USAID IUWASH On-site Wastewater Management Flipchart

Page 1

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN - SETEMPAT (Jamban Sehat Ramah Lingkungan)

TANGKI SEPTIK DENGAN UP-FLOW FILTER

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN


INFORMASI PENGGUNAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK – SETEMPAT (JAMBAN SEHAT RAMAH LINGKUNGAN) INFORMASI PENGGUNAAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK – SETEMPAT Alat bantu ini terdiri atas 2 bagian yaitu: 1) bagian pemilik rumah, dan 2) bagian untuk tukang/wirausaha sanitasi, dengan bahasan (JAMBAN SEHAT RAMAH LINGKUNGAN) sub bagian pada tabel berikut: TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER Bagian

Bagian

Alat bantu ini terdiri atas 2 bagian yaitu: 1) bagian pemilik rumah, dan 2) bagian untuk tukang/wirausaha sanitasi, dengan bahasan Tukang/Wirausaha Bahasan Pemilik 1) Sanitasi 2) Rumah sub bagian pada tabel berikut: Bagian Pemilik Rumah 1)

1. Sistem pengelolaan air limbah domestik Bahasan 2. Jamban sehat ramah lingkungan

Bagian Tukang/Wirausaha Sanitasi 2)

1. Sistem pengelolaan air limbah domestik

Catatan: 1. Bila peserta (audience): Pemilik Catatan: Rumah: maka sampaikan bahwa 1. Bila peserta (audience): Pemilik yang dibahas bagian pemilik Rumah: maka sampaikan bahwa rumah. yang dibahas bagian pemilik 2. Bila peserta (audience): rumah. Tukang/Wirausaha Sanitasi: 2. Bila peserta (audience): Tukang/Wirausaha Sanitasi: maka sampaikan bahwa yang maka sampaikan bahwa yang dibahas bagian tukang/ dibahas bagian tukang/ wirausaha sanitasi.

3. Tangki septik dengan up‐flow filter

2. Jamban sehat ramah lingkungan

4. Survei, lokasi, kesepakatan harga dan rencana anggaran biaya 3. Tangki septik dengan up‐flow filter 5. Tahapan pembangunan tangki septik dengan up‐flow filter 4. Survei, lokasi, kesepakatan harga dan rencana anggaran biaya 5. Tahapan pembangunan tangki septik dengan up‐flow filter 6. Pembangunan tangki septik dengan up‐flow filter 6. Pembangunan tangki septik dengan up‐flow filter 7. Serah terima prasarana/produk 7. Serah terima prasarana/produk

8. Operasi dan pemeliharaan tangki septik dan up‐flow filter

8. Operasi dan pemeliharaan tangki septik dan up‐flow filter

9. Informasi tambahan

9. Informasi tambahan

wirausaha sanitasi.

KETERANGAN WARNA: KETERANGAN WARNA:

Warna kotak biru, bagian pembahasan untuk pemilik rumah dan tukang/wirausaha sanitasi Warna kotak biru, bagian pembahasan untuk pemilik rumah dan tukang/wirausaha sanitasi Warna kotak coklat, bagian pembahasan khusus teknis pembangunan untuk tukang/wirausaha sanitasi Warna kotak coklat, bagian pembahasan khusus teknis pembangunan untuk tukang/wirausaha sanitasi Warna kotak hijau, bagian pembahasan khusus operasi dan pemeliharaan untuk pemilik rumah Warna kotak hijau, bagian pembahasan khusus operasi dan pemeliharaan untuk pemilik rumah

1 6. Pembangunan 8. Operasi dan tangki septik upflow 7. Serah terima 9.Informasi pemeliharaan 9.Informasi filter (KHUSUS (KHUSUS PEMILIK TUKANG/ WIRAUSAHA 6. Pembangunan 8. Operasi dan pekerjaan Tambahan n Tambaha SANITASI) RUMAH) tangki septik upflow 7. Serah terima 9.Informasi pemeliharaan

Tambahan

(KHUSUS PEMILIK RUMAH)

pekerjaan

filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

5.Tahapan pembangunan tangki 5.Tahapan septik up‐flow filter

pembangunan tangki septik up‐flow filter

1. Sistem 3. Tangki septik 4.Survei, lokasi, 2. Jamban sehat pengelolaan air dengan up‐flow kesepakatan harga ramah lingkungan 3. Tangki septik limbah filter 4.Survei, lokasi, 2. Jamban sehat

kesepakatan harga

dengan up‐flow filter

ramah lingkungan

1 1. Sistem pengelolaan air limbah


SELAMAT DATANG SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK – SETEMPAT (JAMBAN SEHAT RAMAH LINGKUNGAN) TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER Alat bantu ini terdiri atas 2 (dua) bagian penjelasan: 1. Bagian untuk pemilik rumah 2. Bagian untuk tukang/wirausah a sanitasi

Bahasan

Bagian Pemilik Rumah 1)

Bagian Tukang/Wirausaha Sanitasi 2)

1. Sistem pengelolaan air limbah domestik 2. Jamban sehat ramah lingkungan 3. Tangki septik dengan up‐flow filter 4. Survei, lokasi, kesepakatan harga dan rencana anggaran biaya 5. Tahapan pembangunan tangki septik dengan up‐flow filter 6. Pembangunan tangki septik dengan up‐flow filter 7. Serah terima prasarana/produk 8. Operasi dan pemeliharaan tangki septik dan up‐flow filter 9. Informasi tambahan

1


SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK ‐ SETEMPAT (JAMBAN SEHAT RAMAH LINGKUNGAN)

1

Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik – Setempat adalah sistem pengelolaan air limbah yang terdiri dari: 1. 2. 3. 4. 5.

Buangan air limbah domestik berasal dari kegiatan rumah tangga (dapur, kamar mandi, tempat cuci, jamban). Penampungan dan pengolahan dalam sarana tangki septik sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia). Penyedotan lumpur tinja secara berkala, umumnya 2‐3 tahun sekali. Transportasi lumpur tinja ke IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja). Pengolahan lumpur tinja di IPLT sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure).

Catatan: 1. Bahan presentasi ini menjelaskan lebih dalam komponen 1 dan 2 dari 5 komponen sistem pengelolaan air limbah domestik perkotaan. 2. Komponen 1, menjelaskan air limbah domestik yang dibuang dari rumah tangga. 3. Komponen 2, yang akan dijelaskan adalah sistem pengolahan setempat menggunakan tangki septik dan up‐flow filter.

2


SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK ‐ SETEMPAT (Jamban Sehat Ramah Lingkungan) Sistem Tangki Septik dan Up‐flow Filter

5

1 Buangan air limbah domestik (kamar mandi, dapur, jamban)

1

Pengolahan lumpur tinja di IPLT

Penyedotan tangki septik setiap 2‐3 tahun

3 Tranportasi

4 lumpur tinja 2 Tangki septik SNI 2

1. Sistem pengelolaan air limbah


Jamban Sehat Ramah Lingkungan

2

Jamban Sehat 1.

Sarana pembuangan limbah (buang air besar dan buang air kecil) melalui closet leher angsa menuju ke sistem pengolahan air limbah domestik, biasa disebut “black water”.

2.

Air limbah dari dapur dan kamar mandi biasa disebut “grey water” menuju ke sistem pengolahan air limbah domestik.

Ramah Lingkungan 1.

Air limbah “black water” dan “grey water”, dialirkan melalui bak kontrol dan pipa PVC yang tertutup menuju ke tangki septik dengan up‐flow filter. Hasil pengolahan memenuhi standar baku mutu dan aman diinfiltrasi ke tanah atau dialirkan ke lingkungan atau badan air (drainase, sungai, danau, laut).

2.

Lumpur tinja yang berada di tangki septik perlu disedot secara berkala (2‐3 tahun sekali) menggunakan jasa penyedotan resmi (diakui/terdaftar pada pemerintah stempat) dan diangkut ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) untuk mengalami pengolahan lanjutan sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP).

3.

Biaya jasa penyedotan pada umumnya bervariasi tergantung kondisi dan regulasi setempat untuk sekali sedot. Namun saat ini sedang dikembangkan sistem penyedotan terjadwal dengan pembayaran bulanan (cicilan). Besarnya pembayaran bulanan atau sekali sedot diatur oleh peraturan pemerintah setempat.

3 1. Sistem pengelolaan air limbah


Jamban sehat – sarana pembuangan limbah melalui kloset leher angsa ‐ “Black Water”

Air buangan dari kamar mandi ‐ “Grey Water”

Jamban Sehat – Ramah Lingkungan Air buangan dari dapur – “Grey Water”

Bak kontrol ‐ Bercampurnya “Grey Water” dan “Black Water”

Drainase

Tangki Septik Upflow Filter 2. Jamban sehat ramah lingkungan

3


3

TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER Pengolahan Air Limbah Domestik Proses di dalam Tangki Septik:

1.

2. 3. 4.

5.

Proses didalam Up‐flow Filter: 1. 2. 3. 4.

Air limbah domestik dialirkan dari rumah tangga menuju tangki septik dan tinggal selama 2‐ 3 hari. Akumulasi lumpur dari degradasi tinja akan mengendap didasar tangki septik. Air limbah dan lumpur yang mengendap tersebut akan mengalami proses penguraian secara biologis oleh bakteri yang tumbuh di dalam tangki septik. Proses penguraian juga menghasilkan gas metan yang perlu dikeluarkan melalui lubang ventilasi. Karena keberadaaan gas metan tersebut maka orang tidak diperbolehkan untuk masuk ke dalam tangki septik yang sudah beroperasi. Lumpur yang mengendap di tangki septik akan disedot setiap 2‐3 tahun sekali.

Air hasil olahan dari tangki septik mengalir melalui pipa ke dasar up‐flow filter. Di up‐flow filter terdapat media filter dari potongan pipa PVC atau bambu. Air hasil olahan tersebut akan mengalami proses penguraian dan pengolahan lebih intensif oleh bakteri yang menempel pada media/bahan filter tersebut, sehingga kualitas air buangannya dapat memenuhi standar baku mutu. Air hasil olahan dari up‐flow filter selanjutnya akan dialirkan ke lingkungan atau badan air (drainase, sungai, danau, laut). 2. Jamban sehat ramah lingkungan

4


3

TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER Pengolahan Air Limbah Domestik Pipa ventilasi

Tuas untuk mengangkat tutup lubang kontrol saat penyedotan

///\\\

///\\\ ///\\\

Pipa masuk ke tangki septik  4”

Pipa pembuangan dari up‐flow filter ke saluran drainase  2” Media Filter (potongan pipa PVC atau bambu atau lainnya)

Akumulasi lumpur dari degradasi tinja

4 3. Tangki septik dengan upflow filter


3

TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER Pengolahan Air Limbah Domestik

Spesifikasi Teknis : Item 1. 2. 3. 4.

Bangunan harus kedap air Ketinggian bangunan terhadap permukaan tanah Memiliki lubang kontrol Memiliki lubang ventilasi tinggi min 30 cm dengan diameter pipa 1 ½ inci 5. Diameter pipa inlet 6. Dimeter pipa outlet 7. Menggunakan sistem T pada pipa inlet dan outlet 8. Panjang pipa inlet ke bawah setelah T shock 9. Panjang pipa outlet ke bawah setelah T shock 10. Kemiringan pipa minimal 11. Media filter 12. Periode pengurasan 13. Target pengurasan

Tangki Septik Ya + 5 ‐ 10 cm Ya Ya

Up‐flow filter Ya + 5 ‐ 10 cm Ya Tidak

4 inci 4 inci Ya 25 cm 50 cm 2% ‐ 2‐3 tahun

4 inci 2‐3 inci Ya hingga ke dasar bak disesuaikan 2% Potongan pipa PVC dapat bersamaan dengan tangki septik Lumpur di dasar bak. Hindari pengurasan di atas area biofilter

Lumpur di dasar bak

5 3. Tangki septik dengan upflow filter


3

TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER Pengolahan Air Limbah Domestik

Spesifikasi Teknis : Item 1. 2. 3. 4.

Bangunan harus kedap air Ketinggian bangunan terhadap permukaan tanah Memiliki lubang kontrol Memiliki lubang ventilasi tinggi min 30 cm dengan diameter pipa 1 ½ inci 5. Diameter pipa inlet 6. Dimeter pipa outlet 7. Menggunakan sistem T pada pipa inlet dan outlet 8. Panjang pipa inlet ke bawah setelah T shock 9. Panjang pipa outlet ke bawah setelah T shock 10. Kemiringan pipa minimal 11. Media filter 12. Periode pengurasan 13. Target pengurasan

Tangki Septik Ya + 5 ‐ 10 cm Ya Ya

Up‐flow filter Ya + 5 ‐ 10 cm Ya Tidak

4 inci 4 inci Ya 25 cm 50 cm 2% ‐ 2‐3 tahun

4 inci 2‐3 inci Ya hingga ke dasar bak disesuaikan 2% Potongan pipa PVC dapat bersamaan dengan tangki septik Lumpur di dasar bak. Hindari pengurasan di atas area biofilter

Lumpur di dasar bak

5 3. Tangki septik dengan upflow filter


4

PERSIAPAN PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 1. Survei – Pengamatan dan Alat Bantu Pengamatan

Alat Bantu survei

Untuk mendapatkan informasi yang lengkap di lokasi rumah tangga yang akan dibangun sarana tangki septik dan up‐flow filter, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain: 1. Ketersediaan lahan untuk membangun tangki septik dan up‐flow filter. 2. Lokasi jamban, kamar mandi, tempat cuci pakaian, dapur dan tempat pembuangan air limbah lainnya. 3. Lokasi ketersediaan air bersih. 4. Kondisi tanah (kemiringan tanah, kemudahan penggalian dan muka air tanah). 5. Posisi, jarak dan beda tinggi untuk rencana perpipaan antara titik pembuangan air limbah di dalam rumah sampai dengan lokasi tangki septik dan dari tangki septik ke saluran drainase terdekat.

survei dilakukan oleh dua orang yang terlatih dengan melibatkan pemilik rumah, dengan alat bantu sebagai berikut: 1. Alat ukur (meteran dan water pass/selang air), untuk mengukur jarak dan beda tinggi antara tempat titik. pembuangan dengan tangki septik. Untuk memastikan kemiringan pipa minimal 2% (artinya minimal beda tinggi 2 cm untuk setiap 1 meter panjang/lari). 2. Alat tulis dan penanda, untuk memberi tanda ukuran jarak dan posisi pipa. 3. Patok (kayu dan paku), untuk memberi tanda posisi pipa dan ketinggian pipa. 4. Form isian survei, sketsa gambar dan kebutuhan bahan untuk mendokumentasikan hasil survei dan menghitung jumlah bahan dan rencana anggaran biayanya. 3. Tangki septik dengan upflow filter

6


4

PERSIAPAN PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 1. Survei – Pengamatan dan Alat Bantu

1 • • • •

Pengamatan:

2

Ketersediaan lahan Lokasi jamban, kamar mandi, dapur Lokasi air bersih dan drainase Kondisi tanah

Alat Bantu: • • • •

Alat ukur panjang (jarak) Alat tulis dan penanda Patok (kayu dan paku) Form isian survei, sketsa gambar dan kebutuhan bahan 6

4.Survei, lokasi, kesepakatan harga


4

PERSIAPAN PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 2. Survei – Formulir (lembar 1) FORM SURVEI JAMBAN SEHAT RAMAH LINGKUNGAN MENGGUNAKAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER (LEMBAR 1)

Nama: Alamat: Jumlah Penghuni: A.1 A.2 A.3 A.4

B.1 B.2 B.3 B.4

B.5 B.6

B.7

A. INFORMASI UMUM Ketersediaan lahan untuk tangki septik dan up‐flow filter minimum Sumber air yang digunakan Drainase lingkungan sekitar rumah Apakah air limbah dari dapur, kamar mandi dan jamban digabung ke dalam satu sistem (saluran) B. INFORMASI TEKNIS Kedalaman air tanah (diukur dari kedalaman air sumur gali terdekat Jenis tanah Beda tinggi lahan tangki septik – up‐flow filter terhadap saluran drainase terdekat Jarak lahan tangki septik – up‐flow filter terhadap saluran drainase terdekat Maka kemiringan lahan tangki septik – up‐flow filter terhadap saluran drainase Beda tinggi lahan tangki septik – up‐flow filter terhadap lantai jamban Jarak lahan tangki septik – up‐flow filter terhadap lantai jamban Maka kemiringan lahan tangki septik – up‐flow filter terhadap lantai jamban Posisi lahan untuk tangki septik – up‐flow filter terhadap rumah

Tanggal: tersedia

tidak tersedia

PDAM air hujan ada digabung

air tanah ....................... tidak ada tidak digabung

digabung

tidak digabung

tanah liat tanah keras

tanah lembek tanah berbatu.

Form survei dibawa oleh wirausaha sanitasi/tukang untuk ditanyakan ke pemilik rumah atau yang mewakilinya guna mendapatkan informasi untuk perencanaan pembangunan tangki septik dengan up‐flow filter dan perlengkapannya.

Informasi yang dibutuhkan: Informasi umum Informasi teknis

............ cm ............. m ......cm (tinggi)/...... cm (panjang)

............ cm ............. m ......cm (tinggi)/...... cm (panjang) depan belakang

samping kiri samping kanan 4.Survei, lokasi, kesepakatan harga

7


4

PERSIAPAN PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 2. Survei – Formulir (lembar 1) FORM SURVEI JAMBAN SEHAT RAMAH LINGKUNGAN MENGGUNAKAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER (LEMBAR 1)

Nama: Alamat: Jumlah Penghuni: A.1

Tanggal:

A. INFORMASI UMUM Ketersediaan lahan untuk tangki septik dan up‐flow filter minimum

tersedia

B.1

PDAM air hujan Drainase lingkungan sekitar rumah ada Apakah air limbah dari dapur, kamar mandi dan jamban digabung ke dalam satu digabung sistem (saluran) B. INFORMASI TEKNIS Kedalaman air tanah (diukur dari kedalaman air sumur gali terdekat digabung

B.2

Jenis tanah

B.3

Beda tinggi lahan tangki septik – up‐flow filter terhadap saluran drainase terdekat Jarak lahan tangki septik – up‐flow filter terhadap saluran drainase terdekat Maka kemiringan lahan tangki septik – up‐flow filter terhadap saluran drainase Beda tinggi lahan tangki septik – up‐flow filter terhadap lantai jamban

A.2 A.3 A.4

B.4 B.5 B.6 B.7

Sumber air yang digunakan

Jarak lahan tangki septik – up‐flow filter terhadap lantai jamban Maka kemiringan lahan tangki septik – up‐flow filter terhadap lantai jamban Posisi lokasi untuk tangki septik – up‐flow filter terhadap rumah

4.Survei, lokasi, kesepakatan harga

tanah liat tanah keras ............ cm

tidak tersedia air tanah ....................... tidak ada tidak digabung

tidak digabung tanah lembek tanah berbatu.

............. m ......cm (tinggi)/...... cm (panjang) ............ Cm ............. m ......cm (tinggi)/...... cm (panjang) depan samping kiri belakang samping kanan

7


4

PERSIAPAN PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐ FLOW FILTER 3. Survei – Sketsa Gambar dan Kesepakatan Harga (lembar 2)

Menggambar kondisi lingkungan di halaman rumah dan sekitarnya, antara lain: 1. Lokasi lahan yang akan digunakan untuk tangki septik dengan up‐flow filter (titik 4/5). 2. Titik pembuangan air limbah: jamban, kamar mandi, dapur (titik 1/3). 3. Jalur yang memungkinkan untuk dilalui pipa dari titik pembuangan air limbah ke arah lokasi tangki septik (jarak dan beda tinggi) serta jalur pipa lama yang akan diganti. 4. Letak bak kontrol (titik 3/2). 5. Saluran drainase/parit/sungai terdekat untuk pembuangan air dari up‐flow filter (jarak dan beda tinggi). Menjelaskan waktu pekerjaan, cara pembayaran dan kesepakatan : 1. 2. 3. 4.

Besarnya kesepakatan harga berdasarkan rencana anggaran biaya. Membuat rencana anggaran biaya (RAB) sebagai dasar perjanjian kerja (lembar 3). Kesepakatan mekanisme pembayaran (tunai atau cicilan). Membuat kesepakatan waktu konstruksi dari mulai pekerjaan sampai serah terima prasarana.

Menjelaskan kebutuhan barang dan lahan, antara lain: 1. Kebutuhan lahan untuk tangki septik dengan up‐flow filter. 2. Luas bongkaran lantai dan dinding. 3. Jalur yang memungkinkan untuk dilalui pipa dari titik pembuangan air limbah ke arah lokasi tangki septik (jarak dan beda tinggi). 4. Kebutuhan barang detail di lembar 3. 4.Survei, lokasi, kesepakatan harga

8


4

PERSIAPAN PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐ FLOW FILTER 3. survei – Sketsa Gambar dan Kesepakatan Harga (lembar 2) survei JAMBAN SEHAT RAMAH LINGKUNGAN MENGGUNAKAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER (LEMBAR 2 – SKETSA GAMBAR DAN KESEPAKATAN HARGA) sketsa gambar Kebutuhan barang dan lahan: 1. Lokasi dan ukuran galian tangki septik dan up‐flow filter = 1,8 m x 3,7 m 2. Perkiraan bahan bangunan adalah : (dapat dilihat di rencana anggaran biaya lembar 3) 3. Perkiraan bongkaran tembok dan lantai adalah = bongkaran lantai untuk pipa = 15 cm x 20 cm x 520 cm 4. Panjang Pipa , diameter dan perlengkapannya Titik 1‐2 = 6,0 m Pipa 4” Titik 3‐2 = 3,5 m Pipa 2” Titik 2‐4 = 1 m Pipa 4” Titik 5‐6 = 1,4 m pipa 2” Bak Kontrol = 2 bh Dop 4” = 2 bh Perlengkapan pipa dapat dilihat di rencana anggaran biaya 5. Perhitungan harga lihat di rencana anggaran biaya di lembar 3

Lama waktu pekerjaan : ............... hari Kesepakatan harga pada lembar 3 rencana anggaran biaya: Cara pembayaran atas lembar 3 rencana anggaran biaya: A. tunai atau B. cicilan A. Tunai dimuka sebesar Rp. ……………………. dan/atau Tunai setelah serah terima sebesar Rp. …………………….

B. Uang muka: Rp………………………………… dan Cicilan: Rp………..........……..x…….kali/bulan

Tanggal / Bulan / Tahun Mengetahui : Wirausaha Sanitasi

Menyetujui : Pemilik Rumah

(………………………………………..) Nama, Hp, tandatangan

(………………………………………..) Nama, Hp, tandatangan 4.Survei, lokasi, kesepakatan harga

8


4

PERSIAPAN PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 4. Rencana Anggaran Biaya (lembar 3) SURVEI JAMBAN SEHAT RAMAH LINGKUNGAN MENGGUNAKAN TANGKI SEPTIK DENGAN UPFLOW FILTER (LEMBAR 3 – RENCANA ANGGARAN BIAYA)

Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk tangki septik dengan up‐flow filter diameter 1,2 m dan tinggi 1,6 m

Perhitungan rencana anggaran biaya untuk pemasangan tangki septik – up‐flow filter, bak kontrol, dan perpipaan: Harga Jumlah No Uraian Satuan Volume Satuan Harga Keterangan (Rp) (Rp) A MATERIAL Tangki Septik dengan Upflow I Unit 1 Filter 1 Pasir M3 0.75 200,000 150,000 2 Split 1-2 cm M3 1.2 225,000 270,000 3 Besi dia 8 mm Batang 3 45,000 135,000 4 Kawat Bendrat Ikat/gulung 1 13,000 13,000 5 Semen zak 12 68,000 816,000 6 Pipa PVC 4" (100mm) Type D Batang 0.5 90,000 45,000 7 Tee PVC 4" (100mm) Buah 4 15,000 60,000 8 Tee Y PVC 4" (100mm) Buah 1 25,000 25,000 9 DOP PVC 4" (100mm) Buah 2 25,000 50,000 Untuk lubang kontrol 10 Knee/elbow PVC 4" (100mm) Buah 1 10,000 10,000 11 Pipa PVC 2" (50mm) Type C Batang 15 22,000 330,000 Untuk media saringan 12 Pipa PVC 1" (25mm)Type AW Batang 1 25,000 25,000 Untuk pipa ventilasi 13 Knee/elbow PVC 1" (25mm) Buah 2 3,000 6,000 14 Tee PVC 1" (25mm) Buah 1 3,000 3,000 15 Sock PVC 1"-1/2" drat Buah 1 5,000 5,000 16 Lem PVC 1/4 kg Buah 1 15,000 15,000 17 Papan cor Lembar 1 15,000 15,000 Untuk bekisting 18 Kayu bekisting 4/6, 4m Batang 2 30,000 60,000 19 Triplek lbr 1 60,000 60,000 Alas pengecoran 20 Paku 3-5 cm Kg 0.25 30,000 7,500 21 Tali tambang m 20 2,000 40,000

RAB Terdiri atas komponen: 1. Material 2. Jasa (wirausaha sanitasi harus memperhitungkan keuntungan yang wajar) Kebutuhan dan harga Konstruksi tergantung: 1. Harga material di lokasi. 2. Jarak dari titik pembuangan ke lokasi tangki septik dengan uplow filter dan jarak ke saluran drainase. 3. Lokasi titik‐titik pembuangan, termasuk letak pipa pembuangan eksisting. 4. Kondisi lahan (kemudahan digali dan ketinggian air tanah). 5. Pilihan kualitas bahan dan material yang akan digunakan.

II 1 2 3 4 5 6

Bak Kontrol dan Perpipaan Bata merah Pasir Semen Split 1-2 cm Pipa PVC 4" (100mm) Type D Pipa PVC 2" (50mm) Type D

B JASA 1 Upah tukang (1 org) 2 Upah Pekerja (1 org) Total

Buah M3 zak M3 Batang Batang Hari Hari

4.Survei, lokasi, kesepakatan harga

45 0.1 1 0.05 2.5 1

520 200,000 68,000 225,000 90,000 25,000

4 4

100,000 75,000

23,400 Untuk 2 unit bak kontrol 20,000 68,000 11,250 225,000 Untuk 11,9 mtr 25,000 400,000 300,000 3,213,150

9


4

PERSIAPAN PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 4. Rencana Anggaran Biaya (lembar 3) SURVEI JAMBAN SEHAT RAMAH LINGKUNGAN MENGGUNAKAN TANGKI SEPTIK DENGAN UPFLOW FILTER (LEMBAR 3 – RENCANA ANGGARAN BIAYA)

Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk tangki septik dengan up‐flow filter diameter 1,2 m dan tinggi 1,6 m

Perhitungan rencana anggaran biaya untuk pemasangan tangki septik – up‐flow filter, bak kontrol, dan perpipaan: Harga Jumlah No Uraian Satuan Volume Satuan Harga Keterangan (Rp) (Rp) A MATERIAL Tangki Septik dengan Upflow I Unit 1 Filter 1 Pasir M3 0.75 200,000 150,000 2 Split 1-2 cm M3 1.2 225,000 270,000 3 Besi dia 8 mm Batang 3 45,000 135,000 4 Kawat Bendrat Ikat/gulung 1 13,000 13,000 5 Semen zak 12 68,000 816,000 6 Pipa PVC 4" (100mm) Type D Batang 0.5 90,000 45,000 7 Tee PVC 4" (100mm) Buah 4 15,000 60,000 8 Tee Y PVC 4" (100mm) Buah 1 25,000 25,000 9 DOP PVC 4" (100mm) Buah 2 25,000 50,000 Untuk lubang kontrol 10 Knee/elbow PVC 4" (100mm) Buah 1 10,000 10,000 11 Pipa PVC 2" (50mm) Type C Batang 15 22,000 330,000 Untuk media saringan 12 Pipa PVC 1" (25mm)Type AW Batang 1 25,000 25,000 Untuk pipa ventilasi 13 Knee/elbow PVC 1" (25mm) Buah 2 3,000 6,000 14 Tee PVC 1" (25mm) Buah 1 3,000 3,000 15 Sock PVC 1"-1/2" drat Buah 1 5,000 5,000 16 Lem PVC 1/4 kg Buah 1 15,000 15,000 17 Papan cor Lembar 1 15,000 15,000 Untuk bekisting 18 Kayu bekisting 4/6, 4m Batang 2 30,000 60,000 19 Triplek lbr 1 60,000 60,000 Alas pengecoran 20 Paku 3-5 cm Kg 0.25 30,000 7,500 21 Tali tambang m 20 2,000 40,000

RAB terdiri atas komponen: 1. Material 2. Jasa Kebutuhan dan harga Konstruksi tergantung: 1. Harga material di lokasi. 2. Jarak dari titik pembuangan ke lokasi tangki septik dengan up‐flow filter dan jarak ke saluran drainase. 3. Lokasi titik‐titik pembuangan, termasuk letak pipa pembuangan eksisting. 4. Kondisi lahan (kemudahan digali dan ketinggian air tanah). 5. Pilihan kualitas bahan dan material yang akan digunakan.

II 1 2 3 4 5 6

Bak Kontrol dan Perpipaan Bata merah Pasir Semen Split 1-2 cm Pipa PVC 4" (100mm) Type D Pipa PVC 2" (50mm) Type D

B JASA 1 Upah tukang (1 org) 2 Upah Pekerja (1 org) Total

4.Survei, lokasi, kesepakatan harga

Buah M3 zak M3 Batang Batang Hari Hari

45 0.1 1 0.05 2.5 1

520 200,000 68,000 225,000 90,000 25,000

4 4

100,000 75,000

23,400 Untuk 2 unit bak kontrol 20,000 68,000 11,250 225,000 Untuk 11,9 mtr 25,000 400,000 300,000 3,213,150

9


5

TAHAPAN PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DAN UP‐FLOW FILTER

Terdapat 13 ahapan pembangunan tangki septik dengan up‐flow filter: 1. Tahap no 1 – 12 terkait dengan pembangunan fisik 2. Tahap no 13 yaitu testing/ujicoba dilakukan setelah pembangunan fisik selesai. Bila testing/ujicoba sukses maka tangki septik dengan up‐ flow filter akan diserahterimakan ke pemilik

10 4.Survei, lokasi, kesepakatan harga


5

TAHAPAN PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DAN UP‐FLOW FILTER Penggalian

Penggalian pipa dan lokasi untuk tangki septik tank dan up‐flow filter

Pemasangan cetakan

di tangki septik tank dan up‐flow filter

Pembuatan tutup tangki septik dan up‐flow filter

Pembukaan cetakan

di tangki septik tank dan up‐flow filter

Pemasangan plat filter

di atas penyangga plat up‐flow filter

1

Persiapan pembangunan: persiapan lahan, tenaga kerja, alat dan bahan bangunan

3

Pembuatan lantai kerja

5

Pengecoran

7

Pembuatan tutup lubang kontrol dan plat filter

9

Pembuatan penyangga plat filter

2

4

6

mulai dari pembuatan bak kontrol, pemasangan jalur pipa di titik pembuangan hingga ke saluran drainase

dinding dan lantai tangki septik dan up‐flow filter

8 di bagian dasar up‐flow filter

10 11

Pemasangan bak kontrol, pipa dan kelengkapan

di tangki septik tank dan up‐flow filter

12 13 5.Tahapan pembangunan tangki septik upflow filter

Pemasangan media filter

di atas plat filter di up‐flow filter

Testing/ujicoba 1. 2.

kebocoran di tangki septik dan up‐flow filter aliran air limbah di pipa

10


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 1. Persiapan Pembangunan 1. 2.

3.

Lokasi untuk lahan tangki septik – up‐flow filter, bak kontrol, dan perpipaan harus bersih dari sampah, tanaman dan material lain yang akan mengganggu proses pembangunan Material dan peralatan kerja yang dibutuhkan – Material antara lain : • Kerikil, pasir, semen, pipa, besi, kawat, paku, kayu bekisting, air, pelumas cetakan dan sebagainya sesuai dengan RAB. – Alat antara lain : • Alat ukur (meteran panjang, water pass, mistar, benang) • Peralatan gali (cangkul, sekop) • Perlengkapan pengecoran (molen, ember, tang/gegep) • Peralatan tukang tembok (palu, sendok semen, kape) • Cetakan tangki septik dengan up‐flow filter • Pompa listrik jika galian dengan muka air tanah tinggi Tukang dan pekerja yang sudah terampil dan berpengalaman dalam pembuatan tangki septik dengan up‐ flow filter.

6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

11


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 1. Persiapan Pembangunan

1

Tukang dan pekerja yang sudah terampil dan berpengalaman

Pembersihan lahan untuk lokasi tangki septik dengan up‐flow filter, bak kontrol, dan perpipaan

2 Material dan peralatan kerja yang dibutuhkan 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

3

11


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 2. Penggalian

Penggalian tangki septik dengan up‐flow filter 1. Siapkan lahan, ukur keperluan lahan untuk 2 (dua) lubang untuk tangki septik dan up‐flow filter. 2. Pasang bowplank dan buat titik acuan sebagai alat bantu dengan menggunakan selang waterpas. 3. Buat acuan untuk penggalian bentuk silinder dengan menggunakan jangkar. 4. Penggalian tanah dilakukan mengikuti bentuk bulat, sesuai dengan cetakan. 5. Gali tanah sampai kedalaman cetakan tangki septik dan up‐flow filter, galian setidaknya sudah termasuk kebutuhan untuk lantai kerja. 6. Perhatian saat penggalian terhadap potensi runtuhnya tanah yang tidak stabil. 7. Buang dan bersihkan tanah hasil galian, sisihkan sebagian untuk mengurug ulang.

Penggalian pipa 1. Lakukan pengukuran jalur pipa yang akan digali. Pasang patok ukur dan penanda ukuran 2. Lakukan penggalian. Jika galian sudah selesai, padatkan dasar galian, dan isi dengan pasir 3. Setelah semua pipa terpasang lakukan pengurugan kembali pipa, urugan pertama dengan pasir sebagai pengaman pipa, setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan tanah.

Tambahan info: 1. Untuk penggalian tangki septik dengan up‐flow filter sedapat mungkin berbentuk lingkaran 2. Untuk penggalian pipa perhatikan kemiringan pipa minimal 2 persen atau 2 cm beda tinggi untuk 1 m panjang pipa 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

12


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 2. Penggalian

Pengukuran dan pemasangan bowplank

Pembuatan acuan

Penggalian tangki septik dengan up‐flow filter Penggalian tangki septik dengan up‐flow filter 1. Siapkan lahan, ukur keperluan lahan untuk 2 (dua) lubang untuk tangki septik dan up‐flow filter. 2. Pasang bowplank dan buat titik acuan sebagai alat bantu dengan menggunakan selang waterpas. 3. Buat acuan untuk penggalian bentuk silinder dengan menggunakan jangkar. 4. Penggalian tanah dilakukan mengikuti bentuk bulat, sesuai dengan cetakan. 5. Gali tanah sampai kedalaman cetakan tangki septik dan up‐flow filter, galian setidaknya sudah termasuk kebutuhan untuk lantai kerja. 6. Perhatian saat penggalian terhadap potensi runtuhnya tanah yang tidak stabil. 7. Buang dan bersihkan tanah hasil galian, sisihkan sebagian untuk mengurug ulang.

Penggalian

Pemasangan pipa Penggalian pipa Penggalian pipa 1. Lakukan pengukuran jalur pipa yang akan digali. Pasang patok ukur dan penanda ukuran 2. Lakukan penggalian. Jika galian sudah selesai, padatkan dasar galian, dan isi dengan pasir 3. Setelah semua pipa terpasang lakukan pengurugan kembali pipa, urugan pertama dengan pasir sebagai pengaman pipa, setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan tanah. 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

12


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 3. Pembuatan Lantai Kerja

1. Lantai kerja berfungsi sebagai landasan pengecoran untuk memudahkan kontruksi diatasnya seperti peletakan cetakan tangki septik dengan up‐flow filter. 2. Lantai kerja dapat dibuat dengan tinggi sekitar 10 cm. 3. Lantai kerja dibuat dari campuran semen : pasir : kerikil dengan volume perbandingan = 1 : 3 : 5 4. Lantai kerja akan dilapis dengan campuran beton yang kedap air pada saat pengecoran tangki. 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

13


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 3. Pembuatan Lantai Kerja

1. Lantai kerja berfungsi sebagai landasan pengecoran untuk memudahkan kontruksi diatasnya seperti peletakan cetakan tangki septik dengan up‐flow filter. 2. Lantai kerja dapat dibuat dengan tinggi sekitar 10 cm. 3. Lantai kerja dibuat dari campuran semen : pasir : kerikil dengan volume perbandingan = 1 : 3 : 5 4. Lantai kerja akan dilapis dengan campuran beton yang kedap air pada saat pengecoran tangki. 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

13


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 4. Pemasangan Cetakan Cetakan

1.

LUAR

Bagian dalam cetakan luar diberi pelumas, agar mudah saat proses pembukaan cetakan.

Cetakan 1. 2. 3. 4.

1 2. 3. 4. 5.

2

3

Cetakan luar dilengkapi 2 lubang untuk pipa. Lubang yang tinggi menuju ke arah rumah, sedangkan lubang yang rendah menuju ke arah saluran drainase Pastikan baut pengikat cetakan luar terpasang di setiap sisinya Antara sambungan di kedua sisi cetakan, digunakan kayu spasi untuk mempermudah saat membuka cetakan. Cetakan diletakan diatas lantai kerja, rata dan tegak lurus (menggunakan water pass). Pastikan kedudukan cetakan luar tidak bergerak (kokoh), sehingga tidak berubah. 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

4

DALAM

Bagian luar cetakan dalam diberi pelumas. Masukan cetakan dalam ke tengah cetakan sampai sejajar di bagian atas dengan cetakan luar. Besi strip “U “ pada cetakan dalam berfungsi sebagai dudukan pasak kayu untuk menggantung cetakan dalam pada cetakan luar. Gunakan pipa PVC untuk menghubungkan lubang yang sejajar pada cetakan luar dan cetakan dalam. Pastikan pipa dapat terhubung dengan asesories baik bagian dalam maupun luar. besi strip “U besi pengunci

5. 6.

spacer

5

6

Siapkan 4 buah penjarak (spacer) dari kayu (panjang 10cm) yang diletakkan dibagian atas cetakan dan menjadi perantara cetakan luar dan cetakan dalam. Gunakan besi pengunci. Pengunci dapat berupa clamp besi yang berfungsi menjepit dan menahan cetakan bagian luar dan bagian dalam agar tidak bergerak.

14


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 4. Pemasangan Cetakan Cetakan

1.

LUAR

Bagian dalam cetakan luar diberi pelumas, agar mudah saat proses pembukaan cetakan.

Cetakan 1. 2. 3. 4.

1 2. 3. 4. 5.

2

3

Cetakan luar dilengkapi 2 lubang untuk pipa. Lubang yang tinggi menuju ke arah rumah, sedangkan lubang yang rendah menuju ke arah saluran drainase Pastikan baut pengikat cetakan luar terpasang di setiap sisinya Antara sambungan di kedua sisi cetakan, digunakan kayu spasi untuk mempermudah saat membuka cetakan. Cetakan diletakan diatas lantai kerja, rata dan tegak lurus (menggunakan water pass). Pastikan kedudukan cetakan luar tidak bergerak (kokoh), sehingga tidak berubah.

DALAM

Bagian luar cetakan dalam diberi pelumas. Masukan cetakan dalam ke tengah cetakan sampai sejajar di bagian atas dengan cetakan luar. Besi strip “U “ pada cetakan dalam berfungsi sebagai dudukan pasak kayu untuk menggantung cetakan dalam pada cetakan luar. Gunakan pipa PVC untuk menghubungkan lubang yang sejajar pada cetakan luar dan cetakan dalam. Pastikan pipa dapat terhubung dengan asesories baik bagian dalam maupun luar.

4

besi strip “U besi pengunci

5. 6.

spacer

5

6

Siapkan 4 buah penjarak (spacer) dari kayu (panjang 10cm) yang diletakkan dibagian atas cetakan dan menjadi perantara cetakan luar dan cetakan dalam. Gunakan besi pengunci. Pengunci dapat berupa clamp besi yang berfungsi menjepit dan menahan cetakan bagian luar dan bagian dalam agar tidak bergerak. 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

14


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 5. Pengecoran

1 Pengadukan Beton 1.

2. 3.

4.

Campuran beton yang digunakan adalah campuran beton kedap air dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil. Pasir dan kerikil harus bebas dari kotoran seperti minyak, kayu, sampah, tanah dan lumpur. Perbandingan air dan semen yang digunakan untuk campuran beton adalah 0,6 artinya jumlah air adalah 60% dari volume semen yang digunakan. Pengadukan harus sempurna dan merata.

1. 2. 3. 4. 5.

2

3

4 Pengecoran Beton

Pengecoran dilakukan secara perlahan‐lahan dan merata mengisi sekeliling dinding cetakan dengan coran beton. Pada setiap lapisan coran diketok dengan tongkat secara perlahan‐lahan untuk memadatkan coran agar menjadi kedap. Haluskan permukaan bibir atas tangki dengan menggunakan sendok semen. Terdapat celah setinggi 10 cm pada bagian bawah cetakan luar dan cetakan dalam, maka saat pengecoran dinding, adonan beton akan mengisi bagian lantai. Lantai tangki diratakan dengan menggunakan tongkat diberi raaskam, pastikan tidak ada adukan yang menutupi bibir bawah cetakan karena akan mempersulit proses pembukaan cetakan.

Tambahan info: 1. Campuran beton harus sesuai agar didapat beton yang kedap air 2. Pemakaian air adalah maksimum 60% dari volume semen, bila terlalu banyak air maka kekuatan beton akan berkurang dan mutu beton tidak tercapai 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

15


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 5. Pengecoran

1

2

1 Pengadukan Beton 1.

2. 3.

4.

Campuran beton yang digunakan adalah campuran beton kedap air dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil. Pasir dan kerikil harus bebas dari kotoran seperti minyak, kayu, sampah, tanah dan lumpur. Perbandingan air dan semen yang digunakan untuk campuran beton adalah 0,6 artinya jumlah air adalah 60% dari volume semen yang digunakan. Pengadukan harus sempurna dan merata.

4

3 1. 2. 3. 4. 5.

2

3

4 Pengecoran Beton

Pengecoran dilakukan secara perlahan‐lahan dan merata mengisi sekeliling dinding cetakan dengan coran beton. Pada setiap lapisan coran diketok dengan tongkat secara perlahan‐lahan untuk memadatkan coran agar menjadi kedap. Haluskan permukaan bibir atas tangki dengan menggunakan sendok semen. Terdapat celah setinggi 10 cm pada bagian bawah cetakan luar dan cetakan dalam, maka saat pengecoran dinding, adonan beton akan mengisi bagian lantai. Lantai tangki diratakan dengan menggunakan tongkat diberi raaskam, pastikan tidak ada adukan yang menutupi bibir bawah cetakan karena akan mempersulit proses pembukaan cetakan. 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

15


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 6. Pembuatan Tutup Tangki Septik dan Up‐flow Filter

TUTUP Up‐flow

Tangki Septik

Filter

3 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

2

1

Siapkan pembesian menggunakan besi tulangan Ø 10mm dengan jarak 15 cm. Siapkan bekisting dari papan untuk melakukan pencetakan. Campuran beton yang digunakan adalah campuran beton kedap air dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil. Tebal beton untuk tutup adalah 8 – 10 cm. Perbandingan air dan semen yang digunakan untuk campuran beton adalah 0,6. Tutup tangki septik dan upflow filter dilengkapi dengan lubang kontrol. Letak lubang kontrol dapat berada di tengah atau disamping tutup. Khusus letak lubang kontrol di upflow filter dapat berada di tengah atau disamping mengikuti letak pipa inlet dari tangki septik. Lubang kontrol dilengkapi dengan tutup yang dapat diangkat dengan ukuran 50 x 50 cm atau dapat dibagi menjadi dua bagian, masing‐masing dengan ukuran 40 x 40 cm agar tutup ini lebih ringan diangkat. Khusus tutup tangki septik juga dilengkapi dengan lubang ventilasi.

Tambahan info: 1. Lubang kontrol pada tutup tangki dapat dibuat 1 lubang atau 2 lubang 2. Hati‐hati saat mengangkat tutup tangki 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

1

2

Depan‐14 16


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 6. Pembuatan Tutup Tangki Septik dan Up‐flow Filter

TUTUP Up‐flow

Tangki Septik

Filter

3 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

2

1

Siapkan pembesian menggunakan besi tulangan Ø 10mm dengan jarak 15 cm. Siapkan bekisting dari papan untuk melakukan pencetakan. Campuran beton yang digunakan adalah campuran beton kedap air dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil. Tebal beton untuk tutup adalah 8 – 10 cm. Perbandingan air dan semen yang digunakan untuk campuran beton adalah 0,6. Tutup tangki septik dan upflow filter dilengkapi dengan lubang kontrol. Letak lubang kontrol dapat berada di tengah atau disamping tutup. Khusus letak lubang kontrol di upflow filter dapat berada di tengah atau disamping mengikuti letak pipa inlet dari tangki septik. Lubang kontrol dilengkapi dengan tutup yang dapat diangkat dengan ukuran 50 x 50 cm atau dapat dibagi menjadi dua bagian, masing‐masing dengan ukuran 40 x 40 cm agar tutup ini lebih ringan diangkat. Khusus tutup tangki septik juga dilengkapi dengan lubang ventilasi. 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

1

2

Depan‐14 16


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 7. Pembuatan Tutup Lubang Kontrol dan Plat Filter

Tambahan info: 1. Campuran beton dapat diperbolehkan menggunakan campuran tidak kedap air 2. Ukuran tutup lubang kontrol harus sesuai dengan ukuran lubangnya 3. Hati‐hati saat mengangkat plat up‐flow filter 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

17


6 1.

2. 3. 4.

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 7. Pembuatan Tutup Lubang Kontrol dan Plat Filter

Diameter cetakan plat lantai up‐flow filter hanya lebih kecil sedikit dari diameter up‐flow filter, tebal 5 cm dan diberi lubang pipa min Ø 4” ditengah (gambar 2) atau di pinggir plat (gambar 1). Pembesian plat filter menggunakan besi beton Ø 10mm dengan jarak 15cm. Untuk lubang pori digunakan pipa kecil Ø ½ ‐ ¾” yang disusun tegak dengan jarak 10 ‐ 15 cm. Campuran beton yang digunakan untuk plat dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.

Plat

1

2

Up‐flow Filter

3

1 Tutup

Lubang Kontrol 1

2

3

1.

Pembesian lubang kontrol menggunakan besi Ø 10 mm sedangkan untuk pegangan tutup menggunakan besi Ø 10 atau 14 mm. Pengecoran tutup lubang kontrol dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: a) Besi tutup lubang kontrol langsung diletakkan pada lubang di tutup tangki, kemudian setelah dilapisi kertas semen atau plastik maka coran beton dapat dituang (gambar atas). b) Besi tutup lubang kontrol dirangkai diatas bekisting triplek dengan ukuran sesuai lubang kontrol kemudian coran beton dapat dituang (gambar samping). Campuran beton yang digunakan untuk tutup lubang kontrol adalah dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.

2.

2 3.

6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

17


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 8. Pembukaan Cetakan

2

1

1. 2.

3

Pembukaan cetakan dapat dilakukan minimal umur beton tidak kurang dari 24 jam agar hasil cetakan tidak rusak. Buka cetakan secara perlahan‐lahan, jangan menggunakan alat yang keras, karena dapat merusak cetakan. Tambahan info: Proses pembukaan cetakan berlaku sama untuk tangki septik dan up‐flow filter 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

18


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 8. Pembukaan Cetakan

1

1. 2.

2

3

Pembukaan cetakan dapat dilakukan minimal umur beton tidak kurang dari 24 jam agar hasil cetakan tidak rusak. Buka cetakan secara perlahan‐lahan, jangan menggunakan alat yang keras, karena dapat merusak cetakan.

6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

18


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 9. Pembuatan Penyangga Plat Filter

Alternatif 1 Menggunakan Cetakan Melingkar 2

1 1. 2. 3. 4.

3

Pasang cetakan dudukan tempat plat up‐flow filter menggunakan cetakan diameter 110 cm dengan tinggi 20 cm. Tebal tempat dudukan setelah jadi adalah 5 cm tinggi dinding 20 cm, sehingga diameter tangki bagian dalam didasar tangki setinggi 20 cm, menjadi 110 cm. Letakan cetakan tepat ditengah‐tengah dan lakukan pengecoran. Rapihkan dan biarkan sampai 12 jam. Campuran beton yang digunakan adalah dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil Ambil cetakan dan biarkan 12 – 24 jam sebelum dipasang plat filter.

Alternatif 2 Menggunakan Kaki Penyangga 3 1. 2. 3. 4.

2

1

Siapkan cetakan berupa pipa 4 inchi tinggi 20 cm, potong sebanyak 5 buah. Letakan vertikal diatas dasar yang rata (triplek). Campuran beton yang digunakan untuk tutup lubang kontrol adalah dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil Setelah kering (24 jam) penyangga diletakan secara vertical di atas lantai up‐flow filter untuk menyangga plat beton dudukan saringan, 4 dibagian sisi dan 1 dibagian tengah 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

19


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 9. Pembuatan Penyangga Plat Filter

Alternatif 1 Menggunakan Cetakan Melingkar 2

1 1. 2. 3. 4.

3

Pasang cetakan dudukan tempat plat up‐flow filter menggunakan cetakan diameter 110 cm dengan tinggi 20 cm. Tebal tempat dudukan setelah jadi adalah 5 cm tinggi dinding 20 cm, sehingga diameter tangki bagian dalam didasar tangki setinggi 20 cm, menjadi 110 cm. Letakan cetakan tepat ditengah‐tengah dan lakukan pengecoran. Rapihkan dan biarkan sampai 12 jam. Campuran beton yang digunakan adalah dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil Ambil cetakan dan biarkan 12 – 24 jam sebelum dipasang plat filter.

Alternatif 2 Menggunakan Kaki Penyangga 3 1. 2. 3. 4.

2

1

Siapkan cetakan berupa pipa 4 inchi tinggi 20 cm, potong sebanyak 5 buah. Letakan vertikal diatas dasar yang rata (triplek). Campuran beton yang digunakan untuk tutup lubang kontrol adalah dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil Setelah kering (24 jam) penyangga diletakan secara vertical di atas lantai up‐flow filter untuk menyangga plat beton dudukan saringan, 4 dibagian sisi dan 1 dibagian tengah 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

19


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 10. Pemasangan Plat Up‐flow Filter

2

1

1. 2.

3

Lantai plat up‐flow filter dimasukkan dan diletakkan pada dudukannya di dalam tangki. Setelah plat selesai diletakkan, lakukan pemasangan pipa dan tee dari inlet ke bawah plat up‐flow filter

Tambahan info: Pada gambar merupakan contoh pemasangan pipa inlet yang berada di tengah. Hal yang sama dapat dilakukan untuk pipa inlet yang berada di pinggir plat 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

20


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 10. Pemasangan Plat Up‐flow Filter

3

2

1

1. 2.

Lantai plat up‐flow filter dimasukkan dan diletakkan pada dudukannya di dalam tangki. Setelah plat selesai diletakkan, lakukan pemasangan pipa dan sambungan tee pipa dari inlet ke bawah plat up‐flow filter

6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

20


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DAN UP‐FLOW FILTER 11. Pemasangan Media Filter 1. 2. Media PVC

3.

Pemberian media up‐flow filter dengan tinggi 60 cm. Media dapat dibuat dari pipa PVC, bambu, botol bekas, fiber (atap) gelombang, sarang tawon. Prinsip yang harus diingat adalah media filter harus yang tidak mudah tersumbat dan pembersihannya tidak manual (tidak diangkat keluar untuk membersihkannya jika terjadi penyumbatan). Media up‐flow filter dirangkai sehingga membentuk kesatuan, mudah dipasang dan tidak mudah terlepas. Media Batu 21

6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DAN UP‐FLOW FILTER 11. Pemasangan Media Filter 1. 2. Media PVC

3.

Pemberian media up‐flow filter dengan tinggi 60 cm. Media dapat dibuat dari pipa PVC, bambu, botol bekas, fiber (atap) gelombang, sarang tawon. Prinsip yang harus diingat adalah media filter harus yang tidak mudah tersumbat dan pembersihannya tidak manual (tidak diangkat keluar untuk membersihkannya jika terjadi penyumbatan). Media up‐flow filter dirangkai sehingga membentuk kesatuan, mudah dipasang dan tidak mudah terlepas.

6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

21


6 1. 2. 3. 4. 5.

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 12. Pemasangan Bak Kontrol, Pipa dan Kelengkapan

Tentukan letak bak kontrol. Bak kontrol sebagai tempat bercampurnya air limbah “black water” dan “grey water”. Bak kontrol juga berfungsi sebagai tempat terjadinya persimpangan jalur pipa. Pasang dan rangkai pipa serta asesoris seperti knee dan tee dengan menggunakan lem pipa PVC. Pastikan tidak ada kebocoran pada titik penyambungan pipa termasuk di bak kontrol. Sebaiknya gunakan sistem watertrap di bak kontrol untuk mencegah bau masuk ke dalam pipa. Untuk pipa ventilasi, gunakan pipa 1‐1,5”. Buatlah ketinggian pipa yang tidak mengganggu aktifitas orang. Setelah semua pipa terpasang dan kemiringan pipa min 2%, lakukan pengurugan kembali pipa, urugan pertama dengan pasir sebagai pengaman pipa, setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan tanah urug. Tambahan info: 1. Penggunaan tee di pipa inlet up‐flow filter berguna sebagai tempat selang sedot dapat masuk menjangkau ke bagian bawah up‐flow filter 2. Saluran hanya menampung pembuangan air limbah domestik tidak termasuk air hujan 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

22


6

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 12. Pemasangan Bak Kontrol, Pipa dan Kelengkapan

bak kontrol 1. 2. 3. 4. 5.

tangki septik

up‐flow filter

Tentukan letak bak kontrol. Bak kontrol sebagai tempat bercampurnya air limbah “black water” dan “grey water”. Bak kontrol juga berfungsi sebagai tempat terjadinya persimpangan jalur pipa. Pasang dan rangkai pipa serta asesoris seperti knee dan tee dengan menggunakan lem pipa PVC. Pastikan tidak ada kebocoran pada titik penyambungan pipa termasuk di bak kontrol. Sebaiknya gunakan sistem watertrap di bak kontrol untuk mencegah bau masuk ke dalam pipa. Untuk pipa ventilasi, gunakan pipa 1‐1,5”. Buatlah ketinggian pipa yang tidak mengganggu aktifitas orang. Setelah semua pipa terpasang dan kemiringan pipa min 2%, lakukan pengurugan kembali pipa, urugan pertama dengan pasir sebagai pengaman pipa, setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan tanah urug.

6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

22


6 •1

2

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 13. Testing/Ujicoba

Uji coba kebocoran tangki 1. Jika kedalaman air tanah lebih tinggi dari dasar tangki septik dan up‐ flow filter: a. Keringkan tangki dan biarkan tangki selama 12 jam b. Jika setelah 12 jam tangki terisi air maka artinya tangki bocor dan harus dilakukan perbaikan 2. Jika kedalaman air tanah lebih rendah dari dasar tangki septik dan up‐ flow filter a. Isi tangki dengan air sampai batas di bawah pipa outlet, beri tanda berupa garis pada batas muka airnya b. Biarkan selama 12 jam, jika ada penurunan muka air artinya tangki bocor dan harus dilakukan perbaikan Uji coba aliran dalam pipa 1. Buka tutup bak kontrol pada jalur pipa. 2. Tuangkan air sebanyak 1 ember (10 liter) di tiap titik saluran pembuangan dalam rumah (kamar mandi, WC dan dapur). 3. Perhatikan aliran air di bak kontrol sampai tangki septik. 4. Jika aliran lancar dan jumlah air yang masuk keluar lagi berarti kemiringan pipa benar. 5. Lakukan tes aliran juga dari upflow filter sampai drainase. 6. Jika aliran tidak lancar, perlahan, atau terhenti, berarti ada masalah pada sistem perpipaan, maka perlu dilakukan perbaikan. 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

23


6 •1

2

PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 13. Testing/Ujicoba

Uji coba kebocoran tangki 1. Jika kedalaman air tanah lebih tinggi dari dasar tangki septik dan up‐ flow filter: a. Keringkan tangki dan biarkan tangki selama 12 jam b. Jika setelah 12 jam tangki terisi air maka artinya tangki bocor dan harus dilakukan perbaikan 2. Jika kedalaman air tanah lebih rendah dari dasar tangki septik dan up‐ flow filter a. Isi tangki dengan air sampai batas di bawah pipa outlet, beri tanda berupa garis pada batas muka airnya b. Biarkan selama 12 jam, jika ada penurunan muka air artinya tangki bocor dan harus dilakukan perbaikan Uji coba aliran dalam pipa 1. Buka tutup bak kontrol pada jalur pipa. 2. Tuangkan air sebanyak 1 ember (10 liter) di tiap titik saluran pembuangan dalam rumah (kamar mandi, WC dan dapur). 3. Perhatikan aliran air di bak kontrol sampai tangki septik. 4. Jika aliran lancar dan jumlah air yang masuk keluar lagi berarti kemiringan pipa benar. 5. Lakukan tes aliran juga dari upflow filter sampai drainase. 6. Jika aliran tidak lancar, perlahan, atau terhenti, berarti ada masalah pada sistem perpipaan, maka perlu dilakukan perbaikan. 6. Pembangunan tangki septik upflow filter (KHUSUS TUKANG/ WIRAUSAHA SANITASI)

23


7

SERAH TERIMA TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER Jenis Pengecekan

1. 2. 3. 4. 5.

1

Tangki septik dan up‐flow filter tidak bocor

2

Lubang kontrol dan tutup dapat dibuka di tangki septik dan up‐flow filter

3

Terdapat pipa udara (ventilasi) di tangki septik

4

Terdapat media saringan pada up‐flow filter

5

Aliran air limbah lancar dari titik pembuangan ke bak kontrol rumah

6

Aliran air limbah lancar dari bak kontrol ke tangki septik

7

Aliran air limbah lancar dari tangki septik ke up‐flow filter

8

Aliran pembuangan dari up‐flow filter mengalir lancar ke saluran/drainase

9

Bekas bongkaran sudah selesai dirapihkan

Ya

Tidak

Tindakan yang diperlukan

Serah terima bangunan dilakukan setelah pekerjaan selesai oleh tukang/wirausaha sanitasi ke pemilik rumah Pemilik rumah akan memeriksa seluruh hasil pekerjaan menggunakan daftar pekerjaan Jika seluruh pekerjaan sudah baik maka kedua belah pihak akan menandatangani lembar serah terima pekerjaan Jika ada pekerjaan yang kurang, maka tukang/wirausaha sanitasi harus memperbaiki kekurangan tersebut Setidaknya perlu diterapkan masa garansi pekerjaan setelah pekerjaan selesai untuk menjamin kualitas yang telah dibangun.

24 7. Serah terima pekerjaan


7

SERAH TERIMA TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER

Nama: Alamat:

Lembar Serah Terima Pekerjaan Tangki Septik dengan Up‐flow Filter

Jenis Pengecekan 1

Tangki septik dan up‐flow filter tidak bocor

2

Lubang kontrol dan tutup dapat dibuka di tangki septik dan up‐flow filter

3

Terdapat pipa udara (ventilasi) di tangki septik

4

Terdapat media saringan pada up‐flow filter

5

Aliran air limbah lancar dari titik pembuangan ke bak kontrol rumah

6

Aliran air limbah lancar dari bak kontrol ke tangki septik

7

Aliran air limbah lancar dari tangki septik ke up‐flow filter

8

Aliran pembuangan dari up‐flow filter mengalir lancar ke saluran/drainase

9

Bekas bongkaran sudah selesai dirapihkan

Ya

Tidak

Tindakan yang diperlukan

Tanggal / Bulan / Tahun Mengetahui : Wirausaha Sanitasi

Menyetujui : Pemilik Rumah

(………………………………………..)

(………………………………………..) 7. Serah terima pekerjaan

24


8

OPERASI DAN PEMELIHARAAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐ FLOW FILTER 1. Pemeriksaan kondisi air limbah

1. Air limbah domestik yang masuk ke tangki septik dengan up‐ flow filter tidak boleh bercampur dengan air hujan. 2. Air limbah domestik sedapat mungkin terhindar dari masuknya sisa pemakaian bahan yang beracun seperti pestisida, bahan pemutih, pembersih keramik (porstex, karbol), cat, thinner, dan sejenisnya terutama dalam jumlah besar karena dapat mengganggu proses pengolahan dengan membunuh bakteri di tangki septik dengan up‐flow filter. 3. Air limbah domestik sedapat mungkin terhindar dari padatan atau bahan yang sulit terurai seperti potongan kain, sisa‐sisa makanan, potongan sampah, dan lain‐lain, masuk ke saluran pembuangan, karena akan menyumbat aliran dan mengganggu proses pengolahan. 4. Pemeriksaan kondisi air limbah di bak kontrol dengan membuka tutup bak kontrol dan membersihkan sampah‐ sampah atau padatan sulit terurai yang tersumbat di bak kontrol. 5. Pemeriksaan kondisi air limbah di tangki septik dengan up‐ flow filter hanya diperbolehkan melihat melalui lubang kontrol yang terdapat di tutup tangki. 8. Operasi dan pemeliharaan (KHUSUS PEMILIK RUMAH)

PERHATIAN: Untuk tujuan pemeriksaan, TIDAK diperbolehkan bagi setiap orang untuk masuk ke dalam tangki septik

25


8

OPERASI DAN PEMELIHARAAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐ FLOW FILTER 1. Pemeriksaan kondisi air limbah

1. Air limbah domestik yang masuk ke tangki septik dengan up‐ flow filter tidak boleh bercampur dengan air hujan. 2. Air limbah domestik sedapat mungkin terhindar dari masuknya sisa pemakaian bahan yang beracun seperti pestisida, bahan pemutih, pembersih keramik (porstex, karbol), cat, thinner, dan sejenisnya terutama dalam jumlah besar karena dapat mengganggu proses pengolahan dengan membunuh bakteri di tangki septik dengan up‐flow filter. 3. Air limbah domestik sedapat mungkin terhindar dari padatan atau bahan yang sulit terurai seperti potongan kain, sisa‐sisa makanan, potongan sampah, dan lain‐lain, masuk ke saluran pembuangan, karena akan menyumbat aliran dan mengganggu proses pengolahan. 4. Pemeriksaan kondisi air limbah di bak kontrol dengan membuka tutup bak kontrol dan membersihkan sampah‐ sampah atau padatan sulit terurai yang tersumbat di bak kontrol. 5. Pemeriksaan kondisi air limbah di tangki septik dengan up‐ flow filter hanya diperbolehkan melihat melalui lubang kontrol yang terdapat di tutup tangki.

bak kontrol

25 8. Operasi dan pemeliharaan (KHUSUS PEMILIK RUMAH)


8

OPERASI DAN PEMELIHARAAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐ FLOW FILTER 2. Penyedotan Tangki Septik dan Up‐flow Filter

Waktu Penyedotan 1. Waktu penyedotan tangki septik dilakukan secara berkala setiap 2‐3 tahun sekali. 2. Waktu penyedotan up‐flow filter dapat dilakukan bersamaan dengan tangki septik. Proses Penyedotan 1. Pengurasan harus dilakukan oleh jasa penyedotan resmi menggunakan truk tangki pengangkut lumpur tinja. Tidak dianjurkan melakukan penyedotan sendiri dan membuang lumpur di lingkungan sekitar maupun lahan pribadi karena dapat mencemari lingkungan terutama tanah dan air tanah serta kesehatan masyarakat 2. Penyedotan harus melalui lubang kontrol tangki septik dengan up‐flow filter. Khusus up‐flow filter selang penyedotan melewati lubang kontrol kemudian selang masuk ke lubang atas pipa inlet yang berbentuk tee di up‐flow filter. 3. Selang penyedotan lumpur tinja terhubung langsung dengan truk pengangkut lumpur tinja sehingga cairan lumpur tinja tidak tercecer. 4. Disarankan untuk tidak menyedot lumpur tinja sampai habis agar bakteri masih tersedia untuk melanjutkan proses penguraian. 5. Setelah penyedotan selesai, maka tangki septik tersebut dapat digunakan kembali seperti biasa. 8. Operasi dan pemeliharaan (KHUSUS PEMILIK RUMAH)

26


8

OPERASI DAN PEMELIHARAAN TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER 2. Penyedotan Tangki Septik dan Up‐flow Filter

Waktu Penyedotan 1. Waktu penyedotan tangki septik dilakukan secara berkala setiap 3 tahun sekali 2. Waktu penyedotan up‐flow filter dapat dilakukan bersamaan dengan tangki septik Proses Penyedotan 1. Pengurasan harus dilakukan oleh jasa penyedotan resmi menggunakan truk tangki pengangkut lumpur tinja. 2. Penyedotan harus melalui lubang kontrol tangki septik dan up‐flow filter. Khusus up‐flow filter melalui lubang kontrol, selang penyedotan masuk ke lubang atas pipa inlet yang berbentuk tee di up‐flow filter. 3. Selang penyedotan lumpur tinja terhubung langsung dengan truk pengangkut lumpur tinja sehingga cairan lumpur tinja tidak tercecer 4. Disarankan untuk tidak menyedot lumpur tinja sampai habis agar bakteri masih tersedia untuk melanjutkan proses penguraian 5. Setelah penyedotan selesai, maka tangki septik tersebut dapat digunakan kembali seperti biasa.

26 8. Operasi dan pemeliharaan (KHUSUS PEMILIK RUMAH)


INFORMASI TAMBAHAN Pengembangan lain Tangki Septik dengan Up Flow Filter dalam 1 lubang/silinder 1. Proses pembuatannya sama dengan pembuatan pada 2 lubang. 2. Perbedaannya ada sekat untuk membagi fungsi tangki septik dan up‐flow filter. 2/3 luas area digunakan untuk tangki septik dan 1/3 area digunakan untuk up‐flow filter. 3. Ketinggian plat up‐flow filter dari dasar bak adalah sekitar 60 cm, sehingga aliran air yang akan masuk ke biofilter tidak terganggu endapan lumpur.

27 9.Informasi Tambahan


INFORMASI TAMBAHAN 2

1

3

4 5

6 7

Pengembangan lain: Tangki Septik dan Up‐flow Filter dalam 1 bangunan 27 9.Informasi Tambahan


INFORMASI TAMBAHAN 1. Informasi pada flip chart ini dikutip dari:

Buku Saku

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK – SETEMPAT TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER Diterbitkan oleh: • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat • USAID ‐ IUWASH 2. Untuk lengkap mengenai detail pembangunan dan operasional tangki septik dengan up‐flow filter dapat dilihat pada buku panduan Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat bantu ini, silahkan menghubungi: INDONESIA URBAN WATER SANITATION AND HYGIENE Mayapada Tower 10th Fl. Suite 01 Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920 Indonesia Tel. +62‐21 522 ‐ 0540 Fax. +62‐21 522 – 0539 info@iuwash.or.id www.iuwash.or.id 9.Informasi Tambahan

28


INFORMASI TAMBAHAN

Untuk informasi lebih lanjut dapat melihat:

Buku Saku

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK – SETEMPAT TANGKI SEPTIK DENGAN UP‐FLOW FILTER

28 9.Informasi Tambahan



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.