UK PORTFOLIO Utarina Kusmarwati 2012-2016
hello! UTARINA KUSMARWATI Female Indonesia
Jl. Semeru 1B RT 01 RW V No.25 Margorejo, Jampirejo, Temanggung
+62 896 4993 3780 Phone Number utarinaka@yahoo.co.id E-mail Address
EDUCATION
WORKING EXPERIENCES
1999-2005 2005-2008 2008-2011 2012-2016
2015 - Maquettor Final Project - Internship at PT. Graha Perdana Indah Semarang 2016 - Redesign “Balai Desa Klepu” Jepara
Elementary School 2 Temanggung Junior High School 2 Temanggung Senior High School 1 Temanggung Bachelor of Architecture Diponegoro University (GPA 3.77)
ORGANIZATION DESIGN COMPETITION EXPERIENCES 2013 - Sayembara Perancangan Urban Park Café (Warung Taman) Tata Matra Studio Design Awards 2013 Top 10 Best Design 2014 - Mading Innovation Contest 2014 Competition Entry 2015 - Sayembara Desain Rumah “Eksistensi Arsitektur Tradisional Indonesia” Archi-Ray Design Competition 2015 Top 5 Best Design - Sayembara Desain Arsitektur Share House Wiswakharman Expo 2015 Competition Entry - Sayembara Desain VASTENBURG dalam Perpektif Masa Depan Archevent Design Competition 2015 Competition Entry - Sayembara Desain “Visionary Bamboo Architecture” Archfest Design Competition 2015 Competition Entry - Sinarmas Land Young Architect - Commercial Sinarmas Land Young Architect Competition 2015 Competition Entry - Sinarmas Land Young Architect - Resident Sinarmas Land Young Architect Competition 2015 Competition Entry 2016 - International Student House Competition Architecture Grand Festival 2016 Competition Entry
PARTICIPANT EXPERIENCES 2012 - LKMM PD & PRAU 2012 - “Green Architecture Seminar” 2013 - Leadership Training 2013 - Seminar “Arsitektur Nusantara, Apa, Mengapa dan Milik Siapa” 2014 - Seminar Nasional “Menghidupkan Kembali Arsitektur Nusantara” - Arsitektur Nusantara Menuju Kekinian Yang Berkelanjutan - “Seminar Nasional Kewirausahaan Diponegoro Entrepeneur Festival” 2016 - Conwood go to Campus Seminar
Ikatan Arsitek Indonesia
Skills Autocad Sketch Up Photoshop Corel Draw Ms Word Sketching
Hobbies & Interests Architecture Sketching Drawing Photography Travelling Crafting Movie
PROJECT 1 2013, Garden of Knowledge Diponegoro University
W
ind
ow sa
sa
Kn o
wl ed
ge
Three Dimension Design 2
Jendela digunakan sebagai simbol ilmu pengetahuan. Jendela bukanlah pembatas antara ruang luar dan dalam, namun jendela diartikan menunjukkan pandangan yang lebih luas tentang hal indah di balik jendela, dan untuk menuju pandangan yang luas itu dilalui dengan suatu proses (melihat-memandang-menerawang-membuka)
Proses masuk diawali dengan melihat sehingga mengarahkan mahasiswa untuk menuju pintu gerbang. Berbentuk seperti bingkai jendela menandakan pintu yang mengantarkan ke dalam pengetahuan.
Membaca sebagai aktivitas menyerap ilmu pengetahuan seperti ketika menerawang jendela yang ingin mengetahui lebih jelas ada apa di balik jendela. Ruang baca berbentuk trapesium memberi kesan seperti sebuah jendela yang sedang membuka yang diartikan membaca adalah proses untuk membuka pengetahuan.
Diskusi sebagai tempat bertemunya berbagai pengetahuan seperti jendela ketika membuka ternyata di balik jendela ada sesuatu yang sangat luas. Ruang diskusi mmempunyai kekhasan bentuk pada bagian depan yang berbentuk bingkai menyerupai bingkai jendela.
PROJECT 2 2013, House in Sawah Besar Architectural Design 1
Rumah Bapak Sutikno di Jalan Sawah Besar Semarang termasuk dalam daerah yang terkena rob dan banjir. Level rumah yang ditinggikan dari level jalan diharapkan menjadi solusi untuk rumah ini. Rumah sederhana juga menjadi permintaan keluarga dengan ruang-ruang bersama berada di lantai bawah dan ruang pribadi di lantai atas.
Sculpture
PROJECT 3 Futsal Court
2013, Ronggolawe Park CafĂŠ Tata Matra Studio Design Awards 2013 Team : Utarina Kusmarwati Febrina Kusumasari Award : Top 10 Best Design
Ronggolawe Park Cafe
U Play Ground
Siteplan
Semua sisi memiliki view (+), maka yang ditonjolkan dan ditawarkan adalah view. Gubahan masa berbentuk lingkaran cocok untuk menikmati view ke segala arah.
Dibuat cafĂŠ semi terbuka dengan kedua sisi dijadikan sebagi Main Entrance direspon dari sisi-sisi yang memiliki akses terbaik menuju tapak.
Denah Lantai 2
Denah Lantai 1
PROJECT 4 2014, Car Wash Architectural Design 2
Car Wash dengan konsep One Route Sirculation diharapkan dapat memudahkan proses alur cuci mobil dari mulai mobil masuk menuju area tunggu mobil, area basah dan area kering hingga pintu keluar. Area tunggu customer berupa cafĂŠ yang terletak diantara ketiga area cuci mobil.
AreaBasah
Area Tunggu
Area Kering CafĂŠ
Office
U Denah
Massing
Kantor dtempatkan pada posisi yang dapat mengontrol seluruh kegiatan
TAMPAK DEPAN
Ruang untuk karyawan diletakkan di dekat area basah dan area kering karena kerja karyawan lebih dominan di area tsb.
Sirkulasi
Sirkulasi Mobil Dengan sirkulasi 1 arah akan mempermudah keluar masuk mobil dan proses pencucian mobil
Sirkulasi Customer Setelah meletakkan mobil di area tunggu customer dapat langsung menuju ruang tunggu & cafetaria. Begitu juga dengan sebaliknya saat mengambil mobil yang telah selesai dicuci dapat langsung menuju area kering
PROJECT 5 2014, Al-Mubarok Mosque Architectural Design 3
Satu Tujuan Meraih Khusyu’ SITEPLAN 0
5
10
20
Hakikatnya tujuan manusia diciptakan adalah untuk menyembah Allah. Wujud penyembahan dalam Islam adalah dengan melaksanakan shalat. Jadi tujuan manusia diciptakan adalah untuk melaksanakan SHALAT. Orang-orang yang benarbenar dapat menjalankan shalat adalah orang-orang yang KHUSYU’. “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orangorang yang khusyu’.” Jadi tanpa rasa khusyu’ saat melaksanakan shalat maka tujuan hidupnya akan sia-sia.
Jalan
Lingk
unga
n
Berawal dari kata Satu Tujuan, maka didapat bentuk limas dimana puncak menunjukkan satu tujuan. Diharapkan Masjid Al-
Ruma h
Warg a
Mubarok dapat menjadi perantara hamba dengan Tuhannya yang memberikan kekhusyukan ketika melaksanakan ibadahnya.
Masjid sebagai penyalur rasa Khusyu’ sirkulasi wudhu wanita Khusyu’ bersumber dari dalam hati. Rasa khusyu’ dapat diciptakan sehingga menimbulkan ketenangan dalam hati. Maka masjid sebagai tempat tujuan manusia untuh beribadah diharapkan dapat menciptakan rasa khusyu’ sehingga menimbulkan ketenangan dalam hati. sirkulasi wudhu pria
Lafadh Allah
Memaksimalkan masjid agar terjaga kesuciannya. Jalur jamaah yang telah berwudhu dan suci diarahkan langsung ke tempat shalat sehingga tidak bercampur dengan jalur jamaah yang belum berwudhu.
Orang yang khusyu’ selalu merasa rendah hati, mengingat segala keagungan Allah. Mihrab dengan ukuran yang lebih luas dari mihrab biasanya memberikan cakupan pandangan yang lebih luas sehingga dapat terlihat oleh semua jamaah. Di hadapan mihrab tersebut diberi kaligrafi bertuliskan lafadh Allah, sehingga ketika menghadap mihrab jamaah akan selalu mengingat Allah dan segala keagungan-Nya.
Diberikan kolam air di depan mihrab untuk menyalurkan udara dingin ke ruangan shalat. Bagian depan mihrab tidak ditutup dengan dinding yang solid untuk memaksimalkan penyaluran udara.
Penutup dinding menggunakan material yang bercelah sebagai jalan sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Banyaknya sirkulasi udara yang masuk memberikan kenyamanan kepada jamaah saat shalat.
PROJECT 6 2014, Refungsi Gedung Suara Merdeka Kota Lama Semarang Urban Design 2 Team : Utarina Kusmarwati Arief Ahmad Fajar Yolanda Citra Resmi Mellanie Rahmah
Lokasi Gedung Suara Merdeka yang berdekatan dengan Polder dan Stasiun Tawang memberi potensi gedung dijadikan sebagai tempat Pusat Jajanan dan Oleh-oleh khas Semarang. TAMPAK UTARA
TAMPAK UTARA
0
0
2
2
8
4
4
8
KAWASAN KONSERVASI
Perlunya Signing System di bagian depan bangunan yang berorientasi menghadap perempatan jalan, sehingga pengguna jalan utama Jalan Merak dan Jalan Semarang-Purwodado mudah menangkap keberadaan bangunan.
Tempat parkir yang bermula berada di depan dihilangkan dan sebagai gantinya garasi di area belakang bangunan dijadikan sebagai tempat parkir pengunjung.
Bagian belakang bangunan yang awalnya merupakan garasi dijadikan sebagai tempat parkir untuk para pembeli. Akses untuk menuju area parkir dapat melalui Jalan Garuda yang berada tepat di sebelah barat bangunan. Signage ditempatkan di area depan bangunan yang menghadap ke jalan utama menuju Stasiun Tawang yaitu yaitu jalan Semarang-Purwodadi. Selain itu untuk menarik perhatian penguna jalan fasad sebelah barat bangunan diberi penutup bermotif fraktal sehingga fasad yang awalnya terlihat polos dapat dijadikan sebagai penarik perhatian tanpa menutupi bagian fasad depan bangunan.
Jalan Merak diaktifkan kembali menjadi area pedestrian. Hal ini akan memudahkan akses pengguna jalan yang sedang melaksanakan aktifitas di Polder Tawang maupun di Stasiun Tawang.
Jalan di Kota Lama dahulunya memang tidak didesain untuk kendaraan, sehingga Jalan Merak diminta agar diaktifkan kembali untuk dijadikan sebagai pedestrian ways.
Keberadaan Polder Tawang dapat mendukung pengunjung untuk menuju bangunan serta apabila Jalan Merak dijadikan sebagai area pedestrian ways maka akan mempermudah akses pengunjung.
Kawasan kota lama merupakan kawasan konservasi yang memiliki langgam bangunan dan suasana tempo dulu sehingga dapat menarik pengunjung.
PROJECT 7 2015, Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Architectural Design 4
WIDYA PURAYA
GEDUNG DEKANAT
MAIN ENTRANCE
AUDITORIUM
Akses dari Kampus Arsitektur & Planologi
KAMPUS TEKNIK ARSITEKTUR
KAMPUS PLANOLOGI
ZONING
MASSING Pembagian dua masa bangunan untuk auditorium dan gedung utama.
ARE
AP
ERP & S USTAK ENA AA N T
ARE
AP E DEK JABA T AN
Sudut pertemuan dua masa dipotong untuk merespon view menuju tapak dan menyelaraskan hubungan antar masa.
Fasad bangunan utama dibuat timbul dan tenggelam agar fasad tidak terlihat monoton.
ARE
AA
DM INIS
TRA
SI
ARE A & B KULIA USIN H ESS , KAN CEN TIN TER
Pemanfaatan Ruang yang void pada hal bangunan gedung Dekanat bertujuan untuk sirkulasi penghawaan. Atap yang menutupi ruang void di bawahnya menggunakan skylight dengan Motorized Windows sehingga aliran udara yang panas naik dan keluar bangunan. Atap skylight ini juga salah satu pemanfaatan untuk memberikan pencahayaan alami agar lebih optimal, tentunya dengan menggunakan material High Performance Low-E glass.
High Performance Triple Glazing
Horizontal Louvers
Gedung Dekanat termasuk ke dalam gedung perkantoran sehingga bangunan selalu digunakan pada saat jam kerja. Semua pengguna dalam bangunan tersebut membutuhkan keperluan pencahayaan yang sama. Kaca yang digunakan sebagai penutup fasade adalah High Performance Triple Glazing dan penggunaan Horizontal Louvers sebagi Sun Shading. Penggunaan material ini ditujukan agar ruangruang di dalam bangunan mendapatkan pencahayaan alami yang merata dan menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat panass.
PROJECT 8 Pembangunan TK sekaligus taman bermain untuk anak-anak.
2015,
Kampung Panggung Design of Settlement 2 Team : Utarina Kusmarwati Bijak Bestari Intan Silvina Aulianda Yolanda Citra Resmi Mellanie Rahmah Umar Faruq Yuninda Mukty Ardyanny Merisa Dyah Shavitri
RT 1 RT 2 RT 3
RT 5
Penataan distrik pertokoan pada sepanjang Jalan Kaligawe Raya khususnya penataan GSB bangunan, penambahan fasilitas jalan seperti peneduh, pedestrian dan hydran
Pembangunan Balai RW sebagai gedung serbaguna di lingkungan RW 1 dan juga menyediakan fasilitas Posyandu.
RT 8 RT 4
RT 6
RT 9 RT 7
RT 1
Pelebaran jalan : 1.5 m Dari 2.5 m menjadi 4m Untuk akses ambulance dan pemadam kebakaran.
RT 2
RT 3
R
RT 4
Penataan Permukiman Di Daerah Rob Dan Banjir
RW I Kelurahan Kaligawe Konsep Rumah Panggung di daerah rob / banjir
Diberikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada ruang negatif yang berada di wilayah RT 8. Untuk menghindari adanya rob dan banjir maka taman ini ditinggikan kurang lebih 1 meter dari permukaan jalan.
1. Pondasi bangunan sesuai dengan tanah lunak dengan air muka tanah yang tinggi 2. Membuat konstruksi panggung dengan ketinggian setidaknya 1,5 meter dan tanah tidak diberi perkerasan agar dapat menjadi area resapan air 3. Membuat saluran pembuangan air kotor dan sistem drainase yang memadai di setiap rumah 4. Membuat lubang biopori di halaman tiap rumah untuk membantu mempercepat peresapan air saat banjir. 5. Untuk mengatasi banjir ringan, dapat dibuat kolam hias di halaman rumah dengan kedalaman yang cukup dalam 6. Memilih bahan yang anti air untuk kusen dan furniture dalam rumah seperti alumunium atau stainless steel 7. Eksterior rumah diď€ nishing dengan cat atau bahan pelapis yang tahan terhadap air agar fasad rumah tidak terlihat kotor dan kumuh karena terendam air. Konsep Perancangan Ruang Terbuka Hijau
RT 5
RT 6
RT 7
RT 8
RT 9
RTH selain berfungsi sebagai taman juga sebagai tempat bermain anak anak dan ruang komunal warga. Salah satu caranya dengan
Penataan GSB bangunan pada rumah-rumah warga dengan pembangunan rumah berkonsep Rumah Panggung pada setiap RT di wilayah RW 1
memanfaatkan lahan lahan dengan rumah yang ditinggalkan penghuninya. Bantaran sungai dimanfaatkan sebagai RTH dan disepanjang tepi sungai dibuat jalan inspeksi sebagai tempat komunal warga . Konsep Sistem pembuangan air dan drainase di daerah rob / banjir 1. Normalisasi sungai Tenggang yang menjadi pembuangan akhir air dari selokan di kawasan RW I dan penyebab banjir di kelurahan Kaligawe 2. Normalisasi selokan di kawasan RW I 3. Penambahan daerah resapan air untuk mengatasi penggenangan air saat banjir 4. Penambahan pompa untuk membuang air yang menggenang saat banjir
RW 1
RW 3
RW 2
RW 4 RW 5 RW 6 RW 8 RW 10
RW 9
RW 7
Batas Wilayah 1. Sebelah Utara: Kel. Tambak Rejo 2. Sebelah Selatan: Kel. Sawah Besar 3. Sebelah Barat: Kali Banjir Kanal Timur 4. Sebelah Timur: Kel. Muktiharjo Lor/Kidul
Luas Kelurahan : 108.88 ha Jumlah RT : 77 Jumlah RW : 10
PROJECT 9 2015, Tropical House History of Architecture 2
“I work through minimalist tactics, developing lightness in architecture that resembles air and wind.� - Toyo Ito -
Rumah pada daerah beriklim tropis yang cenderung panas dan memiliki curah hujan tinggi direspon dengan banyaknya bukaan sebagai ventilasi silang dengan desain atap yang dapat mengalirkan langsung air hujan jatuh ke tanah. Rumah tropis ini didukung dengan statement arsitek Toyo Ito yang dalam mendesain menggunakan material yang tidak solid dan memiliki banyak sirkulasi di dalam bangunan sehingga pencahayaan dan ventilasi silang dapat diperoleh secara maksimal.
TAMPAK TIMUR
TAMPAK SELATAN
TAMPAK UTARA
P R O J E C T 10 2015, Papan Limasan Archiray Design Competition 2015 Team : Utarina Kusmarwati Bijak Bestari Hana Faza Surya R Award : Top 5 Best Design
Papan
Kata “papan” yang berarti rumah dikenal dalam loso Jawa mengenai kebutuhan pokok masyarakat yaitu Sandang, Pangan, Papan. Jadi untuk dapat melangsungkan hidup semua masyarakat berhak untuk memiliki rumah tinggal yang layak. Karena semakin meningkatnya harga bahan material maka dibutuhkan rumah tinggal yang dapat memenuhi aspek ekonomi bagi masyarakat miskin namun juga hemat energi.
Gubahan massa rumah mengambil bentuk dari rumah limasan yang memiliki desain sederhana tapi indah. Selain itu dari segi konstruksi juga menggunakan empat tiang utama (saka guru) dan sifat sambungan kayu yang tidak kaku sehingga membuat bangunan eksibel.
Limasan
Limasan merupakan salah satu tipe rumah tradisonal Jawa Tengah. Bangunan ini dicirikan dengan pemakaian konstruksi atap yang kokoh, natural dan apa adanya.
Tapak berlokasi di Jl.Glintingan Gedawang, Semarang Jawa Tengah
Lokasi
Papan Limasan mengambil bentuk denah rumah limasan yang pada dasarnya berbentuk sederhana yaitu persegi atau persegi panjang dengan terdapat empat tiang utama (saka guru) di tengah bangunan.
saka guru (empat kolom utama)
Untuk rua ng ta mu, rua ng keluarga dan ruang makan digabung dalam satu ruang tanpa pembatas, hal ini melambangkan kerukunan dan kebersamaan orang Jawa antara tamu dan tuan rumah.
Teras R.Tamu, R.Keluarga, R.Makan
Dapur Taman KM & tempat cuci Kamar Tidur
udara panas keluar
air hujan biopori
Papan Limasan juga mengadopsi sifat empat tiang utama yang berada di tengah selain sebagai struktur utama bangunan juga digunakan sebagai acuan pembagian ruang-ruang di dalamnya.
Bagi orang Jawa kamar tidur merupakan tempat yang sangat penting sehingga diletakkan di bagian belakang untuk menjaga keprivasiannya. Pile lantai kamar dibuat lebih tinggi dari pile lantai lainnya diadaptasi dari kamarr tradisional jawa yang dikenal dengan nama Peturon.
Dari denah yang sederhana terbentuk transformasi ruang-ruang yang kekinian namun masih melibatkan unsur arsitektur tradisional Jawa.
cahaya matahari masuk
Papan Limasan, bukanlah sekedar rumah tempat berteduh tetapi juga merupakan perluasan dari diri manusia itu sendiri. Berbaur harmoni dengan alam sekitarnya.
biopori
Bak kontrol
Anyaman Tikar Bambu dijadikan sebagai pengganti plafon
Sisa Gelondongan Kayu Pinus dapat dijadikan pembentuk dinding, karena masih berbentuk bulat ketika ditata terdapat celah-celah kecil yg dapat dijadikan sirkulasi udara.
Atap diangkat untuk tujuan membuat bukaan agar cahaya alami dapat masuk ke bangunan. Dibawahnya terdapat taman dan kolam refleksi yang juga berada tepat di tengah-tengah bangunan berfungsi untuk menyalurkan udara segar ke seluruh ruangan. Celah pada atap juga berfungsi untuk penghawaan mengeluarkan udara panas dari dalam bangunan. Taman disekeliling rumah dilengkapi biopori berdiameter 15-30 cm sedalam 100cm setiap 1 meter bertujuan untuk menyerap lebih cepat air hujan ke dalam tanah. Air hujan, air dari bak cuci dan air wastafel ditampung di bak kontrol kemudian disaring di bak penyaring air agar lebih bersih selanjutnya dikumpulkan ke groundtank sehingga dapat digunakan kembali sebagai penyiram tanaman.
Anyaman Bambu
P R O J E C T 11 2015, Bale Kumpul Sareng Archfest Design Competition 2015 Team : Utarina Kusmarwati Bijak Bestari Hana Faza Surya R
Kontur tapak
Ruang yang luas dan tanpa sekat untuk menciptakan keberadaan dan kebersamaan antar komunal.
panggung
Panggung tidak akan lepas dari rumah budaya, dengan penataan ruang luas tanpa sekat dapat memenuhi visibilats pengguna Bale Kumpul Sareng untuk melihat ke area panggung.
Bale Kumpul Sareng sebagai Cultural & Community Centre berasal dari bahasa Jawa yang diartikan sebagai rumah budaya untuk berkumpul bersama menikmati budaya seperti pameran dan pementasan, serta sebagai tempat berkumpul / berkomunal dengan tujuan diskusi, edukasi maupun berekreasi. Sebagai tempat berkomunal yang berbudaya, Bale Kumpul Sareng memberikan ruang yang luas dan tanpa sekat. Sehingga segala kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang berkomunal dapat dilihat dan juga dirasakan keberadaannya oleh kelompok komunal yang lain. Selain itu ruang yang luas tanpa sekat tersebut juga diambil dari unsur budaya Jawa setempat yang menyukai kerukunan dan kebersamaan.
ATAP SIRAP
PLAFOND BAMBU WULUNG &BAMBU APUS
ATAP SIRAP PLAFOND ANYAMAN BAMBU WULUNG &BAMBU APUS
KOLOM BAMBU BETUNG
+9.70
DINDING BAMBU APUS
KOLOM BAMBU BETUNG DINDING BAMBU APUS
PLAZA
+4.00
BATU KALI
PLAZA
+4.00 +3.55
KANTIN
LANTAI PARKET BAMBU
RAILING BAMBU APUS
KOLOM BAMBU PETUNG
PARTISI BAMBU PETUNG
+2.00 0.00
MAIN ENTRANCE BAMBU APUS
KANTIN
0.00
LANTAI PARKET BAMBU
25.00 m 3.00 m 2.50 m
14.00 m
25.00 m
2.50 m 3.00 m 5.50 m
5.50 m
Fasad sebelah utara dan selatan dibuat dari susunan bambu dimana banyak celah-celah bambu dan lubang sebagai penghawaan alami.
PANGGUNG PENTAS /MEZANIN
7.00 m
5.50 m
- 2.00
Adanya banyak lubang pada sisi utara dan selatan digunakan sebagai pemanfaatan angin untuk penghawaan dalam ruangan. selain itu lubang dapat di gunakan sebagai pengeluaran udara panas
PLAZA - 4.00
4.00 m
3.75 m
25.00 m
4.00 m
4.00 m 3.75 m 4.00 m
4.00 m
3.50 m
PLAZA 0.00
TERAS 0.03
Bambu pada atap digunakan sebagai skylight dengan memanfaatkan matahari sebagai sumber cahaya alami pagi-sore.
2.75 m
3.25 m
22.50 m
14.00 m
LAVATORY WANITA
- 3.95
Denah Lantai Atas
LAVATORY PRIA
KANTIN - 4.00
- 3.95
Denah Lantai Bawah
Bambu apus Anyaman bambu
Bambu wulung
Bambu wulung disusun menjadi motif dinding
Bambu apus Detail dinding fasad utara & selatan
Detail dinding fasad barat & timur
Detail plafon
Detail Sambungan Dasar Sambungan Memanjang
Bambu Betung digunakan sebagai struktur bangunan, antara lain kolom/tiang
Digunakan untuk konstruksi atap/dinding
TANAMAN ANTI POLUTAN Bambu tali 8 cm
LIDAH MERTUA
PALEM BAMBU
PALEM KUNING
PEACE LILY
PHILODENDRON
Pengikat Rotan
SRI REJEKI
Bambu Apus sebagai komponen Bambu Wulung sebagai kusen dan
LANDSCAPE penanaman tumbuhan pada tampak yang menghadap ke arah jalan utama berupa tanaman anti polutan. terdapat juga tanaman peneduh yang dimanfaatkan untuk area parkir dan meredam panas pada sekeliling bangunan terutama pada fasadnya yang menghadap ke barat.
TANAMAN PENEDUH BINTARO
KETAPANG
Di bagian depan terdapt kolam reeksi yang berfungsi menyejukkan udara di sekitar bangunan.
GROUND TANK
BAK FILTER AIR
BAK KONTROL
Pemanfaatan air hujan dan washtafel yang ditampung dan digunakan kembali sebagai penyiraman tanaman dan closet setelah melalui proses penyaringan. Taman di sekeliling banguan dilengkapi biopori berdiameter 80-100 cm setiap 1 meter, agar airhujan dapat meresap lebih cepat ke dalam tanah.
Sambungan Tiang (T)
Bambu betung 14 cm (horizontal) Pengikat Rotan Bambu tali 7 cm (vertikal)
Sambungan Palang Bambu tali 7 cm (vertikal)
Pengikat Rotan Bambu betung 14 cm (horizontal)
P R O J E C T 12 2015, VASTENBURG Space for Having Fun Archevent Design Competition 2015 Team : Utarina Kusmarwati Bijak Bestari Hana Faza Surya R Merisa Dyah Shavitri
Dengan memanfaatkan budaya masyarakat masa kini, yaitu dengan kebiasaan selď€ e dan kemajuan teknologi sehingga masyarakat dengan mudah mengunggah di sosial media, maka diperlukan suasana yang mengangkat benteng Vastenburg menjadi suatu tempat yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Surakarta sehingga benteng Vastenburg dapat muncul sebagai icon baru kota Surakarta.. Sehingga Vastenburg dalam dimasa depan diharapkan dapat menjadi tempat tujuan yang dianggap harus dikunjungi ketika berada di Surakarta, sehingga muncul slogan “Jika belum ke Vastenburg, maka belum ke kota Soloâ€?.
Dijadikan area kuliner yang massa bangunan tidak terlalu besar agar tidak menutupi visual sekeliling benteng. Arah area kuliner dihadapkan ke view Dibutuhkan view di dalam benteng yang dapat dijadikan icon Vastenburg
KULINER MAKANAN KHAS
SOLO PUBLIC SPACE
Sitting Group
Monumen Vastenburg
Main Entrance
Sirkulasi portal
Kios kuliner
MONUMEN BENTENG VASTENBURG
Benteng : Bangunan yang dibuat dengan tujuan melindungi bangunan di dalamnya. Bersifat tertutup dan terbatas bagi orang-orang yang boleh masuk ke dalamnya.
KIOS KULINER
di masa mendatang PORTAL SITTING GROUP
Benteng yang tertutup dijadikan terbuka oleh semua orang. Tetap memberi kesan dan sifat benteng yang tertutup/terbatas tetapi ketika memasuki benteng di dalam merupakan suatu open/public space. Sehingga orang merasakan adanya public space di dalam sebuah batasan. Sehingga kesimpulan yang dapat diambil dalam vestenburg adalah bangunan bersejarah yang didalamnya mengkinikan kehidupan sekarang dan mendatang dengan tidak menghilangkan sifat benteng yang membatasi, sehingga menciptakan sebuah ruang publik di dalam sebuah batasan.
Kenapa Public Space dan Pusat Kuliner? Berdasar lokasi tapak : dibutuhkan ruang kota yang digunakan sebagai public space. Public space akan lebih hidup jika di dalamnya terdapat pendukung aktiď€ tas sehingga untuk mendukung kegiatan di dalam benteng dibutuhkan pusat kuliner. Kuliner yang ditawarkan juga merupakan jajanan tradisional khas surakarta. Sehingga benteng diciptakan menunjang kebutuhan kegiatan di masa mendatang namun di dalamnya mengandung unsur sejarah dan tradisional surakata.
Monumen terdiri dari dua bagian, yaitu: Kepala monumen berbentuk api, melambangkan semangat dan tekad para pejuang dalam merebut benteng vastenburg dari pihak Belanda
Ÿ
Ÿ
Badan monumen berbentuk tangan yang terangkat ke atas mengelilingi api, melambangkan para pejuang yang selalu memegang tekad dan semangat dalam merebut benteng vastenburg
Kios kuliner dirancang bernuansa distrik PKL. Banyak kawasan di Indonesia yang "hidup" karena kehadiran PKL tersebut. Maka untuk menciptakan suasana yang lebih teratur dan tidak kumuh dipilih gerobak hasil reuse petikemas sebagai media jual-beli kuliner. Selain itu, konstruksi petikemas yang cukup sederhana memudahkan penjual untuk memodiď€ kasi kiosnya sesuai karakter dan kebutuhan masing-masing.
P R O J E C T 13 2015, 24 Hours House Share House Design Competition, Wiswakharman Expo 2015 Team : Utarina Kusmarwati Bijak Bestari Nindya Vedayanti Lolita Maharani
}
kebutuhan ruang mahasiswi arsitektur
COMUNAL kebutuhan ruang mahasiswi biasa
MAHASISWI ARSITEKTUR
SPACE
memiliki kebutuhan khusus
Belum ada kos-kosan/ hunian bersama yang dapat menjawab permasalahan ini
tapak yang berbentuk trapesium
massa bangunan yang dimiringkan sesuai sudut tapak untuk efisiensi ruang
COMUNAL
karena kebutuhan yang hampir sama sehingga, kebutuhan mereka dapat di gabunggabungkan
SPACE
Mereka dikumpulkan bersama, dalam sebuah hunian yang mampu menjawab kebutuhan mereka
bentuk bangunan yang diluweskan agar lebih dinamis sesuai dengan penghuninya (mahasiswi)
karena terdapat problem pada ruang parkir maka massa tangga di tukar ke sebelah kiri,
PENGHUNI TIDAK TETAP(TAMU):
PENGHUNI TETAP:
819 PA
SIT
AS
KA
KA
+
MA R
+ =
RUANG OPTIMAL
RUMAH ENERGI MANDIRI 24 JAM
hemat listrik karena tidak perlu menggunakan lampu disiang hari dan penghawaan buatan seperti AC.
3 KG
Hemat sekitar 25% penggunaan dalam bangunan. Jika harga air PAM biasanya perbulan 100 ribu, berarti hemat sekitar 25 ribu.
(harga bumbu dapur 10.000/minggu, harga ikan 30.000/bulan => dengan asumsi jumlah ikan dalam kolam masih terbatas)
Batako
(b) Folding partition
(a) ( c) Portofolio Wall
(e) Folding door
(d) Studio Publik
-> terik dan panas
Jendela hidup yang dapat dibuka untuk me masukan cahaya kedala m
batako-batako yang dimiringkan karena celah yang dihasilkan cukup besar maka diantara celah tersebut di selipkan kaca mati agar serangga tidak bisa masuk
Vertikal garden untuk mendinginkan dinding sebelah barat. Tanaman yang digunakan adalah tanaman penyerap polutan.
SEMI PUBLIK FEMALE ONLY
PUBLIK FEMALE & MALE
TERTUTUP DILUAR TERBUKA DIDALAM
BUKAN MUSUH UNTUK DIHINDARI
B
celah-celah udara berada di daerah atas karena sifat udara panas yang selalu mengalir ke atas
R. STUDIO BERSAMA TAMU (LT.1)
NATURAL FISH REFRIGERATOR
Orientasi rumah menghadap barat Karena itu perlu pengolahan fasad yang benar agar cahaya alami tetap dapat masuk kebangunan namun tidak silau
Karna pertimbangan keamanan LT 2-3 hanya diperuntukan bagi tamu wanita dan penghuni tetap saja.
Air hujan yang ditampung sebagian digunakan sebagai air kolam, ikan yang dipelihara adalah ikan nila/lele/mas, jenis-jenis ikan yang tahan terhadap limbah kotor air.
U
Deretan bambu yang disusun bercelah agar udara masih dapat memasuki bangunan
PRIVAT
FEMALE ONLY
Dapat menghemat biaya makan mahasiswi sampai 70.000/bulan
House Farming Pengolahan Penampungan air hujan untuk Jika mahasiswi kelaparan dimalam hari, limbah kotoran kembali dimanfaatkan -> dan warung-warung sudah pada tutup, menjadi sumber menyiram tanaman, sumber air kolam, mereka dapat memanfaatkan sayuran dalam kebun rumah mereka sendiri untuk dimasak BIOGAS air untuk mengepel, dll
IKLIM SEBAGAI SAHABAT
KAMAR TIDUR (LT.2 &3)
R. STUDIO PENGHUNI TETAP(LT.2)
ORANG MAHASISWI ORANG PENJAGA ARSITEKTUR
jika perbulan 1 kos-kosan kira-kira menghabiskan 1 tabung gas besar dengan sistem ini. mahasiswi dapat menghemat uang mereka sekitar 100 ribu perbulan
ZONING
STUDIO RASA RUMAH - RUMAH RASA STUDIO Studio yang biasa digunakan oleh mahasiswa arsitektur hingga larut malam bahkan bisa dari pagi hingga bertemu pagi lagi, kini ada dalam sebuah rumah. Mahasiswi yang melihat temantemannya mengerjakan tugas dalam studio, diharapkan dapat termotivasi juga untuk rajin mengerjakan tugas-tugasnya. Interaksi tawa canda dari para mahasiswi inilah yang mampu menghidupkan rumah ini selama 24 jam. Oleh karena itu, ruang-ruang dilantai 2-3 dibuat void agar mahasiswi-mahasiswi dapat saling berinteraksi.
P R O J E C T 14 2015, Semarang Cooking School Architectural Design 5
ijau
ma
Are aH
ijau
Uta aat
an
Are
aH
asil itas Are aF
Pem anf
d uk un g
an
Pen
aat Pem anf
asil itas Par
king
Are aF
Potensi Tapak yang memanjang pada tikungan jalan mempermudah hubungan antar ruang pada area fasilitas utama Cooking School secara linier, sehingga hubungan antar ruang dapat memenuhi kesinambungan antara kegiatan belajar mengajar memasak hingga keefisien utilitasnya.
Area hijau diantara masa banguan utama dimanfaatkan sebagai penyalur udara segar dan sebagai wadah untuk berkomunikasi. Cooking School bertemakan semi open kitchen sehingga kegiatan memasak dapat dilihat dari kedua sisi masa bangunan fasilitas utama.
Terdapat kolam di tengah pemanfaatan area hijau untuk menjadi view menuju area hijau, sehingga sekeliling area sekolah memiliki view pada taman.
Mushola sebagai tempat untuk beribadah ditempatkan pada area yang dibuat khusus untuk menuju pencapaiannya sehingga memberi kesan mushola berada di tempat yang khusus untuk menjalankan ibadah dengan khusu'.
P R O J E C T 15 THE AERIS
2015, THE AERIS Sinarmas Land Young Architect Competition 2015 Commercial Category
TRADE CENTER & APARTMENT
FILL UP
CREAT
LIVEABLE
THE FRESH AIR
A FRESH LIVING
COMMUNITY
RENCANA TAPAK
P R O J E C T 16 2016, Redesign Balai Desa Klepu, Jepara Field Work Study Kuliah Kerja Nyata
0
2
0
4
6
2
4
TAMPAK SAMPING KANAN
10
6
10
TAMPAK SAMPING KIRI
0
1
2
3
5
TAMPAK DEPAN
Balai Desa Klepu yang direncanakan masih tetap mempertahankan bangunan aslinya beserta keempat tiang “Sakaguru�. Bangunan utama yang digeser ke depan nantinya akan menciptakan taman baru sebagai perantara bangunan depan dan belakang sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan alami dapat lebih baik. Penggunaan material kayu dimaksudkan untuk lebih memperlihatkan identitas Kota Jepara yang dikenal dengan seni ukirnya.
12.00
3.00
Polycarbonate Rangka besi hollow / kayu
3.50
KANTOR PERANGKAT
Rumah Warga
Sakaguru
2.00
KANTOR PETINGGI
TOILET
5.00
3.50
1.20
4.30
Plafon gypsum Struktur atap
1.20
MUSHOLA
Rumah Warga
2.70
BALAI DESA
3.10
RUANG SERBAGUNA
3.00
RUANG SERBAGUNA
A
SD N 3 Klepu
8.00
2.30
Rumah Warga
1.20
2.50
PUSAT UMKM
2.60
2.60
4.00
2.50
3.30
Rumah Warga
Jalan Raya Klepu Masjid Kampus
DENAH 0
1
2
3
5
Ruang Serbaguna
POTONGAN A-A’
3.00
3.10
Balai Desa
SITEPLAN
U
0
2
4
6
10
P R O J E C T 17 2016, Faculty of Animal Husbandry and Agriculture, Diponegoro University Final Project
TAMPAK SELATAN KAWASAN
TAMPAK TIMUR KAWASAN
Integrated Campus as a Living Laboratory
Area Taman Rusa dikembangkan karena berpotensi sebagai area rekreasi bagi lingkungan kampus maupun warga sekitar. Selanjutnya bukan hanya hewan rusa yang dijadikan sebagai daya tarik, namun sesuai rencana akan ada penambahan jenis hewan ternak pelihara lainnya.
AKADEMIK
MANAJEMEN
Atap gedung kampus menggunakan greenroof yang dapat dijadikan sebagai tempat riset jurusan pertanian dan sebagai kebun untuk bercocok tanam.
PENELITIAN
DEKANAT
PETERNAKAN
AKADEMIK
AKADEMIK
MANAJEMEN
Tapak yang bersebelahan dengan Laboratorium Terpadu Universitas Diiponegoro berpotensi memudahkan kegiatan penelitian sehingga dibuat akses yang menghubungkan area laboratorium lapang menuju Laboratorium Terpadu.
PERTANIAN
MANAJEMEN
PENELITIAN
PENELITIAN
Courtyard sebagai ruang komunal utama yang menghubungkan kedua masa bangunan.
Area Camp selain dapat dijadikan sebagai ruang komunal juga untuk mendukung kegiatan mahasiswa selama penelitian/praktikum yang mewajibkan harus berada di lokasi yang berdekatan dengan lab lapang.
Makam
PENELITIAN LAPANG
MASA 1
MASA 2 PETERNAKAN
DEKANAT Pola hubungan ruang terpusat
Pola hubungan ruang linier
1 Jurusan Pertanian 2 Jurusan Peternakan 3 Gedung Dekanat 4 Kandang Sapi Potong 5 Kandang Sapi Perah 6 Kandang Kambing 7 Greenhouse 8 Closed House 9 Lab Potong Hewan 10 Mechanical Room 11 Kebun Rumput 12 Pengembangan Kandang Rusa 13 Kebun Buah 14 Kebun Tanaman Langka 15 Hutan Kampus 16 Sawah Penelitian 17 Bunker Biogas/Biodigester 18 Camp Area
MASA 3 PERTANIAN
Laboratorium Terpadu
Pola hubungan ruang linier
U Siteplan Rencana Kebun Buah bukan hanya dijadikan sebagai area penelitian namun juga dapat dikembangkan sebagai agrowisata.
Area penempatan bunker biogas sebagai tempat penampungan kotoran hewan yang nantinya diproses dan biogas dapat langsung disalurkan menuju area kebun buah, hutan kampus, sawah penelitan juga kebun rumput.
Hutan Kampus dan Sawah Penelitian selain sebagai area hijau kampus juga dijadikan sebagi area riset.
Kebun rumput sebagai penghasil rumput yang dikonsumsi ternak juga sebagai area penelitian.
TAMPAK DEPAN BANGUNAN UTAMA 5
TAMPAK KIRI BANGUNAN UTAMA 5
0
20
10
TAMPAK KANAN BANGUNAN UTAMA 5 0
10
20
20
10
0
TAMPAK BELAKANG BANGUNAN UTAMA 5 0
10
20
TAMPAK SAMPING KANDANG SAPI POTONG 0
8
4
2
TAMPAK SAMPING KANDANG SAPI PERAH 0
2
4
2
4
0
8
2
4
0
2
4
8
TAMPAK DEPAN CLOSED HOUSE 0
2
4
TAMPAK SAMPING GREENHOUSE
8
TAMPAK DEPAN KANDANG SAPI PERAH
8
TAMPAK SAMPING CLOSED HOUSE 0
TAMPAK DEPAN KANDANG SAPI POTONG
8
0
TAMPAK BELAKANG CLOSED HOUSE 0
8
4
2
TAMPAK DEPAN KANDANG KAMBING 0
2
4
8
8
4
2
TAMPAK SDEPAN GREENHOUSE 0
8
4
2
TAMPAK SAMPING KANDANG KAMBING 0
2
4
8
P R O J E C T 18 2015, Griya Batik Semarangan Architecture Grand Festival 2016 International Student House Competition Team : Utarina Kusmarwati Arief Ahmad Fajar Hana Faza Surya R Lolita Maharani
-GRIYAGriya berasal dari bahasa Jawa yang artinya rumah. -BATIKBatik merupakan budaya yang telah lama berkembang dan dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kata batik mempunyai beberapa pengertian. Menurut Hamzuri dalam bukunya yang berjudul Batik Klasik, pengertian batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang. Zat perintang yang sering digunakan ialah lilin atau malam.kain yang sudah digambar dengan menggunakan malam kemudian diberi warna dengan cara pencelupan.setelah itu malam dihilangkan dengan cara merebus kain. Akhirnya dihasilkan sehelai kain yang disebut batik berupa beragam motif yang mempunyai sifat-sifat khusus. Batik tidak hanya menjadi ungkapan ekspresi nenek moyang, dalam setiap coraknya batik mengandung doa dan harapan yang baik untuk pemakainya.
-BATIK SEMARANGANBatik Semarang adalah batik yang diproduksi oleh orang atau warga kota semarang dengan motif atau ragam hias yang berhubungan dengan ikon-ikon Semarang. Sebuah pengertian atau deď€ nisi yang akhirnya muncul dari pembahasan tersebut. Batik Semarang menggunakan motif ora dan fauna, dan saat ini motif Batik Semarang juga bertambah tidak hanya batik dengan motif ora dan fauna saja tetapi ada juga batik Semarang dengan motif ikon kota Semarang. Misalnya pohon asem, tugu muda, lawang sewu, serta legenda-legenda yang ada di kota Semarang seperti legenda Jatingaleh dan lain sebagainya. Selain itu, warna batik Semarangan tidak semeriah batik Pekalongan. Namun, tidak sekalem warna batik Solo atau Yogya.
"GRIYA BATIK SEMARANGAN adalah rumah untuk batik semarang.. rumah dalam arti kata tempat tinggal bagi pengrajin batik semarang.. rumah yang juga memiliki pengertian, tempat berasalnya batik semarangan.. rumah sebagai tempat belajar, bagi siapapun yang ingin mempelajari batik semarang.. rumah sebagai cerminan identitas pemilik rumah, yang mampu memperkenalkan kepada khalayak ramai, hasil kerja lelahnya mempertahankan budaya setempat."
Rumah taman Galeri Batik
Workshop
Guest House
CafĂŠ
Pintu masuk yang berupa Lobby dan Resepsionis mengambil bentuk dasar Gunungan wayang dimana gunungan dimainkan sebagai s e b u a h i s t a n a d a n melambangkan pintu gerbang istana.
B e n t u k a t a p merupakan eksplorasi bentuk dari atap rumah Joglo yang merupakan rumah adat daerah Jawa Tengah sehingga mencerminkan bentuk khas daerah namun modern.
Motif batik yang digunakan untuk secondary screen merupakan motif batik semarangan dimana terdapat corak bermotif tugu muda sebagai icon kota Semarrang dan motif pohon asem.
Ruang antar massa bangunan digunakan sebagai ruang terbuka hijau berupa taman di tengah-tengah Griya Batik Semarangan.
thank you!