Pewara Dinamika Juni 2005

Page 1

Staiun^M I '/ '


□nFTRR 151 Jendela 1

Juni dan Pancasila Kita

Berita Utama

2

Prof. Suminto dan Sutrisno Wibowo, M.Pd. ke Suriname

3 4

Rektor: Pembelajaran Menggunakan Metode Research Based Teaching Gubenur: Pendidikan Seharusnya Membebaskan dan Memanusiakan Manusia?

Berita Seputar UNY

OpInI 23 26

Memaknai Kembali Pendidikan Sebagai Proses Humanisasi Kisah Sedih Komunltas Diskusi Kampus

Cerpen 29

Nasi Kuning

Bina Rohan! 31

Perbuatan Dhalim

Pulsl/Geguritan/Tembang Pojok Gelitik Imam Spesialis


1

a

l^< Sampal hari ini kita masih mengingatnya dengan baik apa yang disampalkan oleh 'guru-guru' kita dulu bahwa 1 Juni adalah hari

lahir Pancasila. Sebagaimana segala sesuatu yang dikenai dengan istilah lahir, seperti halnya 'anak manusia', tentunya tumbuh dan berkembang sehingga menjadi anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan .... Namun, untuk sosok yang bernama

Pancasila, tidak harus

seperti itu, sehingga sebut saja 'ia' pernah lahir, kemudian tumbuh dan berkembang sehingga menjadi besar, tetapi tidak pernah tua, apalagi .... Sampal kapan pun, bangsa Indonesia telah bersepakat untuk mempertahankan sosok Pancasila inl 'iuar-dalam'. Luar, yang dimaksud adalah dimensi eksternal,

sisi-sisi yang tampak dl permukaan, yang kasat nyata, yang dapat dibaca dan didengar. Dalam, yang dimaksud adalah dimensi internal,

sIsi-sisi yang tidak menampak di permukaan, yang tidak kasat mata, karena wujudnya adalah nilai-nilai luhuryang esensial dan substansial, yang diharapkan menjadi motif dan motlvasi untuk 'penampakan' manusia-manusia Indonesia dalam

berbangsa dan bernegara, sebagai makhluk individual maupun sosial. Hanya saja, berbagai komentar selalu bermunculan dari

IflT^

waktu ke waktu. Sebagai amsal, ada pihak-plhak tertentu yang menyatakan, dengan diamandemennya Undang-undang Dasar (UUD) 1945 kita, maka disadari atau tidak, disesali atau

tidak, di dalamnya sudah tidak ada lagi Pancasila, sudah tidak ada lag! nllai-nilai luhur yang secara esensial dan substansial dijadikan tolok ukur bag! perikehldupan masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan berbegara seperti yang diinginkan oleh Pancasila. Benarkah Benarkah UUD

demiklan? 1945 hasil

amandemen tempo hari sudah benar-benar kehilangan roh Pancaslianya? Jawabnya tentu bisa 'ya' dan 'tidak', pro dan kontra, bergantung pada siapa yang ditanya dan 'kacamata' apa yang digunakan. Hanya saja, kalau jawabannya'tidak', tentu kita akan serentak mehgatakan 'syukurlahl'. Tetapi, kalau jawabannya memang 'ya', betapa akan mengerlkan sejarah perjalanan bangsa ini. Tulisan kecil ini sudah barang tentu tidak berpretensi untuk secepat itu sampal dl situ. Justru, ajakan dan imbauan kepada berbagai plhak yang berkompeten dalam hal ini untuk segera melakukan aksi-aksi pengkajian nyata, sehingga permasalahan mendasar seperti itu segera berjawab.(Red.)


erita Utarn a

PROF. SUMINTO DAN SUTRISNO WIBOWO, M.Pd. KE SURINAME Bahasa itu merupakan roh atau sukmanya seni-budaya, adat dan tradisi. Dengan merujuk pada laporan UNESCO tentang mati atau punahnya bahasa-bahasa di dunia, Dubes mengingatkan agar masyarakat Jawa di Indonesia hendaknya lebih menggalakkan penggunaan Bahasa Jawa, seni-budaya, adat dan tradisi Jawa, di samping kita senantlasa menjunjung tinggi, menghormati dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/bahasa nasional Indonesia; harapan serupa dalam memperiakukan bahasa Jawa di Suriname, Belanda dan Iain-Iain negara dalam hubungannya dengan bahasa negara/bahasa nasional setempat. Demikian disampaikan Duta Besar (Dubes) Rl, Suparmin Sunjoyo pada pembukaan Seminar Internasiona! dengan tema: "Nguri-uri, nglestarekake basa, seni-budaya Ian tradisi Jawa ing tengah santere ombak globalisasi" atau "Memelihara, melestarikan bahasa, seni-budaya dan tradisi Jawa di tengah derasnya arus globalisasi", 28-29 Mei 2005 di Aula Pancasila KBRI Paramaribo atas kerjasama antara KBRI Paramaribo dengan Suriname - Indonesia Friendship Association (SIFA), Stichting voor de Javaanse Taal in Suriname (JATAS), Vereniging Herdenking Javaanse Immigratie (VHJI) dan Sociaal - Cultureel - Sport Vereniging indramaju. Seminar dihadiri oleh 224 orang antara, lain Menteri Sosial dan Perumahan Pemerintah

Republik Suriname, Samuel Pawironadi, pejabatpejabat pemerintahan. pimpinan dan anggota perkumpulan-perkumpulan sosial-budaya, anggota Parlemen, berbagai kalangan masyarakat Suriname,dan masyarakat Indonesia serta media massa setempat. □ah Universitas Negeri Yogyakarta tampil sebagai pembicara pada seminar tersebut adalah Prof. Dr. Suminto A. Sayuti, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni UNY dengan makaiah berjudul "Marga Catur Dhendha Budaya Jawi", antara lain menyatakan bahwa kehormatan/harga diri suatu bangsa ditentukan oleh kebudayaannya sendiri. Sedangkan Drs. Sutrisna Wibawa, M.Pd., Pembantu Rektor II UNY dengan makaiah berjudul "Pambudidaya Ngipuk-lpuk Saha Mekaraken Unggah-ungguhing Basa Jawi", antara lain menyatakan sebelum diselenggarakannya Kongres Bahasa Jawa I, dalam bahasa Jawa terdapat banyak unggahungguh. Sejak Kongres Bahasa Jawa I, unggahungguh dlsederhanakan menjadi ngoko, ngoko alus, krama dan krama alus; walaupun keliru penggunaan kata-kata ngoko dan krama, tetapi

2 dloamfKa Juni 2005

kalau tetap memahami sopan santun tetap bisa dianggap balk. Pembicara lain pada seminar tersebut yakni: ^)Antoon S. Sisal, Ketua Stichting voor de Javaanse Taal in Suriname (JATAS) dengan makaiah "Standardisasi Panganggone Basa Jawa ing Suriname" antara lain menyatakm bahwa bahasa, sebagai alat komunikasi harus bisa dipahami oleh kedua belah pihak. 2) Drs. SutadI, Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Propinsi Jawa Tengah dengan makaiah berjudul "Sumbangan Basa Ian Budaya Jawa Tumrap Manajemen" antara lain menyatakan bahwa prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dianut/diterapkan dalam manajemen modern sebenarnya sudah ada dalam bahasa dan nilainilai budaya Jawa. 3) Suparmin Sunjoyo, Dubes Rl untuk Suriname, dengan makaiah berjudul "Pambudidaya kanggo nggrengsengake panganggone basa Jawa ing Jawa/lndonesia mligine Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur Ian Suriname sarta negara-negara liya", menekankan agar dengan tetap menghormati dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara tetapi bahasa Jawa itu hendakaya digunakan secara lebih aktif daripada biasanya, khususnya dalam kehidupan sehari-hari diawali dari keluarga dan kelompokkelompok penutur bahasa Jawa yang ada. Selanjutnya, bagi yang sudah memulai, secepatnya diintensifkan pemberian pelajaran bahasa Jawa di sekolah-sekolah di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tlmur, bagi sekolah-sekolah yang beium agar segera memulainya. 4) Johan Sarmo, Pejabat Kementerian Sosial Republik Suriname dengan makaiah berjudul "Pentinge Basa Jawa ing Media Massa", menekankan bahwa siaran radio bisa

dijadikan sebagai sarana untuk belajar Bahasa Jawa, juru penyiar hendaknya senang mengasah pikiran dan rajin belajar. 5) Hein Vruggink, alumnus dari Universitas Leiden, Belanda dan pengajar bahasa di Groningen/Belanda dengan makaiah berjudul "Bibit kawite Basa Jawa Suriname",

mengemukakan tentang riwayat singkat bahasa Jawa di Suriname sejak tahun 1690 Masehi sampai sekarang di Suriname. 6) DR. R.M. Sudi Yatmana, dosen senior dan ahll sastra, seni

budaya dari Semarang, Jawa Tengah dengan makaiah berjudul "Mencari Nilai Dalam Ungkapan Tradisi", menyatakan bahwa budaya Jawa memang adi-luhung dengan memberikan berbagai contoh dalam kehidupan masyarakat. 7) Bersambung ke hal 10


Berita Utema

REKTOR:

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE RESEARCH BASED TEACHING Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Suyanto, Ph.D. dalam pengantar pidato Dies Natalis UNY ke-41 menyampaikan bahwa Laporan Tahunan yang merupakan pertanggungjawaban kepada stakeholder UNY secara lebih iuas dalam menjalankan program kerja selama satu tahun telah menclptakan tradlsl baru yaltu mengharuskan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Senat Universitas setlap akhir tahun dalam SIdang Pleno Senat paling lambat minggu pertama setlap bulan Januarl. Laporan Inl merupakan yang pertama kail dalam masa jabatan kedua 2003-2007(SK Preslden Rl Nomor 204/M/2003 tanggal 1 Desember 2003). Selain menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program kerja tahun lalu disampalkan pula berbagal program strategl yang' akan dllakukan UNY Berlkut -Inl adalah ringkasan pidato tersebut.

UNY saat ini sedang melakukan sosialisasi secara internal untuk menuju bentuk perguruan tinggi berbadan hukum. Hal ini

diiakukan karena adanya keharusan yang tertuang dalam Pasal 53 Ayat(1) UU No. 20/2003 dengan jelas menyatakan: "Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan". Selanjutnya dalam ayat(4) Pasal tersebut juga dinyatakan ketentuan tentang Badan Hukum Pendidikan diatur dengan Undang-undapg tersendiri. Saat ini pemerintah sedang mempersiapkan RUU Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP), diharapkan pada akhir tahun ini RUU bisa disyahkan menjadi Undangundang. UNY mempersiapkan diri menjadi Perguruan Tinggi dalam bentuk BHP karena menginglnkan agar perubahan bentuk mendasar tidak mengakibatkan kekhawatiran dan kecemasan berbagal pihak baik secara internal maupun eksternal. Untuk itu UNY telah membentuk Tim yang bertugas mempersiapkan berbagal langkah yang diperlukan. UNY juga membuka kerjasama dengan berbagal pihak swasta untuk bertindak sebagai /nvestor dalam pengembangan program-program income generating yang mampu mendukung untuk peningkatan program akademik. Dengan menggandeng pihak swasta diharapkan UNY akan lebih bisa mandiri dan dengan demikian akan lebih mampu meningkatkan relevansi, kuaiitas, dan efisiensl proses pembelajaran bagi para mahasiswa.

UNY selalu

memperkaya dan

memperbarui muatan informasi

yang ada di

dalamnya melalui home page UNY fhttp://www.unv.ac.id) dengan tampilan yang baru ke arah yang lebih balk lebih bisa memberdayakan sivitas akademik dan para alumni. Dalam konteks kinerja lembaga, Inspektorat Jenderal Depdiknas telah melakukan audit kinerja perguruan tinggi pada pertengahan 2004. Atas ikatan visi, misi, dan common goal yang selalu disosialisaikan, dan kemudlan dlimplementasikan pada berbagal tingkatan manajemen, UNY telah berhasil menduduki perlngkat kedua setelah Universitas Brawljaya dalam aspek kinerja lembaga. Untuk mempertahankan kinerja lembaga, UNY tetap melakukan peningkatan kuaiitas sumber daya insani yang dimiliki. Semua dosen didorong untuk melakukan studi lanjut(32 dan S3), mengembangkan penelitian untuk memperbaiki proses pembelajaran melalui program research based teaching, meningkatkan kemampuan daiam penguasaan ICT dan bahasa asing, serta meningkatkan kuantitas dan kuaiitas publikasi karya ilmiah untuk menegakkan budaya publish or perish saat ini telah terasa hasilnya. Jumlah artlkel ilmiah yang berhasil dipublikasikan dalam berbagal media publikasi tahun ini mengalami kenaikan sebesar46% dibandingkan tahun lalu. Dalam program peningkatan kuantitas dan kuaiitas publikasi, penelitian dalam bidang pembelajaran, dan peningkatan kemampuan berbahasa asing, UNY telah mencipatakan program Inovatif yang pada hakekatnya merupakan model block grant internal yang dikompetlsikan oleh Fakultas, Jurusan, atau Program Studi. Hasilnya cukup menjanjikan, kebiasaan berbicara bahasa asing di tingkatjurusan mulai terwacanakan meskipun masih dalam nuansa malu-malu dan ragu-ragu, penelitian tentang proses pembelajaran mulai Bersambung ke ha! 28 Juni 2005]OlimlSa 3


Berita Utama

GUBENUR;

PENDIDIKAN SEHARUSNYA MEMBEBASKAN DAN MEMANUSIAKAN MANUSIA? Mengawali sambutan dala/ii pidaio, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubermir DIY mengucapkan selamat seraya bersyiikur atas Dies Natalis UNYyang ke-41 pada hari Sabtu, 21 Mei 2005, yang diiandai dengan Pidato Dies oleh Dr. (HC) Taiifik Ismail dengan topik: "Pencucian Citra SDM IVarisan Kolonial, dan Peletakan Paradigma SDM Bam", dan jitga mengingatkan kembali kepada kita iicapan Bung Hatta teniang Pendidikan Kolonial, bahwa: "Pendidikan Kolonial hanya akan melaliirkan kaiim borjuis bam, yang cendemng memikirkan senangnya sendiri tanpa peduli dengan lingkungan. Sistem pendidikan ini didasarkan pada asas utiliteit, ataii 'siap pakai'dalam jargon pendidikan Indonesia saat ini. Konsep pendidikan semacam itn lebih berorientasipada kepentingan dan keperluan penjajali Belanda, dan bukan kepada peningkatan kiialitas kemanusiaan dalam arti liias. Selakii demkian, pendidikan akhirnya tak lebih dari sekedar perkakas kaiim penjajali, ataii hanya iintiik kepentingan kaiim terdidik sendiri". Berikutiniadalah ringkasan pidato tersebut. Strategi pendidikan Belanda adalah untuk mengukuhkan kekuasaan kolonialnya. Kepada bangsa Indonesia ditanamkan mitos bahwa Eropa, terutama Belanda adalah bangsa yang unggul. Seballknya bangsa Indonesia bodoh, malas, dan kumuh. Juga ditanamkan semangat "anak jajahan" yang penurut, elitis,

feodalistik, dan terpecah-belah. The lazy native pribumi malas- adalah termlnologl Max Weber untuk meluklskan karakter bangsa Asia Selatan yang selalu tertlngga! kemajuan dan peradabannya dari bangsa Barat. Bedanya dengan pendidikan kolonial versi Hatta, pendidikan saat Ini bukan lagi perkakas penjajah tetapl maslh menylratkan

esensi yang sama, yaitu penjajahan terhadap haklkat terdalam dari jlwa manusia, yang

dikhawatlrkan melahlrkan penjajah-penjajah baru. Orang-orang terdidik yang lepas dari penjajahan, tetapl malah menjajah saudarasaudaranya sendiri. SepertI jaman kolonial dulu, kaum terdidik seringkali membodohi dan mengeksploltasi rakyatsesama bangsa. Pendidikan Republik tampaknya maslh melanjutkan sistem pendidikan kolonial, yaitu dengan lebih memakal sistem verbal. Murld mendengar apa kata guru serta banyak menghafa! pelajaran dan pekerjaan ulangan dl rumah. Murld tidak diajak mengembangkan nalar secara kritis, dengan kemampuan mencari alternatlf. TIdak diajarkan beranl bertanya, apalagi berdebat dengan menggunakan dalll yang argumentatif, kecuall yang boleh bertanya hanyalahguru. Padahai, bukanlah menurut Paulo Freire,

"Pendidikan seharusnya membebaskan dan memanusiakan manusia?" kenyataannya,

"Sudahkah kita terbebaskan dan menjadi manusia seutuhnya?" Watak budaya suatu bangsa, termasuk aiam pikiran dan perilaku, dibentuk oleh kondisi aiam tempat hidupnya. Selain Itu, watak budaya juga dapat dibentuk oleh sistem dan pertumbuhan Industrl terhadap masyarakat yang semula berbasis agrarls. Namun,dapat pula dibentuk oleh konsep pendidikan berdasar strategi polltik negara.

Lain lag! dengan Jepang. Bahwa untuk bangkit kembali setelah menderlta kekalahan dalam Perang Dunia II, Kalsar Jepang mulal membangun dari sektor pendidikan. Pertanyaan Kalsar pada waktu itu adalah: "Berapa guru yang maslh hidup?", bukannya berapa pesawat terbang atau tank yang maslh terslsa. Pertanyaan Kalsar yang metaforik itu memillkl makna, bahwa Jepang berangkat membangun bangsanya dari kehancuran dengan mendahulukan sektor pendidikan. Namun ada satu hal yang mereka pertahankan, yaitu kesadaran bahwa mereka adalah bangsa Jepang yang memillkl tardlsl samurai yang skral, yang tetap terpellhara lebih dari 1000 tahun sampai sekarang. Jepang memang merupakan salah satu contoh konkret. Namun dari contoh Itu Jepang memerlukan paling tIdak tiga geneasi untuk mendldlk bangsanya menjadi bangsa yang disegani dunIa seperti saat ini.

Sekarang Ini Pemerintah harus memillkl political will yang kuat untuk melakukan human investment dengan cara memberdayakan sektor pendidikan. Hal Ini perlu dtgarisbawahl, mengingat secara polltik setiap pemerlntahan akan tergoda untuk selalu melakukan pembangunan yang Bersambung ke hal 8

■ ^OfnonifAa ^

Juni 2005


B B r i 13 OS99999

SDM INDONESIA BARU BISA MENGQPERASIKAN MESIN Kita tahu teknologi, tapi sepertinya kita tidak memahami benar bahwa teknologi merupakan suatu sumber daya. Kita memiliki ketergantungan yang tinggi dalam mengarungi kehidupan sehari-hari. Gambaran ketergantunganya tersebut dalam perkembangan kehidupan kita. Dari lahir hingga meninggal selalu dikellllngi oleh teknologi, oleh karena itu seharusnya kita tahu art! teknologi. Teknologi bukanlah alat/ mesin, tapi kesatuan yang dipandang dari komponennya. Demlkian disampaikan Nazir Harjanto, Penellti Senior PAPPIPTEK-LIPI pada acara Seminar Nasional dan Musyawarah Wilayah IVILM MIPAyang diseienggarakan oleh BEM FMIPAUNY, 9 JunI 2005 di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Lebih lanjut Nazir mengatakan,selama in! kita banyak ditlpu oleh negara-negara maju terutama perusahaan-perusahaan negara maju, karena selama ini setiap kali kita mengadakan kontrak dengan mereka, kita selalu hanya diberl mesin dan alat. Kita ditlpu dengan sistem yang disebut sharing kontrak. Pada sharing kontrak Ini yang dihitung uang, tanah, minyak milik kita. Yang seharusnya kita lakukan adalah sharing teknologi. Yang didapatkan dari sharing teknologi adalah fasiiitas fisik, kemampuan manusia, dan fakta terdokumentasi. Bentuk fasiiitas fisik yang kita dapat adalah kemampuan teknologi, mesin, dan sebagainya. Kemampuan manusia secara umum terbagi menjadi 4 bagian: (a) kemampuan untuk mengoperaslkan, (b) kemampuan untuk memperbaiki, (c) kemampuan untuk membuat komponen, dan (d) kemampuan Inovasi. Inovasi di Indonesia masih diartikan perubahan, padahal sebenarnya inovasi adalah ide yang sampal ke pasar dengan pengguna yang juga harus banyak. Kalau dari laboratorium (prototipe) belum disebut inovasi. Sebagai contoh, di Jakarta kita lihat banyak pabrik-pabrik yang tutup pada waktu krisis

/

Nazir

Harjanto, Peneliti Senior PAPPIPTEK LIPl

moneter karena pada waktu Itu mereka sudah tidak dijaminkan dan kemudian ada kerusakan. Ada komponen mesin yang harus diganti tetapi ternyata komponen itu tidak bisa diganti di Indonesia karena belum ada kemampuan untuk membuatnya. Skrup saja ada 78 macam. Skrup-skrup itu harus di datangkan dari luar negeri. Untuk memasangnya didatangkan pula orang dari sana dengan biaya yang besarsekali,tapi mungkin orang ini juga cuma setingkat lulusan SIM. Jadi selama ini kita hanya bisa mengoperasikan saja. Fakta terdokumentasi juga merupakan hal yang penting. Sebagai contoh, ketika dikenalkan pakan ikan di danau Tondano Sulawesi Utara. Pabrik itu dijalankan oleh para wanita yang tingkat pendldlkannya SD-SMP. Mereka mampu karena di sana ada prosedurnya bagaimana menjalankannya. Umpamanya, sebelum masuk berdoa, kemudian buka kunci, kemudian cek

apakah ada tetesan minyak di ruangan. Kalau ada minyak berarti ada kebocoran, kemudian dicari di mana bocornya. Semua itu tercantum dalam bentuk tulisan. Prosedurpengolahan pundemikian: bagaimana mencampur, berapa persen dari dedak, berapa persen dari tepung ikan, dan sebagainya. Kerangka kerja organisasi ini adalah pengelolaan. Di Indonesia pengelolaan sangat lemah. Pengelolaan atau manajemen dalam arti ekonomi berarti merencanakan melaksanakan, memonitor,

mengawasi. Pengawasan ini yang masih sangat lemah di Indonesia.(Sa/wit)

REKTRUMEN CALON GURU SMA Kamisdan Jumat, 16 dan 17 Juli 2005 di Ruang Rapat III SayapTimurGedung Rektorat UNYtelah dilaksanakan ujian seleksi bagi calon guru yang akan ditempatkan di sekolah SMAdi lingkungan Yayasan milik PT Tambang Batu-bara Bukit Asam (Persero) Tbk. Tanjung Enim SumateraSelatan.

Kualifikasi pendidikan bagi calon guru tersebut terdiri atas lulusan 8-1 Kependidikan dan Non kependidikan untuk Bidang Studi: Matematlka, Kimia, Bioiogi,. Fisika, dan Teknologi Informatika dengan indeks prestasi minimal 3,0. Jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 14 orang,dan yang mengikuti ujian seleksi 12 orang. Materi ujian terdiri atas: Tes Bidang Studi, Tes Psikologi, dan Wawancara yang dipandu

langsung tim dari PTTambang Batu Bara Bukit Asam Tbk. Fasiiitas yang disediakan antara lain: gaji minimal 1,5 juta, mess(rumah dinas),transpot, dan tiket pesawat.(it).suZ/sf).


@8893^3

BBrita

PPS UNY TELURKAN 2 DOKTOR LAGI dibangun oleh siswa sering berbeda dengan konsep yang dimlliki para ilmuwan. Perbedaan

ini disebut dengan miskonsepsi {misconception). Penelitian miskonsepsi daiam bidang pendidikan kimia lebih akhir dilakukan dibandingkan dengan bidang pendidikan fisika

dan blologi. Di Indonesia, penelitian miskonsepsi kimia masih sangat jarang dilakukan dibandingkan dengan di negara lain. Dari penelitian ini terbukti bahwa pada kehidupan seharl-hari siswa tidak pernah bersentuhan dengan konsep-kosnep kimla, sehingga pemerolehan konsep kimia oleh siswa terutama berasal dari kegiatan belajar mengajar di kelas (guru) dan buku pelajaran kimia. Bila

kedua sumber

ini

memlliki

miskonsepsi, maka sangat dimungkinkan siswanya juga memiliki miskonsepsi, khususnya jika pembeiajaran kimia berpusat pada guru.

SekuensI pelajaran kimia hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Hal ini

disebabkan karena sebagian besar ilmu kimia disusun oleh konsep-konsep abstrak, sehingga sullt menentukan sekuensI yang bersesuaian dengan sekuensI psikologis siswa. Bahasan mengenai struktur dan komposisi mater! mencakup konsep-konsep abstrak seperti lambang unsur dan molekul, teorl atom, dan ikatan kimia. Pada awal

pelajaran kimia, siswa telah diperkenalkan konsep lambang atom, molekul,teori atom,dan

ikatan kimia. Semua konsep Ini berada pada tataran

mikroskopik, sulit dicandra, dan

merupakan pengetahuan baru, sehingga abstrak bagi siswa dan berpotensi sebagai sumber miskonsepsi pada siswa.

Demikian penggalan ringkasan disertasi Suandi Sidauruk, mahasiswa S-3 bidang Peneiltlan dan Evaluasi Pendidikan

(PEP) UNY. Disertasi yang berjudul "Miskonsepsi Stoikiometri pada Siswa SMA" ini telah dipertahankan di depan tim penguji pada Ujian Terbuka S-3 Program Pascasarjana UNY di ruang Sidang Pascasarjana UNY, 11 Juni 2005. Penelitian

dilakukan

di

kota

Paiangkaraya, Banjarmasin, dan Samarinda dan melibatkan 1096 siswa SMANegeri. Lebih lanjut dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Unlversitas Paiangkaraya Ini dalam desertasinya memaparkan, konsep yang

^atnamlka ^

Junl 2005

Instrumen yang digunakan untuk mengungkap miskonsepsi kimia, termasuk stoikiometri, sebagian besar berbentuk tes uraian dan wawancara. Pada tataran kelas,

kedua bentuk tes ini sulit dilakukan guru. Dalam penelitian ini dikembangkan two-tier diagnostic test yang mudah digunakan oleh guru. Tes ini mampu mengidentifikasi miskonsepsi stoikiometri yang dimiliki siswa, dan hasil identlfikasi ini mendukung kesimpulan beberapa penelitian miskonsepsi stoikiometri terdahulu. Artinya, tes yang dikembangkan dalam penelitian ini, dapat diperbandingkan hasilnya dengan tes bentuk lain untuk menelusuri miskonsepsi stoikiometri. Jika. kegiatan belajar-mengajar didominasi oleh guru, maka apa yang diucapkan guru di depan kelas belum tentu semuanya dapat dipahami oleh siswa, sehingga pembeiajaran kimia di kelas sebaiknya tidak menekankan pada providing instruction atau telling is teaching tetapi sebaiknya lebih berorientasi pada producing learning.

Sementara itu, beberapa waktu sebelumnya PPs UNY juga telah menguji mahasiswa yang telah menyelesaikan Desertasinya, yaitu Mohammad Syaifuddin dari Prodi PEP dengan judul "Penyetaraan Tes

Model Respon Berjenjang".(Wit)


SEMINAR AWAL

PROGRAM IPTEKS, KWU, DAN SIBERMAS Seminar awal Program Ipteks, Kewirausahaan, dan Sibermas tahun anggaran 2005 beriangsung di Ruang Sidang dan Ruang Rapat LPM LINY pada tanggal 26 Mel 2005. Seminar awal ini dibuka oleh Ketua LPM LINY, Prof. Dr.

Burhan Nurgiyantoro dan dihadiri oleh Korbid di

LPM, mitra kerja dan instansi terkait, Dinas Perindustrian Baritul, Dinas Pertanian, Dinas Parlwisata, dan Dinas Dikdasmen se-DIY.

Pada kesempatan itu dipresentaslkan Program IPTEK 12 judul, yakni Pelatlhan Program CorelDraw bagi Guru SMK Jurusan Desain Komunikasi Visual Se-DIY, Pelatlhan

Penggunaan KIT IPAFisika untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep-konsep bagi Guru Fisika SLIP Se-DIY, Pelatlhan Metode Rukyah Menggunakan Teropong Bintang bagi Guru Mis Se-Kabupaten Sleman, dan Pemanfaatan Limbah Kulit Ikan Kelapa Kerupuk(rambak). Demikian pula, beriangsung presentasi Pelatlhan Finishing Mebel Kayu Bernuansa Retak Seribu, Granit dan Marmer bagi Industri Kecil dan Menengah di Kulonprogo, Peningkatan Kemampuan Guru sebagal Model Pembacaan Sastra dalam Pembelajaran Sastra Berbasis Komptensi bagi Guru SMP Kota Yogyakarta, Peningkatan Keterampilan Mengolah Gerak Tarl dengaii Iringan Lagu Daerah bagi Guru SD Gunungkidul, Pelatlhan

Membaca Geguritan Model Kolaboratif Wayang Kulit Guru SD Sleman.

r

Di samping itu,juga dilakukan presentasi Pelatlhan Bercerita Guru TK dan SD TingkatAwal Se-Sieman, Penerapan Bioteknologi Vaksin Monoklonal untuk Pengebalan Ayam Kampung, Pelatlhan Pengembangan Silabus dan Sistem

Penilaian bagi Guru IPS SMP di Kulonprogo, Pemanfaatan Limbah Kotoran Ayam yang Terfermentasi untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Peternak.

Sementara itu, presentasi seminar awal

Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan, yakni Program Kuliah Kewirausahaan: Komputer, Magang Kewirausahaan Paket Pernikahan Adat Jawa, Magang Kewirausahaan Jasa Advertising,

Magang Kewirausahaan bagi Mahasiswa Jurusan Senirupa FBS UNY di Perusahaan

Kerajinan Batu Alam CV Jedok Stonework Yogyakarta. Dan akhirnya, presentasi Pelatlhan Pembuatan Sosis Ikan sebagal Pengembangan Usaha Hasil Olahan Ikan guna Menunjang Parlwisata di Srandakan BantuI, Pelatihan

Pembuatan

Nugget dan Kerupuk Ikan

Masyarakat Sekitar Pantal Pandan Simo Srandakan BantuI.(Pra)

FIS UNY GELAR PRO KAMPUS

Fakultas llmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, mengadakan siaran langsung Pro Kampus di RRl Nusantara II Yogyakarta. Kegiatan pertama 18 Mel 2005 dan yang kedua 8 Juni 2005. Lena Satlita, M.Sl. (ketua Humas FIS) menyatakan, kegiatan ini bertujuan member!informasi kepada masyarakat Jogja pada ksususnya dan masyarakat luas pada umunya tentang keberadaan Fakultas llmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Berdasarkan Keputusan Presiden Rl No. 93 Tahun 1999, IKIP Yogyakarta berubah menjadi Universitas Negeri Yogyakarta. Perubahan ini diikuti dengan perubahan nama fakultas di llngkungan UNY. Salah satunya FPIPS berubah menjadi FIS, yang disahkan dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.274/0/199 tentang Organisasi dan Tata Kerja UNY. Perubahan nama ini memiliki makna penting, yang kaitannya dengan pengembangan sumber daya manusia. Kalau sebelumnya FIS hanya berwenang untuk menyelenggarakan program studi di bidang kependidikan, maka dapat menyelenggrakan program studi non kependidikan. Dr. Muhyadi menyatakan FIS saat ini masih diberi kewenagan untuk menyelenggarakan program studi kependidikan dan nonkependidikan, balk regular maupun non regular. Status lulusan dari regular maupun nonreguler sama. Hanya masalah biaya pendidikan yang membedakan. Untuk program nonreguler lebih banyak bila dibandingkan dengan program reguler. Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari pendengarberkaitan dengan program studi dan kebijakan FIS UNY.(Poyo)


PEMBEKALAN KKN PPL DAN KKN SEMSUS Sekitar 2200 mahasiswa program S-1 UNY pada Juni - Agustus 2005 akan menglkuti

Pembantu Rektor I UNY,Prof. H.Sugeng Mardiyono, Ph.D., dalam pengarahan pada

Kuliab Kerja Nyata(KKN)di berbagai desa dan

Pembekalan KKN-PPL mengingatkan, dalam

sekolah di Propinsi DIY, Kabupaten Purworejo, dan Kabupaten Klaten. Dari seiuruh peserta tersebut, sebanyak 1476 mahasiswa mengikuti

harus dilakukan, yaitu niat, usaha dan kerja, doa, dan berserah diri. Niat, kuatnya niat, akan

bekerja dan berusaha ada empat .unsur yang

KKN-PPL (Program Pengalaman Lapangan) di

menimbulkan semangatyang besar. Niatini baik,

sekolah se-DlY, Klaten, dan Purworejo, dan sebanyak 736 mahasiswa mengikuti KKN

tetapi akan iebih baik jika dikaitkan dengan mis)

Semester Khusus(Semsus)2004/2005 di desa-

YME.

desa dan industri se-DlY

Berusaha dan bekerja, termasuk di dalamnya berbagai usaha dan keglatan dalam pembeiajaran. Berdoa, setiap orang pada umumnya selaiu mengharapkan basil yang baik dan optimal, Namun demikian, tidak semua

Sebelum diterjunkan di lapangan para mahasiswa dlwajibkan mengikuti pembekalan

KKN pada tanggal 14-17 Juni 2005, di Aula UPPL^ Ruang Sidang LPM. Aula FT UNY, dan

kehidupan manusia beribadah kepada Tuhan

Auditorium UNY. Sedangkan pembekalan KKN

usaha mendapatkan hasil yang optimal. Oleh

di Masyarakat dan Industri diiaksanakan pada tanggal 20 - 23 Juni 2005, di Aula Registrasi daii

karena itu, berdoa selalu diperlukan agar selaiu

dimbimbing Tuhan dan mendapatkan hasil

Lab Karawltan PBS UNY^Pada bulan April-Juni

terbaik. Berserah diri, dua kemungkinan, berhasil

2005', LPM UNY juga telah menerjunkan

dan gagalj semua dapat terjadi. Berserah diri

mahasiswa KKN Mandiri di desa Caturtunggal Depok dan Seyegan Sleman.

merupakah kelengkapan usaha seseorang.(Pra)

Seminar Job Hunting D3 Wates Untuk membekali mahasiswa lulusanya, Prodi Sekretari, Akuntansi, Manajemen Pemasaran UNY Kampus Wates mengadakan keglatan seminar Job Hunting. Seminar diiaksanakan pada tanggal 19 Mei 2005, bertempat di Hall UNY, KampUs Wates. Nadir dalam kesempatan tersebut: Ketua Pengelola, Ketua progran studi, dan tamu undangan dari dosen tiga prod! tersebut. Adapun pembicara

dalam seminar adalah, Nurhadi, MM, Purnomo (Depnakertrans Kulon Progo) dan Marlus Widyarto Wlwled (DirekturC-59 Bandung). Tujuan dari keglatan tersebut adajah untuk memberikah gambaran mahasiswa tentang

lapangan kerja yang mungkin dapat dimasuki, dan kiat-kiat untuk dapat mengisi posisi yang diperlukan suatu kantor/ perusahaan.(NartI)

Gubernun Pendidikan... Sambungan ha! 4

bersifat quick yielding, agar hasil pembangunanflsikmudahdilihatoleh rakyatyang mendukungnya.

Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas SDM. Oleh sebab itu, diperlukan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan. pengembangan dan pengadaan materl ajar, serta pelatlhan bagi guru dan tenaga kependldikan lainnya. Ada dua faktoryang dapat menjelaskan mengapa upaya perbaikan mutu pendidikan selama ini belum berhasil?. Pertama, strategi pembangunan pendidikan Iebih bersifat input oriented, yang bersandar pada asumsi bahwa bilamana semua input pendidikan telah terpenuhi, secara otomatis iembaga pendidikan akan menghasiikan output yang bermutu. Ternyata strategi input-output dalam teori Education Production Function itu tidak bisa berfungsi sepenuhnya di iembaga pendidikan, meiainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri. Kedua, pengeloiaan pendidikan Iebih bersifat macro-oriented, diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat pusat tidak berjaian sebagaimana mestinya di tingkat sekolah. Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa kompieksitasnya cakupan permasalahan pendidikan, seringkali tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi pusat. Waiaupun demikian, agar mutu tetap terjaga dan agar proses peningkatan mutu tetap terkontrol, harus ada standaryang diatur secara nasionai untuk dijadikan indikator evaluasi keberhasilan peningkatan mutu. Pemikiran ini memuncuikan pendekatan baru, yakni pengeloiaan peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah atau disebut School Based Quality improvement, yang pada akhirnya juga diharapkan menghasiikan output SDM yang bermutu unggul dan berdaya saing global. (Ana)


B G r i 13

TRIBUTE TO AMRIYAHYA: Mengonang Amri Yahya dengan Pameran Seal Rupa Dalam rangka mengenang jasa-jasa almarhum Amri Yahya dl bidang sen! rupa, Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS-UNY mengadakan sebuah pameran seni rupa yang dikemas, dengan tema: TRIBUTE TO AMRI YAHYA.Pameran berlangsung pada tanggal 1-5 JunI 2005 bertempat dl beteng Vredeburg Yogyakarta. Selain untuk mengenang jasa-jasa almarhum Amri Yahya, pameran yang dipersiapkan oleh para mahasiswa in) juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara dosen, alumni dan mahasiswa. Pameran

sen! rupa ini juga diwarnai dengan bermacam acara, antara lain Sarasehan Seni Rupa pada tanggal 4 Juni 2005, Performance Art pada tanggal 2JunI 2005,dan dllanjutkan Live Music.

MenurutSusapto Murdowo, M.Sn.selaku seniman, kurator, dan dosen seni rupa,

menyiapkan sebuah pameran karya seni bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi mahasiswa yang beium berpengalaman. Hal ini dapat dilihat dan dicermati pada penampilan

pameran ini. Karya seni yang ditampilkan terdirl dari 55 buah lukisan sedangkan karya tiga dimensi hanya 3 buah. Secara umum karyakarya yang dipamerkan cenderung menyusun

saja dan belum dilakukan pengkajian yang leblh mendalam , layaknya sebuah karya seni yang ingin dipamerkan. Meskipun demlkian, seluruh peserta dan panitia diharapkan untuk tidak berkecil hati, yang terpenting adalah kesadaran

akan segala kekurangan dan dianggap sebagai pembelajaran yang bermanfaat pada even pameran berikutnya.(Gusno)

PENTAS KOREOGRAFI PRODI SENI TARI Bertempat di Gedung Tejokusumo I, pada tanggal 14 Mel 2005, mahasiswa program studi Pendidikan Seni Tari mengadakan pentas koreografi yang dikemas dalam acara "Gebyar Pesona Koreografi". Dalam pentas koreografi kali ini menampilkan 10 garapan tari, yang terdiri dari : Aksamala, Sudut, Dumadine Boyo Putih, Pangraswadikara, Katalawaca, Pratiloma, Kirata Arjuna, Behume, Lenggok Putri, Cabar.

Dalam sambutannya Prof. Dr. Suminto A. Sayuti selaku Dekan FBS mengatakan bahwa koreografi dan komposisinya merupakan refleksi intelektual maupun emosional koreografer yang diperoleh melalui pengalaman individual di masyarakat. Mencipta koreografi sebagai teks kreatif memang urusan yang solider. Berkonfrontasi dengan medium pilihan yang tersedia, seorang koreografer sering kali tidak mempunyai pilihan lain kecuali mengisolasi diri dari hiruk pikuk dunia luar. Menurut Ni Nyoman Seriati, M.Hum., ketua program studi Pendidikan Seni Tari,

pagelaran dan komposisi koreografi III ini merupakan mata kuliah praktik lanjutan dari komposisi dan koreografi II yang tercakup dalam kurikulum pada program Pendidikan Seni

Tari

Fakultas

Bahasa

dan

Seni

Universitas Negeri Yogyakarta. Mata kuliah komposisi dan koreografi III merupakan bentuk pembelajaran seni tari yang mempersyaratkan interprestasi suatu bentuk pemikiran yang mencari pengalaman baru dan memberi peluang pada interprestasi yang akan membantu mengungkap kekuatan yang terdapat dalam suatu karya seni tari. Sebagai perguruan tinggi yang mencetak calon guru, diantaranya guru seni tari, disamping mempunyai bekal yang cukup dalam bidang tari, diharapkan memiliki kemampuan berkreasi olartarisebagai bekal pengembangan dirinya di masyarakat. Pentas koregrafi ini cukup sukses bila dilihat dari jumlah penonton yang hadir. Sampai pertunjukkan selesaipun, penonton masih memberikan apresiasi yang bagus. (Gusno)


BEM-FBS ABAKAN WORKSHOP KARYA TULIS ILMIAH Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2005, pada tanggal 19 Mei 2005

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM-FBS) mengadakan Workshop Penulisan Karya Tulis llmiah. Tujuan kegtatan workshop ini adalah

untuk merhbantu membangun budaya intelektual yang kritis dan humanis.

Peserta Workshop adalah para mahasiswa, balk umum maupun penerima beasiswa. Bag) mahasiswa penerima beasiswa, mengikuti workshop Ini akan sangat bermanfaat, karena daiam pencairan beasiswa saiah satu syaratnya harus menuiis karya tuiis llmiah yang dlbimbing oleh dosen pendamping organisasi mahasiswa dl program studi maslng-masing.

Workshop ini menampiikan tiga pembicara yaltu: Kastam Syamsi, M.Ed, dengan makaiah benudul "Hakekat Karya Tulis ilmiah", Rahmat Nurcahyo, SS dengan makaiah berjudui "Permasalahan Karya llmiah Bidang Bahasa dan Seni", dan Anwar Efendi, M.SI, dengan judul makalahnya "Struktur PKM, makaiah iimlah, dan proposal peneiitian".

Diharapkan, setelah mengikuti keglatan Ini, para peserta akan meningkat kemampuannya daiam menuiis karya tuiis llmiah, bukan sekedar untuk mencalrkan beasiswa, meiainkan juga untuk

dapat memenangkan iomba-lomba karya tuiis ilmiah dimasa mendatang.(Gusno)

Prof. Dr. Sumlnto... Sambungan hai 2

dengan makaiah berjudui "Nguri-uri Basa Jawa ing Babagan Seni Budaya ing Suriname" antara lain menyatakan orang Jawa yang datang dl Suriname pada tahun 1890 dan seterusnya berasai dari berbagai daerah dl Jawa/ Indonesia. Seianjutnya dikatakan Bahasa Jawa bisa dilestarikan lewat wayang, gamelan, dan lain-iainnya.

Seminar menyimpuikan dan menyampaikan rekomendasi antara lain sebagai berikut: 1) Keluarga. adalah tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi anak, oleh karenanya penggunaan bahasa Jawa dalam komunikasi di keluarga sangat diharapkan. 2)Sekoiah merupakan tempat pendidikan yang strategis bagi perkembangan anak, termasuk berbahasa. Oleh karena itu, pada saat tertentu (jam pelajaran atau iainnya) dianjurkan ada kegiatan-kegiatan dengan nuansa berbahasa Jawa. Khusus di Suriname, diperlukan adanya institusi/ iembaga pendidikan/sekoiah Jawa. 3) Standardisasi dilakukan guna menentukan apa yang seharusnya iayak dipakai untuk berbagai tempattertentu; gandardisasi bahasa Jawa di Suriname teiah muiai diiaksanakan. 4) Media massa mempunyai efek yang sangat besar terhadap perkembangan bahasa termasuk bahasa Jawa. Oleh karena. itu, siaran-siaran daiam radio dan televisi yang bermuatan Jawa periu, terus ditambah dan memberikan tambahan perhatian kepada partisipasi anakanak agar sejak muda mulai mempeiajari pengetahuan dan penggunaan bahasa Jawa. 5) Merekomendasikan agar Seminar Internasional Bahasa Jawa diseienggarakan secara rotasi dengan biaya ditanggung bersama oleh para peserta dari negara-negara dengan jumiah penduduk komunitas Jawa-nya yang cukup besar. 6)Sehubungan dengan hasii-hasii baik yang teiah dicapai oleh seminar internasional ini. Seminar mencatat pernyataan delegasi Semarang (dari Pemda Jawa Tengah) bahwa Panitia Penyelenggara Kongres Bahasa Jawa iV agar memberikan. kemudahan bagi keikutsertaan delegasi Suriname untuk menghadiri Kongres Bahasa Jawa iV di Semarang, Jawa Tengah yang direncanakan akan diseienggarakan pada bulan Juli 2006. Seminar diakhiri sambutan DR. R.M. Sudi Yatmana mewakili peserta dari Indonesia diiengkapi

dengan sajian tembang Panembromo oleh staff KBRi Paramaribo, pengurus Dharma Wanita Persatuan KBRi Paramaribo yang diasuh oleh Ki Daiang Parjaya,S.Sn.dari Bantui, Daerah istimewa Yogyakarta.(Wit)


SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN:

BERHARAP BIAYA PENDIDIKAN YANG TERJANGKAU Walau uang sekoiah sudah dibebaskan, beban tetap besar karena biaya buku. Ketut Jaya, orang tua rhurid seorang siswa SMPN 1 Negara, Jembrana, yang bekerja sebagai tukang parkir dengan gaji Rp 180.000,00 per bulan, tetap diberatkan dengan biaya kebutuhan buku. Padahal, anaknya bebas biaya sekoiah. "Sekarang ini buku anak saya yang SMP Rp 210.000,00 per semester,"

katanya {Kompas,13/12/04,dikutip St. Kartono). Jika berlta di atas disampaikan kepada Mendiknas, maka tanggapannya adaiah "Kaiau

mau pendidikan yang bagus dan berkuailtas ya memang harus mahal. Segala yang gratis cenderung tidak dijamin kuailtasnya." {KR, 15/05). Persoalan mutu dan pembiayaan kin! menjadi topik utama. Orangtua dari kaiangan keluarga miskih berharap biaya pendidikan dapat dijangkau. Sementara itu, sebagian kaiangan semakln mendorong pembiayaan pendidikan membubung tinggi, dengan daiih kuaiitas membutuhkan biaya. St. Kartono, guru SMA Kolese De Britto Yogyakarta mengungkapkan hai tersebut daiam Seminar Nasionai daiam rangka Dies Natalis ke-41 UNY, 31 Mei 2005, di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Seminar bertajuk "Dilema Orientasi Kebljakan Pendidikan Nasionai antara Eiitis dan Populis serta implikasinya pada Peningkatan Mutu Pendidikan" inl diseienggarakan Pusat Peneiitian Kebijakan Pendidikan Lembaga Peneiitian UNY. Lebih ianjut, Kartono mengungkapkan bahwa agar pendidikan tidak hanya dinikmati kaiangan tertentu, pemerintah seharusnya mengendalikan pembiayaan agar tidak "liar" dengan pendanaan secara subsidi kepada setiap anak usia beiajar. Sejumlah kebijakan coba digeiar untuk mengatasi dua persoaian pendidikan yang mendasar di negara kita. Pertanyaan yang muncul adaiah apakah impiementasi kebijakan pendidikan memang membumi atau teiah terdistorsi di iapangan.

Kartono, sebagai praktisl pendidikan di iapangan mencoba mencermati berbagai kebijakan yang teiah diambil oleh pemerintah. Kebijakan tentang buku pelajaran yang tidak boieh diganti seiama lima tahun, aiasan agar orang tua tidak

direpotkan dengan ganti buku pelajaran setiap saat, substansi permasaiahan bukan pada masa pakai tetapi lebih pada pembelian buku pelajaran itu sendiri. Para orang tua merasa berat biia setiap tahun atau semester harus mengeiuarkan ratusan ribu rupiah untuk membeii buku pelajaran.

Seandainya buku itu dapat diakses dengan mudah dan murah, apaiagi gratis, kiranya para orang tua tidak akan menolak waiaupun setiap tahun berganti buku pelajaran. Karena, substansi permasaiahan pembelian buku pelajaran berkaitan dengan

pengeluaran finansiai orang tua dan bukan pada proses pengadaan buku, kebijakan pun seharusnya membantu orang tua. Permasaiahan lain, menurut Kartono,

adaiah biaya ujian nasionai yang dinyatakan gratis atau tidak dipungut bayaran. Mendiknas (22/3) mengatakan "kami nyatakan ujian nasionai tidak dipungut bayaran apa pun". Meskipun demikian, ternyata pernyataan di hulu berbeda dengan yang terjadi di hiiir. Meskipun untuk ujian nasionai tidak dipungut bayaran,atau sekoiah diiarang memungut bayaran, biaya sekoiah cenderung naik daiam menghadapi ujian nasionai. Sementara itu, pembicara lain, Heru Nugroho, dosen Fisipol UGM, mengatakan bahwa

pada zaman'Orde Baru dunia pendidikan tinggi cenderung menjadi Jawatan Pemerintah yaitu sebuah institusi pendidikan yang terkooptasi oieh pemerintah. Universitas hanya menjadi operator pemerintah daiam rangka mendukung programprogram pembangunan, sehingga dari tema-tema peneiitian, cara pendidikan, dan aplikasinya daiam masyarakat semuanya diorientasikan untuk mendukung pembangunan. » • Kurikuium dirumuskan secara terpusat

meiaiui konsorsium-konsorsium yang dikontroi pemerintah. Maka,jangan heran kaiau ada pesan pembangunan di setiap bidang akademik, seperti sosioiogi pembangunan, ekonomi pembangunan, antropologi pembangunan, politik pembangunan, administrasi pembangunan, dan iain-lain. Danadana peneiitian digunakan sebagai sarana untuk mengontrol wacana akademik dan sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan para akademisinya. Ironisnya, sebagian besar akademisi pada waktu Itu menikmati kondisi seperti itu dan ikut arus wacana penguasa dengan mengiyakan "semua serba di-Pancasiia-kan" daiam rangka ikut berekonomi dan berpoiitik. Maka, pada waktu itu iahirlah perdebatan "inteiektuaiisme bazar" yang terjadi di dunia pendidikan tinggi kita. Pada masa kejatuhan Soeharto hingga sekarang kondisi universitas juga tidak berubah secara substansiai. inteiektuaiisme bazar yang

ditandai dengan kemandegan akademik juga terjadi saat ini. infertiiitas karya-karya akademik

sangat meresahkan, sehing'ga sebagian kecii akademisi yang merasa sumpe/f dengan kondisi ini memilih beraktivitas di luar kampus.

Lebih ianjut, Heru Nugroho yang juga Direktur

Centre for Critical Social Studies

{CCSS), mengemukakan bahwa ketika geiombang giobalisasi yang dimotori nafas neoiiberaiisme meianda repubiik ini, para akademisi di universitas kita tidak mampu melakukan

Juni 2005

^ fl/namlfca ^

11


oposisi dan bersikap kritis terhadap kebijakan tersebut yang sungguh-sungguh memarginalkan lapisan masyarakat miskin. Pemerintah justru membiarkan pendidikan tinggi terseok-seok menghadapi realitas pasar dengan melahirkan undang-undang yang menetapkan status BHMN. Pemerintah member) peluang mereka untuk menarik dana langsung dari masyarakat karena

negara tidak mampu lag! membiayai pendidikan. Selain kedua pemblcara di atas, seminar ini juga menampilkan Yoyon Suryono, M.A., dosen

FIP

UNY, Sumarno, Ph.D. dari

Pascasarjana UNY, dan Sugito, MSi.-, Kepala

Dinas Pendidikan Propinsi DIY.(Pra)

TEMU ILMIAH MAHASISWA BIOLOGI SEMARAK, DIES NATALIS UNY KE-41 DI KAMPUS WATES

Untuk menyemarakkan Dies Natalis UNY Ke41 dan dalam. rangka melaksanakan

slogan olahraga " Memasyarakatkan olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat", HIMAPJKR UNY Kampus Wates rnengadakan kegiatan "Turnamen bulutangkis UNY Cup I Se-Kuion Progo". Turnamen dibuka pada tanggal 19 Me! 2005 dan dihadiri oleh Bupati Kulon Progo, Toyo Sontoso Dipo, Ketua Pengelola, Djihad Hisyam,

Sekretaris Pengelola, Dimyati, dosen pangampu bulutangkis, Amat Komari, staf karyawan dan tamuundangan. Turnamen dibuka oleh Bupati Kulon progo, dehgan ditandai pemukulan shuttlecock. Turnamen ini dllkuti oleh 24 perkumpulan bulutangkis Se-Kulonprogo, dan dibagi dalam tiga kelompok: tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putra. Masing -masing kelompok, diambii tiga pemenang serta mendapat uang pembinaan dan untuk juara 1 juga diberikan tropi tetap. Selain turnamen bulu tangkis, Kampus UNY Wates juga menyelenggarakan tiga paket acara yaitu : jalan sehat, senam poco-poco dan live music. Event tersebut diselenggarakan pada hari Minggu 29 Mei 2005, bertempat di lapangan Basket UNY Kampus Wates. Hadir dalam acara tersebut: Bupati Kulon Progo, Dekan FIS dan keluarga, Pembantu Dekan III FIK, Ketua Pengelola beserta ibu, Sekretaris PengelolaT karyawan, dan tamu undangan. Sebelum acara dimuiai disuguhkan demonstrasi senam pocopoco oleh instruktur senam dari Yogya dan mahasiswa PJKR. Masyarakat sekitar kampus yang bejumlah tak kurang dari tiga ribu orang mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Keantusiasan masyarakat, selain karena kegiatan ini gratis, dari panitia juga menyediakan berbagai door price yang sangat menarik , diantaranya, kompor gas, VCD player, TV,

kipas angin, dispenser,jam dinding, dan Iainlain (Narti)

12 ^dfliamlfta ^

Juni2005

Dengan tajuk "Refleksi cipta, kembangkan karya, berdayakan !", Hima Biologi FMIPAbaru-baru ini berhasil menyelenggarakan kegiatan temu iimiah yang bertempat di Laboratorium Biologi Lantai III, dengan peserta hadir 66 mahasiswa. Panitia dalam kegiatan Ini menamplikan pembicara Drs. Surachman

(Dosen Jurdik Biologi) FMIPA UNY, yang menyampaikan materinya tentang penggalian ide kreatif dan penulisan karya iimiah. Adapun kisi-kisi penggalian ide antara lain : Motivasi untuk menulis; Perbaiki cara belajar; Cobalah untuk menulis; Menyiapkan tugas akhir skripsi sejak dini. Sedangkan materi yang disampaikan berisi antara lain rhenjelaskan sifat karya tulis, bidang kajian pendidikan biologi, sumber ide dan bagaimana menata pikiran. Kegiatan berikutnya adalah persiapan eksplorasi dimana peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, yang diberi toplk bahasan Green House yang akan muoul permasalahan-permasalahan: teknik pengelolaan Green House; teknik pengelblaan tanaman; keragaman flora, keragaman fauna; teknik budi daya tanaman; pemanfaatan hasil dan teknik pengelolaan lahan. Kelompokkelompok kecil ini' dengan didampingi oleh pendampingnya masing-masing mulai mehggali permasalahan-permasalahan yang dapat dijadiikan ide dalam penulisan karya iimiah. Peserta temu iimiah tampak bersemangat dalam melakukan eksplorasi dan berusaha mencarai serta menggali sebanyak-banyaknya informasi tentang Green House. Para peserta setelah melakukan eksplorasi, masing-masing kelompok mempresentasikan tentang ide-idenya tentang Green House.

Dalam kegiatan temu Iimiah ini dapat terlihat bahwa setiap mahasiswa mempunyai potensi untuk menuangkan Ide-idenya dalam suatu karya iimiah, tetapi cara penuangan ide dalam karya tulis Iimiah perlu untuk dikembangkan lagi sehingga tercipta suatu karya iimiah yang layak untuk dipublikasikan pada khalayak umum.(SA)


Berita

PELEPASAN PURNAKARYA UNY Memasuki purnakarya bukan berarti

mengakhiri segala aktivitas. Universitas Negeri Yogyakarta dapat berkembang seperti sekarang ini tidak lepas dari kerja keras para purnakarya, untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas

segala pengabdian serta perjuangan para purnakarya selama ini. Sehingga Universitas Negeri Yogyakarta mendapat tempat yang sejajar dengan Perguruan Tinggi lain. Demlklan

disampaikan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Suyanto, Ph.D dalam sambutannya

pada Acara Peiepasan

Purnakarya UNY, 25 Mei 2005 bertempat di Rumah Dinas Rektor. Selanjutnya, Prof Suyanto, Ph.D. juga menyatakan bahwa peiepasan ini hanyaiah bersifat administratif saja, jadi bukan' berarti kita putus siiaturahml.

Seiain itu Rektor juga berharap agar seteiah purna tugas ini para Purnakarya diharapkan untuk

mencari

kesibukan

dan

Kepaia Bagian, serta Kepaia Sub Bagian di lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta. Hadir puia daiam acara ini Ketua Paguyuban Purnakarya Universitas Negeri Yogyakarta.

Purnakarya diwakili oieh Prof Djohar, daiam sambutannya disampaikan bahwa

sebagai purnakarya harusiah sering membuka korriunikasi dengan berbagai pihak. Karena

Dengan komunikasi, kita berharap dapat saiing berbagi pengetahuan dan pengaiaman masingmasing. Selanjutnya Arisman, BA seiaku Ketua Paguyuban Pumakarya UNY mengajak kepada para Purnakarya untuk menatap pensiun dengan tegar dan iebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Daiam kesempatan Itu puia para Purnakarya

dianjurkan untuk ikut serta daiam Kegiatan Paguyuban Purnakarya Universtas Negeri Yogyakarta. Adapun kegiatan Paguyuban Purnakarya UNY antara lain kegiatan rapat rutin

aktif daiam

yang diseienggarakan 2 atau 3 buian sekaii dan

berbagai kegiatan sosiai. Purnakarya yang dllepas sebanyak 29 orang, daiam acara ini dihadiroleh Para Dekan,

juga kegiatan syawaian. Disampaikan puia

Ketua Lembaga, Kepaia Biro, Pembantu Dekan,

semua kegiatan tersebut mendapat subsidi biaya

dari UNY. Oieh karena itu para Purnakarya diajak aktif daiam Paguyuban Purnakarya UNY.(Krs)

Kunjungan Media UKKI Jama*ah A1 Mujahidin UNY ke Jogja TV,SKH Kedaulatan Rakyat,dan radio Rama FM Kunjungan media merupakan salah satu program kerja dari bidang Jurnaiistik dan Penyiaran islam yang bekerja sama dengan bidang Humas UKKi Jama'ah Ai Mujahidin UNY. Oieh karena itu, pada hari Sabtu 21 Mei 2005 diadakan kunjungan ke Jogja TV, SKH Kedauiatan Rakyat, dan radio Rama FM untuk mengetahui secara iangsung bagaimana manajemen dan proses kerja di media profesional untuk menambah iimu tentang pers dan jurnaiisme terutama untuk bidang JPi. Rombongan dari UKKi yang dipimpin iangsung oieh ketua bidang JPi Arfan Hendri Purwono (T. Otomotif FT '03 ) tersebut sebeium menuju ke media teriebih dahuiu diberi pembekaian oieh Yusuf Mauiana (penuiis iepas)di Masjid Ai Mujahidin UNY

Rombongan UKKi tiba di Jogja TV dan disambut iangsung oieh manajer Jogja TV Eka Susanto. Sebeium meiihat iangsung proses penyiaran di Jogja TV teriebih dahuiu diiakukan dialog tentang Jogja TV dan manajemennya dl studio. Menurut Eka Susanto Jogja TV mengedepankan tayangan yang bersifat budaya dan pendidikan sesuai dengan siogannya 'Tradisi Tiada Henti'. Di Kedauiatan Rakyat Ji. Pangeran Mangkubumi rombongan UKKi disambut oieh perwakiiannya, Rakiman. Beiiau mernberikan keterangan tentang sejarah Kedauiatan Rakyat dan diianjutkan dengan tanya jawab tentang proses yang ada di media tersebut. Rombongan juga berkesempatan meiihat proses penerbitan secara iangsung.

Seteiah melakukan sholat 'Ashar, rombongan menuju ke studio Rama FM di JI. All Maksum, Krapyak. Setibanya di Rama FM rombongan disambut oieh manajer RAMA FM, Fatchur dan program directorHen. Radio Rama FM merupakan satu-satunya radio isiami di Yogyakarta. Rangkaian acara kunjungan media tersebut juga diharapkan dapat menghasiikan kerja sama daiam berbagai kegiatan UKKi terutama untuk buian Ramadhan yang akan datang.(Arfan-oase)

Juni 2005


PELUANG USAHA MELALUIPROGRAM COMMUNITY COLLEGE RIAS DAN PERAWATAN KECANTIKAN Sebagai upaya mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, Fakuitas Teknik,

masyarakat untuk mengikuti program

juga dirasakan teriaiu pendek apabiia dapat diisi dengan hal-hai yang bermakna dan menyenangkan. Ini teriihat dari peserta Community College Tata Rias dan Kecantikan yang bergembira dan berkarya, sehingga tanpa

pendidikan profesi 1. tahun. Program in! bertujuan agar masyarakat

terasa program satu tahun ini telah dapat diialui dengan

mampu

baik.

UNY bekerjasama dengan Dikmenjur Depdiknas membuka kesempatan seluas-luasnya bag!

memi l iki

pengetahuan, keterampilan,

Prof. Dr. H. Sugiyono,

kemandirian, dan

Dekan

keberanlan

sambutannya berpesan agar para iuiusan selalu men i ngkatkan

dalam

memanfaatkan peluang usaha di berbagai sektor

15^

FT

UNY. dalam

kehidupan. Salah satu dan

profesionaiismenya dan

program tersebut adalah melalui Program Community

profesi. Disampaikan pula

College Rias dan Perawatan Kecantikan. Kebutuhan

masyarakat terhadap

pelayanan jasa tata rias semakin meningkat seiring kemajuan ekonomi dan teknologi, sehingga profesi dl bidang jasa tata rias dan kecantikan in! memiliki prospek yang cukup

menjanjikan. Peluang tersebut dapat

menjunjung tinggi etika bahwa FT UNY saat ini sedang mempersiapkan diri untuk membuka program studi D3Teknik Rias dan Kecantikan. Program studi inj diharapkan

mampu menghasilkan tenaga Ahii Madya yang profesionai, mandiri, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi di bidang tata rias dan perawatan kecantikan. Lebih lanjut, Ketua

dimanfaatkan oieh iuiusan Program Community

Program Community College Tata Rias dan

Coiiege Rias dan Perawatan Kecantikan FT UNY

Perawatan Kecantikan, Dra. Hj. Yuswati mengatakan bahwa seteiah wisuda tidak berarti

untuk

menlngkatkan taraf hidup dan

memenangkan persaingan dl era global.

putus hubungan, namun maslh ada program

Program ini mempunyai kekaryaan yang sangat

lanjutan yang bisa diikuti antara lain Rias Pengantin dengan Standar Sertifikasi Nasionai, Program Pendampingan Wirausaha membuka

jelas di masyarakat dan lahir karena dibutuhkan masyarakat, sehingga keberadaannya selalu harus diselaraskan dengan tuntutan-tuntutan

masyarakat, selaras dengan motto program ini

usaha salon kecantikan, serta program jangka pendek yang lain.

'Pendidikan untuk semua dan sepanjang masa'.

Para wisudawan teriihat bangga dan bahagia

Program Community College Ini sudah berjaian satu tahun dan telah menghasilkan angkatan i yang diwisuda oieh Dekan FT UNY beberapa waktu iaiu. Satu tahun merupakan perjaianan yang cukup panjang. Namun, dapat

telah mengikuti upacara wisuda. Kebahagian itu

terpancar pula dari para orang tua, suami, dan anak, serta seluruh staf pengajar dan pengurus yang telah berhasil mengantarkan para peserta

pelatihan sampai diwisuda.(Rn)

KELUARGA BESAR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MENGUCAPK Bpk.K.MARDISULISMO Almarhum Ayah Mertua dari Bapak Drs. Joko Santoso (Dosen Jurusan Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY) IBUSRISUWARTILAH

Almarhumah Ibu Kandung dari Bapak. Kuswarsantyo, M.Hum. (Dosen Jurusan Pend. Tari FBS UNY) Meninggal pada tanggal 6 Maret 2005.

Bpk.RUSMADI Almarhum Ayah Kandung dari Bapak Pratomo

Widodo, M.Pd. (Dosen Jurusan Pend. Bahasa Jerman FBS UNY) Meninggal pada tanggal 9 Maret 2005. AYET

Almarhum Anak Kandung dari Ibu Indraningsih M.

Hum (Dosen Jurusan Pend. Bahasa Perancis FBS UNY)


Berita

SEMILOKA LIMA PERGURUAN TIIMGGI PENYELENGGARA Oil PGSD SE JATENG DIY Semiloka

kurikulum

dan

Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) rutin dilakukan setiap tahun pada lima perguruan tinggi penyeienggara D2 PGSD se Jateng DIY.. Kelima perguruan tingi tersebut terdiri dari : Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Semarang,

Indonesia). Sampai dengan sekarang HISPiSi teiah meiakukan kegiatantukarmenukardosen daiam memberikan kuilah di empat perguruan

tinggi (UNNES, UNY, UNESA, dan UNS). Selanjutnya poia ini dapat puia dilakukan oleh forum D2PGSD.

Kristen Satya Wacana. Semiloka sehari

Sebaran jumlah satuan kredit semester (SKS) pada lima perguruan tinggi penyeienggara D2 PGSD ini berbedabeda

tersebut membahas visi misi kurikuium Dii

antara 80 sampai dengan 82 SKS dengan

Universitas Sanata Dharma, Universitas

PGSD, pemantapan PPL dan evaiuasi, dan kesepakatan bersama tentang pendaftaran pembagian kuota dan pembuatan soai tes masukDIi PGSD se Jateng DIY. "Kebutuhan guru SD terus meningkat setiap tahun . Diperkirakan tiga tahun lagi, sekitar iima ratus ribu guru SD akan pensiun. Padahal tidak mungkin "pabrikpabrik guru SD" dapat memenuhi seluruh kebutuhan tersebut, sementara beberapa di antara penyeienggara D2 PGSD memiiiki kreativitas, namun jika masih dilakukan secara konvensional tetap

suiit, mengingat penyebaran.penduduk (baca: orang orang ahli) yang tidak merata di Indonesia. Saiah satu loncatan yang dipakai adalah dengan menggunakan kurikuium meialui kemajuan terknologi informasi untuk menentukan kurikuium mana yang harus dilakukan melaiui tatap muka dan media informasi. Namun permasaiahan yang terjadi adalah aturan pemerintah yang masih menghambat aturan main untuk keias jauh. JadI kita tetap mempergunakan cara-cara konvensional padahai teknoiogi informasi teiah berkembang jauh. Namun kekurangan tenaga guru ini harus dapat kita cetak secara tepat sesuai dengan sertifikasi", demikian disampaikan Rektor UNS Prof. Syamsuihadi ketika membuka acara.

Sementara itu, Trisno Marwoto, MM,

Dekan FKIP UNS mengatakan dengan adanya

kerjasama lima PT penyeienggara DII PGSD ini akan membawa pola komunikasi yang balk bagi perkembangan D2PGSD.Seiama ini poia kerjasama yang teiah ada diantaranya HiSPISI (Himpunan Sarjana Pendidik ilmu Sosial

waktu studi empat sampai dengan lima semester. Pada akhir, Pieno Kepaia Dinas

Pendidikan Propinsi Jawa Tengah diwakiii Ibu Dra. Sus Nadiati, M.Pd. menyampaikan bahwa pendidikan saat ini memiiiki isu strategis yang harus dikaji, antara iain:demokratisasi di segala bidang, berimbas ke dunia pendidikan, sehingga kita harus mengakui perbedaan pendapat dan hakhak hidup manusia serta kemajuan IPTEK menuntut pengembangan tenaga guru agar dapat mengikuti perkembangan tersebut, sedangkan pasar bebas dan persaingan global, membuat permohonan dari negara asing untuk mendlrikan sekoiah di Indonesia termasuk di

Jawa Tengah.

Dalam pieno sehari di Kampus FKIP UNS ini menghasiikan keputusan mengenai

kurikuium sebagai berikut: mengacu kepada kurikuium nasionai KBK berkisar antar 80 90

SKS, masing masing LPTK bervariasi, termasuk iama beiajar berkisar minimal 4-5 semester. Pada kesempatan tersebut Muh. Farozin, M.Pd., Dekan FIP UNY berharap

pemikiran kajlan melihat kurikuium dengan memperhatikan standar kompetensi, jangan berangkatdari kurikuium yang sudah ada. Menindakianjuti pertemuan di Solo, lima PT penyeienggara D2 PGSD kembali menggeiar pertemuan rutin untuk membicarakan kegiatan PGSD. Fokus pembicaraan kali ini tentang D2 Penyeienggara D2 PGSD, Penyeienggaraan S1 PGSD, dan Pengangkatan guru SD.(Rew)

Juni 200S

^ f lnarallia ^15


BOLAVOLI PANTAI/PASI:

PRESTATIF, EDUKATIF, DAN REKREATIF ».ri'

'' HW&

UL

qss» L'lfl I

/t 'VH: TUNG,

^mM\ M E R O K*::/ MPBTF»JJ

AVN

AG

I'll

Fakultas llmu Keolahragaan (FIK) UNY merupakan Instltusi/Lembaga Pendidikan Tinggi salah satu tugasnya adalah mengembangkan olahraga dalam berbagai dimensi yaitu prestatif, edukatif, dan rekreatif. Oleh karena itu, Sumaryanto, M.Kes. Dekan FIK UNY, memandang perlu diadakan kegiatan Bolavoli Pantai/Pasir masuk kampus, seiain itu FIK UNY berpotensi dan teiah diakul keberadaannya oleh Induk Olahraga di Indonesia sehingga harus mengembangkan olahraga lebih lanjut diantaranya dalam bidang

akademik, dan member! perhatian pembinaan bag! atlit untuk meraih prestasi demikian Sumaryanto yang berusaha menlngkatkan prestasi olahraga di Institusi yang dipimpinnya. Dalam rangka memperingati Dies Natalie UNY ke-41 merupakan momentum yang tepat Sumaryanto mengagendakan kegiatan Kejuaraan internasionai La Menthol Beach Volley Indonesia Open 2005 dikaiangan masyarakat umum disebut Boiavoli Pantai/Pasir.

Press Release yang disampaikan indramadji selaku Ketua Pertandingari

PELAYANAN PEMERIKSAi Daiam rangka memeriahkan DIES UNY ke 41, fakultas Nrnu Pendidikan menggelar peiayanan pemeriksaan Psikoiogis. Kegiatan beriangsung pada tanggai 14 Mei 2005 di Kampus FiP Karangmaiang, melibatkan guru dan murld. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman prosedur pelaksanaan dan menginterpretasi hasii tes yang tepat bag! guru SMA. Sedangkan bagi guru SD, bertujuan untuk meiatih kepekaan mendlagnosis kesulitan belajar dan anak berkelalnan. Sementara bagi siswa SMA, mated tes intelegensi dan bakat(penjurusan). Sedangkan mated tes siswa SD adaiah tes intelegensi, tes ketajaman pendengaran untuk mendiagnosis ada/tldak adanya gangguan. Pelaksanaan iayanan diiakukan secara terpadu ojeh para tim ahli di bidang Orthopedagogik, Psikoiogis,

Konseior, Dokter Spesiaiis, Speech Therapist, didasad banyaknya permasaiahan yang terjadi dl sekoiah yang'disebabkan adanya kekurangcermatan pendidik dalam menslkapi potensi dan perllaku peseiia didik khususnya tentang keadaan fisik psikoiogis.

](5

ainamlkit


B er ita

mengungkapkan kegiatan ini berjalan dengan lancar berkat adanya kerjasama antara FIK UNY dengan Pengurus Provinsi Persatuan Bolavoli Seluruh Indonesai (Pengprov PBVSI) DIY dan dukungati dari berbagai pihak antara lain Koni DIY, Polda DIY, maupun Mabes Polri. Panitia bekerja keras mempersiapkan kegiatan kompetisi Bolavoli Pasir berskala Internaslonal

selesai pembangunannya.

selama empat bulan.

biasa.

Dikatakan pula dipilihnya lokasi Kota

Yogyakarta karena: (1) potensi besar sebagai sumber pembinaan atlit Bolavoli Pasir dengan harapan para peserta DIY termotivasi menjadi atlit nasional untuk persiapan kejuaraan Bolavoli dl SEA GAMES Tahun 2005, (2) adanya soslalisasi pada masyarakat Yogakarta tentang keberadaan Olahraga Bolavoli Pantai mengingat

Selanjutnya dengan adanya kerjasama ini FIK telah mendapat tambahan fasllitas lapangan olahraga Bolavoli Pantai/Pasir yang akan dimanfaatkan

untuk pengembangan

akademik bagi mahasiswa FIK, selain itu.juga sedang membangun empat lapangan Bolavoli dua model grebel dan dua lapangan Bolavoli Kompetisi La Menthol Beach Volley Indonesia Open 2005 diikuti oleh atlit se-Asia Tenggara antara lain Australia, New Zeland, Sri Lanka, Malaysia, Pilipinan dan Indonesia, oleh karena itu panitia harus mengacu adanya ketentuan Internasional FIVB (Badan Voli

Internasional untuk Bolavoli Pasir), salah satu ketentuan adalah memakai pakaian olahraga

Yogyakarta mempunyai potensi ditinjau dari atlit dan perangkat pendukungnya.

Voll Pantai. Hal Ini mengundang pro dan kontra

Menurut Sumaryanto, dipilihnya ternpat FIK UNY berlokasi di tengah Kota Yogyakarta

FIVB. Namun demikian terbuka iebar adanya

yang merupakan Kota Wisata maka Kompetisi Internasional yang baru pertama kali diadakan Ini akan sangat membantu pengembangan industri pariwisata di kota Yogyakarta karena adanya promosi dan kedatangan para tamu baik dari domestik maupun Internasional, pengunjungnya lebih optimal jika dibandingkan di daerah pesisir pantai. Begltu juga FIK UNY akan lebih dikenal keberadaannya oleh karena itu kegiatan ini merupakan ajang promosi bag! FIK UNY. Selain itu masyarakat akan mengetahui keberadaan GOR (Gedung Olah Raga) UNY salah satu gedung olahraga terbesar di Yogyakarta, rencana didukung area parkir yang luas bahkan dengan harapan ada masyarakat tertarik menjadi sponsor untuk memberi nama GOR namun dengan memberikan kontribusi Ikut menyelesaikan GOR yang sangat dinantikan

bagI kalangan masyarakat terhadap pakaian atlit meskipun telah mendapat rekomendasi dari masukan untuk mengusulkan kostum yang dapat diterima oleh sebaglan masayarakat.

besar kalangan —

Ketua Panitia Pertandingan Indramadji mengucapkan terlma kasih atas masukan dan saran khususnya dalam pemakalan Uniform yang dipakai para pemain dan akan disampaikan kepada Pengurus Pusat PBVSI selaku Badan Voli Indonesia dan FIVB selaku Badan Voli

Internasional untuk mendapatkan solusi dalam

penggunaan Uniform yang dapat disesuaikan dengan aspirasi masyarakat Indonesia. Harapan Panitia

mudah-mudahan

dalam

mempromosikan Kota Yogyakarta sebagai Pusat Pariwisata Utama di Indonesia dan khususnya FIK UNY ikut terbantu dengan

diselenggarakannya Kompetisi La Menthol Beach VolleyIndonesia Open 2005.(Ana)

PSIKOLOGIS

Kegiatan ini dimotori oleh Laboratorium Psikologi, Pendidikan dan Bimbingan & Laboratorium Pendidlkan Luar Biasa Fakultas llmu Pendidikan UNY. Bentuk layanan Laboratorium PPB yang ditawarkan

meliputi: 1) Bidang Konseling: sekolah, karier, keluarga, masyarakat. 2) Bidang Instrumentasi dan Bimbingan: alat alat bimbingan, media bimbingan. 3) Bidang Pelatihan: Konseling, Pengembangan diri, Pengembangan SDM. 4) Bidang Tes Psikologi: seleksi, mutasl, promosi, rotasi, potensial review, penelurusan bakat. minat, dan penjurusan siswa. Sedangkan bentuk layanan dari laboratorium PLB meliputi: 1 )Tes Psikologi, Tes Pendengaran, Tes Diagnostik Akademik. 2)Layanan Konsultasi: Psikologis dan Pendidikan Anak Berkelainan. 3) Layanan Edukasi: Pelayanan Akademis Anak Berkelainan. 4) Layanan Terapi: Speech Therapy, Play Therapy,dan Okupasi.(Rew)


MoU UNY DENGAN DINAS KESEHATAN PROP.DIY DAN TIKES RESPAT DALAM PROGRAM PEMBENTUKAN KEMAMPUAN MENGAJAR Fakultas llmu Pendldikan Universitas

menyekoiahkan mahasiswanya dari D4

Negeri Yogyakarta sebagai penyelenggara program • pembentukan kemampuan mengajar (PPKM) berpayung pada Universitas Negeri Yogyakarta menyeienggarakan kerjasama daiam bidang PPKM dengan Dlnas Kesehatan Propinsi DIY Penandantanganan diiakukan dl ruang auia reglstrasi iama pada tanggai 14 Mel 2005. Pada kesempatan tersebut Rektor UNY, Prof. Suyanto, Ph.D daiam sambutannya mengatakan;

Kebidanman ke PPKM FiP UNY bertitik toiak dari

"Membelajarkan orang tidak sefnudah yahg dlpikirkan. Orang yang pinter sekall belum tentu dapat mengajarkan kepinterannya. Untuk dapat mengajarkan llmu kepada orang lalj kita harus memiliki metodoiogl. Sebagai contoh, kita tidak mungkin bisa menyuruh kuda minum kalau kuda

evaluasi REspati akan penampilan bidan di desa,

yang harusnya mampu me4nurunkan angka kematian ibu dan bayi. Selain ketrampilan menoiong orang meiahirkan yang di dapat di bangku D4 Kebidanan,seyogyanya aiumnusnya akan memiliki nilai plus dengan diikutkannya kepada PPKM.Angka kematian ibu meiahirkan 1:

100.000 sangat merisaukannya, sehingga dengan mengikuti PPKM diharapkan aiumnusnya mampu bertindak secara cepat dan tepat ketika ibu bersaiin menghadapi resiko tinggi.Harpan lain adalah aiumnusya mendapatkan tambahan iimu tentang pengajaran. Seperti dijelaskan Tonny, Respati tidak akan mewisuda lulusannya sebeium mampu mendidik. Sehingga ada ikatan dengan alumni daiam pengembangan, pengendaiian,

Itu tidak ingin minum. Tapi minimal mengenaikan kuda dengan air". Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DiY Dr. Bondan meiaporkan jumlah pegawainya yang akan mengikuti PPKM sebanyak 40 siswa (1 keias). Mahasiswa in!

Sementara itu, Rektor UNY, Prof. Suyanto,

direkrut tersendirl oieh

Ph.D., mengatakan iayanan kesehatan di

Dinas Kesehatan.

Menurutnya pendldikan AKTA merupakan pendldikan professional berbasis kompetensi.

Kerjasama dengan Sekoiah Tingi limu Kesehatan Respati ditandatangani di ruang Sidang Rektor UNY pada tanggai 6 Juni 2005 dihadiri Ketua Stikes Respati dan jajarannya, Rektor UNY, Pembantu Rektor, Kepala AAKSi & AUK,Kepala KKHP,Dekan dan Pembantu Dekan

FiP UNY. Ketua STIKES Respati, Prof. dr. Tonny daiam sambutannya mengatakan pemikiran

Jtini 2005

pelayanan kuaiitas.

negara maju sudah pesat. Kemapuan mendidik iulusan sangat penting, dikarenakan iayanan kesehatan daiam bidang jasa, semua produksinya akan langsung dikonsumsi oieh

masyarakat. Sebagai contoh, seorang pasien yang mendapatkan pelayanan dokter dengan mendengarkan nasehat nasehat dari dokter.

Sehingga apabiia nasehat tidak balk, pasien tidak akan kembali.(Rew)


Berita

TEKNIK MESIIM UNY KERJASAMA DEIMGAN PT MEGA ANDALAN KALASAN Guna lebih meningkatkan kualitas dan

relevansi pembelajaran dalam rangka menghasilkan Ahli Madya di bidang Teknik Mesin dan Sarjana Pendidikan Teknik Mesin yang slap pakai, Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

mengemukakan bahwa penguasaan teknologi merupakan syarat mutlak suatu bangsa dalam kompetisi di era mendatang bila teleh tiba saatnya bangsa Indonesia mulai mengambil alih teknologi dan bukan hanya konsumen teknologi.

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Sementara itu, Prof. Dr. Sugiyono

menjalin kerjasama dengan PT. Mega Andalan Kalasan(PT MAK Kalasan). Piagam Kerjasama tersebut ditandatangani oleh Widarto M.Pd (Ketua Jurusan Diknik Mesin), Buntoro (Direktur sekaligus Komisaris PT. MAK) disaksikan oleh Prof. Dr. Sugiyono (Dekan Fakultas Teknik) di Ruang Sidang FT UNY Kampus Karangmalang,

berpesan agar kerjasama ini segera ditindaklanjuti. "Kami selalu mendorong jurusan-

Rabu(1/06). Widarto M.Pd

menyatakan bahwa

kerjasama ini merupakan upaya untuk mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia kerja, khususnya industri, sejalan dengan tujuan dan karakteristik pendidikan kejuruan. Dipilihnya PT. MAK sebagai mitra dikarenakan perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur berbasis teknologi maju dengan perkembangan yang sangat menggembirakan.

jurusan dalam lingkup FT untuk rhenjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Namun yang lebih penting setelah kerjasama adalah tindaklanjutnya", demikian tambahnya. Kesepakatan kerjasama ini merupakan payung bagi kerjasama-kerjasama lalnnya. Bentuk kerjasama yang disepakati adalah kerjasama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pelayanan jasa pendidikan dan pelatihan dibidang manufaktur yang meliputi: konsultasi pendidikan dan pelatihan dibidang manufaktur, praktek industri bagi mahasiswa, pertukaran tenaga ahli, pertukaran inforriiasi, penggunaan fasilitas masing-masing, peneiltian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai tindaklanjut kerjasama ini

Dalam sambutannya, Buntoro

dalam waktu dekat Jurdiknik Mesin akan

menyatakan bahwa dalam menjalin kerjasama antara institusi pendidikan/perguruan tinggi dengan industri terlebih dahulu harus dipahami posisi masing-masing. Pernahaman tersebut akan memperjelas "arena bermain" sehingga tujuan menjadi iebih jelas. Grey area antara perguruan tinggi dan industri terletak pada pengembangan teknologi. Perguruan tinggi yang saat in! masih berorientasi knowledge provider yang harus merubah diri menjadi technology provider. Lebih lanjut dalam dimensi yang lebih luas, visioner PT.MAK ini

mengadakan Workshop penyususunan Standard Operating Procedure (SOP) dan Work Instructions (WIS) yang akan mengundang praktisi industri dari PT MAK, ATMI dan MAHKOA.

Dengan kerjasama ini, Jurusan Diknik Mesin yang membuka program S1 Kependidikan dan D3 Teknik Mesin dengan pilihan Konsentrasi

Perancangan, Konsentrasi Permesinan dan Konsentrasi Fabrikasi semakin mantap dalam

mewujudkan visi dan misi dalam menghasilkan lulusan yang profesional dan slap pakai.(Rn)

UT BERDUKA CITA YANG SEDALAWI-DALAMNYA ATAS WIENINGGALNYA: Bpk. H.SOEMARTO SOEWIGNYA

Almarhum Ayah Kandung dari Bapak, Sudarmadji, I.Pd. (Dosen Jurusan Pend, Bahasa Jerman PBS UNY) SLAMETSURONO{32Tahun)

Almarhum Anak Kandung dari Bapak Surip(Karyawan Subbag. Rumah Tangga UHTP BAUK UNY)Meninggal pada tanggal 29 Maret 2005.

SEMOGASEGALA AMALIBADAH ALMARHUM/ALMARHUWIAH DITERIWIA DI

SISI-NYA

Bpk.SARTONO(65Tahun)

Almarhum Bapak Mertua Heri Purwanto (Karyawan Subbag. Kemahasiswaan FIS UNY)

Meninggal pada tanggaM 3April 2005.


PELEPASAN WISUDAWAN FBS: LULUS SARJANA BUKAN AKHIR PERJUANGAN Fakultas Bahasa dan Seni-UNY, pada tanggal 28 Mei 2005 mengadakan pelepasan wisudawan/wlsudawati perlode Mei 2005. Pelepasan dllkuti oleh 84 peserta lulusan FBS, dengan rincian sebagal berikut : program stud!

sebuah perjuangan, namun merupakan titik awal perjuangan dalam memasuki kehidupan di

pendidikan bahasa dan sastra Indonesia 17 peserta, program studi bahasa dan sastra

kampus yang sesungguhnya, yakni kampus kehidupan. Di kampus kehidupan para sarjana akan menghadapi ujian yang sesungguhnya, yaitu memecahkan masaiah yang sesungguhnya, dan jika gaga! maka kegagaian itu adalah kegagaian yang sebeharnya. Oleh sebab itu para sarjana baru diharapkan untuk selalu mengembangkan ilmu yarig diperoleh di kampus FBS untuk berbagai keperluan di

Indonesia 9 peserta, program studi bahasa dan sastra inggris 6 orang, program studi bahasa jawa 8 peserta, program studi pendidikan bahasa inggris 10 peserta, program studi sastra inggris 6 peserta, program studi pendidikan bahasa jerman 3 peserta, program studi pendidikan bahasa perancis 5 peserta, program _studi pendidikan seni kerajinan 5 peserta, program studi pendidikan senirupa 6 peserta, program studi pendidikan seni musik 4 peserta, program studi pendidikan seni tari 7 peserta, program studi pendidikan bahasa Indonesia D3

2 peserta, program studi pendidikan bahasa jawa D34 peserta .

Dalam sambutannya, pimpinan fakultas diwakili

oleh Suparjo, M.Ed. (Pembantu Dekan I) mengatakan bahwa liiius sarjana bukanlah akhir

masyarakat. Se'makin tinggi ilmu seseorang maka semakin sulit ujian yang dihadapi di masyarakat. Para sarjana baru akan memasuki

masyarakat.

Dalam acara pelepasan ini juga diberikan piagam penghargaaii kepada lulusan terbaik. Adapun lulusan terbaik I adalah Betty Sekar HadI Yani dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris, sebagai terbaik I dengan IPK 3.55, terbaik II adalah Udi Samanhudi dengan IPK 3.51 dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris dan terbaik III diraih oleh Rika Puspitasari dengan IPK 3.51 dari program studi Bahasa dan Sastra Inggris.(Gusno)

SEMINAR REGIONAL

EKSPLOITASI PEREMPUAN DI MEDIA Rendahnya pemahaman dan penguasaan konsep agama bagi perempuan serlng menjadi penyebab utama terjadinya eksploitasi di kalangan mereka. Hal ini sangat bertolak beiakang dengan budaya dan adat bangsa. Tayangan-tayangan di televisi dan gambar-gambar di media lainnya kebanyakan lebih mempertontonkan aurat perempuan dari pada esensi acara sendiri. Kontroversi goyang Inul dan keikutsertaan anak bangsa yang notabene sebagal Puteri Indonesia yang seharusnya menjadi icon moral, budaya bangsa. terlebih agama, dalam ajang Miss Universe yang dengan enjoy-nya memakal bikini seolah-olah tanpa beban, semakin banyak menambah daftar keruntuhan moral bangsa.

Dengan latar beiakang itulah Seminar Regional dengan tema Eksploitasi Perempuan di Media yang diselenggarakan oleh Jaringan Muslimah Puskomda Jogjakarta Eks-Kedu, UKKI Jama'ah Al Mujahidin UNY, HASKA JMF FMIPA UNY, dan didukung oleh GEMA NUSA. Seminar tersebut dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2005 bertempat di Auditurium UNY menghadirkan pembicara Evi Idawati (seniman dan artis), Abdullah Sunono (anggota DPRD Sleman dan Da'i), Drs. Sihono, H.T.M.Si. (Redaktur Pelaksana harian Merapi), dan Surach Winarni, S.H.M.Hum.{Komisi Penyiaran Indonesia Daerah DIY).

Acara tersebut berlangsung menarik dan diikuti hampir 200 peserta. Sebelum acara presentasi dari narasumber, peserta dihibur dengan tampilnya tim nasyid 'AIR' dari UKKI Jama'ah Al Mujahidin UNY yang sekarang sedang naik daun. Di samping itu juga dimeriahkan hadirnya Fatih salah satu kontestan FNI Indosiar yang meskipun datangnya terlambattetapi mampu menghidupkan suasana.Hujan pertanyaanpun takdapatdihindari, terutama untuk Evi Idawati tentang kiprahnya sebagai seniman dan artis. Evi mengatakan bahwa dirinya beium bisa melaksanan syari'at Islam dengan baik,semua itu butuh proses karena faktor budaya dan uang. Hal yang tak kalah menarik adalah masaiah tentang RUU Penyiaran yang sampai saat ini beium disahkan. Menurut Surach Winarni, seharusnya tayangan di TV saat ini wajib menyantumkan kode semisal 17+ untuk acara dewasa dan BO untuk acara yang memerlukan bimbingan orang tua. Beliau juga menghimbau jika masyarakat menyaksikan tayangan yang tidak sesuai dengan peraturan segera saja melapor ke KPID DIY. Akan tetapi KPI tidak akan optimal seperti KPK saat ini daiam pemberantasan korupsi jika RUU Penyiaran yang sedang dalam proses ini tidak menjadi ketetapan UU,(Arfan_oase) 20 niiimika


MAHASISWA BIOLOGI UNY "BIONIC" JUARA1 LOMBA FOTOGRAPHY & ORNITHOLOGY ON RACE

FAKULTAS BIOLOGI, UNIVERSITAS NASIONAL Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup yang bertepatan pada tanggal 5 Juni 2005, Fakultas Biologi Universitas Nasional menyelenggarakan Lomba Fotography & Ornithology on Race

pada tanggal 4-5 Juni 2005 di Telaga Warna dan Cibulao,Puncak Bogor,Jawa Barat.

Tujuan dari lomba ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam hal konservasi burung dan habltatnya. Melalui lomba pengamatan burung Ini mahasiswa dapat menerapkan apaapa yang telah didapatkan di daiam perkuiiahan, khususnya dalam kaitannya dengan mata kuliah Vertebrata, Pendidikan Lingkungan Hidup, Etologi, Konservasi

Lingkungan dli. Sehingga mahasiswa mampu untuk memahami iebih dalam berbagai kajian iimu tersebut melalui pengamatan langsung dialam. Lomba

ini

di ikuti

oieh

79

peserta/mahasiswa dari berbagai Universitas dan LSM,adapun Universitas yang ikut dalam lomba ini antara lain: Universitas Indonesia,

Universitas Diponegcro, Universitas Negeri

sampai tingkat spesies dengan buku panduan

pengamatan burung. Juara ^^dalam lornba pengamatan burung ini adalah kelompok yang mendapatkan nilai atau point yang paling banyak. Daiam hai ini panitia sudah memiiiki daftar burung yang berada di area iomba. Setiap burung yang di temui riiasing-masing memiiiki nilai/point yang berbeda-beda. Panitian menentukan nilai dari setiap burung yang ada di iokasi iomba, besar keciinya niiai/point burung diiihat dari burung apakah akan terancam punah, burung yang suiit di temui, burung yang penyebaranya terbatas atau burung yang migran. Berdasarkan hasil penilaian dewan

juri ditetapkan bahwa Juara 1 diralh oieh Biologi UNY(Bionic) dehga nilai 180, Juara 2 diraih oieh LSM Kutiiang dari Yogyakarta dengan nilai 120, Juara 3 diraih oieh Universitas Airlangga Surabaya dengan niiai 85..Tindak lanjut dari kompetisi yang sama tingkat nasional pada buian Juii di Universitas Udayana Bali, Buian Agustus di Profauna Maiang, buian September di Kedokteran Hewan UGM, buian Oktober di

Birdiife International Indonesia Programme.

Universitas Airlangga Surabaya. Pada kesempatan ini Bionic mampu meraih juara 1 dengan perjuangan yang sangat berat. Dengan juara 1 ini kiranya dapat menebus kegagalan pada iomba pengamatan burung tingkat nasional yang diadakan oieh Fakultas Biologi Universitas Jenderai Soedirman Pun/vokerto dan hanya meraih juara harapan 2. Dengan keberhasilan Kelompok Studi Burung UNY, diharapkan akan muncui keiompok-kelompok studi satwa yang lainnya, misainya kelompok studi bunga, Kelompok Studi Kupu, Kelompok Studi Penyu, kelompok studi Primata, kelompok studi lingkungan, dan iain-iain. Dengan

Adapun aturan dalam lomba ini adalah peserta mengamati burung-burung yang berada di area iomba yang, sudah ditetapkan panitian, peserta mengidentifikasi burung-burung

tersebut mahasiswa dapat menyalurkan interest(minat) mereka dalam bidang satwa, • tumbuhan dan lingkungan hidup (Udin)

Jakarta, Universitas Nasional, Universitas

Pajajaran, Universitas Pakuan, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Raflesia, dan IainIain.Sedangkan dari LSM(Lembaga Swadaya Masyarakat) antara lain Kutiiang Indonesia, Bicons (Bird Conservation Society). Pada kesempatan ini Bioiogi UNY mengirimkan 3 mahasiswa, antara lain: A.Fahrudin, Anis

Utomo,Surya Purnama.

Lomba ini di bagi menjadi dua yaitu lomba Fotografi dan lomba pengamatan

burung. Juri daiam iomba ini adalah dosen Ornithology dari Universitas Nasional dan dari

munculnya keiompok-kelompok studi

Juni 200S

^ flinamuia^ 21


REKTOR RESMIKAN KANTOR HUMAS FIS UNY Fakultas llmu Sosial UNY semakin lama

yudisium. Materl pelatihan yang diberikah

semakin eksls. Lingkungan FIS yang dulu nampak kumuh sekarang sudah semakin bersih.

yang benar. Bagaimana menghadapi ujian

Bersih tidak hanya lahlriah, bersih semuanya. Bersih piklran, hati, dan dalam berperilaku.

Kebersihan lingkungan yang terwujud merupakan kerja keras dari semua pihak. Demiklan disampaikan Prof. H. Suyanto saat meresmlkan kantor Humas dan Pres Room FIS

UNY.Sabtu,14Mei2005.

Harapan ke depan, meskipun kantor Humas kecil, namun dapat menghasllkan karya yang besar. FIS UNY melalui PR-nya dapat menghasllkan produkyang leblh besar.. Sebagal

upaya menlngkatkan fungsl humas, dan publish or perish, Rektor dalam kesempatan itu membantu seperangkat komputer.

berkaitan bagaimana membuat surat lamaran wawancara,dan bagaimana memasrkan dirl. Dalam kesempatan yang sama, Dekan menyerahkan tropi lomba kebersihan dan jurusan/prodi, dan kantor HIMA FIS UNY. Dalam lomba itu, Jurusan

Pendidikan

EkonomI

KoperasI ke luar sebagal juara I, Jurusan Pendidikan Geografi Juara II, dan Jurusan Pendidikan Akuntansi juara III. Selain itu, HIMA

Pendidikan Akuntansi ke luar sebagal harapan I, dan Program Studi Manajemen sebagal harapan II.

Peresmian

ditandal

dengan

pengguntlngan pita oleh Prof. Suyanto, dan peninjauan kantor humas oleh segenap tamu

Sardiman AM., M.Pd. Dekan FIS dalam

undangan. Setelah peninjauan dllanjtkan

sambutannya menyatakan, membangun brad

pemotongan tumpeng oleh Sardiman AM., M.Pd. yang diserahkan kepada Lena Satlita, M.Si. ketua humas FIS UNY.Acara diakhiri dengan doa bersama dllanjutkan ramah tamah, dan sarapah

image FIS ke depan leblh maju lagi agar gaung FIS

dikenal tidak sekedar nama

namun

kualltasnya. Sebagal upaya untuk menlngkatkan

kualitas lulusan, FIS memberi bekal pelatihan kepada semua mahasiswa yang telah mengikuti

pagi oleh semua undangan.(Poyo).

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS DOSEN Ada keluhan dari beberapa dosen FIS Unlversitas Negerl Yogyakarta, bahwa ada kelunturan kepedullan dan kepribadlan antar warga FIS. Kepeduiian banyak ragamnya diantaranya; kepedullan lingkungan, sosial dan moral. DIcontohkan, ada mahasiswa FIS Prodi ADP semester V, menanyakan yang namanya Bapak Dr. Muhyadi (PD I FIS) Kebetulan yang ditanya justru Bapak Dr. MuhyadI, hal ini menggambarkan kurangnya pemahaman dan kepedullan antar warga FIS. Demiklan disampaikan Sardiman AM., M.Pd. pada pengarahan dan pembukaan Pelatihan dan Pengembangan Profesionalitas Dosen Baru di lingkungan FIS UNY, Rabu,8 Juni 2005 di Ruang SIdang Tjut Nyak Dhien. Leblh lanjut Sardiman menyatakan, ada dua latarbelakang diadakannya pelatihan. Pertama, budaya semau gue sudah menggejala di kalangan generasi muda. MIsalnya cara berpakalan dengan mengenakan "sabuk kullt asH". Mengenakan baju yang sangat ketat. Cara cara seperti Ini jangan sampal terjadi pada para calon dosen. Karena dosen sebagal tenaga pendldlk diharapkan dapat menjadi teladan dalam bag! para mahasiswa. Kedua untuk membangun akademis, menclptakan akademis, dan penlngkatan profesionalisme serta mengembangkan budaya menulis. Profesionallsme pada dasarnya leblh banyak berkaitan dengan sikap dan mental. Bukan semata-mata pada kecerdasan. Sementara Itu Dr. MuhyadI selaku ketua panltia mengharapkan setelah mengikuti pelatihan dapat menlngkatkan profesionalitas sebagal dosen. Karena pada hakekatnya Dosen Itu pada intlnya memberi pelayanan. Untuk dapat melayani dengan balk salah satunya diperlukan kemampuan komunlkasi yang balk.(poyo)

22 iilnmlUa


MEMAKNAI KEMBALI PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES HUMANISASI Oleh: Wagiran*) [Memasuki era global suatu bangsa dituntut mempunyai daya saing sekaligus daya tahan. Dalam mewujudkan ideaiisasi tersebut, sudah menjadi kesadaran bahwa pendidikan merupakan proses humanisasi, yaitu proses pemanusiaan atas manusia. Namun, implementasi yang tidak konsisten disinyalemen merupakan sebab dari berbagai peristiwa yang dapat memperlemah daya saing dan daya tahan bangsa] Pendahuluan

Memasuki era global, suatu bangsa semakin dituntut untuk mampu, bersalng. Dl

samping itu, dampak globalisasi juga tampak dalam budaya, pola hidup, etlka, dan yang lain. Oleh karena itu, dalam era mendatang setlap

bangsa dituntut berdaya saing, sekaligus berdaya tahan.

Mekanlsme industri menjadi tolok ukur utama dunIa. pendidikan yang menyebabkan mata kullah yang sifatnya tIdak teknis atau yang berblcara tentang nilal dianggap tIdak relevan.

Menjadi masalah tatkala terjadi perubahan yang begitu cepat dalam struktur dunia kerja. Krisis yang terjadi mengaklbatkan ambruknya industriIndustri maupun perusahaan yang dipredlkslkan

Darl sisl daya saing bagsa, berbagai surval

akan menerlma mereka nantinya. Di sisl lain,

intemasional selalu menempatkan Indonesia pada

industri yang dibangun dengan semangat

posisi bawah dan cenderung menurun. Di kawasan Asean saja Indonesia sudah tertinggal dari Vietnam yang belum lama bangkit darl

kemandlrlan dan kewlrausahaan ternyata mampu

keterpurukannya akibat perang. Dari dalam negeri, dewasa Inl dunia

pendidikan dihadapkan pada permasalahan yang cukup rumit. Sorotan tajam dari masyarakat

ditujukan kepada lembaga pendidikan menyangkut kualitas penyelenggaraan pendidikan maupun kualitas lulusan yang dihasllkannya. TIngglnya angka pengangguran intelektual, kurangnya kemandlrlan lulusan, mahalnya blaya pendidikan, dan, yang terakhir, adalah terjadlnya praktek-praktek kekerasan, kasus Narkoba, dan yang lain menunjukkan betapa kompleksnya permasalahan yang dihadapl dunIa pendidikan dl Indonesia.

Yang kemudian menjadi pertanyaan adalah apa fungsi pendidikan selama Inl. Apa sebenarnya

yang salah dalam pendidikan kita, orientaslnya ataukah implementaslnya dl lapangan, upaya apa

yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Inilah yang harus selalu diplkirkan oleh kalangan pendidikan dan masyarakat. Tantangan Pendidikan Masa Depan Permasalahan pendidikan di Indonesia ditandal dengan tingginya angka pengangguran Intelektual. Pergeseran orlentasi pendidikan ke

pasar dunia kerja disinyalemen merupakan salah satu sebab tingginya pengangguran. Orlentasi pasar kerja yang dimaksud adalah lembaga pendidikan selama inl umumnya leblh domlnan mengukurkeberhasllan pendldikannya darl jumlah lulusan yang diterlma bekerja dan belum menyentuh bagaimana menciptakan pekerjaan. Akibatnya, sistem pendidikan dan-pembelajaran yang tercermin dalam kurikulum leblh diarahkan bagaimana menghasilkan lulusan untuk mengisi lapangan kerja di industri atau perusahaan.

bertahan dan menopang ekonomi negara secara

signlfikan. Tenaga kerja maupun lulusan pendidikan yang hanya berorientasi pada kerja akan menghadapl masalah yang amatserius dalam kondisiinl.

Perubahan yang begitu cepat dalam berbagai aspek kehldupan maupun ilmu

pengetahuan dan teknologi memerlukan seseorang yang tidak hanya memlliki kemampuan

"dalam bekerja saja, namun juga memlllkl daya sual

terhadap be'rbagi perubahan, kemandlrlan, dan kemampuan untukberkembang.

Menghadapl permasalahan dan tantangan pendidikan tersebut perlu dilakukan perubahan yang cukup mendasar dalam sistem pendidikan nasionai yang dipandang berbagai pihak tidak efektif, tidak mampu lagi memberikan bekal, dan tidak dapat memperslapkan peserta didlk untuk bersalng dengan negara-negara lain. Perubahan -tersebut .menuju suatu sistem pendidikan yang membekall peserta didlk dengan kecakapan hIdup, kompetensi, dan kemampuan mengembangkan dirl sesuai dengan lingkungan dan tuntutan

hidupnya. Pendidikan sudah saatnya diletakkan pada empat pilar belajar, yaitu: belajar mengetahui

(learning to know), belajar melakukan (learning to do), belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendlri (learning to be). Selain itu, perlu dikembangkan kemampuan adaptasi terhadap berbagai perubahan dan perkembangan kehldupan. Peserta didlk harus dibekall dengan

kemandlrlan menghadapl lingkungan yang mudah berubah. Kalau peserta didlk hanya dibekali

dengan bekal keterampilan ketja, maka ia akan kecewa manakala strukrtur pekerjaan telah berubah dengan cepat dan apa yang

didapatkannya di bangku kuliah ternyata telah

usang. Akan leblh balk kalau la dibekall dengan Juni 2005

23


kemampuan memahami perubahan itu sendiri untuk dapat menyesuaikan diri dan bahkan menciptakan lapangan kerja. Banyak pula keluhan dilontarkan masyarakat mengenai rendahnya kemampuan peserta didik dalam aspek logika, estetika, etika,

sosiai, pengaruh peer group terhadap tindakan

dan kinestetika. Pendidikan belum' berhasil

jawab individu dan warga negara, meningginya

yang membudaya, semakin tingginya rasa tidak

hormat kepada sesamanya, melemahnya kohesi kekerasan, meningkatnya kecurigaan dan kebencian, penggunaan bahasa yang memburuk, penurunan etos kerja, menurunnya rasa tanggung

mengembangkan kemampuan berpikir kritis,

periiaku merusak diri, dan semakin kaburnya

kemampuan" memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi, kemampuan berkehldupan sosial yang harmonis, kemampuan menghargai, merespon, dan memproduksi karya seni-budaya serta kemampuan berolahraga. Pengalaman yang

pedoman moral.

diperoleh di lembaga pendidikan terlalu berat ke pengembangan kemampuan intelektual dan

kurang menyentuh kemampuan yang lain. Dari sisi daya tahan bangsa, dewasa ini berbagal peristiwa manunjukkan perilaku-perllaku yang apabila tidak segera ditanggulangi akan mengakibatkan

keiemahan dan

bahkan

Pendidikan ternyata tidak mampu menanamkan jiwa demokratis maupun

mewujudkan karakter bangsa. Pendidikan yang seharusnya merupakan pembentukan karakter peserta didik (character building) teiah banyak

dilupakan oieh penyelenggara pendidikan kita yang iebih menonjolkan orientasi profit daripada aspek pengabdian dan peiayanan. Peserta didik akan

kehiiangan visi moral kemanusiaannya karena penyelenggaraan pendidikan yang tidak iagi memperhatikan aspek pengabdian dan peiayanan.

kehancuran bangsa. Krisis multi dimensi, konfiik

horisontai bernuansa SARA,ancaman disintegrasi bangsa, melemahnya kohesi sosiai, ancaman terorisitie, penyalahgunaan narkoba di kaiangan

Pendidikan sebagai Proses Humanisasi

remaja dan mahasiswa, terjadinya tindak-tindak kejahatan dan kekerasan yang makin meningkat, bahkan di kaiangan anak-anak sebagai korban

pendidikan yang terjadi, dalam hemat saya, periu diiakukan upaya perbaikan sistematis dan

maupun pelaku, seks bebas (free sex yang makin

marak (menurut beberapa survai dan peneiitian), pornografi dan pornoaksi, dan perilaku-periiaku yang jauh dari niiai-niiai etika yang hampir tiap hari kitajumpai. Tayangan-tayangan kriminai di televisi saat ini terasa tak pernah kering dan kehabisan sumber

berita, dan bahkan tayangan ini_bagl sebagian penonton teiah menjadl "hiburan" yang tidak boieh ditinggaikan kalau tidak mau ketinggaian ^han obrolan. Beberapa tayangan teievisi yang'serasa makin jauh dari reaiitas kehidupan masyarakat dan banyak menyuguhkan adegan-acleg^;}^kerasan, pornografi, dan pornoaksi makin menambah buramnya kondisi negeri ini. Berita terkini yang patut puia menjadl' keprihatlnan adaiah terjadinya praktek-praktek

korupsi dan suap dalam jumiah milyaran dan bahkan trilyunan rupiah yang dipertunjukkan oieh orang-orang yang diberi "amanah" oieh rakyat, orang-orang "terhormat", atau orang-orang yang

duiunya kita "duga" terhormat. Bahkan, korupsi diiakukan oieh orang yang tadinya begitu iantang meneriakkan anti korupsi. Peristiwa-peristriwa di atas betui-betui memprihatinkan, terlebih biia kita baca peringatan Thomas Lickona (1992) yang mengemukakan beberapa tanda dari periiaku manusia (individu, keiompok, dan masyarakat) yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa, yaitu: meningkatnya budaya kekerasan, ketidakjujuran

24

Ju'ni 2005

Menghadapl b'erbagai permasaiahan implementasi secara konsisten menunju pendidikan yang bersifat hoiistic, integrative, dan sistemik dengan mengembalikan pendidikan pada

visi dan tujuan semula. Daiam hai ini pefiu diungkap kembali makna sebenarnya pendidikan tersebut. Pendidikan mempunyai visi awai, yaitu meninggikan martabat manusia, menciptakan pribadi-pribadi yang iuhur dan mempunyai kepekaan dan kepeduiian terhadap permasaiahan sosiai di sekitarnya. Pendidikan merupakan cara menyosiaiisasikan kepada generasi baru isi kebljaksanaan, keterampiian, dan cara bertindak yang dibutuhkan untuk kebutuhan hidup kpmunitas politik, ekonomi, dan kuiturai tertentu. Undangundang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionai menegaskan bahwa pendidikan adaiah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembeiajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendaiian diri, kepribadlan, kecerdasan, akhlak muiia, serta

keterampiian^ang diperiukan dirinya, rnasyarakat, dan negara.Sedangkan tujuan pendidikan nasionai adaiah berkembangnya potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhak muiia, sehat, beriimu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi manusia yang demokratis dan bertanggung jawab. Driyarkara (1980), dalam makaiahnya


tentang pendidikan, merumuskan pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia muda. Suatu pengangkatan manusia muda ke taraf insanl, sehingga la dapat menjalankan hidupnya sebagai manusia utuh dan membudayakan diri. Dari rumusan visi dan tujuan pendidikan tersebut jelas bahwa pendidikan adalah proses hominisasi dan humanisasi, yaitu proses memanusiakan manusia muda menjadi pribadi yang utuh. Manusia dikatakan utuh atau sempurna apabila manusia itu dapat mengembangkan unsur rasionalitas, kesadaran, akal budinya

(pengetahuan), mengembangkan segi spiritualitas, moralitas, soslalitas, keselarasan dengan alam, rasa, dan emosinya (Suparno dkk., 2002). Bila manusia yang kita inginkan adalah manusia yang utuh dalam semua segi kemanusiaannya, jelas bahwa pendidikan yang

bertujuan untuk membantu peserta didik atau manusia muda menjadi manusia haruslah menyangkut semua unsur kehidupan manusia, seperti spiritualitas, moralitas, sosiaiitas, rasa, dan rasionalitas. Oleh karena itu, pendidikan bukan

hanya menekankan segi pengetahuan saja, namun harus memperhatikan sisi yang lain secara integratif. Para pendidik harus seialu ingat bahwa peserta didik adalah manusia utuh dan tujuan pendidikan adaiah menjadikannya sebagai manusia utuh. Oieh karena itu, mereka harus

dididik pula secara utuh. Kecerdasan yang dikembangkan pun bukan meiuiu kecerdasan inteiektual, meiainkan kecerdasan emosional dan

kecerdasan spiritual mereka. Kecerdasan dalam konteks ini hendaknya dipahami sebagai kecerdasan multidimensional.

Pembelajaran dewasa ini yang menganggap peserta didik sebagai botoi kosong atau tabularasa dan tugas pengajar adaiah mengisi atau menuiisinya sudah muiai ditinggalkan menuju ke pembelajaran konstruktivistik. Menurut fiisafat ini pengetahuan adaiah bentukan (konstruksi) mahasiswa sendiri yang sedang beiajar. Pembelajaran bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari dosen (guru) kepada (maha)siswa, meiainkan suatu kegiatan yang memungkinkan (maha)siswa membangun sendiri pengetahuannya. Fungsi guru/dosen adaiah sebagi mediator dan fasiiitator yang menyediakan pengalaman beiajar yang merangsang keingintahuan (maha)siswa dan membantu mereka mengekspresikan gagasan dan mengomunikasikan ide Ilmiah mereka. Model pembelajaran yang dianggap baik adaiah model demokratis dan dialogis. Mahasiswa dapat mengungkapkan gagasannya, dapat mengkritik pendapat dosen, dan dapat

mengungkapkan jaian pikirannya yang berbeda dengan dosen. Dosen tidak menjadi diktatoryang

hanya menekankan satu jawaban benar, tetapi lebih demokratis. Pendidikan yang benar harus membebaskan mahasiswa untuk berpikir, berkreasi, dan berkembang. Mahasiswa tidak

dijadikan penurut seperti robot, tetapi menjadi pribadi yang dapat berpikir, memilih, dan menentukan.

Pada akhirnya perlu disadari dan

ditegaskan kembali bahwa pendidikan merupakan proses humanisasi dalam artian memanusiakan manusia muda menjadi manusia seutuhnya yang bermartabat. Oleh karena Itu, diperlukan pendidikan secara utuh dan terintegrasi dari dimensi-dimensi kemanusiaannya.

Pembentukan watak yang dilakukan melalui pendidikan hendaknya dipahami sebagai suatu proses yang dilakukan secara sistematis dengan memberikan seperangkat nilai, kesadaran, dan pengalaman beiajar yang memberi peluang kepada anak untuk memahami, menghayati, dan berbuat, sehingga terjadi proses karakterisasi nilai dan nilal-nilai menjadi karakter pribadi. Jika kita melihat dan menempatkan karakter dalam pengertian komprehensif, kita memerlukan suatu pendekatan komprehensif(Lombok,2004). Proses pembentukan watak yang menghargai niiai-niiai kemanusiaan tidak cukup dengan mengajarkan seperangkat nilai dan konsep mengenai niiai-niiai kemanusiaan. Siswa perlu diberi pengalaman dalam arti mengalami peristiwaperistiwa nyata, terlibat dan berpartisipasi di dalamnya, sehingga melalui proses tersebut akan dialami internaiisasi dan karakterisasi nilai. siswa

diberi kesempatan untuk mengalami (bukan diceramahkan)internaiisasi nilai-nilai etika sebagai dasar karakter yang baik. Niiai-niiai etika itu adaiah

kejujuran, keadiian, kebenaran, tanggungjawab, dan respek terhadap diri dan orang lain. Niiai-niiai tersebut merupakan kekuatan motivasionai bagi periiaku individu ataupun kelompok dan sekaiigus menjadi kekuatan yang mengintegrasi kepribadlan, kebudayaan,dan masyarakat. Penutup

Perlu disadari dan ditegaskan kembali bahwa pendidikan merupakan proses humanisasi dalam

artian

memanusiakan

manusia

muda

menjadi manusia seutuhnya^^ng bermartabat. Oleh karena itu, diperlukan pendidikan secara utuh dan terintegrasi dari dimensi-dimensi kemanusiaannya. *) Wagiran, M.Pd., dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FTUNY.

Juni 2005

^ dfnamHfa ^

25


KISAH SEDIH KOMUNITAS DISKUSI KAMPUS Oleh: Sismono La Ode*) Nyawa komunitas diskusi dihadapkan pada sengatan pemadatan kurikulum. Kecenderungan ini memaksa mahasiswa, terutama para penggerak komunitas diskusi. untuk study oriented. Jangan heran jika komunitas-komunitas diskusi itu akhirnya tak berdaya dan tak berkembang, bahkan nyaris mat! suri. Ini sangat berbeda dengan periods 1996 - 2002, mereka begitu menjamur di pelbagai kampus, dengan puspa ragam wacana yang diusung, mulai dari perkara ideologi, politik, sosial, budaya, pendidikan, hingga ekonomi.

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), tampaknya amat menarik untuk dijadlkan sampel dari kisah sedih di atas. Sewaktu penulis memulai kuliah dl UNY, sekitar 4 tahun lalu, komunitas diskusi masih banyak bertebaran. Kala itu, dengan sangat mudah kita dapati beberapa orang berdlskusi, mellngkar, terkadang duduk lesehan di bawah rindanganya pepohonan, maupun di ruang sekretariat mastng-masing komunitas itu, tanpa mengenal waktu,kadang pagi,siang,sore,bahkan malam. Dari kisah tersebut, seingat penulis komunitas LDAP (Lingkar Diskusi Alkohol dan Puisi), Komunitas Diskusi CInta Sejarah, Kelompok Studi Pendidikan, Komunitas Diskusi

Jomblo, Komunitas CInta Baca EKSPRESl,

Komunitas H-1, kelompok diskusi masingmasing gerakan ekstra kampus, seperti HMI, PMII, GMNI, Kelompok Studi antar-Kampus, Komunitas Sapi (Saya Pingin Pintar), serta beberapa komunitas yang tak punya nama pernah menemaniku "bersenggama" soa!sosial,

politik, budaya, ekonomi, dan juga pendidikan. Setiap ada buku baru maupun perubahan konstelasi sosial-poiitik negara kami langsung membuat agenda diskusi. Dengan gagahberaninya tanpa malu secull pun anggota kelompok mengunyah mater! tersebut. Saking asyiknya, waktu-waktu bermain, shalat, maupun kuliah terlupakan.

Walaupun para pesertanya terkadang sama (mengingat sesama komunitas punya keblasaan mengundang komunitas lalnnya), namun diskusi tlap komunitas punya karakter tersendlri. Semisal, Komunitas Diskusi Jombo, komunitas yang dikelola oleh aktlvis EKSPRESl

yang jomblo alias tak punya pacar, setiap Sabtu malam, di belantara rektorat lama UNY, mereka

"berpacaran" (baca: berdiskusi) dengan apa saja. Komunitas LDAP, komunitas yang dikelola

aktlvis sarkem (Sanggar Kreatlvitas Mahasiswa) Fakultas Bahasa dan Sen! (FBS), kerap menghabiskan waktunya untuk berdiskusi tentang budaya dan sastra, sembari saling membacakan puisi karya mereka sendirl.

Ataupun, Kelompok Diskusi Pendidikan, komunitas Kerohanian Kristen UNY, yang

i|fl namffia ^

26

Juni 2003

seminggu sekali senantiasa ngobrol tentang pendidikan, agama, dan Isu krusial. Sementara, komunitas gerakan ekstra kerap berdiskusi tentang situasi sosial-politik bangsa. Dulu, itu sungguh menyenangkan. Setiap peserta mampu mengolah otakj imajinasi, dengan pluralitas yang tetap terjaga dengan baik. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan bersemai. Selain itu, kegiatan itu membawa perubahan bagi aktivisnya, mereka bisa berucap secara sistematis dan berbobbt pengetahuan. Bahkan, dikatakan sebagai tolok ukur lahimya gerakan mahasiswa.

Sayang, semuanya usai sudah. Apa yang terpapar tadi, lebih mirip sebuah romantisme yang hanya asyik untuk di kenang, tetapi menyesakkan jika dipikirkan. Kelompok

yang beberapa warsa silam menjamur dengan begitu kencangnya, kini musnah satu per satu. Ruang-ruang publik kampus yang sering digunakan untuk diskusi terlihat senyap. Kalaupun ada, itu tak seperti dulu lagi. Hanya beberapa komunitas yang masih "bergigi". Contohnya,-Komunitas Cinta Baca EKSPRESl;

kelompok diskusi tanpa nama,yang didlrikan atas dasar kebutuhan studi/mata kuliah tertentu dan

kerap berdiskusi di sekitar Hall Rektorat;

Komunitas Gardu Kerja; ditambah komunitas Sidang Sastra, study club mahasiswa FBS yang mempunyai kecenderungan mencintai sastra. Keberadaan

komunitas-komunitas di

atas sesungguhnya diaiami juga bleh study club lainnya. Komunitas Tinta adalah contoh

komunitas yang berorientasi pada proses penulisan karya sastra, yang hasilnya kemudlan

dibukukan dalam beberapa kumpulan cerpen, dl antaranya antologi berjudul "GOSSIP". Atau, komunitas TanpoAran, sebuah komunitas muslk yang menggabungkan karakter modern dan

tradlslohal, kini intensitasnya pun mulai mengendur, Kita juga bisa melihat keberadaan

komunitas teater, seperti Sanggar Cakroek,

Koreo, Relung, yang hanya berpanggung sewaktu-waktu. ***

Memang tak mudah mengisahkan, apalagi menganalisis, sebab musabab yang


membikin eksistensi komunitas diskusi maupun study club menjadi surut. Kendati begitu, mungkin kita bisa melacaknya dari kultur dan semangat hedonisme yang diidap mahasiswa. Yogyakarta, saya kira, telah digerogoti virus akut hedonisme. iniiah yang sebagian pengamat pendidikan ditengarai sebagai instrumen terpenting yang menghambat perkembangan niiai-nilai pendidikan dan budaya. Asumsi makro ini sepintas tak punya argumen. Tap!, gelegak hedonisme ini sebenarnya sudah menjadi pemandangan yang amat mudah dltemukan di beberapa sudut kota. Kita bisa mencandranya dari tegak menjuiangnya sejumiah monumen kapitaiisme: muiai mall, diskotik, hingga cafe. Beberapa monumen itu bahkan berdiri tak jauh dari kampus-kampus, tempat yang nota bena seharusnya steril dari hingar-bingar yang membikin akai budi menjadi "jongkok". Jika Mao pernah melansir maksimum program yang dinamai Desa Mengepung Kota, di Yogyakarta, saya kira, yang terjadi adaiah "mall mengepung kampus". Jika proyek Mall UGM terealisasi, asumsi di atas bukan lagi sebuah diagnosis, meiainkan sudah menjadi fakta yang sukar ditamplk akurasinya. Diskusi yang diseienggarakan KOMPAS Biro Jogja bertema Refleksi atas Keberadaan Study Club, setidaknya berhasii mencatat kisahsedih study club. Dalam diskusi tersebut, seiain menengarai hal yang terpapar di atas, juga mendakwa beberapa faktor penyebab iain yang tak kalah ganas, misainya biaya pendidikan yang meionjaksetinggi bintang, yang membikin setiap orang tua menuntut anaknya untuk iuius sesegera mungkin. Makin lama mereka Iuius, makin tebai uang yang harus dikuras. Seiain kebijakan kampus yang memadatkan kurikuium, bertambahnya jam kuliah, pius banyaknya tugas yang harus dituntaskan setiap mahasiswa, itu semua bermuara pada makin minimnya waktu untuk berdiskusi.

Dengan situasi perkuiiahan yang meietihkan itu, mahasiswa berhasii dikonstruk

sedemikian rupa untuk menjadi manusia bisu yang slap dicetak, alias mahasiswa cepat Iuius dengan indek Prestasi Kumuiatif yang tinggi. Iniiah yang oieh ivan iiiich, penulis buku Descholling Society, dan Pauio Freire, kritikus Pendidikan legendaris Brazii, dimaknai sebagai kecenderungan pendidikan yang tidak akan pernah mampu membebaskan, apalagi memanusiakan manusia. Pendidikan modei ini .

hanya dijadikan sarana untuk menyebarkan

propaganda (baca: proyek ideoiogisasi) negara

untuk mengooptasi naiar kritik. Apa yang Semestinya Dilakukan Jika

Pemda

memfokuskan

sektor

pariwisata,sepantasnya paradigma pariwisata itu harus bersinergi dengan pendidikan, bukannya pariwisata yang melegalkan industriaiisasi pendidikan. Apaiagi, mengizinkan pembangunan mall, diskotik, cafe di sekitar kampus. Ini penting untuk dicatat. Jika ingin virus hedonisme itu diiawan, jangan permudah permohonan mendirikan usaha hiburan. Karena, beberapa

cacatan kritis(baca: impiikasi hedonisme) di atas akan menjadi 'giia'menguasai budaya masyarakat kita. Sekaiigus, kebijakan ini dilakukan demi mengukuhkan eksistensi karakter Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan kota budaya, sebuah kota kecil yang teiah banyak meiahirkan tokoh intelektuai dan budayawan bangsa. Sebut saja, Emha AInun Najib, WS Rendra,Amien Rais, Butet,dan sebagainya. Demikian halnya dunia kampus, pihak sivltas akademika, terutama rektorat, harus

segara mendorong, bahkan memaksa, negara untuk segera merealisasikan 'pendidikan dasar gratis' ataupun subsidi pendidikan sebesar 21 % dari APBN, sesuai

UU Sistem

Pendidikan

Nasional. Bukan malah membiarkan kebijakan pendidikan dipandang sebeiah mata. Apaiagi, membiarkan kebijakan sistem Pembagian dua jalur pendidikan: Formal Mandiri dan Standar. Sebab, kebijakan rencana pembagian jaiur pendidikan berdasar perbedaan iatar belakang finansiai dan akademik secara konseptual bersifat diskriminatif, tidak adii, dan tidak demokratis.

Kembaii pada kebijkan pendidikan dasar gratis tadi, orang tua tidak lagi memikirkan mahainya biaya menyekoiahkan anak, namun biaya tersebut bisa digunakan untuk membangun usaha baru atau dialokasikan untuk memenuhi

kebutuhan dasar yang iain. Aihasii, peserta didik atau mahasiswa tidak merasa dipaksa untuk sekedar kuiiah daripada berdiskusi kritis. Sehingga, kecendrungan study oriented dapat periahandikurangi. Jika dua gagasan di atas dapat terlaksana, keberadaan keiompok diskusi akan menjamur kembaii. Para penggerak study club akan merasa bebas berdiskusi di kala sore

maupun maiam. Berdiskusi tentang apa saja. *)Sismono La Ode, mahasiswa Sastra indonesia FBS-UNY/Pemimpin Umum Lembaga Pers Mahasiswa EKSPRESI UNY.

Juni 200S

I| mamina 27


Pembelajaran... Sambungan hal 3 bermunculan, dan penulisan artikel ilmiah di berbagai jurnal dan media masa meningkat secara signiflkan, jurnal ilmiah yang terbit di UNY semakin bertambah banyak. Dalam bidang pendidlkan/pengajaran, sesuai dengan Sapta Karya pada Renstra UNY 2001-2005, sejak Mei 2004 sampai dengan April 2005, telah dilakukan lima program dalam peningkatan kualitas

bidang pendidikan dan pengajaran (dikjar): (1) peningkatan kualitas dosen,(2) peningkatan kualitas iayanan akademtk, (3) peningkatan kualaitas

kelembagaan dan program pendukung, (4) penjaminan mutu, dan (5) kegiatan lain yang terkait dengan peningkatan kualitas yang mencakup semua program pendidikan yang ada di UNY baik program SO, 81, 32 maupun S3. Selama dua tahun terakhir bidang dikjar mengalami kemajuan. Hal inl dapat

dllihat dari indikator akademik yang terkait dengan lulusan UNY. Indikator yang paling signifikan untuk

mel ihat kemajuan kinerja bidang pendidikan/pengajaran antara. lain: (1)jumlah lulusan sebanyak 2.781 meningkat sebesar 4,6% dibandingkan jumlah lulusan tahun 2003 sebanyak

2.659,(2) Indek Prestasi Komulatif (IRK) dan jumlah lulusan yang mampu meraih predikat cumlaude juga mengalami peningkatan 12%, pada tahun 2003 sebanyak 125 lulusan berpredikat cumlaude sedangkan untuk tahun 2005 meningkat menjadi 140 orang. Untuk meningkatkan daya saing yang tinggi di masa yang akan datang, semua dosen muda saat Ini diwajibkan untuk belajar bahasa asing, terutama Bahasa Inggris. Program ini telah dimulai tiga tahun yang lalu untuk mengatasi keadaan krisis yang dicerminkan sangat sedlkitnya dosen UNY yang menempuh studi 32/83 di luar negeri. Tahun lalu jumlah dosen yang belajar program 32/33 sebanyak 164 orang, hanya ada 13 orang yang belajar di luar negeri. Program pelatihan Bahasa Inggris saat Ini sudah nampak hasilnya dengan munculnya puluhan dosen muda yang memiliki skor TOEFL di atas 500, dan beberapa dl antara sudah bisa mendaftar dan diterima di berbagai perguruan tinggi luar negeri. Begitu pula untuk mahasiswa, mulai tahun lalu mereka

yang berada pada angkatan 2004 diwajibkan memiliki kompetensi berbahasa inggris minimal dengan ditunjukkan skor TOEFL 400 sebelum mereka blsa mendapatkan ijazahnya __setelah menyelesaikan. studlnyadiUNY. ' . Dalam setiap perguruan tinggi penelitlan memiliki peran yang amat penting. Tanpa penelitlan, pergUruan tinggi akan kehllangan legitimasi keilmuannya. Kegiatan penelitlan di UNY dikembangkan dan/atau dikoordinasikan oleh

Lembaga Penelitlan, mulai tahun lalu menyelenggarakan dan mengkoordinasikan penelitian-penelitian yang memiliki dampak pada

pengembangan ilmu dan proses belajar mengaj^r. Oleh sebab itu mulai tahun lalu UNY mengalokaslkan

28

^| Oinmika

Juni 200S

dana dalam format block grant untuk menopang research based teaching. Dalam rangka melakukan image building, UNY melakukan pengabdian pada masyarakat secara aktif dan proaktif. Berbagai bentuk program pengabdian pada masyarakat telah, sedang, dan akan dlluncurkan untuk ikut membantu masyarakat dalam meberdayakan dirl dalam berbagai aspek kehidupan. Kemahasiswaan

di

UNY

memiliki

perkembangan yang mengesankan. Berbagai prestasi dapat diraih baik dalam lingkup lokal, regional, naslonal, maupun internasional. Untuk membantu menciptaken kesejahteraan mahasiswa, UNY mengasuranslkan semua mahasiswanya. Di samping itu UNY juga menyediakan beasiswa bagi mereka yang tidak mampu secara ekonoml. Pada tahun 2004/2005 telah tersedia beasiswa sebesar Kp. 1.956.700.000,00 yang berasal dari 16 jenis sumber pendanaan, yaitu (1) PPA Mahasiswa

Lama, (2) PPA Mahasiswa Baru, (3)Bantuan Belajar Mahasiswa, (4) 3upersemar, (5) Toyota Astra, (6) Beasiswa Jepang, (7) Gudang Garam, (8) TP3DP,(9) Beasiswa PT Djarum, (10) BKP3 BBM,(11)Beasiswa Negara,(12)Beasiswa Masuk Universltas (BMU), (13) Bank Indonesia, (14) IKOMA,(15) Yayasan 3alim,(16) Beasiswa Olah Raga.

Dalam bidang ketenagaan, UNY tetap pedull pada peningkatan keahlian para pegawainya yang memiliki tugas untuk menangani bidang keuangan, dan pengadaan barang selalu dimutakhirkan pengetahuan dan keterampilannya agar mereka mampu melaksanakan tugas sesuai dengan UU Keuangan Negara dan UU Perbendaharaan Negara yang baru diberlakukan dua tahun terakhir ini. Bagi para pegawai administrasl UNY juga diberi kesempatan untuk meningkatkan pendidikan formal ke jenjang 3-1 maupun 3-2, bahkan ada yang mendapat beasiswa dari Ditjen Diktl Depdiknas. Gedung laboratorium olahraga yang terletak di Jalan Colombo sudah selesai teratapi dan juga telah ditata lingkungannya. Tahun inl

meddapatkan dana tambahan satu mllyar rupiah dari pemerintah. Untuk menyelesaikan bangunan itu masih memerlukan dana ± Rp. 11 milyar. Upaya untuk menyelesaiakn gedung Itu tetap pada semangat yang tinggi. Bahkan ada berita

menggemblraka'n, ketika Bapak Menteri Pemuda dan Olahraga(Menpora)hadirdi kampus UNY,hari 3abtu 7 Mei 2005 yang lalu, dan berkesempatan meninjau GOR, beliau dengan semangat tinggi juga akan membantu UNY untuk mencarl jalan dalam mendapatkan dana untuk menyelesaikan pembangunan GOR.(Ana)


@erpen

NASI KUIMIIMG Oleh: Sukarni Pagi,jam masuk kantor. "Jadi, kan, Pak, nasi kunlngnya?" kang Karjo dalam nada meyakinkan.

"Ya, Kang!"]awabku saatketemu dl pintu masuk. Tampak ia sibuk membersihkan sampahsampah. Aku masuk ruang. Masih sepi. Lalu duduk. Kemarin aku rhinta tolong kang Karjo sekalian istri membuatkan nasi kuning untuk melengkapi menu acara pertunanganku dengan

ia banyak menceritakan pengalaman hidupnya

dengan blaka suta, blak-blakari. Dan, sepeiiinya ia juga menganggapku seperti adik. Aku yakin dia tak terlalu terbuka pada. Amin, Ahrhed, Rosan,

teman sejawatku. Malah kullhat interaksi mereka

seperti majikan-kacung. Mungkin karena kang Karjo hanya pesuruh.Tapi toh, di hadapan Tuhan

kang Karjo dan aku sebenamya tiada berbeda, kecuall tingkat ke-faqwa-annya. Siapa tahu kang

Lili.

Karjo lebih taqwa daripada aku, daripada Amin,

Gadlsku, sosok supel yang sanggup menghapuS file tentang Sinta dari hari-hari sedihku. la juga puitis seperti Kartika, adik

Ahmed,Rosan,dan teman sejawatku yang lain. Aku dan kang Karjo akrab, bermula dari obrolan usai salat Ashar. Awalnya guyonan kecil,

kelasku sewaktu SMA dl Jbgja. Tika yang pede

dilanjutkan cerita politlk, budaya, kenaikan BBM,

abis, kendati Rob! menjulukinya kaki gebug

^hidup yang semakin sulit, hingga soal keluarga

maling'. Toh Tika tetap pede pidato pada

kang Karjo, anaknya yang masih kecil-kecil,

kampanye kandidat ketua OSIS, always cas-c/scus saat debat-bahasa inggris, pun tetap saja

hingga adiknya yang perawan tua. "Pak, adikku di desa sekarang dijuluki

meneliti kunang-kunang kendati banyak yang mencibir. Dan selaiu mempersembahkan piala deklamasi puisi. Ah, Tika, dirimu terlalu

p^awan tua karena 25 tahun belum menikah," lirihsuaranya. "Kok?"itu yang bisa kulontarkan.

sederhana dalam memandang hidup. Mengalir

"Lah, pacarnya ndhak jelas. Lah wong pria macam gitu kok dibela-belain ndhak nikah

seperti air. Ooo ... mengapa tiba-tiba aku mengingatmu, Tika? Dikau sudah punya anak berapa? Kembaii ke masalah pertunangan, acara

akan dilaksanakan berbarengan dengan uitahku yang ke-26. Sesuai tradisi wajib ada nasi kuning. Tumpeng berpunoak satu, yang berarti aku harus mengirigatVang Satu,Yang Esa,Tuhan. Mengapa aku minta tolong kepada kang

Karjo, banyak alasannya. Istri kang Karjo jualan nasi kuning di SD dekat kontrakannya. Soa! rasa mesti tak diragukan lag!. Racikan bumbu-bumbu

sampai sekarang!" nada kang Karjo naik.

"Jadi iaki-laki itu harus gentle, kalau iya ya iya, kalau tidak segera katakan tidak. Iya to, Pak?"

Aku mengangguk saja. Emosiku belum

sampai pada pembicaraan kang Karjo yang langsung ke permasalahantanpa pengantar. "Pak, kalau aku ketemu orangnya, tak tantang single] Emange dia cowok yang paling

keren?" Kang karo bersungut-sungut. Tampak ia terlalu menyayangi adiknya.

tangan istri kang Karjo mengingatkan keprigelan

"Emang-nya gimana cerita sejelasnya,

alrnarhumah ibu di kampung. Kampungku di Solo,SMAdi Jogia, kuliah di Surabaya, dan kerja di Jakarta. Sengaja

Kang? Terus terang aku belum nyambung\"

pertunangan ini diadakan di Jakarta saja karena

bercerita.

alasan efisiensi, baik tenaga, waktu, maupun dana.Aku dan Lili sama-sama orang kantoran. Aku pun berharap dengan meminta tolong, setidaknya saya memberikan uang tambahan bagi keluarganya. Keluarga urban yang tidak begitu beruntung dalam hal ekonomi, namun semangat dan jiwa survival mereka membuatku terkagum-kagum. Bermodalkan otot dan kesabarari mereka menghadapi kerasnya

"Kang, aku juga pernah mengalami hal yang kurang mengenakkan,tujuh tahun aku jalan

Ibu kota.

Ah, kang Karjo seperti abangku sendiri.

"Dulu

akhirya kang Karjo

dengan Sinta, tapi tiba-tiba ia lari meninggalkanku, pada hal karni sudah berencana menikah^ Eh, malah Sinta menikah

dangan pria lain!" aku mencoba memberikan referensi.

"Tapi, kan Pak Budi Iaki-laki, sementara adikku perempuan ... beda, Pak! Sudahlan, Pak,

saya pamit duluan." Kang Karjo memutus

pembicaraan di senja Itu, tepat sebulan yang lalu.

Juni 2005

29


Aku tersenyum jika ingat memori itu. "Eh jadi ingat. Nanti sore aku ke

kontrakan kang Karjo mengantar uang nasi kuning!" batinku berucap, tanganku menulisnya dalam agenda.

Stasiun malam hari, mengingatkanku peristiwa delapan tahun lalu di Tugu. Pada detik keberangkatanku ke Surabaya. Entah mengapa,

Kartika muncul tiba-tiba.(Baru kutahu sekarang, di situlah awal mula Robi melancarkan rencana.

"PagI, Bud"suara cempreng Ahmed. "Pagi!"aku tergagap. Sementara suara-suara karyawan mulai ramai. Rutinitas kerja segera dimulai. Merancang grafis dan desain. *«*

dalam balutan baju feminin, tidak seperti biasanya kaos oblong, celana kombor

kesukaannya. "Cantik juga Tlka" terlintas piklran nakal. Entah mengapa, Tika yang biasanya cas cis

Siang.jamistirahat.

"Kutunggu di restoran seafood jalan Kenanga!"

"Yap. Tunggu aku Rob, 10' lag!" kubalas SMS Rob!teman SMA-ku dulu.

Kulayangkan pandangan sesampalnya di tempatyany/an. Rob!telah menunggu ditemani orangejuice di pojok ruang.

"Kamu serlus dengan Lili? Sener kalian mau tunangan pas ultahmu?" Robi langsung menyerobotsaat aku dudukdi depannya. "Oh undanganku sudah sampai !" jawabku. "Ajak sekalian istrimu!" tambahku.

"Budi, dengar

Robi menulis surat atas namaku yang berisi rasa

sukaku pada Kartika). Kemunculan Kartika pada waktu itu tentu amat mengejutkanku. la datang,

ceri taku!"

Bla...bla...bla... Robi bercerita.

"Dia belum menikah, Bud!" "Kamu gila, Robi!" Aku menggebrak meja. Pengunjung Iain menengok ke arah kami.

"Kamu tega s^ma Tlka!" kutinggalkan Robi meiucurkembali ke kantor. Pikiranku kacau

hinggajam kantorusai. ***

Menjelang Magrib.

"Kang Katjo, ini uangnyal" kusodorkan ampiop putih tanpa semangat, entah mengapa cerita Robi tentang Kartika terus menggelayut. Delapan tahun tak bertemu. Cerita Robi teriaiu tragis untuk kuketahui sebagai fakta. Aku shok pada ide gila Robi, aku dan Kartika pasangan kekasih selama empattahun lamanya. "Terima kasih, tapi maaf Iho, Pak Budi,

bukannya ngusir, habis Magrib nanti saya arus menjemput adik di Gambiri" kata kang Karjo. "Boleh aku ikut Kang, aku lag! suntuk,"

lontarku. "Kita naik mobiiku saja," tawarku. Kang

cus cenderung diam. "Mana teman yang lain?" aku membuka pembicaraan. "Mereka ndhak ke sini"jawabnya. Lalu kau diam kembali. Lama termenung. Sesaat kemudian terdengar. "Jika persahabatan seperti rel itu, pasti akan abadi," katanya sambil menunjuk. "Tapi sepasang merpati di atas sana bukan penganut filosofi rel, menurutmu gimana, Mas Budi?"

Aku hanya mesem saja. Tumben Tika mengajak berfilsafat ria. Tapi belum serapat kubalas, kereta sudah datang, Dan, aku hams naik. Kala kereta berjalan, kulihat dari kaca jendela, lambaian tangannya tampak tak ikhlas. Mungkin setelah itu

kamu menanyakan jawabanku lewat surat-surat yang direkayasa Robi. Sungguh hanya karena permintaan Kara, kekasihnya, Robi ngerjain Tika hingga empat tahim lamanya. Hanya karena Rara tak bisa menyaingi prestasi Tika.Kejamkau,Robi. "Kang, maaf lama menunggu. Tumben keretanya ndhak telat, malah lebih cepat,jadi aku cari permen dulu," suara wanita yang langsung menghambur ke pelukan.kang Kaij0. "Adik kang Kaijo sudah datang," suara batinku.

"Pak Budi, ayo pulang, adikku sudah datang." Aku berdiri.

"Oh, kang Kaijo bareng teman" ucapnya sambil berbalik ke arah^. "Kartika!" aku terpekik. Dan, ia pun tak kalah terkejutnya. Lalu kami berpandangan mata. Hanya itu.

Karjo mengangguk. — Gambir ramai. Segera kucari tempat

duduk. Ada dua tempat duduk kosong di sisi barat dan timur. Aku memilih barat.

30 (Uoam/Ka

Jun! ZOOS

*)Sukarni, mahasiswa PBSIFBS

UNY.


Bina Rohani

PERBUATAN DHALIM Oleh: RETNIMARDUSARI*) Dhalim adalah aniaya atau melampaui batas dari yang telah ditentukan. Para ulama mengartikan dhalim sebagai perbuatan menempatkan sesuatu bukan pada tempat yang semestinya, mengubah, mengurangi, menambah, atau menyimpang. Dhalim dibedakan menjadi tiga macam,yakni: a. Ke-dhalim-an manusia terhadap Allah. Kedhalim-an

dalam

hal ini

bermakna kufur

Sebenarnya orang lain hanya terkena dampak

atau imbas dari dhalim yang dllakukannya. Sebagaimana firman Allah •"Sarang siapa yang

melakukan 'demikian, sesungguhnya ia telah menganiaya dirisendiri"{QS2A\-Baqarah:231). Betapa pentingnya dzlkir atau ingat kepada

Allah. Allah berfirman "Sesungguhnya dalam kejadlan menciptakan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam, benar-benar menjadi

(mengikari Allah), sink (menyekutukan Allah),

bukti bagi orang-orang yang mengerti. Orang-

nifak atau munaflk, yakni lidahnya mengaku beriman, tetapi hatinya menolak. Menyekutukan Allah termasuk dhaiim yang besar, seperti difirmankan pada kitab suci AlQuran "Sesungguhnya menyekutukan Allah

orang yang suka berdzikir kepada Allah sambil berdirl, duduk, dan berbaring dan mereka merenungkan kejadian langit dan bumi, sampai berkesimpulan, Rabana tidak sia-sia kauciptakan ini, maha suci Engkau dan Peliharalah kami dari siksa Neraka"{QS 3Ali-lmran: 190-191). Misalkan saja kita berekreasi ke tempat yang belum pernah kIta lihat dan kita kagum dengan keindahan alam di tempat rekreasi tersebut, lalu kita membayangkan betapa indahnya alam ini, betapa hebatnya Allah yang menciptakan alam

itu, termasuk kedhaliman yang besar"(QS AlLukman: 13). b. Ke-dhalim-an manusia terhadap sesamanya, yaitu berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain rugl, seperti melanggar janji, takabur, membuat keonaran, pencemaran nama balk, dan lain sebagainya. Seperti difirmankan Allah: "Balasan orang yang jahat setimpal dengan kejahatannya. Barang siapa yang suka memaafkan dan berlaku damai, pahalanya akan dijamin oleh Allah, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang melakukan kedhaliman"(QS AsSyura:40). c. Ke-dhalim-an terhadap diri sendiri, yaitu berbuat maksiat dan kedurhakaan, seperti berzina, mabuk-mabukkan, dan melanggar larangan Allah, mengurangi atau menambah ketentuan yang ditetapkan oleh Allah, dan perbuatan maksiat lainnya. Dalam hal ini Allah berfirman "Ada sebagian dari mereka yang berlaku aniaya terhadap diri sendiri" (QS Fathir: 32). Orang yang dhalim kepada Allah, sering melakukan ke-dhalim-an.un\uk dan atas nama

Allah, atau menyebut-nyebut salah satu sifat Allah. Orang yang melakukan ke-dhalim-an kepada Allah, pura-pura ber-dzikir kepada Allah. Oleh sebab itu, orang tersebut tanpa disadarl telah menipu diri sendiri. Allah akan selau ingat kepada orang yang pura-pura ber-dzikir kepada-Nya pada saat melakukan

ke-dhalim-an, dan Allah akan

melaknatnya, mengutuknya, sesuai dengan perbuatan yang tidak dIridhai-Nya. Sebaliknya, Allah akan selalu ingat kepada orang yang berdzikir kepada-Nya, dan selau ingat untuk menghindari perbuatan dhalim, dan Allah akan melimpahkan rahmat, karunia, dan ampunan. Semua ke-dhalim-an berasal dari ke-dhalim-

an terhadap diri sendiri. Sebelum perbuatan dzalim terhadap orang lain, maka ke-dhalim-an itu sudah dilakukan kepada diri sendiri. Oleh sebab itu, sebelum orang lain merasaka dhalim yang dllakukannya, dirinya sendiri sudah merasakan perbuatan dhalim-nya itu.

seindah ini, maka kita termasuk melakukan ibadah

batin, yakni ber-dzikir kepada Allah dan akan memperoleh pahaha. Bagi kaum pria,terkadang juga kagum melihat kecantikan wanita, apalagi masih muda. Maka, ada dua kemungkinan baginya. Pertama, pria itu akan melakukan zina mata.Apabila kemudian pria Itu membayangkan betapa indahnya, andaikata bisa melihat perabot di dalam wanita itu, andaikata bisa diraba, dan seterusnya. Kedua, apabila pria tersebut, setelah mengaguml kecantikan wanita, kemudian ingat Sang Pencipta yang menciptakan wanita cantik itu, kemudian mengagung-agungkan nama Allah sebagai Sang Pencipta, maka hal itu termasuk ber-dz/k/rkepada Allah. Dzikir juga dapat membuat hati kita menjadi tenang. Oleh sebab itu, kalau kita gelisah, susah, atau tidak tenang, pada saat itulah kita jauh dari Allah. Banyak-banyak ber-dzikir kepada Allah, insya Allah hati kita akan menjadi tenang. Sehingga, melakukan aktivitas apa saja, tentunya yang positif, kita akan selalu tenang juga. Hal ini diterangkan Allah dalam firman-Nya "Orang yang ruju (menerima pemberian Allah), adalah orang yang beriman dan hatinya menjadi tenteram karena dzikir kepada Allah. Perhatikan bahwa dzikir kepada Allah (menyebabkan) hati menjadi tenang". (QS 13 Ar-Ra'd: 28). Oleh sebab itu, marilah kita selalu ingat kepada Allah atau berdz//(/r kepada Allah, agar hidup kita bisa tenteram, tenang, dan damai. Dengan banyak-banyak berdz/k/r kepada Allah, kita akan selalu menghindari perbuatan tercela. Semoga kita diberi kesempatan untuk mengingat Allah, menjalankan perlntah-Nya, serta menjauhl larangan-Nya, dan semoga kita tergolong orang yang beruntung, mendapat ampunan, dan dijauhkan dari api neraka *)Retni Mardusari, N1M.024324004, mahasiswa FIS UNY.

Junt 2005

^ mmM ^ 3J


PUISI/CECURITnN/TEMBnNC

SINOM

SAWEGAING NGATI

UNY sampun samekta Satuhu tansah makarti Kawentar sak Nuswantara

Pinangka sumber ing ilmi Lestari kang ka esti Jumbuh ingkang den ginayuh Sembada kang sinedya Dedhepe mring Sangyang Widhi Sinengkuyung sivitas akademika Budi Sulistyo

Heru Farhani II. Malam

1. Dalam Sepertiga Malam

Masih adakah kegeiapan Bukankah dia cahaya

Dingin malam kian kelam MerasUk menusuk tulang rusuk Bawa diri pada rayuan tak bertuan

III. Subuh

Kaki yang menghilang Tertutup kematian panjang Terkenang, dia terdlam

Seperti dia Membasah embun, pada keringat darah Meniti pagi bersama puisi

Sujud'dalam lembaran puisi

Aku kehabisan waktu

Ketika aku sujud pada masa lalu

Malam ini 2.

I. Sepenggal Kisah Masa Lalu Lamunan hidup pada m.usim hujan Membawaku pada kisah yang tenggelam Semenjak kita berlayar pada Masa yang berganti

*) Heru Farhani, mahasiswa Sastra Indonesia FBS UNY 2003,

Sekretaris Forum Mahasiswa Singkawang Kal-Bar (Formasi)Yogyakarta. Puisi In) pemah dilombakan dalam acara MIPA islamic Event(MIE) FMIPA UNY 2005 dan

Meraih juara kedua. Bukankah masih ada sosok abadi

Pejuang yang tak pernah mati

32 1(Ji iai i fia ^ Juni


IMAM SPESIALIS

Sebagai ynusliyn (aki'-laki, temanku isering kalciu ti^y^ak b&leh b^ikatakan cselalu ynenjab^i iynayn untuk Akatat T>zuhur b^an A^kar. /^^nehnyUf b-i'a selalu ynenoiak kcdau bivninta ynengimayni Akalat retain itu. CA^sut|2unya Mxsut, alcusannya,imam dkafat

l^zukur b^an A^kar tibak jaerlu ynenyaringkan bacaannya^ aliod cukuja ben^an bi'am ban acting, t)! csam|2i'n£} itu, defai'n At "Fatikak, temyata bi'a kanya kafat Aurat Qutku. (M^r) SUJUD Pada suatu hari selurah makmum dibuat bingimg-ngung,lantaran shalat jenazah yang diimami oleh temanku pakai rukuk dan sujud segala. Ketika shalat usai, salah seorang mewakili makmum-makmum yang lain bertanya. "Kenapa, Pak, kok pakai rukuk dan sujud segala, kan shalatjenazah tidak pakai itu?" Tampak agak gelagepan temanku bisa juga berkelit. "Eee ...eee...karena saya tahu semasa hidupnya orang ini banyak sekali dosa-dosanya,sehingga sholatnya pakairukuk dan sujud!" a

T(Mar)


K A Rektor UNY, Prof. Suyanto, Ph.D Meresmikan Gedung P3AI UNY, 9 Juni 2005.

Foto: Nasir

Alex Syamsuri, SH (Kabid. Humas Badan InformasI Daerah Prop. DIY ketika memberikan materi pada Workshop Kehumasan Bagi staf KKHP Humas, dan Sekretaris Pimplnan

di lingkungan UNY 14 JunI 2005 di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY

Foto: Nasir

f V5

Suasana Pendaftaran Maba

Non Regular UNY 8-18 Juni 2005di Aula

Registrasi UNY

Foto: Agus PW

■"t

Rektor menyerahkan penghargaan kepada mahasiswa lulusan dengan predikat cumlaude. 27 Mei 2005 di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY.

/J


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.