Pewara Dinamika Juni 2007

Page 1

Volume 8, No. 11 Juni 2007

P

E

W

A

R

A

DiFIAinKA

JNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

tm

W i fi y


I vtciu'r!

1

Selamat Mahasiswa Baru

Berita Utama

2

Dengan prinsip Ibadah dipiiihlah Sapta Guna

3

Menjadi Guru di Era Global Tidak Mudahl

4

UNY Juara Umum LPTK Cup 2007

Opini

25 Sukses PAUD, Sukses Wajib Belajar 27 Pembelajaran Seni/Budaya di pecah? Resensi Buku

29

Perilaku pembodohan Siswa di Indonesia

Bunca Ka!ii[:ai

31

Sudah efektlfkah peran Sekolah di Negeri ini?

Cerpen

ih

32

Nina

34

Memanai Sifat-sifat ibiis daiam konteks kekinian

Puisi/geguritan/tembang Pojok Getltik

ii.1 n. .

m

Penerbit

Desain Grafis

Humas Universitas Negeri Yogyakarta

Witono Nugroho, S.I.P.

izin SK Rektor Nomor 321 Tahun 1999

ISSN

Fotografi Ngadina

1693-1467

Reporter

Penanggung Jawab

Ratna Ekawati, 8.1.P.(FIP)

Rektor

Supaya, S.Pd.(FIS)

Pengarah

Deddy Herdlto, S.E.(FMIPA) Haryono(FBS) Hadimin. S.Pd.(FiK) Hj. Rani Eryani, S.I.P.(FT) Prayoga, S.I.P.(LPM) Drs. Wedho Chrisnamo(BAUK) Agus Purwatma W., S.Pd.(BAAKPSI)

PemDantu Rektor I Pembantu Rektor 11 Pembantu Rektor III Penasehat

Kepala Biro AUK Kepala Biro AAKPS! Kepala KKHP

Pemimpin Umum H. Thohar Fuaedl, M.Pd.

Pemimpin Redaksl Sumaryadi, M.Pd.

Pemimpin Perusahaan Hj. Sri Sudjarwanti, S.I.P. Sekretaris Redaksi Ahmad Natsir Eka Putra, S.H. Redaksi

Kusmarwanti, M.Pd.

c

Syamsu Rahmadi, S.E.(Kemahasiswaan) Iklan/Pemasaran

Dra. Hj. Yuswati Zulfi Hendri, M.Sn. Fashilaturahmah

Haryani, A.Md. Sirkulasi Drs. H. Trisila

Suwanto Sudarman Sri Widodo

Hermano, M.Pd.

Ermawan Susanto, S.Pd. -O


r

t • W

A

K

A

Din^miCA UHiviutiu Ntatu vosaEWU

Juni 2007

Selamat Datang Mahasiswa Baru Bulan-bulan Ini kampus Universitas

Pendidikan Teknik Busana S-1,Teknik Busana D-

Negerl Yogyakarta (dan mungkin juga kampuskampus 'besar' yang lain) hiruk-pikuk dikunjungl

iii, Pendidikan Teknik Boga S-1 ,Teknik Boga Dlii, Pendidikan Teknik Mekatronika S-1, Tata Rias dan Kecantikan D-lii; dan ada puia yang ingin

para lulusan SLTA,calon-calon mahasiswa baru, yang ingin mencoba ikut berjuang memperebutkan kursi-kursi 'panas' di kampus

Karangmalang yang 'dingin' itu. Kampus yang bertetangga balk dengan UGM, persisnya di Kampus Karangmalang Yogyakarta 55281,Telp.:

(0274) 542185 (Humas), 520324 (Kerjasama), 512192(Rektor), 561634(PR i), 512851 (PR ii), 548205(PR iil), 586168(Hunting) Fax.:(0274) 542185, 520324, Email: humas@unv.ac.id.

Home Page; httD://www.unv.ac.id dan www.siakad.uny.ac.id.

menyapa Fakultas llmu Keoiahragaan (FiK) dengan Jurusan/Prodi: Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) S-1, iimu

Keoiahragaan (IKGR) S-1, Pendidikan Kepelatihan Giahraga (PKQ) S-1, dan PGSD Pendidikan Jasmani D-ll.

Menurut pantauan, mereka berdatangan dari berbagai penjuru tanah air, dari ujung kulon Sumatera hingga ujung wetan Papua.Semuanya dengan tekad yang sama dan buiat, yakni ingin

mengaiahkan kompetitor-kompetitor yang lain,

yang ndhodhog lawang Fakultas Bahasa dan

demi berkesempatan nongkrong dan nangkring di kampus Universitas Negeri Yogyakarta, aimamater yang diharapkan dapat mengantarkan mereka menuju masa depan yang cerah, yang iebih baik, sebagai pemimpin-pemimpin dan insan-insan masa depan, sesuai 'janji' UNY yang tertuang pada VlSI-nya, bahwa 'pada tahun 2010 Universitas Negeri Yogyakarta mampu menghasiikan insan cendekia, mandiri, dan

Sen!(FES) dengan Jurusan/Prodi: Pendidikan

bernurani'.

Bahasa dan Sastra indonesia S-1, Bahasa dan Sastra indonesia S-1, Pendidikan Bahasa Jawa

Sebagai perguruan tinggi (negeri) besar, tentu UNY tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan oieh masyarakat

Ada dari mereka yang ingin mengetuk pintu Fakultas llmu Pendidikan (PIP) dengan Jurusan/Prodi: Bimbingan dan Konseling S-1, Administrasi / Manajemen Pendidikan S-1, Pendidikan Luar Sekoiah S-1, Teknologi

Pendidikan S-1, PGSD (Guru Keias) S-1, Pendidikan Luar Biasa S-1, PGSD S-1, PGTK D-

!i, Anaiisis Kebijakan Pendidikan S-1; ada pula

S-1, Pendidikan Bahasa Inggris S-1, Bahasa dan Sastra inggris S-1, Pendidikan Bahasa Jerman

iuas tersebut. Untuk itu, UNY secara serius

Pendidikan Seni Rupa S-1, Pendidikan Seni Kerajinan S-1, Pendidikan Seni Tari S-1,

merumuskan MiSi-nya: (a) Menyelenggarakan pendidikan, peneiitian, dan pengabdian kepada masyarakat daiam rangka pembentukan insan

Pendidikan

cendekia; (b) Mengembangkan sistem

S-1, Pendidikan

Bahasa Perancis S-1,

Seni Musik S-1; Fakultas

Matematika dan llmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan Jurusan/Prodi: Pendidikan Matematika S-1, Matematika S-1, Pendidikan Fisika S-1, Fisika S-1, Pendidikan Kimia S-1,

Kimia S-1, Pendidikan Bioiogi S-1, Biologi S-1, dan Pendidikan iPA S-1; Fakultas llmu Soslal

dan EkonomI (FISE) dengan Jurusan/Prodi: Pendidikan Kewarganegaraan S-1, Pendidikan

pendidikan yang mampu menumbuhkan luiusan yang mandiri, kreatif, dan inovatif; (c) Membangun budaya akademik yang mendorong

pertumbuhan nurani iulusan; dan (d) Memantapkan sistem keiembagaan dan jenjang kerja yang menunjang fungsi dan otonomi universitas.

Fakultas Teknik (FT) dengan Jurusan/Prodi:

Untuk itulah, tidak ada kata lain yang harus terucap kecuaii 'selamat datang' adik-adik caion mahasiswa baru kita itu, juga 'selamat berkompetisi' meiaiui jalur reguler maupun nonreguier, meiaiui jaiur kependidikan maupun nonkependidikan. Yakinkan bahwa mereka tidak akan salah pllih dan tidak akan salah jaian dengan 'mengetuk pintu gerbang' UNY tercinta.

Pendidikan Teknik Eiektro S-1, Teknik Eiektro D-

Saiam untuk Anda, salam untuk mereka, salam

iii, Pendidikan Teknik Elektronika S-1, Teknik Elektronika D-iil, Pendidikan Teknik Mesin S-1, Teknik Mesin D-iii, Pendidikan Teknik Otomotif S-

untuk kita!(Red-m)

Administrasi Perkantoran

S-1, Pendidikan

Akuntansi S-1, Akuntansi S-1, Pendidikan

EkonomI S-1, Pendidikan Geografi S-1, Pendidikan Sejarah S-1, ilmu Sejarah S-1, Pendidikan Sosiologi S-1, Manajemen S-1, Pemasaran D-iii, Sekretari D-iil, Akuntansi D-iil;

1, Teknik Otomotif D-iil, Pendidikan Teknik Sipii dan Perencanaan S-1, Teknik Sipii D-lii,


DinAmi<^ UNIVEUrni NE9ER1 VQIVAKMEn

■Juni 2007 T! »

Rektor;

erita Utama?

-

Dengan Prinsip Ibadah Dipilihlah Saptaguna (Bagian 1) S e p e r t i

biasanya pada setiap l»li Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

mendukung program studi lanjut, kenalkan jabatan, maupun

melaksanakan

program internaslonalisasi. Saat ini 217 dosen UNY sedang

perhelatan Upacara

studi lanjut S-2 atau S-3, di dalam maupun di tuar negeri. Dengan setiap tahun terjadi penambahan 40-an orang lulusan S-2 atau S-3 baru, dan kebijakan Pemerintah yang mutal 2008

Dies Natalls yang jatuh pada 21 Mei

tahun

2007 Inl Dies yang ke43

m

Pusat Pengembangan dan Peiayanan Bahasa (P3B). dengan sistem insentif dan rutin bersambung serta didukung oleh internal block grant, dlyakini sangat bermanfaat untuk

--

Rektor

harus

menyampaikan

Laporan Tahunan yang merupakan

pertanggungjawaban Rektor UNY. Berikut L a p o r a n

Pertanggungjawaban t e r s 0 b u t yang ditayangkan oleh RedaksiPewardDinamikaUNyda\dn] duaedisi (Junl-Juli). Sesuai dengan Rencana Strategis (Renslra) 2006-2010, demikian Rektor mengawati laporannya, dirumuskan visi UNY, bahwa pada 2010 UNY mampu menghasilkan Insan cendekla.

mandirl, dan bemurani. Visi itu ditunjang oleh 10 tujuan yang disebut

hanya akan menerima dosen baru dengan kualifikasi S-2/S-3, diharapkan kenalkan persentase jumlah S-2/S-3 cukup signifii^n. Pada 2007 Ini UNY terus berusaha meningkatkan jumlah dosen studi lanjut S-2/S-3 dengan memberikan bantuan untuk penuiisan disertasi 100% lebih t»sar daripada tahun sebelumnya. Pemberdayaan guru besar, sebagaimana telah dilakukan pada tahun lalu, program penuiisan buku bagi para guru besar dan calon guru besar tetap terus dilanjutkan. bahkan

lebih ditingkatkan. Layanan dan pelatihan seperti: Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI), PJJ, pelatihan kreativitas, pembekalan 50 dosen

baru (selama 1 tahun), melakukan sosialisasi lesson study bagi dosen dan seluruh pimpinan fakultas. jurusan, dan program studi terus dilakukan. Di samping itu, berbagal seminar unbik dosen Mata Kultah Umum (MKU), workshop bagi para

10 bidang pokok (DASA KARYA) yang telah disetujul oieh Senat dan

Penasehat Akademik (PA) dan kegiatan akademik lainnya

disahkan oleh universitas sebagai acuan datam pengembangan

untuk tingkat nasional, regional, maupun Intemasionai ji

UNY.

terusdilakukan.

"Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan Insan

Mulai 2006 lalu Dirjen Dikti memberiica Penghargaan Pengabdian Pendidikan Tinggi bagi para gunt

Indonesia cerdas dan kompetitif (insan kamil/insan paripurna)". Visi itu akan ditempuh meialui 3 strategi, yaitu (1) pemerataan dan perluasan akses pendidikan, (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan, (3) peningkatan taiakelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik pengeiolaan pandidikan.

besar dan mantan guru besar yang diberi nama Anugeraha Sewaka Winayaroha, berupa Piagam Penghargaan, Lencana, dan sejumlah insenUf. Pada kesempatan itu delapan guru besar UNY memperolehnya. Di samping itu, seorang dosen UNY memperoleh penghargaan penuiisan buku ajar dari Dirjen Dikti

Dengan phnsip ibadah, lanjut Rektor, telah dipilih SAPTAGUNA, yaitu: Kebersamaan, Pemberdayaan, Pembudayaan. Profesionailsme, Pengendalian, Keberianjutan, dan

berupa insentif.

Kewirausahaan sebagai strategi untuk mendukung laju pencapaian tujuan UNY yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan ibadah

perpustakaan dan layanan masuk UNY terus dimantapkan. Pada 2007 kembali UNY dipercaya sebagai koordinator Seleksi

sebagai dasar berprestasi, itu diharapkan memiliki makna dan

Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) bersama UGM dan UIN, Berkat kerja tim Pusat Kompuier (PUSKOM) dan tim Web,

Visi UNY itu sejalan dengan visi Depdiknas, yaltu

dampak yang luas terhadap peningkatan etos dan motivasi kerja, pengawasan diri, dan kualllas keberhasilan yang tidak hanya bersifal lahlriah, tetapi juga batiniah. Diharapkan, setiap warga UNY selalu dalam kelompok yang tidak merugi karena mereka selalu beriman dan beramal soieh untuk memperoleh ridlo llahi (ibadah).

Dalam rangka penerapan SAPTAGUNA, semangat kebersamaan dalam pengendalian studi lanjut S-2/S-3 (sesuai bidang keahlian), percepatan promosi ke guru besar, dan berbagal kegiatan akademik atau pun nonakademik lainnya dilakukan secara terpadu oleh jurusan, fakultas. Pascasarjana, dan universitas. Ditinjau dari segi jumlah, dosen S-2 atau S-3 sampal saat ini 70,11%. Walaupun jumlah tersebut telah melampaui ta^et nasional (57,50%), namun dengan semangat UU R1 No: 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. persentase dosen S-2/S-3 terus ditingkatkan.

Kursus bahasa inggris bagi dosen yang dilakukan oleh

Layanan akademik yang bermutu dengan aroma

keramahan/budaya saling menghargat, seperti: layanan

perwalian dengan jaringan internet, e-iearning, layanan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), dan Sistem informasi Pembayaran (SIBAYAR), e^ibrary, dan layanan elektronik lainnya terus dioptimalkan kualitasnya. Pada 2007 ini UNY yang memiliki 6 Fakultas, 30 Jurusan, 64 Program Studi (prodi) Diploma dan 3-1, 12 Program Studi 8-2, dan 3 Program Studi S-3. Jumlah dosen sebanyak 1.044 orang dan pegawai administrasi 733 orang. Pembukaan/penambahan jumlah prodi, untuk jenjang S-1, S-2, maupun S-3, termasuk perubahan nama jurusan/prodi. telah dilakukan, Pada 2006 telah berhasil dilakukan akreditasi untuk

11 prodi dengan hasil minimal B, 5 di antaranya terakredltasi A.


»

«

*

I

*

DmAniKA UNMDWTW Hnm TDftMCMRk

Juni 2007

eriia

ama

Prof. H. Suyanto, Ph.D.:

Menjadi Guru di Era Global Tidak Mudah! (Bagian 1 dari 2 Tulisan)

TANTAN'

ONAL GU

V

Foto: Natsir, 2007

Prof. Suyanto Ph.D., Sedang menyampaikan pidato ilmiah pada Dies Natalis UNYke-43

Pada Upacara Dies Natalis UNY 21 Mei 2007Dies ke-43 Prof. H. Suyanto, Ph.D., Dlrjen Mandikdasmen Depdiknas, didaulat untuk

menyampaikan Pidato Dies. Redaksi berupaya menayangkan pidato itu daiam dua edisi Pewara Dinamika UNY(Juni-Juli). Masyarakat modem mana pun tidak bisa dilepaskan darijasa batk para guru. Bahkan sejak zaman dahulu, guru setalu menjadi pusat perhatian masyarakat ketika harus memikirkan dan mengembangkan sebuah sistem pendidikan yang efektif bagi generasi penerusnya. Di Indonesia sangat tersohor adanya ungkapan bahasa Jawa 'digugu Ian ditim" untuk menggambarkan betapa penting kedudukan guru sebagai katalisator perubahan daiam aspek keiimuan maupun daiam bidang moral. Meskipun demikian, tentu

saja ada beberapa guru, kalau tidak ingin mengatakan beberapa oknum, yang tidak pantas dijadikan sebagai

Begitu juga kita semua yang ada di forum

terhormat ini, tidak lupul dari kontribusi dan sentuhan profesional guru kita dahulu.Tanpa sentuhan "profesional" guru, mustahil kita bisa duduk di forum terhormat seperti saat ini. Di seputar tempat kita duduk ini, daiam radius

yang amat dekat maupun jauh. masih ada saudarasaudara kita yang nasibnya tidak sebalk kita. Hal itu terjadi

karena antara lain mereka belum pemah berada pada pengaruh positif dari seorang guru yang balk. Akibatnya, nasib balk belum berpihak pada mereka. Oleh karena itu,

kita patut bersyukur bisa duduk di forum terhormat ini yang juga antara lain karena berkat buah jerih payah guru-guru kita, yang diformat daiam berbagai bentuk dan proses belajar-mengajar daiam arti yang luas. Sudah barang tentu kita juga tidak bisa secara subjektif selalu mengatakan bahwa guru selalu dan pasti

mampu melakukan "positive transfer of learning and

panutan, alias tidak dapat "digugu Ian ditiru". Guru

principles" kepada semua anak didiknya. Ada guru yang

memiliki peluang yang amat besar untuk mengubah

gagal. Mereka tidak berhasil melakukan pencerahan dan

kondisi seorang anak dari gelap gulita aksara menjadi

pemberdayaan kepada peserta didik yang mereka asuh

seorang yang pintar dan iancar baca tulis alfabetikat

selama menjalankan tugas kependidikan dan

maupun fungsional, yang kemudian akhirnya bisa menjadi tokoh kebanggaan komunitas dan bangsanya. Guru yang demikian tentu bukan guru sembarang guru, la pasti memiliki profesionalisme yang tinggi, sehingga

pembelajaran di sekolah. Buktinya banyak dan ada di

bisa "d/gugu/an d/firu'


r

t

W

A

I

A

DinAliWU uNtviunu Nfan-tnttAuim

•Juni 2007

UNY Juara Umum LPTK Cup 2007

'I

X

( 3^

Foto: Sridadi, 2007

Tim Tenis UNY yang berlaga di LPTK CUP

Tldak mau kalah dengan prestasi yang telah

ditorehkan oleh para mahasiswa di bidang olahraga, tim tenis dosen UNY berhasll menjadi juara umum Kejuaraan TenIs Lapangan LPTK Cup 2007 yang berlangsung di Singaraja Bali(2428/5). LPTK Cup merupakan kejuaran yang rutin diselenggarakan dan dipertandingkan antar-Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan se-lndonesia setiap tahun. Untuk tahun ini LPTK Cup diikuti oleh 16 perguruan tinggi, di antaranya: UNY, UM Malang, UP! Bandung, UNJ Jakarta, UNNES Semarang, UNESA Surabaya. UNIMED Medan, UNP Padang, UNG Gorontalo, UNIMA Manado, IKIP Mataram,dan tuan rumah UNDIKSHA Singaraja. Hasil selengkapnya sebagai berikut. Juara I

partai Ngatman/Sridadi kalah dari Anwarudin/Marnex dengan skor 5 9. Pada partai pertama UNY menang melalul AbdulAllm/Sunardiyanta yang mengalahkan Yan Zan Lengkong/Sartonodenganskor9 3. Menurut Dekan FIK UNY, Sumaryanto, M.Kes., kemenangan tim UNY merupakan wujud kerja keras dan komitmen bersama antara seluruh komponen dalam partisipasi di LPTK Cup yang merupakan kejuaraan

bergengsi."Mudah-mudahan pada penyelenggaraan tahun depan UNY bisa mempertahankan kemenangan ini", ujamya. Tim Dosen UNY yang berangkal ke Kejuaraan LPTK Cup terdiri atas Tim Eksekutif A; Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D.(Rektor), H. Sutrisna Wibawa, M.Pd.(PR

direbut oleh UNY,Juara II UNIMA Manado,Juara III dan IV

II), Dr. H. Rochmat Wahab(PR i), Dr. H. Herminarto Sofyan

UM dan Undiksha Si ngaraja. Menurut kapten tim UNY, Bambang Priyonoadi, M.Kes., perjalanan untuk mempertahankan gelar juara tersebut tidak mudah karena lawan yang dihadapi juga memiliki kemampuan yang merata. Tim UNY sudah sejak Februari 2007 beriatih intensif di lapangan tenis outdoor UNY. Karena jadwal sebagai pengajar yang cukup padat, maka persiapan dilakukan pada hari-hari libur.

(PR III), Prof. H. Djemari Mardapi, Ph.D. (Direktur Pascasarjana), Prof. Dr. H. Sugiyono (Dekan FT). Sementara itu, Tim Eksekutif B; Sumaryanto, M.Kes.(Dekan FIK), Wawan S. Suherman, M.Ed.(PDI FIK), Dapan, M.Kes. (PD II FIK). Agus Sumhendartin S, M.Pd.(PD III FIK), H. Sardiman AM, M.Pd. (Dekan FISE), H. Sukirman, M.Pd. (Dekan FMIPA). Selanjutnya Tm Prestasi terdiri atas: dr. M. Noerhadi, M.Kes., R. Sunardiyanta, M.Kes., Sridadi, M.Pd., Ngatman, M.Pd., Hari Yuliarto, M.Kes., Abdul Alim,

Selanjutnya, Bambang menjelaskan, pada partai final UNY berhasil mengalahkan UNIMA Manado dengan skor 2 1. Kemenangan tim UNY ditentukan oleh pasangan Hari Yuliarto/Abdul Alim yang berhasil mengalahkan pasangan Anwarudin/Judi dengan skor 9- 3.Sebelumnya,

S.Pd.KOR.

Tim UNY tersebut didampingi oleh pelatih Bambang Priyonoadi, M.Kes., Manajer Tim Agus S.S., M.Pd.,dan Masseur Heri Purwanto,M.Pd.(Hdm/erm)


DiR^iCA uMVEiurtu Mtoni Yoanuim

Juni 2007

BBrita

Sarasehan Pimpinan UNY dengan para Mahasiswa Cumlaude dan suatu keberhasilan studi kami setelah sekian tahun

disibukkan dengan tugas-tugas kuliah, baca-baca buku referensi, jurnal llmiah, organisasi mahasiswa, ekstra kampus,pengerjaan tugas akhlrskripsi,tesis, atau desertasi. Kami menyadari bahwa keberhasilan Inl bukanlah keberhasilan kami semata, melainkan keberhasilan yang melibatkan berbagal pihak. Pada kesempatan inl kami mengucapkan terima kaslh kepada para Pimpinan dan pejabat, dosen, maupun pegawai di linhkungan UNY yang telah banyak membantu dalam menggodok kami untuk bisa selesai dalam studi di UNY."

"Kami akan memasuki dunla kehidupan yang sesungguhnya," sambung Dwi Lestari, "yaitu dunla kerja yang penuh persalngan ketat dan menuntut sikap kerja yang

profesional. Di era globalisasi profesionalisme kerja sangat diutamakan untuk menghadapi persaingan. Profesionalisme kerja tidak hanya dari segi akademis saja, melainkan dari

keterampllan atau skill, maupun etos kerja yang tinggi." Foto: Natsir, 2007 Rektor menyerehkan Penghargaan kepada Mahasiswa Cumloude

Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan acara Sarasehan antara Pimpinan UNY dan mahasiswa cumlaude untuk wisuda periods Juni 2007,

Kamis (7/6) di Ruang Sidang Utama Rektorat. Dalam sambutannya, Kepala Biro AAKPSI UNY, Dra. Hj. Bud! Hestri Hutami, melaporkan, wisuda periods Juni 2007 UNY menghasilkan lulusan dengan predikat cumlaude sebanyak 41 orang. Dari para cumlaude tersebut terdapat 1 orang lulusan S-2 Program Pascasarjana yang berasal dari

Tanzania. Hal Itu sungguh merupakan satu prestasi yang sangat membanggakan UNY dan bagi orang tua lulusan itu sendirl. "Kami mengucapkan selamat kepada para wisudawan cumlaude yang tentunya merupakan hasll kerja keras dan cermat selama mengikuti proses perkuiiahan. Harapan kami kesuksesan Inl merupakan kesuksesan yang mengawali kesuksesan-kesuksesan lainnya." ' Secara rind, lulusan cumlaude tersebut terdiri

atas Pascasarjana 2 orang, FMIPA12 orang, FT 7 orang, FIP1 orang, FBS 3 orang, FISE14 orang, dan FIK 2orang. Jadl,jumlah keseluruhan ada41 orang. Darijumiah tersebut IPK tertinggi dicapal oleh Sdr. Atang Suprladi dari Prodi Pendidlkan Matemaika S-1 dengan IPK 3,94; Sdr. Enedy Miaki dari Pascasarjana dengan IPK 3,86; Sdr. Agus Santosadarl Prodi TeknIkMesIn D-3 dengan IPK3,82. Dalam sambutannya, wakil wisudawan cumlaude, Dwi Lestari dari Prodi Matematika S-1 FMIPA,

mengatakan,"Rasa haru dan bangga bercampurdalam hati kami karena pada hari istimewa inl kami terpllih sebagai wisudawan cumlaude yang mempunyai IPK 3,50 lebih. Lulus dengan IPK cumlaude merupakan suatu kebanggaan

Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., mengungkapkan, status cumlaude memang penting karena indikatomya di sana, terkait dengan iama selesainya studi yang tidak boleh melebihi batas tetentu, Indek Prestasi minimal yang harus dipenuhi, ada lainnya yang perlu dicatat dan periu dicontoh, yaitu sikap yang terpuji, penampilan yang menyejukkan bagi orang lain, dari segi pengetahuan, keterampilan, kelincahan, dan kerja keras yang tidak diragukan lagi. "Anda harus membiasakan ramah dengan

orang lain,suka menegur orang lain, dan menunjukkan sikap positif dan sejuk kepada orang lain. "Saya sosialisasikan kepada seluruh warga UNY," lanjut Rektor, "semua harus dan senang tersenyum. Kami tekankan kepada semua dosen, karyawan, dan mahasiswa

untuk saling tegur sapa, untuk saling ramah, saling menghargai, dan berkomunikasi dengan baik. Mahasiswa cumlaude harus membawa keluar dengan ramah, hormat,

dan santun karena UNY menekankan 'jadikan ibadah sebagai dasar berprestasi, semua yang dilakukan adalah ibadah, dan ibadah harus dilandasi dengan IKHLAS. I : inovatif, semuanya ditingkatkan; K : Komunikatif, lincah, ramah kepada siapa pun, banyak bicara, bertanya, banyak

menolong; H : Humanis, mencintai orang lain, menghargai orang lain, jangan iri kepada orang Iain, jangan menyusahkan orang lain, hargailah orang lain, jangan sampai menjelekkan orang lain; L: Law,taat kepada aturan, aturan yang beriaku di mana pun, apa pun yang disepakati bersama; A : Agamis, apa pun agamanya pegang secara teguh dan taat untuk menjalankan syariat-syariat yang dipeluknya; S ; Selene, kepakaran Anda dalam bidang apa pundiperdalam. Hadir dalam acara tersebut Pembantu Rektor I, II,

III, para Dekan, para Pembantu Dekan,dan para Kepala Biro di Universitas Negeri Yogyakarta.(Natsir)


P

E

W

A

D\nmi<A UNlYZRSrtU NIODUTCTtWCARn

■Juni 2007

Berita FF

CV Multi UNY Utama"

Segera Berdiri Untuk mempersiapkan dan mematangkan berdirinya unit produksi (UP) yang diberi nama CV Multi UNY Utama yang beralamat di Jl. Gejayan Mrican, masih

atau hasil-hasil penelltian, kepelatihan, seminar, maupun lokakarya, desain pengembangan produk prototipe, dan hasil ujl laboratorium. Jurusan dan Prodi tidak mungkin

dalam kompiek Unlversitas Negeri Yogyakarta (UNY), diadakan acara konsolldasi dan soslalisasi untuk itu,

langsung menjual produk-produknya, maka diperiukan

dihadiri para Dekan, Kepala Unit, Ketua Jurusan, dan

suatu wadah atau tempat yang mandiii dan profeslonal untuk memasarkan potensl-potensiyang dl miliki tersebut. Sementara Itu, Prof. Dr. H. Wuryadi menjeiaskan,

Ketua Program Stud! di iingkungan UNY, Selasa (5/6). Acara yang dibuka oleh Pembantu Rektor II UNY,

H. Sutrisna Wibawa, M.Pd., tersebut menghadirkan

dalam memberikan masukan bagalmana membangun universltas yang mandiri, yakni melalui konsep academic life cycle, karena UNY telah menemukan academic flag ship dl bidang kependidlkan dan nonkependldikan sebagal supporting system. Maka, korporatyang dibangun mestinya konsentraslnya sesual dengan academic flag-ship,

pembicara Prof. Dr. H. Wuryadi, Ketua Dewan Pendidikan

DIY/dosen FMIPA UNY, Moerdiyanto, M.Pd., Direktur Utama Multi UNY Utama, dan Faham, M.Pd.

Sutrisna Wibawa menjelaskan, latar belakang berdirinya UP UNY In! adalah pemberdayaan potensi yang ada dl UNY, khususnya dl bidang kewirausahaan. Selain ltu,]uga untuk menggallsumber-sumberpendanaandiluar dana-dana masyarakat yang ada, seperti SPP, sumbangan, dan sebagalnya. Seperti diketahul, Jurusan dan Program StudI di UNYbanyakmenyimpan potensi kewirausatiaan,misalnya jasa konsultasi, riset pengembangan dan apllkasi Industrl,

1

kemadlrian, dan keberlanjutan adalah kunci keberhasllan.

Sehlngga, peran serta dan ketertiban semua plhak, balk

dosen, mahasiswa, dan karyawan harus mulai dibangun sejak dalam aktlvitas akademlk dan berbasis akademlk.

(Natsir)

11

Fata: Natsir, 2007

Prof. Wuryadi pada acara konsolldasi dan sosialisasi berdirinya unit produksi (UP) yang diberi nama CV Muiti UNY Utama


r

t

«

*

t

A

DitUm!U ItNJVERSnU KCBUIYBaVUCARa

Juni 2007

B e r it a Lebih dari 2500 Mahasiswa

Menerlma Beasiswa Per Tahun

31 V,

w

\

Foto: witono, 2007

Para siswa dari SMAN 1 Cikarang Barat antusias mendengarkan penjelasan tentang UNY

UNY di samping menyediakan beasiswa, juga menjalln kerjasama dengan mitra-mitra penyandang dana untuk beasiswa, Pada setiap tahunnya terhitung 15 penyandang dana beasiswa. Mahasiswa yang memperoleh

Band, setelah lulus bisa meiatih Marching Band dl manamana,''ujarBudl. Di bidang karya tuils, setiap tahunnya mahasiswa dimlnta menulls satu proposal keglatan kreatlvitas

beasiswa lebih dari 2500 orang. Besarnya pun bermacam-

mahasiswa yang akan diusulkan dl dikti. Dl bidang sen!,

macam, bahkan ada yang setahunnya lima juta rupiah.

mahasiswa UNY yang tergabung dalam UKM Kamasetra

JadI, kalau dinominalkan, tiap tahunnya dana yang diserap

dlpercaya untuk tampll di setiap pementasan Sendratari

untuk beasiswa 3sampal dengan 5 milyar. Hal tersebut diungkapkan Kabag Kemahaslswaan UNY, Drs. BudI Sullstya, saat menerlma kunjungan siswa-slswa dari SMAN 1 Cikarang Barat dl

diselenggarakan pentas kolaborasi yang melibatkan sekltar 350 mahasiswa, dan acara tersebut dikemas setiap tahun.

Ruang Cine Club FBS UNY baru-baru Ini. Rombongan yang terdiri atas 170 siswa dan 20 guru pendamping tersebut diterima oleh Kadiv Humas internal, SumaryadI, M.Pd., Kadiv Protokoi, Sri Sujarwantl, S.I.P., dan Kabag Kemahaslswaan,Drs. BudlSuilstyo. "JadI mahasiswa UNY harus menjadi mahasiswa plus. Artinya, di samping cerdas dan pintar, juga harus punya keteramplian lain. Untuk Itu, mereka diarahkan untuk bergabung ke UKM-UKM. Bahkan, banyak alumnus yang akhimya bekerja tidak sesual dengan jurusannya karena suiltnya mencarl pekerjaan, namun kemudlan tertolong karena kelkutsertaannya dl UKM. MIsainya, lulusan Pendldlkan Biologi ketika kullah menjadi anggota Marching

Ramayana di Prambanan. Daiam rangka Dies Nataiis

Demiklan pula, di bidang oiahraga, Agung Widodo berhasll menjadi juara pencak sllat tingkat dunia, dl cabang panahan juga ada mahasiswa yang menorehkan prestasl menjadi juara tingkat Asia di Mlanmar. Sebeium penjelasan tentang dunIa kemahaslswaan UNY oieh Kabag Kemahaslswaan, Kadiv Humas Int., SumaryadI, M.Pd., mempresentaslkan

gambaran Unlversltas Negeri Yogyakarta secara komprehensif, seputar visi, misi, dan tujuan Instltusi,

berbagal fakultas yang ada dl UNY beserta jurusan dan program studi yang dibuka,sarana dan prasarana yang ada dan sedang dikembangkan, jaiur-jaiur yang disedlakan daiam rangka rekrutmen mahasiswa baru, dan seterusnya (wit)


r

t

W

A

Din^miCA UNiYERama NteraTDmuRa

»Juni 2007

B B r ita Dibuka Program Studi Pendidikan IPA S-1 FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta dalam penyusunan kurikulum, diharapkan tidak ada mata kuiiah yang SKS-nya hanya 1, toiong dihindari mata kuiiah yang SKSnya hanya satu. Ketua Program Studi Pendidikan

IPA FMIPA UNY, Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, menjelaskan, proposal yang disusun disetujui pertama kali oleh Senat pada 18/2/2006, kemudian mengalami dua kali perbaikan, dan yang kedua disetujui oleh

Ji.

Mendiknas.

Visi Program Studi Pendidikan

Foto; dedy, 2007

Dekan FMIPA UNY pada Seminar Pembukaan Prodi IPA S-1

Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan seminar Pembukaan Program Studi Pendidikan IPA S-1 di Ruang Sidang FMIPA UNY, Senin (18/6). Dalam sambutahnya, Dekan FMIPA UNY, H. Suklrman, M.Pd., menyatakan, di Malaysia, Filipina, dan Jepang memang itu benar-benar pendidikan IPA, sementara di Indonesia namanya memang pendidikan IPA hanya materinya masih kombinasi antara Biologi dan Fisika. Padahal, kenyataan sehari-hari yang ditemui tidak pernah ada gejala terpisah antara Biologi, Fisika, maupun Kimia. Semua dalam satu kesatuan. Oleh karena itu, FMIPAmembukaS-1 Pendidikan IPA.

Dalam menyusun kurikuiumnya harus hati-hati, sehingga apa yang diberikan kepada mahaslswa calon

guru IPA benar-benar materi-materi IPA sesuai dengan kenyataan yang ada di iingkungannya. Sehingga, guru pendidikan IPA di SMP bukan lag! Biologi, Fisika, melainkan benar-benar IPAyang integrated. Hai itu sesungguhnya sudah lama menjadi Idaman para senior UNY, tetapl belum terlaksana, meski sudah banyak uji coba yang diiakukan, misalnya Universitas Negeri Malang dan Unesa Surabaya sudah melaksanakan uji coba, tetapl setelah seminar banyak tantangan. FMIPA UNY mencobanya dan mendapatkan izin, sehingga tugas itu harus dikerjakan dengan sebaikbaiknya. Artinya, UNY bisa memberikan bekal kepada calon-calon guru lulusan UNY nanti yang benar-benar menjadi guru IPAyang senantiasa bisa berkembang dan tangguh. Pembukaan S-1 Pendidikan IPA, khususnya

IPA, lanjut Zuhdan, adalah mewujudkan Program Studi Pendidikan IPA sebagi program studi yang memiiiki keungguian kompetitif dan komparatif pada abad 21. Adapun misinya adalah menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan bidang pendidikan IPA yang berkualitas unggul, mampu bersaing di era global, mampu melaksanakan penelitian dalam rangka

pengembangan pendidikan IPA dengan memanfaatkan

pendidikan IPA, menyebarluaskan hasil penelitian di bidang pendidikan IPA melalui pengabdian kepada masyarakat dalam berbagai bentuk, dan mengembangkan budaya belajarsepanjang hayat. Latar belakang dibentuknya prodi ini mengacu pada UU Guru dan Dosen, khususnya pasal 28 ayat 1. Jadi, di SMP nantinya mata peiajarannya bukan lagi Fisika dan Biologi, tetapl IPA. Maka, pendidikan guru yang khusus untuk itu adalah pendidikan guru IPA. Demikian juga, setlap kelompok mata pelajaran dilaksanakan secara holistik, proses pembelajaran kelompok pelajaran bersifat terpadu, itu cukup kuat untuk melatarbeiakangi pembentukan Program Studi Pendidikan IPA. "Kami mengacu SK Menteri Pendidikan Nasional yang berlaku sampai saat ini, Nomor 232 Tahun 2000 dan

Nomor 045 Tahun 2002, bahwa elemen dari masing-masing kompetensi adalah utama, pendukung, dan lainnya. Yang dipersyaratkan untuk kompetensi utama 40% - 80% yang kami susun menurut perhitungan sementara, yang utama sekitar 64%. Jadi, tidak menggunakan minimum dan maksimum. Demikian juga, pendukung ada 20% 40% dan

kompetensi lain boleh 0%, tetapi kami menyediakan 10%," demikian Zuhdan.

Hadir dalam acara tersebut Pembantu Dekan I

FMIPA UNY, Ariswan, Ph.D., Pembantu Dekan II, Drs.

Sutiman,Pembantu Dekan III, Suyoso, M.Si., para Kajurdan Kaprodi di lingkungan FMIPA UNY, dan para guru IPA SMP se-Kab Sleman.(Nafs/rj


P

I

«

A

B

A

DindmtcA UKmRSnU NQIRIYSTOXAnA

Juni 2007

Berita

Membangkitkan Kembali JutiMvi liawiffsu terimakasih atas partisipasi peserta yang berasal dari berbagai pulau, di antaranya Sumatera, Kalimantan,Sulawesi,dan Papua. Forum iimiah dibuka oleh Ketua Umum

FORMOPPI, Prof. Dr. Engkoswara, M.Ed. Dalam sambutannya Engkoswara menyampaikan keprihatinan atas terjadinya berbagai tawuran yang masih berlangsung di bumi pertiwi, dalam kemajuan teknologi yang sangat canggih. "Apa yang salah dengan bangsa ini, seperti kehilangan jatidiri atau karakter? Padahal, Indonesia mempunyal standar kompetensi kehidupan yang luhur, seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 45, yaitu damai, merdeka,

.kitk»n DOSEN tw KembsU j^h's 2BDAH 27 ME12007

i BKSlKfcFn" SS'HgMwisii V

dan adil. Merdeka iaiah mandiri atas kekuatan dan

Foto: ratna

Pembicara pada Forum llmiah Profesi Guru dan Dosen Tingkat Nasionai Sebagai rangkaian puncak peringatan Hari Pendidikan Nasionai(Hardiknas) yang dipusatkan di Pelataran Siva Candi Prambanan, Forum

Musyawarah Organisasi Profesi Pendidik Indonesia (FORMOPPI) bekerjasama dengan Badan Kerjasama Ikatan Keluarga Alumni (BKS IKA), dan Ikatan Keluarga Alumni Fakultas llmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (IKAFIP UNY), serta Direktorat Jenderal Pendidikan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan {Ditjen PMPTK) Depdiknas menyelenggarakan Forum llmiah Profesi Guru dan Dosen Tingkat Nasionai dengan tema 'membangkitkan kembali jatidiri bangsa', di P4 TK (PPPG Matematika), Minggu(27/5). Kegiatan diikuti 190 peserta yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.Tercatat ada 14 Perguruan Tinggi, bahkan beberapa Rektor juga hadir. Selain itu, kegiatan juga diikuti oleh perwakilan guru-guru di DIY, mahasiswa, dan pemerhati pendidikan. Dekan PIP UNY, H. Muh. Farozin, M.Pd.,

seiaku ketua pelaksana kegiatan menyampaikan

kemampuan sendlrl yang dilandasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dari yang sangat sederhana sampai pada yang sangat canggih, untuk mengembangkan diri agar mampu bersaing dengan sehat dan kuat dan mampu bersanding dan bermitra sejajar dengan bangsabangsa maju. Damai iaIah rukun, laras, akur, rempug jukung sauyunana dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan beragama,sosial kemasyarakatan, politik, dan ekonomi. Adil adalah nilai tambah atau leblh, atas hasll kreativitas terpuji setiap insan atau kelompok yang menampilkan yang terbaik yang sangat berharga berupa seni hidup (the art of life) yang indah dalam kebersamaan. Indah hasll olahrasa, kreatif terpuji atas tanggung jawab pribadi (personal responsibilities) dalam kebersamaan," sambungnya. Engkos mengatakan lebih lanjut, keharmonlsan, keseimbangan, dan keselarasan sistem nilai atau budaya adalah karakter yang menjadi dasar jatidiri bangsa berbudaya Pancasila yang seyogianya bersemayam pada setiap insan di Indonesia, yang harus dibangkitkan kembali atau revitallsasi jatidiri bangsa masa depan yang lebih bak(ratna ew)


r

1

W

A

1

A

DiRdiniCA UKIVBUtlU NUEIUYOirOUUJin

'Juni 2007

Berita

Celar Busana Mahasiswa UNY

2P.Qr

I UNY

Foto: Septi, 2007

Salah satu penampilan peserta gelar busana FT UNY sedang beraksi di atas catwalk Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, mahasiswa Fakultas Teknik(FT) Jurusan Busana, Jenjang S-1 dan D-3, sebanyak 98 orang mengadakan acara tahunan Gelar Busana di gedung Dekanat yang baru darl FT UNY. Acara pagelaran busana tersebut rutin diadakan setiap tahun dalam rangka tugas akhir mahasiswa. Acara dibuka dengan penampilan operet dari sanggar tari Didik NinI Thowok, dilanjutkan dengan sambutansambutan, yaltu darl Ketua Panitia, Ketua Jurusan PKK, Dekan FT, dan Rektor. Sesudah Itu, acara

10

Acara menjadi iebih menarik iagi dengan muncuinya tarian tunggal dari penari terkenai Didik Mini

Thowok yang membawakan Tarian Penyembuhan, yang artinya adalah tarian y.ang dapat menyembuhkan para penonton, menyembuhkan dari perasaan sedih dan

mengubahnya menjadi tawa dan semangat, terbukti hadirin yang menyaksikan teriihat sangat menikmatinya. Fashion show itu sekaligus untuk memperebutkan tropi di antaranya dari Gubemur DIY, Rektor, Dekan FT,

dilanjutkan dengan pergelaran busana karya mahasiswa.

Bupati Sieman, dan Dinas Pendidikan. Adapun para juara tahun ini sebagai berikut. Juara Umum: Narulita Hapsari;

Busana-busana yang ditampilkan semuanya bertemakan

Juara Favorit: Dhatu Amurwa Rhani; Juara I D3-NR: Dhatu

gaun malam (evening dress) dan bemuansa batik, motifmotif batik yang ditampilkan pun sangat beragam berasai dari Yogyakarta dan seluruh Nusantara. Selain menampilkan busana karya para mahasiswa,acara inijuga menampilkan busanabusana dari para desainer temama seperti Ramadhani, A Kadir, Jonathan, Goet Poespo,Arum E Permana,dan Ari Sudewa. Fashion Busana Proyek Akhir Mahasiswa dan Fashion

Amurwa Rhani; Juara ii D3-NR: Alipah; Juara ill D3-NR: Adicha Syzoria M; Juara Harapan: Ristania; Juara i D3-R Narulita Hapsari; Juara 11 D3-R: Wills; Juara ill D3-R; Tri Mulya Sari; dan Juara Harapan:Purwaningsih. Sementara itu, Juara I S-1 sem.6:Septi Widlastuti; Juara ii S-1 sem.6; Dwi NurHidayati; Juara III S-1 sem.6: Eti WidiyantI; Juara Harapan: Rosma Arum; Juara i S-1 sem.8: AuiiatuI inayah; Juara 11 S-1 sem. 8: Nur Hidaya'tus S; Juara

Show Desainer Tamu ditampilkan oleh Model dari LPK

ill S1 sem. 8: Siti fiabibah; dan Juara Harapan: Tri

Papmi DIY asuhan Drs.Yoyon A.T.

Handayani R.K.(septi widiastuti)


?

I

V

A

I

A

DiRAmiCA UNMRsnu NtsERinnuum

Juni 2007

B B r it a Pemberantasan Buta Aksara

Melalui Pendidikan Keaksaraan Buta aksara yang menjadi masalah yang tidak segera tuntas, disebabkan oleh beberapa aspek, di antaranya: (1) kondisi geografis wilayah Indonesia, kebanyakan orang-orang buta aksara berada di wilayah terpencll/pedesaan dan terisolasi, (2) kondisi ekonomi lemah,(3)anggaran untuk penuntasan buta aksara sangat kecil, dan(4)motivasi belajarrendah. Hal tersebut dl atas disampaikan oleh DIrektur Pendidikan Masyarakat Ditjen PLS Depdiknas, Dr. Soedjarwo, M.S., pada Sosialisasi Pendidikan Keaksaraan dengan tema "Melalui pendidikan keaksaraan klta ubah dari

cap jempol menuju tanda tangan" yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas llmu

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY(30/5). Kegiatan dibuka oleh Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardlyono, Ph.D., dengan menegaskan,

"Bagaimana agar warga negara kita mampu bersaing di

kanoah internasional, di satu sisi warga kita masih ada yang buta aksara, menjadi perhatian serius, yang apabila diselesaikan punya makna yang signifikan. Namun demikian, ada juga warga kita yang tidak buta aksara

mengalami kebutaan yang lain, yaitu buta kebaikan, kemaslahatan, kejujuran, serta penghargaan kepada sesamanya. Sementara orang-orang yang buta aksara belum tentu buta sopan santun. Oleh karena itu, sosialisasi

meningkatkan, menuntaskan, mengentaskan warga yang masih buta aksara, mohon dislnggung/setelah buta aksara jangan buta yang lain. Artlnya, dengan tidak buta aksara

akan dapat melakukan sesuatu secara jelas, diimbangl mental, integritas, kepribadian, sopan santun, ramah, dsb,

sebagai karakteristik dari bangsa kita. Sehingga, mohon

dapat diikutsertakan menjadi ranah yang Ikutdigarap juga." Lebih lanjut, Sugeng berharap kepada Jurusan

PLS PIP UNY untuk mempunyal ikon) khususnya tentang Ke-PLS-an. Berkiprahnya Jurusan PLS bersama sekolah/kelompok atau pun Pemerintah dapat bersama bahu-memabahu berperan dalam tuntaskan buta aksara. Sehingga, ke depan DIY akan menjadi garda terdepan dan dapat menjadi contoh dalam pemberantasan buta aksara. Pemateri lain, Prof. Dr. H. Sodiq A. Kuntoro,

M.Ed., Guru Besar Fakultas llmu Pendidikan, menyajikan materi berjudul "Peran Perguruan TInggi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Keaksaraan", serta Pamong Belajar dari Balai Pengembangan Kegiatan Beiajar(BPKB) DIY, Y. Lilik Subiyanto, M.Hum., dengan materi berjudul "Pengalaman dalam Penanganan Pendidikan Keaksaraan

oleh BPKP Propinsi DIY". Setelah sosialisasi ini kegiatan akan dilanjutkan dengan peiatihan pendampingan pembeiajaran/penyamaan persepsi kepada para tutor untuk selanjutnya melakukan pendampingan kepada kelompok keaksaraan (ratna ew)

pendidikan keaksaraan ini hendaknya selain untuk

Aksi Donor Darah di UNY atas kerjasama LPM dengan KSR PMI UNY. Hasil dari Aksi

Donor Darah ini dikirim ke Unit Transfusi Darah Cabang Sleman dan Gunung Kidul. Menurut salah seorang mahasiswa pendonor,

Joko, dirinya mengaku senang dengan aksi donor darah tersebut. Berkat rutin mendonorkan darahnya, tubuhnya merasa lebih fit dan bugar. Selain Itu, ia bisa membantu

orang lain yang memerlukan darah. Keuntungannya, di antaranya:(1)mengetahui kondisi kesehatan/tubuh saat itu,

Sebanyak 176 orang, terdiri atas mahasiswa, karyawan, dan dosen UNY, berperan serta secara aktif

sebagai donor pada acara'Aksi Donor Darah'daiam rangka Dies Natalis UNY ke-43 dl Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat(LPM) UNY, Mei 2007. Sebenarnya, pendaftar aksi ini leblh dari 200 orang, tetapi karena kurang memenuhi syarat dari segi kesehatan, yang diterima sebagai pendonor 176 orang. Kegiatan itu terselenggara

karena sebelum diambll darahnya, seseorang akan diperiksa dulu tekanan darahAensinya, kadar darah/hemoglobinnya, dan dapat mengetahui golongan darahnya bagi yang belum tahu, (2) mengetahui dirinya mengidap penyakit atau tidak, karena setelah darahnya diambil, darah itu akan diperiksa di lab PMI untuk melihat ada tidaknya gejala penyakit, dl antaranya: HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C, dan sipilis,(3)tubuh akan menjadi sehat karena ada pergantian sel-sel darah, dan (4) pemeriksaan kesehatan secara periodlk.(Wit)


r

I

W

A

I

A

Din^miCA UNIVEUtTAB NiaUl TEtTOXAJm

■Juni 2007

Berita

Pameran Proyek Aldiir

S-l dan D-3 Teknik Boga piiihan (Tab rani, seorang Chef Consultant Hotel), Rizqie Auiia,

- 4^^

M.Kes., dosen Jurusan Teknik

Boga UNY, dan Esik Muryani, S.Pd., aiumni Teknik Boga angkatan 2001. Rektor UNY, Prof. H.

Sugeng Mardiyono, Ph.D., dalam pidatonya sebelum membuka

pameran ini mengatakan, perlu -r"S

selaiu meningkatkan diri supaya setiap tahun Teknik Boga FT UNY mampu menyajikan menu baru yang bagus, menarik, rendah

kolesteroi, berdampak pada peningkatan

m.

Foto: witono, 2007

Mahasiswa menampilkan karya mereka pada Pameran Proyek Akhir Untuk kesekian kalinya mahasiswa S-1 dan D-3 Teknik Boga Fakultas Teknik UNY mengadakan Pameran Proyek Akhir. Pameran mahasiswa angkatan 2004 kaii ini mengusung tema "Pemanfaatan Bahan Lokai guna Meningkatkan Citra Pangan, Niiai Gizi, dan Ekonomi Masyarakat". Pameran menampilkan 71 karya mahasiswa yang terbagi menjadi beberapa kelompok besar menurut kategori makanan yang dihasiikannya. Keiompokkeiompok tersebut adaiah kategori dessert (meiiputi olahan es krim dan minuman dari berbagai bahan dasar), kategori bakery (aneka olahan roti dan pastry), kategori produk lanjutan (kebanyakan berbahan dasar dari hasii

perikanan, seperti dendeng, sosis ikan, dll). Kategori

selanjutnya, kelompok aneka olahan mie (dari bermacammacam bahan dasar), kategori makanan kering (terdiri atas cookies, kerupuk, dan keripik), dan kategori kudapan (terdiri atas makanan-makanan tradisionai yang slap go internationaf}. Karya-karya yang dihasiikan mahasiswa, selain untuk dipamerkan, juga untuk dinilai dalam rangka memperebutkan berbagai macam tropi. Untuk Juara i mendapatkan tropi Rektor UNY, Juara il mendapatkan tropi dari Dekan FT, dan Juara lil mendapatkan tropi dari Jurusan sendiri. Selain itu, juga ada tropi pemenang dari tiap-tiap kategori yang didapatkan dari A-3 Jurusan Teknik Boga.

Penjurian akan dilakukan daiam dua tahap. Tahap pertama, akan diiakukan penjurian oleh 3 orang juri

12

ekonomi

masyarakat, dan seterusnya. Mahasiswa yang sangat potensial untuk berkreasi ini bagaimana bisa menciptakan menu khas produkFTUNY Jurusan Boga terus

mengkaji jaringan mana yang bisa dibangun, ke mana kita harus memasarkan produk, membuat

link yang mandiri, mengeiola atas kreativitas sendiri dengan potensi yang ada pada kita sendiri, lanjut Sugeng. Sementara itu, dalam sarnbutannya Pembantu Dekan I FT UNY, Wardan Suyanto, Ed.D., menyampaikan harapan, pameran ini dapat membantu memperlancar lulusnya mahasiswa, karena kegiatan semacam ini akan

mendorong mereka untuk menyelesaikan proyek akhimya. Proyek akhir merupakan mata kuiiah yang ditempuh mahasiswa S-1 dan D-3. Untuk mahasiswa D-3, mata kuiiah

itu merupakan mata kuiiah terakhir, sedangkan untuk S-1, mata kuiiah itu merupakan bagian dari mata kuiiah persyaratan supaya mahasiswa S-1 juga mendapatkan geiar D-3.

Dengan proyek akhir ini mahasiswa diharapkan mampu menemukan menu-menu baru, selain menarik juga menyehatkan. Setelah proyek akhir itu diialui, mahasiswa

juga diharapkan mampu mengembangkannya menjadi suatu kegiatan yang sifatnya pengembangan kewirausahaan, yang akhimya bisa diproduksi secara -masal, dijuai secara iokai, nasionai, dan intemasional. Para peserta pameran yang berhasil keluar sebagai juara adaiah sebagai berikut. Juara I

Khalilulah Rasyidi (masakan, sosis ikan patin asap). Juara II: Rian Puspita (masakan, cookis sumsum tulang sapi). Juara lil: Nurriyanti (masakan, roll cake tepung ganyong). (wit)


DilUmiCd UNiYDunu NisouYDiraxucn

Juni 2007

Berita

Untuk Mendeteksi Keberhasilan; Waktu! "Waktu tidak semata-mata dilihat secara lahiriah.

pendidikan ini dengan kuaiitas ipteks, dengan kuaiitas skill,

Durasi waktu yang ada digunakan untuk mendeteksi bobot keberhasilan yang terkait dengan waktu. Waktu panjang,

mental, moral, dan kepribadian. Yang perlu dilatih adaiah kesadaran dan kemauan untuk melakukan itu. Dengan

sedang, maupun pendek tidak bisa dipakai sebagai

semangat kebersamaan dan kesadaran yang tinggi,semua

indikasi keberhasilan. Ke depan, durasi waktu yang kita

orang pasti ingin berhasil secara lahiriah maupun bat'niah,"

jaiani kita usahakan memiliki bobot-bobot, setiap detiknya

Imbuh Sugeng.(Wf)

dengan bobotyang berkuaiitas." Pernyataan di atas ditegaskan oieh Rektor UNY,

Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., pada acara Penganugerahan Tanda Kehcrmatan Satyalancana Karya Satya kepada pegawai UNY atas pengabdian, kesetiaan, kejujuran, kecakapan, dan kedisipiinannya daiam meiaksanakan tugas sebagai PNS selama 10,20, dan 30

r

tahun lebih secara terus-menerus terhadap Negara Ri. DI depan pegawai penerima penghargaan yang beijumlah 130 orang, yang terdiri atas 27 crang(30 tahun).

95 orang (20 tahun), dan 8 orang (10 tahun) di Ruang Sidang Utama Rektorat, Senin (14/5) tersebut, Sugeng menegaskan,jika Itu yang kita lakukan, maka durasi waktu yang panjang itu indikator bahwa bobotnya iebih karena

setiap detik sudah bemuansakan perilaku yang terpuji dan diridloi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Perilaku-perilaku terpuji itu erat kaitannya dengan institusi yang kental dengan nuansa pendidikan. Maka, karakteristiknya adaiah bagaimana mengisi proses

Foto:Nal$ir,2007 Rektor UNY menyematkan Tanda Kehcrmatan

Satyalancana Karya Satya kepada pegawai UNY

Kebun Anggur Ilmu Pendidikan Kebun anggur merupakan sebuah kiasan bahwa

disesuaikan dengan fungsi dan tujuan pendidikan. Agar

iimu pendidikan bukan iagi berada di kuburan,tetapi berada

pengembangan ilmu pendidikan iebih terarah harus

di kebun anggur yang menantang untuk dihidupsuburkan oleh kita. Sang Juru Taman Iimu Pendidikan. Setiap buian Fakuitas- Ilmu Pendidikan

disesuaikan dengan fungsi pendidikan dan tujuan pendidikan yang hendak dlwujudkan. Tentunya, dapat disesuikan dengan perubahan dan perkembangan masyarakat. Seiain itu, periu dikaji terus formula yang relatif tepat untuk mengembangkan ilmu pendidikan.

Universitas Negeri Yogyakarta (FIP UNY) menggelar seminar pengembangan ilmu pendidikan bekerjasama dengan Ikatan Keiuarga Alumni Komisariat FiP UNY.

Seminar untuk Mei 2007 diiaksanakan di gedung baru Fakuitas Teknik UNY diikuti 200 dosen FIP dan para Doktor di iingkungan UNY, dibuka oleh Dekan FIP UNY, H. Muh. Farozin, M.Pd., dihadiri pula oleh Mantan Rektor IKIP era 70-an, Prof. Dr. Imam Bemadib, serta Ketua Forum

Musyawarah Organisasi Profesi Pendidik (FORMOPPI). Dijelaskan Farozin, fokus dari diskusi setiap buian adaiah permasalahan seputarilmu pendidikan. Pemblcara pada kesempatan tersebut adaiah Dr.

H. Dardiri dengan judui 'Dari mana dan ke arah mana pengembangan iimu pendidikan". Menurutnya, pengembangan iimu pendidikan hendaknya seiaiu

Sementara itu, Dwi Siswoyo, M.Hum. dengan

makalahnya'Kebun Anggur Ilmu Pendidikan" memaparkan, pengembangan ilmu pendidikan diharapkan dapat menjadi sebuah ilmu yang benar-benar berperan sebagi bingkai dinamis daiam teori dan praktik pendidikan. ilmu Pendidikan

yang objek materialnya adaiah perilaku manusia dan objek formalnya telaah tentang fenomena pendidikan dan semua

fenomena yang ada hubungannya dengan pendidikan, diperlukan muatan daiam sistematika maupun daiam metode pengembangannya, pendekatan, dan

pembentukan good character,(ratna ew)


r

E

tr

A

t

A

DinAmrcA inovtunu NnoaYsaTUuin

■Juni 2007

Berita

UKMF Reality FIP UNY

Gelar

s

liX

Para pembicara pada diskusi pendidikan yang diselenggarakan oleh UKMF FIP UNY Unit Kegiatan Kemahaslswaan Fakultas Bidang Penalaran (UKMF) Fakultas llmu Pendidikan Universitas

Negeri Yogyakarta (FiP UNY) menggeiar diskusi pendidikan di Ruang Ki Hajar Dewantara FiSE UNY, Jumat (11/5). Diskusi menghadirkan pembicara: Dr. Farida

Hanum dan Dwi Siswoyo, M.Hum., keduanya dosen Prodi Anaiis Kebijakan Pendidikan FiP UNY. Kegiatan diskusi yang dibuka cleh Pembantu

Dekan iii FiP UNY, Waluyo Adi, M.Pd. tersebut bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang pentingnya penelitian daiam pendidikan. Seteiah mengenal peneiitian diharapkan mahasiswa dapat memiiiki kepekaan daiam menganaiisis masalah dan memajukan pendidikan. Daiam sambutannya Waluyo mengatakan, Trestasi yang diraih oieh mahasiswa di Fakultas iimu Pendidikan mengaiami peningkatan yang cukup signifikan. Semoga dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Target dari kegiatan ini adaiah mahasiwa dapat melakukan penelitian dan memaparkan permasalahan pendidikan, serta mencarikan soiusi melaiui inovasi penelitian." Diskusi yang meiibatkan 40 peserta mahasiswa FIP dan luar FiP itu sekaiigus me-launching UKMF Research and Learning Community (Reality) yang semuia merupakan Badan Semi Otonom (BSO FiP) dan berada daiam Struktur Badan Eksekutif Mahasiswa.

"Inovasi pendidikan tidak dapat dipisahkan dari inovator dan pelaksanaan inovasi itu sendiri. inovasi pendidikan yang biasa diiakukan ada tiga macam. (1) top

down innovation, sengaja diciptakan sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Itu diterapkan dengan cara mengajak dan menganjurkan, seperti: KBK, Otonomi Pendidikan, KTSP, BHP, Program SertlfikasI, dan sebagainya. (2) Bottom up innovation, inovasi diiakukan

oieh mereka yang bersentuhan iangsung dengan proses belajar-mengajar, guru-guru maupun para dosen, dengan menciptakan strategi mengajar yang rasionai serta

berkaitan dengan situasi'dan kondisi dan bukan hanya berdasar pengaiaman guru saja. (3) Normative re-educatif

innovation (pendidikan yang beruiang), stategi inovasi yang didasarkan pada pemikiran para ahli pendidikan, yang menekankan bagaiman kiien memahami permasalahan pembaharuan, seperti perubahan sikap, skili, dan niiai-nllai yang berhubungan dengan manusia," papar Farida. Menurutnya melakukan inovasi guna peningkatan kuaiitas sekolah akan memeriukan dukungan data yang komprehensif, jelas, dan akurat. Kegiatan diakhiri dengan kuis dari para pembicara. "Apa soiusi yang harus diiakukan sekolah apabiia murid suka membolos? Toiong dijawab secara singkat!" kata Dwi Siswoyo. Seorang peserta menjawab dengan argumen yang panjang iebar dan bagus. Dwi memberikan tanggapan, "Jawaban Saudara sangat bagus, tapi saya ingin kuis ini dijawab dengan jawaban yang singkat, yaitu: mengunci gerbang sekolah!" ucapnya dliringi tawa renyah peserta. (ratna ew)


r

I

w

*

I

*

Din^miCA UHimutiu Nioui Ycsnxwin

Juni 2007

Berita

FIK UNY

Kirim Delegasi Mahasiswa

pada Pembentukan IMQRI Fakultas llmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) mengirimkan 2 orang mahasiswa (Widodo dari Prodi Kepelatlhan Olahraga dan Agung Kristiawan dari Prodi llmu Keolahragaan), sebagal delegasi mahasiswa pada pembentukan Ikatan Mahasiswa Olahraga Republlk Indonesia (IMORI) yang diselenggarakan oleh BEM FIK Universitas Negeri Surabaya (Unesa), di Auditorium Unesa (10 -12/5). Pembentukan Imori dibuka langsung oleh Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Prof. Toho Cholik Mutohlr, M.A., Ph.D. Pembentukan Imori dengan tujuan untuk berusaha mengembangkan rasa cinta persatuan dan kesatuan antarsesama anggota pengurus Imori serta salah satu usaha untuk turut aktif dalam

membangun olahraga dl Indonesia, balk olahraga rekreasi, olahraga pendldikan, maupun olahraga prestasl. Acara dihadiri oleh Sesmenegpora Rl, Pembantu Rektor 1 Unesa, Dekan FIK UNESA, PD ill

FIK UNESA, Walikota Surabaya, serta PD III Fakultas llmu Keolahragaan Se-lndonesia (sebagal pendamping mahasiswa, maslng-masing dua orang delegasi Mahasiswa). Menurut Sesmenegpora Rl ketlka membuka acara, kondisi olahraga naslonal, khususnya Badminton menurun karena pembibitan, pemblnaan yang kurang makslmal, sehlngga dengan adanya pembentukan IMORI Inl diharapkan bisa menyuarakan olahraga di mahasiswa serta dapat meningkatkan prestasl olahraga naslonal. "Perkumpulan mahasiswa olahraga belum ada, sehlngga dengan adanya IMORI diharapkan dapat menyampaikan asplrasi mengenai olahraga melalul lembaga Inl langsung ke InstansI yang terkalt dengan olahraga. Dalam penyampaian asplrasi tersebut diharapkan tidak meialui orasi dl jalan-jalan, akan tetapi secara diplomasi adalah cara yang terbalk,"

tegasToho. Widodo menuturkan sangat apreslatif dan mendukung adanya pembentukan IMORI. Dengan adanya IMORI diharapkan dapat menjadi wadah komunlkasi dan silahturahmi antarormawa, khususnya ormawa olahraga, serta harapan ke depan dari serangkaian acara pembentukan IMORI dapat membantu Pemerlntah meningkatkan prestasl olahraga Indonesia di ajang kompetisi naslonal maupun internasional. Dalam serangkaian acara pembentukan pengurus IMORI, terplllh 5 orang mahasiswa sebagal kandldat calon ketua IMORI yang berasal dari Fakultas llmu Keolahragaan yang berbeda-beda (FIK

UNESA, FIK UNJ, FIK UNNES, FIK UNP, FIK UPl). Pada akhimya, Ikhsan (mahasiswa FIK UNJ) tepllih sebagal Ketua IMORI, sekallgus sebelumnya menjabat Presiden BEM Fakultas llmu Keolahragaan Se-lndonesla. Sedangkan Sekretaris Jenderal IMORI terpllih dari KandidatFIK UNESA. Pada Pembentukan pengurus IMORI tersebut, Widodo (mahasiswa FIK UNY) menjabat Kepala DeputI Pengabdian kepada Masyarakat, AdI Surya (berhalangan hadir pada puncak acara) berkesempatan menjabat Asisten DeputI AdvokasI IMORI, Mufti HIdayat diusulkan menjabat Asisten DeputI BIdang MInat Bakat IMORI, sedangkan Agung Kristriawan sebagal Staf Kepala DeputI BIdang Pengabdian kepada masyarakat. Menurut Dekan FIK UNESA pada pentupan acara pembentukan IMORI, Kepengurusan IMORI diharapkan bisa berjalan secara sistematis dan berkelanjutan. Artlnya, jangan aktIf pada awal kepengurusan saja dan pada akhimya dl tengah jalan menjadi pasif atau bahkan bubar. (alesfik)


r

(

«

A

DiHAmiCA UNIVERanM NESCUnStAKAIQA

'Juni 2007

Berita

Rektor UNY:

Sisa Waktu untuk Berkarya! Tidak banyak yang tahu kalau Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., Rabu, 10 Mei 2007, genap bemsia 57 tahun. Rektor yang tidak terbiasa merayakan hari ulang tahunnya itu cukup kaget ketika Pembantu Rektor II, Pembantu Rektor III, Kepala BAUK, Kepala

berterimakasih kasih kepada semua pimpinan dan

BAAKPSi, beberapa Kabag, Ekstemal berduyun-duyun ke membawa bingklsan tart Condongcatur. Jadilah, ada

Kadiv Humas Internal dan ruang kerja Rektor dengan ulang tahun dari BPD "pesta" kecil-kecilan yang

bagi kemajuan UNY dan setiap langkahnya memunculkan

dimulal dengan berdoa, bernyanyi bersama, dilanjutkan

menjadi pekerjaan rumah kita semua, membangun kebersamaan, menggalang persatuan, kesatuan, dan

pemotongan tart oleh Rektor yang diserahkan kepada Pembantu Rektor II, H. Sutrisna Wibawa, M.Pd. Sugeng mengatakan, ulang tahun ke-57 in! mengingatkan usia hidupnya di dunia semakin berkurang

karyawan yang telah bersama-sama membangun UNY. Rektor mengatakan, perlu komitmen bersama secara terusmenerus supaya brand UNY ke depan semakin baik. la mengajak semua pihak untuk saling memberlkan kontribusi kebaikan. Sugeng Mardiyono yakin, bila sudah ada kebersamaan antara pimpinan, dosen, karyawan, dan

mahasiswa, akan ada percepatan yang besar. 'Ini yang berkarya untuk kemaslahatan". (lensa) n

karena telah diambll sejumlah itu. la berharap dapat menggunakan sisa waktu yang ada dengan sebaikbaiknya, untuk berkarya dan berkarya. "Semoga ada

imbasnya bag! kita semua, untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang diberikan Tuhan, dengan menggunakan waktu yang tersisa untuk selalu memunculkan kebaikan,"

w

ujarnya. Sugeng juga mengatakan, momentum ulang tahun hendaknya merupakan manifestasi rasa syukur. Tetapi, karena la setiap saat mensyukuri dan menyadarl

apa yang telah diberikan Tuhan, maka baginya ulang tahun bukan merupakan momen yang luar biasa. Pada kesempatan itu Rektor juga

Foto: Natsin 2007

Perayaan Ulang Tahun Rektor UNY

PELEPASAN PURNAKARYA UNY Kita harus bersyukur Bapak/lbu berhasi!

memasuki usia purnakarya. Tidak semua orang bisa memasuki usia pensiun. Yang lebih penting, menatap masa

m

depan yang lebih bagus. Persiapan perlu dllakukan, periu disesuaikan kondisinya dengan sekarang, karena

i

kiprahnya mungkin sekarang agak berbeda, lanjut Rektor. "Kami dari Universitas memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para purnakarya atas

pengabdian yang sudah banyak disampaikan. Dan, kami

Foto : Natsir, 2007

Rektor UNY memberi ucapan Selamat kepada para purnakarya

Hanya karena waktu dan aturan kedinasan,

terpaksa seseorang harus mengakhiri tugas, walaupun dari segi potensi masih luar biasa. Dari ketangguhan jasmani, untuk melakukan sesuatu masih tidak diragukan lagi karena masih tampak kuat dan sehat. Demikian Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., pada acara pelepasan purnakarya UNY baru-baru ini.

tetap mengharapkan dengan oara-cara tertentu, kami diblmbing dan dibina. Kami berpikir, jangan dibiarkan pumakarya tanpa ada tempat, dl mana nanti akan merupakan satu kesatuan yang sangat potensial yang bisa menyalurkan kritik, saran, dan masukan,"tegas Sugeng. Sugeng mengharapkan doa restu dari para purnakarya supaya pegawai UNY bisa menunjukkan kepakaran, meningkatkan diri dengan studi lanjut, diharapkan ada komunikasi yang humanis dan loyal atas dasar agama yang berkarakterlstik kepakaran dan saintis. Semoga UNY dalam waktu yang tidak lama segera bisa menjadi universitas yang bisa diteladani oleh universitas lain. (Wit)


r

I

w

A

t

A

D\nmi<A UHlVEUrai NtOCIU TOTCAEWra

Juni 2007

Berita

Proses Regenerasi Kopma UNY: Magang!

he

Kantin Kopma UNY

Proses penyiapan kader setiap organisasi atau

perusahaan sangatlah panting. Begitu pula halnya dengan proses regenerasi yang berjalan di KOPMA UNY. Untuk

duduk menjadi top manajemen KOPMA UNY {Pengurus KOPMA UNY), mahasiswa perlu mengikuti beberapa tahapan. Pada 8 Mel 2007 KOPMA UNY melakukan salah

satu proses regenerasi yang diberi nama 'Magang'.

Agenda KOPMA UNY sebelumnya, yaitu Coo-Basic Training (GET) dan Dikmenkop (Pendidikan Menengah Perkoperasian). Jadi, magang merupakan follow up dari kegiatan sebelumnya. Magang yang ada di KOPMA UNY terdiri atas 2

macam, yaitu magang manajemen dan magang kewirausahaan. Magang mempunyai tujuan untuk menambah wawasan setiap peserta magang mengenai kegiatan operasional, balk yang mengikuti magang di kantor pusat maupun yang magang di divisi. Kegiatan magang tersebut diikuti oleh 14 peserta. untuk magang kewirausatiaan berjumlah 9 orang, yang terbagi dalam setiap divisi KOPMA [Garden cafe: 2 orang; Cafe 1: 2 orang; Cafe II: 2 orang; Mini Market: 2 orang; Warpostel: 1 orang). Sedangkan manajemen berjumlah 5 orang (Keorganisaslan: 1 orang; PSDA: 1 orang); keuangan: 2 orang; personalia: 1 orang). Untuk pelaksanaan kegiatan, peserta magang

dipandu oleh masing-masing Ketua Bidang yang bersangkutan. Untuk program manajemen dan untuk magang kewirausahaan dipandu oieh masing-masing manajer setiap divisi.

Untuk mengikuti program ini peserta harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. (1) Anggota KOPMA UNY (2) Telah mengikuti GET [Coop-Basic Training), yaitu pendidikan dasar bagi anggota KOPMA. (3) Telah mengikuti Dikmenkop {Pendidikan Menengah Perkoperasian).

Proses penerimaan magangers di KOPMA UNY

melalui beberapa tahap. Pertama, pendaftaran, selanjutnya tes tertulis dan tes wawancara. Bagi pendaftar yang lolos seleksi wawancara selanjutnya menandatangani kontrak kerja selama 1 bulan. Untuk memonitor kinerja, peserta magang dlwajibkan mengisi agenda kegiatan. Kegiatan tersebut cukup melatih peserta magang untuk iebih bertanggung jawab terhadap komitmen yang mereka buat dalam kontrak kerja dan juga melatih mereka untuk mandiri dalam bekerja bersama dengan orang lain. Para n^agangers juga benar-benar dituntut untuk bekerja secara profesiona! agar hasil yang diberikan juga maksimal, tidaksetengah-setengah. (RiaWidiastuti/KOPMAUNY).


r

E

W

A (

A

DiniuniCA UNivzRamu NicsuYojwcAm

■Juni 2007

Berita

'Belajar sambil Bermain' Lebih Menarik daripada 'Belajar Di Kelas' Ternyata belajar bahasa Inggris itu asyik. Apalagi, sambil bermain. Selain itu, bisa mengenal apa saja yang selama in! belum pemah saya lihat. Pokoknya asyik banget. BIsa belajar sambil jalan-jalan llhat kampus UNY," ujar Aryan! Pungkasari yang blasa dipanggil Ipung, salah satu murid SD Muhammadiyah Pake! Umbulharjo. Memang, pagi Itu tidak seperti biasanya, di Hall Rektorat UNY banyak anak SD Muhammadiyah Pake! Umbulharjo Yogyakarta yang belajar di tempat itu. Ada 45

sudah rutin diiaksanakan setiap semester. Tujuannya

adalah untuk memperkenalkan sarana umum kepada anak-anak, misainya berkunjung ke Bank, perguruan fnggi, dan iain-lain. Selain itu, menurut Rudi, dengan belajar sambil bermain, anak-anak tersebut akan lebih

mudah untuk mencerna pelajaran daripada belajar di kelas. (Wit)

murid kelas IIAdan IIB yang belajar bahasa Inggris. Mereka dibimbing oieh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FBS UNY. Hal tersebut berkait dengan peiaksanaan Wisata

Kampus UNY 2007, Kamis (10/5), bertajuk Campus Grand Tour oleh Prodi Bahasa dan Sastra Inggris UNY yang bekerjasama dengan SD Muhammadiyah Pakel Umbulharjo Yogyakarta, yakni pembelajaran bahasa Inggris secara out door.

Selain di Hall Rektorat, mereka juga diajak mengunjungi Lab Bahasa FBS UNY. DI Lab Bahasa mereka mendengarkan musik dan menonton film. Setelah

itu, mereka mengunjungi pendhapa Tejokusumo. Di pendhapa tersebut mereka menyanyikan lagu secara kelompok, pementasan "Little Sunny Water", dan menyaksikan pameran peta berwarna Kampus UNY. Menurut Sekretaris SD Muhammadiyah Pakel, Rudi Hartono, S.E., kegiatan Ou/DoorSc/joo/dl sekoiah kami

Foto: Witono, 2007

Murid SD Muhammadiyah Pakel Umbulharjo wisata kampus ke UNY

Tim Debat Batiasa Inggris UNY Juara IIAUDC 2007 Tri Sugiarto, Vitri Sekarsari, dan Nanik Gasik S.,

tim debat dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasii menjadi Juara li Asian Universities Debating Championship (AUDC) Tahun 2007, yang juga disebut Lomba Debat Antar-Universitas Se-Asia di Institut

Teknologi Bandung (ITB). Untuk dapat meraih posisi kedua tersebut, Tim

Debat UNY harus tampil melawan tim dari luar negeri dan daiam negeri sebanyak sembilan kail, di antaranya NTU

Singapore, Assumption Universitas Thailand, IIU Malaysia, UGM, Atmajaya. "UNY sangat dipercaya sebagai

Foto: Natsir, 2007

Tim Debate Bahasa Inggris UNY

18-

Adjudicator atau juri daiam event tersebut." ucap Rachmat Nurcahyo, S.S., Pembimbing Tim Debat Bahasa inggris UNYyangjuga Dosen Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan SeniUNY.(/\/ate//-j


r

I

w

A

>

*

UNIVEIUtlU NtacniYDinUUIRA

Juni 2007

Berita

Mahasiswa UNY Diasuransikan Lebih lanjut dikatakan oleh Budi, dengan kuliah di UNY, mahasiswa akan mendapatkan fasilitas-fasllitas, di

antaranya poliklinik (Unit Pelayanan Kesehatan) untuk mahasiswa. Dalam waktu dekat akan dikembangkan dengan fasilitas rawat Inap. Selain itu, juga ada Unit Pelayanan Bimblngan dan Konseling (UPBK). Bahkan, 2007

Ini akan dibangun 'student centre', pusat kegiatan mahasiswa yang terdirl atas tiga lantai. Direncanakan pembangunannya dimulai sekitar Juni-Juli 2007. Hal itu dilakukan mengingat sekretariat ormawa masih tersebar di berbagai tempat. Dengan adanya student centre tersebut diharapkan komunikasi antarorganisasi mahasiswa akan semakin lancar," ujamya. Budi juga mengatakan, sebelum menjadi mahasiswa baru Foto: Natsir, 2007

Kabag. Kemahasiswaan Drs. Budi sulistyo memaparkan Bidang Kemahasiswaan UNY Semua

mahasiswa

UNY

diasuransikan.

Misalnya, dalam aktivitas nalk gunung (UKM Pecinta Alam) terjadi kecelakaan, mahasiswa tersebut sudah diasuransikan. Begitu juga, bila terjadi kecelakaan dalam praktek di iaboratorium, mahasiswa tersebut mendapatkan asuransi. Demikian dijelaskan oleh Drs. Budi Sulistya, Kabag Kemahasiswaan UNY, saat menerima kunjungan sIswaSMAN lAnjatan Kabupaten Indramayu, Kamis (31/5) di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Rombongan sebanyak 350 orang yang didampingi 20 guru pembimbing diterima Kepala Kantor Kerjasama, Humas, dan Protokol, Sugirin, Ph.D., Kadiv Humas Internal, Sumaryadi, M.Pd., dan Kadiv Protokol, Hj. SriSujarwanti,S.l.P.

UNY, calon mahasiswa tersebut nanti akan dites urine, untuk

mengetahui terkena narkoba atau tldak. Hal tersebut karena usia sekolah atau kuliah orang sangat rentan terhadap narkoba, dan UNY tidak menerima calon mahasiswa yang terkena narkoba.

Mahasiswa UNY akan diarahkan dan didampingi supaya nantinya bisa mencapai keseimbangan ketlga kecerdasan, yakni kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Kegiatan untuk mencapai kecerdasan intelektual adalah kegiatan reguler (kuliah). Kecerdasan emosional dan spiritual dlwadahi dalam organlsasi mahasiswa dan UKM. Sementara itu, berdasarkan keinginan para siswa

yang hadir, Kadiv Humas Intemal, Sumaryadi, M.Pd., menjelaskan lekuk-liku instltusi yang bemama UNY ini,

sehingga para siswa mendapatkan gambaran tentang UNY secara lebih valid dan komprehensif. (wit)

Seminar Eksistensi dan Profesionalisme Konselor Lebih dari 250 orang memadati Ruang Sidang Utama Rektorat UNY untuk mengikuti seminar eksistensi dan profesionalisme konselor yang diselenggarakan oleh mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling (Reguler) angkatan 2004 yang menempuh mata kuliah Seminar BK, bekerjasama dengan Asosiasi Bimblngan dan Konseling Indonesia DIY (ABKIN DIY), Senin (8/5). Seminar dibuka oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. H. Sugeng Mardlyono, Ph.D. Pada kesempatan tersebut dihadirkan tiga orang pembicara, yaitu: Dirjen Ketenagaan, dr. Fasli Jalal, Ketua Umum Asosiasi Bimbingan dan Konseling yang sekallgus Rektor UPl Bandung, Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, dan Pakar Pendidikan Indonesia dari Universitas Negeri Malang, Prof.

'Kerangka konsep Bimbingan dan Konseling masih perlu diluruskan lagi sebagai akibat dari diposisikannya konselor Bimbingan dan Konseling sebagai layanan pengembangan diri, yang disandingkan dengan ekstra kurikuler, sebagai salah satu komponen kurikulum

Dr.TRakaJoni.

FIP UNY, H. Muh. Farozin, M.Pd. (ratna ew/dod)

yang berada di bawah payung standar isi. Pelurusan itu dilakukan dengan penegasan, 'Bimbingan dan Konseling

bukanlah sebuah pembelajaran dalam konteks adegan mengajar layaknya dilakukan guru sebagai pembelajaran bidang studi yang mendidik, melainkan layanan ahli dalam konteks memandirikan siswa," tegas Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata dalam paparannya.

Kegiatan seminar diawali dengan lantunan lagu Mars BK Peduli Siswa, dilanjutkan dengan sambutan Dekan

-19


r

E

W

A

DSn^mic^ uNivERftna HtGEnnTcuuu

■Juni 2007

Berita

Sambungan hal. 2. "Dengan Prinsip...". Dalam rangka go international, di sefap fakultas telah dipilih 1 prodi yang dipersiapkan sebagai prodi berwawasan

intemasional, yaitu prodi Pendidikan Matematika (FMIPA), Pendldikan JasmanI Kesehatan dan RekreasI (FIK), Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (FBS), Pendidikan Teknik Otomotif (FT), Pendidikan

block grant terus diusahakan untuk segera dapat disistematisasikan ke dalam peraturan dan kebijakan institusi

Akuntansi (FISE), dan Pendidikan Luar Biasa (FIP). Hal itu dimaksudkan untuk menindaklanjuti semangat Pemerintah (Depdiknas) dalam mewujudkan Worid Class (yn/Vers/fy (WCU). Terkait dengan itu, program inovatif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi dosen dan matiasiswa sangat diprlorltaskan. Hal itu untuk antisipasi terhadap eksistensi sekolah Intemasional. Pada 2007 UNY telah mulai merlntis calon-calon guru sekolah nasional bertaraf intemasional. Tiga puluh calon yang telah berhasil diseleksi dari 70 peminat, saat ini sedang mengikuti kursus bahasa Inggris intensifyang selanjutnya akan diikuti pengajaran mikro dan praktek lapangan, yang semuanya menggunakan bahasa Inggris. Dengan demikian, di samping program KKN-PPL yang biasa dilakukan terdapatjuga KKN-PPL yang khusus dipersiapkan bagi para calon guru untuksekolah nasional yang bertaraf intemasional.

untukkeberlanjutannya. Empat bidang unggulan universitas yang telah ditetapkan, sampai saat ini belum berhasil diidentifikasi. Oleh

karena itu, pada tahun 2007 ini kembali dipersiapkan lagi dengan lebih serius, baik mekanisme maupun operasional pengadaannya, termasuk alokasi dana yang dibutuhkan.

Berbagai unit kerja yang potensial untuk menghasilkan produk unggulan universitas, seperti: fakultas, PPs, Lemlit, LPM, P3AI,

dan unit kerja lainnya diharapkan segera berpartislpasi untuk mendukungnya. Sistem penjaminan mutu untuk mendukung program unggulan semakin dimantapkan. Penyediaan berbagai fasilltas yang diperlukan terus diusahakan untuk

kelancaran tugas dan optimalisasi hasll kerjanya. Eksistensi dan kualitas Program Pascasarjana (PPs)

Saat ini jumlah mahasiswa terdaftar sebanyak 24.359

merupakan salah satu indikator ketangguhan universitas.

orang. Animo mahasiswa barn, khususnya yang lewat SPMB,

Untuk itu, PPs UNY terus berusaha keras melakukan berbagai langkah peningkatan. Peningkatan tersebut meliputi

meningkat 13% dibanding tahun sebelumnya, dengan persentase peningkatan tertinggi tegadi di FIP (78,26%). Rerata IPK relatif tetap, yaitu 3,13. Walaupun penyelesaian studi sedikit mengalami penurunan (lebih lama) jika dibandingkan tahun lalu (dari 5,03 tahun

peningkatan animo calon mahasiswa PPs, balk dari dalam

negeri maupun luar negeri (negara-negara nonblok), rerata IPk, banyaknya mahasiswa cumlaude, dan lama penyelesaian studi

menjadi 5,10 tahun) tetapi jumlah lulusan yang dihasilkan sedikit

yang cenderung semakin pendek. Di antara 15 prodi yang ada,

meningkat dibandingkan tahun lalu (dari 3.508 orang menjadi 3.514

6 prodi jenjang S-2 dan 1 prodi jenjang S-3 yang telah terakreditasi semuanya bernilai A (unggul). Berbagai peningkatan kualitas layanan terus dilakukan, di antaranya

orang) dengan jumlah mahasiswa cumlaude meningkat 49,17% (dari 181 orang menjadi 270 orang).

Dalam rangka peningkatan kualitas pendidik (guru), UNY telah mempersiapkan diri untuk berpartislpasi dengan baik. Saat ini UNY sedang menyelenggarakan program pengadaan guru S-1 Basic

pemutakhiran: tes seleksi masuk, pedoman akademlk, pedoman penulisan tesis dan disertasi, pedoman pembelajaran, pedoman penjaminan mutu, layanan SIAKAD, dan layanan bagi mahasiswa intemasional.

Science dan program PGSD berasrama yang semua pesertanya berasal dari 3 Kabupaten di Kalimantan Barat (Kab. Landak, Kab. Melawi, dan Kab. Ketapang). Untuk mempercepat laju peningkatan kualifikasi guru SD, di samping program yang telah ada, juga dilaksanakan program PGSD Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualifikasi guru SD dengan tanpa mengesampingkan prestasi para peserta didiknya. Animo calon guru lewatjalurPenelusuran BibitUnggul(PBU) tahun ini meningkat sangat

studi, tidak kurang dari 18 jenis penelitian telah dilakukan, baik dengan menggunakan dana intemal maupun ekstemal UNY.

tajam. Barangkali hal ini sebagai dampak UU Rl Nomor 14Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Kenyataan menunjukkan bahwa mahasiswa UNY saat ini berasal dari hampir semua Propinsi yang ada di

dimaksudkan untuk mewujudkan produk unggulan yang sangat

Indonesia, disamping adajuga yang berasal dari luar negeri. Perolehan block grant, termasuk Woc/rgranfinternal, terus

Penelitian sangat penting dalam setiap inovasi. Lembaga Penelitian (Lemlit) yang saat Ini memiliki 12 pusat Besamya komitmen UNY terhadap pendidikan berdampak munculnya b/ock grant intemal untuk 3 tahapan, yaitu: research

based teaching, uji kemanfaatan (bekerjasama dengan sekolah partner), dan kemasan produk inovasi pembelajaran. Hal ini diperlukan. Ditinjau dari produktivitas, dibandingkan tahun sebelumnya pada 2007 ini terjadi kenaikan yang sangat fantastis (naik 98%). Demikian juga, untuk perolehan dana

diusahakan keberhasilannya. Pemberdayaan semua tim terkait {block

ekstemal tahun ini terjadi kenaikan yang cukup signiflkan (naik

grant, reviewer, penjaminan mutu, dan evaluasi diri) terus dilakukan. DI samping melanjutkan 11 jenisb/oc/rgrarjfdari Dlkti,baikSP4,Ai,A2, A3, maupun TPSDP tahun 2007 ini UNY berhasil meraih block grant IMHERE (Pendidikan Matemafka, Pendidikan Bahasa dan Sastra

24%). Berdasarkan kriteria tertentu, Lemlit UNY termasuk

Indonesia, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, dan P3AI) dengan dana 10,5 milyar, bahkan telah disusul dengan keberhasilan berikutnya, yaitu lolosnya UNY dalam seleksi awal Program Hibah Kompetisi (PHK) Berbasis Institusi (Pendidikan Teknik Elektro,

20

DUE-Like, S-1 PGSD, SP4, Al, A2, A3, TPSDP, maupun IMHERE semuanya telah dapat diraih oleh UNY. Good practices yang merupakan salah satu "kristal" keberhasilan

dalam 11 perguruan tinggi yang dipercaya oleh DP3M Dikti Jakarta untuk melakukan seleksi proposal penelitian dosen muda dan penelitian kajian wanita. Di samping Itu, Lemlit UNY juga dipercaya untuk menyelenggarakan desiminasi 25 hasil

penelitian dl antara 226 hasil penelitian (dari 35 perguruan tinggi), dan seleksi 530 judul (dari 39 perguruan tinggi) yang

Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Administrasi

diusulkan. Untuk pengembangan lebih lanjut, Lemlit UNY akan melakukan peningkatan: layanan administrasi, optimalisasi

Perkantoran, dan UNK). Sungguhpun demikian, bagi UNY, keberhasilan tersebut merupakan tantangan dan sekaligus kesempatan emas untuk meningkatkan prestasi dan kualitas diri. Dengan demikian, hampir semua jenis block grant, baik Semi Que,

line, dan Payung Penelitian. (Mar)

website portal Lemlit, Sistem Informasi Penelitian (SIPEN) on


^

S

W

A

I

A

DinmKA UNIVDUtlU NtaOUYDIiaKWin

Juni 2007

Berita

Sambungan hal. 2. "Menjadi Guru....". sekeliling kita, di gedung ini juga maupun di dalam masyarakat secara luas. Apa buktl itu? Bukti-bukti dari hasil kinerja guru dapat kita simak dalam kehidupan nyata sehari-hari. Di masyarakat ada orang-orang di sekeliling kita yang tidak mampu bergaui dengan tetangganya. Mereka tidak bisa mengembangkan sikap-sikap pergauian yang penuh persatiabatan, hangat, dan saiing

memberdayakan. Kepribadlan orang-orang seperti ini mungkin dapat dijadikan gambaran dari kurang berhasiinya guru kita untuk membekaii kapital sosial terhadap mereka. Bahkan, dalam forum ini pula kita juga bisa meiakukan ekstrapoiasi nilai dan perilaku yang muncul dari antara kita yang mungkin terkait secara tidak langsung dengan kinerja profesional guru kita di masa

iaiu. Di antara kita saat ini menunjukkan berbagai perilaku sosial yang berbeda-beda. Ada yang mendengarkan pidato dengan penuh atensi. Ada yang ngobrol saja dengan mengabaikan berbagai rupa acara dan pidato yang baru saja berlaiu. Ada yang mengapresiasi pidato dengan sepenuh hati dengan bemiat membelajarkan diri. Kaiau saja sifat ini muncul daiam diri di antara kita dalam forum ini, berarti guru-guru kita dahuiu teiah mampu mengembangkan fiiosofi pembelajaran yang memberdayakan kita: learning how to learn. Hal ini juga berarti bahwa guru kita teiah berhasil menanamkan motlvasi pada diri kita untuk belajar sepanjang hayat life long learning jika kita ingin menggunakan istilah yang lebih mengglobai. Di forum ini beberapa dari kita ada juga yang sibuk menjawab teiepon seluiemya dengan sembunyisembunyi. Bahkan, ada yang asyik sekali baiasmembaias SMS untuk urusan juai-beii. Terhadap fenomena ini mungkin kita dulu gagai belajar dari guru yang mampu meiakukan positive transfer of learning and principles mengenai keterampilan sosial, niiai-nilai toieransi, empati, dan berbagai aspek kecerdasan emosional iainnya. Semua fenomena ini pada hakikatnya terkait dengan berhasil tidaknya kita belajar dan dibeiajarkan dari dan oieh guru-guru kita tentang niiai-nilai toieransi, empati, kedisipiinan, kecakapan sosial, dan sebagainya. Di masyarakat yang lebih luas kita juga bisa menjumpai nasib dan karier orang yang berbeda-beda, meskipun mereka bersekolah di sekolah yang sama, dengan guru yang sama, dan tentu dengan kurlkulum yang sama pula. Ada yang bisa menjadi rektor, dekan, ketua jurusan, sampai beberapa kali. Ada yang bisa jadi bupati, gubernur, dan poiitisi bergaji tinggi, tetapi ada juga, dan bahkan banyak yang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari harus berpeluh, banting tuiang, dan berjuang ke sana kemari. Sungguh sangat unik

Sebagai guru, kita tentu memiiih berkontribusi

pada fenomena sisi yang serba berprestasi pada anak

didik kita. Kita ingin anak-anak didik kita menjadi orangorang yang berakal budi, berprestasi, dan berguna bagi pemberdayaan umat manusia secara universal. Untuk bisa demikian, tentu kita tidak bisa meiakukannya dengan menjadikan diri kita sebagai guru yang asai-asalan, kurang menguasai iimu, rabun teknologi, dan miopi pedagogi.

Dalam kesempatan yang singkat ini saya akan mencoba untuk membahas beberapa hal bagaimana seharusnya guru berkinerja agar ia mampu berperan sebagai pencerah dan pemberdaya kehidupan para siswa di abad modern dan di era global seperti saat ini. Karakterlstik dan Tuntutan Profesional

langsung ataupun tidak langsung, guru kita, dan kita

Menjadi guru di era global pasti tidaklah mudah. Ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi agar ia bisa berkembang menjadi guru yang profesional. Secara akademik, agar seorang guru menjadi profesional, dia harus memiliki beberapa ciri atau karakteristik. Ciri-ciri atau karakteristiktersebutmenurut Houle (1980) adalah: (1) Harus memiliki landasan pengetahuan yang kuat; (2) Harus berdasarkan kompetensi individual: (3) Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi; (4) Ada kerjasama dan kompetisi yang sehat antarsejawat; (5) Adanya kesadaran profesional yang tinggi; (6) Memiliki prinsip-prinsip etik (kode etik); (7) Memiliki sistem sanksi profesi; (8) Adanya militansi individual; dan (9) Memiliki organisasi profesi. Dari ciri-ciri profesionalisme itu jelas bahwa guru tidak bisa datang dari mana saja tanpa melalui sistem pendidikan profesi dan seleksi yang balk. Dengan demikian, pekerjaan guru tidak bisa iagi dijadikan sebagai upaya sambilan, atau pekerjaan sebagai moonlighter. Bahkan, seorang guru teladan dari Massachusetts, Bruce M. Penniman, suatu saat pemah berujar: "Mengajar adalah panggilan, bukan lompatan karier" (Sennett, 2oo6). Sebagai perbandingan, marilah kita simak pendapat lain mengenai ciri-ciri profesionalisme. Hal ini penting dilakukan agar kita tidak mengaburkan makna sebuah pekerjaan yang profesional dengan suatu pekerjaan dalam arti umum. Morel (http:www//dynamicorange. COM/2C07) memberikan enam ciri orang yang teiah masuk kategori profesional. Keenam ciri itu meliputi: (1) The professional has skills or expertise proceeding from a broad knowledgebase. (2) The professional provides a service based on a special relationship with those whom he or she serves. This relationship involves a special attitude ofbeneficence tempered with integrity. This includes fairness, honesty and a bond based on legal and ethical rights and duties authorized by the professional institution and legalized by

sebagai guru, Ikut berkontribusl.

public esteem.

kehidupan kita ini. Daiam keunikan itu, sadar atau tidak,

9-1


DiRAmiCd UNivzRanu NtstajYDsyuuin

iJuni 2007

Berita

{Z) To the extent that the public recognizes the authority of the professional, he or she has the social

function ofspeal^ng out on broad matters ofpublic policy andjustice, going beyond duties to specific clients. (4) In order to discharge these functions, professionals must be independent ofthe influence ofthe State orcommerce.

(5) The professional should be educated rather than trained. This means having a wide cognitive perspecf/Ve, seeing the place of his or her skills within that perspective and continuing to develop this knowledge and skills within a frame workof values.

(6) A professional should have legitimized authority. Ifa profession is to have credibilityin the eyes of the general public, it must be widely recognized as independent, disciplined by its professional association, actively expanding its knowledge base and concerned with the education of its members. If It is widely recognized as satisfying these conditions, then it wili possess moral as well as legal legitimacy, and its pronouncements will be listened to with respect. Dari wacana akademik sebagaimana dua kutipan di atas, guru memang harus memiliki integritas, ilmu pengetahuan yang memadai sesuai dengan bidangnya, watak yang terpuji, kompetensi, dan bahkan harus mengikuti pendidikan yang baik, bukan sekedar mengikuti pelatihan semata {educated, bukan hanya trained). Dari karakteristikyang dimiliki itu, akhirnya baru ada pengakuan dan penghargaan dari masyarakat. Oleh karena itu, sertifikasi guru di negeri ini, yang saat ini masih hangat menjadi wacana dan diskusi kebijakan publlk, pada akhirnya harus berujung pada pengakuan dan penghargaan masyarakat iuas akan profesionalisme guru itu sendiri. Hal ini terjadi jika setelah dikeiuarkan

sertifikat, bagi guru yang mendapatkannya memang benar-benar menunjukkan klnerja profesional yang mampu mengubah kualitas pembeiajaran dari

konvensional, rutin, mekanistis, menjadi sebuah proses yang diaiogis, dinamik, demokratik, dan

memberdayakan peserta didik. Jika profesionaiisme guru dliihat dari kacamata

Undang-undang Guru dan Dosen (UU No. 14 Tahun 2005), jelas undang-undang itu mensyaratkan guru untuk memiliki kuaiifiksi, kompetensi, dan sertifikasi. Pasal 8 UU No. 14 Tahun 2005 menyebutkan: "Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasionai". Kuaiifikasi akademik yang dimaksud harus diperoieh melaiui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Syarat yang disebut terakhir Ini juga sangat sesuai dengan kajian dan wacana akademik mengenai persyaratan sebuah pekerjaan yang dapat dikategorikan sebagal sebuah pekerjaan yang

profesional, bukan amatiran, yaitu adanya pendidikan yang baik dan memadai bukan sekedar peiatihanpeiatihan. Selanjutnya, kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesionai, bukan amatiran, menurut

Pasal 10 Ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadlan, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoieh meialui pendidikan profesi. Pasai ini, sekaii iagi, juga menguatkan akan pentingnya pendidikan bagi guru yang profesionai, bukan sekedar pelatihan. Oleh karena itu, bagi LPTK seperti UNY ini perlu ikut mencari format yang akuntabel bagi proses pendidikan profesi guru agar seteiah keiuar dari pendidikannya calon-caion guru yang didldiknya benarbenar sesuai dengan tuntutan Undang-undang Guru dan Dosen dan juga sesuai dengan wacana akademik sebagaimana telah saya kutipkan di atas. Persoalannya, profesionalisme guru tidak dengan serta-merta disambut guru yang saat ini sudah bekerja dan mengabdi di Republik ini secara utuh. Pengertian dan semangatyang berkembang, dengan UU Guru dan Dosen, guru akan secara otomatis mendapatkan kesejahteraan yang memadai. Keyaklnan seperti itu tentu saja tidak benar. Profesionalisme guru harus diberi makna sebagai saiah satu proses perbaikan sistem dan praksis pendidikan nasionai. Konsekuensinya, kesejahteraan harus mengikuti atau sebagai konsekuensi logis dari kinerja yang profesional. Oleh sebab itu, proses sertifikasi guru harus berjalan dan berujung, di antaranya, pada kualitas klnerja guru di kelas secara profesional, yang tujuan akhirnya untuk memperbaiki dan meningkatkan kuailtas pendidikan secara nasionai. Di samping itu, tentu saja, guru yang profesionai harus memiilkl social skills

yang memadai agar kinerja profeslonaiitasnya di kelas dapat ditopang oleh kompetensi sosialnya secara terpadu.

Mengapa guru di milenia ketiga ini periu dan harus memiiiki profesionalisme yang kual? Karena dunia saat ini, di milenia ketiga ini, mengalami banyak perubahan yang tidak menentu dan tidak terduga-duga. Oleh karena itu, kits tidak bisa Iagi mengandalkan modei kehidupan yang rutin dan mekanistis. Praksis pembeiajaran tentu harus diselaraskan dengan perubahan-perubahan yang teijadi, .yang sulit diduga arah dan bentuknya. Rowan Gibson (1997: 1) menggambarkan betapa sulitnya memprediksikan masa depan dalam sebuah metafora berikut: "The. lesson of the last three decades is that

nobody can drive to the future on cruise control".

Karena dunia selaiu berubah, tentu peserta didlk

juga akan selaiu berubah sejaian dengan perubahan yang terjadi di daiam masyarakat. Perubahan yang lebih cepat tentu terjadi pada pengetahuan dan teknologi, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi gaya hidup, pola periiaku, dan pola hubungan antarindividu. Peserta didik


r

i

w

A

I

A

DinAinlu utovEunu NtsuiYoinuujru

Juni 2007

Berita

continuation of the past, it will be a series of discontinuities. But in order to grab hold of the future we have to let go off the past. We have to challenge and, in many cases, unlearn the old model, the old paradigms, the old rules, the old strategies, the old assumptions, the

global terjadi dan berjalan amat cepat dan tidak menentu akibat semakin banyaknya warga dunia yang bisa memiliki akses ke dalam berbagai pusat dan bentuk teknolcgi informasi dan komunikasi. Akibatnya, ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mampu berkembang dan berganda dalam ukuran hari. Hal ini jauh berbeda dengan keadaan 20 tahun lalu di mana ilmu pengetahuan dan teknologi memerlukan waktu kurang lebih 10-15 tahun untuk berganda dalam arti jenis dan kualitasnya. Kondisi ini juga telah mengubah tatanan dunia dilihat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akhirnya,ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lagi menjadi tertutup rapat, danjuga tidak lagi menjadi hak monopoli sebuah bangsa. Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi bisa diakses oleh siapa saja asal mereka mau

oldsuccess recipes.

dan

Dengan demikian, guru yang profesional hams selalu bembah dari praktek lama, dan bahkan juga hams bisa meninggalkan metode dan resep-resep sukses masa lampau untuk menghadapi berbagai jenis tantangan profesional kini dan mendatang yang semakin sulit untuk diprediksi pola dan coraknya,dengan cara dan metode yang sama sekali bam. Oleh karena itu, gum yang profesional tidak akan selaiu terjebak pada kisahkisah sukses masa lampau, dan dengan demikian, hams menghindarkan diri dari pola kerja yang bersandarkan paradigma romantisme. Bag! umat yang beragama (Islam) hal seperti ini sebenamya bukan merupakan barang bam. Karena dalam ajaran agama Islam, kita diperintahkan agarsetelah selesai melakukan pekerjaan yang satu harus segera bergegas dan pindah melakukan pekerjaan baru yang lain. Ajaran lainnya juga mengatakan bahwa siapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin, itulah orang yang bemntung, dan siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, dia termasuk orang yang rugi, dan siapa yang hari ini lebih jelek daripada kemarin, sungguh ia termasuk orang yang celaka. Konsekuensinya,jika seorang gum ingin menjadi profesional, dia harus suka dan berpihak pada setlap pembahan terkait dengan profesionalismenya. Dengan cara seperti ini, dia akan masuk ke golongan gum yang profesional dan juga sekaligus masuk ke dalam golongan gum yang bemntung, bukannya masuk ke dalam golongan gum yang mgi atau bahkan celaka. Gum yang profesional tentu akan bisa melakukan hal ini karena sebagaimana ditegaskan oleh Morell (http://www.dynamicorange.com), mereka, para gum itu, hamsjuga memiliki dan memegang nilai-nilai yang terkait dengan karakteristik profesionalismenya, yaitu: "confidence, service, confidentiality, competence, contract, community responsibility and commitment". Berbagai tantangan profesional guru akan selalu hadir. Hal ini seiring dengan karakteristik dunia yang semakin mengglobal. Pembahan-perubahan dunia

mengaksesnya. Kondisi Ini juga akan mempengaruhi kinerja profesional gum. Gum yang tidak mau berupaya untuk mengakses ilmu pengetahuan yang bam, akan

juga akan memasuki sistem perubahan itu. Konsekuensinya, gum pun hams mampu menangani pembahan-pembahan tersebut secara profesional dalam konteks pembelajaran dalam arti yang luas. Untuk dapat demikian,tentu kita tidak bisa lagi bergantung pada kisahkisah sukses masa lampau. Hal ini sejalan dengan

gambaran mengenai pembahan masa depan dan bagaimana cara menghadapinya seperti dideskripsikan oleh Rowan Gibson(1997:6)berikutini. The fact is that the future will not be a

memiliki hardware dan software untuk

ketinggalan zaman, dan dengan demikian, profesionalismenya akan dipertanyakan meskipun mereka telah mendapatkan sertifikat pendidik beserta tunjangan profesionalnya. Mulai saat ini bangsa mana saja yang ingin kuat dan berjaya harus berpacu dan berlomba untuk menguasai ilmu -pengetahuan dan teknologi. Hal ini menjadi demikian, seiring dengan telah terjadinya pergeseran paradigma kekuatan dan kejayaan suatu negara dari resource basedbergeserke/cnow/edge based pada awal dekade. Makna dan implikasinya, negara mana pun yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan sendirinya akan menjadi kuat dan berjaya dalam berbagai aspek kehidupan bemegara dan berbangsa. Indonesia, suka tidak suka, mau tidak mau, juga harus ikut berlomba dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, proliferasi Ilmu pengetahuan dan teknologi sungguh menjadi kategorl imperatif bagi perjalanan bangsa ini untuk bisa bersaing dengan bangsa lain secara global. Kalau ini bisa menjadi kesepakatan nasional, sungguh, guru-guru kita mulai saat ini hams mempersiapkan diri sebagai salah satu komponen penting dalam perlombaan dan proliferasi itu. Ini semua sungguh menjadi tantangan profesional bagi gum kita.

Agar para guru memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai bentuk perubahan

global dan proliferasi ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka perlu memiliki dan mengembangkan berbagai karakteristik pribadi positif sebagaimana digambarkan oleh Laura Cartoff http://www.mindspring.com/ "brucec/13car_Prof.htm/2007 sebagai berikut: (1) Competency,(2) Honesty,(3)Punctuality,(4) Integrity,(5) Morality,(6)Kindness,dan(7)Humility.(Mar)


DiRAIiliU UNivuinu KESou Yonwura

'Juni 2007

Leiayu SEGENAP REDAKSI

PEWARA DINAMIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MENGUCAPKAN TURUT BERDUKA CITA AT AS MENINGGALNYA BAPAK ADEN AN (61 tahun) Meninggal 25 Februari 2007

Almarhum ayah kandung Bapak Zainal Arifm, MX dosen junisan OtomotifFTUNY Hj. RIYAYATIKUSNO WIBOWO Meninggal 6 Maret 2007

Almarhumah ibu mertua Bapak Argo Pambudi, M.Si. dosen Jurusan ADP PISE UNY IBU SUMILAH JASMAN(80 TAHUN) Meninggal 7 April 2007

Almarhumah ibu kandung Bapak Sutrisna Wibawa, M.Pd. dosen Jurdik Bahasa Jawa FBS /Pembantu RektornUNY

BAPAK H. DULHAM(80 tahun) Meninggal 11 April 2007

Almarhum ayah kandung Ibu Sri Hartati Kepala UPT Perpustakaan UNY Dr. SETYO NUGROHO(54 tahun) Meninggall3 April 2007 Almarhum dosen Jurusan PKL FIK UNY

IBU ENDANG SUSILOWATI

Meninggal 17 April 2007 Almarfiumah adalah ibu kandung Bapak Wispar Sunn Brams Dwandaru, M.Sc.dosen Jurdik Fisika FMIPAUNY

IBUJUMINI(80 tahun)

Meninggal 17 April 2007

Almarhumah ibu kandung Ibu Dra. Sri Sumardiningsih, M.Si. dosen Jurdik Ekonomi FISE UNY BAPAK H. SURATBIYANTO(82 tahun) Meninggal 18 April 2007

Almarhum ayah mertua Bapak Dr. H. Sudji Munadi, dosen Jurdik Teknik Mesin FT UNY IBU MOELJATI(80 tahun)

Meninggal 23 April 2007 Almarhumah ibu mertua Bapak Drs. Djumarwan dosen Jurdik Sejarah FISE UNY BAPAK ATEMO LASIMIN(77 tahun) Meninggal 26 April 2007

Almarhum ayah kandung Bapak Marsidi, S.Pd. staf Subag. Rutin dan Pembangunan,Bagian Keuangan UNY IBU DAWIMAH SUPARTITOLO

Meninggal 27 April 2007

Almarhumah ibu kandung Bapak Ich. Subiyantoro karyawan FISE UNY IBU HATIMATUM

Meninggal 12Mei2007

Almarhumah ibu kandung Bapak Marzuki, M.Ag dosen Jurusan PKn H FISE UNY

Semoga amal baiknya diterima Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan iman. Amin


f

I

W

A

a

A

DiriAmiCd UHlVEUnU NIOERIYDaTAKABIA

lJuni 2007

Opini

Sukses PAUD,Sukses Wajib belajar Oleh Sudaryanto

Di antara hiruk-pikuk masalah pendidikan mutakhir, yang paling serlus iaiah masalah pelaksanaan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar) 9 Tahun. Program tersebut ditarget Depdiknas akan tuntas pada 2009. Pada tahun itulah angka partisipasi murni

(APM) anak-anak Indonesia yang bersekolah mencapai 95 persen. Hanya saja, saat ini Pemerintah baru mencapai angka 88,68 persen

(JawaPos,16/4/2007). Itu berarti, Pemerintah masih periu mengejarsisa 6,3 persen untuk bisa meraih APM sekaligus menuntaskan program Wajar 9 Tahun.

Di satu sisi, kita amat mengapreslasi kerja keras Pemerintah, terutama guna mewujudkan citacita pendidikan untuk semua (education for all) melalui Program Wajar 9 Tahun. Namun, di sisi lain, kita perlu meiontarkan saran bahwa keberhasllan meraih APM janganlah dijadikan tolok-ukur utama.

Soa! target, Pemerintah iayak bersikap

disebabkan biaya sekolah yang terlampau mahal. Di samping itu, biaya kebutuhan hidup sehari-hari, terutama pangan, masih belum tercukupi. Akibatnya, pendidikan anak tidak

menjadi prioritas bagi orang tua. Di sisi lain, pihak sekolah pun tidak

membuka akses bagi anak-anak yang berasal dari keluarga miskin atau kurang mampu. Dengan melakukan pungutan di sana-sini, pihak sekolah berdalih tidak menerima anak-anak yang berasal dari keluarga miskin. Untuk itu,

Pemerintah kita sarankan agar segera mencarikan soluslnya, yakni dengan cara mewujudkan program sekolah gratis bagi anakanakdari keluarga miskin. Solusi lainnya, kita bisa menggagas semacam pendidikan layanan khusus bagi anak-

anak dari keluarga miskin. Misalnya, dengan

program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Program tersebut, kendatipun masih dalam

Mandikdasmen, Prof. Suyanto, Ph.D., paling tidak ada tiga kendala, yakni, (1) faktor keterjangkauan beberapa daerah kantong yang

tahap sosialisasi, diharapkan dapat membantu memperluas kesadaran orang tua, terutama di kalangan keluarga miskin, untuk mau menyekolahkan anaknya. Sebab, bagaimana pun, anak-anak tetap perlu mendapatkan pendidikan. Muncul pertanyaan, bagaimana peran

terpencil, (2) rendahnya kesadaran orang tua

PAUD selama ini bagi dunia pendidikan nasional.

untuk menyekolahkan anaknya, dan (3)

Peran PAUD bisa terlihatdari beragam hal. yang

kemlskinan(Jawa Pos,16/4/2007). Di antara beberapa kendala tersebut, yang perlu dicermati iaIah rendahnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Saat

paling utama bahwa terlaksananya PAUD dapat mendukung Program Wajar 9 Tahun. Hal itu

optimis. Namun, Pemerintah perlu juga menyadari beberapa kendala dalam penuntasan Program Wajar 9 Tahun. Menurut Dirjen

disebabkan

melalui PAUD

anak-anak dari

keluarga miskin mendapatkan akses di jenjang

ini, disadari atau tidak, masih banyak orang tua

pendidikan lebih lanjut, selain juga mereka lebih

yang enggan menyekolahkan anaknya. Hal itu

sehat, cerdas, ceria, dan yang terpenting.


r

(

IT

A

I

A

D\nmi<A UNivEutTAi NtQinnroruiA

■Juni 2007

Opini

memiliki akhlak.

Pada hemat saya, Pemerintah perlu didorong untuk mulai serius dalam menyusun dan membuat kebijakan pendldikan sampai tingkat Impiementasi, khususnya PAUD di lapangan. Sekurangnya ada ttga langkah yang perlu dllakukan berbagal pihak guna meningkatkan mutu pendidlkan nasional melalui akses, layanan- mutu PAUD nonformal, khususnya bagi anak-anak usia dini dan anakanak keluarga miskin.

Pertama, soslalisasi tentang pentingnya PAUD, mulai dari level pusat hingga level kecamatan. Harus kita akul, mutu kehidupan anak-anakdi Indonesia saatinlmaslh rendah. Itu

ditandai dengan masih rendahnya akses pendidikan dasar. Sekalipun mereka bisa

bersekolah, kuaiitas pendidikan mereka tetap saja rendah. Itu terjadi karena salah satunya bahwa selama ini sekolah cenderung mengejar kebutuhan aspek kognitif saja. Dua aspek yang Iain, psikomotorik dan afektif, cenderung terabaikan. Alhasil, proses pendidikan berubah fungsi menjadi proses transfer pengetahuan (transfer of knowledge). Mengutip istllah Paulo Freire, gaya "banking of education", di mana para siswa atau anak didik

diposisikan sebagai objek pendidikan yang pasif. Padahal, daiam konsep PAUD, proses pendidikan di kelas diharapkan bisa membuat siswa menjadi aktif.

Dalam konteks soslalisasi PAUD, misalnya, iangkah Pemerintah Daerah

membentuk Forum PAUD di tingkat provinsi patut didukung. Selanjutnya, forum serupa Juga perlu dibentuk di tingkat kabupaten/kota, bahkan di tingkat kecamatan. Diharapkan, kelak pengetahuan tentang pentingnya PAUD bisa membantu tiap-tiap . keluarga untuk menyekolahkan anak-anaknya. Dengan begitu, angka partisipasi anak sekolah akan meningkat. Kedua, pembangunan sarana dan fasilitas belajar, terutama dl tingkat pendidikan dasar. Proses impiementasi PAUD akan berjalan optimal dan terarah jika didukung oleh sarana dan fasilitas belajar yang memadai. Misalnya, pembangunan Taman Kanak-kanak (TK), kelompok bermaln (play group), Taman Pendidikan Anak (TPA), dan Satuan Pendidikan Anak Usia Dini. Diharapkan, dengan semua fasiiitas tersebut anak-anak akan kian menjadi kreatif.

Adapun kreativitas yang ditekankan di sini iaiah mampu mengembangkan potensi anak

26

usia dini secara fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Suryati Sidharto (2005) mengurainya sebagai berikut. Secara fisik, seorang anak

kreatif Jika menerima asupan makanan yang tepat, bebas gangguan penyakit, teratur beraktivitas dan istirahat, adanya kesempatan bagi anak tanpa dilarang ini-itu oieh orang tua secara overprotective.

Secara kognitif, seorang anak kreatif jika tumbuh di lingkungan yang dapat menstimuiasi anak, merangsang ingin tahu dari orang dewasa, merangsang aktivitas mental dan fisik, serta

stimulasi terprogram di lembaga pendidikan, baik dalam kegiatan di ruangan (in door) maupun dl luar ruangan (outdoor). Sedangkan secara sosial dan emosional, seorang anak kreatif jika mampu bersosiallsasi dengan teman sebaya, keluarga, dan guru di sekolah.

Ketiga, optimal isasi kuaiitas guru/pendidik, terutama di Jalur Program Studi PAUD (S-1). Saat ini diakui, penyiapan tenaga, guru/pendidik PAUD masih baru berada di

Jakarta (baca: Universitas Negeri Jakarta). Untuk menyukseskan Program Wajar 9 Tahun, kita sarankan agar Pemerintah bisa memberikan izin

pembukaan S-1 PAUD di beberapa Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang. tentunya memiliki kompetensi memadai. Dengan ketiga langkah tersebut, diharapkan akses layanan mutu PAUD, terutama

guna menyukseskan Program Wajar 9 Tahun akan terwujud. Di samping itu, hal penting yang perlu kita tekankan, bahwa bagaimana pun kebijakan pendidikan dibuat harus berdasarkan

perkembangan anak usia dini. Kelak, selain membangun dan meningkatkan kreativitas anak sejak usia dini, layanan mutu PAUD juga dapat membawa kemajuan dunia pendidikan nasional. Semoga!

Sudaryanto, S.Pd., Pengajar di Jogja Writing School (JWS), Alumnus S-1 PBSI PBS Universitas Negeri Yogyakarta. HP 0815 7803 1823.


^

I

W

A

K

A

DiR^iCA UNIVmrZU NtOCRIYDSYWUEn

Juni 2007

Opini

Pembelajaran Seni-Budaya Dipecah? oleh Probo Haijanti

Pendahuluan

Struktur dan

muatan KTSP pada

jenjang pendldikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi (SI) meliputi lima kelompok mata pelajaran, salah satunya adalah Kelompok mata pelajaran estetlka. Di dalam kelompok itu terdapat mata pelajaran Sen! Budaya, yang pada awalnya bernama Kesenlan, lalu menjadi KTK (Kerajinan Tangan dan Kesenlan; atau Kertakes). Mesklpun berganti-ganti nama, nasibnya tetap sama, yakni kurang mendapatkan perhatian yang semestinya. Dan, tetap saja (penanggung jawab) bagian kurikulum sekolah dan kebanyakan Kepala

seni-budaya yang merupakan piiihan sekolah (kurikulum) dan bukan piiihan siswa. Andaikata ha! itu dilaksanakan, anak yang suka menari akan memilih seni tari, anak yang berbakat seni lukis ikut mengikuti pembelajaran seni lukis, dan seterusnya untuk teater dan seni musik. Selama ini di sekolah anak hanya

menerima pembelajaran seni rupa dan seni musik saja. Sementara itu, seni tari dan teater tidak mendapatkan tempat yang layak, kalau tidak boleh disebut 'disingkirkan'. Bahkan,

image orang tentang pelajaran seni cenderung tertuju pada seni rupa dan seni musik saja. Padahal, guru seni tari dan guru teater ada dan siap melaksanakan tugas!

Sekolah menganggap bahwa Seni-Budaya berisikan seni musik dan sen! rupa. Oleh

Karena Perbedaan Persepsi

karena itu, jatah waktu yang 2jam per minggu itu lalu dibagi 2, masing-masing 1 jam. Peserta didik tidak punya pllihan lain, kecuali harus ikut dua-duanya. Padahal, sesungguhnya masih

Hal tersebut di atas terjadi karena adanya perbedaan persepsi. Pertama, mata pelajaran Seni-Budaya (seni rupa dan seni

ada seni tari dan teater.

musik) harus diterima oleh semua siswa. Pertanyaannya, apakah teater dan seni tari bukan termasuk mata pelajaran? Kedua, siswa

SangatMungkin

Seandainya persoalan di atas dilontarkan kepada kita, kira-kira apa gerangan

tanggapan kita. Meiihatfakta atau kenyataan di lapangan,jawabannya adalah sangat mungkin! Kenapa? Kalau pembelajaran Seni-Budaya di sekolah dipecah sesuai dengan minat dan bakat siswa, proses pembelajarannya akan menjadi sangat menyenangkan. Tidak ada siswa yang "terpaksa" ikut salah satu cabang

harus menerima mata pelajaran seni-budaya yang di dalamnya termuat empat cabang seni, yaitu seni rupa, seni musik,seni tari, dan teater. Artinya,siswa-siswa di suatu sekolah boleh saja hanya menerima/mengambil salah satu di antaranya dengan cara memilih salah satu cabang seni-budaya yang diminati. Tentu saja, hal itu harus disesuaikan dengan potensi atau ketersediaan guru seni-budaya yang ada.

Misalnya, kalau suatu sekolah memiliki 3


P

I

W

A

Din^miCA UNiVERetne nisiri YoanjURn

■Juni 2007

Opini

cabang seni, tentunya menawarkan 3, kalau

hanya memlliki 2 cabang seni, tentunya hanya

antarpelajar pun diadakan rutin sampai di tingkat propinsi dan menjadi semacam

menawarkan 2.

barometer keberhasilan seni di suatu sekoiah.

MestiAkomodatif

guru-guru seni di Yogyakarta. Ketika itu seni-

Di samping itu tadi, ada pernyataan, untuk sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran senibudaya lebth dari satu bidang seni, peserta didlk diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya. Di sini sekoiah menghargai dan mewadahi adanya perbedaan minat dan bakat seni yang dimiliki para siswanya. Yang namanya seni seyogianya didukung bakat dan minat, waiaupun yang akan menentukan hasilnya (biasanya)

budaya dengan semua cabangnya menjadi istimewa karena kehadirannya dinantikan pada setiap tahunnya. Guru-guru seni manjadi iebih bersemangat mengajarkannya karena mempunyai target ikut iomba seni dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Untuk situasi sekarang beranikah atau maukah (penanggung jawab) baglan kurikulum sekoiah atau Kepaia Sekoiah membuat terobosan seperti itu? Sudah saatnya kita dan mereka memandang seni-budaya dengan paradigma baru. Bukan sekedarmata peiajaran yang wajib diikuti oleh siswa, tetapi sebagai

Hal itu sekaiigus menjadi ajang silaturahmi bagi

ketekunan beriatih.

Pelaksanaan pembeiajaran tar! yang berbasis pada pilihan siswa bisa diiaksanakan dengan cara menggabungkan kelas. Misalnya, dua kelas digabung, iaiu siswa belajar senibudaya pilihannya selama dua jam. Kaiau hal itu beriangsung selama tiga tahun, siswa akan mendapatkan pengalaman estetis yang cukup berharga dan akan mewarnai hidupnya keiak. Anak yang mengenai seni secara intensif akan lebih peka perasaannya, tidak mudah beringas. Anak yang mengenai seni secara baik akan mengungkapkan ekspresinya (kegembiraan, kekecewaan, kemarahan, dan seterusnya) melaiui media yang tepat: seni rupa meialui garls dan bidang, seni tari melaiui gerak, demikian pula teater dan musik melaiui media masing-masing. Orang-orang seni ketika melakukan unjuk rasa pun cukup santun, dengan happening art dan tidak merusak (anarkhis). Hai itu dikarenakan mereka mempunyai media untuk mengekspresikan tuntutan atau keinglnan mereka. Dengan seni hidup menjadi indah, dengan agama hidup menjadi terarah, dengan iimu hidup menjadi mudahl Pada masa iaIu seni tarl dapat berkembang dengan sangat bagus dan subur. Ketika ada keterampiian bebas .dan terikat (Kurikulum 84), keberagaman minat siswa diakomodasi dan dihargai dengan ketersediaan aneka keterampiian. Apa iagi kalau keterampiian tersebut diikuti terus dari

kelas 1 sampai dengan kelas 3, anak memperoieh "sesuatu" yang cukup memadal. Secara kebetuian, saat itu lomba seni

_2a.

sarana pembentuk budi pekerti iuhur, sarana

mendapatkan pengalaman estetis yang pasti dapat menambah bekal kehidupan siswa di masadepan.

Penutup

Disayangkan guru-guru seni itu sendiri terkesan kurang gigih dalam menunjukkan eksistensinya. Banyak guru seni tari dan teater yang justru 'reia' mengampu mata peiajaran yang bukan bidangnya (istilah populernya "hangabehi"), lama kelamaan justru merasa keenakan dengan berbagal argumen masingmasing. Memang, guru seni harus selaiu menglkuti perkembangan seni, harus kreatif, dan seiaiu berkarya. Banyak guru seni dari program Diploma yang menempuh stud! lanjut S-1 tidak sesuai dengan SK awal mereka, misalnya banyak yang mengambi program studi BK, PPKN, bahasa Jawa, dst. Sudah semestinya guru-guru seni kembaii ke habitat, ke jaiur yang semestinya, kecuali mereka yang gandrung-gandrung kapirangu ikut arus Tukuiisme dengan 'kembaii ke laptop'.

Probo Harjanti, guru SMPN 3 Gamping Sleman Yogyakarta, sedang menyelesaikan SIdlFBSUNY.


r

I

W

A

I

A

DiRAiniCA UKIVmiTU NEOCUYDSOKUn

Juni 2007

Resensi Buku

Perilaku Peoibodolian Siswa di Indonesia oleh Rofiqoh Hadiyati

Judulbuku

Pembodohan Siswa Tersistematis

Penulis

M. DjokoSusilo PINUS Book Publisher Yogyakarta

Penerbit

Cetakan Tahun

Februari, 2007

Tebal

140x210 mm

Perilaku pembodohan siswa yang tersistematis telah menjadi penyebab gagainya pendidikan anak bangsa yang seharusnya berkualitas.

Kini, sadar atau tidak, perilaku pembodohan in! telah mendarah daging dalam praktek pendidikan di Indonesia. Pemalsuan ijasah, penjualan gelar, penyuapan orang tua kepada guru,guru asal mengajar, pergantian 'penguasa' yang tidak banyak membawa perubahan, kecuali sekedar berganti-ganti kurikulum, danseterusnya. Buku ini memberikan gambaran betapa masalah pendidikan di Indonesia tidak habis-habisnya untuk dikritik, direnungkan, disesalkan, dan dibicarakan oleh orang-orang yang peduli dengan pendidikan. Betapa pendidikan ini beium mampu menjawab kebuntuan problem yang dihadapi masyarakat. M.Djoko Susiio banyak mengambil beberapa tulisan dari artikel, baik dari media cetak maupun

elektronik, dari para pakar, praktisi, peiaku pendidikan,

dan dari masyarakat iuas yang peduli nasib pendidikan sebagai upaya untuk menyempurnakan tulisannya. Penulis dengan bahasa yang mudah dipahami,

mengistilahkan kata pembodohan di sini dengan menekankan adanya subjek indoktrinasi dalam proses pendidikan. Dalam buku in! penulis menjelaskan

bagaimana realita pendidikan klta dengan mengutip judul buku "orang miskin dilarang sekolah" karya Eko

Prasetyo, aktivis LSM. Dari sini benar-benardapat kita lihat bagaimana sebenarnya masih banyak bukti yang membenarkan bahwa orang miskin tidak boleh sekolah. Pendidikan dengan biaya yang cukup tinggi mengakibatkan warga masyarakat yang ingin mengikuti pendidikan mengalami kesuiitan, sehingga pendidikan nasionai belum dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Pendidikan yang berkualitas dan tinggi hanya diperuntukkan orang-

orang yang memiliki akses ekonomi dan politik yang cukup tinggi. Sedangkan orang miskin, waiaupun anak-anaknya pintar dan cerdas luar biasa, hanya mampu berangan-angan.

Dalam tulisannya penulis mengatakan sempat terkagum dengan acara republik BBM yang disiarkan oleh Indosiar. Dalam acara tersebut dibahas

masalah pendidikan, salah satunya mengenai gedung sekolah. Di beberapa daerah, bahkan di Jakarta yang

merupakan kota besar, pun masih ada gedung sekolah yang rusak parah dan tidak layak pakai, sehingga siswa harus beiajar di luar gedung sekolah karena takut bangunan akan roboh. Yang lebih ironis, ada kegiatan belajar-mengajar dilakukan di bawah jembatan toi, dengan dinding jembatan jalan tol yang lebih kokoh dibanding dengan dinding kelas mereka yang roboh dihantam banjir. Jadi, mereka tidak perlu khawatir ada banjir. Merekajuga tidak perlu memasang AC atau kipas angin karena sudah tersedla AG alami (Angin Cliwir-cliwir) serta full musik dari suara

OQ


P

1

W

A

t

A

DiRAmiCA UKIVEMtUI NCSKIYIiaYUAICn

'Juni 2007

Resensi Buku

kendaraan yang lalu laiang di atas jembalan. Perlu diketahui, sekolah di bawah

jembatan jalan tol merupakan kritikyang pedas bagi Pemerintah. Bayangkan, bila untuk membangun jembatan yang kokoh dan jalan yang mulus, Pemerintah rela mengeiuarkan biaya bermiiyarmiiyar. Namun, untuk membangun gedung sekolah hanya dibelikan bahan bangunan yang murah dan hasilnyajelas tidak sekokoh jembatan tol. Pembahasan lebih lanjut mengisyaratkan begitu tragisnya menjadi siswa, dengan biaya sekolah yang cukup mencekik leher, tidak sedlkit sIswa yang putus asa dan mencoba bunuh diri lantaran orang tua tak mampu membayar SPP.Yang pasti, dengan biaya pendidikan yang mahal, banyak siswa terancam putus sekolah. Buku yang berukuran 140 x 120 mm Ini

benar-benar mampu membuat pembaca gelenggeleng kepala karena banyak sekali' perilaku pembodohan siswa Indonesia. Misalnya, dalam rumah tangga, anak kurang perhatian, sehingga anak dengan bebas memilih dan menjadi apa saja semau mereka karena orang tua tidak mengontrol pergaulan mereka; perilaku menyuap sekolah (guru); pemaksaan hak anak, orang tua memang bertanggung jawab atas pendidikan anak dan berhak sepenuhnya mengatursegala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan sang anak,namun bukan berarti memaksa anak untuk menuruti semua

kemauan orang tua dengan alasan tanggung jawab dan hak,padahal tidak sesuai dengan kemauan atau kemampuan anak; menyuruh anak mencari nafkah; keras dalam mendidik,dan seterusnya. Pembodohan siswa di sekolah, misalnya: memanipulasi nilai, guru tidak percaya diri, gaya mengajar yang membodohkan siswa, dan

seterusnya. Untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, tentunya dibutuhkah komponenkomponen pendidikan yang berkualitas dan memadai. Hal bodoh yang sering terjadi, misalnya soal ujian sekarang sama persis dengan tahun sebelumnya. Hal itu sama saja dengan membiarkan siswa tidak mandiri, memupuk generasi yang semakin malas; hukuman yang tidak mendidik, dan guru yang tidak ideal.

Penulis yang saat Ini sedang menyelesaikan tulisan beberapa buku pendidikan, buku religi, maupun nonfiksi ini memaparkan bahwa kebijakan yang salah adalah awal dari pembodohan. Buku yang mahal, pengadaan dan penyebaran guru

-in

yang tidak merata, serta guru bantu yang semakin tersiksa karena hak mereka sering terabaikan,

mendiskrimin|sikan keberadaan sekolah-sekolah swasta.

Bagi suatu negara, pendidikan adalah tugas yang terpenting karena pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia yang istimewa. Pendidikan merupakan hak pribadi manusia yang berakar dalam aneka kebutuhan pokok manusia.Sebab, manusia tidak dapat mengembangkan hidupnya tanpa pendidikan yang minimum dan bermutu. Begitu pentingnya pendidikan bagi kemajuan sebuah bangsa, Sindhunata (2001) dalam Frietz R, Tambunan (2004) bahwa the international commission for education defelopmentdari unesco mengingatkan, jika ingin membangun dan berusaha memperbaiki keadaan sebuah bangsa, harus dimuiai dengan pendidikan karena pendidikan adaiah kunci. Tanpa kunci segala usaha adaiah sia-sia. Kesadaran akan pentingnya pendidikan iniiah yang membuat negara maju memberikan prioritas tinggi atas pendidikan, tidak segan-segan mengadakan pembaharuan, dan mengadakan modemisaasi dan penyempurnaan lembaga-lembaga pendidikan. Namun, di Indonesia pendidikan masih tetap sebuah beban berat, bahkan sudah distigmata sebagai kegeiisahan sepanjang zaman. M. Djoko Susilo selain aktif mengajar di FKiP UADjuga sebagai staf peneliti di iembaga penelitian dan pengembangan (LPP) sampai sekarang terus bercitacita ingin terus memupuk skill dalam pengajaran tidak hanya kurikulumnya, tetapi bidang ilmu pendidikan, evaluasi pendidikan,dan penelitian. Buku ini memberikan gambaran bahwa bersekoiah pun justru hanya akan meiangsungkan praktik pembodohan. Begitu buruknya sistem pendidikan Indonesia. Baca buku inii Lalu, tanyakan pada diri sendiri, banggakah kita menjadi warga Indonesia?

Rofiqoh HadiyatI, Program Stud!Bimblngan & Konseling PIP UNY


P

i

A

I

A

DiRAIiliCA UNMRStlU MIlUIYainUAiniA

Juni 2007

Bunga Rampai

Sudah Efektifkah Peran sekolah di Negeri Ini? Pendidikan merupakan upaya Pemerintah untuk

yang menunggak dalam pembayaran uang sekolah.

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dapat diselenggarakan melalui jalur sekolah dan luar sekolah. Penyelenggaraan pendidikan yang paling utama adalah melalui jalur sekolah. Di sekolah anak akan mendapatkan lebih banyak ilmu (pengetahuan) daripada hanya berdiam

Pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana

di rumah. Sekolah adalah sarana bagi anak untuk

mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki dan sarana untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

(fasilitas) sekolah belum optimal. Penggunaan fasilitas oleh siswa semaunya sendiri,seolah-olah milik sendiri,tidak mau merawat,tetapijustru merusaknya. Sungguh mencengangkan!Padahal,semua yang

kacau tadilah yang merupakan faktor-faktor penting dalam proses pambelajaran,terutama dalam mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien. Sekolah yang efektif adalah sekolah yang dikelola dengan manajemen yang fungsional. Kepala

Pertanyaannya adalah bagaimana pendidikan di Indonesia sekarang ini. Sudah efektifkah peran sekolah di negen ini? Sejauh yang kita amati, pendidikan di negara kita

Sekolah bersama guru dan staf pegawai bekerjasama untuk

ini masih belum sepenuhnva dapat memenuhi harapan

dalam visi dan misi sekolah, dan tujuan pendidikan pada umumnya,yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

masyarakat, apalagi tujuan bangsa ini yang ingin mencerdaskan kehidupan bangsa.Sungguh ironis, selama 61 tahun bangsa ini membangun ternyata hasilnya belum memuaskan. Negara kita, Indonesia, kalah dengan negaranegara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura, yang dahulu memanfaatkan dan memakai tenaga guru-guru Indonesia untuk mendidik rakyatnya. Malaysia dan

Singapura telah melaju pesat, tetapi Indonesia masih saja 'terusberkembang'.

Hal di atas adalah bukti nyata bahwa pendidikan di negara kita yang tercinta ini masih lemah. Sekolahsekolah belum berperan secara efektif, belum melaksanakan tugasnya dengan balk. Bahkan, ada

beberapa sekolah yang sudah menswastanisasikan diri, menoari keuntungan sendiri. Sistem pengajaran masih

mencapai tujuan sekolah pada khususnya, yang terangkum

Sekolah yang efektif hendaknya memiliki ciri-ciri, di antaranya: mempunyai etos kerja sekolah yang balk, semangat dan harapan guru yang tinggi, guru yang berkualitas sebagai contoh teladan positif bagi siswa,

manajemen sekolah yang jelas dan sistematis, dan koordinasi yang balk antara guru dan siswa. Keefektifan

sekolah tentu ada di tangan pemimpin sekolah,dalam ha!ini Kepala Sekolah.Semua warga sekolah, guru,staf pegawai, dan siswa berada di bawah naungan Kepala Sekolah. Keberhasilan sekolah bergantung pada kinerja Kepala Sekolah, tentu dengan bantuan dan kerjasama dari

bawahannya, bagaimana Kepala Sekolah memimpin dan mengarahkan bawahannya,dan bagaimana ia menjalankan tugas-tugasnya,sudah baik atau belum. Selain itu, peranan

kacau. Hal itu dibuktikan dengan masih adanya guru yang

guru dan staf pegawai juga sangat mendorong terwujudnya

mengajar semaunya sendiri, masuk kelas, membenkan materi, selesai pulang tanpa mau tahu apakah siswasiswanya sudah mengerti atau belum tentang materi yang

sekolah yang efektif. Betapapun, bagaimana guru mengajar dan berkomunikasi dengan siswa-siswanya, bagaimana

diberikannyatadi. Di samping itu, peran guru pembimbing belum sepenuhnya diaktifkan. Kalaupun sudah, tugas-tugasnya

belum jelas. Guru pembimbing dicap sebagai polisi sekolah.Anggapan itu tentu salah besar. Guru pembimblmg adalah guru yang mempuyai peran yang penting, terutama

daiam memberikan layanan bimbingan konseling, di sekolah. la bertugas membimbing dan mengarahkan

siswa-siswanya dalam mengembangkan potensi, bakat,

kinerja staf pegawai dalam menjalankan tugas dan mengatur "dapur" sekolah, serta bagaimana mengatur kegiatan administrasi sekolah, semua itu juga perlu diperhatikan. Beberapa langkah yang mungkin bisa ditempuh, misalnya memperbaiki sistem manajemen sekolah, menlngkatkan mutu dan kualitas pengajar dan staf, dengan mengadakan penataran, seminar, penyuluhan dan latihan bagi mereka. Mari kita bangun negeri kita ini dengan

dan minatsiswa.

membenahi sistem pendidikannya dan mewujudkan

Sistem manajemen dan administrasi sekolah masih amburadul. Terbukti dengan masih adanya siswa

sekolah yang efekfif dan efisien. Semoga Indonesia bisa lebih maju dan mampu bersaing dengan negara-negara lain. Ninik Widayanti, mahasiswa PPB FIP UNY


r

E

W

A

DillAiniCA UNTOESmS NIBIRJYDirnLDJRA

'Juni 2007

Cerpen oleh Sukarni

Semenjak air matamu leleh di depan toko cincin sore itu, kau lenyap tanpa jejak. Nina, pergimu tanpa Isyarat. Pamit keluar sebentar kepada Ibu, lalu tak pernah kembali. Seisi rumahmu kalang kabut. Rumahku, ya rumah kedua pun, tak kalah sibuknya. Walaupun mama dan papa memikirkan

bercanda ria. Ketika memilihkan cincin untuk

Rahita, kau malah sangat bersemangat. Ada apa Nina?

Mereka sangat terharu ketika kau membawakan jatah kue ulang tahun untuk

Nina, mengapa kau harus menghilang dengan diam-diam menjelang pertunanganku? Bukankah kau sudah berjanji akan mendampingiku? KIni tinggal menghitung hari saja. Semua persiapan sudah benar-benar beres. Dan, itu kerja kerasmu. Untukku. Tetangga, sahabat, kakak, sekaligus mantan kekasih pura-puramu. "Bang Pram, Nina kan belum pengin pacaran. Tapi, kok banyak yang naksir sama Nina, yal Abang bisa bantu Nina enggak?" "Yah, mestinya senang dong banyak yang naksir. Itu artinya kamu cantik, NIn, atau minimalnya dari dirimu ada sisi lain yang bikin teman-temanmu naksir?"jawabku. "Apa ya ... rasanya gak ada, Nina kan

mereka.

cuby!" pipi Nina merekah.

persiapan perjalanan ke rumah Rahlta, calon

tunanganku, mereka tetap memprioritaskanmu, Nina. Kau bagian penting dalam keluargaku. Kau adik bagiku. Kau adik bagiku. Adik perempuan yang menjadi salah satu sumber kebahagiaan keluargaku. Mama dan papa hanya punya aku. Bocah laki-Iaki yang lebih suka lari-lari, panjatpanjat, dan permainan luar iainnya. Maka, ketika kau hadir di antara kami, dengan tangis manja, perhatian kecil untuk mama dan papa, tak heran orang tuaku pun jatuh hati padamu.

"Nina, abis dari ultah Deswita. Nina

bawakan kue ulang tahun Deswita untuk Mama

dan Papa!" katamu. Mama sampai berkacakaca mendengarkan ketulusan kata-katamu, Nina. Hal seperti Itu tak pernah kulakukan. Kau memang bagian penting dari rumahku. Rumah menjadi semakin hidup. Mama yang tidak bekerja pun tak pernah mengeluh bosan di rumah. Mama merasa kau

seperti putri kandungnya. Mamaku sangat menyayangimu, sama seperti sayangnya padaku.Jadilah kita kakak adik.

Takdir itu bermula dari hadirnya keluarga pindahan dari Ciamis dua puluh tahun lalu. Aku sudah belajar di TK No! Besar waktu itu. Sepasang keluarga dengan bocah perempuan berkepang dua. Rumah kita

"Yah, justru cuby itulah daya tariknya. Kamu juga pintar, tidak sombong, ramah, dan suka membantu!"jawabku spontan. "Bang Pram bisa aja!" ia tersenyum manis sekali.

"Nah, senyum itulah yang susah kuiupakani" ungkapku dalam hati.

Setelah itu, setiap kali ada yang naksir Nina, kami berdiskusi bagaimana caranya menolak, tapi tidak melukai perasaannya. Nina selalu menceritakan bagaimana TonI, Agus, Ivan, Wily,Tri, cowok-cowok yang semula naksir malah menjadi teman akrabnya. Hingga beberapa bulan kemudlan, Nina datang dengan muka yang mendung.

"Bang, yang ini sulit!" katanya. "Nina sudah ngomong baik-baik, dianya yang maksa. Pokoknya kalau aku belum punya pacar dia

berhadapan. Dan, tak disangka ayahmu dan mamaku berasal dari satu daerah yang sama. Maka, keluarga kita menjadi sangat dekat.

akan terus mengejarku. Nina risih, dia kan satu

Dekatsekali.

lanjutnya.

kelas. Dia suka mbututin Nina sampai rumah!"

Kedekatan itu sangat kurasakan

"Asyik dong.Siapa namanya?"tanyaku.

sampai kautepiskan tanganmu di toko cincin

"Ah, Abang. Aku benar-benar butuh

sore itu. Lalu, lelehlah air matamu. Mengalir peian meiewati pipimu yang ranum. Senja yang indah sebenarnya. Lembayung jingga membuat langit bertambah indah. Tetapi, setelah kulihat air matamu leleh di pipi, aku

■ bantuan Abang untuk membuat Diditjera!" Nina

merasa sore itu aku telah melakukan kesalahan

besar padamu.Tetapi, apa kira-kira? Rasanya perjalanan sore itu tak

32-

menyisakan celah cacat sedikit pun.Aku datang menjemputmu tepat waktu. Seperti biasa kita

memelas.

Lalu, aku membisikinya sebuah rencana. Aku pura-pura jadi pacar Nina. Setiap hari antar-jemput Nina. Dan, berhasil. Walau aku sempat kena bogem mentah Didit. Mukaku bonyok-bonyok. Nina cemas sekali waktu itu.


r

I

W

A

I

A

DiHAinKA UNIWWM NOnYMnUA

Juni 2007

Cerpen Laiu, ketika musim tiburan tiba, keluarga

Nina mengajakku ilburan ke rumah neneknya di Karang Nini. Aku mengiyakan. Toh, Lakbok, hanya sekitar 10 km. Dengan begitu aku juga bisa ke rumah nenekku.

"Nin, jangan lupa bawa kamera. Pantal itu asyik untuk berpose. Aku yakin Didit akan bertambah patah hati ketika meiihat foto kita berdua," ideku. Nina hanya tersenyum. Manis sekali.

Hanya butuh sepuluh menit nalk motor ke pantal Karang Nini. Ketika kami datang, suasana masih sepi.

"Karang Nini sepi sekali!" ujarku "Matahari terbit itu hai yang biasa bagi penduduk slni!"jawab Nina. Daiam perjalanan puiang, Nina minta berhenti pada kelokan tertentu, meiihat pantai dengan latar cagar alam Pananjung. indah sekaiil

"Bang, mau tahu kenapa disebut Karang Nini?"tanya Nina. Aku menggeleng.

mau dijodohkan?" tanyanya. "Aku percaya mama, pasti Rahita yang terbaikuntukAbang!"]awabku. "Nina, siapa pacarmu? Bukan Didit

pastinya? Foto di Karang Nini sudah membuatnya mati kutu. Atau, maiah kamu kena karma dan sekarang jadian dengannya?" ledekku pada Nina ketika kami memiiih cincin pertunangan.

"Aku belum punya kekasih, Bang." "Bohong!" aku mencubitnya, mukanya merahmerona.

Setelah aku antarkan Nina puiang, jam sepuluh maiam ibunya ke rumahku. Menanyakan apakah, aku pergi dengan Nina. Katanya hanya keiuar sebentar. Hingga jam sepuluh malam beium puiang. HP-nya mati. Waktu terus berjaian. Semaiaman aku, ibu bapaknya, dan mama papaku, putar-putar mencarinya di seputaran tempat persinggahan Nina. Ke rumah teman-teman akrabnya. Bahkan menelpon teman-teman iamanya. Nihil. Nina tak teriacak.

"Coba, pada saat kita berfoto dengan iatar batu

karang tadi, saiah satunya

menyerupai seorang nenek. Nini alam bahasa Sunda,artinya nenek!"

"Nenek yang sedang menunggu si kakek puiang dari laut,"sahutku. "Koktahu?"

"Ibumu

yang menceritakannya

semalam,"jawabku enteng.

Dan, sebagai tindak refleknya Nina

mencubit ienganku. Pipinya memerah, membuatnya semakin manis saja.

Liburan yang menyenangkan. Foto kami pun semakin membuat Didit kalang kabut. Didit sepertinya sangat yakin kaiau Nina memang pacaran denganku. Dan ... tak terasa, hampir dua tahun aku antar-jemput Nina. Hingga akhirnya, aku iuius sekoiah, kuiiah di iuar negeri, bekerja di Kalimantan. Aku jarang bertemu Nina. Menjeiang pertunanganku akhir-akhir ini, aku akrab kembati dengan Nina yang semakin matang. "Nin, Abang dheg-dhegan mau ketemu Rahita!" kataku.

"Bukannya Abang sudah kenat mbak Rahita!" ujarnya.

"Abang kan dijodohkan. Rahita itu anak

Esoknya, aku masuk kamar Nina, mencoba mencari petunjuk. Atas izin bibi Nani, ibu Nina, aku muial bertindak laiknya detektif.

Hingga kutemukan satu kardus yang cukup mencurigakan. Di situ tertulis: cinta tak hams memiiiki. Oho ... setelah kubuka, semua barang

yang pernah kuberikan pada Nina ada di sana. Album foto dan buku harian.

"Semenjak kapan Nina suka menulis buku harian?"

"Semenjak Bang Pram bilang Karang Nini sepi sekali. Hatiku sepi, kalau tidak

berjumpa dengan Bang Pram. Apa aku jatuh cinta padanya. Diary?" begitulah kalimat pembuka buku harian Nina. Aku tertegun."Bibi Nani,Pram tahu Nina dimana sekarang? "Di mana, Nak Pram?" tanya bibi Nani cemas.

"Karang Nini!"jawabku. Memori Karang Nini menyeruak begitu

saja. Suasana sepi ketika aku dan Nina menyaksikan matahari terbit. Matahari terbit itu hai yang biasa bagi penduduk sana. Yogyakarta, 2006

teman mama!"jawabku.

Nina tersenyum getir. Mungkin heran. "Di zaman modern seperti Ini, Abang

•33


Din^iitfcA uNrvTMrru NEac«i utTWAim

■Juni 2007

^INA^bHANI Memaknai Sifat-sifat Iblis dalam Konteks Kekinian oleh Mukhamad Murdiono

"Dan (ingatlah) ketika kami (Allah) berhrman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis; la enggan dan takabur dan adalah dia termasuk golongan orang-orang kafif. (QSAI Baqarah: 34).

pantas untuk "disujudi" (baca: dihormati) oleh Adam. Dari alasan yang pertama itu kemudian muncul sifat kesombongan dan ketakaburan Iblis yang pertama. Merasa

bahwa dirinya lebih mulia atau utama dilihat dari asal-usulnya, maka Iblis tidak mau bersujud kepada Adam. Padahal,

Pendahuluan

Wahyu dari Allah swt yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad saw melalui perantara Malaikat Jibril bukan hanya indah dari segi bahasa, tetapi juga mengandung makna yang mendalam dan kontekstual melintasi dimensi ruang dan waktu.

Sudah menjadi sebuah keniscayaan jika kita mengaku sebagai muslim menjadikan A! Quran bukan hanya sebagal penghias rak buku, melalnkan menjadlkannya sebagai pedoman dan panduan dalam melangkah di setiap ruang gerak kehidupan. Al Quran mengatur bagaimana semestlnya kita bersikap dan bertindak

sebagai hamba Allah (abdillah). baik dalam melakukan hubungan dengan Allah (hablun minallah) maupun ketika kita melakukan hubungan dengan sesama manusia (hablun minannas). Makhluk CIptaan Allah

Ayat yang dinukilkan dari Al Quran surat Al Baqarah ayat ke-34 itu menggambarkan keangkuhan, ketakaburan, dan

kesombongan salah satu makhluk ciptaan Allah yang bernama Iblis. Pertanyaan yang muncul kemudian, masih relevankah membicarakan iblis dalam konteks kekinian. Bukankah kita semua

telah mafhum bahwa Iblis memang makhluk ciptaan Allah yang memiliki sifat sangat dibenci oleh manusia. Sehingga, terkadang kita sampai lupa (khilaf) menyebut sesama makhluk ciptaan Allah

(manusia) dengan sebutan "iblis" sebagai wujud kemarahan atau kejengkelan. Kembali ke pendapat di muka, Al Quran melintasi dimensi

ruang dan waktu. Artinya, sampai kapan pun orang berbicara tentang isi dan makna yang terkandung dalam Al Quran akan dan selalu relevan dengan segaia situasi atau selalu kontekstual.

dari Allah yang menciptakan kedua makhluk tersebut. Temyata Iblis tidak berhenti sampai di situ. Setelah ia

"dimurkai" Allah dan kemudian dikeluarkan dari surga, ia bersumpah serapah bahwa selama hidupnya akan senantiasa menggelincirkan anak cucu Adam ke jurang dosa dankenistaan.

Kedua, yang menyebabkan Iblis tidak mau sujud kepada Adam adalah Iblis merasa bahwa ia diciptakan lebih dulu daripada Adam. Artinya, usia Iblis lebih tua dibandingkan Adam. Sudah menjadi suatu keharusan, menurut Iblis, bahwa

yang lebih muda harus mengormati (bersujud) kepada yang lebih tua. Inilah wujud kesombongan dan ketakaburan Iblis yang kedua. Karena merasa lebih tua dan lebih dahulu menghuni surga, Iblis tidak mau bersujud kepada Adam.

Penolakan Iblis terhadap perintah Allah dengan alasan yang kedua itu juga merupakan bentuk "pembangkangan" Iblis terhadap Sang Pencipta, Allah swt. Dari alasan yang kedua itu kita juga bisa melihat bahwa sifat

kecongkakan dan kesombongan Iblis semakin teriihat jelas. Tidak semua yang lebih tua merasa bahwa dirinya harus dihormati atau dipenuhi segaia perintahnya. Padahal, Allah tahu segaia sesuatu di balik apa yang diperintahkan kepada semua makhluk yang diciptakan-Nya. Ketiga, yang disampaikan Iblis kepada Allah,

dirinyalah yang lebih dahulu menghuni surga. Artinya, Iblis sudah lebih lama menghuni surga, sementara Adam baru

akan diciptakan. Iblis tidak mau menghormat (sujud) kepada

Ayat ke-34 dalam Al Quran, surat Al Baqarah. yang

orang atau calon penghuni baru surga. Alasan ketiga itu semakin memperpanjang dan memperjelas sifat

dikemukakan di muka menceritakan penciptaan Nabi Adam dan

kesombongan dan keangkuhan Iblis. Merasa bahwa dirinya

sikap Iblis terhadap perintah Allah untuk bersujud kepada Adam. Dari gambaran sekilas dapat diketahui bagaimana kesombongan makhluk Allah yang bernama Iblis. Tentunya, ada alasan-alasan yang mendasar kenapa Iblis tidak mau bersujud kepada Adam.

Sujud dalam ayat tersebut dimaknai bukan berarti sujud memperhambakan dirl, melainkan diartikan sebagai wujud penghormatan dan pemuliaan terhadap Adam. Karena.

sesungguhnya sujud memperhambakan diri itu hanyalah sematamata kepada Allah (lihatAI Quran danTerjemahnya, 1971:14). Setidaknya ada beberapa alasan kenapa Iblis tidak mau bersujud kepada Adam. Alasan-alasan tersebut apabila dikontekskan dengan kondisi atau keadaan sekarang temyata masih cukup relevan.

Pertama, Iblis merasa bahwa asal-muasal penciptaan Iblis lebih mulia atau lebih utamadibandingkan dengan penciptaan Adam.

Iblis diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari saripati tanah. Menurut pandangan Iblis, api lebih baik dibandingkan tanah. Berdasarkan alasan itulah Iblis kemudian merasa dirinya lebih

34

perintah untuk melakukan "sujud" (penghormatan) datang

adalah penghuni lama surga dan sudah bertahun-tahun tinggal di surga, maka ia enggan untuk bersujud kepada orang baru yang akan menjadi calon penghuni surga. Itulah alasan kenapa Iblis menolak perintah Allah swt. Untuk bersujud kepada Adam ketika Allah akan menciptakan Adam, seperti yang dikisahkan dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 34. Sifat-sifat sombong, takabur, dan congkak itulah yang menjadi karakter khas makhluk Allah bemama Iblis.

Kalau kita coba mencermati sifat-sifat yang melekat pada Iblis kemudian dikontekskan dengan kehidupan seharihari, temyata masih banyak orang yang memiliki sifat dan karakter yang semestinya hanya dimiliki oleh Iblis. Sifat-sifat

Iblis semacam itu kita jumpai hampir di setiap sudut kehidupan. Di kampung-kampung, di tempat-tempat kerja, atau di instansi-instansi banyak orang yang memiliki karakter atau sifat yang selayaknya cukup dilekatkan kepada Iblis. Untuk alasan Iblis yang pertama, sebenamya mesti


bsniini/u UNMUjrTAI NtlCHJ VOWAKAXn

Juni 2007

SiNA^jb disikapi bahwa asal-usul bukanlah menjadi sesuatu yang patut untuk dibangga-banggakan. Fenomena semacam itu bisa kita jumpai di lingkungan kita, baik di lingkungan katnpung atau di lingkungan instansi tempat beketja. DI kampung, misalnya, kita sering menyaksikan ada orang yang suka membangga-banggakan asal-usulnya. Misalnya, bangga menjadi anak pejabat atau anak orang kaya dan tidak mau berteman dengan warga lain yang dilihat dari segi ekonomi kurang mampu. Padahal, jabatan, pangkat, kekayaan, atau apa pun namanya, itu semua hanya titipan dari Allah yang sewaktu-waktu bisa dimintakembali. Oalam bahasa Aa Gym, filosofi yang harus diterapkan adalah filosofi "tukang parkir". la banyak "memiliki" motor dan mobil, tetapi apabila motor atau mobil tersebut diambll oleh yang memiliki, si tukang parkir tidak pemah marah. Kita pun semestinya seperti itu, segala sesuatu yang dimiliki adalah titipan dari Allah. Fenomena lain yang sering kita jumpai, misalnya di lingkungan kita bekerja, sebut saja kampus. Merasa bahwa dirinya anak pejabat atau orang yang punya kedudukan di kampus, la tidak mau bergaul dengan dosen atau pegawai lain yang tidak punya kedudukan. Padahal, semua kedudukan atau jabatan dl kampus; Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Jurusan,

Kepala Biro, Kepala Bagian, atau apa pun namanya,semua itu hanyalah sesuatu yang sifatnya sementara. Semua yang dibangga-banggakan, bukankah hanya bersifat sementara. Apabila kita jumpai fenomena semacam itu, sebenamya membangga-banggakan asal-usul merupakan sifat ibiis yang masih kita jumpai sampai saat ini. Untuk alasan Iblis yang kedua, wujud pembangkangan dan kesombongan, masih sering kita jumpai di lingkungan tempat kita tinggal atau tempat kita

bekerja. Sangat kentara sekali sifat kesombongan Iblis yang kedua ini apabila kita kaitkan dengan usia, seperti ada senioritas dan junioritas. Sebagai contoh, di tempat kita bekerja cukup familier sebutan dosen junior dan senior. Banyak orang yang lebih tua merasa bahwa sudah semestinya yang muda menghormati mereka. Meskipun bukan jaminan orang yang lebih tua dari segi usia tahu dan paham segalanya. Karena, tidak sedikit orang yang lebih muda usianya, tetapi lebih bijak dan lebih dewasa dibandingkan dengan orang yang lebih tua (dari sisi usia). Perilaku bijak dan dewasa tidak semata-mata dilihat dari faktor usia, tetapi dari bagaimana seseorang dapat menyeiesaikan permasalahan-permasalahan hidup yang dihadapinya dengan baik. Karena merasa dirinya senior, kemudian memandang rendah junior, sebenamya wujud nyata dari ketakaburan dan kesombongan layaknya Iblis yang tidak mau bersujud kepadaAdam.Anggapan bahwa junior kurang memiliki kemampuan atau tidak layak diberi tugas yang semestinya dikerjakan oleh orang-orang tua sudah harus dihilangkan. Begitu pun yang junior harus tetap member! penghormatan kepada yang lebih senior, bukan karena keterpaksaan,tetapi karena ketulusan dan keikhlasan hati. Unbik alasan Iblis yang ketiga,juga masih relevan

HANI

untuk dibahas saat ini. Sering orang merasa, karena sudah lama menempati wilayah atau kedudukan tertentu, seringkali merasa

bahwa dirinyalah yang tahu segala-galanya. Di kampung misalnya, ada sebagian orang yang memandang sebelah mata terhadap pendatang baru. la merasa bahwa dirinyalah sebagai orang yang lebih awal tinggal di kampung itu, maka pendatang atau orang baru itu harus menghormatinya. Padahal pendatang

juga sama-sama manusia yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga kampung. DI kampus fenomena semacam ini juga seringkali kita temui, ada sebagain orang yang merasa karena dirinya telah lama menjadi bagian atau berproses dalam institusl tersebut, maka mereka merasa harus dlhormati. Mungkin melalui sebuah proses yang panjang atau telah lama mengabdi di kampus telah mengantarnya sampai bergelar Doktor (Dr.). Dengan bangganya ke mana-mana la mencantumkan gelar tersebut, bahkan sampai

ditambah gelar tambahan "Haji" (H). Sehingga, di ruang-ruang kuliah, di forum-forum seminar selalu mencantumkan "Dr. H. Fulan

atau Dr. Hj. Fulanah". Padahal semua orang juga tahu, dia Doktor dan Haji, tetapi apakah memang ada keharusan

mencantumkannya. Bukankah itu sifat Iblis? Mestinya ia juga harus konsisten. Kalau ia sebagai orang Islam, mestinya bukan hanya Haji saja yang dicantumkan sebagai gelamya, teta(» seharusnya mencantumkan pula Syahadat(S), Sholat(S), Zakat (Z), Puasa (P), sehingga lengkap sudah keislamannya kalau dilihat dari penggunaan gelar.

Mungkin juga di lingkungan tempat kita bekerja, ada yang merasa bahwa pendidikannya sudah tinggi (Doktor,

misalnya) kemudian memandang rendah orang lain yang masih berpendidikan rendah (Sarjana S-1, misalnya). Atau, bahkan sampai mengumpat atau mengatakan (maaf) "goblog" terhadap

orang yang sedang berusaha untuk belajar atau terhadap orang yang tidak segagasan dengannya. Bukankah ini merupakan wujud nyata dari sifat-sifatyang dimiliki oleh Iblis? Seringkali tidak terasa apa yang kita lakukan mencerminkan atau mengikuti langkah-langkah yang pemah dipertontonkan oleh Iblis. Kemudian, untuk mengabadikan peristiwa tersebut dan tentunya sebagai pelajaran untuk setiap umat manusia,Allah swt mencantumkannya daiam Al Quran. Ketiga alasan yang telah dikemukakan oleh iblis di hadapan Allah dan telah diuraikan dalam konteks kekinian mudah-

mudahan dapat dijadlkan sarana untuk melakukan refleksl bersama. Tanpa disadari seringkali kita melakukan sesuatu tindakan yang semestinya tidak dilakukan karena sebenamya

semua itu hanya pantas dilakukan oleh Iblis. Atau, kalau memang kita telah tahu semua itu kemudian kita tetap melakukanya,

jangan-jangan kita ini memang Iblis yang terbungkus daging manusia.

Tanpa pretensi menyinggung siapa pun, tulisan ini

sekedar mengingatkan bahwa godaan dan bujukan Iblis senantiasa berhembus seiring desah nafas kita. Bukankah Allah dengan tegas telah menyatakan dalam Al Quran suratAIA'laa ayat

9: 'Oleh sebab itu, berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat." Waallahu a'lam bishawab.

Mukhamad Murdiono, M.Pd., Dosen Jurusan PKn dan Hukum, FISE UNY,e-mail: masmoer_uny@yahoo.com.

.35


P

I

W

A

I

A

DiRAmiCA UKIVDUmB NIBinYDaiUMQX

'Juni 2007

IPuisi/Geguritan/Tembang Sajak-sajak Yani Fadhilah

Jujur ? AyaA ByaB kok repot

bagaimana kale A dibaca B? bagaimana kalau B dipoles jadi AB? KokA? KokB?

kenapa diributkan? kenapa dltanyakan? sedang itu adalah kejujuran

Kartini Kartini adalah sejarah Kartini adalah perubahan Kartini adalah emansipasi darah mudanya bergejolak melihatketidakadilan ^ Kartini adalah perjuangan kerja kerasnya untuk memberikan penerangan menyalakan lentera bagi kaumnya agar kaumnya yang perempuan itu mendapatkan pendidikan

Kartini adalah mimpi besar Kartini adalah pemikiran besar Kartini adalah kemuliaan

kenapa diputarbalikkan hingga habis gelap gelap lagi Yogyakarta,2007

36.


Maling Helm UMARMOYO UMARMADI

: Di, kemarin polisi kok pada bengong itu kenapa je? : 0...ada seseorang yang ketangkap massa gara-gara mencuri helm di parkiran motor samping kantor. : Heimnya mesti standar.

UMARMOYO UMARMADI : Jelas! UMARMOYO ; Helm standar yang dicuh itu baru. UMARMADI : Tentu! UMARMOYO : Helm standar dan baru itu pasti mahal. UMAR/AADI : Lha iyalah! Kalau yang nyuri kamu, pasti

helm tidak

standar, tidak baru, dan tidak mahal! U/AARMOYO : Lho kok kamu malah marah. Aku kan mau nanya UMARMADI UMARMOYO UMARAAADI

kenapa polisi-polisi di Polsek itu pada bengong. : Nah mbok gitu. Dari tadi nggak nanya-nanya. : Kenapa, Di? Ceritanya gimana? : Begini. Ketika maling helm itu ketangkap massa, dihakimi massa sampai babak belur, barulah diserahkan ke polisi.

UMARMOYO ; Terus? UMARMADI

: Di kantor polisi maling itu kan diinterogasi. Polisi nanya, "Kenapa kamu nyolong?"

UMARMOYO : Terus? UMARMADI : Maling

itu menjawab, "Pak Polisi, aku tidak nyuri!" Polisi membentak, "Kamu jangan bohong, Sakslnya banyak!"

UMARMOYO : Ya terus? UMARAAADI : E ... maling

itu menjawab, "Pak Polisi yang baik, aku itu tidak nyuri. Aku itu ngamalkan apa kata pak ustad, Pak ustad kan bilang, 'Saudara-saudara, kapan pun dan di mana pun, berusahalah untuk selalu meninggalkan yang jelek-jelek dan membawa yang baik-baik"".

UMARMOYO :

??? (Mar'07)


Vf

4

%

Ui

i

y.

to.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.