MASTERPLAN PENGEMBANGAN DESA WISATA TANJUNGJAYA
Motif Batik Badak Cikadu Sumber: Tim KKN-PPM UGM Tanjungjaya 2017
kata pengantar Desa Tanjungjaya memiliki potensi yang besar dari sumber daya alam dan juga manusia. Jumlah Penduduk Desa Tanjungjaya antara lain 2.069 kepala Keluarga,dengan total penduduk laki-laki mencapai 3.418 Jiwa dan jumlah penduduk Perempuan Mencapai 3.224 jiwa yang menjadi potensi SDM, ditambah dengan adanya potensi Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung yang telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Selain adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang turut berkembang terdapat kawasan yang juga mendukung pengembangan potensi dari Desa Tanjungjaya dan disusun dalam rencana pengembangan kawasan Kampung Cikadu di Desa Tanjungjaya, yang yang tercantum di Masterplan Kampung Cikadu. Masterplan Kampung Cikadu merupakan suatu rencana strategis yang menempatkan kampung ini menjadi titik promosi pariwisata dari Desa Tanjungjaya. Masterplan Kampung Cikadu ini berisikan rekomendasi pedoman pembangunan kampung wisata sebagai acuan penataan ruang melalui sektor-sektor wisata unggulan dalam menciptakan penataan ruang yang direncanakan dengan baik , terarah dan lebih optimal . Hasil dari analisis yang telah dilakukan baik data dan kondisi lapangan secara keseluruhan disampaikan secara dalam laporan Masterplan Kampung Cikadu ini guna mencapai percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Tanjungjaya. Kepada seluruh anggotan KKN-PPM UGM BTN-01 dan pihakpihak yang telah bekerja keras dalam penyelesaian Masterplan Kampung Cikadu ini disampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih . Semoga Masterplan Kampung Cikadu ini bermanfaat, khususnya dalam mendukung pembangunan ekonomi di Desa Tanjungjaya. Juli 2017 Tim Penyusun KKN-PPM BTN-01 UGM
1
3
7
Pendahuluan Potensi Desa Potensi Wisata
Konten 19
21
SWOT Desa Masterplan Kampung Cikadu
Pendahuluan membuat Tanjung Lesung memiliki pantai yang indah; berada di ujung Barat Pulau Jawa membuat pantai Tanjung Lesung masih terjaga keasriannya dari ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Namun, hal itu pula yang menjadi tantangan bagi terwujudnya Pantai Tanjung Lesung sebagai tujuan parwisata andalan Desa Tanjungjaya meski sudah dibesut dengan label Kawasan Ekonomi Khusus. Tak hanya potensi alam yang menawarkan keindahan pantai Tanjung Lesung saja, Desa Tanjungjaya juga kaya akan sumber daya alam, baik dari segi pertanian, perikanan, maupun peternakan yang tentunya mampu menyokong serta mendorong kegiatan ekonomi masyarakatnya. Kurangnya kemampuan dalam mengolah potensi yang ada seperti hasil-hasil pertanian dan perkebunan membuat masyarakat hanya bisa menjual hasil-hasil tersebut secara mentah, tentu saja dengan harga yang rendah pula. Program KKN PPM berjudul Penataan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung: Menyiapkan Sumber Daya Manusia Dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Desa Tanjungjaya dalam mengolah potensi ekonomi lokal yang ada, dalam bidang pertanian, perikanan, dan peternakan.
Desa Tanjungjaya merupakan desa yang termasuk kedalam sistem administratif dari Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Untuk mencapai ke ibukota kecamatan dibutuhkan waktu kurang lebih 20 menit sedangkan jarak ke ibu kota kabupaten mencapai 68 km dengan waktu jarak tempuh mencapai 1,5 jam. Desa Tanjungjaya memiliki potensi yang besar dari sumber daya alam dan juga manusia. Jumlah Penduduk Desa Tanjungjaya antara lain 2.069 kepala Keluarga,dengan total penduduk laki-laki mencapai 3.418 Jiwa dan jumlah penduduk Perempuan Mencapai 3.224 jiwa yang menjadi potensi SDM, ditambah dengan adanya potensi Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung yang telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang diusulkan ini mengambil lokasi di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Sebagai daerah yang berada di lekukan paling barat dari Pulau Jawa membuatnya menjadi salah satu daerah yang sangat potensial. Oleh karena itu, Tanjung Lesung masuk ke dalam 8 jajaran daerah dengan label Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bersama dengan daerahdaerah potensial lainnya. Letak serta bentuk geograďŹ snya yang unik
1
Peta Desa Tanjungjaya, Kec. Panimbang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pendukung KEK Hinterland Tanjungjaya Laut
2
Wisata Pantai Wisata Curug
KKN-PPM UGM 2017
u
Wisata Alam
Cengkeh
Wisata alam di Desa Tanjungjaya terdiri dari wisata pantai dan curug. Wisata pantai yang paling dikunjungi adalah kawasan Tanjung
Potensi Cengkeh sebagian besar
Lesung. Adapun pantai yang masih jarang
berada di Kampung Citancang,
dikunjungi namun memiliki keindahan
Kepuh, dan Muncang.
berada di kawasan Cikujang. Adapun curug yang paling banyak dikunjungi yaitu Curug Lengka di Kampung Kemancing.
Wisata Budaya Wisata budaya terpusat di Kampung Cikadu yang terdapat Sanggar Seni Batik Cikadu dan Sanggar Seni Gentra Taruna.
Padi Potensi padi tidak begitu dijadikan
Salak
komoditas unggulan mengingat
Potensi Salak Birus hanya
sebagian besar lahan sawah dimiliki
terdapat di Kampung
oleh perusahaan. Adapun kampung
Cikadu yang merupakan
yang memiliki kegiatan bertani
rintisan dari PT. BWJ untuk
berada di Kampung Tanjung, Bunar,
dijadikan agrowisata.
dan Bengkok.
Kayu Sengon Potensi kayu Sengon berada di bagian pesisir Barat Desa Tanjungjaya
5
Pisang Potensi pisang sebagian besar berada di Kampung Muncang yang berfokus pada pengembangan kripik bonggol pisang.
Kakao
Ikan
Potensi kakao sebagian besar
Potensi perikanan sebagian besar
berada di Kampung Cipanon dan
berada di Kampung Cipanon
Karangmeungpeuk.
dimana terdapat dermaga tempat kapal nelayan berlabuh.
6
Kelapa Potensi kelapa sebagian besar di Kampung Citancang dan Muncang.
Deskripsi Potensi Desa Wisata 6
Wisata Pantai Wisata Curug Wisata Seni Batik Agrowisata
Pantai Cipenyu
Pantai Legon Waru Pantai Batuhideung
Pantai Cikujang
KKN-PPM UGM 2017
C Kemb
u
Pantai Cipanon
Curug Curug Kelekep Marid bang
Curug Lengka
Agrowisata Salak Birus
Potensi Wisata Desa Tanjungjaya Wisata Alam Curug
Wisata Budaya Batik
Wisata Alam Pantai
Wisata Budaya Kesenian
7
Jalan menuju Curug Kemancing Sumber: Tim KKN-PPM UGM Tanjungjaya 2017
8
Curug Kemancing Sumber: Tim KKN-PPM UGM Tanjungjaya 2017
Wisata Adrenalin
Curug Kemancing Selain pemandangan pantai yang indah, Desa Tanjungjaya juga memiliki wisata air lain yaitu curug. Curug Kemancing merupakan salah satu curug yang berada di Kampung Kemancing. Dengan melewati Kampung Sawah lalu menyusuri sungai, kita akan melewati berbagai macam curug, diantaranya Curug Kelekep Marid, Curug Kembang, dan Curug Kemancing. Semakin Barat menyusuri sungai, semakin tinggi curug-curug yang ditemukan. Untuk menuju Curug Kemancing, hanya dapat dilalui oleh kendaraan beroda dua dilanjut dengan berjalan kaki menyusuri perkebunan dan hutan. Uji adrenalin menuju curug ini dijadikan sebagai atraksi wisata curug. Diperlukan persiapan pribadi yang aman untuk menuju kesana. Selain itu, untuk pengunjung baru membutuhkan pemandu agar tidak tersesat dan melewati track yang benar.
11
U
curug kemancing
Sayangnya Curug Kemancing masih belum banyak diketahui oleh wisatawan. Kurangnya promosi, belum adanya fasilitas penunjang, dan aksesibillitas yang sulit menjadikan alasan tempat wisata ini kurang berkembang. Diperlukan adanya signage di sepanjang masuk daerah wisata Tanjungjaya yang mengarahkan menuju curug tersebut. Signage di kawasan curug pun perlu dibuat agar pengunjung menggunakan track yang benar saat menyusuri sungai. Selain itu, pusat informasi pun perlu didirikan. Fasilitas keamanan bagi wisatawan pun masih belum ada. Tempat dan sirkulasi parkir masih belum tersedia. Sehingga, dapat dikatakan wisata Curug Kemancing ini masih belum siap dijadikan tempat wisata, padahal atraksi wisata tempat ini sangat potensial.
curug kelekep curug marid kembang
12
Pengrajin di Sanggar Batik Cikadu Sumber: Tim KKN-PPM UGM Tanjungjaya 2017
13
Sanggar Batik Cikadu yang berada di Kampung Cikadu ini didirikan pada 21 April 2015 . Sanggar yang menyajikan kerajinan dengan karya yang kreatif ini tidak lepas dari ditetapkannya Tanjung Lesung sebagai salah satu destinasi “10 Bali Baru�. Pengrajin yang ada di sanggar tersebut mulai dari pelajar hingga ibu rumah tangga. Ada sekitar 110 motif batik yang dikembangkan di sanggar tersebut, terdiri dari 60 motif batik cap dan 50 motif batik tulis. Motif batik mencakup potensi alam, seni dan budaya daerah Pandeglang seperti motif badak, biota laut dan gondang lesung. Motif badak bercula satu dan gondang lesung paling banyak diminati karena kekhasannya. Batik Cikadu ini menjadi adalah buah tangan yang khas. Untuk mendokrak perekonomian rakyat melalui industri batik ini pemerintah menetapkan batik Cikadu telah menjadi pakaian batik resmi dari pemerintah daerah Kabupaten Pandeglang. Satu helai kain batik tulis yang dibuat selama kurang lebih seminggu dipasarkan mulai 600 ribu rupiah. Sedangkan untuk batik cap hanya 120 ribu rupiah. Kondisi jalan menuju sanggar batik ini masih kurang bagus, banyak jalan yang rusak dan hanya dapat dilalui oleh kendaraan bermotor dua dengan hati-hati. Sanggar Batik Cikadu yang terletak dalam tengah-tengah permukiman Kampung Cikadu ini cukup menyulitkan pengunjung karena kurangnya signage yang mengarahkan menuju sanggar tersebut. Untuk pengunjung yang menggunakan kendaran mobil, tidak tersedia parkir khusus. Untuk meningkatkan jumlah penduduk, kebutuhan dasar utama, yaitu kemudahan aksesibilitas dan infrastruktur jalan perlu dibangun atau diperbaiki terlebih dahulu.
Wisata Budaya
Batik Cikadu
14
Pesona Pantai Belah Karang Pantai ini merupakan pantai yang terletak di pinggir jalan dan dapat diakses dengan mudah bagi para pengunjung. Pantai yang terletak di Kampung .... memiliki keindahan pemandangan laut dan juga ombak yang tenang. Pantai yang dikelilingi dengan pohon kelapa dan lingkungan asri ini hanya memiliki satu bangunan sebagai tempat tinggal seorang nelayan, pantai ini juga dijadikan tempat jual beli ikan dalam skala kecil oleh nelayan. Lansekap dari kawasan pantai ini masih didominasi dari elemen alam yang berupa tumbuhan dan juga pantai. Sedangkan untuk akses, hanya satu akses utama yang melewati pantai. Fasilitas pendukung kegiatan yang dapat mendukung ruang publik di kawasan pantai masih belum nampak seperti tersedianya taman, pedagang atau pusat-pusat kegiatan lainnya. Pantai yang berada di Desa Tanjungjaya akan ramai ketika musim liburan tiba seperti libur lebaran atau libur sekolah, akan banyak masyarakat yang berjualan secara spontan di sekitar pantai dan jalan yang menyediakan banyak aneka jualan bagi para pengunjung. Pantai ini memiliki potensi yang tinggi dengan pemandangan yang indah dapat menjadi daya tarik untuk promosi desa. Dalam hitungan tahun kedepan masalah yang mungkin dihadapi dalam pengelolaan pantai ini adalah kepemilikan lahan untuk area yang berdekatan dengan pantai sehingga bisa jadi menghilangkan potensi promosi pariwisata. Penyediaan sarana pendukung atau pun identitas pantai sebagai petunjuk menuju pantai yang belum tersedia. Kurang jelasnya area parkir dan bagaimana sirkulasinya. Selain itu, retribusi masuk pun masih belum jelas pengelolaan keuangannya. Sistem kelola sampah yang ada di tiap pantai di Desa Tanjungjaya masih sangat kurang, baik dari ketersediaan tempat sampah hingga proses akhir sampah yang ada. Sehingga, pada kondisi eksitingnya, pengunjung membuang sampah sembarangan dan pedagang pun membuang sampah dengan cara dibakar di tempat yang tidak ramah lingkungan. Tentu saja ini akan menjadi masalah yang besar karena keindahan dan kebersihan pantai merupakan atraksi utama bagi para pengunjung.
15 15
Pantai Belah Karang Sumber: Tim KKN-PPM UGM Tanjungjaya 2017
16
17
Indahnya Sunset di Pantai Harapan Sumber: Tim KKN-PPM UGM Tanjungjaya 2017
Pantai Harapan
Pantai Harapan merupakan pantai yang terletak bersebelahan dengan Beach Club Tanjunglesung. Pantai Harapan terbuka untuk umum. Lengkungan-lengkungan indah yang terbentuk oleh hamparan karang dan pasir putih di bibir pantai diikuti dengan deretan perahu nelayan menjadikan pantai ini menjadi daya tarik wisata. Akses menuju pantai ini mudah, namun masih belum jelas letak pos retribusi masuk dan area parkir beserta sirkulasinya. Fasilitas pendukung kegiatan seperti warung makanan dan cinderamata sudah tersedia namun kondisi bangunan kurang terjaga dan tertata letaknya. Fasilitas
lain seperti toilet dan musholla masih belum tersedia. Pos keamanan pun belum tersedia, dimana Pantai Harapan sangat digemari pengunjung khususnya anak-anak untuk berenang di tepiannya. Selain itu, sistem kelola sampah masih sangat kurang, baik dari ketersediaan tempat sampah hingga proses akhir sampah yang ada. Pada kondisi eksitingnya, pengunjung membuang sampah sembarangan dan pedagang pun membuang sampah dengan cara dibakar di tempat yang tidak ramah lingkungan. Tentu saja ini akan menjadi masalah yang besar karena keindahan dan kebersihan pantai merupakan atraksi utama bagi para pengunjung.
18
Strength, Weakness Opportunity, Threat
19
Berdasarkan hasil amatan kami di beberapa tempat wisata di Desa Tanjungjaya, kami mengklasiďŹ kasikannya menjadi skema SWOT. Desa Tanjungjaya memiliki keindahan bentang alam yang indah dan lokasinya yang mudah diakses oleh wisatawan dari JABODETABEK. Desa ini makin didukung dengan ditentukannya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Desa ini memiliki berbagai macam potensi yang masih belum dikembangkan secara optimal, seperti kerajinan, kesenian, kuliner, dan budidaya ikan. Namun, masyarakat desa ini masih kurang sadar akan potensi wisata yang ada. Fasilitas penunjang wisata masih belum memadai. Standar sistem persampahan masih rendah. Ketersediaan air yang kurang. Berdekatan dengan laut dan Gunung Krakatau , jelas saja memiliki potensi tsunami dan gempa. Mitigasi bencana di desa ini, khususnya di kawasan wisata masih belum ada. Selain itu, kepemilikan tanah yang masih belum jelas dan kualitas SDM yang masih rendah dapat menjadi ancaman kedepannya bagi keberlangsungan wisata di desa ini.
Harapannya, desa ini dapat memperkuat potensinya, mengoptimalkan peluang yang ada, memecahkan permasalahan yang dimiliki, serta mencegah dan mengantisipasi terjadinya ancaman yang diperkirakan muncul.
20
Gerbang utama menuju Kampung Cikadu Sumber: Tim KKN-PPM UGM Tanjungjaya 2017
21
Berdasarkan analisis SWOT Desa Tanjungjaya, desa ini memiliki keunggulan pada sektor pariwisata. Potensi-potensi alam dan budaya yang melekat di desa ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Namun, dari sisi pengelolaannya potensi ini masih belum dikembangkan secara optimal. Diperlukan konsep yang mendukung agar desa ini menjadi desa wisata yang berkelanjutan. Dari berbagai kampung yang berada di desa ini, kami memilih Kampung Cikadu sebagai kampung wisata percontohan. Hal ini dikarenakan pusat permukiman di Desa Tanjungjaya berada di Kampung Cikadu. Hal ini dikarenakan Kampung Cikadu merupakan kampung yang dibebaskan oleh PT. Banten West Java (PT. BWJ) untuk relokasi penduduk yang pada awalnya bermukim di kawasan yang dikembangkan PT. BWJ sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Wisata Tanjung Lesung. Ditambah lagi dengan dijadikannya Kampung Cikadu sebagai kawasan penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Wisata Tanjung Lesung.
Cikadu
Culture Park 22
Peta Eksisting Kampung Cikadu Desa Tanjungjaya
Legenda sekolah kantor desa masjid pos ronda sanggar batik lapangan rumah jalan lokal jalan setapak 23
u
u
24
SWOT Kampung Cikadu
25
Kampung Cikadu dijadikan sebagai Kampung Wisata berbasis potensi lokal perlunya persiapan sdm dalam pengembangan wisata berkelanjutan perlunya peningkatan kualitas lingkungan permukiman 26
konsep rencana
eduwisata kam
berbasis potensi lokal
Kampung wisata edukatif yang menyajika wisata budaya maupun alamnya. Wisata hari masyarakat setempat. Pengunjung d setempat dan mendapatkan pengetahua setempat sebagai pengelola wisata terse
a
mpung cikadu
an atraksi wisata lokal baik, baik dari ini memperlihatkan kehidupan seharidapat merasakan kekentalan budaya annya langsung dari masyarakat ebut.
Kampung Cikadu dijadikan sebagai Kampung Wisata berbasis potensi lokal
Atraksi Agrowisata Salak Birus Sanggar Batik Cikadu Sanggar Seni Gentra Taruna Ruang Terbuka Publik (Taman Mancung dan Taman Badak) Kerajinan Tangan Kesenian Perumahan Tradisional (Suasana Kampung)
Aksesibilitas Peningkatan Kualitas Jalan Utama Peningkatan Gerbang Utama Penyediaan Area Parkir Peningkatan Jumlah Signage Menuju dan di Lokasi Wisata
Amenitas Homestay Area Kuliner Toko Cinderamata Toilet Umum
Kelembagaan Penguatan Kelompok Sadar Wisata
29
perlunya persiapan sdm dalam pengembangan wisata berkelanjutan Persiapan SDM dalam pengembangan wisata berkelanjutan diterapkan dengan pengadaan pemberdayaan masyarakat Kampung Cikadu. Pemberdayaan yang dilakukan terfokus pada bagaimana masyarakat setempat mengolah wisata kampung tersebut secara mandiri, baik dari segi pemeliharaan aset, promosi, pendanaan, dan sebagainya. Selain itu, diperlukannya penguatan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), sehingga masyarakat setempat tidak menjadi penonton dalam proyek pembangunan wisata ini. Masyarakat setempat ikut berperan aktif dalam mengolah Kampung Wisata Budaya Cikadu.
perlunya peningkatan kualitas lingkungan permukiman Air Bersih
Jaringan Jalan Peningkatan kualitas jalan lokal dan lingkungan Kampung Cikadu Peningkatan kualitas jalan utama menuju Kampung Cikadu
Pembangunan Reservoir Pembangunan Sistem Jaringan Air Bersih
Perumahan
Drainase
Perbaikan kualitas bangunan huni
Perbaikan dan pembangunan saluran drainase
Ruang Terbuka Publik
Sanitasi/Limbah
Pengoptimalan ruang terbuka publik dengan berbagai ragam kegiatan dan manfaat Peningkatan RTH lingkungan
Perbaikan dan pembangunan saluran sanitasi Pembangunan sistem pembuangan masing-masing limbah batik, ternak, dan rumah tangga.
Persampahan Pembangunan TPS Pengadaan kendaraan pengangkut sampah Pembangunan sistem pengolahan sampah (R3)
30
Masterplan Eduwisata Kampung Cikadu, DesaTanjungja agrowisata salak birus taman badak
Legenda sekolah kantor desa masjid pos ronda sanggar batik lapangan rumah jalan lokal jalan setapak sungai
u
aya
arah masuk
taman mancung sanggar seni batik cikadu
sanggar seni gentra taruna
2
1 3
5 6
4
7
33
8
1
Taman Budaya
papan informasi
2
area parkir
3 4
Cikadu
5
8
34
ruang ekspresi
6 7
joglo
landmark
ruang terbuka
jalur masuk utama
35
kondisi eksiting
kondisi eksiting
36
sudut pandang dari ruang ekspresi
3 4
5 7
6 8
9 air
sirkulasi
Dilatarbelakangi oleh kondisi eksisting lahan berupa lahan terbuka yang akan dibangun untuk lapangan sepak bola. Lahan ini berdekatan dengan kantor desa, sehingga apabila terdapat acara di kantor desa, masyarakat dapat melihat lapangan tersebut. Fungsi lahan ini hanya digunakan sebagai lapangan sepak bola saja atau mungkin beberapa acara yang membutuhkan ruang yang luas, sehingga tidak terdapat fasilitas dengan kegiatan yang beragam. Sesuai dengan tujuan masterplan ini yang menjadikan Kampung Cikadu sebagai destinasi wisata, tentulah memerlukan beberapa fasilitas penunjang wisata. Salah satunya lahan parkir, foodcourt, ruang terbuka hijau, toko cinderamata dan sebagainya. Oleh karena itu, kami merekomendasikan untuk menjadikan lahan sepak bola ini dialih fungsikan sebagai fasilitas-fasilitas penunjang tersebut. Hal ini akan menjadikan lahan menjadi lebih beragam aktiďŹ tas, kegunaan, dan keuntungannya.
signage Signage merupakan penanda nama suatu tempat. “Eduwisata Cikadu� merupakan tagline untuk Kampung Wisata Cikadu yang menyediakan wisata edukatif budaya lokalnya, seperti batik Cikadu, kesenian adat, sampai Agrowisata Salak Birus.
39
taman badak
1
10
1 Kantor Desa 2 area parkir 3 signage 4 pusat informasi 5&9 gerbang utama 6 landmark 7 WARUNG kuliner 8 perpustakaan mini 10 toko cinderamata
2
40
pusat informasi
area parkir
perpustakaan mini toko cinderamata
Area parkir berada di belakang ruang terbuka publik ini. Kendaraan bermotor roda empat dan dua dapat parkir di area ini. Untuk rombongan yang akan menuju Taman Budaya, Sanggar Batik Cikadu, dan Sanggar Seni Gentra Taruna, mobil dapat parkir disini, kemudian berjalan kaki atau menggunakan sepeda sewaan untuk menuju kesana. Sehingga pengunjung dapat sensing the place alias merasakan suasana asli kampung Cikadu dikarenakan melewati permukiman warga Cikadu.
Pada ruang terbuka publik ini, terdapat empat sektor yang bangunannya menggunakan joglo dengan arsitektur tradisional sunda seperti atap sirap dan konstruksi bangunan dari kayu dan bambu dengan sedikit panggung atau pondasi umpak. Empat sektor tersebut terdiri dari sektor pusat informasi, perpustakaan mini, toko cinderamata, dan warung kuliner. Pusat informasi merupakan tempat yang menyediakan informasi mengenai wisata yang tersedia di Desa Tanjungjaya beserta fasilitas penunjang seperti homestay, restoran, dan transportasi. Perpustakaan mini merupakan sarana membaca bagi para pengunjung dan masyarakat setempat. Sebelumnya, perpustakaan mini ini berada di kantor desa. Agar menarik jumlah pengunjung perpustakaan dan meningkatkan kenyamanan para pembaca, maka dipindahkan ke ruang terbuka publik ini. Toko cinderamata merupakan sarana belanja oleh-oleh khas Kampung Cikadu pada khususnya, dan Desa Tanjungjaya pada umumnya. Oleh-oleh yang tersedia dibuat langsung oleh masyarakat setempat.
gerbang utama
WARUNG kuliner
Warung kuliner merupakan salah satu sarana istirahat para pengunjung yang menyediakan berbagai macam makanan, khususnya makanan ciri khas Desa Tanjungjaya. Warung kuliner ini dijadikan sebagai ajang promosi kuliner lokal yang dikembangkan langsung oleh masyarakat setempat.
Ruang terbuka ini memiliki dua gerbang utama, yaitu dari arah signage dan dari arah area parkir. Kedua gerbang ini sama-sama mengarah pada landmark yaitu patung badak yang berada di pusat atau tengah ruang publik.
41
landmark
Landmark merupakan suatu area yang dijadikan sebagai pusat dari semua area disekitarnya. Landmark dibuat lebih menonjol dibandingkan area lain. Adapun landmark di ruang terbuka ini yaitu patung Badak Cula Satu yang merupakan simbol dari Provinsi Banten yang diletakan di tengah ruang terbuka, sehingga semua orang dapat melihat patung ini dari berbagai arah. Patung ini juga dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata dan spot foto baru bagi para pengunjung.
kondisi eksisting
tampak atas
LIVE IN
Adapun dalam pemenuhan kebutuhan tempat tinggal sementara bagi para wisatawan, warga setempat dapat menyediakan jasa inap di rumah warga itu sendiri. Sistem ini disebut dengan live in dimana warga lokal dan wisatawan hidup bersama-sama dalam satu atap. Alternatif ini dipilih karena memiliki banyak keuntungan terutama dalam hal peningkatan ekonomi masyarakat lokal. Dari segi wisatawan, dengan adanya sistem live in, mereka dapat mengetahui keaslian budaya daerah tersebut karena akan banyak berinteraksi dengan penduduk setempat. Selain itu, wisatawan akan dijamu langsung oleh pemilik rumah dengan makanan khas Cikadu. Tentu saja jasa inap live in memiliki syarat-syarat tertentu bagi masyarakat yang ingin menawarkan rumahnya sebagai tempat tinggal wisatawan. Rumah yang digunakan merupakan bangunan layak huni dengan fasilitas inap yang memadai. Lebih bagus lagi apabila rumah tersebut masih menggunakan arsitektural sunda, sehingga kekentalan budaya akan lebih terasa bagi wisatawan yang menginap. Sistem ini sebenarnya sudah banyak diterapkan diberbagai macam kawasan wisata, salah satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dari banyak kawasan wisata di DIY yang menerapkan sistem live in, Desa Wisata Kebon Agung, Imogiri, Bantul dapat dijadikan sebagai contohnya. Desa Wisata Kebon Agung merupakan desa yang menyajikan wisata edukasi pertanian, dimana wisatwan menginap bersama warga setempat dan diajarkan bagaimana cara menanam padi dan sebagainya. Desa ini sudah banyak dikunjungi oleh berbagai macam sekolah dan universitas di Indonesia, bahkan sampai Internasional. Masyarakat desa ini sudah sadar akan wisata, sehingga sebagian besar rumah warga layak dan bersedia dijadikan sebagai tempat tinggal wisatawan yang berkunjung.
45