Buletin Edisi 2 2017-2018

Page 1

BULETIN EDISI 2 2017-2018

Keresahan Untuk Lingkungan

OPINI Merusaknya Lingkungan Kita

RUANG Gaungan Kopi Sangkala

RUANG SEJARAH Cerita Di balik Kawasan Karet Tengsin

PROFIL Cerita dari si Prajurit Laut


HALAMAN REDAKSI

VIADUCT Organisasi Pers Mahasiswa Fakultas Hukum Gedung K1 UNIKA Atma Jaya - Jakarta Jl. Jendral Sudirman Kav. 51, Jakarta Selatan www.viaductpress.com Twitter/ Instagram: @viaductpress e-mail: viaductpress@atmajaya.ac.id Line: @T0Z7720B

Ketua Lavergo Karosekali Pemimpin Redaksi Khezia Talita Mora Sekretaris Bendahara Carolina Yosephine Lamablawa Divisi Liputan Anastasya Mitakda Vebrina Monicha Vazza Muyassir Wulan Nurasih Dian Putri Gema Bayu Samudra Meliani Thasia Simbolon Reza Reagan Blasius Dikarapunka Simbolon Sara Silalahi Ariantje Siwalette Julian Buana Putra Fara Dela Tesalonika Natado Putrawan Purba Divisi Layout Florencia Melati Kusuma Jeanet Riry Verginia Meliana Thalia Simbolon Ruth Clara Dewi Girsang Clarissa Audriana Tasha Dean Masa Daya Divisi Tata Usaha Irene Natalia Frabati Ida Bagus Ramanda Murti Dimitri Darek Bill Charlos Sinaga Andreas Sagala Desy Bungdiana Stephany Vania Silaban Ari Satria Seran Sessy Dionne Simanjuntak Raad Armada Juan Martin Truman Rumapea

PROLOG

I

ndonesia dikenal dengan negara yang kaya akan alamnya, dapat dilihat dari beragamnya ora dan fauna yang tumbuh berlimpah di negara tropis ini. Bahkan banyak negara yang mengimpor

sumber daya alam dari Indonesia. Diperkirakan 60 persen dari dua juta spesies tumbuhan di dunia ini ada di Indonesia dan bahkan banyak yang belum teridentiďŹ kasi. Selain itu turis-turis asing sering sekali datang untuk sekedar berlibur di Indonesia karena keindahan alamnya yang belum tentu dapat dijumpai di negara manapun. Namun, seiring dengan perkembangan zaman alam kita perlahan mulai rusak. Hutan-hutan mulai berganti menjadi daerah perkotaan, laut kita yang awalnya jernih mulai terlihat keruh, bahkan banyak ditemukan sampah-sampah di dalam tubuh hewan-hewan kita. Siapa sih sebenarnya yang bertanggung jawab akan hal ini? Tentu seluruh masyarakat di bumi inilah yang wajib menjaga kelestarian lingkungan agar terhindar dari global warming. Menyadari bahwa pentingnya untuk menjaga lingkungan kita, Viaduct mengangkat judul ini guna menghimbau para pembaca untuk tetap melestarikan lingkungan. Dalam bulletin edisi kali ini , dalam rubrik proďŹ l Viaduct mewawancarai See Soldier sebagai komunitas diver yang gemar membersihkan laut. Ada juga pembahasan mengenai problematika sampah plastik yang di suguhkan dalam rubrik nusantara. Selain itu, bagi pada anak muda yang suka nongkrong viaduct memberi refrensi tempat refreshing dalam rubrik ruang.

Pemasangan Iklan Irene Natalia F 089638140223

2

OBROLAN NAKAL Sekre Ormawa / Coworking Space... Privasi kita gimana? Jokowi dan Prabowo pelukan ... cie cie pelukan

Ida Bagus Ramanda 081382286364

EDISI 2 / 2017-2018


SURAT PEMBACA Bagi teman-teman pembaca setia Viaduct, ayo kirimkan kritik dan saran kalian ke alamat redaksi Viaduct Gedung K1 Unika Atma Jaya, Jl. Jend. Sudirman Kav. 51, Jakarta Selatan, atau hubungi via akun official line di @TOZ77408. Kami tunggu, ya...

Salam kenal untuk kawan-kawan Viaduct... Produk-produk Viaduct akhirnya bisa sampai juga di tempatku. Membaca buletin “Gema Mahasiswa Meredam” membuatku kembali banyak berpikir dan mengingat bagaimana bangsa Indonesia bisa berada di titik ini sekarang. Bagaimana campur tangan Mahasiswa tidak dipungkiri menjadi ujung tombak sebuah perubahan. Tetap semangat untuk kawan-kawan Viaduct semua. Terus tingkatkan dan asah kemampuan untuk berpikir agar tidak terbuai dengan perkembangan zaman. Tetap berkarya dan ditunggu produk-produk selanjutnya. Stacya Ana Claudya, Bachelor of International Hospitality Management, Taylor's University, Malaysia. Halo Stacya. Salam kenal juga, ya. Puji syukur produk Viaduct bisa sampai di sana. Semoga ke depannya kami dapat terus memberikan konten-konten yang menarik dan terus memperdalam setiap isi dari konten-konten tersebut. Terima kasih atas semangat yang kamu berikan, Viaduct akan terus berusaha meberikan karya-karya terbaiknya.

Halo Viaduct. Ini kali pertama gue melihat dan membaca beberapa produk dari Viaduct. Gue cukup kaget karena isi dari buletin sangat mudah untuk dipahami dan permainan warnanya sangat simpel. Gue jadi terpacu bagaimana pun setidaknya majalah kampus gue harus lebih menarik dari Viaduct haha... Keep up your great work dan kalau bisa sih halamannya diperbanyak (Itu kalau bisa haha). Semangat selalu yaa.. Janice Jocelyn Polly, Fak. Ilmu Komunikasi, Univ. Gunadarma. Halo Janice. Senang sekali mendapatkan respon positif dan masukan dari kamu. Hal tersebut tentu menjadi dorongan dan semangat untuk Viaduct terus berkarya dan tentunya (semoga) dapat memperbanyak halamannya dan semangat untuk merutinkan penerbitan produk-produk kami. Semangat untuk kamu juga, ya.. Salam Mahasiswa, Viaduct! Senang sekali dapat membaca salah satu produk terbitan mahasiswa dengan tema yang mahasiswa pula. “Gema Mahasiswa Meredam” menjadi produk Viaduct pertama yang gue baca. Produk yang oke dan kece dengan permainan warna yang menarik perhatian. Mambaca “Gema Mahasiswa Meredam” membuat gue tergelitik dengan keadaan mahasiswa sekarang. Sangat disayangkan perbedaannya ya. Semangat selalu Mahasiswa! Clarisa Naftali, Fakultas Teknik, Pendidikan Vokasi Seni Kuliner, UNJ Halo Clarisa. Memang begitu mungkin realita yang ada, menyedihkan memang. Terima kasih kamu telah memberikan respon yang positif terhadap produk buletin kami. Semangat terus menjadi Mahasiswa yang mandiri dan tidak tertipu daya oleh zaman. Salam Mahasiswa!

EDISI 2/ / 2017-2018

3


MAHASISWA BICARA

LINGKUNGAN KITA L

ingkungan yang bersih merupakan hal yang didambakan

setiap orang, namun kini lingkungan yang ada di Indonesia

sudah menjadi lingkungan yang sangat tercemar.

SEMAKIN PARAH

Oleh: Ari Seran

Pencemaran lingkungan bisa dilihat khususnya di kota-kota besar

yang ada di Indonesia, terutama di Jakarta. Lingkungan yang bersih sekarang hanya menjadi mimpi bagi masyarakat, karena pecemaran lingkungan sudah menjadi bagian dari kehidupan. Mahasiswa Atma Jaya pun mempunyai pendapat yang beragam mengenai pencemaran lingkungan yang juga mereka rasakan.

Ratu Ayu, FIABIKOM 2015 Menurut gw sih, pencemaran lingkungan saat ini udah bener-bener parah. Mulai dari air, udara, dan tanah sudah mulai tercemar. Apa lagi di Indonesia warganya kebanyakan tidak taat untuk buang sampah pada tempatnya. Selain itu, banyak juga yang tidak peduli sama lingkungan. Gw juga sudah mulai bawa tumblr kalo ke kampus untuk mengurangi sampah plastik. Selain bawa tumblr saat pergi, gw juga membuang ampas kopi untuk jadi pupuk tanaman di sekitar rumah gw.

Olivia Fera, Fakultas Ekonomi 2017 Perasaan gua tentang pencemaran lingkungan tentunya sedih. Gua juga sudah ikut mencegah pencemaran lingkungan dengan melakukan hal kecil yaitu membuang sampah pada tempatnya. Kalo untuk bawa botol minum belum dilakukan karena sedikit ribet, dan kalau bawa botol minum harus dibawa sampai pulang sedangkan kalau beli minuman bisa langsung dibuang. Selain membuang sampah pada tempatnya, gua juga tidak membawa kendaraan untuk ikut mengurangi pencemaran udara.

Vita, Fakultas Hukum 2015 Pendapat gua tentang pencemaran lingkungan itu banyak banget, apalagi di Jakarta, apalagi semenjak gubernurnya ganti, gua rasa pencemarannya semakin meningkat. Selain itu sebisa mungkin juga, kita harus mengurangi penggunaan sampah plastik, misalnya sedotan atau air mineral yang dibotolan. Kecil sih itu, tapi dampak yang ditimbulkan bisa menjadi lebih besar. Gua sendiri sudah ikut mencegah pencemaran lingkungan dari hal kecil, seperti harus buang sampah di tempatnya. Gua juga sudah bawa botol minum waktu gua pergi. Jadi sebisa mungkin meminimalkan penggunaan plastik dan terseraknya sampah-sampah tidak terpakai.

Fely Riana Djurlialis, Fakultas Psikologi 2013 Tentu gua tidak suka melihat pencemaran yang terjadi di Indonesia, apalagi yang di sekitaran gua. Pencemaran itu muncul karena warganya. Meskipun pemerintah sudah bikin proyek tentang lingkungan bersih, namun jika warganya tetap buang sampah sembarangan tidak akan berpengaruh apa-apa. Gua juga sudah bawa botol minum saat gua pergi. Selain itu, hal lain yang bisa

dilakukan untuk mencegah pencemaran lingkungan adalah tidak buang sampah

sembarangan. Misalnya kalau lagi mau buang sampah gua ga langsung buang sembarangan tapi gua masukin ke tas dulu sampai ketemu tempat sampah baru gua buang.

4

EDISI 2/ / 2017-2018


OPINI

V S Merusaknya Lingkungan Kita Oleh: Khezia Talita Mora

I

ndonesia merupakan negara yang kaya akan ora dan faunanya yang belum tentu dapat ditemui di Negara lain. Negara yang memiliki ratusan pulau ini menjadi negara kedua setelah Brazil yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Diperkirakan, ada dua juta spesies tumbuhan di dunia dan 60 persennya ada di Indonesia bahkan masih banyak lagi yang belum teridentiďŹ kasi, keren bukan? Namun mirisnya Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat keterancaman dan kepunahan spesies tumbuhan tertinggi di dunia. Lahan yang dulunya hijau sekarang berubah menjadi gedunggedung pencakar langit. Menurut mantan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto kondisi lingkungan Indonesia saat ini masih jelek dan memprihatinkan. Pembangunan dimana-mana, penggundulan hutan, pengolahan tanah yang tidak sesuai kaidah, permasalahan sampah yang menumpuk. Hal-hal inilah yang menyebabkan lingkungan kita mulai rusak bahkan pemanasan global. Untuk beberapa tahun belakangan ini memang pemerintah sedang gencar-gencarnya memperbaiki infrastruktur negara ini, akan tetapi pola pembangunan nasional tentu tetap harus memperhatikan kondisi lingkungan. Pemerintah sudah menyediakan dinas tata kota, namun terkadang tanah untuk penghijauan pun tetap digunakan untuk pembangunan gedung-gedung dan sebagainya, alhasil dengan kurangnya lahan hijau dapat berdampak pemanasan global serta kurangnya daerah resapan air dapat menyebabkan banjir disana-sini. Menurut

EDISI 2/ / 2017-2018

Mahawan Karuniasa yang merupakan perwakilan Indonesia dan Asia PasiďŹ k di Badan PBB untuk perubahan iklim (UNFCCC), dalam menghadapi pemanasan global seperti perubahan iklim dan SDGs, pembangunan perlu dikonstruksikan sesuai kondisi ekonomi, sosial dan lingkungan di Indonesia yang Berdasarkan UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup adalah dalam konteks pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia berkelanjutan. Pemerintah sudah mulai mengeluarkan regulasi mengenai penanggulangan kerusakan lingkungan di negara kita, kita sebagai warga Indonesia harus turut andil dalam menanggulangi hal tersebut. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), warga Indonesia pada setiap harinya dapat menghasilkan 0,5 kg sampah per orang atau jika di jumlahkan perharinya dapat menghasilkan 189 ribu ton sampah. Dari keseluruhan data dilihat bahwa 15% berupa sampah plastik atau setara dengan 28,4 ribu ton sampah plastik perharinya. Dimulai dari hal-hal kecil, kita dapat mulai mengurangi penggunaan plastik seperti penggunaan plastik belanja, sedotan, atau dapat membawa botol minum kemana-mana agar tidak perlu membeli air mineral kemasan dan masih banyak hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Sebagai manusia tentu kita diciptakan untuk merawat dan menyayangi lingkungan sekitar kita, boleh menggunakan namun tidak lupa dengan tanggung jawab yang ada. Kalau bukan kita yang menjaga lalu siapa lagi?

5


KILAS BALIK

Beberapa kejadian penting dan bersejarah pernah terjadi di sekitar kita. Kami sudah merangkum beberapa momen yang terjadi sejak April hingga Agustus. Yuk simak ulasan singkatnya!

17 April 1961 Invasi Teluk Babi Dilakukan Invasi Teluk Babi dilakukan guna menggulingkan Pemerintahan Fidel Castro yang saat itu adalah pemimpin Kuba. Invasi ini dilakukan oleh paramiliter yang telah dilatih dan didanai oleh dinas intelijen AS (CIA). Namun sayang, Invasi Teluk Babi dapat digagalkan oleh militer Kuba dalam waktu 3 hari.

23 April 1995 Pertama Kali Hari Buku Sedunia Dirayakan UNESCO menetapkan tanggal 23 April sebagai Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia dan Hari Buku internasional. Tanggal 23 dipilih karena bertepatan dengan tanggal kematian William Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega dan beberapa penulis terkenal lainnya.

3 Mei 1985 Ellyas Pical menjadi juara IBF Ellyas Pcal adalah orang Indonesia pertama yang dapat merebut gelar juara dunia dalam pertinjuan. Ia berhasil mengalahkan Chan Ju Do yang berasal dari Korea Selatan pada kelas superyweight pada kejuaraan Federasi Tinju Internasional (IBF) yang dilaksanakan di Istora Senayan.

16 Mei 1929 Academy Award Terselenggara Pertama Kali Academy Award atau yang sering kita sebut sebagai Piala Oscar adalah penghargaan yang diberikan untuk mengapresiasi karya dalam industri perďŹ lman. Acara ini terlaksana pertama kalinya di Hotel Hollywood Roosevelt, yang diawasi pula oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS).

6

EDISI 2/ / 2017-2018


5 Juni 1974 Pertama Kali Hari Lingkungan Hidup Dirayakan PBB menetapkan tanggal 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup yang dirayakan oleh seluruh dunia. Hal ini pertama kalinya ditetapkan untuk menandai pembukaan Konfrensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia yang terlaksana pada 5 sampa 16 Juni 1972 di Stockholm.

19 Juni 1978 Komik Strip GarďŹ eld Diterbitkan Tokoh kartun GarďŹ eld, si kucing gemuk dan jail, pertama kalinya dikeluarkan dalam bentuk komik strip. Dan pada tanggal yang sama pula, hari terbit pertama kalinya itu dijadikan hari Ulang Tahun GarďŹ eld. Komik Strip ini juga memegang rekor Guinness World Record sebagai komik yang dilesensikan paling luas di dunia.

10 Juli 1962 Satelit Telstar I Diluncurkan Satelit Telstar I merupakan satelit komunikasi pertama di Dunia yang diorbitkan. Telstar I diorbitkan dengan menggunakan roket ThorDelta di Cape Caneveral. Setelah satelit ini diorbitkan, gelombang TV dapat disiarkan dan komunikasi dapat dilakukan dengan mudah.

23 Juli 2001 Megawati Soekarnoputri dilantik menjadi Presiden RI Megawati Soekarnoputri yang merupakan anak dari Presiden Pertama Indonesia menjadi Presiden perempuan pertama. Ia dilantik setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada tahun yang sama yang diadakan guna menanggapi keputusan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) membekukan lembaga MPR/DPR dan partai golkar.

11 Agustus 1937 Lahirnya Ibu Hasri Ainun Besari Hasri Ainun Besari atau yang biasa kita kenal dengan Hasri Ainun Habibie lahir di Semarang, Jawa Tengah. Ia merupakan anak ke-4 dari 8 bersaudara. Istri dari Presiden ketiga Indonesia ini menutup usianya pada umur ke 72 tahun di Munchen, Jerman yang meninggal karena mengidap kanker ovarium, lalu di makamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

EDISI 2/ / 2017-2018

7


PROFIL

Cerita dari dari si Prajurit

Laut

Oleh: Lavergo Karosekali

8 8

EDISI 2/ / 2017-2018


I

ndonesia adalah rumah bagi aneka ragam hayati hidup berdampingan dengan masyarakat. Itu semua tidak terlepas dari kekayaan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan hidup bumi pertiwi, tetapi itu semua bisa jadi hanya cerita romansa di masa lalu. Sebuah fakta yang mencengangkan harus diakui, Bumi Pertiwi menjadi produsen sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Cina. Indonesia memproduksi sekitar 175.000 ton sampah plastik per harinya berdasarkan data Jambeck (2015). Ini sangat menyedihkan mengingat Presiden RI mempunyai program Indonesia Bebas Sampah 2020. Tampaknya ambisi urung terealisasi mengingat data yang sudah dipaparkan dan kurang kuatnya kemauan dari masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia banyak yang kurang peduli dan perhatian terhadap lingkungan hidup dengan membuang sampah sembarang. Tidak sulit bagi kita untuk menemukan sampah di jalanan, di ruang publik maupun di lautan. Sadar atau tidak sadar sampah-sampah ini akan memengaruhi ekosistem bawah laut. Para ahli biologi kelautan mengemukakan, sebanyak 300 hewan laut di daerah tersebut setiap tahun ditemukan menelan sampah plastik yang ada di dalam laut, data ini dikutip dari TribunJakarta.com. Laut menjadi sasaran bagi sampah plastik dan minimnya kesadaran masyarakat dengan pelestarian lingkungan hidup. Di tengah apatisnya masyarakat dan kurang perhatian pemerintah terhadap lingkungan hidup masih ada sekelompok orang yang peduli akan hal itu. #SeaSoldier adalah yayasan yang concern terhadap lingkungan laut. Bertemu dan berbincang dengan Dinni Septianingrum Co-Founder Seasoldier di salah satu cafe di Jakarta Selatan. Dinni sangat antusias menceritakan lebih lanjut mengenai Seasoldier ini. Nadine Chandrawinata atau lebih dikenal Nadine sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Perwakilan Indonesia untuk Miss Universe 2006 ini adalah pendiri Seasoldier bersama Dinni. Berawal dari sebuah gerakan yang diprakarsai oleh Nadine Chandrawinata dan Dinni karena ingin mengajak orang lain lebih peduli lagi terhadap lingkungan hidup. Keduanya mempunyai kesamaan hobi travelling. Suatu ketika Nadine diving dan saat itu dia melihat popok di karang dan Dinni juga menemukan realita yang sama. Dari situlah cikal bakal terbentuknya Seasoldier. “Akhirnya tercetuslah itu, gue sih kepikiran bikin namanya Seasoldier (prajurit laut). Bukan berarti anak-anak pecinta laut doang. Filosofinya karena 80% sampah dari hulu ke hilir. Sampah yang dibuang ke darat hampir semua berakhir di laut.” ujar Dinni. Merasa masih berjiwa muda keduanya terpikir untuk membuat gerakan di sosial media untuk mengajak anak-anak muda. “Daripada lo selfie-selfie doang tuh di tempat-tempat bagus manatau bisa bantu. Ya dari 10 kali lo selfie 1 kalilah aware buat lingkungan” ujar Dinni. Dibarengin membuat instagram Seasoldier dan membuat

EDISI 2/ / 2017-2018

9


Founder dan Co-Founder #SeaSoldier 10

EDISI 2/ / 2017-2018


gelang Seasoldier lebih bernuansa anak muda. Gelang Seasoldier sendiri mempunyai filosofi yaitu gelang yang dikepang mengartikan gotong royong, warna gelang tersebut pun mempunyai arti yaitu biru mempresentasikan laut, merah putih mempresentasikan Indonesia, emas mempresentasikan kejayaan. Konsep Seasoldier guna menarik perhatian anak-anak muda; Fun, simple, dan keren dalam mengajak peduli lingkungan hidup.

besar yang positif. “Sampah plastik termasuk sedotan gak mudah terurai butuh ratusan tahun dia jadi microbeads (butiran-butiran halus dari partikel kecil plastik), lo bisa ganti sedotan dengan stainless straw, paper straw” ujar Dinni. Di sela kegiatan yang menguras tenaga dan pikiran Seasoldier tidak lupa menjaga keharmonisan dan semangat dengan menggelar buka Bersama dan sekedar nongkrong karena Seasoldier berasas kekeluargaan.

Fun, simple, dan keren untuk mengimplementasikan aksi Seperti dikatakan sebelumnya, konsep yang dibuat Seasoldier fun, simple, dan keren inilah tidak monoton yang membedakan dari komunitas lain. Seperti halnya gelang kepang terlihat keren untuk anak muda tetapi tidak menghilangkan esensinya. Seasoldier juga aktif di sosial media menghimbau masyarakat untuk melakukan hal simple seperti mengurangi pengunaan sampah plastik, tidak memakai sedotan plastik dan mematikan lampu saat tidak dibutuhkan. Begitu juga dengan aksi/ kegiatan nyata Seasoldier dari memposting foto, nonton bareng film lingkungan hidup, penanaman mangrove, transpalantasi terumbu karang, hingga talkshow mengedukasi masyarakat dan anak sekolah. Kegiatan tersebut rutin dilakukan Seasoldier di berbagai daerah. Fun, simple, dan keren tetapi membawa dampak

Berawal gerakan berakhir yayasan Tidak pernah terpikir oleh Nadine dan Dinni kalau gerakan sederhana mereka itu akan menjadi booming. Saat ini anggota Seasoldier tercatat kurang lebih 20.000 anggota yang tersebar di 14 kota ditetapkan jadi regional. Karena sudah banyaknya donatur maka pengurus Seasoldier berinisiatif menjadi yayasan. “Karena setiap pengeluaran dan pemasukan kan harus ada pertanggungjawabannya dan kita juga bebas ngajuin proposal dan lebih resmi” ujar Dinni. Per maret 2018 Seasoldier resmi menjadi yayasan berfokus pada kelestarian lingkungan laut. Jika tertarik menjadi bagian Seasoldier kamu hanya perlu mengubungi CP Seasoldier dan ikuti kegiatannya. Berawal dari gerakan sederhana berakhir menjadi yayasan. Semoga generasi muda mendukung semangat dan menularkan virus ramah lingkungan seperti Seasoldier.

EDISI 2/ / 2017-2018

11


KAMPUS KITA

Sumur Pencegah Banjir Oleh: Vebrina Monicha

T

Ilustrasi Sumur Resapan

entunya bagi kita mahasiswa/i Unika Atma Jaya sudah tidak asing bila musim hujan datang maka kampus tercinta pasti akan tergenang.

Bukan hanya sekali ataupun dua kali hal ini terjadi. Dan yang baru saja terjadi, muncul berita bahwa Anies Baswedan menyebut kampus Atma Jaya tidak memiliki Sumur Resapan. Apa, sih, yang dimaksudkan oleh Pak Anies sebenarnya? Pak Anies menyebutkan hasil sidak pengelolaan air tanah dan limbah gedung di kawasan Sudirman- Thamrin, dari 77 gedung terdapat 37 gedung yang tidak memiliki Sumur Resapan. Dan, ya, Kampus Unika Atma Jaya termasuk ke dalam 37 gedung yang tidak memiliki Sumur Resapan.

Ta p i , a p a k a h k a l i a n t a h u a p a y a n g

dimaksudkan oleh Pak Anies sebenarnya? Sumur

kampus segera mengusuhakan hal tersebut.� Ujar

Resapan merupakan salah satu teknik konservasi air

Anthon De Fretes, Kepala Biro Pengelola Prasarana dan

dan tanah yang mengendalikan dampak dari air hujan

Sarana. “Jangan sampai gara-gara perkara ini izin

dengan cara meresapkannya kembali ke tanah

bangunan sampai dicabut. Bangunan kitakan sudah

sehingga air yang mengalir di permukaan dapat

bertahun-tahun, sangat disayangkan bila hal itu sampai

berkurang. Konsepnya seperti kita membantu proses

terjadi.� Lanjutnya saat ditemui di ruangan kerjanya.

air untuk meresap ke dalam tanah. Hal ini tentu dapat

Menurut Anthon, tentu semuanya butuh

mengurangi tergenangnya air di titik-titik tertentu yang

waktu untuk diproses terlebih Atma Jaya sekarang lagi

rawan banjir. Dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta

gencar-gencarnya dalam pembangunan. Oleh karena

Nomor.68 Tahun 2005 tujuan dari pembuatan Sumur

itulah, dari pihak Atma Jaya akan memilih-milih mana

Resapan yaitu untuk menampung, menyimpan dan

yang sekiranya harus didahulukan, mana yang

menambah cadangan air tanah yang dapat berfungsi

dampaknya akan terasa langsung bagi orang-orang

juga untuk mengurangi limpahan air hujan ke

yang hidup di lingkungan Atma Jaya.

pembuangan air sehingga dapat mengurangi

Nah, jangan khawatir untuk kawan-kawan

kebanjiran.Nah, sayang sekali bukan bila Atma Jaya,

mahasiswa. Tentunya pihak kampus kita akan terus

kampus kita yang tercinta tidak memiliki Sumur

berusaha supaya kita-kita semua mahasiswa dapat

Resapan seperti yang dikatakan oleh Pak Anies?

berkegiatan tanpa adanya gangguan dari air banjir yang

Sedangkan yang kita tahu bahwa Atma Jaya sering

bisa saja terjadi kapan saja. Dan tentunya bukan hanya

sekali mengalami kebanjiran, yang tidak bisa dipungkiri

melalui Sumur Resapan Atma Jaya menanggulangi

akan terjadi setiap hujan lebat turun.

banjir, tapi dengan hal-hal kecil yang mungkin tidak

kalian sadari. Yuk, tetap semangat apapun yang terjadi.

12

“Ya mau bagaimana lagi. Kita juga dari pihak

EDISI 2/ / 2017-2018


POJOK MAHASISWA

Ide Gila, Siapa Takut! Oleh: Florencia Melati Kusuma

I

ngin sukses sebagai pengusaha muda, tapi tidak tau

bagaimana caranya? Well, jangan bersedih guys!

Kali ini Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis (SMFEB) akan membantu kamu! Melalui seminar “Startup Business and Creativity” kamu akan diajarkan bagaimana caranya memulai bisnis sebagai pemula. Acara ini diadakan pada Kamis, 17 Mei 2018 bertempat di Gedung Yustinus lantai 15, Kampus Unika Atma Jaya Semanggi. Seminar kali ini dibuka dengan dua sesi yakni, pada sesi I pukul 12.30-14.30 lalu dilanjutkan sesi II pukul 14.35-16.00. Seminar ini dibawakan oleh tiga pembicara

Taichan “Goreng”, hayo pasti sudah pada tahu deh siapa

yang gak kalah serunya loh! Yang pertama ada Gary

orangnya. Yup, ada Niko Al-Hakim juga di seminar ini. Kali

Sangitan seorang pemilik dari usaha Sofa Beanbag.

ini ia berbagi pengalamannya ketika awal memulai usaha

Siapa sangka, ternyata ide gilanya ini muncul ketika ia

Sate Taichan “Goreng”. Berawal dikenal sebagai seorang

masih menjalani masa-masa kuliahnya dulu di Unika

selebgram yang tidak tau apa-apa tentang dunia bisnis, kini

Atma Jaya pada tahun 2008. “Kalian bagi anak muda

ia mengubah stigma tersebut dan menjadi lebih dikenal

yang ingin berbisnis akan lebih baik kalo kalian tau apa

sebagai seorang pemilik Sate Taichan. Lalu pembicara yang terakhir ada dari tim

yang kalian mau. Karena kalo kalian tau apa yang kalian mau, nanti akan kalian kerjakan dengan sepenuh hati,

Cekmata.com. Dengan memanfaatkan teknologi yang

totalitas. Dengan totalitas, nanti idenya itu bakalan

semakin canggih, tim ini membentuk sebuah aplikasi yang

bermunculan tinggal boleh pilih mana yang enak buat

bisa membantu para penggunanya untuk memeriksa

dieksekusi karena kalo buat gue ide itu buah

kesehatan mata, khususnya dalam hal mendeteksi adanya

permasalahan yang ada di masyarakat.” Ucapnya

katarak. Berawal dari keinginan untuk mengajak

disela-sela seminar yang dihadiri 300 orang siang itu.

masyarakat lebih peduli pada kesehatan mata, kini tim

Selain Gary Sangitan, ada juga si pemilik Sate

Cekmata.com telah menwujudkannya melalui aplikasi ini. Seminar ini terbuka untuk umum, namun dikenai biaya sebesar Rp 25.000 bagi mahasiswa Atma Jaya dan Rp 30.000 bagi Non-Atma Jaya. Seminar kali ini bertemakan “Make a Big Business Through Big Talent” karena Felisita percaya setiap orang memiliki talentanya masing-masing dan tentunya berbeda, melalui talenta itu tentunya akan muncul ide untuk mulai berbisnis. So, tunggu apa lagi guys? Jangan pernah takut memulai ide gila kamu, karena hanya kamu yang tau kemampuan kamu! Yuk, jadi pengusaha muda!

EDISI 2/ / 2017-2018

13


RAGAM

ORGANISASI K

UNTU

LINGKUNGAN

Oleh: Carolina Yosephine. L

K

eindahan alam di Indonesia memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Tanpa disadari kita sering lupa untuk menjaga dan mencintai alam negara kita sendiri. Entah memang benar kita tidak menyadari tindakan kita terhadap alam, atau justru kita menyadarinya tetapi pura-pura tidak tahu akan kejahatan yang telah kita lakukan terhadap alam kita sendiri. Dengan latar belakang yang sudah sedikit dibahas di atas, tentu sudah cukup untuk menjadi alasan terbentuknya organisasi-organisasi yang melindungi lingkungan, bukan? Mari kita intip sedikit mengenai organisasi yang masih mau peduli dengan lingkungan dan alamnya.

Greenpeace Kata-kata manis dari organisasi yang satu ini, yaitu “Greenpeace adalah organisasi kampanye global yang independen, beraksi untuk mengubah sikap dan perilaku, untuk melindungi, memelihara lingkungan dan mempromosikan perdamaian.� Berbeda dengan WWF, organisasi yang salah satu prinsip dasarnya adalah “bearing witness� ini, memiliki dua orang pendiri yang pada saat itu masih memiliki status sebagai mahasiswa. Nama kedua pemuda yang ikut membanggakan para mahasiswa yaitu, Paul Cote dan Patrick Moore. Kece, bukan? Salah satu keunikan dari Greenpeace adalah cara organisasi membuka jalan bagi banyak orang yang ingin turut serta beraksi bersama. Dengan cara melakukan donasi dalam bentuk materi memang sudah sangat banyak diterapkan oleh organisasi lain. Namun, karena organisasi ini merupakan organisasi kampanye global, maka hanya dengan melakukan donasi dalam bentuk tweet. Dengan satu sumbangan tweet saja sudah dapat membuat follower di Twitter kita akan menjadi tahu mengenai kampanye Greenpeace.

KOPHI Jika dunia mengenal Greenpeace, maka Indonesia juga bisa membanggakan Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (yang selanjutnya disebut KOPHI). KOPHI terbentuk dengan dipelopori oleh 3 orang Mahasiswa, Yudithia dari Universitas Indonesia, Lidwina Marcella dari LSPR dan Agusman Pranata dari President University. Tidak kalah membanggakan, bukan? Tidak hanya itu, kini KOPHI tersebar di 18 provinsi sebagai organisasi pemuda pemerhati lingkungan. Dengan diresmikannya KOPHI pada 30 Oktober 2010, kini kawan-kawan semua dapat mengambil bagian dari masalah yang ditimbulkan akibat perubahan iklim dengan bergabung dengan KOPHI yang berjalan secara kolektif dan berkelanjutan hingga Lingkungan asri dapat tercipta.

14

EDISI 2/ / 2017-2018


WWF (World Wildlife Found) Organisasi ini memang identik dengan logo pandanya. Kalau kata Sir Peter Scott, salah satu pendiri WWF Internasional, “Kami menginginkan satwa yang karismatik, terancam punah, dan dicintai oleh banyak orang di dunia. Dengan menggunakan panda sebagai logo, kami juga dapat menghemat biaya percetakan karena logo ini hanya memerlukan tinta hitam.� Unik, bukan? Yang menjadi fokus dari organisasi ini adalah konservasi dari tiga bioma yang sebagian besarnya terdiri dari keragaman hayati dunia. Tiga bioma tersebut antara lain, yaitu hutan, ekosistem air tawar, samudera dan pantai. Tidak mungkin kan jika organisasi setenar WWF ini hanya berhenti sampai di tiga bioma saja. Ternyata organisasi yang bekerja di 100 negara di dunia ini juga menangani berbagai masalah mengenai spesies yang terancam punah, polusi dan perubahan iklim. Salah satu organisasi lingkungan terbesar di dunia ini memiliki misi “menghalangi dan memutarbalikkan penghancuran lingkungan kita�.

WALHI Siapa sangka Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (yang selanjutnya disebut WALHI) terbentuk dari hasil diskusi informal seorang Emil Salim dan kawan-kawannya. Emil ingin antara pemeritahan dengan NGO dapat berjalan bersama dalam pewujudan lingkungan yang baik, yang turut didorong oleh peran serta masyarakat. Berangkat dari lantai 13 Balaikota, terpilihlah 10 kelompok pembentuk WALHI. Eksploitasi dan penggunaan SDA yang berlebihan, tentu akan berujung pada krisis lingkungan hidup yang kemudian tentunya akan mempengaruhi setiap elemen yang terdapat di dalam masyarakat. Untuk itu, WALHI berusaha agar terciptanya tatanan-tatanan dalam masyarakat yang turut menjamin hak-hak setiap individu atas berbagai sumber kehidupang dan lingkungan hidup yang sehat.

Penjabaran singkat di atas merupakan contoh dari organisasi yang menangani lingkungan. Wake up, kawula muda! Kalau bukan kita yang masih memiliki jutaan tenaga ini, siapa lagi yang mau melanjutkan warisan untuk melindungi lingkungan dan alam kita? Alasan tidak memiliki waktu untuk melakukan aksi langsung melindungi lingkungan, tentu sudah tidak dapat diterima lagi. WWF memang sedang mengatasi salah satu penyebab kerusakan lingkungan yaitu polusi, tetapi apakah dengan satu pihak yang terus menerus mengobati, sementara pihak lainnya tetap melukai, masalah akan selesai? Yuk, kita sama-sama beranjak dan menengok dunia luar dengan mata kita sendiri. Setelah melihat-lihat, mari kita berpikir langkah pertama apa yang akan kita perbuat untuk lingkungan kita. Semua sudah terbungkus rapih, maka, ayo kita beraksi bersama!

EDISI 2/ / 2017-2018

15


SEKILAS LENSA Oleh: Febby Dyah Lukintasari*

*Fotografer merupakan anggota pasif Viaduct

16

EDISI 2/ / 2017-2018


Mata ini lebih sejuk meilhat keindahan ini dibandingkan gedung-gedung îˆ nggi menjulang. Bagaimana denganmu?

EDISI 2/ / 2017-2018

17


Sekilas Lensa

Menjaga Lingkungan dan Kebudayaan merupakan suatu keharusan bagi kita sebagai Bangsa Indonesia Oleh: Febby Dyah Lukintasari *Forografer merupakan anggota pasif Viaduct

18

EDISI 2/ / 2017-2018


EDISI 2/ / 2017-2018

19


NUSANTARA

PERKARA

DI SAMUDERA KITA Oleh: Vazza Muyassir

K

ita nggak jauh-jauh dari yang namanya laut. Sumber dayanya yang melimpah menjadi sumber makanan yang baik bagi kebutuhan tubuh sehari-hari. Selain itu juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan-bahan baku untuk bangunan dan kerajinan tangan. Kehidupan biotanya yang beragam di dalam juga menjadikan laut memiliki keunikan tersendiri sebagai wahana untuk liburan yang menyenangkan, apalagi jika lautnya masih biru dan bersih, pasti sangat menyenangkan untuk diselami karena pemandangannya sangat eksotis. Tapi sayang, realitanya sekarang adalah negeri seribu pulau kita ini ternyata tidak menyajikan keindahan laut yang memancar lagi, karena perlahan beralih fungsi sebagai tempat sampah bagi masyarakat.

20

“Delapan puluh persen sampah di laut berasal dari darat, dan kebanyakan berbahan plastik.� kata Hendi Koeshandoko selaku Kepala Seksi Penanggulangan Pencemaran Kementerian Kelautan dan Perikanan. Terlihat bagaimana apatisnya masyarakat terhadap kebersihan laut dengan gaya hidupnya yang sedikit-sedikit main buang sampah kemana-mana. Tanpa disadari, ternyata kebiasaan membuang sampah sembarangan di darat juga berimbas ke laut. Menurut Hendi, lokasi laut yang paling tercemar adalah Teluk Jakarta, yang disebabkan oleh Pencemaran Limbah Domestik. Selain itu Pantai Kuta di Bali juga tak kalah dianggap kotor karena peralihan genangan sampah yang disebabkan hidrodinamika

EDISI 2/ / 2017-2018


laut yang berakibat sampah dari beberapa daerah di Jawa bisa merembes kotor ke pantai Kuta tersebut. Permasalahan ini tentu berimbas pada kesehatan biota laut. “Terdapat dua penelitian di Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar yang membuktikan bahwa ikan-ikan di beberapa wilayah Indonesia sudah teridentifikasi mengandung plastik.” Ujar Hendi ketika ditanyakan mengenai kondisi ikan yang tercemar sampah plastik. Beberapa tindakan sudah dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, contohnya adalah kerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal, memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat, membuat alat pencacah sampah, dan mengolah sampah menjadi pupuk kompos. Untuk ke depannya, Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana akan berkoordinasi dengan Menko Kemaritiman untuk menangani masalah sampah di laut. Tentunya juga akan melakukan pembersihan pantai dan monitoring (pengawasan) terhadap kebersihan laut. Apakah kita cuma bergantung pada pemerintah? Padahal, sampah juga berasal dari kehidupan kita sehari-hari. Ternyata menjaga kebersihan laut bisa dilakukan sambil menyalurkan hobi juga. Contohnya yang dilakukan oleh Swietenia Puspa Lestari, inisiator komunitas Divers Clean Action (DCA). Bakat dan hobi diving yang dimilikinya sejak kecil tak hanya membawanya menikmati laut dari barat sampai timur Indonesia untuk diselami, tetapi juga digunakan untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap kebersihan laut. “Tahun 2003-2007 gue melihat laut masih bagus banget. Sekarang banyak sampah. Ada saja ikan yang stuck juga gara-gara plastik. Masyarakat juga tidak punya pilihan lain di samping sampahnya dibuang ke laut, dibakar atau diletakin di pantai. Makanya gue ngajak temen-temen gue buat diving bareng sambil mungutin dan ngumpulin sampah yang ada di dalam laut.” ujar gadis yang kerap disapa Tenia ini. Bagi Tenia, kondisi laut memang ironis bagi biota di dalamnya. Apalagi terkait menumpuknya sampah plastik. Matinya terumbu karang karena tidak kena sinar matahari, hingga matinya jutaan burung laut, ratusan ribu mamalia laut dan ratusan penyu karena mengonsumsi plastik yang dikira mangsa. Ikan yang mengandung microplastic juga sangat berbahaya bila dimakan manusia karena sifatnya karsinogenik. Kegiatan menyelam yang dilakukan Tenia,

EDISI 2/ / 2017-2018

biasa dilakukan selama 30 menit lalu sampah yang terkumpul dipilah-pilih lagi. Tenia dan temantemannya sempat bingung jika sampah dikembalikan ke 'Pasukan Oranye' (sebutan untuk Penanganan Prasarana dan Sarana Umum DKI Jakarta), maka kemungkinan sampahnya bisa kembali lagi. “Makanya gue sama temen-temen gue berencana bikin sistem terintegrasi. Kita nemuin ada gap antara pengetahuan, kesempatan dan kepercayaan terhadap kontribusi pemuda karena masing-masing sektor (pemerintahan dan perusahaan) punya peran sendiri-sendiri. Akhirnya, kita bikin NGO (LSM) sendiri yang awalnya terdiri dari 6 orang.” kata Tenia yang genap berusia 23 tahun ini. Komunitas DCA memiliki sejumlah peran yang sudah menyelamatkan kebersihan laut. Contohnya menyelam sambil mengumpulkan sampah. Sampah yang diperoleh juga dipisah dan didata lagi berat dan jenisnya. Selain itu juga bekerja sama dengan pemandu wisata di sekitar Kepualauan Seribu untuk menghimbau agar turis tidak buang sampah sembarangan. “Banyak yang sering nyalahin sampah berasal dari kota besar. Padahal, kalo kamu buang sampah di Pulau kecil, sampah yang kamu buang bisa balik lagi ke Jakarta karena dialirkan siklus angin barat. Pemandu wisata sekitar situ juga kita ajak bikin eco bricks yang berasal dari botol plastik dan bungkus sampo sachet. Hasilnya bisa dipake buat bikin pelampung nelayan, kursi, meja dan bahan bangunan.” ujar Tenia. Sekitar 70% sampah di daerah Kepulauan Seribu adalah plastic, paling sering ditemui dalam bentuk sedotan. Membawa komunitas DCA bekerja sama dengan KFC, salah satu restoran cepat saji yang populer, untuk mengurangi pemakaian sedotan bagi pelanggan. “Sedotan itu kan salah satu jenis sampah yang nggak punya nilai jual. Jadi kita ajak KFC sebagai salah satu restoran cepat saji terbesar untuk mengurangi pemakaian sedotan. Sejak 2016, kita coba di 6 store KFC dan satu tahun kemudian bisa diterapkan di semua cabang. Hasilnya, KFC udah mengurangi pemakaian sedotan hingga 45%.” Ujar Tenia. Mereka telah menunjukkan kepeduliannya terhadap kebersihan laut. Apakah kita juga akan menunjukkannya dengan aksi nyata seperti mereka? Jika memang laut biru yang kita damba untuk dinikmati saat liburan atau waktu senggang, sebaiknya kita juga mulai bersama dari hal kecil.

21


SEPUTAR HUKUM

Salah Kaprah Pembebanan Jaminan Fidusia dalam Transaksi Leasing Oleh: Pantas Manalu, S.H*

B

agi masyarakat luas tentu saja sudah sering mendengar istilah leasing. Leasing menjadi kata yang umum terucap ketika membicarakan tentang pembiayaan kredit kendaraan bermotor. Tetapi, apakah sebenarnya pengertian leasing itu sendiri ? Memang cukup mudah jika hanya menjawab apa itu leasing namun tidak mudah untuk memahaminya.

Hubungan 3 Pihak Utama dalam Leasing Sewa Guna Usaha Barang Modal LESSOR

Pe

mb

al

eli

Perspektif Hukum Tentang Leasing (Sewa Guna Usaha) Peraturan perundang-undangan sejatinya telah memberikan definisi leasing itu sendiri, seperti termuat dalam Pasal 1 huruf a Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1169/KMK.01/1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing) yaitu : “Kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh Lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala” Terdapat 3 pihak utama dalam transaksi leasing yang terdiri dari Lessor (pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada Lessee dalam bentuk barang modal dan mempunyai hak untuk memindahkan sementara hak penggunaan obyek sewa), Lessee (pihak yang memperoleh pembiayaan berupa barang modal dari lessor), dan Supplier (pihak yang menyediakan barang modal untuk disewa guna usahakan oleh lessor kepada lessee). Satu bagian penting mengenai leasing, yaitu adanya hak opsi dimana Lessee mempunyai hak untuk membeli barang modal dari Lessor ketika jangka waktu sewa guna usaha berakhir.

22

LESSEE

an

od

Ba

ra

ng

M

od

al

an

ar

B an

SUPPLIER

gM

irim

ng

Pe

Perbedaan antara Leasing dan Pembiayaan Kredit Kendaraan Bermotor Setelah mengetahui pengertian dan sistematika sederhana leasing di atas, lalu bagaimana dengan Pembiayaan Kredit kendaraan bermotor? Di mana Pembiayaan Kredit kendaraan bermotor merupakan salah satu dari bentuk usaha Perusahaan Pembiayaan yang disebut sebagai Pembiayaan Konsumen. Berdasarkan Pasal 1 huruf g Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan, mengartikan: “Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran.” Dalam Pembiayaan Kredit Kendaraan bermotor ini memiliki konsep di mana konsumen yang ingin membeli tidak memiliki cukup dana sehingga dibutuhkan peran perusahaan pembiayaan untuk membiayai pembelian pada dealer atau showroom.

EDISI 2/ / 2017-2018


Pemahaman dalam membedakan antara leasing dan Pembiayaan Kredit Kendaraan Bermotor adalah kedudukan kepemilikan terhadap obyeknya, di mana konsep Leasing yaitu Lessor, menyewa guna usahakan barang modal kepada Lessee dengan ada Hak Opsi pada perjanjian sewa guna usaha dan kepemilikan barang modal adalah tetap milik lessor sampai dengan Lessee menggunakan hak opsi barulah beralih kepemilikan tersebut. Sedangkan Pembiayaan Kredit Kendaraan Bermotor merupakan pembelian kendaraan bermotor oleh konsumen pada dealer atau showroom yang dibayarkan oleh perusahaan pembiayaan, sehingga jelas sejak awal kepemilikan barang adalah milik atau atas nama konsumen. Kedudukan Jaminan dalam transaksi Leasing dan Kredit Pembiayaan Bermotor Dalam prakteknya jaminan menjadi hal yang sangat penting, jaminan berfungsi sebagai perlindungan untuk menghindarkan perusahaan pembiayaan dari kerugian yang disebabkan kegagalan pembayaran. Jaminan kebendaan menjadi hal yang lazim digunakan oleh perusahaan pembiayaan. Pembebanan terhadap jaminan kebendaan tersebut mengikuti bentuk objek benda tersebut seperti apabila benda tidak bergerak seperti tanah maka pembebanannya dengan Hak Tanggungan sedangkan benda bergerak seperti kendaraan bermotor pembebanannya dengan jaminan fidusia atau gadai. Dalam konteks leasing jaminan yang dapat digunakan sebagai jaminan adalah berupa simpanan jaminan (security deposit) berupa sejumlah uang yang diterima Lessor dari Lessee pada awal masa sewa dan polis asuransi terhadap barang modal tersebut. Sekilas Fidusia Dalam Konteks Jaminan Kebendaan Jaminan fidusia sebagaimana terdapat dalam UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia merupakan hak jaminan kebendaan untuk benda bergerak yang menekankan pada dua prinsip hukum, yaitu pengalihan hak kepemilikan secara kepercayan (Fiduciaire Eigendoms Overdracht/FEO) dan penguasaan benda jaminan tetap pada pemilik benda (constitutum possessorium). Jaminan tersebut dituangkan dalam bentuk perjanjian jaminan yang didahului oleh adanya perjanjian pokok yang merupakan perjanjian hutang piutang di mana di dalamnya selalu menyebutkan adanya pengakuan hutang oleh debitur kepada kreditur dan atas hutang tersebut kemudian para pihak mengadakan perjanjian tambahan (accesoir) yang merupakan perjanjian ikutan atas perjanjian pokok sebagai perlindungan bagi kreditur apabila debitur melakukan wanprestasi. Bagian penting dari perjanjian pokok dan perjanjian tambahan tersebut merupakan

EDISI 2/ / 2017-2018

satu kesatuan yang saling berkaitan dan tidak berdiri sendiri. .Obyek Leasing sebagai Jaminan Fidusia dalam Pelaksanaan Perjanjian Leasing Dalam praktek, jaminan fidusia sering digunakan dalam perjanjian sewa guna usaha (leasing) karena secara prosedural dianggap mudah dan praktis. Namun faktanya, yang dijadikan objek jaminan fidusia dalam perjanjian leasing tersebut adalah obyek leasing itu sendiri, sehingga secara teori dan konsep antara leasing sama sekali tidak tepat dengan konsep jaminan fidusia. Dalam perjanjian kredit oleh lembaga pembiayaan yang menggunakan jaminan dengan cara fidusia pada dasarnya hak kepemilikan atas barang tersebut dimiliki oleh debitur sedangkan pembiayaannya dilakukan oleh kreditur. Sebagaimana telah diuraikan diatas, kedudukan barang modal selama berlangsungnya perjanjian leasing masih merupakan milik dari Lessor bukan Lessee. Sementara dalam konsep fidusia, barang yang menjadi jaminan hutang adalah barang milik atau atas nama Lessee sendiri, dan Lessee (debitur) masih diberi kesempatan untuk memakai barang tersebut. Dengan demikian dikarenakan hak kepemilikan obyek leasing adalah milik Lessor maka menurut hukum, Lessee tidak dapat menjaminkan obyek leasing sebagai jaminan fidusia. Sebaliknya terhadap perusahaan pembiayaan (lessor) yang menjadikan obyek leasing sebagai jaminan fidusia akan dianggap sebagai penyelundupan hukum. Bahwa praktek perusahaan pembiayaan (leasing) dalam melaksanakan kegiatan dengan melakukan pembebanan atas obyek leasing dengan jaminan fidusia dalam perjanjian sewa guna usaha (lease agreement) adalah batal demi hukum (null and void) karena secara teori sebagai suatu perjanjian tidak memenuhi unsur obyektif syarat sahnya perjanjian.

*Penulis adalah Anggota Pasif Viaduct yang saat ini berprofesi sebagai Advokat. Materi ini pernah disampaikan oleh Penulis dalam Seminar “Pendidikan Literasi Keuangan” dengan materi “Leasing Transaction and Fiducia”, tanggal 8 September 2017 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian-Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK-STIK).

23


Ruang Sejarah

Foto oleh: suarajakarta.co

T

Cerita Di balik Kawasan Karet Tengsin Oleh: Meliani Thasia

24

idak asing lagi bukan jika kita mendengar Kawasan Karet Tengsin? Kawasan tersebut merupakan kelurahan yang terletak di kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kelurahan ini juga dikenal dengan Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, dengan luas sekitar 16,2 hektar yang letaknya berada di tengahtengah Ibukota. Namun, apakah kalian mengetahui cerita di balik Kawasan itu? Yuk, kita simak‌ Pada tahun 1896, terdapat sebuah hutan yang kemudian berubah menjadi perkebunan karet yang dimiliki seorang Tionghoa bernama Tan Tieng Shin. Luas dari kawasan perkebunan ini sekitar 300 hektar. Perkebunan ini dipadati oleh penduduk sekitar 15 ribu warga dengan 70 RT (Rukun Tetangga) yang di dalamnya terdapat 9 RW (Rukun Warga), selain itu Kawasan ini pula dilintasi kali Krukut yang kemudian dimanfaatkan masyarakat setempat untuk memancing, mencuci, dan mandi. Namun sangat disayangkan, seiring berkembangnya zaman, sekarang ini kali sudah tercemar dan tidak dapat digunakan lagi. Tan Tieng Shin dikenal sering memberi bantuan kepada masyarakat sekitarnya, hingga daerah tersebut disebut daerah Tieng Shin. Karena masyarakat sekitar

EDISI 2/ / 2017-2018


sulit menyebutkan namanya, maka masyarakat sekitar m e n y e b u t n y a d a e r a h K a r e t Te n g s i n . S i k a p kedermawanan dan baik hati dari Tieng Shin, membuat masyarakat sekitar banyak yang bekerja di perkebunan. Kebutuhan hidup dari masyarakat sekitar menjadi sejahtera, karena dapat menikmati langsung hasil perkebunan yang melimpah. Perkebunan itu dulunya tidak hanya terdapat pohon karet saja, tetapi juga tumbuh sayur mayur yang subur dan berbagai macam pohon lainnya. Namun, berubah menjadi perkebunan karet oleh Tieng Shin. Disamping itu, Tieng Shin juga membuka usaha kerajinan kulit sepatu yang dikenal dengan nama “Kwet-kwet�. Sepatu kulit dari Karet Tengsin terkenal sampai ke seluruh pelosok Jakarta. Sepatu tersebut memiliki ciri khas, jika dipakai berjalan akan berbunyi kwet-kwet. Bunyi tersebut berasal dari dalam sepatu yang dimasukkan mancung atau pembungkus bunga pohon kelapa. Pada tahun 1950-an hampir semua anakanak dan remaja selesai pulang sekolah bekerja di tempat usaha kerajinan kulit. Selain sepatu, usaha kerajinan kulit turut memproduksi berbagai jenis barang seperti tas, sabuk dan aksesoris lainnya. Bahan kerajinan kulit itu berasal dari banyak daerah, bahannya seperti kulit ular, buaya, kodok batu hingga biawak. Dengan harga dan kualitas yang tinggi sepatu itu dianggap menjadi barang mewah, dan tujuan utama penjualan mereka adalah kawasan Menteng karena sejak dulu Menteng menjadi salah satu kawasan elit. Lalu Tieng Shin juga membuka pusat usaha rumahan batik yang dipegang masyarakat keturunan Tionghoa, sementara usaha kerajinan kulit dipegang pada masyarakat pribumi. Masyarakat sekitar merasa terbantu karena dapat bekerja di kedua usaha tersebut. Namun ditahun 1978, Tieng Shin kehilangan usaha rumahan batiknya, karena kebijakan dari Gubernur DKI

Jakarta. Dengan alasan mengurangi pencemaran dari limbah industri, maka harus merelokasi industri dari pusat Jakarta ke kawasan pinggiran. Akhirnya pemerintah memberi tempat usaha-usaha tersebut di Pulo Gadung yang dikenal dengan Jakarta Industrial Estate Pulo Gadung. Ketika Tieng Shin sudah meninggal, anak dan cucu masih tetap tinggal di Kawasan tersebut namun, tidak lama karena rumah mereka terkena penggusuran. Pada tahun 1890 Tieng Shin memiliki rumah dengan bangunan arsitektur Tiongkok yang kini sudah berubah menjadi Menara Batavia dan berdiri gedung perkantoran. Konon, ketika pemerintah membutuhkan lahan untuk kepentingan umum, keluarga Tieng Shin yang menjadi andalan dengan dihibahkannya makam keluarga untuk Kantor Kelurahan Karet Tengsin dan Puskesmas. Saat ini tanah yang seluas 918 meter telah menjadi tanah Negara. Selain itu, para pekerja batik dan beberapa masjid mendapatkan tanah yang dihibahkan oleh keluarga Tieng Shin. Sekarang perkebunan Karet Tengsin tinggal kenangan. Perkebunan yang dulu menghasilkan manfaat bagi masyarakatnya, kini tergusur untuk dibangunnya Stadion Utama Gelora Bung Karno. Di antara luasnya rimbunan kebun karet, kini sudah ditebang untuk dijadikan Jalan K.H Mas Mansyur. Beberapa masyarakat yang tinggal di Kelurahan Karet Tengsin mulai pergi dari kawasan itu karena, masyarakat mengalami kesusahan dan lingkungan mulai menjadi kumuh. Kawasan tersebut kini telah berubah. Kini Kawasan tersebut dipenuhi gedunggedung pencakar langit akibat dampak dari modernisasi yang begitu cepat. Karet Tengsin yang dulu menjadi perkebunan dinikmati oleh masyarakatnya yang hidup sejahtera kini sudah berganti dan terlupakan.

Kawasan Karet Tengsin pada tahun 1896 Foto oleh: Viva.co.id

Suasana di Jalan Karet Pasar Baru, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Bangunan dengan pintu berwarna hitam tersebut ditinggali salah satu keluarga Tan Tjeng Sien

EDISI 2/ / 2017-2018

Foto oleh: kompas.com

25


NUSANTARA

Meningkatnya Sampah Plastik, Kurangnya Pengelolaan Oleh: Ida Bagus Ramanda M.

D

i zaman milenial ini banyak sekali perubahan yang terjadi, mulai dari gaya hidup, kebutuhan, dan lingkungan hidup itu sendiri. Tak diherankan lagi Indonesia banyak dilanda bencana. Peduli terhadap lingkungan bisa dimulai dari yang terkecil, contohnya seperti membuang sampah (plastik, botol) tidak sembarangan dan mengurangi penggunaan kertas agar tidak berlebihan, terutama agar tidak ada penebangan pohon secara liar. Adanya penghijauan sangat berperan dalam lingkungan, yaitu sebagai sumber oksigen bagi bumi itu sendiri, maupun bisa mencegah kurangnya bencana alam, seperti banjir, longsor, global warming dan tsunami. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai persoalan sampah sudah sangat meresahkan. Indonesia bahkan masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik terbanyak setelah Tiongkok. Setiap tahun produksi plastik menghasilkan sekitar delapan persen hasil produksi minyak dunia atau sekitar 12 juta barel minyak atau setara 14 juta pohon. Lebih dari satu juta kantong plastik digunakan setiap menitnya, dan 50 persen dari kantong plastik tersebut dipakai hanya sekali lalu langsung dibuang. Dari angka tersebut, hanya lima persen yang benar-benar didaur ulang. Kementerian Lingkungan Hidup dan

26

Kehutanan (KLHK), sangat perlu peran dari masyarakat untuk merealisasikan dan menerapkan, karena masyarakat itu sendirilah yang bisa merubah segala aspek untuk kebaikan negara. Hal ini, ada diperaturan pemerintah dalam UU No. 18 Tahun 2008 mengenai pencemaran lingkungan hidup, Seperti halnya pada pasal 29 yang mengatur tentang penggunaan kantong plastic dan berbagai peraturan-peraturan lainnya. Pemerintah tidak usai sampai sini, justru langkah awal bagi pemerintahan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. "Di indonesia ada 16% timbulan sampah keseluruhan, total pertahunnya sampah di indonesia mencapai 65jt ton. Dan 50% (setengahnya) dari 16% yang paling banyak kantong plastik. Menurut saya peraturan yang sudah diberlakukan sangatlah efektif dalam masyarakat. Salah satunya yang kami terapkan mengenai kantong plastik menjadi berbayar, penggunaan kantong plastik berkurang menjadi 55% dalam pertahunnya." kata Agus Suprianto selaku Direktorat Pengelolahan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dalam permasalahan ini, berbagai kalangan mengambil perannya. tak terkecuali kalangan mahasiswa turut antusias mengambil bagian dalam lingkungannya. "Saya menganggap tindakan

EDISI 2/ / 2017-2018


pemerintah sangat belum maksimal, masih banyak permasalahan yang belum diselesaikan dalam pencemaran lingkungan. Tetapi, adanya Peraturan Daerah yang direalisasikan khususnya pencemaran lingkungan, sangat efektif untuk mengurangi penggunaan barang yang tidak ramah lingkungan. Seperti disaat saya berbelanja ke supermarket saya selalu membawa tas sendiri dan disaat saya makan saya mengurangi penggunaan benda yang tidak bisa di daur ulang (sedotan, sendok plastik, dll)." Ungkap Annizsa Ghazsani Mahasiswi Atma Jaya. Masyarakat sudah geram, dengan tindakan pemerintah atas permasalahan yang dilanda saat ini. Bagi masyarakat, pemerintah tidak bisa menanggulangi persoalan yang ada. Disisi lain masih ada sekumpulan manusia (komunitas), yang menjadi relawan siap berkorban bagi lingkungan. "Pemerintah menurut saya tidak ada penegak hukumnya hanya hukuman denda saja, tetapi Secara pelaksanaan peraturan itu belum ada sama sekali. Seharusnya pemerintah bisa menegakan peraturan yang sudah dibuat. Solusi terbaik kita, untuk bersama-sama mendorong masyarakat mengumpulkan sampah bareng-bareng dan mengelolah agar tidak ada penumpukan sampah yang akhirnya hanya di taruh di TPA saja." Saepul Hamdi (Media Manager Greeneration Foundation). Tidak ada kebijakan solusi dari pemerintah untuk masyarakat. Karena itu, sebagian orang masih awam harus dibawa kemana sampah yang sudah dipisahkan, pada akhirnya sampah disatukan lagi dan dibiarkan menumpuk di TPA . Berbagai komunitas peduli sampah selalu mencari solusi, salah satunya Greeneration Foundation mempunyai program kegiatan bebas sampah id ( http://Change.org/AspirasiBebasSampah ) sebagai platform solusi persampahan untuk masyarakat, dan masyarakat bisa memberikan informasi yang spesiďŹ k untuk berpartisipasi menginput data sampah di setiap lingkungan sekitar. Semua masyarakat dapat mengakses bebas sampah id ini. Contoh, seperti di Atmajaya jika ada bak sampah atau pengelolahan sampah bisa di input di bebas sampah id, dari situ masyarakat tahu jika Atmajaya punya titik pengelolahan sampah. Pada akhirnya sampah akan dikelolah dan menjadi daur ulang barang - barang yang berguna. Adanya persoalan yang tidak pernah terusaikan, seharusnya membuat kita menjadi lebih peduli terhadap lingkungan. Marilah!!! Sebagai masyarakat yang cerdas, kita harus melestarikan lingkungan disekitar kita.

EDISI 2/ / 2017-2018

27


RAGAM

6 Upaya Mencegah Kepunahan Oleh: Anastasya Mitakda

M

anusia banyak mengakibatkan ora dan fauna langka terancam punah, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Fauna langka yang terancam punah contohnya seperti, Macan Tutul Amur, Gajah Sumatera, Badak Bercula Satu, Penyu Belimbing, Saola, dan masih banyak lagi. Bukan hanya hewan, tanaman juga mengalami nasib yang serupa, seperti Pohon Damar, Bunga Kantong Semar, Bunga Edelweiss Jawa, bunga Bangkai atau Raesia Arnoldi, dan masih banyak lagi. Berikut 6 upaya yang bisa kita lakukan untuk melindungi hewan dan tanaman langka yang terancam punah di dunia. Yuk, disimak!

1. Mematuhi Peraturan yang Berlaku Bukan hanya di Indonesia, di beberapa negara seperti di Laos, Vietnam, dan Mozambik mempunyai tingkat perburuan dan penebangan liar yang sangat tinggi dan masih terjadi hingga sekarang. Upaya pertama yang bisa kita lakukan adalah mempunyai kesadaran untuk mematuhi setiap aturan dan larangan dalam pemburuan ataupun penebangan liar. Di Indonesia aturan tersebut telah tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. 2. Cagar Alam Sebagai Tempat Perlindungan beberapa poin yang dapat kita lakukan dari upaya ini antara lain perlindungan dan pengamanan kawasan ora, inventarisasi potensi kawasan, serta penelitian dan pengembangan yang menujang pengawetan kawasan ora.

3. Penebangan Hutan Sembarangan Harus adanya pembuatan/ penetapan UU tentang pelarangan penebangan hutan secara liar agar manusia tidak seenaknya menebang pohon-pohon atau tanaman lainnya juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang dampak dan akibat dari penebangan hutan secara liar agar manusia memahami betapa pentingnya tanaman dalam ekosistem kita.

28

EDISI 2/ / 2017-2018


4. Pembudidayaan Hewan Langka Untuk membudidayakan hewan langka bisa saja dilakukan dengan penangkaran. Hal pertama yang dilakukan yaitu menangkap hewan dari alam bebas, misalnya buaya, setelah buaya ditangkap, kemudian buaya tersebut dirawat dan dikembangbiakkan. Setelah itu, anak hasil perkembangbiakan dilepas agar dapat kembali hidup pada habitat yang sesuai. Dalam upaya ini manusia bisa juga membuat Taman Nasional atau Suaka Margasatwa yang dibuat khusus untuk melestarikan hewan.

5. Mengedukasi Masyarakat Hal kedua yang setidaknya harus dilakukan adalah mengedukasi masyarakat betapa pentingnya untuk melindungi hewan dan tumbuhan langka agar tetap hidup pada habitatnya, sehingga, masyarakat tidak lagi mengusik keberadaan satu sama lain. Hal ini mungkin terlihat sepele, tetapi hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terbesar orang-orang terus melakukan ekspoitasi terhadap hewan dan tumbuhan. Setelah itu, kita juga harus mendukubng dan ikut serta dalam setiap aktivitas pelestarian hewan dan tumbuhan langka yang dilakukan oleh lembaga-lemaga yang bergerak dalam pelestarian lingkungan.

6. Pelestarian In Situ dan Ex Situ Pelestarian In Situ adalah pelestarian yang dilakukan pada tempat/ habitat asli tumbuhan tersebut berada. Salah satu contoh pelestarian in situ adalah hutan lindung dan taman nasional, sementara Pelestarian Ex Situ adalah pelestarian yang dilakukan di luar tempat tinggal asal ora, juga pelestarian ex situ dilakukan sebagai upaya rehabilitasi dan pembiakan tumbuhan langka. Contoh pelestarian ex situ salah satunya adalah kebun botani.

EDISI 2/ / 2017-2018

29


Ruang Sejarah

T

Penyangga Kapal-Kapal Besar di Era Lampau Oleh: Meliana Thalia

30

ahukah kalian jika beberapa peninggalan sejarah VOC masih ada di Indonesia? Sangat disayangkan, kini jarang diketahui kisahnya oleh orang banyak. Salah satunya adalah gedung Galangan Kapal VOC, yang berlokasi di Penjaringan, Jakarta Utara. Gedung tua ini merupakan peninggalan Belanda dari abad 17-18, didirikan pada tahun 1628, yang juga mempunyai riwayat perdagangan Belanda. Konon, tempat yang pernah diberi nama Pasar Ikan ini, digunakan sebagai pusat kegiatan perusahaan dagang Hindia Belanda, VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) sekaligus bongkar muat barang, dan pernah menjadi gudang barang-barang keperluan galangan kapal di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. Lokasinya yang terletak di Penjaringan Jakarta Utara ini, membuat gedung Galangan Kapal VOC menjadi tempat bengkel untuk kapal-kapal besar yang akan berlayar selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun lamanya. Namun, bukan hanya kapal besar saja, kapal kecil juga pernah dibuat di gedung

EDISI 2/ / 2017-2018


Galangan Kapal VOC tersebut. Kapal-kapal yang bersandar di sana mayoritas melayani pelayaran internasional, seperti Lautan PasiďŹ k, Samudera Hindia juga Laut Atlantik. Kapal-kapal tersebut rutin mengangkut rempah-rempah seperti lada, cengkeh, serta gula dari Indonesia hingga pelabuhan lain di luar negeri. Luas area pada Galangan Kapal VOC sekitar 2000 hingga 5000 meter persegi, dan usia pada gedung ini dengan ukuran tanah tersebut lebih tua dari Museum Bahari. Walaupun sudah beberapa kali melakukan pemugaran pada gedung tua tersebut, didalamnya masih tertinggal barang-barang asli dan dapat dijadikan warisan sejarah. Pemugaran pada gedung tua ini, salah satunya karena terjadi kebakaran pada tahun 1721. Sebelum terbakar, di lantai 2 pada gedung ini rata tanpa selasar. Setelah gedung ini direnovasi kembali, barulah di lantai 2 ditambah dengan selasar serta jendela segitiga pada atapnya. Selain itu, bangunan pada gedung tua ini tetap dipertahankan keasliannya pada bagian jendela, pintu, lantai dan hiasan dinding. Desain pada gedung tua ini selain menjadi lahirnya kebudayaan Betawi, tapi juga dikombinasi dengan

EDISI 2/ / 2017-2018

budaya China dan Eropa. Namun, seiring perkembangan zaman, Galangan Kapal VOC yang didirikan 300 tahun yang lalu itu telah berinovasi menjadi lebih modern. Di dalam gedung tua ini terdapat cafĂŠ dan restoran, jadi wisatawan yang ingin berkunjung bisa sambil menikmati menu yang disuguhkan. Juga ada sekolah musik Hua, sanggar tari Wallet Mas dan komunitas KaligraďŹ . Selain itu, ada beberapa yang direnovasi seperti jembatan dan jalan raya yang menjadi pemisah antara gedung Syahbandar dengan gedung Galangan Kapal VOC. Galangan Kapal VOC dengan pengelola barunya itu merestorasi bangunan tersebut menjadi restoran serta galeri, juga menyediakan pameran, festival, dan lainnya. Namun, sangat disayangkan cagar budaya seperti Galangan Kapal VOC ini, yang menyimpan banyak riwayat cerita menarik, tidak diketahui oleh masyarakat luas.

31


RUANG

P

Gaungan Kopi Sangkala Oleh: Clarissa Audriana

32

using karena banyak tugas dan padatnya jadwal membuat beberapa mahasiswa bahkan orang kantoran sekalipun membutuhkan waktu untuk sekedar bersantai, bercanda tawa, serta membutuhkan waktu untuk sekedar sharing dengan teman di tempat yang nyaman. Tidak sedikit orang yang mencari kedai kopi untuk sekedar bersantai dan menghabiskan waktu. Mencari tempat yang enak untuk berkongkow, harga murah dan ada wiďŹ adalah tipikal kriterianya. Di Ibu Kota ini kedai ngopi sudah bukan hal baru, apalagi dengan kedai kopi yang menawarkan tempat sampai makanan dengan konsep yang instagramable, namun tidak sedikit juga yang menawarkan cita rasa dari kopi itu sendiri. Kedai kopi SANGKALA misalnya. Kedai kopi yang terletak di bilangan Kemang, Jakarta Selatan ini baru dibuka pada 29 Mei 2018. Konsep yang digunakan terbilang simple dan unik, yang mana konsepnya mengikuti tempat ngopi di Jepang, yang konsepnya sendiri lebih kearah take and go. Jadi di kedai ini hanya terdapat sedikit ruang yang disediakan namun tetap nyaman untuk disinggahi bareng teman terdekat untuk sekedar ngobrol atau bersantai.

EDISI 2/ / 2017-2018


SANGKALA juga menyajikan pengalaman yang berbeda dari kedai kopi lainnya, selain dari rasa kopi yang khas, kedai ini juga menyediakan suasana yang hangat. Pengunjung dapat merasakan keramahan dari barista-barista yang siap menyapa dan mengajak ke suasana yang friendly. Untuk yang tidak suka kopi jangan khawatir, SANGKALA juga menyediakan varian selain kopi, varian ini termasuk yang recommended yaitu Red Velvet yang mana tersedia dalam pilihan dingin dan panas, selain itu ada juga Greentea dan lainnya yang bukan kopi. SANGKALA sendiri memiliki arti seperti terompet sangkakala, apabila terompet ditiupkan maka zaman akan berakhir, nah maka dari itu SANGKALA diharapkan dapat menjadi pemberhentian terakhir selepas beraktivitas. Jam operasional Sangkala yaitu pada 11.00 – 00.00 WIB setiap harinya. Untuk range harga minumannya sendiri terbilang pas dikantong siapa saja seperti anak sekolah, mahasiswa, bahkan kantoran, karena untuk minuman andalannya yaitu es kopi susu Sangkala saja hanya Rp 18.000 dan Red Velvet nya cukup Rp 30.000 saja. Tenang selain 2 minuman tersebut masih ada minuman lainnya, hanya dengan mengeluarkan uang mulai dari Rp 8.000 - Rp 30.000 saja. Tertarik untuk mencoba?

EDISI 2 / 20172018 -

33


RUANG

Oleh: Irene Natalia Frabati

S

ecangkir kopi selalu dijadikan sebagai obat disaat rasa penat menghampiri, bahkan kopi pun dijadikan teman setia disaat seseorang disibukan dengan banyaknya tugas. Tugas deadline maupun revisi tugas merupakan bagian dari kesibukan yang dialami mulai dari kalangan anak muda sampai dewasa. Dan disaat rasa penat itu datang, secangkir kopi yang nikmat dengan suasana yang tenang selalu menjadi pilihan yang tepat untuk berkunjung menghilangkan rasa penat . WORK Coffee & Friends yang beralamat di Jl. Pangeran Antasari No. 20A, Fatmawati, Jakarta adalah salah satu tempat menarik yang cocok dikunjungi untuk sekedar menghilangkan rasa penat. Work coffee ini sebelumnya pernah menjadi tempat workshop. Waktu pun berlalu, kini bangunan yang dulunya adalah workshop telah beralih menjadi Coffee Shop . Coffee Shop ini memiliki konsep ruang artistik menarik dengan bangunan yang ramah lingkungan. Dikatakan ramah lingkungan karena bangunan ini masih menggunakan bagian dari barang bekas yang sebelumnya pernah digunakan saat masih menjadi workshop. Bangunan dari Work Coffee yang ramah lingkungan tersebut dilengkapi dengan beberapa

34

EDISI 2/ / 2017-2018


barang antik yang menambah kesan artistik pada Coffee Shop tersebut. Di dalam Work Coffee dilengkapi juga dengan smoking room dan vape room, jadi pengunjung yang hadir dapat merasakan kenyamanan satu sama lain. Konsep artistik yang menarik ini lahir dari pemikiran Primandianto, owner dari Work Coffee. Selain Work Coffee menyediakan konsep ruang yang menarik, Coffee Shop ini juga menyediakan sajian menu yang terjangkau untuk berbagai kalangan. Harga sajian menu mulai dari harga belasan sampai tiga puluhan ribu saja. Selain itu kelebihan Coffee Shop ini juga memproduksi kopi-nya sendiri di suatu ruangan khusus. “Menurutku, Work Coffee tempatnya asik padahal baru pertama kali dateng ketempat ini.” Ujar Gabriella, salah satu penggunjung Work Coffee. Jadi, yuk, tunggu apa lagi? Jadikan Work Coffee menjadi salah satu tempat pilihan kamu untuk menghilangkan rasa penat dan pastinya ditemani secangkir kopi yang nikmat. Oiya, jangan sampai lupa ya, Work Coffee buka mulai pukul 10.00 pagi sampai jam 11.00 malam.

EDISI 2/ / 2017-2018

35


RESENSI

Mimpi Seorang Pegulat Oleh: Wulan Nurasih D.P “Gulat mungkin memberiku kehormatan dan ketenaran tapi tidak memberikan uang.”

S

Judul: Dangal Sutradara: Nitesh Tiwari Pemeran: Aamir Khan, Sakshi Tanwar, Fatima Sana Shaikh, Sanya Malhotra, Zaira Wasim, Suhani Bhatnagar

emua orang tentu berharap dapat mewujudkan cita-citanya. Segala bentuk usaha tentu dilakukan guna mencapai cita-cita tersebut. Film Dangal menceritakan kisah nyata seorang Mahavir Singh Phogat seorang pengulat asal india yang sering kali memenangkan turnamen kelas nasional, akan tetapi karir Mahavir harus terhenti karena tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah. Namun, Mahavir tetap bermimpi dan ingin memiliki keturunan yang nantinya menjadi seorang pegulat profesional dan memenangkan turnamen tingkat internasional. Permasalahan muncul ketika ia mengetahui ketika anak pertama, kedua, ketiga, hingga anak keempatnya adalah seorang perempuan. Mengetahui tidak dapat mewujudkan keinginan dan mimpinya, putus harapan Mahavir Phogat untuk memiliki garis keturunan seorang pegulat seperti dirinya. Hingga suatu hari datang orang tua dari teman kedua anaknya memberitahukan Mahavir kalau anaknya Geeta dan Babita telah menghajar anaknya habis-habisan hingga babak belur. Meski marah dengan kelakuan anaknya tapi Mahavir senang karena ia berpikir bahwa anaknya mewarisi jiwa sang ayah. Film ini mempunyai kisah inspiratif yang layak untuk ditonton walau dengan durasi kurang lebih 3 jam. Konflik yang terjadi antara Geeta dan Mahavir pun dikemas dengan apik sehingga penonton turut merasakan emosi yang dihadirkan dalam film tersebut dari awal hingga akhir film.

Melawan Rasisme dengan Keadilan

Oleh: Gema Bayu Samudra ovel To Kill Mockingbird menceritakan tentang seorang pengacara yang memperjuangkan kebenaran tanpa melihat siapa latar belakang kliennya. Novel ini menitikberatkan pada ketimpangan yang terjadi di Amerika Serikat sekitar tahun 1930 yaitu rasisme kulit putih terhadap kulit hitam. Di dalam alur ceritanya dikemas begitu apik oleh Harper Lee, setiap penokohan dan karakternya diperkuat oleh perspektif tokoh utama yaitu Jean Louis Finch/Scout. Scout merupakan anak dari pengacara kulit putih yaitu Atticus Finch. Di dalam kasusnya, ayah Scout membela Tom Robbinson seorang kulit hitam yang diduga melakukan pemerkosaan dan penganiayaan kepada seorang gadis kulit putih. Scout juga memiliki kakak yang bernama Jem Finch. Jem dan Scout hanya terpaut empat tahun, mereka juga ditemani oleh pembantu yang bernama Calpurnia seorang kulit hitam.

N

Judul Buku : To Kill a Mockingbird Penulis : Harper Lee Presensi : Chenny Wongkar Penerbit : Harper Perennial Modern Classics Tempat, Tahun terbit: New York, 2006

Kekurangan novel ini alurnya yang agak lambat dari awal cerita sampai pertengahan membuat pembaca agaknya merasa bosan karena tidak adanya konflik yang dituangkan. Setelah pertengahan bab kita menemui perkembangan terhadap cerita bahwa Atticus Finch menerima Tom Robbinson sebagai Kliennya. Dari hal tersebut banyak hal yang terjadi terhadap keluarga Finch karena adanya konflik sosial. Titik keseruan dalam novel ini pada saat Atticus membela kliennya dipersidangan dengan memaparkan fakta-fakta yang sebenarnya. Pembelaan yang dilayangkan oleh Atticus seolah menepis semua stigma pada kulit hitam. Dan pada saat itu politik Apartheid sedang panas-panasnya. Dari keseluruhan adanya beberapa kekurangan dari novel ini yaitu penggunaan kata slang yang seharusnya diperjelas dengan catatan kaki, namun tetap mempertahankan nilai kekayaan sastra. Novel ini mendapatkan penghargaan Pulitzer sebagai penghargaan tertinggi karya jurnalisme cetak di Amerika Serikat.

Wanita Minioritas Visioner Menginspirasi

Oleh: Juan Martin R.

T

Judul : The Hidden Figures Sutradara : Theodore Melfi Pemeran : Taraji P. Henson, Octavia Spencer, Janelle Monae

36

au Apolo 11 atau proyek Merkuri? Jika iya, film ini cocok banget buat kamu yang punya ketertarikan tentang space-ship dan antariksawan. Karena wanita-wanita dalam film ini turut andil dalam keberhasilan sejarah menerbangkan manusia ke orbit bumi, bahkan bulan. Film yang mengisahkan tentang perjuangan 3 wanita Afro-America yang memiliki pekerjaan yang tidak biasa di NASA. Berkisah pada 1960'an dengan latar belakang stereotip warna kulit yang masih kental, dimana dalam pekerjaan, wanita berkulit hitam hanya dipekerjakan secara sementara (pegawai kontrak) dan ditempatkan di Area Barat, gedung khusus kulit hitam. Untuk pergi ke toilet pun wanita ras kulit hitam hanya diperbolehkan menggunakan toilet yang bertanda 'colored ladies room', hal ini mengharuskan Katherine Johnson (Taraji P. Henson) untuk berjalan sejauh 1 km untuk menuju toilet kulit hitam yang ada di gedung Area Barat. Adapula kisah Mary Jackson (Janelle Monáe) yang harus membuat petisi ke pengadilan agar dirinya dapat bersekolah untuk mendapat gelar insinyur yang hanya diperbolehkan bagi pria & berkulit putih. Menjadi pelopor Insinyur wanita kulit hitam pertama yang memberanikan dirinya untuk bertindak dan bagaimana sebuah tindakan harus menginspirasi generasi di masa mendatang. Film drama-biografi tahun 2016 ini diangkat dari buku non-fiksi berjudul sama karya Margot Lee Shetterly. Menampilkan berbagai perjuangan yang harus dilalui 3 tokoh utama film ini yaitu Katherine G. Johnson, Dorothy Vaughan (Octavia Spencer), and Mary Jackson yang bertindak sebagai otak di balik salah satu operasi terbesar dalam sejarah: peluncuran astronot John Glenn ke orbit bumi.

EDISI 2/ / 2017-2018


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.