p rto f lio vicky saputra
hi.
VICKY SAPUTRA, S.ARS. FRESH GRADUATE ARCHITECTURE
TENTANG SAYA pendidikan
PENGALAMAN ORGANISASI DAN KEPANITIAAN
skills
vickysaputra24@gmail.com
great_vicky
+6281930553437
great_vicky
Nama saya Vicky Saputra, biasa di panggil Vicky atau Curup. Saya putra ketiga dari tiga bersaudara. Lahir di Curup, tanggal 24 Juni 1994, memiliki tinggi badan 174cm dan berat badan 75kg. Berdomisili di Jalan Cucut No. 36 Sorosutan, Umbulharjo-Yogyakarta.
1999-2000
2000-2006
2006-2009
2009-2012
2012-2017
TK
SD
SMP
SMA
S1
TK NEGERI PEMBINA CURUP
SDN 02 CENTRE CURUP
SMPN 01 CURUP
JURUSAN IPA SMAN 01 CURUP
JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
organisasi kepanitiaan 2014-2015 Ketua 1 (Internal & Eksternal) Dpm Ftsp
2012-2013
2013
2013
2014
2014
Koordinator Ketua Non Staff Divisi Koordinator Steering Divisi Teknis Forum Keamanan Divisi comitee Divisi Keamanan Komunikasi Pekan Ta’aruf Pubdekdok Keamanan Supersemarch Arsitektur FTSP 2013 Gelorasema Supersemarch 2013 2013 FTSP 2014 2014
Public Speaking Teamwork Creativity
Software skills
Ai
adobe illustrator
sketchup
Ps
adobe photoshop
archicad
Id
adobe indesign
lumion
Hasil karya.
CannabisValley
(Studio Perancangan Arsitektur 6)
KotagedeWalkable City
(Studio Perancangan Arsitektur 7)
Pusat Kesenian Di Kawasan Sentra Kerajinan Perak Kotagede (Proyek Akhir Sarjana)
Side Project
(Graphic Design)
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6
lokasi : Babarsari, Sleman, Yogyakarta tipe : Apartemen program : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6 (berkelompok) semester : 6 tahun : 2015
Apartemen ini didesain sesuai dengan eksisting penduduk yang ada. Di daerah Babarsari terdapat banyak ruang pendidikan dan kantor, oleh sebab itu apartemen ini lebih ditujukan sebagai sarana bermukim bagi mahasiswa, pelajar dan pekerja. Dari data tersebut, tipe apartemen yang paling banyak dibuat adalah tipe studio dengan ruangan yang cukup sebagai tempat tinggal yang nyaman dan aman bagi mahasiswa, pelajar dan pekerja
CANNABIS VALLEY
SITE
KONSEP BENTUK
mentranformasikan rumah seperti salah satu hewa yang membawa rumahnya kemana mana, yaitu kerang.
bentuk bangunan dengan merespon suara yang dari luar bersifat menggangu.
mempertimbangkan sudut jatuh matahari, sedangan membuat fasad menjadi miring dan menggunakan seding yang dapat menghyalali sinar matahari langsung
bentukan yang di hasilkan berupa 3 gubahan dan terintegrasi langsung. kareana bentukankan lingkaran menjadikan cintra dinamis bangunan.
tampak timur
tampak barat
tampak utara
tampak selatan
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7
lokasi : Kawasan Sentra Kerajinan Perak, Kotagede, Yogyakarta tipe : Urban Design program : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 semester : 7 tahun : 2016
KOTAGEDE terletak di pojok tenggara kota Yogyakarta dan menjadi cikal bakal berdirinya Kasultanan Yogyakarta didirikan lebih dari 500 tahun yang lalu. Kotagede saat ini dikenal sebagai objek wisata heritage dan merupakan salah satu kawasan cagar budaya di Yogyakarta. Banyak peninggalan sejarah yang masih tersisa di Kotagede, baik yang berasal dari masa Kotagede saat menjadi pusat kerajaan Mataram seperti singgasana raja, makam raja, dan sebagian benteng kerajaan Mataram.
PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN RENCANA POLA RUANG DAN KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
Pasal 7 (1) Untuk rincian rencana TB pada pola ruang sebagaimana tersebut dalam Lampiran XV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. (2) Untuk rencana TB pada pola ruang yang melebihi ketentuan dalam Lampiran XV Peraturan Walikota ini, di luar Kawasan Lindung, harus mendapat rekomendasi dari: a. Walikota Yogyakarta untuk TB sampai dengan 32 (tiga puluh dua) meter; dan b. Walikota Yogyakarta dan Komandan Lapangan Udara Adisutjipto untuk TB diatas 32 (tiga puluh dua) meter. (3) Ketentuan TB selain mengacu pada Lampiran XV diberlakukan ketentuan pandangan bebas (sky line) dengan sudut 45ยบ (empat puluh lima derajat) dari Rumija di seberangnya.
Pasal 8 (1) Penetapan KDB mencakup ketentuan yang mengatur kepadatan maksimal yang diperbolehkan untuk kawasan tertentu sesuai dengan kondisi dan daya dukung lingkungan. (2) Setiap bangunan gedung yang didirikan tidak boleh melebihi ketentuan maksimal kepadatan yang ditetapkan dalam dokumen perencanaan kota. (3) Rencana KDB untuk Wilayah Perencanaan berkisar 20% (dua puluh persen) sampai dengan 90% (sembilan puluh persen) dengan rincian sebagaimana tersebut dalam Lampiran XV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
Pasal 9 (1) Penetapan KLB mencakup ketentuan yang mengatur luas lantai keseluruhan yang diperbolehkan untuk kawasan tertentu sesuai dengan kondisi dan daya dukung lingkungan. (2) Setiap bangunan gedung yang didirikan tidak boleh melebihi ketentuan maksimal KLB yang ditetapkan dalam dokumen perencanaan kota. (3) Rencana KLB untuk Wilayah Perencanaan berkisar 0,4 sampai dengan 6,4 dengan rincian sebagaimana tersebut dalam Lampiran XV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
KAMPUNG GEDONGAN
KAMPUNG BASEN
kawasan ini memiliki luas lahan sekitar 32 ha, terdapat 4 kampung utama di dalamnya. Kawasan ini terkenal dengan sebutannya sebagai kawasan sentra kerajinan perak kotagede.
KAMPUNG PASEKO KAMPUNG BUMEN
Kecamatan Kotagede ini memiliki tiga (3) kelurahan, yakni kelurahan Rejowinangun (Utara), Purbayan (Timur), dan Prenggan (Barat). Kecamatan Kotagede ini memiliki keunikan dimana pada bagian utara dan selatan memiliki karakter yang sangat jauh berbeda, jika pergi ke daerah selatan yakni pada kelurahan Prenggan dan Purbayan, maka yang akan kita temui adalah suasana pertokoan perak dan masih banyak terdapat beberapa bangunan tua, situs – situs budaya dan kepadatan bangunan yang luar biasa serta masih banyaknya bangunan – bangunan tradisional, berbeda halnya dengan kelurahan Rejowinangun yang terkesan modern dan masih memiliki banyak lahan terbuka. Seiring perkembangan zaman, pertambahan jumlah penduduk, persoalan keluarga dan sosial, serta kebutuhan lahan, rumah-rumah Kotagede mengalami perubahan sangat signifikan. Perubahan lansekap yang terjadi secara perlahan tetapi terus-menerus
adalah dalam hal perubahan desain rumah lama, pembangunan rumah, toko dan bangunan baru lainnya yang berbeda dengan tradisi desain rumah dan bangunan lama, serta pemanfaatan lahan-lahan kosong untuk dijadikan rumah. Joglo, sebagai salah satu ciri khas rumah di Kotagede, juga mengalami perubahan sangat berarti. Jumlahnya semakin berkurang karena terjadi penjualan joglo ke luar Kotagede. Itu terjadi karena berbagai alasan, seperti pembagian warisan yang kemudian tidak termanfaatkan, karena akan dibangun rumah baru, dan juga karena kebutuhan untuk menyambung hidup. Kawasan bernuansa tradisional yang tercermin dari Kelurahan Purbayan menambah nilai jual bagi para pengrajin perak di kawasan sentra kerajinan perak. Terletak di sekitar Jalan Kemasan membuat kawasan ini sering dilalui oleh pengunjung yang datang. Bentuk-bentuk bangunan tradisional inilah yang kerap memikat hati para pengunjung yang datang. Seiring
perkembangan zaman, perubahanperubahan yang terjadi di kawasan sentra kerajinan perak membuat pengunjung yang datang menjadi berkurang. Hal ini terlihat dari sepinya pengunjung yang datang ke kampung-kampung wisata kerajinan perak, pengunjung seperti terhenti hanya sebatas sepanjang Jalan Kemasan. Hal tersebut membuat persebaran pengunjung menjadi tidak merata antara toko-toko pinggir jalan dengan para pengrajin rumahan yang terdapat di kampung wisata. Melalui metode Open Design, diharapkan dapat membuat perkembangan terhadap kawasan sentra kerajinan perak Kotagede. Pengembangan kawasan ini dilakukan dengan cara kajian kreatif design yang bertujuan memecahkan masalah-masalah yang timbul di kawasan. Menggunakan metode Open Design tentunya berbicara terkait pemegang otoritas dari Kawasan itu sendiri, seperti halnya masyarakat, pemerintah, pengunjung, dan arsitek.
stake ake holders
orang yang merencanakan kota untuk masa depan dengan mempertimbangkan subjek lainnya
pengembang atau orang yang merealisasikan sehingga terbangunnya kota.
bagian dari perumus peraturan untuk sebuah kota atau wilayah.
orang yang ikut andil dalam pengembangan kota dengan tujuan untung bagi dirinya.
adalah orang yang menempati kota tersebut.
Kotagede terkenal akan sebutannya sebagai kota perak, satu-satunya sentra kerajinan perak di Kota Yogyakarta yang dapat dibanggakan sekaligus aset berharga bagi keberlangsungan Kotagede sebagai kota cagarbudaya warisan leluhur. Disepanjang jalan Kemasan pengunjung dan wisatawan akan langsung disuguhkan pemandangan kehidupan sehari-hari masyarakat, yang mana sebagian besar berprofesi sebagai pengrajin kerajinan perak.
Selain di sepanjang Jalan Kemasan, masyarakat juga banyak yang mendirikan industri rumahan kerajinan perak. Para pengrajin rumahan ini adalah bagian dari masyarakat kampung-kampung yang mengisi kawasan sentra kerajinan perak Kotagede. Pengrajin yang berbasis industri rumahan dalam pengerjaan kerajinan perak masih menggunakan peralatan dan ketrampilan tradisional. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian budaya kerajinan perak.
Sebagai kawasan yang bersifat suburban, kawasan sentra kerajinan perak Kotagede diberi keunggulan dalam hal ruang-ruang hijau. Di dalam kawasan ini masih banyak terdapat ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai daya tawar dari kawasan itu sendiri. Dengan banyaknya ruang terbuka hijau maka suasana dari kawasan ini tampak lebih indah dan nyaman untuk dikunjungi.
Berperan sebagai kawasan cagar budaya, kawasan sentra kerajinan peran ini memilikibanyak aset yang masih terjaga. Dengan jalan-jalan kampung yang tersedia, pengunjung dan wisatawan yang masuk dapat berkeliling untuk sekedar melihat-lihat ataupun berfoto dengan penginggalan kerajaan Mataram. Hal ini menjadi bagian penting bagi kawasan sentra kerajinan perak Kotagede.
Fenomena yang terjadi di kawasan sentra kerajinan perak Kotagede, yaitu tidak meratanya persebaran pengunjung pada tiap pengrajin yang terdapat di kawasan ini. Pengunjung cenderung datang ke pengrajin yang berada di pinggir jalan Kemasan karena aksesnya lebih mudah.
Pada Kampung Paseko terjadi kekurangan pengunjung, karena kampung ini tidak memiliki akses jalan yang baik bagi pengunjung. Dilain sisi, pada kampung ini juga tidak terdapat hal yang dikejar oleh pengunjung, karenanya pengrajin di kapung Paseko ini sepi pengunjung.
Sebagai satu buah kawasan yang besar, seharusnya keepang kampung pengisi kawasan haruslah menjadi satu, dengan satu tujuan dan nantinya diharapkan dapat berkembang secara bersama-sama. Namun pada kenyataannya keempat kampung yang berada di kawsan sentra kerajinan perak Kotagede ini tidak menunjukkan adanya persatuan diantaranya.
Dengan minimnya infrastruktur jalan membuat para pengunjung enggan berdatangan, hal ini memicu sepinya pengunjung bagi para pengrajin perak, ditambah lagi akses jalan yang kecil dan kurang menarik di mata pengunjung yang membuat tambah sulitnya bagi para pengrajin untuk menarik pengunjung datang.
pemukim
pengrajin rumahan
pegawai
pengrajin toko
pedagang
seniman
6%
5%
12%
4%
community
50%
23%
activity
pengrajin rumahan 35%
pengrajin toko 20%
pegawai
wisata
7%
25%
sekolah
pedagang
3%
10%
ruang terbuka hijau ruang komersil sebagai persinggahan wisatawan
pelebaran dan perbaikan jalan
ruang terbuka hijau taman kampung gerbang kampung embrio jalan sebagai jalur wisata
ruang terbuka hijau sarana lahan parkir jalur keluar jalur masuk jalur satu arah / sirkulasi kendaraan sirkulasi khusus pejalan kaki
parkiran roda empat yang disediakan untuk kawasan
vegetasi rambat atau yang disebut pergola digunakan sebagai penanda simpul jalan
kios-kios yang disediakan sebagai fasilitas bagi pengunjung. disekitar kios juga tersedia peta kampung sebagai penunjuk arah
rumah-rumah pekerja seni yang dapat dikunjungi wisatawan
parkiran kendaraan roda dua yang terletak di dalam site bangunan pusat kesenian
bangunan pusat kesenian
PROYEK AKHIR SARJANA Kawasan Kotagede merupakan kawasan industri, seni, dan budaya yang berangkat dari kearifan lokal masyarakat kampungnya. Terdapat berbagai macam aktivitas seni rupa, suara, tari dan teater. Namun, seiring pekembangan zaman dan datangnya investor luar hanya mengembangkan kesenian logam saja. Sehingga menimbulkan ketidakseimbangan aktivitas pekerja seni yang berkembang dalam kawasan Kotagededan kehidupan wisatawan kini lebih ramai hanya di area jalan Kemasan. Hal ini semakin memperkecil peluang berkembangnya potensi kesenian lokal para pekerja seni yang berada di pelosokpelosok kampung yang tidak terekspose. oleh karenanya dibutuhkan suatu solusi desain kawasan dan wadahuntuk menyalurkan segala bentuk kesenian lokal Kotagede.
PUSAT KESENIAN DI KAWASAN SENTRA KERAJINAN PERAK KOTAGEDE lokasi : Kampung Paseko, Kotagede, Yogyakarta tipe : Art Center | Pusat Kesenian | Museum program : PROYEK AKHIR SARJANA semester : 9 tahun : 2017
LOKASI DAN AKTIVITAS KOMUNITAS lokasi site berada di kawasan sentra kerajinan perak kotgede. Kawasan ini terdiri dari empat kampung wisata dan site berada di Kampung Paseko.
NON-ARSITEKTURAL kurangnya fasilitas yg layak bagi pekerja seni perbedaan kebutuhan ruang antar aktivitas seni
ARSITEKTURAL tidak meratanya kesempatan yang dimiliki antara pekerja seni lokal dengan invertor
kawasan sentra kerajinan perak kotagede
site
ragam aktivitas : seni rupa Seni Kerajinan Tanduk
Seni Kerajinan Logam
Seni Kerajinan Batu
Seni Kerajinan Drumband
SENI RUPA
seni teater Seni Kerajinan Srandul
Seni Kerajinan Ketoprak
ruang kerja ruang pamer ruang penyimpanan
SENI TEATER ruang latihan ruang properti ruang pertunjukan
seni SUARA MacapatS
antiswaraC
ampursari
Shalawatan
KeroncongK
arawitan
SENI TARI Srandul
Tari tradisional
pengunjung (wisatawan) Menikmati Karya
Wisata
SENI MUSIK ruang latihan ruang properti ruang pertunjukan ruang penyimpanan alat musik
SENI TARI ruang latihan ruang properti ruang pertunjukan
Pusat kesenian ini bertujuan sebagai wadah pekerja seni pertunjukan dan pameran dalam mengembangkan kesenian yang ada di kawasan sentra kerajinan perak kotagede. Bangunan ini memiliki fungsi sebagai ruang berkesenian pekerja seni dan ruang wisata bagi wisatawan dalam mengenalkan kawasan
ha foodcourt ruang workshop
ruang workshop
ruang p foo
pangg pertunju
ruang kontempelasi
all
penonton & odcourt
hall
cafe
kantor ruang pameran
gung ukan
lantai 1
lantai 2
lantai 1
lantai 2
site plan
PLAN
ANALISIS SITE daerah yang paling banyak dikunjungi wisatawan
ruang terbuka hijau sarana lahan parkir jalur keluar jalur masuk jalur satu arah / sirkulasi kendaraan sirkulasi khusus pejalan kaki
bahu jalan yg digunakan sebagai tempat parkir ruang terbuka hijau taman kampung gerbang kampung
titik pertemuan yang sering terjadi kemacetan
embrio jalan sebagai jalur wisata
daerah biru sebagai industri rumahan yg sepi pengunjung
ruang terbuka hijau ruang komersil sebagai persinggahan wisatawan
pelebaran dan perbaikan jalan
daerah merah sebagai toko yang ramai pengunjung
atap ruang pameran, menggunakan struktur baja dengan motif batik kawung yang mencerminkan ciri khas KOTAGEDE
atap bangunan yang mengadaptasi atap joglo, menggunakan material genteng guna memunculkan kesan kearifan lokal
lantai dua sebagai cafe dan ruang kontempelasi bagi para pengunjung, dapat digunakan sebagai tempat mengobrol dan membicarakan tentang aktivitas seni yang bisa di lakukan di bangunan pusat kesenian
ruang workshop yang disediakan bagi pengrajin sebagai bentuk wisata yang ditujukan bagi pengunjung
panggung pertunjukan yang dapat digunakan sebagai media pertunjukan bagi pekerja seni pertunjukan dan hiburan bagi pengunjung
ruang bagi penonton dan foodcourt, dibuat tanpa sekat agar pengunjung lebih mengenal kebudayaan yang ditunjukkan pada saat pertunjukan seni berlangsung
kolam dan taman sebagai bentuk tapak bangunan entrance bangunan menghadap sebelah timur
plaza yang diletakkan di depan sebagai ruang berkumpul dan berfungsi menyambut pengunjung
ruang parkir ken bermotor roda d
atap miring sebagai nanungan ruang-ruang yang disewakan di foodcourt
ruang kantor yang tersedia, sebagai kantor bagi pengurus pusat kesenian
tangga dan ramp bagi difabel yang digunakan untuk menuju ke lantai 2, dengan naungan atap pergola
ruang control yang disediakan di bagunan sebagai service
tenan yang digunakan sebagai ruang bagi masyarakat untuk berjualan di foodcourt
sirkulasi keluar dari bagunan
ruang parkir sepeda
ndaraan dua
SIDE PROJECT Side Project adalah project yang dikerjakan diluar kegiatan perkuliahan termasuk kegiatan setelah kelulusan. Tipe dari side project adalah pesanan dari klien berupa pekerjaan desain grafis.
tipe : Grapich Design program : SIDE PROJECT semester : tahun : 2015-2017
cover and back cover magazine tahun 2016
pembuatan cover dan back cover majalah arsitektur uii2012
amplop dan desain tahun 2016 pembuatan illustrasi dan amplop lebaran. Klien : nyonya Yulia Redha
tiket, banner, branding car , polo, spanduk
tahun 2016
pembuatan paket illustrasi. Klien : pandu amdk (cv. ngali tirta alam)
kaos, design, dan pamflet tahun 2016
pembuatan illustrasi dan pamflet. kerjasama antara artees brand clothing dan fka 2016 (arsitek uii 2015)
STAY COOL
AND KEEP PLANTING
kaos dan tahun desain 2016-2017
pembuatan illustrasi, kaos dan desain. kerjasama antara akura-popo brand clothing & vendor.
ON
E
S
O N G R T
s
u
p p l y
c o
.
lomba logo 99designs.com tahun 2017
sayembara desain logo dari berbagai brand yang melalui website 99designs.com
terima kasih.
gambar kerja menggunakan
archicad sketchup
pembuatan 3d menggunakan
sketchup
render menggunakan
lumion Ps adobe
photoshop
membuat ilustrasi menggunakan
Ai
adobe illustrator
edit gambar menggunakan
Ps
adobe photoshop
portofolio ini dibuat menggunakan
Id
adobe indesign
+6281930553437
great_vicky
klick me! https://issuu.com/vickysaputra