Daftar Isi Daftar Isi
Pengantar Festival
Penga Festiv
To be or not to be; that is the question - William Shakespeare, Hamlet
Seperti ini bunyi pertanyaan yang telah lama dilantunkan secara turun-temurun oleh manusia: siapa sebenarnya kita? Apa sebenarnya makna dari kehidupan?
Pencarian makna atau arti di dalam kehidupan manusia nampaknya merupakan sebuah misi abadi yang bergantung pada masing-masing insan, tanpa jawaban yang pasti atau bahkan kebenaran yang hakiki Dalam proses manusia mencari makna kehidupan, manusia akan selalu melalui jalan yang berliku-liku Manusia lahir, belajar, berekspresi, memiliki emosi, memberi aspirasi, melalui konflik, mengalami kerapuhan, mendapatkan kebahagiaan, sampai pada akhirnya manusia itu mati.
Ada orang yang didiktekan oleh kepercayaan yang mereka anut, ada orang-orang yang tidak menemukan adanya arti dari kehidupan, ada juga yang masih terus mencari dan bertanya-tanya kepada dirinya sendiri
Allah melalui kitab Al-Quran mewahyukan tujuan hidup manusia adalah beribadah kepada Allah, dan mengimbangkan kehidupan duniawi dengan pengejaran kehidupan akhirat yang berbahagia. Orang-orang Kristiani percaya bahwa manusia hidup untuk mengenal dan mencintai Allah serta mewartakan kabar gembira tentang Kerajaan Allah di dunia Mereka diutus oleh Allah untuk mewujudkan sukacita kepada sesama manusia di lingkungan sekitarnya Akan lebih panjang lagi apabila dibahas mengenai agama-agama lain dengan pemahamannya masing-masing akan
tujuan diciptakannya manusia di dunia ini dan makna akan kehidupan Terlepas dari sistem keagamaan yang diakui, banyak juga yang mencari makna melalui aliran pemikiran lainnya seperti eksistensialisme, nihilisme, dan sebagainya Namun, sebenarnya, mengapa mereka para manusia bisa memiliki pendapat yang berbeda-beda? Siapa kita ini sampai bisa berpikir dan berpendapat?
Mari kita terus bertanya-tanya dan berspekulasi kembali: Apa itu manusia? Apa yang membuat kita menjadi manusia?
Apakah kita hanya sebatas salah satu spesies mamalia yang tinggal dan berdiam di bumi ini? Atau adakah hal yang membedakan kita secara khusus dengan makhluk hidup lain?
Jean-Paul Sartre berkata bahwa manusia sepenuhnya menjadi manusia karena kemampuannya untuk berimajinasi: kemampuan untuk memikirkan hal yang belum ada, belum terjadi, atau bahkan tidak pernah terpikirkan untuk ada Diduga bahwa pada awalnya, imajinasi manusia mungkin tumbuh sebatas dari kebutuhan berstrategi untuk bertahan hidup, seperti dilakukan juga oleh hewan lain. Contohnya, pada masa primitif, manusia perlu berkomplot dan menyatukan pikirannya untuk merancang suatu rencana berburu hewan liar untuk makanan.
Seiring berjalannya waktu, manusia mulai bereksplorasi menggunakan imajinasinya untuk mewujudkan eksistensi hal yang tidak pernah terpikirkan untuk sebelumnya ada, seperti cerita-cerita dan mitologi. Stadel Lion Man manusia singa dari Gua Stadel adalah salah satu contohnya Pahatan yang menunjukkan figur humanoid berbadan manusia dengan kepala singa ini dibuat pada kisaran 35,00040,000 tahun yang lalu. Jika manusia tidak menggunakan imajinasinya, Lion Man tidak akan tercipta Lihat saja sekitar, apakah ada makhluk di dunia nyata yang berbentuk seperti itu? Lebih lanjut lagi mengenai imajinasi, apakah ada makhluk lain yang bisa memikirkan dan mewujudkan hal seperti ini?
Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa imajinasi hanya dimiliki oleh manusia Hanya manusia yang bisa menggunakan pikirannya untuk mewujudkan konsep-konsep yang tidak realistis. Selain itu, kita ketahui pula bahwa pemanfaatan imajinasi manusia dapat digunakan secara luas. Imajinasi manusia bisa digunakan untuk berpikir, berpendapat, dan berekspresi Di masa kini, tak jauh berbeda dari masa-masa sebelumnya, manusia terus menggunakan imajinasinya untuk berekspresi dalam bentuk cerita dan kreasi. Bedanya, medium yang digunakan semakin banyak dan
bervariasi Salah satu medium modern yang dapat digunakan oleh manusia untuk mengaplikasikan imajinasinya dan menyampaikan ceritanya adalah film
Festival Film Sanubari bertujuan mengeksplorasi segala spektrum kondisi kehidupan manusia, juga bertanya-tanya, dan mencari makna lewat dunia perfilman.
Mengapa Sanubari? Nama Sanubari kami ambil karena makna dan arti kata itu sendiri. Sanubari memiliki arti jantung hati Jantung hati yang dimaksud bukanlah jantung dalam arti jasmani yang bertugas menjadi pusat peredaran darah di dalam rongga dada, melainkan jantung hati dalam arti rohani atau batin. Sanubari adalah hati nurani atau perasaan batin, yang seperti imajinasi mungkin bahkan lahir dari imajinasi kolektif itu sendiri merupakan sesuatu yang hanya dimiliki oleh manusia.
Pada tahun 2022 ini, tim Festival Film Sanubari 2022 mengangkat tema kelemahan manusia, dan mengambil judul Ringkih Film-film pendek yang ditampilkan dalam festival ini ingin membahas salah satu hal yang tidak lepas dari kehidupan kita, yaitu kelemahan manusia.
Manusia tidak pernah sempurna Manusia hanya selalu mencoba untuk mencapai kesempurnaan yang fana, alias tidak akan pernah ada Namun, imajinasi manusialah yang membuat kesempurnaan tersebut seolah-olah memiliki eksistensi di dunia ini. Manusia pasti pernah merasa lemah dan rapuh, kemudian berada di dalam keterpurukan
Lewat tema yang dibawakan oleh Tim Festival Film Sanubari tahun ini, kami ingin mencoba mempertunjukkan kelemahan manusia Semua manusia pasti pernah berada di suatu kondisi saat
ia lemah dan rapuh karena kondisi tersebut memang wajar saja terjadi pada setiap manusia.
Walau begitu, kelemahan tidak terbatas pada pribadi seseorang saja. Kelemahan bisa dilihat secara kolektif, sesuatu yang melingkupi banyak orang pada saat yang bersamaan, secara disadari atau tidak Kelemahan juga terkait dengan hubungan interpersonal, bagaimana kita mengayominya, merawatnya, sehingga hubungan tersebut bisa terjaga dengan baik atau sebaliknya, rapuh, dan malah rawan hancur oleh ego, kelemahan pribadi, atau faktor lainnya
Penghargaan Sanubari akan diberikan kepada film-film terpilih Terdapat dua buah penghargaan: Penghargaan Aorta akan dipersembahkan kepada film yang secara keseluruhan memiliki aspek visual, cerita, dan teknis yang baik Penghargaan Arteri akan dipersembahkan kepada film yang memiliki naskah yang paling sesuai dengan tema festival
Akhir kata, Tim Festival berharap festival dan film-film yang dibawakannya bisa mengeksplorasi apa arti menjadi manusia, merayakan karya kreativitas imajinasi, dan lebih lanjut lagi dapat dinikmati oleh penonton dan pengunjung sekalian
Selamat menyaksikan!
PProfilKurator rofilKurator
Editor GianinaMaritza
Biasa dipanggil Gia Lahir di Jakarta dan merupakan anak sulung perempuan dari tiga bersaudara Saat ini sedang menempuh pendidikan di Sekolah Ilmu Teknologi Hayati Program Sains (SITH-S) Institut Teknologi Bandung. Merupakan kurator program So It Goes. Merasa lebih cocok menggeluti ilmu sosial humaniora.
NaurahSafaAraryaCetta
Layouter dan Kurator
Akrab dipanggil Cetta, lahir di Yogyakarta tanggal 12 Oktober 2004 merupakan mahasiswa di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung Merupakan kurator program Liberation Mempunyai hobi menonton film dan mendengarkan musik Penulis dan Kurator
NayyaAdyska
Biasa dipanggil Nayya, lahir di Jakarta 28 Juni 2004 dari pasangan Harry Cristiawan dan Ratri Yudhanti Anak pertama dari dua bersaudara Saat ini sedang menempuh pendidikan sarjana di Sekolah Farmasi ITB Merupakan kurator program Distance
VincentiusBhagaskaraS.
Pimpinan Redaksi dan Kurator
Akrab disapa Bhagas, merupakan mahasiswa yang kerjaannya nonton film, baca komik, dan mencari pokemon Meskipun tidak pandai-pandai amat, pria berkelahiran Bandung, 5 Agustus 2004 ini nekat memilih Institut Teknologi Bandung saat SBMPTN dan sekarang sedang menempuh studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di Institut Teknologi Bandung Merupakan kurator program Under Pressure
Program Kompetisi Program Kompetisi
m isi
Program Kompetisi m isi Program Kompetisi
Program Kompetisi Program Kompetisi
Tidak hanya akal budi, manusia juga adalah makhluk yang emosional. Mereka mampu merasa, dan bertindak dengan berdasarkan perasaannya itu. Mereka juga mampu merasakan kasih kepada manusia, makhluk hidup dan bahkan benda mati lainnya. Perpaduan antara akal budi, emosi dan kerja sama menghasilkan peradaban manusia beserta segala kompleksitasnya. Di satu sisi, manusia adalah makhluk individual Ia memiliki perasaan dan pikiran yang hidup serta berkembang di dalam kehidupan pribadinya Di sisi lain, ia adalah makhluk sosial. Identitasnya ditentukan dalam hubungannya dengan dunianya
Terkadang kompleksitas manusia terhadap emosi yang bisa dirasakan dan perasaannya dapat mengakibatkan munculnya sifat lemah pada manusia. Sifat lemah ini didasari oleh manusia yang memiliki perasaan kuat dan lebih mendahulukan perasaan daripada akal berpikirnya yang rasional.
Bukan berarti manusia seharusnya tidak memiliki perasaan, justru dengan dapat merasakan emosi, hal itulah yang menjadikan diri kita sebagai manusia. Namun terkadang, jika terlalu mengedepankan perasaan, akan muncul sifat-sifat manusia yang lemah, menjadikan manusia melakukan hal-hal yang secara moral adalah salah
Kelemahan manusia nampaknya tidak akan ada habisnya untuk dibahas Dengan kapabilitas akal dan kemampuannya untuk menyampaikan pikiran dan perasaan, manusia memiliki kecenderungan untuk berperilaku sesuai pikiran dan perasaan dirinya Hal itulah yang dapat menjadi penyebab keegoisan manusia. Manusia lebih memilih mengikuti hawa nafsu, tanpa memikirkan perasaan orang lain dan konsekuensi atas tindakannya.
Ringkih menjadi nama tema yang diambil dalam festival program tahun ini karena menggambarkan kondisi dan sifat manusia yang rapuh, tidak stabil, lemah, dan tidak kuat Sifat manusia yang cenderung bergantung dengan perasaan dapat berakibat kepada hubungan manusia dengan manusia lain, bahkan hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
Frailty; weakness, liability to yield to temptation, a fault resulting from moral weakness, weakness of character that causes a person to do things that are morally wrong, sometimes fails to do what is fair, honest. Dishonesty of human being
Program ini menggambarkan secara gamblang bagaimana manusia menunjukkan ketidaksempurnaan mereka, khususnya kelemahan mereka, dari dirinya sendiri, maupun dari individu sebagai bagian dari masyarakat. Program kompetisi ini bertujuan untuk menegaskan bahwa terkadang manusia tidak sadar atas kelemahan manusia itu sendiri yang dapat berujung pada konsekuensi, seperti keegoisan, kerapuhan, kecenderungan untuk goyah terhadap godaan, mengikuti hawa nafsu, dan ketidakjujuran.
Salah satu sifat kelemahan manusia yang rapuh, tidak hanya merujuk kepada kekurangan pribadi individu manusia, tetapi dapat merujuk kepada individu manusia dalam bermasyarakat. Secara kolektif, amat banyak celah dan hal yang dapat digali dari cara manusia berinteraksi secara emosional dengan antar sesamanya Fenomena ini meliputi lingkup yang lebih besar, masyarakat secara luas
Film Nyumbang menggambarkan sifat manusia yang mudah goyah, tidak teguh pada pendirian, dan menentukan apa yang sebenarnya ingin dilakukannya serta apa yang sebenarnya tidak ingin dilakukannya. Manusia dalam bermasyarakat cenderung mengikuti apa yang dilakukan manusia lain dalam masyarakat tersebut, terlepas dari keinginan dan kondisi individu tersebut Jika suatu masyarakat melakukan suatu hal yang diluar keinginan individu, selayaknya manusia yang merupakan makhluk sosial, individu tersebut mengikuti apa yang dilakukan masyarakatnya Ketidakmampuan individu dalam mengikuti apa yang dilakukan masyarakatnya dapat berujung pada ketidakjujuran
Sifat lemah manusia lain yang cenderung mementingkan dirinya sendiri tanpa peduli perasaan orang lain, atau yang dapat disebut dengan keegoisan, seringkali tidak disadari sering dilakukan. Manusia justru lebih sering mengingat kebaikan yang mereka lakukan terhadap orang lain dibandingkan keegoisan mereka Mereka menganggap diri mereka dan perasaan mereka lebih penting daripada perasaan orang lain.
Pada dasarnya, setiap manusia memiliki sikap egois baik dalam ukuran tinggi, sedang maupun sedikit. Hal ini digambarkan dalam film Kita Tak Bisa Kemana-mana Lagi Egois sendiri merupakan sifat yang tumbuh alami dari dalam diri manusia. Karena kemurnian alaminya, sampai manusia tidak menyadari kehadiran sifat egois itu sendiri. Dari sifat egois ini, dapat menimbulkan adanya suatu masalah khususnya dalam hubungan individu dengan individu lain. Misalnya, perbedaan pendapat yang sulit menemukan titik temu antara pihak yang satu dengan yang lain, lalu dikendalikan oleh hawa nafsu dan pada akhirnya memberikan kerugian untuk dirinya maupun orang lain.
Bahkan, salah satu sifat lemah manusia yang satu ini, dapat berujung pada tindakan kekerasan jika terdapat faktor lain yang mempengaruhi, seperti rasa dendam yang juga merupakan salah satu sifat lemah manusia Hal itu dapat dilihat dan diamati dalam film Dan Kembali Bermimpi. Manusia yang tidak peduli dengan orang lain, selain itu juga hanya berfokus pada emosi yang ingin dilampiaskannya atas dendamnya, dapat mengendalikan manusia melakukan hal yang secara moral dan secara tindakan adalah salah.
Kerapuhan dan kelemahan manusia yang lain juga dapat dilihat dari salah satu sifat manusia yang tidak peka atau tidak peduli terhadap orang lain bahkan terhadap orang terdekatnya Manusia sejatinya perlu kehadiran manusia lain dalam menjalani kehidupannya, terlebih lagi yang mempunyai ikatan darah. Kehadiran keluarga dalam kehidupan seseorang adalah hal berharga Namun, terkadang karena manusia tidak sadar akan nilai keberhargaan tersebut, manusia sering menyepelekannya E M Duvall mengartikan keluarga adalah sekelompok orang yang dihubungkan oleh perkawinan, persalinan, adopsi, yang tujuannya adalah untuk mempromosikan dan memelihara budaya bersama serta untuk mempromosikan dan memelihara perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial setiap anggota
Jika kehadiran suatu individu jarang dirasakan oleh individu lainnya, akan timbul rasa rindu. Rasa yang menginginkan kehadiran suatu individu untuk dapat melakukan interaksi, terlebih lagi jika individu tersebut adalah keluarga yang dapat dikatakan merupakan hubungan antar individu yang paling awal terjadi dan paling sering terjadi interaksi sejak suatu individu dilahirkan di dunia ini. Namun, karena satu dan lain hal, interaksi antar keluarga dapat berkurang, menyisakan rasa rindu yang kuat seperti yang dirasakan ibu terhadap anaknya di film Natalan
Dengan diangkatnya tema dari program kompetisi ini, diharapkan para audiens dapat lebih mengenal sifat-sifat manusia yang jauh dari sempurna Sifat-sifat ini nantinya menjadi komponen pembangun kompleksitas manusia yang dapat dieksplorasi lebih jauh
Harapan dari program kompetisi ini ialah untuk bisa menjadi sarana audiens untuk mengeksplorasi diri sendiri dan mengenali kondisi manusia sedikit lebih lagi.
- Tim KuratorialDanKembali Bermimpi(2018)
dir. Jason Iskandar || 12 menit 15 detik
Dan Kembali Bermimpi adalah film pendek yang berlatar di masa depan Indonesia, seorang perempuan yang tengah mengandung terjebak dengan kekasihnya yang kasar, serta seorang pastor yang mereka culik untuk menikahkan mereka. Dan Kembali Bermimpi (A Trip To Malilo) adalah bagian dari omnibus Hukla in Motion
Sepasang kekasih menculik seorang pastor dan memaksanya untuk menikahkan mereka. Sang lelaki menjanjikan kehidupan yang lebih baik di negeri lain untuk kekasih dan anak mereka yang sedang dikandungnya, walau terlihat bahwa hubungan mereka tidak sehat - Gianina Maritza
Amarah dan hubungan yang sudah toxic, menyesatkan dua insan untuk berperilaku tidak sesuai moral. Kebimbangan dan keresahan manusia yang tahu bahwa hal yang dilakukannya bertentangan dalam hati kecilnya Pergulatan emosi dan bahkan fisik secara nyata diperlihatkan dalam film ini - Nayya Adyska
Berdasarkan sebuah puisi dari tahun 1980 dengan judul yang sama, Dan Kembali Bermimpi menceritakan tentang seorang perempuan dengan pacarnya dan seorang pastor yang terlibat ke dalam pertikaian mereka yang berlatar di negara Indonesia Islam Serikat pada masa depan Konflik antara ketiga karakter membuat garis pembatas keinginan dan keegoisan yang ada dalam diri manusia menjadi lebur. - Naurah Safa Ararya Cetta
Dan Kembali Bermimpi mengisahkan tentang perempuan yang dimanipulasi oleh pacarnya yang toxic Ia diimingimingi mimpi yang tidak realistis oleh pacarnya itu Perempuan itu bisa tetap setia dengan pacarnya itu karena ia memiliki kerapuhan di dalam hatinya yang masih ingin mencintainya walaupun ia tahu bahwa ia mencintai orang yang salah - Vincentius Bhagaskara S.
Natalan(2015)
dir. Sidharta Tata || 28 menit 6 detik
Pulangnya seorang anak laki-laki bernama Resnu yang berjanji akan merayakan misa malam Natal bersama Ibunya di Yogyakarta. Kegelisahan dan rindu terhadap ibu menyesaki pikiran Resnu selama perjalanan dari Jakarta bersama istrinya
Pacing yang lambat dan banyaknya adegan kehidupan sehari-hari digunakan untuk melukiskan keseharian yang terasa hampa tanpa hadirnya orang-orang tersayang. Egoisme salah satu bentuk kelemahan manusia dalam hubungan interpersonal dtunjukkan - Gianina Maritza Kerinduan seorang ibu kepada anaknya yang sudah lama tidak pulang memberikan perasaan tersendiri terhadap penonton. Potret ibu yang selalu sabar dan tegar selalu mengingatkan kita akan kasih sayang seorang ibu yang tiada tara - Naurah Safa Ararya Cetta
Sentilan bagi para anak-anak yang sudah tumbuh dewasa dan berkelana jauh, tanpa melihat dan menyadari bahwa ada keluarga yang dulu selalu menemani dan mendukung Kesepian seorang ibu yang ditinggal anaknya dengan berbagai macam rupa alasan. Rindu yang menumpuk, keinginan bertemu walau setahun sekali pun tidak jua disanggupi oleh sang anak. Seorang ibu yang hanya dapat bersabar dan tegar menunggu anaknya pulang ke rumah - Nayya Adyska
Natalan berhasil menggambarkan kehidupan seorang ibu-ibu Katolik Jawa dengan amat sempurna. Natalan memperlihatkan kelemahan manusia yang tidak kuat membendung rasa rindu, tetapi berusaha tetap terlihat tegar.
- Vincentius Bhagaskara S.
Nyumbang(2015)
dir. Rahma Nurlindasari || 21 menit 50 detik
Pak Bejo dan Sutini istrinya adalah keluarga miskin di desa kecil di sebuah lereng gunung Panen sawah mereka gagal dan Sutini yang berjualan gorengan di pasar juga sepi pembeli Di tengah kesulitan hidup mereka justru di desa mereka tengah banyak diadakan acara hajatan yang diharuskan untuk menyumbang. Pak Bejo yang frustasi akhirnya berpura-pura sakit agar ia bisa disumbang oleh warga desa
Nyumbang bercerita tentang sepasang suami istri yang hidup melarat. Dagangan tidak laku, sawah belum panen, ditambah lagi undangan acara yang berdatangan dari tetangga sekitar yang mengharuskan mereka mengeluarkan uang untuk tradisi menyumbang Sang suami mengusulkan dirinya berpura-pura sakit agar disumbang kembali oleh tetangga-tetangga mereka. Ndilalah, mereka tertangkap basah dan segera diamuk massa Nyumbang menggambarkan budaya yang tidak sepenuhnya baik untuk diikuti dan hal tidak terpuji yang mendorong seorang individu untuk mengakali hal tersebut.
- Gianina MaritzaDisajikan dengan nada yang ringan, Nyumbang memperlihatkan kondisi manusia yang mempunyai budaya dan tradisi yang kuat dari segi sosial budaya tentang bagaimana masyarakat didesak untuk memberi sumbangan kepada yang sakit, dan bagaimana orang lain bisa memanfaatkan atau mengeksploitasi budaya nyumbang ini
- Naurah Safa Ararya Cetta
Pandangan sosial yang mengharuskan manusia berada dalam suatu kondisi yang mana mereka harus ikut menyanggupi tuntutan dalam bermasyarakat, walaupun mereka sendiri merasa kesulitan. Hal yang biasa terjadi di Indonesia dengan perasaan ‘ga enakan’ Ketidakmampuan manusia untuk mengikuti apa yang masyarakat sekitarnya lakukan seringkali berujung kepada ketidakjujuran.
- Nayya Adyska
Nyumbang bercerita tentang manusia yang meskipun sedang di dalam kelemahan yang dideritanya, ia masih tetap harus menyanggupi tuntutan sosial supaya mereka bisa bertahan hidup di lingkungan sosialnya. Walaupun dibawakan dalam tone komedi, isu yang dibawakan di dalam film penting untuk disimak.
- Vincentius Bhagaskara S.
KitaTakBisa
Kemana-manaLagi(2021)
dir. Fazrie Permana | 21 menit 18 detik
Sepasang mantan kekasih, Gigi (Sheila Dara Aisha) dan Nino (Rolando Octavio) yang akan menikah dengan pasangan mereka masing-masing. Mereka melakukan perjalanan dengan mobil, berdua dimalam hari dan saat di tujuan akhir mereka sama-sama tidak ingin keluar dari mobil itu segera
Sepasang mantan kekasih yang sudah lama putus hubungan kembali bertemu dan bercengkerama selama perjalanan di mobil. Keduanya terkesan belum menemukan closure atas hubungan mereka walaupun sama-sama sudah akan menikah dengan pasangan masing-masing. Mereka bercanda, bertengkar, bertanya-tanya, dan berandai-andai mengenai satu sama lain dan juga hubungan mereka yang sudah lama usai Dengan apik menggambarkan kompleksnya perasaan manusia dan hubungan interpersonal, serta pergulatan manusia dengan nafsu, godaan, ego, dan rasa penasaran
- Gianina Maritza
Menggambarkan tentang rumitnya suatu hubungan yang sudah usai, namun masih tersisa kenangan dan perasaan dua insan Perasaan yang diharuskan untuk tidak lagi ada karena kondisi yang sudah tidak sama lagi seperti dulu. Keegoisan manusia dalam memilih keputusan tergambarkan dalam film ini Ringan, namun memiliki banyak makna dan pesan yang dapat diinterpretasikan.
- Nayya Adyska
Seperti halnya cinta, perasaan manusia bukanlah hal yang bisa dipilih, diprediksi, dan diatur Kita Tak Bisa KemanaMana Lagi menyatakan bagaimana sepasang mantan kekasih masih mempunyai sisa perasaan cinta kepada yang lain padahal mereka tahu hubungan mereka sudah usai.
Direkam dari kursi belakang mobil, seluruh percakapan antara kedua mantan kekasih terasa intim saat mereka berkeliling tanpa tujuan yang jelas dalam mobil mereka, sama seperti hubungan mereka yang tidak bisa kemanamana lagi.
-
Naurah Safa Ararya CettaKita Tak Bisa Kemana-Mana Lagi bercerita tentang manusia yang sudah berpindah hati, tetapi karena kelemahannya, ia ternyata masih tidak bisa melupakan kenangan-kenangan yang lalu
- Vincentius Bhagaskara
Program Nonkompetisi Program Nonkompetisi
UnderPressure
U n d e r
Program nonkompetisi Under Pressure
P r e s s u r e
bercerita tentang kondisi manusia yang menjadi lemah karena ditekan oleh kondisi lingkungan serta kondisi sosial dan budayanya. Manusia-manusia tersebut ditekan untuk harus berlaku sedemikian rupa sehingga mereka bisa diterima oleh lingkungannya Jika dipikir secara jernih, kalau mereka melakukannya demi diterima di lingkungannya, seharusnya hal-hal yang mereka lakukan ini membuat mereka menjadi manusia yang lebih baik di lingkungan yang baik pula. Padahal, mereka malah menderita dan menjadi manusia lemah karena kelakuan yang mereka lakukan untuk bisa diterima oleh lingkungannya
Under Pressure menyajikan tiga cerita berbeda mengenai mereka yang kurang beruntung karena mendapat tekanan dari budaya dan sosial setempat dari tiga perspektif yang berbeda pula.
Pertama, ada cerita dari perspektif anak kecil yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar lewat film Lembar Jawaban Kita
Cerita ini menampilkan banyak orangtua yang terlalu berekspektasi tinggi terhadap anak-anaknya dengan hasil dan nilai Ujian Nasional. Ekspektasi tersebut membuat mereka takut tidak bisa memenuhi ekspektasi orangtuanya Ketakutan ini membuat anak-anak menjadi lemah sampa-sampai pada akhirnya mereka memilih untuk menghalalkan segala cara dengan melakukan perbuatan tidak jujur
untuk mendapatkan nilai yang bagus Mereka menanggap hal ini normal-normal saja dilakukan selama orangtuanya bangga dengan hasil nilai mereka
Kedua, ada cerita dari perspektif seorang remaja yang baru saja kehilangan ayahnya di film Ngiring Belasungkawa Remaja ini dihadapkan oleh realitas terkait budaya solidaritas di lingkungannya yang bukannya mempererat hubungan antar keluarganya dengan keluarga yang lain, tetapi malah merugikan dirinya Tetangga dan orang-orang lain di lingkungan sekitarnya tidak peduli dengan nasibnya yang baru saja kehilangan salah satu anggota keluarganya.
Mereka hanya peduli kepada diri sendiri dan malah memanfaatkan keluarga remaja yang seharusnya diberikan waktu untuk berduka
Ketiga, ada cerita dari perspektif orang dewasa yang baru saja mendapatkan titel bergengsi bagi umat Muslim, yaitu Haji. Ji Dullah, nama tokoh utama sekaligus judul filmnya tergoda oleh tawaran temannya untuk menjadi kepala desa Setelah diiming-imingi keuntungan yang banyak, ia menjadi lemah dan lama kelamaan tunduk kepada tawaran tersebut karena diimingimingi keuntungan yang banyak. Sayang, ia melupakan satu hal – bahwa realitas di Indonesia memaksa para calon pemimpin untuk mengeluarkan modal dalam jumlah yang tidak sedikit supaya ia terpilih menjadi pemimpin di suatu daerah.
Manusia-manusia ini melakukan perbuatannya karena tekanan bahwa hal yang mereka lakukan adalah lumrah dan wajar. Lingkungan di sekitar manusia-manusia ini menormalisasi perbuatan yang mungkin bagi beberapa di antara kita juga menganggapnya sebagai perbuatan yang sudah umum dilakukan, tetapi sebenarnya perbuatan tersebut amat salah dan tidak sepatutnya dilakukan Lewat program nonkompetisi Under Pressure ini, kurator ingin menyadarkan audiens mengenai kelemahan manusia yang terlalu patuh pada lingkungan di sekitarnya membuat manusia bisa melakukan perbuatan yang tidak sepatutnya mereka lakukan.
Manusia memiliki kecenderungan untuk tidak ingin menjadi berbeda dan menganggap bahwa sesuatu di luar kenormalan yang umum merupakan sesuatu yang aneh. Hal ini sebenarnya wajar terjadi karena memang begitulah sifat alami dari manusia Ini juga yang merupakan salah satu latar belakang terjadinya kejadian rasisme di dunia, tetapi hal rasisme ini akan dibicarakan di lain waktu
Manusia amat lemah dengan pernyataanpernyataan sejenis “biasanya juga begitu,” dan “ini hal yang wajar dan umum, kok ” Manusia akan lebih memilih untuk melakukan hal yang tidak sepatutnya dilakukan tetapi dianggap wajar dan normal di lingkungan sekitarnya daripada melakukan hal yang sepatutnya, tetapi dianggap tidak wajar dan tidak normal
Inilah mengapa ada dua hal yang penting yang perlu ada di dalam aspek kehidupan manusia, yaitu pendirian dan lingkungan yang suportif Dengan pendirian yang kuat, manusia tidak akan mudah jatuh ke dalam lubang. Lubang yang dimaksud adalah lubang kesalahan manusia Manusia tidak akan mudah goyah dengan tekanan dan pengaruh dari lingkungan sosial dan budaya yang mungkin tidak
memberikan dampak positif bagi manusia itu Lingkungan yang suportif juga perlu dimiliki oleh manusia supaya manusia bisa mendapatkan dampak positif dari sekitarnya Manusia merupakan makhluk yang adaptif, beradaptasi sesuai lingkungannya Manusia yang berada di lingkungan suportif akan berlaku sesuai lingkungannya. Lingkungan suportif akan membuat manusia di lingkungan suportif tersebut berperilaku baik dan sesuai dengan perilaku apa yang sepatutnya dilakukan oleh seorang manusia yang baik
Harapannya, kurator ingin program ini bisa lebih membuka mata penonton sekalian agar lebih mengerti bahwa tidak sepenuhnya hal-hal yang dirasa normal untuk dilakukan adalah benar Kita sebagai manusia tidak boleh terlalu patuh dengan aturan-aturan tidak tertulis yang seringkali hadir di dalam kehidupan kita sebagai manusia karena ada kalanya kelemahan kita sebagai manusia menganggapnya normal karena ada tekanan sosial dan budaya serta normalisasi dari lingkungan sekitar
OfficialSelection
terjadi juga di dalam kelas.Ngiring Belasungkawa | Praditha Blifa | 19:47
Di hari kematian ayahnya, Iis, hanya ingin mendoakan ayahnya dengan khusyuk. Namun, ia terhalang oleh tradisi kematian di lingkungannya. Iis dituntut untuk membayar semua orang yang mengurusi kematian ayahnya dengan tarif yang telah ditentukan. Iis menolak mengikuti tradisi karena ia merasa itu salah. Tapi, Iis terus ditekan oleh bibinya dan beberapa tetangga untuk tetap mengikuti tradisi. Iis pun mengalami dilema; harus mengikuti tradisi demi kelancaran pemakaman ayahnya, atau tetap pada pendiriannya.
D i s t a n c e
Seperti namanya, program nonkompetisi Distance, yang berarti jarak, menggambarkan bagaimana sebuah hubungan antar individu dapat berjarak. Entah karena sifat lemah manusia itu sendiri, atau bagaimana suatu individu tersebut berinteraksi, dapat menjadikan hubungan antar individu berjarak
Reece (2012) menyatakan bahwa istilah hubungan manusia dalam arti luas mencakup semua jenis interaksi pada setiap orang serta konflik pada setiap individu Hubungan antarmanusia juga berkaitan dengan keyakinan, sikap, dan perilaku seseorang yang terkadang menyebabkan masalah hubungan dalam kehidupan pribadi Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia tentu dihadapkan dengan berbagai macam halang-rintang yang datang untuk menguji seberapa besar kemampuan manusia dalam mencari solusi permasalahan yang dihadapinya Sebagai makhluk sosial, manusia selalu melakukan interaksi komunikasi
Hubungan di antara manusia tidak selalu baik Hubungan yang semula damai dapat menjadi renggang karena tersangkut hal-hal yang buruk. Penyebabnya bisa datang dari berbagai hal Seringkali, hubungan antar manusia yang berjarak ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi. Perasaan yang tidak dapat diungkapkan dan membendung di dalam hati dapat menimbulkan asumsi, kecurigaan, dan kesalahpahaman. Kadang kala hal ini terjadi karena mereka secara sepihak menyimpan kebencian, amarah, bahkan dendam, dan kadang kala terjadi hanya karena tidak saling cocok
Ketidakmampuan manusia mengemukakan apa yang dirasakannya terhadap perlakuan atau tindakan orang lain hanya membuat sebuah hubungan menjadi renggang
Kekecewaan manusia juga dapat menjadi faktor mengapa individu tersebut memilih memendam perasaannya, sadar jika ia mengungkapkan apa yang selama ini dirasakannya tidak akan mengubah suatu hal Ia hanya dapat menerima dengan hati kecewa atau perasaan yang sedih dalam hatinya Hal itu menyebabkan seseorang yang tadinya menjalani hubungan yang baik, seketika retak sebab situasi yang tidak lagi mendukung seseorang untuk merekatkan hubungan kepada yang bersangkutan.
Sebagian besar manusia kurang bisa mengekspresikan perasaan mereka karena khawatir akan reaksi negatif dari orang lain. Padahal pemikiran tersebut tidak sepenuhnya benar Sebuah penelitian mengemukakan bahwa setiap orang akan merasakan manfaat yang positif ketika seseorang mau membuka diri mereka, dan memperlihatkan seberapa besar kasih sayang, cinta, dan penghargaan yang mereka rasakan untuk orang lain
Dalam film Jendela, digambarkan walau jarak antara anak dan ayah berdekatan karena mereka duduk di kereta bersebelahan, tetapi rasanya seolah dua insan ini berjarak sangat jauh. Mereka tak mampu mengungkapkan perasaan masingmasing lewat perkataan Hanya mampu diam, menahan perasaan masing-masing dalam hati
Film ini menampakkan perasaan canggung, kesunyian antara mereka yang memekakkan
telinga, kerinduan seorang ayah terhadap interaksi dengan anaknya yang dekat seperti interaksi penumpang lain yang dilihatnya, seorang ayah dan anak dalam kereta yang sedang bersenda gurau.
Ketidakmampuan seorang bapak yang merasa gagal untuk berterus terang kepada anaknya tentang kondisinya selama ini menjadi jawaban atas hubungan mereka yang renggang Walaupun sang bapak bertanggung jawab atas kesalahannya di masa lalu yang menjadi penyebab emosi negatif yang dirasakan anaknya, Terkadang manusia lupa bukan hanya dirinya yang memiliki perasaan, orang lain juga menanggung perasaan yang sama seperti dirinya. Sang anak baru disadarkan ketika sang bapak mengungkapkan perasaan bahwa sang bapak merasakan kesedihan yang dalam seperti yang dirasakan oleh anaknya, ditambah perasaan bersalah.
Film Wei menceritakan hubungan yang merenggang antara ayah dan anaknya yang berbeda agama, karena anaknya berpindah agama. Sang ayah merasa sedih dan kecewa karena merasa anaknya telah mengkhianati dirinya dan ibunya, yaitu keluarganya sendiri.
Manusia lupa bahwa mereka membutuhkan satu sama lain dan justru ayah dan anak ini mengecewakan ibu sang anak karena sejatinya dulu semasa hidup, ibunya adalah sosok pemaaf dan mempunyai toleransi tinggi Sang ibu dulu bahkan memberikan renteng makanan opor dan ketupat pada hari lebaran untuk diberikan ke orang lain padahal mereka tidak merayakannya
Perasaan sedih dan kecewa seseorang dan kurangnya rasa toleransi, memahami bagaimana orang lain memandang sesuatu berbeda dengan pandangan kita, dan menerima orang lain yang memiliki perbedaan keyakinan
menjadikan hubungan dapat merenggang kemudian berjarak Hubungan yang seharusnya dapat diperbaiki tetap renggang karena pada akhirnya, sifat egois manusialah yang mengendalikan.
Perbedaan pandangan nilai kehidupan, tradisi, dan agama yang menyebabkan hubungan manusia dapat berjarak juga digambarkan dalam film CINtA. Dua insan yang saling mencintai terpaksa harus memutuskan hubungan mereka dan menciptakan jarak Jarak yang disebabkan karena terpaksa harus mengikuti kondisi yang sudah ada sejak lahir
Mereka mengorbankan banyak hal demi mengikuti keinginan hati dan apa yang mereka percaya baik, sadar bahwa mereka bahkan mengorbankan hubungan mereka dengan keluarga mereka sendiri. Terkadang manusia dapat membuat hubungan dengan orang lain berjarak saat mereka berusaha menghilangkan jarak dengan hubungan mereka terhadap orang yang lainnya lagi
Program nonkompetisi ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa hubungan antar manusia dapat berjalan dengan baik atau dapat berjalan dengan buruk Hubungan manusia yang berjalan buruk dapat menjadikan suatu hubungan tersebut merenggang, kemudian berjarak. Program ini ingin memperlihatkan dan menyadarkan manusia bahwa orang lain juga memiliki perasaan, bukan hanya kita sendiri yang lalu memendam perasaan dan tidak mencoba untuk mengkomunikasikan perasaan yang kita rasakan terhadap orang tersebut, yang mengakibatkan sebuah hubungan dapat berjarak
OfficialSelection
Jendela | Randi Pratama | 30:00
Usai operasi, Bimo bersama Bapak pulang ke desanya menggunakan kereta api. Hubungan bapak dan anak ini seperti hanya status yang tertulis di kartu keluarga, kenyataannya mereka saling menjaga jarak. Mereka hanya menghabiskan sebutir kata ketika hanya perlu saja, semua mengganjal. Sampai pada ketika Bimo melihat secarik kertas pada tas ransel yang berada di antara mereka.
CINtA | Steven Facius | 28:31
A Su, seorang pria keturunan Cina, meminta Siti, seorang wanita muslim, untuk menikahinya. Bagi Siti, pertanyaan semudah ini begitu sulit untuk dijawab. Sebuah kisah cinta di dunia yang masih menyimpan luka di masa lalu.
SoItGoes
S o I t G o e s
""So it goes," begitu bunyi frasa yang menerus diulang dalam Slaughterhouse-Five karya Kurt Vonneg diterjemahkan, kurang lebih artinya “seperti itulah ceritanya ” Billy Pilgrim protagonis, belajar untuk mem keberjalanan waktu dengan konsep berbeda dan mungkin cukup sukar di oleh akal manusia Cara pandang terse dapatkan setelah ia diculik oleh m asing dari planet bernama Tralfam Alien-alien tersebut melihat waktu s sesuatu yang sudah terjadi, sedang dan akan selalu terjadi Semua kejad jagat raya terjadi secara bersamaan, dalam garis linear seperti bagaiman biasa memprosesnya. Apapun yang s terjadi di hadapan Billy pada suatu tertentu, alien Tralfamadore bersikap acuh karena mereka sudah tahu bah tersebut sudah terjadi, sedang terjad akan selalu terjadi. Sebagai seorang p yang setiap hari menyaksikan mencekam dan traumatis di tengah perang, Billy menjadikan pemahaman y dapatkan dari alien Trafalmadore s pelipur lara bahwa apapun yang ia lalu memiliki alternatif lain dan tidak dihindari Tak terkecuali: kematian S itu, setiap bercerita mengenai ke seseorang, narator mengakhiri kalim menggunakan frasa tersebut: so it goes.
Dalam programasi ini, kurator mem frasa “So it goes,” ini bukan hanya dengan kematian dan mortalitas, melainkan juga dengan seluruh kondisi yang berada di luar kendali kita. Sehebat-hebatnya kita sebagai manusia, menganggap diri kita berderajat lebih tinggi dengan intelegensi, kesadaran, budaya, sejarah, pengetahuan, dan bermacam faktor lainnya, masih sangat banyak yang benar-benar berada di luar kendali manusia Sebesar apapun usaha kita dalam mempersiapkan keadaan dan memitigasi hal-hal terburuk, dunia senang mengingatkan kita akan ketidakmampuan kita
dalam mengantisipasi keadaan
Hidup bisa berjalan seperti biasa, namun di detik selanjutnya seluruh hal yang kita ketahui bisa berubah dan hilang seketika, seperti yang ditunjukkan oleh film pendek 05.55 (Tiara Kristiningtyas). Film ini berkisah mengenai bencana gempa bumi yang melanda kota Yogyakarta pada tahun 2006 Pada pagi tersebut, warga bangun, menjalankan aktivitas sehari-harinya seperti biasa, memberi makan ternak, memasak air, duduk-duduk santai, menyapu halaman, mencuci baju, memotong bawang, memanaskan motor, dan tetek-bengek urusan domestik lainnya Tepat ketika jarum jam menyentuh pukul 05.55, gempa menerjang dan meluluhlantakkan area Bantul. Dengan begitu saja, nyawa hilang, tempat tinggal hancur, hidup para penyintas dan orangorang di sekitarnya tidak lagi sama Musibah ini menewaskan lebih dari 4,000 orang banyaknya.
Ada lagi contoh yang lebih bisa kita perhatikan sehari-hari, yaitu dari segi cuaca, seperti digambarkan oleh film Errorist of Seasons (Rein Maychaelson). Seringkali, dengan percaya diri kita merasa sudah siap menghadapi hari, atau kita sudah merencanakan hal dari jauh-jauh hari, dengan optimis menganggap cuaca akan bersikap ramah. Perkiraan cuaca sudah dicek, tanggal sudah diset Tak disangka tak dinyanya, tiba-tiba hujan turun sepanjang hari dan apa yang sudah kita rencanakan pun gagal berjalan. Berkebalikan dengan itu, tokoh utama Errorist of Seasons mengharapkan datangnya hujan besar yang berujung ke banjir agar ia bisa menjalankan bisnis ojek perahu besutan temannya. Sayangnya (untungnya), hujan turun namun tidak sebesar perkiraan sehingga banjir pun tidak terjadi Usaha ojek perahu nihil pengunjung
S o I t G o e s
Sebagai penutup, film Golden Age (M Reza Fahriansyah) bercerita tentang sepasang suami istri paruh baya, Arif dan Yati, yang pergi berpiknik di area Candi Borobudur untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka Terjadi percekcokan: Arif bersikap keras kepala, sementara Yati merasa tidak ditemani dan ditelantarkan. Setelah Yati meluapkan kekesalannya, suaminya meminta maaf dan mencurahkan isi hatinya, bagaimana ia khawatir ia akan meninggal duluan dan merepotkan Yati nantinya. Mereka pun berdamai, dan Yati tidur di pangkuan Arif di bawah pohon Seorang fotografer yang dari sebelumnya diminta Arif untuk memotret mereka di tempat mereka bertunangan memotret momen tersebut dan meninggalkan jepretannya di lutut Arif. Ternyata, fotografer tersebut adalah personifikasi dari malaikat yang menjemput Yati ke panggilan Ilahi Yati ujug-ujug meninggalkan Arif terlebih dahulu.
So it goes Begitulah ceritanya Begitulah jalannya hidup. Begitulah rasanya jadi manusia.
- Gianina MaritzaProgram So It Goes membawakan cerita-cerita di saat alam semesta atau Tuhan, takdir, apapun yang Anda percayai menunjukkan kuasanya akan keberjalanan kehidupan. Diharapkan dengan menonton programasi ini, penonton teringat akan insignifikansi individu-individu in the grand scheme of things, bahwa kita tidak berarti dan hanya akan menjadi debu di antara di antara debudebu lainnya Bagaimanapun juga, bumi akan terus berputar, matahari akan terus terbit dan tenggelam, dunia tidak peduli dengan keberadaan penghuninya dan segala rencana dan angan mimpi tinggi manusia. Kendati begitu, bukan berarti hal tersebut membuat kita malah terpuruk dan pasrah menunggu nasib, menerima saja apapun itu yang dilemparkan kepada kita. Sebaliknya, kita harus menjadikan hal ini sebagai motivasi untuk terus berjuang, tidak menyerah menghadapi kerasnya hidup, mengusahakan apa yang terbaik, dan mensyukuri segala yang kita punyai saat ini.
OfficialSelection
05:55 adalah sebuah film fiksi unik yang menggambarkan aktivitas keseharian warga dusun di wilayah Bantul sebelum bencana gempa besar terjadi pada tanggal 27 Mei 2006. Film merupakan rekaman pengalaman pribadi sang sutradara yang ingin mengajak kita merasakan ketakutan luar biasa pada saat gempa terjadi. Rasa kehilangan, takut, gelisah, dan trauma yang mendalam para korbannya menjadi renungan bagi kita betapa kecilnya kita dibandingkan dengan kuasa Sang Pencipta.
Errorist of Seasons | Rein Maychaelson
Dipecat dari pekerjaannya, Pulung mengikuti saran temannya untuk menginvestasikan pemecatan kompensasi untuk memulai bisnis baru: persewaan perahu karet. Mereka telah berencana menggunakan momen 'banjir tahunan' untuk mendapatkan keuntungan, yang konon bernilai jutaan. Tapi, karena mereka telah mempersiapkan segalanya, tidak ada setetes pun hujan yang turun.
Liberation
L i b e r a t i o n
Di kehidupan sehari-harinya, manusia menggunakan cara yang berbeda untuk berinteraksi dan berkomunikasi antar diri dan antar orang lain, salah satunya ialah cara mereka mengekspresikan diri mereka sendiri Kebebasan berekspresi merupakan hak dan suatu kondisi dimana manusia dapat mengutarkan atau mengekspresikan pendapat atau pandangan pribadinya secara bebas, lepas dari batasan-batasan dari pihak lain
Dalam program non kompetisi Liberation ini, kebebasan untuk berekspresi dan menjadi diri sendiri digambarkan melalui beberapa seleksi film pendek yaitu Swaying Lullaby, Grieving Dreams, dan juga Pria untuk memperlihatkan kondisi manusia dalam hakikatnya bebas berkespresi.
Sebagai seleksi film pendek yang menjadi film pembuka dari program ini, Swaying Lullaby menceritakan tentang seorang wanita yang mencari kebebasan di tengah kehidupannya yang dangkal dan membosankan Film pendek ini memperlihatkan bagaimana kehidupan sehari-hari yang sangat terjadwal dan terlalu terstruktur seperti bagaimana seseorang diwajibkan untuk bekerja dari pagi hingga malam setiap harinya bisa menyebabkan burnout pada orang yang mengalaminya. Pada film pendek ini, diperlihatkan bagaimana seorang wanita yang merupakan salah satu dari mereka yang mengalami hal ini menyikapi hal tersebut Wanita tersebut akhirnya mencari kebebasan dari kehidupan sehari-harinya dengan menari-nari secara bebas di jalanan yang sepi di tengah malam dan tidak memperdulikan kondisi dunia di luarnya, menunjukkan sebuah kontras antara tariannya yang diiringi oleh musik upbeat sebagai simbol dari kebebasan dan kekakuan dari pekerja seharihari yang diperlihatkan di awal film
Film pendek kedua dari program ini adalah Grieving Dreams yang merupakan perspektif tentang kebebasan diri sendiri untuk berekspresi dari anak kecil Dalam film pendek ini, diceritakan sebuah kehidupan seorang anak laki-laki bernama Singgih yang tinggal di sebuah desa yang bersifat konservatif, memandang samping sang anak laki-laki ini karena keinginannya untuk mengikuti sanggar tari tradisional Karena persepsi dan pemikiran masyarakat desa yang sempit tentang bagaimana seorang laki-laki harus bertindak dan berperilaku, Ayah Singgih mengutuk anaknya yang ingin mengikuti sebuah pentas tari tradisional dengan mencaci makinya, menyebutkan bahwa anak laki-laki seharusnya bekerja sesuai dengan pekerjaan yang distereotipkan untuk laki-laki seperti beternak untuk mengikuti jejak pekerjaan ayahnya, bukan mengikuti dan mencari kesenangan di bidang yang distereotipkan untuk perempuan, yaitu menari karena keinginan Singgih untuk menari dipandang “lembek seperti perempuan ”
Pria sebagai film penutup menyajikan sebuah isu yang mendalam di topiknya tentang kebebasan untuk berekspresi menjadi diri sendiri Aris merupakan seorang anak laki-laki yang tinggal di sebuah desa yang sedang menunggu waktunya untuk menikah dengan seorang gadis karena dijodohkan oleh orang tuanya. Takut akan acara besar yang akan datang pada dirinya, Aris kesusahan untuk merasa bebas karena sebenarnya ia tidak ingin dinikahi dengan gadis desa tersebut. Isu yang ada dalam film pendek ini yang menggambarkan perjuangan Aris untuk mencari kebebasan diri ialah karena Aris tidak menyukai gadis desa, melainkan ia menyukai guru bahasa inggris yang merupakan seorang laki-laki.
Hidup di desa yang bersifat konservatif dan heteronormatif, Aris dipaksa untuk menikahi gadis tersebut sebagai cara untuk “menyembuhkan penyakitnya” dan sebagai sarana agar ia akhirnya bisa “menemukan kebahagiaan” dalam sebuah keluarga nantinya, bertentangan dengan keinginan Aris yang sesungguhnya untuk bisa berekspresi di luar ekspektasi sosial yang ada tentang bagaimana seorang pria harus bersikap dan juga mencintai seseorang yang ia dambakan secara sungguh-sungguh, tanpa paksaan orang lain.
Isu-isu yang digambarkan pada film-film pendek di program ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai rasa keinginan dan hasrat kuat yang nyata. Seperti dengan halnya perasaan manusia, keinginan dan hasrat manusia untuk berkespresi sesuai dengan kenyamanannya sendiri merupakan hal yang bukan seharusnya didikte oleh standarstandar sosial yang ada seperti bagaimana seorang manusia harus menjadi manusia yang "kuat" dengan cara menjaga "aib" seperti menjaga rutinitas yang tidak sehat di film Swaying Lullaby, mengikuti stereotip gender yang merupakan konstruk sosial di film Grieving Dreams, dan melestarikan budaya heteronormatif pernikahan dini pada film Pria.
Program ini mempunyai harapan untuk bisa menjadi wadah eksplorasi bagi penonton dan sebagai sarana edukasi bahwa manusia diciptakan dengan sifat yang kompleks dan beragam, mempunyai mimpi, keinginan, hasrat, rasa takut, serta tidak seharusnya manusia mengikuti konstruk standar-standar sosial yang menjabarkan apa yang seharusnya diikuti sebagai pedoman hidup dalam diri manusia yang akhirnya hanya akan merugikan manusia itu sendiri dan juga lingkungannya
Dalam kebebasan berekspresi, manusia bisa mengeluarkan isi hati dan pikiran mereka yang bersifat menguntungkan karena dari kebebasan manusia untuk berkespresi dan menjadi dirinya sendiri tanpa ada influence dari orang lain akan membawakan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup mereka, bebas dari apa yang dipaksakan oleh konstruk standar hidup yang ada
- Naurah Safa Ararya CettaOfficialSelection
Swaying Lullaby | Roufy Nasution | 04:00
Seorang wanita yang bosan dengan rutinitasnya sehari-hari. Ia memutuskan untuk mencari bentuk hidup yang baru yang lebih menantang dan berbahaya
Grieving Dreams | Minggar Panji | 17:40
Seorang remaja, Singgih (17), sering mengabaikan perintah ayahnya, Tarjo (40) untuk mengumpulkan pakan ternak. Singgih seringkali pergi diam-diam untuk latihan menari yang selalu ditentang oleh ayahnya. Karena keadaan ekonomi dan pengalaman trauma yang dirasakan oleh Tarjo, ia memutuskan untuk membuat Singgih menjadi pria sesungguhnya yang maskulin. Namun, keadaan malah semakin memburuk ketika Tarjo tidak memperbolehkan Singgih untuk tampil di acara tari tradisional. Terlepas dari setiap momen yang dilaluinya, Singgih menampilkan kemaskulinannya dalam gerak Tari Remo yang kini perlahan mulai menghilang.
Pria | Yudho Aditya | 21:49
Di masa penuh tekanan yang berasa dari lingkungannya, Aris, seorang Muslim gay yang tinggal di lingkungan pedesaan Indonesia menemukan bahwa ia semakin tertarik dengan guru Bahasa Inggrisnya yang akan menikah dengan wanita yang tidak disukainya. Dengan kondisi kehidupannya yang telah dirancang sepenuhnya oleh ibunya yang terlalu protektif, Aris bergumul dengan gagasan tentang tradisi dan gagasannya sendiri mengenai kebahagiaan.
PPenghargaan enghargaan
Penghargaan
PialaSanubari
Sanubari, atau yang secara ilmiah disebut jantung, memiliki pembuluh nadi yang bertugas mengalirkan darah dari dan ke jantung itu sendiri Pembuluh darah tersebut bernama aorta dan arteri
Ada dua penghargaan yang dapat dimenangkan, yaitu Penghargaan Aorta dan Penghargaan Arteri Penghargaan Aorta akan dipersembahkan kepada film yang secara keseluruhan memiliki aspek visual, cerita, dan teknis yang baik Penghargaan Arteri akan dipersembahkan kepada film yang memiliki naskah yang paling sesuai dengan tema festival. Pemenang kedua penghargaan masing-masing akan mendapatkan satu Piala Sanubari
Menurut KBBI, arteri memiliki dua definisi. Secara ilmiah, arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah bersih berkualitas yang bermanfaat dari jantung ke seluruh bagian tubuh KBBI juga mencantumkan satu definisi lain, yaitu tempat penyaluran transportasi atau komunikasi yang utama. Sedangkan, aorta merupakan pembuluh arteri terbesar yang berpangkal di jantung
Kami dari pihak Festival Film Sanubari menggunakan istilah pembuluh nadi sebagai nama penghargaan kami karena kami memaknainya menjadi bagaimana para pembuat film dapat mengomunikasikan filmnya sebaik mungkin sehingga beresonansi dengan audiens. Lewat kedua penghargaan ini, kami ingin mengapresiasi para pembuat film yang berhasil memunculkan aspek-aspek berkualitas di dalam filmnya serta berhasil memberikan makna yang mendalam kepada penonton.
PemenangPenghargaanAorta
Natalan (2015)
Sutradara: Sidharta Tata
Film Natalan memiliki aspek visual yang sederhana, tetapi sesuai dengan latar yang ada di dalam filmnya. Film ini menunjukkan ke-Yogyakarta-annya dengan detail dan sempurna Para pemeran pun memiliki akting yang bagus, terutama akting Mien Brodjo sebagai ibu dari Resnu. Selain itu, pergerakan kamera dan penggunaan lagu tema di bagian akhir film amat cocok dengan konteks yang sedang dibawakan di dalam film Film ini juga menyentil perasaan-perasaan penonton yang berada di situasi yang sama dengan tokoh sang anak.
PemenangPenghargaanArteri Kita Tak Bisa Kemana-Mana Lagi (2021)
Sutradara: Fazrie Permana
Film Kita Tak Bisa Kemana-mana Lagi memiliki cerita yang ditampilkan sesuai dengan apa yang dibawakan tahun ini sebagai tema Dalam film ini digambarkan dengan jelas dua insan yang seharusnya tidak melakukan apa yang mereka lakukan karena mengikuti sifat lemah manusia itu sendiri yaitu egois, dan hanya mengikuti hawa nafsu Mereka melakukan hal yang secara moral adalah salah Dengan latar percakapan mereka yang diambil di dalam mobil, memberikan kesan yang intim dan cukup dekat untuk ikut merasakan apa yang ingin disampaikan film ini dari pembicaraan dan nada yang mereka gunakan untuk membaca emosi mereka.