Ultimagz

Page 1



EDITORIAL

PENGIKISAN

N A A Y A C R E P E K “Erosi kredibilitas? Apaan tuh? Berat banget nih temanya Ultimagz edisi Februari, nggak usah didownload ah PDF edisi Februari. Pusing.” Mungkin itu sekilas pendapat anda begitu melihat edisi yang terpampang di cover depan edisi kali ini. Eits, jangan salah, edisi kali ini tidak akan membuat anda pusing dan kecewa. Justru sebaliknya, kita jadi semakin paham, mengapa sih kita harus mengerti apa itu Erosi Kredibilitas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara garis besar erosi adalah pengikisan. Istilah erosi ini banyak dijumpai pada Ilmu Geografi. Nah, bagaimana erosi digabungkan dengan kredibilitas? Kata kredibilitas itu sendiri menurut KBBI, perihal dapat dipercaya. Jadi, erosi kredibilitas = pengikisan kepercayaan. Media dari zaman ke zaman akan selalu bergesekan dengan kepentingan ekonomi. Perlu diingat, media tidak akan hidup tanpa uang, sehingga kontennya seringkali menjadi kunci untuk mendapatkan uang. Namun, apakah dengan pergesekan tersebut, media melupakan independensi dan tanggung jawabnya kepada publik? Lantas, apakah dengan konten yang dipertaruhkan media melakukan pembodohan dan pembohongan publik? Sementara publik sendiri sudah dianggap cukup ‘melek’ untuk melihat realitas yang sebenarnya. Terkikiskah kepercayaan mereka terhadap media? Kalau kamu merasa sebagai publik yang selalu mendapat terpaan informasi dari media (termasuk dari Ultimagz tentunya) ini saatnya kita sama-sama mencari tahu kebenarannya. Dengan demikian kita bisa mengukur, apakah kepercayaan publik terhadap media sudah terkikis?

Gloria Fransisca Katharina Pemimpin Redaksi

Pemimpin Redaksi Gloria Fransisca Katharina Redaktur Pelaksana Inasshabihah Sekretaris Redaksi Santika Indri Editor Natasha Erika, Dona Handayani, Sintia Astarina, Maria Rosa Adiningsih, Krisma Hutama Reporter Kevin Ivander, Mochammad Faisal Al Kahfi, Maria Advenita Gita Elmada, Anastasia Arvirianty, Mario Oktavianus, Clara Alverina, Siti Hardiyanti, Arnoldus Krisna, Yulius Triatmoko, Aulia Wafiq, Evans Edgar, Oktyfany Sembiring, Katrine Gabby Kusuma, Nadya Kartika, Mahesa Lintang, Erika Anindita, Joshua Gunadhi, Fransisca Melinda, Stefanie Octora, Desy Hartini, Eldo C. Rafael, Monika Tanaya Fotografer Mario Putra (Editor), Deska Kusuma Wahyu Widodo, Martinus Tito, Monica Tjenardi Desain Visual Ady Aribowo (Ketua), Akhmad Ramadhan, M. Kamal, Mikael Bima, Ratna D., Cyntia, Anastasia Sonia, Lusiana Udjaja, Julianti Valentini, Albert Dinata, Stella Maris M. Pelindung Ninok Leksono Dewan Redaksi Hira Meidia, Andrey Andoko, Bertha Sri Eko, Ambang Priyonggo Pembimbing Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Mohammad Rizaldy Pemimpin Umum Zidny Ilman Nafian Pemimpin Perusahaan Clara Judijanto Pemasaran dan Iklan Amanda Tabrani,Tyo Satrio, Mentari Desiani, Kristasia Pangalila, Berliana Veronika, Amelia Keuangan Katrine Gabby Kusuma Produksi Mario Mediantoro Distribusi Lapangan Tirza Wijaya Penerbit

Alamat Redaksi dan Perusahaan Scientia Garden, Jl. Boulevard Gading Serpong, Tangerang – Banten Email : redaksi.ultimagz@gmail.com : @ultimagz

: Ultimagz

Desain Cover Muhammad Kamal

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

01


CONTENT

28 TEKNOLOGI

13 INFO INDONESIA

18 INFO KAMPUS

09 STORY

01 04 06 07 33 35 37

EDITORIAL CALENDAR EVENTS SURAT PEMBACA OPINI OTOMOTIF KULINER KOLOM

COVER

47 49 50 55 59 60 61 64 65 70

EVENTS TTS CERPEN REVIEW SUSIS KOMIK POJOK LENSA SNAPSHOT GALERI TUGAS WHAT’S NEXT ?

29 WISATA

41 FASHION

46 MUSIK

31 OLAHRAGA

24 SOSOK Arbain Rambey

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

02



CALENDAR EVENTS

1

Meg Cabot’s

2 3

ay

uju) Birthd

’s Birthday

Bob Marley insi

apal 7 Prov

Peristiwa K

8 9

irthday

Shakira’s B

Kyuhyun’s (S

6 5

day

th (Author) Bir

thday hmore’s Bir

Freddie Hig

lorie

s Ac Milan G

Indonesia v

10

11 14

13

nd ficiencies a Face your de em; but do not let th e teach acknowledg you. Let them them master eetness, insight , sw you patience ler el K en el H –

lek

Hari Raya Im

Gong Xi Fat Cai

irthday

a Edison’s B Thomas Alv

Day Valentine’s

15

uk berhasil. kanlah unt Tugas kita bu h untuk mencoba, dala Tugas kita a itu kita lam mencoba bangun da di a en r a k r mem dan belaja menemukan asil h r be k u unt kesempatan 1) 8 9 ka (1980-1 – Buya Ham 02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

04


16

sia 7 tahun lelaki beru k na a ng a net Mars? mu ada seor sal dari Pla a r Tahukah ka be ng ya rischa bernama Bo

’s Birthday

n 17 Paris Hilto

18

e’s Birthday

y Park Shin H

19

onal

si n Udara Na o Pertahana nd a om K i r a H AS) (KOHANUDN

20

Nasional Hari Pekerja

21 Hari Bahasa

sional

Ibu Interna

22

ington George Wash t)’s 1s S U t (Presiden y Birthda

23 24

g’s Birthday

in Dakota Fann

Steve Jobs’s

Birthday

28

sional

Hari Gizi Na

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

05


SURAT PEMBACA

Correspondence Ultimagz kenapa harganya naik, sih? Tetap lima ribu aja, dong... – Aisya Putrianti, Jurnalistik 2010 Halo Aisya, terima kasih atas pertanyaannya. Mohon maaf Aisya karena sekarang Ultimagz tambah tebal jadi makin mahal. Semoga ketika krisis ekonomi dunia menurun Ultimagz makin murah ya, Amin. Salam Redaksi.

Hualoo… semangat selalu ya untuk majalah Ultimagz. Oh iya, adain rubrik tentang travel nan hemat dong tapi mengasyikkan dengan pemandangan yang menawan. That’s it! Go go go Ultimagz! – Margaretta Maria Riri, PR 2011 Hallo Margaretta, terima kasih atas dukungannya! Saran kamu untuk isi rubrik liburan hemat mengasyikkan akan hadir pada edisi selanjutnya jadi setialah terus menanti dan membaca Ultimagz ya. Salam Redaksi.

So far nggak ada kritikan, karena sudah oke, kok. Masukkan gue, banyakin rubrik jajanan, kayak kuliner-kuliner sekitar Gading sama BSD – Gabriella Dhillon, DKV 2010

Hai, Ultimagz! Makin lama makin kece aja, nih. Kalau bisa sering-sering aja nongol, biar ada bacaan tentang kampus terus, hehe. Semoga makin ciamik! – Septian Nurcahyo, IT 2011

Halo Gabriella, terima kasih atas sarannya. Tenang saja, kami akan memaksimalkan info tentang kuliner sekitaR Gading dan BSD melalui Ultimagz. Kamu juga bisa cek di ultimagz-online.com disana artikel kuliner kita update banget, once again terima kasih. Salam Redaksi.

Halo Septian yang tak kalah kece, terima kasih untuk doa, nasehat, dan semangatnya. Ultimagz akan sering muncul kok di alam sadar (cetak) dan alam maya (online) jadi terus nantikan kehadiran kami ya, Salam Redaksi.

Layout Ultimagz sudah bagus, terkadang fotonya agak pecah, tapi buat isi artikelnya sudah oke banget! Maju terus ya, Ultimagz!! – Leonardus Andrey, DKV 2011 Halo Leonardus, terina kasih buat kritik dan sarannya. Lain kali kami akan sangat memperhatikan resolusi foto agar tidak pecah. Salam redaksi.

Kritik dan saran kirim ke: redaksi.ultimagz@gmail.com

Ultimagz udah komplit, cuma infonya kurang up to date soalnya terbitnya lama banget. Layout-nya udah keren, udah kayak majalah-majalah komersil yang dijual di Gramedia. Hidup Ultimagz! – Jordan Vincent, Akutansi 2011 Halo Jordan terima kasih untuk kritik dan sarannya. Sekarang tak perlu khawatir, kami akan terbit sebulan sekali untuk cetak dan di online seminggu sekali. Semoga cukup memenuhi kebutuhan informasi teman-teman UMN, ya. Wah terima kasih, semoga kami tetap seperti pepatah: rasa bintang lima harga kaki lima, oke? Salam Redaksi.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

06


OPINI

NURANI JURNALISME … JURNALISME NURANI

J

urnalisme dan nurani adalah sahabat karib yang selalu bergandengan kemana pun roda zaman menggelinding. Namun, kadang mereka bertengkar dan memilih jalan sendirisendiri. Sejarah telah membuktikan itu. 133 tahun yang lalu, pada 1880, revolusi fisik melawan penjajah kolonial bersiap memasuki babak baru, bersamaan dengan kelahiran seorang bocah yang kelak menjadi salah satu aktivis paling berbahaya dizaman itu. Namanya adalah Tirto Adhi Soerjo. Sebagai keturunan bangsawan, dia bisa merasakan hidup enak. Bahkan, Taufik Rahzen dan kawan-kawan dalam buku Tanah Air Bahasa menulis bahwa Tirto mengenyam pendidikan kedokteran di STOVIA. Namun, nurani Tirto berkata lain. Tirto muda memutuskan untuk terjun ke dunia jurnalistik. Pada usia 22 tahun, dia menjadi pemimpin redaksi Pemberita Betawi. Dia juga tercatat sebagai pendiri Medan Prijaji—sebuah media massa yang sangat dimusuhi sekaligus ditakuti oleh pemerintah kolonial. Ia memutuskan untuk mengikuti bisikan nurani untuk hidup susah, dikejar-kejar serdadu, dan dipenjara. Lain Tirto, lain pula Haji Misbach. Dia adalah saudagar batik kelas kakap di Solo. Di era yang hampir bersamaan dengan Tirto, Misbach ‘menginvestasikan’ kekayaan dan keselamatannya untuk mendirikan

Medan Moeslimin. Surat kabar ini mengusung semangat perjuangan dengan menggabungkan ideide Islam dan komunisme. Misbach atau yang dikenal dengan Haji Merah memang ulama yang gandrung terhadap komunisme. Akhir kisahnya memang miris. Dia, bersama istri dan anak-anaknya yang masih kecil, dibuang oleh pemerintah kolonial ke ujung timur Nusantara. Misbach meninggal karena malaria di Manokwari pada 1926. Belum lama ini, kisah tragis juga dialami oleh seorang kawan di salah satu daerah di Sulawesi. Dia memutuskan untuk berhenti bekerja karena perusahaan media yang menggajinya selama ini mewajibkan semua wartawan harus mencari iklan. Kawan ini menganggap itu adalah bentuk pelecehan profesi karena sangat berpotensi mengancam independensi pemberitaan. Ia kehilangan pekerjaan, tapi tidak kehilangan jiwa kewartawanan. Tiga kisah itu menyiratkan pesan bahwa kepentingan pemilik akan sangat mempengaruhi rutinitas dan hasil akhir kinerja sebuah media massa. Tirto yang sangat antipenjajah menggunakan Medan Prijaji untuk meneriakkan perlawanan. Meski sangat berjasa bagi pergerakan nasional, bisa jadi surat kabar itu mengesampingkan sejumlah fakta yang tidak sesuai dengan ideologi Tirto. Hal yang sama juga kurang lebih dialami Medan Moeslimin di bawah kontrol Haji Misbach. Sedangkan kawan di Sulawesi menunjukkan bahwa ambisi untuk menumpuk kekayaan melalui media massa bisa berdampak buruk bagi keutuhan perusahaan, apalagi jika di dalamnya masih ada insan-insan idealis. Namun, ketiga kisah itu juga menunjukkan pelajaran yang sangat berharga, yaitu bagaimanapun juga jurnalisme masih memiliki nurani. Artinya, masih ada harapan bagi wartawan dan pemilik media untuk menggunakan nurani dalam berkarya. Kisah Tirto menunjukkan bahwa seharusnya media massa berdiri atas dasar idealisme kerakyatan, bukan cari duit atau kepentingan politik golongan. Sementara itu, kisah Misbach dan kawan di Sulawesi memberikan pesan yang juga jelas: jangan memupuk kekayaan dari media massa, tapi pupuklah kekayaan untuk menyalurkan idealisme melalui media massa. Terlepas dari silang sengkarut otoritas kepemilikan dan kredibilitas media, seorang wartawan haruslah berpegang pada nurani ketika bekerja. Dia harus menulis dengan nurani yang jujur dan adil, sehingga kebenaran bisa dibaca dan disimak secara turun temurun. Sebab, seperti kata Pramoedya Ananta Toer, menulis adalah pekerjaan untuk keabadian. Penulis : F. X. Lilik Dwi Mardjianto – Dosen Ilkom / UMN Editor: Gloria Fransisca Katharina Ilustrasi : Albert Dinata

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

07


Bertanyalah pada

Media yang Bergoyang “Whoever controls the media, controls the mind� - Jim Morrison Apakah arti dari fakta ini: ratusan jumlah media massa yang beredar di Indonesia, tapi dimiliki hanya oleh 12 kelompok bisnis? Berlebihankah jika ini diartikan bahwa hanya 12 orang pengusaha yang mengatur arus informasi kita hari-hari ini? Hanya 12 orang, yang tidak bisa ditebak motif ekonomi dan politiknya, yang mengarahkan jenis informasi apa saja yang dianggap perlu bagi 250-an juta jiwa penduduk Indonesia. Tren kepemilikan media yang terpusat ke beberapa orang memang menjadi tren global yang turut dianut di Indonesia. Regulasi yang lemah, alpanya negara, mesranya hubungan kepentingan politik dan bisnis, dan melemahdilemahkannya publik menjadi faktor yang mengizinkan semua ini terjadi. Alhasil, oligarki media tengah terjadi di Indonesia. Sekelompok kecil elit menguasai dan mengarahkan opini dan pengaruhnya. Keadaan seperti demikian tentu tidaklah menggembirakan bagi Anda yang percaya bahwa keberagaman, keadilan, dan kesamaan peluang adalah secuil syarat untuk menjadi mayarakat yang lebih beradab, dimana problem mendasar seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan bisa segera enyah atau berkurang dari republik ini. Namun situasi ekonomi-politik yang ada, menjauhkan kita dari cita-cita bersama tersebut. Sebab media massa yang dituntut menjadi salah satu pilar demokrasi, malah berpotensi meruntuhkan bangunan demokrasi yang sudah ada.

Kepemilikan media yang monopolistik seperti sekarang ini, amat berbahaya bagi alam demokrasi kita karena peluangnya untuk mencemari ruang publik kita. Karena ruang publik yang sehat adalah keniscayaan bagi negara demokratis seperti Indonesia. Ruang ideal seperti itu memungkinkan masing-masing warga dan komunitas menyemai gagasan, mempertemukan cita-cita, dan melatih toleransi atas berbagai pendapat yang tak sebunyi. Tetapi dengan situasi industri media yang sedemikian, yang bersaling-silang dengan kepentingan politik dan bisnis, publik perlu mempertanyakan lagi peran media massa. Publik perlu menggugat haknya atas informasi dan kedaulatan posisi politiknya yang direbut oleh perusahaan media yang kemaruk. Bahkan, lebih jauh lagi, publik perlu meragukan dan mengkhawatirkan segala pesan yang lahir dari media. Maksudnya, sejauh mana Anda yakin bahwa sebuah informasi adalah kenyataan yang sesungguhnya? Sejauh mana Anda percaya bahwa sebuah media tidak melakukan manipulasi sebuah informasi, saking terlalu kompleksnya hubungan antara jaringan bisnis satu dengan yang lainnya? Seberapa berani Anda bertaruh bahwa media tidak memberitakan kebohongan demi propaganda ideologi politik yang bertalian? Tidak ada informasi yang bebas nilai. Informasi adalah realitas yang sudah diberi makna—dan sialnya, kebanyakan diberi makna yang menguntungkan atau tidak mencelakai si produsen informasi. Maka, adalah sebuah mitos, bila dikatakan bahwa media massa bekerja untuk publik. Itu hanyalah cita-cita. Cita-cita yang menjelma ilusi. Karena pada hari ini, kenyataan berkata lain, dan itu tengah kita hadapi sekarang: industri media menjelma tak ubahnya industri lainnya yang lebih mengedepankan keuntungan ketimbang kepentingan publik. Di tengah situasi ini, hanya ada dua pilihan untuk kita bersikap, tunduk atau menolak. Saya memilih yang kedua. Penulis: Roy Thaniago - Direktur Remotivi Editor: Inasshabihah Ilustrasi : Albert Dinata: 02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

08


COVER STORY

Lusuhkah

Kredibilitas Media Kita? Ilus

tras

i : Ju

lian ti Va

len tini

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

09


ernahkah kamu berpikir, kira-kira apa yang diberitakan media itu benar atau tidak, ya? Ambil saja contoh beberapa pemberitaan santer belakangan ini, terkait public figure kita. Benarkah fakta bahwa Ardina Rasty menjadi korban kekerasan Eza Gionino, mantan kekasihnya? Atau benarkah Raffi Ahmad adalah satu-satunya artis yang positif terkena narkoba, sementara artis lainnya tidak? Sadarkah kita, bahwa sesungguhnya kita semua berpikir, berinteraksi, mengambil keputusan, bertindak, semuanya adalah hasil bentukan media? Pada studi kajian media saat ini, perlu disosialisasikan kepada publik apa fungsi media yang sesungguhnya. Tidak terbatas pada mahasiswa Ilmu Komunikasi, atau mahasiswa jurusan Teknologi Informasi, segenap elemen masyarakat harus memahami bahwa ada tiga fungsi penting media massa. Menurut Harold Laswell, fungsi media massa yakni memberi informasi (to inform), mendidik (to educate), dan menghibur (to entertain). Turunan dari fungsi-fungsi itu dilengkapi pula dari De Vito. Media massa memiliki fungsi lain antara lain meyakinkan agar mengubah sikap audience, alias call for action. Contoh fakta, berkat pemberitaan yang digencarkan media tentang kesulitan yang dialami Prita akibat tuntutan pencemaran nama baik oleh OMNI Hospital, masyarakat menggalang aksi ‘Koin untuk Prita.’ Turunan berikutnya, media massa pun turut berfungsi menganugerahkan status - menunjukkan kepentingan orang-orang tertentu; name makes news. Sehingga berlakulah hukum apa yang menjadi “perhatian massa = penting”. So, jangan terheran-heran mengapa kasus Raffi Ahmad begitu santer dibandingkan kelanjutan kisah penetapan hukum kepada anak dari Hatta Rajasa yang awal 2013 menjadi pelaku kecelakaan maut. Padahal dua kejadian itu berada dalam momen yang berbarengan. Ada pula fungsi yang disinyalir membahayakan dari media massa yakni membuat candu dan membius. Alhasil publik cenderung menerima saja apa yang disajikan media. Semisal, kita menonton terus HBO TV, filmfilm Hollywood, tanpa tahu adakah film dalam negeri yang sama bagus dan berkualitasnya dengan film luar. Fungsi turunan terakhir adalah menciptakan rasa persatuan. Media berperan besar dalam membangkitkan rasa persatuan dan solidaritas yang selama ini kurang kita rasakan. Mengapa? Karena media seringkali menampilkan tontonan yang memprihatinkan dan memeras perhatian serta mengetuk nurani. Terakhir, media massa berfungsi sebagai pengontrol (watch dog) kekuasaan pemerintah. Media tak akan pernah hidup tanpa keuangan yang memadai. Ekonomi memang memegang kendali terbesar dalam keberlanjutan eksistensi media itu sendiri. Sesungguhnya, audience adalah komoditas yang terpenting dari media. Apa yang bisa dijual media? Adalah audience. Apa yang bisa diberikan media kepada audience? Kebutuhan dan kepuasan. Sayangnya, persaingan ekonomi yang ketat membuat media seringkali menomorduakan fungsi-fungsi terpentingnya.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

10


Masalah Kredibilitas Media Publik yang cepat terprovokasi adalah salah satu bentuk dampak dari media massa. Media massa yang tak hanya terbentur ekonomi tetapi juga kepentingan dari sang pemilik. Mari kita lihat realitas pemilik media nasional di Indonesia. Aburizal Bakrie, pemilik TV One, Viva News, dan ANTV adalah seorang politisi dan Ketua Umum Partai Golkar. Mari kita lihat, Metro TV, Media Indonesia. Kedua media nasional besar itu adalah milik Surya Paloh, politisi Partai Nasional Demokrat. Berikutnya, media seperti RCTI, MNC TV, Global TV, dan Seputar Indonesia yang diketahui milik Harry Tanoesodibjo, pengusaha yang tengah mencoba berenang di kolam keberuntungan politik. Itu baru sekilas nama-nama politisi yang menjadi pemilik media. Nah, pernahkah anda menonton TV One dan melihat iklan tentang sosok Aburizal Bakrie sebagai pemimpin harapan Indonesia? Atau iklan Partai Nasional Demokrat di Metro TV? Sesungguhnya kontenkonten yang disinyalir ‘mengampenyakan’ sesuatu hal atau seseorang tidak diperbolehkan di media massa. Hal tersebut melanggar kode etik jurnalistik dan sembilan elemen jurnalisme bahwa media dituntut untuk independen (tidak ada kepentingan politis individu atau kelompok) dan memberitakan konten yang cerdas, benar, dan komprehensif. Dengan realitas yang tengah terjadi kini, sehatkah kondisi media nasional kita? Meskipun publik ada kecenderungan untuk mengikuti saja apa yang disajikan media, sesungguhnya tahap demi tahap, publik sudah bisa menilai dan memilih konten mana yang akan ditontonnya, mana yang tidak. Dengan kata lain, publik mulai melakukan literasi media. Seperti pernyataan dalam teori komunikasi Uses and Gratification, bahwa khalayaklah yang memilih media apa, dan konten apa yang akan dikonsumsinya. Jangan heran, ketika publik dihadapkan pada realitas ini, akan muncul pertanyaan, masihkah media nasional kita terbilang kredibel? Apakah media nasional kita sudah melaksanakan keharusan kredibilitasnya dengan baik dan benar? Pengikisan kepercayaan akan kredibilitas media pun kerap menjadi diskusi publik, dan topik bahasan dalam perkuliahan bidang Ilmu Komunikasi dan media massa khususnya. Pengikisan atau erosi kredibilitas media yang bisa berdampak pada apatisme masyarakat terhadap media sesungguhnya merupakan gejala yang membahayakan. Bagaimana tidak, kalau kita melihat fungsi-fungsi media massa bagi publik yang begitu penting, erosi kredibilitas akan sangat membawa pengaruh buruk bagi publik sendiri. Publik tidak memiliki wadah bersosialisasi, wadah pemberi informasi yang dipercayainya, dan yang terpenting wadah untuk mendidiknya. Publik disinyalir dapat kehilangan identitasnya karena media yang mulai kehilangan kepercayaan. Media membutuhkan resolusi menghadapi tantangan ekonomi, persaingan media yang semakin liberal, dan tuntutan atas kepentingan independensi diatas kepentingan pribadi dan kelompok. Tak lupa, kepentingan yang seharusnya diutamakan adalah kepentingan publik mengingat orang-orang pers selaku pelaku media massa adalah perpanjangan tangan dan lidah masyarakat untuk mengontrol kekuasaan.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

11


Resolusi Mempertahankan Kredibilitas Media sesungguhnya tak hanya melakukan pembohongan publik dengan memberitakan konten yang tidak seharusnya, dan menyalahi kode etik jurnalistik. Dengan melakukan hal itu, media turut melanggengkan pembodohan publik. Sebuah realitas yang berkebalikan seratus delapan puluh derajat dibandingkan fungsinya untuk mendidik. Demikianlah ujar Raymond Kaya, dosen Ilmu Komunikasi UMN. Upaya yang dilakukan oleh pelaku media itu sendiri pernah dicanangkan melalui Forum Pemred, yang didirikan oleh kurang lebih 55 Pemimpin Redaksi media nasional Indonesia Juli 2012 lalu. Tantangan paling konkret Forum Pemred adalah upaya mengembalikan esensi jurnalisme, penyampaian informasi berkualitas, cerdas, dan komprehensif. Sebuah esensi yang seturut dengan fungsi media massa yang seharusnya. Pengabdian kepada publik menjadi prioritas nomor satu. Sebab tak bisa dipungkiri pers yang bebas atau independen dari pengaruh kekuasaan, baik ekonomi ataupun politik, semakin sedikit dan pada akhirnya publik juga yang menerima kerugian ini. Hal ini senada dengan sebuah Opini akan Esensi Jurnalisme, karya Ignatius Haryanto, dosen Ilmu Komunikasi UMN yang juga merupakan Direktur Lembaga Studi Pers dan Pembangunan. Opini berjudul Esensi Jurnalisme yang dimuat pada Harian Kompas, Juli 2012. Para pemred yang berhimpun seolah hendak menunjukkan sikap bahwa mereka selama ini muak mengabdi kepada kepentingan para pemilik media yang terlalu mengedepankan kepentingan ekonomi dan politik mereka sendiri. Media harus dikembalikan kepada semangat dasar membela kepentingan publik. Berkat publiklah media akan memiliki legitimasi untuk melakukan tindakan yang tak bisa dilakukan warga masyarakat biasa mana pun. Meskipun ada sejumlah pertanyaan terhadap Forum Pemred yakni mengapa forum ini muncul menjelang Pilpres 2014? Adakah korelasi antara dua hal ini? Pernyataan bahwa pers Indonesia harus menjaga independensi dari pengaruh kekuasaan, kelompok kepentingan, dan kekuatan ekonomi, secara tidak langsung mengatakan bahwa kaum pelaku media khususnya Pemimpin Redaksi menyadari pengaruh yang sangat besar ditunjukkan pemilik media dan seolah mengekang kebebasan media. Forum ini seharusnya menjadi forum yang diandalkan publik. Tak hanya itu, publik pun ikut berpartisipasi demi upaya mengantisipasi semakin parahnya erosi kredibilitas. Forum ini seharusnya menjadi cermin agar pemilik media memahami kode etik pekerjanya, bukan semata-mata kepentingannya. Tak semua hal dan semua orang bisa terbeli dengan uang demi pencapaian kepentingan. Penulis: Dewan Redaksi Ultimagz Editor: Inasshabihah dan Gloria Fransisca

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

12


INFO INDONESIA

Rapor Kredibilitas Media oleh Publik Ilustrasi : Julianti Valentini

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

13


B

anyak ramalan bahwa situasi politik Indonesia akan makin memanas terlebih menjelang Pemilu 2014. Seolah akan banyak cara dilancarkan politisi untuk menguasai suara rakyat. Salah satu cara yang dianggap ampuh ialah penggunaan media sebagai alat komunikasi politik. Secara ekstrem dikatakan sebagai corong partai. Bagaimana sesungguhnya hasil rapor media oleh publik? Program Manager Lembaga Hivos regional Asia Tenggara, Shita Laksmi menuturkan, media, terutama media massa semacam televisi, koran, dan radio memiliki peran yang tidak hanya terkait pada Pemilu 2014, tetapi konstruksi sosial bagaimana bangsa ini mau dibawa. Media merupakan ruang interaksi pribadi dan ruang publik dan apabila kita percaya pada partisipasi publik dalam kehidupan bernegara. Peran media sangat penting. Shita menjelaskan, saat ini internet tengah membuka keran informasi yang sangat luas. Tidak hanya peran jurnalis yang perlu didefinisi ulang karena proses produksi berita tidak hanya dimiliki oleh jurnalis. Meskipun dulu, hanya jurnalis yang bisa menulis, meliput, sekarang siapapun bisa menulis dan meliput. Namun kini juga interaksi dengan pembaca membuat bingung newsroom. “Ada dua garis besar, menurut saya, dari proses interaksi langsung dengan khalayak yang membuat newsroom harus berpikir panjang. Pertama, apa informasi yang layak jadi berita, dan kedua kritik langsung dari khalayak. Kini sangat penting untuk mengetahui apa respon dari khalayak, terutama melalui social media, untuk membuat berita dari newsroom itu terlihat benar. Saya rasa ini menjadi penting karena media massa yang awalnya cukup sakral dan sulit ditembus menjadi bisa berinteraksi,” jelasnya. Pernyataan ini memperjelas berubahnya sifat media di jaman teknologi dan informasi yang berkembang dengan sangat pesat ini. Kecepatan munculnya berita menjadi sangat penting, sumbernya tidak melulu dari seorang yang berprofesi sebagai jurnalis, tetapi bisa dari siapa atau apa saja yang sedang ramai di masyarakat. Selain itu, terkikisnya kepercayaan masyarakat terhadap media juga dipengaruhi faktor kepemilikan media yang saat ini banyak dipegang oleh para politisi. Shita menjabarkan ada 12 grup media di Indonesia yang menguasai semua media massa mainstream. Meskipun tidak semua dimiliki adalah politisi, tetapi beberapa diantaranya sangat aktif seperti grup Visi Media Utama (Bakrie Group), Media Grup (Surya Paloh) dan beberapa yang baru saja terjun ke politik seperti grup MNC milik Harry Tanoesoedibyo. “Tidak perlu tanya ke ahli, tetapi kita sebagai warga negara Indonesia tahu benar bagaimana kepemilikan ini berpengaruh pada pemberitaan. Pasti semua orang Indonesia pernah menonton Surya Paloh yang bisa menggunakan airtime selama 1 jam untuk pidatonya,” tutur Shita.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

14


Shita juga menjabarkan hasil riset yang pernah dilakukan Hivos bersama CIPG dan Manchester University. Dari riset itu, pihaknya mewawancarai salah satu media di Indonesia yang mengatakan ada peran pemegang saham pada bagaimana pemberitaan diputuskan, walaupun mungkin tidak secara langsung. Menurut Shita, idealnya peran media dalam kegiatan politik adalah sebagai pemberi pendidikan politik. “Saya masih berpegang pada pemikiran, media massa itu berperan dalam pembentukan mimpi bersama sebuah bangsa. Kalau setiap kali kita diberikan pemberitaan negatif dan contoh-contoh buruk yang diberikan oleh para pengambil keputusan, pasti akan berpengaruh pada proses Pemilu. Saya berharap media massa di Indonesia menjelang Pemilu bisa menjadi lebih baik dalam mempersiapkan pemberitaan,” ungkap Shita. Dari pihak pekerja media, Ariyo Ardi, Produser Eksekutif Seputar Indonesia, menjelaskan bahwa media hidup dari kepercayaan masyarakat, sehingga melayani masyarakat dengan informasi yang mendidik menjadi prioritas. Media tak selamanya mulus dalam berjalan. Fenomena yang terjadi, media kerap terbentur kepentingan. Ditambah lagi dengan beberapa petinggi media terjun ke kancah politik bangsa. Hal wajar jika redaksi sebagai tonggak sebuah media menyampaikan informasi sering kesulitan. “Wartawan merupakan pilar utama dalam redaksi, oleh karena itu harus menjaga independensi,” tutur Ariyo Ardi. Penuturan Ariyo Ardi tersebut bersambut dari pidato petinggi MNC Group pada akhir tahun lalu dengan mengumpulkan seluruh jajaran redaksi. “Bertindaklah sesuai fakta, berjalan sesuai kode etik jurnalistik, dan tidak menekankan arahan tertentu terkait bergabungnya beliau ke partai Nasional Demokrat,” jelasnya. “Sebaiknya komunikasi tetap terjalin antar penghuni media itu tersendiri untuk menghindari biasnya kepentingan redaksi dengan petinggi,” imbuhnya. Burgeoning jajaran redaksi ditopang dengan adanya ruang diskusi dengan pemilik media itu sendiri, serta menjaga independensi news room agar masyarakat mendapatkan informasi yang mendidik. Masyarakat Indonesia kini lebih pandai dalam mengkonsumsi media, mereka memilih media mana yang masih independen. Karena kehilangan independensi dalam suatu media dapat menghilangkan kepercayaan masyarakat, sehingga bisnis mediapun akan merugi. Menanggapi masifnya media yang secara tidak langsung menjadi corong kepentingan pihak-pihak tertentu, Direktur Lembaga Studi Pers dan Pembangunan, Ignatius Haryanto mengatakan, masyarakat saat ini juga sudah

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

15


lebih cerdas dalam hal mengonsumsi media. Kalau pun ada media yang mempromosikan salah satu tokoh, masyarakat pun bisa bersikap skeptis terhadap calon-calon yang difavoritkan media tertentu. Mereka juga tahu media sekarang ini ada yang tidak independen, dimiliki oleh politisi, atau partai tertentu. Menurut dosen ilmu komunikasi Universitas Multimedia Nusantara ini, masalah-masalah politik yang saat ini menjadi besar di masyarakat disebabkan oleh kedua faktor, media dan partai politik beserta politisinya. “Dari pihak politisinya pasti selalu berusaha untuk bisa selalu tampil dalam media. Tetapi di sisi yang lain juga media juga membutuhkan liputanliputan seperti itu. Jadi keduanya saling membutuhkan,” ujarnya. Shandy Lopulisa, mahasiswa Jurnalistik 2010 Universitas Multimedia Nusantara menuturkan pendapatnya yang senada bahwa penilaian sebuah kredibilitas itu tergantung dari media apa yang dibaca. “Harus diakui, media sekarang punya kepentingan. Jadi, saran gue jangan cuma lihat satu media aja.“ ujar penyiar UMN Radio ini. “Sekarang ini kan banyak pemilik media yang juga merangkap sebagai politikus, sebut saja Surya Paloh yang punya Metro TV dan Media Indonesia, dan juga tergabung dalam Partai Nasional Demokrat (NasDem). Lalu ada juga Aburizal Bakrie ketua umum Partai Golkar yang juga punya TV One, Viva News, dan ANTV. Kita juga tahu kalau mereka ini berambisi ingin maju sebagai calon presiden RI 2014 mendatang. Nah otomatis mereka akan menggunakan media mereka untuk, ya minimal pencitraan lah,” tambah Shandy. Dengan adanya fenomena tersebut, Shandy dengan pasti mengatakan media sangat berpengaruh terhadap peta politik 2014. Menurutnya, pemilik media yang juga merangkap sebagai politikus anggota partai tersebut dapat dengan mudah men-drive isu-isu politik, mengatur pandangan-pandangan publik, dan sebagainya. Ditambah lagi, adanya fakta bahwa pers di Indonesia sangat powerful dan berperan sebagai pilar ke empat demokrasi. Reporter: Moch. Faisal Al-Kahfi, Anastasia Arvirianty, Maria Advenita Gita Elmada Editor: Gloria Fransisca Katharina

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

16


INFO KAMPUS

8 Film Jebolan

ULTIMA SCREEN

Siap Tayang!

B

ersiaplah untuk Ultima Screen! Salah satu kegiatan tahunan UMN yang ditunggu-tunggu ini merupakan pemutaran film terbaik mahasiswa UMN kepada publik. Film yang diputar berasal dari tugas akhir, tugas umum, maupun karya mandiri mahasiswa peminatan Cinematography DKV UMN yang selanjutnya melalui proses seleksi ketat oleh dewan juri. Kali ini dewan juri Ultima Screen antara lain Lucky Kuswandi, Ina Riyanto, Yosep Anggie, Kemal Hassan dan BW Purba Negara. Telah terpilih delapan film yang akan ditampilkan di Blitz Megaplex – Pacific Place Jakarta pada 20-21 Februari 2013. Tanggal 20 Februari 2013 pukul 16.30 tiket dijual secara umum sedangkan pada pemutaran pukul 19.30, sebagian besar tiket sudah dipesan bagi para tamu undangan dari insan perfilman Indonesia antara lain filmmakers, producers, stasiun TV, Production House, dan Advertising Agency. Menurut Ina Riyanto, salah satu penyelenggara acara Ultima Screen, tujuan diadakannya pemutaran film ini yaitu untuk memperkenalkan kualitas dan keragaman karya mahasiswa UMN kepada masyarakat film Indonesia. Ia menambahkan, “Semoga dengan adanya acara ini, tercipta jembatan baru bagi para mahasiswa sinematografi dengan insan perfilman Indonesia. Jadi saat mereka lulus, mereka bisa langsung mendapat pekerjaan-pekerjaan di bidang film,” ujarnya. Bagi para mahasiswa UMN yang penasaran namun khawatir tidak dapat menonton di Blitz Megaplex – Pasific Place, tenang saja, anda bisa menyaksikan delapan film tersebut beserta karya-karya lain yang tidak lolos, di Function Hall pada tanggal 22-23 Februari khusus untuk anak UMN.

Reporter Editor

: Eldo Christoffel Rafael : Dona Handayani

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

17


EURECA! Sebuah Gebrakan Untuk

Bangsa

R

atusan orang memadati arena sekolah bisnis Prasetya Mulya, Bumi Indah Serpong (BSD), Tangerang dalam acara EURECA (Entrepreneur Creative Challenge). Acara yang digelar pada Sabtu (19/01) itu merupakan gebrakan dari Prasetya Mulya mengadopsi nilai-nilai bisnis yang sehat. Acara ini terdiri dari tiga rangkaian, yakni Entrepreneur’s Business Exhibition, Business Plan Competition, dan Marketing Plan Competition. Pada tahun-tahun sebelumnya, ketiga acara tersebut dilaksanakan secara terpisah. Namun, di awal tahun 2013 ini, Student Board Prasetya Mulya membuat sebuah gebrakan dengan menggabungkan ketiga lomba tersebut dalam sebuah acara, yakni EURECA. Tema yang diusung pada Entrepreneur Creative Challenge kali ini adalah ”Sustanation (Sustainability For The Nation)”. Sustainability ini hendak menyampaikan pada para partisipan bahwa bisnis yang baik, tidak hanya sukses dalam profit tetapi juga dari bagaimana menyenangkan pelanggan dan memperhatikan kesehatan lingkungan tempat mereka membuka usaha. Business Plan Competition merupakan sebuah kompetisi perencanaan bisnis yang dapat diikuti oleh pihak internal, maupun eksternal. Perlombaan ini pun melalui beberapa tahap, yakni penyisihan, coaching, dan final. Sementara itu, melalui Entrepreneur’s Business Exhibition mahasiswa semester satu dan tiga Prasetya Mulya Business School memamerkan dan mempromosikan produk hasil kreasi mereka. Ini merupakan bagian dari program mata kuliah masing-masing semester. Marketing Plan Competition terdiri dari tiga kegiatan. Pertama, coaching berupa seminar. Kedua, company visit. Ketiga, kompetisi dengan menyusun paper untuk membedah kasus yang diberikan. Masing-masing lomba dinilai oleh juri-juri yang berkompeten. Acara ini ditutup oleh penampilan Adera yang berhasil menghibur hadirin. Tak heran EURECA sukses meraup apresiasi tinggi dari segenap hadirin dan partisipan. Menurut Adi, panita EURECA, acara ini bertujuan untuk merangsang potensi bisnis yang tidak hanya memberikan profit bagi perusahaan, tetapi juga membawa kesejahteraan bagi negara. Adi pun menambahkan, acara yang dipersiapkan selama tiga bulan ini disambut baik oleh seluruh hadirin dan partisipan. “Mereka sangat antusias karena mereka dapat menunjukkan kelebihannya di sini dan mendapatkan profit dari apa yg mereka hasilkan,” ujar Adi. Reporter : Clara Alverina Editor : Dona Handayani

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

18


Kembalinya Untaian Harmoni Sang Ladia

Fakultas Seni Musik, Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang menggelar sebuah konser musik bertemakan “Ladia Harmoni Kembali". Konser ini berlangsung pada 24 Januari 2012, pukul 19.00-21.00. “Ladia Harmoni Kembali” merupakan judul resital sang vokalis, yang merupakan kelanjutan dari konser kecil, yaitu “Ladia In Harmoni”. Sedikit berbeda dengan “Ladia In Harmoni” yang berkolaborasi dengan mini okestra, pada kali ini “Ladia Harmoni Kembali” mencoba berkolaborasi dengan Appasionata Big Band.

A

cara yang turut dihadiri oleh para dosen musik UPH, orang tua, mahasiswa-mahasiswi UPH, dan pihak eksternal, salah satunya teman-teman para personil kedua band ini, diawali dengan menyanyikan dua buah lagu. Kemudian dilanjutkan dengan sedikit sharing lika-liku perjalanan Ladia Band dan pengenalan para personil kedua band. Adapun personil Ladia Band, yaitu Dimas (vocalist), Alfred (bassist), Dika Primaduta (drummer), Edo (guitarist), dan Vially (guitarist). Selain itu, personil Appasionata Big Band terdiri dari Kenanya dan Kenzihamria (keyboardist). Posisi alto saxophone ditempati oleh Irene, Joshua, dan Andre. Tenor saxophone oleh Rio dan trumpet oleh Indra dan Rigen. Dengan hanya membayar tiket seharga Rp 5.000,00, penonton dapat menyaksikan kolaborasi kedua band yang membawakan delapan buah lagu ciptaan original para personil Ladia Band. Hasil penjualan yang diterima pun akan disumbangkan kepada Yayasan Al Thoybah, Lengkong Karya Serpong, Tangerang Selatan.

Acara ini ikut dimeriahkan oleh beberapa bintang tamu yaitu Muhammad Arham dan Stevanus Lianto yang turut menyanyikan lagu ‘Bumiku Indah’ serta Jupiter Galileo yang menyanyikan lagu ‘Mengejar Mimpi’. “Lagu-lagu yang kami bawakan merupakan hasil ciptaan kami sendiri dan kami berharap Ladia Band ini dapat meramaikan dunia permusikan di Indonesia,” ujar Dimas Sufi seraya tersenyum. Acara ini diakhiri dengan permainan accoustic oleh sang vokalis secara personal yang membawakan dua buah lagu. Tepuk tangan meriah datang dari para penonton dan mereka pun mengaku puas dengan konser musik Ladia Band featuring Appasionata Big Band tersebut. Reporter & Foto : Ultimagz / Desy Hartini Editor : Dona Handayani

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

19


INFO KAMPUS

Jatuh Bangun Si Kecil 5 Tahun

U

ltimagz merupakan majalah kampus pertama, yang terbit pada tahun 2007 dengan Steffi Indrajana sebagai Pemimpin Redaksi (PemRed). Pada tahun itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang dibuat meskipun dengan tujuan untuk membantu mempromosikan kampus. Sayangnya, karena keterbatasan dana yang dipasok dari kampus, visi misi yang belum matang, fungsi dan tujuan dari terbentuknya majalah yang tak jelas, membuat Ultimagz pun vakum hingga akhir tahun 2007. Setelah hampir kurang setahun vakum, Ultimagz kembali terbit dengan dorongan dan semangat dari Bertha Sri Eko, Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi (Kaprodi Ilkom). Kala itu, tahun 2008, Kaprodi Ilkom menginginkan adanya sebuah wadah pelatihan menulis untuk mahasiswamahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi. Hal ini diperhitungkannya sebagai Kaprodi mengingat kebutuhan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa jurusan jurnalistik. Akhirnya, Ultimagz yang terlalu sayang dibiarkan mati suri ini kembali dihidupkan dan dipercayakan kepada Margareta Engge Kharismawati (Jurnalistik 2007) untuk memimpin redaksi majalah tersebut. Selama kurun waktu 2008-Oktober 2010, Engge menjabat sebagai Pemimpin Redaksi kedua Ultimagz. Sepanjang tahun tersebut status Ultimagz adalah sebagai salah satu sarana pembelajaran dari fakultas Ilmu Komunikasi dan hanya untuk mahasiswa-mahasiswi Ilmu Komunikasi. Setelah edisi pertama yang diterbitkan oleh Steffi Indrajana and crews, Engge dan kawan-kawan melahirkan anak kedua mereka dan menjadi titik pancang bangunnya si kecil. Edisi kedua bertemakan Reborn (kelahiran kembali setelah vakumnya Ultimagz), edisi ketiga dengan tema Jejak Langkah Indonesia, dan edisi keempat dengan tema Life Equal Passion. Sayangnya, kebiasaan hangat-hangat di awal dan dingin di belakang kembali mewabahi Ultimagz. Si kecil Ultimagz tidak bertahan lama, tak bisa rutin terbit, dan mulai terlupakan begitu saja dari pengawasan Fakultas Ilmu Komunikasi sebagai atasan mereka.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

20


Tongkat kepemimpinan tentu tak bisa terus menerus berada di bawah kendali Engge. Sindrom statis yang terulang kembali ini diharapkan bisa ditepis oleh kepengurusan berikutnya. Regenerasi pun segera dirembukkan untuk menentukan kepengurusan bagi angkatan kedua. Oktober 2010 serah terima jabatan pengurus 2007 ke pengurus 2008. Terpilihlah Naomi Panggabean sebagai Pemimpin Redaksi dan Letysia Searamita sebagai Pemimpin Umum. Melihat status Ultimagz yang simpang siur, angkatan 2008 pun bercita-cita untuk mengukuhkan Ultimagz sebagai sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa di UMN. Tak terbatas hanya pada anak Ilmu Komunikasi saja. Meskipun tak dapat dipungkiri, mahasiswa fakultas Ilmu Komunikasi merupakan prioritas. Duo pemimpin perempuan, Letysia dan Naomi ini berhasil menerbitkan 2 edisi, satu edisi cetak yang bertema Reborn, dan satuedisi PDF yang terbit bulan Mei 2011 bertema Youth Movement. Berbagai kendala selama masa jabatan Naomi dan Letysia membuat sulit berkembangnya Ultimagz. Dengan pengukuhan sebagai UKM, pihak kampus seolah lepas tangan terhadap perkembangan kampus. Setelah satu tahun menjabat, Ketua serta Pemimpin Redaksi sudah mulai sibuk dengan urusan magang serta skripsi. Maka, bulan September 2011, terpilihlah Felix Jody sebagai Ketua Umum. Felix pun mencari sosok Pemimpin Redaksi yang dianggap mampu menjalankan kembali roda Ultimagz. Berdasarkan hasil rapat pertama, akhirnya terpilihlah Benediktus Krisna, mantan koordinator Divisi Kesejahteraan Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa generasi pertama sebagai Pemimpin Redaksi Ultimagz periode 2011/2012. Selain itu kursi kepemimpinan perusahaan untuk mengurus keuangan dan periklanan dijabat oleh Nadya Kartika, Jurnalistik 2010.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

21


Jody, Krisna dan Nadya, bercita-cita untuk membangunkan Ultimagz dari tidur panjangnya. Krisna bahkan mengaku sangat ingin Ultimagz bisa bergaung di tengah kalangan mahasiswa UMN sendiri. Adanya streotype yang ditempelkan pihak luar bahwa pers kampus UMN itu ‘cupu’ menjadi vitamin ekstra bagi mahasiswa Jurnalistik 2009 tersebut untuk membuktikan bahwa UMN yang notabene adalah kampus dari perusahaan media nasional, Kompas Gramedia, mampu menjadi pers kampus yang tak kalah kompetennya. Sama halnya dengan Nadya yang bertekad untuk membuktikan bahwa media kampus bisa mendapatkan iklan untuk membiayai biaya percetakan. Tak heran apabila akhirnya buah kerja Jody, Krisna, dan Nadya membuahkan hasil. Ultimagz tak lagi berstatus sebagai UKM, sebab status tersebut justru disinyalir tidak berfungsi dan menjadi penyebab saling lempar tanggung jawab. Ultimagz pun dibiarkan berdiri sebagai media independen, namun diakui atas nama Universitas Multimedia Nusantara. Alhasil, Ultimagz yang terseok-seok pun perlahan demi perlahan mendapatkan posisi, mulai diperhatikan, dan diberikan fasilitas yang sangat menunjang untuk kelancaran proses kerja media kampus tersebut, antara lain ruangan beserta komputer. Meskipun masih jauh dari suasana ruang kerja media yang seharusnya, namun pihak kampus telah menunjukkan konsistensinya dalam mendukung cita-cita mahasiswa.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

22


Selama masa kurun waktu setahun kepemimpinan Jody dan Krisna, keduanya menerbitkan 3 edisi cetak dalam dua bulan sekali, dengan tema sebagai berikut: Jas Merah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah), Distorsi Budaya, HVS atau Horor-Violance-Sex, serta satu edisi terakhir di ujung kepemimpinan keduanya. Sebuah edisi khusus membahas Organisasi Kemahasiswaan dan UKM di UMN. Kini, di usia Ultimagz yang genap 5 tahun, tengah menjabat Zidny Ilman Nafian dan Gloria Fransisca Katharina sebagai Ketua Umum dan Pemimpin Redaksi Ultimagz angkatan 2012-2013. Keduanya dipilih melalui Pemilihan Umum Ultimagz pada bulan September 2012 lalu. Setelah Zidny dan Tita terpilih, regenerasi perusahaan pun dilakukan. Tongkat kepemimpinan Nadya Kartika beralih kepada Clara Judijanto, Jurnalistik 2010, selaku pemimpin perusahaan Ultimagz. Trio pemimpin ini melakukan gebrakan mendirikan Ultimagz Online yang selalu update satu minggu sekali. Sejauh ini, dalam kurun waktu seperempat perjalanan keluarga besar Ultimagz pun berhasil mengeluarkan satu edisi cetak Januari 2013 dengan tema Generation Gap. Reporter : Desy Harini / Eldo C. Rafael Editor : Dona Handayani dan Gloria Fransisca Foto : Dok. Ultimagz

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

23


SOSOK

Belajar dari

Keterbatasan

“Kalau jadi fotografer dengan motivasi jadi kaya, tinggalkan jauh-jauh, lupakan jauhjauh,” pesan Arbain Rambey, fotografer jurnalis Kompas, Selasa (15/01/2013) di Gedung Kompas TV, Palmerah, Jakarta. Oleh karena itu, fotografer muda harus berpikir dua kali untuk terjun di dunia fotorgrafi.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

24


P

ria kelahiran Semarang, 2 Juli 1961 ini mengenal fotografi sejak tahun 1974 saat duduk di kelas 1 SMP, lewat ekstrakurikuler cuci cetak foto. Arbain pertama kali memotret tiga tahun kemudian pada 1977 saat naik gunung di Semarang. Alumnus Institut Teknologi Bandung Fakultas Teknik Sipil ini mengaku mempelajari dunia fotografi secara otodidak. “Jadi bener-bener hanya how to-nya, kalau what behindnya aku belajar sendiri,” ujarnya. Perjalanan kariernya tak lepas dari kendala yakni peralatan fotografi yang pada masa itu masih sangat mahal. Harga kamera tidak terjangkau. Alhasil pada tahun 1978, dia membeli kamera pertamanya seharga Rp. 38.750,00. “Jadi aku belajar dengan segala keterbatasan, segala masih mahal,” ujar Arbain yang pernah meraih juara satu foto fashion tahun 1994, Juara Tunggal Art Summit tahun 1999, dan lomba foto MURI (Museum Rekor Indonesia) tahun 2008. Menurutnya, kecanggihan internet saat ini membuat segalanya lebih mudah. Hal itu harusnya memacu generasi muda untuk belajar lebih tekun. “Gampangan sekarang, bisa lihat di internet. Aku pikir justru itu yang membuat generasi yang belajar foto di angkatanku itu lebih gigih daripada yang sekarang,” tutur Arbain. Pengisi program Klik! Arbain Rambey Kompas TV itu pernah mengadakan pameran tunggal di Kuwait pada Desember 2009 berjudul “Indonesia in 50 Pictures” mengatakan bahwa media massa harus komersial demi keberlangsungan media tersebut. “Kita tidak bisa mengatakan media harus idealis, siapa yang mengharuskan?” tegasnya. Dosen Universitas Multimedia Nusantara dan Universitas Indonesia ini mengatakan, pada akhirnya, kredibilitas media itu akan terjadi dengan sendirinya. Media yang terus berbohong akan semakin tidak dipercaya oleh khalayak. “Jadi nggak usah maksa, kredibilitas akan muncul sendiri kalau kita memang kredibel,” kata Arbain. Solusi dari erosi kredibilitas ini kembali pada media itu sendiri. “Kalau kamu memang mau idealis, ya jangan mau dibayar. Kamu harus membuktikan kalau kamu tidak pernah bohong,” tutur sosok yang buku karya fotonya berjudul ‘Indonesia, Mist of Time’ pernah diterbitkan oleh Waterous & Co di London pada tahun 2005 itu. Reporter : Arnoldus Kristianus dan Clara Alverina Editor : Inasshabihah

Nama lengkap Nama panggilan Tempat tanggal lahir Pendidikan Prestasi Buku Pameran foto tunggal

: Arbain Abdel Abidin Rambey : Arbain Rambey : Semarang 2 Juli 1961 : SMA Loyola Institut Teknologi Bandung Fakultas Teknik Sipil. : Juara 1 Foto Fashion tahun 1994 Juara Tunggal Art Summit tahun 1999 Juara I lomba foto MURI (Museum Rekor Indonesia) tahun 2008 : ‘Indonesia, Mist of Time’ yang diterbitkan oleh Waterous & Co. di London tahun 2005 : Ekspresi (Medan, 2002), Mandailing (Medan, 2002), Senyap (Bentara Budaya, Jakarta, 2004), Colour of Indonesia (Galeri Cahaya, Jakarta, 2004), Crossing Bridges (Singapura, 2004), Persatoen (Melbourne, 2005), Nusantara (bersama Makarios Soekojo,Hotel Aston Jakarta, 2006)

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

25


Maman Suherman:

Jangan Bokis! Plontos. Mungkin kata itu yang pertama keluar ketika melihat seorang Maman Suherman. Pembawa acara talkshow Mata Hati di Kompas TV ini memang identik dengan pertanyaan dan pernyataannya yang menggelitik publik. Pengalaman Maman Suherman di dunia jurnalistik selama hampir 30 tahun, membuat nama Maman Suherman tidak asing lagi dengan kehidupan public figur. Pemilik akun twitter @maman1965 ini memutuskan berkecimpung di jurnalistik atas kemauannya sendiri. Padahal latar belakang Maman bukanlah dari bidang Jurnalistik. “Dari awal saya memang suka menulis, dan itu merupakan salah satu cara untuk mengajak masyarakat terhibur dan tercerahkan. Kita sebut enlighten dan enrichment. Memperkaya orang kan bisa lewat jurnalistik salah satu acaranya,” ujar Maman ketika ditemui Ultimagz selepas syuting. Tak banyak yang tahu alasan Maman berkecimpung di bidang jurnalistik setelah terlebih dahulu berhasil membuka tabir realitas dunia gelap di Jakarta. Pria yang menghabiskan masa-masa mudanya sebagai mahasiswa Kriminologi ini juga merasakan lika-likunya dalam perjuangan menulis skripsi.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

26


Maman yang pernah menjadi dosen tamu mata kuliah Indepth Reporting berkisah tentang pengalamannya sengaja menjadi sopir tanpa ketahuan untuk skripsi tentang pola pemerasan dalam kepelacuran lesbian. Sebuah tema yang membuatnya sukses meraih gelar sarjana. Menurut pria yang pernah menjadi redaktur Majalah Nova itu, menulis adalah cara untuk berekspresi. “Kalau saya tidak suka dengan orang rasis, saya bisa langsung menulis anti-rasisme. Kalau saya tidak suka dengan orang yang berbohong dengan media, saya bisa langsung mengkritik,” ujar Maman yang juga seorang advicer dan konseptor acara televisi. Perjalanan karier Maman selama hampir 30 tahun diawali dengan bekerja di beberapa majalah saat kuliah. Tak heran, pria berdarah Makassar ini adalah mantan reporter dan redaktur di sejumlah media cetak seperti majalah Mahkota, tabloid Nova, tabloid Citra, dan majalah SeRu! Majalah Mahkota, tabloid Nova, dan Citra adalah jawaban mengapa kehidupan Maman dekat dengan selebriti. Industri penyiaran pun Maman geluti dengan merancang berbagai program televisi dan radio terutama karena pengalamannya pernah bekerja di rumah produksi. Tidak sedikit iklan, sinetron, dan reality show yang dibuat. Menumpuknya deadline pekerjaan tidak membuatnya bosan atau jenuh, malahan Maman semakin berhasrat untuk mengembangkan ide-ide kreatif untuk karirnya sebagai pekerja media. Salah satunya adalah menciptakan talkshow selebriti yang lebih manusiawi. Maman seringkali merasa tak nyaman dengan liputan selebriti yang penuh dengan gosip, alhasil sering membuat para selebriti naik pitam. “Saya tidak ingin melihat seseorang dari satu sisi. Saya memberikan kesempatan kepada orang untuk mengungkapkan isi hatinya. Di acara saya (Mata Hati), bintang tamu tidak tahu akan ditanya apa, kalau mereka (bintang tamu) mau datang berarti mereka siap untuk ditanya tentang seluruh diri dan cara berpikirnya,” ujar Maman yang mengaku tengah memiliki ‘PR’ untuk menulis enam buku. Maman adalah seorang penulis yang kritis. Dalam bukunya yang berjudul Bokis: Kisah Gelap Dunia Seleb, Maman mengungkapkan hal-hal ‘tersembunyi’ dalam dunia hiburan. Kesuksesan buku Bokis juga tercermin dari akun @AreaBokis Tidak lebih dari sebulan, akun tersebut sudah hampir memiliki 10 ribu followers. Lebih lanjut, Maman menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bokis. “Kalau ada tanda dilarang parkir ya jangan parkir. Kalau masih parkir nah itu bokis namanya! Sederhana tapi ada impactnya,” jelasnya. Maman setuju bahwa media tengah mengalami bokis. “Yang menjadi titik kritis adalah ketidakindepenedenan mereka (media), keberpihakan pada partai politik tertentu dan pemilik. Padahal hal itu sudah dilarang,” tutur Maman mantap, menutup wawancara. Reporter : Kevin Ivander dan Clara Alverina Editor : Inasshabihah Foto : Ultimagz / Kevin Ivander

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

27


TEKNOLOGI

Kios Printer

Mandiri

Pertama di Dunia

B

ingung mau ngeprint dimana? Tenang! Sebentar lagi akan ada Kios Printer Mandiri yang konsepnya self service bak mesin ATM. Kios Printer Mandiri merupakan sebuah alat/mesin yang mampu mencetak, memindai, dan menggandakan dokumen secara mandiri dengan metode pembayaran mandiri pula. Alat ini merupakan inovasi dari Siauw Yohanes Darmawan, dosen ICT UMN, dibantu oleh Dippy Diviantoro, dosen DKV UMN dan Tommy Agustino. Diharapkan mesin ini bisa diakses masyarakat 24 jam dimanapun. Kios Printer Machine (sebutan lainnya) mulai dibuat pada tahun 2009 oleh Siauw karena ia sering kesulitan ketika mencari tempat photocopy dan print saat meeting dengan klien. Ia lalu berpikir untuk menggabungkan alat print, mesin photocopy, scanner, komputer dan CPU menjadi satu mesin. Cara kerja KPM ini sangat simpel. “Datang, masukkin USB/MMC card, buka file, edit bisa tetapi hanya edit simpel, tidak ada keyboard sendiri, yang ada hanya keyboard digital,” jelas Siauw saat ditemui tim Ultimagz. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi para hacker. Jadi, hanya terdapat keypad numlock dan digital keyboard. Tujuan awal dari mesin ini pun diciptakan untuk mencetak saja, sehingga fungsi mengeditnya hanya sedikit. Proses cetak dokumennya sama seperti pada umumnya. Saat kita sudah siap untuk mencetak, akan muncul tagihan pembayaran. Lalu, bagaimana cara membayarnya? Ada dua metode pembayaran, yaitu dengan menggunakan coin machine (uang koin) dan bill exceptor (uang kertas). “Yang menjadi masalah adalah belum adanya bill exceptor. Alat ini tidak dijual bebas, tidak ada distributornya di Indonesia,” tutur Siauw. Setiap mesin akan terhubung dengan server yang berada di kantor pusat. Mesin akan mengirim data lewat sinyal VPN (Virtual Private Network). Server akan memantau stok tinta, kertas hingga keadaan mesin lewat VPN. Diakui Siauw, masih ada kekurangan dari alat ini. “Model dari mesin masih kaku sekali. Masih banyak lubang pada bagian body luar mesin. Lubang ini ditakutkan bisa membuat orang menaruh sampah, rokok, narkoba, dan lainnya,” ungkap Siauw. Mesin yang mulai dipasarkan pada bulan Juni 2013 ini tidak hanya akan dijual di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain mulai dari Asia hingga Eropa. Reporter : Eldo C. Rafael dan Arnoldus Kristianus Editor : Inasshabihah Foto : Dok. Siaw & Ultimagz/Eldo Rafael

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

28


WISATA

Di-Hyang, Dataran Tinggi Dewata

Terletak di ketinggian 1200-2000m di atas permukaan laut, Dieng merupakan destinasi bagi para pelancong yang mencari keindahan alam, kelezatan kuliner, dan keunikan budaya. Dieng berasal dari bahasa sansekerta yaitu kata ‘Di’ yang bermakna tempat dan kata ‘hyang’ yang bermakna dewa. Oleh karena itu, dataran tinggi di Jawa Tengah ini juga dipercaya sebagai tempat para dewa-dewi bersemayam. Pemandangan ‘Wah’ Alam Dieng Wisata utama yang ditawarkan Dieng adalah pemandangannya. Bermodalkan dataran tinggi, Dieng memberikan hamparan alam yang patut diabadikan. Perbukitan hijau dan terasering sangat memanjakan penglihatan. Selain itu, di kawasan yang terbagi oleh Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo ini terdapat telaga menawan bernama Telaga Warna. Telaga ini memiliki keunikan karena warna airnya. Telaga tersebut terbagi empat menjadi telaga biru, telaga hijau, telaga putih, dan telaga merah. Meski terkesan mistis, telaga ini selalu ramai dikunjung wisatawan. Bagaimana tidak, hanya dengan lima ribu rupiah, pengunjung sudah bisa menikmati kawasan telaga bersulfur ini. Selanjutnya, pemandangan yang sayang bila dilewatkan adalah Komplek Candi Arjuna. Candi Arjuna merupakan salah satu candi tertua di Pulau Jawa. Di dalam komplek ini terdapat 4 candi Hindu lainnya yaitu, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

29


Kelezatan Mie Ongklok, Buah “Surga” Carica

• Manisan Carica

• Mie Ongklok

Mungkin semua setuju dengan anggapan, bepergian rasanya kurang lengkap tanpa wisata kuliner. Oleh karena itu, Dieng menyajikan setidaknya tiga kuliner khas yang akan sering dijumpai para wisatawan. Pertama, mie ongklok. Mie ini disajikan dengan kuah kental dan sate sapi. Rasanya tidak perlu diragukan. Perpaduan rasa manis dari kuah kaldu dengan gurihnya sate sapi yang dibakar empuk sangat memanjakan lidah para wisatawan. Yang lebih ‘lezat’, para wisatawan hanya perlu merogoh kocek sekitar 12 ribu rupiah untuk satu porsi lengkap dengan sate sapi. Kedua, manisan buah carica. Manisan pepaya gunung ini sangat cocok untuk dijadikan buah tangan. Daging kuningnya sangat empuk layaknya daging mangga. Biasanya manisan carica disajikan dengan sirup untuk menambah kesegaran. Buah dengan nama latin Carica Pubescens tidak hanya manis, tetapi juga sehat. Buah Carica mengandung vitamin A, B, C yang baik bagi tubuh dan enzim papain yang kaya akan serat. Umumnya, satu gelas beling carica 350 gram dijual seharga 12 ribu rupiah dan untuk satu mangkok 300 gram dijual dengan harga 10 ribu rupiah. Ketiga, minuman purwaceng. Minuman dari tumbuhan herbal ini sangat nikmat dikonsumsi di malam Dieng yang dingin -pada musim kemarau suhu Dieng bisa mencapai titik es-. Iklim dingin inilah yang membuat purwaceng semakin enak dinikmati. Purwaceng berkhasiat untuk memberi stamina dan meningkatkan vitalitas. Satu gelas purwaceng biasa dijual sebesar 5 ribu rupiah. Fenomena Gembel, Daya Tarik Berbau Mistis Daya tarik Dieng ternyata muncul dari budaya asli sejak zaman Mataram Kuno. Seram, dan sarat akan hal mistis, yaitu fenomena anak gembel. Fenomena ketika seorang anak secara tiba-tiba terkena sakit panas yang luar biasa dan hanya sembuh apabila sudah tumbuh rambut gimbal di kepala anak tersebut. Anehnya lagi, tidak semua anak mengalami hal tersebut. Masyarakat Dieng percaya hanya anak-anak terpilih yang bisa memiliki rambut gimbal tersebut. Selain suka berbicara sendiri, anak gembel (anak terpilih) juga lebih emosional dan hiperaktif dibanding anak Dieng lainnya. Konon, hal tersebut disebabkan ada ‘sesuatu’ yang tinggal di dalam rambut gimbal anak terpilih tersebut. Bagi masyarakat Dieng, memiliki anak gembel adalah berkah. Namun, rambut gimbal pada anak terpilih tidak boleh dibiarkan selamanya. Menurut kepercayaan setempat, gimbal yang tidak diruwat (dipotong) akan mendatangkan bala bagi si anak, keluarga dan masyarakat. Namun, ruwatan hanya bisa dilakukan dari kemauan si anak gembel. Biasanya kemauan untuk ruwatan disertai juga dengan permintaan anak gembel yang harus dikabulkan. Kabarnya, ada anak gembel yang meminta 600 butir telur ayam, untuk apa ya? Ya mistis mungkin, tetapi itu adalah bagian dari budaya masyarakat Dieng. Itulah Dieng, salah satu “surga” di Jawa. Jadi, apakah Anda tertarik pergi ke sana? Ayo, telusuri lebih jauh alam Indonesia! Penulis: Kevin Ivander Editor: Maria Rosa Adiningsih Foto : Ultimagz / Kevin Ivander

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

30


http://1.bp.blogspot.com/

OLAHRAGA

16 Besar Liga Champion 2013 Tim-tim terhebat telah mencantumkan namanya dalam papan 16 besar. Ajang Liga Champion yang ke-58 ini akan menyuguhkan pertandingan-pertandingan panas nan menghibur. Para penonton sudah tidak sabar melihat sejarah baru sepak bola Eropa. Mereka menunggu dua laga terpanas dalam babak 16 besar ini, siapa saja mereka? Mari kita lihat prediksinya.

Real Madrid vs Manchester United

vs

Dunia seakan tak sabar untuk menyaksikan laga panas babak 16 besar Liga Champions, antara Manchester United kontra Real Madrid. The Red Devils akan bertandang ke markas los blancos di Santiago Bernabeu 13 Februari mendatang. Laga ini merupakan laga emosional sekaligus ajang reuni bagi bomber El Real, Cristiano Ronaldo. Pemain berjuluk CR7 ini telah membela Setan Merah selama enam musim sebelum hijrah ke Madrid pada 2009. Pelatih Madrid, Jose Mourinho sendiri akan bertemu dengan seteru lamanya, Sir Alex Ferguson. Saat menukangi Chelsea beberapa musim yang lalu, The Special One sering bersitegang dengan Sir Alex. Bahkan, pada 13 Januari silam, Mou menyempatkan diri datang ke Old Trafford untuk “memata-matai” permainan calon lawannya tersebut, kala MU bersua Liverpool. Pada pertemuan terakhir, yaitu perempat final Liga Champions musim 2002/2003, Madrid sukses menyingkirkan MU dengan agregat 6-5. Saat ini, secara kualitas pemain, kedua tim sama-sama mempunyai pemain terbaik di jagad kulit bundar. Tetapi, melihat performa El Real yang terseok-seok musim ini, membuat Setan Merah akan memanfaatkan keadaan tersebut. Di sisi lain, pasukan Alex Ferguson sedang dalam performa terbaiknya dengan menguasai Liga Premiere. Siapakah yang akan melaju ke babak berikutnya? Kita tunggu saja 13 Februari mendatang.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

31


Milan vs Barca

vs

Musim lalu, Milan dan Barca telah berjumpa empat kali di ajang Liga Champions, yaitu dalam fase penyisihan grup dan babak perempat final. Dua kali Barca mempecundangi Milan dan dua kali menuai hasil imbang. Musim ini, sudah dipastikan pasukan Allegri akan berjuang ekstra keras di San Siro, 21 Februari mendatang untuk bisa membalas kekalahan musim lalu. Namun, semua itu bak misi mustahil mengingat perjalanan Milan yang kurang baik musim ini. Kepergian dua pemain pilarnya musim lalu membuat performa Ambrosini dan kawan-kawannya menurun. Disisi lain, sang lawan, Barcelona tampil apik sejak awal musim. Di liga BBVA, Blaurgana sejauh ini bermain sangat baik dan menjadi pemuncak klasemen sementara. Kehilangan pelatih Pep Guardiola tak membuat permainan Barca meredup. Di bawah asuhan Tito Vilanova, Barcelona tetap mampu mempertahankan struktur permainan terbaiknya.

Daftar tim yang lolos ke Babak 16 Besar

Liga Champions 2012-2013 Grup A: Paris Saint-Germain, FC Porto Grup B: Schalke 04, Arsenal Grup C: Malaga, Milan Grup D: Borussia Dortmund, Real Madrid Grup E: Juventus, Shakhtar Donetsk Grup F: Bayern Munich, Valencia Grup G: Barcelona, Celtic Grup H: Manchester United, Galatasaray

Jadwal Pertandingan Babak 16 besar

Liga Champions 2013:

Jadwal 16 Besar Liga champion Leg Kedua:

Rabu, 13 Februari 2013 | 02:45 WIB Celtic vs. Juventus Valencia vs. PSG

Rabu, 6 Maret 2013 | 02:45 WIB Manchester United vs. Real Madrid Borussia Dortmund vs. Shakhtar Donetst

Kamis, 14 Februari 2013 | 02:45 WIB Shakhtar Donetsk vs. Borussia Dortmund Real Madrid vs. Manchester United

Kamis, 7 Maret 2013 | 02:45 WIB Juventus vs. Celtic PSG vs. Valencia

Rabu, 20 Februari 2013 | 02:45 WIB Porto vs. Malaga Arsenal vs. Bayern Munich

Rabu, 13 Maret 2013 | 02:45 WIB Barcelona vs. AC Milan Schalke vs. Galatasaray

Kamis, 21 Februari 2013 | 02:45 WIB Galatasaray vs. Schalke Milan vs. Barcelona

Kamis, 14 Maret 2013 | 02:45 WIB Bayern Munich vs. Arsenal Malaga vs. Porto Penulis : Yulius Triatmoko Editor : Krisma Hutama

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

32


OTOMOTIF

Pelajaran Setelah Balap Liar 02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

33


amaha Mio CW milik Faisal pernah ditelantarkan begitu saja di rumahnya selama hampir setahun.Uniknya, hal tersebut justru membangkitkan keinginan Faisal untuk menghidupkan kembali motornya. Mio ini pernah mengalami kecelakaan ketika Faisal duduk di kelas 2 SMA.Kecelakaan terjadi ketika motornya menghajar mobil dengan kecepatan tinggi. Awalnya sempat terpikirkan untuk dijual dan membeli motor baru. Ketika Yamaha Mionya hendak dijual, si motor tiba-tiba ‘ngambek’.Mesinnya tak bisa dinyalakan.Faisal pun mencoba membongkar dan membersihkan beberapa komponen lalu dipasang kembali. Setelah melakukan bongkar pasang pada komponen-komponen motor tersebut secara ajaib mesin Yamaha Mio itu hidup kembali. Sejak pertama kali memiliki Yamaha Mio ini, si pemilik telah mengubah motornya bak motor pebalap. Motor ini sempat dicalonkan masuk ke event resmi di Kemayoran. Sayangnya terbentur masalah budget untuk memenuhi regulasi si pemilik mengurungkan niatnya untuk mengikuti event tersebut. Sejak saat itu, Faisal dan Yamaha Mio kesayangannya kembali turun di arena balap liar. Alhasil tahun 2011, mesin tersebut jebol. Ia pun memutuskan untuk berhenti dari ajang balap liar. Namun, karena kecintaannya Faisal memutuskan untuk melego motor yang dia gunakan selama setahun terakhir untuk menghidupkan kembali Mio kesayangannya ini. “Meskipun motor gua ngambekan atau nyusahin tapinggak bakal gua jual,” ucap si pemilik sambil tertawa. “Hobi itu nggak bisa dihitung pake uang.Hobi itu cuma bisa dihitung pake kepuasan,” ungkap Faisal ketika ditanya berapa budget yang dia keluarkan untuk menghidupkan kembali motor kesayangannya ini.

YAMAHA MIO CW 2008 Ban : FDR Genzi 60/80-17 (Depan) 70/80-17 (Belakang) Velg : TK Japan 160x17 (Depan) 185x17 (Belakang) Shockbreker : YSS G Series Euro Cakram : MOFV Racing Thailand Roller : Kawahara 9 & 11 Per CVT : Custom Piston : Byson 58mm Kruk as : Custom Klep : Custom Karburator : Standar (Reamer) Knalpot : Standar bobokan CDI : BRT DualBAnd Bengkel Night Rider John, Perumnas Tangerang Penulis: Aulia Wafiq Editor: Maria Rosa Adiningsih Pemilik Motor: Faisal Al-Kahfi Foto : Ultimagz / Faisal Al-Kahfi

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

34


KULINER

Nasi Ulam

Akulturasi dalam

7 Budaya Satu Warung

Banten, Betawi, China, Arab, Sunda, Jawa, dan Eropa. Bagaimana bila ketujuh budaya itu dipersatukan dalam sebuah warung makan sederhana yang memanjakan lidah kita dengan makanan khas Tangerang?

W

artang (Warung Akulturasi Tangerang) semula bernama Pondok Akar (Pondok Akhlakul Karimah) terletak di Jalan Kalipasir Raya nomor 148A, Tangerang, tepat di pinggir Sungai Cisadane. Warung makan yang berdiri sejak 2008 ini merupakan perwujudan dari keinginan Faiz Alatas, pendiri dan pemilik Wartang, untuk memberikan ‘sesuatu’ kepada kota tempat ia dilahirkan. Faiz pun memilih mengeksplorasi kuliner Tangerang. Demi cita-citanya, sang pemilik bahkan secara khusus menggali informasi kuliner dari sesepuh di Tangerang selama tiga bulan! Nah, bila berkunjung ke Wartang, kita bisa melihat berbagai perpaduan budaya Sunda, Arab, dan China dari segi bangunannya. Di teras, tergantung lampion khas China. Tak lupa mengusung konsep lesehan seperti rumah makan khas Sunda pada umumnya, Wartang menyediakan enam meja untuk para pengunjung. Menu favorit Wartang adalah Nasi Ulam Tangerang seharga Rp 12.000,00. Satu porsi makanan khas BetawiTangerang ini terdiri dari nasi yang diolah dengan rempah-rempah, serundeng, bihun goreng, tahu, tempe, sambal, dan kerupuk.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

35


Es Bedug, Es Ketika Cinta Bertasbih (KCB), Es Kuwut (ki-Ka)

Suka yang manis-manis? Cobalah Roti Maryam Gila, yaitu roti jala dengan potongan apel dan stroberi yang ditaburi keju dan susu kental manis. Harganya Rp 10.000,00 saja. Ada pula camilan khas Tangerang, yaitu Ondar Andir seharga Rp 7.000,00 berupa gorengan tepung terigu berisi sayuran yang disajikan dengan saus kacang. Hmmm...yummy! Untuk minuman, yang favorit di Wartang adalah Es Kuwut seharga Rp 8.000,00. Isinya melon, selasih, nata de coco, dan air jeruk nipis. Rasanya agak asam, tetapi sangat menyegarkan! Jika ingin mencicipi minuman manis, ada Es Bedug dan Es Ketika Cinta Bertasbih seharga Rp 7.000,00 yang terinspirasi dari menu Ramadhan. Isinya susu kental manis dan jelly berbagai rasa. Wartang buka setiap hari pukul 12.0024.00. Sepanjang jam buka, terdapat TV di sudut ruangan yang menayangkan cerita asal-usul dan perkembangan kota Tangerang. Pengunjung juga bisa berkaraoke, lho! Nah, kapan lagi bisa menikmati akulturasi tujuh budaya sekaligus bersantai sambil mencicipi kuliner Tangerang yang murah meriah? Reporter: Katrine Gabby Kusuma dan Santika Indri Editor: Sintia Astarina Fotografer: Ultimagz/Martinus Tito

Ondar Andir Tangerang

Roti Maryam Gila

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

36


KOLOM

Kredibelkah

Polri? K

asus korupsi yang terjadi di korps Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menciptakan sebuah ruang kesadaran dimasyarakat tentang penegakan hukum. Banyak estimasi soal kemungkinan terbongkarnya kasus besar lainnya yang mengeksaminasi dan bahkan menguliti Polri. Kasus rekening gendut yang sempat mencuat masih sangat jelas dalam ingatan. Ditambah kasus yang baru terjadi, soal pengadaan simulator SIM yang menyeret Irjen. Djoko Susilo dalam dugaan mark up pada proyek simulator SIM. Merupakan sebuah bukti kuat bahwa ada yang tidak beres di jajaran elit korps ini. Lalu bagaimana dengan pandangan di masyarakat? Krisis kepercayaan terhadap korps ini sebenarnya sudah terjadi cukup lama. Alm. Gus Dur pernah berkelakar, bahwa di Indonesia hanya ada tiga polisi yang jujur, pertama adalah Jendral Hoegeng, kedua adalah patung polisi, dan ketiga adalah polisi tidur. Kelakar ini selintas seperti candaan biasa, yang sesungguhnya bisa jadi mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Lalu bagaimana korps ini menyikapinya? Arogansi dan tindakan represif adalah langkah yang biasanya dilakukan oleh anggota korps ini. Misalnya saat penyidik KPK, Kompol Novel Baswedan hendak dijemput paksa di luar jam kerja. Hal ini sarat dengan upaya kriminalisasi dan pelemahan terhadap KPK. Banyak hal yang harus dibenahi dalam tubuh Polri. Bukan hanya untuk mengembalikan kepercayaan publik, namun hal yang jauh lebih penting dari itu, menjalankan fungsi untuk menertibkan dan memberi keamanan untuk masyarakat. Pekerjaan sebagai Polisi harusnya menjadi sebuah pengabdian untuk melayani. Pekerjaan ini seharusnya bisa menjadi pekerjaan yang mulia. Namun nampaknya sisi sebaliknya adalah yang lebih menarik dan menguntungkan untuk para anggotanya. Menjadi warga negara yang kebal hukum dan memiliki kuasa memang menjadi hal yang menggiurkan. Sebab dari kelebihan itu bisa mendatangkan banyak keuntungan, terutama keuntungan pribadi. Namun begitu, Polri merupakan lembaga, yang perlu dibenahi adalah anggota serta sistem yang seringkali mengundang banyak penyelewengan. Langkah besar perlu dilakukan untuk mengembalikan citra terhormat korps Polri dan mendapatkan kembali kepercayaan dari masyarakatnya. Penulis : Preva Dimas – Jurnalistik UMN 2009 Reporter : Siti Hardiyanti Editor : Inasshabihah Ilustrasi : Albert Dinata 02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

40 37


Ketika Kredibilitas Media Dipertanyakan

J

ika kita mempertanyakan kredibilitas media dizaman sekarang sepertinya kita harus mengetahui apa fungsi dari media itu sendiri. Seperti yang kita ketahui bersama, media yang ada di Indonesia sangat beragam, banyak jenisnya, namun fungsi mereka hanya satu yaitu memberikan informasi bagi publik. Fungsi itu sepertinya tak terlalu diperhatikan oleh media lagi. Banyak faktor yang mempengaruhi bergesernya fungsi utama dari media itu sendiri, seperti mendapatkan profit, serta kepentingan-kepentingan pribadi lainnya. Jadi, apabila mempertanyakan kredibilitas media dizaman sekarang, saya rasa kredibilitasnya sudah berkurang jauh bahkan bisa dikatakan sudah tidak mempunyai kredibilitas lagi. Contoh nyata yang bisa kita ambil adalah, RCTI. CEO RCTI, Hary Tanoesoedibjo, yang saat itu dengan bangga mengiklankan diri bahwa dirinya telah terjun ke dalam dunia politik, berkoalisi dengan Surya Paloh di partai Nasdem. Pengakuan diri itu bahkan diiklankan di media yang ia miliki. Hal itu jelas membuktikan bahwa media dizaman sekarang ini memihak kepentingan penguasanya. Seharusnya media bergerak tanpa memihak, namun karena yang menjadi pokok pemberitaannya adalah orang penting media tersebut, mau tidak

mau pelaku media tidak bisa bersikap netral. Contoh lainnya yaitu media yang dikuasai oleh Surya Paloh, Metro TV, dan Group Bakrie, TV One. Kedua media ini dengan jelas dan tanpa ragu menunjukkan keberpihakan media mereka kepada kedua pemilik masing-masing. Kita mengetahui bahwa mereka berdua sempat berada pada partai yang sama dan bersaing untuk menduduki posisi ketua partai pada saat itu. Saya pernah mendengar cerita, suatu ketika antara disengaja atau tidak, kedua media ini memanggil narasumber dari korban Lumpur Lapindo milik grup Bakrie. Saat itu kedua media ini sama saling mempertanyakan kondisi dari korban dari Lumpur Lapindo dan bagaimana berkembangannya saat ini. Namun hal mengejutkan terjadi karena jawaban dari kedua narasumber ini sangat jauh bertolak belakang. Dari pihak Metro TV mengatakan bahwa korban-korban Lumpur Lapindo belum mendapatkan ganti rugi yang sesuai, namun dari pihak TV One mengatakan bahwa ganti rugi telah diterima oleh masyarakat sekitar. Hal ini menunjukkan bahwa memang media dizaman sekarang ini selalu memihak kepentingan-kepentingan penguasa medianya, tidak memperdulikan lagi kepentingan dari masyarakat selaku pengkonsumsi informasi yang diberikan. Penulis: Dian Lestari - DKV 2012 / UMN Reporter : Oktyfany Sembiring Editor : Inasshabihah Ilustrasi : Albert Dinata

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

40 38


MEDIA MASSA:

Antara Kredibilitas dan Keuntungan Sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas.

Ilus

tra

si :

Alb e

rt D

ina t

a

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

40 39


K

alimat di atas merupakan definisi dari kata media massa, yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Media menjadi sebuah bagian penting dalam kehidupan manusia, terutama sebagai perantara manusia dengan dunia di sekitarnya. Di tengah masyarakat yang semakin haus akan informasi, mengharuskan awak media untuk menjaga kredibilitas mereka, agar tidak mengecewakan masyarakat. Namun hal ini juga memicu sebagian “tuan besar”, yang memiliki usaha media massa, untuk mengubah dahaga masyarakat akan informasi menjadi keuntungan. Belakangan ini, mungkin sebagian besar dari kita sering mendengar isu bahwa kredibilitas sebuah media patut dipertanyakan. Fakta di dalamnya tercemar oleh kepentingan promosi dan sudut pandang para “calon penguasa” hingga akhirnya menjadi sebuah “fakta yang diperindah”. Para pemilik media massa sudah mulai terlalu banyak campur tangan dalam apa yang akan disampaikan dan bagaimana prosesnya, hingga akhirnya mendistorsi pesan dan informasi yang ingin disampaikan oleh media tersebut. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Keuntungan mungkin jawaban yang paling masuk akal untuk masalah ini. Dahaga akan informasi, dianggap para pemilik media sebagai ladang emas yang patut dimanfaatkan. Masyarakat selalu mencari informasi tentang apapun, selama informasi itu menarik. Sementara awak media mencari cara bagaimana menyampaikan fakta secara menarik, mereka mencari cara bagaimana mengubah kebohongan menjadi fakta yang menarik. Sponsor juga selalu dicari dan diusahakan selalu ada dalam setiap konten yang disajikan, sehingga media massa sekarang lebih terlihat seperti buku iklan ketimbang buku pengetahuan. ‘Erosi kredibilitas’, adalah istilah yang tepat untuk menjelaskan masalah tersebut. Masyarakat menyadari hal ini dan mulai mempertanyakan kredibilitas media. Mereka menjadi tidak percaya dan acuh tak acuh. Masyarakat merasa semakin dibohongi di tengah-tengah krisis kepercayaan yang melanda negeri ini. Tidak seharusnya para pemilik media massa ikut campur dalam proses penyusunan media. Mereka seharusnya mengawasi awak media agar tidak melakukan kebohongan, bukan sebaliknya. Fakta, harus dinomorsatukan di masa-masa krisis seperti ini. Media harus tetap mendukung masyarakat, bukannya dijadikan sebagai alat oleh kelompokkelompok tertentu atau pemerintah untuk menutupi bau busuk yang sudah tercium kemana-mana. Penulis : Rio Raymundus – Sistem Komputer UMN 2011 Reporter : Oktyfany Sembiring Editor: Inasshabihah

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

40


FASHION

Kiri: Blazer orange, Why A. Celana panjang motif tribal, Why A. Sepatu wedges, Bludots Tengah: Atasan ungu kerah orange, Why A Kanan: Cardigan kuning, Why A. Celana panjang motif tribal, Why A. Sepatu milik Model.

Photographer : Mario Putra Styled : Stefanie Octora + Siti Hardiyanti Post Production : Zidny Ilman Nafian Models : Dina Sagita, Lois Stephanie , Clara Alverina Make-up + Hairdo : Yosefine Melisa

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

41


Atasan one shoulder kuning, Why A Rok motif tribal, Willow Kalung, Fusion Accessories

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

42


Rok ungu dijadikan atasan, Why A Rok pink, Why A

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

43


Atasan motif tribal, Why A Celana jeans marun milik model Sepatu milik model

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

44


MUSIK

NAVICULA Salah Satu Kanker di Indonesia adalah KORUPSI

Bermula dari kegiatan mereka sebagai aktivis musik, Robi dan Dankie akhirnya mendirikan sebuah band grunge bernama Navicula, sebuah nama yang ditemukan Robi saat ia membaca buku biologi. Pergantian personel sempat terjadi diawal karier mereka hingga akhirnya menjadi formasi saat ini yaitu Robi (vokal, gitar), Dankie (guitar), Made (bass), dan Gembul (drum).

Reporter: Arnoldus Kristianus Editor: Natasha Erika

“Sebenarnya kita main musik rock apa aja, cuma influence terbesar Navicula itu grunge. Kita hanya bermain musik, publik yang menilai,” ujar Robi. Navicula sudah melakukan rekaman musik bahkan tur konser hingga mancanegara seperti ke Amerika dan Australia. Pada 10 Januari 2013 lalu, mereka baru saja beraksi di panggung Sydney Festival, salah satu festival tahunan terbesar di Australia. Harga tiket konser yang cukup mahal, 35 dollar Australia atau berkisar 350 ribu rupiah , ternyata tidak memengaruhi animo penonton di sana. Saat ditemui di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (26/1), Robi mengatakan, “Awalnya kita sempat deg-degan. Kita jadi headliner di situ padahal sebelumnya kita belum pernah main di situ. Kita tiba-tiba main di situ langsung jadi headliner tidak ada band opening.” Selain itu, kuartet asal Bali ini juga dikenal sebagai band yang peduli dengan lingkungan. Hal itu terlihat dari aktivitas mereka di bidang lingkungan dan lagu-lagu mereka yang sarat akan isu lingkungan. “Sebenarnya kita menulis lagu tentang banyak hal, tetapi porsi tentang lingkungan yang kita buat lebih banyak karena saat ini hal itu yang lebih urgent,” ujar Robi. Bahkan, mereka juga memproduksi sabun yang ramah lingkungan. Sabun ini tidak memakai kelapa sawit dalam proses pembuatannya. “Penebangan hutan berkaitan dengan penanaman kelapa sawit. Kita buat sabun. Itu hanya bentuk aksi kecil kita untuk membuktikan kalau kita serius, kita bisa melakukan kontribusi dari hal-hal yang kecil.” lanjut Robi. Belum lama ini, mereka juga terlibat dalam album kompilasi Frekuensi Perangkap Tikus yang dibuat oleh Indonesia Coruption Watch (ICW). Mereka menyumbangkan satu lagu dalam album tersebut yang berjudul “Mafia Hukum”. Nomor tersebut merupakan lagu lama yang mereka rekam ulang khusus untuk gerakan anti korupsi ini. “Kita sebagai musisi bisa terlibat ya dengan membuat lagu atau membuat campaign mengajak orang untuk mendukung program ini. Kita tidak melawan pemertintah kok. Makanya, kita ikut Indonesia Corruption Watch (ICW) yang salah satu agendanya adalah memberantas korupsi. Salah satu kanker di Indonesia adalah korupsi,” pungkas Robi.

5 Rekomendasi Lagu Navicula 1. Smells Like Teen Spirit - Nirvana 2. Black Hole Sun - Soundgarden 3. The Grudge - Tool 4. Indonesia Raya - W.R. Supratman 5. Rumah Kita - God Bless

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

45


A

Dialog Sore Hari Bersama

KROSBOI

wal Februari 2009, lima pemuda penggemar genre rock bergabung dan mewujudkan asa bermusik melalui sebuah nama, yaitu Krosboi. Terdiri atas Ibeth (vokal), Indra (gitar), Gilang (bas), Kanda (keyboard), dan Reza (drum), Krosboi merupakan Juara I Regional Bandung dari ajang Gudang Garam Intermusic Rockstar 2012. Terhitung sejak Desember tahun lalu, mereka sedang dalam kegiatan mempromosikan single “Kekasih Nakal” yang masuk dalam album kompilasi para finalis ajang tersebut, di bawah naungan label SONY Music Indonesia. Komposisi musik dalam lagu-lagu mereka dibawakan dengan sederhana. Dari segi lirik pun, mereka merangkainya sedemikian rupa sehingga tidak terkesan kacangan. Kini, mereka telah memilikii album yang bertajuk Industri Bintang dan menunggu saat yang tepat untuk dirilis. “Industri Bintang itu istilah. Waktu kuliah saya bikin tesis tentang fenomena pembajakan industri musik. Salah satu narasumbernya James F. Sundah. Dia bilang sejak industri musik ada di Indonesia itu budaya yang dibangun dan ditanamkan adalah budaya industri bintang, dimana artis itu diambil, ‘diperas’, dinaikkan, di-blow up sampai dia maksimal banget. Ketika dia udah selesai, ditinggal. Jadi mereka mencetak bintang, bukan mencetak seorang artis yang memang bisa dipublikasikan seumur hidup,” ujar Kanda.

Tidak hanya berbicara tentang karier Krosboi di blantika musik Indonesia, dalam kesempatan tersebut Ultimagz turut meminta tanggapan kuintet rock itu perihal isu nasional saat ini. Roy Suryo ditunjuk jadi Menpora, kalian melihat itu gimana? Sampai sekarang kami yakin belum ada yang tahu alasan lebih tepatnya. Dia punya gelar, kenal banyak orang, terus dia juga punya gelar kesultanan, tapi menurut kita ini rada rasis ya, karena... politik sih. Semua warga Indonesia berharap yang terbaik. PSSI mau dibubarin, kita lihat aja. Banyak pejabat yang ditangkap karena korupsi, apa kalian masih punya kepercayaan Indonesia bakal lebih baik? Masalah percaya nggak percaya, kami masih percaya negara ini bakalan ke arah lebih baik. Musiknya juga. Ke depan pasti kan anak semakin pinter, semakin berkembang, nggak terpuruk terus. Ya berharap lebih baik. Ada rencana tidak untuk bikin lagu yang temanya nyerempet-nyerempet politik? Politik... kita aktif mendengar, mengikuti perkembangannya. Tapi untuk aktif bersuara, sekarang belum saatnya. Masih nikmatin cinta-cintaan, pergaulan, ngomongin yang lain-lain aja dulu, ga menye-menye juga sih, tapi maksudnya. Pengen bikin satu yang ngaruh banget, tapi belum.

Reporter: Anastasia Arvirianty dan Erika Anindita Editor: Natasha Erika Foto : Dok. Krosboi 02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

46


EVENTS

MENGENANG JULIAN SIHOMBING Peluncuran Remastered Edition Julian Sihombing

H

ujan yang mengguyur Jakarta tak menghalangi orang-orang untuk datang ke pembukaan pameran foto dan peluncuran photo book karya (Alm.) Julian Sihombing, Remastered Edition Julian Sihombing, di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta, Selasa (15/01/2013). Acara ini diselenggarakan sekaligus sebagai penghormatan kepada mendiang Julian Sihombing, salah satu fotografer Indonesia yang telah tutup usia pada 14 Oktober 2012 lalu.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

47


Karena diadakan bersamaan dengan peluncuran dan pameran foto pemenang kompetisi Photo Books Jerman 2012 yang diselenggarakan oleh Goethe Institut, maka terlihat banyak petinggi pusat kebudayaan Jerman yang datang menghadiri acara ini, seperti Wakil Direktur Goethe Institut wilayah Asia Tenggara dan Australia, Jurgen Lenzko. Pameran foto karya Julian sendiri ada di lantai satu galeri tersebut. Di sana dipamerkan karya-karya pria yang kerap dikenal sebagai fotografer Kompas ini beserta tulisan-tulisan para sahabat mengenai sosok Julian Sihombing. Di satu sudut galeri terdapat sebuah lemari berisi benda-benda kenangan seperti baju, kamera, foto-foto, bahkan kartu pers milik Julian Sihombing. Dalam sambutannya, Pimpinan Galeri Foto Jurnalistik Antara mengatakan, photo book adalah pencapaian tertinggi seorang fotografer. Pemilihan tanggal 15 Januari sebagai hari peluncuran pun dilakukan secara sengaja karena bertepatan dengan hari ulang tahun Julian Sihombing. “Ini saatnya kita bergembira. Ini saatnya kita mengungkapkan sukacita kita untuk merayakan hidup dari Julian. Julian tidak pernah meninggal, ia selalu ada, dan mudah-mudahan buku ini menjadi cara untuk menghidupkan karyanya,” ungkap Oscar. Reporter : Maria Advenita Gita Elmada Editor: Natasha Erika Foto: Ultimagz / Maria Advenita Gita Elmada

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

48


TTS 1.

2. 3. 4.

5. 7. 6. 8. 10.

12.

9.

13.

11.

14.

MENDATAR

1. Presiden Amerika Serikat sebelum George W. Bush 3. Negara yang dirajai Abdullah bin Abdul Razak 4. Sekjen PBB asal Ghana 5. A, B, C, D, E 6. Deklarator Republik Rakyat Cina pada 1949 9. Zodiak berlambang kalajengking 11. …. Morris International, perusahaan rokok terbesar di dunia 13. Pembagian dalam masyarakat Hindu 14. Kain tenun tradisional

MENURUN

1. Pulau penghasil Timah di Indonesia 2. Perdana Menteri Malaysia 6. Mas kawin 7. Tanah genting di Bali 8. Daerah tepi pantai 10. Negara yang dipimpin Taur Matan Ruak 12. Pelopor kapitalisme

Jawablah TTS diatas dan dapatkan kaos gratis! Caranya, isi TTS, lalu foto atau scan jawabanmu, dan kirim ke email Redaksi Ultimagz redaksi@ultimagz-online.com

Selamat kepada BILLY CHAILANI, ILMU KOMUNIKASI 2011 pemenang TTS Ultimagz edisi #1 Januari 2013. Hadiah berupa kaos keren dapat diambil di ruang redaksi Ultimagz Gedung B 613 pada jam perkuliahan. Harap menghubungi CP: 081901832253 untuk konfirmasi sebelum pengambilan.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

49


CERPEN

Merpati Tak Pernah Ingkar Janji Cerpen ini, khusus saya persembahkan untuk seseorang yang berada di Bandung sana (Oleh Kevin Septian - Jurnalistik) Editor: Sintia Astarina

Sichuan, barat daya China… Hiduplah sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara. Walaupun masih dalam tahap pacaran, kehidupan Bai Ge (22 tahun) dan Lin Si Ling (20 tahun) sudah seperti suami-istri. Tiada hari yang tidak dilalui bersama. Kemanapun mereka selalu berdua. Dimana ada Bai, disitu ada Ling. Dunia serasa milik berdua dan tak ada satu orang pun yang bisa mengusik mereka. Suatu hari, mereka bersepeda mengelilingi Kota Chengdu, ibu kota Sichuan yang begitu indah. Perjalanan mereka terhenti di Laut Sichuan. Bai dan Ling berhenti sejenak untuk melihat pemandangan laut yang sangat memesona. Hamparan air jernih yang luas, ditambah lagi suasana sore menjelang matahari terbenam menambah keindahan tempat itu. Bai juga sering mengajak Ling menonton teater China tradisional. Ling sangat menggemari kisah tentang kerajaan-kerajaan China kuno. Aksi panggung yang menawan, kostum, dan make-up tebal para tokoh seringkali membuat Bai dan Ling terpana. Sejak kecil, Bai pandai memainkan chinese violin. Kemampuannya ia gunakan untuk menyambung hidup. Ia tampil di café, kedai kopi, bahkan di pinggir jalan untuk menghibur pengunjung yang datang. Meski bayarannya tak seberapa, tetapi cukup untuk membiayai hidupnya sehari-hari.Ling pun begitu menikmati alunan musik dari biola yang dimainkan Bai. Suaranya yang indah dapat membuat hati menjadi tenang ditambah lagi dimainkan dengan penuh perasaan. Menjelang malam tiba, Bai mengajak Ling makan di China Cuisine, sebuah restoran terkenal di Kota Chengdu. Tempat makan favorit keduanya ini menyajikan menu-menu khas Shanghai. Mulai dari mantao, xiao long bao, sup shanghai, dan mie bakut. Biasanya, Ling sangat antusias jika diajak ke restoran ini, tetapi ada yang berbeda darinya malam itu. Wajahnya tampak murung dan ia terlihat gelisah. “Kau tidak makan?” tanya Bai keheranan. “Aku tidak lapar, Bao,” balas Ling singkat. Bao adalah nama panggilan sayang dari Ling. “Makanlah sedikit untuk mengisi perutmu.” Ling hanya menggelengkan kepala. “Kau tampak gelisah, ada apa sebenarnya?” “Tidak ada apa-apa, aku hanya kurang sehat.”

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

50


Bao tahu, Ling tidak berbicara yang sebenarnya. Pasti ada sesuatu yang ia sembunyikan. “Ceritakan padaku, Ling,” paksa Bao. “Aku... aku ingin cepat pulang ke rumah,” ujar perempuan itu. Cuaca malam itu begitu buruk. Langit mendung serta angin kencang menerjang perjalanan mereka. Bao mengayuh sepeda tuanya dengan cepat karena takut kehujanan. Akhirnya, mereka sampai di kediaman Ling. Ia pun langsung masuk ke rumah dan memanggil neneknya. “Nenek… nenek… nenek….” Tak ada balasan dari panggilannya tersebut. Perasaannya semakin tidak enak ketika melihat bingkai foto sang nenek pecah dan belingnya berserakan di lantai. Ia kembali memanggil. “Nenek… dimana engkau? Neneeeekkkkkkkkkk!!!” teriak Ling. Terkejut mendengar teriakan Ling, Bao segera menyusulnya. Ia mendapati Ling sedang memeluk nenek dengan erat di lantai kamar mandi. Mata Ling tak henti-hentinya mengucurkan air mata. Segera Bao mengecek keadaan nenek Ling. Benar saja, napasnya sudah berhenti dan nadinya tak lagi berdenyut. Ling sangat terpukul. Ia masih belum bisa menerima kenyataan pahit bahwa nenek, anggota keluarga satu-satunya yang dimilikinya, kini telah tiada. Tak ada lagi yang membuatkan sup kesukaanya setiap pagi. Tak ada lagi yang menyelimutinya saat tidur di malam yang dingin. Tak ada lagi yang membelai rambutnya dengan penuh kasih sayang. Semuanya itu telah sirna dan takkan mungkin kembali. *** Berjam-jam lamanya Ling berada di pemakaman dengan mata yang basah. Bao memegang tangan Ling dengan erat dan mengucap janji suci. “Ling, aku akan membuatkan sup kesukaanmu setiap pagi, aku juga akan selalu memainkan biola untuk menghiburmu, SELAMANYA! Sampai akhir hayat hidupku.” Ling terperangah. “Benarkah itu Bao?” Bao mengangguk dengan mantap untuk meyakinkan Ling. Mereka berdua pun berpelukan, seperti tak ada yang bisa memisahkan keduanya. Setelah neneknya tiada, hari-hari yang dilalui Ling terasa berat. Namun, karena ada Bao yang selalu setia menemaninya, beban itu terasa berkurang. Sedikit demi sedikit Ling pun bisa merelakan kepergian neneknya. Ia berharap agar neneknya bahagia di alam sana. Kini, Bao harus bekerja lebih keras lagi untuk membiayai hidupnya dan sang pacar tersayang, Ling. Keringat yang mengucur di keningnya, tak dihiraukannya. Dari pagi hingga malam, Bao terus menggesek senar biolanya. Pengunjung restoran, cafe, dan juga tempat-tempat makan di pinggir jalan tak henti-hentinya dihibur oleh alunan musiknya. Bao begitu bahagia melihat senyum yang mengembang di wajah-wajah para penontonnya. *** “Ling, wajahmu pucat, aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang,” sahut Bao pelan. Ling menggelengkan kepalanya.“Aku hanya butuh istirahat, besok pasti keadaanku akan lebih baik.”

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

51


“Benar kau tidak apa-apa?” “Benar, aku baik-baik saja, percayalah padaku.” “Aku buatkan sup untukmu, ya?” “Tidak... tidak usah Bao, aku tidak lapar.” “Baiklah. Ling aku punya kabar gembira untukmu,” Bao tersenyum. “Aku diajak bekerja sama oleh seorang produser musik!” “Benarkah itu?” Wajah Ling langsung merekah. “Wah, selamat Bao! Kau menerima tawarannya, kan?” “Tidak, aku menolaknya.” “Me-mengapa? Kau seorang violis yang berbakat. Ini saat yang tepat untuk mengembangkan kariermu dan kau akan menghasilkan banyak uang.” “Hhmmpff…,” Bao tak sanggup menahan tawanya. “Iya, aku menerimanya. Tadi aku hanya bercanda.” Ling memukul Bao pelan.“Dasar kau Bao! Berani-beraninya membohongiku.” “Aku hanya ingin membuatmu terkejut… dan kau tahu apa?” “APA? Awas kalau sampai kau membohongiku lagi!” Ling sedikit kesal padaku. “Tidak, kali ini aku sungguhan. Aku akan memulai konser tunggal pertamaku di Beijing bulan depan. Kau harus hadir ya, Ling. Aku akan sediakan bangku VIP untukmu.” “Wah, kau sungguh hebat, Bao!” Ling pun menyambut kabar bahagia itu dengan pelukan hangat yang mendarat di tubuh kekasihnya. Ia sungguh bangga dengan segala perjuangan dan kerja keras yang telah dilakukan orang yang dicintainya itu. “Beruntung sekali aku memilikimu.” “Aku yang beruntung memiliki wanita secantik dan semanis dirimu.” *** Keesokan paginya, Bao bersiap-siap untuk rekaman sebelum konsernya tiba. Sebelum pergi ke tempat rekaman, Bao mengantarkan sup terlebih dahulu ke rumah Ling. “Ling… Ling… lihat apa yang kubawa. Aku membuatkan sup kesukaanmu.” Tidak ada jawaban sama sekali. Bao pun langsung menuju kamar Ling. Ia mendapati kekasihnya itu jatuh dari tempat tidurnya dan terkulai lemas di lantai. Bao segera mengangkat Ling ke tempat tidurnya. “Ling… Ling… kita ke dokter ya?” tanya Bao semari menatap wajah Ling yang kian memucat. “Ti-tidak perlu Bao, aku tidak apa-apa. Cepat pergi! Kau harus mengejar mimipimu. Nanti kau telat rekaman,” ujar Ling dengan terbata-bata. “Kau pikir aku akan meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini?” “Jangan pikirkan aku, kejarlah mimpimu! Ini impianmu dari kecil kan?” “Tidak… aku tidak akan pergi. Mimpi terbesarku adalah selalu bersamu di sepanjang hidupku. Kau tahu itu....” Ling tak menjawab. Matanya terpejam. Ia sudah tidak sadarkan diri. Bao membawa Ling ke klinik kesehatan terdekat. Peralatan medis yang tidak lengkap membuat Ling harus dibawa ke rumah sakit. Perempuan itu pun mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Tangannya diinfus. Ia diberi makan lewat selang untuk memberikan asupan gizi ke tubuhnya agar tidak semakin kurus. “Bao...Ling menderita leukemia tahap akhir,” ujar dokter dengan lemas. “APPAAA?!” Bao membelalakan mata tak percaya. “Sebenarnya, Ling sudah sejak lama ia menderita penyakit ini.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

52


Penanganan yang terlambat membuat penyakit ini terus menggerogoti tubuhnya. Jujur saja, penyakit ini sulit disembuhkan. Tahun lalu, hampir 3000 orang di China meninggal karena penyakit ini. Akan tetapi, kami akan berusaha semaksimal mungkin sebab segalanya masih mungkin terjadi.” Meski penyakit ganas tengah menggerogoti tubuh kekasihnya itu, nyatanya kesulitan biaya membuat Ling harus dirawat di rumah. Bao pun hanya terduduk lemas. Ia tak mampu berkata lebih lanjut lagi setelah mendengar ucapan dokter dan menelan pil pahit kecemasannya. *** Pagi itu, seperti biasa Bao membuatkan sup untuk Ling. Ia mengantarkannya ke rumah Ling. Tak disangka-sangka, Ling melemparkan sup buatan Bao ke dinding hingga pecah. “Aku sudah tahu semuanya Bao. Aku mendengar percakapanmu dengan dokter.” “L-Ling...” “KELUUAAARRRR!!! Tinggalkan aku sendiri, Bao! Tinggalkan aku!” Bao tidak tahu harus berbuat apalagi. Di tengah kebingungan dan kegelisahannya, ia berdoa kepada Sang Buddha yang diimaninya untuk diberikan jalan. Pergolakan di hatinya sungguh membuat hatinya resah. Sulit rasanya untuk bernapas. *** Setiap pagi, Bao tetap membuatkan sup kesukaan Ling. Ia pun menghibur Ling dengan alunan musik yang mengalun indah dari biolanya. Setelah beberapa hari, Bao memutuskan untuk memberi kejutan kecil bagi Ling. “Ling, maukah kau menikah denganku?” tanya Bao seraya menyodorkan kotak kecil ke hadapan Ling. Perempuan menatap cincin berlian yang begitu indahnya. Sangat berkilau. Sontak Ling memeluk Bao sambil menangis tersedu-sedu. Kesetiaan dan kebaikan Bao benar-benar tak bisa diungkapkan lagi dengan kata-kata. “Bao, aku sudah tidak cantik lagi seperti dulu. Mengapa kau mau terus bersamaku?” tanya Ling. “Yang aku cintai darimu bukan hanya sekadar fisik, melainkan hatimu. Aku yakin hatimu akan selalu cantik apa pun kondisimu.” Air mata pun terurai. Ling pun tak punya alasan untuk menolak menerima pinangan itu. Seiring berjalannya waktu, mereka pun menjalani kehidupan sebagai sepasang suami-istri. Bao mengajak Ling ke tempat-tempat yang sering mereka kunjungi saat pacaran dulu. Bao berjanji akan membahagiakan Ling di sisa hidupnya yang mungkin tak lama lagi. Walaupun waktunya singkat, setidaknya Bao bisa ada di samping Ling di saat-saat terakhirnya. Bao membelikan bunga mawar merah sebagai tanda cinta abadinya kepada Ling. Ia pun pulang dan sudah tak sabar untuk memberikan hadiah itu untuk istrinya. “Ling, istriku... ini kuberikan bunga mawar merah un... Ling? Ling! LIIINNGGGG!!!” Darah mengucur deras dari hidung Ling. Wajahnya sudah memutih dan sekujur tubuhnya telah membeku. Ling sudah tak bergerak. Ling tak lagi bernapas. Ling mengembuskan napas terakhirnya di dunia ini. Sontak Bao pun menarik dan memeluk tubuh orang yang sangat dicintainya itu untuk yang terakhir kalinya. Bao pun tak kuasa menahan air mata yang terus membanjiri pipinya.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

53


Rasa sesak yang bergumul di dadanya kini telah memuncak. Wanita yang sangat ia kasihi itu telah pergi ke dunia lain. Ling pergi meninggalkan harapan dan keinginan orang-orang yang mencintainya untuk tetap bersama. Ketakutan Bao kini benar adanya. Ia hanya tak sanggup bila harus kehilangan Ling, setengah jiwanya. “LIINNGGGG...!!!” Rinai-rinai hujan pun mengiringi kepergian Ling. *** 50 tahun kemudian... Seorang kakek berumur 77 tahun terbangun di pagi hari untuk membuat sup. Setiap hari, pria yang sudah renta ini berjalan dari rumahnya sejauh 10 mil dengan membawa chinese violin dipunggungnya untuk bermain musik di bukit. Dia pernah berjanji kepada wanita yang sangat dicintainya untuk membuatkan sup dan juga bermain musik sampai akhir hayat. Dia terus melakukan ini setiap harinya, meski wanita yang dicintainya sudah lama tiada. Ya... kakek tua itu adalah Bai. Bai ge dalam bahasa Indonesia berarti merpati putih... dan satu hal yang ia tahu... MERPATI TAK PERNAH INGKAR JANJI....

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

54


http://bloorcinema.com

REVIEW

ULTIMA SCREEN 2013:

Masuki Kancah Layar Lebar Indonesia Tahukah bahwa beberapa karya film dengan beragam genre karya mahasiswa jurusan Sinematografi, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) angkatan 2009 dan 2010 akan ditayangkan di studio Blitz Megaplex? Bertempat di Pacific Place Jakarta pada 20-21 Februari 2013 nanti ini dia beberapa film hasil seleksi dewan juri Ultima Screen yang sedemikian ketat.

1. The Ponder Produser : Ajeng Diah Linda Astuti Sutradara : Taufiq, Mochamad Andeeka Auliarahman Ben diperintahkan oleh seseorang untuk membunuh salah satu dari mafia penyelundupan timah yang sangat merugikan negara. Munculah sosok pahlawan dan penjahat dalam hati Ben. Lalu siapa dia sebenarnya, penjahat atau pahlawan?

2. This is what Boogie did in 2012 Produser : Natasha Christina Sutradara : Meidinda Tiara Syahputri Boogie, seorang anak kecil berumur 7 tahun, yang punya cara sendiri untuk mengatasi rasa penasarannya. Apa yang membuatnya penasaran? Bagaimana ia mengatasinya?

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

55


3. Makan di Makan Produser : Vonny Kanisius Sutradara : Vonny Kanisius Film ini bercerita tentang cara tokoh-tokohnya menghadapi tekanan. Diungkapkan melalui hal yang harus dilakukan untuk bertahan hidup. Yap, makan.

4. Wajib Produser : Dicky Sutradara : Bernardus Anoki Dominico. Film dokumenter yang mengisahkan tentang identitas diri bangsa yang mulai terlupakan. Jangan-jangan, kamu juga sudah lupa dengan identitas kita yang satu ini? 5. Tangan Baik Produser : Sari Dewi Kurniyaningsih Sutradara : Kirana Dewi Tio, seorang siswa TK pindahan yang sangat berbakat melukis walaupun ia kidal. Namun, lingkungan sosial yang menentang kebiasaannya menggunakan tangan kiri. Ini membuat ia harus mengikuti norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Sehingga ia tidak dapat menggambar lagi seperti dahulu. 6. Venatus Produser : Dicky Sutradara : Harits Indi Pratama Jo Dempsey, tokoh utama dalam game Venatus, mempunyai misi untuk menyelamatkan tunangannya bernama Anna, yang sedang koma karena perbuatan iblis. Jo harus melawan para iblis dalam 12 stage yang disiapkan oleh operator untuk menyelamatkan tunangannya tersebut. 7. Haryo Produser : Beni Ari P. Sidabutar Sutradara : Zidny Ilman Nafian Seorang laki-laki bernama Haryo mencoba untuk menghilangkan kehausannya di kosan tempat dia tinggal. Apa yang dia lakukan? 8. Konseptor Kamuflase Produser : Tantyo Satria Wibowo Sutradara : Monica Tedja Seorang perempuan mendapati dirinya terjebak dalam alam mimpi dan dikejar-kejar sesosok makluk berkostum tikus yang mencoba membunuhnya. Sepanjang mimpi, ia mencoba melarikan diri dari kejaran badut tikus itu sambil mengumpulkan petunjuk untuk memecahkan teka-teki yang ada. Penulis : Eldo Rafael Editor : Maria Rosa Adiningsih

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

56


Haruskah Cinta Memiliki? Judul Buku Penulis Penerbit Tanggal Terbit Jumlah Halaman Harga Rating

: Orang Ketiga : Yuditha Hardini : Gagas Media : 15 Desember 2012 : 246 halaman : Rp 30.000,00 : 3 dari 5

Setiap wanita tentu ingin mempunyai pasangan hidup. Begitu juga dengan Anggi. Menjelang tahun 2009, ia mempunyai resolusi baru: menikah. Tanpa sengaja, ia bertemu Angga, karyawan bagian retail di kantornya. Anggi tidak mengetahui bahwa Angga sudah mempunyai kekasih bernama Ratri. Dari sinilah cinta segitiga itu muncul. Yuditha bisa menggambarkan konflik yang dihadapi tokoh dengan baik. Sayangnya, akhir cerita mudah ditebak seperti cerita pada umumnya, yang dikemas dengan happy ending. Selain itu, beberapa karakter juga digambarkan dengan kurang kuat, misalnya Ratri dan Rudi. Sumber Gambar : http://3.bp.blogspot.com/-ugtvc-2CjPI/T_GRGGubUnI/ AAAAAAAAANM/Miir8qY5zd0/s1600/orang-ketiga.jpg

Long Live My Family Judul Buku Penulis Penerbit Tanggal Terbit Jumlah Halaman Harga Rating

: Endank Soekamti : Angka 8 : Rany Rachmawaty dan Endik Koeswoyo : Diva Press : 12 Desember 2012 : 154 halaman : Rp 50.000,00 : 4,5 dari 5

Sebagai sebuah band, Endank Soekamti tidak hanya bisa merilis album. Tahun 2010 lalu mereka menulis komik, dan kini mereka membuat sebuah biografi yang bercerita tentang terbentuknya band tersebut. Buku ini dimulai dengan perkenalan Erik (vokalist, bassist), Dory (gitaris) dan Ari (drummer) pada dunia musik. Dengan membeli buku ini anda juga mendapatkan CD Endank Soekamti yang berisi 16 lagu. Tutur kata yang digunakan juga santai sehingga enak dibaca. Satu sisi minusnya adalah kurangnya tampilan foto atau gambar yang seharusnya bisa membuat buku ini lebih menarik. Sumber Gambar : http://img854.imageshack.us/img854/540/img114el.jpg

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

57


Pemburu Maut Judul Buku Penulis Penerbit Tahun Terbit Jumlah Halaman Harga Rating

: The Hunter : Asa Nonami : Gramedia Pustaka Utama : Desember 2012 : 536 halaman : Rp 69.000,00 : 4 dari 5

Menjadi detektif bukanlah pekerjaan mudah. Banyak resiko yang harus dihadapi saat menyelidiki kasus. Tetapi hal itu tidak menjadi halangan bagi Takizawa dalam menjalankan profesi yang sudah ia tekuni selama bertahun-tahun itu. Kali ini ia dihadapkan dengan kasus kematian empat orang secara beruntun dalam kurun waktu yang dekat. Dalam novel ini, penulis berhasil melukiskan ketegangan yang dialami tokoh. Imajinasi penulis juga bisa terlihat dari adeganadegan pembunuhannya. Satu lagi sisi kehebatan Asa Nonami, yaitu selalu bisa membuat pembaca merasa penasaran hingga akhir cerita. Sumber Gambar: http://www.rumah-buku.net/wp-content/uploads/2013/01/the-hunter.jpg

Menikah = Menguji Janji Judul Buku Penulis Penerbit Tanggal Terbit Jumlah Halaman Harga Rating

: The Final Note : Kevin Alan Milne : Qanita : 15 Desember 2012 : 484 : Rp 49.0000,00 : 3,5 dari 5

Ethan dan Anna, sepasang kekasih yang dipertemukan di Wina. Ethan berhasrat menjadi musisi hebat, sementara Anna menjadi pelukis. Kedua seniman itu memilih untuk nikah muda. Sayangnya, Ethan terlalu sibuk dengan pekerjaan hingga ia melupakan keluarganya. Sampai pada suatu hari, Anna mengalami kecelakaan. Kemauan untuk melihat kekurangan diri sendiri, serta kebesaran hati untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain adalah moral story dari novel ini. Gaya bertutur penulis yang terasa ringan menjadikannya enak dibaca. Buku ini cocok bagi Anda penyuka cerita romantis. Sumber gambar: http://d.gr-assets.com/books/1342797165l/15761624.jpg

Penulis : Arnoldus Kristianus Editor : Maria Rosa Adiningsih

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

58


Ilustrator : Zidny Ilman Nafian

SUSIS

SUDUT PSIKOLOGIS BERSAMA

BU SANDRA

Sekarang saya sudah semester 3, Jurusan Jurnalistik. Entah mengapa, akhir-akhir ini saya menjadi sangat malas untuk kuliah lantaran semakin semester ke atas tentu akan semakin banyak tugas dan take home test yang ribet! Bagaimana menambah semangat dan motivasi dalam belajar ketika menghadapi semester 4 hingga semester akhir nanti ya? NN – Jurnalistik 2011 Dear NN, Bisa dimengerti bahwa tumpukan tugas akan membuat kita bosan dan mengendorkan semangat untuk berprestasi. Untuk itu, Anda perlu membuat tujuan jangka panjang yang memungkinkan untuk dicapai. Kata kuncinya: Apa yang akan Anda capai dalan waktu 4 tahun perkuliahan Anda? Tujuan jangka panjang tersebut bisa di-break down menjadi tujuan jangka pendek/tujuan per semester. Harapannya, dengan tujuan yang akan diraih, kita lebih bersemangat untuk maju dan meraih tujuan tersebut. Selain itu, Anda juga perlu mengimbangi kesibukan belajar dengan hal-hal yang anda sukai-bertujuan refreshment. Lakukan hobi dan kegiatan positif untuk mengembalikan semangat Anda. Perlu diingat, setiap kerja keras dan kedisiplinan akan mendatangkan hasil yang baik pula. Anda berhak untuk me-reward diri Anda sendiri setelah mencapai apa yang diinginkan. Contohnya, IP Semester 4 adalah 3,2. Ketika Anda berhasil, hal tersebut bisa memberikan hadiah yang pantas bagi diri Anda, misalnya liburan ke Jogja selama 3 hari.

Halo, Ma’am Sandra. Begini, saya punya saudara yang masih kecil yang sudah mengalami traumatis sedari masa kandungnya Bagaimana cara mendidik perilaku seorang anak kecil yang sedari kecilnya sudah trauma bahkan dari jabang bayinya? Apakah anak kecil tersebut akan sulit sekali untuk diajak berubah? Bagaimana cara menghadapinya? Margaretta – Public Relations 2011

Dear Margaretta, Terima kasih untuk pertanyaanmu. Saya masih memerlukan data yang lebih lengkap mengenai trauma apa yang dialami oleh adikmu. Dengan mengetahui lebih lengkap mengenai trauma yang dimiliki, kita bisa menyusun beberapa hal untuk menghilangkan trauma tersebut. Saya percaya bahwa manusia adalah makhluk yang dinamis dan bisa berubah. Perubahan akan lebih mudah jika mereka memerlukan perubahan tersebut. Untuk anak-anak kecil, perubahan bisa dilakukan sesuai dengan bentukan orang tua. Misalnya dengan memberikan contoh langsung hal yang diinginkan untuk berubah. Orang tua bisa memberi contoh yang baik sewaktu makan atau mendisiplinkan anak untuk perubahan yang lebih baik. Mematuhi jadwal yang sudah disusun, contohnya. Selalu ingatkan bahwa tujuan perubahan tersebut adalah agar dirinya menjadi lebih baik lagi.

Untuk kamu yang punya masalah seputar kehidupan langsung email ke redaksi@ultimagz-online.com dendan subjek SUSIS. Bu Sandra akan membantu memberi masukan terhadap masalah kamu.

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

59


KOMIK

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

60


POJOK LENSA

TITLE BLUE PARADISE PHOTOGRAPHER JOVIAN EKAPUTRA FACULTY DKV DG 2011

Kirim karya foto kalian beserta identitas dan foto diri ke alamat email : redaksi.ultimagz@gmail.com dengan subjek POJOK LENSA. Akan dipilih karya terbaik untuk dimuat dan mendapatkan hadiah berupa 1pcs kaos @omgoutis 02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

61


TITLE DINNER PHOTOGRAPHER ANDREY FACULTY DKV DG 2011

TITLE UNTITLED PHOTOGRAPHER ANDREY FACULTY DKV DG 2011

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

62


TITLE THE WORKER AT THE ROOF PHOTOGRAPHER LEONARDUS ADITYA FACULTY DKV DG 201O

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

63


SNAPSHOT

ULTIMAMENT

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

64


GALERI TUGAS

PENYUAPAN

Ristorio Angga Santosa Cinema 2011 / UMN

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

65


Happy Arrogant Emilrale

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

66


MORNING GLORY

Cecilia Sabrina Susanto DKV 2011 / UMN

02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII

67




WHAT’S NEXT

RP.7000

ULTIMAGZ 3/MMXIII, Beredar Jumat, 8 Maret 2013 Terbit cetak dengan harga Rp.7000,-

RAHASIA SUPERSEMAR INFO KAMPUS

SOSOK

Apa saja sih yang berhasil dilakukan teman-teman Organisasi selama 100 hari masa jabatan?

Mahasiswa UMN yang ‘sakti’ dan Sejarawan Indonesia

KULINER

Apa makanan favorit para pemimpin negara kita?

WISATA

Ingin tahu bagaimana cara berwisata hemat ongkos?

MUSIK

Ramalan Musik Indonesia tahun 2013 Menurut Pengamat Musik

RP.7000

ULTIMAGZ 3/MMXIII, Beredar Jumat, 8 Maret 2013 Terbit cetak dengan harga Rp.7000,-

+62812 9883 3688 @ultimagz redaksi@ultimagz-online.com iklan@ultimagz-online.com 02 • EROSI KREDIBILITAS • MMXIII www.ultimagz-online.com

75


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.