#57
ELEKTRON INTERNET OF THINGS
Tokoh
MARTIN KURNADI WIRELESS SENSOR NETWORK Do It Yourself
SMART tv
PRO KONTRA
IOT Kamu
SALAH KAPRAH
Contents Internet Of Things
Ulasan Tokoh
di Berbagai Bidang
Martin Kurnadi
Sumber foto
Sumber foto
07
Masyarakat umum berpikir bahwa IoT hanyalah hubungan antara mesin dengan mesin. Hal itu tidaklah salah namun mereka berpikir kurang luas.
04 Kesiapan Menghadapi IoT 10 Wawancara: BAMBANG SUDIHARTOTO 12 GOOGLE SELF DRIVING CAR 14 Wireless Sensor Network of THings, 18 internet SURGA KEJAHATAN CYBER ? 20 PRO dan KONTRA IoT 26 DIY: SMART TV 29 SALAH KAPRAH
22
IoT sendiri membutuhkan dukungan infrastruktur yang unik jika ....
"Saya betul-betul ingin menemukan orang yang berminat dalam IoT ...
Apa itu Google Self-driving Car Project?
Memasuki era Internet of Things, segala benda akan dirancang ...
Internet of Things merupakan suatu terobosan dimana biaya produksi .....
Dapat menghemat sampai Rp200.000 !!
Menggunakan Laptop tanpa baterai?
Martin Kurnadi adalah CEO & Co-Founder of Geeknesia and iot.co.id yang merupakan sebuah IoT cloud platform di Indonesia.
K
Editorial
ita mungkin sudah terbiasa dengan kata internet, namun bagaimana dengan IoT. Perkembangan teknologi yang begitu cepat memunculkan berbagai teknologi dengan berbasis Internet of Things (IoT). IoT merupakan istilah yang dapat diartikan sebagai benda-benda yang dapat berkomunikasi antara satu sama lain dan juga dengan manusia melalui internet. Contohnya mobil yang memiliki sensor yang dapat memberikan peringatan ke pengemudi bahwa bahan bakar mobil hampir habis atau seperti teknologi terbaru dari Google yaitu Google Self-drive Car atau mobil tanpa pengemudi, di mana mobil tersebut dapat mengetahui keadaan sekitarnya dengan sensor dan tanpa memerlukan pengemudi untuk mengendarainya. Berdasarkan data dari Best Computer Science Degress, diperkirakan pada tahun 2015 terdapat 25 milyar devais yang terhubung ke internet dan 96% dari perusahaan akan menggunakan IoT dengan jangka waktu 3 tahun ke depan. Ini merupakan potensial yang bisa dihasilkan oleh IoT. Di balik itu semua, tujuan dari IoT adalah memudahkan hidup kita dengan memanfaatkan internet yang sudah menjadi bagian dari hidup kita. Elektron edisi 57 kali ini akan menjelaskan mengenai IoT itu sendiri, manfaat dari IoT, serta teknologi IoT terkini yang sedang dikembangkan di dunia. Semoga Elektron edisi 57 ini memberikan manfaat kepada pembaca sehingga lebih memahami IoT.
Redaksi
Selamat membaca!
Fahrur Rozzi Ketua Elektron HME ITB 2015-2016
Ketua ELEKTRON 2015-2016 Fahrur Rozzi
Pimpinan Redaksi Novi Dwi Saksiwi
Editor Yusrina Nur Dini, Rahmi Prameta, Fitriana Nur A.P, Hasna Satya
DESIGN Dwiky F. Syahbana
Contributor Erma Putri, Tommy, Alina Mahardhika, Riska Audina, Hilmy Aziz, Wedar Panji, Wawan, dkk
Kesiapan
Menghadapi
IoT
oleh: Alina Mahardhika
Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini menjamur istilah IoT/IoE (Internet of Things/Internet of Everything) tidak hanya di lingkungan sekitar kita bahkan dunia pun sedang membicarakan hal ini. Inovasi berlabel “smart� mulai gencar mejadi berita teknologi terkini. Indonesia dengan pengguna internet yang terus meningkat setiap tahunnya juga ikut meramaikan penerapan IoT baik dalam skala tugas kuliah maupun proyek pemerintahan. Proyek pemerintahan yang terwujud adalah penerapan prototipe smart city pada 2 daerah di Indonesia yaitu Makassar dan Bandung. Sementara, untuk produksi barang konsumsi belum ada yang dilakukan secara massal se-Indonesia. IoT sendiri membutuhkan dukungan infrastruktur yang
4
unik jika dibandingkan dengan traditional IP. Infrastruktur dengan penggunaan daya rendah dan tidak terlalu reaktif atau biasa disebut dengan Low Power and Lossy Network (LLN) adalah kriteria jaringan yang mendukung IoT. Hal ini berbeda dengan jaringan biasa, dimana pada umumnya jaringan yang dibuat bersifat reaktif. Jika ada gangguan pada rute yang dilalui, maka paket data akan segera memilih rute lain sebagai alternatif. Selain tidak reaktif, kriteria yang lain adalah jaringan tidak terlalu talk active, artinya setiap ada data yang masuk melalui sensor tidak selalu dikirim ke server. Kebutuhan infrastruktur lainnya adalah bandwidth. IoT membutuhkan jaringan yang efektif dengan ukuran paket data yang sangat kecil yaitu sekitar 127 bytes.
Walaupun ukuran paket datanya kecil, media penyimpanan yang dibutuhkan pun besar, karena pengiriman data dilakukan secara kontinyu. Dengan permintaan teknologi pendukung seperti diatas, kesulitan tersendiri bagi Indonesia untuk menerapkan IoT secara massal. Bahkan penerapan di kota besar pun, IoT belum bisa diterapkan dalam kondisi benda bergerak karena jaringan di Indonesia yang belum bisa diandalkan. Misalnya saja implementasi smart car, dibutuhkan pengirimin data real time saat mobil bergerak. Padahal jaringan internet di sepanjang jalan di Indonesia tidak stabil, sering kali sinyal hilang dan muncul kembali menyebabkan data tidak dapat ditampilkan secara real time. Selain keandalan jaringan, masalah lain yang dihadapi Indonesia adalah jangkauan jaringan (coverage).
Tidak dapat dipungkiri internet bukan lagi barang yang eksklusif bagi masyarakat Indonesia. Bahkan hampir semua kegiatan erat hubungannya dengan dunia digital dan internet. Pada tahun 2013, terdapat 71,19 juta pengguna internet di Indonesia yang terus meningkat mencapai 88,1 juta orang hingga akhir tahun 2014 dengan total penduduk Indonesia sekitar 252,4 juta orang. Dengan peningkatan sebesar itu, angka penetrasi pengguna internet di Indonesia pun meningkat menjadi 34,9%. Berdasarkan populasi, jumlah pengguna internet terbanyak adalah pulau Jawa yaitu sebesar 52,0 juta, disusul dengan Sumatera sebesar 18,6 juta dan Sulawesi 7,3 juta. Sementara untuk angka penetrasi pengguna internet, Sulawesi menempati posisi pertama dengan 39%, Sumatera 34% kemudian Jawa Bali dan Nusa Tenggara, Papua dan Maluku memiliki angka yang
sama yaitu 35%. Walaupun angka penetrasi terus meningkat (angka penetrasi Indonesia maupun regional), dapat dilihat pada masingmasing persentasinya bahwa terjadi persebaran yang tidak merata. Hal ini terlihat pada Indonesia bagian Barat yang jumlah populasinya besar dan penetrasinya pun besar. Berbeda dengan Indonesia bagian timur yang angka penetrasinya paling besar, namun secara jumlah merupakan daerah yang paling sedikit jumlah pengguna internetnya. Selain itu, sekitar 83,4 % pengguna internet di Indonesia berdomisili di wilayah urban (Indonesia Netizen Survey, Markplus 2013). Data-data tersebut mencirikan tidak meratanya ketersediaan layanan internet dan tidak meratanya pengembangan infrastruktur di Indonesia. Karena coverage jaringan yang belum merata ini, implementasi IoT secara massal di Indonesia sulit dilakukan. Padahal, pemanfaatan IoT ini sejenis dengan otomatisasi benda mati, yang akan lebih bermanfaat digunakan secara massal atau digunakan di tempat yang sulit dijangkau oleh manusia untuk membantu melakukan fungsi pengawasan.
Dari sisi infrastruktur yang dicirikan melalui keandalan dan jangkauan jaringan, masih sulit bagi Indonesia untuk melakukan implementasi IoT dalam sebuah sistem yang besar. Namun Indonesia bisa melakukan implementasi pada sistem yang lebih kecil yang spesifikasi jaringannya masih seragam. Misalnya dalam skala perusahaan atau pemerintahan daerah. Selain peningkatan keandalan dan jangkauan jaringan, pada masa yang akan datang diharapkan Indonesia mempunyai regulasi dan standar penerapan IoT. Karena sampai saat ini tidak ada regulasi yang mengatur tentang hal ini dan standar yang dipakai bukan standar yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah melainkan standar yang ditetapkan oleh masing-masing vendor.
INTERNET OF THINGS DI BERBAGAI BIDANG
oleh: Hilmy Aziz
M
asyarakat umum berpikir bahwa IoT hanyalah hubungan antara mesin dengan mesin ( Machine-to-Machine Communication). Hal itu tidaklah salah namun mereka berpikir kurang luas. IoT menyatukan sensor – sensor melalui network dan juga cloud sehingga data dari berbagai hal dapat diperoleh dan juga diolah. Sensor bukanlah mesin karena sensor dapat digunakan untuk mengumpulkan data, mengolah, dan dari kumpulan data tersebut dapat dianalisis bahkan secara real-time. Istilah Internet of Things pertama kali dicetuskan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT. Saat itu, Ashton menilai Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti yang pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik. Salah satu kunci dari pengumpulan dan analisis data yang banyak tersebut adalah cloud-based application. Cloud-based application merupakan aplikasi yang khusus bekerja pada cloud dan dapat melakukan berbagai analisis Big Data ( berasal dari kumpulan data dari sensor ) dengan menggunakan remote server yang dapat bekerja dengan cepat.
Dari mana sumber sensor dan data untuk IoT ? Sumber data dari IoT bisa berasal dari sensor – sensor yang memang dikhususkan untuk diolah datanya pada cloud app. Namun, salah satu sumber terbesar data untuk IoT sehingga menghasilkan suatu Big Data adalah dari devices yang digunakan oleh manusia. Pada tahun 2008/2009, Cisco IBSG menyatakan bahwa jumlah devices yang digunkan di dunia ini telah melebihi dari total jumlah populasi manusia. Dan menurut mereka, diprediksi pada tahun 2020 jumlah devices yang terdapat di dunia ini adalah sekitar 50 milyar. Jumlah ini apabila dibandingkan dengan jumlah populasi manusia pada tahun 2020 ( menurut prediksi ) maka sekitar 6,58 ( 1 manusia berbanding dengan 6-7 devices ). Apa Metode yang digunakan oleh Internet of Things ? Dengan jumlah sensor/devices yang banyak maka satu – satunya pengumpulan data yang paling visible adalah menggunakan jaringan nirkabel ( tanpa kabel ). Selain itu, aplikasi – aplikasi yang bekerja dengan sistem IoT pun diharuskan untuk terhubung dengan jaringan internet untuk dapat digunakan untuk saat ini adalah IPv6, 3G, 4G, Wimax, dan sebagainya. Berapakah Pendapatan yang dihasilkan dari IoT ? Pada survey yang dilakukan oleh Forbes pada perusahaan – perusahaan didapatkan data bahwa sekitar 79% perusahaan telah menggunakan IoT. 45%
perusahaan menggunakan teknologi IoT untuk memonitor operasi produksi dan distribusi. Sedangkan 40% perusahaan berkembang dengan menyediakan layanan menggunakna IoT. Menurut Cisco, diprediksi pendapatan dari IoTuntuk perusahaan atau industri akan mencapai 19 Trillion USD pada tahun 2020 ( sebelumnya memprediksi sebesar 14,4 Trillion USD). Sedangkan IDC memprediksi pada tahun 2020, pendapatan dari IoT adalah sekitar 7,1 Trillion USD. Pendapatan/revenue tersebut merupakan angka yang sangat tinggi untuk perkembangan suatu bisnis. Apa saja Implementasi/Aplikasi dari IoT ? IoT dapat diaplikasikan dalam banyak bidang. Beberapa bidang yang kini telah melakukan implementasi pada IoT adalah sebagai berikut :
1
Smart City. Berguna untuk pengaturan kota seperti memonitor lokasi parkir, gedung atau bangunan, memonitor kebisingan secara real-time, dan memonitor kendaraan dan pejalan kaki.
2
Smart Environment. Umumnya digunakan untuk memonitor dan mendeteksi kebakaran hutan, polusi udara, ketinggian salju dan pendeteksian longsor, gempa, banjir dan tsunami.
3
Smart Metering and Home Automation. Biasanya digunakan untuk memonitor dan memanajemen energi, tangki air, dan peralatan – peralatan di rumah lainnya.
4
Security & Emergencies. Digunakan untuk mendeteksi orang pada daerah terlarang atau mendeteksi suspicious human, radiasi, dan juga gas – gas berbahaya.
5
Logistics. Memonitor lokasi barang pada pengiriman, barang – barang pada tempat penyimpanan dan fleet tracking untuk barang seperti obat, barang berbahaya, uang, dan perhiasan.
6
Industrial Control. Untuk memonitor setiap sensor pada suatu industri seperti tingkat gas oksigen atau gas berbahaya pada pabrik kimia, mengatur temperatur, tingkat ozon pada pengeringan daging pada perusahaan makanan, dan mengoleksi infomasi dari CanBus untuk membantu pengemudi.
7
Smart Agriculture and Animal Farming. Umumnya adalah untuk memonitor keadaan tanah pada pertanian, sensor – sensor pada green house, memonitor keadaan hewan dan memonitor tingkat suhu dan kelembapan.
8
e-Health. Umumnya digunakan untuk deteksi kesehatan seseorang seperti memontior kondisi pasien ( detak jantung, tekanan darah, dan pernafasan ), mengukur cahaya UV, memonitor badan saat berolah raga, dan deteksi/asisten untuk orang yang telah tua. Dengan semua kelebihan IoT
tersebut, risiko ?
Apakah
IoT
memiliki
Walalupun IoT memiliki banyak kelebihan, namun IoT memiliki 2 kekurangan yang cukup berpengaruh. Risiko pertama adalah suatu sensor/ devices perlu aktif 24 jam untuk terus mengirim data/menerima data dari IoT. Sehingga, devices tersebut mudah untuk overheat dan sangat berpotensi untuk mengalami kerusakan terutama bagian processor. Jadi, devices yang aktif 24 jam dengan IoT perlu cooling system yang sangat baik. Risiko yang kedua adalah masalah cyber security pada IoT. Data yang ada pada IoT sangat rawan terhadap pencurian dan penyalahgunaan data terutama apabila IoT menyimpan data – data personal seorang. Untuk menghindari hal tersebut perlu adanya data encryption atau untuk suatu perusahaan yang menggunakan IoT perlu mempekerjakan cyber security engineering.
Sumber : amsix
Wawancara Penggiat IoT Bandung
Bambang Sudihartoto Oleh: Novi & Tommy
“
Saya hanya ingin berbagi ilmu. Saya betulbetul ingin menemukan orang yang berminat dalam IoT dan melatih mereka
�
10
Menurut Bapak, bagaimana perkembangan IoT di Bandung sekarang? Soal perkembangan IoT, ya IoT sendiri masih dalam tahap membangun di Bandung, tapi belum terlihat produk yang dihasilkan. Awalnya saya membuat komunitas IoT di Bandung sebagai sesuatu yang tidak disengaja. Dulu saya suka mengajar dan mengoprek tetapi apa yang saya lakukan ternyata kurang mendapat respons. Kemudian tahun 2013 saya masuk komunitas Arduino dan saya mengenal Pak Martin. Semenjak bertemu beliau, kami sepakat untuk membentuk IoT for Bandung. Kami mengusahakan untuk kumpul setiap seminggu sekali dan bersedia menyempatkan diri untuk mengajar orang yang memang berniat untuk belajar, dan memahami IoT itu sendiri. Apa yang bapak harapkan dari seminar “Bandung IoT Developer Day� ini? Kami sangat ingin mengajak orang-orang apalagi kalangan muda agar bisa menjadi seseorang
yang smart IoT di Bandung. Tapi, dari seminar-seminar yang sebelumnya hanya satu dua orang yang berminat untuk mau datang belajar dengan saya. Saya masih bingung soal bagaimana konsepnya agar orang yang berminat datang belajar setiap minggunya. Saya akan membantu mereka bahkan dari nol sekalipun. Bagaimana kesiapan Bandung ini tentang IoT? Sejujurnya Bandung belum siap dengan IoT ini sendiri. IoT akan menghubungkan semua benda dengan internet yang memakai konsep All Join. Masalah terbesarnya adalah tentang internet Bandung ini sendiri. Internet Bandung saja kecepatannya masih lambat dan masih belum stabil. Untuk mengganti penggunaan internet ini butuh koordinasi yang intens dan bagus dengan pemerintah. Apakah pemerintah pernah berkoordinasi dengan bapak untuk IoT for Bandung ini? Soal berkoordinasi tentunya pernah, bahkan berdiskusi mengenai IoT juga pernah. Namun birokrasi itu biasanya datang bukan hanya dengan berdiskusi saja mengenai IoT. Biasanya pemerintah datang untuk meminta mengerjakan sebuah projek. Apakah bapak pernah mencoba untuk memulai koordinasi dengan pemerintah sebelum mereka memulainya?
Jujur saja, kalau kami yang maju duluan untuk memulai koordinasi, kami merasa itu merendahkan kami. Pemerintah bisa saja menganggap kami bukan apa-apa karena ini masih komunitas yang sangat baru dan masih sangat kecil jumlah anggotanya. Jika banyak orang yang berminat belajar dengan bapak apakah ada persyaratan khusus? Tentu saja tidak. Saya hanya ingin berbagi ilmu. Saya betul-betul ingin menemukan orang yang berminat dalam IoT dan melatih mereka. Saya akan mengajari mereka dari hal yang paling dasar. Kalau mereka tidak punya komputer saya akan meng usahakannya. Saya akan memakai dana dari kantong saya sendiri agar mereka bisa belajar. Bagaimana harapan bapak untuk kegiatan IoT ke depannya? Saya sangat berharap agar infrastruktur internet di Bandung ini bisa lebih baik lagi. Saya juga sangat berharap kegiatan ini lebih berkembang tetapi sekali lagi saya masih belum menemukan konsep yang sesuai untuk mengajak orangorang agar mau belajar karena untuk merealisasikan IoT ini butuh banyak orang memang benar-benar berminat agar kegiatan ini bisa lebih berkembang dari sekarang.
12
Self-Driving Car oleh: Fahrur Rozzi
Apa itu Google self-driving Car Project? Google self-driving Car Project adalah salah satu proyek dari Google X untuk mengembangkan mobil-mobil otomatis yang dapat berjalan tanpa perlu dikemudikan. Google X umumnya menggunakan mobil listrik dalam proyek tersebut.
Bagaimana Google self-driving Car Project bekerja? Mobil ini bekerja dengan menggunakan sensor yang dapat mendeteksi objek sejauh 2 kali lapangan bola dari segala arah, termasuk pejalan kaki, pesepeda, kendaraan, bahkan sampah yang ada di jalan. Kemudian perangkat lunak yang ada pada mobil akan memproses semua informasi yang masuk dari sensor, sehingga mobil dapat berjalan dengan aman di jalan tanpa mengalami masalah.
Kenapa Google self-driving Car Project penting? Dengan adanya mobil ini semua orang dapat pergi ke mana saja dengan mudah dan aman, tanpa bergantung pada kemampuan orang untuk berkendara. Karena hanya dengan menekan tombol kita dapat pergi kemana saja tanpa memerlukan kemampuan untuk berkendara. Pengendara manula yang umumnya mengalami penurunan kemampuan visual, masih dapat berkendara sendiri dengan mobil ini. Selain itu pengendara dapat menggunakan waktunya selama dalam perjalanan, karena tidak perlu fokus untuk mengendalikan mobilnya. Dan tentunya yang terpenting adalah dapat mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas, karena fakta menunjukkan bahwa 94% kecelakaan di US merupakan kesalahan manusia.
Bagaimana perkembangan Google self-driving Car Project saat ini? Saat ini Google self-driving car telah telah menempuh 1 juta mile dalam masa percobannya. Dan saat ini mobil tersebut sedang diujicobakan di daerah Mountain View, California, dan Austin, Texas. Mobil yang digunakan dalam tes ini adalah SUV dari Lexus yang telah dimodifikasi dan mobil prototype yang sejak awal didesain sebagai mobil tanpa pengemudi. Namun untuk saat ini, mobil prototipe tersebut masih dilengkapi dengan sistem kemudi selayaknya mobil pada umumnya. Pada bulan Mei 2014, Google telah mempresentasikan konsep baru pada Mobil prototipenya dimana mobil akan sepenuhnya otomatis. Google berharap di tahun 2020, mobil ini sudah bisa digunakan oleh masyarakat luas.
sumber: https://www.google.com/selfdrivingcar/
Wireless Sensor Network oleh: Riska Audina
Memasuki era Internet of Things, segala benda akan dirancang terhubung dengan internet dan dapat dikendalikan dari jarak jauh oleh penggunanya. Wireless Sensor Network merupakan teknologi baru dari sistem sensor atau dikenal dengan sebutan smart sensor. Wireless Sensor Network (WSN) adalah suatu peralatan sistem embedded yang disusun oleh satu atau lebih sensor dan dilengkapi dengan peralatan sistem komunikasi. Salah satu keunggulan teknologi WSN memungkinkan setiap sensor dapat saling berkomunikasi tanpa menggunakan kabel sehingga dapat disebar di daerah yang tak terjangkau.
15
Selain itu, dengan adanya kemampuan memproses, mengolah dan menyimpan data secara nirkabel menjadikan WSN dapat melakukan pengaturan secara mandiri (selforganized). Hal lain yang mencirikan teknologi WSN adalah penerapan efisiensi energi. Komunikasi yang dilakukan oleh WSN merupakan komunikasi antar node sensor dalam jarak yang relatif dekat sehingga dapat menghemat daya yang digunakan. Hal ini berkaitan dengan karakteristik node sensor pada perangkat WSN yang memiliki keterbatasan sumber energi. Keunggulan lainnya yang dimiliki oleh WSN yaitu memiliki kemampuan untuk melakukan pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan jaringan komputer yang ditempatinya oleh node sensor secara mandiri atau yang dikenal dengan Self Network Maintenance (SNM). WSN juga dapat melakukan pengiriman paket data secara langsung dalam jumlah banyak dan terus-menerus ke semua node sensor yang terhubung. Teknologi WSN memungkinkan pengguna untuk memantau dan
mengatur suatu area tertentu yang telah memiliki sensor jaringan. Secara sederhana, Wireless Sensor Network (WSN) terdiri dari dua komponen utama yaitu node dan sink yang terdistribusi secara spasial untuk memantau kondisi lingkungan seperti suhu, tekanan, gerakan, dan sebagainya. Node akan berfungsi sebagai sarana komunikasi secara nirkabel antar alat elektronik yang akan melakukan fungsi tertentu secara bersamaan. Sedangkan sink atau sering disebut base station adalah kesatuan yang mengumpulkan informasi dari node sehingga dapat mengolah informasi lebih lanjut. Sensor yang digunakan akan menangkap data analog kemudian diubah menjadi data digital. Node akan mengumpulkan data yang nantinya akan dioperasikan secara kooperatif melalui jaringan menuju suatu lokasi menggunakan media komunikasi seperti Bluetooth, Infrared dan Wi-fi. Data inilah yang kemudian akan diolah dan ditampilkan kepada pengguna.
Pertanian
Militer
Implementasi WSN dalam bidang militer bertujuan untuk menciptakan sistem militer dan perang yang tangguh dan pintar dalam mengendalikan, memantau dan mengontrol kegiatan militer.
Implementasi Wireless Sensor Network (WSN) dalam bidang pertanian disebut AWSN (Agricultural Wireless Sensor) yang bertujuan untuk membantu memantau proses pertumbuhan tanaman, air, tanah, yang akan berdampak pada peningkatan hasil pertanian. Prinsip kerjanya yaitu, WSN melakukan monitoring pada lahan pertanian kemudian mengirimkan data yang dapat diakses melalui internet.
Pendidikan
Di era milennium ini, banyak institusi pendidikan yang menggunakan kemajuan teknologi. WSN dapat digunakan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar dengan bentuk E-learning berbasis mobile dan ubiquitous learning
Sampai saat ini, sudah banyak pihak yang mencoba mengimplementasikan WSN dalam bidangnya masing-masing. Walaupun banyak hambatan dan rintangan, sejumlah negara sudah berhasil melakukannya. Di antara hambatan dalam implementasi WSN adalah biaya dan knowledge. Kedua hal ini juga yang mungkin menyebabkan informasi tentang WSN belum begitu terdengar di Indonesia, apalagi implementasinya.
16
Pengaturan Energi
Pemilik rumah dapat mengatur penggunaan energi listrik. Saat penggunaaan energi listrik mencapai titik maksimal dari yang ditentukan, secara otomatis jaringan sensor akan mengirim data ke gateway untuk diproses dan kontroler akan menurunkan nilai cahaya, temperatur, dan kelembaban ruangan
Wireless Sensor Network (WSN)
di Berbagai Bidang oleh: Riska Audina
Kesehatan
Bencana Alam
Implementasi WSN dalam bidang ini adalah mendeteksi terjadinya gempa, tsunami, dan tanah longsor yang bertujuan untuk meminimalisir korban bencana alam.
Wireless Sensor Network mulai diterapkan pada bidang kesehatan (Healthcare). Bidang ini lebih umum dikenal sebagai E-Health atau Smart Health pada versi yang lebih baik. Pada bagian monitoring, WSN akan mengumpulkan data mengenai status kesehatan pasien yang telah dipindai oleh node sensor pada WSN
18
internet of THings, Surga Kejahatan CYBER
?
oleh: Nicola Vitaly
Kedatangan teknologi IPv6 dan perluasan jaringan Wi-Fi telah mengakibatkan IoT berkembang dengan pesat. Para ilmuwan mengestimasikan di tahun 2020 jumlah barang yang secara aktif terkoneksi satu sama lain akan melebihi 40 milyar. Akibatnya, kita dapat melakukan banyak hal yang tidak dapat kita bayangkan sebelumnya. Namun terenyata terdapat sisi negatif dari IoT yang perlu dipertimbangkan yaitu IoT seakan menjadi jalan baru yang rentan bagi para pelaku kejahatan cyber untuk menjalankan aksinya. Artikel ini akan memibahas mengenai kedua sisi tersebut. Perkembangan Internet of Things (IoT) akan memberi dampak yang besar kepada kehidupan manusia dalam waktu dekat ini. Hampir semua benda yang kita miliki akan dapat terhubung satu sama sama
lain melalui internet sehingga dapat memberi banyak kemudahan bagi kita. Salah satu contohnya, dimasa depan akan terdapat sebuah thermostat Nest yang dapat mengukur dan mengirimkan data mengenai semua hal yang terjadi di rumah. Alat tersebut dapat membuat kulkas di rumah terhubung ke jaringan supermarket sehingga menghasilkan daftar belanja. Kemudian barang – barang pada daftar belanja tersebut dapat diantar langsung ke rumah dengan mobil tanpa pengemudi yang terhubung ke internet selagi pemiliki rumah sedang bekerja di kantor. Namun sisi lain, semakin banyak perangkat yang terkoneksi ke internet menyebabkan semakin banyak jalan bagi para hacker untuk menyerang pengguna IoT. Di awal bulan Oktober 2015 para peneliti menemukan kerentanan
dari monitor bayi yang terkoneksi ke internet sehingga dapat digunakan oleh hacker untuk melakukan kejahatan, seperti memantau siaran langsung kamera, mengubah pengaturan kamera, dan memberikan otoritas kepada user lain untuk mengakses monitor bayi tersebut. Selain monitor bayi, hacker juga dapat memberi ancaman bagi privasi pengguna dengan melacak keberadaannya melalui smartwatch dan kendaraan yang terkoneksi ke internet. Kasus yang paling berbahaya adalah jika ada serangan hacker kepada IoT peralatan medis, hal tersebut dapat memberikan kerugian bagi kesehatan dan keselamatan nyawa pasien. Beberapa langkah telah dilakukan untuk mencegah pelanggaran keamanan pada perangkat IoT. Perusahaan sekuriti dan produsen saling bahu – membahu menyelesaikan masalah IoT. Microsoft sebagai contoh, berjanji untuk mengadakan enkripsi BitLock dan teknologi Secure Boot di sistem operasi Windows 10 IoT untuk
mencegah pembajakan. Gemalto, perusahaan keamanan digital, akan menyumbangkan teknologi enkripsi Secure Element ke perusahaan otomotif dan perkakas. Akan tetapi apakah semua hal tersebut sudah memberikan keamanan yang cukup kepada user IoT? Pada akhirnya, kita tetap tidak bisa memunungkiri akan datangnya era Internet of Things dan perangkat IoT akan menjadi bagian penting dalam hidup kita. Meningkatnya jumlah perangkat yang terkoneksi ke internet dapat menimbulkan permasalahan keamanan baru yang dapat mengancam data dan privasi user. Maka dari itu mari kita berharap langkah – langkah yang dilakukan produsen dan peneliti dapat meningkatkan keamanan dari perangkat IoT supaya perangkat tersebut bukan menjadi masalah tetapi mejadi solusi di kehidupan manusia.
sumber : http://techcrunch.com http://wolfstreet.com
20
Pro & Kontra Mengenai I T o
oleh: Wedar Panji Apa itu IoT? Sebelum lebih jauh berbicara mengenai Pro dan Kontra mengenai IoT, mungkin masih banyak diantara kita yang belum mengenal apa itu IoT. IoT atau yang biasa dikenal dengan Internet of Things merupakan isu lama yang pengembangannya terus menerus dilakukan didalam dunia Teknologi modern. Istilah IoT sendiri disarankan oleh Kevin Ashton sejak tahun 1999 dan mulai dipopulerkan melalui Auto-ID Center di MIT . Internet of Things merupakan konsep mengenai penggunaan teknologi internet sebagai basis pengembangan aspek-aspek didalam kehidupan manusia. Bagaimana IoT bekerja? Internet of Things bekerja dengan cara memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.
IoT menggunakan system mesin berbasis sensor sehingga pengguna tidak perlu mengamati secara langsung, namun dapat langsung memperoleh data dari mesin tersebut melalui internet-based. Kenapa harus IoT? Konsep dasar dari Internet of Things itu sendiri adalah bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan internet sebagai tempat untuk bertukar sekaligus mendapatkan informasi informasi sederhana sampai yang penting bagi kebutuhan mereka. Sebagai contoh sederhana, di kota besar kebutuhan akan tempat parkir cukup tinggi karena mobilitas di kota besar lebih tinggi. Namun lahan yang tersedia juga cukup sedikit. Hal ini menimbulkan kejadian dimana pengendara harus memacu kendaraannya lebih lama hanya untuk mencari spot parkir yang kosong sehingga selain membuang waktu emisi yang dikeluarkan dari kendaraan menjadi lebih besar sekaligus mengurangi bahan bakar. Dapat kita bayangkan seandainya ada aplikasi sederhana yang membantu pengendara tersebut mencari spot parkir, tentunya hal ini akan membantu kita bukan?
Kapan, Dimana, dan oleh Siapa IoT dibutuhkan? Internet of Things merupakan suatu terobosan dimana biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin. Namun tetap diperoleh hasil yang maksimal. Berdasarkan perkembangannya sejak tahun 1999, Internet of Things sudah merambah berbagai macam bidang dan dikembangkan oleh berbagai kalangan. Semakin banyak nya populasi manusia membuat kebutuhan dari masyarakat menjadi semakin beragam. Dimana untuk mendapatkan informasi suatu pihak tidak perlu mencari orang untuk bertanya melainkan hanya perlu mengawasi serta melihat informasi yang dihasilkan oleh suatu mesin. Beecham Research's mengemukakan 9 pembagian sector Internet of Things yaitu sector pembangunan, energy, kesehatan, rumah tangga, industry, transportasi, perdagangan, keamanan, serta teknologi dan jaringan. Advantages Vs Disadvantages of IoT Dalam penggunaan IoT sangat dimungkinkan akan timbulnya pengehematan secara besarbesaran oleh sebuah perusahan maupun perseorangan terkait dengan fungsinya yang dapat melakukan monitor ke berbagai sumber. Hal ini tentunya akan berdampak besar bagi masa depan. Namun sebelumnya, akan lebih baik apabila masyarakat lebih mengetahui keuntungan
dan kerugian dalam penggunaan IoT. untuk mendapatkan informasi serta memonitor hal hal penting yang perlu ia ketahui. Hal ini akan memudahkan masyarakat dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu kemudahan untuk mendapatkan informasi serta monitoring ini tentunya juga akan menekan penggunaan waktu dan biaya. Sedangkan ditinjau dari sisi lain yakni kerugian IoT diantaranya adalah belum adanya kompatibilitas internasional terkait perlengkapan untuk monitoring, kompleksitas system yang cukup tinggi mengakibatkan peluang kegagalan system menjadi lebih besar, tingkat penyebaran data IoT akan menyebabkan kurangnya privacy pengguna, serta ancaman hacker yang cukup tinggi. IoT, Yes or No? Internet of Things dapat juga kita sebut sebagai dunia tanpa batas, dimana hal-hal sederhana yang biasa kita lakukan dengan tangan kita dapat selesai hanya dengan kita control. Adanya konsep Internet of Things tentunya dapat membawa dampak negative maupun positif bagi kehidupan masyarakat. “It is not what technology does to us, it is what we do to technology. Get smart with technology, choose wisely and use it in a way that benefits both you and those around you� – headspace.com So, do you still choose IoT or not? sumber: Quotesgram.com http://www.fastcoexist.com/
Ulasan Tokoh
Martin Kurnadi, Internet of Things di Indonesia oleh: Erma Putri Martin Kurnadi adalah CEO & Co-Founder of Geeknesia and iot.co.id yang merupakan sebuah IoT cloud platform di Indonesia. CEO yang kerap disapa dengan Kak Martin ini, memulai membangun Geeknesia dan iot.co.id karena keyakinannya bahwa Internet of Things merupakan teknologi yang akan sangat berkembang dimasa mendatang. Walaupun di Indonesia IoT sendiri belum terlalu berkembang, Kak Martin ingin bisa keep-up dengan teknologi IoT yang telah berkembang di luar sana. Penasaran dengan sosok Kak Martin? Pada kesempatan kali ini Elektron akan mengulas hasil ngobrol – ngobrol dengan Kak Martin. Bisa ceritakan latar belakang Kak Martin sebelum mendirikan Geeknesia dan iot. co.id? Saya kuliah S1 di Amerika mengambil jurusan Teknik Mesin dan minor Computer Science di University of California, kemudian S2 Teknik Mesin di Georgia Institute of Technology. Setelah lulus, saya sempat kerja di salah satu perusahaan semikonduktor Amerika, kemudian saya buka usaha
sendiri seperti bisnis kuliner dan juga sempat menjadi kepala pabrik. Apa yang bikin Kak Martin mengubah career path dari pegawai sampai jadi pengusaha? Kalau kerjaan sendiri (pengusaha) ada kepuasan tersendiri, kalau bikin keputusan bisa lebih bebas, tapi kekurangannya adalah kurang stabil. Namun, semua itu tergantung keputusan masing – masing. Kenapa tiba – tiba tertarik dengan IoT padahal latar belakang kuliahnya adalah Teknik Mesin? Karena IoT berhubungan dengan segala bidang, salah satunya adalah Teknik Mesin. Mesin dengan internet saling berhubungan, dapat dikontrol. Selain itu, Mesin juga ada di mikrokontroller atau PLC. Kenapa tertarik dengan IoT yang marketnya masih sedikit dibandingkan bisnis e-commerce yang lagi nge-hits sekarang? Nah itu balik lagi ke passion. Karena saya senang sama mesin dan ada background computer science, jadi irisan keduanya itu ketemu di IoT, dan saya suka keduanya makanya memutuskan untuk bergerak di bidang tersebut. Yah namanya startup pasti banyaknya rugi dulu, tidak menentu kecuali kalo toko online
bisa langsung untung karena sudah tau barang harganya berapa. Kalau startup baru ada risiko tidak menentu dulu, seperti gojek dia disubsidi dia losing money. Apakah peluang yang Kak Martin lihat di Indonesia dengan membuka IoT platform ini? Kalo IoT platform sendiri kan sebenarnya tidak bergerak secara vertikal, tapi cuma platform aja. Di Indonesia sendiri memang IoT baru dan harus ada satu wadah yang menggerakan serta membuat ekosistemnya, jadi Geekensia dibuat untuk membentuk ekosistem IoT di Indonesia. Di luar negeri sebenarnya IoT juga belum jelas, seperti Apple, Intel, semua arah ke IoT tapi mereka masih bingung seperti yang terjadi di Indonesia. Kalau saya kira big players saja masih bingung, jadi di Indonesia juga tidak boleh ketinggalan. Kita sebagai orang Indonesia harus terbentuk dulu ekosistemnya supaya waktu mereka (perusahaan luar) ready kita juga sudah ready. Saya lihat banyak hal yang bisa dikembangkan dan di-improve dengan IoT di Indonesia. Dan sebenarnya sudah ada beberapa proyek yang menggunakan konsep IoT sejak lama, jadi bukan hal baru, contohnya seperti sistem monitoring controlling, itu sebenarnya berbasis IoT. Jadi, term IoT memang baru, tetapi sebenarnya sudah lama digunakan. Sebenarnya, IoT sendiri mempunyai kekurangan ga sih, kak? Sebenarnya harus hati-hati dalam menggunakan IoT, dikarenakan terlalu luas. IoT dapat ditafsirkan berbeda-beda. Apabila sistem
23
security-nya kurang baik, data bisa ada yang di-tap, bukan di-hack lho. Sekarang perkembangan IoT bergerak cepat sehingga security juga harus ditingkatkan. Geeknesia ini kan baru berdiri dari awal tahun 2015, sejak awal tahun sampai sekarang ada hambatannya tidak kak? Selalu ada hambatan, hambatan terbesarnya adalah IoT belum jelas di Indonesia sehingga harus banyak sosialisasi karena tidak mainstream, tetapi saya kira antusias IoT di Indonesia sudah cukup banyak.
Apakah kira – kira kedepannya Geeknesia akan mengembangkan bisnisnya? Misalkan mulai membuat produk IoT yang dapat dipakai langsung? Ada rencana kesana, sedang dipersiapkan, belum ready sih masih brainstorming. Tetapi, sekarang kalau diperhatikan web Geeknesia sudah berubah, bukan hanya sebagai platform saja namun bisa post project, seperti social media khusus proyek IoT, bisa comment, like, share juga. Jadi yang bikin solusi IoT ini bukan hanya dari Geeknesia saja.
Sekarang ini, Ridwan Kamil lagi sangat gencar untuk mengembangkan smart city di Bandung. Melihat kondisi Bandung sekarang, kira – kira apakah teknologi IoT bisa membantu konsep smart city itu bisa terwujud atau tidak? Istilah smart city itu terlalu luas jadi harus hati – hati. Banyak orang menafsirkannya berbeda, e-government itu smart city, cctv itu juga smart, tapi blm tentu IoT, jadi konteksnya apa dulu? Ada hubungan dengan IoT atau tidak? Di luar negeri sudah mulai konsep IoT integrasi dengan smart city, tetapi kendalanya di Bandung, mungkin dari segi sosialisasi untuk SKPD. Yang namanya punya ide dan ditawarkan ke suatu pemerintahan, birokrasinya ribet, banyak stepnya, business model seperti apa, yang kompleks sebenarnya bukan teknologi tapi birokrasi dan business model-nya. Teknologi sudah oke sebenarnya, tetapi idenya itu yang sulit. Apakah investasi sekian bisa untuk menyelesaikan masalah yang potensi kehilangannya sekian harus bisa dijustifikasi, soalnya smart city. Itu kan project besar. Intinya IoT itu hanya tools bukan solusi, jadi mikirnya harus seperti itu. IoT hanya tools untuk menyelesaikan masalah. Apakah Kak Martin mempunyai mimpi pribadi untuk IoT kedepannya? Dengan teknologi IoT saya harap bisa membantu menyelesaikan masalah seperti banjir dan macet. Tetapi kembali lagi harus ada yang breakthrough, harapannya Geeknesia bisa membantu merealisasikannya di lapangan. Roadmap pribadi? Jadi project showcase bukan cuma platform aja serta buat hardware. Kak Martin, ada pesan – pesan tidak buat mahasiswa? Jangan berhenti berinovasi! Follow your passion! IoT salah satu potensi untuk berkarir di bidang elektro. Kalau berminat ingin membuka startup mulai secepat mungkin kalo sudah tahu passion dimana, karena risikonya cukup tinggi.
25
26
DIY Smart TV
oleh: Ignatius Albert Shan
Rata rata budget yang dibutuhkan untuk menambah fitur Smart TV pada TV LCD/LED konvensional adalah Rp 800.000 - Rp 1.000.000. Dengan proyek Smart TV dengan raspberry pi ini kita dapat menghemat sampai Rp200.000 untuk fitur yang lebih lengkap. Raspberry pi merupakan sebuah mikrokomputer yang mampu menambahkan fitur Smart TV ke TV LCD/LED biasa. Memainkan video, film, dokumentasi foto dan Youtube merupakan sebagian fitur yang ditawarkan oleh Smart TV. Peralatan dari segi hardware dan software yang dibutuhkan untuk proyek ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
1. Persiapan Raspberry Pi Pada dasarnya raspberry pi adalah sebuah perangkat mikrokomputer atau komputer yang sangat kecil dengan spesifikasi CPU,GPU, RAM, USB, Video/Audio output layaknya komputer konvensional. Seperti layaknya komputer, raspberry pi juga membutuhkan sistem operasi yang menjadi nyawa dari komputer tersebut. Sistem operasi yang digunakan adalah berbasis Linux. Untuk menginstall suatu sistem operasi pada raspberry pi kita menggunakan SD card layaknya CD jika kita menginstall sistem operasi pada komputer ataupun laptop. Setelah menginstall sistem operasi, maka kita tinggal memilih tugas spesifik apa yang akan si raspberry pi lakukan dengan melakukan pemrograman pada platform yang telah disediakan. 2. Persiapan Instalasi XMBC merupakan salah satu jenis software yang dikembangkan oleh OPENELEC. Software ini merupakan sistem operasi yang akan kita gunakan untuk proyek Smart TV ini. Pertama- tama unduh beberapa file image NOOBS (New Out Of The Box Software) yang bertujuan untuk mempermudah proses instalasi sistem operasi pada raspberry pi . https://www.raspberrypi.org/ downloads/ dan aplikasi SDFormatter untuk mengubah sistem file SD card menjadi FAT yang merupakan syarat dari raspberry pi https:// www.sdcard.org/downloads/formatter_4/index.html . Setelah selesai mengunduh, masukan SD card ke dalam laptop dan SDFormatter. Pilih lokasi SD card
pada pilihan Drive lalu klik format. File sistem SD Card anda sudah diubah menjadi mode FAT.
Kemudian extract dan buka file NOOBS yang telah selesai diunduh lalu copy seluruh isi folder ke dalam SD Card. SD card anda sekarang sudah terisi dengan image dari operating sistem XMBC. 3. Instalasi XMBC Sekarang saatnya untuk menghidupkan raspberry pi dengan memasukan sistem operasi. Pertamatama pasang USB keyboard, mouse, SD Card dan hubungkan raspberry pi dengan layar menggunakan kabel HDMI. Setelah semua terhubung barulah kita hidupkan raspberry pi dengan menghubungkanya ke listrik lewat charger HP. Ubah mode input dari layar ke HDMI dan tunggu beberapa saat sampai raspberry pi menyelesaikan proses booting dan akan timbul tampilan install lalu jalankan aplikasi
Pilih sistem operasi OPENELEC lalu klik install. Raspberry pi akan memulai proses instalasi selama kurang lebih 10-15 menit. Setelah itu raspberry pi akan secara otomatis reboot dan Smart TV berhasil dibuat.
Terdapat banyak sekali fitur-fitur yang bisa kita gunakan pada software XMBC. Fitur –fitur tersebut hanya dapat kita unduh ketika raspberry pi kita terhubung dengan internet. Kabel LAN atau wireless USB dapat membuat raspberry pi kita terhubung ke internet. Untuk memainkan video, film ataupun dokumentasi foto kita dapat menyambung raspberry pi dengan hard disk yang sudah terisi. Software XMBC secara otomatis akan mengurutkan film, video dan dokumentasi yang ada.
28
4.Instalasi Remote Jika rumah anda dilengkapi dengan fasilitas wi-fi, maka smartphone android anda dapat berfungsi sebagai remote untuk mengendalikan Smart TV. Pertama-tama pastikan Raspberry pi dan smartphone anda terhubung di satu jaringan yang sama yaitu dalam kasus ini wi-fi rumah anda. Kemudian download aplikasi Kore pada Google play store.
Setelah selesai, buka aplikasi Kore, pilih Smart TV yang ada dan sekarang tinggal menikmati Smart TV buatan sendiri.
1
Saat membeli lampu, masyarakat pada umumnya menanyakan Watt lampu tersebut, padahal yang dibutuhkan oleh pelanggan adalah nilai luminitas lampu bukan nilai Watt. Jadi alangkah baiknya membeli lampu dengan nilai luminitas tinggi namun memiliki Watt rendah agar lebih hemat dan efisien.
2
Kebakaran yang sering terjadi, sebenarnya bukan disebabkan oleh hubung singkat listrik, tetapi karena kelebihan beban yang melewati kabel sehingga kabel terbakar dan menyebabkan hubung singkat listrik.
KAMU
Salah Kaprah
oleh: Wawan
JANGAN SEKALI-KALI Menggunakan LAPTOP TANPA BATERAI
3
JBanyak orang berpikir bahwa dengan melepas baterai maka mereka dapat
menambah umur dari baterai tersebut, hanya saja Jika menghidupkan laptop lansung dari listrik dan tanpa baterai, listrik akan lansung menuju ke hardware tanpa melakukan penyesuaian tenaga, sehingga hardware menerima tegangan listrik yang berlebihan dan mempercepat kerusakan. Selain menyimpan daya, baterai juga menyesuaikan arus yang masuk ke komponen agar tidak terlalu tinggi. Selain itu, jika terjadi mati lampu dan listrik PLN yang tidak stabil, tentu sangat membahayakan motherboard dan harddisk. Lebih baik baterai laptop yang mengalami kerusakan dari pada motherboard ataupun hardisk yang harganya lebih mahal di bandingkan baterai.
AC dengan ‘Watt rendah’ .
4
AC dengan ‘Watt rendah’ belum tentu lebih hemat listrik dibandingkan AC dengan Watt yang lebih tinggi. Bisa saja konsumsi daya (Watt) lebih rendah, namun kapasitas pendinginannya juga lebih rendah. Untuk ruangan yang sama, AC yang seperti ini akan mengkonsumsi lebih banyak listrik untuk mendinginkan ruangan daripada AC dengan Watt yang lebih tinggi, tapi kapasitas pendinginannya lebih tinggi lagi. Hasil akhirnya, bukan lebih hemat yang didapat, tetapi malah lebih boros.
gambar : www.applianceretailer.com.au
5
gambar www.sains.me
Banyak orang percaya bahwa petir dapat dimanfaatkan sebagai energi untuk masa depan karena besarnya dampak yang dapat dihasilkan oleh petir, hanya saja mitos ini salah dikarenakan waktu dari sebuah petir menyambar sangat singkat pada orde mikro detik, dilihat dari persamaan W = V I t, maka energi yang dihasilkan akan sangat kecil walaupun nilai tegangan tinggi sehingga petir tidak cocok menjadi sumber energi
6
Ada mitos yang mengatakan bahwa magnet dapat menghapus data. Padahal untuk dapat menghapus sebuah data pada tempat penyimpanan data, diperlukan sebuah magnet yang sangat besar sekali. Itu pun tidak semua data dapat terhapus, hanya sebagian kecil saja yang akan terpengaruh. Sekarang ini, banyak perangkat penyimpanan data yang bertipe Solid State Drives (SSD) dinyatakan aman walaupun didekatkan dengan sebuah magnet. gambar : iran-banner.com
Charger HP
7
Jangan membiarkan charger HP anda terdiam di stop kontak ketika tidak mencharge Handphone, hal ini sangat berpengaruh karena pada posisi tersebut charger tetap menyerap energi untuk mensuplai komponen-komponen elektronik didalamnya. Pemborosan ini kadang disebut vampire power, dimana sekitar 7% beban di Amerika serikat adalah vampire power yaitu beban yang tidak digunakan unutk kegiatan apapun.
gambar : news.softpedia.com
ELEKTRON HME ITB 2015/2016
JUNE 2016