KATALOG PAMERAN VIRTUAL ARAWITYA

Page 1

PAMERAN KEMERDEKAAN VIRTUAL

ARAWITYA 2021


ARAWITYA Berasal dari pengabungan dua kata Sansekerta yaitu, Adwitiya dan Aradhana dengan arti penghormatan yang tiada duanya


Diselenggarakan oleh SMA Santa Ursula Jakarta

Koordinator

Angelica Jessie Yo Aurelia Elisa Kinanti Suwandi Cia Ching Gomaidy Wenka Wendira Putri Bun

Seniman

Basuki Abdullah Dullah Raden Saleh S. Sudjojono


Dengan diadakannya pameran ini, niscaya banyak seniman muda akan tergerak untuk terus mengembangkan seni lukis di Indonesia dan mengenalkan kepada masyarakat luas mengenai perjuangan para pahlawan di masa lampau melalui lukisanTak terlepas pula dari lukisan yang akan ditunjukkan. upaya para pelaku seni rupa itu sendiri, atau pameran di Maka dari itu, kami tim berbagai tempat dalam rangka TATAYO sangat antusias untuk meningkatkan daya apresiasi memamerkan karya-karya dari masyarakat terhadap perkem- seniman-seniman tersohor bangan karya seni lukis di dalam bentuk Pameran Virtual masa ini. Sehingga men- Kemerdekaan agar dapat dorong minat masyarakat diresapi dan diapresiasi oleh terhadap seni terus menguat masyarakat seni secara lebih dan apresiasi terus meningkat. luas dan jauh. Oleh karena itu, sebagai pihak penyelenggara pameran, kami dituntut untuk menyajikan karya-karya yang inovatif. Sebagaimana di masa pandemi ini, kami mulai menyajikan karya-karya yang menarik, melalui artstep.com. Sehingga, teman-teman dapat terus mengapresiasi dan memahami arti dari lukisan yang akan ditunjukkan melalui daring.

Dengan begitu, kami berharap pameran ini dapat menjadi ruang belajar guna mendapatkan pengalama lebih, khususnya tentang karya seni lukis.

Selamat mengapresiasi dan menikmati, TATAYO Koordinator Pameran

Sambutan

Perkembangan seni terus mengalami perubahan. Meskipun begitu, tak seharusnya kita melupakan para seniman di masa lampau yang telah menjadi tonggak-tonggak acuan sehingga kita dapat berkembang.


Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Usaha para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah. Terjadi pertumpahan darah dalam perjuangan mereka dan banyak pahlawan yang gugur dalam medan perang. Namun, pada zaman sekarang “perjuangan” disalah artikan oleh beberapa orang, atau bahkan dilupakan begitu saja . Beberapa orang memandang perjuangan itu sebelah mata. Pameran lukisan virtual “ARAWITYA” mengangkat tema “Perjuangan Kemerdekaan Indonesia”, pameran ini diharapkan dapat menjadi sarana yang dapat memaknai perjuangan para pahlawan sehingga dapat membangkitkan semangat dan rasa cinta tanah air dalam setiap pemuda dan pemudi bangsa. Semangat perjuangan dapat menjadi inspirasi bagi pemuda dan pemudi bangsa untuk membawa Indonesia menjadi negara yang lebih berkembang. Sehingga perjuangan para pahlawan tetap ada dan terus tumbuh dalam diri masing-masing pribadi.


Basoeki Abdullah Maestro Seni Lukis Indonesia

Basoeki Abdullah lahir di Desa Sriwidari, Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 27 Januari 1915. Dikarenakan oleh lingkungan keluarganya yang merupakan seorang pelukis, Mooi Indie, Ayahnya. Sejak berusia 4 tahun, Basuki Abdullah sudah mulai menyukai dunia seni. Ia mulai suka menggambar figur-figur penting seperti Yesus Kristus, Mahatma Gandhi, dan masih banyak lagi. Di usianya yang masih muda Basoeki Abdullah telah berhasil menggambar dengan tingkat kemiripan dan teknis yang luar biasa dan berhasil mendapatkan pendidikan yang masih diselenggarakan oleh pemerintah Belanda. Tak berhenti disana setelah itu ia juga mengikuti semacam program studi banding di beberapa sekolah seni rupa di Paris dan Roma. Hingga sekarang, namanya Hingga sekarang, namanya menjadi sangat legendaris bersama dengan karya-karya yang telah diciptakannya.


Pelukis Dullah lahir di Surakarta, 19 September 1919. Sejak kecil ia telah akrab dengan seni karena tumbuh dalam keluarga pembatik. Ia adalah salah satu pelukis dan kurator seni rupa istana, semasa kepemimpinan Presiden Soekarno. Berdasarkan lukisan tertua yang disimpan di Museum Dullah, Surakarta, diperkirakan Dullah sudah mulai berkarya pada paruh akhir 1930-an. Dullah konsisten melukis dengan gaya realis. Karya-karya Dullah kebanyakan menangkap sosok anak-anak kampung atau figur-figur orang desa. Walaupun lukisan-lukisan Dullah bisa menangkap warna lokal dengan kuat, tetapi kelembutan garis dan warnanya mengungkapkan perasaan romantis. Beberapa lukisannya lahir dari peristiwa yang disaksikannya, seperti pada lukisan “Persiapan Gerilya” dan “Praktek Tentara Pendudukan Asing” yang kemudian dikoleksi Presiden Soekarno.

Dullah

Sang Pelukis Istana Negara


Pelukis dengan nama asli Raden Saleh Sjarif Boestaman ini lahir di Semarang, Jawa Tengah. Raden Saleh sudah gemar melukis sejak dia masih kecil. Belajar dari seorang pelukis keturunan Belgia, menjadikan Raden Saleh sebagai seorang pelukis dengan multi talenta. Ia mampu melukis dengan cat minyak dengan objek pemandangan serta tipe-tipe masyarakat Indonesia di daerah yang disinggahi. Batavia adalah tempat dimana Raden Saleh tinggal dengan gedung hasil karyanya sendiri yang disesuaikan dengan tugasnya sebagai seorang pelukis. Berbagai macam penghargaan mengalir dari hasil karya Raden Saleh, baik penghargaan dari mancanegara maupun Indonesia. Hasil hasil karyanya bisa menembus museum besar seperti Rijksmuseum, Belanda dan Louvre, Paris. Bahkan, setelah sekian lama kematiannya di abad 18, hasil karyanya masih dikagumi dan diakui oleh beberapa mancanegara. Seperti pada bulan September 2011, terdapat pameran lukisan karya Raden Saleh yang sukses diadakan di Dresden, Jerman.

Raden Saleh ‘Pangeran Jawa’


Soedjojono Bapak Seni Rupa Indonesia Modern

Sindoedarsono Soedjojono lahir di Kisaran, Sumatera Utara pada tahun 1913. Ia merupakan salah satu pelukis legendaris di Indonesia karena ialah seniman pertama Indonesia yang memperkenalkan modernitas seni rupa Indonesia dengan konteks kondisi faktual bangsa Indonesia. Ia biasa menulis namanya dengan “S. Sudjojono”. Lukisan karya Sindoedarsono Sudjojono memiliki karakter goresan yang ekspresif dan sedikit bertekstur, goresan dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas, pada periode sebelum kemerdekaan. Karya lukisan S.Sudjojono banyak bertema tentang semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam mengusir penjajahan Belanda, namun setelah jaman kemerdekaan karya lukisan-nya banyak bertema tentang pemandangan alam, bunga, aktifitas kehidupan masayarakat, dan cerita budaya.


Pangeran Diponegoro Memimpin Perang Media : Kanvas, cat minyak Tahun Pembuatan : 1940-1960 Ukuran : 150 x 120 cm Karya : Basoeki Abdullah


Praktek Tentara Pendudukan Asing Media : Kanvas, cat minyak Tahun Pembuatan : 1940-1960 Ukuran : 137 x 199 cm Karya : Dullah


Penangkapan Diponegoro Media : Kanvas, cat minyak Tahun Pembuatan : 1830 Ukuran : 77 x 110 cm Karya : Raden Saleh


Penangkapan Diponegoro II Media : Kanvas, cat minyak Tahun Pembuatan : 1857 Ukuran : 112 x 179 cm Karya : Raden Saleh


A Flood on Java Media : Kanvas, cat minyak Tahun Pembuatan : 1865–1876 Ukuran : 32 x 44 cm Karya : Raden Saleh


Kawan-Kawan Revolusi Media : Kanvas, cat minyak Tahun Pembuatan : 1947 Ukuran : 95 x 149 cm Karya : S. Sudjojono


Mengungsi Media : Kanvas, cat minyak Tahun Pembuatan : 1950 Ukuran : 104 x 144 cm Karya : S. Sudjojono


Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro Media : Kanvas, cat minyak Tahun Pembuatan : 1979 Ukuran : 100 x 199.5 cm Karya : S. Sudjojono


Sekko

Media : Kanvas, cat minyak Tahun Pembuatan : 1950 Ukuran : 174 x 194 cm Karya : S. Sudjojono


Kami Present, Ibu Pertiwi Media : Kanvas, cat minyak Tahun Pembuatan : 1965 Ukuran : 176 x 300 cm Karya : S. Sudjojono


“Biarlah pengalaman masa lalu kita menjadi tonggak petunjuk, dan bukan tonggak yang membelenggu kita” BUNG HATTA


Terimakasih kepada

Ketua Yayasan Satya Bakti Sr. Edith Watu, OSU Kepala SMA Santa Ursula Jakarta Antonius Sumardi Penanggungjawab Seni Budaya Nuriko Dwiyandra Wali Kelas XI MIPA3 Zita Trisni Rahmawati Putri Seluruh guru SMA Santa Ursula Jakarta Keluarga Para sponsorship Serta teman-teman seperjuangan


KATALOG ARAWITYA 2021


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.