Kabar RELAWAN Edisi Juli - Agustus 2016
MELUNASI JANJI
KEMERDEKAAN TurunTangan17an DI 14 DAERAH Pelepasan Relawan Pengajar Banten Mengajar
Kabar RELAWAN
Redaksi engah malam menjelang Agustus, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DKI Jakarta, ramai. Sebanyak 28 pemuda-pemudi dari berbagai wilayah Indonesia berkumpul. Mereka adalah perwakilan relawan TurunTangan dari 14 daerah yang mengikuti Pelatihan Penggerak TurunTangan. Saat itu mereka saling berbagi cerita tentang apa yang sudah dan akan diperbuat untuk daerahnya. Malam berganti pagi. Suasana justru semakin panas dan gaduh. Mereka kemudian membuat rencana peringatan Hari Kemerdekaan RI yang akan dilaksanakan 17 hari lagi. Hasil kesepakatannya, peringatan akan dilakukan dengan upacara bendera merah putih. Pada 17 Agustus, bendera merah putih akhirnya berkibar di 13 Kota: Lhokseumawe, Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Tangerang, Bandung, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Banjarmasin, Kendari dan Ambon. Sementara di Banda Aceh, peringatan dilakukan dengan menggelar lomba di SD Negeri Monsinget, Aceh Besar. Perlombaan dan aneka kegiatan lainnya, seperti diskusi bersama veteran, juga digelar oleh relawan TurunTangan di berbagai daerah.
Soekarno pernah mengatakan, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya itu sendiri.� Pengibaran bendera merah putih, perlombaan dan diskusi dengan para veteran itu bukan sekedar perayaan. Melainkan cara relawan mengingat sejarah bangsanya sendiri bahwa 71 tahun silam ada orang-orang yang berjuang dengan keringat, darah dan air mata untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Cerita di atas menunjukan bahwa optimisme di negeri ini ada. Mereka, generasi penerus bangsa, masih menghargai pahlawannya dan bersemangat melunasi janji kemerdekaan dengan berbagai cara. Kalau saja Soekarno sesumbar ingin mengguncang dunia dengan 10 pemuda yang kala itu mayoritas buta huruf, tentu hari ini kita harus optimis bahwa Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju. Merdeka! Salam, Redaksi
Bagi Relawan yang ingin mengiklankan project-nya di Kabar Relawan bisa mengirimkan file poster berukuran A4 tanpa dipungut biaya ke email relawan@turuntangan.org Redaksi juga menerima tulisan berbentuk opini, artikel, essay, puisi, cerpen dan karya tulis lainnya. Tema tulisan bebas. Redaksi memprioritaskan tulisan yang mengangkat topik aktual dan terstruktur. Silahkan kirimkan tulisan Anda ke email: yus.naeni@turuntangan.org Redaksi berhak mengedit tulisan sepanjang tidak merubah substansi dan isi tulisan. Bagi tulisan yang dimuat akan mendapat kenang-kenangan dari redaksi. Silahkan kirimkan saran dan kritikan Anda untuk kemajuan media ini ke :
relawan@turuntangan.org
Kabar Relawan TurunTangan Pemimpin Redaksi Yusnaeni Editor Neildeva Despendya Putri Designer Mohammad Arkan Risadian Kontributor Herry Dharmawan, Anggun Piputri, Neildeva, Yusnaeni TurunTangan Head of Office Aida Fitri ( aida.fitri@turuntangan.org ) Manajer Operasional Jeni Firmansyah S ( jeni.firmansyah@turuntangan.org ) Kepala Admin dan Keuangan Abu Nadzir ( abu.nadzir@turuntangan.org ) Kepala Hubungan Masyarakat Angga Putra Fidrian ( angga.fidrian@turuntangan.org ) Manajer Program Herry Dharmawan ( herry.dharmawan@turuntangan.org ) Staf Manajemen Program Pendidikan Anggun Piputri ( anggun.piputri@turuntangan.org ) Staf Manajemen Program Sosial Dimitri Putra ( dimitri@turuntangan.org ) Staf Hubungan Masyarakat Yusnaeni (yus.naeni@turuntangan.org ) Social Media and Campaign Neildeva Despendya Putri (neildeva.despendya@turuntangan.org ) Designer Mohammad Arkan Risadian ( arkan.risadian@turuntangan.org ) Alamat TurunTangan Rumah Relawan TurunTangan, Jalan AUP Barat 2 No. 24 Rt. 09, Rw. 06 Kelurahan Jatipadang Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan 12540 Telpon 021 22001374 e-mail relawan@turuntangan.org Website http://turuntangan.org/ Twitter @turuntangan Facebook turuntangan Instagram @turuntangan Line @turuntangan Youtube turuntangan
2
10
MELUNASI
JANJI KEMERDEKAAN bit.ly/Melunasijanji
Kabar RELAWAN
FOKUS
GERAKAN KERELAWANAN DALAM BINGKAI KEMERDEKAAN “ Kita patut bersyukur & optimis bahwa bangsa ini masih memiliki pejuang-pejuang berhati tulus yang berusaha menjadi bagian dari solusi, bukan sekedar mencaci maki.
“
Herry Dharmawan abu (17/8) Indonesia meraya
tiangnya mengirimkan pesan bahwa mereka
kan
Hari
siap jadi bagian dari Indonesia ketika 100
yang
ke-71.
Kemerdekaan-nya Jalan
By
Pass
Rawamangun yang biasanya padat
dengan
kendaraan
mendadak
Pesan yang sama dikirimkan dari belasan tempat lain dimana relawan TurunTangan
kolosal” seluruh rakyat Indonesia. Seperti
lengang. Riuh suara klakson berganti
beraktivitas.
yang Bung Karno ceritakan dalam biografin-
dengan
penghuni Lembaga Pemasyarakatan Anak.
ya,
Medan bersama para veteran dan buday-
ribuan, puluhan ribu, meringkuk di dalam
awan,
pengolahan
penjara. Aku melihat rakyat menderita, aku
baan itu ada kolong jembatan yang tak
sampah. Dan kota-kota lainnya yang tak
melihat orang-rang mengorbankan ia punya
kalah ramainya. Wajah riang anak-anak
kalah khidmatnya.
harta benda untuk tercapainya cita-cita ini.
sorak
sorai
warga
yang
menyaksikan perlombaan. Beberapa meter dari tempat perlom-
Ambon
Bandung
di
tempat
bersamapara
“Aku
melihat
pemimpin-pemimpin,
berseliweran. Ditemani para kakak-kakak
Memang demikian adanya, republik ini
Aku melihat orang-orang di rel mati. Aku
relawan dari berbagai komunitas, mereka
dibangun dan dipertahankan melalui “iuran
melihat orang naik tiang penggantungan.
mendekorasi langit-langit kolong jembatan
Bahkan aku pernah menerima surat daripa-
yang
bakaran
da seorang Indonesia yang keesokan
sampah warga yang mayoritas pemulung
harinya akan naik tiang penggantungan.
dan buruh cuci pakaian itu dengan balon
Dalam
merah putih.
kepada saya sebagai berikut: ‘Bung Karno,
berjelaga
Para langsung
akibat
relawan
asap
yang
berinisiatif
baru
mengambil
datang tugas
apapun yang bisa dikerjakan. Mulai dari menyusun
4
tahun merdeka.
agenda
acara,
menghitung
surat
itu
dia
mengamanatkan
besok aku akan meninggalkan dunia ini. Lanjutkanlah perjuangan kita ini’.” Iuran waktu, tenaga, bahkan nyawa diberikan
karena
rasa
percaya
yang
jumlah hadiah, hingga meniup balon. Kegia-
mengikat mereka erat-erat dan menggerak-
tan hari ini mungkin sederhana, namun
kan mereka untuk bergotong royong mewu-
penuh makna. Kibaran sang dwi warna
judkan cita-cita bersama. Saat itu Indonesia
yang ditarik anak-anak hingga ke ujung
menjadi sebuah gerakan, semua ikut
pemuda yang harus menempuh lebih dari 4 jam perjalanan setiap minggu hanya untuk berbincang dengan kepala desa perihal ekonomi warga pasca-bencana. Dalam kegiatan TurunTangan ini kita terheran-heran mengapa ada seorang kepala sekolah yang rela “turun jabatan” melakukan edukasi politik bersama anak-anak muda yang bahkan seumuran anak pertamanya. Dalam
gerakan
TurunTangan
ini
kita
mungkin sering bertanya-tanya darimana asalnya para mahasiswa yang hanya makan Indomie saat berjibaku bersama skripsi di akhir bulan, bisa ikut urunan dana untuk mempersiapkan upacara 17-an (Tuhan bersama mahasiswa tingkat akhir!). “Jikalau saya peras Pancasila yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu, maka
dapatlah
saya
satu
perkataan
Indonesia yang tulen, yaitu perkataan “gotong-royong”.
Alangkah
hebatnya!
Negara Gotong-Royong!”, tegas Bung Karno dalam Pidato kelahiran Pancasilanya yang monumental 1 Juni 1945. Ya, alangkah hebatnya mereka yang mampu menghayati nilai inti Indonesia hingga 71 tahun kemerdekaan ini. Memilih secara sadar untuk menjadi bagian dari meninggi-kuatkan sendi-sendi kehidupan merasa memiliki dan bertanggungjawab
lya hanya dengan satu paru-paru yang
bangsa, bukan bagian dari yang membuatn-
saat
tersisa? Yang terjadi justru sebaliknya,
ya keropos. Melihat apa yang pernah dan
merebut kemerdekaan, Republik yang masih
segenap komponen bangsa ikut merasa
akan dilakukan oleh para relawan Turun-
‘bayi’ ini pun dipertahankan dengan seman-
memiliki masalah dan turun tangan secara
Tangan, kita patut bersyukur & optimis
gat gotong royong segenap komponen
sukarela dengan semua bidang keahlian
bahwa
bangsa yang dikenal dengan sishankamrata
mereka. Pejuang angkat senjata, petani
pejuang-pejuang berhati tulus yang berusa-
(sistem pertahanan dan keamanan rakyat
menyumbangkan hasil buminya, guru mena-
ha menjadi bagian dari solusi, bukan
semesta). Sistem yang dijadikan strategi
namkan jiwa kebangsaannya hingga para
sekedar mencaci maki.
resmi di bawah pimpinan Panglima Besar
ibu yang melepas dengan doanya.
mempertahankannya.
Jenderal
bangsa
ini
masih
memiliki
Kita tahu masalah di bangsa ini demiki-
menitikberatkan
Lantas bagaimana pengejawantahan
an banyak. Tentu tidak bisa berharap satu
semangat tersebut di era kiwari ini? Seman-
atau dua orang menyelesaikan semua
sehingga
gat pengorbanan yang kadang tak dapat
masalah
persenjataan modern dan tentara terlatih
dicerna akal logika seringkali kita temukan
kemerdekaan ini bukan sekadar pengingat
Belanda pun dibuat kewalahan. Kemudian
dalam
kerelawanan.
gelora perjuangan. Tidak pantas rasanya
kita tahu pada 27 Desember 1949, Belanda
Barangkali kita baru akan memahami
terus menerus merayakan kemerdekaan
mengakui kedaulatan Indonesia sepenuhnya
semangat gotong royong generasi pendiri
sambil berbisik memohon maaf bagi
lewat konferensi Meja Bundar.
bangsa, jika dan hanya jika, kita menjauh
mereka yang belum sejahtera hidup di
dari urun angan di dunia maya lalu
bawah kolong jembatan, belum tercerdas-
mendekat pada kerja-kerja nyata.
kan karena hidup termarjinalkan. Mari
dengan
ini
hanya
kemanunggalan antara Tentara Nasional Indonesia
Sudirman
Tidak
rakyatnya
Pernahkah terlintas apa yang terjadi jika seluruh rakyat Indonesia mencukupkan diri untuk
menyerahkan
segala
kegiatan-kegiatan
itu.
Mari
jadikan
perayaan
ihwal
Kita semua pernah menjadi saksinya.
bangun kesadaran baru bahwa kita akan
kemerdekaan pada Bung Karno dan Bung
Dalam gerakan TurunTangan ini kita pernah
terus berusaha memenuhi janji dan ikut
Hatta? Atau membiarkan Pak Dirman berger-
terkagum-kagum dengan semangat seorang
melunasinya bersama-sama!
5
Kabar RELAWAN
Profil Project
BANTEN MENGAJAR Aksi Nyata Peduli Pendidikan di Banten
yah Mathla’ul Anwar dan empat taman baca yang ada di Girijagabaya. Sukses relawan,
endidikan adalah solusi dari permasalahan Indonesia. yang pendidikan
yang
di
masalah yang ada di Banten. Salah satunya,
gerakan
divisi Sosial – Pendidikan yang membuat
perbaikan
Gerakan Banten Mengajar (GMB) pada
bermunculan.
tahun 2015. GMB mengajak semua pihak
Berbagai
fokus kemudian
pada
ada
Gerakan itu muncul atas inisitif masyarakat
untuk ambil bagian menyelesaikan masalah
dan menjadikan Indonesia sebagai negara
pendidikan di Banten.
optimis kedua setelah negara China.
6
membuat berbagai ide untuk menyelesaikan
Gerakan ini membuat dua program.
Prestasi ini tidak lahir secara tiba-tiba. Ada
Program pertama, beasiswa guru berdaya
proses panjang sejak republik ini sedang
dan sekolah tak gentar di mana GMB
berjuang meraih kemerdekaan. Ini menjadi
mengajak partisipasi publik untuk terlibat
memberangkatkan
GMB
berhasil
puluhan
mengajak
lembaga/organisasi/komunitas
13
untuk
terlibat aktif dan ratusan orang terlibat menjadi relawan dalam bidang design, fundraising, dan kampanye publik lainnya. GMB
direncanakan
akan
berjalan
hingga tahun 2019. Tahun 2015-2016 menjadi tahun riset, dengan melakukan survey, assessment, pendekatan, stakeholder mapping, analisis potensi dan masalah secara berkala.
bukti bahwa Indonesia masih melahirkan
sebagai donor. Program kedua, penempatan
generasi yang optimis. Generasi yang
Pengajar Banten yang mengajak pemuda
Relawan Harus Regenerasi dan Kaderisasi
menjadi solusi bagi bangsanya sendiri.
untuk ikut terlibat menjadi relawan pengajar.
Untuk memastikan setiap niat baik
Semangat itu melahirkan Gerakan Turun-
Kini GMB telah berhasil memberangka-
tetap berjalan diperlukan kaderisasi dan
Tangan Banten yang mengajak masyarakat
tan 38 relawan pengajar ke dua lokasi
Indonesia, khususnya Banten untuk ikut
penempatan yaitu Kabupaten Lebak dan
terlibat menjadi bagian dari masalah:
Kabupaten
memberi
relawan dilakukan selama dua minggu.
ya.
gagasan. TurunTangan Banten percaya
Setelah
kebaikan yang selalu diduplikat akan menja-
bahwa permasalahan di Indonesia bukan
membuat pustaka desa.
kontribusi,
masukan,
dan
itu
Pandeglang. mereka
Penempatan
didorong
untuk
regene- rasi. Setiap orang boleh saja pergi tetapi tidak dengan ide, semangat dan kebaikannSemangat yang terus ditularkan,
di bola salju kebaikan yang akan terus
karena Indonesia diisi dengan orang-orang
Di Pandeglang, relawan pengajar ditem-
berjalan secara massif. GMB mengajak
bermasalah. Melainkan orang baik yang
patkan di SD Negeri Kutakarang 1, SD
pembaca untuk peduli dan ikut terlibat
memilih diam dan mendiamkan masalah
Negeri Kutakarang 2, SD Negeri Kutakarang
dalam program GMB. Informasi mengenai
tersebut.
3, SD Negeri Cikiruh dan SD Negeri
GMB dapat dilihat di website http://ww-
Gerakan ini berkembang dan memben-
Kiarajangkung. Di Lebak, relawan pengajar
w.bantengmengajar.org,
tuk struktur kepengurusan. Setiap divisi
ditempatkan di SD Filial, Madrasah Ibtidai-
instgram @banten_mengajar. (Anggun)
dan
Kabar RELAWAN
IDE PROJECT
DINTEN DJAWI Usaha Lestarikan Budaya Jawa di Malang
i era digital seperti sekarang,
Permasalahan itu menjadi perhatian
Internet begitu lekat dengan
dua relawan TurunTangan Malang, Annisa
kehidupan
kita
sehari-hari.
Informasi pun bisa kita dapatkan
Nur Fadhilah dan Yunita Siswanti. Mereka ide
dan pertumbuhan masyarakat global, kita
dengan mudah kapan saja, di mana saja.
membuat project Dinten Djawi. Ide project
akan mudah mengadopsi budaya asing yang
Internet
ini mereka ajukan pada saat Pelatihan
menurut kita lebih ‘keren’.
telah
kehidupan
menjadi
yang
juga
bagian
dari
mempengaruhi
kehidupan budaya masyarakat. Namun,
dan
mendapatkan
Penggerak Relawan TurunTangan satu bulan lalu.
Strategi yang digunakan meliputi persiapan, implementasi, monitoring, dan evaluasi
memiliki
‘Dinten’ berasal dari bahasa Jawa yang
program. Dalam persiapan program, mereka
artinya hari dan ‘Djawi artinya’ Jawa. Project
akan membentuk tim pelaksana, meme-
bernama Klojen di Kota Malang, Jawa
ini memiliki tujuan utama untuk menumbuh-
takan kebutuhan perlengkapan, baseline
Timur. Ternyata, perkembangan tekonologi
kan
Jawa
assessmenti dan publikasi. Implementasi
dikalangan siswa. Cara yang dilakukan
program akan dilakukan dengan cara sosial-
adalah
melalui
isasi ke desa binaan, kampanye di sekolah
sendiri. Penggunaan gadget yang berlebi-
kegiatan belajar dan bermain kepada siswa
dan mengajar di kelas dengan metode
han dan tanpa pengawasan menjadi salah
dengan menggunakan bahasa Jawa sebagai
pembelajaran
satu pemicu kurangnya interaksi antara
pedoman kegiatan.
monitoring dan evaluasi akan dilaksanakan
pengaruh
yang
juga
solusi
dampak negatif. Misalnya di suatu daerah
memiliki
teknologi
mencari
kurang
baik
terhadap penggunaan bahasa Jawa itu
anak dengan orangtua maupun orang di
kembali
budaya
memberikan
berbahasa pelatihan
Dinten Djawi difokuskan untuk siswa-sis-
yang
menarik.
Terakhir
rutin setiap satu minggu sekali.
sekitarnya. Belum lagi kebijakan sekolah
wi SD dan SMP di Malang. Lewat project ini,
Indikator keberhasilan project ini dilihat
yang tidak lagi menggunakan bahasa Jawa
diharapkan anak-anak dapat melestarikan
setelah delapan minggu kemudian. Siswa
dalam waktu-waktu tertentu di sekolah.
budaya Jawa dan menumbuhkan perasaan
dapat menggunakan bahasa Jawa dengan
Anak kemudian menjadi lupa sehingga
memiliki tentang bahasa Jawa agar mereka
benar dan mencintai bahasa Jawa serta
membuat bahasa Jawa ini tak lagi keren
tidak melupakan budaya asalnya. Mengingat
mau menggunakannya dalam kehidupan
digunakan, kuno katanya.
dengan banyaknya informasi yang kita dapat
sehari-hari. (YSN) 7
Kabar RELAWAN
Kabar Komunitas
PASCA PELATIHAN RELAWAN SEMANGAT BERGERAK urunTangan mengadakan Pelatihan Penggerak TurunTangan di Lembaga
Penjaminan
Mutu
Pendidikan (LPMP) DKI Jakarta, Jalan Nangka Raya No. 60, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis – Minggu
(28-31/7/2016).
tersebut
sukses
memantik
Pelatihan
pelatihan Fauzan dilantik menjadi koordina-
Jadi Satu” dan diikuti oleh 28 relawan Turun-
semangat
tor baru TurunTangan Jakarta.
Tangan dari 14 kota dari ujung Barat sampai
relawan TurunTangan untuk bergerak lagi.
Sementara itu, relawan TurunTangan
Timur Indonesia yakni Banda Aceh, Lhokse-
Di Banjarmasin, Muhammad Syahreza dan
Kendari berkumpul untuk menyusun project
umawe, Medan, Pekanbaru, Palembang,
Deska Ariyani mengumpulkan relawan
dan mengikuti pelatihan menangkal radika-
Jakarta,
TurunTangan Banjarmasin untuk membagi
lisasi dan terorisme. Di Bandung, relawan
Surabaya, Yogyakarta, Banjarmasin, Kendari
ilmu yang telah didapat. Mereka juga
TurunTangan melakukan gathering dan
dan Ambon.
mengadakan open recruitment relawan,
ziarah ke makam penggerak TurunTangan
setelah
Bandung, Danil Lesmana.
itu
memilih
koordinator
dan
membentuk struktur pengurus baru Turun-
Malang,
Dalam pelatihan tersebut, peserta juga merumuskan dan menetapkan perayaan Hari Kemerdekaan serentak di 14 daerah.
diselenggarakan oleh TurunTangan pusat
Sehingga setelah pelatihan, relawan Turun-
dalam
semangat
Tangan di 14 daerah tersebut melakukan
Destri membuat pelatihan serupa di Rumah
perjuangan dan meningkatkan kemampuan
pertemuan membahas kegiatan TurunTa-
Relawan TurunTangan Jalan AUP Barat 2
para relawan dalam mengelola gerakan di
ngan 17-an. (YSN)
Jakarta Selatan, Minggu (14/8). Setelah
daerahnya. Tema kegiatannya, “Barat Timur
Di Jakarta, Fauzan Martak dan Anindya
rangka
Penggerak
Bandung,
TurunTangan
Tangan Banjarmasin.
Pelatihan
Tangerang,
menyatukan
TURUNTANGAN BANJARMASIN SULAP BANTARAN SUNGAI JADI CANTIK
siswa
erinspirasi dari project Rumah
ong royong mengecat rumah dengan cat
Warna-Warni di bantaran Sungai
warna-warni bermotif Sasirangan yaitu khas
Brantas Malang, TurunTangan
kain adat suku Banjar di Kalimantan
Banjarmasin bersama maha-
Selatan.
dan
Universitas
dicat dengan motif Sasirangan pada penge-
Lambung Mangkurat (UNLAM) mengecat
catan tahap pertama ini,” ujar Relawan
rumah-rumah pesisir Sungai Martapura,
arsitek
TurunTangan Banjarmasin, Rano.
tepatnya di Kampung Sasirangan Jalan
Selain mempercantik kawasan, kegiatan
Seberang Masjid, Banjarmasin, Kalimantan
ini juga menunjukan bahwa budaya gotong
Selatan, pada Jum’at (13/8).
royong masih ada pada masyarakat urban
Kegiatan
8
dosen
“Ada sebanyak 40 rumah yang
untuk
Banjarmasin. Menurut Rano, partisipasi
mempercantik kawasan bantaran sungai itu
yang
bertujuan
publik ini harus ditingkatkan. “Banjarmasin
juga diikuti oleh Komunitas Kotaku Banjar-
milik kita semua bukan hanya milik pemerin-
turut berpartisipasi dalam pembangunan
masin dan Relawan Cinta. Mereka bergot-
tah daerah, karenanya masyarakat harus
Kota Banjarmasin,” katanya. (YSN)
DISKUSI VETERAN BERSAMA TURUNTANGAN MEDAN
Menangkal Radikalisme dan Terorisme Paham radikalisme dan terorisme di Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menyebar luas. Menurut laporan mysultra.com, aparat keamanan Sultra telah mengidentifikasi setidaknya ada 21 kelompok atau organisasi yang cenderung menganut paham radika-
komunitas yang ada di Medan.
lisme.
udah 71 tahun Indonesia
Kondisi ini memprihatinkan karena
merdeka.
mayoritas yang menganut paham itu adalah anak muda. Hal itu membuat relawan TurunTangan Kendari tergerak turun tangan dengan mengadakan pelatihan menangkal radikalisme dan terorisme di Kendari. Salah
satu
relawan
TurunTangan
Kendari, Mursal, mengatakan pelatihan tersebut dilakukan pada 26 Mei lalu. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 100 orang. Mereka merupakan perwakilan mahasiswa dari kampus-kampus yang ada di Kota Kendari. “Waktu itu kami bekerjasama dengan Intelkan Polda Sultra,” ujarnya. Sebelum
kegiatan,
lanjut
Mursal,
relawan TurunTangan Kendari telah mengumpulkan data dan deteksi potensi radikalisme di media sosial. Mereka serius menyelesaikan masalah ini sehingga untuk saat ini kegiatan di Kendari difokuskan terhadap penangkalan radikalisme dan terorisme. “Belum lama ini kami juga ikut di kegiatan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKTP) Sultra” katanya. (YSN)
Tentu
sejarah
dan bisa berbincang-bincang dengan
bangsa ini mencatat bahwa
veteran secara langsung, untuk itulah
kemewahan
kemerdekaan
kami membuat diskus bersama para
bangsa Indonesia didapatkan karena
veteran,” ujar Relawan TurunTangan
perjuangan para pejuang Tanah Air di
Medan, Gita Chantika.
masa
lalu.
Cerita-cerita
tentang
TurunTangan Medan mengundang
perjuangan para pahlawan tersebut
dua veteran. Mereka adalah Kliwon,
masih bisa didengar secara langsung
pejuang agresi militer Belanda I dan
dari pejuang kemerdekaan yang kini
Noerwahid, Wakil Ketua Putra-Putri
kita sebut veteran.
Perintis Kemerdekaan. Selain veteran, tahun
mereka juga mengundang sejarawan
mendatang? Apakah kita masih bisa
Bagaimana
dengan
Dadang Darmawan S. Sos, M.Si dan
mendengar
pejuang
cerita
10
mereka
secara
masa
kini,
pemadam
langsung? Akankah bangsa ini masih
kebakaran Kota Medan, Haji Huddin P
menghargai jasa dan pengorbanan tak
Hsb.
ternilai dari para pejuang?
Dengan diskusi ini, diharapkan
Menyadari hal itu, TurunTangan
TurunTangan Medan berharap generasi
Medan mengadakan diskusi bersama
muda yang ada di Kota Medan dapat
veteran Kota Medan di Gedung Bina
meneladani dan juga ikut merasakan
Graha Pemerintah Provinsi Sumatera
semangat dari para pejuang. “Juga ikut
Utara, Jalan Pangeran Diponegoro No.
bersama-sama
21 Medan, Sumatera Utara, Minggu
kemerdekaan dengan penuh optimis,”
(14/8). Diskusi tersebut mengangkat
pungkas mahasiswi Universitas Sumat-
tema “Meneladani Perjuangan Para
era Utara yang bergabung dengan
Veteran di Masa Kemerdekaan hingga
TurunTangan Medan dua tahun lalu ini.
Masa Kini” dan dihadiri oleh berbagai
(YSN)
melunasi
janji
Hari itu hari Kamis. Relawan TurunTan-
dan impunitas terhadap pelanggaran HAM.
gan Medan berpayung dan berpakaian serba
“Aksinya mengangkat isu HAM dan isu
hitam. Mereka berdiri mematung di depan
nasional menjadi isu lokal. Misal Munir atau
Kantor Gubernur Pemerintahan Provinsi
kasus-kasus banyak orang hilang dan
Sumatera Utara (Pemprovsu), Jalan Dipone-
kriminal politik pada tahun 1965,” kata
goro Medan. Mereka namai aksinya: Kamis-
Dewan
an.
Azhar Aritonang. Kamis, 21 Juli 2016, merupakan hari
KAMISAN: AKSI DAMAI DI DEPAN KANTOR PEMPROVSU
“Selagi ada kesempatan bertemu
Presidium
TurunTangan
TurunTangan Medan
Medan,
akan
rutin
pertama kali relawan TurunTangan Medan
melaksanakan Kamisan dengan mengajak
mematung
komunitas-komunitas
sambil
membawa
poster
di
Medan
dan
bertuliskan, “Tuntaskan kasus pelanggaran
bekerjasama dengan Lembaga Swadaya
HAM di masa lalu”.
Masyarakat
Panas bukan lagi menjadi penghalang. Dalam diam mereka melawan; melawan lupa
yang
bergerak
di
bidang
kasus-kasus HAM dan orang hilang, seperti KontraS,” pungkas Azhar. (YSN)
9
Kabar RELAWAN
Profil Pengurus TurunTangan
ARKAN
RISADIAN Melunasi Janji Kemerdekaan Lewat Animasi
Oleh Yusnaeni abar
Relawan
edisi
lalu
mendapat pujian dari pembaca. “Design
Kabar
Relawannya
bagus”, begitu kata mereka. Media Sosial TurunTangan pun tak luput dari komentar positif. Sejumlah poster dan video dengan karakter kartun lucu dan unik meramaikan facebook,
sebagai contoh. Alih-alih agar Arkan terinspi-
ti Batman, Dragon Ball, Doraemon, dan
instagram, line, dan youtube TurunTangan
rasi, ternyata design-nya tak cukup baik
Scoobydoo adalah inspirasinya selama ini.
akhir-akhir ini. Ratusan akun juga memberi-
untuk ditiru.
“Kartun sewaktu kecil saya tonton semua.
kan like lantaran poster dan video yang
“Saya sok tahu saja sih. Karena baru
diunggah itu dinilai kreatif dan menggugah.
pertama kali layout majalah di TurunTan-
“Majalahnya bagus. Tapi layout-nya
gan,” ujarnya sembari tertawa. “Kemarin
Setelah lulus, ia kemudian bekerja di
masih belum nyaman dibaca,” ujar Muham-
sebelum me-layout observasi dulu sama
perusahaan televisi swasta. Merasa jenuh ia
mad Arkan Risadian, di Rumah Relawan
Kabar Relawan yang sebelumnya. Kok
memutuskan resign dan menerima tawaran
TurunTangan, Jalan Aup Barat 2 No. 24
enggak enak dibaca ya? Ternyata banyak
bekerja di TurunTangan. Menurutnya ada
Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan,
teksnya, persis seperti e-magazine tadi.”
perbedaan bekerja di perusahaan dan
Malah saya punya koleksi komik Dragon Ball lengkap di rumah.”
Selasa (16/8). Sambil membaca e-maga-
Dua jam sebelum itu, Arkan baru saja
organisasi masyarakat. Bekerja di organisa-
zine karya salah satu komunitas di Indone-
mempersentasikan video animasi #turun-
si lebih merdeka ketika berkarya dibanding
sia, designer muda lulusan International
tangan17an kepada pengurus TurunTangan
perusahaan yang biasanya sudah ada
Design School (IDS) Jakarta itu berceloteh
pusat. Video itu berdurasi 1 menit 90 detik
rule-nya. “Di sini (TurunTangan) diberi
lagi, “Layout majalah yang bagus itu yang
dan mengajak generasi muda memaknai
kesempatan dan dukungan kalau membuat
ada tempat buat mata istirahat. Enggak
kemerdekaan dengan cara melunasi janji
sesuatu, contohnya video animasi tadi.”
banyak teks dan gambar maksudnya. Ini
kemerdekaan. Tepuk tangan dan sorak sorai
Dengan keterampilan dan minat yang
ramai sekali.”
membuat ruang 3 x 4 meter itu terdengar
dimiliki, Arkan ingin membuat TurunTangan
Arkan – panggilan akrabnya – adalah
gaduh. Mereka terpukau dan senang.
menjadi bank ide bagi anak-anak muda di
orang di balik cerita sukses Kabar Relawan
“TurunTangan bangkit lagi,” celetuk salah
Indonesia untuk memecahkan masalah di
dan media sosial itu. Dia baru dua bulan
satu pengurus.
daerahnya. Caranya dengan mengemas
bergabung
tapi
Di IDS, pria kelahiran Yogyakarta, 28
TurunTangan menarik secara visual dan
karyanya tak dapat diragukan. Hari itu dia
November 1993 ini mengambil jurusan
konten. “Harapan awal kalau saya ditanya
mendapat tugas me-layout Kabar Relawan
Digital Animation. Wajar jika mayoritas
kerja di mana dan saya jawab TurunTangan,
edisi Agustus. Seniornya di divisi Hubungan
karyanya berupa kartun dengan karakter
orang langsung respon “Oooh... Yang mengi-
e-magazine
yang sangat khas. Tokoh-tokoh kartun seper-
nisiasi project keren-keren itu ya?” tutupnya.
Masyarakat
10
dengan
TurunTangan,
menyodorkan
RAMDANI
Profil Relawan
Pembelajar Seumur Hidup
Oleh Yusnaeni
Di Indonesia, menjadi relawan bagai sebuah trend beberapa tahun terakhir ini. Banyak orang yang mulai menyadari bahwa permasalahan yang ada di Indonesia itu milik setiap warga negara, di mana setiap orang bisa menjadi bagian dari solusi. Cara mereka terlibat untuk menemukan solusi tersebut adalah dengan menjadi relawan di berbagai kegiatan sosial. Seperti halnya dilakukan A. Ramdani (43), Kepala Sekolah SDIT Citra Nuansa Cileungsi yang aktif di TurunTangan Jakarta.
Muda (KNM).
Prinsip belajar bagi Ramdani adalah
Sejak kecil Ramdani senang membaca
bisa menggali ilmu di mana saja dan tidak
buku. Saat SD, ia sering pergi ke Pasar
dibatasi. Semua sudah tersedia di alam.
Senen untuk mencari buku, majalah, dan
Tuhan memberikan kelebihan pada tiap-tiap
yah empat anak itu telah
koran bekas untuk dibaca. Ketika SMA, ia
makhluk hidup. Semua saling bersinergi
memberi
inspirasi
kepada
menjadi pengurus organisasi di bidang
dan memberi manfaat satu sama lain.
anak muda. Dengan segala
komunikasi,
menyampaikan
“Belajar bisa dari siapa pun. Di TurunTangan
kesibukannya menjadi kepala
informasi melalui sound system dan majalah
misalnya, saya bertemu orang dengan latar
keluarga
pimpinan
dinding. Ini membuat bahasa Arab dan
belakang berbeda. Ada dari teknik, ekonomi
sekolah, ia masih mau membagi waktunya
Inggris Ramdani terasah, sekaligus ia juga
dan lain-lain. Saya selalu mendapatkan
untuk kegiatan sosial.
mendapatkan ilmu baru ketika membuat
sesuatu yang baru dari mereka dan itu
mading.
bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas
dan
Ramdani tentu tidak dibayar. Dia
tugasnya
adalah relawan nol rupiah yang layak
Lulus dari pesantren, ia tidak bisa
disebut ‘pahlawan’ masa kini. Entah sudah
melanjutkan kuliah lantaran tak ada biaya.
Beberapa kali, ia membawa anak dan
berapa kali ia terjun ke masyarakat. Bahkan
Namun semangat untuk belajar tak pernah
istrinya mengikuti kegiatan TurunTangan.
pernah jauh-jauh pergi ke Majane, Sulawesi
padam. Untuk menggantikan rasa ingin
Seperti
Barat, untuk memberikan pelatihan dan
kuliah
mengikuti
Sampah Nasional dan rapat kerja KNM.
pendampingan bagi guru-guru di daerah
seminar-seminar
pengajian.
Sebab TurunTangan dinilai sebagai tempat
tersebut. “Tahun 2015 saya ikut RUBI
“Untuk mengerti sesuatu enggak harus
yang berisi kegiatan dan orang-orang positif.
(Ruang Berbagi Ilmu Indonesia Mengajar) di
kuliah. Misalnya punya passion, sekedar
“Saya ingin anak-anak dan istri juga bisa
Majene,” ungkapnya usai mengikuti pelati-
ingin tahu dan mendalami bisa belajar dari
belajar sesuatu di TurunTangan,” pungkas
han relawan TurunTangan Jakarta di Rumah
seminar-seminar,” katanya.
-nya.
Relawan TurunTangan, Minggu (14/8).
dilakukan
dengan
gratis
dan
Ramdani bergabung dengan TurunTan-
diri,” ungkapnya.
pada
Selain
peringatan
pembelajar,
Hari
Ramdani
Peduli
juga
Di kalangan relawan, Ramdani dikenal
gan Jakarta sejak akhir 2014. Setelah itu
dikenal sebagai orang yang sangat disiplin.
sebagai sosok orang yang memiliki rasa
bergabung dengan KNM, project ini berman-
Selalu datang tepat waktu setiap kegiatan
ingin tahu yang tinggi. Seringkali bertanya
faat untuk mendukung proses belajar
apapun. Pendidikan yang didapat di pesant-
meskipun
dan
mengajar PPKn di sekolah yang ia pimpin.
ren untuk menghargai waktu menjadi
wawasan yang dimiliki. "Awalnya ingin
“Yang namanya guru itu harus belajar. Apa
kebiasaan
belajar, lama-kelamaan keluar fakta-fakta
yang saya dapat di TurunTangan dan KNM
sehari-hari. “Kami yang muda-muda ini jadi
yang
tidak
banyak
kami
pengalaman
tahu,"
ujar
baik
dalam
kehidupan
Herry
selalu saya bagikan ke para guru di
malu setiap Pak Ram jadi orang pertama di
Dharmawan, penggagas salah satu project
sekolah,” ujar orang yang sudah 25 tahun
tiap kegiatan,” timpal Herry menutup
TurunTangan Jakarta, Kelas Negarawan
menjadi pendidik ini.
wawancara.
11
Kabar RELAWAN
TT BERGERAK
TURUNTANGAN BANTEN LEPAS 23 RELAWAN PENGAJAR
urunTangan Banten melepas 23 relawan pengajar yang akan bertugas
di
tiga
desa
di
Kecamatan Cibitung, Kabupaten
Menurut Fauzan, Cibitung dipilih sebagai
gagasan untuk Indonesia melalui gerakan
Pandeglang, Banten. Puluhan relawan itu
lokasi penampatan karena di kecamatan itu
yang bisa diinisasi di manapun kalian
merupakan relawan pengajar Gerakan
terdapat banyak sekolah yang kondisinya
berada,” pesan Fauzan untuk seluruh
memprihatinkan.
relawan pengajar.
Banten Mengajar (GMB) batch dua. Steering Committe GMB, Fauzan Arrasy-
“Di
Pandeglang
ada
Tujuan para relawan mengikuti gerakan
banyak kecamatan, namun kami memilih
id, mengatakan bahwa para relawan
Cibitung karena di situ banyak siswa yang
ini sangat mulia. Mereka ingin turut terlibat
tersebut akan ditempatkan di Desa Kutaka-
putus sekolah dan rasio guru dengan siswa
menyelesaikan
masalah
pendidikan
di
rang, Kiarajangkung, dan Cikaruh. “Di desa
tidak sebanding,” kata mahasiswa magister
Indonesia. Seperti yang diungkapkan salah
itu, relawan akan mengajar di SD Negeri
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayat-
satu relawan pengajar Muhammad Reno.
Kutakarang 1, SD Negeri Kutakarang 2, SD
ullah Jakarta.
Negeri Kutakarang 3, SD Negeri Cikiruh, dan SD Negeri Kiarajangkung,”
ujarnya
usai acara pelepasan relawan Pengajar
“Saya ingin berbagi pengalaman dan seman-
Ia berharap agar saat usai bertugas
gat kepada anak-anak di sana dan merubah
dapat
paradigma masyarakat Cibitung bahwa
meneruskan program GMB dengan ‘mendo-
pendidikan sangat penting serta bisa
nanti,
para
relawan
pengajar
GMB di SD Ruhul Amin, Ciputat, Tangerang
nasikan’ ide dan gagasan untuk Indonesia
meningkatkan kesejahteraan hidup,” ujar
Selatan, Jum’at (5/8).
yang lebih baik. “Berikan hadiah ide-ide dan
mahasiswi UIN Syarif Hidyatullah ini. (YSN)
roject TurunTangan di bidang sosial dan lingkungan, Bangun Jakarta (Bajak) mengunjungi Sanggar Satu Untuk Semua di kawasan TPA Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat (13/8). Kunjungan dilakukan dalam rangka memberikan edukasi menanam itu gampang kepada anak-anak sanggar. Program Management Officer Bajak, Dimitri Dwi Putra, mengatakan bahwa kunjungan Bajak ke TPA Bantar Gebang ini karena ajakan dari Aliansi Remaja Indonesia (ARI). Bajak diminta untuk berbagi ilmu mengenai mudahnya berkebun di kota untuk memberdayakan diri penduduk di sekitar. Permintaan ARI bukan tanpa alasan. Pasalnya,
BANGUN JAKARTA: TIDAK ADA LAGI YANG MAKAN SAMPAH
selama ini masyarakat Bantar Gebang seringkali makan makanan sisa yang ada di tumpukan sampah. “Melalui kegiatan ini diharapkan Bajak dapat berkontribusi dalam membantu perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan lahan yang ada,” ujar Dimitri. (YSN) TurunTangan
Aceh
membuat
gerakan “Aceh Menyala”, project
itu bisa menjadi korban bullying oleh
sosial yang memiliki misi mulia
teman-temannya. Hal ini berpengaruh pada
untuk meningkatkan minat baca
menurunnya kepercayaan diri siswa.
anak di Aceh. Program tersebut
ACEH MENYALA TINGKATKAN MINAT BACA SISWA
tan mengerjakan tugas dari guru dan siswa
“Hal ini mungkin dianggap sepele. Tapi
dilakukan di SD Rumpet Banda Aceh
dampaknya besar dan serius,” kata Ulfa.
setiap Senin, Rabu dan Jum’at.
Ya, jika seorang anak krisis kepercayaan diri,
TurunTangan Aceh bahkan telah
hal ini bisa berdampak sang anak akan
melakukan
merasa tidak mampu menggapai cita-citaya.
survei
ke
beberapa
ak bisa dipungkiri minat baca
sekolah, dan mereka menemukan bahwa
Kegiatan “Aceh Menyala” adalah mengajar-
masyarakat di Indonesia sangat
anak-anak disana memiliki persoalan yang
kan siswa membaca. Siswa diperintahkan
rendah. Menurut data UNESCO
sama: kurangnya minat baca siswa.
tahun 2013, hanya satu dari
Menurut Ketua Program ”Aceh Menya-
membaca, sementara relawan dan siswa lain akan menyimak, seperti berdongeng.
1000 orang Indonesia yang membaca
la”, Ulfa Khairurrahma, dampak dari kuranya
“Sesekali juga ada games,” pungkasnya.
buku. peduli akan hal ini. Maka dari itulah,
minat baca sangat besar. Siswa akan kesuli-
(YSN)
12
Turut Berduka Cita atas meninggalnya sahabat dan saudara seperjuangan kita Danil Lesmana ( Project Leader Swara DPR TurunTangan Bandung )
Kenang, kenanglah kami Teruskan, teruskan jiwa kami -Chairil Anwar, Antara Karawang dan Bekasi-
Hari itu, pada tanggal 27 Juli 2016,
untuk mengkritisi atau memberi masukan
perawatan. Danil yang aktif berkontribusi
media sosial dan group chat relawan
atas program mereka. Sehingga rakyat
terpaksa berhenti bergerak. Namun, kami
penggerak
mengawal proses politik, agar kerja wakil
tahu, bahwa ide dan gagasan Danil tetap
rakyat bisa di awasi dengan cermat.
hidup. Tetap melangkah dengan harapan
TurunTangan
se-Indonesia
dikejutkan oleh berita duka cita dari seorang anak muda berpengabdian tulus
Danil merupakan sosok optimis dan
kondisi politik Indonesia bisa lebih baik.
bersemangat di TurunTangan. Kepekaannya
Kini Danil telah berpulang. Keluarga,
Anak muda bergairah itu adalah Daniel
akan masalah faktual yang terjadi di
sahabat, sampai koleganya tentu sangat
Lesmana Bin Ukat S, pria kelahiran
masyarakat yaitu minimnya komunikasi
terpukul. Danil merupakan contoh anak
Bandung pada 23 Oktober 1993 silam.
antara wakil rakyat dan rakyatnya, membuat
muda yang tidak hanya urun angan. Danil
Danil, panggilan akrabnya, merupakan
Danil ingin melakukan perubahan. Ia pun
membuktikan bahwa anak muda bisa
Project Manager salah satu project politik
bergerak dengan kepalan mimpi tersebut.
membuat
untuk masyarakat.
TurunTangan Bandung, “Swara DPR”.
Daniel sudah lama berjuang melawan
masyarakat.
suatu Tidak
‘bantuan’ hanya
untuk
mencemooh
SWARA DPR (Sapa Wakil Rakyatdi DPR),
penyakit di paru-paru dan jantungnya.
Indonesia, tapi berani melangkah bahkan
merupakan acara khusus yang diadakan
Keluarganya berusaha sekeras mungkin
sampai ia tutup usia.
TurunTangan Bandung ketika masa reses
membiayai pengobatan Danil. Ia bahkan
tiba
agar
masyarakat
tercipta
budaya
menghampiri
di
mana
berhenti kuliah dan kerja. Sakit yang melan-
wakil
rakyat
da Danil membuatnya terpenjara di ruang
Danil, terimakasih. Kami akan melanjutkan perjuanganmu. (NEIL)
13
Kabar RELAWAN
Event
#TURUNTANGAN17AN 14 Daerah, 1 Perjuangan, Untuk Indonesia
17 Agustus. Tanggal di mana sang saka
manyala-nyala. Mulai dari mengibarkan
Pekanbaru, Palembang, Banten, Jakarta,
merah putih dengan anggunnya berkibar di
Sang Saka Merah Putih, lomba-lomba
Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang,
berbagai penjuru Nusantara.
tradisional khas 17an, serta tak lupa melan-
Banjarmasin, Kendari, dan Ambon, memper-
tunkan lagu kebangsaan Indonesia Raya
ingati Hari Kemerdekaan RI dengan berag-
dengan khidmat.
am cara.
17 Agustus. Hari istimewa karena di hari tersebut lah deklarasi kemerdekaan
17 Agustus. TurunTangan pun ikut
Seperti apa keseruan relawan-relawan
17 Agustus. Perayaan seluruh rakyat
memeriahkan semaraknya. Tahun ini, 14
di 14 kota tersebut untuk memeriahkan
Indonesia, bagaikan pesta yang masih
daerah yakni Aceh, Lhokseumawe, Medan,
semangat perjuangan? Ini dia ulasannya!
Indonesia dari tangan Belanda terjadi.
1
TurunTangan Lhokseumawe
2
TurunTangan Aceh
14
Relawan TurunTangan Aceh merayakan hari
Di Lhokseumawe, agenda 17-an diadakan di SDN 9 Dusun Abong-Abong
kemenangan 17 Agustus bersama siswa-siswi SD
Desa Sukajadi, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (17/8).
Negeri Monsinget, Kahju, Aceh Besar, Kamis (18/8).
Di sekolah ini mereka melaksanakan upacara dan menggelar perlombaan
Bertemakan “Aku Indonesia Aku Bangga�, mereka
bertemakan kemerdekaan. Sebelum lomba dimulai, siswa-siswi diberikan
menggelar berbagai lomba seperti lomba makan
pengetahuan mengenai pahlawan-pahlawan Aceh oleh relawan pendidikan
kerupuk dan tarik tambang.
TurunTangan Lhokseumawe.
TurunTangan Pekanbaru
3
4
TurunTangan Medan Perayaan 17 Agustus di Medan dilakukan di
Relawan TurunTangan Pekanbaru mengadakan
Kampung Mesjid Bengkok, Jalan Kesawan, Kota Medan. Relawan TurunTangan mengadakan upacara yang dipimpin oleh Kepala Lingkungan Kampung Mesjid Bengkok. Setelah itu mengadakan berbagai perlombaan yang diikuti oleh warga seperti lomba kelereng, menggendong teman, dan balap karung. TurunTangan Medan juga kedatangan Samsudin, pendukung gerakan perlindungan hutan dan hewan langka di Sumatera. Samsudin memberikan dongeng kepada anak-anak kampung tersebut agar kedepannya mereka sadar akan pentingnya menjaga hutan bersama-sama.
5
TurunTangan Palembang
upacara bendera di SMP N 3 Pekanbaru. Tak hanya itu, mereka juga mengadakan napak tilas veteran dengan memutarkan film pendek perjuangan dan memberi pemaparan tentang kebangsaan. Kemudian relawan juga mengadakan nonton bareng film perjuangan di Jalan Pemuda Pekanbaru, Sabtu (20/8).
TurunTangan Banten Di Banten, relawan menggelar sepuluh perlombaan yang diadakan di SD Islam Ruhul Amin Tangerang Selatan. Lomba-lomba tersebut terdiri dari lomba makan kerupuk, pukul balon, injak balon, estafet karet, bersama masukan paku, pindah air, mewarnai, hafalan surat pendek dan cerdas cermat.
6
Relawan TurunTangan Palembang memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke -71 dengan upacara pengibaran dan penurunan bendera di Panti Sosial Bina Anak Remaja KM 5 Palembang. Setelah upacara, relawan TurunTangan Palembang menggelar lomba tradisional untuk anak-anak panti. Yap, mereka berbagi kasih sayang dengan semangat perjuangan! 15
TurunTangan Jakarta
7
Berkolaborasi dengan Komunitas Sekolah Kolong Pelangi, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Rumah Belajar Rawamangun, TurunTangan Jakarta menggelar upacara di Kolong Jembatan Jalan By Pass Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (17/8). Relawan menghiasi kolong jembatan dengan balon merah putih setelah itu melakukan prosesi upacara bersama anak-anak binaan Sekolah Kolong Pelangi secara khidmat.
TurunTangan Bandung
Seperti TurunTangan regional lain, TurunTangan Bandung juga melakukan upacara pengibaran bendera dalam memperingati Hari
TurunTangan Surabaya
Kemerdekaan RI yang ke-71. Yang membuat beda dan mengesankan, upacara kemerdekaan tersebut diselenggarakan di Lapas Anak Sukamiskin Bandung. Selain upacara, mereka juga menggelar perlombaan dan hiburan akustik.
TurunTangan Yogyakarta
Semarak 17-an di Yogyakarta diisi dengan kemeriahan lomba makan kerupuk, balap karung, egrang dan kelerengan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Yogyakarta, Sabtu (13/8). Pada 17 Agustus, TurunTan-
gan Yogyakarta kembali menggelar kegiatan di SLB Negeri Pembina dengan upacara pengibaran bendera. Adik-adik SLB yang memenangkan lomba tersebut juga mendapatkan hadiah, lho! Wah, senangnya!
10 Relawan-relawan di Surabaya membuat acara “Gebyar Pitulas Agustus”. Rangkaian acaranya berupa upacara bendera dan perlombaan di Rumah Belajar Sabilul Khoir. Oh ya, adik-adik ini diajak ikut upacara karena banyak diantara mereka yang tidak mengenyam pendidikan di sekolah formal. Selain itu, lingkungan tempat tinggal adik-adik di Rumbel tersebut berdekatan dengan pusat prostitusi dan sulit ditemukan lahan kosong untuk bermain. “Gebyar Pitulas Agustus” menyuarakan semangat gotong royong, agar adik-adik tetap bisa seru bermain namun ingat dengan sesama. TurunTangan Surabaya sadar akan hal itu. Momen 17an merupakan momen yang berharga bagi adik-adik Sabilul Khoir karena mereka bisa bermain bersama secara edukatif.
16
TurunTangan Malang
12
TurunTangan Banjarmasin
Di pulau Kalimantan tepatnya di Banjarmasin, relawan TurunTangan disana menga-
dakan upacara di Siring Piere Tendean Kota Banjarmasin bersama berbagai komunitas dan organisasi di Banjarmasin. Setelah itu mereka berdiskusi dengan Forum Komunikasi Komunitas Kota Banjarmasin.
11
TurunTangan Kendari
Upacara pengibaran bendera Merah Putih dilaksakan di Balai Kota Malang. Upacara tersebut diikuti oleh para veteran yang ada di Kota Malang. Kegiatan
dilanjutkan
dengan
mengunjungi
sekolah binaan project Ruang Sinau 2.0, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Raudhatul Jannah di Desa Jabung Malang. Dalam kunjungan singkat itu relawan
TurunTangan
Malang
turut
dalam
keceriaan siswa-siswi MI Raudhatul Jannah dalam perlombaan balap karung. TurunTangan Malang
Setiap selesai perayaan, sampah berserakan di sekitaran Tugu
juga mengadakan kegiatan bersama veteran di MI
Religi Sulawesi Tenggara. Inilah yang menjadi problem yang tidak
Raudhatul Jannah, pada hari Sabtu (27/8).
disadari masyarakat. Untuk itu, TurunTangan Kendari melakukan aksi
Mengusung tema “Apa Kabar Veteran�, relawan
bersih-bersih di tugu ini setelah upacara 17an. Mereka dibantu oleh Badan Eksekutif
TurunTangan Malang memperkenalkan veteran
Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo dan beberapa pelajar
kepada siswa-siswi sekolah itu dengan memutar-
SMA Kendari. Relawan di Kendari juga mengajak mahasiswa dan pelajar untuk
kan video lebih dekat dengan veteran dan film
berdiskusi dan mengikuti lomba bola gotong. Di akhir kegiatan, para relawan menyerah-
pendek perjuangan.
kan hadiah, sertifikat dan Kabar Relawan kepada pemenang.
TurunTangan Ambon Relawan-relawan Ambon sangat bersemangat melaksanakan upacara pengibaran bendera di kawasan Instalasi Pembuangan Sampah Terpadu
(IPST),
Kota
Ambon,
Maluku.
Momen 17 Agustus digunakan relawan untuk refleksi kemerdekaan bersama warga. Selain itu mereka juga mengadakan kegiatan story telling dan berbagai lomba 17-an.
17
Kabar RELAWAN
Swara Relawan MUHAMAD ARSYAD SIREGAR, RELAWAN TURUNTANGAN MEDAN
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA! menjadi watchdog terhadap pemerintahann-
pernahkah
kita
memikirkan
nasib
ya, tetapi sebuah masalah tak akan selesai
petani-petani Indonesia yang menuai hasil
dengan hanya kritisi dan menghancurkan
panen melimpah namun kehidupan mereka
semangat bangsa ini dengan menyebar rasa
tidak makmur? Pernahkah kita membayang-
pesimis, seharusnya sikap tersebut dibaren-
kan beratnya perjuangan para TKI di luar
ka dan tiap tahun pula pada tanggal 17
gi dengan solusi dan kerja nyata untuk
negeri yang terus bekerja keras meningkat-
Agustus kita terus merayakannya.
negeri ini.
kan devisa negeri ini dengan memendam
Tahun Indonesia Merde-
Media sosial pasti penuh dengan hashtag
kita
rindu sanak famili di bumi pertiwi? Nereka
berkeluh kesah tanpa menyadari bahwa kita
sedang berjuang untuk cita-cita merdeka
ini tidak berlangsung lama, tak jarang
belum memberikan kontribusi apapun bagi
dari kemiskinan, dan mungkin posisi seperti
setelah perayaan 17 Agustusan, rasa
negeri ini, berkeluh kesah mulai dari hal-hal
mereka lah yang layak untuk berkeluh
menurun
sederhana seperti kemacetan lalu lintas dan
kesah.
dengan sikap pesimis akan negeri ini yang
panas teriknya jalanan ketika kita pergi
Melihat hal tersebut seharusnya kita
dapat kita lihat melalui berbagai komentar
bekerja atau sekolah, kondisi jalan raya yang
seharusnya bersyukur karena kita masih
negatif dan keluh kesah akan Indonesia, di
penuh lubang, mahalnya kebutuhan yang
diberi kesejahteraan dan keluangan waktu
mana semua ini dapat kita jumpai dengan
harus kita keluarkan untuk mengikuti gaya
untuk lebih semangat lagi melunasi janji
mudahnya
hidup, kritik dan keluh kesah tsb membuat
kemerdekaan di negeri ini.
kemerdekaan dan sebagainya, tapi semua
nasionalisme
kita
semakin
dikarenakan
kecenderungan
Tetapi
sayangnya,
seringkali
kita untuk meneruskan berita-berita buruk
seolah-olah hanya kita lah yang merasakan
Ada puluhan kekurangan di Indonesia,
tentang Indonesia tanpa menelaah fakta
kesulitan di negeri ini yang tanpa sadar kita
tetapi sebenarnya ada ratusan berita baik
yang ada. Ditambah lagi semakin banyakn-
terus menyebarkan rasa pesimis
dari Indonesia yang dapat membangkitkan
ya buzzer media sosial yang menyebar
media sosial yang kita miliki.
melalui
rasa optimis kita untuk melunasi janji
berita-berita hoax yang terkadang kita juga
Tak pernah kah kita memikirkan nasib
mengikutinya, semua itu tanpa sadar mem-
saudara kita di desa-desa perbatasan
Pernahkan kita mendengar kekayaan
Indonesia yang jauh dari perhatian pemerin-
hutan Indonesia merupakan salah satu yang
tah? Misalnya
terbesar di dunia selain Brazil dan Zaire?
buat
kita
menjadi
para
“penyebar
pesimisme�. Tidak ada yang salah dengan kritik
nelayan Indonesia dari yang harus
Potensi sumber daya kelautan Indone-
ataupun berkeluh kesah, memang tugas
mencari ikan dengan merasakan teriknya
sia memiliki luas lebih kurang 5,8 juta km2
rakyatlah untuk terus mengkritisi dan
panas matahari di tengah lautan. Lalu,
dengan garis pantai sepanjang 81.000 km,
18
berbagai daerah terpencil
kemerdekaan.
menghasilkan potensi sumber daya kelautan triliunan rupiah, atau potensi sumber daya mineral & tambang yang terhampar dari sabang hingga merauke seperti cadangan bijih besi, tembaga, bauksit, bijih timah yang nilai potensialnya mencapai ratusan triliunan rupiah lebih, bahkan Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang meliputi 68% dari wilayah negeri ini yang mencakup daerah seluas hampir 1,3 juta kilometer persegi diperkirakan menyimpan 81,2% cadangan
bahan
tambang
Indonesia
(Koesnaryo dalam PERHAPI, 2002: 1). Kekayaan SDM Indonesia juga tak kalah hebatnya. Di masa depan dengan adanya bonus demografi yang diperdiksi pada tahun 2020-2030, 70% penduduk Indonesia adalah penduduk dengan jumlah usia produktif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Indonesia juga merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia, terdapat lebih dari 750 suku bangsa atau etnis. Indonesia merupakan negara ke 13 dengan militer terbaik di dunia dan berbagai prestasi militer lainnya. Indonesia
memiliki
banyak
sosok
inspiratif muda Indonesia yang membuang rasa pesimisnya. Misalnya kisah seorang Butet Manurung, seorang sarjana yang menghabiskan waktunya untuk mendidik suku anak-anak pedalaman di Jambi tanpa mempertahankan kemerdekaan yang telah
juangkan
infrastuktur pendidikan di Indonesia. Dr
diraih dari tangan penjajah, perjuangan
optimis, sudah selayaknya kita para pemuda
Gamal Albinsaid yang mendedikasikan ilmu
Jenderal Soedirman bergerilya di hutan
yang meneruskan janji kemerdekaan ini
kedokterannya untuk warga miskin di kota
belantara sambil menahan sakit yang dideri-
membuang rasa pesimis.
Malang dengan asuransi sampah miliknya
tanya, Tan Malaka berulang kali berganti
Anggapan bahwa kita belum sepenuhn-
nama dan berpindah pindah tempat demi
ya merdeka dapat dimaklumi, hal itu dapat
berjuang dari kejaran para penjajah.
dilihat mulai dari sumber daya alam kita
berkeluh kesah akan belum meratanya
tanpa
sekedar
mengkritisi
pelayanan
kesehatan di Indonesia.
kemerdekaan
dahulu
selalu
Jika hanya segelintir berita memilukan
Bayangkan setiap masalah dan rintan-
yang sebagian besar masih dikuasai asing,
dari Indonesia dapat dengan gampang nya
gan yang dihadapi mereka, dalam setiap
kesejahteraan dan pendidikan yang belum
membuat kita menjadi para penyebar rasa
perjuangan mereka, mereka
tidak tahu
merata, SDM kita yang dengan mudahnya di
pesimis yang hanya bisa mengkritik melalui
apakah setiap tetes keringat dan darah
propaganda media hingga korupsi yang
media sosial di layar smartphone, maka
yang mereka perjuangkan
merajalela.
sudah seharusnya kita optimis mendengar
kemerdekaan atau tidak, tetapi mereka
Walau kita belum sepenuhnya MERDE-
berita-berita mengenai fakta potensi negeri
memilih untuk tetap optimis dan berjuang,
KA secara utuh, setidaknya kita MERDEKA
ini diatas..
bayangkan jikalau
ditengah perjuangan
dari rasa pesimis dan putus asa. Mari terus
akan berbuah
Atau kita bisa belajar dari para pejuang
mereka muncul rasa pesimis dan mengam-
berjuang karena negeri ini dibangun oleh
puluhan tahun lalu yang telah berjuang
bil langkah untuk mundur pada saat itu,
semangat OPTIMISME!
tanpa rasa pesimis didalam dirinya. Bung
tentu kita tak bisa menikmati nikmat nya
Karno yang beberapa kali dipenjara dan
kemerdekaan saat ini.
diasingkan, Hatta dengan diplomasinya
Jika mereka para pejuang yang memper-
Pejuang Bukan ?? Hadapi !! #Dirgahayu R171
19
PELATIHAN
PENGGERAK Pelatihan Penggerak TurunTangan merupakan
pelatihan yang bertujuan untuk menyatukan semangat perjuangan dan meningkatkan kemampuan para relawan dalam mengelola gerakan di daerahnya. Tema kegiatannya, “Barat Timur jadi Satu” dan diikuti oleh 28 relawan TurunTangan dari 14 kota yakni Banda Aceh, Lhokseumawe, Medan,
Pekanbaru,
Palembang,
Jakarta,
Tangerang, Bandung, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Banjarmasin, Kendari dan Ambon.
TurunTangan pusat sebagai penyelenggara mendatangkan pemateri yang ahli di bidang pengelolaan komunitas, problem solving, project management, sosial media, kepenulisan, media relation dan administrasi. Mereka adalah Co-founder Indorelawan.org Retha Dungga, Direktur Eksekutif Yayasan Kota Kita Ahmad Rifai, Pendiri Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Manajer Sosial Media 7 Langit Aulia Fairuz Kuntjoro, penulis buku Melunasi Janji Kemerdekaan Muhammad Husnil, mantan wartawan Teks: Yusnaeni Foto - foto: Arkan Risadian
nasional dan Ketua Komisi Informasi Pusat Abdul Rahman Ma’mun, dan Manajer Operasional TurunTangan Jeni Firmansyah S.