PERANCANGAN WATERFRONT KOTA PONTIANAK DENGAN PENDEKATAN WATERFRONT DESIGN RESOURCES
DISUSUN OLEH Ichsan Al Hafiz
DOSEN PENGAMPU M. Subhansyah Ikram, S.T., M.Sc. Caesar Destria, S.T., M.Sc D4 DESAIN KAWASAN BINAAN JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2023
VISI PEMBANGUNAN KAWASAN
Visi Misi Kota Pontianak 2020 - 2024 “Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan, Cerdas dan Bermartabat” 1. 2. 3. 4. 5.
Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan berbudaya; Menciptakan infrastruktur perkotaan yang berkualitas dan representative; Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang didukung dengan teknologi informasi, serta aparatur yang berintegritas, bersih dan cerdas; Mewujudkan masyarakat sejahtera yang mandiri, kreatif dan berdaya saing; Mewujudkan kota yang bersih, hijau, aman, tertib dan berkelanjutan.
Visi Misi Kawasan “Bringing Waterfront City Pontianak to the Next Level” Visi kawasan ini adalah mengangkat kawasan tepian air Kota Pontianak ke level selanjutnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: 1. Menciptakan pusat-pusat (hubs) waterfront yang baru. 2. Menciptakan akses publik baru; 4. Meningkatkan kualitas view (pemandangan) kawasan; 5. Mewujudkan identitas kawasan yang berkearifan lokal; 6. Melestarikan, mempertahankan dan memperkuat karakter kawasan bersejarah.
1
2
KONSEP BLOK PENGEMBANGAN
Konsep blok pengembangan dilakukan pada areaarea penting waterfront dengan mereunifikasi/ menghubungkan kembali entitas antara kota dan tepi air yang sebelumnya terpisah terhadap:
Taman Alun Kapuas
Open Space Pasar Kapuas Indah
Jl. Ferry Penyebrangan Jl. Bardan Nadi
Waterfront dengan ruang terbuka baru maupun eksisting
Tanjung Hilir Dalam Bugis
Jl. Kapten Marsan
Unique Character
Jl. Gusti Ngurah Rai
SEGMEN 4
Pasar Tengah
Jl. Istana
Masjid Jami’
SEGMEN 1
Segmen 1 memiliki karakter arsitektur tepian pecinan dengan lingkungan kawasan budidaya komersial Segmen 2 memiliki karakter arsitektur tepian vernakuler dan melayu dengan lingkungan permukiman Segmen 3 dan 4 memiliki karakter arsitektur tepian khas melayu rumah panggung dengan lingkungan kawasan budaya
Senghie
Keraton Kadariah
Major City Street
SEGMEN 3
Benua Melayu Laut
Gg. Kamboja
Uses That Attract People
Jl. Panglima A. Rani
Setiap area memiliki potensi kegiatan maritim, budaya, komersial, dan penggunaan lainnya yang aktif sebagai rekreasi umum dalam menikmati kawasan tepian
Gg. Irian
Tambelan Sampit
Kampung Kamboja
SEGMEN 2
Segmen 1 memiliki jalan-jalan lebar dengan pemandangan ke arah sungai, bangunan historis, atau sebagai batas waterfront
Jl. Abu Naim
Gg. Kamboja
U
3
KONSEP KOMPONEN PERANCANGAN
PASAR KAPUAS INDAH Public Access and Open Space
Vihara Bodhisatva Karaniya Metta
Ba
r da
nN ad
i
Dermaga
After
Ra
Su
lta
ur
ah
Jl.
nM
oh
am
Ng
Konsep ruang terbuka di kawasan Pasar Kapuas Indah dirancang dengan menghadirkan parkir yang lebih tertata dengan siistem on street yang dilengkapi dengan jalur sirkulasi yang mengitari Pasar bersama Mall Pelayanan Publik baru yang sedang dalam proses pembangunan.
Before
Jl.
i
Ka p
ten
Ma
rsa
n
J l.
Konseksi Jalan Kapten Masan ke promenade dirancang dengan konsep pembangunan jalan penghubung baru yang selama ini terputus dengan adanya lost space berupa lahan tak terbangun. Konsep dapat dilakukan dengan membangun area parkir di kawasan tersebut.
Pasar Kapuas Indah
sti
ma
Jl.
Gu
d
Konsep ini dilatarbelakangi dengan revitalisasi kembali Pasar Kapuas Indah bersamaan dengan pembangunan Mall Pelayanan Publik. Kawasan ini dirancang dengan sirkulasi yang mengitari akses publik tersebut sehingga menjadi sebuah pergerakan yang dinamis. Ruang-ruang terbuka dirancang secara proporsi, yang terdiri atas plaza dan lot parkir sesuai dengan intensitas penggunaan yang tinggi sesuai fungsi kawasan yang dimiliki, yakni komersil.
ROUNDABOUT GEDUNG PARKIR & HOTEL
DROP OFF
PARKIR
PROMENADE
Before
KAPUAS INDAH
After
PARKIR PLAZA
MPP
VIHARA
PARKIR
KETERANGAN: SIRKULASI KENDARAAN SIRKULASI PEJALAN KHAKI
U
4
KONSEP KOMPONEN PERANCANGAN
PASAR TENGAH View Pontianak Kota Khatulistiwa merupakan sebuah logo resmi yang telah menjadi branding kota ini. Konsep desain logo ini dimaknai dengan kultur sosial masyarakat yang mengikuti perkembangan zaman. Adapun desain huruf P-nya melambangkan tugu khatulistiwa sebagai karakteristik yang khas dengan Kota Pontianak.
Before Sedangkan pemilihan warna hijau mengikuti warna dominan yang menjadi ciri khas Kota Pontianak saat ini dilihat dari segi pembangunan tata kota, serta melambangkan hijaunya tumbuhtumbuhan. Dalam halnya, penggunaan logo ini dapat dijadikan signage yang berada di waterfront terbangun dalam memperkuat identitas kota/kawasan.
After
5
KONSEP KOMPONEN PERANCANGAN
SENGHIE
6 Meter
4 Meter
30 Meter
Sungai Sungai
Pelabuhan Senghie
30 Meter
Parkir
7 Meter 1m 2 Meter
4 Meter
Jalur Kendaraan
Jalur Pejalan Kaki
Jalur Hijau
Pekarangan Bangunan
9 Meter
Pelabuhan Senghie
Pekarangan Bangunan
Perancangan koridor Jl. Sultan Mohammad, khususnya yang berada di sepanjang Pelabuhan Senghie dirancang untuk menghubungkan antar kawasan waterfront (Benua Melayu Laut dan Senghie). Akses publik ini dirancang dengan memberikan ruang baru untuk sirkulasi pejalan khaki yang dilengkapi dengan jalur hijau Perancangan konsep dilakukan dengan pendekatan terhadap pedoman perencanaan teknis pejalan kaki.
Jalur Kendaraan
Public Access and Open Space
Before Jalur Koneksi Promenade
Historic Resources Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, kriteria bangunan yang dapat diusulkan sebagai Bangunan Cagar Budaya yakni setidaknya berusia 50 tahun atau lebih, memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan.
After
Bangunan-bangunan yang dinilai memiliki kriteria tersebut terdapat, yakni; Kompleks Gembala Baik I (bangunan Sekolah Dasar Swasta dan Gereja), Yayasan Kuning Agung dan sebuah rumah tua yang memiliki gaya arsitektur vintage. Perancangan koridor Jl. Sultan Moh. ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan eksistensi kawasan heritage tersebut. Gereja Katolik Gembala Baik
Yayasan Kuning Agung
Rumah Tua
6
KONSEP KOMPONEN PERANCANGAN
BENUA MELAYU LAUT - TAMBELAN SAMPIT Public Access and Open Space
Promenade
Promenade
Sungai Kapuas Kecil
Promenade
Promenade
Pemandangan terhadap Bangunan Cagar Budaya (Keraton Kadariah) dapat diciptakan melalui pembangunan Jembatan Penyeprangan Orang (JPO) yang menghubungkan antara waterfront Benua Melayu Laut dan Tambelan Sampit. Selain itu, jembatan ini juga berfungsi sebagai akses publik yang menghubungkan waterfront di sisi barat dan timur yang saat ini hanya dapat dilalui melalui akses air pada kawasan deleniasi.
Sungai Kapuas Kecil
15 Meter 268 Meter
Before
an
uh
lab
Pe
Keraton Kadariah
hie ng
Se
Jembatan Penyebrangan Orang
After
Kelurahan Tambelan Sampit
Kelurahan Benua Melayu Laut
KONSEP KOMPONEN PERANCANGAN
7 KAMPUNG KAMBOJA
Public Access and Open Space Konsep perancangan ini berupa wahana yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk melakukan atraksi dari waterfront ke sungai. Hal ini bertujuan sebagai sarana infrastruktur yang akan meningkatkan kemahiran masyarakat sekitar dalam meningkatkan skill melompat dalam olahraga berenang.
Before
After
Before
After
8
KONSEP KOMPONEN PERANCANGAN
TAMBELAN SAMPIT Public Access and Open Space Kawasan ini memiliki potensi ruang terbuka perairan yang cukup luas dengan lokasi yang diapit oleh dua promenade, yakni waterfront dan gretak sungai kapuas. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan aktivitas perairan yang sebelumnya telah ada serta menciptakan pemandangan baru dalam kawasan. Konsep akses publik dan ruang terbuka pada kawasan ini memanfaatkan area perairan yang ada. Perancangan ini memuat wahana air terapung, permainan kano, hingga prasarana umum berupa ruang ganti yang akan mewadahi aktivitas-aktivitas tersebut.
Wahana Air
Rute Kano
Before
Ruang Ganti
3 Meter
1 Meter
After
RUANG GANTI
9
KONSEP KOMPONEN PERANCANGAN
DALAM BUGIS Public Access and Open Space
Dermaga Museum (Kapal) Menara Observasi Top of the tower
150 Meter
Dermaga
Sky deck
Resto
Before
Before
100 Meter
30 Meter
Konsep perancangan ruang terbuka berskala kecamatan ini dilakukan dengan mempertahankan lokasi eksisting kawasan yang memiliki wilayah perairan. Pada wilayah daratan, ruang terbuka ini dirancang memiliki border berupa pepohonan sebagai pembatas antara permukiman yang berada di Kampung Beting. View Perancangan tower observator dapat menjadi opsi dalam menciptakan view interval. Selain itu, adanya tower juga dapat menyuguhkan pemandangan dari tempat tertinggi. Pemilihan lokasi dapat dilakukan di perkampungan Beting, khususnya di delta Sungai Kapuas dikarenakan memiliki lokasi yang strategis dengan ketersediaan lahan yang mumpuni.
Before Historic Resources
After
After
After
Konsep perancangan pos polisi berbentuk kapal kesultanan pontianak dapat dibangun di atas sungai kapuas. Pemilihan lokasi dapat dilakukan di perairan kawasan beting yang mana merupakan asal muasal berdirinya kota ini. Sebelumnya, pada lokasi ini terdapat bangunan berbentuk rumah yang berdiri di atas air yang diperuntukkan sebagai pos polisi.
KONSEP KOMPONEN PERANCANGAN
10 TANJUNG HILIR
Public Access and Open Space Konsep ruang terbuka yang berada di Kelurahan Tanjung Hilir ini dirancang untuk masyarakat lokal, khususnya anakanak yang bermukim di kawasan tersebut menawarkan konsep permainan trampoline.
Before
After
SIMULASI DESAIN
11 SITEPLAN KAWASAN
SIMULASI DESAIN
12 PERSPEKTIF AREAL VIEW KAWASAN
13
PRINSIP PENGEMBANGAN KAWASAN PUBLIC ACCESS AND OPEN SPACE
Kriteria Desain: • Lebar sirkulasi sekitar 13 meter • Memiliki bundaran yang berfungsi sebagai cul de sac untuk arah luar • Memiliki parkir mobil golongan 2 dengan ukuran standar 2,5 x 5 meter • Vegetasi sebagai border Kriteria Desain: • Luas plaza berukuran sekitar 1.480 m2 • Memiliki area parkir onstreet untuk 17 mobil golongan 1 • Perkerasan jalan menggunakan beton tekstur kasar
VIEW
HISTORIC RESOURCES
Kriteria Desain: • View ke sepanjang waterfont menunjukkan promenade yang kontinyu dengan dermaga dan lampu taman • View ke sungai tampak menunjukkan dengan pemandangan menara observasi, kapal museum dan Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahman yang berada di sebrang
Kriteria Desain: • Bangunan cagar budaya mendapatkan penerangan dari adanya sorotan lampu pada malam hari
14
PRINSIP PENGEMBANGAN KAWASAN PUBLIC ACCESS AND OPEN SPACE
Kriteria Desain: • Koridor berfungsi sebagai penghubung antar waterfront yang telah terbangun • Jalur pejalan khaki memiliki lebar 2 meter dengan material campuran batu alam dan beton • Jalur hijau memiliki lebar 1 meter yang ditanami vegetasi pohon angsana • Jalur sirkulasi memiliki lebar 6 meter untuk kendaraan roda 2 hingga 10
VIEW
HISTORIC RESOURCES
Kriteria Desain: Kriteria Desain: • View sepanjang sungai tampat terputus oleh plabuhan diteruskan melalui dapat koridor • Ditetapkannya bangunan-bangunan cagar budaya yang baru • Pagar transparan yang dipilih dalam memberikan batas antara pelabuhan dengan jalan yang melintas di belakangnya • Terlihat Jembatan Penyebrangan Orang yang menghubungkan antara waterfront di Kelurahan Benua Melayu Laut dan Tambelan Sampit
SIMULASI DESAIN
15 PERSPEKTIF AREAL VIEW BLOK PENGEMBANGAN
Segmen - Pasar Kapuas Indah
Segmen - Pelabuhan Senghie
SIMULASI DESAIN
16 PERSPEKTIF SEQUENCE
Segmen - Pasar Kapuas Indah
Segmen - Pelabuhan Senghie
17
POSTER KARYA JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR PROGRAM STUDI DIV - DESAIN KAWASAN BINAAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR PROGRAM STUDI DIV - DESAIN KAWASAN BINAAN PETA LOKASI
Observation Tower
Masjid Jami’ Sultan Abdurrahman
Istana Kadariah Jembatan Penyebrangan
Kalimantan Barat
Kota Pontianak
Kawasan Studi
VISI MISI KAWASAN “Bringing Waterfront City Pontianak to the Next Level” Visi kawasan ini adalah mengangkat kawasan tepian air Kota Pontianak ke level selanjutnya. 1. Menciptakan pusat-pusat (hubs) waterfront yang baru. 2. Menciptakan akses publik baru; 4. Meningkatkan kualitas view (pemandangan) kawasan; 5. Mewujudkan identitas kawasan yang berkearifan lokal; 6. Melestarikan, mempertahankan dan memperkuat karakter kawasan bersejarah.
PERANCANGAN WATERFRONT KOTA PONTIANAK DENGAN KONSEP WATERFRONT DESIGN RESOURCES
BLOK PENGEMBANGAN
PASAR KAPUAS INDAH
PUBLIC ACCESS AND OPEN SPACE
PUBLIC ACCESS AND OPEN SPACE Kriteria Desain: • • • •
Lebar sirkulasi sekitar 13 meter Memiliki bundaran yang berfungsi sebagai cul de sac untuk arah luar Memiliki parkir mobil golongan 2 dengan ukuran standar 2,5 x 5 meter Vegetasi sebagai border
Kriteria Desain: • • •
Luas plaza berukuran sekitar 1.480 m2 Memiliki area parkir on-street untuk 17 mobil golongan 1 Perkerasan jalan menggunakan beton tekstur kasar
VIEW Kriteria Desain: • •
View ke sepanjang waterfont menunjukkan promenade yang kontinue dengan dermaga dan lampu taman View ke sungai tampak menunjukkan dengan pemandangan menara observasi
HISTORIC RESOURCES Kriteria Desain: •
Bangunan cagar budaya mendapatkan penerangan dari adanya sorotan lampu pada malam hari
VIEW
HISTORIC RESOURCES
VIEW
HISTORIC RESOURCES
PUBLIC ACCESS AND OPEN SPACE Koridor berfungsi sebagai penghubung antar waterfront yang telah terbangun Jalur pejalan khaki memiliki lebar 2 meter dengan material campuran batu alam dan beton Jalur hijau memiliki lebar 1 meter yang ditanami vegetasi pohon angsana Jalur sirkulasi memiliki lebar 6 meter untuk kendaraan roda 2 hingga 10
VIEW Kriteria Desain: • •
View sepanjang sungai tampat terputus oleh plabuhan diteruskan melalui dapat koridor yang melintas di belakangnya Terlihat Jembatan Penyebrangan Orang yang menghubungkan antara waterfront di Kelurahan Benua Melayu Laut dan Tambelan Sampit
HISTORIC RESOURCES Kriteria Desain: • •
Ditetapkannya bangunan-bangunan cagar budaya yang baru Pagar transparan yang dipilih dalam memberikan batas antara pelabuhan dengan jalan
PUBLIC ACCESS AND OPEN SPACE
PELABUHAN SENGHIE
Kriteria Desain: • • • •
RENCANA UMUM Pasar Kapuas Indah
Benua Melayu Laut
Dalam Bugis
AREAL VIEW
Pasar Kapuas Indah
Kampung Kamboja
Dalam Bugis
Pasar Tengah
Kampung Kamboja
Dalam Bugis
Seng Hie
Tambelan Sampit
Tanjung Hilir
PANORAMA
TAMPAK ATAS
SEQUENCE
ICHSAN AL HAFIZ NIM.4201928021
ICHSAN AL HAFIZ NIM.4201928021