menggunakan flash card dalam pengajarannya) masih menuai pro-kontra di tengah masyarakat. Bahkan dalam sebuah acara workshop beberapa waktu lalu, ada seorang pakar psikologi anak yang jelas-jelas anti dengan metode tersebut. Mudah-mudahan informasi tersebut nantinya bisa menjadi masukan penting bagi orangtua yang tengah membimbing buah hatinya. Terima kasih. Veronica, Jakarta Ibu Veronica, masukan Ibu sangat berarti buat kami. Kami rapatkan dulu ya dengan tim redaksi lainnya. Terima kasih. WARNA COVER LEBIH SOFT Hai TUMBUH KEMBANG. Saya sudah berkenalan denganmu beberapa bulan lalu -- sejak majalah ini pertama kali terbit -- hingga sekarang. Semua

Tumbuh Kembang

artikel yang kamu sajikan bagus dan sangat informatif. Namun kalau boleh saran, warna cover-nya jangan terlalu keras dong. Terus terang, saya sering memperlihatkan cover majalah TUMBUH KEMBANG kepada anak saya (Kalila, 3 bulan). Menurut saya, untuk anak seusianya butuh warna-warna yang lembut atau soft. Selain itu, bisa tidak ya kualitas foto untuk ilustrasi di dalamnya juga dibuat lebih ’cling’ agar enak dilihat dan juga agar bisa bersaing dengan masalah keluarga sejenis. Dengan semua itu, saya berharap TUMBUH KEMBANG bisa ’mengalahkan’ majalah keluarga lainnya, terutama yang frenchise. Terima kasih. Desi M, Bekasi Salam kenal pula Ibu Desi. Terima kasih atas harapan dan saran Ibu. Kami memang akan terus melakukan perbaikan untuk penyajian terbaik. Punya saran, ide atau kritik? silahkan kirim ke:

Redaksi: Jl. Bangka I No. 8, Jakarta Selatan 12720. Fax: (021) 7194000 atau SMS: 021-3300 8753 e-mail: redaksi@tumbuh-kembang.com (sertakan biodata) Surat yang terpilih akan mendapat bingkisan menarik.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

7


bintang tumbuh-kembang

curhat ibu

“Rajin Baca Literatur Tentang ASI” Si mungil personil grup vokal “AB Three” Widi Mulia (29 tahun) kini sedang menikmati hari-harinya. Sejak 27 Mei 2008 lalu, lengkap sudah ia menjadi wanita. Sejak itu ia menjadi ibu si kecil, yang diberi nama cukup gagah, Dru Prawiro Sasono. Dru adalah buah pernikahannya dengan aktor Dwi Sasono (28 tahun). Dengan telaten ia mengurus Dru di tengah segala kesibukannya sebagai penyanyi dan Pemimpin Redaksi sebuah majalah kebugaran. “Aku tetap memberi ASI eksklusif,” katanya ceria kepada Tumbuh Kembang suatu sore. Widi pun berniat melanjutkan pemberian ASI-nya sampai Dru berusia 3 tahun. Berikut Widi berbagi cerita seputar ASI suntuk buah hatinya.

Bagaimana ceritanya beradaptasi dengan kehadiran Dru? Yang pasti hidupku jadi lebih indah ya. Memang awal-awalnya Dru sempat nangis semalaman waktu di rumah sakit, tapi itu mungkin karena dia haus. Padahal, ASI-ku kurang lancar saat itu. Tetapi alhamdulillah begitu sampai di rumah Dru tidak rewel apalagi sampai nangis berlebihan. Sekarang ini Dru nangis kalau haus atau popoknya basah saja. Setelah aku beri ASI atau mengganti popoknya, Dru langsung tidur lagi.

Kesibukannya ‘kan banyak: nyanyi dan sebagai Pemred. Bagaimana agar tetap bisa memberikan ASI buat Dru? Kebetulan aku sedang cuti kerja sampai pertengahan Agustus nanti. Karena itu, waktuku lebih banyak di rumah untuk Dru. Sekarang ini sih ke mana pun aku pergi Dru selalu kubawa, karena Dru tidak mau minum ASI kalau tidak langsung dari

8

Agustus - September 2008

payudaraku. Aku pernah memompa ASI, tapi Dru malah nangis waktu dikasih. Jadi, sampai sekarang aku belum berhasil menerapkan metode itu. Lagipula kalau cuma nyanyi ‘kan masih memungkinkan membawa Dru. Di lokasi nyanyi aku tetap bisa menyusui Dru.

Ada makanan tertentu seperti mengonsumsi daun katuk sebagaimana resep para orangtua dulu untuk memperbanyak ASI? Menurut ku kita harus menghormati apa yang disarankan orangtua, karena mereka lebih berpengalaman. Mungkin mereka tidak selalu bisa menerangkan alasannya mengapa, maka dari itu kita perlu mencari tahu. Untuk itu, sejak hamil aku banyak membaca literatur tentang ASI. Jadi kalau ada yang menyarankan aku bisa cross-check, ‘Bener gak nih, sarannya’. Yang

Tumbuh Kembang

penting sih perbanyak makan sayuran dan tidak kekurangan cairan tubuh. Satu lagi, secara psikis seorang ibu juga harus tenang. Ketenangan berpengaruh pada kelancaran ASI.

Bagaimana dengan peran ayah Dru dalam memberi ASI eksklusif? Kita selalu meminimalisir konflik di antara kita. Kadang aku dan suami berbeda pendapat tentang pola asuh Dru, kita diskusikan saja tanpa harus ngotot begini atau begitu. Itu juga ‘kan membantu mengurangi stres sehingga melancarkan produksi dan keluarnya ASI. Dan, alhamdulillah Mas Dwi juga mengerti. Tapi bukan berarti alasan itu bisa aku gunakan sebagai ‘senjata’. Ya, intinya saling pengertian lah, itu ‘kan juga baik dalam memelihara hubungan rumah tangga kita.

Sukanya Mengambek!! Early (3 tahun) sering sekali ngambek. Tidak boleh ada salah sedikit, dia akan marah-marah. Yang repot kalau Early sampai mengamuk di tempat umum. Duh, malu dan bingung saya membujuknya. Belum lagi tangisan dan teriakannya yang membuat gempar sekitar. Bagaimana cara mengatasinya ya? Nadia, Jakarta

Tanggapan Ibu RAYU DENGAN ES KRIM Wah, kelakuan Early sama dengan putra saya -Dimas (3,5 tahun) -- Bu. Dimas juga begitu, sering ngambek dan gampang marah-marah. Saya sih tutup kuping saja Bu menghadapi aksi Dimas yang tak kenal tempat itu. Walaupun malu karena orang-orang jadi memperhatikan kami, saya berusaha tetap sabar menghadapinya. Karena saya tahu kalau Dimas akan luluh hatinya saat saya rayu dengan es krim cokelat kesukaannya. Jadi acara mengambeknya biasanya langsung selesai. Coba deh Bu Nadia perhatikan kesukaan Early dan jadikan kesukaannya itu sebagai senjata untuk menghentikan acara mengambeknya. Hartati, Solo CARI TAHU PEMICUNYA Chiara (2,5 tahun) sering juga mengamuk. Namun biasanya selalu saja ada pemicunya. Agar acara mengambeknya tidak keterusan, saya berusaha mencari tahu pemicunya tersebut. Biasanya Chiara akan mengamuk kalau saya kurang mengerti perkataannya (Chiara belum jelas bicaranya). Kadang kalau mengantuk, lapar, bosan atau lelah,

ilustrasi: Daud

Chiara juga jadi gampang mengambek. Nah, kalau sudah ketemu pemicunya jadi mudah lho menghentikan aksinya tersebut. Jadi Bu Nadia, coba perhatikan lagi apa pemicu di balik aksi mengambek Early. Semoga saja berhasil. Deche, Jakarta JANGAN BOSAN MENASIHATI Sepertinya anak usia 3 tahun memang begitu ya Bu. Dulu Farrel (5 tahun) saat berusia 3 tahun juga hampir setiap hari mengambek, bahkan sehari bisa lebih dari lima kali. Saya sampai capek menghadapi ulahnya tersebut. Tapi setelah saya sering mengajaknya mengobrol di saat lagi senang hatinya, perlahan perilaku tersebut berkurang. Saya tanyakan kenapa Farrel suka mengambek. Lalu saya ingatkan agar ia tak boleh sering mengambek. Kalau ada sesuatu yang ia tak suka, boleh saja marah tapi tak sambil menangis teriak atau berguling, apalagi di tempat umum. Karena saya tak bosan menasihati, perlahan Farrel mulai meninggalkan

kebiasaan buruknya itu. Farrel jadi mulai bisa mengungkapkan emosinya dengan kata-kata daripada hanya menangis dan teriak. Irma Levandha, Surabaya AKAN DAPAT COKELAT Saat Rahel (3 tahun) sering mengambek, saya juga dibuat pusing dan malu Bu. Tangisan dan teriakannya bisa terdengar sampai ke rumah tetangga. Tak heran kalu tetangga selalu bertanya sehabis Rahel menangis. Akhirnya saya buat kesepakatan dengannya. Rahel akan mendapat sebuah bintang bila dalam sehari ia tak mengamuk. Bila bintangnya sudah terkumpul lima buah, Rahel bisa menukarnya dengan sebatang cokelat kegemarannya. Wah, Rahel semangat sekali untuk mendapatkan cokelat tersebut. Setiap kali mau mengambek dan saya ingatkan tentang bintang, Rahel tak jadi ngambek. Ia hanya menggerutu. Perlahan kebiasannya ini mulai berkurang karena semakin banyak saja bintang yang ia tukarkan dengan sebatang cokelat. Naomi Silalahi, Medan Tema Edisi 09 / Oktober-November Anak saya (Messy, 2 tahun) sulit dibujuk untuk makan. Hampir semua menu yang saya sajikan, tak mengundang selera makannya. Bahkan saya pernah sedih karena seharian makanan yang saya buat tak disentuhnya. Tolong bantu saya meningkatkan selera makan Messy. (Indira Herlambang, Bandung)

Ingin unek-unek soal pengasuhan dibahas bersama pembaca lain? Silahkan kirim ke: Redaksi Majalah Tumbuh Kembang Jl. Bangka I No. 8, Jakarta Selatan 12720 Fax: (021) 719 4000, SMS: 021-3300 8753 atau e-mail: redaksi@tumbuh-kembang.com (sertakan biodata) Tanggapan tulisan paling lambat 15 September 2008. 1 orang pengirim 'Curhat' terpilih dan 2 penanggap terbaik akan mendapat bingkisan menarik.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

9


bagi kiat

bagi kiat

IKUT BIKIN SUSU KEDELAI

gambar-gambar pilihannya. Lalu saya pajang karyanya itu di berapa tempat di rumah. Hasilnya lumayan unik lho.

‘Masih kenyang Ma, susunya tidak enak, nanti saja…’ Inilah sederet alasan yang akan keluar dari mulut mungil Azra (3,5 tahun) saat diminta untuk minum susu. Padahal saya sudah mencoba berbagai cara ntuk membujuknya. Pernah saya belikan Azra gelas yang lucu-lucu atau sedotan warna-warni, tetap saja dia tak berselera minum susu. Suatu hari iseng-iseng saya mencoba membuat susu kedelai yang diajarkan oleh seorang rekan kerja. Saya ajak Azra untuk membantu membuatnya. Wah, Azra senang sekali saat diperbolehkan memencet tombol blender. Dengan takjub Azra memperhatikan kacang kedelai yang berlompatan di dalam blender yang sedikit-sedikit mulai berubah menjadi susu. Setelah jadi, dengan semangat Azra mencoba susu kedelai buatannya tersebut. Eh, ternyata ia suka lho. Sejak itu tiap hari kami selalu membuat susu kedelai bersama. Biarlah Azra tak minum susu sapi, toh susu kedelai juga tak kalah sehat dan bergizi, bukan?! Miranda, Bandung KE SEKOLAH DENGAN SEPEDA Sebenarnya jarak rumah dengan sekolah Michael (7 tahun) tidak terlalu jauh. Dalam waktu 10 menit pun Ical – begitu kami biasa memanggilnya -- bisa berjalan kaki sampai ke sekolah. Tapi Ical memang anak yang santai banget. Saat berangkat ke sekolah waktunya selalu last minutes alias agak mepet. Akibatnya, dia kadang terlambat sampai di sekolah. Tentu saja perilakunya itu menjadi perhatian gurunya di sekolah. Agar perilakunya tersebut tak keterusan, saat ulang tahun, Ical saya hadiahi sebuah sepeda warna merah. Warna kesukaannya. Saya katakan, bahwa sepeda tersebut bisa ia gunakan saat berangkat ke sekolah. Cara ini ternyata ampuh juga. Kini Ical jadi semakin semangat ke sekolah dan tidak pernah terlambat lagi.

Agnes , Surabaya

SALAD YANG ’MENGGODA’ Untuk urusan makan sayur, Kaila (4 tahun) susahnya minta ampun. Ia selalu menolak makan sayur yang saya yakin besar manfaatnya untuk tumbuh kembangnya. Walaupun saya bujuk seperti apa pun, Kaila tetap

10

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Harini Sasmitha, Jakarta

IHHH... ADA CACING

ilustrasi: Daud

tidak suka sayur. Saya juga sudah berusaha membuatkan sayur dari berbagai jenis resep, namun hasilnya masih tak sesuai harapan. Suatu saat kami menghadiri acara resepsi pernikahan. Di sana, Kaila melihat hidangan salad yang menggoda. Ia pun tertarik untuk mencobanya. Wah, ternyata Kaila suka lho. Mungkin karena saus mayonesnya yang gurih ya. Kini di rumah hampir setiap hari selalu ada hidangan salad untuk Kaila. Agar tak bosan, terkadang saya selipkan juga beberap buah segar ke dalam salad tersebut. Akhirnya ketemu juga deh sajian yang disukai Kaila yang sarat akan sayuran dan buah.

Safira Gumelar, Pemalang

MENGGAMBAR DI KERTAS KORAN Dulu setiap kali Rico (5 tahun) ingin menggambar selalu saya berikan kertas putih. Namun setelah saya melihat sebuah tayangan di televisi tentang lomba menggambar di atas kertas koran, saya tak lagi memberinya kertas putih. Mulanya Rico memang menolak karena gambarnya jadi tidak begitu jelas katanya. Tak salah tentu saja alasannya. Tapi saya beri pengertian kalau kita harus hemat kertas dan memanfaatkan barang yang bisa dipakai ulang. Apalagi bila menggunakan kertas koran gambar Rico bisa jadi lebih besar, kan? Untunglah akhirnya Rico bisa memahaminya. Nah, untuk menghargai karyanya, sengaja saya buatkan pigura untuk

Gagah (1,8 tahun) senang sekali memasukkan jarijarinya ke dalam mulut. Bila dilarang, Gagah hanya tertawa dan tak menggubrisnya. Saat saya lepaskan tangannya dari mulut mungilnya, ia malah asyik memasukkan tangan yang lainnya. Begitu terus sepanjang hari. Padahal saya sangat kuatir karena Gagah juga sedang aktif-aktifnya. Tangannya tentu saja tak selalu bersih karena apa saja ingin disentuhnya. Beruntung, ada salah seorang tantenya yang mengajarkan saya bagaimana aud

si: D

ra ust

mengurangi aksi il si kecil dengan hobinya tersebut. Menurutnya, saat si kecil mulai beraksi, katakan kalau jarinya banyak telur cacingnya. Jadi tidak boleh dimasukkan ke mulut. Setelah mempraktikan sendiri, ternyata kiat tersebut cukup manjur. Terbukti, bila lupa memasukkan jarinya ke mulut, Gagah langsung mengeluarkanya lagi sambil bilang, “Ihhh... ada cacing“. Kini Gagah tak pernah lagi mengulum jarinya.

Ratri, Semarang

KOLAM RENANG PLASTIK Membujuk anak untuk mau makan memang tak mudah. Inilah yang saya alami saat buah hati saya

(Gress) berusia 2,5 tahun. Bagaimana mengatasi situasi tersebut? Saya dan suami ingat bahwa Gress suka sekali main air. Apalagi bila sambil bermain air ada bebek-bebek plastik mungil yang menemaninya. Yesss, saya manfaatkan saja kegemarannya itu buat membujuknya agar mau menghabiskan makanan yang diberikan. Kami lalu sepakat untuk membelikan ia sebuah kolam renang plastik. Saya letakkan kolam mungil tersebut di halaman belakang rumah. Saat Gress sedang asyik bermain air, sedikit-sedikit saya suapi ia dengan makanan. Ternyata Gress suka dengan acara bermain airnya dan tanpa terasa seporsi makanan telah habis disantapnya. Jadi saya tak pusing lagi memikirkan Gress yang susah makan.

Lopitha, Medan

‘JAJAN’ DI RUMAH Laura (4 tahun) senang sekali jajan di minimarket dekat rumah. Kebiasaan ini ia dapatkan dari si Mbak yang mengasuhnya. Saat Laura saya tinggal bekerja, si Mbak suka mengajaknya jajan. Padahal saya tidak pernah meninggalkan uang untuk jajan Laura. Tapi dengan senang hati si Mbak membelikan Laura makanan kecil dengan uangnya sendiri. Karena kuatir Laura jajan makanan yang tidak sehat, saya pun memberi pengertian pada Laura dan si Mbak. Tak lupa saya juga menyediakan beberapa makanan ringan yang telah saya pilih-pilih. Jadi saat saya tinggal bekerja, mereka tak perlu lagi jajan ke minimarket atau warung terdekat. Cukup membuka kulkas dan menaruh uang recehan, Laura kini bisa ‘jajan’ di rumah. Lebih terjamin, kan?

Respati, Jakarta

Punya pengalaman dan ingin berbagi tips/kiat menarik seputar pengasuhan, tumbuh-kembang, atau masalah kesehatan anak? Silahkan kirim ke: Redaksi Majalah Tumbuh Kembang Jl. Bangka I No. 8, Jakarta Selatan 12720 Fax: (021) 719 4000, SMS: 021-33008753 atau e-mail: redaksi@tumbuh-kembang.com (sertakan biodata) 3 orang pengirim 'Kiat Terbaik' akan mendapat bingkisan menarik.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

11


sekitar kita

sekitar kita

Ngegame, Awas Kebablasan!

D

Dua jenis game ini adalah jenis game online yang digandrungi anak-anak, remaja khususnya. Mereka ini, Bu,

12

Agustus - September 2008

Wawan dan teman-temannya ini mengaku sering pula dimarahi oleh ibunya kalau sekali waktu ketahuan terlalu lama main game atau bolos sekolah. Ia juga pernah dihukum tak lagi diberi uang bekal sekolah kalau dipakai untuk mengongkosi game online. Tapi, ia tak pernah kapok. Berbagai cara dilakukan agar tetap bisa main game kesayangan. Demikian pula halnya dengan Asep (28 tahun) pemilik kedai game online. Beberapa kali, ia pernah didatangi dan didamprat ibu-ibu yang anaknya keranjingan main game online di tempatnya. Tapi apa mau dikata, ibarat pepatah anak sekarang game online memang “nggak ada matinya”.

Ini zamannya anak bermain game online. Tak mengapa sih sepanjang anak tak kecanduan.

unia game semakin hari semakin berkembang. Sejak tahun 2003, ketika industri game mulai marak, kita mengenal aneka permainan maya yang berbasiskan internet. Coba Ibu perhatikan, putera Ibu dan temantemannya yang masih remaja kerap menyebut game ‘Counter Strike’ atau yang paling mutakhir ‘Ragnarok’ dalam obrolan mereka.

lagi seru-serunya,” tukas Wawan lagi.

Salah Satu Hobi Di mata psikolog Frieda Indriani, M. Psi dari Kantor Psychological Practice, Test & Consultancy, fenomena game online adalah sebuah hobi yang terbilang baru bagi anak remaja Indonesia. Hobi ini menjadi marak karena sifatnya yang praktis, mengundang rasa penasaran, dan merupakan alternatif bermain anak-anak. Bagi anak yang hidup di kota-kota besar, bermain game online lebih menyenangkan daripada harus bermain ke luar rumah.

kalau sudah main ‘Ragnarok’, dijamin betah berlama-lama di depan komputer, nancap berjam-jam lamanya. Apa nggak pegel ya? Mungkin itu pertanyaan dalam benak Ibu.

5 – 6 Jam Sehari Kalau saja, pertanyaan itu diajukan kepada para ABG (Anak Baru Gede) itu, sudah pasti jawabannya “ya, nggak lah”. Mereka memang sangat kerasan kalau urusannya bermain game. Apalagi online. Sebab, bermain game online berbeda dengan permainan biasa. Game online memungkinkan pemain ‘bertemu’ dan

Tumbuh Kembang

bermain dengan sesama gamer di manapun berada. Tanya saja berapa jam mereka main game dalam setiap kesempatannya. “Bisa lima atau enam jam sekali main,” ujar Wawan (13 tahun) yang ditemui di sebuah kedai game online. Wawan dan dua orang temannya ini hampir setiap hari bermain game online usai sekolah. Tak jarang pula mereka ini membolos dari sekolahnya. “Abis penasaran sih. Lagian, sayang kalau berhenti pas

Frieda menemukan, sebagian besar anak yang memilih menggandrungi game online biasanya anak yang hanya sedikit mengambil kegiatan ekstra kurikuler di sekolahnya. Sepulangnya sekolah, energi mereka masih berlebih sementara untuk bermain dengan teman sebaya

terkendala jarak dan cuaca. Jadilah, ia memilih ngegame. Para ahli pernah melansir bahwa bermain game online dapat memicu munculnya perilaku agresif dan kekerasan dalam diri anak. Dampak ini terutama ketika anak memilih game-game dengan tema kekerasan seperti perkelahian. Namun, menurut Frieda, pengaruh ini sangat tergantung pada hubungan antara orangtua dan anak. Jika, hubungan di antaranya hangat, harmonis, dan komunikasinya lancar, dampak itu takkan muncul. Jika hubungan orangtua-anak sebaliknya, perilaku agresif bisa saja timbul baik secara verbal (kata kasar) maupun perilaku agresif lainnya. Sebenarnya, tak ada yang salah jika anak lebih menggilai game online dibanding hobi lainnya. Banyak penelitian yang dilakukan para gamer atau bahkan akademisi yang mengamati fenomena game online, bermain game punya nilai positif bagi anak-anak. Penelitian orang Inggris menyatakan game bisa membuat orang pintar. Buktinya, para gamer yang bermain 18 jam seminggu punya koordinasi yang baik antara mata, tangan, dan otak. Berikut ini sederet (katanya) pengaruh positif bermain game online:

l Meningkatkan konsentrasi. l Meningkatkan ketajaman mata karena terbiasa bereaksi cepat ketika bermain. l Meningkatkan kinerja otak dan memacu otak dalam menerima cerita. l Membantu bersosialisasi. Anak mengenal konsep-konsep tentang friendship,

Tahukah Ibu? Ibu, ada lho warung internet yang menyediakan ruang khusus untuk bermain game online. Ruang khusus ini tertutup dan diperuntukkan bagi anak sekolah yang takut ketahuan membolos agar tetap bisa bermain game online.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

13


sekitar kita brotherhood, organisasi (guild), menghadapi konflik bersama (guild wars), managing people (jika menjadi guild leader), dan belajar mengontrol emosi. l Mengusir stress, bermain game dapat mengendurkan ketegangan syaraf. l Merangsang daya kompetisi anak. l Positif dalam mengembangkan konsep diri anak. Anak remaja membutuhkan ‘pengakuan’ dari kelompoknya. Ngegame membantu proses ini. l Bahkan, bermain game bisa mengajarkan anak bagaimana transaksi jual-beli alias berdagang. Pada suatu ketika, misalnya anak bisa saja menjual atau membeli karakter game yang diinginkannya dari orang lain.

Ketagihan, Lalu Lupa Diri Tapi, segala sesuatu yang berlebihan selalu mengundang akibat yang buruk. Frieda mengingatkan para orangtua agar mewaspadai kesukaan anak bermain game. Game bisa menjadi candu dan membuat anak ketagihan. “Mereka bisa lupa diri.,” kata Frieda. Pada akhirnya, anak akan melupakan tanggungjawab dan kewajiban lainnya yang lebih penting. Seperti, mengerjakan tugas sekolah, makan, bersantai bersama keluarga, bahkan bisa lupa mandi. Seperti kasus Wawan tadi, ia betah bermain game online selama lima sampai enam jam. Ia pun sering membolos dari sekolahnya hanya untuk bermain game online. Karena tak mungkin bermain game di rumah saat waktu sekolah, mereka ini akhirnya memilih bermain game di luar. “Ini membahayakan. Sebab, orangtua akan lebih sulit mengontrolnya. Anak juga bisa kebablasan,” Frieda mengingatkan. Kontrol memang kata kunci untuk mengurangi pengaruh buruk game online. Yang paling penting dalam kontrol ini adalah pembatasan waktu dan disiplin menaati kesepakatan antara anak dan orang tua.

Antisipasi Ketagihan Orangtua tak bisa melarang anak-anaknya bermain game online. Sebab, ngegame adalah hobi yang berkaitan dengan kegemaran anak. Lagipula, anak seusia remaja sudah terlalu besar untuk dilarang secara verbal. Tetapi, Bu, kita tentu bisa melakukan antisipasi agar anak tak ketagihan hingga lupa diri. Ini yang bisa Ibu lakukan untuk mengantisipasi ketagihan anak pada game online: p Berikanlah perhatian ekstra pada anak-anak ketika ia mulai tertarik pada segala hal berbau game online. Misalnya, ketika pergi ke toko buku, ia minta dibelikan buku tentang game online terbaru p Bertanyalah dan terlibat lah secara aktif dengan anak dalam pembicaraan tentang game online. Sebaiknya

14

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

p

p

ibu juga mengetahui istilah, tokoh-tokoh yang ada dalam permainan game online. Ibu jangan pernah lengah dalam mengawasi perilaku anak terutama ketika sudah mulai terlihat anak melalaikan beberapa tugas kecil dikarenakan sibuk main game. Jangan bosan menanamkan disiplin untuk mengingatkan sekaligus melatih anak bertanggungjawab dan mandiri.

Jika Sudah Ketagihan Lalu, gimana kalau anak Ibu sudah keranjingan ngegame online? Buatlah kesepakatan bersama yang mengatur jadwal kapan bermain game boleh dilakukan. Apakah dilakukan di rumah atau di warnet tak menjadi masalah. Pengaturan waktu bisa diterapkan hanya saat weekend selama sekian jam atau boleh beberapa kali dalam seminggunya pada jam-jam tertentu. Pantau dan jangan bosan mengingatkan tentang kesepakatan ini. Terutama di awal-awal pemberlakuan karena anak biasanya lalai. Berikan pengertian bahwa kalau bermain game online terlalu lama selain rugi waktu juga ada konsekuensi finansial. Jika di rumah, tentu tagihan telepon membengkak, sedangkan kalau di warnet akan menguras uang jajan anak. Berikan pengertian bahwa ini agak memberatkan orangtua. Ibu jangan segan memberikan punishment yang tegas ketika anak masih membandel. Misalnya kalau terjadi pelanggaran dari kesepakatan. Membatasi uang jajan anak setiap berangkat ke sekolah juga bisa dilakukan. Ibu bisa berhitung berapa kira-kira kebutuhan anak dalam sehari. Perhitungkan juga jumlah uang jajan itu tak memungkinan untuk dimanfaatkan anak bermain game online. Pada hakikatnya ada banyak cara kok Bu, Pak. “Hanya butuh kreativitas dan komunikasi intens,” pesan Frieda.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

15


Ida Rosmaidah

“Kaget IMD, Si Kecil Masih Merah Banget”

“Ada ILA, Ada Pengalaman, IMD-pun Lancar” untuk mengurangi bahkan menghilangkan rasa sakit akibat melahirkan. Setelah berkonsultasi dengan dokternya, dr. Oki SPOG, Ida yakin suntikan ILA tidak akan berdampak samping pada kondisi dirinya dan bayinya.

Saran dari dokter ternyata jitu. Selepas menonton siang hari itu, Rike merasakan sakit perutnya makin menjadi pada malam harinya. Rike dan Heru pun bergegas ke Rumah Sakit Internasional Bintaro. Tepat jam 23.00 WIB ketubannya pecah dan putri kecilnya lahir lancar dengan bantuan seorang bidan. Kelegaan seketika menyeruak di wajah Rike. Apalagi ketika suster langsung menyodorkan dan menidurkan bayinya di atas perut Rike untuk IMD (Inisiasi Menyusu Dini). Rike terlonjak. “Kaget karena bayinya masih berdarah-darah,” tukas Rike riang.

R

ianti Shahla Kamila, lahir akhir Juli 2008 lalu tepatnya tanggal 31 hampir tengah malam. Sebelum lahir ke dunia, bayi mungil dengan berat 3,33 kilogram dan panjang 50 sentimeter ini sempat ‘diajak nonton’ oleh ayah bundanya, Rike Dwiyanti (38 tahun) dan Heru Cahyono (38 tahun). “Kami nonton ‘Dark Knight di Bintaro Plaza,” kata Rike, tersenyum. Ide menonton film ini dilakukan Rike setelah dr. Rudianti, dokter yang merawat kehamilan anak keduanya ini, menyarankan agar Rike berjalan-jalan untuk mempercepat proses persalinan. Waktu itu, tahapan melahirkan sudah sampai pada pembukaan dua dan Rike pun sudah merasakan mulas di perutnya. Jadilah, Rike pun kerap

Agustus - September 2008

c

Rike Dwiyanti

meringis-ringis saat melihat adegan-adegan seru Batman beraksi. Tapi karena aksi Christian Bale di film itu memikat, Rike pun sempat lupa pada mulas-mulasnya.

16

c

c c

cc c c

kejutan untuk bunda

Tumbuh Kembang

Ibu peminum Susu Prenagen rasa coklat dan mocca ini bertambah heran melihat bayinya beraksi. Dengan tubuh masih belepotan darah, putri keduanya ini bergerak meraihraih mencari puting susu. Rike terkejut sekaligus takjub. Maklum, IMD baru dilakukan Rike kali ini. Ketika Alya Alzaira lahir, anak pertama, ia tak melakukannya. Bersyukur, ASInya berlimpah dan lancar keluar sebagaimana ketika ia melahirkan Alya. Rike tak kesulitan meneteki bayinya yang haus ASI-nya. “Saya berniat memberi ASI Ekslusif,” ujar Rike. Selamat, ya, Bu.

Saat perutnya mulai berkontraksi pada pembukaan tujuh, Ida segera berangkat ke Rumah Sakit Internasional Bintaro ditemani suaminya Oki Indro Cahyono (37 tahun). Saat itu dini hari jam 02.30 WIB. Oleh dokter kemudian ia disuntik ILA. Tepat jam 03.57 WIB, si jabang bayi lahir selamat dengan berat 3,44 kilo dan panjang 51 sentimeter.

B

agi Ida Rosmaidah, Bunda dari Tiara (11 tahun), Aditya (7,5 tahun), dan Bramantia (3 tahun), melahirkan anak keempatnya kali ini lebih santai. Perasaan ibu berusia 36 tahun ini lebih rileks, tak setegang ketika melahirkan tiga buah hatinya yang terdahulu. Pengalaman memang guru yang baik. Begitu juga bagi Ida. Perasaan rileks itu datang karena ia merasa sudah berpengalaman bersalin. Hanya saja, meski perasaannya santai, Ida ingin sekali melahirkan tanpa rasa sakit menyengat. “Ketika (melahirkan) anak pertama sampai ketiga ‘kan udah sakit sekali. Saya ingin coba yang tidak sakit,” kata Ida kepada Tumbuh Kembang. Lalu, Ida kemudian mencoba program suntikan ILA atau Intrathecal Labor Analgesia, sebuah suntikan anestesi

“Nggak ada rasa sakit. Enak dan santai,” Ida tersenyum bahagia. Karena perasaan itu pula, Ida bisa melalui Inisiasi Menyusu Dini (IMD) bayinya dengan lancar. Ia lebih siap dan tak kaget lagi ketika melihat aksi bayi yang diberi nama Adelia ini berjibaku mencari puting susu di atas perutnya. Ini kali kedua Ida menginisiasi bayinya. Sebelumnya, anak ketiganya Bramantia juga menjalani IMD. Untuk selanjutnya, Ida akan memberi ASI eksklusif daripada susu formula. Ia merasa repot kalau harus memberi buah hatinya susu formula. Kerepotan itu, lanjutnya, disebabkan oleh keharusan menyiapkan perangkat meramu susu. “Harus membersihkan botolnya, mensterilkannya, masak air panas. Wah, pokoknya repot. Kalau Asi ‘kan tinggal buka,” Ida tertawa berderai-derai.


catatan janin

Janin Pekan 25 - 27 Memasuki usia kehamilan 25 pekan, berarti Ibu mulai masuk ke trimester ketiga. Hampir sama halnya dengan trimester pertama, di kehamilan tingkat lanjut ini mungkin terasa agak lebih berat. Kalau dulu karena ada efek perubahan hormon, sekarang karena janin sudah bertambah besar dan aktif.

Pekan # 25 Dari kaki sampai tumit, sekarang janin sudah sepanjang kira-kira antara 30 - 33 cm. Bobotnya bertambah menjadi sekitar 700-an gram. Kulit keriputnya sudah berubah menjadi lebih halus, dan dari ke hari ia sudah tampak seperti

18

bayi baru. Rambutnya juga bertambah banyak. Detak jantungnya sudah bisa didengar lewat stetoskop, bahkan kalau posisinya dekat dengan kulit perut Ibu bisa mendengarnya langsung lewat kuping. Perkembangan otaknya juga berlangsung sangat cepat, diikuti dengan perkembangan sistem sarafnya untuk mengontrol fungsi tubuhnya kelak. Begitu juga dengan

sistem pernapasannya yang mulai berkembang menyempurnakan tahapan pertukaran udara. Yang menarik, kelopak matanya sudah bisa berkejap-kejap.

Pekan # 26

Pekan # 27

Jaringan saraf di telinganya berkembang lebih baik (menjadi lebih sensitif ) daripada sebelumnya. Janin mungkin sudah bisa mendengar obrolan antara Ibu dan Bapak di luar rahim sana. Ia menghirup dan mengeluarkan cairan ketuban, yang menjadi bagian penting perkembangan paru-parunya. Ini jadi sarana latihan dirinya bernapas ketika dilahirkan nanti.

Di pekan ini, janin hampir berbobot 1 kg lebih. Panjangnya mencapai sekitar 15 cm. Dia sudah bisa tidur dan bangun dengan interval rutin. Ia juga mahir menutup-membuka matanya, dan mungkin juga ngempeng salah satu jarinya. Seiring berkembangnya jaringan dan koneksi di batang otaknya, otak janin kini bertambah aktif.

Lemak tubuhnya juga bertambah banyak. Karenanya kini, bobot tubuhnya menjadi sekitar 500 gram sampai 1 kg. Panjang tubuhnya juga bertambah, menjadi sekitar 33 cm. Kalau si janin berkelamin lakilaki, buah pelirnya (zakar) mulai turun ke kantung pelir (zakar).

Paru-paru belum sepenuhnya matang. Tulangbelulangnya sudah terbentuk utuh tapi masih lunak dan empuk. Meski begitu ia sudah bisa menyikut dan menendang dengan dengkulnya. Nutrisi tubuh seperti zat besi, kalsium dan fosfor sudah tersedia cukup banyak. Janin juga sudah bisa berurin (buang air kecil) sekitar setengah liter setiap hari.

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

19


! s i t Gra

Dapatkan Majalah

catatan janin

Yang Ibu Bisa Lakukan di Trimester ini

Yang (mungkin) Ibu Alami Saat Ini w Bukan cuma janin yang rambutnya tumbuh, tapi juga ibu hamil. Rambutrambut di tubuh Ibu menjadi lebih cepat panjang. Tapi rambut-rambut

n Jika Ibu sudah melakukan olahraga sejak kemarin-kemarin, sebaiknya sampai menjelang persalinan nanti teruskan saja. Tapi jangan paksakan jika Ibu merasa lelah dan segera hentikan olahraga jika muncul keluhan nyeri, pusing atau sesak napas.

n Perlu terus menjaga makanan dan cukup beristirahat. Buat ibu hamil bekerja, sebaiknya tak terlalu memforsir tenaga buat pekerjaan.

itu juga akan gugur seiring dengan kelahiran janin. tak seleluasa beberapa pekan lalu.

n Jangan berdiri, berjalan atau duduk dalam waktu yang (sangat) lama. Begitu juga hindari pekerjaan/gerakan yang

w Beberapa ibu hamil mungkin akan

memerlukan berlutut atau mengangkat.

w Ibu akan merasakan, gerakan tubuh kini

mengalami kekurangan zat besi, bahkan menjurus ke anemia. Tapi tak perlu kuatir, dokter yang tahu keluhan Ibu, pasti akan memberi suplemen zat besi. w Akan lebih sering merasa lelah dan payah. w Ada beberapa Ibu hamil yang juga mungkin mengalami peningkatan tekanan darah tiba-tiba dan kadar protein di dalam urin. Amati jika wajah, jemari, kaki dan engkel menjadi bengkak atau bengkak di sekitar mata, ini gejala hal di atas. w Punggung menjadi lebih cepat pegal. Ini karena bobot janin yang bertambah, juga bobot Ibu. w Kram kaki (penyebabnya sama dengan di atas)

20

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

n Mandi air hangat bisa menghilangkan keluhan pegal-pegal dan nyeri akibat kram kaki. n Tidurlah dengan posisi menyamping dengan salah satu kaki ditekuk ke dalam seperti sedang merangkul guling. n Tetaplah jaga kesehatan emosi, dengan tetap menjalin komunikasi harmonis (romantis pun sangat disarankan). Ada banyak bahan untuk itu, mulai dari soal bagaimana tetap menjalin kemesraan, soal kesehatan si bayi kelak (sunat, imunisasi, dan sebagainya), rencana persalinan dan

Untuk pasien pasca persalinan di Rumah Sakit mitra Tumbuh Kembang ini: RS PURI MANDIRI KEDOYA Jl. Raya Kedoya No. 2, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp. (021) 5828299 Fax. : (021) 5828499 customer_service@rspurimandirikedoya.com

RS HARAPAN BUNDA Jl Raya Bogor Km 22/44 Jakarta Timur Telp: 021-840-0257

OMNI HOSPITALS Jl. Pulo Mas Barat VI No. 20 JAKARTA TIMUR Telp. Fax email

RS IBU & ANAK BUNDA ALIYAH Jl. Pahlawan Revolusi No. 100, Pondok Bambu Jakarta Timur Telp: 021-86600702 Fax:

RS IBU & ANAK TAMBAK Jl. Tambak No. 18, Jakarta Pusat Telp. (021) 3402550 Fax. (021) 3402550

RS BUNDA & ANAK HARAPAN KITA Jl. Let. Jen.S.Parman Kav 87, Jakarta Barat 11420, Indonesia Telp: 021- 5668284, Fax: 021-5601816, info@rsab-harapankita.go.id

RS Bersalin ASIH Jl. Panglima Polim I No. 34, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160 Telp.(021) 270-0610 (hunting) Faks.(021) 725-4054 humas@rsbasih.com

Rumah Sakit Yadika Jl. Pahlawan Revolusi No. 47, Pondok Bambu, Jakarta Timur Telp. 021 8615754 - 8610756, Fax. 021 8631708 rsyadika@pdpersi.co.id

RSIA Budhi Jaya Jl. Dr. Sahardjo No. 120, Jakarta Selatan Telp. 021 8292672 - 8311722 Fax. 021 8301901 www.rsbj.com

RSIA EVASARI Jl. Rawamangun No. 47, Jakarta Pusat Telp. (021) 4202851, Fax. (021) 4209725, 4244490 rsia-evasari@pdpersi.co.id

RUMAH SAKIT BUNDA Jl. Teuku Cik Ditiro No. 28, MENTENG, Jakarta Pusat Telp. (021) 319 22005 (hunting) Fax. (021) 310 1077 bundahospital@bunda.co.id

BRAWIJAYA WOMEN & CHILDREN HOSPITAL Jl. Taman Brawijaya, No.1 Cipete Utara Jakarta Selatan - Indonesia 12150 Phone. (62-21) 721-1337 (62-21) 727-99-533 Fax. (62-21) 721-1364 customer.service@brawijayahospital.com www.brawijayahospital.com

lain-lain. n Mendaftar ke kelas Laktasi (manajemen menyusui Air Susu Ibu), jika Ibu berencana menyusui si kecil kelak dengan Air Susu Ibu eksklusif. Kini banyak rumah sakit memiliki kelas-kelas Laktasi.

Telp. 021- 719 6000, Fax. 021-719 4000

ADMINISTRASI & LAYANAN

Jl. Bangka I No. 8 Jakarta 12720

( Haryanto )


catatan kehamilan

Wow, Sudah Positif Hamil! Sekarang Apa? Ibu sudah dinyatakan positif hamil. Gembira tentu saja. Tapi apa yang sekarang mesti dilakukan?

S

Berikut adalah hal-hal yang perlu Ibu lakukan untuk menjaga kesehatan— baik diri sendiri maupun janin-selama hamil:

darah. Fisik janin pun tak luput dari pemeriksaan, biasanya dokter akan melihat besar perut, mendengarkan detak jantung janin dan sebagainya. Untuk melengkapi semua pemeriksaan itu, dokter mungkin akan meminta Ibu melakukan tes darah, urin dan tes kandungan. Kalau Ibu dalam kondisi sehat dan tidak ada perkiraan komplikasi kehamilan, ibu akan bertemu kembali dengan dokter kandungan berturut-turut; setiap 4 pekan sampai usia kandungan 28 pekan, setiap 2 pekan sekali sampai usia kehamilan 36 pekan dan 1 kali setiap pekan sampai persalinan.

mengonsumsi bahan makanan berkalsium lebih penting. Bahan makanan yang mengandung kalsium cukup banyak misalnya produk ternak rendah lemak (susu, keju atau yoghurt), produk yang ditambahkan kalsium (jus jeruk, susu kedelai, dan sereal), sayur-mayur berwarna hijau pekat (bayam, kangkung, brokoli), tahu, buncis, atau almon.

3. Tambah Suplementasi Ibu hamil sangat membutuhkan asupan nutrisi esensial seperti kalsium, zat besi, dan asam folat lebih banyak dibanding sebelum hamil. Dokter biasanya lebih tahu mana saja vitamin esensial yang perlu ditambahkan untuk menunjang kehamilan Ibu. A. Kalsium

Selama hamil, kebutuhan zat kalsium tubuh Ibu akan meningkat karena sekarang ada janin. Dokter mungkin akan meresepkan vitamin-vitamin kalsium tapi

2. Makan Sehat dan Teratur Kini ada makhuk kecil di dalam kandungan. Sekarang bukan saatnya berpikir mengurangi kalori, lemak atau melakukan diet lagi. Ibu dan janin sangat membutuhkan nutrisi.

Soal fisik, Ibu juga akan diminta menimbang badan dan memeriksakan tekanan

22

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Suplementasi itu bisa didapat dari suplemen multivitamin atau suplemenn asam folat untuk memperkuat formasi asam folat yang sudah ada di tubuh Ibu. D. Cairan

1. Rutin Periksa Kandungan Satu kunci penting menjaga kehamilan tetap sehat adalah menjalankan pemeriksaan kandungan secara rutin. Ibu sudah bisa memeriksakan kandungan paling lambat sejak 6 – 8 pekan usia kehamilan. Di kunjungan pertama kali, dokter umumnya akan mencari tahu usia janin ada di dalam rahim. Dokter akan bertanya kapan terakhir kali Ibu menyelesaikan menstruasi, setelah itu akan—kalau sang dokter berkenan—sekaligus memberitahu kapan kiranya janin akan dilahirkan.

selama 3 bulan pertama kehamilan menurunkan risiko terjadinya kelainan/kecacatan pembuluh saraf janin hingga 70 persen.

B. Zat Besi

Model: Ihdina & Nur

enangnya mendengar kabar gembira dari dokter ya. Ke depan, akan ada waktu sepanjang 9 bulan bagi Ibu menjalani kehamilan. Kehamlan yang harus Ibu jalani tentunya harus kehamilan yang sehat dan menyenangkan. Hal penting pertama yang mesti dilakukan adalah menjaga kesehatan diri sendiri. Yang tak kalah pentingnya, tentu saja menjaga kesehatan janin di dalam sana.

Makan dengan menu sehat, banyak minum dan melupakan ’junk-food’ akan sangat membantu kehamilan Ibu. Selama hamil, Ibu akan membutuhkan 250 kalori per hari dan makanan berserat yang mesti ditambah 20 sampai 30 gram untuk memperlancar pencernaan dan menghindari konstipasi (sembelit/ susah buang air besar). Amat disarankan Ibu banyak memakan buah-buahan dan sayuran. Boleh saja mengonsumsi vitamin tapi vitamin kehamilan bukan pengganti asupan makanan.

Ibu hamil membutuhkan 27 – 30 miligram zat besi setiap hari. Zat besi dibutuhkan untuk memroduksi hemoglobin, sebuah komponen sel darah yang digunakan untuk membawa oksigen dalam darah. Tanpa zat besi memadai, tubuh tak cukup bisa memroduksi sel darah merah. Sehingga jaringan serta organ tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Zat besi yang berasal dari daging lebih mudah diserap oleh tubuh. Beberapa makanan yang mengandung cukup baik zat besi misalnya: daging merah, daging unggas, salmon, telur, tahu, buncis, kacang polong, dan sayuran berdaun. C. Asam Folat

Suplementasi asam folat terbukti mampu mencegah risiko terjadinya kecacatan/ kelainan saraf janin. Riset berhasil membuktikan, mengonsumsi asam folat sebulan sebelum dan

Zat penambah yang juga tak kalah penting adalah air. Karena selama hamil volume darah Ibu akan meningkat, dengan banyak meminum cairan setiap hari akan membantu Ibu terhindar dari dehidrasi dan sembelit.

4. Olahraga Tetaplah berolahraga selama hamil. Kalaupun Ibu tak pernah berolahraga, sebaiknya sekarang lakukan. Olahraga mulai dari jalan kaki, renang, senam sampai yoga sangat baik untuk Ibu hamil. Gerak badan teratur selama hamil terbukti membantu:

l Mencegah kelebihan berat badan; l Mengurangi keluhan-keluhan selama hamil seperti nyeri punggung, perut kembung atau konstipasi; l Menyenyakkan tidur; l Meningkatkan energi; l Mengubah cara pandang selama hamil menjadi lebih positif; l Membantu persiapan persalinan; l Mempercepat masa penyembuhan usai persalinan. Gerak badan yang direkomendasikan adalah 30 menit atau kurang dari 1 jam saja. Sebaiknya dilakukan teratur atau setiap hari. Jangan lupa mengambil waktu istirahat di sela latihan serta banyak minum. Lalu, jika sudah terasa tidak nyaman sebaiknya berhenti saja.

5. Tidur Cukup Cukup istirahat satu hal yang tak bisa ditawar oleh setiap ibu hamil. Memang seiring semakin besarnya

janin nanti, tidur akan menjadi hal yang amat sulit dilakukan. Ibu akan susah mencari posisi tidur yang nyaman. Mumpung masih hamil muda, cobalah ubah kebiasaan tidur dengan memposisikan diri ke samping. Tidur menyamping dengan lutut ditekuk adalah posisi paling menyamankan. Beberapa dokter mungkin akan secara spesifik menyarankan ibu untuk hamil menyamping ke kiri. Mengapa ke kiri? Karena letak hati (liver) ada di bagian kanan rongga perut, berbaring menyamping ke kiri akan membantu rahim terhindar dari organ besar itu serta mengoptimalkan aliran darah ke plasenta. Selain itu tidur menyamping (ke sisi sebaliknya) juga akan menghindarkan pembuluh darah membesar, sembelit serta varises di kaki.

6. Jaga Emosi Mungkin trimester pertama merupakan masa paling berat. Pada saat ini sedang terjadi perubahan besar-besaran pada aktivitas hormonal Ibu. Perubahan itu bisa mempengaruhi stabilitas emosi dan menambah beban psikologis Ibu. Hiburlah diri Ibu dengan berpikir positif, bahwa kehamilan adalah sebuah anugerah yang telah Ibu nanti cukup lama. Singkirkan pikiran-pikiran negatif dengan berbagai aktivitas menyenangkan seperti ikut senam kehamilan, datang ke seminar-seminar kehamilan, membaca buku, dan sebagainya.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

23


16

diari persalinan

Ahamdulillah, sudah masuk minggu ke-38. Berat adeknya Mas Rafa sudah 3 kg. Sudah waktunya untuk lahir. Dokter maunya lahir tgl 25-an, katanya supaya De ngerasain kontraksi dulu. Tapi diputuskan untuk lahir tanggal 18 Agustus 2006 jam 7 pagi dengan operasi caesar. Banyak yang tanya, ‘kenapa nggak tanggal 17 Agustus aja?”. Alasannya ya, karena kalau bersalin di hari libur nasional biaya operasi tambahan 30%. Eman rek…mending uangnya untuk akikahan ajuah.

Retno ‘De’ Kristiani:

“Menguatirkan dan Tegang, Tapi Membahagiakan“ Sejak operasi tulang belakang tahun 2004 lalu, jujur De jadi takut untuk hamil lagi. Selain karena dokter masih berdebat dengan “gimana cara ngeluarin bayinya nanti?“, kondisi tulang De juga beresiko menanggung beban perut yang membuncit selama 9 bulan. Walau ada keinginan untuk punya anak lebih dari 1, tapi dengan kondisi yang ada….De coba hapus keinginan itu. Dulu waktu hamil Rafa, De dan Mas Guh berencana punya anak 3. Alasannya sederhana aja…biar kalau di rumah diadakan pemungutan suara, ada yang menang. Saat ulang tahun Rafa yang ke-4 dulu, kami pergi ke panti balita di daerah Cipayung. Semua baju bayi, mainan, sepatu dan benda-benda mungil lain yang dulu dipakai Rafa selama bayi kami berikan ke panti. Di kamar anak usia 6 bulan - 2 tahun, ada seorang anak berwajah Timur Tengah melihat ke arah De sambil teriak “Mmmaaaaammmaa!”. Mas Guh yang lihat kejadian itu langsung bilang “Eh Ma, itu anak mirip sama kamu dan manggil kamu Mama. Kita ambil aja yuk, daripada kamu hamil beresiko”. Tiba-tiba Rafa mendekati kami sambil bilang “Aku mau adek. tapi gak mau anak orang“. Huaaaaa….airmata langsung jatuh di pipi De, nggak kuat rasanya menahan tangis dengar ucapan Rafa. Mas Guh langsung ngajak kami segera pergi dari situ supaya air mata De nggak makin deras. Satu bulan setelah itu, ada kejadian yang bikin De geli. Rafa lagi main mobil-mobilan di lantai. Tiba-tiba Rafa nyeletuk “Mama hamil yah? Dari samping perut Mama kaya orang hamil“. Dan beberapa hari kemudian De mulai mencium keanehan dalam diri De. Selain badan yang mulai nggak enak, kenapa tamu bulanan tak kunjung datang padahal jadwalnya sudah berlalu 1 minggu ? Iseng De beli testpack….ternyata hasilnya positif ! De nangis di kamar mandi, tapi itu tangis ketakutan. Semua bayangan jelek melintas di pikiran De. De langsung ke kamar, cerita dan menangis di depan Mas Guh. Mas Guh menenangkan De, dan bilang « Kamu yang ikhlas ya, dan percaya sama Allah SWT. Jangan sampai hatimu merasa tak siap, aku takut janin ini akan merasa sebagai anak yang tak diharapkan’’. Rupanya setelah cek ke dokter kandungan yang membantu kelahiran Rafa dulu, De dianggap siap hamil karena dari hasil rontgen terakhir dan hasil lab, tubuh dan tulang De sudah bagus. Tentang ngidam, kehamilan yang sekarang, di rumah saat wiken, De kaya orang sakit. De nggak suka bau wangi. Sampai ganti sabun mandi 3 kali. De juga nggak suka bau kamar mandi sama bau mobil. Kalau di kamar mandi nggak bisa lama dan kalau masuk mobil pasti 3 menit pertama buka pintu dan jendela dulu. Udik banget deh ah.

29

24

Juni 2006

Agustus - September 2008

Alhamdulillah adiknya Rafa sudah masuk 30 minggu dan dalam kondisi sehat. Mas Guh sempat nanya “Apaan tuh Dok yang bulat besar?”. Eh Rafa langsung nyeletuk “Kepalaaaaaa..!”. Dokternya bilang “Iya bener. Kamu pinter juga ya”.. Padahal asli loh, De juga nggak ngeh kalau itu kepala. Soalnya adeknya Rafa masih kecil banget.

Tumbuh Kembang

Tentang jenis kelamin, Rafa sih sudah request “Pokoknya aku mau adik yang cantik ya Ma”. Kalau adiknya ganteng gimana Mas? Eh dia jawab “Pokoknya nggak mau!”. Walah kacau. Trus pas ke dokter kemarin, dokternya juga nanya hal yang sama ke Rafa.Dengan lantang Rafa menjawab “Cewek dong”. Eh dokternya bilang “Pinter kamu. InsyaAllah 60% adikmu ini akan perempuan”. Insya Allah…semoga benar…amiiin. Jadi biar punya anak sepasang deh

18

diari persalinan

Agustus 2006

Agustus 2006

Jam 07.00 WIB

Tepat jam 7 pagi De masuk ke ruang operasi. Posisi pertama, De harus duduk dengan memeluk bantal di perut. Beberapa kali dokter nyoba masukin suntikan, tapi gagal terus. Wuihh mayan deh rasanya dicoblos bolak-balik. “Duh susah banget Ret. Saya cuma boleh masukin di 1 titik, dan nyari titik itu di kulit kamu yang penuh jahitan ini agak sulit”. Trus beliau suruh De ganti posisi, tiduran miring dengan posisi ngerungkel (meringkuk). Setelah beberapa kali nyoblos, akhirnya dapat juga. Eh ternyata itu baru jarumnya, obatnya belum dimasukkan. Seru deh. Setelah bius selesai, dokter kandungannya masuk. Cuma butuh waktu 14 menit sampai sang bayi berhasil dikeluarkan. “Ih Ma…subhanallah….eh kakinya keluar Ma! Trus pantatnya tuh. Wah kepalanya yang keluar terakhir”, Mas Guh berisik banget deh. Alhamdulillah nggak ada masalah bayi cantik kami lahir sempurna fisiknya. Puji syukur ya Allah…alhamdulillah!.

Di rumah ternyata De cuma bisa 1 hari menjemur Fayra. Besoknya cuaca mendung. Pas jadwal kontrol, dokter bilang Fayra masih kuning dan dari hasil lab.bilirubin Fayra 16,9 (normalnya di bawah 8 atau 10). Maka Fayra harus diterapi hari itu di RS untuk penyinaran ultraviolet. Hari itu kami pulang dari RS cuma dengan bajunya Fayra…karena di RS Fayra hanya memakai diaper aja. Fayra ‘nginap’ 2 malam di RS.

Rafa pose dengan adiknya, dan Papa-nya juga nggak mau kalah. Fayra sudah sehat.

17

Agustus 2006

17 Agustus 2006, sore Tanggal 17 sore, Rafa nganter De check-in ke RS Internasional Bintaro. Bahkan Rafa juga minta ikut nginep di RS. Semua peralatan tidurnya dibawa, termasuk boneka Pooh yang sudah jelek banget itu. Jam 9 malam datang dokter anastesi untuk nanyain riwayat tulang De. Dokter ini yang nanti akan melakukan suntikan spinal ke punggung De.

Putri cantik kami ini, kami beri nama Kinanti Fayra Allynisa yang artinya ‘perempuan cantik berhati mulia yang dinantikan’. Berat dan panjang saat lahir Fayra, 2b.10 gram dan 49 sentimeter.

20

Agustus 2006

Sehari sebelum pulang dari RS, hasil pemeriksaan darah Fayra menunjukan bilirubin-nya cuma 11,8. Dokter bilang Fayra ‘kuning’, jadi dia harus diterapi dengan sinar ultraviolet. Terapi ini biasanya dilakukan selama 100 jam dan setiap 24 jam selalu dicek lagi darahnya. Besok siangnya saat dicek darah, angka bilirubin Fayra sudah berubah menjadi 11,10. Dokter bilang Fayra dan De boleh pulang. Tapi di rumah pun harus dijemur tiap pagi selama 15 menit terlentang dan 15 menit tengkurap.

Anda ingin membagi kebahagiaan detik-detik menanti dan mempersalinkan si buah hati kepada pembaca? Kirimkan dokumentasinya, boleh dalam format data atau cetak (mohon tidak menggunakan kamera telepon seluler) beserta ‘diari singkat’ serta keterangan fotonya masing-masing ke email: redaksi@tumbuh-kembang.com (dalam bentuk pdf ) atau via pos ke Jl. Bangka I No.8 Jakarta 12720 Dokumentasi & cerita menarik akan mendapat bingkisan menarik senilai Rp. 350 ribu.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

25


TUMBUH & KEMBANG 0-6 BULAN

Tumbuh & Kembang

Bayi Baru & Bayi Muda (0-6 BULAN)

Otak Si Kecil yang Menakjubkan Prototipe otak mulai terbentuk sejak usia kehamilan lima minggu. Bagaimana perkembangannya di 2 bulan pertama hidupnya?

Senang Sekali Ngempeng Tak masalah bila bayi suka mengempeng. Namun pastikan aktivitas ini tak menjadi kebiasaan si kecil. Apa yang mesti dilakukan?

Sering BAB, Tak Seperti Biasanya Tak ‘bayi ASI’, tidak juga bayi susu formula. Kadang di usia ini (newborn) kebiasaan BAB-nya berubah menguatirkan. Menjadi lebih sering, daripada biasanya..?

26

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

27


TUMBUH & KEMBANG 0-6 BULAN

Pekan ASI 2008

Peringatan itu bertujuan memberdayakan perempuan dalam mendapatkan haknya sebagai ibu dan penunjang kegiatan menyusui, serta menyebarkan informasi tentang hak menyusui pada setiap perempuan.

“Dukung Ibu Menyusui,

Raih Hasil Emas”

D

unia mengakui pentingnya menyusui. Berbagai organisasi global maupun individu yang memiliki kepedulian terhadap perlindungan, promosi, dan dukungan terhadap kegiatan menyusui bergabung dalam aliansi bernama The World Alliance for Breastfeeding Action (WABA). Penggerak aliansi ini adalah International Baby Food Action Network (IBFAN), La Leche League International (LLLI), International Lactation Consultant Association (ILCA), Wellstart International serta Academy of Breastfeeding Medicine (ABM), serta konsultatif dengan UNICEF dan Economic and Social Council of the United Nations (ECOSOC). Setiap tahun, berbagai tema diangkat untuk memperingati pekan ASI yang jatuh pada 1-7 Agustus.

Dr. Dian Nurcahyati Basuki, IBLCLC SENTRA LAKTASI INDONESIA

Model: Cindy & Al

Bulan Agustus adalah bulan ASI. Tanggal 1- 7 Agustus ada Pekan ASI. Mari dukung terus program menyusui ASI Eksklusif selama 6 bulan.

‘Mother Support: Going for The gold’ Tahun ini, tema yang dipilih adalah ‘Mother Support: Going for The Gold’. Kantor Kementrian Pemberdayaan Perempuan RI sebagai penyusun pedoman pekan ASI tiap tahun, menerjemahkan tema ini sebagai “Dukung Ibu dalam Menyusui untuk Meraih Hasil Emas.” Maksud dari tema ini, layaknya seorang atlit Olimpiade yang membutuhkan dukungan agar dapat meraih medali emas, maka ibu pun perlu dukungan agar sukses menyusui bayinya secara eksklusif. Itu demi memberikan hak bayi yang paling optimal dalam periode emas pertumbuhan dan perkembangannya.

ibu menyusui itu bisa di tempat perbelanjaan, fasilitas pendidikan, sarana transportasi, peribadatan dan taman, sarana rekreasi umum, lembaga pemasyarakatan wanita serta sekolah.

dan masyarakat

28

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

keadaan darurat

Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang berperan besar dalam keberhasilan ibu menyusui dimulai dari pelayanan kehamilan, bersalin, perawatan ibu dan bayi, hingga fasilitas kesehatan anak. Bukan saja dengan melakukan tindakan untuk membantu bayi tetap menyusu ASI, namun juga dengan menciptakan lingkungan perawatan yang sayang bayi. Sudah tentu, itu semua takkan tercapai pada fasilitas kesehatan yang menjadi ‘penyalur’ susu formula.

Beberapa ibu menyusui mungkin mengalami kondisi tak terduga atau serius. Adanya dukungan yang khusus akan memberikan rasa nyaman dan melindungi usahanya untuk terus menyusui. Kondisi-kondisi yang mungkin terjadi dan memerlukan dukungan adalah termasuk bencana alam, pengungsian, perceraian atau kekerasan dalam rumah tangga serta penyakit serius yang menimpa ibu atau bayinya.

3. Lingkungan dan tempat kerja

1. Keluarga

Keluarga dan kerabat memberikan kontribusi terbesar dalam mendukung ibu berhasil menyusui. Misalnya, dengan menciptakan suasana yang damai dan nyaman bagi ibu dan bayi, tempat terdekat bagi ibu untuk berbagi perasaan dan kebutuhan lainnya. Lingkungan sosial yang mendukung

5. Respon saat terjadinya krisis atau

kesehatan

Dari mana sajakah dukungan itu semestinya diperoleh oleh para ibu menyusui? Bentuk dukungan menyusui dapat diterima dari :

kegiatan menyusui dari promosi dan pemasaran pengganti ASI yang bertubi-tubi. Yang tak kalah penting adalah usaha untuk melindungi hak cuti ibu bersalin agar dapat bersama bayinya seoptimal mungkin.

2. Pelayanan dan fasilitas

TUMBUH & KEMBANG 0-6 BULAN

asi laktasi

asi laktasi

Ibu menyusui menghadapi tantangan untuk mempertahankan kegiatan menyusui ketika ia kembali bekerja (seusai cuti). Keberhasilan menyusui bagi ibu bekerja sepenuhnya bergantung pada kebijakan dan lingkungan kerja yang ‘sayang ibu dan bayi’. Kegiatan menyusui bertahan bila lingkungan kerja memungkinkan terjadinya kontak ibu-bayi, ibu berhak atas waktu memerah dan menyimpan ASI perahnya untuk dibawa pulang, serta masa istirahat yang mencukupi pasca-bersalin hingga kegiatan menyusui mulai mantap.

4. Pemerintah dan pemegang kebijakan

Peran pemerintah dan pemegang kebijakan dalam mendukung kegiatan menyusui lebih dititikberatkan pada perlindungan

Mari Bu, kita sama-sama berjuang mewujudkan ini semua. Yuk, dukung gerakan ibu menyusu untuk meraih hasil ‘emas’, yakni anak-anak yang cerdas dan sehat.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

29


TUMBUH & KEMBANG 0-6 BULAN

aku tumbuh

Otak Si Kecil yang Menakjubkan, Di Dua Bulan Pertama Hidupnya antar sel otak (neuron) berarti makin banyak sel yang terkoneksi membentuk unit-unit. dan, semakin banyak neuron yang membentuk unit-unit, semakin bagus kualitas kemampuan otak dalam menyerap dan mengolah informasi. Pada usianya yang ke-1 bulan, proses myelinasi (penyelubungan cairan seperti mentega pada batang selsel otak, yang mempercepat transmisi informasi elektris di otak) sudah mulai terjadi. Proses ini bisa dibuktikan dengan kemampuan bayi muda dalam keawasan visual, terutama mengenali wajah orang-orang terdekatnya. Ubun-ubun bayi yang berdenyut menandakan otak si kecil masih sedang dan akan terus berkembang. Ubun-ubun adalah bagian lempeng tulang kepala yang belum tersambung yang menjamin perkembangan otak takkan terhalang.

Model: Bryan

Optimalkan Lewat Stimulasi

Prototipe otak mulai terbentuk sejak usia kehamilan lima minggu. Perkembangannya sangat tergantung pada peran aktif orangtua.

D

alam sebuah seminar, peserta yang sebagian besar para ibu sibuk memperbincangkan segala ikhwal otak bayi mereka. Kekuatiran mencuat: adakah perkembangan otak bayi mereka maksimal?

Volume dan Pembentukan Jaringan Sel Otak merupakan organ tubuh yang menjadi pusat kontrol seluruh sistem tubuh dan sumber kecerdasan anak. Karena itu, kondisi otak bayi menjadi perhatian utama ketika si bayi baru lahir. “Di antaranya adalah berat otak,� kata Dr. Matheus Tatang Puspanjono, Sp.A dari Siloam Hospitals. Berat adalah indikasi tingkat kenormalan otak bayi. Menurut Matheus, pada usia 2-3 bulan terjadi penambahan berat otak yang paling cepat mencapai 500-600 gram. Selain berat, yang paling penting adalah jumlah sel otak. Jumlah sel menentukan perkembangan kecerdasan bayi. Tetapi, betapapun banyaknya sel otak, kalau tidak terhubung secara optimal takkan berarti apa-apa buat kecerdasannya. Semakin banyak sambungan (synapsis)

30

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Ibu, tak ada obat atau suplemen instan yang bisa mempengaruhi pertumbuhan otak dan kecerdasan bayi selain faktor genetik. Para orangtua hanya bisa menyediakan asupan gizi yang terjaga dan stimulasi yang tepat, untuk membantu meningkatkan kecerdasan serta pertumbuhan otak. Pemberian asupan gizi paripurna adan seimbang itu, jelas Matheus, bisa dimulai sejak anak berada dalam kandungan. Sebuah riset menyatakan, pada saat lahir,otak bayi sudah memiliki sejutajuta (1.000.000.000.000) neuron. Bila kita merangkai seluruh sel tersebut membentuk barisan, panjangnya akan menyamai jarak perjalanan pulang pergi ke bulan. Luar biasa, ya, Bu! Tapi, ketika bayi sudah lahir, perkembangan sel otak bergantung pada perlakuan (stimulasi) yang Ibu berikan. Karenanya, Ibu sangat dianjurkan menjalin kedekatan secara aktif baik fisik maupun emosi dengan bayinya. Dalam memberi stimulasi jangan lupakan keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan otak kiri dan kanannya. Pertumbuhan dua sisi otak yang seimbang ini akan menjadikan si anak tumbuh sehat dan cerdas. Bagaimana, Bu, siap menstimulasi otak si kecil?

Tips Optimalkan Pertumbuhan Otak Si Kecil l Jangan membatasi ruang gerak bayi l Beri stimulasi yang mengandung unsur upaya pencerdasan otak kiri dan kanan (berbicara, memperlihatkan gambar,memperdengarkan lagu. l Lakukan kontak mata pada semua aktivitas dengan bayi l Berikan senyuman dan kontak hidung

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

31


TUMBUH & KEMBANG 0-6 BULAN

TUMBUH&&KEMBANG KEMBANG BULAN TUMBUH 0-60-6 BULAN

tingkah & polah

tingkah & polah

Ngempeng? Mmm... Nyam-nyam e

Sebulan terakhir ini anak saya (Kevin, 5 bulan) punya kebiasaan baru, dia suka sekali ngempeng. Awalnya saya sih seneng aja karena aktivitas ini membuat Kevin lebih anteng saat saya gendong. Namun lama-kelamaan saya kuatir juga karena kebiasaan ini membuat selera minum susunya jadi berkurang. Sepertinya dia punya keasyikan tersendiri kalau sudah mengempeng. Bagaimana ya mengatasi kondisi ini? Ada yang bisa bantu? (Sekar, Bogor)

E

e

mpeng (pacifier) memang kerap menjadi pilihan para ibu saat bingung menghadapi si kecil yang rewel atau sering menangis. Dan percaya atau tidak, sesaat setelah diberi empeng, rengekannya perlahan mereda dan dia jadi lebih tenang. Namun selanjutnya, seperti dialami Ibu Sekar di Bogor, banyak ibu yang bingung ketika si kecil justru sangat lekat dan begitu menikmati dot kosong yang mudah diisap-isap tersebut.

Sesekali Tak Masalah

Tak masalah bila bayi suka mengempeng. Namun pastikan aktivitas ini tak menjadi kebiasaan si kecil. Apa yang mesti dilakukan?

Buat bayi mengisap empeng memang mengasyikkan. Secara psikologis, bagi bayi empeng bisa memberikan rasa nikmat dan nyaman. Ini terkait dengan pemenuhan fase oral yang tengah dialami si bayi hingga usia 2 tahun. Fase oral adalah fase di mana anak mendapat kepuasan dengan sensasi di sekitar mulutnya. Tak hanya itu, bayi senang mengempeng juga karena bentuk atau kontur benda ini yang mirip puting payudara ibu. Inilah yang membuat anak jadi lebih tenang karena serasa sedang mengisap sesuatu sumber kenyamaan. Jadi sebenarnya sangat wajar bila bayi senang bila diberi empeng. Hanya saja, pesan Henny E. Wirawan, M.Hum, Psi., jangan sampai orangtua menjadikan empeng sebagai jalan pintas – karena tak mau repot -- untuk membujuk si kecil yang rewel atau menangis. Kalau sesekali sih tak masalah.

Misalnya, saat anak tak makan atau baru selesai minum, pemberian empeng mungkin bermanfaat agar dia tak memasukkan jari atau mainan di dekatnya. ”Tapi kalau setiap merengek dikasih empeng, tentu saja tak baik, apalagi sampai mengganggu jadwal minum susu si kecil,” ujar psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara ini. Dalam pandangan Henny, sebenarnya orangtua perlu introspeksi kalau bayinya sampai begitu lekat dengan empeng. Bagaimanapun, ini menunjukkan ada sesuatu yang tak terpenuhi secara oral. Entah itu dari sisi perhatian ataupun asupan susu (ASI)- nya. Bila perilaku ini sudah menjadi kebiasaan, bisa pula merupakan manifestasi dari rasa cemas bayi. Dari sisi kesehatan, kebiasaan mengempeng yang terus berlanjut hingga usia anak lebih besar (3-5 tahun) juga dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi geligi, bentuk mulut, hingga kemampuan bicara anak. Kasihan ’kan?

Cari Tahu Sebabnya Ya, empeng memang bak benda ajaib pelipur gundah dan cemas bagi bayi. Namun orangtua sebaiknya tak membiarkan mulut si kecil terlalu sering hanya sibuk mengulum empeng. Upaya pencegahan tentu saja perlu dilakukan orangtua supaya anak tak kebablasan dengan kebiasaan itu. Menurut Henny, banyak cara bisa dilkakukan untuk menyiasatinya. Misalnya, orangtua bisa mengamati kapan gelagat ingin mengempeng muncul pada bayi. Bila perilaku ingin mengempengnya itu terkait dengan perasaan gelisah, orangtua bisa menggendongnya

Bila Harus Menggunakan Empeng nn Pakailah empeng jika perlu saja atau tidak di setiap waktu. Ini bermanfaat untuk menghindari aktivitas ini menjadi kebiasaan. nn Cermati jenis empengnya. Pastikan empeng terbuat dari karet yang tak mengandung bahan beracun. Juga, pilihlah empeng dengan bentuk yang menyerupai puting payudara. Ini penting untuk mencegah agar perkembangan rahang anak tidak abnormal. nn Perhatikan keamanannya. Apakah sudah ada kerusakan atau masih dapat digunakan. Karena alat tersebut tak bisa selamanya dipakai, jangan sampai anak tertelan serpihan empeng yang sudah rusak. nn Jangan sekali-kali ‘mengalungkan’ empeng di leher anak.

atau menepuk punggung dengan lembut agar ia merasa lebih aman dan nyaman. Bila si kecil ingin mengempeng di waktunya untuk mimik ASI atau minum susu, segera berikan cairan tersebut. Dan seterusnya. ”Intinya adalah, orangtua perlu mencari lebih dulu apa persoalan atau penyebabnya. Setelah itu, berikan alternatif kegiatan yang menarik yang bisa membuatnya lupa mengempeng,” imbuh Henny.

semua itu dengan penuh kesabaran dan ketekunan. ”Kalau ingin lebih mudah lagi, ya sejak dini si kecil dijauhi dari empeng. Cari saja alternatif lain kalau anak rewel, nangis atau gelisah,” imbuh Henny. Praktis bukan, Bu?

Memang tak mudah menghentikan perilaku satu ini. Untuk itu, orangtua sebaiknya melakukanlah pencegahan secara perlahan dan tak memaksa. Terlalu memaksa anak menghentikan kebiasaannya bisa jadi akan membuat anak justru semakin gelisah atau rewel. Jangankan bayi, orang dewasa pun akan tak nyaman kalau dipaksa, bukan? Kemudian tentukan skala waktu, misalnya 3 minggu, untuk menghilangkan kebiasaannya. Nah, selama jangka waktu tersebut orangtua bisa berharap kebiasaan mengulum empeng akan berkurang dan terus berkurang sampai akhirnya hilang. Terakhir, jangan lupa untuk melakukan

Model: Rayendra

32

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

33


TUMBUH & KEMBANG 0-6 BULAN

TUMBUH & KEMBANG 0-6 BULAN

kesehatan bayi

kesehatan bayi

“Kok BAB Terus Sih De?!”

ww Pemberian makanan padat sebelum waktunya. Seperti tradisi memberikan pisang pada bayi sebelum usia 6 bulan. Pada bayi yang cukup kuat mungkin tak apa-apa, tapi pada bayi yang rentan, ini bisa menyebabkannya diare.

Tidak ‘bayi ASI’, tidak juga bayi susu formula. Kadang di usia ini (newborn) kebiasaan BAB-nya berubah menguatirkan. Menjadi lebih sering, daripada biasanya.

Operasi Sampai Alternatif Pengganti Bila memang ternyata BAB sering ini ternyata termasuk yang patologis, tindakan penanganan harus segera dilakukan. Pada kasus kelainan pada usus, biasanya akan dilakukan tindakan operasi untuk membantu agar fungsi pencernaan normal.

Model: Andrea

“Bila terjadi karena faktor alergi misalnya, orangtua bisa mengganti susu anak dengan yang jenisnya hipoalergik atau menggantinya dengan susu kedelai bila perlu. Toh kandungan gizinya tidak berbeda dengan susu sapi,” papar Budiyanto. padahal bisa jadi masih ada kotoran yang akan keluar. Ini membuat area anus mengerut kembali. Sehingga, tak beberapa lama kemudian, si kecil pun buang air besar kembali. Karena itu, sebaiknya tunggulah dua atau tiga menit sesudah si kecil buang air besar. Jika tidak ada lagi kotoran yang keluar, barulah bersihkan bokongnya. Ada alat ukur lain untuk meredam kekuatiran Ibu yakni dengan melihat progresi bobot tubuhnya. Sepanjang pertambahan berat badan si kecil usia 0-6 bulan sesuai dengan yang seharusnya, yaitu 250-500 gram per bulan tak ada yang perlu dikuatirkan. “Jika berat badannya terus bertambah meski frekuensi buang air besarnya cukup sering, semuanya baik-baik saja. Apalagi bila bayi cukup aktif,” imbuh Budiyanto.

Kapan Perlu Waspada?

S

i kecil buang air besar cukup sering? “Itu sih tanda dia mau pintar tuh!” Demikian komentar beberapa orang. Apa benar demikian? Memang, orangorang dulu sering berpendapat kalau buang-buang air merupakan tanda bahwa akan ada ‘kebisaan’ baru yang bakal dikuasai si kecil. Padahal belum tentu demikian. Tapi, tak perlu langsung panik juga jika melihat si kecil buang air besar cukup sering. Belum tentu itu menunjukkan ada gangguan serius di pencernaannya, kok Bu! Pada batasan tertentu, buang air besar cukup sering tak perlu terlalu dikuatirkan. “Bila bayi dua atau tiga kali sehari buang air besar dengan kotoran yang encer dan berwarna kuning, itu masih normal

34

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

dan tidak perlu dikuatirkan,” papar dr. Budiyanto Sutedjo, Sp.A, dokter spesialis anak pada Klinik Kancil, Kemang.

Adaptasi Organ Pencernaan Menurut Budiyanto, tak ada tahapan buang air besar pada bayi. Namun, memang proses pencernaan hingga dikeluarkannya kotoran harus melalui tahap adaptasi. “Pada bayi, gerakan peristaltik (gerakan mengolah makanan) pada usus belumlah sempurna,” jelas Budiyanto. Karena itulah proses pengolahan makanan yang masuk belum berfungsi dengan baik seperti halnya orang dewasa. Selain itu, kebiasaan orangtua pun turut mempengaruhi kekerapan buang air besar si kecil. Misalnya, Ibu atau Bapak langsung membersihkan kotoran saat bayi buang air besar,

Memang ada kondisi-kondisi tertentu yang perlu diwaspadai orangtua menyangkut frekuensi buang air besar anak. Bila frekuensi buang air besar bisa sampai delapan kali sehari dengan kotoran berwarna hijau, berbentuk cairan dan bayi gelisah serta menangis terusmenerus atau justru lebih banyak diam, lalu matanya terlihat cekung, dan perut kembung, segeralah periksakan ke dokter. ‘’Kalau itu yang terjadi, sudah bisa dikatakan anak terserang diare yang membutuhkan penanganan lebih lanjut,’’ tegas Budiyanto. Pada kondisi patologis seperti itu, beberapa faktor berikut menurut Budiyanto bisa menjadi pemicunya: ww Asupan makanan yang dikonsumsi ibu menyusui ww Faktor alergi pada susu sapi pada anak yang diberi susu formula ww Adanya kelainan pada usus ww Susu yang sudah tidak bagus kualitasnya dan botol susu yang kurang bersih (jika menggunakan botol untuk memberikan susu formula atau ASI perahan). ww Payudara yang kurang bersih saat menyusui bayi

Yang jelas, pastikan si kecil diberi banyak cairan agar tidak terjadi dehidrasi bila frekuensi BAB sering ini sudah mengarah ke diare. Perhatikan pula kebersihan peralatan minum seperti dot dan botol susu si kecil agar diare tidak semakin memburuk. Kadang, diperlukan pula penggunaan obat-obatan yang disesuaikan dengan usia bayi untuk mengatasinya. Bagaimana Bu? Tak kuatir lagi,’kan sekarang?

Perhatikan Kualitas ASI! Perhatikan kualitas ASI untuk si kecil jika Ibu termasuk ibu menyusui. Ini dapat berpengaruh pula pada pencernaan si kecil, lho! Karena itu, Budiyanto menyarankan:

n

Kurangi makanan-makanan bersantan, berlemak, dan pedas. Ini bisa membuat pola buang air besar si kecil turut terpengaruh.

n

Susui si kecil selama masing-masing 15 menit di payudara kanan dan kiri. Jika Ibu menyusui lebih dari 15 menit, ASI yang diisap bayi lebih banyak mengandung lemak. Pada bayi yang sensitif, kandungan lemak ini bisa membuat organ pencernaannya terganggu.

n

Cucilah tangan dan bersihkan kedua payudara dengan lap basah yang bersih sebelum menyusui si kecil.

n

Bila Ibu bekerja dan harus memerah ASI dan menyimpannya dulu sebelum diberikan kepada si kecil di rumah, pastikan cara penyimpanan sudah benar agar ASI tidak rusak.

n

Sebelum memberikan ASI perah, ciumlah dulu untuk memastikan susu masih bagus.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

35


TUMBUH & KEMBANG 6-12 BULAN

Tumbuh & Kembang

Bayi (6-12 BULAN)

Jago Pegang Biskuit atau Cangkir? Si kecil sedang senang menggapai, meraih dan menggenggam apapun yang dilihatnya.

Wah, Si Kecil Emoh Dibantu! Ingin melakukan banyak hal sendiri. Inilah perilaku yang mulai muncul saat anak memasuki usia 1 tahun. Apa yang sebaiknya dilakukan orangtua untuk mendukung aksi si kecil??

Si Kecil Tak Bisa Minum Susu Sapi Ada bayi-bayi yang secara genetis sangat peka terhadap protein susu sapi. Tubuhnya menimbulkan reaksi alergi saat minum susu sapi. Tapi ada alternatif susu lain kok.

36

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

37


TUMBUH & KEMBANG 6-12 BULAN

Jago Pegang Biskuit atau Cangkir?

Si kecil sedang senang menggapai, meraih dan menggenggam apapun yang dilihatnya. Memegang benda, cangkir maupun biskuit, melatih otototot besar si kecil pada tangan dan lengan. Ia juga sedang mengembangkan otot-otot kecilnya seperti jari-jemari dan kepekaan permukaan telapak tangannya. Menurut Risa, kemampuan bayi memegang sesungguhnya sudah ada sejak ia lahir. Coba saja ketika bayi baru lahir disentuh jemarinya akan muncul refleks memegang apapun yang menyentuhnya. Hanya saja, kemampuan memegang ‘dengan tujuan’ berkembang mulai usia 6 bulan. Kemampuan memegang akan merupakan awal tahapan selanjutnya. Setelah memegang, ia akan mengembangkannya menjadi kemampuan melempar, meraih sesuatu, ataupun menarik benda. Kalau ia bisa memegang cangkir, misalnya ia juga akan bisa mencengkeram bola dan melambungkannya. Jejarinya juga akan dengan mudah memegang pensil kecil ketika ia bersekolah kelak.

Melatih Kepekaan Kulit Ibu, tadi dijelaskan kalau memegang benda akan melatih kepekaan kulitnya. Rasa peka ini akan memperkaya pengetahuan yang terekam dalam memori di otak bayi. Akan ada memori tentang permukaan kasar, halus, panas, dingin empuk, bergelombang, dan lain-lain. Ketika bayi memegang cangkir, melalui syaraf tangannya ia sedang belajar merasakan permukaan yang keras dan agak kasar. Sedangkan, ketika si kecil memegang biskuit atau kue kegemarannya, Ia sedang merasakan permukaan yang empuk, lunak, dan tentu saja enak dimakan. Dengan begitu, anak akan mulai membedakan, “oh yang keras tidak bisa dimakan, sebaliknya yang empuk dan lunak (mungkin) bisa langsung dilahap”.

B

u, mungkin saat ini si kecil Ibu lagi senangsenangnya minum dari cangkir atau makan biskuit, ya. Semuanya dilakukan sendiri, tak mau dibantu siapapun, termasuk Ibu. Cangkir itu pasti langsung dipegang erat-erat dan slurup...slurup... ia minum dengan semangatnya. Lihat juga ketika tantenya menyodorkan biskuit kesukaannya. Hmm...langsung saja kue itu direbut, dipegang lalu disuapkan ke mulut kecilnya.

Latihan Otot Besar dan Kecil “Itu adalah perkembangan normal dan wajar untuk anak usia 6-12 bulan,” kata Risa Kolopaking, Msi., Psikolog dari RSIA Hermina Bekasi. Anak di rentang usia 6-12 bulan memang sedang getol-getolnya mengembangkan kemampuan motorik. Khusus kegiatan pegang-memegang ini, si kecil sedang mengasah motorik halus sekaligus kasar.

38

Agustus - September 2008

TUMBUH & KEMBANG 6-12 BULAN

tingkah & polah

aku tumbuh

Tumbuh Kembang

Karena itu, Bu, saran Risa, ‘bersihkanlah” ruang eksplorasi si buah hati dari segala benda lunak yang berbahaya. Sebab, bisabisa langsung “Hap” dimasukkan ke mulut kecilnya.

Yang Patut Diperhatikan n ‘Bersihkan’ ruangan tempat anak bermain dari bendabenda panas, tajam, dan berbahaya lainnya. n Singkirkan meja, kursi rusak dari jangkauan anak. n Tutuplah pintu-pintu lemari untuk menghindarkan anak dari terjepit. n Tutup akses ke alat-alat listrik seperti kulkas, stop kontak, setrika, dispenser air, kipas angin. n Gunakan selalu cangkir plastik, jangan sesekali memakai cangkir beling

Si Kecil Tak Mau Dibantu! Ingin melakukan banyak hal sendiri. Inilah perilaku yang mulai muncul saat anak memasuki usia 1 tahun. Apa sebaiknya yang dilakukan orangtua untuk mendukung aksi si kecil?

T

iara begitu asyik memainkan biskuit yang dipegangnya. Setelah cukup lama ’memelototi’ makanan renyah itu, bocah 1 tahun itu lalu tergoda untuk memasukkannya ke mulut. Dan, hup, dicecapnya biskuit tersebut perlahan. Dari ekspresi wajahnya tercermin kepuasan tiada tara. Deasy, sang ibu, mencoba membantu membetulkan pegangan biskuit, tapi Tiara malah marah. Seakan ia tak rela biskuit itu lepas dari tangannya. Melihat perilaku sang buah hati, Deasy sumringah. ”Wah, anakku tambah pintar. Sekarang makannya mulai nggak mau disuapi lagi, maunya makan sendiri,” ujarnya dalam hati.

Model: Bagas

Tahap ’Otonomi’ Memang ada perilaku khas saat bayi memasuki ulang tahunnya yang pertama. Di saat itu muncul keinginan besar dari si kecil untuk melakukan banyak hal sendiri. Dalam pandangan psikolog Agustina Hendriati, Psi, M.Sc., itu merupakan ciri-ciri mulai berkembangnya kemandirian anak. Misalnya, saat dia sudah mampu duduk sendiri dan menggenggam sendok (usia 9 bulan), dia akan senang melakukan aktivitas makan sendiri, meskipun masih belepotan dan berantakan. Begitu pula keinginan berjalan atau memanjat-manjat bangku sendiri yang seolah tak mau dipegangi atau dibantu. Namun benarkah si kecil benar-benar ingin mandiri? Anak yang tak mau dibantu, sambung dosen Fakultas Psikologi Unika Atmajaya ini, sebetulnya hanya merupakan tanda munculnya aspek kemandirian. Tanda itu merupakan perkembangan wajar pada aspek kepribadian anak. Pada usia 3 bulan, misalnya, si kecil tak sadar dengan eksistensi dirinya. Kalau tertawa masih refleks, digendong oleh siapa pun tak ada rasa takut. Tapi memasuki usia 6 bulan, ia mulai menyadari dirinya. ”Kalau digendong sama orang lain, dia mulai takut, menangis”, jelas Agustina. Meminjam istilah pakar psikologi perkembangan anak Erik H. Erikson, Agustina menjelaskan bahwa fase tersebut dikenal sebagai tahap perkembangan ’otonomi’.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

39


TUMBUH & KEMBANG 6-12 BULAN

Yakni, saat anak sedang mengenali dirinya sendiri dan belajar apapun yang dia ingin ketahui sesuai keinginannya sendiri. Anak pun mulai menunjukkan perilaku tak mau terlalu banyak diatur oleh orangtua.

mengatakan ’tak boleh’, lama-lama anak menjadi tak punya inisiatif, lho. Selanjutnya, anak akan kehilangan kesempatan untuk menujukkan dirinya dan tak tak punya identitas diri. Kasihan, ’kan?” papar Agustina.

Hanya saja biasanya ia mulai benarbenar menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang lain, yakni pada usia 1,5 tahun ke atas atau usia batita. ”Untuk anak di bawah usia tersebut, masih jarang ya. Kecuali anak-anak tertentu yang sangat cepat perkembangannya,” tegas Agustina. Kemandiriannya pun masih berupa ’penolakan’ lewat sikap atau non verbal. Contoh, anak tak mau disuapi saat makan, bahkan menutup rapat-rapat mulutnya.

Selain itu, orangtua juga sebaiknya bisa lebih bersabar menghadapi perilaku si kecil. Kesabaran dan kerelaan orangtua untuk tak bosan berulang-ulang merapikan rumah, akan membuat anak terampil saat ia menginjak usia sekolah. Latihan makan sendiri – juga

Biarkan Mencoba Mengasyikkan! Inilah yang mungkin dirasakan si kecil saat berhasil melakukan atau memanipulasi sesuatu sesuai keinginannya. ”Oh ternyata saya bisa melakukan ini-itu tanpa bantuan orang lain ya.” Inilah mungkin yang ada dalam pikirannya. Apalagi secara teori, sambung Agustina, memang ada dorongon alamiah (survival) anak untuk mengenal lingkungan dan dirinya sendiri. Tak hanya itu, keberhasilan tersebut juga akan menumbuhkan rasa percaya diri yang mendorong anak mencoba aktivitas lain. Ini dilakukannya sekaligus untuk melatih keterampilan motorik serta mengasah kemampuan berpikirnya. Itulah mengapa, orangtua sebaiknya jangan lantas menawarkan bantuan saat si kecil sedang ’beraksi’. Biarkan dia mencoba melakukannya sendiri. Memang saat makan sendiri misalnya, bisa jadi orangtua akan kesal melihat pakaian anak yang kotor, atau meja makan dan lantai yang penuh remah makanan. Namun Bu, perilaku tersebut merupakan bagian dari proses perkembangan kemandirian anak. ”Kalau orangtua terlalu sering membantu atau

40

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

keterampilan lainnya seperti berjalan sendiri, bermain sendiri dan lainnya -- dapat menjadi kegiatan yang sangat bermanfaat agar si kecil menjadi lebih mandiri. Namun sesekali orangtua tentu saja perlu mengarahkan bagaimana melakukan aktivitas tersebut secara benar. Di sinilah perlunya orangtua memahami kebutuhan, keinginan, dan kenyamanan buah hatinya. Misalnya, dengan mengkreasikan lingkungan anak berkreasi (tempat bermain) yang mampu membuat anak merasa senang, gembira dan nyaman saat melakukannya. Termasuk di dalamnya menyediakan peralatan yang sesuai dengan usianya atau menyingkirkan mainan atau benda yang membahayakan anak.

Oww… Si Kecil Tak Bisa Minum Susu Sapi Ada bayi-bayi yang secara genetis sangat peka terhadap protein susu sapi. Tubuhnya menimbulkan reaksi alergi saat minum susu sapi. Tapi ada alternatif susu lain kok.

S

eorang ibu sibuk memelototi deretan kotak susu bayi aneka merek, di sebuah pusat perbelanjaan. Sejenak ia memegang sebuah kotak susu merek terkenal, lalu beralih ke merek berikutnya. Ia bingung mau pilih merek yang mana lagi. Hampir semuanya pernah ia coba tapi si buah hati yang berusia 7 bulan selalu mencret-mencret dan kulitnya memerah setiap usai minum susu tersebut. Ibu dua anak ini heran mengapa anak keduanya kerap diare sehabis minum susu formula. Padahal, jenis dan merek susu yang ia berikan sebagai makanan tambahan, sama persis dengan yang ia berikan kepada anak pertamanya tiga tahun lalu.

Nah, bila berbagai hal tersebut sudah dilakukan, si kecil tentu akan bisa bebas bereksplorasi, sementara orangtua juga tak perlu merasa cemas dengan aksi ’egoisnya’.

Alergi Saluran Cerna Ibu, itu adalah salah satu pertanda, pencernaan si bayi tak tahan dengan kandungan dalam susu formula berbahan dasar susu sapi. Tubuh anak menolak kandungan susu sapi, kejadian ini akrab juga disebut sebagai alergi.

Penting untuk Orangtua [ ’Anakmu bukanlah anakmu’, potongan bait puisi Kahlil Gibran ini baik untuk dicermati orangtua. Suatu saat anak akan berkembang menjadi dirinya sendiri. Karenanya, jadilah ’fasilitator’ yang baik buat mereka. [ Orangtua mesti menyadari bahwa anak sedang berkembang dari sisi sosial-emosionalnya. Dia sedang belajar menjadi dirinya sendiri di tahap awal hidupnya. Biarkan saja ia melakukan sendiri aktivitas yang sudah mampu dilakukannya sendiri. [ Agar si kecil semakin mandiri, beri kesempatan padanya untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Misalnya, berjalan sendiri, memilih bajunya sendiri, memutuskan kapan ia harus makan dan seterusnya.

TUMBUH & KEMBANG 6-12 BULAN

kesehatan bayi

tingkah & polah

Susu sapi dianggap sebagai penyebab alergi makanan pada anak yang paling sering dan paling awal dijumpai dalam kehidupannya. Bahkan, Bu, tahukah bahwa gejala anti susu sapi ini sudah dilaporkan sejak zaman Hipocrates si tokoh kedokteran kuno pada tahun 370 SM.

Model: Dhea

Alergi susu sapi adalah suatu penyakit terkait reaksi imunologis yang timbul sebagai akibat pemberian susu sapi atau makanan yang mengandung susu sapi. Tubuh anak (saluran cerna) bereaksi tak

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

41


TUMBUH & KEMBANG 6-12 BULAN

kesehatan bayi normal terhadap asupan makanan yang mengandung susu sapi, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Karenanya ketika bayi diberi susu sapi, “Tubuhnya akan memberikan reaksi spesifik sebagai akibat hipersensitivitas,” ujar dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A., subspesialis alergi-imunologi

Model: Hilmi

Pola Reaksi Reaksi itu bisa menimpa saluran cerna, kulit, dan saluran napas. Kenampakan klinis yang tampak bervariasi menurut ketahanan tubuh anak pasca terpapar susu sapi atau makanan yang mengandung susu sapi. Menurut Hindra ada tiga pola respon alergi susu sapi.

l

Reaksi Cepat, beberapa waktu setelah minum susu hingga timbulnya gejala.

l

Reaksi Sedang (pencernaan), 45 menit hingga 20 jam.

l

Reaksi Lambat (kulit dan saluran cerna), lebih dari 20 jam.

Reaksi awal umumnya terjadi pada kulit. Gejala timbul dalam 45 menit setelah mengonsumsi susu. Reaksi tersebut dapat berupa bintik merah (seperti campak) atau gatal. Gejala lain berupa gangguan sistem saluran napas seperti napas berbunyi 'ngik', bersin-bersin, hidung dan mata si upik gatal dan memerah.

ketika bayi mendapat asupan susu sapi atau makanan mengandung susu sapi dalam jumlah besar.

Sebab Protein Memang selalu ada biang keladi penyebab alergi. Bila anak divonis alergi susu sapi, itu karena tubuhnya tak ’menyukai’ kehadiran salah satu komponen protein yang terkandung spesifik dalam susu sapi. ’Ketidaksukaan’ yang menyebabkan tubuh menolak ini bisa dipicu oleh bawaan atau secara genetis bisa juga tidak. Susu sapi mengandung dua fraksi protein: kasein dan whey. Beberapa ahli berpendapat, kasein inilah yang kerap dipandang sebagai benda asing oleh anak yang dalam tubuhnya secara genetis ’tidak menyukainya’, sehingga akan terjadi penolakan yang tampak sebagai gejala alergi. ”Memang, sudah dari asal usulnya, susu sapi itu ’kan memang cocok untuk sapi, jadi belum tentu cocok untuk anak manusia,” tutur Hindra.

Apa Penggantinya? Jadi, kalau memang alergi yang muncul pada bayi disebabkan oleh aroma tambahan tertentu, orangtua bisa menggantinya dengan susu sapi tanpa

Sedangkan, yang termasuk Reaksi Sedang, bayi akan mengalami muntah dan diare. Diare juga akan muncul 20 jam setelah susu sapi diberikan pada bayi. Namun, ada beberapa bayi yang justru mengalami kesulitan buang air besar (konstipasi) dan gangguan pada kulit (dermatitis). Ibu, reaksi yang terakhir disebutkan tadi umumnya terjadi

kandungan aroma tersebut. Tapi, bila memang si kecil sudah divonis alergi zat yang terkandung dalam susu sapi, tak bisa lain harus beralih ke susu berbahan dasar lain. Seperti susu kedelai atau soya, misalnya. Susu ini, jelas Hindra, sama kandungan gizinya dengan susu sapi. Susu berbahan dasar kedelai ini juga relatif aman bagi bayi yang memiliki hipersensitivitas terhadap protein susu. Para Ibu mulai sekarang mestinya mulai berpikir untuk beralih ke soya, selain harganya terjangkau, rasanya familiar, juga bisa menggemukkan dan anak tetap cerdas dan pintar. Memang ada mitos yang beredar kalau anak diberi soya, ia takkan sepintar dan segemuk yang diberi susu sapi. ”Saya tekankan, itu tidak benar,” ujar Hindra. Selain Soya, alternatif lain adalah susu kambing. Namun, di masyarakat kita, penggunaan susu kambing belum sepopuler susu sapi dan kedelai. Namun, ingin tetap memberikan susu sapi, susu hidrolisa bisa menjadi pilihan. Sayang, susu sapi yang telah mengalami proses pemecahan protein lanjutan ini harganya masih premium. Jadi, bagaimana, Bu, tidak bingung lagi kan pilih susu?

Bila Si Kecil Alergi Susu Sapi g g g

g

Teruskan ASI apabila si kecil masih mengkonsumsi ASI. Hindari susu sapi dan segala makanan/minuman yang berbahan dasar protein susu sapi seperti keju, coklat, bubur susu, dan lain-lain. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi guna mendukung tumbuh kembangnya, dapat diberikan susu pertumbuhan berbahan dasar Isolat Protein Kedelai yang memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah bagusnya dengan susu sapi. Apabila timbul gejala alergi yang berkelanjutan, sebaiknya konsultasikan kepada dokter spesialis anak. *Tips ini dipersembahkan oleh Isomil Plus

42

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

43


TUMBUH && KEMBANG 1-31-3 TAHUN TUMBUH KEMBANG TAHUN

Tumbuh & Kembang

Batita (1-3 TAHUN)

Senang Berlari daripada Berjalan Sejak bisa berjalan, hingga sekarang, Si Kecil tak pernah mau diam. Dia lebih senang berlari daripada berjalan. Dimana pun dan dalam kesempatan apa pun.

Masih Belum Bicara Anak-anak yang terlambat bicara (delay speech) belum tentu menderita kelainan. Tapi, deteksi dini yang tepat perlu dilakukan agar penanganannya lebih fokus.

Kakinya Kok 'O'? Bentuk kaki si kecil seperti huruf ‘O’ itu biasa. Yang tak biasa jika hingga usia 3 tahun tak ada perubahan.

44

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

45


tingkah & polah

TUMBUH & KEMBANG 1-3 TAHUN

TUMBUH & KEMBANG 1-3 TAHUN

aku tumbuh

“Lari Teruuusss...” Sejak bisa berjalan, hingga sekarang, Si kwecil tak pernah mau diam. Dia lebih senang berlari daripada berjalan. Dimana pun dan dalam kesempatan apa pun.

Model: Nazhla & Ralphie

Ini berarti, fisik lah yang dominan mewarnai harihari si kecil. “Padahal biasanya jarak yang ditempuh, ya dekat-dekat saja,” imbuh Cisca. Berlari merupakan salah satu kegiatan fisik anak usia 1-3 tahun selain melompat, memanjat atau berjalan dengan satu kaki. Bagi si kecil, berlari untuk mendapatkan apa yang diinginkannya sebagai sesuatu yang wajar.

“D

aniel..., jangan lari dong ah! Nanti jatuh,” Ani (28 tahun) setengah berteriak melihat Daniel (2,5 tahun), buah hatinya berlari-lari saat berjalan-jalan di sebuah mal. Ani memang kerap cemas kalau membawa Daniel ke pusat perbelanjaan. Ia lebih senang berlari daripada berjalan. Begitu juga kalau di rumah. Alhasil, Daniel sering jatuh terjerembab. Kenapa ya, kok Daniel lebih senang berlari daripada berjalan? Apakah ada gangguan pada si kecil Daniel?

Tapi Cisca mengingatkan bahwa salah satu ciri anak dengan gangguan hiperaktif juga lebih sering berlari dibanding berjalan. Untuk memastikannya “Segera periksakan ke ahli neurologi,” Cisca menyarankan.

46

Agustus - September 2008

Deteksi juga bisa dilakukan dengan cara mengamati bagaimana keseimbangan tubuh si kecil saat ia jatuh. Keseimbangan tubuh yang tidak terkontrol dengan baik akan menyebabkan anak sering jatuh. Kondisi seperti ini menandakan ada gangguan pada sistem koordinasi antara tubuh dan kaki anak. “Kalau ia jatuh terus menerus, kita harus berusaha menghentikannya.” tambah Cisca.

Perhatikan Koordinasi Tubuh dan Kaki

Ibu, jika Ibu menemukan si buah hati kerap melakukan hal-hal di bawah ini: l Jika ia bertindak lebih dulu daripada berpikir. l Berlari-lari tetapi tanpa tujuan. l Tidak suka melakukan tugas yang membutuhkan keterampilan motorik halus.

Untuk mendeteksinya, Bunda bisa membandingkan perilaku si kecil dengan teman sebayanya. Kalau perbedaannya begitu mencolok, misalnya temantemannya cukup dengan berjalan saja,

Maka Ibu wajib merasa kuatir dan waspada. Dan, segeralah pergi ke ahlinya untuk mendapat kepastian mengapa si kecil lebih senang berlari daripada

Yang Orangtua Bisa Lakukan

Ciri Batita Apakah anak Ibu juga melakukan hal serupa? Francisca, M.Psi, psikolog dari Rumah Sakit Bunda Aliyah memaparkan seputar kegemaran anak berlari daripada berjalan. “Lazimnya anak usia 1-3 tahun lebih menyenangi kegiatan yang melibatkan fisik,” jelas Fransisca yang akrab disapa Cisca. Mereka ini akan langsung bergerak agresif begitu tertarik pada sesuatu hal.

eh, anak Ibu malah berlari,

berjalan. Lari teruuusss....

F Ibu, jangan melarang-larang kalau melihat anak lebih senang berlari daripada berjalan.

F Memberi penjelasan atau mengalihkannya ke kegiatan lain sangat dianjurkan. F Ibu juga harus merangsang diri agar lebih kreatif menciptakan permainanpermainan untuk menyalurkan energi anak seperti bermain bola. Arahkan bola ke ‘gawang’ agar lebih terarah. F Ini contoh pengalihan permainan kreatif yang bisa Ibu buat: Buatlah angka 0-9 dari karton dan tempelkan di lantai. Beri pertanyaan misalnya 1+1, lalu minta si kecil untuk lompat ke angka yang menurutnya benar. Belajar sambil bermain.

Tumbuh Kembang

Model: Vadia

“Da..da..da, Ayo, Ngomong Dong, Sayang” Anak-anak yang terlambat bicara (delay speech) belum tentu menderita kelainan. Tetapi, deteksi dini yang tepat perlu dilakukan agar penanganan lebih fokus.

S

ebuah rumah yang di dalamnya dihuni anak usia 1-3 tahun tentu akan ramai dengan celotehan dan sekaligus teriakan. Tapi, tak begitu keadaannya dengan kediaman Desi (29 tahun). Meski ada putranya Dafa (2 tahun), rumah itu tetap sepi. Siang ataupun malam suara Dafa yang lucu dan menggemaskan itu nyaris tak terdengar. Ini tentu mengundang tanya tetangga sekaligus membuat Desi kuatir. Anak pertamanya

ini dikenal lincah bergerak, tapi kok belum bisa bicara, ya? Apalagi jika Desi membandingkannya dengan teman-teman Dafa yang bicaranya lancar meramaikan suasana rumah. Ada juga Andi (3 tahun), yang menurut pengamatan ibunya, jauh tertinggal kemampuan bicaranya kalau disejajarkan dengan sepupunya. Sesekali, Andi memang terdengar mengucapkan satu dua patah kata namun tak ‘secerewet’ kawan sebayanya.

ada yang lebih cepat berjalan dibanding berbicara. Atau sebaliknya,” kata Kasandra Putranto Psikolog dari Psychological Practice, Test & Consultancy. Sebab, perkembangan setiap anak berbeda satu sama lain. Ada yang lebih dulu mengembangkan aktivitas fisiknya sehingga ia lebih cepat berjalan. Sebagian anak justru mengedepankan kemampuan bicaranya. Pada kasus tertentu hal tersebut masih termasuk normal.

‘Bayi Sepi’

Normalnya, paling cepat anak sudah mulai bisa berbicara pada umur 10 bulan.

“Beberapa anak usia batita memang

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

47


TUMBUH & KEMBANG 1-3 TAHUN

“Wah! Kakinya Berbentuk O!”

Awalnya baru kata-kata tunggal. Pada umur 18 bulan sudah mulai terdengar dia mampu merangkai kalimat yang pendek. Si anak juga sudah mampu menyusun kalimat yang sempurna setelah berumur 30 bulan. “Tapi, bila lebih dari dua tahun, Ibu harus sudah curiga,” tutur Kasandra. Sebab, kondisi tersebut, sering disebut juga quiet baby atau ‘bayi yang sepi’, bisa jadi gejala awal adanya gangguan kemampuan bicara. Salah satu gejala autisme pada anak, lanjut Kasandra, adalah ia terlambat bicara.

Tunggu Berjalan daripada Bicara Umumnya, para Ibu lebih menantinanti anaknya lebih cepat berjalan ketimbang menunggu ‘keluarnya’ suara dan kata-kata dari bibir anak mereka.Soal kemampuan bicara dan berbahasa, mereka lebih menyerahkannya pada waktu. ‘Ah nanti juga dia juga bisa bicara’. Begitu justifikasi yang kerap orangtua kemukakan. Padahal Bu, jika kita lebih cepat merespon keterlambatan bicara itu tentu hasil pemeriksaan akan dapat membantu kita memperhatikan apakah anak berada dalam jalur tumbuh-kembang yang normal. Kasandra memaparkan apa saja yang bisa dilakukan Ibu jika buah hati tersayangnya belum juga bisa bicara: l Lakukan pemeriksaan medis. l Periksakan juga IQ si kecil.

Tingkat intelegensia ini diukur secara verbal dan dari penampilan (performance) anak. l Terapi bicara. Ini bisa Ibu lakukan dalam berbagai kesempatan. Berkomunikasilah dengan anak setiap saat, misalnya menyapa bayi saat ia bangun tidur. Katakan, “Wah, sudah bangun ya, pasti mau susu”. l Fokuslah pada apa yang anak

48

Agustus - September 2008

TUMBUH & KEMBANG 1-3 TAHUN

kesehatan batita

tingkah & polah

Bentuk kaki si kecil seperti huruf ‘O’ itu biasa. Yang tak biasa jika hingga usia 3 tahun tak ada perubahan. bisa, bukan yang tidak bisa. Buatlah daftar yang berisi kata apa saja yang keluar dari mulut mungil si kecil, setiap harinya. l Ajaklah seluruh penghuni rumah untuk selalu ‘cerewet’ pada si kecil. l Melatih otot mulut bayi, dengan mengajaknya ‘mengolah’ mulut

mengalami kesulitan menggunakan bibir, lidah, dan rahang untuk memproduksi suara. Karena itu, Kasandra menyarankan agar pengecekan kondisi kuping anak didahulukan. Jangan-jangan anak mendapat infeksi telinga sehingga

Perlu Kuatir Jika Selewat 2 Tahun, Anak... n Hanya dapat mengulang kata atau suara tanpa mampu menghasilkan kata atau kalimat sendiri. n Hanya mengucapkan beberapa kata atau suara berulang-ulang. n Tak dapat mengikuti petunjuk sederhana. n Memiliki suara yang tak biasa (suara hidung). n Lebih sulit dimengerti perkataannya dibanding sebayanya. membentuk huruf ‘o’, ‘i’, ‘a’, ‘u’ dan ‘e’. l Tunjukkan setiap benda sambil mengucapkan nama benda tersebut. l Ajak dan biarkan si kecil bernyanyi.

Sebabnya Apa Ya? Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan si kecil emoh berkatakata. Banyak gangguan komunikasi muncul dari kondisi seperti gangguan pembelajaran, cerebral palsy (cacat otak), retardasi mental, atau sumbing bibir dan palatum. Anak dengan keterlambatan bicara memiliki gangguan pengucapan, yang berarti terdapat komunikasi tak efektif pada area otaknya. Area itu adalah area yang bertanggungjawab untuk memerintahkan bicara. Anak dapat

Tumbuh Kembang

terganggu pendengarannya yang menyebabkan anak gagal mengerti pembicaraan dan menirukan menggunakan bahasa. Keterlambatan bicara (speech delay) secara verbal juga bisa disebabkan kelainan fisik, misalnya kelainan lidah atau langit-langit mulut. Nah, bila di antara semua faktor itu tak ada pada si kecil, berarti Ibu dan Bapak hanya perlu ‘cerewet’ kepadanya.

Tahapan Kemampuan Bicara Anak (isinya: usia 10 bulan biasanya mengeluarkan kata-kata apa, 12 bulan ke atas, 24 bulan, dan 36 bulan)

W

aktu lahir dulu, Deyan (3 tahun) kakinya tampak lebih melengkung ke dalam. Ketika belajar berjalan, kakinya juga masih tampak ‘O’. Dulu kondisi kaki Deyan itu cukup membuat hati Cindy (25 tahun) kuatir. “Saya takut bentuknya akan seperti itu terus”, kata Cindy. Tapi syukurlah, di usianya yang ketiga bentuk kaki Deyan tidak lagi ‘O’. Sekarang sudah lurus dengan betis yang besar. Maklum bocah aktif satu ini tak pernah bisa diam, selalu berlari kesana-kemari.

Banyak Faktor “Bentuk kaki bayi saat baru lahir memang berbentuk seperti huruf ‘O’. Dan, jika tidak ada kelainan apa-apa, tanpa dibedong pun kaki anak akan lurus dengan sendirinya,” jelas dr. Sanyoto Putra Pinardi, SpBO, dokter spesialis bedah tulang pada RS. MH. Thamrin Internasional Salemba, Jakarta. Proses pertumbuhan dan perkembangan tungkai kaki pada masa kanak-kanak memang sangat kompleks. Sanyoto menjelaskan, pada masa ini masih bisa terjadi perubahan ukuran, bentuk, dan fungsi tungkai. Sehingga bentuk kaki ‘O’ bisa lurus dengan sendirinya ketika ia mulai bisa berjalan hingga ia berusia sekitar 3 tahun. Bentuk kaki ‘O’ atau yang dikenal dengan istilah Bow Legs atau Genu Varum ini bisa terjadi karena pengaruh banyak faktor.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

49


Misalnya:

1

Di Masa Kandungan.

Posisi kaki si kecil yang terlipat saat masih di rahim, kurang sempurnanya pembentukan di trimester pertama, dan ukuran rahim yang sempit dan menyebabkan pelengkungan tungkai, putaran, dan kemiringan tulang.

2

6

Kebiasaan lain yang menurut Sanyoto juga akan mempersulit bentuk kaki berubah lurus adalah kebiasaan tidur tengkurap dengan posisi kaki lurus berada di bawah paha. Bukannya terbuka lebar ke arah luar.

7

Alat Bantu. Selain itu, penggunaan popok terlalu sering pada saat anak mulai belajar berjalan dan pemakaian baby walker yang tidak tepat waktu dan ukurannya pun juga berpengaruh.

3

50

Cara Menggendong. Ternyata terlalu sering menggendong si kecil dengan posisi di samping di mana kedua paha terpisah pada kasus-kasus tertentu juga turut berpengaruh pada bentuk kaki ‘O’.

5

Kekuatan Otot.

Faktor lainnya yang juga bisa menjadi penyebab adalah karena lembeknya ligamen di sebelah dalam tungkai kaki anak. Lemahnya kondisi lgamen menyebabkan kaki anak tak dapat menunjang tubuh dengan baik. Ini biasanya mulai terlihat ketika anak mulai belajar berdiri.

Bobot Tubuh. Demikian pula dengan berat badan berlebih yang kemudian mempengaruhi variasi bentuk tungkai. Ini bisa terjadi karena adanya tekanan yang kemudian mencegah terjadinya koreksi bentuk kaki secara spontan. Ini menyebabkan bentuk kaki ‘O’ terus berlanjut hingga anak bertambah umurnya.

4

Kebiasaan Tidur.

Sepatu. Selain itu, penggunaan sepatu yang kurang cocok untuk anak saat ia mulai belajar berjalan juga bisa menjadi penyebab. Misalnya, penggunaan sepatu yang terbuat dari kain atau terlalu lentur. Sepatu seperti ini tak dapat menahan bentuk kaki, terutama di bagian belakang atau area tumit.

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Ciri-ciri Kaki Yang Normal Meski di usia ini bentuk kaki si kecil cenderung berbentuk ‘O’, ada beberapa ciri yang dimiliki kaki yang normal:

Simetris

Kaki kiri dan kaki kanan si kecil haruslah simetris dengan bentuk tulang sama-sama lurus. Meski ada bengkok di bagian tulang kering, bengkok tersebut tak terpusat di satu tulang saja.

Memiliki sudut

Kaki haruslah memiliki sudut antara paha dan tulang kering di lutut. Permukaan kakinya dapat ditekuk dan lentur.

Panjang kaki proporsional

Panjang kaki si kecil memiliki ukuran yang seimbang dengan tubuhnya.

Telapak kaki memiliki cekungan

Kaki yang normal memiliki cekungan di bagian sebelah dalam. Untuk memastikannya, Ibu bisa mengajak si kecil berjalan jinjit, berjalan dengan tumit, dan berjalan dengan telapak kaki bagian dalam dan luar. Jika ia bisa melakukannya dengan mudah dan tidak kesakitan, itu tanda bahwa kakinya normal.

Jika Tak Berubah Juga? Saat si kecil menginjak usia 3 tahun, umumnya kedua kakinya akan lurus kembali. Namun, pada kasus tertentu bisa saja itu tak terjadi dan inilah yang perlu diwaspadai terutama jika kondisinya cukup parah. Pada kondisi yang parah, bentuk kaki ‘O’ ini merupakan tanda adanya gangguan yang disebut Ricket yang terjadi akibat kekurangan vitamin D atau tanda adanya displasia tulang. “Yang seperti inilah yang membutuhkan penanganan dari dokter,” papar Sanyoto. Biasanya dokter akan memberikan penanganan lewat pemberian vitamin D jika penyebabnya adalah karena kekurangan vitamin. Bila penyebabnya adalah berat badan berlebih, pengurangan berat badan perlu dilakukan sebagai jalan keluarnya. Sementara tindakan operasi biasanya takkan dilakukan pada anak-anak usia batita, mengingat tulang mereka masih akan tumbuh dan berubah. Beberapa langkah berikut biasanya dilakukan untuk kasus-kasus tertentu:

Tumbuh & Kembang

Balita (3-5 TAHUN)

Mengikat Tali Sepatu Mengikat tali sepatu butuh latihan. Yuk bantu ia menaklukkan tali sepatu sekolahnya.

1. Penggunaan semacam besi

Kebiasaannya Kasar Sekali

2. 3.

Berlaku kasar sebenarnya cara si kecil berkomunikasi dan bersosialisasi. Faktor lain lah yang membuat perilaku ini berulang. Apakah itu?

penegak yang diikatkan di kaki agar posisi kaki tegak lurus saat berjalan. Bantalan karet diikatkan ke kaki saat anak sedang tidur. Penggunaan sepatu khusus sesuai rekomendasi dokter untuk membuat kakinya lurus kembali.

Di rumah, orangtua juga bisa membantu mengatasi masalah buah hati mereka ini dengan membiasakan anak berjalan atau berdiri dengan posisi kaki diluruskan. Selain itu, si kecil juga bisa memakai sepatunya dengan posisi terbalik, sepatu kanan dipakai di kaki kiri dan sebaliknya. Mengawasi si kecil ketika ia bermain juga diperlukan mengingat anak-anak dengan bentuk kaki ‘O’ ini mudah sekali menyerempet benda-benda di dekatnya ketika berjalan dan berlari. Yang jelas, Ibu tak perlu langsung kuatir ya jika kaki si kecil berbentuk ‘O’. Tunggu beberapa waktu, kaki akan lurus, dan Ibu hanya perlu mencegah bentuk kaki ‘O’ tadi

TUMBUH && KEMBANG 3-51-3 TAHUN TUMBUH KEMBANG TAHUN

TUMBUH & KEMBANG 1-3 TAHUN

kesehatan batita

Minusnya Banyak Semakin banyak anak usia balita berkacamata. Apa sebabnya?

menetap. Mudah, kan Bu?

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

51


tingkah & polah

”Bu, Bantu Aku Menali Sepatu Dong!” Keterampilan menali sepatu tak muncul secara tiba-tiba. Butuh waktu dan juga pembiasaan agar kemampuan ini benarbenar bisa dikuasai anak. Dari Velcro ke Tali

A

da yang lain di rumah Vina pagi itu. Saat Vina dan suaminya sibuk menyiapkan diri berangkat ke kantor, si kecil Vero (5 tahun) justru tengah asyik berkutat dengan sepatu barunya. Tak lama kemudian siswa preschool di bilangan Kemang, Jakarta Selatan ini berusaha memakainya. Namun tiba-tiba, ”Ma, bantu akau dong, tali sepatunya kepanjangan nih,” pekiknya sambil memperlihatkan ikatan talinya yang ’berantakan’. Mendengar teriakan Vero, Vina segera mendekati anak semata wayangnya itu. Ibu muda ini lalu menunjukkan bagaimana membuat tali simpul sepatu yang benar.

52

Agustus - September 2008

Yunita menjelaskan, anak biasanya mulai mengembangkan keterampilan memakai sepatu pada usia 3-5 tahun. Pada usia ini, si kecil umumnya sudah bisa memakai sepatu sendiri. Namun model yang digunakan umumnya sepatu dengan velcro (kancing perekat). Model sepatu ini sangat mudah dipakai, si kecil tinggal menarik dan memasang kancing rekatnya, kreketttt.... beres sudah. Sementara sepatu bertali, sebaiknya

Tumbuh Kembang

Tak hanya itu Bu, mampu memakai sepatu sendiri -- apalagi mampu menali sepatu – juga akan meningkatkan rasa percaya diri anak. Ada perasaan bangga saat anak bisa melakukannya. Itulah mengapa, sambung Yunita, anak perlu dipuji saat ia berani mencoba sesuatu – terutama terkait dengan memakai sepatu sendiri. Ini berguna untuk memotivasi anak mengulanginya lagi. Tak kalah penting, kemampuan menali sepatu juga bisa mengasah konsep visual spasial anak, lho. Cerdas visual spasial adalah kemampuan memahami, memproses, dan berpikir dalam bentuk visual. Termasuk di dalamnya adalah pemahaman tata letak, arah dan posisi sebuah benda. Untuk selanjutnya, kemampuan ini bisa dikembangkan lagi, yakni mengarahkan anak mampu meletakkan sepatu di tempatnya. “Lewat cara ini, aktivitas memakai sepatu tak sebatas ’memakai sepatu’, juga ada proses pembelajaran lain yang diperoleh anak,” imbuh Yunita.

Pastikan... nn Sepatu anak dari bahan kuat untuk melindungi kaki, serta ringan agar langkahnya tak terhambat. Juga lentur, sehingga kaki anak lebih fleksibel saat berjalan. nn Bila sekolah mengharuskan sepatu bertali, modifikasi tali dengan memendekkannya sedikit. Ini agar si kecil mudah menali dengan jemarinya yang kecil.

Model: Fadhal & Rizky

Berlaku kasar sebenarnya cara si kecil berkomunikasi dan bersosialisasi. Faktor lain lah yang membuat perilaku ini berulang. Apakah itu?

Asah Visual Spasial Anak

M Model: Amel

Memakai sepatu sebenarnya mudah. Namun buat anak balita, aktivitas satu ini bisa membikin frustrasi. Apalagi bila berurusan dengan tali-temali sepatu. Ketika menali sepatu, kaki anak memang mesti ditekuk, sementara dada terhalang paha dan kaki. Ini tentu saja tak gampang untuk si kecil. Hal ini diakui oleh Yunita P. Sakul, Psi. ”Jangankan anak balita, anak yang sudah agak besar pun banyak yang sulit menali sepatu sendiri dengan benar,” ujar psikolog dari Essa Consulting Human Resources ini.

Duh Gimana Ya Hilangkan Kebiasaan Kasarnya?

mulai dikenalkan pada anak usia 5-6 tahun. Keterampilan menali sepatu memang terkait dengan keterampilan tangan atau kemampuan motorik halus anak. Nah, dengan sering berlatih, si kecil akan terbiasa dan perlahan kemampuannya tentu akan berkembang.

TUMBUH & KEMBANG 3-5 TAHUN

TUMBUH & KEMBANG 3-5 TAHUN

aku tumbuh

emiliki saudara sesama jenis, kadang memang mengasyikkan. Apalagi bila usia tak terpaut jauh. Untuk urusan bermain dan permainan bisa dilakukan bersama-sama. Hanya saja, terkadang sang kakak kok terlihat sangat kasar ya ketika bermain dengan sang adik. Saat bermain berantem-beranteman atau bermain ‘Power Ranger’, seringkali pukulan dan tendangan betul-betul melayang dan membuat sang adik ‘KO’ alias menangis. Ternyata bukan cuma dengan sang adik, Ibu juga mendapat laporan kalau di Taman Kanak-Kanak ia bersekolah, teman-temannya kerap menjadi korban. Selain lewat permainan, perilaku kasar ini tak jarang muncul tiba-tiba dan begitu saja. Melintas dekat sang adik, pukulan ke perut langsung melayang. Duh bagaimana ini?

Cara Berkomunikasi Tahukah Ibu bahwa sebenarnya perilaku ‘main pukul’ pada anak usia 3-5 tahun mulanya hanyalah salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan anak dalam bersosialisasi? Di rentang usia ini, anak memang masih belum terampil secara sosial. Namun pastinya ia sudah memiliki

kebutuhan untuk bersosialisasi. “Bisa saja sebenarnya pukulan itu merupakan bentuk sapaan biasa, guyonan, atau caranya mengungkapkan kekesalan,” jelas Dra. Dewi Kumaladewi, M.Psi. Yang harus dicermati oleh orangtua, anak di usia ini akan meniru apa yang ia lihat (mengimitasi) dan melakukan coba-coba (trial and error). Jadi perilaku ini akan berulang menjadi kebiasaan. Perilakunya itu bukan tak mungkin akan menetap hingga ia besar bila tak mendapat pemahaman dari orangtua atau anak justru mendapat reinforcement (diperkuat) oleh lingkungan. “Jadi jika anak diberi pemahaman,arahan dan bimbingan serta konsekuensi dan punishment (hukuman) yang bijak, hal ini akan menghilang, ” jelas psikolog dari Klinik Medika Antapani, Bandung ini.

Lingkungan, ‘Role Model’ Jika Ibu seratus persen yakin dan menyalahkan tontonan televisi yang penuh dengan kekerasan sebagai penyebabnya, mungkin Ibu pertimbangkan lagi. “Tayangan di televisi memang bisa memicu munculnya perilaku itu, tapi role-model untuk perilaku ini sebenarnya bisa berasal dari lingkungan sekitar anak,” tutur Dewi. Jadi coba Ibu cermati dan ingat-ingat lagi apakah selama ini Ibu sesekali mencubit si kecil bila ia menolak untuk mandi? Bapak terkadang menjewer atau cuma berteriak marah kepada si kakak ketika ia memencet-mencet remote televisi saat Ayah sedang asyik menonton pertandingan sepak bola? Atau mungkin melihat sepupunya yang kerap ngambek meminta sesuatu dan memukul orangtuanya lalu

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

53


mendapatkan apa yang ia inginkan? Faktor luar, bisa juga menjadi pemicu lho Bu. Ada beberapa anak yang memiliki kepekaan tertentu terhadap makanan atau minuman yang berkalori tinggi seperti makananminuman manis. “Sehingga asupan tadi bisa membuat anak menjadi lebih ‘aktif’,’energik’ dan ‘agresif’,” lanjut Dewi. Tapi lewat ‘hair-analysis’ atau pemeriksaan dokter hal tersebut bisa ditelusuri.

Jauhkan Kekerasan Lalu apa yang bisa dilakukan orangtua? Kiat mengatasi perilaku ini menurut Dewi yang sering menangani anak-anak hiperaktif ini, Ibu dan Bapak mesti mencoba:

1 Menjauhkan anak dari

penyebab utamanya. nWaspadai film kartun ataupun tayangan televisi lain yang memperlihatkan perilaku agresif dan permusuhan. Dampingi anak saat menonton televisi dan berikan pengertian jika ternyata ada perilakuperilaku kasar yang muncul. nJaga sikap Ibu dan Bapak, juga orang-orang yang ada di sekitar si kecil seperti pengasuh, saudara, kakek dan nenek, om dan tante, dan lain-lain. Memberi pembekalan tentang penerimaan sosial (bahwa lingkungan akan menolak anak yang berperilaku kasar dan sebaliknya) serta akibat fisik yang bisa ditimbulkan. Memberlakukan sistem khusus jika anak masih menampakkan perilaku kasar. Misalnya sistem token; jika dalam 1 hari anak tak memukul, ia akan mendapat 5 poin. Namun bila ia memukul, ia akan mendapat poin minus. Poin dikurangi 10 jika memukul lebih dari 3 kali, dikurangi 5 jika memukul 3 kali, dikurangi 3 jika memukul 2 kali, dikurangi 1 jika

memukul 1 kali).

nJika dalam 1 minggu anak mendapat total poin 35, ia mendapat reward/hadiah. Namun bila kurang dari 35, ia akan mendapat punishment/hukuman. Yang perlu diperhatikan, imbuh Dewi, jangan sembarangan memberikan hukuman. Prinsipnya adalah anak mendapat konsekuensi yang tak menyenangkan atau kehilangan apa yang ia senangi dalam beberapa waktu. Jadi bukan dalam bentuk fisik, ancaman, ejekan atau cemoohan yang justru memberikan dampak negatif buat anak, bukan memberikan pembelajaran. Contohnya, anak tak boleh menonton film kartun kesukaannya selama 1 minggu atau anak harus membereskan sendiri tempat tidurnya selama 1 minggu. Hal lain yang perlu digarisbawahi adalah tak selamanya anak berperilaku seperti itu. Jika anak bersikap manis dan ramah (misalnya membantu adik, berbagi mainan dengan teman, dan sejenisnya), jangan pelit memberi pujian. Ulangulanglah pujian pada si kecil, disertai pelukan dan ciuman.

2 3

54

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Ibu juga bisa sedikit ‘heboh’ lho! Misalnya menempelkan foto anak saat ia bersikap manis dan ramah di kulkas dengan judul “Andi anak yang baik”. Lalu perlihatkan pada sanak-saudara atau teman yang berkunjung ke rumah. Tanpa foto pun Ibu bisa bercerita pada kakek dan neneknya melalui telpon, atau beritahu ayah saat makan malam (secara berlebihan). Tapi si kecil harus hadir atau melihat saat Ibu melakukan semua itu ya Bu, agar ia bangga. Sehingga ia akan senang melakukan kembali perilaku manis dan ramahnya serta menyadari bahwa perilakunya adalah perilaku yang diinginkan oleh lingkungan. Intinya adalah Ibu memperkuat (reinforce)) munculnya perilaku positif yang Ibu inginkan. Dengan cara seperti ini, pasti deh Ibu tak melulu menyoroti perilaku negatifnya.

Mengondisikan Situasi

s Setiap kali anak terlihat akan melakukan perilakunya, Ibu hendaknya memperingati dengan penekanan suara.

s Cermati dan cegah situasi yang bisa memicu anak berperilaku kasar. Misalnya jika adiknya merebut mainannya, segera minta si kakak untuk berbagi atau minta si adik untuk mengembalikannya.

s Bila masih dilakukan, sesegera mungkin minta anak meminta maaf.

s Jika anak meminta maaf, segera berikan pujian dan sebaliknya jika anak tak mau meminta maaf, berikan konsekuensi negatif/hukuman.

TUMBUH & KEMBANG 3-5 TAHUN

TUMBUH & KEMBANG 3-5 TAHUN

kesehatan balita

tingkah & polah

Saat Si Kecil Harus Berkacamata

T

ubuh mungilnya saja sudah membuat gemas. Ditambah lagi dengan sebentuk kacamata ‘gaya Afgan’ yang bertengger di atas batang hidung kecilnya. Adin (4,5 tahun) membuat setiap orang yang melihatnya tersenyum geli sekaligus iba padanya. Meski ia sendiri tak pernah meminta diibakan. Tapi begitulah kenyataan yang terjadi pada bocah bertubuh gempal ini. Di usianya yang belum genap 5 tahun Adin sudah harus berkacamata minus. Bagaimana itu bisa terjadi?

Genetik & Asupan ”Faktor genetik paling menentukan,” ujar dr. Bondan Harmani, dokter spesialis mata yang berpraktik di Klinik Mata Laser Sight , Jakarta Selatan, memaparkan faktor penyebab gangguan penglihatan. Artinya, jika orangtua berkacamata minus yang disebabkan oleh gangguan mata, kemungkinan besar anaknya juga mengalami gangguan mata minus. Ini sama halnya dengan kondisi sumbu bola mata. Jika orangtua memiliki sumbu bola mata panjang, besar kemungkinan akan melahirkan anak-anak yang mempunyai sumbu bola mata yang juga panjang. Bagaimana mendeteksi gangguan ini sejak dini? Beberapa gejalanya adalah, jika suatu hari Ibu menyaksikan si kecil menonton televisi dari jarak sangat dekat atau ia mengeluh mengalami kesulitan melihat jauh dari jarak sekitar 1,5 meter.

Model: Anis

Semakin banyak anak usia balita berkacamata. Pengalaman dan kebiasaan melihat adalah salah satu faktor penyebab. Mengenai faktor keturunan, ternyata tak hanya diturunkan dari satu generasi. Melainkan bisa juga dari generasi sebelumnya. Jadi, meskipun Ibu dan Bapak tak berkacamata tapi anak bisa saja mengalami gangguan mata karena mungkin kakek atau neneknya juga menderita gangguan mata minus.

Selain keturunan, pola makan yang tak seimbang di masa kehamilan juga bisa mengganggu pembentukan bola mata. Nutrisi yang tak cukup mengandung gizi dan vitamin seperti vitamin A dan C tentu mengganggu pembentukan organ mata. ‘’Vitamin A sangat berguna dalam pembentukan retina mata,’’ kata Bondan.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

55


Pengalaman Visual Selain faktor gentik dan asupan, masih ada lagi faktor penyebab lain. Yakni pengalaman dan kebiasaan visual. Gangguan mata minus bisa terjadi jika anak sering melihat, membaca, menonton televisi, atau berada di depan layar komputer, pada jarak yang terlalu dekat. Meski kemampuan akomodasi mata anak— kemampuan mata menyesuaikan diri tetap fokus merekam obyek yang berjarak dekat—masih sangat baik, tapi jika pengalaman/kebiasaan visual itu berlangsung terus-menerus dan berulang tentu berdampak jelek. Tubuh akan memunculkan sinyal kimiawi yang memicu perubahan arah pertumbuhan struktur bola mata. Efeknya dinding bola mata anak menjadi lebih lemah dan akhirnya mudah memanjang. Anak pun rentan mengalamai kelainan myop atau menderita minus. Perlu Ibu ketahui gangguan penglihatan ini memang terjadi karena bayangan benda jatuhnya tak tepat di retina.

Harus Pakai Kacamata Jika anak Ibu dan Bapak dinyatakan menderita gangguan mata minus, mau tak mau anak memang harus memakai kacamata. Alat bantu ini akan ‘memaksa’ bayangan benda jatuh tepat di retina sehingga penglihatan si anak kembali normal. “Semakin cepat diketahui dan memakai kacamata, kenaikan minusnya bisa semakin lambat,” tambah Bondan.

Tumbuh & Kembang tak diperlukan.

Kenali Fase Pertumbuhan Mata Mungkin ada baiknya juga Ibu dan Bapak memahami bagaimana pertumbuhan sistem penglihatan mata anak. Sistem itu memiliki beberapa fase pertumbuhan kritis atau cepat dan fase pertumbuhan lambat. Fase pertumbuhan yang pesat berlangsung saat anak berusia sebelum 3 tahun. Ketika anak berusia 3 sampai 6 tahun masih ada perkembangan, namun sudah mulai melambat. Di atas 6 tahun, perkembangan sistem penglihatan sudah mulai mendatar. Maka, jika terjadi gangguan penglihatan pada masa awal perkembangan dan tak dikoreksi, akan

Karena itu, Bondan menyarankan, ketika Ibu menemui indikasi pertama sebaiknya segera pakaikan kacamata pada mata anak. Tetapi, yang perlu mendapat perhatian adalah apakah si kecil mengeluh pusing kepala atau tidak. “Kalau ia merasakan pusingpusing meskipun minusnya baru setengah, berkacamata lebih baik,” ujar Bondan. Sebaliknya, jika tak ada keluhan pusing kalau minusnya masih bernilai setengah, kacamata

56

Agustus - September 2008

TUMBUH && KEMBANG 5-91-3 TAHUN TUMBUH KEMBANG TAHUN

TUMBUH & KEMBANG 3-5 TAHUN

kesehatan balita

Tumbuh Kembang

timbul apa yang dikatakan sebagai lazy eye atau mata malas (ambliopia). Bila kondisi ini diketahui di atas usia perkembangan misalnya pada usia 12 tahun atau 10 tahun dan meski dilakukan langkah koreksi maksimal, penglihatan anak takkan seoptimum anak seusianya. Sebaliknya, kalau terdeteksi sejak usia sebelum 6 tahun dan dikoreksi, ketertinggalan gangguan penglihatannya masih bisa terkejar. Karena itu, mencermati keluhan-keluhan pada mata anak sejak dini adalah satu tindakan preventif yang sangat dianjurkan. Pemeriksaan dini menjauhkan anak dari gangguan mata permanen di masa datang. Nah apakah Ibu dan Bapak atau kakek-nenek berkacamata?

Tahukah Ibu?

Anak (5-9 TAHUN)

5 Tanda Anak Siap Sekolah Apa sajakah?

Duh Susahnya Bangun Pagi! Sekarang si kecil sudah jadi anak sekolah. Tapi masih saja susah bangun pagi. Kiatnya?

ll Secara statistik kebanyakan anak menderita mata minus meski ada juga yang menderita mata plus. ll Menonton TV terlalu dekat bukan penyebab mata minus, tapi itu malah pertanda mata anak sudah minus. ll Makan jus wortel banyak-banyak takkan menyembuhkan mata minus, melainkan hanya memperbaiki sel-sel retina. ll Teknologi lasik tak bisa dilakukan pada anak 3-5 tahun. Lasik hanya bisa dilakukan pada usia di atas 20 tahun ketika perkembangan minus mata

Masa Sulit di Sekolah Yuk bantu anak beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya, agar proses belajarnya tak terganggu.

sudah stabil. ll Biarkan anak bermain dalam ruangan yang luas atau di luar ruangan. Anak yang bermain di ruangan yang sempit seperti bermain game TV atau komputer cenderung memperburuk kondisi mata minus. Semakin banyak anak usia balita berkacamata. Pengalaman dan kebiasaan melihat adalah salah satu faktor penyebab.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

57


5

Tanda Anak Siap Sekolah

Kenali tanda-tanda kesiapan anak masuk sekolah. Tahun depan, siapa tahu si kecil sudah siap bersekolah. g g

g

g

melakukannya sendiri tanpa bantuan guru. Motorik Halus Baik. Dia bisa menggenggam pensil dan dapat menggunakannya dengan baik. Paham Konsep Ruang. Anak memahami konsep ruang. Luas, lebar, dan bentuk-bentuk sederhana. Ini berguna ketika belajar membedakan huruf “p” dan “b” atau “d” dan “p”. Paham Instruksi. Si kecil paham dan menjalankan instruksi yang diberikan. Ini bermanfaat ketika guru menerangkan pelajaran dan memberikan tugas Mampu Menerima Tugas. Anak mampu mengerjakan tugas tertentu dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Model: Putri

Jadi, ketika anak sudah mencapai tingkat kematangan sekolah, berapapun usianya bisa dikatakan anak sudah siap bersekolah. “Tinggi badan dan usia anak tidak menjamin”, ujar Frieda.

A Y O Berlangganan! n Lebih Pasti n Lebih Hemat n Lebih Banyak Manfaat

Rp 195.000,Berlangganan 1 tahun (12 edisi)

Rp 100.000,-

Bonus!

“M

Apakah masuk sekolah itu berdasarkan umur atau kemampuan anak? Dr. Frieda Mangunsong, M. Ed dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menjelaskan tentang kesiapan anak bersekolah.

Usia Bukan Patokan Sekolah zaman sekarang beda dengan dulu. Kalau dulu patokan usia anak mulai sekolah adalah tujuh tahun, sekarang tidak lagi. Menurut Frieda, umumnya sekolah sekarang menerapkan seberapa pencapaian kematangan sekolah anak sebagai tanda. Beberapa ciri kematangan tersebut antara lain: g

58

Kemandirian. Anak sudah bisa ditinggal sendiri tidak selalu ‘nempel’ dengan ibunya. Ia sudah mandiri. Misalnya, ketika ingin buang air, anak bisa

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Anak yang sudah terbiasa disiplin dan teratur, sekolah yang menerapkan aturan ketat akan fine-fine saja., anak bisa dengan mudah menyesuaikan. Tetapi, pada anak yang terbiasa dengan aturan yang longgar, sekolah berdisiplin akan menyulitkan anak beradaptasi. “Jangan karena ambisi orangtua menyekolahkan anak di tempat tertentu, anak jadi korban,” kata Frieda. Karenanya, lebih baik jika anak diberi kesempatan menjajal sekolah. Ibu, amatilah perkembangan anaknya dalam tiga bulan pertama. Apakah ada kemajuan atau malah kemunduran. Kemajuan yang dimaksud misalnya,

Tips:

anak menjadi tidak cengeng lagi.

e e

gSurvei lah sekolah sebelum memutuskan. Cari tahu turn

over guru-gurunya, apakah sering berganti-ganti atau tidak. Sekolah yang gurunya sering berganti, tidak dianjurkan. gLihat fasilitas sekolah apakah mendorong perkembangan anak atau tidak. Sekolah yang punya website bisa menunjukkan rekam jejak sekolah. gUsia 5 tahun lebih baik tidak bersekolah yang menerapkan bilingual karena akan membingungkan anak.

(Harga Cover Rp 20.000/edisi)

Free member

Komunitas Tumbuh Kembang SYARAT & KETENTUAN HADIAH BERLANGGANAN

Tanyakan Kesiapannya

aaf, anak Ibu belum bisa sekolah di sini. Usianya belum cukup meski sudah bisa calistung,” tolak Ibu guru sebuah SD. Cahya kecewa sekaligus bingung, anaknya Dody yang usianya belum 5,8 tahun tak bisa bersekolah. Begitulah jawabannya. Kemampuan rupanya tak menjadi jaminan.

Lebih hemat!

Bagi Pelanggan

Untuk mencapai kematangan sekolah, Ibu bisa melatihnya di rumah. Tentu dengan berbagai cara yang menyenangkan anak. Konsepnya adalah belajar sambil bermain. Rangsangan ini bisa diberikan sebelum anak sekolah.

Tetapi, yang tak kalah penting adalah kesiapan si anak. Jadi, para Bunda bertanyalah pada anak siap atau tidak. Frieda mengingatkan agar para orangtua cermat menentukan sekolah yang sesuai dengan karakter dan pendidikan di rumah selama ini.

Berlangganan 6 bulan (6 edisi)

1. Semua pelanggan 1 thn mendapat hadiah . 2. Hadiah sesuai display,selama persediaan masih ada. Atau diganti jenis hadiah yang lain. 3. Pelanggan Jabodetabek, hadiah dapat diambil di kantor Tumbuh Kembang, Griya Cahya, Jl. Bangka I/No. 8, Pela Mampang, Jakarta Selatan 12720. 4. Pengiriman hadiah (Jabodetabek & Non-Jabodetabek) dikenakan ongkos kirim.

Dapatkan paket produk anak Senilai Rp 200.000 dari Benetton Bagi setiap pelanggan (Masa Langgan 1 Tahun) Harga Berlangganan: 6 bulan Rp 100.000,- (6 edisi) 1 Tahun Rp 195.000,- (12 edisi) Pembayaran dengan cara transfer melalui: Bank Lippo Tebet a/n PT. TRIBUWANA CAHYA ANANTA No. Rekening 550.30.70900.6 Isi dan kirim formulir ini melalui fax ke: Bagian Layanan Pelanggan MAJALAH TUMBUH KEMBANG Jl. Bangka I, No. 8 Jakarta 12720 Telp. 021 – 719 6000 Fax. 021- 719 4000 Contact : Ihdina Inti Rachma Majalah & hadiah akan dikirim setelah transfer kami terima.

YA!

CATAT & DAFTARKAN SAYA SEBAGAI PELANGGAN MAJALAH TUMBUH KEMBANG

E

TUMBUH & KEMBANG 5-9 TAHUN

aku tumbuh

Nama : ________________________________________________________________ Tempat : ________________________________________________________________ Pekerjaan : ________________________________________________________________ Alamat : ________________________________________________________________ Kota : ________________________Kode Pos _________________________ Telp/Hp : ________________________________________________________________ Nama Anak : _______________________________________ _______________________________________ Umur : _______________________________________ Mohon dicatat sebagai pelanggan selama : n 6 bulan n 1 tahun Berlangganan Mulai Edisi Bulan : _____________________ n Tertarik n Tidak Tertarik Bergabung ke Komunitas TUMBUH KEMBANG Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

59


tingkah polah

Wah, Susahnya Diminta Bangun Pagi!

tak menyukai atau kurang bersemangat ke sekolah. Atau ia takut ke sekolah, kurang menyukai rutinitas pagi, atau cemas karena akan ditinggal Ibu di sekolah nanti.

Duh si kecil masih saja susah bangun pagi. Padahal, dia sudah harus ada di sekolah jam 06.30 pagi. ‘Stres’ nggak sih?! Model: Firza

“R

amaa… kenapa belum bangun juga sih? Kan sudah Bunda bangunin sejam lalu?” begitulah teriakan khas Rani (35 tahun) setiap pagi. Anaknya Rama (7 tahun) memang terkenal susah bangun pagi. Dari TK, sampai sekarang sudah di sekolah dasar, masih saja belum berubah. Lain Rani lain Zulaiha (28 tahun). Setiap pagi, sudah sebulan ini, ia mesti mengelus-elus kepala putri kecilnya Balqis (5 tahun) untuk membangunkannya. Kalau belum terjaga juga, Zula mesti ‘bermanismanis’ membujuk gadis kecilnya yang duduk di taman kanak-kanak tepat di telinganya. Selalu saja ada alasan dari Balqis, masih mengantuk lah, ingin dibuatkan susu hangat dulu lah, minta jam wekernya yang membangunkan lah dan segudang alasan lain demi menambah waktu tidur.

Solusi Tergantung Penyebab “Solusinya adalah tergantung penyebabnya,” tutur psikolog lulusan Universitas Indonesia ini. Jika penyebabnya adalah kurangnya kecukupan tidur anak, Ibu perlu mencukupkannya. Ajaklah anak tidur lebih awal dengan menyesuaikan waktu bangunnya nanti. tentu melelahkan. Nah, ada baiknya mungkin kita mengenali pola tidur anakanak usia 5-7 tahun ya Bu. Gisella Tani Pratiwi, M.Psi, Psi., menjelaskan, secara garis besar penyebab susahnya anak di usia 5 – 7 tahun dapat dilihat dari faktor fisik dan psikis/psikologis:

Cukup Tidur = 9 – 12 jam Apa yang dialami Rani dan Zula, tentu dialami banyak ibu di manapun. Tapi kalau berlarut-larut,

60

Agustus - September 2008

tidur siang. “Tapi, kalau anak terlihat terkantuk-kantuk di siang hari, berarti ia masih memerlukan tidur siang’’.

nFISIK.

Buat Rani dan Zula kondisi itu tentu memusingkan. Belum lagi kalau mereka berdua mesti datang pagi-pagi ke kantor. Mesti akrobat menyiapkan mereka untuk sekolah atau ngebut mengantarkan sekolah. Dan, yang lebih memalukan adalah mendapat teguran dari guru kelas!

Untuk dapat membedakan penyebabnya--apakah karena faktor fisik atau ternyata ada alasan lain--Ibu perlu jeli melihat alasan anak. Jika anak mengatakan sakit perut, itu tanda dari kecemasan. Namun jika anak mengatakan masih mengantuk, bisa jadi karena tidurnya belum cukup.

Tumbuh Kembang

Ini terkait dengan kecukupan tidur dan kualitas tidur anak. ‘’Anak-anak di usia ini cukup tidur antara 9 – 12 jam. Tapi tiap anak berbeda, ada yang butuh waktu tidur lebih lama dari anak lain’’, jelas Ella, sapa akrab Gisella. Jadi patokannya bukan hanya pada jam/waktunya. Namun amati kesiapan anak untuk selalu alert (siap) mengikuti kegiatan sepanjang hari. Anak yang tidurnya cukup di malam hari biasanya tak lagi membutuhkan

Kalau sudah begini, yang perlu Ibu perhatikan adalah durasi (jangan terlalu lama) dan waktunya (jangan terlalu sore) sehingga membuat ia sulit tidur malam dan akhirnya justru sulit untuk dibangunkan. Kualitas tidur anak juga perlu diperhatikan. Jika anak sering terbangun saat tidur, misalnya untuk minum, pipis, dan sebagainya, atau tidurnya seringkali gelisah bisa jadi hal inilah yang menyebabkan ia sulit untuk bangun pagi.

nPSIKIS

Kondisi psikologis yang dapat menyebabkan anak susah diminta bangun pagi antara lain anak

Jika ternyata tak memungkinkan, tutupi kekurangan tidur di malam hari dengan tidur siang. Berikut ini cara mengatasi problem susah bangun tidur berdasarkan penyebabnya. Jika karena:

Jenny (40 tahun), Bunda Baby (8 tahun) Saya mengatasinya dengan melibatkan pihak sekolah. Baby dinasehati agar mau bangun pagi sehingga orangtuanya tak perlu ngebut untuk sampai ke sekolah tepat waktu. "Baby disuruh berjanji, eh berubah deh tuh!”

nKualitas Tidur Kurang.

Maka yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas tidurnya. Caranya: u Jika ia sering bangun untuk minum, sediakan air di sebelah tempat tidurnya. uJika karena sering pipis, minta anak untuk selalu buang air kecil sebelum tidur. Bawalah ke dokter jika kalau pipisnya keterusan. uJika anak tidurnya gelisah, mungkin karena lampu terlalu terang, anak cemas oleh sebab kejadian siangnya atau karena ia kekenyangan.

nFaktor Psikologis.

Ajak anak berdiskusi dan coba cari jalan keluarnya dengan melibatkan anak. uJika karena ia tak menyukai teman atau gurunya, berikan pemahaman agar menerima bahwa setiap orang berbeda. Ibu bisa menyampaikannya dengan cerita atau permainan, atau bisa juga mendiskusikannya secara langsung dengan anak. uJika anak cemas karena harus berpisah dengan Ibu, katakan saja

Nani (30 tahun), Bunda Rendy (6 tahun) “Rendy, susah bangun. Agar dia langsung bangun, harus disayangsayang dulu, dipangku dulu bermanjamanja, dibujuk-bujuk dengan nyalain tivi yang ada film kartun kesukaannya, atau nyalain game di HP. Pasti langsung bangun deh!”

TUMBUH & KEMBANG 5-7 TAHUN

TUMBUH & KEMBANG 5-7 TAHUN

tingkah polah

bahwa Ibu tetap ada untuknya walaupun tidak terlihat secara fisik. uTapi, jka anak malas, Ibu bisa membacakan cerita tentang kerugian pemalas di masa depan. Untuk mengantisipasi, Ibu bisa juga menerapkan sistem ‘reward & punishment’ (hadiah dan hukuman). Berikan pujian, pelukan, atau hadiah lain jika ia dapat bangun pagi pada waktunya. Sebaliknya, berikan konsekuensi yang tak menyenangkan jika ia susah diminta bangun pagi. Yang perlu diperhatikan adalah berikan hukuman yang bijak, bukan dalam bentuk fisik, ancaman, ejekan atau cemoohan. Contoh, anak tak diajak berjalan-jalan ke mal di hari Minggu atau anak tak boleh bermain sepeda selama 1 minggu. Atau buat kesepakatan dengan konsekuensinya bersama anak. Misalnya jika anak mudah dibangunkan dan bangun tepat waktunya, anak mendapat 1 bintang. Jika anak sudah mengumpulkan bintang dalam jumlah tertentu, ia akan mendapatkan hadiah tertentu pula. “Namun, yang terpenting adalah menciptakan ritual bangun pagi yang menyenangkan,” pesan Ella. Misalnya membelai dan mengecup anak saat membangunkan, atau dengan nyanyian, aroma kue atau roti kesukaannya, atau bercerita. Pokoknya dengan hal-hal yang menyenangkan anak. Jadi, sebaiknya hindari membangunkan dengan berteriak bahkan sambil mengomel ya Bu! Selain bising, mood si kecil malah bisa tambah jelek.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

61


TUMBUH & KEMBANG 7-9 TAHUN

Duh, Ia Masih Saja Sulit Beradaptasi Ada saja anak-anak yang masih sulit beradaptasi di sekolah barunya—baru masuk atau pindah—meski mereka sudah cukup lama bersekolah. Ayo cari tahu masalahnya, dan bantu dirinya.

“K

Model: Andien, Rama, Kinaya, Kirana Lokasi: Sekolah Islam Fitrah Al Fikri

enapa, Ta? Kok pulang sekolah cemberut gitu sih?” tanya Andita (38 tahun) ke putri sulungnya, Dita (9 tahun) yang baru pulang sekolah. Sudah sebulan ini Dita bersekolah di sekolah baru. Ya, Andita dan keluarga memang baru saja pindah ke Bandung, dari Jakarta. Sebelum pertanyaan Andita dijawab oleh Dita, Andi putra bungsunya yang baru saja masuk SD menyeruak masuk langsung ke kamarnya. “Aku gak mau sekolah ah, Bun! Males!” keluh Andi. Waduh! Andita tambah pusing. Ada apa, ya, dengan Andi dan Dita? Sekolah baru bagi Dita dan Andi rupanya menjadi momok. Mereka tampak belum bisa menikmati bersekolah di tempat baru.

62

Agustus - September 2008

TUMBUH & KEMBANG 7-9 TAHUN

tingkah polah

tingkah polah

Tantangan Lingkungan Baru Apa yang dialami Andi dan Dita, menurut Veronika V. Dewi, M.Si, Psi sesungguhnya terkait dengan kemampuan mengembangkan kemandirian. Kemampuan ini seharusnya sudah harus dikembangkan pada anakanak usia 6 sampai 12 tahun. Di rentang usia ini, seorang anak seharusnya mulai belajar menyesuaikan diri dan menjalin interaksi sosial. Baik dengan teman sebaya maupun dengan orang dewasa di luar lingkungan rumahnya. “Dan kemampuan itu harus terus berkembang seiring pertambahan usianya,” imbuh Vero. Tapi semuanya tentu tak mudah bagi anak. Sebab saat seorang anak memasuki sekolah baru (karena baru masuk sekolah atau pindah sekolah), anak akan berhadapan dengan beberapa

Tumbuh Kembang

hal sekaligus. Misalnya, tantangan untuk dapat berinteraksi dan diterima dalam kelompok teman-teman barunya, mampu menyesuaikan diri dengan kelas baru, peraturan baru, guru-guru baru, dan memenuhi tuntutan akademis dari sekolah barunya. Jadi Bu, beradaptasi di sekolah, bagi anak-anak usia 7-9 tahun bukan hal yang mudah. Masa adapatasi yang wajar bagi anakanak usia ini, menurut Vero, setidaknya memakan waktu 1 bulan. Meski berbedabeda kemampuan beradaptasinya, tapi jika dalam waktu 1 bulan, si kecil belum menunjukkan emosi atau sikap positif dengan sekolahnya maka orangtua perlu waspada. “Orangtua harus membantu anak beradaptasi supaya proses belajarnya di sekolah tidak terganggu,” imbuh Vero.

Apa sih yang membuat anak sulit menyesuaikan diri di sekolah baru? Vero mengungkap: 1. Pola Asuh Protektif. Anak yang kurang mendapat mendapat kesempatan bersosialisasi (bergaul) dan menjadi mandiri, dapat membuat anak menjadi kurang nyaman bila berpisah dari orangtuanya. Ia pun dapat menjadi kurang percaya diri melakukan sesuatu. 2. Ketidaksesuaian Kemampuan dengan Tuntutan Akademis. Ada anak-anak yang mungkin kurang cocok berada di sekolah tertentu dengan sistem tertentu, ada pula yang cocok. Karenanya orangtua perlu mencermati kemampuan dan karakter anak dalam memilih sekolah. 3. Minim Keterampilan. Ada anak-anak yang tak memiliki keterampilan terkait dengan penyesuaian diri, misalnya karena faktor intelektual, sosialemosional, kepercayaan diri, dan lain-lain. Untuk anak yang baru masuk SD, karenanya kesiapan sekolah anak juga perlu diperhatikan. Anak dikatakan ‘siap sekolah’ bila aspek-aspek psikologis yang diperlukan sudah ia miliki. 4. Faktor Eksternal. Ada juga anak-anak yang merasa kesulitan mendapat penerimaan dari kelompok sebayanya. Atau, anak mendapat gangguan/ ejekan dari teman sekolahnya, guru yang terlalu kaku/galak, dan sebagainya.

Pindah Sekolah, Terakhir Alih-alih mencari tahu penyebab masalah sebenarnya dan membimbing anak, tak sedikit orangtua yang kemudian malah memindahkan anaknya ke sekolah lain. Padahal, menurut Vero, memindahkan sekolah adalah alternatif terakhir. “Itu bisa dilakukan

kalau anak merasa sangat tak nyaman dan cemas berada di lingkungan sekolah. Kondisi seperti itu tentu mengganggu proses perkembangan serta prestasi akademisnya,” urai Vero. Vero memberi contoh, jika anak mengalami perilaku tak menyenangkan dari temannya sehingga ia menjadi sangat takut pergi ke sekolah. Jika karena hal itu atau hal lain yang terjadi, Ibu dan pihak sekolah sebaiknya mencoba melakukan upaya-upaya lain sebelum memindahkan si kecil. Bila orangtua terlalu cepat memilih memindahkan anak setiap kali ia merasa tak nyaman, maka ia cenderung belajar menghindari hal-hal yang membuatnya tak nyaman. Si kecil jadi tak belajar mencari cara-cara positif untuk mengatasi kecemasan atau ketidaknyamanannya, Bu.

Ayo Stimulasi Keterampilan Sosialnya! p Berikan kesempatan anak untuk berinteraksi dengan anak lain atau orang dewasa lainnya, di lingkungan keluarga, tetangga, dan sebagainya. p Ajarkan dan berikan contoh cara-cara berinteraksi yang baik (orangtua perlu menjadi teladan). p Berikan penguatan positif, berupa pujian, pelukan, atau bahkan hadiah jika ia mau mengatasi masalahnya sendiri di sekolah. Ini akan membuatnya semakin percaya diri dalam menjalin relasi sosial dan berani beradaptasi di lingkungan baru. Vero memberi tips awal untuk mencari tahu akar masalah sikap negatif anak. Salah satunya adalah dengan membuat anak merasa nyaman, sehingga ia mau bercerita. Ajak ia bermain atau melakukan aktivitas menyenangkan lain yang disukainya. Jangan langsung bertanya apalagi menyalahkan atau membuatnya merasa buruk karena tak mampu menyesuaikan diri. “Yang diperlukan adalah ketenangan, kesabaran, dan kejelian Ibu untuk memahami perasaannya walau ia tak mengatakannya,” tutur Vero. Semoga si kecil tidak sulit beradaptasi lagi ya Bu!

Agar Mereka Mudah Beradaptasi Ada beberapa cara yang dapat orang tua lakukan untuk membantu anak menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. n Berikan stimulasi-stimulasi (rangsangan) untuk mengembangkan keterampilan

yang diperlukan oleh anak agar dapat beradaptasi dengan lingkungan baru, seperti keterampilan sosialisasi, kemandirian, serta rasa percaya dirinya. n Orangtua sebaiknya menjalin komunikasi dan kerjasama dengan pihak sekolah (guru atau psikolog/konselor sekolah) sehingga pihak sekolah dapat memahami kondisi anak dan kemudian bersama-sama melakukan upaya untuk membantu adaptasi anak. n Apabila setelah beberapa bulan anak masih mengalami kesulitan untuk beradaptasi, Ibu sebaiknya berkonsultasi ke seorang ahli, seperti psikolog anak.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

63


JAKARTA TB. Gramedia Jakarta Taman Anggrek Mall Citraland Mall Pondok Indah Mall Mega Mall Pluit Hero Gatot Subroto Melawai Matraman Kelapa Gading Artha Gading Sunter Mall Cempaka Mas Pintu air Gajah Mada Cinere Bintaro Plaza Daan Mogot Mall Meruya Plaza Semanggi TB. Kharisma Jakarta Puri Mall Cilandak Mall Tomang Pondok Gede Cibubur Plaza Cijantung Cibubur Junction Alfa Retailindo Jakarta Alfa midi Pondok Labu Alfa Retailindo Pasar minggu Alfa Midi Kemayoran Books City Cikarang Carrefour Jakarta Carefour Ambasador Carefour Cempaka Mas Carefour Cempaka Putih Carefour Cibinong Carefour Cikarang Carefour Cikokol Carefour Cileduk Carefour Duta Merlin Carefour Kalimas Carefour Kiara Condong Carefour Kramat Jati Carefour Lebak Bulus Carefour Mal Taman Palem Carefour Mangga Dua Carefour MT Haryono Carefour Permata Hijau Carefour Pluit Carefour Puri Indah Carefour Ratu Plaza Carefour Tamini Carefour Bubutan Junction Giant Jakarta Giant Glodok Giant Kalibata Giant Kreo Larangan Cileduk Giant Lebak Bulus Giant Cimanggis Giant Pondok Gede Giant Pondok Candra Giant Semanggi Giant Sun city Giant Tambun Hypermarket Jakarta Hypermarket Rest Area Tol Tomang Hypermarket Gajah Mada Hypermarket JACC Hypermarket Matahari Express Kinokuniya Jakarta Kinokuniya Grand Indonesia Kinokuniya Plaza Indonesia Kinokuniya Plaza Senayan Kinokuniya Pondok Indah Mall Mp Book Point Red and White Toga Mas Diponegoro Toko Buku Aksara Toko Akses Jakarta Toko Akses Pasaraya Blok M Toko Akses St Carolus Toko Akses Kelapa Gading TB. Gunung Agung Jakarta kwitang 1 kwitang 2 Atriun senen Lokasari mangga besar Sunter Kelapa gading Citraland Trisakti Taman Anggrek Mall Blok M Plaza Senayan City Pondok Indah Mall Arion Pondok gede Tamini square Outlet Hermes Jakarta Kosari, Ploris, Redtop

64

Agustus - September 2008

Tumbuh

Bisa mendapatkan majalah Tamini Square Lenteng Agung Cikokol RSUD Pasar rebo Pondok Indah Kalibata, cibubur, cilangkap Pasaraya Blok M Pekayon

BOGOR TB. Gramedia Bogor Hero Padjdjaran Bogor Ekalokrasi Bogor Botanic Square Bogor TB. Kharisma Bogor Ekalokasari Plaza, Bogor Giant Bogor TB. Gunung Agung Bogor Pangrango Bogor Outlet Hermes Bogor Borneo borneo Cilengsi

DEPOK TB. Gramedia Depok Depok Plaza TB. Kharisma Depok Cinere Mall Depok Mall Carrefour Depok Carefour Depok Giant Depok Giant Cinere Giant Depok Toga Mas Depok TB. Gunung Agung Depok Depok Margo city

TANGERANG TB. Gramedia Tangerang WTC Serpong, Tangerang Karawachi Mall, Tangerang TB. Kharisma Tangerang Giant BSD Serpong Pamulang Carrefour Tangerang Carefour BSD Giant Tangerang Giant Serpong Town Square Giant Villa Melati Mas WTC Serpong TB. Gunung Agung Tangerang BSD plaza

BEKASI TB. Gramedia Bekasi Metropolitan Mall Bekasi Carrefour Bekasi Carefour Blue Mall Bekasi Giant Bekasi TB. Gunung Agung Bekasi

CIBINONG TB. Gramedia Cibinong ITC Cibinong

SEMARANG TB. Gramedia Semarang Java Supermall Semarang Carefour Semarang TB. Gunung Agung Semarang

SOLO TB. Gramedia Solo Solo Square Alfa Retailindo Solo Alfa Retailindo Solo Baru Alfa Retailindo Solo Kartasuro

PURWOKERTO TB. Gramedia Purwokerto

YOGYAKARTA Alfa Retailindo Yogya Carefour Plaza Ambarukmo

BANDUNG Carrefour Carefour Braga ADMINISTRASI & LAYANAN TUMBUH KEMBANG Jl. Bangka I No.8 Jakarta 12720 Telp. (021) Kembang 719 6000, Fax. (021) 719 4000 Email. layanan@tumbuh-kembang.com

Carefour Mollis Bandung Carefour Sukajadi Giant Bandung Supermal Toga Mas Bandung TB. Gunung Agung Bandung BIP Bandung Ciwalk Bandung

SURABAYA TB. Gramedia Surabaya Manyar, Surabaya Plaza Surabaya Carefour Golden City Surabaya Giant Maspion Surabaya Toga Mas Surabaya TB. Gunung Agung Jembatan Merah Paragan Galaxi Surabaya Delta Plaza Surabaya Tunjungan Plaza, Surabaya Outlet Hermes Surabaya Gading Murni Surabaya Alfa Surabaya

JAWA TIMUR Toga Mas Malang Outlet Hermes Jawa Timur Sidoarjo Ngawi Pasuruan Madiun

CIREBON TB. Gunung Agung Cirebon

BALI TB. Gunung Agung Bali LIBI Bali, denpasar Ramayana, Bali Carefour Denpasar Sunset

SUMATERA TB. Gramedia Lampung TB. Gramedia Palembang TB. Gramedia Jambi Alfa midi Minangkabau Carefour Medan Carefour Palembang Carefour Panakukang Square Makasar Carefour Pasar Atom Makasar

TUMBUH KEMBANG SERANG Ibu Siswati Widodo Perum Bumi Serang Timur Blok A3 No. 9 Pancanangan Cipocok Jaya Serang - Banten Telp. 0254-280375, 081316294252

TUMBUH KEMBANG SEMARANG Ibu Rita Yuniasti Jl. Badak IV/34 Semarang - Jawa Tengah Telp. 024-6717534, 08159702829

kesehatan anak Surabaya 60293 Telp. 031 - 8706803/031- 77635169

Ibu Bakti Utami Perum Yogyakarta Terrace E-3 Tiyasan Condong Catur Sleman Yogyakarta Telp. 0274-7451101, 08156801463

TUMBUH KEMBANG LAMPUNG

TUMBUH KEMBANG BOGOR Ritha Artha Kesuma Komplek Ciluar Asri Blok B7 No. 30 Cliuar Bogor 16156 Telp. 0251 - 658549 Hp. 081808079900

Ibu Renny Handayani Perum Tanjung Baru Indah I No. B8 Magelang Jawa Tengah HP. 08123292157

Bpk. Aryan Chandra Jl. Veteran no. 88 Mojolaban Sukoharjo 57513 Telp. 0271 - 612352 HP. 085293940057

TUMBUH KEMBANG BALIKPAPAN Bpk Iskandar Syahmuda BPN Regensi Blok CB 6/3 Balikpapan Telp. 0542 - 5603514 HP. 081520433618

TUMBUH KEMBANG SURABAYA 2

TUMBUH KEMBANG DENPASAR Bpk Sofyan Alwi Jl. Legian Kaja 456 B Kuta Bali 860361 HP. 0818351801

Dian Kusuma Wardanie Jalan Al Huda 56 A Laksana Banda Aceh Banda Aceh Telp. 0651-23685. HP. 081360513002

Josephine Hertanti Rungkut Mapan Timur IX Blok EH No. 12A

Mendengkur menurut Retno merupakan gejala fisiologis selama tak terjadi henti napas karena saluran napas tertutup total. Namun, bila keadaan saluran napas atas tertutup secara total dengan tetap ada usaha otot dada dan perut untuk bernapas, inilah yang disebut henti napas obstruktif saat tidur (obstructive sleep apnea = OSA). “Yang satu ini merupakan suatu keadaan patologis yang perlu diwaspadai,” tutur Retno.

TUMBUH KEMBANG SURAKARTA

Ibu Vivi NK Jl. Jend. Soedirman 113/229 Salatiga, Jawatengah Telp. 0298-321381, 08156613543

TUMBUH KEMBANG SURABAYA 2

Fisiologis dan Patologis

TUMBUH KEMBANG MAGELANG

TUMBUH KEMBANG ACEH

Ibu Kiki Jl. Tuwono Rejo IV/9 Surabaya Telp. 031-3722647, 031-3767157, 81332841551

Wardani, Sp.THT, spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan di Rumah Sakit Puri Cinere, Depok. Tidur mendengkur ini sendiri memang bisa saja dialami oleh anak-anak karena berbagai sebab.

Albert Triyatna Jalan S. Parman Gg. Dwi Dharma I No. 44 Lampung 35117 HP. 0721 - 9963972

TUMBUH KEMBANG SALATIGA

TUMBUH KEMBANG SURABAYA 1

“Idih! Kecil-kecil Kok Tidurnya Ngorok?”

TUMBUH KEMBANG YOGYAKARTA

Josephine Hertanti Rungkut Mapan Timur IX Blok EH No. 12A Surabaya 60293 Telp. 031 - 8706803/031- 77635169

TUMBUH KEMBANG KEDIRI Riwinda Widya Ningrum d.a. Bp HarnotoI Jl Kelud Rt04/Rw02 Ds. Gampeng, Kec. Gampengrejo KEDIRI Telp. 0354-673419

TUMBUH KEMBANG BANDUNG Dede Gemayuni Jl. Komud Supadio No.24 Belakang Bandung 40174 Telp.022-6012157

TUMBUH & KEMBANG 5-9 TAHUN

Dimana?

Model: Rizky

Tak hanya didominasi orang dewasa, anak-anak pun bisa saja tidur mendengkur. Bahkan suara dengkurannya pun tak kalah dengan dengkuran orang dewasa. Mengapa begitu?

A

dakah dengkuran tidur si kecil pertanda tidurnya pulas? Belum tentu! Selama tidur, otot-otot tubuh -termasuk pula otot pernapasanmenjadi lebih rileks, dan itu tak menimbulkan masalah. Namun, pada sebagian orang terutama yang berusia lanjut, otot yang rileks itu justru membuat saluran napas menyempit. Otot rileks itu juga

mengakibatkan aliran udara berkurang serta saluran napas bergetar. Itulah yang menyebabkan munculnya suara mendengkur. “Mendengkur adalah suara yang muncul akibat bergetarnya daerah saluran napas atas karena ada udara pernapasan yang melewati penyempitan saluran napas. Ini bukanlah gaya tidur dan tidak berkaitan dengan faktor genetik,” jelas dr. Retno S.

Menurut Retno, untuk memastikan apakah dengkuran anak bersifat fisiologis ataukah patologis, anak biasanya akan menjalani proses wawancara (anamnesis), pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang untuk mencari tahu adakah gejala-gejala OSA. Misalnya akan dicaritahu apakah: n Anak mengalami kantuk yang berlebihan pada siang hari. n Tidak fokus dan konsentrasi sehingga prestasi belajar menurun. n Mengompol dengan frekuensi lebih dari 3 kali seminggu pada anak berusia lebih dari 4 tahun. n Anak memiliki berat badan berlebih atau obesitas atau justru memiliki

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

65


Tumbuh & Kembang

berat badan kurang. n Ada tanda-tanda penyempitan saluran napas, mulai dari hidung, langit-langit mulut, tenggorok, dan dasar lidah. (Penyempitan ini umumnya terjadi karena adanya rhinitis alergi, sinusitis pada hidung, pembesaran amandel belakang hidung, pembesaran dan pembengkakan amandel, ataupun lidah yang besar).

Pra Remaja

“Selain itu, Ibu juga bisa mewaspadai gangguan OSA ini dengan mengamati si kecil saat tidur selama minimal 3 malam berturut-turut,” papar Retno. Beberapa gejala yang bisa diamati adalah apakah saat si kecil tidur mendengkur ada ‘episode’ berhenti bernapas selama 10 detik atau lebih. Selain itu, anak biasanya juga terbangun, terbatuk-batuk, dan sering mengubah posisi tidurnya. Jika itu terjadi selama 3 malam berturut-turut, Ibu wajib dan sangat dianjurkan membawa si kecil berkonsultasi ke dokter spesialis anak atau spesialis THT.

Paling Pendek di antara Sebayanya Si praremaja minder dengan tubuhnya. Mari bikin ia pede.

Bisa Diatasi Untungnya, dengkuran patologis pada anak bisa diatasi melalui penanganan medis. “Pada OSA, tak ada penanganan praktis dan sederhana secara langsung yang bisa dilakukan oleh orangtua,” jelas Retno. Karena itulah dibutuhkan penatalaksanaan medis. Itu pun perlu peran aktif orangtua agar penanganannya berhasil. Terapi yang dilakukan untuk mengatasinya ditujukan pada faktor yang mendasari terjadinya OSA. Jadi, dokter akan berusaha mengatasi faktor penyebab penyempitan saluran napas. Misalnya, jika penyebabnya adalah amandel yang membengkak, tindakan operasi amandel bisa dilakukan untuk mengatasinya. “Pada peradangan yang terjadi secara berulang, maka gangguan ini haruslah dikendalikan dengan tindakan pengobatan ataupun pembedahan,” tandas Retno. Selain itu, jika ada faktor risiko lainnya seperti berat badan berlebih dan obesitas, ini pun perlu ditangani. Penelitian

Mendebat Terusss... menunjukkan, dengkuran yang dipicu oleh berat badan berlebih dan obesitas dapat berkurang hingga 10 persen dengan pengaturan pola makan untuk menurunkan berat. Untuk itu, orangtua bisa membantu anak dengan mengurangi menu makanan sarat lemak dan memperbanyak asupan sayuran dan buah. Semoga berhasil ya Bu!

Mendengkur Membuat Anak Bodoh? Mendengkur ternyata berkaitan pula dengan prestasi si kecil di sekolah. Hal itu diketahui dari sebuah penelitian di Hongkong oleh para ahli dari Chinese University of Hongkong. Menurut penelitian tersebut, anak-anak yang tidur mendengkur memiliki risiko dua kali lebih besar mengalami penurunan prestasi sekolah dan gangguan hiperaktif. Ini karena kualitas dan kuantitas tidur mereka turut terganggu. Akibatnya, untuk melawan kantuk biasanya mereka cenderung menjadi lebih aktif bergerak sehingga terlihat sebagai hiperaktif. Selain itu, mereka juga sulit berkonsentrasi saat belajar di sekolah sehingga prestasinya terganggu. Nah, terbukti kan, mendengkur tidak hanya mengganggu tidur tapi juga bisa berpengaruh pada prestasi sekolah si kecil?

66

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

TUMBUH & KEMBANG 9-13 TAHUN

TUMBUH & KEMBANG 5-9 TAHUN

kesehatan anak

Sekarang bukan lagi susah dinasihati. Pernyataan dan perintah apapun pasti didebatnya.

Remaja Rematik? Bukan cuma dewasa yang bisa kena rematik, remaja pun bisa. Tapi jenisnya sedikit berbeda. Apa itu?

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

67


Paling Pendek Dibanding Sebayanya, Mengapa?

Model: Rizky, Ghazi, Irsan Lokasi: Sekolah Islam Fitrah Al Fikri

Genetis dan lingkungan sama-sama berpengaruh pada tinggi badan anak. Bagaimana kalau si anak minder karena tubuhnya lebih pendek dibanding sebayanya?

Sudah Pandai Mendebat! Duh capek deh, semua nasihat dan omongan rasanya mentah terus di depan si praremaja. Ada saja argumentasinya, bak seorang diplomat. Sedangkan secara emosi, mendebat menandakan bahwa anak sedang mengasah kematangan emosinya. Dengan berdebat, ia mulai bisa secara emosional memilah hal yang ia setujui dan tidak setujui, sukai dan tidak sukai. “Yang positif dari itu, ia menyampaikannya secara terbuka,” tutur Emma. Sementara secara sosial, berargumen menandakan mulai hilangnya ketergantungan anak pada orangtua dan mulai berkembangnya kemandirian atau independensi.

Tapi, Piprim mengingatkan, genetis sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Jika asupan gizinya kurang, potensi tinggi secara genetik takkan tercapai. Begitu juga kalau orangtuanya pendek tetapi anak mendapat gizi yang baik, tinggi si anak bisa melebihi orangtuanya. “Hanya saja, umumnya takkan melebihi tinggi potensi genetiknya,” tambah Piprim.

Sebelum Usia 18 Meski menjadi ciri khas anak, perilaku mendebat perlu juga diwaspadai. Terutama jika perilaku itu sudah berlebihan secara frekuensi, durasi, dan intensitas. “Frekuensi yang dimaksud adalah kalau anak mendebat semua hal bahkan hal-hal yang kecil sekalipun,”urai Emma. Bahkan dalam satu hari Ibu bisa hanya mendengarkan argumennya.

Untuk mengetahui seberapa besar potensi tinggi buah hati, Ibu bisa mengukurnya dengan menjumlahkan tinggi Bapak dan Ibu kemudian dijumlahkan dengan 13, lalu dibagi dua. Hasilnya kemudian ditambah dan atau dikurangi dengan angka 8,5, maka akan diperoleh kisaran tinggi si anak.

S

etiap upacara bendera hari Senin, Bayu (11 tahun), kerap disuruh berdiri di barisan paling depan. Bersama dengan para siswa perempuan, Bayu ‘dikategorikan’ bertubuh pendek. Karena itulah ia ‘disimpan’ di depan. Kalau suatu Senin, ia tak mau berbaris di depan kemudian pindah ke belakang bersama kawan lelakinya, Bayu pun dihardik. “Itu aturannya, yang pendek di depan,” sergah gurunya.

Genetis dan Lingkungan Shinto B. Adelar, psikolog dari RS International Bintaro memprotes aturan tersebut. Memilah anak berdasarkan tinggi tubuh, menurutnya akan menanamkan perasaan berbeda dalam benak si anak di antara kawan sepermainannya. Ujung-ujungnya, akan menumbuhkan perasaan minder atau rendah diri pada anak. Shinto juga menyoroti peran media yang mempopulerkan pesan, bahwa tubuh yang sempurna itu adalah tegap, tinggi, atletis dan langsing. Sehingga, sedari kecil, anakanak sudah tercekoki dengan stigma tubuh sempurna semacam itu.

68

Padahal, menurut dr. Piprim Baharsyah Yanuarso,Sp.A., dari RSCM, pertumbuhan anak berbeda satu sama lain. “Tergantung faktor genetis dan lingkungan,” tukas Piprim. Di antara keduanya tak satu pun yang diklaim paling berpengaruh pada tinggi tubuh anak. Kalau bapak ibunya tinggi, anak memiliki potensi tinggi pula. Sebaliknya, kalau tubuh orangtuanya pendek, kemungkinan si anak juga bertubuh pendek.

TUMBUH & KEMBANG 9-13 TAHUN

TUMBUH & KEMBANG 9-13 TAHUN

tingkah polah

aku tumbuh

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Tetapi, Bu-Pak, jangan terlalu kuatir bila anak lebih pendek daripada kawan-kawannya. Sebelum usia 18 tahun, anak masih bisa dilatih untuk menambah tinggi tubuhnya. Piprim menjelaskan bahwa olahraga yang merangsang pertumbuhan tendon epifisis, yang letaknya di ujung-ujung tulang panjang, akan membantu merangsang tinggi badan. “Berenang dan atletik bisa merangsang epifisis. Sedangkan, angkat beban justru akan memendekkan tubuh,” Piprim memberi contoh. Dan, satu lagi, Ibu lebih baik menghindari memberi anak obat-obatan yang diklaim bisa meninggikan badan. Daripada memberinya obat atau suplemen, lebih baik tanamkan percaya diri dengan bentuk tubuhnya.

Jika Ia Lebih Pendek

n Hindari mengapresiasikan seseorang lewat penampilan fisiknya. Jangan membanding-bandingkan. n Tanamkan pengertian bahwa penampilan bukan segala-galanya. Kembangkan diskusi dengan menggali kelebihan yang dimiliki anak, bukan pendek tubuhnya. n Berikan contoh tokoh-tokoh yang bertumbuh pendek tapi berprestasi. n Hitung potensi tinggi genetik sehingga kita tidak ngoyo mengejar potensi maksimal

H

Model: Iqbal & Imam, Lokasi: Sekolah Islam Fitrah Al Fikri

mmm....tambah lagi perilaku ‘menyebalkan’ yang ditampakkan oleh si ABG. Sekarang ia semakin pandai saja membolak-balikkan pernyataan orangtuanya. Kemarin-kemarin tak ada satu pun hal yang tak dibantahnya. Sekarang, setiap perkataan bapak dan ibunya tak ada yang tak didebat olehnya. Semua diberi argumen, menurut versinya sendiri. Capek dehhh.... padahal dia dulu anak yang manis. Penurut dan sangat kooperatif. Kenapa sekarang seperti itu ya?

Mendebat, Positif tapi… “Inilah salah satu ciri perilaku anak praremaja!,” sebut Emma Junita Amelia, M.Psi, Psi., singkat. Perilaku mendebat atau berargumen, lanjut Emma, justru menandakan bahwa anak sedang berkembang sebagaimana mestinya. Yakni sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif, emosi dan sosialnya. Secara kognitif, perilaku ini menandakan anak sudah mampu mengembangkan pemikirannya sendiri terhadap suatu hal. Anak menunjukkan sudah memiliki pendapatnya sendiri, tak sekedar menerima apa yang disampaikan oleh orang lain kepadanya.

Untuk durasi, yang dianggap berlebihan bila Si ABG mendebat berkepanjangan dan dalam waktu yang lama. Tak ada satu pun penjelasan atau hal yang dapat ‘memuaskannya’. Sedangkan untuk intensitas, kalau perilakunya itu diekspresikan dengan ekspresi marah atau kesal yang berlebihan.

Menjadi Negatif, Ada Andil Orangtua “Hal yang perlu orangtua sadari, perilaku mendebat ini dapat menjadi negatif bukan hanya karena anak. Orangtua pun memiliki andil yang sama,” imbuh psikolog yang sekarang menjadi staf Divisi Klinik di Biro Pelayanan dan Inovasi Psikologi (BPIP) Universitas Padjadjaran, Bandung ini.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

69


TUMBUH & KEMBANG 9-13 TAHUN

tingkah polah Perilaku mendebat menjadi ‘negatif’ boleh jadi karena:

i

i

i

i

Anak meniru perilaku lingkungan yang kurang tepat. Coba Ibu dan Bapak ingat, apakah Ibu atau Bapak sering saling berdebat meskipun untuk hal-hal sepele? Atau mungkin si SBG sering menonton sinetron yang menampilkan perilaku demikian? Anak tak bisa menerima penolakan atau perbedaan pendapat. Ibu dan Bapak perlu introspeksi, apakah selama ini sudah mengajarkan dengan benar kepada anak bagaimana menerima penolakan. Atau mungkin selama ini semua keinginannya cenderung dituruti?

akibatnya: w Secara koginisi, anak tak belajar mengembangkan pemikirannya sendiri (karena argumennya selalu ‘dipatahkan’ dan ‘tidak benar’). Akibatnya, ia akan tumbuh menjadi individu yang ‘kurang berpikir’ dan menerima begitu saja apa yang disampaikan/diperintahkan padanya. w Sebaliknya, anak akan merasa tak didengar, sehingga ia akan semakin resisten dan menolak apapun yang dikatakan oleh orangtua. Bahkan untuk hal-hal yang benar. Bisa jadi akhrinya ia akan mengikuti perkataan orang lain (biasanya teman sebaya atau orang yang ia ‘idolakan”) yang belum tentu benar. Hii, serem ya Bu! Jangan sampai deh.

Anak mencari perhatian. Apakah sejak ia menginjak usia praremaja dan mulai ‘sibuk’ dengan dunianya, perhatian Ibu dan Bapak tak sebanyak dulu? Orangtua ‘membeli’ perilaku anak. Saat anak meminta perhatian, bisa saja orangtua secara tak sadar menguatkan (reinforce) munculnya perilaku ini. Jika si ABG berargumen, baru deh Ibu memperhatikannya. Hal ini membuat ia semakin ingin menampillkan perilaku ini, bahkan secara berlebihan.

Memang ‘susah-susah gampang’ menghadapi perilaku mendebat ini. Reaksi yang tak tepat malah bisa ‘membahayakan anak lho Bu. Seperti apa reaksi yang dianggap tidak atau kurang tepat itu? Misalnya Ibu atau Bapak langsung mengatakan “tidak boleh!”, “Tidak bisa!” atau “Tahu apa sih kamu?”. Padahal sebenarnya perilaku mendebat adalah perilaku yang positif. Bila argumennya tak direspon dengan argument positif dan kuat,

Agustus - September 2008

Orangtua Sebaiknya...

l Menerima bahwa perilaku mendebat itu bagian dari perkembangan. Jadi tak perlu merasa stress berlebihan ya. l Jangan langsung melabel anak sebagai tukang bantah. l Untuk segala hal, sesering mungkin lakukanlah diskusi dengan anak. Di usianya yang sekarang, bukan masanya lagi menjadi bos buat si ABG l Menanyakan mengapa ia mendebat, dengarkan apa yang ia katakan, kemudian baru sampaikan pandangan Ibu. l Mencoba melihat perilaku itu dari sudut pandang anak, jadi mungkin anak benar dan bisa jadi sekarang Ibu/Bapak sudah mulai ‘tak mengerti’ dunianya. l Menerima dengan jiwa besar jika argumen anak benar, asalkan masih dalam batasan yang tetap perlu ditentukan oleh orangtua. l Jagalah nada bicara, jangan gunakan nada tinggi sehingga terkesan seperti arena debat dan memberikan contoh yang keliru pada anak.

1 “Aku berfoto dulu ah sama badut Pooh”

ultah si kecil

2

“Siapa yang mau dapat hadiah? Wah semuanya mau tuh oom. Si oom bingung. Hihihi...”

“Duh.., kamu kok nyium aku sih? Aku kan malu banyak teman-teman.”

3

“Sementara si oom cuapcuap, aku ngiler juga nih sama kue ultahku yang lezat itu. hmmm...”

4

“Di sela-sela acara ultahku, mama juga mengajak para tante dan oom berdiskusi. Pintar juga ya mamaku?”

5

Model: Iqbal & Imam, Lokasi: Sekolah Islam Fitrah Al Fikri

Reaksi Tak Tepat, Berbahaya

70

Teman-teman...aku bar u saja ber ulang tahun yang ke-3, kku kebetulan bareng dengan adi 1 Cat herine yang usianya bar u er Oliv aku tahun. Oh iya, nam jang Bertrand Eleazer Hardy, pan 200 5. Juli 6 r lahi ya? Hehehe. Aku Papa Mama Helen Lydia Sari dan ta Edward Hardy merayakan pes an Tam ulang tahunku di Apartemen u yang Anggrek, Jakarta. Unt uk kam fototidak datang , nih bisa lihat fotonya.

Tumbuh Kembang

Nining (38 tahun), bunda Audi (10 tahun) “Sekarang anakku udah gak mau tuh kalo disuruh-suruh, seri ngnya bilang “nggak mau ah!”. Pernah ada kejadian lucu. Dia ‘kan gak mau disuruh belajar tiap hari, alasannya nggak perlu belajar karena belum mau ulangan. Terus aku paksa dia belajar, bilang kalau kita tetap perlu belajar dan cerita pengalamanku dulu. Dia ma u sih walaupun terpaksa. Eh, tern yata besoknya ada ulangan menda dak dan dia bisa…”

6 n), Dewi (40 tahu sya bunda Putri Ta (9 tahun) ku “Sekarang anak sih itu banyaknya bertanya-tanya k bisa ai hal dan ngga tentang berbag an dari erima penjelas langsung men nya. en a saja argum orang lain. Ad ada bisa darah Ayah Misalnya “kok u sih kalau darah Ib di tubuh aku, ung nd ga n Ibu men bisa karena ka g aku un Ayah?” Bing aku, tapi kalau di, karena ya itu ta ngejelasinnya tapi ng menerima ia tidak langsu ”. berdebat dulu

7

“Tut... Tut... Tut..., naik kereta api... lucu ya, si badut Pooh bisa main juga.”

9

“Oh senangnya dicium Mama dan papa.. aku beruntung sekali.”

“Lho..., aku ini 1 tahun atau 3 tahun ya? Oh iya ya, kan Adik Catherine ulang tahun juga.”

8

“Para tante dan oom, selamat makan, ya. Sst t..., makanannya dari catering keluarga Mama Helen, lho. Pasti enak.”

Form ulang tahun si kecil Ingin acara pesta ulangtahun si kecil diliput oleh majalah Tumbuh Kembang? Isi saja formulir di bawah ini dan kirimkan ke alamat redaksi di Jl. Bangka I No. 8, Jakarta Selatan, atau faks ke 021-719 4000. Info lewat SMS 021-3300 8753

10 “Saatnya pulang, tapi jangan lupa ambil goody bag-nya dulu. Sampai jumpa lagi teman-teman.”

Nama anak

: ______________________________

Tanggal lahir

: ______________________________

Nama orangtua

: ______________________________

Alamat dan nomor telepon

: ______________________________

Lokasi Pesta : ______________________________ Tumbuh Kembang Tumbuh Kembang Agustus - September April 2008 71


kesehatan pra-remaja

Masih ABG Sudah Terkena Encok? Rematik pada anak dan remaja tak sama dengan ‘encok’ pada orangtua. Tapi, jika tak diobati, rematik bisa terbawa seiring usia dewasa, bahkan menjadi kecacatan. Model: Jasmine

Model: Lita

Rematik umumnya akan diberi obat anti radang dan obat untuk membasmi kuman. Karena penyebabnya dari luar, anak bisa terkena lagi atau reinfeksi.

R

Kenali Gejala “Apalagi jika disertai pembengkakan pada sendi, kita boleh bercuriga anak tersebut terserang rematik,” ujar dr. Zakkiudin Munapsir, Sp.A, dokter spesialis anak bagian Alergi Imunologi dari RSCM yang akrab dipanggil Zakki ini. Zakki kemudian membeberkan, gejala rematik pada anak memang sering didahului nyeri sendi. Rasa ngilu sendi ini bisa terjadi di lebih dari satu persendian baik sendi besar maupun kecil. Yang termasuk sendi besar misalnya persendian panggul sedangkan sendi kecil seperti pergelangan kaki, jari jemari, dan lain-lain. Jika terkena, sendi-sendi ini akan menimbulkan nyeri hebat dan tambah menghebat jika diberi tekanan atau dipijat seperti yang terjadi pada Larasati. Tetapi, Bu, tak setiap nyeri persendian menandakan rematik. Sebab, bisa saja itu gejala sakit yang lainnya seperti TBC.

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Orangtua tentu harus ambil peduli baik untuk serangan Juvenile maupun Demam Rematik. Sebab nyeri yang hebat akan mengganggu proses tumbuhkembang dan aktivitas fisik serta kehidupan sosial si ABG. Juvenile juga dapat menimbulkan cacat sendi seperti kebengkokan tulang dan menjalar secara sistemik ke organ tubuh lain. Mata, jantung, paru-paru, dan perut adalah organ yang mungkin terjangkiti Juvenile Rhematioid Arthritis, dan menyebabkan peradangan pada organ-organ itu.

ina (36 tahun) kaget ketika suatu hari anaknya Larasati (10 tahun) berjalan terpincangpincang sepulangnya latihan balet. “Lututku sakit, Bu,” jawab Larasati, ketika Rina bertanya. Malam harinya, Rina mengolesi lutut anak pertamanya ini dengan minyak kayu putih lalu memijatnya perlahan. Tapi, Rina terkejut mendengar jeritan Larasati. Nyeri lutut anaknya ternyata semakin menjadi bukannya mereda ketika dipijat. Rina gundah. Esoknya, kulit Larasati si jago balet ini merah-merah. Hari-hari selanjutnya, ia pun sering mengeluhkan ngilu dan nyeri yang amat sangat pada lutut dan persendian lainnya. Dan, Rina pun tambah gundah.

72

TUMBUH & KEMBANG 9-13 TAHUN

TUMBUH & KEMBANG 9-13 TAHUN

kesehatan pra-remaja

Ibu, waspada ya terhadap rematik buah hati.

Hanya saja, nyeri pada sendi yang disebabkan oleh bakteri TBC tidak senyeri pada rematik. Bila Ibu memijat sendi anak yang sakit tapi si anak malah keenakan, itu jelas bukan gejala rematik. “Kemungkinan nyeri itu disebabkan oleh pertumbuhan tulang yang tak diimbangi oleh pertumbuhan syaraf. Ini disebut growing pain,” tutur Zakki. Gejala nyeri serupa juga bisa muncul pada serangan penyakit Lupus, hanya saja disertai gejala lain. “Karena itu, kenali gejalanya dengan cermat,” tukas Zakki yang menulis dan menjadi editor buku teks “Alergi Imunolgi Anak”.

Anak Bisa Kena Rematik? Rematik pada anak tak sama dengan rematik yang dikenal encok pada orang dewasa. Sama sekali berbeda. Rematik pada anak dikenal sebagai rhematoid, yang artinya ‘menyerupai’. Jadi, Bu, bukan rematik sebenarnya. Tapi, kenampakan yang memang mirip dengan rematik. Ya itu tadi: nyeri persendian.

Kita mengenal dua jenis rematik pada anak. Juvenile Rhematoid Arthritis (JRA) dan Demam Rematik (DR). Juvenile belum diketahui penyebabnya, tapi menurut Zakki kemungkinan besar adalah genetik. Dari sekian banyak penyakit akibat autoimun, Juvenile Rhematoid Arthritis paling sering menyerang anak-anak usia 4-5 tahun. Penyakit ini akan menahun sampai anak berusia 16 tahun sebelum sembuh dengan sendirinya seiring waktu. Tapi jika dibiarkan atau tak diobati dengan benar akan terbawa sampai dewasa. Sedangkan, Demam Rematik lebih disebabkan adanya ‘campur tangan pihak luar’, yakni sejenis kuman streptococcus hemoliticus. Kuman ini menyerang tenggorokan. Jadi, Bu, jangan sepelekan jika anak sakit tenggorokan apalagi disertai demam berkepanjangan. Demam Rematik menurut Zakki, sangat berbahaya karena bisa menyerang katup jantung hingga berkembang menjadi penyakit jantung rematik. Bahkan, kalau dibiarkan anak bisa mengalami gagal jantung. Anak yang menderita Demam

Jika Anak Mengeluh Nyeri Sendi wt Jangan diobati sendiri dengan memberikan obat-obatan tanpa konsultasi dokter. wt Segeralah periksakan ke dokter. wt Berikan makanan dengan gizi seimbang, terutama makanan yang mengandung kalsium tinggi. wt Istirahat yang cukup. wt Jika anak bertubuh gemuk, kurangilah beratnya agar tak menambah beban pada sendi-sendi penumpu tubuh. wt Hati-hati mengonsumsi obat yang mengandung kortikosteroid tanpa petunjuk dokter. Karena itu, jangan sesekali memperpanjang obat tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dulu. wt Ibu harus telaten dan sabar dalam mengupayakan kesembuhan anak sebab penyakit ini menahun hingga pengobatannya bisa memakan waktu lama.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

73


nutrisi anak 1

KESEHATAN & NUTRISI

“Yuk, Kenalkan Si Kecil dengan Aneka Makanan!”

kecap juga boleh sepanjang porsinya diatur dan disesuaikan dengan usia pertumbuhan anak alias porsinya tidak sebanyak orang dewasa. “Membubuhi MSG (monosodium glutamate) pada makanan anak tak dianjurkan,” Pauline mengingatkan.

Hanya perlu repot sedikit mengkreasi rasa dan rupa masakan. Si kecil kelak takkan menjadi si pemilih makanan. dengan sedikit garam. Dengan kata lain, anak tak memiliki referensi rasa dan kenampakan makanan yang enak dan menarik dilihat.

Model: Devi & Raisha

Ini berarti, kekeliruan terletak pada orang dewasa yang mengasuhnya. Mereka tak mengenalkan aneka jenis makanan kepada anak sedini mungkin. Menurut Pauline, orang dewasa sebaiknya memberi beraneka jenis makanan kepada anak ketika anak sudah boleh mengonsumsi makanan selain ASI.

Perhatikan Rasa dan Tampilan

I

bu masih ingat film kartun serial berjudul “Popeye”? Itu, film animasi yang menggambarkan seorang pelaut yang hanya akan kuat luar biasa seusai ia melahap bayam. Film yang sekarang kembali populer ini, konon dibuat khusus agar anakanak lebih menyukai bayam dan sayuran. Betul. Ada pesan yang ingin disampaikan oleh si kreator film kepada anak-anak bahwa sayuran, khususnya bayam, bisa membikin badan sehat dan kuat.

Variasi, Memberi Referensi Rasa Cukup sering memang kita mendengar keluhan ibu tentang anaknya yang tak suka makanan tertentu. Tak cuma sayuran, bahkan

74

Agustus - September 2008

daging, buah, telur, dan lain-lain. Sepertinya, anak hanya mau makanan kesukaannya, misalnya telur saja, atau wortel saja. Ketika disodorkan makanan lain, ia emoh makan. Kalau nggak dimuntahkan, ya dihambur-hamburkan ke udara. “Itu (hanya mau makanan kesukaan) harus dilihat bagaimana dulu anak dikenalkan pada variasi makanan,” ujar dr. Pauline Endang, SpA (Gizi) dari RS Fatmawati Jakarta. Kalau anak tak mau makan jenis makanan tertentu, itu karena ia tak mengenal makanan tersebut. Anak tak tahu kalau rasa wortel itu sebenarnya enak kalau dimasak sop dengan kaldu yang gurih, misalnya. Atau, ikan laut itu rasanya empuk, asin tapi gurih kalau dimasak dengan dibakar

Tumbuh Kembang

Tentu, penyajian dan jumlahnya disesuaikan dengan usia tumbuh kembang anak. Anak berusia 8 sampai 12 bulan misalnya, berbeda dengan anak yang usianya 1 tahun ke atas. Anak usia 9 bulan yang gigi dan sistem pencernaannya belum sempurna bisa dibuatkan bubur susu aneka rasa yang berbahan dasar beras, ASI yang dicampur dengan sayuran atau ikan, telur dan lain-lain. Nah, ketika Ibu hendak mengenalkan satu jenis sayuran seperti bayam, buatlah seenak mungkin. Sebab, rasa itu penting bagi anak. Rasa yang tak enak, apalagi ketika anak mencicipi untuk pertama kalinya, akan membuat anak trauma pada makanan tersebut. Penggunaan sejumput garam boleh untuk menambah rasa sekaligus mengenalkan rasa asin. Demikian juga guyuran kaldu ayam akan membuat bubur bayam menjadi gurih. Pemakaian

Model: Virzya

Selain rasa, tampilan dan cara memasak yang tepat juga akan membuat anak menyukai makanan yang disajikan Ibu. Kalau bayam terus menerus dimasak sebagai sayur bening, ya, akan membuat anak bosan. “Makanya, para Ibu harus belajar memasak yang enak,” ujar Pauline, tertawa. Bentuk dan cara penyajian makanan juga perlu diperhatikan. Ini akan menjadi

Agar Si Kecil Mau Makan T Bersabarlah ketika mengenalkan makanan baru pada anak. T Berikan porsi yang kecil dulu. T Pilih jenis dan cara penyajian makanan yang sesuai dengan usianya. T Terlibatlah dalam menyusun menu makan anak harian. Pantaulah si Mbak pengasuh ketika memberikan makanan.

T Ibu bisa membuat berbagai macam saus sebagai saus pencelup makanan aneka rasa, seperti saus alpukat, keju krim, selai atau yoghurt. masukan awal bagi otak anak ‘apakah sayuran ini menarik bentuknya atau tidak? ‘apakah bubur itu indah tidak warnanya? Bubur susu bayam yang warnanya hijau dengan ‘bercak’ merah wortel atau wortel yang dipotong bentuk binatang dan bunga akan lebih menarik daripada tanpa ‘sentuhan’ apapun. Anak usia setahun akan gembira kalau mendapati apel yang dipotong berbagai bentuk hingga menarik si kecil untuk melahapnya. Anak juga akan senang kalau makannya dilakukan dengan berbagai cara. Mencelupkan makanan ke dalam sejenis saus atau mengoles atau tepatnya mencoreng-moreng roti dengan selai. Pokoknya ada banyak cara menarik Bu, untuk mengenalkan aneka makanan pada si kecil.

Agar Tak Jadi ‘Picky Eater’ Mengenalkan variasi bentuk dan Dewi, Bundanya Bunga Kalista (2 tahun) “Sebelum umur satu tahun, Bunga memang sulit makan dan sering melepehkan makanan baru yang saya kenalkan. Saya biasanya memberi makanan dalam porsi kecil, sayuran dipotong kecil dan masaknya sedikit-sedikit aja. Memang butuh kesabaran, lamalama juga pasti anaknya mau.”

Asal Ibu Tahu

KESEHATAN & NUTIRISI

nutrisi anak 1

Ermi (28), Bundanya Rafi (9 bulan) “Rafi termasuk anak yang gampang. Makan apapun, dia mau. Tapi, saya biasanya mengganti menu 2-3 hari sekali biar Rafi nggak bosan.”

n Mengganti makanan dengan susu boleh-boleh saja, tapi makan juga

proses belajar bagi anak, sehingga bagaimanapun anak harus dibiasakan makan layaknya orang dewasa. n Suplemen makanan yang mengandung unsur Zn (Zinkum) atau Seng membantu rangsangan rasa pada lidah anak, hingga anak punya keinginan makan.

rasa makanan, lanjut Pauline, akan menghindarkan anak menjadi seorang pemilih makanan atau sering disebut picky eater. Anak akan memiliki referensi rasa makanan yang kaya sehingga ia mau melahap makanan apa saja yang bermanfaat bagi pertumbuhannya. Kalau anak tidak mau makan makanan tertentu dan hanya itu-itu saja, kebutuhan nutrisi anak akan terganggu. “Anak yang sedang bertumbuh membutuhkan nutrisi dengan kandungan gizi yang seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral,” jelas Pauline. Seperti kita tahu, Ibu, setiap jenis makanan memiliki kandungan nutrisi khas yang diperlukan anak selama masa pertumbuhannya. Karena itu, jenis makanan yang bervariasi akan menunjang tumbuh-kembangnya. Bagaimana dengan mitos yang mengatakan anak yang tak mau makan ikan itu karena orangtuanya juga tak suka makan ikan? Pauline tegas mengatakan, itu pemahaman keliru. Bisa saja anak tak suka makan karena ibunya tak mengenalkan ikan pada saat anak belajar memakan makanan padat. “Yang benar, adalah anak tersebut mengikuti kebiasaan orangtuanya tidak makan ikan, bukan karena secara genetis tidak suka ikan,” jelas Pauline. Tapi, jika para Ibu mau membiasakan anak mengecap makanan beraneka rasa, kata Pauline, dijamin anak Ibu akan semangat melahap apapun makanan tanpa menjadi si Picky Eater. Yuk, luangkan waktu untuk ‘repot’ sedikit demi sesuatu yang kelak malah takkan membuat kita repot!

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

75


nutrisi anak 2

nutrisi anak 2

Beragam jenis susu olahan ditawarkan.Pemahaman yang benar akan membantu orangtua dalam memilih jenis susu terbaik buat buah hatinya.

B

uah hati Ibu menyukai susu? Bersyukurlah. Susu memang salah satu asupan makanan yang sarat zat gizi dan sangat baik untuk mendukung tumbuh-kembang anak. Tak mengherankan pula bila beragam susu olahan beredar di tengah masyarakat. Ada yang berbentuk cair seperti susu pasteurisasi dan susu UHT, ada pula yang berbentuk bubuk. Semua jenis susu tersebut bisa diberikan kepada si kecil. Hanya saja memang perlu diakui, tak semua jenis susu olahan tersebut sesuai

dengan lidah si kecil. Repotnya lagi, semua produk tersebut mengklaim diri punya ‘nilai lebih’ bagi tumbuh-kembang si kecil. Di sinilah pentingnya orangtua mengenal lebih jauh ketiga jenis susu olahan tersebut.

Formula, UHT dan Pasteurisasi Susu formula! Inilah produk susu olahan yang begitu populer di tengah masyarakat. Menurut Dr. Yoga Devaera, SpA., susu formula ialah susu berbahan dasar susu sapi atau susu lainnya yang diformulasikan sedemikian rupa sehingga mendekati ASI. Masa simpan susu formula cukup lama yakni maksimal 2

tahun. Hanya saja karena terbentuk dari proses pengeringan kadar air, susu jenis ini kehilangan beberapa zat gizinya. Nah, untuk mengembalikannya, pihak produsen lalu menambahkan kembali zat-zat yang hilang tersebut – juga menambahkan zat lainnya. “Kadar kandungan zat gizi dalam susu formula itu diatur oleh Codex, badan internasional yang berisi para ahli di bidangnya. Semua susu formula standar harus memenuhi syarat-syarat tersebut sebelum bisa dijual ke masyarakat,” imbuh dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini.

Sementara susu pasteurisasi adalah susu sapi segar yang telah dipanaskan dengan suhu di bawah titik didih. Pasteurisasi tak mematikan semua mikroorganisme, tetapi hanya yang bersifat patogen dan tidak membentuk spora. Karena itu, proses ini sering diikuti dengan teknik lain misalnya pendinginan atau pemberian gula dengan konsentrasi tinggi. Produk hasil pasteurisasi bila disimpan pada suhu kamar hanya bertahan 1 sampai 2 hari, sedang jika disimpan pada suhu rendah dapat tahan 1 minggu. Terakhir adalah susu UHT (ultra high temperature). Sesuai namannya, susu olahan ini merupakan susu segar yang telah dipanaskan dengan temperatur sangat tinggi (135-145 derajat Celsius) sekitar 2-5 detik. Selama kemasan masih tertutup rapat, susu UHT dapat disimpan sampai 10 bulan setelah diproduksi tanpa harus di tempatkan di lemari es. Namun bila telah dibuka, susu ini harus segera dihabiskan. Berbeda dengan pasteurisasi, proses UHT juga untuk mencegah kerusakan nilai gizi

76

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

susu, serta mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu segarnya. Tak salah bila susu UHT dikenal pula dengan sebutan ’susu steril’.

Pilih Susu Segar Pasteurisasi Lantas, yang mana ya susu olahan terbaik untuk si kecil? Yoga memberi jawaban singkat. Kuncinya sederhana, semua makanan yang masih dalam bentuk asli adalah yang lebih baik. Nah, melihat patokan tersebut, susu pasteurisasi merupakan pilihan utama karena masih tergolong ’susu segar’. Sayangnya karena cepat rusak, pola distribusi susu pasteurisasi jadi terbatas. Sedang bila patokannya dari sisi kandungan zat gizi, tentu saja sangat sulit menentukan mana yang terbaik. Sebab masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya. . Pada akhirnya semua kembali kepada kebutuhan dan kemampuan orangtua masing-masing. Sebab, faktanya ketiga jenis

susu tersebut bisa diberikan kepada anak. Yang tak dianjurkan, sambung Yoga, adalah pemberian susu kental manis karena kadar gulanya terlalu tinggi. Susu kental manis adalah susu yang diperoleh lewat proses standarisasi dengan perbandingan lemak dan bahan padat bukan lemak tetap adalah: 9 banding 22. Setelah melalui proses pemanasan, susu lalu ditambahkan sukrosa sehingga konsentrasi sukrosanya menjadi 62,5 persen.

KESEHATAN & NUTIRISI

KESEHATAN & NUTRISI

Pilih Susu Formula, UHT, atau Pasteurisasi?

Bentuk susu formula bisa berupa cair siap minum, konsentrat, dan bubuk. Namun khusus di Indonesia, susu formula hanya tersedia dalam bentuk bubuk. Susu bubuk, sambung Yoga, bukan merupakan sesuatu yang steril, karena itu sebaiknya orangtua mengikuti benar anjuran cara mempersiapkan susu tersebut menjadi bentuk siap minum. Kelalaian dalam hal penyajian bisa menyebabkan tumbuhnya kuman merugikan bagi kesehatan anak.

Terakhir Yoga mengingatkan, bahwa memang benar susu itu bagus untuk mendukung tumbuh-kembang anak. Namun orangtua juga perlu ingat, susu bukanlah pengganti makanan. Bila anak normal dan sehat tak mau makan, tentu perlu diperiksa lebih teliti apakah penyebabnya. Hanya pada keadaan tertentu saja– misalnya dalam kondisi sakit muntah hebat atau saat kesadarannya menurun -- anak yang tak mau makan, bentuk makanannya bisa diganti menjadi makanan cair. Secara fisik, makanan cair mirip susu, tapi bukan susu.

Perlu Ibu Ketahui \ Idealnya, si kecil hanya mendapat asupan ASI hingga usianya 6 bulan. Pemberian cairan hidup ini pun sebaiknya diberikan selepas usia tersebut hingga usianya 2 tahun. \ Pada usia 1 tahun anak diharapkan sudah dapat makan besar (nasi dengan lauk, sayur dan buah) 3 kali sehari dan 2 kali makan selingan. Susu tetap diberikan namun bukan lagi sumber nutrisi utama. Susu diberikan maksimal 500 mL/hari. \ Produk turunan susu seperti keju dan yoghurt dapat diberikan. Pemberian susu dan produk susu tak dianjurkan berlebihan, cukup 3-5 porsi per hari. Ingat pula, jumlah porsi anak balita lebih kecil dari dewasa, yaitu setengah cangkir atau 1 lembar keju.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

77


icip-icip

Ini camilan yang bisa dicoba untuk menjadi bekal si balita yang harus selalu membawa penganan ke sekolah. Buat si kakak yang butuh camilan untuk isi perut sebelum pergi ke sekolah, kue ini juga bisa bekalnya menerima pelajaran dengan awas.

SusIsiVlaJeruk

Bahan: Air 300 ml Margarin 100 gram Tepung terigu protein sedang (ayak) 200 gram Telur 4 butir Garam ½ sdt

Isi vla: Susu cair 300 ml Tepung maizena (larutkan dengan sedikit susu cair) 25 gram Gula pasir 50 gram Kuning telur 2 butir Esens vanilla ½ sdt Pasta jeruk ½ sdt

Untuk hiasan: 200 gram jeruk mandarin

Kandungan gizi per kue: Energi 153,45 kal Protein 3,96 gram Lemak 7,25 gram Karbohidrat 18,26 gram

Hasil 20 sus

Cara membuat: l Sus: rebus air dan margarin sampai mendidih, angkat masukkan tepung terigu dan garam. Aduk sampai kalis. Dinginkan lalu tambahkan telur butir per butir sambil dikocok rata. l Masukkan adonan ke dalam kantong plastik kerucut, semprotkan di atas loyang yang sudah dioles mentega. Bentuk dan ukuran sesuaikan selera. l Oven sampai matang dengan suhu 200 celsius selama 20 menit.

78

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

l Vla: didihkan campuran susu, maizena dan gula. Ambil sedikit adonan dan tuang ke kuning telur, aduk rata, tuang lagi ke dalam rebusan susu. Masak lagi sampai kental, tambahkan vanila dan pasta jeruk. Aduk sampai adonan lembut. Angkat dan dinginkan. l Penyajian: belah kulit sus menjadi dua, balikkan belahan atas dan tumpukkan dengan kulit bagian bawah tadi. Isi dengan vla dan susu 2 potong jeruk mandarin secara melingkar (spiral).

KESEHATAN & NUTRISI

KESEHATAN & NUTRISI

icip-icip Hu..hu..hu.. sekarang di usianya menjelang 8 bulan sudah waktunya si kecil mengenal makanan pendamping ASI. Bisa dimulai dengan mengenalkan aneka rasa Bu. Jus melon-tomat ini mungkin bisa menjadi awal yang baik untuknya.

JusMelonTomat Bahan: Melon (buang kulitnya) Tomat matang Gula pasir

200 gram 100 gram 1 sdm

Cara membuat: l Rendam tomat dalam air air mendidih sebentar saja, angkat, lalu kupas kulit bagian luarnya. Jangan lupa buang bijinya. l Blender melon dan tomat hingga halus, tuang ke gelas. l Beri gula pasir, aduk hingga rata. Sajikan.

Kandungan Gizi per porsi: Energi 42 kal Protein 0,87 gram Lemak 0,1 gram Karbohidrat 10,9 gram

Hasil 2 porsi

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

79


tanya psikologi

dr. Inayah Budiasti. Sp. G (K)

A

nak saya berusia 1,5 tahun. Sewaktu umur 4 bulan, saya sudah

memberinya makanan pendamping ASI. Hingga usianya 10 bulan, si kecil begitu lahap saat makan. Namun gairah makan tersebut tampaknya mulai menurun selepas usia tersebut. Dia mulai tak mau lagi makan yang lembut seperti bubur. Memang sih, kalau kami makan, dia ikut makan. Namun itu pun makannya tidak banyak. Kadang makanan yang masuk ke mulutnya hanya dikunyah lalu dikeluarkan lagi. Untung dia kuat minum susu. Dok, ada apa dengan perilaku makan anak saya? Apakah ada gangguan pencernaan atau gangguan yang lain? Pola makan seperti apa yang baik saya lakukan? Mohon masukan dokter karena saya takut kebutuhan gizinya tak terpenuhi. Terima kasih. Nindiya, Bogor

Kirimkan pertanyaan ke: Redaksi Majalah Tumbuh Kembang Jl. Bangka I No. 8, Jakarta Selatan 12720, atau SMS: 021-33008753 redaksi@tumbuh-kembang.com Pertanyaan yang dimuat akan mendapatkan bingkisan menarik.

80

Agustus - September 2008

ilustrasi: Daud

Ibu Nindya yang baik, seberapa banyak anak Ibu minum susu? Apakah lebih banyak dari yang sebelumnya? Memang, pengaruh hilang atau berkurangnya nafsu makan tampaknya merupakan penyebab utama masalah kesulitan makan pada anak. Pengaruh nafsu makan ini bisa mulai dari yang ringan (berkurang nafsu makan) hingga berat (tak ada nafsu makan). Gangguan yang ringan misalnya minum susu botol sering sisa, waktu minum ASI berkurang (sebelumnya 20 menit menjadi 10 menit), makan sering sisa, hanya sedikit atau menyemburkan makanan di mulut. Sedang gangguan yang lebih berat, anak menutup rapat mulutnya atau tak mau makan dan minum sama sekali. Berkurang atau hilangnya nafsu makan ini sering diakibatkan gangguan fungsi saluran cerna. Gangguan pencernaan kadang tampak ringan dan tak ada gangguan. Itulah mengapa orangtua perlu mencermatinya. Gangguan pencernaan biasanya ditunjukkan dengan gejala perut kembung, sering cegukan, sering buang angin, sering muntah atau seperti hendak muntah bila disuapi makan. Selain itu juga gampang timbul muntah terutama bila menangis, berteriak, tertawa, berlari

Tumbuh Kembang

atau bila marah, dan sering nyeri perut sesaat. Gangguan fungsi pencernaan juga bisa muncul saat anak sulit buang air besar -- bila buang air besar ngeden, tidak setiap hari, atau sebaliknya buang air besar lebih dari 2 kali perhari. Kotoran tinja si kecil juga berwarna hitam atau hijau, berbentuk keras, bulat (seperti kotoran kambing) atau cair disertai bentuk seperti biji cabai. Gejala lainnya adalah gangguan tidur malam, seperti rewel, kolik, mengigau atau menjerit, tidur bolak balik dari ujung ke ujung lain tempat tidur. Terakhir, lidah anak juga tampak kotor, berwarna putih serta air liur bertambah banyak atau mulut berbau. Sebaiknya Ibu menelaah kembali apa penyebab kesulitan makan si kecil. Yang meningkat apakah asupan susunya atau asupan snack-nya? Agar jelas, sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter anak terdekat. Umumnya, faktor penyebab kesulitan makan pada anak tidak berdiri sendiri melainkan mulitifaktor. Sukses ya, Bu!

dra Farida K.Yusuf, Msp. ED

D

anish, 2,5 tahun, sudah pandai bicara, serta biasa mengekspresikan apa yang dia lihat dan rasakan. Dia juga termasuk anak manis yang penurut dan mudah diatur. Sehari-hari, Danish diasuh suster dan neneknya -- saya dan suami bekerja. Namun sebulan ini saya perhatikan, si kecil mulai berubah: agak keras, sering menjerit untuk menarik perhatian. Kalau dibawa ke mal misalnya, dia maunya jalan sendiri. Kalau di rumah, dia tak bisa diam, naik meja-kursi, lompat sana-sini. Kenapa ya karakter anak saya mulai berubah? Adakah perilakunya itu karena pola asuh orang-orang terdekatnya? Apa yang sebaiknya saya lakukan sekarang? Masukan Ibu sangat saya tunggu. Yossy, Medan

Kirimkan pertanyaan ke: Redaksi Majalah Tumbuh Kembang Jl. Bangka I No. 8, Jakarta Selatan 12720, atau SMS: 021-33008753 redaksi@tumbuh-kembang.com Pertanyaan yang dimuat akan mendapatkan bingkisan menarik.

Perilaku Si Batita Mulai Berubah

TANYA AHLI

TANYA AHLI

Selera Makan Si Kecil Turun

meninggalkannya seharian? Pada usia lebih tua satu atau dua tahun, ia akan menyampaikan kekurangsetujuannya secara langsung.

Bu, pada usia sekitar 2 tahun, anak memang akan ‘naik ke kelas’ yang lebih tinggi. Hal ini terlihat dari kemampuan bicaranya yang berkembang pesat. Penambahan jumlah kata dan meningkatnya kemampuan berkomunikasi tak lepas dari peran adanya kemampuan berpikir simbolis pada anak. Dengan berkembangnya kemampuan ini, anak mampu berpikir tentang suatu hal atau seseorang tanpa perlu melihatnya lagi. Sebab, konsep tentang benda tersebut telah terekam dalam otaknya. Bagi anak yang suka kucing, misalnya, mengajaknya menengok kucing di kamar sebelah dapat menghentikan tangisnya karena ia sudah mampu membayangkan sosok kucing saat disebutkan. ilustrasi: Daud

tanya gizi anak

Nah, sampai sini semoga Ibu lega ya, mengetahui Danish sudah semakin pintar. Namun selain hal-hal positif, pada usia ini, anak juga punya keterbatasan. Inilah pekerjaan rumah bagi Danish dan orang-orang terdekatnya agar ia bisa ‘naik ke kelas’. Keterbatasan tersebut adalah kekurangmampuan anak memahami orang lain. Dia tak mengerti mengapa harus menunggu Ibu mandi dan berganti pakaian sebelum diajak main. Bukankah Ibu sudah

Bu Yossy, keterbatasan itu bisa diatasi dengan pola asuh yang tepat. Caranya? Ibu perlu membuat jadwal kegiatan harian sehingga Danish tahu kapan waktu bermain, bermanja-manja dengan orangtua dan lainnya. Bila ada disiplin yang ingin ditegakkan, lakukanlah secara konsisten. Selain itu, si kecil juga bisa diajari bahwa agar dapat memperoleh makanan kesukaannya, ia harus duduk diam di kursi makan terlebih dulu. Atau bila ia melakukan hal-hal positif, seperti menghabiskan susunya, peluk dan ciumlah agar ia mengerti bahwa perilaku tersebut positif. Terakhir, berilah anak kesempatan mengembangkan keterampilan motorik kasar dengan berjalan, melompat atau berlari. Ibu bisa membawanya ke taman sekitar rumah. Ibu cukup memantaunya dari jarak yang tak terlalu jauh. Pastikan tempat bermainnya aman dari benda berbahaya dan cukup bersih.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

81


tanya kesehatan anak

dr.Trully Kusumawardhani, Sp A

A

nak saya berusia 5 bulan dengan berat badan 7,2 kg dan masih diberi ASI

Eksklusif. Sejak usianya masih sangat muda, si kecil diduga mengidap alergi karena jika terkena hawa dingin kulitnya akan merah-merah. Jika digigit nyamuk pun akan timbul bintik-bintik merah yang lama hilangnya. Dok, benarkah anak saya punya alergi? Jika iya, apakah ia juga akan alergi terhadap beberapa makanan karena sebentar lagi saya akan memberi makanan tambahan? Apakah saya mesti memberikan makanan tambahan yang ada anti alerginya, seperti apa ? Terima kasih. Tities, Yogyakarta

Kirimkan pertanyaan ke: Redaksi Majalah Tumbuh Kembang Jl. Bangka I No. 8, Jakarta Selatan 12720, atau SMS: 021-33008753 redaksi@tumbuh-kembang.com Pertanyaan yang dimuat akan mendapatkan bingkisan menarik.

Perlu diketahui, reaksi alergi bisa timbul pada hampir semua sistem organ tubuh. Bisa timbul sebagai alergi saluran cerna (diare alergi susu sapi misalnya) yang akan berkembang menjadi alergi kulit (dermatitis atopi) maupun alergi saluran napas (asma bronkial, rinitis alergi). Pencegahan penyakit alergi dibagi dalam tiga tahap. Pertama, pencegahan primer, yakni upaya pencegahan sensitisasi alergen seawal mungkin. Biasanya dengan mengidentifikasi apakah bayi memiliki risiko atopi (alergi karena faktor keturunan), baik dari salah satu atau kedua orangtuanya. Alergi atopi misalnya asma, rinitis alergi, dan dermatitis di kulit. Bayi dengan kondisi ini, pencegahan alerginya dengan pemberian ASI Eksklusif. Atau, jika terpaksa susu formula, diberi formula hipoalergenik (susu dengan HA). Kedua, pencegahan sekunder untuk mencegah manifestasi klinis alergi. Ketiga, pencegahan tertier untuk mengurangi gejala klinis alergi dan derajat berat penyakit alergi. Pencegahan tersier dengan menggunakan obat-obatan anti alergi. Pada kasus Ibu, meski sudah diberi ASI Eksklusif, kemerahan tetap muncul. Jika demikian, dokter biasanya akan mengevaluasi diet Ibu. Ibu diharapkan melakukan restriksi atau diet pencetus

82

Agustus - September 2008

dr. Nurwansyah, SpOG

Ibu, reaksi kemerahan pada kulit seperti bentol-bentol merah merupakan salah satu manifestasi reaksi alergi yang dikenal sebagai ‘urtikaria’. Gangguan ini bisa timbul baik oleh ‘alergen makanan’ maupun ‘alergen hirupan’.

Tumbuh Kembang

ilustrasi: Daud

TANYA AHLI

Masih Bayi Sudah Alergi

S

aya sedang mengandung dan perkiraan akan melahirkan pada

tanggal 12 September 2008. Selama ini saya merasakan kehamilan saya berjalan biasa-biasa saja. Namun tetap saja ada perasaan cemas menunggu saat-saat menjelang persalinan. Maklum, ini adalah kehamilan anak pertama. alergi, seperti mengurangi konsumsi telur, susu, ikan laut, dan kacangkacangan. Begitu juga pengenalan makanan padat setelah usia 6 bulan. Bisa saja dengan menunda pemberian protein telur atau ikan laut sampai usia di atas 1 tahun, atau menunda pemberian makanan yang berpotensi menimbulkan alergi.

Dok, ada yang ingin saya tanyakan

Sebagian besar gejala alergi makanan merupakan gejala dari saluran cerna. Sebab, saluran ini yang pertama kontak dengan makanan. Gejalanya bisa berupa bengkak dan gatal di bibir, lidah dan tenggorokan sampai gejala nyeri perut, kejang perut, muntah, diare dan tinja berdarah.

manakah yang risikonya paling kecil

Selain penghindaran alergen makanan, kontrol lingkungan juga penting untuk menghindari paparan alergen hirupan seperti tungau debu rumah, bulu hewan peliharaan, jamur, dan polutan. Polutan yang paling dihindari adalah asap rokok, asap kendaraan, kayu bakar, atau obat nyamuk bakar. Pada usia di atas 2 tahun biasanya alergen hirupan lebih sering menimbulkan penyakit alergi dibanding alergen makanan.

Kirimkan pertanyaan ke: Redaksi Majalah Tumbuh Kembang

seputar kehamilan lewat bulan. Pertama, apa ya penyebab kehamilan tidak benar-benar pas waktunya? Sebenarnya, sampai kapan batas aman kehamilan dibiarkan lewat bulan? Apa saja biasanya tindakan yang akan diambil dokter untuk mengakhiri kehamilan tersebut? Dan untuk keselamatan ibu dan bayi? Jawaban dokter sangat saya tunggu, terima kasih. Novita, Bekasi

Jl. Bangka I No. 8, Jakarta Selatan 12720, atau SMS: 021-33008753 redaksi@tumbuh-kembang.com Pertanyaan yang dimuat akan mendapatkan bingkisan menarik.

TANYA AHLI

tanya kehamilan

Kehamilan Lewat Bulan Bu Novita, memang tidak semua kehamilan lengkap berusia 9 bulan 10 hari. Kadang bisa jadi lebih cepat, atau mungkin lambat. Terkait dengan keterlambatan tersebut, kalau kemunduran persalinannya 2-3 hari, tentu saja tak masalah. Namun bila lewat bulannya sampai seminggu atau lebih, pasti karena kesalahan menghitung menstruasi. Kondisi ini tentu saja berbahaya. ilustrasi: Daud

Plasenta itu hanya mampu bertahan sampai 9 bulan 10 hari. Kalau lebih dari itu, kemampuan organ ini menjadi berkurang sehingga berbahaya buat janin. Perlu dikatahui, tumbuh-kembang janin di dalam rahim tergantung pada dua fungsi penting plasenta. Yakni sebagai tempat pernapasan dan juga sumber makanan. Jika kehamilan telah lewat waktu, plasenta tentu saja akan mengalami proses penuaan sehingga fungsinya akan menurun. Akibat selanjutnya, janin akan kekurangan asupan gizi dan pasokan oksigen dari ibunya. Kelainan pada janin – misalnya anensepalus, janin tak punya kelenjar hipofisa, dan lainnya -- juga bisa menyebabkan kehamilan lewat waktu. Kondisi tersebut terjadi akibat tak

adanya kontraksi dari janin untuk memulai proses persalinan. Persalinan lewat waktu juga bisa muncul bila ada kelainan pada plasenta dan kelainan letak kehamilan. Apa saja tindakan dokter untuk mengatasinya? Kalau persyaratan lahir dari bawah (lewat vagina) terpenuhi, misalnya kepala bayi sudah turun, mulut rahim memungkinkan, sang ibu tak mengalami kelainan, letak bayi normal dan beratnya tak lebih dari 4 kg, proses persalinan bisa dilakukan lewat induksi. Yakni merangsang kehamilan sampai terjadi persalinan. Rangsangan tersebut dapat menggunakan alat-alat tertentu seperti keteter atau dengan pemberian obat -- diminum, disuntik, atau lewat liang kemaluan. Manakah dari berbagai cara tersebut yang paling memungkinkan, tentu tergantung kondisi si pasien. Karena itu ibu hamil sebaiknya rutin memeriksakan kehamilannya ke dokter kandungan agar bisa terus terpantau perkembangannya. Demikian jawaban saya, selamat menjalani kehamilan dan juga persalinan. Semoga semuanya berjalan lancar.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

83


rumahku sekolahku

rumahku sekolahku

EDUKASI

0

Usia

3

3

Bulan ‘Nikmati Pijatan Ibu’

l Letakkan bayi di tempat tidur dalam posisi terlentang menghadap Ibu. l Lepas seluruh bajunya kecuali celana dalamnya. l Mulailah memijatnya dengan pelan dan lembut. Ibu bisa menggunakan almond atau apricot oil. l Urutlah dengan gerakan lembut dan penuh kehati-hatian di setiap lengan dan kakinya. l Ibu juga bisa menggunakan jari-jari untuk memberi elusan memutar di kulitnya. l Sesekali sentuh juga wajahnya dengan kedua jempol mulai dari dahi lalu bergerak ke arah alis turun ke hidungnya dan ke sekeliling mulutnya. l Sebutkan/beritahu si kecil, setiap anggota tubuh yang Ibu pijat/sentuh.

84

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

e

Cara bermain:

Model: Nada

e

ee

Sekitar 3 atau 4 bulan lalu, si kecil Ibu dan Bapak, mungkin masih sangat mungil. Sekarang, tubuhnya hampir sebesar bayi 8 bulan di tetangga sebelah. Lihat saja bentuk telapak kakinya yang bertambah panjang. Ayo Bu-Pak, abadikan bentuk telapak kakinya di usia ini. Ajak ia bermain ‘cetakan kaki’ bersama Ibu dan Bapak.

l Si kecil mulai merasakan sensasi sentuhan. l Mengenal anggota tubuhnya. Pada dasarnya mereka senang saat ibu menyentuhnya dan otomatis itu membuatnya nyaman dan rileks. l Membangun emosi dan menciptakan kedekatan (keterampilann sosial). l Memperlancar peredaran darah sehingga saat malam tiba si kecil akan tertidur dengan nyenyak.

Tips:

Bulan

l Cat non toksik atau cat air biasa. l Kertas asturo/karton biasa (potong menjadi 2 lembar persegi empat seukuran lebih besar dari kaki si kecil) atau T-Shirt (untuk diabadikan). l Wadah untuk menaruh cat (piring kertas atau yang lainnya) l Kuas l Tisu

“Cetakan Kakiku”

Manfaat untuk Si Kecil:

l Lakukan pijatan sambil bersenandung atau Ibu bisa juga memutar musik lembut. l Sesekali ciumlah jari, tangan dan keningnya. l Pijatan ini juga bisa dilakukan bersama ayah, misalnya ayah yang memijat Ibu yang bersenandung atau sebaliknya.

Bahan yang diperlukan:

ee

Berbagai kebudayaan dan suku bangsa di dunia telah lama mempraktikkan pijat bayi. Itu karena pijat bayi dipercaya dapat menjadi media untuk meningkatkan kesehatan serta tumbuhkembang bayi. Mereka menjadi lebih rajin menyusui, lebih cerdas (karena ada interaksi sosial-emosi-kognisi didalamnya) dan menjadi bayi yang lebih awas dengan lingkungannya. Pijat yang ini, bukan sembarang pijat. Ini pijat permainan. Yuk bermain!

Cara Bermain:

6

EDUKASI

Usia

l Harus dimainkan bersama Ibu dan Bapak. Pilih saja, siapa yang lebih dulu memegang si kecil dan siapa yang mengoleskan cat ke kaki si kecil. l Dudukkan si kecil di atas meja (meja apa saja, asal bukan yang beralas kaca), dan siapkan cat di atas piring kertas (atau apapun sebagai wadah cat). Biarkan ia hanya mengenakan celana dalam. l Mulai oleskan cat, dengan kuas ke salah satu telapak kaki si kecil. Ibu/Bapak bisa menggunakan kuas atau dengan jari sekaligus. l Baluri dari bagian atas, jempol kakidan jemari lainnya, hingga ke bagian bawah (tumit). l Tempelkan, telapak kakinya ke atas kertas atau T-Shirt.

Manfaat untuk si kecil:

l Ketika si kecil merasakan cairan cat, indera perabanya terstimulus. l Begitu juga saat Ibu membersihkan telapak kakinya dengan air dan kain lap. l Bermain dengan banyak warna menimbulkan kesenangan tersendiri bagi si kecil. l Meningkatkan, keterampilan sosial si kecil. Ketika ia melihat Bapak dan Ibunya bekerjasama mengajaknya bermain, anak mendapatkan pelajaran berharga.

Tips:

Model: Cindy & Al

l Jangan oleskan cat ke bagian lekuk jari-jari kaki. l Jangan mainkan permainan berkali-kali ketika si kecil sudah tampak bosan. Lanjutkan hari lain saja. l Permainan ini sebaiknya dilakukan bersama dengan ayah. l Jangan gunakan pakaian kesayangan saat mengajaknya bermain, supaya cat-cat itu tidak mengotori pakaian Ibu dan Bapak. l Jangan terlalu banyak menggunakan warna, dua warna cerah saja cukup. Ibu bisa menggunakan warna-warna yang belum dikenalkan di lain waktu. l Lakukan permainan ini secara rutin sehingga kita juga bisa tahu pertambahan ukuran kaki si kecil.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

85


rumahku sekolahku

rumahku sekolahku

Bulan

‘Botol Berbunyi’

e

ee

9

12 Bulan

Karena ia sudah pandai duduk di usianya yang sekarang, ia menjadi lebih senang mengeksplorasi dunia sekitarnya. Benda apapun menjadi perhatian mata mungilnya. Bahkan bunyi-bunyian juga akan merangsangnya menggerakkan tubuhnya untuk mendekati sumber bunyi. Yuk ajak mereka berman ‘botol berbunyi’.

e

‘Goyang..Goyangkan Bolanya!’

EDUKASI

EDUKASI

6

9

Usia

e

Usia

e

Tak ada mainan yang semenarik bola di mata bayi muda. Bayi manapun akan suka memainkan bola. Apalagi jika benda bulat itu dipantul-pantulkan di hadapannya. Tapi kali bola takkan dipantulkan di lantai, tapi menggunakan selembar handuk. Goyang...goyang..dan terbangkan bolanya!

Model: Rhani & Rayendra

Model: Agmal, Amdah & Virzya

Alat bermain yang dibutuhkan:

l 3 botol susu (dengan tutupnya) atau 3 botol bekas air mineral l Kancing, atau beras atau kacang-kacangan atau kelereng.

Cara bermain:

Isi tiga buah botol masing-masing dengan segenggam kancing/beras, kelereng dan kacangkacangan. l Dudukkan bayi di lantai. l Gulirkan, setiap botol di hadapannya. Bisa ke arah tubuhnya atau bergulir di dekat tangannya. l Jika si kecil belum bergerak/tertarik menanggapi botol, Ibu bisa tunjukkan padanya bagaimana menggulirkan botol-botol itu. l

Manfaat untuk si kecil:

l Merangsang gerak batang tubuhnya untuk bergerak meraih botol (motorik kasar). l Merangsang keterampilan merangkak (motorik kasar). l Merangsang keterampilan menggenggam (motorik halus) l Melatih fokus dan kemampuan mendengar. l Melatih kemampuan koordinasi mata dan tangan.

l Pastikan botol tertutup rapat, sehingga tak ada kemungkinan si kecil menelan isi dalam botol. l Ibu bisa juga menggunakan air dengan pewarna sehingga semakin membuatnya tertarik untuk meraihnya. l Ibu juga bisa mengisi botol dengan jenis lain untuk menimbulkan bunyi yang lain pula.

Agustus - September 2008

l l

Bola karet/bola tiup ukuran sedang. Selembar handuk besar

Cara bermain: l l l l

Ajak kakak si kecil (atau anak tetangga yang lebih besar, berusia 3 tahunan) untuk bermain memegang ujung handuk satunya. Ibu berdiri di belakang si kecil untuk menemaninya memegang handuk. Letakkan bola di atas handuk dan goyang-goyangkan handuk bersama lawan main. Usahakan jangan sampai bola terjatuh. Nikmati tawa si kecil yang menggelitik.

Manfaat untuk si kecil:

Tips:

86

Alat yang dibutuhkan:

Tumbuh Kembang

l l l

Si kecil belajar bermain paralel (bermain bersama anak lain) Belajar sebab-akibat dari bola yang bergoyang-goyang di atas handuk. Belajar ritme eksplorasi.

Tips :

l l

Jangan gunakan bola yang terlalu keras karena bola bisa mengenai wajah si kecil. Sebaiknya gunakan bola karet. Bernyanyilah saat bermain, untuk menambah semangatnya.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

87


rumahku sekolahku

EDUKASI

1

Usia

2 Tahun

Alat yang diperlukan:

l Benda-benda berpenutup yang bentuknya tidak sama. Misalnya panci bulat dan kotak sepatu persegi panjang, cangkir berpenutup dan mug berpenutup, dan sebagainya. Pastikan ukurannya berbeda besar dan kecil.

e

ee

“Buka-Tutup, Buka-Tutup, Buka-Tutup”

Ini permainan repetisi (mengulang-ulang gerakan). Si kecil yang menginjak usia ini pastilah suka permainan mengulang-ulang ini.

2

3 Tahun “Ayo, Lempar Bolanya!”

Ini termasuk aktivitas bermain sederhana dan menyenangkan bagi si kecil. Bisa Ibu atau Bapak lakukan di manapun.

Cara bermain:

Manfaat Bagi Si Kecil

l Merangsang si kecil memecahkan masalah melalui eksplorasi situasi l Memberi pemahaman konsep “buka” dan “tutup” l Memberi pemahaman tentang memadukan tutup dan wadahnya l Merangsang sensitivitas indra peraba dan motorik halus

Tips:

l Pastikan juga penutup benda mudah dibukatutup. Sebab, kalau sukar si kecil akan kesal dan kehilangan minat bermain l Pilihlah benda yang memiliki pinggiran tumpul hingga tak membahayakan jemari si kecil.

Alat yang diperlukan: l l

l Siapkan wadah di hadapan si kecil. Sesuaikan jarak, dengan mengira-kira dalam jangkauan lemparannya (1 meter). l Berikan bola-bola, pada si kecil satu persatu. l Pertama, Ibu/Bapak berikan contoh bagaimana permainan dilakukan. Lemparkan bola hingga masuk ke dalam wadah. l Instruksikan si kecil melakukan hal yang sama. Biarkan saja ia melempar bola dengan caranya sendiri, yang penting mengenai targetnya.

Manfaat untuk anak: l l l l

Koordinasi mata-tangan Koordinasi motorik kasar. Keterampilan mengikuti petunjuk Melatih pemahaman tentang hubungan jarak dan waktu (saat bola dilempar dan saat berhenti)

Tips: l

l

Tumbuh Kembang

Bola tenis / pingpong / bola benang / bola kaus kaki, beberapa buah Wadah: bisa loyang atau kotak sepatu

Cara Main:

l

Model: Daffa

Agustus - September 2008

e

Model: Bagas

l Ajaklah si kecil bermain buka-tutup. Berilah contoh oleh Ibu lalu biarkan si kecil melakukannya sendiri. Tapi tetap awasi, ya, Bu l Si kecil mungkin akan mengalami kesulitan di awal permainan atau kelihatan kesal, segera lah bantu si kecil l Gantilah dengan benda-benda lainnya. Setiap latihan gunakan maksimal tiga buah wadah saja. l Di lain waktu, tariklah perhatian si kecil dengan benda-benda berpenutup di tempat lain, kamar tidur atau kamar mandi misalnya. Menemukan benda berpenutup di lain tempat akan membantu si kecil lebih mengenal lingkungan rumahnya

88

ee

EDUKASI

Usia

rumahku sekolahku

Ibu/Bapak beri bola satu-persatu, jangan sekaligus agar ia tak merasa diburu-buru. Jangan memaksanya melempar bola dengan cara yang benar seperti orang dewasa karena akan membuatnya bingung. Agar lebih seru, sediakan hadiah untuk setiap bola yang masuk ke wadah.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

89


rumahku sekolahku

EDUKASI

3

Usia

4

4

Tahun

5 Tahun

e

“Hup, Aku Lompat!”

ee

Anak seusia ini ini sedang belajar memahami konsep ruang. Maka......(?)

EDUKASI

Usia

rumahku sekolahku

Model: Raisha

Alat yang diperlukan:

Seutas tali skipping atau rangkaian karet gelang atau batang bambu

Cara bermain:

l Bentangkan dua utas tali atau batang bambu secara paralel l Jaraknya jangan terlalu jauh satu sama lain l Berpura-puralah dengan mengatakan pada si kecil bahwa jarak di antara utas tali itu adalah sebuah sungai maka si kecil harus melompatinya l Kalau ia gagal melompati jarak itu, katakan ‘’Wah, kamu basah kecebur sungai ‘’. Biarkan ia mencobanya lagi l Bila sudah berhasil, buatlah jarak yang lebih lebar dari semula sambil tak bosan mengatakan ‘sempit’, ‘lebar’ dan ‘lebih lebar’.

Manfaat untuk anak:

e

“Naik-Turun Tangga, Yuk Nak”

ee

Anak-anak seusia ini sedang gesit-gesitnya. Mereka sedang aktif mengembangkan motorik kasarnya, karena sekarang sudah kokoh berjalan. Naik-turun anak tangga adalah salah satu kegemarannya kini. Biarkan ia bermain di undakan, sejauh Ibu/ Bapak mendampinginya.

Agustus - September 2008

l Tangga pendek l Undakan tangga di rumah

Cara bermain:

l Sediakanlah tangga pendek lalu rebahkan menjulur di atas meja pendek yang kokoh, atau ajak ia menaiki tangga menuju lantai atas rumah. l Biarkan si kecil menaiki dan menuruni anak tangganya l Pastikan juga buah hati memegang anak tangga di depannya supaya aman dan tidak terjatuh l Berikanlah tekanan pada kata naik saat naik dan turun pada saat turun

Tips: l l

Minta anak untuk mengenakan sepatu kets. Jangan terlalu tinggi membentangkan tali/ bambu.

Manfaat Bagi Si Kecil

Model: Nabil & Anne

90

Alat yang dibutuhkan:

l Koordinasi motorik kasar l Keterampilan melompati jarak yang ditentukan l Keterampilan membedakan konsep sempit dan lebar l Keterampilan mengikuti petunjuk l Meningkatkan kemampuan dan keterampilan anak dalam mendengar l Menumbuhkan rasa percaya diri

l Mengembangkan pemahaman tentang konsep naik-turun l Melatih koordinasi mata-tangan-kaki l Menanamkan rasa percaya diri dan kemandirian Tumbuh Kembang

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

91


kunjungan sekolah

khasanah

Semut-Semut Natural School dan 4 H

EDUKASI

EDUKASI

“Waaa, Ularnya Panjang Sekali”

karakter masing-masing. Di sini tak ada paksaan pada anak untuk menjalani proses belajar. Suasana belajar dan mengajar dibuat sedemikian rupa dalam suasana natural yang memang semestinya dilalui anak. Adapun kurikulum yang digunakan di sekolah ini adalah Kurikulum Nasional dengan pengayaan dan ciri khas natural dan sistem sentra belajar (moving class).

Sekolah yang Teduh nn ‘Sang ular naga’ kemudian berjalan, meliuk-liuk mengelilingi ‘gapura’ sambil sesekali melintas di bawah ‘gapura’ itu. Jangan lupa bernyanyi, ya sambil goyangkan kepala.

I

ni jenis permainan sederhana yang melibatkan banyak anak sebagai peserta. Semakin banyak yang ikut, semakin meriah dan seru permainannya. Apalagi kalau yang main berasal dari berbagai tingkatan usia. Dijamin, suasana akan penuh tawa riang, celoteh, bahkan teriakan ceria. Permainan “Ular Naga” ini adalah modifikasi dari Ancak Alis, permainan ular-ularan yang terkenal dari Yogyakarta. Karena modifikasi, banyak hal dikurangi dan ditambahkan dengan yang baru. Nyanyian yang digunakan sebagai pengiring pun diubah menjadi Bahasa Indonesia dari sebelumnya Bahasa Jawa. Coba dengar:

nn Kumpulkan anak-anak sebanyak mungkin. Bisa dimainkan anak usia 5 sampai 13 tahun. nn Pilihlah dua anak di antaranya yang paling tua dan besar. nn Sementara yang lain, berjajar ke belakang berturut-turut dari yang tubuhnya paling tinggi. Mereka ini berperan sebagai ular. anak yang di belakang memegangi ujung baju atau pantat anak di depannya. nn Dua orang terpilih itu saling menautkan dan mengangkatnya ke atas membentuk seperti gapura.

“Ular Naga panjangnya, bukan kepalang Menjalar-jalar selalu kian kemari Umpan yang lezat, itulah yang dicari Ini dianya……yang terbelakang…….” Ibu bisa mengajak si kecil dan kawankawannya bermain bersama. Ajaklah mereka berkumpul di tanah yang agak lapang. Bisa di halaman depan atau belakang rumah.

92

Agustus - September 2008

Cara Mainnya ?

Tumbuh Kembang

nn Di akhir lagu, ‘gapura’ tadi menutup seorang anak yang kebetulan berada di dalam bersamaan ketika nyanyian selesai. Ia ditangkap. Oh iya, Bu tangkapan ini tidak harus anak paling buntut, bisa saja anak yang di tengah tertangkap ketika nyanyian berakhir. nn ‘Tangkapan’ ini kemudian ditempatkan di belakang ‘gapura’, terserah tangkapan itu mau pilih sisi ‘gapura’ yang mana. nn Penangkapan ini terus berlangsung sampai si ular habis tertangkap. nn Setelah ularnya habis, tangkapan itu akan menjalani hukuman harus melakukan apapun perintah dua anak yang berperan sebagai gapura. Hukuman ini bisa menyanyi atau melakukan sebuah gerakan pantomim.

Manfaat Permainan:

uMembantu anak bergaul dan bersosialisasi dengan kawan-kawan meskipun usianya berbeda. uStimulasi motorik kasar dan halusnya sekaligus melatih koordinasi gerakan kepala, kaki, tangan.

M

Yang natural ternyata bukan hanya pendekatan belajar-mengajarnya Bu, tapi anak juga bisa belajar tentang alam yang benar-benar alamiah di sana. Lingkungan dan suasana sekolah yang Tumbuh Kembang rasakan, terasa sangat adem, asri, dan teduh. Karena di sana banyak tumbuh pepohonan rindang.

Membuat anak senang belajar dan belajar senang, dengan mengedepankan pendekatan: ‘setiap anak punya keunikannya sendiri’ dan 4H.

enilik namanya, SemutSemut Natural School, memang terkesan unik. Ada kata lokal bercampur internasional. Tapi apalah arti sebuah nama. Rupanya sekolah itu hanya sekedar menjelaskan bahwa, di sana mereka menganut filosofi hidup hewan semut. Semut, binatang yang senang hidup bergotong royong ini hidup di alam, tempat natural yang menjadi habitatnya. Lalu ‘4 H’? Ini adalah konsep yang dirumuskan oleh Semut-Semut Natural School yang menjadikan anak sebagai subyek, bukan obyek. Para guru yang mengajar di sini menerapkan konsep 4 H. Demikian juga dengan siswa-siswanya.

Empat H Konsep ‘4 H’ mewakili filosofi ‘Head’ yakni cerdas, ‘Health’ yakni sehat jasmani-rohani serta berkarakter, ‘Hand’ yakni cekatan dan terampil, dan ‘Heart’ untukmencerminkan cara mengajar dengan hati. Penjabarannya kira-kira begini, bila bersekolah di sekolah ini putra-putri Ibu dan Bapak akan dididik dan

diasuh oleh para guru yang tak hanya cerdas melainkan punya kesadaran bahwa mengajar adalah pekerjaan “HATI”, dan anak pun perlu “PerHATIan” tulus. Dengan filosofi mengajar seperti itu, anak-anak didik diharapkan dapat menjadi pribadi yang cerdas, berkarakter, serta memiliki keterampilan dengan keseimbangan yang harmonis antara manusia, alam dan ciptaan Tuhan yang lain. Konsep tersebut, berangkat dari pemahaman bahwa kebutuhan tumbuh kembang setiap anak berbeda. Karena itu, menurut Arfi Destianti, Manager Sekolah Semut-Semut Natural School, materi pelajaran diberikan secara bertahap sesuai usia dan kebutuhan anak serta berkesinambungan. “Dengan demikian anak akan tumbuh dengan happy,” jelas Arfi. Pada dasarnya, menurut Arfi, SemutSemut Natural School berusaha ‘mengembalikan hak-hak anak’ sesuai

Sehingga, ketika belajar siswa tampak suka-cita. Di sana-sini nampak ‘karya seni’ anak, berupa tumpukan batu, tempayan, koleksi benda alam, dan lain-lain. Permainan yang berlaku di sini juga selalu melibatkan unsur alam seperti menggunakan bahan-bahan dari bagian tanaman. Misalnya, meronce batang pepaya, sulur-sulur janur atau bebungaan. Semut-Semut Natural School, tak melulu mengejar kecerdasan akademis dari anak didiknya. Anak-anak yang bersekolah di sini diajarkan memiliki konsep nilaimoral, seni, warisan budaya, wawasan kebangsaan, lingkungan, kepemimpinan dan memahami segala perbedaan dengan sikap saling menghargai. Semut-Semut Natural School Kelas Playgroup 2-4 tahun TK 4-5 tahun Sekolah Dasar Alamat : Jalan Industri Kapal Dalam No. 25A, RTM Kelapa Dua, Cimanggis Depok Telp : 021-87715920

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

93


peta sekolah

2

Mahir Menari, Berolahraga Sekaligus Melenturkan Otot Tubuh

EDUKASI

Institusi pendidikan yang membuka Playgroup, Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar menerima anak usia 2-12 tahun. Lentera Insan menggunakan kurikulum Departemen Pendidikan Nasional dengan pengembangan kurikulum internasional. Karenanya, selain bahasa Indonesia sebagai pengantar, sekolah ini juga mengenalkan bahasa Inggris meski porsinya lebih kecil. Selain fasilitas yang biasa terdapat di sekolah-sekolah lainnya, Lentera Insan memiliki istana bermain. Di sini juga ada ruang observasi, yakni ruangan yang orangtuanya bisa melihat kegiatan di dalam kelas. Alamat: Jl. Akses UI No. 101, Tugu Klapa Dua, Depok Telp: 021- 98191558 / 87712727

TK Karakter

3

TK ini berada di bawah naungan Yayasan Indonesia Heritage Foundation (IHF), sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan karakter. Metode pembelajaran mengajari siswa menjadi lebih aktif. Caranya, menggunakan kurikulum yang mengembangkan seluruh dimensi anak, baik secara fisik, emosi, sosial, spiritual dan kognitif. Para siswa diberikan permainan balok atau membuat bangunan. Mereka juga bisa bermain di alam atau di pasir. Yang menarik, sekolah ini punya ruangan dengan suasana akuarium dan kebun ternak. TK ini menerima anak usia 4 tahun untuk TK A dan 5 tahun untuk TK B. Selain TK ada juga playgroup untuk anak usia 3 tahun. Para orang

94

Agustus - September 2008

jenis tariannya, punya nilai positif. Menari merangsang perkembangan motorik anak baik kasar maupun halus. Mereka juga berlatih mengoordinasikan gerak tangan, kaki, pinggang, kepala, dan tentu saja mata. “Menari mahir, olahraga dapat, sekaligus melenturkan otot tubuh,” Pak Kompiang tertawa.

4

EDUKASI

Lentera Insan

klub & kursus

2

Ajang Apresiasi

3

1

1

Semut-Semut Natural School

Prasekolah di Sekitar Kelapa Dua-Cimanggis tua bisa berkonsultasi mengenai perkembangan anak sekaligus konsultasi gizi. Alamat: Jalan Raya Bogor Km 31 No. 46 Cisalak , Cimanggis Telp: 021-8712022

TK Nurul Fikri

4

TK Nurul Fikri mengajak para siswa bermain dan belajar dengan suasana yang Islami. Memiliki misi membentuk sejak dini generasi Islami yang menyenangkan dan terpercaya. Menggunakan kurikulum nasional dengan muatan lokal. Sekolah dengan 2 lantai ini memiliki 10 ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang multimedia, area bermain

Tumbuh Kembang

Nah, Bu, Pak, mengajak anak berlatih menari di LKB Saraswati tak hanya berlatih. Selain latihan dua kali seminggu , mereka juga diapresiasi.Setiap enam bulan sekali, LKB menggelar pertunjukan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.

outdoor dan playground, serta area parkir. Materi diberikan melalui pusat-pusat bermain, seperti pengenalan rukun iman, mengembangkan kreativitas dan motorik halus, mengembangkan imajinasi, akhlak mengembangkan keterampilan dasar menulis dan berhitung, keterampilan fisik dan mengenalkan bunyi-bunyian ciptaan Allah yang dapat diolah menjadi musik dan lagu. Tersedia layanan kesehatan yang mendeteksi dini pertumbuhan anak, layanan psikologi, dan kunjungan guru ke rumah. Alamat: Jl. H. Rijin No. 100 Kelapa Dua Cimanggis Depok 16951 Telp: 021-8708919

B

u, Pak, jika suatu hari Sabtu menjelang senja mampir di Taman Ismail Marzuki (TIM), ada yang berbeda di sana. Di sudut Taman yang asri dan adem itu berkumpul sekelompok anak-anak mulai usia 5 tahun hingga remaja. Diiringi bunyi rancak gamelan Bali, mereka berbaris, berlengganglenggok mengangkat tangan dan menggerakan pinggang mengikuti instruksi penari senior. Betul. Mereka ini sedang berlatih menari Bali. Itu tuh, tarian yang mengandalkan koordinasi gerak tubuh, tangan, kaki, dan gerakan bola mata. Latihan ini difasilitasi oleh Lembaga Kesenian Bali (LKB) Saraswati.

40 Tahun LKB ini punya sejarah panjang, sejak 1968. I Gusti Kompiang Raka, pendiri dan Direktur Artistiknya mengatakan, idenya berawal dari kerinduan, keprihatinan terhadap minimnya sosialisasi kesenian dan budaya Bali di Jakarta. “Kemudian kami berpikir: ini harus dipelihara dan dikembangkan,” ujar pria yang kerap dipanggil Pak Kompiang ini.

Sejak itulah, LKB Saraswati memutuskan menerima siswa yang ingin belajar menari Bali. Karena peminat semakin bertambah dan untuk memudahkan masyarakat menjangkau LKB, Pak Kompiang kemudian membuka cabang di Pondok Duta Cimanggis Depok, Ciangsana Bogor.

“Ini adalah acara unjuk-gigi anakanak. Agar mereka terus bersemangat sekaligus melatih keberanian tampil di depan umum,” papar Pak Kompiang. Ini dibenarkan oleh Siti yang mengaku anaknya yang 5 tahun sudah berani menari di panggung.

Menurut Kompiang, LKB bertujuan selain mengenalkan kesenian Bali sekaligus mendorong transfer budaya. Tahukah Ibu bahwa LKB Saraswati awalnya hanya menerima dan melatih menari anak usia 8 tahun? Tapi, ternyata banyak juga yang berusia 5 tahun yang berminat .

Bentuk penghargaan lainnya, setiap anak akan menerima sertifikat setiap ia naik level yang yang lebih tinggi. Para penari jebolan LKB ini juga sering dilibatkan dalam acara promosi dan kegiatan lain Dinas Kebudayaan. Berminat? Silahkan hubungi.

Malahan, kemudian jumlah siswa usia di bawah 8 tahun pernah mendominasi. Maka, riuhlah arena latihan oleh celoteh mereka.

Keterangan lebih lanjut : Taman Ismail Marzuki (Jum’at & Minggu, 09.00 – 12.00 WIB) Telp: 021-4202437 (Ibu Kompiang)

Bagi anak-anak, berlatih menari, apapun

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

95


Kamus Bergambar Dwi Bahasa Everyday Words in Pictures

How To Raise An Indigo Child 10 Kunci Mengolah Kecerdasan Anak Indigo

EDUKASI

Penulis : Francis Low Harga : Rp 36.000 Penerbit : Buana Ilmu Populer

Kapan sebaiknya mengenalkan bahasa asing kepada anak? Banyak ahli perkembangan anak yang menyarankan sedini mungkin, terutama ketika anak sudah memahami bahasa ibu. Berbagai penelitian mengungkapkan, mengajarkan berbagai bahasa kepada anak dapat meningkatkan kemampuan otak si kecil. Otak anak sebagai sistem penyaring informasi menjadi terangsang untuk menangkap beragam informasi tersebut dan mengartikannya dalam berbagai bahasa yang berbeda. Bagaimana caranya? Buku Francis Low ini bisa menjadi salah satu alternatif pilihan. Buku dengan gambar berwarna-warni dan menarik ini, merupakan kamus bergambar dwi bahasa. Di dalamnya, orangtua akan menemukan hampir 500 kata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan disusun berdasarkan tema dan abjab. Nama-nama objek sengaja dicantumkan agar si kecil bisa mencocokkan antara gambar dan kata untuk meningkatkan perbendaharaan kata mereka. Selain itu, ada pula aktivitas dan pertanyaan untuk merancang pikiran dan informasi untuk menambah pengetahuan anak-anak.

96

Agustus - September 2008

Penulis : Barbara Condron Harga : Rp 52.000 Penerbit : Buana Ilmu Populer Indigo! Inilah istilah yang diberikan kepada anak yang diduga punya ’indera keenam’. Mereka umumnya menunjukkan perilaku lebih dewasa dibanding usianya dan punya kemampuan intuisi, kecerdasan dan daya ingat yang tinggi. Anak indigo biasanya juga tak ingin diperlakukan sebagai anak-anak. Tak heran bila mereka sering memberi nasihat pada orangtua masing-masing. Kadang, anak indigo juga dianggap sebagai anak ADD (Attention Deficit Disorder) atau gangguan kurangnya konsentrasi, meski mereka mudah bersikap empati dan iba terhadap orang lain. Beragam ‘kelebihan’ itulah yang membuat orangtua kadang tak memahami bagaimana sebaiknya menghadapi sang buah hati. Nah, buku ini merupakan jawaban bagi orangtua yang punya anak dengan kecenderungan seperti itu. Di dalamnya memaparkan 10 kunci untuk mengolah kecerdasan anak indigo. Dengan alat bantu yang dipaparkan oleh Barbara Condron – sang penulis – orangtua diharapkan mampu bersikap cerdas, penuh kasih sayang kepada anak-anak yang energik, dinamis, dan kreatif ini. Selamat menikmati!

ASTRO BOY AnTV SENIN-JUMAT: 12.00-12.30 WIB SABTU-MINGGU: 08.30-09.00 Film animasi dari Jepang ini diadaptasi dari komik karya Tezuka Osamu. Tayangan ini berkisah tentang robot anakanak bernama Astro. Meski robot, Astro punya hati yang baik dan lembut. Astro tak menyukai kekerasan dan peperangan, namun ia merasa harus menyelamatkan dunia dari segala bentuk ancaman. Musuh-musuh Astro Boy selalu berbeda dalam setiap seri, sebagian besar adalah makhluk angkasa luar yang ingin menguasai dunia, manusia yang tamak dan kejam, atau bahkan manusia, robot ataupun makhluk angkasa luar yang terpaksa berbuat jahat untuk mempertahankan hidup. Astro memiliki banyak teman dari berbagai kalangan, dan ia selalu mencoba untuk

HARVEY TOON Chicken Soup for the Soul Perjalanan Ajaib Gambar : KIM Donghwa Harga : Rp 48.500 Penerbit : Gramedia Bapak, Ibu penggemar buku seri Chicken Soup for The Soul? Bila iya, kini Anda akan disuguhkan lagi dengan sekumpulan kisah nyata menyentuh hati dari berbagai penjuru dunia. Namun berbeda dengan biasanya, buku ini menampilkan seri Chicken Soup yang dikemas dalam bentuk novel grafis (komik). Aspek visual merupakan salah satu yang ditawarkan oleh buku ini. Dengan gambar-gambar yang menarik -- karya KIM Donghwa, kartunis terkemuka Korea -- pembaca akan diajak untuk memahami alur cerita dengan lebih mudah -- khususnya anak-anak. Perjalanan Ajaib yang menjadi judul cover hanyalah salah satu kisah dari 12 kisah lainnya yang ditawarkan buku ini. Ada cerita tentang Napoleon dan Penjual Buku, Semangat yang Patut Ditiru, Nasihat Nenek, Kisah Seorang Pencuri, dan lainnya. Semuanya menyajikan jalinan kisah menarik yang sarat dengan kisah kebaikan, ketegaran hati serta inspiratif. Bagaimana Bu, Pak, tertarik?

Tumbuh Kembang

HATI-HATI

TPI SABTU: 09.00-09.30 WIB

Film animasi klasik dari Amerika ini pertama kali diproduksi tahun 1938. Harvey Toon adalah kumpulan berbagai film kartun produksi Harvey Films. Inc. Dalam setiap episodenya, tayangan ini menampilkan empat film kartun pendek dengan tokoh yang berbeda-beda. Salah satu tokoh kartun Harvey yang sudah dikenal oleh anak-anak adalah si hantu baik hati, Casper, yang mulai diproduksi pada 1957. Dalam film berdurasi 30 menit ini, tampil pula Herman dan Katnip yang merupakan versi lain dari Tom & Jerry. Tokoh kucing nakal bernama Herman dan seekor tikus cerdik bernama Katnip selalu bermusuhan dan berusaha saling mengerjai, sama halnya seperti tingkah polah Tom dan Jerry. Selain itu HarveyToon juga menampilkan si bayi bebek raksasa Baby Houey yang selalu dikejar-kejar serigala yang berusaha menangkap dan memangsanya.

menolong sang teman meski ia harus mempertaruhkan nyawa. Astro juga selalu berusaha tak menggunakan kekerasan untuk menghadapi lawannya, dan selalu mencoba mengajak mereka berkomunikasi mencari jalan tengah.

4

EDUKASI

bimbingan orangtua

baca-baca

HATI-HATI

Muatan Positif:

J Film ini mengajarkan persahabatan, kebaikan, ketulusan hati menolong orang lain, serta selalu coba menyelesaikan permasalahan dengan cara damai.

8

Muatan Negatif:

 Kerap kali menampilkan adegan peperangan, pertarungan dan tampak kepedihan akibat kematian serta perpisahan yang disiratkan dalam alur cerita.  Secara tak langsung anak-anak diajarkan untuk bergantung kepada sesuatu, seperti yang dilakukan manusia bumi yang selalu bergantung pada kekuatan Astro Boy.

J 4

Muatan Positif:

J Casper yang baik hati menggambarkan tentang kebaikan hati dan tak segan menolong orang lain.

8

Muatan Negatif:

 Herman dan Katnip menggambarkan sikap bermusuhan dan balas dendam.  Baby Huey menggambarkan kekerasan fisik yang timbul akibat upaya serigala menangkap Baby Huey.

WOODY WOODPACKER TPI SENIN-JUMAT: 07.30 WIB

Film kartun dari Amerika ini pertama kali diproduksi tahun 1941 dan telah memiliki beragam seri. AnTV juga memutar seri film ini lainnya, yaitu Woody Woodpacker and Friends. Selain untuk serial tivi, kisah si burung pelatuk ini juga dibuat versi film layar lebar dan film pendek. Woody Woodpacker adalah seekor burung pelatuk yang tak hanya cerdik, panjang akal, dan selalu berupaya

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

97


yang baru

bimbingan orangtua

EDUKASI

menggapai kehidupan yang baik, namun juga jahil dan nakal. Woody hidup bertetangga dengan seekor walrus bernama Wally. Wally adalah tokoh yang digambarkan sombong dan menganggap rendah Woody. Ia sangat ingin hidup dengan bahagia seperti Woody, namun selalu tak bisa karena kerap merasa terganggu dengan tingkah Woody. Woody yang nakal sering menggodanya; demikian juga sebaliknya. Tak jarang mereka bertengkar untuk masalah sepele. Selain Wally, Woody kerap mengalami masalah dengan Buzz Buzard yang jahat dan Nona Meany, tetangganya yang sok tahu. HATI-HATI

MASA KALAH SAMA ANAK-ANAK TV ONE SABTU-MINGGU: 08.30-09.30 WIB

AMAN Sejak berganti nama dari Lativi, TV One memulai debutnya dengan menghadirkan satu acara kuis baru berjudul Masa Kalah Sama Anak-anak. Diadaptasi dari serial kuis asal Amerika berjudul Are You Smarter Than 5th Grade?, acara dengan versi yang sama juga telah dibuat di lebih dari 38 negara, di antaranya Australia, Hong Kong, Prancis, India, dan New Zealand. Dalam acara yang dipandu oleh Helmy Yahya dan Becky Tumewu ini, 24 anak-anak dihadapkan dengan tiga orang dewasa dan diberikan sembilan pertanyaan seputar pengetahuan umum, biologi, hingga matematika. Peserta diminta memilih di antara tiga jawaban yang tersedia. Peserta yang memilih jawaban yang benar berhak melanjutkan ke level berikutnya. Tim yang anggotanya habis lebih dulu dinyatakan kalah, dan sebaliknya tim yang bertahan hingga pertanyaan terakhir berhak mendapat uang tunai Rp 10 juta rupiah. Tak hanya itu, bila tim anak kalah, tim anak dan orang dewasa harus menjawab lima pertanyaan secara berkelompok. Bila tim anak menang, mereka berhak mendapat 50% dari jumlah hadiah yang dimenangkan oleh tim orang dewasa.

4 8J

Muatan Positif:

J Sifat Woody yang cerdik, pandai, dan panjang akal. J Woody pantang menyerah dan berusaha menggapai tujuannya.

8

Muatan Negatif:

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

PertamaSiKecil

 Woody kerap bersahut-sahutan dengan musuhnya dengan bahasa kasar dan saling merendahkan.  Kekerasan fisik seperti membanting, memukul, menendang dan lainnya, kerap menjadi santapan sehari-hari kehidupan Woody, Wally, Buzz, dan Nona Meany.  Woody dan musuhnya sering saling menjahili dan membalas dendam.

4J

BABY GLITTER - GOLD Tersedia dalam warna Pink, Gold & Silver Rp 139.900

Muatan Positif:

J Sarat informasi seputar pengetahuan umum, biologi, hingga matematika yang sangat berguna bagi anakanak. J Mengasah sikap sportif, berani mengakui kekalahan dan rendah hati dalam menghadapi kemenangan; J Menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan adalah milik semua orang. Anak-anak pun bisa memiliki wawasan yang lebih luas daripada orang dewasa. J Menyampaikan nilai bahwa kekompakan dan kerja sama merupakan salah satu modal penting dalam menghadapi setiap hal dalam hidup. J Acara ini mengajak orangtua berdiskusi bersama anak. Selain mengembangkan pengetahuan orangtua, kegiatan ini juga mengembangkan kedekatan antara orangtua dan anak, juga membuat orangtua mengetahui sejauh mana perkembangan sang buah hati di sekolah.

Rubrik ini hasil kerja sama TUMBUH KEMBANG dengan Yayasan Pengembangan Media Anak (Kritis! Media untuk Anak-KIDIA). Jl. Taman Malaka Utara Blok C2 No. 8-9, Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Telp. 02186905680

Aman

98

Sahabat Langkah

Hati-Hati

ROGER

Tersedia dalam warna White Sky, White Blue, White Red, White Green, & White Pink Rp 139.900

ANDRE

Tersedia dalam warna Blue & Military Rp 159.900

Bahaya

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

99


yang baru

promo pembaca

DURA

Tersedia dalam warna Red, Mud & Blue Rp 119.900

hhSwarnaGaya.com

D'STORE COLLECTION

Dear Moms, Yuk, segera mampir ke www.swarnagaya. com . Toko online fashion yang menjual berbagai baju dan produk fashion untuk menengah ke atas. Berbagai baju-baju cantik, eksklusif dan tidak pasaran, dijual di sini. Begitu juga baju-baju rajutan dan bolero cantik khas Escrava ada di www.swarnagaya. com . Kemeja katun motif printing, batik sutra dari Pekalongan juga ada di sini.

Jengssss D'Store Punya koleksi baru nih, CLUTCH & DOMPET RESLETING dari bahan KULIT BUAYA Imitasi. Mulai dari harga 40ribuan ya....

Selain itu, SwarnaGaya juga membuka kesempatan untuk para Moms yang ingin menitipkan barang/produk fashion-nya di webstore ini. Gratis, tanpa ada biaya, hanya sistem konsinyasi yang dilakukan untuk kerjasama ini. Buruan mampir ya ! regards, evarais www.swarnagaya. com 'dagang baju, modal cuma Rp.17.500'

hhLittleTikes Second Hi, Mau nawarin tempat tidur Little Tikes second anakku, warna biru, cocok untuk anak laki-laki usia 2-5 tahun gitu. Aku jual karena dah ngga muat lagi buat anakku yang usianya sih baru mau 6 tahun, tapi tingginya udah kayak anak 8 tahun.. Yang minat, pls japri ya...

MIMMY

Tersedia dalam warna Sand & Pink Rp 119.900

cheers Ellin ellin.triselina@dhl.com

Bagi sist/bro/ mom/ dad.... Yang lagi butuh nasi kotakan dari harga yg murah sampai yg muahalll....bisa kontak-kontak loh ke dapurkremes. Dan kalo mau lihat-lihat menu yang disediakan serta foto-foto nasi kotakan yang sudah pernah dipesan, bisa kok coba dilihat site-nya http:// dapurkremes. multiply. com Ada banyak pilihan menu dan kalo mau buat /create menu nasi kotakan sendiri juga bisa kok....Tinggal konfirmasi aja..... Pokoknya banyak dech pilihannya, mau buat buka puasa kantor,hajatan, arisan, makan siang, meeting, dll... bisa kok.

Tersedia dalam warna Gold, Pink & Silver Rp 139.900

Bisa hubungi langsung ke 9981 7022 atau 9301 5173 atau langsung ke website http:// dapurkremes. multiply. com Foto: Nirwan Arief WWW.AIXAGGIO.COM Tersedia di: Metro, SOGO, KidzStation

Salam, Sam dapurkremes@yahoo.com

Kalau nggak bisa browsing, japri ya, aku kirim gambarnya pakai email. Happy shopping Lusi - 0815 9946066 / 021 91617907 http://dstorecollec tions.multiply. com

hhJUAL RUMAH & TANAH DI CIBUBUR Dear Pembaca, Aku mau jual rumah atau tanah nih..kebetulan punya orangtua sendiri. Kalau tanah ada 3.000 meter (tapi kalau cuma mau 1.000 meter juga gapapa).. Daerahnya strategis banget didekat perumahan Citra Gran Cibubur. Buka harga 600 ribu/meter masih bisa nego. Kalau rumah ada di Jl. Jambore Blok V2 No. 8-9 Cibubur Indah Villa. Luasnya 600m2 buka harga, 3,5M masih bisa nego. Kalau ada yang berminat hubungi ibuku aja (Ibu Elly) di 0811 228 926 atau 844 2472

hhDAPURKREMES NY.TAN

BABY GLITTER - PINK

Bisa klik di http: //dstorecollec tions.multiply. com/photos/ album/12/ Vintage_Luxuriou s_Wallets_ Clutch_-_ Pre_order_ now_open_ 5_Aug_08_ to_12_Aug_ 08

thx ya.. yunita susanti iin2106@yahoo.com

hhSAJADAH ANAK Moms, Aku jual sajadah anak persiapan buat lebaran nih...tinggal dikit moms, jangan sampai kehabisan. Juga ada beberapa barang next langsung dari UK. Fotonya di www.dianibung. multiply. com Japri ya klu ada pertanyaan. lagi nomail nih. Thx. Dian dianibung@cbn.net.id ps: jual juga rumah di Bogor. Fotonya di www.jktproperty. multiply. com

Ingin mempromosikan produk atau barang-barang seken (ponsel, buku, perabotan, motor, mobil, dsb), jasa (info yayasan babysitter, PRT, dsb), rekomendasi atau acara Anda di halaman ini? GRATIS! Silahkan kirimkan iklan Anda ke redaksi@tumbuh-kembang.com

100

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

101


peristiwa

peristiwa Seminar Anak Hiperaktif di RSIA Bunda Aliyah

Nutrisi dan Stimulasi, Penting Bagi Anak kalinya. Sebelumnya, perusahaan susu ini sukses menggagas pada Mei 2008 di Surabaya dengan menghadirkan sekitar 2000 peserta.

Setiap anak memiliki perkembangan otak yang berbedabeda. Untuk mengoptimalkan perkembangan otak anak, orangtua harus menyediakan lingkungan yang sehat, stimulasi yang cukup dan nutrisi yang tepat, khususnya pada usia Golden Years, 0-3 tahun. Dengan tujuan berbagi pengetahuan seputar stimulasi dan nutrisi untuk memaksimalkan tumbuh-kembang anak, Frisian Flag Indonesia, perusahaan susu terkenal di Indonesia, menggelar Smart Parents Smart Kids melalui acara Smart Parents Conference di Jakarta pada 25-27 Juli 2008. Acara ini digelar Frisian untuk ke sekian

Frisian Flag memang cukup konsisten mengadakan kegiatan semacam ini. Komitmennya adalah “Bagaimana agar para orangtua bisa menstimulus anaknya dengan sesuatu yang sederhana. Tidak perlu yang mahalmahal,” ujar Irene F. Mongkar Direktur {T Frisian Flag Indonesia. Yang paling penting dalam melakukan rangsangan tumbuh-kembang anak dilakukan dengan fun hingga anak senang, imajinatif, dan sanggup membangun rasa percaya dirinya. Dalam temu wartawan pada pekan terakhir Juli lalu di Hotel Sultan, kegiatan yang dilaksanakan adalah berupa diskusi tentang Metode Glenn Doman dalam mendidik anak. Diskusi ini dipandu langsung oleh Edith Sumedi, SKM, M.Sc dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), dan Dr. Soedjatmiko, Sp.A, Msi.

Toyota Bercerita Apa manfaat bercerita buat anak? Banyak tentu saja. “Lewat bercerita, akan membuat anak berpikir dan berimajinasi tanpa batas. Orangtua bisa menanamkan banyak hal, termasuk penanaman nilai mana yang yang baik dan tidak,” ujar pendongeng terkenal Putri Suhendro, saat hadir dalam acara Toyota Bercerita yang diadakan PT Toyota Astra Motor, Jumat (18/7). Hadir pula pada acara yang diadakan dalam

Seruan Hari Tanpa TIVI Tivi memang berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Tivi juga bisa menjadi sumber informasi, edukasi, hiburan yang sangat andal. Namun, di balik segala ’kemudahan’ tersebut, tivi ternyata telah memangkas waktu interaksi anak dengan keluarga dan lingkungannya. Penelitian Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA)

102

Agustus - September 2008

Karenanya, RSIA Bunda Aliyah mengadakan Seminar bertema ”Apakah Anak Saya Hiperaktif” pada 26 Juli 2008 lalu. Francisca, M. Psi yang diundang sebagai pembicara memaparkan tentang pentingnya mengetahui apakah putra-putri kita termasuk dalam kategori hiperaktif atau bukan. ”Biasanya, anak yang hiperaktif akan bertindak dulu baru berpikir,” kata Francisca di hadapan sekitar 50 peserta yang hadir. Ada istilah umum yang biasa dipakai untuk anak yang tidak bisa diam ini yakni Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD). Gejalanya, biasa terlihat sebelum usia 4 tahun. Ketika masuk sekolah, perilaku ini semakin terlihat nyata.

ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2008 ini Direktur Pemasaran PT TAM Joko Trisanyoto. ”Toyota Bercerita ini merupakan kontribusi nyata PT TAM untuk dunia pendidikan,’ ujarnya. Joko juga berharap program ini bisa menjadi pilot project agar bisa menjadi kegiatan rutin yang diadakan setiap tahunnya dan dapat menjadi kegiatan yang makin luas sehingga dapat menjangkau guru-guru lain di daerah.

tahun 2006 menunjukkan, jumlah jam menonton tivi anak sekolah dasar 30-35 jam seminggu sehingga menimbulkan ketergantungan. Inilah yang menjadi keprihatinan Koalisi Nasional Hari Tanpa TV 2008 -- didukung 25 lembaga swadaya masyarakat. Sebagai langkah konkret, koalisi ini menyerukan agar masyarakat mematikan tivi sehari penuh pada Minggu, 20 Juli 2008. ”Dengan mematikan tivi dan mengajak

Tumbuh Kembang

Anak yang hiperaktif kerap menjadi momok bagi para orangtua. Para Ibu sering dibuat pusing kepala menghadapi tingkah polah si kecil yang ”tidak mau diam”, selalu bergerak ke sana ke mari, berlari sana berlari ke sini. Tapi, kan belum tentu anak yang banyak bergerak itu hiperaktif.

anak berkegiatan lain, bisa menjadi langkah awal orangtua mengurangi ketergantungann anak kepada tivi,” ujar B. Guntarto, ketua YPMA dalam jumpa pers di kantor Komisi Perlindungan untuk Anak, Jakarta, Senin (14/7). Menyambung acara tersebut, diadakan pula ’Aksi Damai di Bundaran Hotel Indonesia’ (Jumat, 18/7) dan Kegiatan Alternatif Hari Tanpa Tivi’ di lapangan Monas (Minggu, 20/7).

Melahirkan Caesar dan Dampaknya Tahukah Anda bahwa melahirkan caesar bukan tanpa risiko? Justru bayi yang lahir dengan cara caesar memiliki resiko lebih tinggi terhadap berbagai jenis penyakit dibanding bayi yang lahir normal. Sebab, bayi yang lahir caesar seringkali sudah bersentuhan dengan zat yang mengandung antibiotika justru di awal kehidupannya. Kontak dengan zat antiinfeksi tersebut terjadi sejak dari proses bedah pengambilan bayi. Hal itu menjadi faktor

yang mempengaruhi pembentukan mikrobiota di saluran cerna bayi. Padahal, pada saat lahir, sistem daya tubuh yang masih belum berfungsi dengan baik membutuhkan peranan mikrobiota. Mikrobiota diperlukan dalam pematangan sistem daya tahan tubuh. Hal itu dijelaskan Professor Patricia Conway pakar dari University of New South Wales dalam acara konferensi pers awal Juli 2008. Patricia, yang pakar ginekologi menyampaikan bahwa metode dan cara ibu melahirkan berpengaruh pada kondisi dan tumbuh kembang bayi selanjutnya. Dalam acara yang digelar oleh sebuah perusahaan terkenal Nestle itu, Patricia didampingi oleh pakar ginekologi Indonesia dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K).

The Tale of Missing Unicorn

Ajang Temu Orangtua di Amanah Bangsa Bekasi

Kenal dengan Pustaka Lebah? Itu lho, penerbit buku yang memfokuskan produknya untuk menunjang tumbuh kembang anak. Namun kini Pustaka Lebah tak hanya berurusan dengan dunia buku anak. Belum lama ini lembaga penerbitan ini juga membuka wadah baru untuk anak-anak, yakni Sanggar Pustaka Lebah. Sebagai langkah awal, sanggar ini mengadakan pertunjukan operet bertema The Tale of Missing Unicorn. Sebuah perpaduan antara tari, lagu, musik, ekspresi dan gerak. Pertunjukan ini diadakan di Pasar Seni Ancol tersebut terbagi dalam tiga tahap. Yakni tahap I (Minggu, 27 Juli 2008), Tahap II (Minggu, 10 Agustus 2008) dan Tahap III (Minggu, 24 Agustus 2008). “Kami berharap aktivitas ini mampu mengasah imajinasi, menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan serta mengoptimalkan kecerdasan anak dengan cara yang menyenangkan,” ujar Eny Sulistiyowati, marketing manager Pustaka Lebah, dalam jumpa pers di Pasar Seni Ancol, Sabtu (26/7).

Sabtu pekan kedua Juli 2008, Sekolah Islam Amanah Bangsa Bekasi mengadakan pertemuan orangtua murid dan guru, Tujuannya, menyosialisasikan sekaligus mengkomunikasikan kegiatan belajar-mengajar di sekolah tersebut. Pertemuan tersebut dihadiri 50 orangtua dan 16 pengajar dipimpin langsung Kepala Sekolahnya Fajri Aini, SH. Selain informasi sistem belajar-mengajar, acara ini dimanfaatkan juga untuk menginformasikan seputar pakaian seragam, tata tertib di sekolah, dan jadwal Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, dan Sekolah Dasar Amanah. “Kami juga membagikan pakaian seragam buat anak didik,” kata Kurniawati, Manager Operasional Sekolah Islam Amanah. Karena acara tersebut juga jadi ajang bertemu para orangtua, acara itu ramainya bukan main. Masing-masing orangtua saling berbagi informasi tentang seputar kebutuhan anaknya bersekolah. Ayo Kembali Ke Sekolah!

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

103


peristiwa

peristiwa “Mengapa Anak Sulit Makan”

”Brawijaya Moms Club untuk Ibu Hamil”

Memiliki perasaan takut dan kuatir berlebih saat hamil? Memang masalah ini kerap kali dialami para wanita yang sedang mengandung, terutama jika mengandung anak pertama. Tapi ternyata ada juga lho ibu yang

mengandung bukan anak pertama tetap merasa dihantui dengan rasa sakit proses persalinan, baik itu caesar mau pun normal. Seperti bintang sinetron Femmy Permatasari, ia selalu mengikuti sharing session dengan sesama ibu hamil atau psikolog untuk mengatasi rasa takutnya. Nah, kini Ibu juga tidak perlu lagi kuatir, sekarang sudah ada Program Brawijaya

Moms Club (BMC) yang dibuka pada 7 April 2008 oleh Brawijaya Women & Children Hospital. Program ini dibentuk sebagai pelayanan kepada Ibu hamil. Pelayanan yang diberikan meliputi sharing session, konsultasi psikolog, info-info terbaru mengenai persalinan dan manajemen laktasi. Femmy Permatasari yang pernah merasakan ketakutan melahirkan menjadi Brand Ambassador BMC. Ia sudah merasakan benefit sebagai anggota BMC. ”Rasa takut saya berkurang setelah mengikuti beberapa program di sini,” Ujar Femmy. Hingga saat ini sudah ada sekitar 100 ibu hamil yang bergabung dalam BMC. Bagaimana, Ibu berminat? Untuk keterangan lebih lanjut Ibu bisa menghubungi nomor telepon (021) 7211 ext 111/135.

KOKO Olimpiade: Hentikan Pemanasan Global kendaraan, sampai kepada membatasi penggundulan hutan.

Global warming atau pemanasan global memang sudah menjadi isu hangat di seantero dunia. Berbagai kegiatan digelar untuk menyosialisasikan, mengajak setiap orang berkontribusi pada penghentian pemanasan global yang mengancam bumi. Mulai dari ecolifestyle, menanami tanah dengan pepohonan, mengurangi emisi gas

104

Agustus - September 2008

Isu ini pula yang diangkat oleh KOKO Krunch dan Global Art saat mengadakan KOKO Olimpiade ke-7 di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta 3 Agustus lalu. “Stop Global Wraming” itulah tema besarnya. Ada berbagai lomba yang dihelat antara lain menggambar, mewarnai, berhitung, dan keterampilan berbahasa. Tentunya, semua mengacu kepada grand theme. Penilaian untuk menentukan pemenang berdasarkan kreativitas, gambar, komposisi warna, dan kerapihan. Mereka yang ada di seratus teratas akan

Tumbuh Kembang

Gangguan makan pada anak sering sekali kita jumpai. Para ibu pun dibuat pusing tujuh keliling menghadapi anak-anaknya yang menolak makan. Kalaupun mau makan, itu makanan dihamburhamburkan ke udara. Kalau sudah begitu, ibu pasti cemas bagaimana dengan asupan nutrisi si anak. Tentu, susah makan ini akan mengganggu tumbuh kembang buah hati. Anak memang memiliki hak untuk memilih apa yang ia sukai, termasuk makanan. Namun, ia juga perlu makanan bergizi

Ini Dia Pemenang Garuda Junior Essay Competition 2008!

berkompetisi dengan seratus peserta dari luar Jabodetabek memperebutkan 8 posisi untuk berlaga di Guangzhou, Cina November mendatang. Sementara itu, Sandro Meier, Country Business Manager Nestle Breakfast Cereal yang salah satu produknya Koko Krunch mengatakan, bahwa Koko Olimpiade merupakan wujud kepedulian Sereal Sarapan Nestle dalam meningkatkan pemahaman orangtua dan anak terutama aspek nutrisi melalui kegiatan yang menghibur. Oleh karenanya, kegiatan yang mengusung tema pemanasan global ini di-setting sedemikian rupa agar membuat anak happy. Hanya saja, pelaksanaannya memang dirancang dengan suasana kompetisi, melalui lomba-lomba. “Untuk menanamkan rasa sportivitas pada anak,” ujar Meier.

Ada keriuhan tak biasa di Planet Hollywood Sabtu pagi medio Juli 2008 lalu. Kesemarakan itu berasal dari celotehan anakanak yang berdatangan ke Studio 1 Planet Hollywood Hotel Kartika Chandra Jakarta. Mereka ini adalah para pemenang Garuda Junior Essay Competition (GJEC) yang ditemani orangtuanya. Dari sekitar 2000 naskah bertema “Indahnya Indonesia” yang masuk ke panitia GJEC terpilih

tinggi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Karenanya, jika Ibu ingin anaknya memakan makanan yang disediakan tidak ada salahnya mengikuti keinginan anak sewajar mungkin. “Berikan apa yang ia suka. Tidak perlu membujuk atau memaksa anak untuk makan,” ujar dr. Fransiska Sri Susanti, SpA dalam sebuah acara talkshow bertema “Pengenalan Secara Dini Gangguan Pertumbuhan & Perkembangan pada Anak” di Hotel Salak, 27 Juli lalu.

anak untuk mandiri dan mencoba keterampilan baru, serta variasi napsu makan individu. Selain itu, yang paling penting adalah bagaimana sikap orangtua dalam menjalin komunikasi dengan anak.

Dalam acara yang digagas oleh Anmum yang bekerjasama dengan RS Ibu dan Anak Milenia ini juga, Francisca membagi berbagai tips mengatasi anak yang susah makan. Penyebab dasar anak susah makan antara lain pembiasaan dini yang kurang, adanya konsep rasa suka dan tidak suka, ketidakbahagiaan, kurangnya aktivitas fisik, keinginan

delapan esai yang berhak mendapatkan hadiah berupa uang, plakat, dan tiket pesawat Garuda. Untuk kategori I (5-9 tahun) pemenangnya berturut-turut Yolanda Deanita Risang Ayu SD Santa Maria Banjarmasin), Aulia Regina Deyani Jelita (SD Muhammadiyah Magelang), dan Nashifa Salsabila Khairunnisa (SD Pribadi Bandung). Sedangkan, untuk kategori II (10-12 tahun) para juri memutuskan Christ Daniel Michael Alexander Soselisa (SD Kalam Kudus Ambon) sebagai pemenang I, Dian Larasati (SD Santo Vincentius Jakarta) pemenang II dan Lutfhikal Hakim Addiputra (SDIT Nurul Fikri Depok) sebagai pemenang III. Para juri yang terdiri atas Seto Mulyadi, Janet De Neefe, Tim editorial Garuda Magazine, dan juri tamu Bunda Aini juga memberikan penghargaan khusus kepada Daniel Putra

Berkomunikasi dengan anak bisa dilakukan dengan berbagai cara dan dalam berbagai kesempatan. Namun, menurut dr. Soedjatmiko SpA(K), Msi yang juga hadir sebagai pembicara, jika ada waktu khusus, sangat baik. Waktu khusus ini sering disebut sebagai “floor time”. Floor time adalah sebuah konsep di mana orangtua dan anak berinteraksi dan bermain bersama dalam waktu 20-30 menit. “Lakukan floor time sesuai minat anak, curahkan kasih sayang dan ajak ia merespon apa yang kita katakan dan lakukan.” ujar Soedjatmiko di hadapan 75 peserta yang antusias berinteraktif.

Suwahjo dari Singapore Internasional School sebagai The Best Essay in English dan Adeline Tiffanie Suwana sebagai peserta yang mengirimkan karya kreatif dan unik. Selain pengumuman pemenang, panitia GJEC menggandeng Alenia Pictures menggelar acara nonton bareng. Film yang ditonton adalah “Liburan Seru” sebagai hiburan pamungkas liburan panjang sekolah.

Motherhood Today Siapa bilang menjadi ibu itu mudah. Nyatanya, menjadi ibu merupakan pekerjaan yang penuh tantangan. ”Ada sejumlah ibu yang meminta masukan dari saya bagaimana caranya agar mereka bisa menjadi teman bermain bagi anak-anaknya dan bisa mengenali apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh anakanak,” ujar psikolog Dra. Mayke S. Tedjasaputra dalam acara Huggies Play for Future Press Forum , di The RitzCarlton Hotel, Jakarta, Selasa (5/8). Pada kesempatan tersebut dijelaskan juga hasil riset Huggies bertajuk Motherhood Today, yang memaparkan karakteristik para ibu di lima negara Asia, termasuk Indonesia, dalam mendidik anak. ”Kami yakin survei ini bisa menjadi masukan berharga bagaimana sebaiknya bermain bersama si kecil, sekaligus menikmati indahnya menjadi ibu,” imbuh Mediko Azwar, direktur marketing Kimberly-Clark Indonesia -- produsen popok bayi Huggies.

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

105


tatap muka KOMUNITAS

Parenting Class MP Book Point:

‘Gampang-gampang Susah Mendidik Anak Zaman Sekarang’

A

nak zaman sekarang memang berbeda. Mereka dilimpahi berbagai kemudahan teknologi mutakhir. Tak heran, kalau fisik, psikis maupun afeksi mereka tumbuh dan berkembang dengan luar biasa. “Stimulasinya luar biasa beragam dan berlimpah,” ujar Indri Savitri, M.Psi psikolog dari LPT Universitas Indonesia dalam parenting class komunitas Tumbuh-Kembang di MP Book Point Cipete, Senin (14/7) lalu. Mereka pun, kemudian tumbuh menjadi anak-anak yang aktif, kreatif dan keingtahuan yang besar. Seperti dituturkan oleh Fully Handayani seorang peserta dari lima peserta yang hadir. Bunda dari Fellicita Rahma Maritza (4,5 tahun) dan Farica Davina Ramadhanty (9 bulan) ini sering kewalahan menghadapi berondongan pertanyaan si sulung, Rahma. “Satu jawaban nggak cukup memuaskan, tapi malah memancing pertanyaan berikutnya,” tutur Fully. Dalam kasus semacam ini, kata Indri, orangtua harus siap berdiskusi. Jawaban yang diberikan kepada si kecil harus logis, tidak membohongi dan tentu aja dengan bahasa yang mudah dipahami. Untuk itu, orangtua memang harus selalu meng-‘upgrade’ pengetahuannya. Kalau tak bisa menjawab, tundalah jawabannya.

106

Agustus - September 2008

Lain Fully lain Luluk. Ibu yang bekerja di Departemen Pendidikan Nasional ini menyimpan perhatian pada tantrum anak ketika keinginannya tak tercapai. Menghendaki sebuah mainan tertentu misalnya. Tantrum, umumnya lebih disebabkan kekurangtepatan orangtua dalam pengasuhan. Indri mengatakan, terlalu memanjakan anak dengan membelikan banyak hadiah sebagai kompensasi orangtua yang sibuk adalah salah satu alasannya. “Anak jadi tidak belajar tentang berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Mengamuk jadi sarana untuk memperoleh keinginannya”, ujar Indri. Pada saat tantrum, para orangtua memerlukan ‘manajemen warna suara’ ketika berkomunikasi dengan anak. Tones yang melengking tinggi hanya akan membuat kemarahan anak semakin menjadi. Berbeda kalau tones-nya rendah dan menyamankan anak. “Pelukan mungkin lebih efektif meredakan tantrum,” ujar Indri. Modernisasi kebablasan yang dinikmati oleh anak kota mengundang keprihatinan Luluk, Ika, Sonya, dan Dian. Namun, stimulus kepada anak bisa dilakukan dengan cara sederhana tidak melulu melibatkan teknologi. Banyak aneka permainan tradisional yang diwariskan leluhur yang dapat membantu stimulasi anak tumbuh dan berkembang.

Tumbuh Kembang

Anak kota perlu mendapat stimulasi dari permainan tradisional. Jadi didiklah anak menjadi anak yang modern dan menguasai kemajuan iptek namun tetap memiliki nilai-nilai keluarga, budaya dan agama, agar anak tak tercerabut dari akar budayanya. Memang gampanggampang susah mendidik anak zaman sekarang, ya Bu. Sampai jumpa di parenting class berikutnya. Sonya Lubis, 34 tahun “Sangat bermanfaat buat saya. Dari share ibu-ibu yang lain, jadi tahu apa yang boleh dan tidak buat anak pertama saya”. Dian Ekawati, 35 tahun “Kalau Parenting class diadakan di sekolah bagus sekali sebab guru juga berperan dalam perkembangan anak. Selain sharing pengalaman ada masukan dari narasumber”. Ika WD, 36 tahun “Gimana kalau tim parenting class datang ke sekolah untuk memberi siraman ilmu pada guru-guru. Terutama tentang multiple intelligence yang harus dihargai selain bidang akademis.

RALAT! “ Pada edisi Juli-Agustus 2008, dalam rubrik tatap muka parenting class Perfetti Van Melle ada kekeliruan nama dengan foto. Foto yang tercantum seharusnya Nia Kurniasih tetapi yang tertulis Evialti. Kami mohon maaf atas ketidaknya manan tersebut. Demikian ralat ini, Terimakasih”. Redaksi

Ibu tertarik untuk mengadakan parenting class di lingkungan ibu? Untuk informasi lebih lanjut, hubungi saja Mohammad Adriansyah di komunitas Tumbuh Kembang dengan nomer telepon: 021-33008753, 021719 6000, 08179524636

Tumbuh Kembang

Agustus - September 2008

107


108

Agustus - September 2008

Tumbuh Kembang


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.