Jurnal Kegiatan
Sosial UMN
COVER BY JANITIA AMIRAH LAYOUT 1 BY CANTIKA AUGALEGITA LAYOUT 2 BY JANITIA AMIRAH
kata pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga Buku jurnal kegiatan organisasi maupun UKM sosial di Universitas Multimedia Nusantara telah dapat diselesaikan. Buku ini merupakan edisi pertama kali, yang berfungsi sebagai pedoman bagi mahasiswa/i untuk mengetahui lebih jauh UKM sosial apa saja yang ada di UMN. Terimakasih disampaikan kepada Bpk Yulius Aris selaku dosen mata kuliah Creative and Critical Thinking yang telah berkontribusi dalam memberi masukan dan saran. Terimakasih kepada anggota kelompok, Narasumber dan semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian buku ini. Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini untuk itu kritik dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi maanfaat bagi mahasiswa/i Universitas Multimedia Nusantara.
Kelompok Creative Critical Thinking Cantika Augalegita S (14120210141) Janitia Amirah J (14120210114) Filadelfia Monicha (14120210397) Ade Alma Nafilah (14120210139) Amanda Dian (14120210516)
1.
daftar isi
04 HASIL PENGAMATAN 06 ISU 07 LATAR BELAKANG 41 PENGANTAR AKTIF SOSIAL 43 AKTIF SOSIAL YUK! 45 REFLEKSI AKTIF SOSIAL 2.
17
09 MAPALA
RENCANG
12 Berbagi 100 Buku di Desa Piliana,
20 SHARING, CARING,
Maluku Tengah. 14 Bantuan Sosial untuk Musibah Banjir Bandang di Garut
HELPING. 22 BERMIMPI, BERSAMA MERAIH MIMPI.
31
25
RUMPIN 28 RUMPIN CREATIVE WEEK 30 WE CARE WE SHARE WE LOVE (WCWSWL)
SOCIAL DESIGNEE 34 Belajar di Kota Tua 36 ABC (Ayo Berbuka Ceria
3.
hasil pengamatan Berikut merupakan hasil data yang kami peroleh dari kuesioner:
Angkatan
2016 = 28/75 = 37% 2015 = 21/75 = 28% 2014 = 25/75 = 33% 2012 = 1/75 = 2%
Fakultas
Seni dan Desain = 49/75 = 65% Ilmu Komunikasi = 14/75 = 19% Bisnis = 3/75 = 4% ICT = 9/75 = 12%
Yang benar menjawab jumlah UKM sosial di kampus = 9/75 = 12% Yang merasa MAPALA bukan UKM sosial = 4/75 = 5% Apa itu MAPALA? Pecinta alam, pelestarian alam, kegiatan fisik, naik gunung, tanam pohon, bantu bencana, belajar survival. Yang merasa MAPALA telah melakukan aksi sosial bermanfaat bagi orang lain = 34/75 = 45%
4.
Yang merasa RUMPIN bukan UKM sosial = 30/75 = 40% Apa itu RUMPIN? Sekolah, memajukan desa, pengajaran pada anak2, penelitian sosial, hanya fokus pada desa rumpin. Yang merasa RUMPIN telah melakukan aksi sosial bermanfaat bagi orang lain = 42/75 = 56% Yang merasa RENCANG bukan UKM sosial = 4/75 = 5% Apa itu RENCANG? Penggalangan dana baksos, memberi sumbangan, donor darah, tarian, mengunjungi panti asuhan, EO acara sosial di Tangerang, go green, mengabdi pada masyarakat. Yang merasa RENCANG telah melakukan aksi sosial bermanfaat bagi orang lain = 64/75 = 85% Yang merasa SOCIAL DESIGNEE bukan UKM sosial = 25/75 = 33% Rekap apa itu SOCIAL DESIGNEE? Mengajar anak sekolah menggambar, charity(?), memberi donasi pada anak2 di kampong, mengajar anak di rumah, fokus pada pendidikan. Yang merasa SOCIAL DESIGNEE telah melakukan aksi sosial bermanfaat bagi orang lain = 38/75 = 50%
5.
isu Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada 75 mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Kami mendapat sejumlah informasi yang dapat kami jadikan sebagai patokan dari isu yang sudah ada, bahwa memang tidak banyak mahasiswa yang tahu benar tentang Unit Kegiatan Mahasiswa bertajuk sosial yang ada di UMN. Hanya sekitar 12% dari responden yang tahu betul berapa persisnya jumlah UKM sosial yang ada. Beberapa dari mereka juga tidak tahu bahwa apa perbedaan dari RUMPIN, MAPALA, RENCANG, serta Social Designee. Banyak pula yang beranggapan kalau RUMPIN dan Social Designee bukanlah UKM kampus. Karena memang banyak wadah untuk beraktivitas sosial di kampus namun luput dari perhatian para mahasiswa, kecuali untuk RENCANG karena UKM tersebut memang sudah dikenal oleh seluruh mahasiswa karena sudah lebih dahulu berdiri dan terkenal akan keaktifannya di kampus. Untuk itu, kami menciptakan buku jurnal ini agar para mahasiswa dapat mengenal dengan baik UKM sosial yang ada di Universitas Multimedia dan dapat memilih yang sesuai untuk kebutuhan sosial.
6.
latar belakang Menjawab kebingungan mahasiswa UMN terhadap aksi sosial dengan membuat buku jurnal berisi kegiatan sosial dari UKM dan Komunitas sosial selama tahun 2016. Sebagai bentuk apresiasi atas langkah yang telah UKM sosial ambil. Mengetahui wadah aksi sosial yang terdapat dalam lingkungan UMN. Mendapat gambaran perbedaan mengenai satu UKM sosial dengan yang lain. Diharapkan dari pengetahuan yang didapat bisa membuat mahasiswa UMN dapat memilih jenis kegiatan sosial yang lebih tepat untuknya.
7.
8.
MAPALA.
profil
mapala
10.
Mapala UMN saat ini sudah sampai angkatan 5. Memiliki 4 Divisi, yaitu Gunung Hutan, Panjat Tebing, Sosial, Tim Pelantikan.
BPH: KETUA
Anandita Getar Wakil
Samuel Paul Sekertaris I
Florentina Sukmawati K. Sekertaris II
Salsabila Tsuraya Bendahara
Della Saraswati
Kelebihan MAPALA: Memiliki skill untuk menolong orang (paham pertolongan pertama) Diajarkan oleh berbagai narasumber, termasuk BMPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Dapat menjangkau daerah yang sulit terjangkau oleh orang- orang awam Budaya mapala yang saling tolong menolong dan membina hubungan baik dengan mapala lain walau saling tidak kenal Memiliki banyak koneksi karena adanya PKW
Koor Divisi Gunung Hutan
Bimo Raharjo Koor Divisi Panjat Tebing
Novandry Edwin Koor Divisi Sosial
Richard Adiguna Koor TKP
Febriyanto Koor Inventaris
Arnold Dwiputra P. Koor Humas
Dzikri Aulia Rizaldi
11.
Mapala
BERBAGI 100 BUKU DI DESA PILIANA, MALUKU TENGAH. M
ahasiswa Pencinta Alam Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada tanggal 29 Juli – 10 Agustus 2016 berangkat ke Desa Piliana, Maluku Tengah untuk melakukan aksi sosial. Kepergian ini dilakukan sebagai bentuk ekspedisi angkatan, yang mana setiap angkatan memiliki ekspedisi yang berbeda. Pemilihan tempat berasal dari inisiatif sendiri, tetapi tetap seizin kampus UMN. Ekspedisi ini dipimpin oleh Richard Adiguna (SI 2014) dan beranggotakan 4 anggota MAPALA lainnya, yaitu Novandry Edwin (DKV 2014), Tadeus Verbi (DKV 2014), Aditya Dwi Putra (TI 2014), dan Bimo Raharjo (Ilkom 2013). Aksi sosial yang dilakukan berupa pembagian 100 buku ensiklopedia kepada YPPK Piliana di Desa Piliana. Buku-buku ini berasal dari sumbangan anggota mapala UMN secara internal. Tujuan sekolah yang mereka kunjungi hanya memiliki 6 kelas dan tidak memiliki perpustakaan ataupun lapangan. Lapangan untuk upacara saja masih berupa tanah berbatuan. Setiap angkatannya juga hanya memiliki 1 ruangan. Kelas 4 dan 5 digabung dalam satu ruangan. Jumlah guru yang mengajar pun hanya berjumlah 4 orang dan statusnya tidak tetap.
12.
Menurut Richard, kehadiran mapala UMN ke sekolah ini disambut baik oleh para guru. “Mereka mempersiapkan anak-anak berbaris ketika kita datang. Terlihat mereka senang menyambut kita.� Kata Richard selaku pemimpin ekspedisi. Kehadiran mereka juga disambut dengan upacara adat berupa makan bersama dan dibacakan doa oleh ketua adat.
Anggota mapala berbagi buku di Desa Pilana, Maluku Tengah.
Perjalanan para anggota Mapala UMN menuju desa Piliana harus melewati berbagai jalur, termasuk bervariasinya alat transportasi yang digunakan. Dari bandara Pattimura menuju pelabuhan Tulehu menggunakan transportasi darat. Dari Ambon sendiri menuju ke Pulau Seram perlu menaiki kapal cepat. Di pulaunya pun dilanjutkan dengan menyarter mobil serta
penyebrangan lainnya dengan rakit. Selain kesulitan dalam akses jalan, ada juga kesulitan bahasa karena penduduk setempat tidak terbiasa dengan bahasa Jakarta, dan masih menggunakan bahasa daerah. Perjalanan Mapala UMN ini juga dibantu oleh Mapala Ambon, terutama untuk menunjukkan jalan dan membantu nego harga. WRITTEN BY FILADELFIA M. NARASUMBER: RICHARD ADIGUNA (Koor. Divisi Sosial)
13.
Mapala
BANTUAN UNTUK MUSIBAH BANJIR BANDANG
DI GARUT
14.
Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam) UMN menyalurkan bantuan kepada masyarakat korban bencana banjir bandang di Garut
Mapala
S
etelah mendengar musibah banjir bandang yang terjadi di Garut tanggal 21 September 2016, Mapala UMN berinisiatif melakukan bantuan sosial untuk membantu warga yang mengalami musibah. Aksi sosial ini dimulai dengan mengadakan penggalangan pakaian bekas, logistic (makanan), alat sanitasi (perlengkapan mandi) maupun dalam bentuk dana selama 2 hari, yaitu tanggal 26-27 September 2016. Para anggota mapala UMN pun membuka sebuah booth di kantin gedung C. Sumbangan berupa uang yang diterima akan dipakai untuk belanja ATK, peralatan makan, keperluan sanitasi, dan seragam. “Jadi kita nggak fokus ke makanannya lagi, karena mereka udah numpuk tuh mie instan dan semacamnya.” Kata Richard Adiguna selaku Koordinator
Divisi Sosial Mapala UMN. Penggalangan bantuan sosial ini juga hanya dilakukan selama 2 hari karena sifatnya yang darurat. “Kalau kelamaan mereka udah recovery, gak perlu dibantu lagi.” Mapala UMN melakukan aksi sosialnya dengan mendatangi TKP pada hari ketiga, yaitu tanggal 28 September 2016. Tim relawan berada di Garut selama 2 hari 1 malam dengan kendaraan dan biaya pribadi. Sesampainya di TKP, bantuan sosial berupa barang-barang diantarkan langsung oleh Kevin selaku pemimpin dan empat anggota lainnya ke lokasi bencana. Mereka terlebih dahulu menyortir barang-barang sebelum didistribusikan. Mapala UMN juga membantu mengumpulkan data di lokasi terkena becana berupa menghitung jumlah kepala keluarga, anak kecil, wanita, pria, lansia dan ibu
hamil serta kerusakan infrastruktur yang di alami. Kesulitan tim relawan Mapala UMN adalah dalam mencari posko. Terdapat 1 posko utama yang sudah ramai bantuan karena banyak penyumbang yang memilih jalur ke sana. Sedangkan masih ada beberapa kecamatan yang belum dapat sumbangan sehingga terbilang pembagian bantuan menjadi tidak merata. “Untungnya ada teman dari sana yang tahu di titik ini masih butuh apa, jadi pembagiannya bisa lebih merata.” Keuntungannya, Mapala UMN bekerja sama dengan berbagai Mapala lainnya untuk mendapatkan informasi. Aksi sosial kali ini dibantu oleh Komunitas Pendaki Muslim (KPM) yaitu Teh Uwie dan Kang Younda. WRITTEN BY FILADELFIA M. NARASUMBER: RICHARD ADIGUNA (Koor. Divisi Sosial)
15.
Mapala
Kumpulan foto
Sejumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh UKM MAPALA di satu tahun ini.
16.
RENCANG.
profil rencang
18.
RENCANG saat ini sudah sampai angkatan 8
BPH: KETUA
Trisha Wakil
Trinita
Kelebihan RENCANG:
Sekertaris I
Rencang memberi ilmu serta melatih jiwa anak- anak dari anggotanya untuk menjadi pemimpin sosial.
Chandra Sekertaris II
Bella Bendahara I
Aileen
Bendahara I
Therris Humas Eksternal
Audy Brian
Humas Eksternal
Kelvin Agnes
19.
Rencang
A
SHARING, CARING, HELPING.
ksi donor darah yang diselenggarakan Unit Kegiatan Mahasiswa berbasis sosial yang berasal dari Universitas Multimedia Nusantara, tak lain adalah RENCANG yang bekerja sama dengan PMI (Palang Merah Indonesia) ini termasuk program rutin yang UKM ini sering adakan, biasanya pada bulan Desember. Dan untuk alat-alat, dari RENCANG sendiri mereka harus menyediakan konsumsi, fasilitas, serta menyediakan anggota PMInya sendiri untuk membantu pendonor mendonorkan darahnya. Serta bantuan alat-alat medis untuk mendonor darah disediakan oleh PMI sendiri. Program rutin ini termasuk ramai oleh mahasiswa yang antusias ingin mendonorkan darahnya, selain karena SKKM pengabdian masyarakat, donor darah juga ternyata memang banyak sekali manfaatnya, beberapa manfaatnya adalah untuk melindungi jantung serta mencegah stroke. WRITTEN BY AMANDA NARASUMBER BY TRISHA CAESARINI
20.
Rencang
Sejumlah mahasiswa melakukan donor darah di Function Hall,UMN.
21.
Rencang
Foto bersama RENCANG dan anak- anak LAPAS.
BERMIMPI,
BERSAMA
MERAIH MIMPI.
22.
B
ERMIMPI, salah satu program dari generasi ke-8 RENCANG yang beraktivitas membimbing anak-anak LAPAS, Lembaga Pembinaan Anak Kelas 1 di daerah Tangerang. Anggota RENCANG yang membaur dengan mereka, ikut berbagi ilmu kepada anak-anak LAPAS tersebut. Acara ini menjadi acara paling berkesan untuk RENCANG karena perbedaan latar belakang anggota RENCANG dengan anak-anak LAPAS membuat mereka harus menyesuaikan diri, hal tersebut menjadi
tantangan untuk anggota RENCANG sendiri. Respon dari anak-anak LAPAS akan kehadiran anggota RENCANG juga menyenangkan, membuat anggota RENCANG yang lain juga ikut membaur ketengah-tengah anak-anak LAPAS dan dengan cepat menyesuaikan keadaan yang berbeda dari biasanya.
WRITTEN BY AMANDA NARASUMBER BY TRISHA CAESARINI
23.
Rencang
Kumpulan foto
Sejumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh UKM RENCANG di satu tahun ini.
24.
RUMPIN.
profil rumpin
26.
Struktur LPPM RUMPIN Generasi 2
BPH: KETUA
Aldo Wakil
Noriva Lufunsia Sekertaris I
Jacinda Sekertaris II
Rika Kurniawati Bendahara
Fidya Naya
Divisi Finance
Theodorus Jonathan M. Divisi Visual Design
Jesica Suryawati
Divisi Research
Maggie Rudy P.
Divisi General Affair
Ayu Pratiwi
Divisi Transportasi
Margareta Ellfrika Divisi Event
Amalia Maretita S. Public Relations
Gregorius Aryodamar
27.
RUMPIN R
umpin adalah salah satu organisasi sosial dibawah naungan LPPM Universitas Multimedia Nusantara. LPPM (lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat) itu sendiri merupakan program aksi sosial yang digalakan oleh kampus sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Nama Rumpin diambil dari sebuah kecamatan di Bogor yaitu kecamatan Rumpin, dimana salah satu desa di Rumpin menjadi fokus penelitian dan pengabdian mahasiswa/i Universitas Multimedia Nusantara tepatnya didesa Sukasari. Kegiatan sosial yang dilakukan oleh Rumpin beragam, seperti RUMPIN CREATIVE WEEK dan RUMPIN WCWSWL (We Care, We Share, We Love) kegiatan ini merupakan yang paling seru nih menurut anggota – anggota rumpin. RUMPIN CREATIVE WEEK
28.
merupakan kegiatan live in 4 hari 3 malam yang diikuti oleh para anggota organisasi Rumpin, disana mereka memiliki kegiatan – kegiatan yang tentunya bermanfaat bagi warga desa Sukasari, seperti mengajari ibuibu untuk membuat makanan tradisional yang sehat tanpa msg yaitu keripik singkong, dan juga membuat kerajinan tangan seperti tepat pensil dan vas bunga yang berbahan dasar koran. Nahh, bukan Cuma buat ibu-ibu Rumpin juga memiliki fokus kepada anakanak yang masih duduk disekolah dasar. kakak- kakak dari Rumpin membuat kegiatan yang sangat disukai oleh anak- anak, seperti membuat gunung berapi dari plastisin lengkap dengan lavanya yang dibuat menggunakan campuran cuka, dan yang gak kalah seru anak- anak juga diajari membuat aksesoris dengan bahan dasar kain flanel.
Rangkaian kegiatan RUMPIN ‘Creative Week.’
Program lainnya yang dilakukan Rumpin yaitu WE CARE WE SHARE WE LOVE (WCWSWL). Kegiatan ini juga seru banget, karena mengundang anak sd dari desa Sukasari ke UMN, tujuannya agar membuat anak - anak termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya, karena masih banyak anak SD yang setelah lulus tidak melanjutkan sekolah yang lebih tinggi apa lagi kuliah, dengan mengenalkan wilayah kampus setidaknya anakanak bisa membuka luas mimpi mereka untuk tetap melanjutkan sekolah.
Seluruh kegiatan yang dilakukan Rumpin didanai oleh kampus, namun para anggota juga tetap menggalang dana dengan menjual baju- baju bekas layak pakai dan juga menjual makanan. suka duka serta pengalaman yang didapat para anggota Rumpin menjadi nilai tersendiri yang tak terlupakan. Aksi sosial ini akan terus dilanjutkan dengan adanya regenerasi kepada anggota- anggota baru yang mendaftarkan diri untuk ikut mengabdi kepada masyarakat sekitar.
Anggota RUMPIN pada booth WCWSWL2
WRITTEN BY ADE ALMA N. NARASUMBER: FIDYA NAYA PRIANKA (BENDAHARA RUMPIN)
29.
Rumpin
Kumpulan foto
Sejumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh LPPM RUMPIN di satu tahun ini.
30.
SOCIAL DESIGNEE
sejarah social
designee I
32.
ndonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi. Berdasarkan data, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 berada di angka 252.370.792 jiwa. Namun dari 252 juta jiwa tersebut, banyak yang belum hidup sejahtera bahkan dibawah standar kata layak. Fakta tersebutlah yang melatar belakangi terbentuknya Komunitas Social Designee. Pada September 2014, sekurangnya sekitar 42 juta jiwa penduduk Indonesia mengalami berbagai macam masalah dengan hidup tidak sejahtera seperti, pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan, anak terlantar, anak rawan terlantar, anak nakal, anak cacat, dan juga masih ada berbagai bencana alam yang juga menambah nominal jiwa yang hidup dengan tidak sejahtera di bawah garis layak dan hidup bergantung kepada orang lain. Tapi yang menjadi permasalahan, sehari-hari kita hanya bertemu dan berinteraksi dengan 210 juta jiwa orang yang
sudah hidup di garis layak atau bahkan di atas layak. Hal ini menyebabkan mahasiswa cenderung menghindari atau bahkan menutup diri dengan 42 juta jiwa tersebut dan menolak untuk terlibat terjun secara langsung kedalam hidup mereka, apalagi memberikan solusi agar 42 juta jiwa tersebut dapat dibantu baik secara materi maupun spiritual. Berangkat dari rasa keprihatinan akan hal inilah Social Designee dibentuk dengan tujuan untuk memberikan wadah sosial dan menggerakan civitas akademika Indonesia untuk terjun langsung dan bertemu orang yang hidup di bawah garis layak dan membutuhkan orang lain. Dengan membuat wadah volunteer ini, diharapkan dapat membuka mata mahasiswa dan masyarakat umum tentang hakekat manusia sebagai makhluk sosial yang peduli dengan sesamanya untuk saling tolong-menolong kepada yang membutuhkan. Sehingga pada akhirnya, mampu menciptakan sebuah perubahan pada masyarakat menjadi
lebih peduli dengan keadaan di lingkungan sekitarnya. Mengapa seni dan desain Social Designee merupakan Komunitas Sosial yang berbasiskan seni dan desain. Social Designee dibangun dengan misi yaitu ingin membuat sebuah kegiatan sosial yang bisa dilalukan secara menyenangkan, yaitu dengan media seni dan desain kepada anak-anak desa. Seni dan desain adalah media yang identik dengan karya yang berwujud visual. Secara universal, anak-anak lebih mudah menangkap informasi yang disajikan dengan rangsangan visual gambar baik dengan wujud dua dimensi maupun tiga dimensi. Diharapkan dengan memanfaatkan seni dan desain, berbagai pesan yang disampaikan dalam kegiatan volunteer ini dapat lebih mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. WRITTEN BY SOCIAL DESIGNEE EDITED BY CANTIKA AUGALEGITA
33.
Social Designee
BELAJAR MENGGAMBAR DI KOTA TUA
34.
Social Designee
B
elajar menggambar di Kota Tua merupakan Studi Wisata yang dilaksanakan oleh Social Designee setelah 11 pertemuan belajar menggambar bersama juga apresiasi pameran karya yang dilakukan di Kampus Multimedia Nusantara. kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan sejarah tentang Indonesia dan beberapa sejarah lainnya. Rangkaian acara pertama yaitu mengunjungi Museum Wayang. Letak Museum Wayang yang memiliki jarak yang cukup jauh dari lokasi parkir bus cukup mempengaruhi semangat dari anak-anak dan volunteer ditambah dengan teriknya suasana cukup membuat gerah, perjalanan berlangsung penuh canda dan tawa. Setelah Museum Wayang, perjalanan dilanjutkan menuju Museum Sejarah Jakarta, atau yang lebih dikenal orang-orang dengan nama Museum Fatahillah kemudian melanjutkan dengan makan siang untuk mengembalikan semangat dari anak-anak dan para volunteer. Museum seni dan keramik merupakan museum terakhir yang Social Designee kunjungi. Di museum yang penuh dengan lukisan dan karya di sepanjang jalan diharapkan
dapat memicu semangat volunteer dan anak-anak untuk semangat menggambar dan berkarya. Setelah kami puas menjelajahi museum, akhirnya sampailah ke puncak acara pada yaitu belajar menggambar bersama seniman Kota Tua. Opa Cipto yang sudah lebih dari 40 tahun berkecimpung dalam dunia seni. Opa Cipto membagikan pengalaman serta pengetahuannya dalam dunia seni. “Jangan takut untuk menggambar. Rasa takut itulah yang menjadi hambatan.� Itulah pesan Opa Cipto sebelum Opa memulai kelas menggambarnya dengan meminta anak-anak menggambar. Pengalaman dalam studi wisata ke Kota Tua ini merupakan pengalaman yang berharga, baik bagi anak di perdesaan, maupun bagi volunteers dan pengurus dari kegiatan Revolution (Social Designee). Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bukti dari langkah awal mahasiswa untuk menciptakan revolusi bagi Indonesia. WRITTEN BY SOCIAL DESIGNEE EDITED BY CANTIKA AUGALEGITA
35.
Social Designee
ABC
(AYO BERBUKA CERIA)
K
omunitas Social Designee mengadakan kegiatan berbuka bersama anak desa Curug Wetan, Tangerang yang bertajuk ABC (Ayo Berbuka Ceria) sehubungan dengan sedang berlangsungnya bulan Ramadhan. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di dua desa yang berbeda. Pada sabtu, 25 Juni 2016 di Kampung Pondok Jengkol dan pada hari minggu, 26 Juni 2016 di Kampung Babakan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan guna mempererat jalinan hubungan silaturahmi menjadi semakin dekat dengan warga desa sekaligus sebagai media penilaian kepada para calon pengurus Social Designee. Selain dihadiri oleh para calon pengurus baru Social Designee, para volunteer yang hadir juga bukan hanya berasal dari UMN, tetapi ada beberapa mahasiswa dari Surya University, Universitas Budi Luhur, dan juga Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Kegitan ini juga didukung oleh CaterInc. yang turut membantu dalam menyediakan menu untuk berbuka puasa. Lalu, kegiatan ini juga mendatangkan beberapa orang perwakilan dari UMN Medical Center yang membantu memberikan materi tentang nilai-nilai kesehatan dengan makan 4 sehat 5 sempurna dan juga pentingnya kebersihan kepada anak-anak desa dengan mengajarkan cara mencuci tangan yang baik dan benar. Salah satu perwakilan dari Student Development UMN,
36.
Aryo Gurmilang bersama keluarga pun juga turut hadir untuk mendukung dan mengapresiasi jalannya acara dari Social Designee ini. Seperti biasa, kegiatan Social Designee dibuka dengan perkenalan sambil bermain untuk membangun suasana kedekatan antara para volunteer dan anak-anak desa. Ada beberapa permainan yang dimainkan pada saat itu yaitu, kode benda, domikado, dan juga abc 5 dasar. Permainan yang dimainkan pada saat itu terlihat sukses membangun
kedekatan diantara para volunteer dan juga anak desa. Seusai bermain, kegiatan dilanjutkan dengan menggambar yang bertemakan “Beruang Kecil yang Sehat�. Supaya sesi menggambar menjadi lebih santai dan menyenangkan, panitia Social Designee menyajikan materi menggambar dengan cara story telling dan pengajarannya diawali dengan menggunakan teknik menggambar
bangun datar. Metode menggambar yang cukup sederhana membuat anakanak menjadi lebih mudah dalam mengeksplorasi imajinasi mereka untuk dituangkan diatas kertas gambarnya. Kemudian pada pukul 06:00 sore seusai menggambar, kegiatan dilanjutkan dengan berbuka puasa dan ditutup dengan berfoto bersama.
WRITTEN BY SOCIAL DESIGNEE EDITED BY CANTIKA AUGALEGITA
37.
Social Designee Kumpulan foto
Sejumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh Social Designee satu tahun ini.
38.
YUK AKTIF SOSIAL!
yuk
aktif sosial 7 MANFAAT AKTIF BERKEGIATAN SOSIAL M
elakukan aksi sosial adalah kegiatan yang penting dilakukan untuk membantu sesama. Namun, masih banyak masyarakat yang belum menyadari betapa pentingnya saling berbagi dan membantu sesama, apalagi kepada yang membutuhkan. Karena manusia diciptakan sebagai mahluk sosial yang hidup saling berdampingan. Mereka rela melakukan dan mengorbankan apapun demi untuk membantu sesama. Tidak hanya tenaga dan materi, waktu pun mereka relakan untuk terus mewujudkan misi sosial. Contohnya dapat kita lihat pada beberapa artikel sebelumnya yang memuat berbagai kegiatan sosial oleh UKM dan komunitas sosial di Universitas Multimedia Nusantara. Aksi yang mereka lakukan juga bukan musiman. Misalnya hanya ketika
terjadi bencana. Melainkan aksi yang juga bersifat berkelanjutan, seperti aksi untuk menjaga lingkungan, menolong sesama, dan lain sebagainya.Tapi, bukankah melakukan aksi sosial itu hanya buang-buang tenaga, waktu, dan juga materi? Jangan salah,banyak manfaat yang bisa didapatkan dari melakukan aksi sosial. Berikut 7 manfaatnya:
1. Menambah Relasi Teman-teman baru yang kamu dapatkan tentunya menyukai bidang yang sama, yaitu aksi sosial untuk membantu sesama atau sesuatu. Teman yang punya kecenderungan menyukai bidang yang sama bisa lebih ‘nyambung’ dan bisa saling berbagi cerita di bidang yang sama.
Aksi sosial tentunya tak bisa dilakukan sendirian dan membutuhkan banyak pihak agar bisa menangani masyarakat yang butuh bantuan mereka. Dengan menjalin relasi dengan banyak pihak seperti itu, kamu juga jadi semakin memiliki banyak teman baru.
2. Menambah Pengalaman Dengan mengikuti rangkaian kegiatan sosial, kamu akan mempunyai banyak pengalaman baru. Mulai dari membantu saudara-saudara yang membutuhkan, lelahnya bekerja tanpa dibayar, hingga pusingnya mencari dana untuk sebuah aksi yang mulia. Namun, semua itu akan terasa bahagia kalau kamu melakukannya dengan ikhlas dan diiringi dengan pemikiran yang positif.
41.
Tanamkan selalu dalam dirimu untuk melakukan sesuatu tanpa pamrih dan selalu mengambil hikmah dari segala perbuatan yang dilakukan. Sehingga kamu semakin tahu tentang arti sebuah kehidupan.
3. Membangkitkan Jiwa Sosial Berkecimpung dalam dunia sosial yang selalu berhubungan dengan banyak orang dari berbagai lapisan tentunya memiliki banyak pelajaran yang harus dipetik. Memiliki jiwa sosial yang tinggi mampu membuat seseorang menjadi lebih peka dan memahami keadaan. Seiring dengan waktu mereka yang banyak dalam bersosialisasi dengan beragam lapisan sosial masyarakat, jiwa sosial mereka juga sudah terasah sehingga semakin tahu tentang kepribadian seseorang dan fenomena yang muncul di lingkungan.
4. Menjadi Lebih Peka Terhadap Lingkungan Sekitar Sering bersosialisai dengan banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat membuat seseorang yang gemar mengikuti aksi sosial menjadi lebih peka dengan keadaan lingkungan sekitar. Dengan begitu, mereka jadi bisa membaca gejala-gejala sosial yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat. Salah satunya, jika mereka suka melakukan aksi untuk menjaga alam, maka mereka akan lebih tahu tentang gejala-gejala alam yang tengah terjadi di lingkungan.
42.
Seseorang yang peka terhadap ligkungan, baik tentang sosial atau alam, tentunya menjadi sangat dibutuhkan keberadaannya oleh masyarakat. Walaupun manfaat yang dirasakan tidak secara langsung, namun tentunya perasaan menjadi selalu bahagia karena bermanfaat bagi orang lain.
5. Meningkatkan Kreativitas Melakukan aksi sosial bukan hanya perkara kemauan dan tenaga. Tetapi juga akal untuk menyelesaikan masalah. Karena itu mereka dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Masalah yang dihadapi pun akan lebih kompleks seiring waktu. Dengan begitu, secara tidak langsung pemikiran mereka semakin diasah untuk menjadi lebih kreatif. Seperti contoh ketika pelaku sosial menyulap sumber daya alam yang kaya di suatu daerah yang memiliki sumber daya manusia yang kurang terasah, sehingga masyarakat di daerah tersebut dapat memanfaatkan sumber daya alam sebagai lapangan kerja masyarakat tersebut. 6. Menjadi Lebih Loyal Sering bersosialisasi dengan masyakarat dari berbagai kalangan membuat jiwa sosial menjadi terasah. Orang yang gemar melakukan aksi sosial juga menjadi lebih loyal terhadap sesama. Sehingga, berteman dengan orang yang gemar melakukan aksi sosial sudah pasti akan loyal dengan
temannya. Bukan hanya dari segi waktu, tetapi juga tenaga dan pengalaman yang banyak, salah satunya adalah menangani ragam karakter setiap orang dan mengerti karakter teman-teman satu sama lain.
7. Menjadi Lebih Supel Manfaat seringnya bersosialisasi dengan banyak orang, mereka pun menjadi lebih sering berkomunikasi danmenjadi lebih supel saat menjalin pertemanan. Menjadi seorang yang supel itu menyenangkan lho, selain bisa lebih disenangi banyak orang, mereka pun bisa dengan mudah menggaet banyak teman. Kalau kamu masih bingung menentukan kegiatan untuk mengisi waktu luang, sesekali cobalah untuk melakukan aksi sosial. Terlebih setelah kamu mengetahui ada berbagai pilihan UKM dan komunitas sosial di UMN yang masih aktif dalam aksi sosial. Selain menyenangkan, kamu juga bisa mendapat banyak manfaat, baik untuk dirimu, maupun untuk orang lain. WRITTEN BY FILADELFIA
yuk
kuis
1. Dimana tempat melakukan aksi sosial yang paling asyik menurutmu? a. di alam bebas b. di kampus c. di desa terpencil d. di lingkungan sekitar yang masih terbelakang 2. Apakah kegiatan sosial yang paling menarik menurutmu? a. operasi bersih gunung b. donor darah c. mengajari warga desa dengan pengetahuan sosial d. mengajar anak-anak menggambar
3. Apakah ilmu sosial yang paling ingin kamu kuasai? a. navigasi dan pertolongan pertama b. memimpin organisasi c. penelitian kemajuan desa d. kreatif dalam desain dalam memecahkan masalah 4. Yang manakah kegiatan yang dapat memberi pengalaman paling berkesan menurutmu? a. Datang memberi bantuan ke daerah terkena bencana b. Kunjungan ke LAPAS c. Live in di desa d. Menghampiri anak-anak ke rumahnya untuk mengajar
Setelah kamu menjawab pertanyaan di atas, ayo lihat huruf mana yang paling banyak kamu pilih! A. UKM Mapala Kamu bisa mendaftarkan diri menjadi anggotanya,atau tunggu kegiatan sosial dari Mapala yang terbuka untuk umum.
B. UKM Rencang Kamu bisa mendaftarkan diri menjadi anggotanya, atau tunggu kegiatan sosial dari Rencang yang terbuka untuk umum.
C. LPPM RUMPIN Kamu bisa mendaftarkan diri menjadi anggotanya,atau tunggu kegiatan sosial dari LPPM Rumpin yang terbuka untuk umum.
D. Komunitas Social Designee Kamu bisa mendaftarkan diri menjadi anggotanya,atau tunggu kegiatan sosial dari Social Designee yang terbuka untuk umum.
43.
Jurnal Kegiatan Sosial UMN
Cantika Augalegita S Janitia Amirah J Filadelfia Monicha Ade Alma Nafilah Amanda Dian
(14120210141) (14120210114) (14120210397) (14120210139) (14120210516)