Home
Inspirasi
Megapolitan
Info Cuaca
Gaya Hidup Info Lalu Lintas
Infotainment Kebijakan
Tata Kota
Kabar Bola Cerita Jakarta
Edukasi Nasional
Tvilight, Lampu Jalan dengan Sensor Manusia Happy Ferdian | Selasa, 30/07/2013 13:49 WIB
Kabar24.com, AMSTERDAM-Seorang desainer teknologi asal Belanda yang juga mahasiswa di Delft University of Technology, Chintan Shah, menciptakan sebuah inovasi lampu penerangan jalan yang lebih ramah lingkungan serta efisien dalam biaya operasional bernama Tvilight. Alasan diciptakannya Tvilight adalah karena Shah tertegun dan prihatin setelah menemukan fakta bahwa seluruh Eropa harus membayar hampir 10 miliar euro (sekitar Rp 136,2 triliun) untuk mendanai penerangan jalan, yang merupakan lebih 40 persen dari total anggaran energi benua biru tersebut. Di sisi lain, lampu penerangan jalan di seluruh Eropa menghasilkan 40 juta ton emisi CO2 per tahunnya. Hal yang membuatnya semakin miris adalah walaupun lampu penerangan jalan selalu nyala semalam suntuk dan di saat cuaca gelap, namun sebenarnya manusia serta aktivitasnya hanya memanfaatkannya tidak begitu lama. Inilah yang membuat lampu penerangan jalan terkadang terasa terbuang sia-sia energinya. Sistem penerangan jalan Tvilight sendiri memiliki teknologi sensor yang dapat menyesuaikan keluaran cahaya yang dihasilkan berdasarkan aktivitas manusia di dekatnya. Ketika keadaan sepi, maka lampu akan otomatis menjadi temaran, lalu ketika sensor menemukan adanya aktivitas manusia, maka lampu pun akan menyala dengan terang sejak manusia yang akan melaluinya masih berada beberapa meter darinya. Tvilight juga dilengkapi dengan sensor yang membedakan aktivitas manusia dan hewan, baik kecil maupun sedang, yang melintas sehingga tidak membuatnya boros energi karena penyamarataan deteksi. Bahkan Shah juga mengembangkan sensor lampu berdasarkan mood manusia yang melewatinya, seperti contoh jika ada yang sedang berkencan, maka otomatis Tvilight akan menset penerangan yang lebih atraktif dan romantis. Namun, untuk keunggulan yang terakhir disebut masih dalam tahap percobaan. Shah mengklaim penggunaan Tvilight dapar mengurangi ongkos energi dan emisi CO2 hingga 80 persen berdasarkan penerapan yang telah dilakukannya di empat kota di Belanda dan satu distrik di Irlandia. Secara sederhana, prinsip kerja Tvilight sama seperti eskalator model terkini yang akan melambat geraknya ketika tidak ada manusia yang menaikinya, dan baru akan bergerak pada kecepatan umumnya saat sensor mengetahui langkah manusia yang menuju eskalator tersebut. (CNN)