VOLUME 9• NOMOR13 SEPTEMBER-OKTOBER 2008
P E W A R A
r^GEn/J
DinamiMi ISSN 1693-1467
MAJALAH UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
V
*rr
*<■
Prof. Sugeng Mardiyono, Ph.D. 1950-2008
Mereka Juga Pahlawan
Dalam sebuah
W
m
esai di majalah mingguan Time edisi 10 Oktober
2005 bertajuk''The Making ofA Hero", Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono menuliskan gagasannya tentang sosok pahlawan/ patriot. Menurutnya, pahlawan adalah orang (biasa) yang tidak egois dan berbuat sesuatu yang luar biasa. Penghormatan kepada pahlawan tidak hams selalu dilihat hasilnya, bahkan jika gagal sekalipun. Kemauan kerasnya untuk berbuat sesuatu untuk orang lain akan terns dikenang. Jadi, kebesaran seorang pahlawan tidak diukur dari hasil yang dicapai, melainkan kesediaannya berkorban untuk sesamanya. Jadi, konsepsi kepahlawanan bukanlah sosok yang lahir dengan nama besar, seperti yang masih kita amini secara konvensional. Oleh karena itu, pahlawan bukan hanya seorang pemimpin pasukan (perang), akan tetapi, tokoh-tokoh anonim yang tidak memiliki aksesibilitas, kekuasaan, dan modal sosial tetap layak disebut pahlawan. Mereka adalah anggota/pasukan yang rela mengorbankan jiwa dan raganya buat negara dan namanya tidak temkir dalam sejarah bangsa ini. Lantas, kenapa kita hams meributkan iklan politik Partai Keadilan Sejarah? Bukankah kita dapat membuat iklan tandingan dengan menampilankan "orang-orang kecil" tersebut sebagai pahlawan? Karena merekalah yang pantas untuk tidak dilupakan!!!
P E W A R A
Dlnamika
f
pena redaksi
P E W A R A
Dinamlka MAJALAH UNIVERSITAS NEOERt VOGYAKARTA
PENERBtT
Sekarang,di tengah memori akan 80
HUMAS Universitas Negeri Yogyakarta UIN TERBIT SK Rektor No. 321 Tahun 1999
tahun silam, pemuda bangsa ini adalah paradoks. Kita amatlah sukar menemu-
ISSN
kan pemuda yang dipunggungnya ada bendera merah putih. Yang ada dalam
1693-1467 PENANGGUNG JAWAB
Dr. H. Rochmat Wahab, M.A.
tubuh mereka hanyalah minuman. mo
(Penjabat Rektor UNY)
tor, mobil, Mc. Donald, dan sederet ba-
PENGARAH
rang-barang buatan produk kapitalis.
Dr. H. Rochmat Wahab, M.A. (Pembantu Rektor I)
Wah,bagaimana jika jasad-jasad pemu
H. Sutrisna Wibawa, M.Pd.
da dahulu hadir kembali. Mereka pasti
(Pembantu Rektor II)
Prof. Dr. H. Herminarto Sofyan
"marah" dan mencibir yang dibayangkannya sebagai sesuatu yang utopis.
(Pembantu Rektor III) PENASEHAT
Tapi kalian, nggk usah marah. Bukan-
Hj. Sudjariyah, M.Pd. (Kepala Biro AUK) Dra. Hj. Budi Hestri Hutami (Kepala BIroAAKPSI)
KEPAHLAWAN tiba-tiba menjadi buah
H. Sugirin, Ph.D.
bibir. Tapi untuk tahun ini, nama-nama
(Kepala KKHP) PEMIMPIN UMUM
Prawoto, S.E.
seperti M. Natsir dan Bung Tomo menja
Natsir dan Bung Tomo. Sampai kapan
di subjeknya.Saya sendiri kaget! Bukan-
pun mereka tidak akan kehilangan da lam sejarah Indonesia, begitu pula pe
nya apa-apa, tetapi dua sosok ini telah
PEMIMPIN PERUSAHAAN
nya tiap zaman punya ruh sendiri. Yang penting dari saat ini, mereka, para pe muda. harus punya karya. Seperti, M.
Hj. Sri Sujarwanti, S.I.R
lama sudah saya anggap sebagai pahla-
muda 80 tahun silam. Dalam buku-buku
PEMIMPIN REDAKSI
wan. Masa kecilku, dengan buku-buku
sejarah.saat ini ataupun kelak, dipasti-
sejarah,kedua sosok ini tidaklah asing. M. Natsir dengan gagasan kemerdeka-
kan nama mereka akan abadi, tidak sir-
Sumaryadi, M.Pd. SEKRETARIS REDAKSI
Tusti Handayani, A.Md. REDAKTUR PEUKSANA
annya sedang Bung Tomo dengan pekik
Sismono La Ode, S.S.
Allah Akbar-nya.Sehingga,pengumum-
REDAKTUR
Endang Artiati Suhesti, S.Pd. Ohian Hapsari Witono Nugroho, S.I.R
an kedua sosok ini sebagaipahlawan ada-
lah tidak substantif. Mereka adalah pahlawan masa kecil kita hingga sekarang. Mereka bukan pahlawan biasa apalagi
Kusmarwanti, M.Pd. Hermanto, M.Pd. DESAIN DAN TATA LETAK Muhammad Safrinal Lubis
•
FOTOGRAFI
Ahmad Natsir Eka Putra, S.H. REPORTER
Ratna Ekawati, S.I.R (FIP)
Isti Kistianingsih, S.Pd.(FISE) Dedy Herdito, M.M.(FMIPA) Haryono (FBS) Hadimin, S.Pd.(FIK)
Rani Eryani, S.I.R (FT)
Prayoga, S.I.R (LPM/Lemlit) Agus Purwatma W., S.Pd.(BAAKPSI/BAUK) Syamsu Rahmadi, S.E. (Kemahasiswaan) Yansri Widayati, S.Pd.(Kerjasama)
Hadna A. Al-Falasany, A.Md.(Kampus Wates) SIRKULASI Drs. H. Trisilia Suwanto
Sarjana Ngadina Sudarman
Fashilaturrochmah
penjahat.
Lantas,kita pun mengingat yang terjadi di akhir Oktober,tepatnya ditanggal 27 s.d. 28.Sekitar 80tahun lalu, hari ter-
sebut adalah hari bersejarah. Seluruh perwakilan pemuda di Bumi Majapahit ini berkumpul.Jong Celebes,Jong Java, Jong Borneo, dan Jong Sumatra hadir menyuarakan satu bangsa,satu bahasa, dan satu tanah air, yakni Indonesia. In
na bersama angin. Untuk itu, para pe muda, harus terus berkarya, mandiri, dan harus sadar bahwa tiap zaman ha nya dapat ditaklukan dengan karya. Dan kami pun ingin berkarya. Membuat pahatan tiap kata,frase,klausa,dan
kalimat menjadi bahan bacaan.Di sana pun,kami yakin ada inspirasi,walaupun hanya secuil apapun. Kesadaran akan ini tidak lahir tiba-tiba, ada sekelumit
gagasan yang menghantarkan kami. Kini pahatan kata-kata itu ada di Pewara Dinamika edisi ini kali. Sejuta
karya yang dipahat Prof. Sugeng Mardiyono,Ph.D., hadir untuk dibaca. Diba-
donesia sebuah negara, yang saat itu, belum jadi. Masih terus dibayangkan, tanpa logo,bendera,dan kepala negara. Mereka hanya percaya gagasan saat itu adalah perdkan revolusi menuju Indone
ca dengan seksama,dibaca dengan kritik, dan dibaca dengan sejuta impian. Walau dia telah pergi untuk selamanya, namun tidak untuk karyanya. Sebagai pemuda maupun yang mendambakan cita kepahlawanan,tidak ada salahnya jika menobatkan Prof. Sugeng sebagai
sia. Ya' mereka itu adalah pahlawan.
PAHLAWAN UNY.
■
Widodo
ALAMAT REDAKSI
Jl. Oslombo No. 1 Kampus Karangmalang Universitas Negeri Yogyakarta 55281
Redaksi menerima tulisan untuk rubrik Bina Rohani(panjangtulisan 500 kata), CJerpen(1000 kata), Opini(900 kata), Puisi/Geguritan/Tembang (minimal dua judul), dan Resensi Buku (500 kata). Tulisan harus dtlengkapi
Telp/Fax0274 542185
dengan identitas yang jelas. nomor yang bisa dihubungi, pasfoto(khusus Opini). serta keterangan dan sampul buku (khusus Resensi Buku). Kirimkan tulisan Anda melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kan-
E-mail: pewaradinamika@uny.ac.id Online: www.uny.ac.id
tor Humas UNY. Bagi yang dimuat, honor dapat diambil di kantor Humas UNY.
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
1
daftar isi P E W A R A VOLUME 9• NOMOR 13
SEPTEMBER-OKTOBER 2008
Prof. Sugeng Mardiyono,Ph.D. 1950-2008 Dia romantis dan
semangatnya begitu membara. Logikanya begitu sederbana. Kemauannya begitu keras. Keikhlasannya begitu mudah. Kepekaannya begitu kuat. Keimanannya begitu dalam. HALAMAN 6
32 OPINI
24
BCRfTA
Optimalisasi Peningkatan
Pendidikan dan Janji Kemerdekaan
POTRET pendidikan saat ini masih mirip dengan pendidikan Indo nesia pra-kemerdekaan. Hanya
yang kekurangan secara finansial, pendidikan sebagai investasi jangka panjang kerap dikalahkan
orang yang secara struktural berpu menyekolahkan anaknya di se-
tuntutan hidup jangka pendek. Mereka masih berpikir keras bagaimana dapat bertahan hidup ketim-
kolah bermutu. Bagi kalangan
bang mengembangkan pemikiran
ada di papan atas saja yang mam-
dan keahlian secara maksimal.
Mutu SDM Guru
Optimalisasi kemampuan guru berdampak pada optimalisasi
kinerja yang bisa dicapai bila guru bekerja dengan antusias dan dalam situasi menyenangkan.
37 BINA ROHANI 5
BUNGA RAMPAI
Berita Lainnya
38 CERPEN
• Menafsir Kehidupan Lewat Seni
4
• MPR "Mengalah" Demi
1
DARI REDAKSI
3
JENDELA
Demokrasi • Pendidikan Anak Usia Dini Perlu
Dirumuskan Ulang
DARI PEMBACA
40 POJOK GELITIK 40 PUISI'GEGURITAN-TEMBANG
36 RESENSI BUKU PEHANCANG SAMPUL: M SAFRlNAL • FOTO SAMPLIL. AHMAD NATSIR
PEWARA DiNAMiKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
J
Sebuah Kesaktian?
Alhamdulillah,akhimya kita'berhasil' memasuki gerbang September dan
kemudian masuk gerbang satu lagi, Oktober. Kedua bulan ini cukup menarik, khususnya untuk manusia, masyarakat, dan bangsa Indonesia. Apa pasal? I^da akhir September 43 tahun yang lalu, masyarakat Indonesia,bahkan masyarakat dunia, dikejutkan dengan meletusnya sebuah gerakan yang lazim disebut 'G-SO-S/PKI'. Banyak korban berjatuhan, termasuk para petinggi di tanah air, tanpa kejelasan apa salah dan dosanya.Pun, banyak tumbal berserakan di wiiayah akar rumput.Semua itu menyisakan sebuah per-
Pancasila memang sakti, mestinya semua ini tidak perlu terjadi. Sebuah fenomena yang teramat menarik,sekaligus menantanguntukkitarenungkan!Panca sila Sakti. Kata 'sakti' biasanya digunakan untuk menunjukkan kehebatan seseorang atau tokoh dalam jagat pakeliran, dalam dunia persilatan, dan seterusnya, yang mengindikasikan sebagai 'tak terkalahkan'.
DemiJdan pula,kata'sakti'banyak digunakan untuk sesuatu atau barang yang dikeramatkan, dianggap sebagai aji-aji ataujimat,seperti keris, tombak,badik dan akik, yang diharapkan dapat membuat si pemegang terbebas dari celaka dan
debatan,sebuah diskusi,sebuah perbincangan,
marabahaya.
yang berkepanjangan sampai saat ini! Persoal-
Pancasila sesungguhnya adalah nilai. Nilai itu abstrak. Nilai itulah yang mengikat para pemangku kepentmgan(stakeholders)untuk diejawantahkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, pun dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara.Dan. yang harus diingat, nilai itu tidak sendirian. Mesti punya orang-orang, ma syarakat, dan bangsa 'di sekelilingnya'. Mereka {baca: kita) inilah yang bertugas menjaga, melestarikan, mengamalkan,sampai dengan memberinya nilai tambah pada 'kesaktian'-nya itu.
an itu selalu menarik untuk dikaji dari waktu ke waktu.
Sejarah mengatakan bahwa drama tragedi di penghujung September kala itu 'bisa disudahi
dengan manis' pada awal Oktober berikutnya oleh sebuah kekuatan yang luar biasa, yang tentunya bisa membuat lega berbagai pihak. Dan konon, kekuatan raksasa itu di-
payungi oleh sebuah pajaing agung:Pancasila Saktl.
Ya.Pancasila Saktil Pancasila memang saktil Meskipun, pada akhir-akhir ini orang mulai meragukan itu, berbagai kalangan mulai mempertanyakan itu. Dan itu berlangsung dalam berbagai komunikasi antarkomunitas, mulai da
ri perbincangan di wanmg koboi,hingga di ruang-ruang yang terhormat. Mereka berteriak dan berbisik,"Benarkah
sekarang ini Pancasila kita masih sakti? Kalau
memang masih sakti, kenapa bisa begini? Ada apa gerangan?" Pasalnya, situasi dan kondisi bangsa ini, yang terjadi sampai de ngan akhir-akhir ini, yang mangkin nampak
Dan,itu musti dilakukan secara sadar dan konsisten.
Pertanyaannya, masihkah kita punya kesempatan dan semangat untuk menanamkan 'ke
saktian' Pancasila itu kepada generasi penerus melalui berbagai jalur yang ada: formal, nonformal,informal,dan seterusnya? Itu kalau ki ta berdiri di atas prinsip: yang akan terjadi di depan adalah tanggung jawab kita sekarang, dan yang terjadi sekarang adalah sesuatu yang 'tetap' harus kita atasi, namun dengan sema ngat keterlanjuran.
carut-marut seperti ini,rasa-rasanya sema-
Drs. SUMARYADI, M.Pd.
kin tak terkendali. Simpul mereka,kalau
Pemimpin Redaksi
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER anofi
dari pembaca PEWARA
Kirimkan kritik/komentar/tan^pan Anda mengenai Pewara Dinamika maupun persoalan di seputar
Dinamik
kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Kritik/komentar/tanggapan harap dilengkapi identitas yang jelas dan dapat dikirim melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY.
Menjawab Kebutuhan Masyarakat FBS—sebagai lembaga riset dan pendidikan produk-produk budaya yang telah, sedang, dan akan berkembang—sudah seharusnya menyumbangkan produk keil-
a
muan yang sesuai dengan kebutuhan riil rakyat. Tidak sekadar meluluskan tenaga kependidikan saja, tapi juga memberi fasilitas dan bantuan konkret terhadap kebutuhan masyarakat. KKN dan PPL yang telah jadi agenda rutln tampalaiya cendemng menjadi tameng bagi sivitas akademika untuk menunjukkan aktivitas pengabdian pada masyarakat. Namun pada kenyataannya, seberapa besai pengaruh dan manfaat kegiatan tersebut bagi masyarakat yang menjadi obyeknya sepertinya tak aikup untuk menjawab kebutuhan nyata. Bagi para mahasiswa, KKN dan PPL lebih terasa sebagai kewajiban akademik yang harus ditempuh untuk me-
Penulis sendiri tak tahu bagaimana
kat sekitar kecuali hanya sebagai pem-
kelanjutannya. Kesan yang bisa ditangkap adalah diperlukan event khusus yang diselenggarakan setahun sekali—itu pun tanpa direncanakan—bagi sivitas
•baca pamflet acara, atau paling jauh se bagai penonton. Hal ini mengesankan
akademika untuk dapat "mendengar"
keinginan dan kebutuhan masyarakat yang paling dekat dengan lingkimgan kampus. Ini sangat disayangkan. Tidak cukup para akademisi melulu berkutat dengan buku-buku, penelitian, seminar, dan kegiatan lain yang tidak
nyelesaikan studi. Namun esensi nilai-
memunculkan efek nyata bagi rakyat.
nilai pengabdian kepada rakyat yang notabene merupakan pemilik institusi
Kalaupun ada, tentu butuh waktu dan proses yang panjang. Idealnya, sivitas
pendidikan negeri—di mana pengabdi an masyarakat semestinya merupakan kewajiban mutlak—tidak peroah benar-
laturahmi dengan warga sekitar untuk dapat memprogramkan penelitian, men-
benar tertanam dalam benak.
cetak buku-buku,menyeienggarakan se
Beberapa minggu lalu diselenggara-
akademika memunculkan budaya bersi-
minar-seminar,dan Iain-lain yang sesu
bahwa pementasan-pementasan terse
but hanya dijadikan ajang unjuk kebolehan pencapaian proses berkesenian mahasiswa semata,sedangkan interaksi sosial sebagai salah satu fungsi kese nian jadi terbengkalai.
Semestinya,selain sivitas akademika menyeienggarakan acara-acara apresiasi seni bagi mahasiswa,juga menyeieng garakan berbagai kegiatan seni budaya lain yang membuka akses bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi aktifdi dalamnya. Banyak sekali ragam kegiat an yang bisa dilakukan, misalnya work shop atau pelatihan bagi masyarakat, penyelenggaraan event apresiasi seni di kampung,penelitian dan pengembangan produk budaya secara sinergis anta-
kan acara Malam Refleksi Dies Natalis
ai dengan realitas.
FBS yang untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun mengundang tokoh masyarakat, yakni Kepala Dukuh Karangmalang. Di sana, dia justru menyampaikan aspirasi warga sekitar yang memiliki keinginan untuk belajar Karawitan Jawa. Beliau menyampaikan per-
Penulis sendiri sebagai salah satu aktivis kegiatan kemahasiswaan dalam bidang seni budaya di lingkungan FBS
ra mahasiswa dan masyarakat.
merasa selama ini hanya menjalankan
ngembangan kegiatan bersama antara mahasiswa dan masyarakat,diharapkan
mohonan izin untuk meminjam perang-
kat gamelan yang dimiliki oleh FBS.
kegiatan-kegiatan yang berkutat di da lam kampus saja. Pementasan-pemen-
tasan kesenian yang sangat seeing dise lenggarakan di FBS tidak pemah secara langsung melibatkan warga masyara
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
Dengan adanya fasilitasi dari pihak universitas ataupun fakultas bagi pe-
muncul beberapa efek positif bagi semua pihak. EKA "SARKEM" Aktivis Sarkem FBS UNY
imnga rampai
Atasi Stroke
dengan Cabai Oleh SISMONO LA ODE
Cabai menipakan buah dan
Selain itu, kapsaisin mengencerkan
tumbuhan anggota genuscap sicum.Teaman ini seperti pi-
lendir sehingga melonggarkan penyum-
pat digunakan imtuk mengatasi kejang perut dan sakit gigi. Caranya cukup gam-
batan pada tenggorokan dan hidung,
pang.Buah sebanyak 2,5-5 gr dijadikan
sau bermata dua.Bisa dicintai
termasuk sinusitis. Kapsaisin juga ber
pil atau direbus, lalu diminum.
karena bisa menambah gairah makkn
sifat antikoagulan dengan cara menjaga darah supaya tetap encer dan mencegah
Untuk kasus sakit gigi, pengolahan dan pemakaiannyajuga gampang.Buah
rena pedas, panas, dan memerihkan
terbentuknya terak lemak pada pembu-
cabai dijemur hingga kering lalu digiling
makanan. Anda boleh benci buah yang
luh darah.Thk heran,orang yang sering
menjadi bubuk.Bubuk ini dihirup mela-
satu ini.Thpi Anda tak bisa menolak bah-
wa cabai bisa mengatasi sejumlah pe-
makan cabai kemungkinan kecil menderita penyumbatan pembuluh darah
lui hidung atau dimasukkan ke gigi yang berlubang. Bubuk ini juga bisa diguna
nyakit, antara lain stroke,seranganjan-
(aterosklerosis). Itu beraitijuga kedl ke
kan untuk rematik dan parem setelah
tung koroner, dan impotensi. Menunit dr Prapti Utami, seorang
mungkinan menderita serangan stroke, jantung koroner, dan impotensi.
melahirkan. Sementara dauimya dapat digunakan sebagai obat kumur pada ra-
luarga EVERGREEN, Bintarc Jaya, Ta-
Cabai Jawa
ngerang, banyak orang belum tahu manfaat cabai. Cabai sebetulnya merupakan makanan kaya glzi. Cabai rawit banyak mengandung vitamin C dan be-
Pemah dengar cabai Jawa? Di Jawa, orang sering menyebutnya cabai pu-
him atau sebagai obat kuat, yang dipakai adalah akar kering. Akar sebanyak 3 gr digiling halus, diseduh dengan air
dan melezatkan makanan,bisa juga ka
konsultan herbal, di tanaman obat ke-
takaroten (provitamin A), lebih daripada buah-buahan seperti mangga,nanas, pepaya, dan semangka. Bahkan kadar mineralnya, terutama kalsium dan fos-
dang mulut. Untuk membersihkan ra
yang dan memesannya pada penjual jamu gendong. Ada sejumlah penyakit yang bisa diatasi dengan cabaiJawa ini, antara Iain kejang perut, muntah-mimtah, perut kembung, mulas,disentri, diare,sukar buang air besar pada penderi-
panas dan diminum.
Untuk kejang perut,ambil daun cabai Jawa segar sebanyak 3 lembar,dicud la lu ditumbuk dan kemudian seduh de
ngan segelas air panas. Setelah itu di-
saring dan diminum. Untuk sakit gigi. ambil daun cabaiJawa segar sebanyak 3
for, mengungguli ikan segar.
ta penyakit hati,sakit kepala,sakit gigi,
Zat yang membuat cabai terasa pedas adalah kapsaisin yang tersimpan dalam "urat" putih cabai, tempat melekatnya biji. Kapsaisin cabai bersifat stomakik, yakni dapat meningkatkan nafsu ma-
batuk,demam,hidung berlendir,lemah
lembar,dicud lalu ditumbuk. Kemudian |
syahwat,sukar melahirkan,neurastenia,
seduh dengan segelas air panas. Selagi hangat disaring dan aimya dipakai un tuk berkumur. Bisa juga mengunyah
kembung,pencemaan teiganggu,tidak
kan. Rasa pedas yang ditimbulkan kap
dapat hamil karena rahim dingin, mem-
saisin menghalangi aktivitas otak untuk menerima sinyal rasa sakit yang kita
dan terasa lemah, stroke, rematik, dan
derita.
nyeri pinggang.Sedangkan daunnya da
dan tekanan darah rendah.
Akar cabai jawa dapat mengatasi
akar lekat, tapi dibuang setelah itu.
bersihkan rahim setelah melahirkan,baSISMONO LA ODE
Alumnus UNY, diolah dari berbagai sumber
PEWARA niNAMIKA "iP PTP KflEFR.nu-rnoro
>,CA:
.^r.:;' ^ !■• . iA
Ja?-
.S-»
-s«
jinte
i>fv.
m.
..
-i % ->
-Si
■'.t^
mi*®—
-tjr
r^?
»■ <•■
»
*«•.-• ••■'*#
i ■
.•#.-
-5
Prof. Sugeng Mardiyono, Ph.D (i Februari 2006-1 September 2008)
Jumat,29Agustus20 8.Jarum Oleh SISMONO LA ODE
jam menunjukkan pukul 13.20 wib. Tidak seperti biasanya, dia hanya menatapku, seolaholah penuh kekosongan. Ketika itu, saya melihatnya sedang ngobrol dengan Sutrisna Wibawa, Pembantu Rektor IIUNY. Sepuluh menit kemudian, pembicaraan itu selesai, dia langsung bergegas keluar dari depan pintu ruang keijanya. Dengan kepala menunduk, tanpa menoleh kiri-kanan, sang rektor pergi. Saya diam dan bertanya-tanya dalam hati,"Ada apa ya? Kok Pak Sugeng tidak berhenti sesaat dan mengajakku cerita, sembari berguyon apa adanya?""Setidaknya, kebiasaan itulah yang kerap dilakukannya ketika bertemu denganku," mantapku sembari terns bertanya-tanya dalam hati.
Prof. Sugeng Mardiyono,Ph.D. 1950-2008
maihum.Kami langsung menyusun kursi
Saya tidak terlalu memediilikan hal itu, saya anggap sang Rektor sedang capek
untuk menyambut kedatangan tamu.Sementara yang lain sedang memasang ten-
dan tergesa-gesa untuk unisan sesuatu hal. Saya langsung bertemu Pembantu Rektor n dan bercertia apa adanya,termasuk membicarakan sekilas tentang Pak
da. Sekitar dua jam kemudian, mobil da-
Rektor. Ya' waktu itu. kita berkisah ten
A
tang masa depan UNY di tangan Prof. Su geng Mardiyono. Ph.D. Tidak ada yang
Wajah mereka tampak lesuh dan tak dapat menyembunyikan rasa duka menda-
lebih dalam kisah tersebut. Semuanya bersifat datar dan berharap UNY makin mantap. Itu saja.
1am.Thmpak sebuah Peti Mayat, yang sebentar lagi akan diturun. Saya bersama
Malam harinya,saya langsung mengirim sms seputar penyambutan bulan suci Ramadhan.Inti dari pesan itu adalah me-
yang lain langsung memikul peti tersebut menuju di ruang tamu. Ringan rasanya. Setelah mengambil air wudhu,kami lang
mohon maaf atas segala kesalahan yang telah dibuat dan semoga di bulan Rama dhan. ibadah puasa yang kita lakukan mendapat berkah dari Allah SWT.Sekitar dua menit kemudian.saya mendapat sms balasan darinya. Bahasanya singkat."terima kasih Mas Laode.semoga Allah ber-i sama kita."
Tiga hari kemudian,tepat 1 Ramadhan
sung menyalatkan orang nomor satu di UNY ini. Saya bersjrukur karena menjadi salah satu orang pertama yang menyalatkannya.
Pertemuan kali
itu merupakan pertemuan spesial
1429H.sekitarpukul07.00 pagi.saya men
dapat telepon dari seorang kawan,namanya Tata Irawan. Dia bertanya kepadaku. "benarkah Pak Sugeng telah meninggal?" "Bohong itu, yangbenar saja?"jawabku, "lya. saya dapat kabar dari kawan-kawan Mujahidin...."jawabnya.Saya kaget bukan main! Saya mulai sedikit percaya dan segera menelpon Pak Sutrisna Wibawa untuk menanyakan kabar duka itu.
be-
nar. saya sedang menuju ke rumah sakit."
tang lengkap dengan sirinenya. Di dalam mobil telah ada para Pemban tu Rektor(PR)UNY.Rochmat Wahab(PR I), Sutrisna Wibawa(PR II), Herminarto Sofyan (PR III), dan Sardiman (Dekan FISE).
karena untuk
kali pertamanya permohonan yang saya ajukan diselesaikan dengan cepat, tepat, dan tanpa konflik.
jawab Sutrisna Wibawa melalui HP. Seketika, saya ungkapkan inna/illahi wainnailaihi raajiun. Saya langsung man-
Di depan peti mayat, tampak foto almaihum.Foto itu agak lama. Konon,foto itu diambil saat beliau menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Australia. Me-
mang,balutan toga dan paras wajah yang keras dan tegas tampak dalam foto yang terbingkai itu. Sosok Sugeng Mardiyono kembali hadir menyapa pengunjung.De
ngan senyum apa adanya.saya dan mungkin juga yang lain langsung membayangkan sosok almarhum lengkap dengan
sejuta kenangan yang masih terpatri erat di dalam benak.
"Perkenalan" saya dengan almarhum berawal dari kemarahan. Saat itu, saya
sedang memprotes sistem keija di bagjan registrasi. Belum puas dengan protes ter
untuk menuju ke rumah duka. Di sepan-
sebut.saya langsung memberanikan diri bertemu dengan beliau.Ya, waktu itu dia diamanahkan sebagai Pembantu Rektor I
jang jalan sms bertubi-tubi menanyakan
UNY.Di dalam ruangannya,saya menyam-
berita tersebut. Saya hanya menjawab,
aimya. Itu pun yang mengirimkan sms
paikan keluhan dengan sedikit emosi,be liau langsung menanggapinya dengan menelpon Kepala Biro AAKPSI Soewandi, MM untuk segera menyelesaikan perkara
adalah kawan dekat saya, sedang saya
tersebut.
sibuk mengendalikan motor menuju ke
"Mas La Ode, masalah Anda telah selesai. silakan bertemu Pak Soewandi dan
di dan menjemput seorang kawan dekat
"lya. semoga almarhum di terima di sisi Allah SWT.sesuai dengan amal perbuat-
rumah duka.
Sesampai di sana,puluhan orang,baik tetangga. keluaiga almarhum. maupun
segera ke registrasi." tanggapnya, "Ha-
kerabat UNY telah ada. Mereka tampak
rap jangan "marah"lagi, mungkin mere ka sedang capek dan sibuk,sehingga ko-
sedih dan sesekali berkisah tentang al-
munikasi kurang sepaham,"tambahnya.
8
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
Dengan senyum merekah, saya berterima kasih kepadanya. Sebenamya,saya dan dia telah saling kenal.Saya mengenalnya sebagaiPR 1 dan seorang gum besar matematika,sedang dia mengenalku sebagai aktivis Ekspresi dan demonstran.Namun,pertemuan kali itu mempakan pertemuan spesial karena
untuk kali peitamanya permohonan yang saya ajukan diselesaikan dengan cepat, tepat, dan tanpa konflik.
Perkenalantersebutterns berlanjut.Dalam beberapa acara yang saya selenggarakan, misalnya ulang tahim LPM Ekspresi, permohonan kunjungan di tempat saya Kuliah Kerja Nyata(KKN),dan sebagainya, beliau pasti hadir. Keikhlasannya untuk memberikan masukan kepada kami begitu tampak.Dengan penampilan apa adanya pula, beliau tidak memedulikan di
mana dan dengan siapa ia ngobrol. •••
Ibntunya,setiap orang punya kenangan tersendiri terhadap sosok Sugeng Mardiyono. Kisah saya bukan juga merep-
resentasikan sejuta kenangan tersebut.
Kisah ini adalah bagian kecil dari besarnya ceceran kenangan orang lain, namun demikian,saya tetap yakin bahwa cerita ini dapat menarapilkan sosok lain dari Su geng Mardiyono.
tersebut diungkapkan seorang dosen ba rn, yang belum secara detail mengenal nya. Namun,kata kaku itu jugalah yang menyambuk dirinya,sekaligus membuatnya bembah 180 derajat. Sejak itu,saya terheran-heran melihat
DaJam memori sivitas akademika UI^,
sosok Sugeng Mardiyono adalah pribadi
pembahan tingkah lakunya.Dia lebih banyak tersenyum;jalannya tidak lagi me-
unik. Karakter ini lebih tampak ketika be
nunduk;menyapa para pegawai,mahasis-
liau diamanahkan menjadi Rektor. Kita tidak dapat melupakan persepsi seorang dosen terhadap beliau, ketika disampai-
wa,maupun dosen; memeiliatikan setiap keluhan;tanggap dengan persoalan,ter-
kan pada acara pisah sambut Rektor
tata mang.
UNY. "Pak Sugeng itu disiplin, pekerja keras, namun dia kaku." "Saya catat kata seorang dosen tersebut, kalau saya ka ku," tanggapnya, ketika menyampaikan
utama yang menyangkut kebersihan dan Yang lebih heroik lagi,jika kita melihat-
Saya akui, rata-rata civitas akademika
nya mulai belajar(keras) membuat puisi; bemyanyi; berolah raga tenis; berkelakar. Itu bahkan tidak pemah dilakoninya.Pui si,bemyanyi,olah raga tenis,dan bertelakar, akhimya,melekat dalam dirinya,walaupun citra ini(kecuali bemyanyi)amat
menganggapnya sosok yang kaku. Mung-
melekat dalam diri Rektor UNY sebelum-
sepatah kata Rektor terbaru di Auditori um UNY.
kin karena latar belakang beliau sebagai seorang pakar matematika dan paras wajah yang keras dan tegas ditambah sosoknya yang jarang senyum. Terlebih citra
Sugeng Mardiyono yang didampingi Dekan FISE Sardinian (kiri) menyambut kunjungan Sultan Hamengkubuwono X.
•s
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
Prof. Sugeng Mardiyono,Ph.D. 1950-2008
9
If
._i CL
%
K w
*
nya,Prof. Suyanto,Ph.D. Kegiatan ini pun
ma, dia telah menunjukkan dirinya. So
didesain sedemildan rupa,jadwal kegiat
an pun dibuat untuk memfasilitasi hobi
sok yang "serba bisa". Dia tidak hanya mampu melakukan aktivitas tersebut di
dimanfaatkannya untuk lebih mempercantik tata wajah rektor. Sekitar dua bu lan setelah ia memimpin UNY, wajah
(baru)nya.
atas, namun dia telah muncul dengan
rektorat UNY sedikit berubah,tampak ga-
Banyak orang mengatakan, jika Pak Sugeng sedang mencariidentitasnya.Saya pun menganggap demikian, termasuk Prof. Suyanto, Ph.D. Dalam kotak pesan
wajah barunya. seseorang yang senang
pura lengkap dengan tiga motonya,demi kian halnya ketika berada di hall rektorat, kata dijemput dengan pelbagai tulisan, salah satunya Selamat Datang di kampus
emailku, Pak Yanto menuliskan, biarkan
Pak Sugeng menjadi identitasnya.Bagiku, Pak Yanto benar bahwa sebuah pencarian
identitas adalah hal yang wajar.Siapapun
dia, jika menjadi pemimpin, dipastikan akan mencari-cari identitas apa yang co-
cok untuk meyakinkan lingkungan,di mana dia memimpin.T^npa itu dia sukar un tuk memimpin.
Dalam diri Pak Sugeng pun demikian. Sebagai sosok yang sedan awal dikesankan "kurang menarik".dia akan berusaha keras mencari sesuatu yang menarik. ter masuk meniru perilaku teman-temannya,
apalagi pemimpin sebelumnya yang dianggap sukses.
Uniknya, peniruan yang dilakukannya terbilang sukses. Tidak perlu menunggu waktu lama.Ya', sekitar tiga bulan perta10
"otak-atik" kata. Setiap kata,terlebih da lam bahasa Jawa, dibuatkan arti, sesuai dengan persepsinya.
Kata itu dibungkus sedemildan rupa, sehingga saat disampaikan di depan publik dapat mengundang tawa.Sebagai contoh kata Wage diartikan Wasis(terampil), Aja dumeh (menghargai), Greget (gigih), Fling dan Elok {sadar dan baik); sementara itu, dalam bahasa Indonesia, setiap
kata pun tak lekang untuk diotak-atik, contohnya dalam penyampaian visi dan misinya, kata "Iman" dan "Ikhlas" diarti kan "Incredible, Manageable,Accountable, Nationalist" dan "Inovatif, Komunikatif,
Humanis, Luhur, Agamis, Sains". Itu baru seal citra, yang dilekatkan pa-
da dirinya yang otonom. Bagaimana de ngan citra prestasi? Ini yang menarik! UNY secara tata ruang bisa dikatakan se bagai kampus yang "megah", terutama ketika memandang rektoratnya.Qtra ini.
PEWARA OINAMIKASEPTEMBER-OKTOBER 2008
Cendekia. Mandiri, dan Bemurani.
Lantas bagaimanajika melihat Gedung Olahraga(COR)UNY,Museum Pendidikan Indonesia.Puptik Organik, Kerajinan Bola Sepak. Auditoniim, beberapa gedung Dekanat, gedung organisasi kemahasiswaan Student Center, gedung Training Cen ter UNY.dan ISO?Ibntunya,setiap civitas akademika UNY mempunyai cara pan-
dang sendiri, namun cara pandang terse but akan mengarah pada prestasi sosok Prof. Sugeng Mardiyono,Ph.D., meskipim di balik prestasi tersebut, keterlibatan dan pengaruh dari para Pembantu Rektor sangatlah besar. •••
Saya tidak menyangka kalau perjumpaan tersebut, dua hari sebelum Ramadhan, adalah perjumpaan terakhir saya
i 9 V
V
m
w
dengannya.Saat itu, tidak ada kata-kata, apalagi ngomong-ngomong tentang buku yang kami rencanakan.
Sekitar akhir September 2007.saya diajak almarhum untuk membantimya dalam pembuatan buku."Mas La Ode,saya punya banyak ide tentang Guru dan UNY, Anda bisa membantu saya untuk menuliskannya dalam buku.""Insya Allah bisa, trus, bagaimana data-datanya, Pak?" ja-
mentalitas civitas akademika UNY yang dilakukan melalui komitmen keija keras, disiplin, cepat,tepat, efektif. ikhlas. bersyukur, dan konsisten. Demikianlah mantan Pembantu Rek-
tor I UNY ini berpikir: sederhana dan bu
kan hal yang bam.Bedanya.gagasan tersebut dihayati dan dilaksanakan dengan
konsisten.Dalam arti bahwa apa yang dikatakan akan diamini dan dilaksanakan
geng kurang baik. tetapi sejak Beliau meninggal. orang-orang tersebut bam mengetahui kalau Beliau meninggal dalam menjalankan tugas Rektor dan itu sungguh berarti," tambah fotografer UNY yang kerap mengabadikan aktivitas yang dilakukan sosok Sugeng Mardiyono. Saya berharap, karya dan gagasan al marhum dapat segera saya rampungkan dalam sebuah buku yang tertunda tadi,
wabku,"Mas La Ode bisa wawancara sa
dengan konsisten. Bagi saya, cara berpi
sebagaimana (juga) telah dikatakan Su-
ya, juga yang lainnya. Saya juga akan
kir ini sangat dipengaruhi sosoknya yang
trisna Wibawa bahwa buku itu adalah
amanah dan hams diselesaikan secepat-
berikan beberapa tulisan tentang Guru,
positivistik, di mana segala persoalan se-
nanti disusun ulang berdasarkan tema
lalu disederhanakan dan hams dilaksana
nya. "Dan, semoga menjadi pedoman
yang kita sepakati," tanggapnya. Sejak itu. kami sering bertemu. kadang di ruang kerjanya dan kadang di rumahnya. Ada banyak hal yang saya dapatkan dari almarhum.Bukan hanya ten
kan secara empirik,meski dalam beberapa Thpi,dengan sikap mau bekeija sama,ma-
yang amat berarti bagi pemimpin UNY kelak," tambah sahabat dekat Sugeng Mar diyono ini. "Insya Allah saya akan sele-
tang guru, tetapi bagaimana misi beliau
membangun UNY. Baginya. UNY adalah kampus yang harus dikelola revolusioner. Revolusioner bukan berarti perubahan berdarah-darah. Gagasan revolusioner dalam benak pria kelahiran Boyolali, 10
hal persoalan itu masih hams dilumskan.
ka kekurangan dari cara pandang terse-
saikan," jawabku. Karena, dengan buku
but dapat diatasi secara maksimal.
tersebut "heroisme" Prof. Sugeng Mardi
Alhasil. dalam dua tahun tujuh bulan (1 Febmari 2006-1 September 2008) memimpin UNY,kita. sebagai civitas akade mika telah melihat secara nyata, karya
menjadi catatan sendiri bagi perjalanan universitas yang kita sayangi ini. Namun,jika pembaca masih tetap pe-
apa yang telah dihasilkan. "Luar biasa,"
yono. Ph.D. dapat diabadikan. Dan kelak
demikian diungkapkan Natsir. seorang
nasaran tentang Beliau tidak ada salahnya membaca Pewara Dinamika edisi Prof.
Mei 1950 amatlah sederhana. Revolusio
staf Humas UNY,"Mungkin pada awal-
Sugeng Mardiyono. Ph.D ini.
ner menipakan perubahan sikap dan
nya, orang-orang menganggap Pak Su-
Tabikku....
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
■
11
Prof. Sugeng Mardiyono,Ph.D. 1950-2008
Ketika UNY di Pundaknya Sejatinya bukan nama saja yang patut dikenang, melainkan apa saja yang telah ia
lakukan. Ungkapan ini pantas dijadikan bahan renungan untuk menghargai jasa seseorang. Perubahan demi perubahan telah teijadi selama masa kepemimpinannya.
Adalah Sugeng Mardiyono, meneruskan masa kepe-
mimpinan Suyanto sebelum habis masanya, kini juga hams digantikan oleh orang lain.Pun,pada masa yang belum pula puma.
Sugeng Mardiyono meninggai pada 1 September 2008 bertepatan dengan satu Ramadhan 1429H.KepergianSugengyang
meninggalkan 6 anak dan 2 cucu dalam usia 65 ini mengejutkan banyak pihak, mengingat pada hari-hari sebelumnya ia
Ketua UKKI UNY. pengkhotbah yang berdiri di depannya itu tampak pucat pada malam itu.
"Pak Sugeng biasanya memberikan khotbah agak lama dan lengkap,tapi ma lam itu hanya sebentar.Sebelum turun dari mimbar beliau mengatakan agak tidak enak badan," ceritanya.
Oleh DHIAN HAPSARI
>5
sosok yang sedang dibicarakan itu. Ia yang dahulu
panitia program Ramadhan masjid Mujahidin UNY. Sepengetahuan Dwi Susanto,
Dwi dan parajemaah lainnya tidak pernah menyangka malam itu sebagai ma lam terakhimya berjumpa dengan Su geng Mardiyono."Sayang sekali memang, biasanya kami merekam siapapun yang memberikan khotbah pada malam tara wih. Malam itu kok bisa lupa," kenang-
Sugeng tidak menonjol ketika menjadi dosen maupun PR I, tetapi setelah menjadi rektor ba nyak orang dibuatnya tercengang.
masih tampak aktifdi berbagai acara."Ba-
pak memang tidak ingin dianggap sakit,
WURYAlli
nya.
Bagian yang paling diingat Dwi dalam khotbah tarawih Sugeng Mardiyono ada lah wasiatnya untuk memakmurkan mas
jid kampus."Pesannya yang paling utama kepada saya ketua UKKI dan kawan-kawan di UKKI khususnya antara lain men-
jadikan masjid sebagai penumbuhkembangan akhlaq mulia,tidak hanya sebagai tempat berhubungan secara vertikal ke pada Allah, tapi juga penggemblengan akhlaq mulia para mahasiswa muslim,"
meskipun badannya sakit. Tidak mau merepotkan banyak orang," ungkap Drijani
ujamya Harapan Sugeng yang lain juga tetap
Utami, istri Sugeng Mardiyono. Sebelum maut menjemput, Sugeng
diingat dan bemsaha untuk dilaksanakan,
tampak hadir di berbagai acara, seperti hari pemikahan putranya,seminar di Mataram, mengisi tarawih di Masjid Kam-
inginannya ini telah dilontarkan ketika
meskipun dianggap lumayan berat. Ke-
pus Al-Mujahidin UNY. Dan, terakhir behau bahkan menjadwalkan diri untuk
menghadiri pembukaan apotik di UNY. Sayangnya. pagi sebelum acara berlang-
/
Dwi dan pengums UKKI berkunjung ke kediaman Sugeng Mardiyono pada masa awal kepengumsan. Menumt Dwi,pada kunjungan itu. Sugeng berharap, "UKKI diminta untuk memberikan pencerahan kepada mahasiswa,baik yang Islam mau
sung lelaJd yang sedianya berangkat sebagai rektor itu wafat.
pun non-Islam," papamya. Bukan hanya Dwi seorang yang me
Wejangan dan Kenangan
rekam keinginan Sugeng untuk UNY, Sri Hartati, Kepala Perpustakaan UNY. Bagi-
Pada malam terakhimya,ia masih sem-
nya Sugeng begitu konsen tertiadap peng-
pat memberikan khotbah menjelang sa-
adaan buku-buku untuk perpustakaan
lat tarawih sebagaimana yang ditentukan
pusat UNY. "Sejak jadi PR I, Pak Sugeng
12
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
N-:-.'! .i
f
PENDIDIKAN INViST
>
I
ABAN
i:-
-fr ^ I
i«
selalu menanggapi usulan kami dengan peiiiatian," iingkapnya. Pertiatiaimya ini tidak lain untuk memajukan perpustakaan UNY."Pada masakepemimpinan beliau pula," kata Sri,"kami
melakukan pelayanan digital dengan lebih baik. Antara lain e-library, hot spot, dll." Hal yang paling dikaguminya tentang sosok Sugeng adalah pelayanannya yang prima, "Apabila memproses surat
usulan atau surat-surat lainnya dari per pustakaan, beliau selalu cepat. Itu juga tennasuk bagian dari proses yang menyebabkan kami semakin bersemangat memajukan perpustakaan."
Karakter yang paling menonjol dari Su geng Mardiyono adalah kegemarannya tentang otak-atik gatuk. Hal ini juga diakui Budi Takarina, Kepala Bagian Perencanaan dan Pembangunan UNY. "Bapak sering menghubungkan banyak hal dengan simbol-simbol. Misalnya, air mancur itu dibuat sedemikian rupa sam-
J -i.
'
WkM
pai semua hal memiliki makna." Baik
Civitas akademika UNY memberikan
tinggi air, garis tengah, arah air man cur, jumlah air mancur dijadikan sim bol-simbol.Selain itu tentang nama,"SU GENG,misalnya,S itu apa,U itu apa,dan
penghormatan terakhir kepada almarhum Sugeng Mardiyono di Hail Rektorat.
atau bertanya seberapa jauh pekeijaan
sebagainya."
itu dilakukan."
Lebih dari itu,Sugeng dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan tidak pemah melupakan pekeijaan sekecil apapun.Sumardi Panut, sekertaris rektor yang juga
Tidak banyak orang yang mendapat wejangan khusus dari Sugeng.hanya saja beberapa orang di sekitamya merasakan ada sesuatu yang berbeda dari sebelum-
menjadi sekertaris Sugeng ketika men-
nya."Saat di Mataram Pak Sugeng sering
jabat sebagai PR I menyatakan,"Sebagai
rherenung,kadangjuga di pinggir kolam. Itu menurut mereka yang menyertai Pak Sugeng ketika acara di Mataram," jelas
contoh,ada pekeijaan yang memerlukan penanganan 4-5 bulan ke depan, maka
pas sampai pada batas waktu yang beliau ucapkan, mesti beliau ingat,padahal staf sekertariat sudah kelupaan."
Daya ingat Sugeng yang kuat tentang pekeijaannya ini juga berkesan di mata Budi "Ibkarina. "Setiap pekeijaan sekecil apa pun yang ditugaskan pada orang atau karyawan pasti diingatnya, bahkan kalau perlu beliau sendiri yang menagih
Herminarto Sofyan,PR III.
Secara pribadi, Herminarto sangat dekat dengan Sugeng.Itulah sebabnya dialah orang pertama yang ditelepon istri Su geng ketika panik di rumah sakit. "Satu
hal yang tidak pemah saya lupa,sebelum meninggal Pak Sugeng mengirimi SMS memohon maaf sebelum menjalankan ibadah puasa. Sampai sekarang SMS itu
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
13
Prof. Sugeng Mardiyono,Ph.D. 1950-2008
tor, berbicara terbuka dengan Pak Su
masih ada,tidak akan saya hapus," kata Herminaito beijanji.
Setiap orang memiliki kenangan tersendiri dengan sosok Sugeng sebagai rektor, dosen, maupun rekan kerja. Banyak hal yang dapat dibicarakan dari lelaki berpenampilan sederhana, berambut separuh putih dan seorang matematikawan ini, tetapi apa yang paling penting yang
menjadikannya berbeda dari rektor-rektor Iain sebelumnya? Kemajuan UNY
Sugeng Mardiyono bukan orang yang tiba-tiba duduk sebagai rektor. la meng-
awali kariemya di kampus pencetak guru ini pada sekitar tahun 1976. Ketika itu ia masuk sebagai dosen."Sugeng tidak menonjol ketika menjadi dosen maupun PR I, tetapi setelah menjadi rektor banyak orang dibuatnya tercengang," tegas Wur-
yadi, dosen senior FMIPA. Posisi Sugeng semakin menanjak, ia diangkat sebagai PD I, kemudian menjadi PR I pada tahun
geng. Lama kelamaan Pak Sugeng mulai cair, meski tidak memiliki sense ofhu mor seperti Pak Yanto, tapi Pak Sugeng
World class
memiliki kelebihan lain." kata Henninar-
university yang diinginkan Pak Sugeng bukan world class university pada umumnya. Beliau menekankan pada bidang pendidikan, sehingga apabila
to Sofyan. Kelebihan yang dimaksud antara lain
akan mencari
pendidik UNY-lah referensinya.
sikapnya yang penuh teliti dan disiplin. Semasa menjadi PR I, Sugeng tampil se bagai pembantu rektor yang disiplin dan tekun. Hal ini juga dinyatakan Sutrisna Wibawa,PR H,"Sebagai teman sejawat sewaktu sama-sama menjadi PR. memang
beliau teliti, tetapi memiliki beberapa kekurangan seperti human relation." Setelah semuanya beradaptasi dengan baik, Sugeng mulai menapaki langkahlangkah menuju kemajuan UNY. Salah satu hal yang melambungkan nama Su geng di kancah nasional adalah selesainya pembangunan GOR,stadion atletik, dan lapangan sepakbola bertarafintemasional.
Pembangunan yang diresmikan oleh HERMINARTO SOFYAN
2002.
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
Sekitar 2005,Suyanto, yang pada masa itu ia terpilih kedua kalinya sebagai rektor,mengundurkan diri untuk menjadi Diijen Dikti. Praktis Sugeng,sebagai PR I, menggantikan kedudukan Suyanto seba
an tentang sikap Sugeng yang jarang ter-
itu mengantarkan nama Sugeng Mardi yono ke pembicaraan seputar pendidikan nasional."Pak Sugeng sebagai rektor se makin sering dipanggil menjadi pembi-
senyum."Saya sebagai kawan,semenjak kami sama-sama menjadi pembantu rek-
Takarina.
gai rektor.
Awal kepemimpinan Sugeng tidak ada
yang menonjol kecuali banyaknya keluh-
cara di even-even nasional," tutur Budi
Selain itu, sebelum meninggal prog ram yang telah direncanakan bersama jajaran fakultas juga telah selesai tepat waktu. Program itu antara lain pembuatan museum pendidikan yang dikoordinasikan oleh FISE, tempat pengolahan
sampah yang dikoordinasikan FMIPA,
Program ISO-isasi yang dikoordinasikan FT,Pendidikan Nonformal yang dikoordi nasikan oleh FTP, pembuatan bola kelas intemasional(FIFA) yang dikoordinasikan oleh FIK.
Dalam bidang kesejahteraan dan ke majuan lainnya. masa kepemimpinan Sugeng juga membuahkan modemisasi ru
OSPEK, Pelatihan ICT, Pelatihan ESQ. pe-
nyelenggaraan Tfes TOEFL-Uke bagi mahaSukses pembangunan GOR dan berbagai fasilitas lainnya turut melambungkan nama Sugeng Mardiyono sebagai Rektor UNY.
14
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
siswa bam, kursus bahasa Inggris bagi dosen dan mahasiswa, pembenahan sistem perwalian,dan peningkatan mutu layanan akademik melalui pengembangan website termasuk pengembangan Sistem Informasi Akademik(SIAKAD),dan Sistem Informasi Keuangan (SIKEU). Pembangunan sarana kreativitas ma hasiswa juga telah selesai dilakukan,an-
tara lain penambahan gedung-gedung perkiiliahan, Student Center,sport smart, Kopma dan Puskom.
Warisan Program yang Belum Selesai Tentu masih ada program yang belum semuanya selesai. Salah satu program yang masih dalam proses adalah ISO. Su-
geng menjadikan ISO sebagai salah satu
langkah menuju world class university.Universitas dengan tarafintemasional ini di-
harapkan dapat menjadi referensi yang dibanggakan dalam bidang pendidikan. "World class university yang diinginkan
Pak Sugeng bukan world class university pada umumnya.Beliau menekankan pada
Sugeng Mardiyono menggandeng Ary Ginanjar mewujudkan proyek Cendekia,
bidang pendidikan.sehingga apabila akan mencari pendidik UNY-lah referensinya," jelas Herminarto Sofyan. Di samping ISO, masih ada beberapa
Mandiri, Bernurani. Sutrisna Wibawa (foto
kiri) siap meneruskan proyek tersebut.
la menggandeng Ary Ginanjar untuk turut berusaha menciptakan civitas akade
program yang belum diselesaikan. "Me-
mang ada program yang belum selesai.
itu karena ada program yang tidak bisa di selesaikan hanya dengan satu tahim atau dua tahun. misalnya," kata Budi Takarina. Program yang masih dalam proses ini diharapkan dapat diselesaikan oleh rektor selanjutnya. Bukan hanya program yang diwariskan sepeninggal Sugeng Mardiyono. hal-hal kecil lain juga sempat menjadi perhatian khusus oleh para pejabat UNY,para kaiyawan dan civitas akademika lainnya."Be
liau selalu menekankan adanya inovasi dan kemajuan yang siginifikan sekecil apa pim," kenang Sutrisno Wibawa, PR II. Penekanan itulah yang menyebabkan UNY memiliJd peningkatan di berbagai bidang.
"Thrget utama beliau sebelum meninggal ada dua: pendirian museum pendidik
mika yang cendekia. mandiri dan bemu
Sutrisna Wibawa.Dua tai;get ini telah terlaksana dengan baik, walau masih harus ada penyempumaan-penyempumaan
tidak cukup, atau mandiri saja tidak cukup,dia juga harus bemurani." papar al-
yang lain.
marhum Sugeng Mardiyono.
rani. "Mahasiswa yang cedekia saja itu
Harapan Sugeng yang kemudian men
Pendidikan berkarakter ini menjadi
jadi program imiversitas ini memang
program warisan Sugeng yang pelaksanaannya berkesinambungan."Untuk me wujudkan mahasiswa yang cendekia.
tampak bergitu menonjol dan memiliki pandangan ke depan. Meski demikian,Su geng sebagai Rektor UNY,tidak memiliki
mandiri dan bemurani itu kami akan ma-
keinginan yang berlebihan. "Keinginan ini masih logis. saya tidak ingin muluk-muluk memberikan target." ungkap Sugeng kepada Pewara semasa
sukkan program ESQ untuk mahasiswa
hidupnya. Baginya, tidak ada yang lebih penting selain kebersamaan."Kita mampu melakukan apapun dengan kebersamaan, dan disiplin," tambahnya.
bam setiap tahunnya," dukung Sutrisna Wibawa.
Banyak hal yang bembah dari UNY pa da masa tepemimpinan Sugeng Mardiyo no. Akan tetapi, tidak sedikit puJa yang hams dibenahi dan ditingkatkan. Bagaimanapim,Sugeng Mardiyono salah satu
an yang belum pemah ada di Indonesia
Kebersamaan tersebut juga menjadi bekal mevmjudkan UNY yang cendekia, mandiri dan bemurani. Untuk mewujud-
langkah lebih maju. Meski bukan sebagai pahlawan peijuangan,Sugeng pantas di-
dan pengolahan sampah organik,"tegas
kannya.Sugeng tidak kehilangan strategi.
kenang dan dibanggakan.
rektor yang membawa UNY beberapa
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
■ 15
Prof. Sugeng MardiyonOy Ph.D. 1950-2008
Pembawa Aroma Religius Tidak dinyana Sugeng Mardiyono, Ph.D. seorang pekeija keras dan visioner itu tidak
lagi bersama kita di tengah-tengah keluarga besar Universitas Negeri Yogyakarta. Oleh ENDANG ARTIATI SUHESTI
Masa baktinya sebagai rektor masih sepanih jalan, sampai 2010 nanti, namun Sugeng
Mardiyono menghembuskan nafasnya September 2008 lalu. Dua tahun sudah Sugeng menjadi orang
"Dengan bervisi Cendekia, Mandiri dan Bemurani,UNY ingin unggul dalam pendidikan dan menuju world class uni versity yang berlandaskan nurani. Maka ke depan UNY-lah yang melahirkan para guru dan dosen yang berkualitas. Itu se-
mua menjadi komitmen Pak Rektor(Prof
nomor satu di kampus pendidikan ini namun la telah membawa UNY melang-
Sugeng Mardiyono, Rhd red)," seru Her minarto mengawaii wawancara di ruang
kah lebih maju. segan-segan di masa hidupnya sebagai rektor, UNY dipromo-
kerjanya. Itu adalah salah satu komitmen yang
sikan ke kancah nasional sebagai sebuah
perlu diteruskan oleh pemimpin UNY berikutnya setelah mangkatnya Sugeng dari
kampus pendidikan yang lain daripada yang lain, begitu ujar Prof Herminarto Sofyan,Pembantu Rektor III.
kursi Rektor. meskipim dalam pelaksana-
annya masih perlu beberapa penjelasan. Seperti yang dituturkan Dr Ariswan,"Pak rektor itu pikirannya 5-10 kali lebih maju sehingga terlihat melangit. Sebenamya pemikiran seperti itu bagus, hanya tinggal membumikan saja. Pak Sugeng perlu dibantu para pembantu rektomya untuk membumikan ide-idenya yang sangat cepat". Ariswan mencontohkan bahwa misal-
kan saja ketika konsep UNY menuju World Class University telah digelontorkan
di ruang publik maka perlu dibarengi de ngan pembumian dengan cara dilakukan penelitian tentang world dass university
II 0.
ik
itu yang seperti apa, bagaimana action education-nya. lalu bagaimana cara me-
ningkatkan dosennya supaya mengajar-
lam Saptaguna.Sebagai implementasi nilai-nilai tersebut Sugeng mencanangkan tahxm senjoim dan tahun jabat tangan
nya lebih bagus. Sepak teijang Sugeng yang berani itu
pada tahun 2008. Bahkan, di akhir men-
itu, di sela-sela kedinasan almarhum Su
jelang wafatnya, Sugeng menghimbau
ditindaklanjuti dengan persiapan-persiap-
pemasangan spanduk-spanduk yang ber-
geng berbincang bahwa UNY bak sebuah keluaiga. "Ada Bapak, ada Ibu dan ada
an,antara lain dengan menggunggulkan satu program studi di setiap fakultas dan
pengiriman dosen ke luar negeri. Inovasi Humanis Religius Masih banyak ide-ide yang dimunculkan oleh Sugeng selain konsep world class
Sugeng Mardiyono bersama Direktur
Kedauiatan Rakyat Soemadi.
isikan budaya menghormati orang tua di
anak.Seorang bapak bertanggungjawab
lingkungan kampus. Pribadi Sugeng Mardiyono ini dikenal
bak dalam siksa api neraka. Pak Rektor
warga UNY sebagai sosok yang religius. Herminarto Sofyan mengakui akan hal
bertanggung jawab untuk membawa
pada anak dan isterinya agar tidak teijemengibaratkan diri sebagai Bapak yang umatnya (warga UNY) terbebas dari api neraka (kejelekan). Ingin anak-anaknya
university, tetapi semua itu dilandasi de
(mahasiswa. red) setelah lulus menjadi dirinya sendiri dan terbebas dari keseng-
geraknya.la sering mengingatkan warga
99
UNY untuk bekeija dengan ikhlas. Su geng Mardiyono yang menempuh S3-
Pak Sugeng
nya di Australia dikenal sangat konsisten,
menggunakan
da pribadi Sugeng. la merasakan rasa
kekeluaigaan yang membuat dirinya nya-
humanis religius. Kebersamaan,pemberdayaan.pembu-
konsep ibadah un tuk menggerakkan
dayaan, profesionalisme. pengendalian,
sistem di UNY.
Saya merasa nyaman belajar di kampus UNY karena lingkungannya kekeluaigaan dan gak neko-neko," imgkapnya.
ngan prinsip ibadah dalam setiap langkah
betul-betul ingin menerapkan Saptaguna yang menjadi tekad UNY menuju kampus
'
hasiswa pim merasakan kereligiusan pa
man untuk menimba ilmu matematika
di fakultas MIPA (UNY). "Pak Sugeng itu orangnya religius, sederfiana dan cerdas.
keberlanjutan dan kewirausahaan meru-
pakan nilai-nilai yang terkandung da
saraan" kenang Herminarto. Husnia Fidya Rahma, salah satu ma
ARISWAN
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
17
Prof.Sugeng Mardiyono,Ph.D. 1950-2008
Kereligiusan almariiiim Sugeng ini se-
ring terlihat juga dalam obrolan Seintai.
Sugeng menggunakan konsep ibadah untuk menggerakkan sistem di UNY."
sepeiti yang dialami Herminarto Sofyan dan Ariswan yang terlibat sharing dengan Sugeng tentang makna kehidupan secara hakild."Hidup itu harus punya makna ba-
gi orang lain sehingga kehidupan ini se-
Sutrisna Wibawa,Pembantu Rektor n.
menambahkan bahwa selama Pak Sugeng
memimpin UNY selalu menerapkan pe-
patahJawa.IngNgarsoSungTiiladhfl."Pak Sugeng selalu memberi contoh. Pukul
lalu bermanfaat bagi orang lain. Hidup ini harus seimbang antara vertikal dan
06.30 sudah berada di kampus dan me-
horizontal." Itu beberapa wejangan yang
keija. Sikap beliau ini sering mengagetkan karyawan yang didatangi," ujamya
dixmgkapkan oleh aimarhum Sugeng dan selalu diingat oleh Herminarto. Ariswan pun menuturkan,"Saat Pak
Sugeng menjadi rektor sering sharing de
ngan saya, dan mungkin juga terilhami oleh pikiran-pikiran saya yang selaras de-
ngannya. Misalnya kata ibadah institusi, duiu saya munculkan dan kemudian Pak
nyempatkan diri berkeliling di setiap unit
ketika ditemui di ruang keijanya. Mantan
Rektor Sugeng Mardiyono yang telah mangkat ini dinilai sebagai sosok yang penuh disiplin, namun penuh inovasi. Hampir semua yang mengenal Sugeng mengatakan Pak rektor seorang pekeija keras dan tak pemah mengeluh.
Seorang Matematikawan Belajar Humoris la seorang yang kaku, namun ketika menjabat sebagai rektor ia berubab 180 derajat menjadi sosok yang humoris. Oleh ENDANG ARTIATI SUHESTI
Itulah sosok Sugeng Mardiyono
Ph.D.,rektor UNY yang mendahului kita menghadap Ilahi bertepatan dengan 1 Ramadhan 1429 H lalu. Masih temgiang dan teringat da lam benak kita suaranya yang pelan pe nuh kehati-hatian saat berbicara. Halus,
penuh tutur kata yang bisa mendinginkan hati kita dan menghargai sekali ke
pada orang yang diajak berbicara."Pak Rektor itu bahasa Jawanya betul-betul halus, beliau sangat santun dan meng
gunakan bahasa krama inggil yang bagus," ujar Heiminarto Sofyan. Aimarhum Sugeng terlihat berbeda kala menjabat sebagai rektor,semangat-
18
nya semakin membara untuk memberi kan yang terbaik pada lembaga yang ia pimpin.Pim kegigihannya dalam mempelajari sesuatu.Ia merespon dengan sa ngat cepat, dan dengan keinginannya yang besar ia terns berbenah diri berusaha untuk menyatu dengan umat yang dipimpinnya.
Dulu,semasa menjabat sebagaiPem bantu Rektor I, Sugeng Mardiyono terkesan kaku. Seperti yang dirasakan oleh Herminarto Sofyan."lya, dulu Pak
Sugeng terlihat kaku dan lebih cendenmg konsentrasi dengan pekerjaannya, namim semasa menjadi rektor ini, Pak
Sugeng sudah bisa lebih humoris.Sebe-
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
"Beliau memberikan kepercayaan ke-
pada para pembantu rektomya dan unit keija. Beliau memberikan kebebasan untuk berkreasi sehingga pekeijaan tidak itu-itu saja. Selalu saja ada inovasi. Beliau
juga orang yang tidak pemah mengeluh, sepanjang masih bisa jalan beliau pasti akan datang" tutur Sutrisna Wibawa di sela-sela kerjanya menandatangani berkas-berkas yang menumpuk. Dr.Hartono,ketua jurusan Matematika
juga mengungkapkan bahwa sosok Su geng Mardiyono seorang pekeija keras dan konsisten,"Sampai sorepun Pak Su geng masih bisa dihubungi.Dengan pesa-
wat tiga nomoran.Pak Sugeng masih dapat dikontak di ruang kerjanya." ujar pria
paruh baya asalJawa Timur ini dengan ra-
lum jadi rektor, memang dari kami para pembantu rektor mencoba untuk mem beri masukan agar Pak Sugeng jika men
jadi rektor lebih banyak berhubungan langsung dengan ekstemal,biar urusan internal dipercayakan kepada para pem bantu rektor. Dan Pak Sugeng kala itu mengiyakan.dengan semmgatnya yang
tinggi beliau mau mengubah seperti ma sukan dari para pembantu rektomya," papar Herminarto.
Buktinya,kesan humoris lebih sering mewamai aura wajahnya.Thk lagi ia ber-
jalan dengan menekukkan wajah ke ba-
^ A
mah.Bagi Hartono,Sugeng adalah orang yang betul-betul menerapkan nilai-nilai matematika dalam hidupnya. "Dasar matematikanya sangat kuat,
logikanya juga sangat kuat sehingga semuanya dianalisis dengan cara matema
tika. Oleh karena itu dalam menganalisis masalah menjadi lebih cepat.Pak Sugeng orang yang penuh dengan kehati-hatlan.
Beliau kurang suka dlpanggll rektor jika berada dalam suasana yang kurang resmi, misalnya pada saat arlsan dosen-dosen
jurusan Matematika yang diselenggarakan setiap dua bulan sekali. Kedatangan Pak Sugeng dalam arisan dosen jurusan
\ Pembantu Rektor III
Matematika memberisupport agardosen- -
Herminarto Sofyan (atas) dan
dosen lain tidak malas untuk datang," papar bapak tiga anak ini.
Dekan FMIPA Ariswan.
■ A
wah,namun ia akan beijalan tegak dan
giatan atau seminar,tak jarang Sugeng
99
kesan kaku di mata orang,ia belajar pula dengan ProfSuyanto,rektor pendahulu yang dikenal dengan gaya humorisnya
menggunakan ketrampUannya othakQthikgathuknya untuk membuat suasa na seminar menjadi cair. Jangan heran
Sugeng berhasil
yang tinggi. Hal ini dirasakan juga oleh
mematahkan
kalau kemudian Sugeng kerapkali bertanya pada orang yang ia rasa cukup
tersenyum. mencoba unttik terlebih da-
hulu menegur sapa.Ia berhasil merubah
Dr. Ariswan.
"Pak Sugeng itu dulu senior saya. Dulu sebelum menjadi rektor beliau sa ngat serins,jarang tertawa, tidak bisa
mumpuni.
apa yang pernah
diucapkan guru be-
supel,tidak/amiljar. Awalnya ketika sa
sar Matematika ITB.
ya masih menjadi dosen sayajuga takut,
Prof Sembiring,
tetapi sejak jadi rektor beliau mau bela
Misalnya saja ia kerap bertanya kepada Herminarto Sofyan, "Pak nek ngene apa ya, nek ngene artine apa. Misalnya ketika Pak Sugeng mau membuat aiti da ri nama Sugeng,S artinya apa dan seterusnya. Pak Sugeng bertanya pada Pak Minto(mantan dekan FBS,red)atau Pak
jar menjadi lebih humoris.Saya melihat
yang mengatakan
Sai^iman ( dekan FISE. red) yang ken-
ia juga belajar dari ProfSuyanto,"jelas
bahwa seorang ma-
tal dengan kejawennya," tutur Hermi
Ariswan.
Semangat belajamya tinggi dan mau
belajar dengan siapa saja, ungkap Herminaito."Dulu Pak Rektor tidak bisa me-
nyanyi,lalu ketika melihat saya senang
tematikawan tidak
mungkin menjabat sebagai rektor.
dengan lagu keroncong, Pak Rektor
membeli organt dan belajar menyanyi. bisa gojekan dan terlihat rileks. Ketika
tor menyanyi dengan bagus," kisah Her-
pulang,Pak Rektor senang dan ingin dlbuatkan jadwal agar bisa ikut lagi," ke-
"Saya masih ingat betul ketika awal
Pak Sugeng menjadi rektor dan belum pemah ke lapangan. Pada waktu itu
H ada LPTK Cup di Surabaya, Pak Rektor
Bahkan karena semangat belajamya yang tinggi,Sugeng berhasil mematah
kan apa yang pemah diucapkan guru
besar Matematika ITB, Prof Sembiring, yang mengatakan bahwa seorang mate-
Karena senang.lama kelamaan Pak Rek minarto.
narto.
nang Pembantu Rektor III ini sembari
menyunggingkan senyum.
matikawan tidak mungkin menjabat se bagai rektor. Sebab biasanya seorang saintis kurang memiliki rasa sosial.
"Mungkin karena orang matematika le bih sering beririsan dengan angka jadi komimikasinya kurang baik," jelas Dr.
Almarhum Sugeng Mardiyono dikenal
Hartono,ketuajumsan Matematika Fa-
suka othak-athikgathuk(memaknai kata
kultas MIPA seusai mengajar para maha-
atau lambang red). Dalam membuka ke-
siswanya.
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
g
19
Prof,Sugeng Mardiyono,Ph.D. 1950-2008
Panggilan Terakhir Sang Bapak Hari-hari terakhir Sugeng Mardiyono menjadi kenangan tak terlupakan bagi orang-orang
yang sempat berada di sekelilingnya.
Cepat. Ma. cepat. Ma!" suara
Nita dan Novi dari telepon
genggam memburunya, padahal mobil Honda Jazz yang ditumpangi sang ibu juga sedang melaju dengan kecepatan tinggi. "Ya, ini mama sudah sampai Janti...te-
Oleh DHIAN HAPSARI
leponnya dikasih ke Bapak!" "Ma-.-kimdnya mana? Kimd, ma..." Lelaid yang sudah tampak lemah itu berkata pelan. Sangat pelan. "Kuncinya tidak dibawa...itu ada di kasur," jawabnya.
Telepon genggam berganti tangan... "Cepat. ma....cepat!" kali ini setengah me-
nangis. "Bapak mengeluarkan darah dari mulut..."
Thnpa berpikir panjang lagi, Lelakiyang kemudian mengejang itu dinaikkan ke
vc*
mobil dinas untuk diluncurkan ke rumah
sakit terdekat: Panti Rapih. Honda Jazz
fS
metalik belum sempat masuk ke gang, sementara dari arah barat mobil yang pergi
r j*
disertai tetangis itu bam saja keluar. De mi melihat mobil berpenumpang tiga
orang itu, ia langsung menyuruh sopir banting setir mengikuti mobil hitam itu dari belakang. Wisnu, salah satu putra Sugeng, me-
megang setir mobil yang membawa ba-
paknya. Ia beiharap dapat terns berko-
• > yu'. A
■m
munikasi dengan ibunya via telpon. Sang bapak yang ditidurkan dipangkuan tetangga depan nimahnya juga ikut waswas. Ia tidak menyangka menjelang pernikahannya sang bapak sakit begini
mapp
NS5k\W,Uept2008
mengejutkan. Sakit bapaknya kali ini memang men<
dadak. Sehari sebelumnya bapak masih kelihatan segar, bahkan bersemangat
■*>
Ai
^
S
menjalankan hari pertama ibadah puasa Ramadhan. Hari pertama tarawih pun Pemakaman Tambakbayan, di sinilah tempat persemayaman terakhir aimarhum Sugeng Mardiyono.
20
PEWARA OINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
bapak masih sempat memberikan khot-
lingkan muka.Begitulah berkali-kali,sam-
bah pembuka bulan Ramadhan di mas-
pai sang istri tertidur hingga pagi.
jid kampus. Meskipun badaiinya tampak
Inilah bulan penuh berkah. Bulan yang
segar,sejatinya Sugeng sempat memang-
paling dinanti, tapi mungkin bulan ini menjadi bulan yang paling mengingatkan bagi keluarga Sugeng dan UNY.Waktu bersiap untuk makan sahur tdba. Ia
gil dokter ketika ia menghadiri acara di Mataram, NTB.
"Saya bertiarap masjid bukan hanya se-
bagai tempat beribadah,tapijuga sebagai pembentiik akhlaq para mahasiswa," de-
bergegas menanak nasi untuk keluarga.
milrian wejangannya di atas mimbar khotbah tarawih. Kala itu wajah Sugeng Mardiyono telah pucat dan terlihat kurang sehat."Saya agak sedikit capek," katanya
Sugengjuga tergesa membimtuti dari belakang. "Saya jangan ditinggal sendiri-
beralasan pada para jamaah yang ada di
Sekitar jam enam pagi, ia menyiram
depannya. Mereka pun tidak pemah me-
bvmga,sedang sang istri berbenah meng-
ti. Maut memang tidak pemah mau menunggu."Bapak mengeluarkan darah te rns..." kata orang semobil dengan bapak. "Tolong teleponnya diberikan bapak..." perintah ibu.
"Tfenang, pak...sebentar lagi" "Astaghfirulah....astaghfirulah....Ma ma... mama... mama...."
Begitu ia bangun dan langsung ke dapur,
an..." katanya merajuk. Ah,tidak seperti
biasanya, begitu manja ia hari ini.
"Halo....pak....pak...."
Di jalan Janti ia pergi. Ibu telah mengerti apa yang teijadi, tapi mereka tetap meneruskan perjalanan hingga Panti Rapih.Sesampainya di sana,tim UGD te lah menghadang di depan pintu dan siap
bergerak cepat. Pompa jantung! Suntik!
nyangka khotbah itu akan menjadi kali terakhir yang didengarkan. Biasanya tak-
Rekam jantung! Semua berpacu melawan waktu, tapiTuhan berkehendak lain.
mir masjid Mujahidin merekam semua
pengkhotbah selama bulan ramadahn.
"Masih kami usahakan, Bu" kata se-
Entah karena apa, malam itu suaranya
orang medis kepadanya. Ia diam. "Saya tahu bapak sudah pergi..Jcakinya dingin," katanya dalam hati.
luput terdokumentasi. Sampainya di rumah.Sugeng menyem-
bunyikan rasa capeknya pada istri dan anak.Ia tidak ingin terlampau membuat
keluarganya khawatir. "Bapak tidak senang merepotkan orang," kata sang istri. Malam itu ia hanya merasa tidak enak ba-
Tim UGD telah
menghadang di depan pintu dan siap bergerak cepat. Pompa jantung!
dan,lantas meminta Wisnu untuk memeriksa tekanan darah.
"Sehat,Pak 120/80..." kata Wisnu yang masih memegang alat tens! darah.
"Coba lagi, mas...siapa tahu salah." Wisnu pun tidak menolaknya, tetapi
bapaknya yang ragu itu meminta berkalikali untuk ditensi hingga kurang lebih lima kali Wisnu bolak-balik memasang
Suntik! Rekam
jantung! Semua berpacu melawan waktu,tapi Tuban berkebendak lain.
bagian alat ukur tekanan darah itu pada lengan bapaknya. "Kalau begitu besok saya pergi ke UNY ya, Ma. Berangkatnya jam delapan, pulangnya sore habis buka puasa..." pamitnya.
Malam seperti malam-malam sebelumnya. Mereka tidur berdampingan. Hanya saja, mulut sang bapak tidak mau diam merapal permohonan maaf. "Astagfmilah.... astaghfuiilah.... astaghfirulah..." pelan-pelan hampir seperti bisikan. Le bih dari itu,ia berkali-kali mengelus pundak istri tercinta yang berbaring di sampingnya. Sekali sang istri menoleh untuk melihat wajah suaminya,iajustru mema-
antarkan Fahmi ke tukang pijat. Kakinya kebetulan keseleo. Di rumah hanya ada
Segera setelah itu Pak Herminarto Sofyan(PR in)dan Pak Iris(PR II) meluncur te Panti Rapih membawa serta air mata ka rena tidak berdaya menolak berita duka. Selain itu di rumah Pak Kinnan, mantan
Dekan FMIPA,juga telah datang.Ia mendapati keluarga Sugeng yang sedang teta-
ngisan. Luluhlah pula ia kemudian, tapi harus ada yang kuat untuk bersiap menyambut sebuah kedatangan. Jenazah
itu akan segera sampai. Pak Kirman dan anak lelakinya menata kursi dan menge luarkan sofa-sofa di rumah imtuk perse-
mayaman sementara jenazah yang telah berbungkus kain kafan. Tak lama para pelayat datang..Satu per satu. Hanya dua anaknya yang belum me-
bapak, Nita, Novl, dan Wisnu.
nampakkan diri karena berada di kota la
Belum genap perjalanan pulang, ibu yang mengantarkan anaknya ke tukang pijat itu mendapat telepon dari rumah.
in. Setiap yang datang beragama Islam langsimg mengambil banyu wudhu dan berjajar rapi mendoakan Sugeng. Hari itu juga Sugeng Mardiyono dikebumikan. Adalah pemakamanIhmbakbayantem pat yang telah dipersiapkan.Tepat seper ti yang Sugeng nyatakan pada sang istri kalau ia akan pulang menjelang adzan maghrib. Hanya, bukan rumah tempatnya berpulang.Ia berpulang pada kekasih tertinggi yang menyambutnya dengan senyum dan keindahan. Insya Allah. a
Sementara di rumah anak-anak panik me
lihat bapaknya yang lama kelamaan mengejang hebat sambil menggenggam tangannya sendiri kuat-kuat. Semua yang
teijadi dilaporkan terus kepada ibu yang masih dalam perjalanan. Apapim yang terjadi selalu dalam pantauan ibu. Kedua mobil yang beriringan dengan kecepatan tinggiitu baru sampaijalanjan-
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
21
Prof.Sugeng Mardiyono,Ph.D. 1950-2008
Mengenang
Prof. Sugeng Mardiyono,Ph.D Oleh WEDHO CHRISNARNO
Akulebihsenangdiundanguntuk membukasemi
posisi dia sebagaai rektor dan latar belakang dia sebagai ilmu-
nar mahasiswa atau kegiatan akademlk kok,Pak".
wan matematika.Tapi perhatiannya terhadap masalah-masalah
Itu menjadi kata terakhir yang saya dengar lang-
sosial dan budaya menjadi salah satu kelebihannya.Pada bebe-
sung dari Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D, saat penulis menanyakan, mengapa beliau tidak ikut berangkat mengikuti wisata yang diselenggarakan oleh pani-
rapa kesempatan dia sering menyampaikan bahwa,jika bangsa ini mau cepat bangkit dari keterpunikan,kita hams menciptakan generasi yang mampu mandiri dan memiliki kreativitas
tia.
untuk menciptakan sesuatu yang bam.
Sabtu pagi hari,30 Agustus 2008 di lobi hotel Jayakarta, ka-
Dia tidak saja bicara pada tingkat wacana,tapi tidakjarang ia
wasan Senggjgi,pulau Lombok,Prof.Sugeng tampak segar mengantar keberangkatan para rektor dan pembantu rektor bidang
bemsaha mewujudkan buah pemikirannya itu. Keterlibatanya sebagai pemain ketoprak yang digelar oleh Fakultas Bahasa dan
akademik Perguruan Tinggi Negeri(PTN)peseita rapat SNMPTN menuju obyek-obyek wisata di pulau Lombok.Jauh dari firasat apapun obrolan sepintas itu seolah menguatkan anggapan bah-
talis UNY mengisyaratkan bahwa ketertarikanya terhadap seni dan budaya amat kuat. Dia terlibat langsung menjadi pemain
wa sosok Prof. Sugeng lebih dekat pergaulanya dengan hal-hal yang bersifat akademik. Hal itu tidak bisa dipungkiri, karena
ketoprak bersama-sama dengan dosen, mahasiswa,dan karyawan.Dia mengajarkan kepada kita bahwa keberagaman adalah
45. A
22 PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
Seni(FES)dan pementasan wayang kulit di setiap acara dies na-
♦3. A
m
4
modal penting untuk maju bersama.Sekat-sekat budaya.suku, dan agama hendaknya menjadi kekuatan untuk membangun kebersamaan.
Menjelang keberangkatan kembali ke Jogja di bandara Selapang Mataram,Lombok,tidak tampak tanda-tanda kurang sehat pada Prof. Sugeng. Sebentar saja pesawat yang kami turnpangi lepas landas menuju Denpasar, Bali. Semua yang berada dalam rombongan peserta dan panitia rapat SNMPTN di Lombok barangkali tidak pemah menyangka bahwa. selama tiga hari di Lombok merupakan saat-saat terakhir pertemuanya dengan Prof. H.Sugeng Mardiyono,Ph.D.I^pi kita semua pasti sepakat bahwa Prof. Sugeng telah banyak meninggalkan jejak yang amat berharga bagi dunia pendidikan di Indonesia. Terlebih bagi keluaiga besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY),ia bukan saja rektor yangtelah menjadikan perguruan tinggi ini menjadi sebuah lembaga pendidikan yang mulai disegani di antara perguruan tinggi lain di Indonesia. Akan tetapi keija kerasnya dalam membentuk karakter bagi Universitas Negeri Yogyakarta, pantas kita apresiasi. Usahanya agar UNY mampu menghasilkan insan cendekia, mandiri dan bemurani,boleh jadi akan menjadi rintisan buat UNY dalam membangun karakter yang lebih kuat di masa yang akan datang. Untuk meningkatkan kuahtas siimber daya manusia dan kualitas lembaga secara keseluruhan. banyak tenaga dosen dan karyawan mendapat kesempatan study lanjut S-2 dan S-3. Berkat usaha keras Prof. Sugeng
dan jajaranyan pula, Gedung Olah Raga(GOR)UNY yang telah bertahun-tahun menjadi bangunan tidak berbentuk, berhasil diselesaikan dan diresmikan langsung oleh presiden SBY.
Semangatnya untuk terns menerus menjadikan UNY sebagai lembaga pendidikan tinggi unggulan tampak sekali saat UNY masuk dalam katagori PTN yang memiliki peluang menjadi the world class university di antara perguruan tinggi lain. Berbagai langkah inovatifia lakukan baik di sisi akademik maupun sarana prasarana. Pembangunan museum pendidikan yang pertama
di Indonesia, dan proyek pengolahan sampah serta industri
bola, barangkali sebagai karya terakhir yang pantas dicatat. Ia tidak henti-hentinya memberi motivasi seluruh warga UNY dari tukang parkir dan tenaga pembersih sampai profesor dan doktor-doktor muda agar mau bekerja keras dan memiliki rasa percaya diri imtuk menjadi yang terbaik.
Satu hal yang akan selalu diingat, adalah kebiasaan Prof.Su geng memasuki wilayah relegius saat menyinggung etos keija,
dengan mengambil ajaran yang selama ini ia yakini.Bahwa bekeija adalah semata-mata imtuk ibadah. Apapun yang kita la kukan termasuk bekeija, apakah itu untuk mencari uang, un
tuk menghidupi keluarga,atau sebagai pengamalan ilmu yang kita miliki. Semua titlk pusatnya adalah sebagai sarana ibadah manusia pada Tuhan Yang Maha Esa. Doktor matematika lulusan Curtin University, Australia,itu
pergi setelah sekian usaha kerasnya terwujud menjadi catatan emas bagi kita yang ditinggalkan, mungkin saja masih banyak harapan-harapan dan cita-dta dia yang belum terwujud, tapi kata bijak menyebutkan niatan baik meski belum terwujud te
lah menjadi amalan yang baik. Kabar mengejutkan di hah pertama puasa Ramadhan itu sungguh membuat banyak orang tidak percaya,karena menurut kabar malamnya Prof. Sugeng masih memberi ceramah tarawih perdana di masjid Mujahidin. Kita yang sering bertemu muka, merasakan di hari-hari terakhimya Prof. Sugeng tampak lebih miurah senyum dan suka bercanda.Selamatjalan Prof. Sugeng,
semoga jalanmu lapang menuju keabadian, sudahlah tinggalkan jejak yang tak lag! bisa mengejarmu,tanggalkan asa yang tak mampu lagi kau rengkuh. Selamat jalan karibku, segenap jejak dan asa pasti akan tersimpan dalam bingkai keagungan jiwamu. WEOHO CHRISNARNO
PNS di Universitas Negeri Yogyakarta
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
23
berita DIES NATALIS FISE
Pendidikan,Janji Kemerdekaan yang Belum Lunas POTR£T pendidikan saat ini masih mi-
sambutan Penjabat Rektor UNY Dr.Roch-
rip dengan pendidikan Indonesia prakemerdekaan. Hanya orang yang secara struktural berada di papan atas saja
mat Wahab. MA.
Pada akhir upacara Dies,diberikan tenang-kenangan kepada guru besar Pur-
yang mampu menyekolahkan anaknya
nakarya.Prof. Daliman M.Pd., penghar-
di sekolah bermutu.Bagi kalangan yang
Berbagai kalangan masyarakat seakan terkund, tak bisa memperbaiki
kondisi sosial ekonominya karena seca ra struktural mereka tak memiliki peluang. Janji kemerdekaan sebagaijembatan emas,telah lunas dibayarkan untuk kelas menengah baru Indonesia,tetapi be
kekurangan secara finansial, pendidik
gaan kepada dosen berprestasi, Nasiwan M.Si, dan mahasiswa berprestasi. Atim
an sebagai investasi jangka panjang
Rinawati.
kerapkali dikalahkan oleh tuntutan hidup jangka pendek. Mereka masih ber-
wa bila kondisi tersebut dibiarkan, ma-
di kelas bawah. Masih ada utang ama-
pikir keras bagaimana agar dapat bertahan hidup ketimbang mengembangkan
ka akan muncul sebuah lapis generasi
nah konstitusi untuk mencerdaskan
baru yang berpotensi untuk frustasi
pemikiran dan keahlian secara maksi-
dan marah.Sebab,secara struktural ge nerasi ini terhambat untuk dapat maju
bangsa; membuat akses pendidikan ber kualitas untuk semua agar pendidikan
mal.
Dalam orasi,Anis mengingatkan bah-
lum limas bagi masyarakat yang berada
dapat meningkatkan derajat dan kesejahteraan rakyat.
Keprihatinan tersebut diungkapkan oleh Rektor Universitas Paramadina Ja
dan meraih keberhasilan.
Andai saja pendidikan berkualitas
Ditambahkan,untuk menghadapi ma-
karta, Anis Baswedan,Ph.D. dalam ora-
teijangkau oleh semua kalangan, maka
si ilmiah Upacara Dies Natalis ke-43 FI SE UNY, di Ruang Ki Hajar Dewantara, Senin (15/9). Acara dies natalis yang di-
sa depan yang kompleks serta kompetisi lintas-negeri, Indonesia hams segera
ada kegagalan itu bukan semata-mata
melakukan rekayasa struktural melalui
kendaia struktural tetapi lebih bersifat
persaingan akan lebih/air karena bila
hadiri oleh selunih unsur sivitas akade-
personal. Namun kondisi saat ini, lanjut
pendidikan."Inilah salah satu carai^gar kesejahteraan sosial bagi seluruh rak
mika FISE UNY dan tamu undangan ter sebut diawali dengan Laporan Tahunan
Anis,beihasil atau gagalnya pendidikan seseorang banyak disebabkan oleh ken
Anis.
Dekan FISE. Sardiman, AM M.Pd, dan
daia struktural.
LENSA
•fes
43
f AKUiiS IMU Sihui UUi WVlKSilAS NIIJiB HKIUUItt TAnu(i«'
24 PEWARA DINAMlKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
yat Indonesia dapat diwujudkan," tegas
berita Pembukaan acara yang biasa dilakukan oleh Rektor UNY juga tidak diganti-
kan oleh orang lain. Pidato pembukaan langsung dihandel oleh panitia melalui
s
Instruktur Upacara. Dalam upacara ter sebut, Sumaryanto mengajak peserta upacara untuk meneriakkan "Semangat olahraga" sebanyak tiga kali.
Tfema peringatan Haomas kali ini adalah "Kita Wujudkan Gerakan Bersama
untuk Memajukan Prestasi Olahraga Na
e
sional". Thk hanya dilandasi semangat untuk memajukan olahraga dari tiga di-
*
mensi, yakni olahraga prestasi, olahra ga pendidikan, dan olahraga rekreasi, sebagaimana tertuang dalam UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahraga an Nasional,acara ini juga didesain da lam suasana kebersamaan Ramadhan.
sebagai wujud penghormatan untuk yang sedang menjalankan puasa.
Suasana Berkabung
Pelaksanaannya lebih sedeiiiana dan penuh kebersahajaan meski tetap dilandasi semangat sport/or all, olahra--
Warnai Haornas AWAL bulan puasa(9/9), peringatan Hari Olah Raga Nasional(Haomas)ke-25 di Universitas Negeri Yogyakarta(UNY)diwamai oleh suasana berkabung. Wafatnya Rektor UNY Prof. H. Sugeng Mardiyono,Ph.D., pada Senin (1/9)lalu masih
meninggalkan rasa duka di antara para dekan,pembantu dekan,ketua lembaga, kepala KKHP, kepala biro, pimpinan di lingkungan UNY,dosen, pegawai admi-
ga untuk semua,agar tujuan "Mensana in Corporosano",dalam jiwa yang sehat
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan Haomas kali ini tidak
disertai dengan beragam lomba, doorprize,dan panggung gembira. Menurut Sumaryanto, M. Kes, Dekan Fakultas Umu Keolahragaan(FIK) yang ditugaskan sebagai Instruktur Upacara, ketiadaan berbagai acara tersebut tenitama disebabkan karena UNY masih dalam suasa
na berkabung.selain juga untuk meng-
nistrasi, serta mahasiswa yang terlihat
hormati bulan suci Ramadhan 1429 H
memadati halaman Rektorat UNY.
yang tengah berlangsung.
FT Mantapkan Program ISO GUNA meningkatkan manajemen mutu layanan agar sesuai dengan ISO 9001: 2000,Fakultas Teknik UNY telah mengi-
adakan PT Superintending Company of Indonesia (SUCOFINDO) bertempat di Hotel Bidakara,Pancoran,Jakarta. Agen da ini berlangsung pada 25-29 Agustus dan diikuti 20 orang. Materi pelatihan meliputi pengeitian tujuan diberlakukarmya Sistem Peningkatan Manajemen Mutu(QMS) melalui pendekatan proses dengan pokok bahas-
rim Ketua Tim Audit Intemal, Basrowi,
an ISO 9000, ISO 9001, dan ISO 19011
M.Pd,dan Kepala Tata Usaha,Drs. Muji-
beserta aplikasi dari kedelapan prinsip
ran, mengikuti IRCAREG ISO 9001:2000 Auditor/Lead Auditor Training yang di-
manajemen mutu yang terdapat dalam model QMS ISO 9001.
terdapat badan yang sehat,dapat diwu-
judkan. Sumaryanto mengingatkan kembali pesan almarhum Rektor UNY, Sugeng Mardiyono, untuk terns meningkatkan etos keija, di mana setiap kegiatan ha ms dilandasi prinsip beribadah yang ikhlas. "Semoga kebersamaan seperti ini terns dirintis dan diperkokoh demi terwujudnya cita-cita UNY maupun se mangat Saptaguna-nya," ujamya. AHMAD NATSIR
Delapan prinsip tersebut adalah interpretasi persyaratan-persyaratan ISO
9001:2000,evaluasi,dan metodologinya; pemahaman perencanaan, persiapan, dan pertanggungjawaban audit QMS me lalui pendekatan proses yang termasuk di dalamnya kemampuan untiik mengumpulkan serta menganalisa bukti, objektivitas kegiatan, dan membuat keputusan signifikan dari hasil observasi yang memenuhi relevansi kriteria au dit.
PEWARA DINAMIKA <
RANI ERYANI
MOEi-: OK
25
berita
Menafsirkan Kehidupan
Pembekalan ICT
Lewat Seni
Maba FMIPA Lebih lanjut Suminto menjelaskan bahwa bagi sang seniman proses kreatifjuga mempakan "proses pembela-
pembekalan tentang Information and
seni terdapat makna yang bersentuhan dengan cara merasa,berpikir, bersikap dan bertindak manusia, baik pada tataran reahtas personal maupun rea
Communication Technology (ICT) pada Rabu dan Kamis 3-4 September 2008 di mang sidang FMIPA UNY. Pembekalan untukjumsan kimia dan
iitas sosio-kultural.
pendidikan kimia serta fisika dan pen-
seorang seniman tidak lain adalah se-
seorang yang melaksanakan penyadaran tems-menems. Pada tataran
pertama, penyadaran itu berlaku bagi dirinya sendiri,sebagai upaya menjadi-subjek pelaku yang sadar, yang ber tindak buat mengatasi reaiitas yang mengkondisikannya. "Bagi seniman sejati, reaiitas ke
hidupan itu bukan mempakan sesu-
KARYA-KARYA seni apa pun, baikyang didptakan secara individual dalam ma-
syarakat kontemporer maupun yang
kolektifdalam masyarakat txadisional, pada dasamya merupakan hasil penafsiran kehidupan. Mendptakan sebuah karya seni seperti tari, musik, dan sastra, bagi seorang seniman pada hakikatnya sama dengan laku yang tak terpisahkan dari ngelmu karena ngelmu iku kalakone kanthi laku (berilmu itu didapat dari menjalani kehidupan-red.}. yakni laku menafsirkan reaiitas kehidupan beri-
kut penilaian terhadapnya. Demikian dipaparkan Prof. Dr. Suminto A. Sayuti, Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni(FBS)Universitas Ne-
geri Yogyakaita pada acara Stadium General mahasiswa bam FBS UNY,Jumat, 17/10 di Pendopo Tfejokusumo FBS. Stadium General tersebut diikuti
oleh pejabat fakultas, dosen,dan ma
didikan fisika dilaksanakan pada hari pertama sedangkan jumsan pendidikan matematika, pendidikan IPA,serta pen didikan biologi dilaksanakan pada hari kedua.
Menumt Pembantu Rektor I, UNY Dr. Rochmat Wahab, UNY telah memasuk-
kan pemanfaatan ICT dalam usaha peningkatan layanan administrasi dalam
proses belajarmengajar dengan tujuan menghasilkan lulusan yang berkuaUtas
atu yang ada dengan sendirinya dan
dan kuantitas yang memadai di mana
karena itu hams diterima sebagaima-
implementasinya ditunjukkan dengan berbagai usaha peningkatan layanan pendidikan.
na adanya. Manusia hams menggeluti reaiitas itu dengan sikap kritis dan kreatifsepenuhnya,hingga pada akhimya ia sampai pada pikiran dan tindakan praksis tertentu, yakni memahami dan menyadari reaiitas kehidupan se-
kaligus berhasrat untuk mengubahnya atau mencoba mengatasi situasisituasi batas yang mengekangnya," ujaraya. Gum Besar yang juga budayawan ini menegaskan bahwa karya-karya seni bisa saja merupakan penemuan
Dalam pembekalan ICT ini mahasiswa
diharapkan mampu menggunakan fasiUtas ICT UNY seperti sistem e-leaming, sistim informasi akademik,layanan perpustakaan dan e-mail. Selain itu. mahasiswajuga dapat me ningkatkan wawasan dan keterampilan
kembali kekuatan dan kelemahan ki-
menggunakan computer serta mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi dan meminimahsir gagap teknologi. Melalui pemateri yang terdiri dari dosen-dosen di beberapa fakultas
ta di masa lalu, keberhasilan kita ki-
di UNY, mahasiswa bam diberikan wa
ni,atau juga kegagalan kita menyongsong kehidupan di masa depan. Oleh karenanya, di dalam karyakarya seni ditawarkan sejumlah nilai, yakni nilai-nilai yang bermakna bagi kehidupan, yang mengarahkan dan meningkatkan kualitas hidup ki ta sebagai manusia yang memiliki karakter diri yang baik.
wasan tentang ICT dan e-leaming, la yanan perpustakaan UNY,serta pokokpokok peraturan akademik dan sistem
hasiswa bam.
26
dan Ilmu Pengetahuan Alam(FMIPA)Uni versitas Negeri Yogyakarta(UNY)diberi
jaran" dan karenanya di dalam karya
Dengan keyakinan yang demikian,
cM
MAHASISWA bam Fakultas Matematika
- v./.iiA (.INAWI iv/^ SEPTEMBER-0KT08ER 2008
TATA IRAWAN
informasi akademik UNY.
Kegiatan pelatihan meliputi praktek
intemet dasar dan e-leaming, praktek penggunaan sistim informasi perpusta kaan dan praktek penggunaan sistem in formasi akademik. DEDI HERDITO
berita "Di samping, pengurangan kewe
MPR "Mengalah"
nangan dimaksudkan untuk mewujud-
kan cita-dta bangsa Indonesia menjadi bangsa demokratis, di mana rakyat se bagai pemegang kekuasaan tertinggi,"
Demi Demokrasi PENGURANGAN kewenangan Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR) pasca-
amandemen I tahap ke-4 menipakan kemenangan bagi demokrasi di Indone sia. Hal itu merupakan bukti"kebesaran
hati" MPR dalam mengawaldan mengonsolidasikan demokrasi. Lima kewenang
tandasnya. Menjawab berbagai"gempuran"da
pun trikameral sebagaimana yang dianut oleh kebanyakan negara-negara di
Patrialis Akbar menyatakan bahwa ber
dunia.Dalam hal ini Indonesia memiliki
bagai opini publik telah menunjukkan
sistem perwakilan sendiri ala Indonesia, yang terdiri atas MPR, DPR, dan DPD
peihatian besar mereka atas MPR dalam ketatanegaraan RI. Hal itu juga menun jukkan mulai pahamnya publik atas ber bagai substansi perubahan UUD 1945.
yang ketiga-tiganya bersifat permanen (permanent bodies).
an yang dimiliki oleh MPR semuanya
"Dalam sistem kita. MPR terdiri dari
substantif dan bukan seremonial seba-
anggota DPR dan DPD, di mana keang-
ri para peserta tentang eksistensi MPR,
"Inijelas menggembirakan!" ungkap ak tivis PAN dari Padang ini. Sementara itu, mengenaikemungkin-
gaimana selama ini digembar-gembor-
gotaan mereka di DPR bukan atas nama
kan sebagian kecil kalangan.
lembaga DPR dan DPD,akan tetapi ber sifat individual sebagai anggota DPR dan DPD," ujar aktivis demokrasi yang
an Amandemen tahap kelima, Patrialis mengatakan bahwa masih terbuka ke-
pemah dipenjara Soeharto selama 11
pentingan publik yang mendasar dan
Demikian benang merah kuliah umum yang disampaikan Wakil Ketua MPR,AM Fatwa dan Anggota MPR.Patrialis Akbar di Ruang Ki Hajar Dewantara FISE UNY dengan tema "Eksistensi MPR R1 Pasca-
amandemen UUD 1945", kamis (11/9).
mungkinan asalkan terkait dengan ke-
tahun itu.
disetujui oleh sekurang-kurangnya 1/3
MPR dalam perubahan pertama UUD 1945 yang dilakukan empat tahap membatasi sendiri kewenangan yang sebelumnya dimiliki.Pembatasan kewe
anggota MPR. DPD beberapa waktu la-
nangan tersebut. kata Fatwa,dimaksudkan agar sistem checks and balances bisa
lu mengajukan amandemen tahap ke5, akan tetapi tidak memenuhi syarat dukungan. "Salah satu sebabnya karena hanya menyangkut perluasan kewe nangan mereka pada pasal 22D," papar-
dosen FISE UNY.
beijalan sebagaimana mestinya sehing-
nya.
Berbicara pada kesempatan peitama, AM Fatwa mengatakan bahwa Indonesia tidak menganut sistem bikameral mau-
ga tidak ada lagi dominasi dari satu lem
Kuliah Umum tersebut diselenggarakan
oleh Komunitas Studi Kebangsaan(KOSSA) Jurusan PKn dan Hukum UNY dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa serta
baga negara atas lembaga tinggi negara lainnya.
Mengenaikewenangan DPD,Patrialis mengatakan sementara ini sudah ideal.
Masih banyak kewenangan mereka yang tidak teigarap secara optimal. Karena
itu, pada pemilu tahun depan dirinya dan AM Fatwa akan menjadi caleg DPD, bukan DPR seperti sekarang. Mereka.ka
I Pasca Eksistensi MPR R| Amandemen litD 1945 Komunitst Studi KabanBtaan JuruMti PKn dan Hukum FISE UNY
ta Patrialis, ingin mengoptimalkan ke
a
wenangan konstitusional DPD yang su dah ada.
Kehadiran MPR di FISE disambut ha-
ngat para dvitas akademika.Dalam sam-
butannya Dekan FISE UNY Sardiman AM,
M.Pd mengatakan bahwa kedatangan Wakil Ketua dan Anggota MPR, paling tidak, memiliki dua urgensi. Pertama, untuk meluruskan atau menjelaskan berbagai pandangan publik mengenaiek sistensi MPR pasca-amandemen.Kedua, menjalin silaturrahmi serta link antara
lembaga negara dengan perguruan ting gi, khususnya Universitas Negeri Yogyakarta. HALILI
PEWARA DINAMIKA SEPTEM8ER-0KT0BER SOQH
27
berita
Meningkatkan Kualifikasi Tutor Pendidikan Kesetaraan
i A f-K
n
PENUTUPAN perintisan peningkatan ku
alifikasi akademik tutor pendidikan ke setaraan melalui konversi pelatihan ke dalam kurikulum program studi S-1 Pen didikan Luar Sekolah (PLS) dilakukan di
Sebagian dari peserta itu berusia antara 22-44 tahun dengan latar belakang
pendidikan SMA dan D-2 serta berprofesi sebagai guru.Penyelenggaraan program memakan waktu 19 hari efektif setiap
Ruang Serbaguna Fakultas Ilmu Pendidik
hari Sabtu dan Minggu yang dimulai se-
an (FIP) Universitas Negeri Yogyakarta, Jumat (13/9). Dalam penutupan program ini hadir Dekan FIP, Dr Achmad Dardiri, Ketua Jurusan PLS, Drs Mulyadi, M.Pd, dan Direktur PTK PNF Erman Syamsudin, SH, M.Pd. Program kerjasama Jurusan PLS
jak 27 Juni sampai 31 Agustus 2008. Dalam laporannya, Prof. Dr. Yoyon Suryono, MS sebagai koordinator penye-
Peserta berasal dari Kabupaten Sle-
man,Bantul, Kulonprogo, dan Gunung
Kidul yang hampir sepertiganya telah mengikuti berbagai macam pelatihan lain di bidang kependidikan. "Dalam perjalanan selama pelatihan
terdapat dua orang yang kemudian
dengan Direktorat PTK PNF dalam pe-
menjadi tutor pendidikan kesetaraan
laksanaannya diikuti 35 orang yang terdiri dari 21 orang laki-Iaki dan 14 orang
sekitar 3tahun pada lima mata pelajar-
mengundurkan diri karena temyata seorang sudah saijana dan seoranglagi sedang mengikuti perkuliahan di salah satu perguruan tinggi. Pelatihan rintisan ini sejak awal memang dirancang bag! tutor pendidikan kesetaraan yang masih berlatar belakang pendidikan se kolah menengah sehingga melalui
an pokok. yakni Bahasa Inggris. Bahasa
pelatihan ini akan teijadi percepatan pe-
perempuan.
Indonesia, Matematika,IPA, dan IPS.
mentihan kualifikasi S-1 atau D-IV," kata
28
lenggara menyebutkan bahwa ada enam mata kuliah sebagai materi pokok rintisan pelatihan yang seluruhnya berbobot 12 SKS.Para peserta umumnya telah
vMUvA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
Yoyon Suryono melanjutkan uraiannya mengenai program tersebut. Pada rintisan pelatihan konversi ini, yaitu pelatihan tingkat dasar,enam mata kuliah yang termasuk kelompok dasar-dasar ke-PLS-an diberikan kepada peserta.Enam mata kuliah itu adalah Perkembangan Peserta Didik,Perkembangan Masyarakat, Andragogi, Pendidikan Nonformal dan Informal, Pendidikan
dan Pembangunan,serta Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan bobot masing-masing 2 SKS. Mata kuliah itu diberikan secara team
teaching oleh 12orang dosenJurusan PLS. Dilaporkan Yoyon Suryono,pelaksanaan perkuliahan berjalan dengan baik,ting kat kehadiran mahasiswa dan dosen me-
menuhi persyaratan akademik yang baku,bahkan sarana dan prasarana per-
kuhahan terbilang sangat memadai.
"Rrhadap program ini,evaluasi dilakukan terhadap pemberian tugas lapangan dan ujian semester. Hasil penilaian tugas dan ujian semester menggambarkan keadaan normal seperti layaknya hasil belajar perkuliahan SI pada umumnya.Tidak ada sekecil apapun rekayasa hasil
Tim UNY Raih Juara Pertama Karnaval JFW MEDIA karnavalsebagai visualisasi eks-
presi seniman, desainer, dan pekeija seni diharapkan dapat memberikan inspirasi dan informasi kepada masya rakat tentang keanekaragaman budaya. Inilah tujuan diadakannya karna val mengawali hajatan Jogja Fashion Week(JFW)2008 di Pagelaran Kraton Yogyakarta.
JWF sendiri berlangsung pada 2731 Agustus 2008. Dengan mengambil rute sepanjang jalan Malioboro, yaitu mulai dari depan gedung Badan Pariwisata Daerah Propinsi Daerah Istime^va Yogyakarta hingga berakhir di depan Pagelaran Kraton Alun-alun Utara. Dalam kesempatan tersebut,tim kar naval Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)yang diwakili oleh para mahasis wa program studi Pendidikan Teknik Busana dan program studi Tata Rias
ujian alias betul-betul menilai hasil bel-
dan Kecantikan dari Fakultas Teknik
ajar apa adanya. Dalam penilaian, ada sediklt peserta yang memperoleh nilai A kecuali dalam satu mata kuliah sampai lebih dari 50%, ada yang sebagian besar memperoleh
(FT) berhasil membawa pulang tropi Juara Pertama dari APPMI DIY. TYopi diserahkan oleh GRAy Pembayun dan
diterima langsung oleh tim karnaval
yang diwakili dosen pembimbing,Afif Ghorub, S.Pd.
Tim karnaval dari FT UNY yang ter-
diri dari 13 orang putri dan 2 orang putra telah mengolah 15 potong pakaian batik yang disediakan panitia menjadi busana yang menawan de ngan unsure tradisional dan etnik lokal "dolanan anak Jogja". Itu semua disesuaikan dengan tema "culturally
plural" atau keragaman budaya yang disyaratkan panitia. Suasana menjadi lebih meriah de ngan dibumbui asesoris wama-wami yang dikenakan dan make up serta tata rambut yang disesuaikan dengan suasana.Tidak ketinggalan pula beberapa alat musik yang dibawa menambah elegan tampilan tim karanaval FT ini.
"Senangsekali,kamitidak menyangka bertiasil meraihjuara.Ini tentu saja berkat kegigihan dan keijasama yang
baik," sambut Eti sebagai salah satu motor starter yang menggerakkan teman-temannya.
nilai B pada mata kuliah tertentu, dan
Keberhasilan ini sekaligus membuk-
ada juga yang sebagian besar memper oleh nilai C pada mata kuliah lainnya. Ada juga dalam jumlah sangat sedikit
tikan bahwa para mahasiswa UNY ms9r
mampu berprestasi baik pada ting kat regional maupun nasional. Menyinggung tentang keberhasilan ini,
■ \
memperoleh nilai D yang pada umum nya disebabkan oleh tidak lengkapnya pengumpulan tugas-tugas yang diberi
Pembantu Dekan III FT, Pramudi Uto-
12
mo,M.Si.,beiharap pada masa menda-
kan oleh para dosen.
Mengakhiri laporan, Yoyon Suryono mewakili Jurusan PLS FIP UNY tak lupa menyampaikan ucapan terimakasih ke pada Direktorat PTK PNF atas kepercayaan melaksanakan rintisan pelatihan ini. Sesuai kontrak keija, hasil akhir dari
program ini yang berupa Naskah Akade
i
tang para mahasiswa dapat mengembangkan sayapnya untuk berkarya lebih baik lagi,tentu saja yang sesuai dengan bidangnya. Dengan demikian, pada saat lulus nantinya mahasiswa tidak canggung lagi berkiprah di masyarakat sebagai pioner yang mengembangkan keung-
mik, Pedoman Pelaksanaan Pelatihan,
gulan lokal seperti yang telah dibuk-
dan Laporan Kegiatan akan segera di-
tikan dengan modifikasi batik terse
sampaikan dalara waktu dekat.
but. HENORA
PRAMUDI
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER
29
berita
Pendidikan Anak Usia Dini Perlu
Dirumuskan Ulang BERTEMPAT di Aula Utama Gedung Para-
daya, mandiri,dan berakhlak mulia sa-
saya Kab.Bantul,Sabtu,akhir bulan lalu,
ngat sejalan dengan visi GOPTKI, yakni
mt
Gabungan Organisasi Penyelenggara Ta-
membina anak usia dini untuk memben-
man Kanak-kanak(GOPTKI)Kab. Bantul
tuk watak bangsa agar menjadi manu sia Indonesia yang berakhlak mulia, di-
menyelenggarakan seminar pendidikan bertemakan "Sinergitas Pembelajaran Prasekolah dalam Tinjauan Normatif dan Pendekatan Aplikatif". Hadir sebagai pemateri Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Hajar Pamadhi, MA. (Hons), dan Pratiwi Wahyu Widiaiti, M.Si.Seminar yang dihadiri oleh sekitar 250 peserta dan kebanyakan guru-gu ru TK di wilayah Kab. Bantul ini terselenggara atas keijasama GOPTKI,Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(P & K)Kab. Bantul, dan Tim KKN-PPL UNY dari Prodi
Manajemen Pendidikan. Dalam sambutan pembukaan,Kepala dinas P & K,Drs. KMT.Sudarman DN.
MM,mengungkapkan bahwa visi Dinas P & K Kab. Bantul untuk mewujudkan manusia yang cerdas, unggul, berbu-
namis, aktif, dan produktif.
Sementara itu, dalam pemaparannya mengenai perkembangan anak dan pem belajaran di taman kanak-kanak,Prati wi Wahyu Widiarti menilai selama ini di Indonesia ada cukup banyak tumpang tindih pada proses belajar-mengajar pada anak usia dini. Oleh karenanya,dirasa perlu memaparkan rumusan umum berbagai pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran anak usia dini. "Jika guru sudah banyak memahami perkembangan anak, termasuk modelmodel perkembangan anak, maka langkah selanjutnya adalah guru-guru hams mengombinasikan kedua hal tersebut menjadi sesuatu yang lebih sempuma," jelasnya.
Pemusnahan Soal-soal CPNS BAGIAN Kepegawaian Universitas NegeT(t
ri Yogyakarta(UNY),Jumat(17/8), melakukan pemusnahan soal-soal Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bagi dosen dan teknisi UNY. Menumt Kabag Kepe gawaian Sri Mulyani, SH, pemusnahan soal-soal mempakan kode etik yang di-
ccDTruDCD.nvTnBCD
but dihadiri oleh Kepala Badan Adminis-
berlakukan untuk dokumen-dokumen
an.
hams dilakukan secepatnya, karenanya sehari setelah tes CPNS langsung dimusnahkan,"tambah Sri Mulyani.Seperti diberitakan sebelumny^ lbs CPNS UNY
riiMAKiiikA
telahberlangsungpadatanggal ISOktober 2008 dengan diikuti oleh 434 orang untuk mengisi formasi 39 dosen dan 2 tenaga teknisi. Acara pemusnahan yang berlangsimg di Taman Lamtorogung atau tepatnya di sayap kiri Gedung Rektorat UNY terse
rahasia milik negara guna menjaga agar jadi konsumsi publik. "Pemusnahan soal-soal CPNS memang
DCx/jAan
t
trasi dan Umsan Keuangan, Sujariyah, M.Pd,Kabag Kepegawaian,Sri Mulyani, SH,dan segenap karyawan kepegawai
soal-soal tersebut tak beredar dan men
■5n
Wi'
onrts
Pembakaran soal-soal CPNS ini juga menghadirkan saksi dari aparat kepolisian untuk digunakan sebagai berita
acara yang akan dilaporkan ke Panitia Penerimaan CPNS 2008, Departemen
Pendidikan Nasional di Jakarta. TUSTl HANDAYANI
berita Hajar Pamadhi dalam makalah Pem-
belajaran dengan Seni mengungkapkan, belajar seni secara tepat akan memberikan rasa senang dalam belajar yang la in,demikian pula daya komprehensi penerimaan pelajaran akan naik 83% serta pemahaman matematika naik 76%.
KILAS
UNY Utamakan Pendekatan Akademik SENIN(15/9), di Ruang Sidang Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta berlangsung upacara pelantikan pejabat baru, penerimaan SK Kenaikan pangkat, dan Penghargaan pegawai berprestasi. Dalam pidato sambutannya, Dr. Rochmat Wahab, MA,selaku Penjabat Rektor UNY menegaskan bahwa UNY hams me ningkatkan diri dalam mewujudkan program menuju world doss university, ter utama dengan meningkatkan pelayanan akademik dan nonakademik serta keterampilan bahasa intemasional.Sebab,dengan itu kita dapat melayani semua pihak tanpa kecuali termasuk menghadapi/oreign students atau guest lecturers secara memuaskan."Bekerja di lingkungan institusi akademik sehamsnya lebih mengutamakan pendekatan akademik ketimbang pendekatan birokratis dan administratif," tegasnya. witono
Bimtek Jabatan Fungsional Pranata Humas DEPARTEMEN Komunikasi dan Informasi(Depkominfo) bekerja sama dengan BPPI Yogyakarta dan Universitas Negeri Yogyakarta(UNY) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek)Jabatan Fungsional Pranata Humas,selama 5 hari (13 s/d 17 Oktober) di Hotel Saphir. Acara tersebut dibuka oleh Pembantu Rektor
ts
II UNY. Sutrisna Wibawa, MPd,dan diikuti para pranata Humas,calon pranata Humas dan Tim Penilai Pranata Humas dari UNY dan instansi pemerintah di DIY. Hadirkan sebagai narasumber,Kepala Biro Kepegawaian Depkominfo Dra Sri Wuryatmi, MM,Sutrisna Wibawa, M.Pd., Drs. Amin Sar Manihuruk, MM. Darmawan, dan Drs. Ragil Mudo. lensa
Biografi Sang Jenderal Ini teijadi karena pelajaran seni yang
KAMIS(11/09)di Ruang Ki Hadjar Dewantoro Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi
memberikan kebebasan berekspresi akan berpengaruh kepada keberanian mengungkap pendapat.Setidaknya, permasalahan yang ada pada anak akan nya pun akan dapat dilakukan dengan
(FISE) Universitas Negeri Yogyakarta berlangsung acara bedah buku bertajuk "Guru Bangsa: Sebuah Biografi Jendral Sudirman" karya Sardiman AM. M.Pd. Acara yang dibuka oleh Pembantu Rektor III UNY Dr. Herminarto Sofyan dan dihadiri oleh 150 mahasiswa,dosen-dosen FISE UNY,dan khalayak umum ini ber langsung dari sore hari sampai tibanya saat berbuka puasa. Selain Sardiman, hadir pula dua pengulas, Supardi, M.Pd dan Nasiwan, M,Si, serta dosen-dosen
segera.
sejarah dan PKnH FISE. humas fise
terungkap lebih awal dan penanganan-
Sedangkan Suharsimi,yangmengangkat tema "Kurikulum TK dan Aplikasinya', menyoroti tahapan implementasi atau
pelaksanaan kurikulum.Bagi Guru Besar Emiritus Prodi Manajemen pendidikan FIP UNY ini, setiap program studi wajib merealisasikan rancangan kurikulum yang sudah dirancang,terutama untiik meningkatkan kualitas lulusan."Hal ini
dapat dicapai melalui kegiatan nyata da lam bentuk kegiatan pembelajaran," terangnya. HUMAS FIP
Kimia Farma Hadir di UNY APOTEK Kimia Farma hadir di lingkungan Univer sitas Negeri Yogyakarta dan mengambil lokasi di
depan pintu gerbang masuk UNY.Apotek yang ke-
p.
beradaannya di UNY diresmikan oleh Kepala Kantor Kerjasama Humas dan Protokol(KKHP) UNY, Sugirin Ph.D,awal bulan ialu, dimaksudkan dapat membantu para karyawan,mahasiswa,dosen da
lam mencari obat-obatan. Selain itu, diharapkan apotek ini tidak sekedar mencari keuntungan semata akan tetapi dapat menyediakan obat-obatan dengan harga teijangkau. tata
PEWARA DINAMIKA ii i'l
i-if.
31
opini
Optimalisasi Peningkatan Mutu SDM Guru Oleh BEN SENANG GALUS
Persoalan pendidikan di Indonesia da-
ri tahun ke tahun tak pemah berhenti, dari fasilitas pendidikan yang tak layak sampai banyak yang tak bisa mengenyam pendidikan. Kondisi itu menggambarkan kemampuan (ability), kapasitas SDM (hu man resources) dan sumber daya keuangan(fund resources) yang memprihatinkan. Persoalan tersebut lebih disebabkan rendah-
kan jawabannya(kesehatan, pendapatan,kon disi rumah, gaji). Tak aneh, banyak gum nyambi (: mbecak, ngernet, ngojek, bertani, buruh ba-
ngunan, pedagang keliling, calo tanah). Maka, ■gum" dipanjangkan jadi "gubuk usang rawan utang", plesetan dari "digugu Ian ditiru".
Pejabat/kepala sekolah kurang mendengarkan gagasan guru, apalagi membantu menangani permasalahannya. Gum-gum fmstrasi karena
nya kualitas human resources pendidikan (guru/ pendidik), terkait pula kemampuan human re sources yang memiliki kewenangan (birokrasi pendidikan, dari pusat sampai daerah), dalam penerapan kebijakan bidang pendidikan. SDM belum mampu mendptakan kebijakan pendidik an yang sesuai dengan kondisi bangsa. Selama kita merdeka,sekurangnya telah terjadi perubahan:Sisdiknas(3 kali), kurikulum(7
suaranya tidak didengar. Benarlah Nick Cowel
kali), sistem penentuan kelulusan(3 kali), tetapi
kukan aktivitas (Robbinson, 1996).
tidak mempenganihi model pembelajaran yang
Kemampuan mental dan fisik mesti mutualissimbiosis. Proses pembentukannya dipengaruhi stimulan dari dalam maupun luar individu (: pendidikan formal, pengalaman, keahlian). Ah-
memxmgkinkan sekolah menjadi pusat pencer-
dasan bangsa.Tak ada hasil, meski telah menghabiskan dana (Inpres, CBSA, P4, UN,dst.).
dan Key Gamer: gum yang tidak bahagia/frustrasi tidak akan membuat sekolah baik.
Dua Aspek Kemampuan human resources dapat ditinjau dari mental dan fisik. Kemampuan mental lebih
menekankan inteligensi, kemampuan fisik le bih menekankan koordinasi tubuh dalam mela-
li mengatakan, kemampuan mental berasal dari dalam diri, sifat bawaan (gen) sejak lahir. Ke
Yang Dihadapi Guru Mutu guru rendah? Tahukah guru sedang ber-
masalah? Birokrat pendidikan hams menemu-
99 Optimalisasi kemampuan guru berdampak pada optimalisasi kinerja yang bisa dicapai bila guru bekerja dengan antusias dan dalam situasi menyenangkan. •39
PfMAbu
luhiiikAiUA
ccoTCUDCo.nuTnoco
onna
mampuan fisik terbentuk dari lingkungan dan kebiasaan melakukan sesuatu.
Kemampuan mental (inteligensi) gum dapat diketahui melalui uji inteligensi (salah satunya: cognitive ability test: CAT'S). CAT'S adalah metode pengujian inteligensi yang digunakan untuk human resources recruitment atau masuk
jenjang pendidikan tertentu (Van, 2000). Tingkat kemampuan inteligensi dapat dilihat dari jenjang pendidikan. Semakin tinggi jenjang pen didikan, asumsinya seseorang itu memiliki tingkat inteligensi yang tinggi pula. Kemampuan fisik lebih diperoleh melalui berbagai latihan fisik.
Optimalisasi perkembangan kedua kemam puan tersebut dapat dicapai melalui berbagai encouragement (tindakan pembenaran diri) yang
baik dan tepat. Asupan nutrisi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi seseorang menjadi stimulan pokok. Pendidikan, latihan,
serta faktor lingkungan menjadi stimulan sekunder.
Permasalahan mendasar terkait kemampuan guru adalah menjaga agar kemampuan tersebut optimal.Optimalisasi kemampuan guru berdampak pada optimalisasi kdneija yang bisa dicapai bila guru bekerja dengan antusias dan dalam situasi menyenangkan.Salah satu faktor yang berpengaruh adalah keseimbangan kemampuan de ngan karakteristik pekeijaan. Suatu pekeijaan makin membutuhkan information processing,inteligensi pun semakin dibutiihkan. Sebaliknya, rutinitas tidak terlalu membutuhkan orang berinteligensi tinggi. Karakter pekeijaan demikian lebih mensyaratkan kemampuan fisik daripada kemampuan berpikir. Guru bukan sekedar transfer pelajaran(ope rator kurikulum), namun harus inovatif dalam
4
Menurut pasal 18 ayat 3 PP19/2005,tenaga kependidikan(guru-dosen)harus memiliki stan-
dar kompetensi: pedagogik,kepribadian(perso nal), profesional, sosial. Persoalan bisa timbul
jika kompetensi-sertifikat tidak sesuai dengan ketentuan legal-formalnya. Perlu dicermati, ada
penyampaian pelajaran dan mengondisikan antusiasme belajar siswa.Guru butuh kemampuan inteligensi melalui jenjang pendidikan terten-
jar pemenuhan legal-formal (ijazah/sertifikat)
tu.
dinya perolehan ijazah komersial.
Sejalan bertambahnya usia, kemampuan intelegensi mengalami entropi yang harus terns diasah/dilatih melalui berbagai kegiatan(membaca, menulis, pelatihan, kursus-kursus, pembelajaran secara berkesinambungan).Otak tidak pemah istirahat, bahkan mampu menampung lebih banyak memori.
Guru harus memiliki sifat-sifat resi(bijaksana. menguasai iptek,nilai moral-agama), penggugah hidup dan berkembangnya berbagai ni lai keutamaan sosial-kemasyarakatan peserta didik (loyality. honesty, dependability, reliability, coopetiveness,sence ofofduty to others,frugality, service/thrift, confidence in the law-abiding,jus tice, sportivity). Solusi Baru
Sejak diberlakukannya UU Nomor 20/2003 (Sisdiknas). muncul solusi peningkatan kompetensi guru melalui program sertifikasi guru-dosen (UU Nomor 14/2005 tentang Guru-Dosen). Harapannya,sertifikasi yang beihasil akan mam pu memperbaiki mutu guru/dosen, sekaligus mutu pendidikan,dampaknya memperbaiki mu tu kehidupan bangsa. Guru harus memiliki kualitas melalui pendidikan formal(D-4,S-1), harus memperbaiki pendidikan profesi,sehingga me miliki kompetensi yang teruji.
kecenderungan guru-dosen hanya akan mengedaripada tugas pokoknya. Perlu diawasi teijaSolusi lain, metode outbound learning/open space learning(melakukan pembelajaran di alam
terbuka). Materi yang disampaikan adalah yang sesungguhnya sedang terjadi di alam, misalnya mengamati/menganalisis perilaku hewan/tum-
buhan(Biologi),mengamati/menganalisis perila ku pemerintah,sopan-santun di tempat umum,
disiplin berlalu lintas (IPS), mengamati/meng analisis cuaca. gempa bumi, gelombang laut (Geografi), dst., yang dengan itu suasana bela jar tidak membosankan.
Metode di atas diperkenalkan Aurelio Peed (pendiri The Club ofRoma)dengan ujicoba pada 10 SD, 10 SMP, dan 10 SMA/SMK di Roma pada awal tahun ajaran baru(6 bulan). Ujicoba menunjukkan,semangat belajar meninggi dan rata-rata nilai sangat memuaskan. Metode itu di-
dukung Pemerintah Italia dengan menyediakan sarana-prasarana belajar dan berkembang cepat di Asia.Jepang, Hongkong,Singapura,dan Korea Selatan.
Diharapkan, kedua solusi itu mampu mem perbaiki mutu guru, mutu pendidikan, mutu kehidupan bangsa.
BEN SENANG GALUS
Pekerja di Dinas Pendidikan Provinsi DIY
PEWARA DINAMIKA SFPTPMRFR-OKTORFR 5nna
opini
Katakan Tidak w
pada Budaya Instan Oleh RAHMAH PURWAHIDA
Berbicara tentang pendidikan,semuanya akan bermuara pada kemanusiaan
dan pemanusiaan.Sebab. dua hal itu-
lah esensi sekaligus eksistensi pendi dikan.Pergunian tinggi merupakan tempat subur untuk membentuk insan cendekia yang
memiiiki kompetensi sekaligus kesadaran akan hakekat kemanusiaan dan pemanusian.
Untuk mewujudkan semua itu, tidak hanya dibutuhkan peran lembaga pendidikan saja, tetapi juga motivasi dari seluruh insan terdidik untuk senantiasa berkompetisi dengan meme-
gang teguh sportivitas dalam melakukan ino-
k
vasi.
Mahasiswa sebagai insan cendekia selayaknya menyadari bahwa globalisasi telah "melahirkan" pasar-pasar baru dengan produk-produk yang terbaru, sikap-sikap mental yang baru, kompetensi-kompetensi yang baru, dan model-model kehidupan yang baru. Keadaan itu menuntut kita untuk menerima kenyataan bah wa kehidupan manusia telah terbelah menjadi dua kutub pertarungan, yaitu antara yang kuat
•r
i M
^4.
dan yang lemah.
Kini, tak dapat dimungkiri lagi kekuatan fisik makin tersisih dengan kekutan mental dan intelektual. Sumber Daya Manusia(SDM) yang ungguUah yang menjadi pemenang (to be the winner). Sedangkan, yang lemah akan terlempar menjadi kelompok peamdang (the losers). Salah satu ciri manusia yang unggul adalah memiiiki daya suai yang tinggi terhadap perubahan, bahkan memiiiki motivasi yang tinggi
untuk menciptakan perubahan daripada sekadar menguasai keadaan semata. Dalam lingkup kerangka akademik (perguruan tinggi) maha siswa yang unggullah yang akan keluar sebagai pemenang.
Mahasiswa yang unggul tentunya mahasis wa dengan prestasi terbaik dalam bidang akade mik dan nonakademik. Mahasiswa yang mampu
menguasai sekaligus mengaplikasikan kompe-
Qyl
CCOTrilDCD OUTAQCD
OnAO
%
opini tensi yang dimilikinya di tengah masyarakat. Mahasiswa yang peka terhadap nasib bangsa dan negara. Mahasiswa yang pantang menyerah dalam beijuang demi penibahan ke arah yang lebih balk. Itu semua memerlukan landasan motivasi
Landasan terkuat untuk mewujudkan pendidikan yang sesungguhnya hams dimulai dari diri mahasiswa itu sendiri. Penyadaran bahwa merekalah insan cendekia yang akan melanjutkan perjuangan negeri ini menjadi dimensi penting untuk memulai setiap aktivitas dalam
yang kuat dari sanubari mahasiswa itu sendiri
kerangka akademik.Pengondisian agar mahasis
untuk menjadi yang terbaik. Sebab,semakin besar motivasi,usaha yang dilakukan pun akan se makin besar dan tentimya akan semakin besar pula produktivitas yang akan mampu dihasilkannya.
wa senang belajar, bahkan menjadikan belajar sebagai sebuah kebutuhan,tidak cepat merasa puas atas capaian belajar, sebagai kebutuhan utama,juga tak pelak hams diutamakan dalam aktivitas akademik.
Di luar faktor-faktor stnikturai, Sumber Da-
ya Alam (SDA)dan bakat,sesungguhnya kemalasan adalah satu hal yang membuat seorang mahasiswa tidak dapat bertahan,lalu terlempar dari kancah kompetisi.Tidak adanya dorongan untuk berprestasi {need for achievement) mem buat seseorang kehilangan kesempatan dalam meraih sukses. Hal senipajuga menimpa maha
siswa yang cerdas, tetapi tidak mau melakukan olah otak kembali,sehingga ia gagal berprestasi secara total.
Selain itu, paradigma berpikirjangka pendek untuk mendapatkan hasil secara instan dari setiap usaha yang menghampiri sebagian besar generasi muda merupakan sebuah problema sekaligus dilema yang hams segera disikapi se cara tegas.
Mengapa? Sebab, paradigma berpikir seperti itu melahirkan kebiasaan-kebiasaan bertindak
instan, mengabsahkan dan mengagung-agungkan segala hal yang instan, sehingga melahir kan budaya instan juga.Di lingkup kampus,pa ra mahasiswa umumnya menggemari budaya nyontek, copy-paste tugas-tugas perkuliahan, CSSA(Catat Skripsi Sampai Abis), hingga mengklaim artikel internet sebagai hasil karyanya. Merebaknya budaya instan memang tak dapat disangkal telah mendapatkan dukungan da ri pesatnya perkembangan teknologi. Namun,
individu-individu yang menyalahgunakan tek nologi itulah yang bertanggung jawab atas subumya budaya instan dalam kerangka akademis di negeri ini. Budaya instan di lingkup kampus juga berkelindan dengan rendahnya budaya membaca
di lingkungan mahasiswa.Padahal,universitas (baca: pei^man tinggi) yang sesungguhnya adalah segala hal,temtama ilmu pengetahuan, yang dapat kita peroleh dari pelbagai buku. Sebagaimana dinyatakan Thomas Calyle: the true university ofthis day is a collection ofbooks.
Merebaknya budaya instan memang tak dapat disangkal telah mendapatkan dukungan dari pesatnya perkembangan teknologi. Namun,individu-individu yang me nyalahgunakan teknologi itulah yang bertanggung jawab atas suburnya budaya instan dalam kerangka akademis di negeri ini. Sehingga, untuk "mencetak" mahasiswa
yang unggul,insan cendekia yang senantisa berusaha melakukan aksi-aksi yang inovatifbagi kemajuan intelektual,afeksi,keterampilan,emosi. dan spiritual bukan lagi menjadi wacana yang
menyita konsentrasi pendidikan negeri ini. Pendidikan tinggi laiknya menjadi fasilitator bagi tumbuh kembangnya sikap kritis di kalangan mahasiswa. Kompetensi berpikir kritis idealnya menjadi salah satu ciri khas mahasiswa
yang berkualitas. Hal itu sebagai bentuk dari kesuksesan transformasi kemanusiaan dan pemanusiaan di perguman tinggi.
RAHMAH PURWAHIDA
Pemimpin Umum LPPM KREATIVA FBS UNY
PEWARA DINAMIKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
35
resensi buku
Perpaduan Lagu dan Kisah Fiksi Oleh VETTY FEBRIARIANE
Dee.musikussekaligusnovelis, kembali menyuguhkan sebuah novel, setelah tiga novel
sebelumnya,yaitu Superno va, Supernova Edisi Akar serta Super
nova Edisi Petir. Novelnya kali ini merupakan bagian dari rencana besamya mewujudkan enam buah novel yang disebutnya sebagai heksagon.Sebuah ben-
kalangan, namun tetap menggunakan
Dee sendiri. Kisah cintanya dengan sua
pUihan kata yang indah dan cerdas. Se
minya,keluarga,dan orang-orang diseki-
buah karya yang dia klaim sebagai karya pertama di Indonesia yang berbeda. Ini karena Rectoverso adalah perpaduan antara lagu dan kisah-kisah fiksi. Rectoverso sepertinya hanya menceritakan kisah-kisah sederhana yang teija-
tamya.Seperti pada kisah "Peluk". Kisah yang hanya ditokohkan oleh "aku" dan "kamu"ini oleh pembacanya mudah di-
terka sebagai kisah yang teijadi pada ke hidupan Dee dan Marcel. Sebuah kisah mengenai titik jenuh
dari proses mendayung biduk rumah
tuk segi enam yang melambangkan ke-
di dekat dengan pembacanya, bahkan mungkin dialami pembacanya. Sebuah
seimbangan dan kedinamisan. Rectoverso sengaja disajikan dengan kalimat-kalimat yang lugas namun substansif.Tbk lagl dengan bahasa yang me-
kisah yang dekat dengan pembaca.De ngan kata lain, Rectoverso mampu membangkitkan sisi emosional pembaca untuk menempatkan diri dan kemudian
langit yang tak mudah dipahami semua
ikut menyusuri alur cerita yang maju
berjudul "Peluk",terasa semakin hidup
mundur namun ritmis.
dan memberi kekuatan untuk membuat
Dee membagi karyanya menjadi seRECTOVERSO Oleh Dee
Goodiaith, Juii 2008 148 haiaman
recto
XIV +
belas bab yang terpisah, namun tetap memberikan makna yang satu. Sebelas buah fiksi dan sebelas buah lagu. atau 11 : n. Saya membacanya sebagai se buah petunjuk menikmati karya ini. 11 : 11 dapat diartikan satu-satu bacalah
!
banyak orang juga merasakan hal-hal tersebut dalam aktivitas pacaran,peker-
jaan,studi maupun aktivitas sosial lainnya. Dengan paduan lagunya yang juga
keputusan agar keluar dari genangan air untuk kembali mengalir dan bergerak meraih asa yang tertunda. Tak melulu soal kasih eros {kasih ke-
pada lawan jenis), dee pun menyuguh kan novel dengan tema kasih filia. Ka sih seorang ibu kepada buah hatinya
kisahnya, dan satu-satu dengarkanlah
yang Autis. Ada kepekaan sosial yang
lagunya.
tinggi terasa pada bagian ini. Karena
Kisah dan lagu yang nikmat apalagi
Dee berhasil menyadarkan kita akan ke-
dilengkapi dengan gambar/foto yangju-
beradaan anak autis. Keberadaan mere-
ga bersuara. Hal tersebut sangat terasa manakala kita menyimak kisah pada bab "Firasat". Untaian cerita lugas dipa-
ka sebagai mahluk Tuhan juga yang pu-
dukan dengan lagu yang juga beijudul
Kemasan mewah yang membalut kar ya ini membuat novel yang hanya setebal 148 haiaman ini dibandrol harga
sama,yang beberapa saat lalu dilantunkan oleh penyanyi Marcellius Kirana Hamonangan Siahaan(Marcell)yang tak Ia
36
tangga. Dan saya kira tidak hanya Dee,
nya hati dan perasaan cinta, termasuk kepada lawan jenis.
setara novel setebal 600 haiaman. Na
in adalah suaminya pada saat itu.Image
mun rupiah tersebut terasa tetap tak se-
rintik hujan dan cahaya pendar semakin
bandingjika digunakan sebagai ukuran
menambah bumbu yang memuaskan.
Rectoverso hidup dengan penokohan
imtuk menilai karya kreatif nan lezat ini. Karenanya, baca dan nikmadlah!
yang berbeda-beda dan fleksibel. Semua orang dapat menjadi tokoh di sana. Na mun jika dibaca sekilas novel ini lebih banyak menceritakan kehidupan pribadi
Mahasiswa Pendldikan Akuntsnsi UNY
r;A niNAMlKA SEPTEMBER-OKTOBER 2008
VETTY FEBRIARIANE
bina rohani
Kenapa Tidak Sekalian Berhenti Saja?
Indonesia yang membawa rolrok ikut naik haji.Parahnya,mereka merokok di da
lam Maktab. ruangan ber-AC! Rokok mungkin pada awalnya dihukumi halal atau makruh ketika ulama
pada masa itu belum tahu efek buruk da
ri rokok yang temyata dapat membaha Oleh HERU FARHANI
yakan manusia. Namun,kemudian seba-
gian besar ulama memfatwakan tentang haramnya rokok(dan Insya Allah inilah pendapat yang kuat),setelah bukti-buk-
ti penelitian ilmiah menunjukkan bahwa rokok adalah "Sang Pembunuh Berdarah Dingin". Hukum haram tersebut antara Iain
mereka tetapkan dengan kaidah-kaidah syariat berikut: "Mereka menanyakan kepadamu apakah yang dihalalkan bagi mereka,katakanlah,'Dihalalkan bagimu yang baik-baik." (Al-Maidah: 4); "... yang menyuruh mereka mengeijakan yang ma'ruf dan melarang mereka da
ri mengeijakan yang munkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk..."(Al-A'raaf: 157);"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya
f
..."(Al-Israa: 27); serta sabda RasuluUah,
"Segala sesuatu yang berbahaya bagi diri sendiri atau membahayakan orang lain hukumnya dilarang."(Shahihul Ja mie": 17393).
Tulisan ini berangkat dari ke-
kaguman saya tertiadap kekuatan 'niat' di bulan Ramadhan,
tidak hanya membuatkuat me-
nahan lapar dan dahaga,tetapi renungkanlah,bagaimana orang-orang yang biasanya menghabiskan pnluhan batang rokok setiap harinya, subhanallah, dengan semangat Ramadhan mereka mam-
pu imtuk menghindari rokok sampai tiba waktu berbuka puasa. Saya mulai dengan bahaya rokok.Perihal rokok memiliki segudang efek bunik.semua orang pasti sudah tahu.Saya rasa semua juga sudah hafal dengan slogan "Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi,
Sekarang,kepada para perokok yang masih keukeuh bahwa rokok itu hukum
gangguan kehamilan dan janin". Sebagai tambahan, merokokjuga akan memperparah resiko osteoporosis alias pe-
nya makruh, sejauh yang Anda tahu, apakah rokok itu sesuatu yang baik atau buruk? Apakah rokok itu berbahaya
ngeroposan tulang {resiko lebih besar ada pada perokok perempuan).
atau tidak?
Rokok tidak hanya membahayakan sang perokok itu sendiri, tetapi juga
jawabannya, bergegaslah Anda untuk bertaubat. Toh, pada kenyataannya,
orang yang berada di sekitamya.Namun,
Abang-abang,Bapak-bapak,Ibu-ibu,Nek Aid dan Nek Uwan(bahasa Kalimantan, Kakek-Nenek- red.)'tahan'untuk tidak
Nah, kalau Anda sudah menemukan
tetap saja para perokok itu dengan egoismenya terus saja'mengganggu'orang lain dengan asap rokoknya. Berkali-kali saya mendapati orang-
Ramadhan!"Kenapa tidak sekalian ber
orang yang merokok di niang publik,se-
henti saja?"
perti di dalam angkutan umum, niang pertemuan.dan seterusnya.Pengalaman kakak saya saat berangkat haji juga dahsyat. Katanya, banyak jamaah haji
merokok selama 14 jam selama bulan
HERU FARHANI
Mahasiswa FBS UNY dan aktivis KAMMI DtY
PEWARA DINAMIKA S£PTEMBER-OKTOBER ?nnft
37
cerpen
Rumahati Oleh RATU
PEKAT awan di langit menghalangi cahaya rembulan, tanda datang malam. "Ahhhhhhh... tak kusangka aku takut? Entahlah. Apa
yang kutakutkan? Unas yang akan kuikuti 3 hari lagi atau teriakan ibu yang tak mengizinkanku lulus dan kembali ke rumah untuk merawatnya?" tanyaku dalam hati. Jawabnya...(adzan Subuh berkumandang). •••
Motorku memasuki pekarangan. Wangi Lily menyambut kedatanganku slang itu. Semangatku bangkit memasuki niang tamu. Semua berubah. Kutatap sudutnya, tak kutemukan lagi pigura lukisan gadis cilik memeluk ayahnya dengan cinta. Aku kecewa! "Kini aku kembali, Ibu. Meminta restumu untuk ujianku. Setelah itu, izinkan aku merawatmu "pintaku dalam
Kutaruh tas wingko babat. Langsung menuju kamar ibu. Dari depan pintu kulihat ibu sedang diperiksa dokter pribadinya. Sudah puluhan juta dikeluarkan untuk dokter itu. Hasilnya nihil. Semua demi ibu. Kesembuhan ibu lebih penting daripada segalanya.
Tiba-tiba ibu menoleh ke pintu. Matanya terbelalak. Disusul teriak histeris. "Pembunuh! Jauhkan aku dari pembunuh itu! Dok,tolong, anak itu mau membunuhku, seperti yang dilakukan pada ayahnya! Pergi!" Sesalku. Ingin berlari. Melupakan ibu dan selumh kutukan yang ditimpakan padaku sejak usiaku 5 tahun. Ketika itu aku bingung dan hanya bisa menangls karena aku tidak pemah tahu apa salahku hingga ibu begitu membenciku. Waktu yang mengajariku tegar dari kutukan ibu yang memaksaku mengakui dosa yang tak pemah kulakukan. "Nak Ratu ...*" sapa dr. Irwan.
hati.
"Ealahhhhhhhh, Mbak Ratu, udah nyampe ya.... Di tele-
pon tadi, nyampe di sini satu jam lagi, kok cepet!" bik Giyem mengagetkanku. Senyum pahit hams kutelan cepat untuk menyembunyikan gugupku. Aku akan pulang setelah hampir 3 tahun aku mening-
galkan rumah dan ibu untuk melanjutkan SMA di Yogya. Selama itu aku tak peraah berani menjenguk ibu.
"Persetan dengan masalah itu. ini mmahku. Buat apa takut dan segan dengan pembantu yang cerewet dan sok majikan," pikirku. Tanpa peduli aku menuju dapur.
"Ooo ... ya ... ada apa dok?" Kutanggapi sapanya, meski aku jijik bila ia memanggilku "Nak*. "Sok akrab," pikirku. "Begini, Nak." lanjutnya. "Sudah kukatakan bemlang kali, ibumu akan histeris jika engkau muncul. Bila ingin ibu sembuh, sebaiknya jangan peraah kau kembali!" Mataku terbelalak mendengar kalimat dokter sok hebat itu. Aku mulai berprasangka buruk. dokter itu ingin mengusirku, ingin memisahkanku dari ibu. Jujur. sebenaraya aku tidak ingin kembali, tidak ingin bertemu ibu dan kutukan-kutukannya. Tapi, tak kuasa. Nuraniku berkata.
-4
3 jr;, iwrilT--fc~
—V
I a
mpen dia ibuku dan pantas kumintai restu, 3 hari lagi aku akan Unas. Wajarkan?.
"Hati kacau seperti ini, aku jalan-jalan sejenak," kataku dalam hati. Setelah Dzuhur kuputuskan ke Sarangan. Kupacu motorku. Aku ingin segera sampai. Rumput menghijau. Angin menyentuh pipi. Di sini aku
biasa mengasingkan diri. Ketika SMP aku sering kemari untuk sekedar menangis atau mengadukan keluh-kesahku. "Engkau kembali, Nak," lelaki menyadarkanku. Aku menoleh. Kulihat lelaki compang-camping menggenggam mobil-mobilan."Heheeeee
ia tertawa."Kamu kok ke sini
lagi? Dasar gila!" Aku diam. Aku sadar, sebenaraya dia yang gila. Setiap kali aku ke sini, dia selalu menghampiri. "Aku udah nunggu7 Aku mau kasih fau rahasia. Mau nggaaak?" celotehnya.
"Hams mau ya!" mukanya didekatkan ke wajahku, seolah akan menciumku. Spontan aku mundur. Terasa badanku oleng, keseimbanganku hilang, serasa teijatuh ke jurang. Mataku terpejam, siap-siap untuk jatuh, pasrah. Tiba-tiba tangan menarik tubuhku. Kubuka mata, lelaki gila tadi di hadapanku."Ohhhh aku mendesah, sadar dia yang telah melepaskanku dari maut.
"Ttttterima kasih, Pak," bibirku bergetar. Tak yakin ia mendengamya. Ia menatapku tajam. Aku hanya diam dan menatapnya dengan heran. Aneh! Tak pemah kulihat lelaki gila itu menatapku seperti itu.
kesadaranku kembali. Kuputuskan pulang sebab malam se gera datang. Sebulan lagi aku akan tahu hasil unasku. Kuputuskan kembali ke Madiun mencari lelaki gila itu. Aku penasaran dengan kisahnya. Kupacu motorku. Di rumah kudapati bi Giyem sedang tiduran di sofa, tidak sangka aku datang tiba-tiba.
Setelah minum kuputuskan segera ke Sarangan menemui lelaki gila itu. Kulewati kamar ibu. Kulihat pintu kamar terbuka, ibu tak ada. "Aneh," pikirku. Biasanya, siang seperti ini ibu selalu berbaring di situ. Penasaran, kuputus kan masuk.
Bam ini aku berani masuk. Bila ibu ada, ia takkan pernah mengizinkanku masuk. Mulanya sekedar melihat-lihat, tapi mataku tertuju pada foto tua 2 gadis kembar cantik. Kuamati. wajah itu wajah ibu yang selalu berteriak bila aku mendekatnya. Aku tak pemah tahu ibu anak kembar. Aneh!
Kubuka lad, kutemukan surat wasiat. Isinya, sebagian harta ayah akan diwariskan kepada Dirva Amisati setelah merawat dan membesarkan Ratu Anggoro sampai usia 21 tahun, putri tercinta pasangan Risky Nugroho dan Dinda Amisati. Seketika aku bertanya-tanya, "Siapa Dirva Amisati. Diakah salah satu dari gadis kembar di foto itu? Dia ibuku yang sakit atau bukan?"
Suara mobil masuk. Aku bum-bum menuju mang tamu. Kudapati ibuku sedang bercumbu dengan dr. Irwan. Thk
"Huuuh,engkau telah beihutang budi padaku kedua kalinya, gadis cantik. Dengar. aku akan mengatakan sebuah
sedikit pun tanda-tanda sakit, bahkan terlihat lebih dari
rahasia." lelaki itu menarik nafas dalam-dalam.
sehat.
"Dulu ada anak kecil hampir jatuh ke jurang itu," ta ngan kanannya menunjuk ke jurang tempat aku tadi ham pir teijatuh. "Ayahnya bemsaha menolong. Sayang,justm nyawa si ayah yang hilang. Seorang perempuan cantik mendorong tubuhnya dari belakang ketika ia tengah me narik tubuh si bocah dari pinggir tebing." "Aku yang bam pulang dari sawah hanya mematung menyaksikan semua itu. Bocah itu meronta-ronta, menyaksikan tubuh ayahnya hilang ditelan jurang. Ia tahu, sesaat lagi ia akan menyusul juga. Ketika perempuan cantik itu akan melepaskan tangan si bocah yang menggenggam erat ujung bajunya, seketika aku berteriak: Jangan ...!" Perempuan cantik itu kaget, spontan mengumngkan niatnya, lalu berbalik menolong anak itu. Mungkin ia takut perbuatan busuknya terhadap ayah si bocah ketahuan. Un tuk menutupi, ia tolong si bocah." cerita lelaki itu sambil
Adrenalinku naik, mencibir. Aku tepuk tangan,"Hebat... hebat ...I Aku bam saja menemukan obat penyembuh trau
berlalu.
Sambil berlari kecil lelaki itu berkata, "Hahahahaaha...
engkau tertipu karena aku gila. Semua orang tahu aku gila.
ma dalam sedetik?" teriakku.
Ibu kaget. Tertunduk malu. Irwan masih berusaha
berdalih."Aku bam mengantaraya terapi, ibumu lelah. Biarkan istirahat."
Aku sinis. Kata-kata dokter gadungan itu membuat emo-
siku memuncak. Aku berteriak keras, "Siapa ibuku yang sebenamya? Kamu Dirva Amisati kan?"
Ibu pucat, terbelalak, ingin bicara. tapi tak kuasa. "Kau telah membunuh ayahku di jurang itu dan berpura-pura menjadi ibu kandungku. Agar leluasa bercumbu dengan dokter gadunganmu itu, kamu singkirkan aku de ngan pura-pura gila. Jahat!"
Bulir-bulir mengalir dari mataku. Aku beranjak. Tak peduli prasangkaku benar atau salah. Kukendarai motor de
ngan kecepatan tinggi menuju Sarangan. Agar, segera kutinggalkan semua kenangan pilu. Aku ingin bersama ayah-ibuku di surga. TabikI
... hahaha .... Aku gila."
Tubuh kums itu menghilang. Aku membisu, mematxmg, tak percaya dengan yang bam saja kusaksikan. Seorang gi la membuat pengakuan 'gila'. Setelah termenung sesaat,
RATU Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY
PEWARA DINAMIKA
k OK:fiKF R -ynnsi
puisi•geguritan•tembang Sajak Anti DW
POJOK GELITIK
On Time Umarmoyo
Di. payaaaaaah tenant
Umarmadi
Apanya yang payah tenan?
Umarmoyo Itu Iho. Kedisiplinan kita,kedisiplinan
orang-orang kita. Umarmadi
Lha iya. Gimana ta?
Umarmoyo
Aku diundang rapat di sana. Aku sudah on time. E...15 menit kemudian mereka baru datang.
Umarmadi
Baru sekali itu kan? Nggak apa-apa!
Umarmoyo
Maklum gimana! Ini nih, aku hams
Maklum.
menghadiri acara lain lagi. Aku sudah on time. E...aku datang nomor satu di dunia.Bam 30 menit kemudian mere
ka pada nongol. Umarmadi
Sebuah Tanya
: Tfenang. Bam dua kali itu kan? Nggak papal Maklum.
Umarmoyo : Kemarin aku hams membuka sebuah
acara. Aku sudah on time.E...jangan-
kan yang diundang.Panitianya aja be-
benarkah kita bangsa berbudaya ketika budaya kita dalam tanda petik
lum nampak.
: Baru tiga kali kan? Santai saja! Mak
budaya konipsi budaya jam karet
Umarmadi
budaya kekerasan
Umarmoyo : Maklum...maklum...maklum...
lum.
Umarmadi
benarkah kita bangsa berbudi pekeiti ketika kita tak lagi saling peduli ketika kita tak lagi saling berbagi ketika kita ingin menang sendiri
: Begini Yo.Konsep'on time'itu adanya di negara-negara maju. Di Barat sono.
Umarmoyo ; Kalau di sini? Umarmadi
: Di sini yang berlaku bukan 'on time' tapi'more time'.
ketika kita selalu merasa lebih tinggi
Umarmoyo : Maksud loe? Umarmadi
:'More time' artinya 'molor time'.
benarkah kita adalah bangsa berperikemanusiaan ketika kita tak lagi bisa berbelas kasihan
Umarmoyo : Tferus?
ketika kita tak lagi tersentuh melihat sesama menderita
Umarmadi
:Jangan kagetl DiIndonesia ini. konsep
Umarmoyo
•
'on time' itu kontekstual.
ketika kita begitu mudah menghilangkan nyawa orang
?
EMA R
benarkah kita ini bangsa beradab ketika kita selalu memaksakan kehendak
ketika kita merasa paling benar ketika kita merasa paling tahu
ketika kita tak tahu lagi kata terima kasih ketika kita tak tahu lagi kata maaf ataukah tak lagi beradab dan tak tahu adat
yogya, 2007
L Af\
DrtA^&ua
niMZLMlkcA crDTCUDrD.nKTnRFR
i
a
Tawa Lepas di Hall Rektorat Pagi itu,(31/5). sekitar pukul 8.25 hall rektorat tampak
ramai. Puluhan pejabat UNY terlihat asyik n^obrol. Entah apa? Mereka adalah Rektor, Pembantu Rektor, para Dekan, Kepala Biro, Kepala Bagian, dan beberapa
Tim Monitoring ujian Seleksi Mandiri(SM) UNY.Senyiun tak lekang dari wajah mereka. Sesekali mereka tertawa lepas ketika satu dari mereka berkelakar.
Senyum dan tawa lepas itu, membuat mereka menjadi satu, tanpa jarak. Ya' mereka melebur dalam satu
bendera UNY. Terlebih, tahun 2008 merupakan tahun senyum membuat tawa dan canda mereka menjadi
I
lebih berarti. "Saya sengaja mengabadikan peristiwa itu karena unik dan menarik," ungkap Natsir, seorang staf Humas, yang sekaligus menjadi fotografer UNY. TEKS: SISMONO U ODE • FOTO: AHMAD NATSIR
P E W A R A PEW
A R A
Dinamik
Dinamlka MAIAl AH UNI VI RSI I AS NlOfcRl YOGYAKARIA
Majalah Pewara Dinamika merupakan satu-satunya majalah Universitas Negeri Yogyakarta
.-I*.""'
D
1 IUI ^ yang khusus 3 (UNY) merangkum informasi,
rr
berita serta potret dunia kampus sekaligus CURU
wadah kreativitas pembacanya. Terbit setiap bulan, majalah Pewara Dinamika menyajikan berita terbaru dari civitas akademika. Pembacanya pun tak hanya mahasiswa maupun penggawa-punggawa UNY melainkan ke semua civitas akademi
di negeri ini. Saat ini Majalah Pewara Dinamika sudah beredar luas, merupakan
pangsa pasar yang paling tepat untuk pemasaran produk Anda. Manfaatkan sarana ini untuk memperkenalkan produk dan meningkatkan omzet penjualan
^,1..
p E W A R
O Dinarn>N3 w
namika
pssa
produk Anda.
nxmrn PUNBMGXrr
3 p P
f
W
A
R
»*
PEWARA
P E VV A R
1.^
a
A
Dinamika
iTfR
® Dinamika
Pemimpin Karangmalang
SETEUH KEOATANGAN SBY
UNTUK IKLAN DAN PROMOSI HUBUNGI085228921807