newsletter badan wakaf al qur’an | agustus -september 2015
salam pembuka
Assalamu'alaikum Wr Wb.
M
eski Idul Fitri 1436 Hijriah sudah berlalu namun kita baru saja bertemu, maka ijinkanlah segenap manajemen dan kru Newsletter Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengucapkan Taqabalallahu minna wa minkum.... Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Meski bulan Ramadhan 1436 Hijriah sudah berlalu bukan berarti ibadah berhenti sampai di situ. Karena derajat takwa yang ingin diraih dalam menjalankan ibadah Ramadhan selalu diuji waktu. Apakah dalam sebelas bulan lainnya ibadah kita tetap khusyu’? Tetap istiqamahlah menjalankan berbagai ibadah yang dilaksanakan selama Ramadhan di sebelas bulan lainnya. Nabi Muhammad SAW pernah ditanya: “Apakah amalan yang paling dicintai Allah? Baginda menjawab: “Amalan yang berkesinambungan walaupun sedikit.” (HR Bukhari). Agar ibadah tetap sesemangat Ramadhan, dapat dibaca kiatnya pada rubrik TIPS. Bila pada Ramadhan kita berwakaf, maka yang tak kalah pentingnya adalah membiasakan ibadah sunah yang pahalanya mengalir tersebut di sebelas bulan lainnya. Sehingga Allah pun mencintai kita. Begitu juga kebersamaan kita selama Ramadhan pun tetap harus terjaga di sebelas bulan lainnya. Bersama Lebih Bermakna, karena dengan bersama kita dapat memperoleh pahala secara paripurna. Bersama tak harus sama, selain Anda yang ingin berderma ada mereka di pelosok sana yang membutuhkan ularan tangan Anda dan tentu saja ada BWA yang memfasilitasinya. Semoga berbagai rubrik yang ada pada Newsletter BWA di tangan Anda ini dapat menginspirasi Anda untuk tetap berwakaf. Selamat berwakaf! Wassalamu’alaikum Wr Wb. Badan Wakaf Al-Qur’an
lensa
Mendapatkan Al-Qur’an
,
Muslim Rohingya Meras
a Menemukan Kembali
Harta Berharga yang H
ilang
B
egitu melihat tim mitra lap ang Badan Wakaf Al-Qur’a n (BWA) datang, wajah-waja h Muslim Rohingya berseriseri lalu memeluk dengan hangat seakan-akan baru bertemu lagi dengan angg ota keluarga yang sudah lam a tidak bertemu, Senin, (6/7) sore menjelang buka puasa di kamp pengungsian Kuala, Langsa, Aceh. Sehingga let ih perjalanan tim yang dipim pin Muhammad Ihsan selam a 24 jam dari Pekanbaru, Riau, hilang seketika. Suasana semakin haru ket ika mereka mengetahui kedatangan tim untuk mend istribusikan mushaf Al-Qur’a n. Kepada Iqbal, penanggung jawab Posko Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Peduli Rohin gya, Ihsan menyerahkan ser atus Al-Qur’an wakaf dari kaum Muslimin untuk didistribusik an kepada para pengungsi. Ketika Al-Qur’an itu dibagika n, salah satu pengungsi berkata dalam bahasa Ing gris ---semua tidak bisa be rbahasa Indonesia, sebagian kecil bis a berbahasa Inggris---, “ka mi sangat berbahagia karena masih ada Muslim yang pe duli newsletter badan wakaf al qur’an | agustus - september 2015
lensa dan bersedia mengantarkan Al-Qur’an dari jauh untuk kami.” Saking terharunya, beberapa di antara mereka bahkan ada yang menitikkan air mata. Dengan berbahasa Inggris terbata-bata salah satunya berkata, “mendapatkan AlQur’an seperti menemukan kembali harta hilang yang sangat berharga.” Tak terasa adzan magrib pun tiba, mereka pun berbuka puasa bersama. Dalam acara sederhana namun penuh berkah tersebut, Panglima Laot Ja’far bercerita awal bertemu dengan Muslim Rohingya, “Tadinya kami kira sampah yang berserakan di laut, ternyata manusia yang minta tolong. Maka kami segera menyelamatkannya.” Menurut Ja’far, ketika ditolong Mei lalu Muslim Rohingya sudah tiga bulan perjalanan dari Myanmar, terkatung-katung di laut dan selama dua bulan tidak makan dan minum. Ja’far dan para anak buah kapal (ABK)-nya berhasil menyelamatkan 400-500 orang, sedangkan 200 lainnya tak tertolong ---keburu meninggal di perairan Kuala Langsa. “Warga Rohingya lebih memilih dibunuh di Indonesia daripada dipulangkan ke Myanmar. Kalau di Indonesia mereka dibunuh, langsung selesai, tapi kalau di Myanmar disiksa dulu baru dibunuh,” celetuk Zakaria, salah satu nelayan yang menolong dan juga turut berbuka puasa bersama.[]
newsletter badan wakaf al qur’an | agustus - september 2015
teropong
Update #10:
Sepuluh Persen Lagi,
Project Sarana Air Bersih
Gunungkidul II Rampung newsletter badan wakaf al qur’an | agustus - september 2015
P
elaksanaan pembangunan wakaf sarana air bersih di Dusun Karangnongko dan Dusun Temon Desa Giripurwo, Gunungkidul, DIY, per 11 Agustus 2015 telah rampung 90 persen. “Jadi project Gunungkidul II sudah dalam tahap akhir, artinya sepuluh persen lagi rampung!” ujar penanggung jawab project dari Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Darminto Djuremi. Hal ini ditandai dengan telah rampungnya lima watershop yang ada di Karangnongko, pipa distribusi dari bak utama Karangnongko ke sembilan watershop juga sudah dikirim ke lokasi project. Mesin dispenser digital water meter juga 90% selesai. Empat watershop akan mulai dibangun akhir Agustus di Temon. “Setelah semua rampung, Insya Allah seluruh sistem dapat diuji coba,” ujarnya. Penggunakan teknologi di project Gunungkidul II ini merupakan jawaban saat teknologi bertemu dengan kebutuhan masyarakat. Peralatan yang digunakan dalam project ini memang tidak sederhana, diperlukan perawatan dan pengontrolan yang terus menerus dilakukan agar harta newsletter badan wakaf al qur’an | agustus - september 2015
wakaf ini dapat bertahan lama. Biaya operasional akan dapat mudah dikoordinir dengan cara penerapan sistem prabayar (prepaid). Untuk itu teknologi digital water meter ini dibuat. “Dan ini adalah project pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi prepaid system yang diterapkan untuk project wakaf sarana air bersih,� ungkap Darminto. Pembangunan sarana air bersih ini dilakukan bersamasama dengan warga, dan tanah yang dipakai untuk membangun watershop ini juga diwakafkan oleh pemiliknya sebagai bentuk pengorbanan untuk mewujudkan air yang selama ini sulit mereka dapatkan. Jika tidak ada halangan, proses pembangunan fisik sarana air bersih project Gunungkidul II ini akan selesai dan diresmikan pada pertengahan September 2015. Mohon doa dan dukungan dana dari seluruh kaum Muslimin untuk kelancaran dan terwujudnya sarana air bersih ini. Bagi Anda yang ingin berwakaf yang pahalanya terus mengalir ini, ayo segera berwakaf mumpung masih ada waktu sebelum project ini selesai.[] newsletter badan wakaf al qur’an | agustus - september 2015
teropong 2
Urus Istri di RS dan Anak yang Masih Kecil-Kecil di Rumah,
Selamet
Kelabakan dan Hilang Pekerjaan newsletter badan wakaf al qur’an | agustus - september 2015
S
elamet (35 tahun) kelabakan mondar-mandir untuk menjaga keempat anaknya yang masih kecil di rumah dan menjaga istri yang melahirkan prematur dengan cara cesar di rumah sakit. “Saat kami temui, Pak Selamet sedang menunggu istrinya di ruang perawatan Teratai setelah sebelumnya dirawat di ruang ICU selama 6 hari yaitu dari tanggal 31 Juli-5 Agustus 2015. Dia juga harus sesekali mengecek anaknya yang masih dirawat diruang inkubator setelah lahir cesar,” ujar penanggungjawab program Zakat Peer to Peer (ZPP) Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Alimuddin Baharsyah saat menjenguk Selamet, Rabu (5/8) di RS Fatmawati, Jaksel. Padahal dalam waktu yang bersamaan ---karena istrinya dirawat--- ia harus menjaga keempat anaknya yang newsletter badan wakaf al qur’an | agustus - september 2015
masih kecil-kecil (umur: 2,5 tahun; 5 tahun, kelas 3 SD dan 1 SMP) dan ibunda tercinta yang sudah sepuh (59 tahun) di rumah Jalan Pejaten Barat 2 RT 15 RW 8 No 77 Jaksel. Saat ditemui, wajahnya memang terlihat bingung, seperti banyak pikiran. Walau sebagian besar biaya rumah sakit anak dan istrinya ditanggung pemerintah, namun ia juga harus mencari uang untuk ongkos dan makan seharihari. Per 6 Agustus, istri tercinta Diah Renata (30 tahun) sudah pulang ke rumah namun anak kelima yang beratnya 1,5 kilogram tersebut masih diinkubator. Jadi Selamet tetap harus bolak-balik ke RS. Selamet terpaksa meninggalkan pekerjaan jualan koran dan tukang bangunan karena harus mengurus semua keluarganya. Saat ditanya darimana makan selama tidak bekerja, ia menjawab, “Saya makan seada-adanya saja Mas.� Kedepannya juga, Selamet mengaku masih bingung bagaimana harus membeli kebutuhan pokok dan membeli popok anak, istri yang dirawat dan orangtua yang sudah
10
newsletter badan wakaf al qur’an | agustus - september 2015
sepuh, sedangkan dia tidak bisa bekerja. Saat ini, Selamet sangat membutuhkan sejumlah uang untuk bisa tetap bertahan hidup, ongkos bolak-bolak ke RS dan biaya kebutuhan lainnya. Namun Allah SWT berkehendak lain, pada Rabu, 12 Agustus pukul 02.00 WIB , anak yang belum sempat diberi nama tersebut berpulang ke rahmatullah. “Jantungnya memang sudah melemah dan gula darahnya tinggi,� ungkap Selamet dengan sembab. Untuk mengurangi beban keluarga Selamet, melalui program ZPP, BWA mengajak kaum Muslimin menunaikan zakat harta (dan donasi) untuk membantu kebutuhan hidupnya selama dua bulan ke depan. Sehingga pahala dari Allah SWT berlimpah kepada kita semua karena beban sesama teringankan sekaligus kewajiban zakat harta tertunaikan (serta ibadah sunah donasi tersalurkan). Aamiin.[] newsletter badan wakaf al qur’an | agustus - september 2015
TIPS
Agar Ibadah Tetap Sesemangat
Ramadhan
newsletter badan wakaf al qur’an | agustus - september 2015
H
ikmah yang hendak dicapai dalam menjalankan puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan adalah teraihnya gelar takwa. Salah satu indikasi ketakwaan adalah tetap istiqamah menjalankan aneka ibadah tersebut di sebelas bulan lainnya. Bagi yang merasa berat menjalankannya, berikut beberapa tips yang bisa diresapi semoga menjadi inspirasi. Pertama, harus disadari, semua manusia merupakan hamba Allah SWT bukan hamba Ramadhan apalagi hamba hawa nafsu. Sehingga kita tetap harus istiqamah beribadah meski Ramadhan telah berlalu sehingga Allah pun mencintai kita. Nabi Muhammad SAW pernah ditanya: “Apakah amalan yang paling dicintai Allah? Baginda menjawab: “Amalan yang berkesinambungan walaupun sedikit.� (HR Bukhari). Ingat, setiap amal shalih yang dilakukan pada bulan Ramadhan dapat terus dilakukan di luar Ramadhan. Sedangkan amalan yang khas Ramadhan seperti puasa dan tarawih bisa diganti dengan puasa sunah dan shalat tahajud. Kedua, harus bertekad bahwa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik daripada hari ini. Ketiga, mempunyai target minimum amalan untuk setiap harinya dan mengevaluasinya sebelum tidur. Keempat, jangan sisakan ruang dalam fikiran untuk mengurangi amal ibadah mumpung Allah masih memberikan keluasan umur, karena kapan saja Allah SWT dapat mengutus malaikat Izrail untuk mencabut nyawa kita. Jangan sampai, nyawa kita dicabut dalam keadaan bermalas-malasan dalam beribadah.[] newsletter badan wakaf al qur’an | agustus - september 2015
Melalui program Water Action for People (WAfP) di BWA ayo terus bersama merampungkan pengerjaan project wakaf Sarana Air Bersih Gunung Kidul II ini. Semoga Allah SWT meringankan dosa-dosa kita dengan meringankan beban saudarasaudara kita di Gunung Kidul sana. Mereka tenang beribadah, para wakif mendapat pahala yang mengalir sepanjang masa.
Dengan demikian, pembangunan sarana air bersih yang BWA namakan project Sarana Air Bersih Gunungkidul II ini sudah rampung 40 persen. 60 persen sisanya yakni pengerjaan untuk memasang mesin digital water meter, membangunan watershop, dan proses pendistribusian air dari bak Njeruk ke watershop.
Kesuksesan memperoleh sumber kehidupan ini berkat kebersamaan yang bermakna. Dan Alhamdulillah, sampai Mei 2015 ini BWA, Wakif dan Warga terus bekerja sama membangun project wakaf sarana air bersih ini agar dapat sampai ke rumahrumah. Bak-bak penampung telah dibangun, pipanisasi jenis HDPE dan mesin pompa air telah dipasang, yang dikerjakan secara bersama-sama dan bergotong royong.
Sejak Oktober 2011 Badan Wakaf Al Quran (BWA) bersama wakif mengerjakan project wakaf sarana air bersih untuk warga desa Giripurwo, Gunung Kidul - DIY. Kebersamaan ini masih berlanjut hingga detik ini. Menuruni dasar gua hingga menemukan sumber mata air, memasang pompa dan membangun bendungan dalam dasar gua, melakukan pipanisasi hingga akhirnya air dapat mengucur deras ke permukaan tanah serta disaksikan warga dengan gembira ria.
11,-
Saya amanahkan wakaf saya kepada Badan Wakaf Al Qur’an :
Jenis Wakaf
saya bayarkan dana untuk pembangunan sarana air bersih Wakaf Sarana Air Bersih Pulau Madu tambahkan angka unik*
11,-
*angka unik untuk mudahkan identifikasi jenis wakaf Anda
155.000.155.5
627.016.222.1
124.000.1.000.000
377.10.11.909
www.wakafquran.org
Angka Unik
Kapal Jelajah Pulau Terpencil Nusantara
saya bayarkan donasi wakaf saya sebagai berikut :
15,-
*angka unik untuk mudahkan identifikasi jenis wakaf Anda
103.73.000.8
1. sms : 0838.990.30.000 2. website : www.wakafquran.org 3. fax : 021 837 96421
Penting ! konfirmasi pembayaran (pilih salah satu) ke :
2. Penjemputan oleh Relawan Wakaf
Danamon Syariah
122.000.3.000.000
971.14.00.11
627.01.666.26
055.500.000.9
Rekening Donasi Pribadi (Virtual Account)
Rekening Wakaf :
Formulir Donasi Wakaf Kapal Jelajah Pulau Terpencil Nusantara
tambahkan angka unik*
Donasi Pendidikan Indonesia Belajar
Jenis Donasi
saya bayarkan donasi saya sebagai berikut :
Nama Donatur
17,-
Saya amanahkan donasi saya kepada Badan Wakaf Al Qur’an :
17,-
*angka unik untuk mudahkan identifikasi jenis donasi Anda
103.73.000.8
1. sms : 0838.990.30.000 2. website : www.wakafquran.org 3. fax : 021 837 96421
Penting ! konfirmasi pembayaran (pilih salah satu) ke :
2. Penjemputan oleh Relawan BWA
Danamon Syariah
122.000.3.000.000
971.14.00.11
627.01.666.26
055.500.000.9
Rekening Donasi Pribadi (Virtual Account)
ke Rekening :
1. Transfer antar Bank, dari Bank :
Formulir Donasi Pendidikan Indonesia Belajar
wakif
Bersedia Dipublikasikan
Bukan Karena Riya Kiki Okta Nugraha, Legal Manager at PT Pacific Indomas (Pacific Inter-Link Group)
S
eperti wakif lainnya yang pernah dimuat profilnya di Newsletter Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA), Kiki Okta Nugraha menegaskan kesediaannya diwawancarai. “Saya bersedia untuk diwawancarai bukan karena saya riya,” ungkap Manager Hukum di perusahaan barang-barang keperluan Pacific Indomas. Meskipun menyadari hasil wawancara tersebut untuk dipublikasikan dan dibaca banyak orang tetapi dengan penuh keikhlasan pemberitaan ini ia niatkan semata-mata untuk syi’ar, sama sekali bukan untuk mendapatkan pujian manusia. “Tapi semata-mata karena saya ingin agar lebih banyak saudara Muslim dan Muslimah kita yang dapat berwakaf di jalan Allah SWT,” ungkap lulusan master hukum ekonomi Universitas Indonesia. Dengan demikian, lelaki kelahiran Jakarta, 26 Oktober 1981 berharap kepada Allah SWT mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Pertama, mendapatkan pahala yang terus mengalir karena telah berwakaf. Kedua, mendapatkan pahala yang terus mengalir seperti halnya orang yang berwakaf lantaran tergugah dari syi’ar yang dilakukannya. Warga Jalan Pati Nomor 26 Menteng, Jakarta Pusat, newsletter badan wakaf al qur’an | agustus - september 2015
mulai berwakaf melalui BWA pada bulan Ramadhan (Juli 2015) lalu. “Saat itu saya sedang shalat Jum'at di Menara Kadin Rasuna Said, Kuningan. Saya dibagikan brosur dan saya juga mendengar khatib Jum'at sedang berdakwah tentang amalan kaum Muslim yang tidak akan putus setelah meninggal dunia salah satunya adalah wakaf,” kenangnya. Dari brosur tersebut, ia langsung memilih program wakafnya. “Waktu itu saya wakaf Al-Qur'an dan pengadaan kapal laut untuk transportasi di desa-desa terpencil,” ujarnya. Di kesempatan berikutnya, ia pun membuka alamat situs www.wakafquran.org seperti yang tercantum dalam brosur. “Waktu membuka website-nya ternyata begitu banyak program wakaf, donasi dan zakat yang dibuat sedemikian rupa yang sangat efektif dan memudahkan saya untuk memilih program yang cocok dengan saya,” ungkapnya. Ia merasa sangat cocok dengan program Wakaf AlQur'an dan Pembinaan dan program Wakaf Khusus Kapal Jelajah Pulau Terpencil Nusantara (JPTN). “Saya tertarik dengan kedua program tersebut karena saya tahu bertapa sulitnya untuk melakukan pembinaan pendidikan membaca Al-Qur'an terutama di daerah pelosok dan pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit, begitu juga dengan Kapal JPTN yang luar biasa bagus serta cocok karena Indonesia terdiri dari kepulauan dan banyak masyarakat yang perlu dibina serta diarahkan kepada agama Islam,” katanya. Ia juga mengakui pembuatan kapal sangatlah mahal. “Namun masih lebih efektif daripada menunggu pemerintah membangun infrastruktur jalan masuk ke masyarakat tersebut,” tegasnya. Kiki berharap dengan berwakaf melalui kedua program tersebut dirinya mendapatkan ampunan Allah SWT. “Kedua program wakaf itu insya Allah akan menjadi jalan saya terhindar dari api neraka dan memudahkan saya masuk ke dalam surga Allah SWT,” doanya menutup wawancara. Aamiin.[]
newsletter badan wakaf al qur’an | agustus - september 2015
23