Pewara Dinamika November 2006

Page 1

Volume 8, No.4 November 2006

P

E

W

A

R

A

DtnAlilKA UNIVERSITAS NEGERIYOGYAKARTA

V.

'X

V

% s


DAFTAR ISI Jendela

Insan-insan UNY, Sudahkah Siap untuk Meningkat Berlta Utama

2

Lulusan D-ll PGSD Masih Banyak Ditunggu Pemda

3 4

2007 FIP Tidak Menerima Maru D-ll PGSD Guru Kelas Kimia, Solusi Kebutuhan Manusia

Opini

■r

■ ;

20 Pungutan di Sekolah. Siapa Peduli? 22 Lagi, UNY Penyelenggara Magang Lulusan il1 ' ' Resensi Buku

24

■ .

Nizami dan Shakespeare dalam Pergulatan CInta Sejati

^ i1

. ',j

'

Mahasiswa (Baru), Harapan Indonesia Baru

Cerpen 28 Episode Pulang

. ■ 1

BIna RohanI

30

!■

■ (

Bunga Rampai

26

-V

1- .

> "IV

Revolusi Mo-limo

Puisi/geguritan/tembang

.

• -I, 1

I .

V'

'

^

1

• ' ■>

Pojok Gelltik

j 1

j

REDAKS Penerbit

Desain Sampul

Humas Universitas Negeri Yogyakarta

Zulfi Hendri, M.Sn.

izin SK Rektor Nomor321 Tahun 1999

Tata Letak

ISSN

Fotografi

1693-1467

Penanggung Jawab

Witono Nugroho, S.I.P. Ngadina

Rektor

Reporter

Pengarah

Fitri Rahmawati, M.P. (FT) Supaya, S.Pd. (FtS) Ratna Ekawati, S.I.P. (FIR)

Pembantu Rektor I Pembantu Rektor II Pembantu Rektor III

Penasehat

Kepala Biro AUK Kepala Biro AAKPSI Kepala KKHP

Pemimpin Umum Thohar Fuaedi, M.Pd.

Pemimpin Redaksi Sumaryadi, M.Pd.

Pemimpin Perusahaan Sri Sudjarwanti, 8.1.P. Sekretaris Redaksi

Daddy Herdito, S.E. (FMIPA) Haryono (FBS) Hadimin, S.Pd. (FIK) Prayoga, S.I.P. (LPM) Drs. Wedho Chrisnarno (BAUK)

Agus Purwatma W.. S.Pd. (BAAKPSI) Ikian/Pemasaran

Kristiyono. S.H. Rizka, S.H. Fashilaturahmah

SirkulasI

Ahmad Natsir Eka Putra, S.H.

Sri Widodo

Redaksi

Tri Widayati

VVidyastuti Purbani, M.A.

Sudarman

Sudarmaji, M.Pd.

Suwanto Sardjijanto

Hermanto, M.Pd.

f - .9


P

E

W

A

R

A

Din^niiCA \mm\mmimk

November 2006

Iman-mian IM,

Mhkah Siap nntnk Menin^at? Ramadhan 1427 H sudah kita beri

lambaian tangan disertai ucapan selamat jalan. Berbagai pengalaman fisik maupun psikis kita laiui. Berbagai pengalaman iahir maupun batin kita rasai. Berbagai pengalaman pikir maupun rasa kita hayati. Dan, tentunya kita berharap, semuanya berujung dengan 'alhamdulillah, insya Allah, amin'.

Umat muslim pun merayakan kemenangannya setelah berhasil menundukkan lawan dan musuh terberatnya: Nafsu! Bahkan, tidak tanggung-tangung, untuk membersihkandirinyayang insya Allah sudah bersih itu, diadakanlah interaksi saling meminta maaf, saling memberikan maaf, dalam skala kecil, perorangan, maupun dalam skala besar, kolektif: prosesi syawalan. Konon, syawalan memang hanya ada di negeri katulistlwa ini, Indonesia. Dengan demlklan, syawalan bukan agenda ritual, melalnkan hanya sebuah tradlsl, sebuah wujud budaya. Mesklpun, karena maknanya teramat signlflkan untuk membangun kebersamaan, untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan, untuk membangun kesadaran sangkan paraning dumadi, untuk mempercantlk hubungan vertlkal maupun horlsontal, maka terlampau sayang jlka prosesi syawalan tIdak kita pepetri, tidak kita lestarlkan, justru sebalknya makin kita berl nllal tambah dl sana.

Satu hal barangkall yang periu kita garls bawahi, sesudah Itu lalu apa yang mesti kita lakukan. Apakah kita cukup harus berhenti sampal dl situ?. Tentu saja tIdak! Konon lagi, syawalan juga berartl peningkatan. Maka, dengan segera marllah kita bertanya pada dirl kita maslng-maslng, adakah peningkatan pada dirl kita pasca Ramadhan Inl.

Kita, sebagal pejabat, pemirripin, atasan, sudahkah berupaya menlngkatkan dirl dalam memberikan pelayanan, keteladanan, kepemlmplnan,dan pengayoman atas khalayak dl bawahnya, umat yang diplmpinnya, staf-staf yang ada 'di bawah kekuasaannya'. Kita, sebagal bawahan, staf, yang diplmpin, sudahkah berupaya untuk menlngkatkan diri dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan kewajiban yang harus kita emban, sesual

tupokslnya,sesual proporsinya. Demlklan halnya, kita sebagal dosen, sudahkah kita berupaya menlngkatkan dIri untuk makIn

berkualltas dalam

melaksanakan tri

dharma perguruan tinggl. Menlngkatkah kita secara kualltatif dalam mengelola proses belajar-mengajar, dalam melaksanakan riset atau penelitlan, dan dalam mengabdi kepada masyarakat pendldlkan maupun luas. Demlklan pula, kita sebagal karyawan administrasi, sudahkah kita berupaya menlngkatkan dirl untuk makIn berkualltas

dalam me-manage bidang tugas dan tanggung jawab kita maslng-maslng, atau masih saja seperti yang lalu, yang penting jalan, yang penting dllaksanakan, atau justru yang penting ABS/AIS{Asal Bapak Senang/Asal ibu Suka). Pun,sebagal mahaslswa,sudahkah kita berupaya menlngkatkan dirl untuk makIn berkualltas dalam menggall, mengolah, dan mengemas Ipteks, dalam memperslapkan dirl selaku calon-calon 'pemlmpin' dl masa depan, atau yang penting 'oke' meski harus menempuh jalan pintas, misalnya. Sungguh, menllai orang lain Itu sangat mudah, mencarl-carl kelemahan orang lain Itu gampang. Tetapi, menllai dIri sendiri itu terlampau sullt, mencarl kesalahan dan kelemahan dIri sendiri Itu bukan perkara mudah. Makanya, ada.pepatah mengatakan 'kuman dl seberang lautan tampak, gajah di peiupuk mata taktampak'. Akhlrnya, semua itu terpulang dan

berpulang kepada iktlkad kita maslng-maslng, apakah kita mau meningkat atau tidak. Dengan semangat 'saling asah-asih-asuh', saling memberl dan saling menerlma, kita nyanylkan secara koor lagu 'harl Inl harus lebih balk darlpada kemarin dan esok harl harus lebih balk

darlpada hari Inl!(Red-m)


P

E

W

A

R

A

DiHAiniCA November 2006

Lulusan Dll PGSD

Masih Ban^ak Ditnnggu Pemda Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), terutama untuk memenuhi

kebutuhan guru di daerah terpencil. Diharapkan semua program peningkatan kualitas gum tersebut mendapat tanggapan positlfuntukmewujudkannya. Perlu disadari, ibarat membangun rumah

s5 ii

idaman, seorang pendldlk pada level SD bagaikan seseorang yang mengawallnya dengan meletakkan dasar dan fondasi bangunan, yang tentu sangat besar pengaruhnya terhadap tujuan, seberapa tinggi, tegak dan kokohnya mmah yang akan dibangun, Dalam hal ini, banyak keahlian, wawasan, kompetensi, dan kemauan keras yang diperlukan untuk terwujudnya fondasi yang berkualitas.

Foto: Notsir

R^ra Penori soot mengawali acara wisuda UNY

Dewasa ini Pemerintah, dalam hai ini Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia, menaruh

perhatian yang sangat besar terhadap kebutuhan gum Sekolah Dasar (SD), balk yang terkait dengan kuantitas maupun kualitas. Untuk memenuhi kuantitas guru SD, sungguhpun program 8-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) lebih diprioritaskan, tetapi untuk sementara waktu program Diploma-2(D-2) PGSD masih dapat diselenggarakan di beberapa perguman tinggi. Hal itu mengingat masih banyak Pemerintah Kabupaten yang sangat menunggu kehadi ran para wisudawan/wisudawati, balk untuk lulusan D-2 PGSD

maupun D-2 Pendidikan Jasmanl. Sedangkan peningkatan kualitas guru, yang tahun ini mulai dipersiapkan pelaksanaannya, mencakup peningkatan kualiflkasi gum yang belum S-1/D-4, dan pendidikan profesi gum bagi mereka yang sudah S-1/D-4. Demikian ditegaskan Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., pada pidato Wisuda Lulusan D-2 UNY, Sabtu (25/11)diGOR UNY. Pada wisuda periode November 2006 Ini, UNY mewisuda 735 orang, terdiri atas lulusan D-2 PGSD guru kelas 619 orang dan D-2 PGTK16 orang yang dihasllkan

Pada pasal 8 dan 9, Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 14Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

jelas disebutkan, di samping sehat jasmani dan rohani, seorang gum wajib memiliki kualifikasi akademik Sarjana atau Diploma-4, memiliki kompetensi pedagogi, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial,di samping memiliki sertifikatpendidik. "Sehubungan dengan hal tersebut, Saudara yang telah dipersiapkan untuk dapat memiliki berbagai kompetensi lewat program D-2 PGSD atau D-2 Penjas ini tidak peiiu merasa khawatir. Saudara harus tetap optimis dan tems berusaha untuk memupuk dan memperkokoh

potensi Saudara. Dengan demikian, Saudara diharapkan dapat memenuhi berbagai tuntutan sebagaimana yang telah tercantum pada pasal 8 dan 9 Undang-Undang Rl tersebut,"tambah Rektor.

Sebagai seorang pendldlk, wisudawan harus selalu menlngkatkan kompetensi tersebut, dapat menjadi figur keteladanan, penuh kejujuran, kedisiplinan, taat beribadah, berbaktl kepada orangtua, tIdak sombong, hemat dan efislen, sayang terhadap lingkungan,

menghargai sesama, dan selalu menjaga ketertlban, sebagaimana yang baru-baru ini telah dicanangkan oleh UNY,yaitu budaya tertib kampus,fwit)

oleh Fakultas llmu Pendldikn (FIP) UNY,serta D-2 PGSD

Pendidikan Jasmanl (Penjas) 100 orang yang dihasilkan oleh Fakultas llmu Keolahragaan (FIK) UNY. Mahasiswa yang lulus dengan predikat cumtaude 55 orang, terdlrl atas D-2 PGSD guru kelas 45 orang, PGTK 4 orang, dan darl D-2 PGSD Penjas6 orang. Penyelenggaraan wisuda kali Itu berbeda dengan penyelenggaraan wisuda sebelumnya. Biasanya diadakan di Auditorium UNY, kali ini di Gedung Olah Raga(GOR)UNY. Saat ini Auditorium UNY sedang dalam renovasi akibat gempa bumi 27 Mei

WISUDAWAN CWLAUDE

2006 lalu.

Program lainnya, tentang peningkatan kualitas guru, lanjut Sugeng, yang sedang dipersiapkan Pemerintah adalah pendidikan gum S-1 berasrama dan

Wisudawan Cumlaude UNY

Fotoi Notsir


P

E

W

A

I

A

DlnAliliCA iHomtissimnm November 2006

2007 FIP Tidak Menerima Mam D-II PGSD Guru Kelas Pada 2007 nanti, FIP UNY tidak

menerima mahasiswa baru (maru) program D2 PGSD Guru Ketas dan program D-II PGSD Guru Kefas yang masih ada harap diselesaikan programnya. Dengan demikian, setelah mahasiswa program D-II PGSD Guru Kelas setesai (lulus), maka program PGSD Guru Kelas yang diselenggarakan oleh FIP UNY adalah Strata Satu (S-1) PGSD Guru Kelas.

Hal tersebut

dipaparkan Dekan FIP

tidak ada yang diselenggarakan di luar ketiga kampus tersebut.

"Kuota mahasiswa baru program D-II PGSD Guru kelas ditetapkan berdasarkan rapat koordinasi antara penyelenggara PGSD (Ftp UNY)dan pengguna lulusan PGSD, yaitu Pemerintah Daerah (Dinas Pendidikan). Dengan demikian, kuota mahasiswa baru PGSD Guru Kelas FIP UNY dapat sesuai dengan kuota kebutuhan

UNY, H. Muh. Farozin,

tenaga guru SD,"

M.Pd. kepada Pewara

jelasnya.

Dinamika UNY, Witono,

Lulusan D-II PGSD Guru Kelas dan lulusan D - 2 P G T K

di ruang kerjanya, barubaruini. D 1 k a ta k a n

Farozin, lulusan PGSD

Guru

dengan

D-II

diharapkan dapat terserap dalam

Kelas

predikat

kebutuhan

cumlaude yang diwisuda

tenaga guru di

25 November 2006 lalu

l ingkungan kabupaten masing-masing atau di mana saja

dan 2007 yang ingin studi lanjut ke S-1 PGSD Guru

Kelas FIP

UNY

tidak perlu mengikuti tes

y

seleksi calon mahasiswa baru. Sistem rekrutmen mahasiswa

bekerjasama dengan

dan

pemerintah daerah (dalam hal ini diwakili

kesesuaian

antara jumlah lulusan

Dinas Pendidikan) dan tr

b e r i k u t :

mellputi: UNY, UNS, UNNES, UKSW, dan

penyelenggara t

USD.

Dijelaskan oleh Farozin, program D-II PGSD Guru Kelas FIP UNY diselenggarakan mulai 1990 dan pada 2000 telah disepakati Dinas Pendidikan

dan

jumlah kebutuhan tenaga, minimal perlu hal-hal

perguruan tinggi penyelenggara PGSD di

antara

g

guru SD. Untuk menjaga kualitas

di laksanakan

bersama

n

dirinya sebagai

baru

Prop. DIY dan Jateng,

a

memerlukan

dan

Pengajaran Kanwil (Depdiknas) dan FIP UNY untuk merintis S-1 PGSD Guru Kelas. Hal itu

dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pendidlk melalui jalur pendidikan formal. Penyelenggaraan PGSD Guru Ketas FIP UNY

berada di tiga kampus, yaitu di Jalan Kenari No. 6 Yogyakarta, Jalan BantuI No. 50 Yogyakarta, dan Kampus Wates. Dengan demikian, penyelenggaraan PGSD Guru Kelas FIP UNY

e

l

a

h

memperoleh izin dari DItjen Dikti Depdiknas, penetapan

kuota

dilakukan

antara

penyelenggara dan pengguna, mahasiswa yang diterima layak sebagai calon guru, dan dalam penyelenggaraanya memenuhi standar nasional pendidikan. Bila hal ini diabaikan, suatu saat akan terjadi ledakan kelebihan

jumlah lulusan, seperti halnya saat penyelenggaraan SPG.(Wit)


P [

W

A

t

A

DSnAmiCA November 2006

Kimia,Sola§i Kebntnhaii Mannsia "Kita seialu meyakini bahwa kimia,

pendidikan kimia, dan industrl kimia bisa memberikan solusl/alternatif solusi bagi

persoalan-persoalan kecil sampai yang terbesar di dunia ini. Sehingga, pada akhirnya

diharapkan kita lebih banyak mengintrodusir, menyosiallsasikan kontribusi kimia ini bagi

bagi kemaslahatan umat manusia, makhtuk Allah yang paling berkepentingan di atas bumi ini," ujarnya. Oleh karena itu, lanjutnya, dengan

orientasi perannya dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan, mudah-mudahan kehadiran kimia tidak menjadikan rusaknya

kebaikan dan kesehatan lingkungan. Sehingga,

lingkungan yang ada di sekitar kita, yang sering

bisa kita lihat bagaimana air and water polution

kali kita dengar komentar-komentar yang miring,

tidak semakin meluas karena kehadiran kimia,

begitu bicara kimia seakan-akan kimia itulah

tetapi kita juga

bagaimana kimia

sebagai destroyer l ingkungan yang ada di

bisa

sekitar

b

i

s

a

menghadirkan memberikan

solusi

bagi

kita.

Orang-orang

kebutuhan

y

manusia yang dari

be r p i k i r a n sempit seperti itu tentunya

waktu

ke

waktu

semakin kompleks dan

semakin

a

n

g

bisa dimaklumi

menantang."

ka rena

D e m i k i a n

keterbatasan

di tegaskan

pengetahuan

Pembantu Rektor I

dan wawasan.

UNY, Dr.

H.

Karena

Rachmat Wahab, saat membuka Seminar Nasionai

1

bertema 'Kimia, Pendidikan Kimia, dan Industri Kimia

itu,

tugas kita sebagai orang terdepan di bidang kimia bertanggung jawab untuk

dalam Pembangunan yang Berwawasan

menunjukkan bahwa kimia, pendidikan kimia,

Lingkungan', Sabtu (18/11) di Ruang Sidang

dan industri kimia

RektoratUNY.

menunjukkan atau berefek pada persoalan, apalagi merusak lingkungan yang tentunya tidak

Lanjut Rochmat, sebagai suatu disiplin, Jurusan Pendidikan Kimia telah membuktikan

hadir bukan sekedar

sebanding dengan harapan.

sebagai saiah satu jurusan di FMIPA yang

Rochmat mengharapkan, Jurdik Kimia

secara institusionai telah sanggup melahirkan

yang bertanggung jawab untuk menghasilkan guru-guru atau pendidik di bidang kimia yang

lulusan yang sangat credible, sangat produktif di tempatnya masing-masing dan dikuatkan dengan banyaknya jumlah doktor yang ada di Jurdik Kimia. Ini tidak lepas dari kesadaran kita

betul-betul dari awal, tidak hanya menguasai ilmu, tapi bagaimana mahaslswa menangkap how to transfer, cemistry knowledge gratifly, dan

semua, komunitas kimia, yang tidak pernah berhenti untuk terus mengembangkan dirinya

savely. Ini penting sekali, Kadang-kadang kaiau

terutama bidang keilmuan dan yang lebih fokus lagi secara formatitas di bidang kependidikan. "Suatu tema yang tidak bisa kita pungkiri akan maknanya bagi kita. secara personal maupun kolektif bagi organisasi profesi, dan bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi, yaltu masyarakat pada umumnya. Karena apa yang kita bicarakan, yaitu bagaimana menjadikan kimia, pendidikan kimia, dan industri kimia bisa berkontribusi sebanyak-banyaknya

pendidikan kimia itu akan berdampak buruk pada barang-barang kimia yang mestinya bisa kita

kita tidak hati-hati mahasiswa mengikuti

hindari dan menyelamatkan kita. Oleh karena itu, lebih waspada dan berhati-hati bagaimana calon pendidik nanti di sekolah bisa menularkan bidang kimia secara proporsionat, sehingga manjadikan anak didik cinta pada bidang kimia, bukan menjadi benci, bahkan bersikap secara kreatif dan konstruktif.(wit)


P

November 2006

E

W

A

R

DinAiiiiCA

i

Workisliop E-Learning Pnskom LOVir '1 r=-

t—r

1

-r

-J"V-

r>.--

m

A

sejagad, balk positif maupun negatif. Salah satu dampak terhadap perkembangan ipteks, yang semula pen-doub/e-an perkembangan ipteks terjadi pada setiap 100 tahun pada 1800-1900, setiap 20 tahun pada 1940-an, setiap 7 tahun pada 1970-an, setiap 2tahun pada 2004-an,dan diperkirakan setiap 35 hah pada 2015. Seiring dengan era informasi juga, Depdiknas melalui renstranya, mencanangkan suatu kebljakan bahwa dalam rangka menlngkatkan akses pedidikan, mutu, dan relevansi pendldikan, efektlvitas-efisensi manajemen pendldikan naslonal sangat memerlukan implementasi ICT secara optimal. UNY pada akhir-akhir Inl telah berusaha

menlngkatkan jumlah dan mengembangkan uprasarana dan sarana, bare/ware maupun software untuk menunjang implementasi ICT dalam pengelolaan administrasi dan pengembangan PR IUNY membuka pelatihan e-learning Foto; Natsir kegiatan akademlk. Berdasarkan pertimbanganpertimbangan penting tersebut, kiranya perintlsan dan Tujuan utama dari pelatihan/workshop e-learning pengembangan e-learning dl UNY merupakan suatu in! adalah sosialisasi tentang e-leaming, karena wacana ekebutuhan yang tidak dapat dihindarkan, sehingga dapat learning sudah banyak yang mendengarnya. Kemudian, menghasilkan lulusan UNY yang iieterate dalam ICT. bagaimana kita punya recources, jadi wajib punya Dengan demlkian, diharapkan mereka selalu siap recources yang sudah kita inveskan. Kalau tidak kita memenuhi tuntutan zamannya, karena mereka memiliki manfaatkan untuk peningkatan efektivitas pembelajaran, kemampuan dan kemudahan untuk terus meng-update belum optimal recources kita. Oleh karena itu, Puskom pengetahuannya. mengembangkan suatu sistem e-learning yang Menurut Rochmat, banyak keuntungan yang -menggunakan Learning Management System (LMS), yang dapat diperoleh dari implementasi E-Learning, di memang baru sekltar2 bulan ini. antaranya: Convenience^ and Portability. Cost and Hal tersebut disampalkan Kepala Pusat Selection, Flexibility, Higher Retention, Greater Komputer (Puskom) UNY, Herman Dwi Sarjono, Ph.D., Collaboration, Global Opportunities, dll. Demlkian halnya, pada pembukaan PelatlhanA/Vorkshop Pengembangan £ada sejumlah hambatan yang dihadapi dalam Learning di Puskom UNY (2/10) yang dilkuti 36 dosen dari Implementasi E-Learning, yang menurut Mungania, ada 7 semua jurusan. termasuk prodi yang ada di Pasca Sarjana hambatan, di antaranya: Personal barriores. Learning dan P3AI. P3AI akan berkoiaborasi dengan Puskom untuk syyie barriers, Instructional barriers, Organizational mengembangkan e-/eam/ngbersama-sama. barriers, Situational barriers. Content suitibility bariers, Lebih lanjut dikatakan,"Tadi pagi saja (2/10) ada and technological barriers. Namun, semua hambatan itu 21 dosen yang sudah membuat mata kuliahnya dengan pada prakteknya dapat diatasi, di antaranya melalui: total mata kullah 43 mata kuliah. Tanggapan dosen maupun Organizational type, self-efficacy. Computer training, dan mahaslswa luar biasa dengan adanya e-leaming\[u' computer competence. Tentu, yang tidak kalah penting Sementara Itu, dalam sambutan arahannya, adalah penegakan nilai dan moral. Pembantu Rektor I UNY, Dr. H. Rochmat Wahab, Menglngat pentingnya dan banyaknya manfaat menyampaikan terima kasih atas inisiatif dan program yang yang dapat dipetik dari E-Learning, diharapkan para dibuat dan dilaksanakan oleh Puskom UNY untuk peserta dapat mengambll pelajaran yang sebanyakmengembangkan E-learning sebagal baglan dari banyaknya dan dapat menerapkan dalam proses implementasi ICT untuk menlngkatkan efektivitas dan pembelajaran secara optimal, sehingga kualitas proses efisien pembelajaran di UNY. Selain itu, kepada peserta dan hasil pendldikan dl UNY dari waktu ke waktu semakin yang telah dengan kesiapannya secara tulus untuk mulai meningkat. Demlkian pula, diharapkan di kemudian hari terllbal dalam pengembangan di UNY sebagal wujud mereka bisa menjadi anggota komunitas informasi yang kesadaran bahwa dengan pelatihan E-Learning, kita dapat cerdas dan bermoral, sehingga bermanfaat bagi orang semakin slap dalam menglkuti kemajuan zaman. banyak dan bahkan tak terhingga(mar). Perlu dimaklumi bersama, lanjut Rochmat, era ekonomi sangat berdampak bagi kehidupan manusia


P

i

W

A

R

A

DSnAmiCd

i

November 2006

PEMBMGm STADION FIK DIMELM Stadion olahraga merupakan sarana panting dalam meiaksanakan kegiatan keolahragaan.

Keberadaan stadion yang representatif diharapkan mendukung perkembangan prestasi olahraga. Di Fakultas llmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Yogyakarta

(UNY)keberadaan stadion merupakan laboratorium yang senantiasa digunakan mahasiswa untuk kegiatan praktek. Selain itu, keberadaan stadion olahraga yang di daiamnya berisi lapangan sepakbola, atletik, dan softball dibangun sebagai fasilitas perkuiiahan. Mulai Senin (2/10) pelaksanaan pembangunan stadion dimulai. Alat-alat berat seperti beckhoe sudah mulai terlihat di tengah lapangan. Menurut rencana, pembangunan Ini akan selesai dalam kurun waktu 7 bulan dan diperkirakan akan menghabiskan dana sekltar 1,3 miiiarrupiah. Menurut Dekan FIK UNY, Sumaryanto, M.Kes.,

pembangunan stadion ini dimaksudkan untuk memfasilltasi para mahasiswa karena bagi para mahasiswa jurusan olahraga, lapangan merupakan bukunya. Sehingga, sangat wajar jika pembangunan stadion merupakan salah satu program utama. Untuk pembangunan stadion yang luasnya sekitar 1,5 hektar ini

menggunakan dana dari ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma),sehingga dana dari para mahasiswa dikembalikan kepada mahasiswa lagi. Setelah pembangunan itu selesai, kata Sumaryanto, stadion tidak hanya digunakan untuk mahasiswa, utamanya bagi penunjang perkuiiahan, namun

juga untuk masyarakat. "Masyarakat boleh menggunakan stadion ini,tapi yang utama adalah mahasiswa."(Erm)

•fSS's'-iwai

S

* 'try"

P'

J >4

Foto: ermawan

Truk sedang membawa material pembangunan stadion FIK

PeinbelajaFan Dengan Model STS Sebagai rangkaian dari kegiatan Due Like, Program Studi D-2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)Fakultas llmu Pendidikan (PIP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan lokakarya peningkatan pembelajaran dengan model STS yang biasanya diterjemahkan sebagai pendekatan STM (Sains Teknologi dan Masyarakat. "TUjuan pendekatan STS Ini adalah menghasilkan peserta didik yang cukup

keterpaduannya melalul keterpaduan berbasis persoalan, yang salah satu persoalan dalam kurikulum adalah STSE {Science Tehcnology Society and Environment/Salingtemas) yang memuat konsep dasar tentang dampak aktivitas manusia dan teknologi untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan, serta peran teknologi dan kebutuhan masyarakat terhadap perkembangan sains. Sedangkan pembelajaran untuk kelas

mempunyal bekal pengetahuan, sehingga mampu

rendah memiliki kecenderungan untuk mengikuti pola

mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta dapat mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang diambilnya." Demikian disampaikan Insih Wilujeng, M.Pd. dalam paparan yang diacu dari Iskandar(1996)dalam materinya berjudul'Rancangan dan Implementasi Pembelajaran dan

keterpaduan antarbidang (cross curruculerproject), karena biasanya masih menggunakan sistem guru kelas, bukan guru bidang studi. Salah satu cara bagaimana keterpaduan antarbidang dapat diwujudkan adalah melalui tema tematik",

Tematik Unit di Sekolah',

Lokakarya berlangsung di kampus UPP I PIP UNY, Jalan Kenari Yogyakarta, diikuti sekitar 60 peserta

yang terdiri atas dosen pengajar di D-2 PGSD PIP, Ketua Jurusan di PIP. serta perwakilan mahasiswa D-2 PGSD

yang ada di kampus UPP I, UPP II, Kampus Wates, dan HumasFIP.

"Pendekatan STS yang sebenarnya adalah

pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan isu yang ada di masyarakat dapat pula diwujudkan dengan memilih

lanjutlnsih.

Di samping Insih Wilujeng, tampil juga pembicara Bambang Subali, M.Pd., Dosen FMIPA UNY. Bambang Saptono, M.Si., Sekprodi D-2 PGSD,mengatakan lokakarya ini bertujuan agardosen-dosen mata kuliah di PGSD dapat menerapkan pendekatan STS dalam proses pembelajaran. Selain itu, mahasiswa dapat mengimplementasikan pembelajaran STS di Sekolah Dasar. "Sengaja dipilih karena model ini dapat mengakumulasi antara sain, teknologi,dan masyarakat.Tidaksemua topik dapat didekati dengan model ini," Imbuh Bambang.(Ratna EW)


P

E

W

A

R

A

DiR^miCA November 2006

FIP UNY Tnan Rnmah

l^temiloka Kurikulnni I§!-1 PGi§iD "Menyikapi UU Guru dan Dosen, perlu digagas ke depan bagaimana kurikulum S-1 PGSD lebih tertata.

Dengan kurikulum yang baku diharapkan nantinya dapat diakui secara nasional." Demikian disampaikan Dekan FIP UNY, H. Muh. Farozin, M.Pd., dalam Lokakarya Penyususan dan Pengembangan Kurikulum S- 1 PGSD beberapawaktu lalu.

FIP UNY sebagai tuan rumah dari

penyeienggaraan kegiatan yang diikuti sekitar 60 orang, terdiri atas pimpinan masing-masing fakultas, para Pembantu Dekan, KaprodI, dan SekprodI 8-1 dan D-2 PGSD, dosen bidang studi dan bidang kependidlkan. Bidang studi mellputi; IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Matematika,dan PPKn. Kegiatan dibagi dalam komisikomisi sesual kompetensi masing-masing peserta. Rektor UNY, Prof. H. Sugeng IVIardiyono, Ph.D., yang hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi yang besar atas beriangsungnya kegiatan itu, yakni menyambut balk hadirnya S-1 PGSD. Sebenarnya S-1 PGSD dl FIP UNY telah hadir sejak beberapa waktu lalu untuk program penyetaraan dan allh jenjang. Namun, penerlmaan mahasiwa S-1 yang berijasah SLTA baru dimulai tahun 2006 Ini. Ke depan, mulai 2007, Rektor mengharapkan program D-2 PGSD sudah ditutup. Hal itu diperkuat oleh animo masyarakat yang menaruh minat

tinggi serta mengaou pada Undang-undang Kesejahteraan Guru. "Tunjukkan prestasi dulu, setelah mendapat sertifikat/lisensl, hak-haknya akan dlberlakukan,"imbuh Farozin.

Hal senada juga disampaikan oleh Dekandekan FIP UNNES, FKIP UNS, FKIP UKSW, dan FKIP

USD yang turut hadir dalam kegiatan tersebut untuk segera membuka S-1 PGSD.Peserta lain yang juga hadir, berasal dari UNTAN {UniversitasTanjung Pura). "Dengan niat tulus, kita akan mendapatkan bukan hanya kulit tetapi juga Isinya. Siapkan generasi muda yang memiliki ilmu, skil, kepribadian, watak, dan peiiomance. Mudah-mudahan generasi kIta akan menjadi lebih bagus. Pendidikan anak SD ibarat fondasi awal.

Sebagai contoh, pada zaman Bapak-lbu duiu, seorang murid SD yang dapat membantu mendorong sepeda Bapak-lbu gurunya adalah suatu kebanggaan tersendiri bag! murid. Namun, dl manakah rasa kebanggaan tersebut pada saat sekarang. Apa yang akan terjadi manakala seorang berilmu tetapi tidak memiliki kepribadian? Yang balk adalah memiliki akhlaq mulia dan juga pintar. KIta tidak akan menanamkan pendidik dengan cara instan, karena pendidikan adalah proses membiasakan dan menanamkan," katanya lebih lanjut. (RatnaEW)

lliiiii Pengetahiian dan Keterampilan Modal Meraih Sukseis Kegiatan yudisium D-2 PGSD FIP UNY

diselenggarakan selama dua hari berturut-turut beberapa hari lalu. Sebanyak 806 mahasiswa menerima yudidium dari Dekan FIP UNY, H. Muh. Farozin, M.Pd., di antaranya 49 mahasiswa lulus dengan predikat pujian {cumlaude). Dalam sambutannya Farozin mengatakan, "Seseorang untuk sukses tidak harus terpancang pada Ilmu pengetahuan saja, namun juga harus memiliki keterampilan. Ada banyak hal yang dapat menjembatani seseorang untuk sukses,teruslah bersyukur kepada Tuhan YME dan berterimakaslh kepada siapa saja yang terkait dengan upaya mencapai sukses. Sebagai alumni, hendaknya selaiu menjunjung tinggi almamaternya, menjalin kerukunan antaralumni, dan memberikan

masukan untuk perubahan ke arah positif bagi almamaternya. Undang-undang sudah menegaskan guru SD ke depan adalah S-1. Oleh karena Itu, peserta yudisium hendaknya dapat berpikir dan memperslapkan diri untuk meianjutkan studi kejenjang Strata-1 PGSD.

Lebih Lanjut Farozin berpesan, kesuksesan yang dlraih mahasiswa peserta yudisium tidaklah datang dengan sendirinya. Banyak faktor yang mendukung, di antaranya: teman-teman, anggota keluarga, karyawan, dosen, dan

segenap pimpinan. Di sebaiik semua itu, ada dukungan orang-orang, keluarga, teman-teman, yang mengantar pada kesuksesan. Dicontohkan, bagi yang telah bersuami, kesuksesan mereka tak lepas dari doa dan dukungan suami, demikian juga sebaliknya. Bagi yang telah berputera, tak lepas dari dukungan puteranya, bagi yang belum berkeluarga tidak lepas dari dukungan kedua orang tua dan kerabat-kerabatnya. Yang tidak dapat diatur iagi adalah

ridha dari Tuhan YME. Untuk itu, berdoa sangat pentlng dilakukan dalam rangka mencapai sukses, di samping ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Berdasarkan arahan Rektor UNY,Dekan FIP pada yudisium Oktober2006 melakukan perubahan urutan acara, yaitu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UNY - seiama ini belum pemah dilakukan dalam acara yudisium. Seluruh peserta yudisium menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne dipandu oleh Rina Wulandari,S.Pd.(dosen PGSD). Ditemui secara terpisah, Pembantu Rektor 1 UNY, Dr. H. Rochmat Wahab, M.A., mengatakan, diharapkan seluruh mahasiswa UNY dapat menyanyikan hymne UNY, sehingga semakin mencintai almamaternya dan menanamkan semangat kebangsaan.(Ratna EW)


P

E

W

A

R

A

DiRAIiliCA msmismmmk

November 2006

Pelatihan PTE §iD se-Kabupaten Bantul DI LEMLIT mVY

Guru tidak lagi sekedar mampu membacakan buku di depan kelas, tak cuma mengajar, namun juga dituntut menjadi peneliti produktif, selain menjadi pemberi alternatif solusi terhadap persoalan-persoalan sehari-hari, ada juga sebagai ujung tombak kurikulum, dan mampu memberikan yang terbaik bagi anak didiknya. Yang sering ditunjukkan, guru saatini sebagai pendidik, fasilitator, dan konselor, masih kurang dimainkan

sebagian guru adalah sebagai peneliti. Demikian dikatakan Pembantu Rektor 1 UNY, Dr. H.

Rochmat Wahab, M.A., pada

pembukaan Pelatihan Penelltian Tindakan Kelas Guru-guru SD se-

Kabupaten Bantul yang diadakan oleh Lembaga Penelltian UNY. Menurut Rochmat, UUGD

yang telah disahkan memberikan penghargaan yang lebih balk kepada profesi pendidik, sehlngga menjadi tidak jauh berbeda dengan profesi yang iainnya. JadI, guru harus memainkan perannya sebagai sosok peneliti, juga dapat mengembangkan keterampilan inteiektuai dan teknis yang baru meialui hasii penelltian yang diiakukannya. Terbatasnya peran guru sebagai peneliti disebabkan masih terbatasnya peran guru daiam kemampuan di bidang metodologi penelltian dan penulisan karya ilmiah. Jika seorang guru mampu menjadi peneliti produktif, la akan mampu meiakukan refleksi dan menilai pengajaran ang

Meskipun para peserta yang hadir dalam pelatihan penelltian ini guru-guru SD darl daerah gempa, tidak ada masaiah untuk menunjang seorang periset yang

mesti dimiiikl. Dengan cara itu, mereka bisa berkreasi dan berinovasi bagaimana menghadapi situasi kelas di tengah berbagai kelerbatasan yang dimiiikinya. Ketua Lemiit UNY, Prof. H. Sukardi, Ph.D.,

berpendapat, Penelltian Tindakan Kelas memang tidak mudah. Secara garis besar memadukan kolaborasl dan partisipasi guru dan siswa agar proses beiajar-mengajar (PBM) menjadi sangat optimal. Yang diiakukan guru memang bertujuan m memperbaiki proses serta meningkatkan kuai itas pembelajaran. Jenis penelltian ini berbeda dengan penelltian eksperimen laboratorium. Dalam prakteknya penelltian ini bisa diiakukan daiam bentuk tim beranggotakan lebih dari 2 orang guru, nanti hasil penelitian selanjutnya didiskusikan, kalau perlu diseminarkan secara terbuka. Pelatihan ini menghadlrkan sejumlah narasumber, yaitu Prof. Dr. Muhyadi, H.Pardjono,Ph.D., Dr. C. Asri Budiningslh, Dr. dr. BM. Wara Kushartanti, M.S., Paidi, M.Si.,Sri Sumardiningsih, M.Si.,dan Prof. H.Sukardi, Ph.D.(Natsir)

diberikan.

t^ieiiiinai* Pemgeiiibangaii Profesi Guru Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA

UNY mengadakan seminar pengembangan profesi guru

untuk memperhatikan pengembangan profesi guru kaitannya dengan UU No. 14 tentang Guru dan Dosen,

yang membahas sertifikasi dan KTSP, berlangsung di Gedung P3AI UNY, MInggu (26/11). Menurut Ketua Panitia, All Mahmudi, M.Pd., seminar diadakan untuk membuka wawasan guru atas adanya UUGD yang memuat kuailfikasi guru yang berujung pada sertifikasi.

karena hai itu berkaitan dengan visi UNY ke depan yang

Seminar diikuti oleh 150 orang peserta,

,materi, proses pembelajaran mik'ro, dan PPL.

terdiri atas guru, dosen, dan mahasiswa. Kegiatan ini bersamaan waktunya dengan loitiba matematika tingkat' SMA se-Jawa Tengah dan DIY yang bertujUan untuk membangun kecintaan terhadap matematika dan juga agar dikenal khalayak bahwa Jurusan Pendidikan

Harapannya, pada tahun ini Jurusan Pendidikan

Matematika FMIPA UNY adalah tempat yang tepat untuk belajar matematika.

(Dedy)

Dalam sambutannya Rektor UNY, Prof.

H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., meminta mahasiswa

mulai menyiapkan prodi-prodi bertaraf internasional. Pada setiap fakultas akan ditunjuk satu prodi untuk menjadi embrio. Pada FMIPA embrionya Jurusan Pendidikan Matematika. Untuk itu, perlu dipersiapkan

Matematika dapat menghasilkan lulusan yang mampu

mengampu pembelajaran pada sekolah internasional. Kunci suksesnya adalah start dari awal, efisien, ada benefit yang yang muncul dalam interval yang pendek.


P

E

W

A

S

A

Din^miCA

2006 i

November 2006

Tim PPM PISE di SMA Wachid Hasyim:

Meneliti adalah Kebutnliaii Pokok Pelajar "Menulislah, karena menulis membuktikan bahwa

kite ada. Orang-orang besar menjadi terkenal dan sosok yang ■ diidolakan karena tulisan." Pemyataan tersebut disampaikan Supardi, S.Pd. mengawali Pelatihan Penulisan Sejarah untuk Siswa SMA di SMA Wachid Hasyim Yogyakarta. Acara yang merupakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) FiSE UNY,juga menghadirkan Mlftahuddin, M.Hum.danAman, M.Pd.

Kegiatan pelatihan penelitlan sejarah Ini merupakan upaya FISE UNY untuk membangkitkan motivasi meneliti di

kaiangan peiajar. Kegiatan Ini juga' sebagai sarana

darl kegiatan yang paling sederhana. Para siswa dapat melakukan penelitlan sejarah sederhana, seperti mengungkapkan perjaianan suatu keiuarga atau trah daiam bahasaJawa.

Aman, M.Pd. menambahkan, meneliti sejarah

kehidupan manusia akan menjadikan kita orang yang peduii pada sesama. Sering daiam penelitlan kita menemukan hal-hal yang tidak kita jumpai daiam keseharian. Kejadian-kejadian tersebut merupakan pelajaran berharga bagi peneiiti. Untuk memiiih topik penelitlan, Aman menyebutkan, cariiah masaiah yang paling dekat, balk secara psikis maupun fisik, dengan diri kita. Kedekatan ini akan menekan hambatan-hambatan penelitlan.

pembelajaran sejarah agar para siswa semakin terbuka paradigmanya bahwa beiajar sejarah bukan sekedarmembaca

Apabila kita sudah terbiasa meneliti, kita bisa mencari tempat di

kisah-kisah kehidupan manusia tempo dulu. Seiama ini terjadi kesaiahan persepsi yang terjadi pada sebagian masyarakat.

mana pun dan kapan pun. Bahkan, di saat kita sedang rekreasi, kita dapat melakukan penelitlan.

Banyak orang memandang bahwa sejarah adalah mata pelajaran hafaian yang hanya mengenaikan tokoh-tokch pahlawan dan perjuangan bangsa Indonesia. Akibatnya, pembelajaran sejarah sering dirasakan kering dan membosankan karena hanya bercerita tentang tokoh dan angkatahun.

Menurut Miftahuddin, M.Hum, dosen

Jurusan

Sejarah FISE UNY, untuk menjadi peneiiti, modal yang paling utama adalah motivasi."Dengan motivasi yang kuat, kita akan selalu senang meiaksanakan setlap kegiatan," ujarnya. Untuk meneliti sejarah, terleblh dahuiu harus menyenangi sejarah. Meneliti sejarah dapat dilakukan oleh setlap orang asai mau

Sementara itu, Supardi mengatakan,saiah satu tujuan mempeiajari sejarah adalah peserta didik semakin kritis dan

mampu berpikir rasionai. Untuk itu, daiam KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP)memasukkan materi pengenaian penelitlan sejarah pada semester satu kelas X. Usaha ini sangat positif, ketika siswa masuk SMA, mereka langsung kita ajak untuk iatihan meneliti

sejarah."Semoga para guru iebih mengedepankan pembelajaran learning by doing. Sebab, apabila model pembelajaran hanya mengedepankan kognitif, maka tidak ubahnya materi penelitlan sejarah yang ada pada siswa semester X akan sia-sia.", tambah Supardi.(Spd)

beiajar.Akan iebih bagus kalau meneliti dimulai sedini mungkin

Penerlmaan Mahasiswa Bam PLB Kerjasama UNY - Dinas Pendidikan DIY Anak-anak berkebutuhan khusus (inkiusi)

sambut Dekan FiP UNY, H. Muh. Farozin, M.Pd. Pada

mengharapkan pembimbing guru yang bersifat khusus daiam pencapaian kompetensi pembelajaran. Namun, untuk mendapatkan kompetensi khusus masih sangat sulit. Seiain itu, masih ditemukan sekolah-sekolah regular yang menampung anak berkebutuhan khusus, menyebabkan potensi mereka rendah. Belum banyak sekolah inkiusi yang ada di DIY.

kesempatan itu Farozin mohon kepada Kepaia Dinas Pendidikan

Sementara, anak-anak berkebutuhan khusus masih banyak yang beium masuk ke sekolah inkiusi. Hendaknya setelah menimba ilmu di UNY, guru-guru Sekolah Luar Biasa (SLB) ini akan dapat memberikan pelajaran yang luar biasa pula," demikian disampaikan Kepaja Dinas Pendidikan Daerah

istimewa Yogyakarta, Drs. Sugito, M. Si., daiam penyerahan mahasiswa baru Pendidikan Luar Biasa (PLB) kerjasama dengan Dinas Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kegiatan ini sebagai rangkaian kegiatan tahun iaiu. Dulu bekerjasama daiam bidang ke-PLB-an iPA dan Matematika, sekarang bidang seni tari dan musik. Qalam kegiatan ini FIP berkolaborasi dengan Fakultas Bahasa dan Seni, sesuai dengan kompetensi mahasiswa yang terdiri atas 30 orang penyetaraan ke S-1 dan 90 orang sertifikasi seni,"

DIY agar mahasiswa darl Dinas Pendidikan dapat mengikuti perkuliahan sesuai dengan yang ditetapkan fakultas, yajtu 5 semester untuk program penyetaraan dan 2 semester untuk program sertifikasi.

Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardlyono, Ph.D., daiam kesempatan itu mengharapkan, mahasiswa setelah 5 atau 2 semester beiajar di UNY akan mengalami perubahan daiam

berpikir dan bertindak ke arah yang iebih baik. "Dengan ditingkatkannya skill, tolong Bapak/it3u dapat mengajar Iebih baik dengan hati. Apabila Bapak/lbu memberikan figur keteladanan, maka anak-anak akan terbentuk dengan keteladanan. Seiain itu,

budayakan tertib di mana pun. Ada tujuh poin strategi menuju kesuksesan:1) Kesamaan (antara Bapak/lbu guru dengan FIP dan UNY, 2) Pemberdayaan (meiaiui peningkatan kuaiifikasi dan kompetensi), 3) Pembudayaan (membiasakan diri dengan baik serta menggunakan semua fasilitas yang ada di UNY), 4) Profesionalisme Oangan bersikap setengah-setengah, jadiiah mahasiswa yang sesungguhnya),5) Pengendaiian,6)Sustability, dan 7)Kewirausahaan,"imbuhnya.(Ratna Ew)


P

£

W

A

R

A

DtnAmiC^

i

November 2006

lUAHMWH PEN ■ HIJEIM MEANIPERADILM SEHII dua orang saksl, dan seorang pengambil sumpah saksi. Sedangkan agenda persidangan yang disimulaslkan mengenal pemeriksaan saksi dari pihak penggugat. Menurut Enny, menguasal keterampilan beracara dl pengadllan merupakan saiah satu tujuan pembeiajaran mata kuilah rumpun llmu hukum yang diberlkan kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum. "Mahasiswa harus tahu bagaimana proses

Suasana simulasi peradllan semu oleh mahasiswa FISE

Mahasiswa semester VII yang mengambil mata

kuliah Hukum Administrasi Negara, Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum FISE UNYberiatih Simulasi Peradllan Semu, di lab Jurusan Pkn - Hukum, Oktober lalu, di bawah bimbingan Enny KusdarinI, M.Hum, pengampu mata kullah Hukum Administrasi Negara. Dalam simulasi tersebut, mahasiswa mencoba menyelesaikan sebuah

perkara Tata Usaha Negara (Administrasi Negara). Mahasiswa dituntut untuk membuat kasus, menguralkan

perkara, hingga memutus perkara, dan pada akhlmya menghasiikan vonis bagi perkara tersebut. Peran yang dislmulasikan oleh para mahasiswa mellputi peran Majells Hakim yang terdirl atas seorang Hakim Ketua dan dua orang Hakim Anggota, seorang

Panltera, dua orang Kuasa Hukum penggugat, tergugat,

beracara di pengadllan, khususnya beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Sekarang ini banyak kasus yang masuk ke PTUN dan menjadi kewajiban kami(tenaga pendldlk rumpun llmu hukum, khususnya Hukum Administrasi Negara) untuk memperkenalkan para peserta didlk bagaimana cara menyelesaikan perkara Tata Usaha Negara",ujarEny lebihianjut.

Meskipun maslh banyak hal yang perlu dibenahl dalam "proses persidangan" yang berlangsung, namun semangat para mahasiswa daiam bersidang cukup mengesankan. Seiain dldamplngi Enny, mahasiswa juga

mendapat masukan darl Anang Priyanto, M.Hum. yang telah memiliki pengalaman bekerja sebagai lawyer di sebuah kantor pengacara Ibu kota. Anang mengatakan, pihak yang berperkara seharusnya lebih menunjukkan "serangannya", sehlngga ruang sidang menjadi lebih hidup. Hasll dari latlhan simulasi tersebut nantinya akan

ditindaklanjuti oleh jurusan untuk dapat direkam dalam bentuk CD, sehlngga dapat digunakan pula sebagai media pembeiajaran bagi mahasiswa lain yang tidak terllbat langsung dalam simulasi tersebut.(Candra)

SARASEHAN PENGEMBANGAIV PEMBELAJARAA SD-TK "Belum seluruh dosen dl Pendidikan Pra-

Sekolah dan Sekolah Dasar(PPSD) memiliki pengalaman

dl Sekolah Dasar terutama bagi dosen CPNS baru. Hal Ini penting dllakukan melalui Program Dosen Masuk Sekolah (PDMS), yaltu Bapak/lbu dosen Ikut terjun langsung ke SD, sehlngga mengetahul secara dekat reallta mengajar anakanak SD di lapangan serta dapat membandingkan proses pembeiajaran tersebut dengan pembeiajaran dl PIP UNY." Demlkian disampaikap Dekan FIP UNY, H. Muh. Farozin, M.Pd., ketlka membuka Sarasehan Pengembangan

Pembeiajaran di Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak Jurusan Pendidikan Pra-Sekolah dan Sekolah Dasar FIP

UNY beberapa waktu lalu di ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Menurutnya, jika kualitas pembeiajaran menlngkat, menlngkatpula lulusan dl FIP. Keglatan dllkuti 188 dosen Jurusan PPSD FIP UNY. Hadir sebagai pemblcara: Suryati Sidharta, MA,

(Wawasan dan Pengenalan tentang SD dan TK), Yulia Ayriza, M.Si.(Pemahaman Karakteristik Anak SD dan TK),

Dr. Zuhdan Kun Prasetyo (Metode Pembeiajaran Sains untuk Anak SD), Dr. H. Mukmlnan (Metode Pembeiajaran IPS untuk Anak SD), Eny Zubaldah, M.Pd. (Metode Pembeiajaran Bahasa Indonesia untuk Anak SD), Dr. Marpaung (Metode Pembeiajaran Matematlka untuk Anak

SD), Prof. Dr. Abdul Ghafur(Metode PPKn untuk Anak SD), dan Slamet Suyanto, M.Pd, (Metode Pembeiajaran untuk Anak SD dan TK). Sementara itu, Rektor UNY, Rrof. H. Sugeng

Mardlyono, Ph.D., dalam pengarahannya mengatakan, tidak semua Perguruan TinggI (PT) diberlkan kesempatan untuk mengelola PGSD. Harapannya, UNY sebagai salah satu PTyang mengelola PGSD bisa disejajarkan dengan PT lain yang juga menyelenggarakan PGSD. Rektor juga menyampalkan rencana PGSD S-1 berasrama yang merupakan kerjasama dengan DIrjen DIkti." Kesungguhan kemltraan tinggi sebagai moto bahwa harl ini harus lebih baik daripada harl kemarin," haraphya mhgakhirl sambutan. (RatnaEW)


P

November 2006

E

W

A

R

DiRAmiCA

i

UNMSiiEGeiivoemsA

Tes Psikologi

untuk Caloii Pejabat lJI\rY Salah satu syarat untuk jabatan struktural di semua eselon sesuai dengan petunjuk teknis Depdiknas hams ada tes psikologi. Tes psikologi merup^kan salah satu unsur penilalan dalam tnengisi lowongan jabatan. Demlklan ditegaskan Pembantu Rektor II UNY, Sutrisna Wibawa, M.Pd., pada acara Pengarahan Psikotes Pejabat Stmktural Eselon 111 dan IV UNY,Selasa (14/11) di gedung P3AI UNY. Acara in! diikutl 62 pejabat struktural Kepala Bagian dan Kepala Sub-Bagian di UNY, dllaksanakan dua

hari, Selasa dan Kamis (14 dan 16/11). Tes Psikologi dlselenggarakan Benin(20/11)di ruang P3AI UNYLebih lanjut dikatakan Sutrisna, akhir bulan in!

eselon IV pengganti beberapa yang penslun segera akan ditentukan. Demi efislensi dan keslapan kita, yang eselon III dan II, mesklpun bulan April, kita proses bulan inljuga. "Pengalaman yang lalu, ketika tes psikologi,ada yang tidak slap, sehingga salah satu hasil tes ada yang tidak bisa dianalisis, kemudian harus diulang. Untuk itu, sekarang akan dijelaskan oleh tim psikolog dari Unit Pelayanan Bimbingan dan Konseling (UPBK), supaya ketika tes pesertasiap,"tambahnya.

Nanti hasilnya seperti apa, Lanjut PR II, akan bisa diketahui peserta tes. Misalnya,suatu tes hasilnya ada yang balk, sedang, dan kurang. Dengan hasil itu kita bisa introspeksi, kalau saya kurang ini, maka kekurangan Itu akan dipacu. Sehingga, hasil tes ini tidak cuma untuk

mengisi lowongan struktural, tetapi juga Introspeksi untuk kitamasing-masing.

Sementara itu, Yulia Ayriza, M.Si., anggota tim psikolog dari UPBK UNY mengatakan, persiapan sebelum tes, peserta harus mempersiapkan fisik, makan yang bergizi untuk mempertahankan daya tahan tubuh, olahraga ringan, karena tes yang dilakukan berjam-jam akan melelahkan.Selain itu.jugacukuptldurdansarapan. Sedangkan untuk persiapan materi tes khusus

psikologi, peserta tes tidak perlu bertanya kepada kawan jawabnya bagaimana, caranya bagaimana, karena haj Itu hanya menambah kecemasan saja. Tes psikologi sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga tidak meninggalkan

Foto; witono

Yulla Ayriza, M.Si. Member) pembekdon tes psikologi

daya ingat, karena sudah valid dan reliabel. Jadi, misalnya sekarang nilainya sekitar 100, besokjuga sekltar 100, kalau tambah tidak lebih dari5 poln perbedaannya. "Tidak usah tanya-tanya jawaban pada orang lain, karena kepribadian dinilai dari keselumhan.Sehingga, kalau kita dapat informasi dari mana-mana tapi sedlkit-sedikit nantI hasil analisisnya kepribadian orang ini simpang siur. Ini menunjukkan indlkasi kepribadiannya tidak terintegrasi dengan baik. Tujuan tes ini menempatkan kita pada posisi yang benar, menempatkan orang pada potensinya.

Seandainya tidak lolos, bukan beraiii kemampuannya rendah, tapi bisa saja tidak cocok dengan formasi yang dibutuhkan," tuturnya. Misalnya, tes kemampuan tinggi semua, tapi tes kepribadian interpersonalnya kurang baik, maka hal Itu kurang cocok untuk pekerjaan humas yang membutuhkan interpersonal yang bagus. Orang ini lebih cocok di laboratorium, misalnya. Pembicara lain, Purwandari, M.Si., mengatakan,

ada faktor-faktor penting dalam pelaksanaan tes psikologi, yaitu; testernya kompeten dan profesional; instrumen tesnya valid dan reliabel; testeenya sehat,tanpa tekanan,sungguhsungguh dalam mengerjakan tes; situasi testingnya tenang, suhu tidak panas, penerangan cukup, ventilasi baik; pelaksanaan testingnya dengan prinsip standarisasi; dan laporan hasil tesnya jelas. Adapun fungsi tes psikologi di antaranya: fungsi

prediksi, yaitu memperkirakan keadaan seseorang berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh melalui pengetesan. Jadi. hasil tes peserta dipredlksikan, misalnya logikanya bagus, sehingga kalau mengerjakan yang berhubungan dengan logika akan berhasll. Misalnya,seseorang afiliasinya tinggi, sehingga untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan orang lain akan berhasll.(Wit)

Foto: witono

Koryawan UNY mengikufi tes psikologi

A


P

E

W

A

R

A

DiRAiniCA

I

November 2006

LESSON STUDY MATEMATIKA FMIPA UNY Jurusan Pendidikan Matematika

FMIPA UNY mengadakan lesson study di SMA Negeri 7 Yogyakarta Oktober lalu. Pembeiajaran diseienggarakan di kelas 2

yang kurang tepat. Setelah evaluasi sebanyak dua kali pembeiajaran, diadakan lokakarya berbagi pengalaman dan temuan dari hasil evaluasi tersebut pada guru lain,

IPA 2 oleh Dra. Lilik Una Heni, guru

sekaligus akan diteliti apakah lesson study

matematika, dengan materi Peluang. Dari

efektif sebagai bentuk pembinaan pengembangan kompetensi guru.

UNY hadir Ketua Jurusan Pendidikan

Matematika, Djamilah Bondan Widjajanti, M.Si., Kana Hidayati, M.Pd., Elly Arliani, M.Si., keduanya dosen Pendidikan Matematika, 4 mahasiswa Jurusan

Kegiatan ini melibatkan 4 sekolah, yaitu SMA 2, SMA 5, SMA 7, dan SMA 10 Yogyakarta, 4 mahasiswa Jurusan Pendidikan

Matematika dan 5 dosen

Matematika,

Jurusan Pendidik

dan

a

Pendidikan humas

FMIPA UNY,

R. D e d y Herdito, S.E. Selain

n

Matemati k a

sebagai

itu,

t I m lesson

hadir pula perwakilan guru dari

study yang

sekolah lain,

secara

yaitu Wahyu,

bersama

S.Pd

dari

-s a m a

2

akan diidentifi k a s i masalahmasalah

SMA

Yogyakarta, ^Dra.

Siti

Kawiyah dari SMA

7

pembelaj

Yogyakarta, Dra. Endang

a

N.dariSMA5

Yogyakarta, dan Dra. Siti Fatimah dari SMA 10 Yogyakarta.

Menurut Djamilah, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi guru matematika melalui kegiatan lesson study, yaitu kegiatan yang merupakan proses kolaboratif dari sekelompok guru yang secara bersamasama merencanakan langkah-langkah pembeiajaran termasuk metode, media, dan instrumen evaiuasinya. Kegiatan beriangsung dengan cara salah seorang

guru melakukan praktek pembeiajaran yang direncanakan di kelas dan yang lain mengamati proses pembeiajaran tersebut. Setelah selesai, pembeiajaran akan dievaluasi bersama dan diperbaiki bila ada

r

a

n

Foto: dedy matemati

ka yang

sering dijumpai para guru tesebut. Masingmasing guru mendapatkan kesempatan

menjadi guru model untuk 2 kali pertemuan. Dosen dan

mahasiswa akan

meneliti

dampak kegiatan lesson study terhadap peningkatan kompetensi guru, untuk mengetahui apakah kegiatan lesson study dapat mengembangkan potensi paedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian guru, yang kemudian akan disusun/dikembangkan instrumen berdasarkan kajian tersebut. (Dedy)


P

November 2006

E

W

A

11

Din^miCA

i

Tertib Kampns; Direspon Positif mm m-t"

kn»""

feTB {- ■.

Acara jabat tangan kali ini agak berbeda dengan tahun lalu. Setelah jabat tangan pimpinan dan karyawan dipersilakan

beramah-tamah

sambll

menikmati makanan kecil. Bagi yang

Foto: Natsir

Tradisi saling berjabal tangan pimplnan dan koryawon UNY saot hofi pertoma masuk setelah idul fitri

Badan

Eksekutif

Mahasiswa

Republik Mahasiswa (BEM Rema) mengatakan, apreslasinya kepada UNY yang merintis ketertlban kampus yang

dituangkan dalam bentuk Web-Slte-nya UNY dan dibaca oleh para mahasiswa

dari perguruan tinggi lain, responnya sangat positif. UNY memulal sesuatu, yang itu merupakan suatu dasar, modal

besar untuk berproduksi. Siapapun yang produktif past! tertibnya tidak tertinggal. Dari kampus, institusi, maupun rumah ketertiban perlu dilakukan termasuk segaia macam peribadatan harus dilakukan dengan tertib. Demikian disampaikan Rektor' UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D.,

usai berjabat tangan dengan para pimpinan universitas dan karyawan di Hall Rektorat UNY Benin (30/10). Acara jabat tangan pimpinan dan karyawan kantor pusat seperti in! sudah menjadi tradisi sejak dulu yang pelaksanaannya dilakukan tepat hari pertama berangkat kerja setelah libur Idul Fitri.

A

gemar bernyanyi disediakan peralatannya karaoke. Lebih lanjut dikatakan Rektor, walaupun sekarang akhir Oktober, bukan berarti bulan tertib kampus juga berakhir. Karena 1 Oktober 2006 merupakan titik

awal ketertlban dilakukan. Kepada satpam, dalam memperingatkan, menegur yang melanggar ketertiban,

tegurlah dengan sopan, jangan menyakitkan hati. Bekerjaiah dengan niat beribadah, bukan untuk menimbulkan

permusuhan satu dengan yang lain. Kami berplkir secara makro. Andaikan Dewan Pendidikan DIY bisa

membantu kita menangkap apa sebenarnya tertib kampus UNY, itu diangkat menjadi tertib institusi, tertib

instansi, Instansi apa pun, institusi pendidikan apa pun, kampus, sekolah menengah, dan Sekolah Dasar.

Kalau

ketertiban semua institusi berjalan baik, akan kelihatan di jalan raya, barangkali Pak Polisi tidak perlu berjaga ketat. Karena sudah tertib di kampusnya rtiasing-masing. Marilah kita mulai dari diri kita, ujarSugeng.

Sugeng juga mengatakan, sungguh kami terharu sejak pertama

kami melihat satu sama lain saling berjabat tangan. Tidak ada yang berjabatan tangan dengan mrengut, semua dengan senyum yang terbuka,


P

E

W

A

R

A

DiRAmiCA

i

November 2006

Diklat Le§§oii Study Guru SMP §e-Indonesia Strategi untuk melatih guru bisa meialui berbagai cara, seperli piloting yang pernah dilaksanakan FMIPA UNY bekerjasama dengan JICA pada 21 sekolah di DIY, di mana guru yang mengajar pada satu sekolah yang ditunjuk diobservasi oleh beberapa guru dari sekolah lain untuk melihat apakah setelah proses pembelajaran berlangsung siswa merasa gembira dan mudah mempelajari materl. Pada saat ini program seperti itu dinamakan lesson study, yang sekarang diberikan pelatihannya pada guru berprestasi dan pengelola MGMP SMP se-lndonesia. Demikian diungkapkan Dekan FMIPA UNY, H. Sukirman, M.Pd., pada pembukaan diklat/esson study guru SMP se-lndonesia di PPPG Kesenlan Yogyakarta pada 26

November 2006. Lesson study sebagal strategi, ianjutnya,

mempunyai materl yang bermacam-macam, seperti pendekatan belajar, misalnya konstruktivisme atau bagalmana menerapkan materl yang suiit, misalnya matematika reaiistlk. DIrencanakan, selain teorl dl kelas,

guru dan pengelola MGMP SMP juga akan mengadakan observasi ke 5 SMP dl llngkungan DIY, yaitu SMP 1 Depok Sleman, SMP 1 Sleman, SMP 1 Kota Yogyakarta, SMP 8 Kota Yogyakarta,dan SMP2 DepokSleman. Diklat dibuka oleh Rektor UNY,Prof. H.Sugeng

Mardiyono, Ph.D., yang dalam sambutannya mengatakan, lesson study adalah buah pikiran yang telah diteiiti selama bertahun-tahun berfokus pada management of change, di mana pasti ada yang bertahan di tempat tldak mau berubah. Oleh karena Itu, guru yang dllatih lesson study seharusnya menata hati supaya apa yang dllakukannya menjadi contoh yang balk dan berguna untuk mendidik murld-muridnya menjadi orang yang balk pula. Kesempatan Ini dapat menjadi wahana yang balk untuk saiing memberl dan menerima serta berbagi pengaiaman antarguru. Dalam bidang pendidikan nonformal yang tingkat drop out darl sekolah Itu cukup tinggi.

diharapkan lesson study dapat meningkatkan mutu pendidikan formal, sehingga dapat mengurangi tingkat drop out Itu.

Pada diklat Ini pula guru dapat menyeiaraskan metodemetode pembelajaran yang telah lalu, misalnya CBSA, untuk dapat diambii Intlnya agar dapat diterapkan pada lesson study. Pembukaan keglatan ini dihadiri oleh Kasubdit Pengembangan Program Peiatihan PMPTK Depdiknas, Setlyono, M.Si., wakii dari DInas Pendidikan DIY, H. Anwar Murhan,dan wakll darl PPPG Kesenlan,Edhy Susatya. DIkiat Lesson Study Ini merupakan keijasama antara FMiPAUNYdan DIrektorat Pembinaan Pendidikan dan

Pelatlhan, DItjen Peningkatan Mutu Pendldik dan Tenaga

Kependidikan Depdiknas, akan berlangsung dalam 3 angkatan, tlap angkatan berlangsung lima harl, muial 26 November sampal dengan 10 Desember 2006. Jumiah

peserta keseiuruhan 731 orang, terdiri atas guru berprestasi dan pengurus MGMP bidang matematika dan IPA yang berasal dari 129 kabupaten di 10 propinsi, meliputi Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan TImur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.

Lesson study ini juga merupakan salah satu strategi yang mendorong adanya kontak akademik atau kolaborasi akademik antarguru dengan adanya ballkan dari siswa atau guru lain tentang cara pembelajaran yang dllakukan guru. Diharapkan dengan adanya pelaksanaan lesson study akan terjadi interaksl akademik dl antara para guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dl kelas secara berkeianjutan, yang pada giiirannya akan meningkatkan mutu proses pembelajaran yang dllakukan guru.(Dedy)

FIK Menggelar Yuili§iuiii dan Pelepa§an FIK UNY kamis(23/11) di Ruang Sidang Ulama FIK menyelenggarakan. Yudislum dan Peiepasan mahasiswa yang ke-3, diikuti 45 iulusan,terdiri atas;29 orang D-2PGSD Penjas. 10 orang S-1 PJKR,1 orang alih jenjang S-1 ke D-3.1 orang S-1 PKO,4orangS-1lKORA.

.

Pada Yudislum dan Peiepasan kali Ini hanya ada 1 orang yang memperoleh predikatCumlaude/Dengan Pujian, yakni

Rosdyaningsih Anggar Kusuma (NIM 016224051) dari Program Studi PKO. Yudislum dibuka oleh Dekan FIK-UNY, Sumatyanto, M.Kes., dihadiri oleh PD III. Ketua IKOMA, para Ketua dan Sekrelaris Jurusan, Ketua Program Studi D-2 PGSD Penjas.KabagTU.danKasubbagdIlingkunganFIKUNY.

.j .

Dalam sambutannya Dekan FIK UNY mengisahkan pengalamannya yang kebetulan baru pulang dan Papua dalam

rangka POMNAS (Pekan Olah Raga Mahasiswa Nasional). Prestasi peserta yang kebetulan semuanya dlwakili oleh mahasiswa FIK-UNY meningkat drastis dengan memperoleh medali: 1 emas, 2 perunggu. dan 4 perak. Sementara itu.

kontlngen Pencak Silat FIK-UNY yang diplmpin dan diblmbing langsung oleh Agung Nugroho.M.SI. sukses besar dengan memperolehjuaraumum.

Prinsip Sumaryanto dalam melayani mahasiswa semuanya cepat selesai cepat mendapalkan pekerjaan tidak lama

menganggur. Dikatakannya, Insya Allah pada Februari-Maret 2007 akan ada penerlmaan CPNS, syukur ada yang mau melamardiluarJawa.yangdisanamaslhbanyakmembutuhkanguruPenjas. _

.

.

.

.

Mahasiswa yang mendapatkan predikal Cumlaude: D-2 PGSD Penjas: Puji Rahayu,Tri Iswiyanti L, Eko Yuni.awan, Yusnita Ady Sandra.Subagyo,dan Adin Sodik.(had)


P

E

W

A

R

A

DiriAmrcA INmS^YOGmA November 2006

JJNY S^awalan 1427 H Ada yang berbeda antara syawalan tahun ini

dengan tahun lalu, yaitu jabat tangan Rektor dan para r

pimpinan fakultas dengan dosen, karyawan, dan mahasiswa dilakukan sebelum acara dimuiai. Hal ini supaya semua hadirin bisa berjabat tangan dengan para pimpinan. Kalau tahun iaiu jabat tarigan di akhir acara, sehingga seteiah seiesai acara banyak hadirin yang enggan antri terus

5' I

U2.i ■££

I

: li

'ngeioyor' pergi. Lebih lanjut dikatakan Rektor, pasca gempa 27 Mei, gedung ini (auditorium) mengaiami pergeseran. Tidak lama iagi akan direnovasi supaya wajahnya berubah, bertambah nyaman, bertambah luas, dan akan dilakukan daiam waktu yang tidak teriaiu lama.

Sementara itu, ir. H. Cholld Mahmud, M.T, dosen/anggota DPRD DIY, mengatakan, syawalan merupakan suatu tradisi, bukan bagian dari tuntunan ritual daiam agama islam. Jika diadakan membawa manfaat, itu Ada 4 hal yang kami catat waktu kami di depan. Pertama, adanya kebersamaan dari dalam masing-masing, ke sini dengan niat yang luhur dan mulia untuk membersihkan diri dari berbagai kesalahan. Karena tiap orang tidak luput dari iupa dan saiah. Kedua, insya Allah tidak satu pun yang tidak bersalaman dengan para bapakIbu pengeloia pimpinan. Ketiga, senyum, setiap salaman senyumnya muncul. Mudah-mudahan bukan hanya bibir yang tersenyum, tapi hat! juga tersenyum. Keempat, walau

di luar panas, bapak-ibu dengan tertib antrl, sungguh hal yang luar biasa, tidak berjubei di depan pintu, tapi iangsung menata diri sedemikian tertibnya. Mudah-mudahan kila ada niat kebersamaan untuk mewujudkan tertib kampus. Hai tersebut disampaikan Rektor UNY, Prof. H.

Sugeng Mardiyono, Ph.D., pada Syawalan Keluarga Besar UNY di Auditorium, Sabtu (4/11). Acara ini dihadiri para pimpinan universitas, dosen, karyawan, dan mahasiswa

balk. Jika pun tidak diadakan, juga tidak apa-apa. "Kita punya dua kaidah yang sederhana tetapi meiiputi seiuruh cara kita beragama. Pertama, kalau menyangkut urusanurusan ritual Itu kaidahnya semuanya tidak boieh, kecuali

kaiau ada tuntunannya. Pada asalnya seiuruh hai yang menyangkut ibadah ritual tidak dibolehkan, kecuali ada dalii

yang menyuruh kita untuk meiakukan itu. Kedua, segaia hal yang di luar ritual itu kaidahnya semuanya boieh, kecuali ada yang melarang. Seperti syawalan ini, kalau dicari hadistnya tidak ketemu. Karena, memang bukan bagian dari ritual. Kaiau bukan bagian dari ritual, jangan dirituaikan. Kaiau

bukan bagian dari ritual, menjadi dirituaikan atau dianggap sebagai ritual, dinamakan bid'ah. Bid'ah adaiah sesuatu

yang asalnya bukan ritual tetapi dianggap seolah-oiah

bagian dari ritual. Ini yang tidak boiehl Kalau bukan bagian dari ritual seluruhnya boieh, sepanjang tidak ada yang melarang. Jika maslahatnya lebih banyak dari mudaratnya silakan dilakukan. fH///)

UNY.

FIK Sjawalan di Lapangan Tennisi Indoor Fakultas Ilmu Keoiahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) menyelenggarakan syawalan. keluarga, dengan mengundang beberapa orang purna tugas dosen dan karyawan untuk berbagi pengaiaman, suka maupun duka selama menjalankan tugasnya dan apapula kegiatan mereka seteiah pension, Sabtu (11/11) di lapangan Tenis Indoor, lapangan Tennis kebanggaan FIK-UNY dan masyarakat pepggemarnya.

Dalam syawalan. itu ada pemberian kepang-kengan cihderamata sebagai tali kasih kepada purna karyawan dan purna

tugas dosen, yang secara simbolis disampaikan oleh Dekan FIK UNY, Sumaryanto, M.Kes. kepada Dui Jalil (purna karyawan) Hikmah syawalan disampaikan Ai-Ustad2,Ai-Mukarrom, Drs. KH.MuftiAbu Yazid, rohaniwan dari RSU DR. Sarjito

Yogyakarta. Gema Wahyu llahi dibacakan oleh Qori Terbaik I Tingkat Mahasiswa DIY 1997, HADIMIN S Pd karyawan di FIK saritilawahdibacakanolehChrislinaFajarS.,S,Pd,

.

.

.

Sementara itu, K.H. Mufti Abu Yazid dalam uraian syawalannya menyitir Quran Surat Al-Baqoroh ayat 1-5 yang isinya antara lain pada ayat 2: "Inilah kitab Ai-Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya (Quran), petunjuk bagi orang-orang yang

bertaqwa", ayat 3: "Yaitu orang-orang yang beriman/percaya kepada yang ghoib, mendirikan sholat dan mengeluarkan/memberikan sebagian rizqi yang diberikan Allah kepada kita untuk kepentingan orang-orang faqir dan miskin. anak-anak yatim, dan sebagainya", ayat 4: "Dan orang-orang yang beriman kepada kitab-kjtab sebeium Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw", ayat 5: "Merekalah orang-orang yang tetap mendapatkan petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung. (Had)


P

E

W

A

R

A

Dln^miCA

i

Pamong Asal-Asalan

November 2006

^

Bumerang bagi Pemerintah Pemerintah Sleman berusaha untuk melakukan rekrutmen lebih berhatl-hati karena

merupakan kewajiban bagi UNY menjadi baglan dari keluarga Pemkab Sleman. UNY merasa

yang tidak sembarangan, karena masyarakatnya ]uga terdidik. Kalau mendapatkan pamong asalasalan, itu menjadi bumerang bagi Pemkab

nyaman memlllkl kebebasan untuk tumbuh dan berkembang,sehingga juga semakin menguatkan poslsl Sleman sebagal satu kabupaten yang memlllkl universltas yang tidak bisa diabalkan dl

Sleman, sehingga inl menunjukkan betapa

Indonesia.

Sleman akan berhadapan dengan masyarakat

tingginya tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Sleman untuk. menghadlrkan pimpinan, pejabat, kepala desa, atau pamong yang kualitas akademlk, wawasan, kepribadlan, /earfers/i/p juga tIdak asal pas-pasan. Demikian disampalkan Pembantu Rektor 1UNY, Dr. H. Rochmat Wahab pada acara

penandatanganan MoU Pemerintah Kabupaten Sleman dengan UNY tentang Pembuatan Materi Soal Ujlan Umum Penerlmaan Pamong Desa Kabupaten Sleman Tahun 2006, Rabu (15/11) dl Ruang RKU Rektorat UNY. Leblh lanjut dikatakan PR I, adanya rekrutmen yang dllakukan dengan hati-hati, menggambarkan bahwa hadlrnya pamong nanti diharapkan bisa mempunyai kuallflkasi minimal sebagal pamong yang menuruti tuntutan reformasi dan global. Bagaimana pamong tidak hanya sekedar bisa mengadakan rapat yang konvensional, tapi juga bisa menunjukkan kepemlmplnan yang modern, transparan, akuntabel, demokratis, networking bisa jalan, memilkl komltmen

dan motlvasi yang tlnggl

dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Tes yang terkalt dengan penguasaan

peraturan dan perundang-undangan, demikian juga dengan wawasan tentang amandemen UUD 1945, Pancaslla, dsb. tampaknya juga dimungklnkan di kemudlan hari. Yang diinglnkan oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten

Sleman, Ir. H. Sutrlsno, M.E.S., tampaknya dl kemudlan hah harus ada tes-tes lainnya, yaitu:

tes keprlbadian, psikologi, ada semacam asesmen terhadap leadership skill. Jadi, kalau nantl menguasal butlr-butir yang ada dl berbagal undang-undang, barangkali lebih lengkap dan sudah tahu bagaimana social skill, leadership skill, problemshow sW//-nya, dan lain lain, maka ke depan lebih bisa kita tingkatkan dalam rekrutmen.

Slapa pun yang dipilih dan yang jadl, sudah mempunyai kuallflkasi minimal, sehingga nantl orang tIdak mengandalkan uang saja, tapl mempunyai kualitas akademlk dan kepemimpinan yang sudah tidak.diragukan lagl. Jadl, pamong juga mempunyai kualitas moral, karena sebagalfilter awal.

"UNY merupakan aset darl Pemerintah Kabupaten Sleman, dengan demikian

Beberapa Esselon dl Jakarta juga banyak

yang tingga! dl Sleman, sebut saja beberapa di antaranya Prof. H. Suyanto, Ph.D., Prof. H. ZamronI, Ph.D., Prof. H. Sukamto, Ph.D. Di samping Itu, warga UNY juga warga Sleman,tentu sebagal kekayaan yang dipunyal oleh Kabupaten Sleman juga. Sementara Itu, Sekretaris Daerah

Pemkab Sleman mengatakan, dalam menyusun

ujlan bagi pamong desa, kerjasama Sleman maslh terbatas pada beberapa hal, yang masalah bentuk-bentuk yang sama dengan tahun yg lalu. Kerjasama yg lain, kemampuan dalam bentuk menlngkatkan SDM dalam berbahasa Inggris dengan balk, karena Itu dibutuhkan oleh Pemkab Sleman. KIta punya banyak pakar dl Kabupaten Sleman tetapl tidak care untuk wllayah Sleman. Untuk itu, kita harus memicu kerjasamakerjasama sepertl in!. Dalam rangka menlngkatkan pelayanan kepada masyarakat, supaya Pamong Desa balk, tentunya harus memllih orang yang balk. Supaya dapat memllih pamong yang balk, cara memillhnya pun harus baik. Oleh karena itu, salah satu caranya harus dengan soal ujian yang baik. UNY punya pakar-pakar pendldlk yang tugasnya membuat alat-alat seleksi sepertl inl. Sehingga,

kami mencoba untuk bekerjasama untuk menjamin kualitas,tambah Rochmat. Lanjut Sutrlsno, kata kuncl yang Ingin kamI kemukakan adalah kualitas pamong harus dituntut untuk balk, karena waktu-waktu sekarang

berbeda dengan waktu-waktu yang lalu. Zamannya sudah berbeda, tentunya tidak boleh hafalan lagl.

"Saya tidak suka mendapat jawaban dalam menyelesalkan sepertl inl blasanya begin! kok, Pak. Itu jawaban yang tidak bisa membaca zaman, zaman sentrallstik, zaman topdown, zaman yang otorlter. Kita harus tinggalkan Itu karena kita sekarang desentrallstik, demokratlsasi, transparansi. Sembilan ciri darl

pemerlntahan yang baik sudah menjadi prinsip dalam menjalankan pemerlntahan Itu, yang harus kita geser dari paradigma lama menjadi paradlgma baru, termasuk harus memberikan

pelayananan prima, gampangnya darl pangreh praja mer\\a6\pamong praja," ujarnya.(Natsir)


P

November 2006

E

W

A

R

A

DinAiiiiCA

i

UNnsKGeavDsmm

Cmnlande Terbaii;^ak, Mahaiiswa Pnrbalmgga Mahasiswa mencapai cumlaude itu bukan sekedar kemampuan akademik,tapi juga karena usaha,

kerjasama, bimbingan dosen PA, dan juga kebaikan guru-guru tempat praktek mengajar. Semuanya itu menjadi bagian yang tidak terplsahkan, pengalaman yang utuh yang harus diraih bersama-sama. Demikian juga, kepemimpinan di lembaga Anda yang bisa membuat Anda mengaktifkan diri, dalam berbagai aktivitas, baik yang bersifat akademik,

spiritual, maupun yang lainnya yang membuat Anda bisa

meraihberprestasi. Demikian

dijeiaskan Pembantu Rektor i UNY, Dr. H. Rochmat Wahab,

pada Pemberian Penghargaan

Purworejo (6 orang), Kulon Progo (5 orang), Banjarnegara (4 orang), Sleman (3 orang), Gunungkidui danWonosobo(masing-masing 1 orang). Wisuda UNY dilaksanakan Sabtu (25/11) di GOR FIK UNY. Pada periode ini UNY mewisuda luiusan Program D-2 PGSD Guru Keias 619 orang, D-2 PGSD Penjas 100 orang, dan D-2 PGTK 16 orang. Jumlah seluruhnyanya 735 orang. Lanjut PR i, akhir-akhir ini prestasi mencapai cumlaude tidak hanya prestasi akademik, tapi juga kepribadian. Kalau nanti sampai 25 November 2006 sudah dinyatakan sebagai mahasiswa yang berpredikat cumlaude, tapi kalau terbukti

Mahas iswa

Anda

Cumlaude luiusan

menunjukkan perilaku kepribadian yang tidak

Program D-2 UNY, Kamis (23/11) dl Ruang Sidang

dipertanggungjawabka n, maka pada saat

Rektorat

UNY.

b

PR I menyam

•I•I*

Mahasiswa yang meraih cumlaude 55 orang, dengan rincian D-2 PGSD

Guru Kelas 45 orang, D-2 PGSD Penjas6 orang, dan D2PGTK4 orang. Luiusan cum/aude dengan IPKtertinggi dicapal oieh Amrl Astuti, iPK 3,76 (D-2 PGSD Guru

Keias), Puji Rahayu, iPK 3,80(D-2 PGSD Penjas), dan Siti Nur istianingsih, iPK3.73(D-2 PGTK). Berdasarkan asai luiusan, mahasiswa

cumlaude paling banyak dari Purbaiingga (18 orang), disusul Bantul (10 orang), Magelang (7 orang),

i

s

a

wisuda Anda bisa keliiar Foto; Natsir

dari barisan cumlaude.

Jadi,Anda harus menjaga perilaku. "Undang-undang Guru dan Dosen sudah disahkan tahun kemarin dan semoga akhir buian ini PP

Guru akan disahkan. Artinya, posisi guru sebagai profesi sudah tidak dipandang sebeiah mata iagi, dengan implikasi bahwa profesi guru menuntut kompetensi yang tidak asai kompetensi.Sekarang,guru IK,SD,SMP,SMA minimal S-1 dan plus sertlfikat pendidik. Anda sudah D-2. Anda tidak perlu menyesal, bagaimana ijazah saya beriaku atau tidak. Insya Allah dalam waktu 10 tahun Anda maslh dicari oieh Pemerintah

».

L.

i

Daerah untuk bisa diterima sebagai tenaga pengajar, kemudian menyusui meianjutkan PGSDS-1-nya,"ujarnya. Sebagai pendidik yang punya prestasi, Anda harus siap untuk memerankan kepemimpinan Anda di tengah masyarakat,

yaitu kepemimpinan di bidang pendidikan. Untuk itu, teruslah beiajar, tak henti-hentinya beiajar, dan jadikaniah ini awal untuk berprestasi, Rochmat mengakhiri sambutan arahannya. (Wit)


P

E

W

A

1!

A

DinAiHiCA

1

mmmtwifm

November 2006

Beasiswa Jerman imtuk lndone§ia Mennrim Pemerintah Jerman telah memberikan berbagai bentuk bantuan kepada Indonesia, seperti beasiswa pendidikan,

ekonomi di Timurjuga membuat Jerman mengalami inflasi

balk dari pemerintah maupun lembaga-iembaga keagamaan, sosial, maupun LSM. Contohnya, pada

yang dirasakan oleh rakyatnya, sehingga berbagai bentuk tunjangan sosial yang telah dinikmati oleh warga 6\-sunat.

tahun-tahun sebelum 90-an, kuota untuk beasiswa pascasarjana dari DAAD untuk Indonesia berkisar 80 s.d. 100 orang per tahun. Namun, tahun-tahun kemudian

gratis, saat ini per semester harus membayar 500 Euro, asuransi kesehatan juga harus menambah sedikit biaya

Contohnya, pendidikan di universltas yang sejak dulu ketika seorang pasien mengambil obatdi apotek, upah juga mengalami penurunan,pengangguran membengkak,dst.

hingga sekarang mengalami penurunan yang cukup signifikan karena problem yang sedang dialami oleh

Kenyataan itu ditambah lagi dengan terjadinya gelombang baru globalisasi yang dimotorl oleh GIna, yang saat ini telah membuat ekonomi Jerman semakin terpuruk, sehingga timbul wacana prognosis bahwa pada 2050 nanti

Jerman sendirl.

Hal tersebut disampaikan Heru Nugroho, dosen

Jurusan Sosiologi Fisipol UGM pada Seminar Hubungan Persahabatan Indonesia-Jerman sebagai Usaha

Jerman bukan lagi sebuah negara yang diperhitungkan

Peningkatan Kerjasama dengan Masyarakat Uni Eropa

oleh pergaulan dunia seperti saatini. Kondisi seperti inijuga berdampak pada pemberian kuota beasiswa. Contoh

dalam Perspektif Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka Perlngatan Marl Persatuan Nasional Jerman 2006,

konkret, DAAD kepada Pemerintah Indonesia saat ini cenderung

Sabtu(11/II)di Ruang Sidang Rektorat UNY. Dika

semak i n

takan Heru,

^ B ^

se b a g i a n

> S

as

mengalami penurunan.

besar kuota

"Namu

beasiswa itu,

n, kalau kita

kurang lebih 8

0

%

merefleksikan

.

hubungan kerjasama di b i d a n g pendidikan

digunakan untuk memberi

'm

beasiswa bag! mereka yang

stud! rumpun i I m u-i I m u

alam, seperti t e k n i k , kedokteran,

biologi, dll., dan sisanya untuk mereka

yang meminati kajian sosial a

t

a

u

humaniora.

tersebut antara

M

Indonesia dan

Jerman, harus diakui bahwa kita

memperoleh banyak benefit. Seandainya ada angka statistik y

a

n

g

menunjukkan jumlah insinyur dan

doktor

lulusan Jerman,

Adalah wajar pasti jumlahnya kalau porsi Heru Nugroho pada seminar Hubungan Persahabatan Indonesia-Jerman Foto: witono tidak sedikit. 1 I m u Paling tidak, mereka yang pemah mengenyam pendidikan pengetahuan eksak jauh lebih tinggi dahpada yang sosial dl Jerman setelah pulang ke tanah air, kehidupannya karena memang masyarakat Indonesia secara fisik secara ekonomi dan sosial menjadi lebih balk. Bahkan,ada sedang membangun,sehingga dibutuhkan tenaga-tenaga banyak di antara mereka yang kemudian memillh untuk ahll yang mendukungnya, di samping kepentingan tidak pulang ke tanah air,tetap tinggal menetap dan bekerja ekspansi pasar Jerman di tanah air juga memerlukan di Jerman. Mungkin, pertimbangannya adalah hidup di tenaga-tenaga ahli. Jerman jaminan sosialnya lebih balk daripada di Setelah tembok Berlin runtuh dan masyarakat lndonesia,"tuturnya. Jerman Barat dan Jerman TImur melebur menjadi satu, Yang perlu dipersoalkan secara kritis, apakah kemakmuran Jerman nampaknya berangsur-angsur dengan semakin banyaknya para sarjana lulusan Jerman mengalami penurunan. Penyatuan Jerman sungguh berdampak pada percepatan pembangunan masyarakat memakan biaya yang sangat banyak karena pemerintah Indonesia. Apakah para sarjana tersebut telah Jerman Barat harus mengangkat kesejahteraan Jerman menyumbangkan perbaikan kualitas SDM di era yang TImur, misalnya dengan mengangkat nilai tukar Deutsche semakin kompetitif ini. Atau, jangan-jangan mereka justru Mark TImur menjadi sepuluhan kali agar sama dengan semakin menambah hiruk-pikuknya involusi pendidikan yang di Barat(perbandingan nilai tukar uang pada waktu itu tinggi di tanah air.(wit)

1:10).

Pembangunan berbagai infrastrukturpublik dan


P

November 2006

E

W

A

R

A

DinAmi<A

i

Liga Fisika FMIPA FNY \

S

i'S

A fi

^"1-

yt-^

-1^

Foto: dedy

Dalam rangka Pekan llmiah Rsika ke-9, Himpunan Mahasiswa Fisika FMIPA LINY mengadakan Liga Fisika untuk siswa SMP dan SMA se-Jawa Bali pada 25-26 November 2006 di gedung dekanat FMIPA UNY. Kegiatanyang berlangsung dua bar! itu diikuti 270 siswa SMP dan 66 orang pelajar. Menurut Ketua Panitia, Judi Muatalah, Liga Fisika Ini merupakan ajang kompetensi siswa agar dapat membangun motivasi pada pelajaran fisika yang dianggap sullt. Dalam sambutannya Pembantu Rektor

I UNY, Dr. H. Rochmat Wahab, memberikan apresiasi bagi Himpunan Mahasiswa Fisika yang didukung Jurusan Pendidikan Fisika menyelenggarakan secara rutln Pekan llmiah Fisika ini setiap tahun. Dikatakan pula, perkembangan ipteks yang makin pesat dari waktu ke waktu membuat kebutuhan belajar dan melakukan riset menjadi kebutuhan bagi individu yang bergerak dalam bidang keilmuan. Sebagai contoh, bila tahun 1940-an pelipatan kemajuan ipteks terjadi pada setiap 20 tahun, maka pada tahun 1970-an terjadi pelipatan kemajuan ipteks pada setiap 7 tahun. Pada tahun 2004-an terjadi pelipataan ipteks setiap 2 tahun, maka diprediksikan pada 2015 akan terjadi pelipatan ipteks setiap 35 hari. Oleh karena itu, Liga Fisika ini diadakan untuk mendorong calon ilmuwan muda untuk dapat memulai minat dan mengembangkan kreativitasnya, sehingga mampu menampilkan karya inovatif. Diharapkan dalam lomba ini para peserta dapat mengikuti lomba dengan cara yang sportif dan sehat.

Hasil Liga Fisika ini, untuk tingkat SMP. Juara I diraih oleh SMP Negeri 5 Yogyakarta, Juara II V berturut-turut SMK IPK Pluit Jakarta, SMP Negeri I Cilacap, SMP Negeri 3 Denpasar, dan SMP Negeri 8 Yogyakarta. Sedangkan untuk tingkat SMA, Juara I dan II diraih oleh SMAK St. Albertus Malang, Juara III SMA Negeri 5 Yogyakarta, Juara IV SMA Negeri 1 Blora, dan Juara V SMAK Petra Surabaya.(Dedy)

Malain Tamansari llcrsaiiia Pciiyair Prof. Dr. II. Siiiiiinio A. Sa^iiii Minggu (19/11) pukul 19.00 WIB di halaman Taman Budaya Yogyakarta digelar acara dengan tajuk"Malam Tamansari bersama penyair: Prof. Dr. Suminto A. Sayuti", Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni UNY.Acara diselenggarakan oleh Studio Pertunjukan Sastra, di bawah arahan seniman Harry Leo.Pada kesempatan itu hadir sejumlah penyair, sastrawan, dan seniman

dari berbagai angkatan. Sebagian dari mereka mencoba mengapresiasi puisi Suminto, dengan cara "mementaskannya", baik dalam bentuk membaca, mendramatisasikan, maupun memusikalisasikannya. Misalnya saja, Komunitas SARKEM (UNY), Jaringan Anak Bahasa (UAD),Sanggar Jepit(UIN), Dinar Setiawan (Studio Pertunjukan Sastra Yogyakarta), Iman Romansyah

(UNY),AW Pangihutan(Komunitas Puisi Pro),dan Jemel^upardi(Pantomimer). Perbincangan yang dipandu oleh Hasta berlangsung sangat santai. Kaos hitam dan celana jeans yang dipakainya malam itu, serta 'Gudang Garam' yang mengepul di sela jarinya, membuat suasana menjadi sangat akrab dan sosok kesenimanan Suminto menjadi mengemuka, Niscaya jauh sekali jika dibandingkan dengan situasi di kantor bersama rekanrekan kerjanya, sebagai Dekan Fakultas Bahasa dan Sen! UNY Meskipun terlihat santai dan tetap saja ber-yeans ria, sosok dan kapasitasnya sebagai seorang pimpinan fakultas tetap mengedepan. Suminto mencerilakan banyak hal, mulai dari sejarah kali pertama menulis puisi/karya sastra sampai menjadi seorang penyair seperti sekarang yang teiah dianggap mempunyai gaung di dunia sastra. Ketika ditanya berkaitan dengan tokoh idola,

beliau menjawabnya dengan tegas: "Durno" adalati tokoh idolanya. Alasannya sederhana, salah satu tokoh begawan dalam cerita pewayangan tersebut adalah sosok guru-sejatl. Anggapannya, dl tangan Durno-lah orang-orang yang menjadi siswa dan cantrlk-mentriknya menjadi sakti,cerdas,dan tetap lembah-manah,termasuk para ksatria Pandawa. Pada akhir perbincangan, terutama bagi penyair dan sastrawan muda, yang berkeinginan untuk mengembangkan sayapnya, mengibarkan bendera kebesarannya, Suminto berpesan,janganlah mudah berputus asa, lerus berkarya, terimalah kritik dan saran bagaimanapun pahltnya terhadap karya-karya yang telah dibuatnya.(Har)


P

E

W

A

R

A

Din^miCA

i

November 2006

Pungntan di Sekolah, Siapa Peduli? Oleh Sudaryanto

m

f^C4

mm

di sekolah tersebut. Sudah pasti, beban biaya pendidikan yang dipikui oleh orang tua siswa makin bertambah berat. Di sisi lain, masyarakat

Orang Francis punya ungkapan menarik, sejarah itu berulang. Kita, . orang Indonesia, yang berulang

juga khawatir jika kasus tersebut diungkap kepada publik, anak mereka bisa menjadi

itu persoaian. Hingga

sasaran peiampiasan kemarahan pihak sekolah.

kini, sudah tak terhitung iagi persoaian daiam pendidikan nasionai. Sejak persoaian merosotnya mutu pendidikan, poiemik perlu-tidaknya ujian

ini bertentangan dengan prinsip pendidikan yang

nasionai (UN) di tahun mendatang, hingga adanya pungutan di sekolah dengan berbagai

daiih. Indikator terakhir ituiah yang kini menjadi fokus pembicaraan kita. Salah satu faktor penting yang menjadikan pendidikan iebih baik iaiah

kesadaran masyarakat tentang pentingnya menuntut limu. Hai Itu bisa tampak dari besaran dana yang dikeluarkan penduduk untuk

pendidikan. Dari pubiikasi Unesco (2002) kita catat penduduk indonesia memiliki pengeiuaran rumah tangga untuk pendidikan sebesar 1,3 persen dari totai niiai produk domestik bruto (PDB). Angka Itu jauh iebih kecil daripada Laos

(3,2), Thailand (5,0), dan teriebih iagi Malaysia (7.9). Masuk aka! jika di sini kita meniiai pendidikan merupakan barang mewah yang ^susah dibeii, meski sepatutnya itu wajib dimiliki

oleh seluruh warga negara. Kasarnya, jangankan untuk duduk di bangku sekolah dan menjadi "tukang inslnyur", untuk memenuhi kebutuhan primer merupakan perjuangan bagi

mayoritas penduduk negeri yang popuiasinya mencapai kurang iebih 217 juta jiwa ini. Dari sinilah, muncui ide Pemerintah

untuk

menggratiskan pendidikan dasar(SD-SMP). Akan tetapi, seperti tahun ajaran iaiu (2005/2006), reaiisasi kebijakan popuiis itu makin suiit terwujud. Terbukti, sebeium subsidi dalam bentuk biaya operasional sekolah (BOS) dikucurkan, sejumiah SD teiah menaikkan uang sekolah meiampaui jumlah yang disubsidi. Keiebihan biaya itu akhirnya dibebankan kepada orang tua siswa dengan beragam daiih. Sejumiah SD di Kota Bekasi dan Depok disinyaiir menaikkan iuran sekolah menjeiang pengucuran BOS. Misainya, pemberiakuan ies komputer sebesar Rp 10.000,00 per buian, padahai tahun ajaran sebeiumnya tak ada peiajaran komputer

mensyaratkan adanya keterbukaan dan dialog. Seperti kita ketahui, selama ini pihak sekolah cenderung menentukan perencanaan program beserta anggarannya secara sepihak. Kecenderungan itu tampak, antara lain daiam penentuan iuran bagi siswa baru yang belakangan muiai diadakan oleh pihak sekolah. Hanya saja, yang umum teriihat dari pertemuan

antara pihak sekolah dan orang tua/waii murid iaiah penjelasan program sekolah, kebutuhan anggaran, dan jumlah yang periu dibayar seteiah dibagijumiah murid baru. Amat jarang, kita mendengar pihak sekolah mengumumkan sumber-sumber dana sekolah, seperti dari Pemerintah dan iuran rutin sekolah. Hai ini perlu diungkapkan agar jangan sampai dana yang meiimpah, baik dari APBN, APBD, maupun komite sekolah yang diperoleh dari iuran rutin siswa per buian dan iuran siswa baru, dipergunakan untuk hal-hal yang tidak tepat, sementara orang tua siswa sudah terianjur dibebani pungutan yang amat tidak proporsional. Masuk akai jika banyak orang tua siswa/masyarakat menuntut agar pihak sekolah betui-betui transparan dalam mengelola keuangannya. Paling tidak, aiiran dana dari Pemerintah pusat, propinsi, kabupaten/kota, hingga ke sekolah harus dapat diakses oleh pubiik. Aiasannya, agar misi guna meringankan

beban rakyat miskin

melaiui program

kompensasi pengurangan subsidi BBM bisa terukur. Di sisi lain, pengawasan yang ketat juga bisa mengontroi kebijakan Kepaia Sekolah. Logikanya, adanya BOS akan membuat kas sekolah-sekolah kian "gemuk" karena aiokasi anggaran mengacu pada populasi siswa. Setiap siswa SD/Mi dihitung mendapat. dana Rp 235.000,00 per tahun. Setiap siswa SMP/MTs mendapat Rp 324.500,00 per tahun. Nah, sekolah atau madrasah yang selama ini kondisi kasnya pas-pasan,tiba-tiba terlimpahi dana yang sedemikian besar, akan mengakibatkan kegamangan pada pihak sekolah, dalam hai ini Kepaia Sekolah. Kondisi di atas ternyata makin rumit jika meiihat mekanisme pengawasan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat. Dalam petunjuk peiaksanaan atau yang lazim disingkat Juklak,


S>

November 2006

E

W

A

R

A

DinAiHiCA

i

\mmfiissivmm

insEiy

misalnya dicantumkan sejumlah lembaga yang ditunjuk di luar lingkungan Depdiknas dan Depag,seperti perguruan tinggi(PTN/S), DPRD, Badan Intelijen Nasional (BIN), Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan Badan Pengawasan Daerah (Bapeda). Setelah dikonfirmasi, pejabat di lembaga itu justru tidak tahutentangBOS. Persoalan tidak hanya di situ. Selain

sekolah, sehlngga tak ada transparansi. Bisa dibayangkan, betapa rumitnya pengelolaan keuangan sekolah. Jika hal itu tidak segera tertangani, pungutan di sekolah akan tetap berjalan sebagaimana yang terjadi saat ini. Menylkapi hal itu, pihak sekolah diharapkan mau berbenah diri, terutama dalam

hal sektor pengawasan terhadap keuangan sekolah yang masih sangat lemah. Selama ini,

minlmnya koordinasi, mekanlsme tersebut juga

pada umumnya yang mengetahui seluk-beluk

membuka peiuang untuk membenturkan persepsi antara pengawas dan yang diawasl. Ambillah contoh, karena Kepala Sekolah terlanjur menggunakan paradigma birokratis daripada esensi pendidlkan, di antara mereka

keuangan di sekolah hanyalah Kepala Sekolah, bendahara, dan komite sekolah. Itu pun dengan catatan, komite sekolah hanya pengurus inti.

justru membuat perencanaan belanja yang sarat infrastruktur sekolah (pembangunan gedung, AC) ketimbang program mutu (menglrimkan guru untukstudi lanjut).

Itu berarti, program pengadaan ruang kelas, gedung, AC ditempatkan di urutan atas dalam rencana belanja. Sedangkan program

peningkatan mutu guru dan siswa, seperti pengiriman guru-guru untuk studi lanjut, pembelian buku-buku referensi berada di urutan bawah. Sudah pasti, jika hal itu dibiarkan akan merugikan kita semua,terutama pihak orang tua

siswa yang kurang mampu yang mestinya dibantu.

Pada gil lrannya, Pemerintah mewajibkan seluruh sekolah menerbitkan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) serta pengelolaannya. Kemudian masyarakat dlmungkinkan bisa mengakses APBS itu tanpa dipersulit. Transparansi tersebut

tidak hanya terkait dengan dana yang dikumpulkan komite sekolah, seperti uang dari luran siswa, melainkan pula dana yang diperoleh dari APBN dan APBD. Sebab, pada dasarnya APBN dan APBD merupakan dana dari masyarakatjuga.

Agar kuat, peraturan terkait pengelolaan anggaran sekolah itu perlu disertai sanksi bagi pelanggarnya. Kita memang memiliki aturan hukum tertulls (Kepmen No 053/2001 tentang

Pedoman Standar Pelayanan Persekolahan) yang mengatur kalkulasi satuan biaya pendidikan. Apa boleh buat, peraturan itu masih belum bisa dilaksanakan secara balk dan penuh rasa tanggung jawab. Akibatnya, transparansi dan akuntabilitas anggaran sekolah sulit diwujudkan hingga saat ini.

Di sisi lain, ada pula kecenderungan sekolah memillh jumlah minimal anggota komite sekolah. Disadari atau tidak,fenomena itu kelak memperbesar peiuang terjadinya kolusi antara pihak penyelenggara dan komite sekolah. Terlebih, tidak ada mekanlsme kontrol komite

Ironisnya, guru sebagal pihak yang bersentuhan dan menjadi salah satu bagian sekolah, justru jarang mendapat informasi tentang itu secara valid.

Untuk itulah, sekali lagi, transparansi dalam pengelolaan keuangan sekolah tidak cukup bergantung pada niat atau komitmen penyelenggara sekolah. Lebih daripada itu, kita sangat memerlukan regulasi dari pihak Pemerintah Pusat, dan hal itu diharapkan akan menumbuhkan transparansi dan akuntabilitas publik di sekolah. Indikator terakhir itu akan terwujud jika ~ dan hanya jika ~ pihak sekolah

mau bersikap terbuka dengan pihak orang tua siswa/masyarakat luas. Di sisi lain, pihak Pemerintah, paling

tidak, perlu melakukan dua hal, yakni (1) memperjelas kewenangan pengawasan pada lembaga-lembaga yang tercantum dalam Juklak BOS, dan (2) membuat mekanlsme sistem

pengawasan dari masyarakat atau lembaga di luar sekolah/independen. Lembaga independen yang dimaksud iaiah LSM yang menaruh perhatlan pada pendidikan dan mampu member! solus! terhadap masalah yang ada di lingkungan sekolah.

Ada banyak alasan mengapa Depdiknas perlu mengajak LSM pendidikan. Secara umum,

lembaga-lembaga pengawasan yang secara strukturai posisinya di bawah Pemerintah

dikhawatirkan tidak tegas dalam mengontrol kinerja birokrasi tingkat pusat, propinsi, kabupaten/kota, dan sekolah. Diharapkan, dari sinilah siswa-siswa yang kurang mampu akan bisa tertolong dan bisa bersekolah lagi. Siapa yang harusnya pedull akan hal yang satu ini? Jawabnya: kita! Kita semua...!!

Sudaryanto, Mahasiswa PBSI FBS UNY,

mengajardiJogja Writing School(JWS), Telp.:081578031823


r

E

W

A

R

A

DiRAIiliCA

I

mmmtmmk

November 2006

Lagi,IM Pen^eleng^ara Magan^ Lnlnian Oleh: Didik Nurhadiyanto Menurut data yang dipublikasikan oleh United Nations Development Program (UNDP)

yang berjudul Human Developmerit Report 1996, kualiatas SDM kita memang berada pada posisi yang memprihatinkan. Laporan UNDP itu memuat angka Indeks kualitas SDM {Human Development Index-HDI) dari 174 negara di dunla. Sangat mengejutkan dan memprihatinkan, kualitas SDM Indonesia berada pada peringkat ke-102. Dapat dibayangkan betapa rendahnya daya saing SDM Indonesia untuk memperoleh posisi kerja yang baik dalam era global ini. Pada tahun 1996, daya saing bangsa Indonesia tercatat pada urutan yang relatif rendah, yaitu ke-41. Tahun 2001, HDi kIta turun drastis ke urutan ke-109, dan tahun 2002

masih turun lag! ke peringkat ke-110 dari 173 negara.

Meiihat kualitas SDM sepertl tersebut di atas, kita dapat dengan mudah memprediksikan bahwa daya saing bangsa kita di pasaran kerja tentu juga akan sangat memprihatinkan. Tidak mengherankan bahwa beberapa perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia menjadi lebih selektif dalam mempekerjakan tenaga kerja Indonesia. Untuk jabatan tertentu mereka merasa lebih nyaman mempekerjakan tenaga

kerja asing daripada tenaga kerja Indonesia, sekalipun hams mengeiuarkan anggaran gaji lebih besar. Lemahnya daya saing SDM kita tidak lepas dari tingkat penguasaan terhadap bidangbidang penting seperti bidang teknologi, kelembagaan,dan ekonomi. SDM yang berkualitas merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat suatu bangsa. Banyakcarayang dapat dilakukan untuk

meningkatkan kualitas sumtier daya manusia, saiah satunya meialui peiaksanaan pendidikan, baik secara formal maupun informal. Perkembangan ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) saat ini sangat menghargai lulusan Pendidikan Tinggi yang berkualitas, yaitu lulusan yang berkualitas secara akademis, memillkl kreatlvltas, dan

mampu melakukan inoyasi. Keprihatinan terhadap kualitas pendidikan merupakan permasalahan pendidikan yang harus segera diatasi. Saiah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mempersiapkan tenaga kependidikan (guru) yang berkualitas, baik yang terkait dengan pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Kemampuan akademis yang sebagian besar dapat dikembangkan di kampus harus diiengkapi dengan pengembangan ketangguhan yang dapat diasah di daerah dan masyarakat. Pengembangan perguruan tinggi diharapkan dapat menunjang upaya Pemerintah Daerah dalam pembangunan daerah,antara lain dalam pengembangan sektor-sektor ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat. Hal ini

dilakukan dengan pengembangan reievansi dan kompetensi perguruan tinggi dengan memperhatikan prioritas kebutuhan daerah dan potensi unggulan daerah. Perwujudan sinergi antara Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah diharapkan mampu menyediakan sistem dan media pertukaran informasi, temtama informasi yang berkaitan dengan permasaiahan-permasalahan strategi yang dihadapi Pemerintah Daerah dan potensi sumber daya IPTEKS yang dimiiiki Perguruan Tinggi. Dalam rangka melakukan sinergi antara Perguruan Tinggi dengan Pemerintah Daerah tersebut, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan kerjasama dengan Pemerintah Prbpinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemprop DIY). Kerjasama itu dituangkan dalam bentuk Kesepakatan Bersama antara Pemprop DIY dan UNY Nomor 119/2406(Pemprop DIY)atau Nomor 520/J.35.KS/MOU/03(UNY)tanggai 2 Juii 2003, tentang kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat di Propinsi DIY. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasionai Pendidikan bahwa antisipasi terhadap kualitas pendidikan bertaraf nasionai periu segera dilakukan sedini mungkin. Kesepakatan bersama dilakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan aparat Pemprop DIY (khususnya) dan masyarakat (umumnya). Selain itu, kesepakatan bersama ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan fasilitas yang ada pada maslngmasing pihak guna mengoptimaikan pelayanan pada masyarakat. Saiah satu ruang lingkup bidang kegiatan dalam kesepakatan ini adalah pengembangan kualitas pendidikan di DIY. Berkaitan dengan pertimbangan di atas,

maka UNY yang memiiiki tugas pengembangan Tridarma Perguruan Tinggi teiah menghasilkan lulusan tenaga kependidikan dan nonkependidikan. Untuk itu, dipandang periu untuk menindakianjuti kesepakatan kerjasama tersebut meialui program magang bagi lulusan UNY. Pada tahap awal, program magang ini baru diperuntukkan bagi lulusan tenaga kependidikan untuk magang dalam bidang keguruan. Mulai tahun 2006 Ini, pemerintah meialui Dikti sudah membuka pendidikan profesi bagi guru. Apabila pendidikan profesi dilaksanakan, sementara guru peserta pendidikan dikarantinakan selama kurang lebih 1 tahun, lalu timbui pertanyaan siapa yang akan mengganti mereka di sekolah? Hal ini merupakan suatu pertanyaan serius yang harus segera dijawab. Apabila dicarikan pengganti dengan mengambii tenaga kerja yang baru, hai ini tidak mungkin, karena setelah guru yang bersangkutan menyelesaikan pendidikan profesi maka akan

terjadi keieblhan jumiah guru di sekolah. Saiah satu cara untuk mengatasi hai tersebut adalah


P

November 2006

E

W

A

R

A

DiiiAiniCA

i

msmtssoivmm

1

dengan memagangkan lulusan baru dari universitas dalam periode tertentu. Kegiatan magang sekolah yang ada di Indonesia saat in! adalah magang mahasiswa dan magang dosen. Magang mahasiswa dilakukan ketika peserta masih berstatus mahasiswa. Program seperti in! sangat menguntungkan mengingat mahasiswa akan mendapat tambahan bekai dan pengaiaman nyata tentang pembelajaran dari aktivitasnya di sekolah tempat mereka meiakukan magang. Namun, bag! sekolah barangkali tidak memberikan konstribusi yang besar dalam pengembangan pembelajaran. Di samping itu, waktu mahasiswa daiam mengikuti program magang juga terbatas. Sementara itu, magang dosen mengaiami beberapa kendaia, misalnya dosen yang melaksanakan magang dengan setengah hati. Jalan tengah yang bisa diambil dari permasaiahan di atas adalah magang lulusan.

Keuntungan yang bisa diambil dari pelaksanaan magang iulusan sangatjelas. Pihak sekoiah tidak dirugikan. Hai ini karena peserta magang sudah iuius sehingga kemampuan peserta sudah memadai dan tidak dibatasi waktu untuk kuiiah. Selain itu, bila pendidikan profesi sudah benar-benar diiakukan maka akan ada

pengisi kekosongan guru di sekoiah. Program magang lulusan juga sangat bermanfaat bagi peserta magang. Sebagaimana kendaraan atau mesin yang baru keluar dari pabrik, maka ia harus diujicobakan supaya mesin tersebut menjadi lebih haius. Demiklan juga lulusan yang baru keluar dari universitas, mereka perlu diujicobakan supaya bisa mengajar dan berinteraksi dengan siswa secara lebih baik. Pelaksanaan program magang iuiusan ini memang membutuhkan dana untuk operasionai, khususnya honor bagi peserta magang. Dana ini bisa digaii dari Pemerintah Daerah melaiui Dinas Pendidikan. Selain itu, bisa

juga diambiikan dana dari sekolah. Namun, pehggalian dana dari sekolah dan Pemerintah Daerah perlu sosialisasi dan bukti yang konkret tentang pelaksanaan magang lulusan tersebut. Kebijakan otonomi daerah telah membuka peluang yang semakin besar bagi Pemerintah Daerah, baik propinsi maupun kabupaten, untuk meiakukan pengembangan daerahnya masing-masing sesuai dengan potensi dan arah pengembangan daerah. Untuk itu, kerjasama dengan Perguruan Tinggi dapat menjadi peluang untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan otonomi daerah, Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan mengatur rencana pembangunan daerah secara lebih mandiri sesuai dengan kebutuhan wllayahnya, sekaiigus kewenangan dalam mengelola anggaran secara mandiri dan bertanggung jawab meialui mekanisme Dana Alokasi Umum (DAU). Kemandirian pengelolaan anggaran di daerah, memungkinkan Pemerintah Daerah memberikan anggaran untuk peningkatan kuaiitas SDM di

wiiayahnya meialui bidang pendidikan, yaitu melaiui kerja sama dengan Perguruan Tinggi. Di UNY program magang iuiusan ini sudah menjadi pemikiran sejak tahun 2004. Tahun

2004-2005

disusun

buku

Panduan

Magang Luiusan UNY. Tahun 2005 itu juga UNY mendapat kesempatan untuk melaksanakan magang lulusan tersebut dengan dana dari Program Hibah Kemitraan. Tahun 2005 UNY menerjunkan peserta magang lulusan sebanyak 7 orang di 3sekoiah. Dari hasil monitoring tampak bahwa pelaksanaan magang tersebut berjaian dengan baik. Hai ini di antaranya dapat diiihat dari tidak ditemukannya keiuhan sekolah, bahkan semua sekoiah meminta supaya pelaksanaan magang dapat diperpanjang sampai 1 tahun. Namun sayang, UNY tidak bisa memenuhi permintaan sekolah karena terbentur masalah dana. Karena tidak bisa diianjukan, maka sekolah tetap mengkaryakan peserta magang dengan dana sekolah. Di antara 7 peserta magang, 3 di antaranya tetap mengajar di sekolah dalam waktu yang tidak ditetapkan. Tahun 2006 ini UNY dipercaya Dikti lagi untuk melaksanakan program magang lulusan. Kali ini permintaan sekolah dan calon peserta magang meningkat. Tahun 2005 permintaan sebanyak 3 sekoiah, sedang tahun ini 12 sekolah meminta untuk dijadikan tempat magang. Jumlah peserta yang mendaftar pada tahun kemarin sebanyak 62 orang, sedang pada tahun Ini sebanyak 97 orang. Dari data di atas teriihat ada kenaikan peminat peserta maupun sekolah tempat magang. Dari 97 caion peserta yang mendaftar, dapat diseleksl 20 orang untuk dimagangkan di 10 sekolah di lima Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten di DiY. Tujuan penempatan luiusan UNY ini adalah untuk memberikan bekal pengaiaman lapangan daiam praktik kependidikan yang iebih

banyak di sekoiah atau lembaga yang relevan bagi lulusan sehingga mereka memiliki kompetensi yang lebih tangguh. Penempatan lulusan UNY ini juga dilakukan daiam rangka memutakhirkan poia pikir personalia sekoiah tempat penempatan Iuiusan melaiui saling tukar informasi tentang inovasi pendidikan dan perkembangan IPTEKS yang dapat diterapkan untuk peningkatan mutu pendidikan, selain juga memberdayakan sekolah/tempat penempatan luiusan untuk berpartisipasi daiam pembentukan tenaga kependidikan yang tangguh. Tahun 2005 dan 2006 program ini di danai oleh program Hibah Kemitraan dari Dikti dan sekolah tempat magang sesuai kemampuan sekolah yang bersangkutan. Untuk kelanjutan program magang ini, UNY akan meiakukan

pendekatan kepada Pemerintah Daerah supaya program ini bisa didanai dari Pemerintah Daerah melaiui Dinas Pendidikan.

Didik Nurhadiyanto, M.T., Staf Ahli PR I, Staf PengajarJurdik Teknik Mesin, FT UNY.


P

E

W

A

R

A

DiHAniiCA

i

November 2006

Nizami dan iShakespeare dalam Pergnlatan Cinta iSejati Oleh: Heru Farhani

Banyak jiwa yang mengatakan bahwa dunia terbagi atas dua peradaban besar, yakni Barat yang dipimpin oleh Amerika dan Inggris, serta timur yang disimbolkan bangsa Arab. Keduanya mempunyal sebuah cerita legendaris yang memlkat dan mengharukan. Kedua cerita tersebut sarat dengan simboi dan ajaran kearifan yang mewaklli peradaban masing-masing. Layla Majnun berbicara secara mendalam dengan tentang jiwa pecinta, sedang Romeo Juliet berbicara seal hambatan dalam mewujudkan cinta.Tentu dengan setting cerita yang sedikit berbeda, menginat send! peradaban kedua bangsa itu memangjauh berbeda. Layla Mayni/nversiSyaikhNlzami Dalam kisah Layla Majnun diceritakan bahwa Syed Omri, pemimpin Kabilah Bani Amir memiliki putera tunggai yang bernama Qays. Sewaktu sekoiah, Qaysjatuh hat! dengan Layla. Begitujuga sebaliknya. Dan terjaiinlah ikatan cinta di antara keduanya. Namun sayang, orang tua Layla yang berasai dari bani Arab tak mau gadisnya menjadi bahan pembicaraan,karena hal tersebut merupakan sesuatu yang tabu dan alb yang besar. Akhirnya, Layla dipingit di dalam rumah. Qays yang tidak bisa mewujudkan api cintanya pun menjadi gila. Orang tua Qays mencoba melamar Layla karena merekayakin bahwa sakit Qays lebih disebabkan cinta sejati. Namun sayang, lamaran itu ditolak. Hingga akhirnya tersiar kabar akan kematian Qays. Namun sebenarnya, Qays hanya hidup menyendiri di tempat terpencil dl gurun pasir. Banyak tokoh yang kemudian masuk dalam kehidupan Qays maupun Layla, sepeitl Ishaq, Ibnu Salam dan Bani as'ad, hingga Bangsawan Naufal.

Ayah Layla tetap menolak pinangan Qays, bahkan akhirnya memilih berperang dengan Naufal. Walaupun berhasil dikalahkan, akhirnya Naufal tidak bisa memaksa dan memahami penolakan cinta tersebut. Layla pun menikah dengan Ibnu Salam. Namun, kehidupan rumah tangga mereka hambar dikarenakan tidak berlandaskan cinta sejati. Beruntung, Ibnu Salam bisa memahaminya.Setelah itu, satu persatu kematian datang menjemput. Mulai dari Ayah Qays, ibu Qays, hingga suami Layla Ibnu Salam. Cerita ditutup dengan kematian Layla dan Qays(Majnun)yang berakhirtragis.

Montegue. Pada suatu hari, dalam perkelahian di kota Verona, Romeo terpaksa membunuh Tybalt yang menyerangnya dan terlebih dahulu membunuh pengasuhnya bernama Mercutio. Romeo terpaksa dihukum dan diaslngkan. Walau sempat bersembunyi di rumah Pendeta Laurence yang merupakan sahabatnya, la kemudian harus pergi ke sebuah tempat yang jauh dari Verona bernama Mantua.

Sementara Itu, Juliet akhrinya dipaksa menikah dengan seorang pemuda terpandang bernama County Paris. Juliet yang merasa terpaksa akhirnya merancang sebuah strategi bersama Pendeta Laurence. Pada hari pelaksanaaan pernikahan, Juliet memlnum carian yang diberikan oleh Pendeta Laurence sehingga ia tampak seperti mati. la pun dimakamkan. Sayang, intrik ini gagal disampaikan dengan balk oleh Pendeta John kepada Romeo. Hingga akhirnya Romeo yang sudah putus asa memutuskan pergi ke makam Juliet. Disana, ia bertemu County Paris. Sempat teijadi perkelahian yang diakhirl dengan terbunuhlah County Paris. Romeo pun mengakhiri hidupnya dengan meminum racun, sementara Juliet yang baru saja lersadar memlllh sehidup semati dengan mengakhiri hidupnya dengan cara menusuk diri sendiri menggunakan belati. Mereka meninggal dalam pelukan bersama. Episode Cinta yang Mendebarkan Jiwa seorang pecinta yang demikian rumit, berliku dan susah dipahami, merupakan kunci pembeda antara kisah Layla - Majnun dengan Romeo Juliet. Dalam cerita Romeo Juliet tidak digambarkan problem kejiwaan pecinta secara mendalam. Karya Shakespeare itu hanya melihat cinta dari sisi lahir, seperii kecantikan Juliet ataupun

ketampan Romeo. DIgunakannya penggambaran fisik,jelas menunjukkan akar peradaban Barat yakni materialisme yang cenderung kering. Berbeda dengan penggambaran

tokoh Majnun yang sebagian besar didominasi oleh

yang kemudian meliias pada saiing membunuh. Dampak

perasaan jiwa dan diungkapkan dalam syair. Dalam karya Nizami dikedepankan kerangka spiritual, yaltu apabila pecinta dapat bertemu dalam kerangka spiritual, maka mereka tidak lagi memerlukan pernyataan fislk. Nizami mengingatkan secara moral cinta sejati melebihi ikatan duniawi. Ada yang berpendapat Layla - Majnun dengan Romeo Juliet mem\W\ berbagai kesamaan. Hal ini memang tidak dapat dinafikan, termasuk bagi mereka yang menyatakan bahwa kisah Romeo Juliet telah terinspirasi bahkan meniru karya Syaikh Nizami Layla Majnun. Beberapa kelebihan yang dimiliki Layla Majnun dibandingkan Romeo Juliet adalah bahwa Layla Majnun telah ditulis terlebih dahulu yakni pada tahun 1188, sedangkan Romeo Juliet baru ditulis pada tahun 1595.

permusuhan tersebut tak terkecuall menimpa pribadi Romeo. Cintanya terhadap Juliet ditolak mentah-mentah karena dia ketahuan merupakan pewaris kekayaan

secara detail dan menawan sehingga benar-benar membuat pembaca terhanyut. Beium lagi, permasalahan norma dan

Romeo Juliet karya William Shakespeare Dalam kisah Romeo

Juliet dikisahkan

tentang dua keluarga yang semula berteman akrab yakni Montague dan Capulet. Namun, disebabkan permasalahan kecil yang membesar disebabkan gengsi

keluarga, akhirnya timbullah perpecahan diantara mereka,

Pencarian jati diri yang hampa karena cinta juga dijelaskan


P

November 2006

menikmatiaiurcerita. Persamaan dan Perbedaan Kedua Novel

A.A. Hekmat (1936) mengatakan bahwa secara umum ada beberapa hai yang bisa diiihat sebagai persamaan dari kedua reman itu. Daiam hai tema, jeias tampak persamaan yaitu, kedua tokoh utama dalam cerita yang berupa sepasang kekasih itu terikat daiam tradisi keiuarga. Gairah cinta antara dua kekasih juga demikian besardan takterbendung. Daiam kisah Layia Majnun cinta dijabarkan sebagai rasa sakit yang menyebabkan penderitaan sebanding dengan kebahagiaan. Sementara daiam Romeo dan Julietmta merupakan sumber harapan. Lebih jauh Hekmat menambahkan bahwa ada kesamaan gaya bahasa yang tampak daiam kedua kisah ini. Hai itu bisa diiihat ketika Majnun dan Romeo mengeiuh ketika akan berpisah dengan Layia dan Juliet. Termasuk ratapan mereka ketika berada di samping pusara kekasihnya. Akan tetapi, menurut Hekmat keindahan gaya bahasa Layia - Majnun lebih menarik dibanding Romeo Juliet.

Daiam hai alur, ada beberapa kesamaan daiam novel Romeo Juliet maupun Layia Majnun. Cinta telah membuat kedua pemuda itu iebih dekat dan iebih mencintai aiam. Majnun dan Romeo sama-sama meiakukan perjalanan menuju tempat yang terasing. Majnun memilih menyendiri di sebuah gurun dan kemudian hidup ditemani binatang-binatang buas,sedangkan Romeo disebabkan keputusan pengadiian yang membuat ia harus hidup jauh dari hiruk pikuk kota Verona. Seiain itu, perginya Romeo adaiah sebagai intrik dari penuiis agar secara logis Romeo tidak mengetahui kesepakatan yang dibuat oieh Juliet dengan Pendeta Laurence. Seiain itu, kedua novel ini menampilkan kisah yang sad ending6\mana keempattokoh utama daiam cerita tersebut yakni Layla, Majnun, Romeo, dan Juliet meninggai dunia. Bahkan, dalam kisah Layla Majnun masih banyak lagi tokoh yang 'dimatikan' seperti Syed Omri, ibnu Saiam, dan ibu Layia. Bedanya, daiam kisah Layia Majnun, Layia mati dengan cara yang wajar, sedangkan Majnun mati bunuh diri. Daiam Romeo Juliet, kedua tokoh mati karena bunuh diri.

Nizami menggambarkan secara detail kisah cinta dari awai pertemuan, hingga kerumit-rumitan yang menghadang kedua pecinta. la mampu menggambarkan

W

A

R

A

DiHiiniiCA

i

etika yang diangkat, serta cinta kasih antara orang tua dengan anaknya yang digambarkan penuh romantisme. Sementara itu, dalam beberapa hal Romeo Juliet \uga memiliki kelebihan. Kisah cinta yang ada jauh lebih alami dan mungkin saja ditemui di alam nyata. Romeo benar-benar dipaksa berpikir bagaiamana caranya agar bisa bertemu Layla Juliet setlap hari. TIdak seperti kisah cinta Majnun terhadap Layia yang tidak tersampaikan. Sangat tidak masuk akai, bahwa dengan kekuatan cinta Majnun bisa hidup seperti Tarzan dan bergaui bebas dengan binatang buas. Seiain itu, tokoh yang teriibat dalam tidak terialu banyak, sehingga pembaca bisa fckus dalm

E

secara utuh kondisi pecinta apabiia tanpa keberadaan orang yang dicintai. Mereka akan kehiiangan semua ketenangan pikiran dan teriuka. Sementara Shakespeare menceritakan perselisihan kuno yang harus dibayar mahai dengan darah Romeo dan Juliet. Sementara itu, kisah Layia Majnun diawaii dengan sebuah dunia yang tenang dan damai. Tindak kekerasan yang dilakukan oieh Naufai, seorang sahabat adaiah tanpa suruhan dari Majnun. itu pun merupakan salah satu piiihan terkahir, disebabkan segaia macam daya upaya damai yang ditempuh menemui jaian buntu. Berbeda dengan hai tersebut, kisah Romeo Juliet identik dengan kekerasan, perang antar keiaurga, modeimodei premanisme. Seiain itu, yan terpenting adaiah daiam Layia Majnun digambarkan sebuah norma yang harus dimiiiki sebeium ikatan hati disatukan. Hai tersebut tidak bisa

ditawar, seberapa pun kuatnya cinta dua insan manusia. Sementara itu, penolakan keiuarga Juliet terhadap cinta Romeo lebih disebabkan oieh gengsi keiuarga saja. Tidak ada iandasan yang kuat atas penoiakan itu. Sekedar Mencoba Menyimpulkan Kisah Majnun dihadirkan sebagai upaya mengajarkan manusia mengenai hakikat cinta. Lewat kisah Layia Majnun, penuiis ingin mengungkapkan betapa

agungnya cinta. Bahwa cinta yang sesungguhnya tidak berawai dari fisik, namun dari hati. Sebuah ikatan yang tidak diiandasi rasa cinta, akan sangat kering dan gersang. Seiain itu, oran tua selaku keiuarga terdekat sudah sepnatasnya mendukung cinta anaknya agar terbebas dari perbuatan

yang terhina. Majnun mencoba menggunakan kekuatan cintanya. ia anti kekerasan, bahkan justru menghentikan peperangan antara keiuarga Layia dengan Naufai sahabatnya.

Berbeda dengan tokoh Romeo yang dihadirkan tidak sebagai pribadi yang utuh, tapi hanya sebagai alat mengemukakan sebuah gagasan tentang pentingnya perdamaian. Penuiis ingin menyampaikan bahwa kekerasan hanya akan menimbuikan kerugian di mana-mana. Rasa cinta Romeo dengan Juliet teiah

menimbuikan peperangan, bahkan Romeo dikisahkan teriibat daiam tindak pembunuhan terhadap Tybalt dan County Paris. Cerita ini ditutup dengan kematian semua tokoh dengan cara yang tidak wajar. Heru Farhani, pembelajar di Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY. Saat ini tercatat sebagai Sekretaris Forum

Komunikasi Mahasiswa Singkawang (FORMASI) Yogyakaria.


P

E

W

A

8

A

DiHAmiCA

i

November 2006

miim

MahaOTa(Barn), Harapan Indonesia Barn Oleh Hendra Sugiyanto *) Barisan be ri b u - ri b u

kepala, tetapi tidak I4is»e

topi

memakai

b aja

berwarna

change, iron stock, bahkan agent of truth yang amat sangat dibutuhkan kontribuslnya untuk membangun dan menjayakan Indonesia. Dalam hajatan Ospek, beragam materi diutarakan kepada mahasiswa baru agar benar-benar

biru.

memlliki totalitas kesadaran terkait identitas

Mengenakan b a j u p u 11 h celana hitam,

dirinya. Mahasiswa diharapkan hidup jiwanya, hidup badannya untuk membangun Indonesia. Idealisme, kecerdasan, sikap kritis, kepekaan

bukan seragam loreng-loreng h 1 j a u. Ta k bersenjata bed!!

sosial, pengorbanan, dan keberanian yang merupakan unsur-unsur kekuatan mahasiswa diharapkan terus-menerus hidup, tidak mati dilekang zaman.

dan dilengkapi s 0j u m I a h

Nah, resapi kembali ungkapan itu. Apakah jika tidak lagi menduduki status sebagai

p6r a 1 a ta n tempur. Barisan

mahasiswa kita tidak perlu hidup? Tidak perlu memlliki idealisme, kecerdasan, sikap kritis, kepekaan sosial, pengorbanan,dan keberanian. Coba amati kejahatan-kejahatan yang dllakukan sebagian pemangku jabatan struktural di negeri

i t u

t idak

diterjunkan sebagai pasukan perdamaian di Lebanon Selatan. Barisan berlbu-ribu kepala itu hanya menginjakkan kaki di pelataran kampus

Universitas Negeri Yogyakarta. Barisan yang tengah bersiap mengawal perjalanan bangsa. Jumlah barisan itu lebih dari 1000 anak

bangsa yang menamakan dirinya mahasiswa. Predikat mahasiswa yang boleh jadi merupakan kebanggaan, sehingga teriakan 'Hidup Mahasiswa' terus berkoar-koar selama

pelaksanaan Ospek. Orientasi studi dan pengenalan kampus alias Ospek adalah tradisi

ini. Bukankah mereka dahulu adalah juga mahasiswa! Pejabat-pejabat negara itu mantan mahasiswa, tetapi hanya dituntut hidup saat menjadi mahasiswa dan tidak perlu hidup pada pascamahasiswa. Lho!

Bukanlah hal yang keliru jika dikatakan bahwa hidup adalah sebuah kompetisi. Kompetisi Ujian Nasiona! (UN) yang teiah melenggangkan mahasiswa baru ke Perguruan Tinggi. Kata pemerintah pada Juni lalu, angka kelulusan

UN 2005/2006 untuk jenjang

dari tahun ke tahun untuk mengenalkan mahasiswa baru terhadap kehidupan barunya.

pendidikan menengah (SMA, MA, dan SMK) mengalami peningkatan dibandingkan musim

Kehidupan kampus yang diasumsikan berlainan karakter dan kondisi dengan jenjang pendidikan sebelumnya.

kompetisi 2004/2005. Untuk SMA, dari 80,76 persen naik menjadi 92,50 persen. Untuk MA, dari 80,73 persen naik menjadi 90,82 persen.

Hidup Mahasiswa! Entah ada apa di balik ungkapan itu. Ada banyak interpretasi

Dan, untuk SMK,dari 78,29 persen naik menjadi 91,00 persen. Jika memang meningkat, maka

yang mungkin tidak membuahkan kesimpulan

angka ketidaklulusan untuk SMA sebesar 7,50

umum. Jika kenalkan status dari siswa ke

persen, untuk MA sebesar 19,27 persen, dan

mahasiswa seperti disebutkan di muka merupakan kebanggaan, maka ungkapan itu

untuk SMK sebesar 9 persen tidak bisa

hanya membesarkan kepala. Seolah-olah, hanya mahasiswa yang layak hidup, yang lain

diabaikan. Lulus atau tidak lulus UN 2005/2006

kurang tepat.'Bangun Mahasiswal' lebih tepat

adalah sebuah hasil kompetisi meskipun tidak seratus persen berjalan bersih dan elegan. Siswa yang telah berhasil menjadi mahasiswa tentu diharapkan tidak bersikap masa bodoh terhadap siswa-siswa yang

agar mahasiswa tidak memejamkan mata terhadap realitas kebelumstabilan kehidupan

dinyatakan tidak lulus UN 2005/2006. Membagi semangat dan motivasi memasuki Perguruan

tidak. Jika kenyataan terdapat mahasiswa yang

menutup mata, maka ungkapan itu terasa

berbangsa dan bernegara saat ini. Jika bertujuan memberikan energi

kepada mahasiswa agar terus hidup, mungkin ada benarnya. Kata hidup harus diberi tanda

petik "HIDUP". Mahasiswa adalah agent of

Tinggi kepada siswa-siswa yang tidak lulus UN

2005/2006 yang mengikuti UN pendidikan kesetaraan Paket C(28/8-2/9). Ikatan perasaan sebagai satu anak bangsa diharapkan tidak sama dengan tetap memberikan apresiasi


P

E

W

A

R

A

DinAmiCA November 2006 •

Bunga Rampai

terhadap ketegaran dan kebesaran jiwa sebagian siswa yang tidak lulus UN 2005/2006 yang memilih setahun lagi belajardi kelas tiga. Kompetisi itu tidak dilarang, bahkan

hams dilakukan untuk menyeleks! orang-orang pillhan. Dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa

Baru (SPMB), orang-orang pillhan yang berhak menlkmati bangku Perguruan TInggI Negerl (PTN) telah menylngklrkan 251.538 peserta lalnnya. Orang-orang pillhan dl PTN harus menaruh empati terhadap peserta SPMB yang ditakdirkan kuliah dl Perguruan TInggI Swasta (PTS). Empati dalam perguiatan kompetisi

baru. Besaran yang disebutkan dl atas baru pada pembuatan topi dan belum seabrek penugasan lalnnya yang memerlukan ongkos

relatif besar. Pertanyaannya, apakah pembuatan topi mampu menumbuHkan perasaan berbangsa dan bernegara? Dana pembangunan rumah dasar bagI warga korban gempa DIY-Jateng yang ditaksir Rp

15.000.000,00 bIsa dlperoleh lewat lima lembar ribuan mahasiswa baru darl tiga fakultas jlka rata-rata setlap fakultas terdlrl atas serlbu

mahasiswa baru. Bukankah Itu mampu memupuk perasaan berbangsa dan bernegara dibandlngkan dengan pembuatan topi yang

setidaknya perlu dibangun sebagal satu anak bangsa yang dilahirkan sejarah untuk membangun negerl berjajar pulau-pulau. inl leblh balk lagi. Membangun dan menjulangkan

antarmahaslswa yang kullah di fakultas atau universltas yang sama. Mahasiswa baru perlu

Indonesia mutlak ditanggung bersama-sama oleh seluruh anak bangsa, balk yang kullah dl

sehingga anggapan kampus Ibarat menara

PTNmaupun PTS.

Ospek sebagal pintu gerbang memasuki halaman Perguruan TInggI telah dllalui mahasiswa baru. Mahasiswa baru yang

leblh

mengesankan kebanggaan in-group

ditumbuhkan

perasaan memlilkl Indonesia,

gading akan runtuh seketlka. Perlu pula dijadlkan catatan khusus adanya hajatan Ospek yang disponsorl produk rokok. Mahasiswa sepertlnya dipersilakan

telah berdlri di halaman itu dituntut agar mampu memperkaya kualltas dirlnya untuk kelak menjadi "batu bata" kokoh bagi tegaknya bangunan Indonesia. Kekhawatlran mengenal perhelatan Ospek bernuansa kekerasan sebenarnya sedlkit reda setelah Iklim

merokok yang di dalam satu batangnya bercampur4000 zat berbahaya. Ironis memang jlka hanya beralasan agar Ospek berjalan sukses dan tidak kekurangan dana. Terdapat amblgultas. Di satu sisi yel-yel 'HIdup

demokratlsasi dibuka selebar-lebarnya dl Indonesia. Ospek tidak lagi disuguhl dengan

justru dimlnta mati bersama rokok. Kenyataan Inl benar adanya dan entah mengapa maaf- plhak universltas(baca: Rektorat)menggolkannya. Sekall lagi, kampus menjadi avantgarde dalam proses pembentukan karakter para

perploncoan ala millter, namun lambat-laun

berubah menjadi ajang pembentukan dan pengembangan wacana, pemikiran, serta keprlbadlan positif mahasiswa. Pernyataan kllse dari duly hingga kapan pun, mahasiswa merupakan pllar kebangkltan. Dalam setlap kebangkltan, mahasiswa selalu

Mahasiswa' membahana, dl sisl lain mahasiswa

pewaris negerl. Mahasiswa saat Inl adalah

pemlmpin masa depan Indonesia. Banyak yang

merlndukan lahlrnya mahasiswa utuh yang benar-benar mahasiswa {full-human), bukan

menjadi rahasia kekuatannya. Hal itulah yang

sepotong mahasiswa. Tentu, bukanlah sesuatu

sedini mungkin dimasukkan dalam relung kesadaran mahasiswa baru lewat hajatan

yang dllnginkan jlka kampus malah memproduksl koruptor, penjahat narkoba,

Ospek. Namun demlklan, penugasan Ospek

pembalak hutan, dan penambang liar. Kampus

misalnya pembuatan topi perlu dievaluasi ulang. Untuk membuat topi tersebut mahasiswa baru bisa mengeluarkan uang senllai Rp 5.000,00. Jlka dalam satu fakultas terdapat serlbu mahasiswa baru, maka pengeluaran untuk pembuatan topi bIsa mencapa! Rp

juga bukan menara gading yang menempatkan

5.000.000,00.

masa mendatang agar Indonesia tidak semakin

Penugasan-penugasan dalam Ospek

mahasiswa bangga dengan dunlanya tanpa

tercelup dengan realltas masyarakat sekitarnya. Ya, mahasiswa baru Itu yang akan mengusap air mata Ibu pertlwl akibat derlta bertubl-tubl.

Mahasiswa baru adalah harapan negerl Inl dl bubrahl

boleh di lakukan, tetapl perlu mempertlmbangkan manfaat penggunaan.

Hendra Suglantoro, mahasiswa Fakultas llmu

Alasan

Pendidikan Universltas Negerl Yogyakarta.

kreatlvltas tidak

harus

memakan

pengeluaran besar darl kantong mahasiswa


P

E

W

A

R

A

DinAiHiCA

i

November 2006

Episode Pulang Oleh: Yani Fadilah *) Ramadhan ada segi positif dan negatifnya juga. Segi positifnya hasii penjuaiannya dapat untuk memenuhi kebutuhan bulan Ramadhan yang Panas matahari mulai mencairkan Giwangan, 1 Oktober 2005 pukul 08.

25.

keringat. Terminal Giwangan berdiri kokoh menyaksikan kegelisahan tumpukan penumpang tanpa rasa berdosa. Semakin slang jumlah penumpang kian bertambah. Panas, sumpek, sebel, cemooh beberapa orang mewarnai suasana yang semakin tidak nyaman.

pada umumnya meningkat drastis apaiagi ada kenaikan BBM. Tapi ada dampak negatifnya juga, karena seharian di sawah jadi banyak

masyarakat desaku yang mayoritas petani jadi tidak puasa dengan aiasan tidak kuat karena capek.Terus gimana dang. Akhirnya aku putuskan untuk baiik ke

Kondisi seperti ini tidak pernah teriintas

Jogja Rabu sore. Pengen ngerasain shoiat

dalam pikiranku. Aku hanya ingin pulang dan segera sampai rumah karena aku sudah tidak

tarawih duiu di kampung. Seperti biasa hah pertama Ramadhan jama'ahnya mbludak. Orang-orang yang biasanya tidak shoiat pun berbondong-bondong ikut ke masjid. Semoga

punya uang. Liang jatahku bulan ini habis sebeium waktunya karena aku harus beii kasur. Aku beium menganggarkan uang untuk membeii kasur buian ini. Jadi ya gitu deh. Jangan saiah yah..., kepuianganku kaii ini bukan hanya minta subsidi, tapi juga pengen minta maaf sama mamak, bapak, dan adik-

saja hari-hari seterusnya jama'ah tidak semakin maju shaffnya dan akan terjaga terus sampai

waktu

bulan-buian berikutnya. Ya waiaupun kata seorang ustadz sebenarnya kuaiitas ibadah kita di buian Ramadhan reiatif sama dengan buian iainnya. Kaiaupun kuantitasnya bertambah itu

Sampai di rumah aku jadi males baiik

wajar karena pada buian Ramadhan pahaia diiipatgandakan. Jadi kata beiiau sebenarnya

adikku sebeium Ramadhan biar Ramadhan sudah tidak ada beban.

ke Jogja. Tadinya aku berencana puiang ke

tidak benar kaiau ada istiiah keimanan kita

Jogja hah Ahad sore, terus aku pikir Senin sore sajaiah soainya had Benin di desaku ada selamatan untuk menyambut Ramadhan. Tradisi beglnian masih kentai sekaii di

meningkat seiring dengan datangnya buian Ramadhan dan kemudian menurun sejaian dengan berlaiunya Ramadhan. Waiaupun demikian kita tetap harus optimis untuk seialu

kampungku. Mungkin benar kata orang Cina kaiau orang Jawa tidak kaya-kaya karena

menjaga apa yang teiah kita iaksanakan di buian Ramadhan di buian-buian seianjutnya sampai

kebanyakan selametan. Daiam satu tahun hampir sepuiuh kail mengadakan selametan.

datang Iagi Ramadhan berikutnya. Insya Allah. Aiasan lain aku bertahan sampai puasa

pertama adaiah untuk memastikan

adikku

Dari nyura sampai menyambut Syawalan. Beium lagi selametan keiuarga,jadi miskin deh. Enggak ding, kaiau niatnya lurus untuk sedekah, insya Allah tidak akan mengurangi harta kita. Allah menjamin bahwa harta kita tidak

sendirian,

akan berkurang karena sedekah, makanya

nggak ada acara TV yang dia sukai) iagian

iuruskanniatll

mematikan sosiaiisasi dengan masyarakat juga. Jadi aku pikir iebih balk tarawih di masjid saja, waiaupun di masjid ramai banget. Aku berencana pulang sore ini, soainya

Seperti biasa tahun ini ada dua versi

tentang jatuhnya tanggal satu Ramadhan. Jadi ada yang mulai puasa had Rabu ada juga yang sudah puasa sejak had Selasa. Kata temanku sih untuk lebih amannya kita ikut pemerintah saja. O ya, beiakangan ini ada orang sok

tarawih di masjid. Masaiahnya dia mengkiaim untuk tarawih di rumah saja. Sebenarnya tidak

apa-apa, tapi masaiahnya di rumah tarawihnya waktunya juga nggak pasti (kaiau

kaiau puiang pagi ribet. Rumah beium dibersihin, masak ditinggaiin. Nggak etis. O.. ya ada bus

nggak ya. Tarifnya naikjadi berapa ya. Semoga

aku lagi nggak semangat banget, masak semester ini yang sudah berjaian 4-5 minggu

tidak terlaiu mahai, waiaupun tidak bisa disaiahkan. Lha wong harga solar naik dua kaii lipat iebih, dari 2.100 rupiah naik jadi 4.300 rupiah. Pak sopir jangan kejam seperti pemerintah kita. ingat,sesama wong ciiik. Lupa, aku beium cerita perjaiananku waktu pulang ke rumah. Begini ceritanya.Aikisah

beium punya jadwai kuiiah. Ya Allah, nyebelin

pada tiga hari yang iaiu aku naik ASPADA (tarif

banget sih aku jadi orang. Teriaiu'banyakjinnya kaii, perlu dirukhyah nih. Ya, setidaknya periu Kemarln aku ke sawah bantu mamak panen

masih 1.200 rupiah) ke terminal Giwangan. Sesampainya di tempat-ngefemnya bus yang biasa kutumpangi "Purwokerto-Jogja-Soio" ternyata hanya ada dua bus Raharja tujuan Purwokerto. Aku dengan PD-nya mau naik bus,

kacang hijau. Guatel bo'. Sebentar iagi panen

beberapa orang memperhatikanku. Aneh. Aku

kurang kerjaan suka dorong-dorong aku untuk bikin cerpen (maksudnya ngasih motivasi kali), tapi kenapa ya aku tidak termotivasi, dasar PD

{Pancen nDableg). Nggak tahu yah beiakangan

perenungandiriiah.

Di kampungku iagi panen kacang hijau. kedeiai, kecamatanku termasuk salah satu

baru sadar kaiau busnya tidak ada piang

pemasok kedeiai iho. Panen di buian

JogjaPurwokertonya. Apa aku salah naik pikirku.


P

E

W

A

R

A

DinAIHiCA November 2006 4

Aku pun tidak jadi naik. Mengapa banyak banget penumpang yangter!antar?Apa kalaujamsegini memang penumpangnya mbludak. Biasanya aku kaiau puiang pagi-pagi sekali atau sore sekaiian. Lalu seteiah kupikir-pikir aku baru sadar kalau hari ini tanggal 1 Oktober, hari ini BBM naik. Untuk lebih memastlkannya aku bertanya pada bapak-bapak di sebelahku dan temyata benar hari ini bus Jogja Purwokerto dan Jogja-Semarang mogok. Sudah lebih dari satu jam aku menunggu, tapi sopir-sopir itu belum berubah pikiran.Aku dan beberapa teman sepenungguan sempat berpikir untuk naik kereta. Tapi seteiah dipikir-pikir, memang jam segini ada kereta yang berangkat. Kami pun memilih untuk menunggu di sini daripada ke stasiun tanpa tahu jadwal pemberangkatan kereta yang pasti. Dari obrolan beberapa orang aku mendengar (bukan nguping Iho), sudah ada yang mencoba mencarter bus kota tapi nggak boleh sama sopir-sopir bus gede. 0...ya kami disyuting Iho, ada yang dari radio ada juga dari koresponden TV, eh bapak-bapak sopir malah ngaction kayak pemain senetron, ya refreshing sebentar biar nggak marah-marah terus. Benar kata sebuah sinetron. Semua

'kan ada hikmahnya. Dengan menunggu berjam-jam aku jadi berkenalan dengan beberapa temen sedaerah. Ada teman satu SMA, sekarang kuliah di UAD, terus ketemu anak UIN, ada kakak kelas juga dan banyak lagi orang-orang sepenungguan. Biasanya hari Sabtu memang mahasiswa banyakyang mudik. Seteiah sekian lama menunggu akhimya ada mobll travel yang datang entah slapa yang menghubunginya, tapi sepertinya penumpang dari Purwokerto. Beberapa saat sopir travel bernegosiasi dengan sopir-sopir bus entah apa yang mereka bicarakan, namun yang pasti seteiah itu mobil travel tersebut diperbolehkan mengantarkan penumpang sampai di tempat tujuan. Tldak lama seteiah itu ada beberapa angkutan yang menyebut dirinya angkutan bantuan yang menawarkan diri untuk mengantarkami. Yang pertama datang adalah ASPADA, kemudlan disusul Dahlia Indah dan beberapa angkutan kota. Sesampainya di bus ada beberapa yang tak jadi naik dan ada juga yang pasrah dengan harga yang mereka tawarkan, yang penting sampai rumah katanya. ASPADA untuk Jogja Purwokerto memasang tarif 40 ribu. Sementara Dahlia Indah memasang tarif 25 ribu untuk tujuan yang sama, termasuk untuk penumpang yang mau turun sebelun Purwokerto. Saya sendiri akhirnya naik KOBUTRI sampai Purworejo dengan tarif 15 ribu padahal biasanya cuma 6 ribu. 0..ya

pengumuman!!! Sebenarnya untuk puiang

uangku tinggal 13 ribu jadi aku ngutang dulu untuk sampai rumah (rahasia dong pinjem sama siapa). Dari Purworejo sampai rumah maslh harus ngongkos 5 ribu tagi. Saya lanjutkan ceritanya. Ada juga yang unik dalam perjaianan pulangku. Ternyata yang narikin ongkos sama kami bukan kondektur angkutannya, mungkin calo soalnya dia turun di Ring Road dan minta bagian duit sama Mas kondekturnya. Terus naik seorang musisi jatanan (perempuan). Dengan iringan gitar dia

bersenandung laksana seorang sinden dengan langgam Jawanya. Kepalaku jadi cleng-clengan. Maaf aku nggak suka lagu gituan. Angkutan terus melaju, sampai di Dongkelan ada dua musisi jalanan lagi yang naik, tapi tidak jadi menunjukkan kebolehannya. Sepertinya mereka merasa sebe! sama Mbak musisi jalanan itu, habis mereka jadi nggak dapat obyekan. Terus mereka malah cerita-cerita sama mas kondektur tentang kenaikan BBM. Akhirnya mereka mbrengsek-mbrengsekin Pak SBY-JK. Bahkan, mereka menyumpah agar Presiden kita mati keracunan, salah satu dari

mereka menimpali, "Jangan, terlalu mudah jika mati keracunan, mati kesetrum aja." Dalam hati aku tertawa. Anehnya wajah mereka tetap tegang. Sesampai di Gamping para musisi jalanan Itu turun dengan ucapan terima kasih. Seteiah itu aku tidak tahu apa yang terjadi karena seperti biasa aku tertidurdan baru bangun di Wates, terus tidur lagi. Aku baru terbangun lagi seteiah ada beberapa penumpang yang turun di Bagelen. Yang menyebalkan di pos polisi

Bagelen, minibus yang aku tumpangi disemprit sama Pak polisi. Dasar polisi bikin repot saja, gerutuku. Pak sopir menghentikan minibus dan Mas kondektur pun turun untuk bernegosiasi dengan polisi. Aku sih nggak tahu apa yang mereka perkarakan, namun yang pasti Mas Kondektur waktu naik langsung mengumpat, ngabsen nama si manis (itu Iho binatang imut yang tiurnya najis). Aku hanya bisa diam sambil sesekali

merem-melek. Setiba

di

terminal

Purworejo aku sempat was-was juga janganjangan angkutan yang ke kampungku mogok, kalau harus ngojek duit dari mana? "Ya Rabb, tolong hamba!"doaku. Dari Purworejo aku naik jalur A sampai Kutoarjo, terus naik PRIMKOPOL sampai rumah. Capek tapi seneng juga bisa ngelihat rumah dan bisa cerita-cerita sama orang rumah tentang perjaianan pulangku kali ini. Yani Fadhilah, mahasiswa Fakultas llmu Pendidikan UNY, aktif di AMK UKMF KMIP FIP UNY.


f

E

W

A

DinAmi(A • November 2006

Revolusi Mo-limo Oleh : Susi Setyaningsih

nilai-nilai kandungannya telah ada sejak lama, tetapi kita terkadang melupakannya. Ada satu pertanyaan yang menggelitik kita sebagai seorang muslim: sudahkah kepribadian kita

firman-firman-Nya. Begitu banyak umat Islam terutama yang ada di Indonesia yang setiap harinya membaca Al Qur'an tetapi sepertinya tidak ada perubahan berarti yang dapat diberikan pada negeri ini. Mungkinkah itu terjadi karena kita membaca hanya di lidah saja, tidak sampai ke hati? Mungkinkah hanya lidah saja yang basah ketika membaca Al Qur'an tetapi hati kita tetap kering? Bahkah sering terdengar orang membaca Al Qur'an dengan indah dari lidahnya tetapi dengan lidah itu pula ia menyakiti hati orang lain, mengejek, berbohong, dan

saat ini mencerminkan kepribadian yang

mengumpat?

Selama ini kita mengenal mo-limo

identik dengan hal-hal yang berbau kemaksiatan, khususnya di kalangan Jawa, yaltu madon, main, madat, maling, dan mabok. Sekarang sudah tiba saatnya untuk kita merevolusi

mo-limo tersebut dengan

memunculkan mo-limo baru. Yaitu tiada lain

befsumber dari A1 Qur'an yang sebenarnya

itifk

dituntunkan A1 Qur'an?

Ya, . kita yakin dan tidak dapat memungkiri bahwa Al Qur'an itu agung. Al

Mungkin sudah berjuta-juta eksemplar Al Qur'an beredar di tangan kaum muslimin. Siang malam kitab itu dibaca, di rumah-rumah, masjid-masjid, ataupun di

Qur'an itu suci, Al Qur'an itu pedoman hidup

mimbar-mimbar ceramah. Tidak terbayang

berpahala. Namun,bagaimana mencitrakan dan menjadikan Al Qur'an sebagai kepribadian

karya-karya tafsiryang diupayakan penggalian maknanya. Berbagai jalinan kata tidak putusputusnya menjelaskan ajaran yang terkandung di dalamnya atau menasihatkan agar manusia dapat hidup berdasarkan Ai Qur'an. NamunM! Mata kita tetap kering, hati tetap tidak bergerak, pikiran tidak tersentuh, dan cara hidup kita tidak

manusia, membacanya adalah ibadah dan dalam kehidupan kita?

Semoga dengan tulisan ini akan memberikan alternatif jalan dan manfaat untuk

Hal itu terjadi karena kita tidak lagi membaca Al Qur'an sebagai pedoman hidup.

mendapatkan cahaya dari Al Qur'an dalam kehidupan kita. Paling tidak ada lima hal yang dianjurkan Al Qur'an agar menjadi kepribadian dalam hidup kita, lima hal tersebut yaitu membaca, menghayati, memahami, mengamalkan, dan mengajarkan Al Qur'an yang kemudian disebut oleh penulis dengan istilah

Kita

mo-limo Al Qur'an atau MSA.

berubah. Malah banyak yang hidup dalam kemaksiatan dan kehinaan.

membaca

Al

Qur'an

bukan

untuk

mendapatkan petunjuki!! Kita telah berupaya membaca Al Qur'an tiada putus-putusnya, membolak-balik lembarannya setiap saat,

mendengungkan kata-katanya dengan indah dan mempelajarinya seilmiah mungkin, tetapi mengapa kita tetap belum berhasil mendapatkan pengalaman yang memperkaya wawasan murni dan dapat merubah kepribadian, tingkah laku yang indah dengan akhlakul karimah, hati yang basah dengan kesejukan iman.

Mengapa demikian? Karena Al Qur'an dibaca dan dipeiajari hanya untuk

memperkaya perbendaharaan ilmu saja, banyak pula sebenarnya kitab-kitab suci Al Qur'an di rumah-rumah orang Islam, Al Qur'an

berada di dekat mereka,sering pula dibacanya, namun mereka tidak berhasil mendengarkan suara Tuhan di antara firman-firman-Nya,

malah yang terdengar hanya gema suaranya sendiri atau suara orang lain. Alangkah

tragisnya kemalangan yang menimpa, kalau yang terjadi seperti itu, karena kita telah berusaha memasuki samudera Al Qur'an.

Begitu banyak orang mencurahkan seluruh

waktu dalam

hidupnya

untuk

mempelajari bahasa, gaya, sejarah geografi, hukum, dan etika Al Qur' an, tetapi mengapa

kehidupan mereka tetap tidak tersentuh oleh

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (At Qur'an) dan dirikanlah sholat(AI Ankabut 650). Membaca adalah hal yang sangat

dianjurkan dalam Islam, bahkan ayat pertama yang turun ke bumi dari Allah berbunyi Iqro' artinya bacalah! dan ternyata sebuah bangsa akan maju apabila ia banyak membaca. Bangsa yang maju pasti memiliki kecintaan yang besar terhadap membaca. Seperti halnya Jepang memiliki indek membaca yang lebih tinggi daripada Indonesia. Membaca Al Qur'an sama dengan

menuai pahala seperti sabda Nabi Muhammad SAW, Barang slapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya mendapatkan kebaikan yang dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf tersendiri.(Hadis Shohih).

Jangan jadikan rumah kita seperti layaknya kuburan, sepi dan jauh dari Al Qur'an, hiasilah rumah kita dengan memperbanyak membaca Al Qur'an sehingga rumah kita

bercahaya,tentram di dalamnya,karena dengan membaca Al Qur'an maka tenanglah jiwa kita. Meskipun Al Qur'an dibaca berulang-ulang, tetapi Al Qur'an seperti sumber mata air yang mengalir tiada habisnya. Al Qur'an akan selalu


P

E

W

A

R

A

DinAinr<A November 2006

memberikan inspirasi, kesejukan, dan tidak membosankan. Maka

bacalah

A1

Qur'an

dengan perlahan dan suara yang indah. Hiasi Al

Qur'an dalam berbagai penafsiran tapi pelaksanaannya nol kosong. Oleh sebab itu, untuk mengamalkan Al Qur'an kita perlu

Qur'an dengan keindahan suaramu dan jangan

pembiasaan, Hal ini terjadi bila kita belum

tergesa-gesa disaat membacanya sehingga

memahami Al Qur'an dengan balk, langkah

kita tahu apa yang kita baca. Dan apabiia dibacakan Al Qur'an, maka

Qur'an yaitu dengan mengikuti Nabi Muhammad

dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. {QS.AIA'raf204)

yang paling mudah dalam mengamalkan Al

SAW dan mempetajari kehidupannya, lalu mempraktikkannya, karena kepribadian dan akhlak beliau adalah Al Qur'an.

Bila kita tidak sempat atau tidak bisa

Mengajarkan kepada diri sendiri untuk

membaca Al Qur'an maka bisa dengan

melaksanakan nilai-nilai Al Qur'an yang dituntunkan merupakan keharusan. Dengan memulainya dari dirl sendiri akan sangat memudahkan dalam menerapkan dan mempraktikkan nilai-nilai suci Al Qur'an yang akan diajarkan kepada orang lain dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat

menyimak Al Qur'an yang dibacakan oleh orang lain, namun tidak sekedar mendengar lalu masuk dari telinga kiri keluar dari telinga kanan. Ketika mendengar usahakan betul-betui bisa menghayati dan upayakan dapat membekas di hati.

Orang yang beriman ketika membaca

menghindari dan tidak melakukan perbuatan

Al Qur'an, hatlnya akan bergetar. Hal ini terjadi karena mereka menghayati isi yang ia baca. Ketika mereka mendengar atau membaca ayat Al Qur'an tentang kebahagiaan dan kabar gembira tentang surga maka ia bisa tersenyum penuh harap tetapi ketika mendengar dan membaca ayat Al Qur'an tentang kesedihan dan

seperti yang diibaratkan pepatah jawa 'nandur

pedihnya siksaan api neraka, mereka bisa menangis. Al Qur'an bicara surga mereka

berharap sekali menjadi salah satu penghuninya, Al Qur'an bicara neraka la takut sekali untuk memasukinya.

Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahaminya(QS. AzZukhruf 3).

Kita bisa mengambil pelajaran dari yang kita baca apabiia memahami isinya. Oleh karena itu, salah satu sebab tidak banyaknya perubahan sikap dan perbuatan orang yang membaca Al Qur'an karena mereka membaca

sekadar membaca tidak memahami maknanya. Agar bisa memahami Al Qur'an sebenarnya mudah karena bahasanya sederhana dan

mudah dimengerti serta memiliki jumlah kosakata terbanyak di antara berbagai bahasa di dunia, hanya masalahnya adalah kebiasaan dan kemauan kita untuk memahaminya. Al Qur'an diturunkan dalam bahasa

Arab agar manusia mau berfikir, tentunya kita tahu bahwa manusia diciptakan lebih dan berbeda dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lainnya yaitu diberi akal fikiran dan hati nurani yang dapat membedakan antara yang haq dan batil. Dengan demikian

merupakan kewajiban bagi kita untuk memahami Al Qur'an dan mempelajarinya, paling tidak mengetahui terjemahannya. Percuma kita memahami suatu ilmu

untuk sukses tetapi tidak pernah melakukannya. Kita sebenarnya faham bahwa untuk sampai ke Jakarta lebih cepat dengan menggunakan jalan tel. tetapi ketika ke Jakarta

kita tidak pernah menggunakan jalan tersebut. Ya , tidak ada gunanya! Begitu juga apa manfaatnya kalau kita cuma memahami Al

pelum woe pakel, ngomong gampang nglakoni angel'(mudah untuk berbicara tetapi sulit untuk

menjalankannya) Sudah menjadi kewajiban setiap orang untuk mengamalkan dan mengajarkan nilai-nilai

Al Qur'an kepada orang lain dengan penuh keikhlasan. Sabda nabi Muhammad SAW,

Sebaik-baik orang diantara kalian adalah yang mau mempelajari Al Qur'an dan mengajarkanya (HR.Bukhari Muslim). ***

Saudaraku, marl kita mengintrospeksi diri kita sendiri, mengkajinya, apakah kepribadian kita sudah terselimuti cahaya Al

Qur'an atau malah berada pada kegelapan, semoga dengan mengkaji Al Qur'an suci di tahun ini, kita mendapatkan mutiara hikmah darinya. Mo-limo Al Qur'an yang ada di atas

merupakan tahapan untuk menjelaskan bukan berarti terpisah menjadi lima, melainkan pada praktiknya terintegrasi menjadi satu kesatuan yangutuh. Susi Setyaningslh, mahasiswa PLS '01, FIP UNY.


I>

{

W

A

R

A

DiRAIiliCA

i

November 2006

Puisi-puisi S. Maryddi

SAJAK UNTUK IBU (3) apa yang kaumimpi selama ini aku tahu, itu kau tak kehendaki tapi adalah seberkas perjalananku harapan yang tak sempat tertuUs mata rantal kuat melekat di ujung-ujung langkah belenggu pada bayang-bayang memanjang mencipta gerak-gerak di tanah retak dan nama yarig kauwariskan akan terus ditatah

pada setiap nisan anak-anakmu Kulon Progo, 1983

SAJAK UNTUK IBU (4) air matamu meleleh dingin air mataku panas menderai sempat berpagut

sebelum akhirnya kau dijemput kuaras pipimu kau mehcoba tersenyum namun tatapan itu lembut mendesah kata

Selamat tinggal anakku. kau tepis malam kian larut menggetar wajah-wajah sayu di hadapanmu pasrahku menyambut pagi Kulon Progo, 1983


Pojok Gelitik

LEBIH HEBOH! UMARMOYO

: Di, gempa bumi 27 AAei lalu luar biasa ya.

UAAARAAADI

: Kenapa? : Dengan kekuatan 5,9 Skala Reichter sudah

UAAARAOYO

menghancur-leburkan apa saja dan meluluhlantakkan apa saja. Hitung betapa banyak bangunan rata dengan tanah. Hitung betapa banyak korban manusia cacat dan meninggal dunia. UAMRAAADI UAAARAOYO UAAARAAADI UAAARAOYO UAAARAAADI

: Ah, itu mah belum begitu hebat. : Belum begitu hebat, katamu? AAaksudmu? : Lho, habis gempa 27 AAei kan masih ada 3 kali gempa yang jauuuuuh lebih heboh daripada itu! :Tiga kali gempa susulan? Jauh lebih heboh? AAana? Yang bener, Di!

: Bener! Habis gempa 27 AAei itu, disusul gempa tiga kali. Gempa pertama dengan kekuatan 10 juta Skala Reichter, gempa kedua dengan kekuatan 20 juta Skala Reichter, dan gempa ketiga dengan kekuatan 30 juta Skala Reichter.

UMARAOYO

:

?(maryadi)


LENSA PEWARA DINAMIKA

0

r

9Z <**< t

I

'A-*

Foto: Natsir

Foto: Natsir

Gambar atas

- Pembantu Rektor III LINY, Dr. Hermlnarto Sofyan usal mengenakan jaket UNY Media Forum kepada wartawan, dl ruang SIdang Utama Rektorat UNY 18 Oktober 2006 - Para pemblcara pada launching UNY Media Forum. Gambar bawah

- Penandatanganan MoU antara UNY dengan Pemkab. Sleman tentang Pembuatan Materi Soai Ujlan Umum Penerimaan Pamong Desa Kabupaten Sleman Tahun 2006, Rabu (15/11) dl Ruang RKU Rektorat UNY. - GOR UNY mesklpun beium selesal 100% sudah mulai difungslkan, November 2006.

iiiii

X

mt

m

A

4 Foto: Natsir

Foto: Natsir


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.