ARCHITECTURE - DESIGN
VANDANA
PORTFOLIO
2 016 - 2 0 2 0
undergraduate portfolio
01
Vandana A. Green Garden M2 no. 8a Jakarta Barat, 11520 P. +6287777245112 E. vandanatantawi@gmail.com instagram.com/vandana98 behance.net/vandanatantawi
CV + CONTACT 02
EDUCATION
ORGANIZATION
Bachelor of Architecture
Parahyangan Catholic University Treasurer of Bandung, Indonesia Division 2016 - 2020
Division of Academic Profession HMPSArs Universitas Katolik Parahyangan 2018-2019
Senior High School
SMAK 1 Penabur Jakarta, Indonesia 2013 - 2016
Treasurer
Biophilic Architectural Tour 2018
Commitee
Graduation Night - 2016 Champions of champions 2017 Concrete Culture - 2017 Visitectour - 2018 Paradesc - 2018 International Arch. Forum - 2018
ACHIEVEMENT ACADEMIC Outstanding Student
Parahyangan Catholic University 2019
Best Design
SPA 6 Awards 2019
Best Design
SAA Awards 34 2019
WORK EXPERIENCE Part-Time Internship
COMPETITION 1st Place
Architecture & Mental Health Satu Ruang 2018 Universitas Pelita Harapan
3rd Place
CO.N.CREATE Architectural Design Week 2018 Universitas Tarumanegara
Top 10
PARK.N.JOY Architectural Design Week 2019 Universitas Tarumanegara
YF Academy Sketch and Rendering Tutor 2017 Tiyasa Studio, Bandung May - August 2018 -
Full-Time Internship
K+AD Firma Arsitektur, Bandung June - August 2019
SOFTWARE SKILL Revit SketchUp Archicad AutoCAD Lumion
Top 15
Collaborative Space Sepekan Arsitektur 2018 UAJY
Top 15
Shelter Evakuasi Bencana SOFT SKILL CAREDS Universitas Katolik Parahyangan Problem solving Critical thinking Willingness to learn
LANGUAGE Bahasa
Photoshop CorelDRAW Microsoft OfďŹ ce
Dependability Time Management
English Chinese German 03
KONTEN ARSITEKTUR Menyajikan beberapa proyek arsitektur saya yang menunjukkan kemampuan arsitektur dalam menangani masalah modern. Berikut merupakan galeri proyek konseptual dalam menyelesaikan masalah dengan merancang bangunan.
04
05
aug
Lokasi : Kota Baru Parahyangan
Tugas Kuliah : Studio Perancangan Arsitektur 5 - 2018
Luas Tapak : Âą 14.500 m2 Program : Revit, Lumion, Photoshop
Fungsi : Gedung Pertunjukan Musik
Augment memiliki arti menambahkan sesuatu, dengan harapan menjadi suatu hal yang lebih baik, dimana istilah ini juga digunakan dalam musik. Hal tersebut juga diharapkan dapat diterapkan pada bangunan ini, dengan menambahkan ‘sesuatu’ (unsur musik dan pembelajaran) yang dapat membuat pengguna bangunan menjadi lebih baik dalam berbagai aspeknya.
KBP (Kota Baru Parahyangan) sebagai sebuah kota baru, menjadikan mayoritas penduduk kota ini merupakan keluarga muda generasi milenial. Generasi baru ini membuat dibutuhkannya penyelesaian yang berbeda pada tiap masalah yang ada. - Generasi milenial sangat bergantung pada teknologi - hal-hal baru yang dipaparkan di media sosial akan didatangi oleh generasi milenial - Generasi milenial lebih suka menghabiskan waktunya di kafe dibandingkan bertemu di rumah salah satu individu - Generasi milenial memiliki pemikiran yang lebih terbuka. Milenial peduli terhadap pendidikan non-formal anak, tidak hanya terpaku pada pendidikan formal -Generasi milenial suka mencoba suatu hal yang baru, pengalaman (experience) merupakan suatu hal yang penting KBP yang mementingkan pendidikan baik formal dan non-formal pada visi misi kota, belum memiliki fasilitas pendidikan non-formal yang cukup Penduduk kota padat memiliki tingkat stress yang lebih tinggi dari kegiatan yang dijalani setiap harinya, dipertemukan dengan ruang sempit dan hutan beton, membuat interaksi dengan alam dan ruang hijau dapat mereduksi tingkat stress tiap individunya (heals, soothes, restores).
06
Aug.ment
07
01. Main Hall 02. Back of the house 03. Lobi Utama 04. Restoran 05. Entrance Utama - Drop Off 06. Servis 07. Ruang Publik
6
5 2 1 3 4 7
Rencana Tapak
08
0
10
20
30
50
Bentuk bangunan dinamis menghasilkan tidak adanya sisi frontal yang membuat tiap sisi bangunan terasa nyaman dan tidak ada area belakang bangunan yang biasanya terabaikan. 01.
02.
03.
01.
04.
Tapak yang berada di dekat bundaran membuat bundaran harus
disingkapi oleh bangunan yang ada pada tapak, agar nampak tidak mengintimidasi atau mengabaikan bundaran. Bentuk tapak ini juga mengakibatkan tapak memiliki 2 axis kuat (bundaran dan jalan) yang tidak bisa di block, demi mendapatkan jalur pedestrian yang walkable
02. Sesuai
dengan hasil analisa dari masalah yang ada, maka massa
dibagi menjadi 2 , massa utama yang dijadikan Gedung Pertunjukan Musik , dan massa penunjang yang akan dijadikan sebagai kursus musik di lantai 1 dan kafe di lantai atasnya,dimana massa penunjang diletakan lebih dekat pada bundaran, guna menarik pengunjung untuk datang, dan juga guna sebagai buffer suara untuk massa utama (Gedung Pertunjukan Musik) dari kebisingan, karena pertunjukan musik membutuhkan gangguan dari luar seminimal mungkin
03. Massa penunjang dibuat lebih kecil dan dekat bundaran, dan massa utama dibuat lebih besar dan jauh dari bundaran, guna agar keseluruhan bangunan dapat terlihat dengan jelas secara perspektiďŹ s dari bundaran. Lalu, kedua massa tersebut lalu dipisahkan, menghindari kesan bulky dan berat, juga membuat entrance dengan ruang terbuka, sehingga hubungan antara ruang luar dan ruang dalam tetap ada(extend the nature)
04. Massa dibuat dinamis, memberikan kesan welcoming dari segala sisi. Adanya struktur atap utama dibuat dari lattice dome berbahan ETFE, yang memberikan kesan ikonik pada bangunan,sebagai penanda sebuah bangunan yang grand
09
Main Hall
Entrance - Lobi Utama
Restoran Kursus Musik
Potongan Bangunan
0
10
Taman Publik
20
40
Bangunan yang tidak hanya digunakan sebagai Gedung Pertunjukan Musik, tetapi juga sebagai kafe, kursus musik, dan area publik terbuka hijau,dimana setiap dari fungsi tersebut g u n a m e m e nu h i ke bu t u h a n s e t i a p a s p e k nya , d a n j i ka digabungkan, bangunan ini akan menjadi bangunan yang tetap hidup kapan pun dan sesuai dengan tujuan utama dari konsep,
A.
yaitu membuat sesuatu hal menjadi lebih baik, terutama dari segi pendidikan dan penghijauan.
B.
C.
A. Fountain Park (hari-hari normal) B. Galeri Temporer C. Konser Musik Outdoor D. Bazaar / Pasar Seni
10
D.
Restoran Kafe
Entrance
Lobi Utama
11
ph
Lokasi : Jl. R.E.Martadinata, Bandung, Jawa Barat
Tugas Kuliah : Studio Perancangan Arsitektur 6 - 2019
Luas Tapak : Âą 4.500 m2 Program : Revit, Lumion, Photoshop
Fungsi : Apartemen Mixed Used
“environment that offers children the chance to play, explore, and learn in physical space�
Bandung memiliki penduduk lebih dari 2 juta jiwa, dimana 54,7 % - nya tergolong masyarakat umur produktif. Besarnya angka penduduk produktif mengartikan banyaknya keluarga muda baru yang ada di kota Bandung ini, yang termasuk dalam generasi milenial dan generasi Z.
Rumah Pinggir Kota
Fasilitas terbaik jauh, jauh dari tengah kota
Rumah Pusat Kota
Strategis, namun penghasilan tidak mencukupi
Quality time bersama keluarga habis di perjalanan pulang ke rumah
54.
7%
SOLUSI ?
APARTEMEN TENGAH KOTA
Namun sayangnya apartemen sekarang ini belum ramah anak, tidak mempedulikan bagaimana pentingnya tempat tinggal dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, perlu diadakannya apartemen ramah anak, yang nyaman untuk keluarga milenial.
12
play . house
13
Hunian
Area Bermain
Fasilitas Hunian
14
A p a r t e m e n
01.
02.
03. U
01. 04.
Massa Apartemen
02. Bentuk Tower Memanjang, untuk memaksimalkan pencahayaan alami yang masuk ke dalam unit
03.
Unit di rotasi 45 derajat demi mengantisipasi cahaya matahari
langsung dari Timur- Barat
04. Adanya ‘pocket garden’ di tiap lantai apartemen, sebagai ruang sosial dan interaksi antar penghuni
Kamar Tidur Utama
Dapur & Area Makan Ruang Keluarga
Kamar Tidur Anak
Kamar Mandi
Bentuk unit apartemen dibuat guna memaksimalkan pencahayaan alami yang masuk ke dalam unit, dan memastikan setiap unit mendapatkan ‘koneksi’ dengan dunia luar, dan setiap kamar mendapatkan view ke luar dan cahaya matahari.
Isometri Unit Apartemen 2 BR
15
01.
01. 02.
02.
03.
04.
P l a y
g r o u n d
Area bermain
Area Playground diangkat dari tanah, agar anak-anak dapat
beraktivitas lebih bebas di lahan luas tanpa bahaya
03. Area Playground yang luas dibagi menjadi beberapa bagian sesuai kebutuhan anak, sehingga menghasilkan bentuk podium yang dinamis, guna menghilangkan sudut pada area main anak
04. Terdapat
kebun pr ivat, yang menjadi area belajar anak dan
penghubung privat antara hotel-apartemen
Bersebelahan dengan hotel bisnis di tengah kota, membuat koneksi sirkulasi pedestrian menjadi poin penting untuk menghubungkan satu titik dengan titik Outdoor Garden
lain di tengah keramaian kota. Tersedianya juga banyak ruang untuk
Interactive Space
anak bisa berinteraksi dan mengembangkan diri secara sosial
Playground
Isometri Area Bermain + Taman
16
maupun jasmani.
01. Taman publik sebagai r uang interaksi antara publik dan privat 02. Sirkulasi penghubung antara apar temen dan hotel 03. Area Playground
01.
02.
Potongan Bangunan
03.
0
10
20
40
17
sl
Lokasi : Cirebon, Jawa Barat
Tugas Kuliah : Studio Akhir Arsitektur 47 - 2019
Fungsi : Hunian Lansia
Luas Tapak : Âą 5.200 m2 Program : Revit, Lumion, Photoshop
Penuaan merupakan proses yang setiap manusia akan rasakan. Dimana, di akhir hidup mereka, setiap individu pasti orang ingin hidup senang, bukan sedih, hidup dipedulikan, bukan dibuang dan tidak dianggap. Berdasarkan data proyeksi penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia
(9,03%).
Diprediksi jumlah penduduk lansia tahun
2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030
(40,95 juta) tahun 2035 (48,19 juta). Sementara angka produktif mengalami penurunan. Sebagai manusia yang tumbuh kian menua, kurang akan hubungan dengan orang lain dapat mengakibatkan kesepian. Banyak orang beranggapan bahwa kesepian adalah sebagai akibat dari hidup sendiri, kurangnya hubungan dengan keluarga, kurangnya hubungan-hubungan dengan budayanya atau ketidakmampuan untuk berpartisipasi aktif dalam aktivitas komunitas lokal. Ketika ini terjadi dengan kombinasi ketidakmampuan ďŹ sik, maka depresi biasanya akan muncul. (Heikkenen et al.1995) Untuk mengatasi masalah kesepian dan isolasi pada lansia dilihat dari ada tidaknya jaringan sosial dan untuk mengatasinya diperlukan adanya keterlibatan lansia dalam beragam aktivitas. Studi epidemilogis menyarankan aktivitas sosial penting untuk lansia diantaranya adalah keuntungan kesehatan pribadi yang baik dan kesehatan perilaku. Partisipasi sosial dapat berintegrasi ke dalam framework kebijakan untuk lanjut usia.
18
senior living
19
20
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
01. Hunian memanjang mengarah ke laut, berupa 2 massa memanjang, yang ditengahnya terdapat courtyard. Terletak di area belakang tapak,
2
menjauhi bundaran (area publik)
02. Massa hunian dinaikan, bagian bawah digunakan sebagai workshop para lansia bekerja
03.
Antara kedua massa dibuat massa penghubung yang digunakan
sebagai ruang bersama di lantai hunian, dan lobi di area bawah
04. Massa
penghubung di naikkan, membuat void di lantai dasar yang
menciptakan ruang menerus antara ruang depan dan belakang
05. Terdapat
2 sirkulasi kendaraan, sirkulasi pengunjung di depan
,sementara sirkulasi servis terletak di area belakang tapak
06. Ditambahkan
massa tambahan di depan massa hunian, yang
digunakan sebagai area publik, berupa area jualan, perpustakaan, dan ruang serbaguna
07. Bentuk massa mengadaptasi bundaran jalan, bagian atas dibuat lebih lebar sehingga memberi kesan ‘menaungi’ orang yang datang
08. Dibuatnya adisi massa, di lantai hunian, sehingga terbentuk ruangruang interaksi, dan ruang para penghuni untuk bersantai
Living Working
Socializing
Potongan Perspektif Tapak
21
01.
02.
03.
04. 01. Taman hunian dan area kerja para lansia 02. Rooftop publik 03. Perspektif innercour t hunian 04. Area jualan hasil karya para lansia
22
01.
02.
03.
01. Fasilitas Hunian - tempat para lansia bersosialisasi 02. Rooftop Hunian - tempat para lansia bersantai, berolahraga dan menikmati matahari terbit 03. Perpustakaan
Potongan Balkon
Denah Hunian
0
1
2
4
Detail Hunian
23
w.w
Lokasi : Tanjung Duren, Jakarta Barat Fungsi : Ruang Publik
Sayembara : Satu Ruang 2018 Universitas Pelita Harapan
Luas Tapak : ± 500 m2 Program : Sketchup, Lumion, Photoshop
Walkway merupakan terjemahan bahasa Inggris dari jalur pejalan. Kesan judul seperti kata walk away ingin menggambarkan emosi masyarakat sekitar yang secara tidak sadar menginginkan pergi dari situasi urban yang sudah padat serta dipenuhi elemen artifisial, dan kembali ke alam.
Manusia diciptakan untuk senantiasa dekat dengan alam. Perkembangan teknologi dan industrialisasi profesi menciptakan sentralisasi lingkungan hidup di kota. Pembalakkan terhadap hutan semakin gencar mengingat kebutuhan manusia akan lahan baru. Masyarakat berbondong-bondong tinggal di kota dan menimbulkan permasalahan baru. Saat ini, Jakarta adalah salah satu kota di dunia dengan jumlah gedung terbanyak. Keberadaan 158 bangunan pencakar langit di Jakarta adalah cerminan suksesnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Meskipun lingkungan hidup Jakarta dikategorikan buruk, namun tuntutan ekonomi membuat masyarakat tetap tinggal dan mencari nafkah di Jakarta. Sayangnya, manusia tidak menyadari bahwa masalah perkotaan yang utama adalah menurunnya kualitas SDM itu sendiri. Sick building syndrome adalah keadaan manusia yang mengalami kemunduran fisik & mental akibat ‘terkurung’ diantara ruang-ruang artifisial. Tinggal atau bekerja di dalam bangunan pencakar langit kini dapat dikatakan sebagai hal yang lumrah. Akumulasi durasi aktivitas di bangunan gedung mengakibatkan seseorang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami penurunan produktivitas dan rentan terhadap depresi. Menghubungkan antara Mall Taman Anggrek dan Central Park, jalan setapak ini dirancang untuk menciptakan suasana baru dalam transisi. ini bertindak sebagai ruang pelarian bagi komunitas perkotaan untuk memulihkan hubungan antara manusia dan alam melalui indera. Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk menciptakan manusia, manusiawi (make human, humane)
24
walk (a) way
25
01. Tapak terletak lebih rendah 2 meter di banding
01.
sekitarnya. Dengan sungai berada di seberang jalan. Se-
K PA TA
hing ga gangguan audial hanya terdengar 2 meter ke atas dari dasar tapak 02. Sirkulasi 2 arah dari Taman Anggrek (TA) -Central Park (CP) dan Central Park - Taman Anggrek. Massa melayani kedua sirkulasi secara bersamaan. Bentuk
02.
memanjang akibat dari arah sirkulasi dan mobilisasi
ASI
KUL
SIR
RAH
2A
0 3 . B a g i a n e n t r a n c e s i r k u l a s i d i n a i k ka n u n t u k memunculkan sosok bang un an yang terlihat mengundang dan lebih mudah dicapai
03.
04.Sisi entrance dilebarkan dengan transisi mengecil N
KA
AIK
untuk menimbulkan kesan ruang yang transistif
DIN
05.Ruang bawah terbuka pilotis mencip takan kesan ringan, bangunan yang tidak bulky, dengan fungsi ruang diskusi. Menciptakan ruang dengan proporsi manusia untuk menimbulkan suasana yang lebih hangat
04.
DIL
EBA
RKA
N
05.
A
BUK
TER
Cahaya matahari dipantulkan oleh lantai sehingga cahaya yang masuk ke dalam ruang merupakan indirect sunlight untuk mengurangi panas, silau serta kontras yang berlebihan, agar kenyamanan pengguna tidak terganggu.
Bising dari lingkungan diredam dengan dinding yang menghalangi sekaligus memantulkan bunyi agar tidak masuk ke ruang dalam. Bising dari ruang dalam diredam oleh penggunaan tanaman rambat dan dinding batu sehingga bunyi tidak seluruhnya dipantulkan kembali ke dalam ruang.
26
Fase I
Fase II & III
Fase I
Fase IV, V & VI
Fase II
Potongan
01.
Perasaan tidak asing, seperti
berada di ruang dalam bangunan
Fase III
0 2
03.
Akhir dari lorong yang tidak
dinaungi cahaya menciptakan ruang
Fase IV, V & VI
4
8
20
05.
Ruang publik adalah wadah
untuk berekspresi. Bersosialisasi
pada umumnya. Semakin ke dalam,
gelap yang singkat. Menghadirkan
mencurahkan penat dan berbagai
ruang menyempit membentuk lorong
s u a s a n a ke l a m k h a s g o a u n t u k
pengalaman kepada orang terdekat
ya n g m e n ga ra h ka n o ra n g u n t u k
menurunkan fungsi penglihatan agar
atau orang yang tak dikenal.
mendapatkan perasaan terhimpit dan
lebih peka menggunakan indera yang
Disamping nuansa hutan yang
terjepit. Begitu pula sense visual
lainnya.
dihadirkan oleh dinding greenwall
semakin dihambat oleh dinding kaca
Meneriakkan definisi arsitektur, bukan
dari tanaman thunbergia. Sebuah
yang semakin gelap dan kabur. Pada
sebagai “ruang” melainkan sebuah
kolom yang menyer upai pohon
tahap ini timbul kesadaran bahwa
“kejadian” (Pallasmaa, Juhani)
terpelintir adalah elemen pembentuk
m a sya r a ka t ko t a s e s u n g g u h n ya
ruang yang menciptakan atmosfer
terkurung untuk tinggal di ruang-
hangat. Ujung ruang yang melengkung, mengesankan ruang
ruang yang artifisial
yang dinamis tak terbatas.
02. Perjalanan melalui lorong merupakan pengalaman ruang yang transistif. Elemen plafon pada ruang yang berlubang memancarkan berkas cahaya seakan-akan sedang dinaungi oleh kanopi pohon. Keberadaan cahaya menjadi penuntun untuk mengarungi ruang yang transisional. Di titik ini, orang dituntun untuk merasakan arsitektur tanpa memikirkannya (Zumthor, Peter)
04. Air terjun buatan memiliki fungsi
06.
s e b a ga i p a r t i s i s e m i t ra n s p a ra n
paling jujur. Menunjukan sifat aslinya
Batu adalah elemen alam yang
sekaligus ajakan untuk lebih
dan keberadaannya tidak lekang oleh
memahami alam. Air terjun buatan
zaman. Disini batu adalah sebuah sosok
menenangkan orang melalui suara
yang membantu manusia merasakan
yang dihasilkannya. Derasnya air
kebebasan di alam lepas. Sebuah media
terjun menjadi sebuah dinding yang
untuk menghantar kan seseorang
mendefinisikan gerak yang dinamis.
b e r i n t ro p e k s i d i r i m e re n u n g ka n
Sesekali air tersebut bisa diraih
relasinya terhadap alam dan terhadap
dengan jemari, sambil menghirup
sesama manusia.
semerbaknya wangi bunga thunbergia yang melingkupi sisi-sisi dinding batu alam
27
pri
Sayembara : Sebaris 2019 Institut Teknologi Nasional Bandung
Lokasi : Pulomas, Jakarta
Luas Tapak : Âą 300 m2
Fungsi : Co - Housing
Program : Sketchup, Lumion, Photoshop
Mengangkat keunggulan rumah dengan tipologi pedesaan pada konteks bertempat tinggal di lingkungan komunitas kota. Lahan terbatas tidak lagi menjadi halangan bagi masyarakat kota terkekang dalam ruang-ruang sempit. Melalui tipologi pedesaan, harapan memiliki hunian dengan social space dan ruang terbuka dapat terpenuhi. Bersama, komunitas akan terus berkembang sebagai sebuah keluarga.
SOCIAL
N AT U R E
GOOD
S PAC E .
CONNECTION.
C O M M U N IT Y.
Kelebihan Co-Housing sebagai cara bermukim yang baru muncul dengan berbagai inovasi konďŹ gurasi susunan dan bentuk. Tidak sekedar itu, Co-Housing dapat diberdayakan untuk menyelesaikan masalah urban lain yang ada di sekitarnya. Permasalahan urban utama di perkotaan besar di Indonesia adalah kurangnya interaksi ruang dalam rumah terhadap ruang luar akibat mahalnya harga lahan. Minimnya sentuhan alam dan rangkulan sosial menyebabkan seseorang rentan mengalami depresi. Itu semua akibat dari mengesampingkan keberadaan ruang luar pada lahan sempit di perkotaan. Berkaca dari situ, penting bagi sebuah Co-Housing untuk memiliki ruang luar sebagai activity generator bangunan. Nuansa hijau yang ada pada rumah menjadi pemulih penghuni rumah dari kepenatan bekerja. Penghuni dapat berelaksasi sekaligus berekreasi bersama anak-anak di ruang luar yang ada. Ruang luar menjadi akses masuk ke dalam rumah. Sehingga interaksi antar penghuni dapat terjadi dan penghuni semakin akrab. Menanjaki jalur hijau untuk sampai ke rumah merupakan bagian dari upaya menjaga kesehatan psikologis penghuni. Dengan begitu penghuni akan sehat secara ďŹ sik, psikis, dan aktif berinteraksi.
28
pri . village
29
TATA BENTUK. sirkulasi
fungsi lain (dapur, r. keluarga, dll)
Dihuni oleh 3 keluarga, setiap keluarga memiliki unit 3 Keluarga
rumah dengan fungsi-fungsi tertentu pada setiap blok kubus. Untuk sampai ke rumah masing-masing, penghuni harus melalui nuansa hijau yang dihadirkan pada bangunan, juga berinteraksi terhadap tetangga. Bagian lantai bawah rumah bertindak sebagai bagian ‘frontside’ rumah yang terdiri dari ruang keluarga. Sedangkan lantai atas
4 Keluarga
rumah merupakan bagian ‘backside’ rumah yang terdiri dari dapur dan ruang makan. Konfigurasi modul dapat diatur untuk menyesuaikan kondisi tapak dan jumlah keluarga.
5 Keluarga
Perspektif Eksterior
30
Urban Farming - Memproduksi sendiri sayur-mayur organik dengan sistem hidroponik. Sekaligus relaksasi penghuni melalui kegiatan bercocok tanam
Open Space Ruang-ruang terbuka yang tercipta dapat berfungsi sebagai area sosial, berkumpul dan bermain bagi anak Introvert - Extrovert
Kitchen + Dining
Ruang-ruang yang tetap memperhatikan privasi pengguna dalam rumah Flexible - Growing Rumah dapat bertumbuh secara bertahap dan berubah sesuai dengan kebutuhan saat itu Modular Sistem modul prefabrikasi mempermudah pembangunan dan eksibilitas. Co - Working Space - Meningkatkan produktivitas kerja dengan bekerja menghadap ruang terbuka.
10.5 m
pemilahan sampah
urban farming co-working
open space
taman
parkir
D E N A H S E M I BAS E M E N T
D E N A H LT. 1
24.0 m
urban farming co-working
D E N A H LT. 2
0
5
10
20
31
r
Lokasi : Stasiun Rawabuntu, Tangerang Selatan Fungsi : Fasilitas Penunjang KRL
Sayembara : Architectural Design Week 2019 Universitas Tarumanegara
Luas Tapak : ± 4.000 m2 Program : Sketchup, Lumion, Photoshop
Bekerja untuk hidup, atau hidup untuk bekerja? Tuntutan ekonomi memaksa semua orang berlomba-lomba baik dari dalam kota dan luar kota untuk bekerja mencari nafkah. Bekerja menjadi pengisi sebagian besar hidup manusia di perkotaan. Untuk sampai ke tempat kerja, usaha yang diperlukan tidak sedikit. Tekanan berat pekerjaan juga membuat letih badan dan pikiran. Rutinitas mengakibatkan stres yang dipicu oleh kejenuhan. Maka tidak salah bila penyebab stres yang dialami oleh seluruh penduduk di dunia didominasi oleh stres terkait rutinitas bekerja yaitu sebanyak 64%. Menyebabkan turunnya kualitas hidup serta hilangnya arah dan tujuan. Hal inilah yang sering ditemukan di kota-kota besar dengan mobilitas tinggi.
ROU TIN ES! Sehingga dibutuhkan sebuah inovasi baru bagi para commuter untuk menekan kejenuhan dan meningkatkan mood. Salah satunya dengan cara menginterupsi rutinitas yang ada. Menghadirkan ruang-ruang yang di-rede nisi kembali dan dihadirkan dengan cara yang berbeda. Sehingga timbul pertanyaan dan atraksi pikiran pada setiap individu yang merasakan. Memunculkan kreativitas dan menjernihkan pikiran individu akan tujuan hidupnya. Bangunan parkir di Indonesia bahkan di dunia umumnya hanya diprogram untuk memaksimalkan daya tampungnya semata. Sehingga bangunan parkir cenderung menjadi bangunan publik yang kaku dan tidak menarik perhatian. Padahal, gedung parkir merupakan salah satu arsitektur yang cukup banyak tersebar di berbagai tempat. Berpacu dari situ, bangunan parkir seharusnya dapat berdampak lebih dari sekedar “parking space”, menjadi “parking place”, apalagi dengan fungsi menjadi tempat transit. Maka, bangunan didesain untuk mendukung terciptanya komunitas penglaju yang memiliki sense of belonging terhadap bangunan, meskipun tempat tersebut merupakan tempat parkir. Sehingga karya arsitektur tersebut juga mampu menjadikan aktivitas parkir bukan hanya sebagai rutinitas yang membosankan.
what if... parking buildings are made greater by size? parking buildings are made publicly open? parking buildings are made with a park inside?
all to create a parking PLACE, not just SPACE 32
ruin.route.in
33
Hybrid Space (parking or public restaurant) Green Open Space Retail Commercial Public Library Parking Space
Potongan
0
4
Sociability Memicu percakapan spontan dengan orang baru pada taman dan retail-retail yang ada. Menguatkan jaringan sosial yang ada di masyarakat Uses & Activities Ruang-ruang yang tetap memperhatikan privasi pengguna dalam rumah Comfort & Images Rumah dapat bertumbuh secara bertahap dan berubah sesuai dengan kebutuhan saat itu Access & Linkages Sistem modul prefabrikasi mempermudah pembangunan dan eksibilitas
34
8
16
32
Dengan adanya sistem transportasi online ride-sharing yang ditawarkan oleh teknologi, jumlah mobil di jalan cenderung berkurang. Apalagi, dengan segala kemudahan dalam genggaman, mobil atau motor dapat dipanggil tanpa harus pusing memikirkan lahan parkir, biaya parkir,
THEN
dan tarif yang ditawarkan tergolong standar bahkan murah dibanding menyetir kendaraan sendiri. Oleh sebab itu, bangunan parkir yang diprediksi akan mati dalam beberapa tahun
= MORE PARKING SPACE
ke depan harus mampu menghadapi kematian tersebut dengan membuat bangunan eksibel terhadap perubahan fungsi.
NOW Bangunan ini didesain dengan ramp yang continuous, tak terputus, agar ketika bangunan beralih fungsi, bangunan dapat berfungsi layaknya jalan biasa yang disusun vertikal.
= LESS PARKING SPACE
Bangunan dapat difungsikan sebagai pasar, gedung serbaguna, maupun taman kota vertikal.
Perspektif Bird Eye View
01. Dengan tapak yang terbatas, tipologi place tersebut
EA AR D ION UNRAT O GRSIDE ON
, IAL RC L ME CIA M R O , C ME RK OM PA N-C NO
C
01.
04.
diputar spiral vertikal sehingga membentuk suatu ‘jalan’ vertikal
02. Parkir diletakkan diluar dengan pertimbangan radius putar kendaraan, jumlah, dan sinar matahari langsung
03. Public open space berada ditengah-tengah dengan sirkulasi spiral yang berbanding terbalik dengan kendaraan E
N
TIO LA
NG
&
KI
R PA
N
EE
CU
AC SP
demi faktor keamanan
GR
R CI
02.
05.
04. Fungsi-fungsi taman, retail komersial, dan perpustakaan pada bagian open space sebagai tempat menunggu transit sementara. Retail yang ditawarkan berupa makanan take-n-go sebelum dan sesudah dari kantor
05. RTH dibuat semaksimal mungkin untuk mendekatkan
E
EN
IC BL
AC SP
OP
pengguna dengan alam, merestorasi hubungan manusia-
PU
alam. Taman diajukan dengan rencana menerus hingga
03.
06.
gerbang stasiun
06. Bangunan
parkir yang bukan sekedar space, namun
place bagi pengguna. Making place, not just space
35
pu
Sayembara : Tourist Information Center 2019 Propan Raya
Lokasi : Magelang, Jawa Tengah
Luas Tapak : Âą 300 m2 Program : Sketchup, Lumion, Photoshop
Fungsi : Pusat Informasi Pariwisata
“pusaka alam dan budaya dalam kesatuan ruang dan waktu�
Mendut Pawon Borobodur
Sejak diresmikan sebagai Situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada 13 Desember 1991, keberadaan Candi Borobudur belum sepenuhnya dihargai sebagai bangunan sakral yang perlu dilestarikan bersama. Seperti adanya upaya memanjat stupa dan vandalisme. Bahkan, keberadaan axis tiga candi serangkai (Borobudur-Pawon-Mendut) sebagai suatu kesatuan tidak banyak dikenal orang. Padahal, ketiga candi tersebut sebenarnya tidak bisa dipisah-pisahkan karena sebagai sebuah kesatuan, ketiga candi tersebut memiliki keajaiban yang tidak boleh dilupakan. Pusat Informasi Pariwisata atau disingkat PIP merupakan wajah dari suatu kawasan pariwisata, sehingga desain dari PIP yang ada diharapkan mampu mencerminkan karakteristik area pariwisata tersebut. Terlebih, kawasan ini merupakan kawasan keagamaan yang memerlukan sopan santun ketika berada di dalamnya. Menanggapi fenomena yang ada, desain PIP ingin membawa pengunjung untuk merasakan skala ketuhanan agar muncul sikap rendah hati yang membawa kepada kesopanan terhadap kawasan pariwisata Candi Borobudur ini.
36
pusaka saujana
37
A.Suasana Entrance B. Candi Borobudur sebagai vista utama dan sebagai bagian utama dari bangunan PIP C. Cahaya matahari menerangi ruang dalam secara dramatis dar i sk ylight lingkaran. Menghadirkan ruang bagi manusia untuk peka dengan skala ketuhanan serta menikmati ‘Tuhan’ melalui alam sekitarnya
A.
B.
C.
38
01.
01.
Bentuk dasar bangunan TIC merupakan simplifikasi
dari bentuk dasar Candi Borobudur berupa bujur sangkar
02.
sederhana. Sedangkan pada bagian atas bangunan TIC berbentuk lingkaran, simbol kestabilan. Merepresentasikan keduniawian di bawah dan nirwana pada bagian atas.
02.
03.
Ke t i n g g i a n b a n g u n a n d i bu a t t i n g g i u n t u k
menimbulkan skala ketuhanan bagi ruang dalam. Menger ucut, membentuk efek perspektifis sehingga ruangan terasa lebih tinggi
PR
IME
R
S ND EKU ER
03.
Massa primer sebagai pusat informasi dan massa
sekunder dibuat ‘tenggelam’ sebagai ruang bagi fungsi-
04.
R BO
OB
UD
UR
fungsi tambahan (toilet, r. laktasi, dan mushala)
04.
TIC berada tepat pada axis tiga candi serangkai
(Borobudur-Pawon-Mendut). Bangunan axis tersebut
PA
WO
M N-
EN
DU
T
dengan cara membentuk celah supaya axis tersebut mudah terlihat dan dirasakan. Keelokan Candi Borobudur dapat dilihat dengan jelas, dan letak Candi Pawon dan Candi Mendut dapat diproyeksikan
05.
05.
Pe n g g u n a a n l a n s k a p ‘ h i j a u ’ d a n ‘ b i r u ’ u n t u k
mendekatkan pengunjung pada Tuhan melalui alam. Selain itu, kolam berfungsi sebagai kolam reflektif serta pengendali thermal dan audial
39
bai
Lokasi : Morotai, Sulawesi Utara Fungsi : Pusat Informasi Pariwisata
Sayembara : Tourist Information Center 2019 Propan Raya
Luas Tapak : Âą 300 m2 Program : Sketchup, Lumion, Photoshop
O Baileo Masigaro ngomi, manyawa lo Baileo lahyo masari yalelefoka umamune. Baileo Mengajak kita, tinggal di rumah untuk mencari sumber informasi baru.
Keindahan kawasan Kepulauan Morotai tidak terlepas dari naturalitas kawasan yang tetap terjaga oleh kearifan masyarakat lokal. Kebutuhan pembangunan Pusat Informasi Pariwisata pada kawasan dibutuhkan untuk mendongkrak industri pariwisata setempat. Ditambah lagi pemerintah juga mendukung terselenggaranya event-event seperti Bahari Pulau Morotai, Pekan Seni Morotai, dan Pekan Olimpiade Morotai. Rangkaian Festival Morotai tersebut akan melambungkan pariwisata kawasan Kepulauan Morotai hingga ke kancah internasional. Atas alasan mempertahankan naturalitas kawasan, arsitektur vernakular merupakan arsitektur yang paling cocok ditempatkan di lokasi tersebut. Rumah adat Baileo umumnya digunakan sebagai balai acara adat di Provinsi Maluku Utara. Dengan mengambil inspirasi dari rumah adat Baileo ditambah dengan sentuhan arsitektur kontemporer, diharapkan arsitektur bangunan PIP (Pusat Informasi Pariwisata) dapat selaras dengan kawasan Kepulauan Morotai. Meninggalkan kesan mendalam bagi turis, dan melekat sebagai identitas masyarakat setempat.
40
baileo masigaro
41
Perspektif dari arah laut
01.
01. Mengambil bentuk atap rumah adat Baileo sebagai inspirasi desain bangunan PIP. FilosoďŹ dari bangunan rumah adat tetap
02.
dipertahankan untuk berkon tribusi melestarikan arsitektur vernakular yang ada, sekaligus mengenalkannya kepada turis
02. Ruang yang dihasilkan berupa open-plan sesuai dengan karakteristik rumah Baileo yang menghormati kepercayaan tentang bersinggahnya roh nenek moyang pada tiap bangunan, sekaligus memaksimalkan cross ventilation dan daylight
03. 03.
Paviliun merupakan bangunan kecil yang menjadi focal
point dari entrance bangunan. Laut sebagai tujuan utama dengan pavilion sebagai ‘perantara’-nya. Pencapaian dibuat berkelok dengan teori denial and reward untuk menciptakan pengalaman
LA T U
yang lebih berkesan
04. Paviliun menyiratkan bahwa bangunan PIP bukan sebagai penyambut utama turis ketika sampai di Kepulauan Morotai, melainkan keindahan panorama laut, yang direpresentasikan dengan keberadaan kolam. Paviliun dapat digunakan bagi turis
04.
42
untuk duduk dan menikmati laut
A. Rumah Baileo - Bentuk utama rumah adat Baileo memiliki atap yang tinggi,dengan proporsi atap lebih dominan daripada ‘bagian badan’-nya seperti bangunan tradisional khas Indonesia lainnya B. Kolam Reflektif - Pengunjung disuguhkan pemandangan laut yang ‘continuous’ sebelum masuk ke dalam bangunan PIP. Kolam reflektif dibuat menyatu antara ruang luar-dalam untuk memberikan kesan kesatuan dengan alam C. Paviliun - view laut sebagai elemen utama penyambut turis yang datang dari berbagai penjuru. Paviliun ditenggelamkan untuk ‘menyatukan’ bangunan dengan laut
Perspektif Interior - Interior dibuat dengan suasana hangat, mendukung adanya perbincangan yang intim antara turis dengan penduduk lokal sebagai pemberi informasi
A
B
C
43
ny!
Lokasi : Gasibu, Bandung, Jawa Barat Fungsi : Creative Hub
Sayembara : Warmadewa Architecture Week 2019 Universitas Warmadewa
Luas Tapak : ± 1.200 m2 Program : Sketchup, Lumion, Photoshop
Dinobatkan sebagai salah satu kota kreatif oleh UNESCO, keperluan Bandung akan ruang yang fleksibel sangat dibutuhkan untuk berbagai aktivitas. Mulai dari pameran hasil kreativitas, diskusi, ajang seni masyarakatnya dalam sebuah wadah yang bisa mengakomodasi itu semua secara bersama-sama. Ide utama dari Pusat Informasi Pariwisata ini adalah ruang yang adil, permeable, dan juga fleksibel sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat kreatif di kota Bandung, selain juga informatif bagi pendatang.
Site Ruang urban kolektif, sekitar gedung sate sebagai ikon utama Jawa Barat Simplicity Respektif terhadap ikon utama bandung, tidak menjadi ‘diva’ kawasan. Ruang terbentuk hasil duplikasi bentuk tapak Permeability Ruang-ruang permeabel menciptakan koneksi visual ruang luar-dalam, menyatu dengan lingkungan Flexibility & Adaptability Menjawab kebutuhan masyarakat kreatif yang membutuhkan ruang fleksibel Urban Representation Bingkai visual bagi ciri khas kota Bandung yang juga dikenal sebagai kota taman
44
Nyeni, weh !
45
A. Kanvas Putih Bangunan bisa digunakan sebagaimana diperlukan oleh komunitas atau masyarakat. Bangunan bertindak sebagai media. Fokus utama adalah karya dan masyarakat sendiri
B. Fungsi Pameran Penggunaan bangunan sebagai wadah bagi fungsi pameran hasil karya masyarakat dan komunitas. Sebagai ajang pengenalan budaya Bandung pada wisatawan
C. Fungsi Diskusi Kebutuhan masyarakat Bandung yang sering berkumpul dan berdiskusi dapat diwadahi dalam bangunan, dengan furnitur yang eksibel, dan modular
D. Penggunaan Campuran Kembali pada konsep, eksibilitas bangunan dimungkinkan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan komunitas di kawasan
A.
C.
B.
co
-w ork
f ati kre t a e e ar toil
a at
m ko ra to de n ci
46
ing
r nto la ka gelo n pe
D.
01.
02.
01. Furnitur ‘Invisible’ Furnitur dipilih dengan konsep yang sama, yaitu invisible dan sederhana, tidak mengganggu
03.
tujuan utama yang menjadikan pengguna sebagai objek utama 02. Nuansa Material Putih Material berwarna terang dipilih berdasarkan konsiderasi kesan ringan dan mampu meng-upgrade visual dari sebuah karya seni atau pameran dan juga orang yang cenderung lebih berwarna. Menjadikan karya dan masyarakat sebagai poin utama dari bangunan. 04. 03. Innercourt Sebagai area yang juga fleksibel bagi kebutuhan aktifitas masyarakat 04.Perspektif Eksterior Material kaca reflektif digunakan sebagai pelingkup ruang dalam, mengaburkan adanya ruangan dengan merefleksikan lingkungan sekitar, terutama taman gasibu
47
ko
Lokasi : Jl. Gempol, Bandung, Jawa Barat Fungsi : Urban Farming
Sayembara : Sepekan Arsitektur 2020 Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Luas Tapak : Âą 300 m2 Program : Sketchup, Lumion, Photoshop
Kota Bandung bertransformasi dari daerah persawahan menjadi sebuah perkotaan yang padat penduduk. Meskipun geologi tanah dan iklim Kota Bandung cocok untuk ditanami tanaman-tanaman pangan, perubahan yang terjadi mengeliminasi potensi swasembada perkebunan Kota Bandung. Aktivitas urban farming pada skala permukiman akan memfasilitasi masyarakat mendapatkan hasil sayur secara mudah dan menyenangkan. Memanfaatkan lahan yang terbatas untuk bercocok tanam dan tempat bercengkrama. Menjadi komunitas yang mengelola bersama secara kekeluargaan. Sehingga aktivitas tambahan pada modul urban farming ini dapat berubah mengikuti konteks tapak dan komunitas yang menjalankannya.
Responsif
Adaptif
Modular
Menjawab permasalahan tapak melalui
Komposisi modul yang dibentuk dari
satuan yang sama dan sejenis untuk
bentuk yang disesuaikan oleh bentuk
kebutuhan dan kreativitas komunitas
eďŹ siensi ruang dan pengerjaan
tapak
Bentuk bangunan bisa berubah sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar dan bentuk tapak yang tersedia, dimungkinkan dengan material yang modular dan bentuk yang sederhana.
48
kotakota
49
01.
Toko yang menjual hasil panen berlebih,
sekaligus menjadi sumber utama bagi maintenance bangunan
02.
Bagian dalam bangunan, difungsikan
sebagai ruang pembibitan awal tanaman
03.
Modul-modul yang bisa diinjak, diduduki,
atau ditanami
04.
Komposisi keseluruhan bangunan terdiri dari
kotak-kotak besar sebagai penunjang fungsi utama, sementara modul kotak kecil sebagai bidang tanam dan bidang sosial bagi komunitas untuk duduk dan bercengkrama bersama tetangga sekitar
50
6.00 2.40
2.00
2.
2.00
1.
Keterangan 2.00
1. Kolam ikan
3.
7.80
2. Area pembibitan 3. Lounge 4. Area pompa & utilitas 5. Urban-farming
1.80
6. Gudang
4.
7. Counter
6.
7.
1.20
5.
Jl. Gempol Kulon
Denah 0
1
2
6m
4
Modul 40x40x40cm ber-rangka baja hollow disusun bertumpuk dengan kolom-kolom penyangga di bawah rangkaian. Fungsi kedua modul sebagai media tanam atau sebagai pijakan. Modul-modul tersebut dapat dirangkai sesuai kebutuhan dan konteks tapak apabila ingin dibangun pada tapak berbeda.
40c
m
media tanam + wiremesh resin frosted 12mm rangka baja hollow 20x20
Berdasarkan kalkulasi representatif, perancangan urban farming KOTAKota' menghasilkan manfaat ganda dari segi rasio area hijau dan ruang sosial yang ada bagi masyarakat bersama dengan upaya penghematan energi. Panel surya menghasilkan listrik secara mandiri terhadap KOTAKota'. Serta sistem pengairan daur ulang yang eďŹ sien menggunakan air yang sama untuk pengairan tanaman dan kolam ikan dalam siklus yang saling menguntungkan bagi kedua pihak. Rasio Area Hijau
230%
Rasio Area Komunitas
140%
Self-SufďŹ ciency Index
Energi
70%
Air
80%
51
KONTEN GRAFIS LAINNYA Beberapa proyek ilutrasi saya lainnya diluar arsitektur
52
53
instagram.com/barkpack.id 54
BARKPACK bertema utama hewan dengan tujuan meningkatkan awareness manusia terhadap hewan di sekitarnya, terutama hewan-hewan terlantar. konsep yang diambil minimalis namun ceria.
Totebag
55
Pin Akrilik
Shirt
56
Mug & Stiker desain dengan tema Australia Bush Fire dengan tujuan mengumpulkan donasi
57
WALLPAPER & GAMBAR DIGITAL
ILLUSTRASI
58
59
60
TERIMA KASIH. e. vandanatantawi@gmail.com m. 087777245112